Download - BAB III METODOLOGI 3.1. Gambaran Umum
32
BAB III
METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum
Animasi “Bekal” merupakan animasi film pendek berbentuk animasi 2D yang
dibuat oleh penulis bersama dengan anggota kelompok “Broken Crayons
Animation”. Dalam perancangan penelitian ini, penulis menggunakan metode studi
literatur untuk mengumpulkan data-data, yakni melalui pengumpulan data dari
berbagai sumber daftar pustaka, jurnal, dan kumpulan data-data serupa yang
akhirnya diolah menjadi informasi guna menyelesaikan penelitian ini. Selain itu,
digunakan pula metode observasi untuk melihat pergerakan ekspresi yang terjadi
pada wajah dengan menggunakan video akting yang dilakukan oleh penulis, serta
mengamati facial expression dari beberapa tokoh film animasi.
Animasi “Bekal” memiliki logline cerita, yakni seorang anak yang
semangat membawa bekal yang dibuat oleh ayahnya ke sekolah namun ternyata
bekalnya tidak sesuai yang diharapkan. Cerita dalam animasi “Bekal” sendiri
memiliki latar waktu pada 11 April 2014, untuk memperingati Hari Bekal Nasional
yang jatuh pada tanggal 12 April. Dikarenakan tanggal 12 April jatuh pada hari
Sabtu dan mayoritas anak SD di Indonesia tidak bersekolah pada hari Sabtu, maka
dalam animasi “Bekal” Hari Bekal Nasional pun diperingati satu hari sebelumnya.
Lokasi dalam animasi “Bekal” mengambil latar tempat di sekolah swasta di
Tangerang.
33
3.1.1. Sinopsis
Dalam rangka memperingati hari bekal nasional, seluruh murid SD di sebuah
sekolah swasta yang berlokasi di Tangerang diharuskan membawa bekal buatan
dari rumah. Seorang bocah kelas 1 SD bernama Gugun tidak menyangka bahwa
ayahnya akan membuatkan bekal untuknya, mengingat ayahnya yang selalu sibuk
bekerja dan jarang memasak untuknya. Ketika waktu makan bersama dimulai,
dengan penuh harapan Gugun membuka bekal miliknya. Namun ternyata, isi bekal
yang disiapkan oleh ayahnya tidak sesuai dengan ekspektasi Gugun. Teman-teman
yang melihat makanan yang dibawa Gugun justru menertawai dirinya dan
membuatnya malu, dikarenakan bekal tersebut terlihat tidak lezat maupun lucu
seperti bekal teman-temannya.
Pengalaman buruk yang dialami Gugun di siang hari membuat Gugun
bermimpi buruk di malam harinya. Ayah Gugun dengan khawatir
membangunkannya namun Gugun mengabaikan sang ayah yang akhirnya baru
menyadari bahwa ada bau tidak sedap dari tas Gugun. Ternyata bekal Gugun tidak
dihabiskan, bahkan tidak tersentuh sedikitpun. Melihat bekal tersebut membuat
Ayah Gugun sadar akan kekurangannya, namun ia berjuang untuk memperbaiki
kesalahannya dengan begadang membuat makanan yang layak untuk Gugun.
Keesokan harinya Gugun melihat ayahnya tertidur pulas di lantai dapur dan
melihat ada berbagai macam makanan di atas meja makan. Meskipun awalnya
sempat ragu, ia mencoba mencicipi masakan yang ada dihadapannya. Gugun
terkejut karena tidak hanya terlihat lezat, tetapi rasa yang dihasilkan juga enak.
Merasa bersalah, Gugun memeluk ayahnya yang terbangun dari tidur. Sang ayah
34
tersenyum dan berbalik memeluk Gugun. Keduanya pun makan bersama dengan
hati senang.
3.1.2. Posisi Penulis
Dalam pembuatan animasi “Bekal”, posisi penulis dalam kelompok adalah sebagai
animator utama, di mana penulis memiliki peran untuk membuat sketsa gerakan
animasi dalam setiap shot. Gerakan animasi yang dibuat menggunakan landasan
teori beberapa prinsip animasi, seperti stretch and squash, exaggeration,
anticipation, dan secondary action. Penulis memfokuskan kepada ekspresi wajah
tokoh, dimana digunakannya beberapa referensi gerakan wajah serta teori micro
expressions dalam penulisan skripsi. Selain itu, digunakannya beberapa referensi
tokoh dalam animasi lainnya untuk menjadi acuan bagi penulis dalam
menyempurnakan gerakan ekspresi wajah yang dibuat, sehingga setiap detail
pergerakan yang terjadi akan mampu memandu penonton untuk semakin
memahami perasaan tokoh tersebut.
3.2. Tahapan Kerja
Dalam pembuatan pergerakan animasi gerakan wajah tokoh Gugun, pertama-tama
penulis mencari informasi mengenai bahasa tubuh dan emosi anak secara teori
melalui referensi dan informasi yang didapat dari studi literatur, terutama pada
bagian wajah untuk mengetahui bagaimana emosi mempengaruhi pergerakan yang
terjadi ketika seseorang membuat ekspresi wajah. Selanjutnya, penulis lebih
mendalami gerakan pada wajah dengan melihat micro expressions yang muncul
pada ekspresi wajah. Setelah itu, penulis mencari data seputar otot-otot pada wajah,
dan bagaimana respon otot tersebut dalam mempengaruhi ekspresi wajah seseorang.
35
Dikumpulkan pula referensi dalam bentuk video dan gambar untuk semakin
memperjelas micro expressions pada wajah.
Dengan menggunakan beberapa tokoh animasi sebagai acuan untuk konsep
kepribadian dan konsep animasi, serta membuat video akting secara pribadi, penulis
dapat mengetahui bagaimana proses pergerakan otot wajah yang terjadi, dan bagian
paling signifikan yang paling terlihat perubahannya. Penulis mencermati
bagaimana penerapan prinsip animasi yang ada pada gerakan wajah ketika
seseorang berekspresi sedih dan bahagia. Setelah mendapat cukup referensi dan
melakukan observasi, penulis mulai menerapkan hasil dari observasi tersebut ke
dalam perancangan gerakan animasi ekspresi wajah tokoh Gugun ketika ia merasa
sedih, bahagia, dan terkejut.
Berikut merupakan skematika tahapan perancangan yang telah penulis buat
menjadi lebih sederhana:
36
Gambar 3.1. Skematika Tahapan Kerja
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
37
3.3. Konsep
Dalam topik pembahasan penelitian, penulis memfokuskan bahasan pada tiga
adegan, yaitu ketika Gugun merasa sedih akibat ditertawakan oleh teman-
temannya, bahagia karena mencicipi makanan yang lezat, dan terkejut ketika
melihat isi bekalnya yang tidak sesuai ekspektasi.
Adegan pertama menampilkan Gugun yang terlihat sedih karena diolok-olok
oleh teman-temannya karena bekal yang ia bawa ke sekolah memiliki penampilan
yang tidak semenarik teman-temannya. Ia tidak menyangka bahwa bekal yang
disiapkan oleh ayahnya ternyata tidak sesuai dengan harapannya. Alhasil, ia pun
menjadi bahan olok-olok oleh teman-temannya. Penulis akan berfokus pada scene
13 shot 3 yang memperlihatkan ekspresi sedih Gugun secara jelas untuk dijadikan
topik perancangan.
Gambar 3.2. Storyboard Adegan Sedih Tokoh Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Adegan kedua yang penulis pilih untuk dijadikan topik perancangan dalam
penelitian adalah ekspresi bahagia Gugun. Pada adegan tersebut diperlihatkan
tokoh Gugun yang mencicipi masakan yang ada di meja makan dan menunjukkan
38
ekspresi bahagia setelah menyantap masakan tersebut. Pada scene 22 shot 4 terlihat
ekspresi bahagia Gugun setelah menyantap masakan tersebut.
Gambar 3.3. Storyboard Adegan Bahagia Tokoh Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Adegan ketiga yang penulis pilih untuk dijadikan topik perancangan dalam
penelitian adalah ekspresi terkejut Gugun. Pada adegan tersebut diperlihatkan tokoh
Gugun yang berekspektasi bahwa bekal yang dibawakan oleh ayahnya akan terlihat
bagus seperti milik teman-temannya. Namun ternyata ekspektasinya tidak sesuai
harapan karena isi bekal yang ia bawa terlihat berantakan. Ia pun menunjukkan
ekspresi terkejut saat membuka kotak bekalnya.
39
Gambar 3.4. Storyboard Adegan Terkejut Tokoh Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Dalam perancangan animasi gerakan wajah Gugun, penulis mengambil
referensi dari beberapa tokoh dalam film yang memiliki rentang usia hampir sama
dengan Gugun yang berumur 6 tahun. Hal ini dilakukan agar ekspresi yang
dirancang terbentuk berdasarkan observasi terhadap anak kecil tersebut dapat
semakin menyempurnakan hasil gerakan animasi yang akan dibuat karena usia
yang mirip dengan Gugun. Referensi yang digunakan pun difokuskan pada tokoh
yang berada dalam situasi sama dengan tokoh Gugun, yaitu menunjukkan ekspresi
sedih akibat diolok-olok oleh teman-temannya, ekspresi bahagia dikarenakan
menyantap masakan lezat, dan ekspresi terkejut karena ketika melihat isi bekal
yang dibawanya, ia tidak menyangka bahwa isi bekalnya akan terlihat buruk.
Sementara itu, Observasi akan difokuskan terhadap pergerakan otot wajah
serta perubahan posisi atau bentuk pada bagian alis, mata, dan mulut. Penulis akan
mencermati prinsip-prinsip animasi yang digunakan dalam pergerakan, serta
mengetahui pergerakan yang paling terlihat signifikan pada wajah ketika tokoh
memperlihatkan ekspresi sedih, bahagia dan terkejut. Penulis pun akan melakukan
proses perancangan animasi pergerakan ekspresi wajah menggunakan referensi dari
film dan video yang telah ada dan dipilih menjadi acuan.
40
3.3.1. 3Dimensional Character
Gambar 3.5. Desain Tokoh Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gugun Gunawan, atau yang lebih akrab dipanggil Gugun merupakan
seorang anak berusia 6 tahun yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 1. Ia
merupakan anak yatim yang tinggal berdua dengan ayahnya dikarenakan ibunya
telah meninggal tak lama setelah ia lahir. Ia merupakan anak yang sedikit pendiam,
namun begitu ekspresif ketika menunjukkan perasaannya. Gugun merasa kurang
mendapat perhatian dari ayahnya karena ayahnya yang sibuk bekerja dan berharap
agar ia bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan ayahnya.
41
Tabel 3.1. 3Dimensional Character Tokoh Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
FISIOLOGI PSIKOLOGI SOSIOLOGI
Nama: Gugun Gunawan Kehidupan seksual: belum
menikah Kelas ekonomi: menengah
Umur: 6 tahun Standar moral: kalem ke atas
Jenis kelamin: laki-laki Sifat: ekspresif Pendidikan: SD
Warna kulit: kuning langsat IQ: 102, INFP (mediator) Kehidupan pribadi: yatim
Warna mata: coklat Sikap hidup: penuh
pengharapan, Ras: Malayan mongoloid
Warna rambut: coklat kehitaman
sensitif Suku: Sunda
Postur tubuh: tegak Kekecewaan: tidak punya ibu, Desire: bermain dengan
Berat: 21 kg merasa kurang mendapat
perhatian ayah dan teman-teman
Tinggi: 116 cm Hobi: menggambar Fear: dijauhi teman
Cacat/tanda lahir:- Keinginan: ingin bisa bergaul Ciri khas: mudah
terpengaruh,
Penampilan: sedikit
berantakan,
dengan teman sekelas,
dipedulikan
pulang-pergi ke sekolah
naik
baby face Kebutuhan: diperhatikan,
disayangi motor bersama ayah
Bentuk wajah: bulat Keunikan: ekspresif
namun
Bentuk hidung: kecil dan
bulat tertutup dengan orang
yang
tidak dekat dengannya
42
3.3.2. Konsep Gerakan Ekspresi Sedih
Gambar 3.6. Scene 13 Shot 3
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Dalam scene 13 Shot 3 ini memperlihatkan ekspresi wajah Gugun yang sedang
sedih karena ditertawakan oleh teman-temannya. Teman-teman gugun
menertawakan dirinya karena isi bekal yang dibawa oleh Gugun terlihat berantakan
dan tidak semenarik bekal yang dibawa anak-anak lainnya. Gugun yang awalnya
sudah merasa bangga karena tidak menyangka akan dibawakan bekal oleh ayahnya,
akhirnya merasa kecewa karena ekspektasinya tidak terpenuhi. Gugun pun semakin
sedih karena teman-temannya menertawai dirinya.
43
3.3.3. Konsep Gerakan Ekspresi Bahagia
Gambar 3.7. Scene 22 Shot 4
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Dalam scene 22 shot 4 ini diperlihatkan ekspresi wajah Gugun yang tersenyum
bahagia setelah menyantap masakan buatan ayahnya. Gugun yang baru saja bangun
tidur mencium aroma sedap dari dapur dan menemukan makanan lezat di meja
makan. Setelah mencicipi salah satu masakan tersebut, ia merasa senang karena
bisa memakan makanan yang lezat dan sesuai dengan seleranya.
3.3.4. Konsep Gerakan Ekspresi Terkejut
Gambar 3.8. Scene 12 Shot 3
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
44
Dalam scene 12 shot 3 ini diperlihatkan ekspresi wajah Gugun yang terkejut. Gugun
baru saja membuka kotak bekal makanan yang dibawanya dengan penuh
kebanggaan. Namun, ia ketika melihat isi bekal yang dibawanya, ia tidak
menyangka bahwa isi bekalnya terlihat buruk. Ternyata bekal yang dipersiapkan
ayahnya justru tidak memiliki tampilan yang menarik dan lucu seperti milik teman-
temannya.
3.4. Acuan Scene 13 Shot 3
Dalam perancangan animasi wajah sedih tokoh Gugun, penulis akan menggunakan
acuan dari beberapa referensi film yang sudah ada dan menggunakan tokoh dalam
film yang berada dalam situasi yang sama dengan Gugun, yakni sedih karena
diolok-olok oleh teman-temannya.
3.4.1. Amaama to Inazuma (Sweetness and Lightning) (2016)
Dalam animasi ini, tokoh gadis kecil berusia 5 tahun yang masih duduk dibangku
taman kanak-kanak bernama Tsumugi Inuzuka merupakan seorang anak yatim
yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya, dikarenakan ibunya telah meninggal
dunia. Dalam keseharian mereka, sang ayah, Kohei Inuzuka yang merupakan
seorang guru SMA hampir tidak pernah memasak dan lebih sering membeli
makanan cepat saji dikarenakan dirinya yang tidak bisa memasak. Namun, sejak
Kohei mulai lebih mengenal salah satu murid didiknya yang bernama Kotori Iida,
yang tidak bisa memasak meskipun merupakan anak pemilik restoran, mereka
bertiga pun mulai menghabiskan waktu bersama untuk belajar memasak.
Penerapan gerakan ekspresi wajah sedih yang dibuat oleh penulis
mengambil scene dalam animasi Amaama to Inazuma dari episode 11. Pada scene
45
tersebut, Tsumugi sedang bermain bersama kedua temannya di TK. Tsumugi ingin
bermain peran sebagai seekor domba bernama Mr.Galigali dari sebuah tokoh
animasi favoritnya. Namun, temannya berkata bahwa Mr.Galigali hanyalah tokoh
tambahan pada poster animasi yang tertempel di dinding kelas. Maka tidak
seharusnya Tsumugi memainkan peran sebagai Mr.Galigali. Temannya
menyarankan untuk menjadi tokoh perempuan bernama Yoshiko karena dianggap
lebih manis.
Tsumugi yang ingin menjadi Mr.Galigali disebut aneh oleh temannya, dan
hal ini membuat Tsumugi merasa sedih karena ia dianggap negatif oleh temannya.
Akhirnya Tsumugi pun ditinggal sendirian oleh kedua temannya. Adegan dalam
scene ini serupa dengan kejadian Gugun yang ditertawakan oleh teman-temannya
dikarenakan bekal yang ia bawa tidak semenarik milik teman-temannya yang lain.
Oleh karena itu, penulis merasa bahwa tokoh Tsumugi dalam adegan ini merupakan
salah satu tokoh yang pas untuk dijadikan acuan dalam mengekspresikan kesedihan
akibat perlakuan temannya yang kurang menyenangkan.
Seperti yang telah dijelaskan pada tahapan perkembangan sosial emosi anak
oleh Suyadi (2010) pada bab sebelumnya, pada usia 5-6 tahun, anak belum
memahami bahwa lingkungan sekitarnya mempunyai sudut pandang yang berbeda
dari dirinya. Maka dari itu, Tsumugi langsung merasa sedih ketika temannya
menganggap dirinya aneh meskipun ia menyukai Mr. Galigali yang disebut aneh
oleh temannya itu.
46
Tabel 3.2. Ekspresi Wajah Sedih Tsumugi
(Amaama to Inazuma, 2016)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Ekspresi terkejut
-Pipi posisi normal
-Pupil mata mengecil
-Alis terangkat ke atas
-Mulut sedikit terbuka
f.2
-Pipi ter-squash karena
mulut menutup
-Alis tertarik ke arah
dalam alis, lalu ke atas
-Mata menutup
-Mulut menutup
f.5
-Pipi ter-stretch ke atas
dan bawah karena
mulut terbuka
-Kulit di bawah alis
berbentuk segitiga
-Penerapan prinsip
anticipation pada pupil
mata yang bergerak ke
atas dahulu baru fokus
pada lawan bicara
f.8
47
f.17
-Sudut dalam alis
melengkung ke arah
atas
-Penerapan prinsip
anticipation pada
mulut dengan perlahan
terbuka lebar terlebih
dahulu, baru kemudian
menutup membentuk
cemberut (sudut mulut
tertarik ke bawah) pada
frame 20
f.20
Dalam pergerakan ekspresi wajah Tsumugi, diperlihatkan bentuk bagian
dalam kedua alis matanya yang perlahan tertarik ke arah dalam dan bergerak ke
arah atas hingga membentuk kerutan dimulai dari frame 2. Dengan tertariknya alis
ke arah dalam dan ke atas, akan menyebabkan terbentuknya bentuk segitiga pada
bagian kulit di bawah alis. Selain itu, pada adegan ini juga digunakannya prinsip
animasi exaggeration yang dikemukakan oleh Thomas dan Ollie Johnson untuk
menunjukkan perubahan pergerakan alis mata Tsumugi yang mencerminkan
ketidakbahagiaannya. Pada frame 1, 2, dan 5 terlihat jelas perubahan posisi dan
bentuk alis Tsumugi yang di exaggerate.
48
Selanjutnya, terdapat prinsip anticipation pada mata Tsumugi, dimana pada
frame 5 matanya bergerak ke arah atas terlebih dahulu, baru berfokus pada lawan
bicara. Hal diterapkan agar proses pergerakan pada wajahnya terlihat lebih halus.
Selain itu juga terjadinya pergerakan pada sudut bibir Tsumugi yang
perlahan menjadi cemberut, dikarenakan dirinya yang merasa sedih. Pada
pergerakan mulut ketika akan menjadi cemberut, digunakannya prinsip animasi
anticipation untuk mempersiapkan pergerakan mulut supaya terlihat lebih natural.
Anticipation tersebut terlihat dari bentuk mulut yang perlahan-lahan terbuka lebar,
lalu menutup dan membentuk mulut cemberut. Hal ini juga memanfaatkan
exaggeration dimana mulut terlihat terbuka lebar untuk meng-exaggerate ekspresi
sedih tersebut.
Sementara pada pergerakan otot pipi Tsumugi, dapat terlihat pada frame 2
yang ter-squash karena ia menutup mulutnya. Kemudian pada frame 5 mulutnya
yang mulai terbuka lebar membuat pipinya ter-stretch ke atas dan bawah. Di sini
diperlihatkan bagaimana pergerakan mulut yang terbuka dan menutup
mempengaruhi pergerakan animasi pipi tokoh dan memanfaatkan prinsip animasi
stretch & squash. Bentuk alis mata yang melengkung ke atas dan mengkerut, mulut
yang cemberut, bentuk segitiga di bawah alis seperti contoh dari micro expressions
sedih oleh Paul ekman (1967).
49
Berdasarkan acuan di atas, hasil analisa pergerakan wajah anak tersebut dapat
dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3. Detail Micro Expressions Sedih Tsumugi
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Alis mengikuti pergerakan mata ke bawah saat tertutup, lalu ke atas
dan sudut melengkung ke atas dan memunculkan kerutan
Mata Mata menutup untuk anticipation gerakan mata selanjutnya yang
terkejut, lalu pupil fokus pada lawan bicara
Mulut Mulut tertutup dulu untuk anticipation, lalu terbuka lebar sebagai
exaggeration rasa terkejut, dan perlahan cemberut
Pergerakan Otot
Wajah Pipi turun karena mulut cemberut
50
3.4.2. Fresh Off the Boat (2015)
Film yang mengambil latar waktu pada akhir tahun 90-an ini menceritakan
mengenai satu keluarga bermarga Huang yang sebelumnya tinggal di Washington
DC harus pindah ke Orlando, Florida karena sang ayah, Louis Huang memiliki
bisnis besar di sana. Keluarga ini pun harus mulai beradaptasi dengan lingkungan
barunya, seperti Jessica Huang, sang ibu yang berusaha menyesuaikan diri dengan
para ibu-ibu di sana dengan tetap mencoba mempertahankan tradisi asalnya. Eddie
Huang, anak pertama Jessica dan Louis yang berusia 12 tahun selalu mencoba
menyesuaikan diri dengan lingkungannya di Orlando yang begitu kebarat-baratan.
Demikian pula dengan adik-adiknya dan sang nenek.
Pada suatu episode diperlihatkan Eddie yang sedang makan siang di kantin
sekolahnya. Ia dipanggil oleh sekumpulan anak laki-laki dan diajak untuk makan di
meja yang sama dengan mereka. Ketika Eddie membuka bekal yang dibawanya,
anak-anak yang duduk satu meja dengannya terkejut ketika melihat isi bekal
tersebut. Eddie dengan bangga mengatakan bahwa makanan tersebut merupakan
Chinese food yang dibuat oleh ibunya. Namun, teman-teman barunya langsung
mengusir Eddie dan menyuruhnya membuang makanan tersebut karena merasa
terganggu dengan bau yang keluar dari bekal Eddie.
Seperti yang dinyatakan dalam bab sebelumnya, studi menunjukkan bahwa
ukuran pupil mata dipengaruhi oleh emosi yang dirasakan. Pada scene ini
diperlihatkan pada ekspresi Eddie, pupil matanya terlihat lebih kecil, dan pada
adegan ini menunjukkan bahwa tokoh sedang merasakan emosi negatif. Kemudian
51
terjadi perubahan pergerakan bagian wajah seperti pada bagian mulut dan alis yang
terlihat jelas.
Tabel 3.4. Ekspresi Wajah Sedih Eddie
(Fresh Off the Boat, 2015)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Ekspresi senang
-Otot pipi sedikit
terangkat
-kelopak mata
bawah menegang
-Alis pada posisi
normal
-Sudut mulut
sedikit tertarik ke
arah luar
f.6
-Otot pipi mulai
merileks
-Mata menutup
karena berkedip
-Alis menurun
mengikuti
pergerakan kelopak
mata
52
-Sudut mulut mulai
tertarik ke dalam
f.15
-Otot pipi semakin
rileks
-Kelopak mata
sedikit melebar
-Alis sedikit naik
karena mata
melebar
-Mulut mulai
menutup
f.22
-Otot pipi turun
maksimum
-Mata terlihat
sendu
-Sudut alis bagian
dalam mengkerut
-Mulut cemberut
Pada adegan tersebut dapat terlihat perubahan ekspresi Eddie yang awalnya
terlihat senang perlahan-lahan berubah menjadi sedih akibat mendapat perlakuan
tidak enak dari teman-temannya. Pada frame 1 dapat dilihat alis mata Eddie yang
berada pada posisi normal. Namun setelah mendengar olok-olok dari teman-
53
temannya, pada frame 15 mulai terlihat perubahan bentuk sudut alis mata bagian
dalam yang mulai sedikit melengkung ke arah atas.
Pada frame 1 terlihat mata Eddie yang menampilkan ekspresi senang karena
kelopak mata bagian bawahnya yang terlihat tegang karena tersenyum. Namun pada
frame 15 terlihat Eddie terkejut mendengar perkataan teman-temannya sehingga
melebarkan matanya. Hingga pada frame 22 terlihat mata Eddie yang sudah terlihat
sendu karena merasa sedih akan perilaku teman-temannya.
Selain itu, bagian wajah yang paling terlihat perubahannya adalah mulut
Eddie. Awalnya pada frame 1, sudut mulut Eddie terlihat tertarik ke arah luar yang
menunjukkan bahwa ia senang. Namun setelah bekal yang dibawanya diejek oleh
teman-temannya, kedua sudut mulutnya mulai tertarik ke arah dalam pada frame 6.
Mulutnya pun memperlihatkan bentuk cemberut pada frame 22. Ketika sudut mulut
bergerak ke bawah, terdapat otot Depresor Anguli Oris (DAO) yang menggerakan
turun ke bawah sudut mulut. Setelah itu, adanya otot Depresor Labii Inferior (DLI)
yang menjaga otot DAO dalam menstabilkan gerakan.
Ketika kedua sudut mulut Eddie tertarik ke arah luar pada frame 1, gerakan
ini menyebabkan otot pipi mengalami pergerakan ke atas. Dapat dilihat dari
terbentuknya kerutan di kedua sudut mulut Eddie karena otot pipi yang menegang
sehingga terlihat menonjol keluar. Namun setelah mendapat olok-olok, pada frame
6 otot di pipi Eddie perlahan-lahan menjadi rileks dan menurun. Hal ini
menyebabkan hilangnya garis kerutan sebelumnya yang muncul saat ia tersenyum.
Akhirnya pada frame 22 diperlihatkan otot pipi yang telah rileks maksimum
54
dikarenakan mulutnya yang cemberut. Dari kejadian ini dapat terlihat bahwa
pergerakan sudut mulut akan mempengaruhi pergerakan otot pipi pada wajah.
Berdasarkan pergerakan-pergerakan yang telah disebutkan di atas,
pergerakan paling signifikan seperti mulut yang menjadi cemberut, sudut bagian
dalam alis mata yang melengkung ke atas, pergerakan otot pipi yang turun
merupakan bagian dari ciri utama micro expressions sedih oleh Paul Ekman (1967)
yang menunjukkan ekspresi kesedihan. Perubahan kecil tersebut dapat dilihat dari
frame 1 ketika Eddie masih terlihat tersenyum, hingga frame 22 dimana ia sudah
sepenuhnya memperlihatkan ekspresi tidak senang.
Berdasarkan acuan di atas, hasil analisa pergerakan wajah anak tersebut dapat
dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5. Detail Micro Expressions Sedih Eddie
BAGIAN WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Muncul kerutan pada sudut bagian dalam alis
Mata Mata melebar karena terkejut, lalu perlahan mata semakin
menjadi sendu
Mulut Sudut mulut semakin ke bawah
Pergerakan Otot
Wajah
Hilangnya garis yang menonjolkan otot pipi
karena pipi turun dan rileks akibat turunnya sudut mulut
55
3.4.3. Lilo & Stitch (2002)
Animasi ini bercerita mengenai ilmuan gila dari luar angkasa bernama Jumba
Jookiba yang telah menciptakan sebuah makhluk berbahaya yang dapat
menyebabkan kehancuran. Hasil ciptaannya, Ekspresimen 626 merupakan alien
biru dengan 4 tangan, 2 kaki, dan antena di kepalanya. 626 memiliki kekuatan yang
sangat besar dan tidak dapat dihancurkan. Akibat dari terciptanya 626, Jumba
dijatuhi hukuman penjara, sementara 626 akan diasingkan. Sayangnya, 626 berhasil
melarikan diri ke bumi dengan mengambil alih salah satu kapal luar angkasa. Maka
dari itu, Jumba bersama dengan Agen pleakley yang mengaku sebagai ahli bumi
mendapatkan misi untuk membawa pulang kembali 626.
Setibanya di bumi, 626 yang berpura-pura menjadi anjing diadopsi oleh
seorang anak perempuan bernama Lilo Pelekai yang tinggal bersama dengan kakak
perempuannya bernama Nani. Lilo yang awalnya sering merasa kesepian dan sulit
bergaul dengan teman-temannya karena kepribadiannya yang eksentrik, mulai
menjalin hubungan pertemanan dengan 626 yang kemudian ia beri nama Stitch.
Tokoh Lilo dari Lilo & Stitch (2002) yang menjadi acuan penulis merupakan
anak yatim piatu berusia 6 tahun yang ditinggal di salah satu pulau di Hawaii. Lilo
tinggal berdua bersama kakak perempuannya yang berusia 19 tahun bernama Nani.
Tanpa ia sadari, kepribadiannya yang eksentrik membuat dirinya dijauhi oleh anak-
anak lain. Lilo sendiri merupakan anak yang sensitif secara emosional dan mudah
menangis apabila hatinya sangat terluka, atau jika ada hal buruk yang terjadi kepada
orang-orang yang ia sayangi. Hal ini diakibatkan oleh ketakutannya karena
kehilangan kedua orangtuanya pada usia yang masih sangat muda.
56
Tokoh Lilo memiliki latar yang hampir serupa dengan Gugun dari animasi
Bekal, dimana keduanya sama-sama kehilangan sosok orangtua sejak usia dini.
Sama seperti Gugun, Lilo merupakan anak yang sensitif sehingga ia mudah terluka
dengan perlakuan buruk dari mereka yang ia anggap sebagai teman. Suatu ketika,
Lilo ingin ikut bermain boneka dengan teman-temannya. Namun, ketika teman-
teman Lilo melihat wujud boneka tersebut, mereka langsung terkejut dan melihat
Lilo dengan tatapan aneh karena boneka yang dibuatnya terlihat mengerikan. Saat
Lilo sedang menjelaskan lebih detail mengenai boneka buatannya, ia baru
menyadari bahwa teman-temannya telah pergi meninggalkan dirinya. Perlakuan
teman-temannya itu tentunya membuat Lilo sangat sedih, dimana terlihat
perubahan ekspresinya yang awalnya masih sedikit menunjukkan senyuman,
perlahan menjadi cemberut.
Tabel 3.6. Ekspresi Wajah Sedih Lilo
(Lilo & Stitch, 2002)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Sudut alis bagian dalam
melengkung ke atas
-Pupil mata bergerak ke
bawah, kelopak mata bagian
bawah sedikit menyipit
-Mulut masih
memperlihatkan senyuman
57
-Pipi melebar ke samping
karena bentuk mulut yang
tersenyum
f.8
-Alis naik karena terkejut;
untuk exaggeration
-Pupil mata mengecil karena
kelopak mata terbuka lebar;
pupil bergerak ke tengah
-Mulut menutup
-Pipi rileks karena mulut
tertutup
f.13
-Alis mulai turun untuk kesan
bouncy setelah naik
-Kelopak mata bawah sedikit
menegang dan menyipit
-Mulut terbuka karena masih
bicara
-Pipi stretch ke bawah karena
mulut membuka
58
f.23
-Alis turun maksimal,
lengkungan ke atas terlihat
jelas pada sudut dalam alis
-Mata semakin sendu,
kelopak mata bawah naik
-Mulut semakin menutup dan
membentuk cemberut
-Pipi squash ke samping
karena mulut lebih menutup
Pada awalnya, wajah Lilo masih memperlihatkan sedikit senyuman pada
frame 1. Namun ketika ia menyadari bahwa teman-temannya telah pergi
meninggalkan dirinya, ia memperlihatkan ekspresi terkejut terlebih dahulu, yang
kemudian perlahan-lahan berubah menjadi sedih. Pada bagian alis, posisi alis
mengalami perubahan pada frame 8 karena Lilo terkejut. Tingginya posisi alis
untuk meng-exaggerate ekspresi terkejut Lilo terlebih dahulu. Setelah itu, barulah
posisi alis perlahan semakin turun dan adanya lengkungan ke atas pada sudut dalam
alis. Selain itu, sudut luar alis semakin turun, mendekati sudut mata bagian luar.
Pada bagian mata, pupil mata Lilo awalnya berada di bawah karena ia
sedang fokus melihat boneka di tangannya pada frame 1. Kemudian, menyadari
bahwa dirinya ditinggal sendirian, ia terkejut terlebih dahulu yang menyebabkan
pupil matanya terlihat mengecil karena matanya terbuka lebar. Posisi pupil matanya
pun ikut bergerak ke arah tengah karena ia menatap ke arah lawan bicaranya, yang
pada scene ini teman-temannya telah menghilang dari hadapannya. Perlahan-lahan
59
dapat terlihat dari frame 13 bagaimana mata Lilo menjadi sendu dan kelopak mata
bawahnya bergerak ke atas, menyebabkan matanya terlihat menyipit.
Sementara pada bagian mulut, Lilo terlihat tersenyum ketika sedang
bercerita mengenai boneka buatannya. Namun ketika ia menyadari bahwa teman-
temannya telah pergi, bentuk mulutnya yang masih berbicara sendiri perlahan-lahan
berubah menjadi lebih cemberut dikarenakan kedua sudut mulutnya turun ke
bawah. Hal ini mempengaruhi pergerakan pipi Lilo yang ikut turun dan mengalami
squash ke samping ketika kedua sudut mulutnya semakin turun ke arah luar bawah.
Seperti teori Paul Ekman (1967) mengenai ciri micro expressions sedih,
terlihat bagaimana bentuk sudut alis Lilo semakin melengkung ke arah atas,
terutama pada frame 23. Hal ini membuat terbentuknya pola segitiga pada daerah
kulit di bawah alis mata. Selain itu, mulut yang semakin cemberut karena sudut
mulut bergerak turun juga menjadi ciri micro expressions kesedihan. Seperti yang
dinyatakan oleh Suyadi (2010) bahwa pada usia prasekolah, anak mampu
memperlihatkan ekspresi wajah yang belum terlihat ketika usia mereka masih lebih
muda. Di sini terlihat jelas bagaimana wajah Lilo menunjukkan kesedihannya
akibat diabaikan oleh teman-temannya. Berdasarkan acuan di atas, hasil analisa
pergerakan wajah anak tersebut dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
60
Tabel 3.7. Detail Micro Expressions Sedih Lilo
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Posisi alis exaggerate ke atas untuk menunjukkan rasa terkejut,
lalu perlahan turun dan sudut melengkung ke atas
Mata Pupil mata mengecil karena terkejut dahulu, lalu perlahan mata
semakin menjadi sendu
Mulut Sudut mulut semakin ke bawah
Pergerakan Otot
Wajah Pipi turun menyebabkan squash ke samping
3.4.4. The Return of Superman 02-02-2020 (2020)
The Return of Superman merupakan program hiburan asal Korea Selatan yang
menampilkan kehidupan antara ayah dan anaknya, sementara sang ibu sengaja tidak
ada dirumah demi memperlihatkan keintiman hubungan ayah dan anak. Apabila
diperhatikan lebih jauh, acara tersebut bukan hanya dibuat untuk hiburan semata,
melainkan juga sebuah acara yang memberikan banyak edukasi kepada para
penonton.
Hal ini dikarenakan acara tersebut mengajarkan dan memperlihatkan
kehidupan yang nyata antara ayah dan anak tanpa adanya campur tangan ibu
ataupun orang lain. Para crew program acara tersebut juga hanya bertugas merekam
tanpa melakukan apapun.
61
Dalam acara tersebut, banyak ayah baru yang merasa kerepotan mengurus
anak seorang diri. Belum lagi pekerjaan rumah yang tiada hentinya, termasuk juga
ketika anak tidak mau makan, anak susah tidur, keperluan ke kamar mandi dan
kegiatan lainnya yang terasa sulit bagi seorang ayah baru. Pada The Return of
Superman kali ini, diperkenalkan seorang ayah bernama Sam yang mengurus kedua
anak laki-lakinya yang bernama William dan Bently. Episode yang dipilih
menceritakan mengenai Bently yang ingin ikut William ke pesta ulang tahun
temannya. William yang tidak senang dengan Bently karena terus mengikutinya
tidak ingin Bently ikut pergi dengannya. Penonton pun dapat melihat Bently yang
berwajah sedih karena konflik yang terjadi.
Tabel 3.8. Ekspresi Wajah Sedih Bently
(The Return of Superman, 2020)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Sudut dalam alis melengkung naik
-Kelopak mata sendu
-Mulut terbuka
-Pipi naik
62
f.16
-Alis turun maksimal, lengkungan ke
atas terlihat jelas pada sudut dalam
alis
-Kelopak mata bawah menegang dan
mata sedikit menyipit
-Mulut masih terbuka
-Pipi agak ke atas karena mulut
terbuka
f.28
-Alis sedikit merileks
-Mata sedikit merileks karena pipi
turun
-Mulut menutup dan membentuk
cemberut
-Pipi terlihat turun
Pada frame 1, Bently terlihat tidak tahu harus berbuat apa karena William
yang tidak senang dengan keberadaannya. Terlihat awalnya sudut bagian dalam alis
Bently yang melengkung ke atas, perlahan semakin tegang dan memperlihatkan
kerutan paling dalam pada frame 16, seperti teori micro expressions sedih Paul
Ekman. Hingga akhirnya pada frame 28 mulai sedikit merileks dan tidak setegang
sebelumnya.
63
Kelopak mata bawah Bently terlihat mengalami kondisi paling tegang pada
frame 16, ketika alis matanya mengkerut dan menegang maksimal. Matanya pun
terlihat sedikit lebih menyipit akibat kelopak mata bawah yang tegang dan sendu
tersebut. Kemudian pada frame 28 terlihat kelopak matanya tidak setegang
sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan otot pipi Bently yang turun sehingga kelopak
mata bagian bawah tersebut ikut turun.
Sementara pada bagian mulut, awalnya mulut Bently masih terbuka. Hingga
pada frame 28 terlihat sudut mulutnya yang tertarik ke arah bawah sehingga
membentuk cemberut. Akibat dari turunnya sudut mulut Bently, menyebabkan otot
pipinya terlihat ikut turun ke bawah. Awalnya terlihat otot pipi Bently sedikit
menonjol ke permukaan karena sudut mulutnya sedikit tertarik ke belakang dan
mulit yang terbuka. Namun setelah mulut menjadi cemberut pada frame 28, garis
pipinya tidak terlihat sejelas sebelumnya karena kondisinya telah menjadi lebih
rileks.
Setelah melihat contoh acuan video di atas, terlihat bahwa ketika sedang
benar-benar sedih sudut mulut akan perlahan-lahan tertarik ke arah bawah sehingga
menciptakan bentuk cemberut. Karena perubahan sudut mulut, maka pipi ikut
mengalami penurunan dan rileks. Sementara kelopak mata bawah terlihat
menegang karena mata menjadi sendu. Kemudian pada alis mata terlihat jelas
bahwa sudut alis akan tertarik ke arah dalam dan melengkung ke arah atas seperti
contoh dari ciri-ciri micro expressions sedih oleh Paul ekman (1967).
64
Detail-detail yang telah dijelaskan di atas dapat dirangkum ke dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.9. Detail Micro Expressions Sedih Bently
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata terjadi lengkungan pada sudut dalam alis dan bergerak ke atas dan
memperlihatkan kerutan
Mata Kelopak mata terlihat semakin menutup mata karena mata menjadi
sendu; terlihat kelopak mata bawah menjadi tegang
Mulut Mulut yang terbuka menjadi cemberut karena sudut mulut yang
tertarik ke arah bawah
Pergerakan Otot
Wajah Pipi menjadi rileks dan terlihat turun karena mulut cemberut
Setelah melihat beberapa contoh acuan film, dapat dilihat ketika sedang
benar-benar sedih, sudut mulut akan perlahan-lahan tertarik ke arah bawah sehingga
menciptakan bentuk cemberut. Cemberut merupakan tanda paling signifikan selain
alis mata yang menampilkan ekspresi kesedihan seseorang. Akibat dari perubahan
bentuk mulut yang terjadi, pipi ikut mengalami penurunan dan rileks. Pada animasi,
biasanya pipi mengalami squash ke samping ketika bentuknya menjadi cemberut
agar lebih memperlihatkan efek pergerakan mulut yang menutup.
Sementara pada bagian atas wajah, pupil mata tokoh cenderung akan
mengecil terlebih dahulu karena mata yang terbuka lebar. Hal ini dikarenakan
65
adanya faktor luar yang menyinggung perasaan tokoh sehingga tokoh melebarkan
matanya. Setelah itu, barulah perlahan-lahan terlihat pergerakan kelopak mata yang
semakin menutup dan menjadi sendu. Lalu, sudut dalam alis mata juga akan
melengkung ke arah atas dan membuat seolah terbentuknya pola segitiga pada kulit
di bawah alis mata. Kesimpulan-kesimpulan yang telah dijelaskan di atas dapat
dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.10. Kesimpulan Ekspresi Wajah Sedih
BAGIAN
WAJAH Alis Mata Mata Mulut
Pergerakan
Otot Wajah
DETAIL
MICRO
EXPRESSIONS
Alis tertarik ke
arah dalam lalu
ke atas
Kulit di
bawah alis
membentuk
segitiga
Sudut mulut
tertarik ke
arah bawah,
membentuk
cemberut
-
ACUAN 1
(Tsumugi)
Pipi cenderung
rileks dan turun
karena mulut
cemberut;
adanya squash ke
samping untuk
exaggeration
Mata
menutup
untuk
anticipation
gerakan mata
selanjutnya
yang terkejut,
lalu pupil
Mulut tertutup
dulu untuk
anticipation,
lalu terbuka
lebar sebagai
exaggeration
rasa terkejut,
dan perlahan
cemberut
Pipi turun
karena mulut
cemberut
66
fokus pada
lawan bicara
ACUAN 2
(Lilo)
Posisi alis
exaggerate ke
atas untuk
menunjukkan
rasa terkejut, lalu
perlahan turun
dan sudut
melengkung ke
atas
Pupil mata
mengecil
karena
terkejut
dahulu, lalu
perlahan
mata semakin
menjadi
sendu
Sudut mulut
semakin ke
bawah
Pipi turun
menyebabkan
squash ke
samping
ACUAN 3
(Eddie)
Muncul kerutan
pada sudut
bagian dalam alis
Mata melebar
karena
terkejut, lalu
perlahan
mata semakin
menjadi
sendu
Sudut mulut
semakin ke
bawah
Hilangnya
garis yang
menonjolkan
otot pipi
karena pipi
turun dan
rileks akibat
turunnya sudut
mulut
ACUAN 4
(Bently)
Terjadi
lengkungan pada
sudut dalam alis
Kelopak
mata terlihat
semakin
Mulut yang
terbuka
menjadi
Pipi menjadi
rileks dan
terlihat turun
67
dan bergerak ke
atas dan
memperlihatkan
kerutan
menutup
mata karena
mata menjadi
sendu;
terlihat
kelopak mata
bawah
menjadi
tegang
cemberut
karena sudut
mulut yang
tertarik ke
arah bawah
karena mulut
cemberut
KESIMPULAN
Pada animasi
posisi bergerak
ke atas dahulu,
lalu turun; terjadi
lengkungan pada
sudut dalam alis
Mata terbuka
lebar dahulu
(pupil terlihat
mengecil)
karena
terkejut,
perlahan
kelopak mata
bawah
bergerak ke
atas dan mata
terlihat sendu
Mulut yang
terbuka
perlahan-
lahan
menutup,
karena sudut
mulut yang
tertarik ke
arah bawah
Pipi cenderung
rileks dan
turun karena
mulut
cemberut;
adanya squash
ke samping
untuk
exaggeration
68
3.5. Acuan Scene 22 Shot 4
Dalam perancangan animasi gerakan wajah bahagia, penulis mengambil acuan
pergerakan animasi dari beberapa film animasi dan video reaksi anak dimana tokoh
tersebut merasa menunjukkan ekspresi bahagia dikarenakan menyantap makanan
yang lezat. Pada Scene 22 shot 4 dalam animasi “Bekal” diperlihatkan Gugun yang
menunjukkan ekspresi bahagia ketika menyantap masakan buatan ayahnya.
3.5.1. Amaama to Inazuma (Sweetness and Lightning) (2016)
Situasi Tsumugi dan tokoh Gugun dalam animasi “Bekal” memiliki beberapa
persamaan, yakni usia yang hampir sama, serta tidak adanya sosok ibu untuk
memasak di rumah. Dalam kedua animasi ini juga menampilkan bagaimana peran
makanan mampu menjadi penggerak utama cerita dan bisa mempengaruhi emosi
tokoh dalam cerita. Salah satu adegan yang dijadikan acuan yakni dalam episode 5,
dimana Tsumugi untuk pertama kalinya memakan donat yang dibuat bersama
dengan ayahnya dan Kotori. Dalam adegan ini diperlihatkan ekspresi wajah
Tsumugi yang terlihat sangat bahagia setelah mencicipi donat yang baru saja dibuat.
69
Tabel 3.11. Ekspresi Wajah Bahagia Tsumugi
(Amaama to Inazuma, 2016)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Otot pipi pada posisi
normal
-Ekspresi terkejut
-Pupil mata mengecil
-Mulut mengunyah
makanan
f.2
-Bentuk otot pipi mulai
menegang dan ter-squash
ke samping untuk
exaggerate
-Transisi pergerakan
kelopak mata yang
menyipit; pupil mata
terkesan membesar
-Ujung alis mulai
menukik ke arah bawah
-Sudut mulut mulai
tertarik ke arah luar
menyebabkan senyuman
semakin lebar
f.15
70
f.20
-Pipi mulai sedikit ter-
stretch
-Mata terlihat tersenyum
-Alis kembali
-Sudut mulut ter-stretch
f.25
-Posisi alis kembali ke
atas dikarenakan prinsip
animasi squash and
stretch
-Bentuk pipi melebar ke
bawah karena mulut
tersenyum lebar
-Mulut terbuka dan
memperlihatkan gigi
-Ukuran pupil mata
mengecil
-Posisi alis terangkat
ke paling atas untuk
meng-exaggerate
Tsumugi merupakan anak yang ekspresif ketika memperlihatkan
perasaannya. Seperti yang dinyatakan oleh Suyadi (2010) mengenai perkembangan
sosial emosi anak, salah satu karakteristik emosi pada anak adalah reaksi yang
71
mencerminkan individualitas itu sendiri. Dikarenakan kepribadian Tsumugi yang
ekspresif, maka ketika ia menunjukkan perasaan bahagianya akan terpancar jelas
dari ekspresi wajahnya.
Dalam scene di atas, terlihat terjadinya perubahan bentuk sudut mulut yang
bergerak semakin ke atas. Selain itu, bentuk pipi yang terangkat dan pupil mata
yang mengecil pada frame 25 menunjukkan micro expressions oleh Paul ekman
(1967) yang terbentuk ketika seseorang sedang merasakan senang. Selain itu, sudut
mulut pada frame 15 mencapai gerakan squah maksimum, dan kemudian mulai
mengalami stretch pada frame 20. Adanya prinsip animasi squash dari frame 20
adalah juga untuk mengantisipasi pergerakan mulut terbuka pada frame 25.
Pergerakan otot mulut yang terjadi menyebabkan ikut terangkatnya otot
pipi ke atas. Bentuk otot pipi tersebut dapat terlihat dari cekungan pada sudut mulut
Tsumugi yang semakin lebar pada frame 20. Untuk semakin menonjolkan
kebahagiaannya, ditambahkan blush pada pipi untuk meng-exaggerate otot pipi
yang terangkat karena bahagia.
Pada pergerakan ekspresi wajah Tsumugi, terlihat ujung alis bergerak
menukik ke bawah kemudian kembali ke posisi atas pada frame terakhir. Di sini
diterapkannya prinsip animasi squash and stretch yang membuat seolah-olah alis
matanya memantul. Pergerakan tersebut juga memasukkan unsur exaggerate untuk
semakin mengekspresikan perasaan bahagia Tsumugi. Ada pula prinsip animasi
exaggeration pada pergerakan kelopak mata yang menutup dan kemudian terbuka
kembali, serta ukuran mulut terbuka sangat lebar yang diperlihatkan pada akhir
72
frame. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa tokoh sungguh menikmati
makanan yang disantapnya.
Setelah melihat acuan animasi di atas, dapat dilihat bahwa exaggeration
sangat sering digunakan untuk memperlihatkan emosi karakter agar terlihat lebih
jelas. Ukuran pupil mata, lebarnya mulut yang terbuka saat tersenyum, dan
pergerakan beserta bentuk alis mata yang berubah diperlihatkan dengan jelas pada
wajah Tsumugi. Selain itu, pipi cenderung mengalami squash ketika mulut tertutup
dan ter-stretch ke atas ketika mulut terbuka lebar. Jadi, pergerakan pipi akan
dipengaruhi oleh pergerakan mulut yang terjadi. Hasil analisa dari acuan animasi
tersebut dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.12. Detail Micro Expressions Bahagia Tsumugi
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata meng-exaggerate gerakan dan bentuk alis; posisi bergerak
mengikuti pergerakan mata
Mata Exaggeration ukuran pupil mata
Mulut Sudut mulut tertarik ke atas dan terbuka sangat lebar untuk meng-
exaggerate perasaan Tsumugi dengan squash and stretch
Pergerakan Otot
Wajah
Pipi squash dahulu saat mulut menutup, kemudian stretch ketika
mulut terbuka lebar
73
3.5.2. Ponyo on the Cliff (2008)
Ponyo menceritakan mengenai seorang anak laki-laki berusia 5 Tahun bernama
Sousuke yang tinggal di sebuah bukit di pinggir pantai bersama ibunya. Ayahnya
adalah seorang kapten kapal, oleh sebab itu ia jarang berada di rumah karena sering
berlayar. Suatu hari ketika Sousuke sedang bermain di pinggir pantai, ia melihat
seekor ikan yang terjebak di dalam toples. Sousuke pun berhasil mengeluarkan ikan
tersebut yang kemudia ia beri nama “Ponyo”. Meskipun pada akhirnya Sousuke
baru mengetahui bahwa Ponyo bukanlah ikan biasa dan bisa berubah menjadi
manusia, ia tetap berteman baik dengan Ponyo.
Dalam film ini, terdapat sebuah adegan dimana Ibu Sousuke memberikan
sebuah gelas berisikan susu hangat yang dicampur dengan madu. Ponyo yang baru
pertama kali mencicipinya terlihat terkejut dengan rasa nikmat minuman tersebut
dan memperlihatkan ekspresi bahagia setelah menyeruputnya. Ponyo sendiri
memiliki wujud dan sifat seperti anak berusia 4-5 tahun. Ekspresi bahagia yang ia
tunjukkan terlihat ekspresif, maka dari itu penulis memilih tokoh Ponyo sebagai
salah satu tokoh yang tepat untuk dijadikan sebagai referensi perancangan ekspresi
bahagia.
74
Tabel 3.13. Ekspresi Wajah Bahagia Ponyo
(Ponyo on the Cliff, 2008)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
Ekspresi netral
f.10
-Otot pipi masih
netral
-Posisi alis mulai
naik
-Mata mulai
bersinar (prinsip
animasi
exaggeration);
ukuran pupil
mulai mengecil
karena kelopak
mata mulai
membesar
-Mulut masih
netral
75
f.19
-Ukuran pupil
mata terus
mengecil
-Posisi alis mata
semakin naik
-Pipi dan mulut
masih netral
karena masih
merasakan rasa
minuman di mulut
- kelopak mata
atas ter-stretch ke
samping untuk
exaggeration
-Pipi terangkat
maksimum
menyebabkan
sudut dalam
kelopak mata
bawah sedikit
tertarik ke bawah
-Sudut mulut
tertarik ke luar
dan ke atas,
76
f.44 membentuk
kerutan karena
otot pipi bergerak
-Bentuk alis
semakin cekung
ke atas (stretch ke
atas) dan sudut
alis mata bagian
dalam tertarik ke
dalam
(exaggeration)
-Penambahan
butiran cahaya
putih pada pupil
mata untuk
exaggeration
f.53
-Garis kelopak
mata atas mulai
turun (stretch)
-Pipi mulai
kembali rileks
-Posisi alis mata
mulai sedikit
turun; sudut alis
luar dan dalam
77
squash ke
samping
-Mulut mulai
kembali pada
posisi awal
f.64
- Mata squash ke
atas
- Mulut posisi
awal
-Pipi tertarik ke
bawah
-Alis mata
semakin turun
f.96
- Sudut mulut
tertarik ke atas
membentuk
senyuman
-Alis stretch ke
samping
-Ujung mata
bagian dalam
sedikit menukik
ke arah bawah
78
-Pipi squash ke
samping karena
tersenyum
Pada frame 10 mulai terlihat sedikit perubahan pada bagian mata Ponyo.
dimana posisi pupil mata yang sebelumnya ada di kiri bawah semakin bergerak ke
arah tengah. Hal ini dikarenakan melebarnya kelopak mata atas Ponyo. Selain itu
ada pula butiran cahaya putih yang ditambahkan untuk meng-exaggerate reaksi
Ponyo terhadap rasa makanan yang ia makan dengan membuat mata Ponyo semakin
bersinar, melalui penambahan butiran cahaya. Puncak dari perasaan bahagia yang
terpancar di wajah Ponyo adalah pada frame 96.
Pergerakan alis mata Ponyo terlihat jelas pada frame 10, dimana perlahan-
lahan posisinya bergerak ke atas dan mencapai posisi tertinggi pada frame 44. Pada
frame 44 terlihat bentuk alis ponyo yang semakin melengkung akibat prinsip
animasi stretch, dan perlahan-lahan kedua sudut alis matanya ter-squash ke arah
samping dan bergerak ke bawah hingga frame 96.
Pada adegan di atas terlihat bagaimana Ponyo mengalami terlihat bahagia
pada frame 96, dimana kedua sudut mulutnya tertarik ke arah luar dan ke atas. Pada
sudut mulutnya terlihat ada sedikit lengkungan ketika ia melebarkan senyuman
mulutnya. Hal ini membuat pipinya squash ke samping karena tersenyum.
79
Dalam animasi tersebut, pergerakan wajah Ponyo di exaggerate agar terlihat
jelas, seperti bagaimana pupil matanya mengalami pergerakan dan perubahan
ukuran, dan ditambahkannya butiran cahaya tambahan agar semakin menunjukkan
ekspresi bahagianya. Kemudian alisnya pun mengalami perubahan bentuk dan
posisi agar ia terlihat semakin ekspresif. Pada bagian mulut terlihat bagaimana
sudut mulutnya tertarik ke atas karena tersenyum bahagia dan menyebabkan pipi
ikut ter-squash ke samping karena senyuman tersebut.
Frame terakhir memperlihatkan bagaimana kelopak mata bawah Ponyo
yang menegang sehingga matanya terlihat menyipit, sudut mulut yang tertarik ke
atas, pipi yang terangkat seperti ciri-ciri dari micro expressions bahagia oleh Paul
Ekman (1967). Detail analisa di atas dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.14. Detail Micro Expressions Bahagia Ponyo
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata meng-exaggerate gerakan dan bentuk alis
Mata Pupil mengecil karena mata terbuka lebar; penambahan cahaya
tambahan pada pupil; mata menyipit pada akhir frame
Mulut Sudut mulut tertarik ke atas dan terlihat lengkungan pada sudut
akibat senyuman melebar
Pergerakan Otot
Wajah Pipi squash ke samping karena tersenyum
80
3.5.3. Kids Try Snacks from Indonesia (2018)
Video tersebut merupakan video yang berisikan kompilasi reaksi anak kecil dari
berbagai usia yang mencicipi beragam jenis makanan ringan dari Indonesia. Dalam
video ini dapat terlihat beragam reaksi anak-anak ketika melihat dan mencicipi
makanan yang diberikan. Dari hasil rekaman tersebut terlihat ada makanan yang
disukai dan tidak disukai oleh mereka. Pada durasi 0:30, video memperlihatkan
sebuah makanan ringan yang disebut chomp chomp marshmallow long twister.
Semua anak terlihat anusias dengan ukuran marshmallow yang begitu panjang.
Kemudian pada durasi 1:03, diperlihatkan seorang anak perempuan yang terlihat
mengacungkan jempol setelah mencoba marshmallow berukuran panjang tersebut.
Tabel 3.15. Ekspresi Wajah Bahagia Anak Perempuan
(Kids Try Snacks from Indonesia, 2018)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
Anak sudah
mengunyah
makanan di mulut
81
f.3
-Otot pipi sedikit
terangkat
-Kelopak mata
bawah mulai
menegang
-Alis pada posisi
normal
-Sudut mulut
sedikit tertarik ke
arah luar dan ke
atas dan
mulut mulai
tertutup
82
f.8
-Alis
mengikuti
pergerakan
mata
-Otot pipi
semakin
menegang
-Mulut
menutup, sudut
mulut semakin
tertarik ke arah
luar
-kelopak mata
bawah semakin
menegang
f.10
-Sudut mulut
semakin
tertarik ke arah
luar sehingga
senyum
semakin lebar
-Mata menyipit
83
-Pipi terus
terangkat
karena mulut
tersenum
-Alis
mengikuti
pergerakan
mata
f.15
-Sudut mulut
terus terangkat
hingga
maksimal pada
frame 18 dan
membentuk
kerutan di dagu
-Mata terus
menyipit
hingga
maksimal pada
frame 18
-Cekungan
pada bagian
luar hidung
f.18
84
dan mulut
karena mulut
sudut mulut
terangkat dan
pipi ikut
terangkat
-Posisi alis
terus mengikuti
pergerakan
mata
Pada adegan di atas terlihat pergerakan sudut mulut yang semakin lebar dari
frame 8 hingga frame 18 dan juga otot pipi terlihat paling jelas pergerakan ke
atasnya. Dengan demikian pipi pun terlihat seolah-olah menonjol ke arah luar dan
dapat terlihat jelas cekungan yang terbentuk akibat pergerakan naik otot pipi
tersebut. Dalam pergerakan sudut mulut, terjadinya pergerakan otot Risorius (RIS)
yang membuat sudut mulut tertarik secara horizontal, di mana pergerakan ini
merupakan ekspresi spontan tersenyum.
Pada bagian mata, awalnya hanya terlihat sedikit ketegangan pada bagian
kelopak bawah (frame 1). Setelah anak tersebut mulai tersenyum, menyebabkan
terangkatnya otot pipi yang selanjutnya mempengaruhi area di sekitar mata. Hal ini
membuat kelopak mata bagian bawah semakin terangkat dan menegang, sehingga
memunculkan kantung mata pada kelopak. Proses pergerakan tersebut semakin
85
lama membuat ukuran mata terlihat mengecil dan menyipit (frame 18), di mana
menunjukkan ekspresi bahagia yang nyata, berbeda dari senyum palsu yang tidak
memperlihatkan perubahan di daerah mata.
Pada bagian alis, posisi alis mata anak tersebut selalu berada di atas.
Ekspresi wajah yang ditunjukkan anak tersebut memiliki ciri-ciri micro expressions
pada ekspresi bahagia oleh Paul Ekman (1967) yang menyatakan bahwa ketika
seseorang sungguh merasa bahagia, sudut bibir tertarik ke atas (frame 8), adanya
kerutan mulai dari luar hidung hingga luar bibir dan dagu akibat pipi yang terangkat
dan senyum yang melebar (frame 18).
Berdasarkan acuan di atas, hasil analisa pergerakan wajah anak tersebut
dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.16. Detail Micro Expressions Anak Perempuan
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Alis tidak berubah bentuk
Mata Muncul kantung mata pada kelopak bawah karena menegang dan
mata yang menyipit
Mulut Sudut mulut semakin tertarik ke atas
Pergerakan Otot
Wajah Pipi naik dan terlihat menonjol ke luar
86
3.5.4. Fluffy Cheesecake | Valentine’s day (2021)
Video ini merupakan vlog seorang youtuber asal Jepang dengan nama channel
youtube Kimono Mom. Sang ibu, Moe merekam video yang berisikan proses
memasak yang selalu ditemani anak perempuannya yang bernama Sutan. Dalam
rangka merayakan hari valentine, Moe membuat cheesecake untuk suaminya.
Selama video berlangsung dapat dilihat interaksi antara Sutan dengan Moe yang
menggemaskan. Salah satunya adalah ketika Sutan sedang memakan pisang, tiba-
tiba ia tersenyum lebar dan tertawa.
Penulis menggunakan Sutan sebagai acuan karena ia merupakan anak yang
ekspresif dalam menunjukkan perasaannya melalui ekspresi wajah. Dengan begitu,
bagian-bagian wajah yang mengalami perubahan akan terlihat jelas pada wajah
Sutan dan mempermudah penulis dalam menganalisa pergerakan bagian wajah
yang terjadi.
Tabel 3.17. Ekspresi Wajah Bahagia Sutan
(Fluffy Cheesecake | Valentine’s day, 2021)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Sudut mata rileks
-Mata terbuka (kelopak mata atas
turun karena memandang pisang)
-Mulut menutup (terlihat datar)
-Pipi agak turun
87
f.6
-Alis tidak mengalami perubahan
-Mata terlihat menutup karena
kelopak bawah menegang
-Sudut mulut tertarik ke arah luar
atas
-Pipi terangkat (terlihat garis
kerutan di area luar hidung dan
sudut mulut)
f.14
-Alis tidak berubah bentuk
-Mata menyipit maksimal
-Sudut mulut semakin tertarik ke
atas; mulut terbuka memperlihatkan
gigi
-Pipi terangkat maksimal dan
menegang
Salah satu contoh karakteristik emosi anak yang dinyatakan oleh Suyadi
(2010), yakni kebahagiaan yang bersifat dangkal atau sementara. Ekspresi
kebahagiaan yang ditampilkan oleh Sutan pun muncul karena disebabkan oleh hal
yang sederhana, yaitu hanya karena ia menikmati makanan yang sedang
disantapnya.
Awalnya wajah Sutan menunjukkan ekspresi netral karena ia masih
mengunyah makanan di dalam mulutnya. Namun kemudian ekspresinya mulai
menunjukkan perubahan terlihat dari kelopak mata bawahnya yang bergerak ke
88
arah atas pada frame 6 dan terus menyipit hingga frame 14. Di sini menampilkan
semakin tegangnya kelopak mata bawahnya dan memperdalam kantung mata yang
terbentuk. Sementara itu, diperlihatkan bahwa sejak awal hingga akhir frame, alis
mata Suran tidak berubah bentuk.
Pada mulut Sutan terlihat bagaimana sudut mulutnya mulai bergerak ke atas,
dari yang awalnya terlihat datar pada awal frame, sedikit demi sedikit sudut
mulutnya tertarik ke arah atas. Adanya Otot Risorius (RIS) pada daerah sekitar
mulut menyebabkan tertariknya sudut mulut ke belakang secara horizontal.
Akhirnya terciptanya bentuk senyuman pada wajah.
Terjadinya pergerakan sudut mulut menyebabkan terangkatnya pipi Sutan
dan menjadi semakin tegang. Terlihat jelas dari frame awal dimana pipi Sutan
terlihat turun, dan pada frame 6 terangkat ke atas dan menonjol ke arah luar.
Terangkatnya otot pipi tersebut memunculkan garis kerutan pada daerah luar
hidung karena otot pipi yang terangkat ke atas dari frame 6 hingga 14.
Bentuk pergerakan yang terjadi pada wajah Sutan menunjukkan ekspresi
bahagia karena memakan pisang. Dari mata yang semakin menyipit dan kelopak
mata yang menegang, sudut mulut yang terangkat, yang kemudian menyebabkan
ikut terangkatnya otot pipi menjadi bagian-bagian penting dalam ciri micro
expressions bahagia oleh Paul Ekman (1967).
Analisa acuan yang telah yang telah dijelaskan di atas dapat dirangkum ke
dalam tabel sebagai berikut:
89
Tabel 3.18. Detail Micro Expressions Bahagia Sutan
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Tidak begitu terlihat perubahannya
Mata Kelopak mata bawah menegang sehingga membuat mata semakin
menyipit dan memunculkan kantung mata
Mulut Sudut mulut tertarik ke atas dan memperlihatkan gigi karena
tersenyum
Pergerakan
Otot Wajah
Pipi ikut bergerak ke atas dan menonjolkan otot pipi karena
tegangnya otot dan memunculkan garis kerutan pada area luar
hidung dan sudut mulut
Setelah melihat beberapa contoh acuan film dan video, dapat dilihat ketika
sedang benar-benar bahagia, sudut mulut akan perlahan-lahan tertarik ke arah atas.
Pada animasi, sudut mulut akan terlihat lebih dekat dengan mata, dan jika
tersenyum dengan membuka mulut, ukuran mulut akan diperbesar untuk
exaggeration. Akibat dari pergerakan sudut mulut tersebut, pipi akan ikut
mengalami pergerakan ke atas. Pada animasi, pipi akan dibuat ter-squash ke arah
samping untuk memperlihatkan pergerakan pipi akibat pergerakan pada mulut.
Sementara pada bagian atas wajah, mata tokoh cenderung akan semakin
menyipit dan memunculkan kantung mata pada kelopak mata bagian bawah yang
disebabkan oleh ketegangan otot pada kelopak mata tersebut. Pada animasi, tokoh
90
cenderung menunjukkan ekspresi terkejut terlebih dahulu dengan membuka mata
lebar-lebar dan membuat pupil terkesan mengecil. Hal ini dapat digunakan sebagai
anticipation dan exaggeration sebelum mata menyipit. Untuk menambahkan kesan
bahagia yang lebih mendalam dan exaggeration animasi, dibuatnya cahaya
tambahan pada pupil mata.
Lalu, untuk bagian alis, dari video live action tidak terlalu terlihat perubahan
bentuk atau posisinya. Bagian yang paling terlihat perubahannya adalah kelopak
mata, mulut, dan pipi. Dalam animasi, dikarenakan adanya prinsip exaggeration,
perpindahan posisi alis dapat dimainkan, seperti membuat posisinya bergerak jauh
ke atas ketika mata terbuka lebar, atau alis turun ketika mata menyipit. Kesimpulan-
kesimpulan yang telah dijelaskan di atas dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.19. Kesimpulan Micro Expressions Wajah Bahagia
BAGIAN
WAJAH Alis Mata Mata Mulut
Pergerakan
Otot Wajah
DETAIL
MICRO
EXPRESSIONS
-
Pupil
mengecil;
kelopak mata
bawah
mungkin
menunjukkan
keriput/tegang
Sudut mulut
mungkin
terbuka atau
gigi terlihat
Pipi
terangkat/
tegang
91
ACUAN 1
(Tsumugi)
meng-
exaggerate
gerakan dan
bentuk alis;
posisi
bergerak
mengikuti
pergerakan
mata
exaggeration
ukuran pupil
mata
Sudut mulut
tertarik ke atas
dan terbuka
sangat lebar
untuk meng-
exaggerate
perasaan
Tsumugi
dengan squash
and stretch
Pipi squash
dahulu saat
mulut
menutup,
kemudian
stretch ketika
mulut terbuka
lebar
ACUAN 2
(Ponyo)
meng-
exaggerate
gerakan dan
bentuk alis
Pupil mengecil
karena mata
terbuka lebar;
penambahan
cahaya
tambahan pada
pupil; mata
menyipit pada
akhir frame
Sudut mulut
tertarik ke atas
dan terlihat
lengkungan
pada sudut
akibat
senyuman
melebar
Pipi squash ke
samping
karena
tersenyum
ACUAN 3
(Anak
perempuan)
Alis tidak
berubah
bentuk
Muncul
kantung mata
pada kelopak
bawah karena
menegang dan
Sudut mulut
semakin tertarik
ke atas
Pipi naik dan
terlihat
menonjol ke
luar
92
mata yang
menyipit
ACUAN 4
(Sutan)
Tidak begitu
terlihat
perubahannya
Kelopak mata
bawah
menegang
sehingga
membuat mata
semakin
menyipit dan
memunculkan
kantung mata
Sudut mulut
tertarik ke atas
dan
memperlihatkan
gigi karena
tersenyum
Pipi ikut
bergerak ke
atas dan
menonjolkan
otot pipi
karena
tegangnya
otot dan
memunculkan
garis kerutan
pada area luar
hidung dan
sudut mulut
KESIMPULAN
Tidak begitu
terlihat
perubahannya;
dapat
memainkan
posisi alis
untuk meng-
exaggerate
ekspresi wajah
Mata
cenderung
semakin
menyipit;
memunculkan
kantung mata
pada kelopak
mata bagian
bawah yang
Sudut mulut
semakin ke atas
dan lebih dekat
dengan mata;
pada animasi
bisa di-
exaggerate
dengan ukuran
Pipi ikut
bergerak ke
atas dan
menonjolkan
otot pipi
karena
tegangnya
otot; adanya
gerakan
93
tokoh dalam
animasi
menegang;
dalam animasi
ada
anticipation
untuk
melebarkan
mata dahulu,
baru
menyipitkan
mata, juga
exaggeration
dengan
memberi
tambahan
cahaya pada
pupil
senyuman yang
lebar
squash ke
samping
untuk
exaggeration
saat
tersenyum
3.6. Acuan Scene 12 Shot 3
Dalam perancangan animasi wajah terkejut tokoh Gugun, penulis akan
menggunakan acuan dari beberapa referensi film yang sudah ada dan juga
menggunakan referensi tokoh yang berada dalam situasi terkejut sama seperti
Gugun. Tokoh yang digunakan pun merupakan tokoh anak kecil dengan rentang
usia yang tidak jauh berbeda dari Gugun yang berusia 6 tahun.
94
3.6.1. Ponyo on the Cliff (2008)
Jika sebelumnya penulis memilih Ponyo sebagai referensi tokoh anak yang
memperlihatkan ekspresi bahagia, kini tokoh Sousukelah yang digunakan sebagai
acuan untuk perancangan ekspresi wajah terkejut. Tokoh Sousuke sendiri
merupakan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang hanya tinggal berdua
dengan ibunya dikarenakan ayahnya yang sering pergi untuk berlayar di laut.
Sousuke dideskripsikan sebagai anak yang pemberani, setia, dan juga pemberani.
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana dirinya yang menyelamatkan Ponyo dari awal
dan terlihat sangat menyayangi Ponyo meskipun Ponyo bukan ikan biasa.
Adegan yang dijadikan sebagai referensi untuk ekspresi wajah terkejut
adalah ketika Sousuke dan Ponyo akan memakan ramen instan buatan ibu Sousuke.
Ramen tersebut disajikan bersama dengan potongan daun bawang, dua potong
daging ham dan telur rebus. Ponyo yang sangat menyukai daging ham langsung
mengambil potongan daging ham dari mangkuk, tanpa mempedulikan bahwa
makanan tersebut masih panas. Meskipun demikian, ia tetap menyantap daging ham
tersebut dengan lahap. Sousuke yang awalnya tersenyum karena melihat ramen
lezat dihadapannya, seketika itu juga dikejutkan oleh tingkah laku Ponyo yang
melahap daging ham dengan lahap.
95
Tabel 3.20. Ekspresi Wajah Terkejut Sousuke
(Ponyo on the Cliff, 2008)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1 Ekspresi wajah bahagia
f.2
-Alis melengkung, tidak
berubah
-Mata menutup karena
berkedip
-Mulut menutup
-Pipi tidak berubah bentuk
f.5
-Alis stretch sedikit
(melengkung ke atas)
-Mata terbuka lebar (bagian
putih atas terlihat)
-Mulut terbuka
-Pipi tidak mengalami
banyak perubahan
96
f.23
-Alis melengkung
-Mata terbuka lebar (bagian
putih atas dan bawah
terlihat)
-Mulut terbuka lebar
-Pipi tidak mengalami
perubahan
Pada awalnya, Sousuke terliha t tersenyum melihat ke arah Ponyo yang
bersemangat melihat ramen. Kemudian, ketika ia melihat perilaku Ponyo yang
langsung mengambil potongan daging ham yang ternyata masih panas ketika masuk
ke dalam mulutnya, ia langsung terkejut. Awalnya alis Sousuke belum mengalami
perubahan di frame 2 saat ia menutup mata untuk berkedip. Namun ketika matanya
terbuka pada frame 5, alis matanya terlihat sedikit stretch dan melengkung ke atas.
Dari awal hingga akhir terlihat alisnya yang berbentuk melengkung.
Saat Sousuke mengubah ekspresi wajah dari senang ke terkejut, terlihat
prosesnya adalah ia tidak langsung membelalakkan matanya lebar-lebar. Pada
frame 2 ia menutup mata karena berkedip dahulu sebagai bentuk antisipasi untuk
frame 5, ketika ia sudah membuka matanya lebar-lebar. Sousuke membuka kelopak
mata atas dan bawahnya dan akhirnya pada frame 23 memperlihatkan bagian putih
di sekeliling pupil matanya sebagai tanda bahwa ia terkejut. Hal ini membuat
pupilnya terlihat mengecil.
97
Pada bagian mulut, ketika Sousuke sedang terlihat bahagia, sudut mulutnya
terlihat tertarik ke arah luar dan ke atas. Namun seketika ia menutup mata, di saat
yang bersamaan ia ikut menutup mulutnya sebagai antisipasi pada frame 2.
Selanjutnya terlihat mulutnya yang terbuka lebar hingga frame 23 karena ia terkejut
melihat tingkah laku Ponyo. Meskipun mulutnya terbuka, tapi mulutnya tidak
menunjukkan ketegangan. Sementara itu, pada bagian pipi Sousuke terlihat bahwa
tidak begitu ada banyak perubahan ketika ia membuka mulut. Hal ini dipengaruhi
oleh pergerakan mulutnya yang meskipun terbuka karena terkejut namun tidak
menjadi tegang.
Setelah melihat pergerakan wajah yang terjadi, dapat dilihat bahwa sebelum
wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut, Sousuke yang awalnya tersenyum
berkedip terlebih dahulu sebagai antisipasi perubahan ekspresi selanjutnya. Setelah
ia berkedip, terlihat bahwa alisnya yang berbentuk melengkung, kelopak mata yang
melebar, dan mulut yang terbuka, merupakan bentuk micro expressions terkejut
seperti yang dijelaskan oleh Paul Ekman (1967). Detail-detail yang telah dijelaskan
di atas dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
98
Tabel 3.21. Detail Micro Expressions Terkejut Sousuke
BAGIAN WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Berbentuk melengkung
Mata Kelopak mata terbuka lebar dan memperlihatkan bagian putih di
sekeliling pupil
Mulut Terbuka namun tidak tegang
Pergerakan Otot
Wajah Pipi tidak terlihat mengalami banyak perubahan
3.6.2. My Neighbor Totoro (1988)
Animasi ini bercerita mengenai anak perempuan bernama Satsuki dan adiknya, Mei,
yang baru pindah ke rumah baru di pedesaan bersama dengan ayahnya. Keluarga
dengan marga Kusakabe ini pindah ke desa dikarenakan Ibu dari kedua gadis kecil
tersebut dirawat di rumah sakit akibat penyakit tuberkulosis (TBC). Rumah sakit
yang ada di desa tersebut menyediakan pelayanan terbaik untuk penyakit ibu
mereka. Maka dari itu, untuk mempermudah dan membantu penyembuhan sang ibu,
mereka memutuskan untuk pindah ke desa tersebut. Dalam film ini diperlihatkan
kejadian-kejadian ajaib yang terjadi kepada Satsuki dan Mei setelah mereka
bertemu dengan roh yang berbentuk seperti kelinci besar bernama Totoro.
Tokoh yang dijadikan sebagai acuan lainnya untuk perancangan ekspresi
wajah terkejut adalah Satsuki yang berusia 10 tahun. Ia merupakan anak yang ceria,
terbuka, mandiri, dan bersikap dewasa. Meskipun selalu terlihat dewasa, ia juga
99
sering merasa sedih dan tertekan, di mana biasanya perasaan ini ia tutupi.
Kesedihan yang ia rasakan disebabkan oleh ibunya yang memiliki penyakit TBC.
Ia memiliki hubungan yang baik dengan Mei dan sangat menyanyangi adiknya.
Namun, Satsuki juga memiliki toleransi yang rendah terhadap sikap adiknya yang
dirasanya terlalu kekanak-kanakan.
Dalam film ini terdapat adegan di mana Satsuki dan Mei menanam benih
dan biji-bijian yang diberikan oleh Totoro di halaman belakang rumahnya.
Meskipun sudah menunggu berhari-hari, benih tersebut belum menunjukkan tanda
untuk bertunas. Hingga suatu malam ketika mereka sedang tidur, tiba-tiba Satsuki
terbangun dan melihat totoro berjalan ke arah benih yang telah mereka tanam.
Satsuki dan mei menghampiri totoro dan mengikuti gerakan-gerakan yang
dilakukan totoro, yang kemudian menyebabkan benih-benih tersebut tumbuh dan
menjadi hutan.
Esok harinya, ketika keduanya terbangun dan melihat halaman belakang
rumahnya tidak seperti hutan pada malam sebelumnya, mereka mengira kejadian
semalam hanya mimpi. Namun, ketika memperhatikan dengan lebih seksama,
Satsuki menyadari sesuatu. Satsuki terkejut dan berlari ke halaman belakang
rumahnya karena melihat bahwa benih yang mereka tanam ternyata mulai bertunas.
Satsuki dan Mei pun sangat bahagia karena mengira bahwa kejadian semalam
seperti mimpi, tapi juga bukan mimpi.
100
Tabel 3.22. Detail Micro Expressions Terkejut Satsuki
(My Neighbor Totoro, 1988)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1 Ekspresi netral
f.4
-Sudut dalam alis menukik
ke bawah, posisi alis turun
-Mata menutup karena
berkedip
-Mulut terlihat lebih
tertarik dan garis mulut
memajang
-Pipi tidak tegang
f.6
-Posisi alis ke atas
-Mata terbuka
memperlihatkan bagian
putih di atas dan bawah
pupil
-Mulut terbuka
101
-Pipi tidak mengalami
banyak perubahan
f.16
-Alis naik dan melengkung
-Kelopak mata atas stretch
dan terangkat sedikit ke
atas untuk exaggeration
-Mulut terbuka semakin
lebar
-Pipi rileks
Satsuki merupakan anak yang mandiri dan juga dewasa. Ia juga memiliki
kepribadian yang selalu bersemangat, meskipun tidak seperti adiknya yang jauh
lebih bersemangat yang terlihat dalam aktivitas sehari-hari. Suyadi (2010)
menyatakan bahwa salah satu karakteristik emosi pada anak adalah reaksi yang
mencerminkan individualitas itu sendiri. Kepribadiannya yang lebih dewasa
daripada adiknya menyebabkan ekspresi yang ditunjukkannya pun terlihat lebih
normal daripada adiknya yang sangat ekspresif dalam menunjukkan perasaannya.
Awalnya pada frame 1 diperlihatkan ekspresi netral Satsuki saat melihat ke
halaman belakang rumahnya. Namun selanjutnya pada frame 4, sudut bagian dalam
alis matanya terlihat menukik ke bawah dan posisi alis ikut turun ke bawah karena
mengikuti gerakan matanya yang menutup. Hal ini sebagai antisipasi sebelum alis
matanya bergerak naik ke atas dan berbentuk melengkung dari frame 6 hingga 16.
102
Selanjutnya pada bagian mata juga berkedip dahulu pada frame 4 untuk
antisipasi pergerakan selanjutnya yang memperlihatkan kelopak mata Satsuki
terbuka lebar dan membuat pupil matanya semakin mengecil, sehingga
memperlihatkan bagian putih di sekitar pupil pada frame 6. Pada frame 16 terlihat
adanya sedikit pergerakan untuk menampilkan exaggeration pada kelopak mata
atas Satsuki. Terlihat kelopak mata atasnya ter-stretch dan terangkat sedikit ke atas.
Pada bagian mulut, awalnya mulut Satsuki tertutup pada frame 1.
Selanjutnya ketika ia akan menutup mata untuk berkedip, mulutnya juga ikut
mengalami perubahan. Terlihat bahwa garis mulutnya yang lebih panjang dari
sebelumnya pada frame 4. Setelah itu pada frame 6 hingga 16 terlihat mulutnya
yang terbuka semakin lebar. Awalnya mulutnya terbuka ke arah atas terlebih dahulu
pada frame 6, barulah pada frame 16 semakin melebar ke samping. Pada bagian
pipi pun terlihat rileks karena mulut yang terbuka tidak tegang, sehingga tidak
mengalami banyak perubahan pada bagian pipi.
Setelah melihat pergerakan yang terjadi pada wajah Satsuki, terlihat bahwa
terdapat antisipasi sebelum ekspresinya terlihat terkejut dengan berkedip terlebih
dahulu. Setelah itu, barulah terlihat pergerakan alis matanya yang bergerak ke atas
dengan bentuk melengkung, kelopak mata yang terbuka semakin lebar dan di
exaggerate dengan adanya sedikit stretch pada kelopak mata atas di frame terakhir.
Kemudian, terbuka semakin lebarnya mulut Satsuki perlahan-lahan. Pergerakan-
pergerakan kecil ini merupakan ciri-ciri pergerakan micro expressions yang muncul
saat terkejut seperti yang dikatakan oleh Paul Ekman (1967). Detail-detail yang
telah dijelaskan di atas dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
103
Tabel 3.23. Detail Micro Expressions Terkejut Satsuki
BAGIAN WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Alis memantul ke atas dan berbentuk melengkung
Mata Kelopak mata terbuka lebar dan memperlihatkan bagian putih
sekitar pupil
Mulut Terbuka memperlihatkan isi mulut
Pergerakan Otot
Wajah Tidak mengalami banyak pergerakan
3.6.3. CJ7 (2008)
Film ini berkisah mengenai seorang single father yang bekerja sebagai buruh tanpa
lelah demi mendapatkan uang untuk menyekolahkan anaknya. Meskipun miskin,
sang ayah tetap bekerja keras karena mengharapkan anaknya dapat memiliki masa
depan yang lebih baik dengan memasukkannya ke sekolah swasta yang bagus.
Dibalik kemiskinannya, sang ayah selalu mengajarkan hal-hal baik kepada anaknya
dengan tujuan kelak anaknya tidak menjadi miskin dan bodoh seperti dirinya. Suatu
ketika, sang anak, Dicky meminta ayahnya untuk membelikannya sebuah mainan
robot karena ia iri dengan teman sekelasnya yang kaya raya dan bisa memiliki
mainan tersebut. Namun sayangnya sang ayah tidak memiliki uang yang cukup
untuk membelikannya mainan yang tergolong keren saat itu di kalangan teman-
teman Dicky. Hingga akhirnya, lagi-lagi sang ayah mencari mainan baru untuk
104
Dicky dengan mencari-cari di tempat pembuangan barang rongsokan, sampai ia
menemukan mainan yang dirasa cukup baik untuk diberikan pada anaknya.
Tanpa disadari, ternyata mainan yang ditemukan sang ayah merupakan
seekor anjing dari luar angkasa. Namun, hal ini hanya diketahui oleh Dicky. Ia pun
memberinya nama CJ7. Dicky mengira bahwa CJ7 dapat melakukan hal-hal ajaib,
di mana prasangka ini berawal ketika CJ7 mampu mengubah apel yang busuk
menjadi segar. Sejak saat itu, Dicky mulai memanfaatkan CJ7 untuk kepentingan
dirinya. Sayangnya semua itu sia-sia karena CJ7 tidak memiliki kemampuan sesuai
yang diharapkan Dicky. Hingga suatu ketika, sang ayah mengalami kecelakaan
kerja dan meninggal. Di sinilah CJ7 menggunakan kekuatannya untuk
menghidupkan kembali ayah Dicky tanpa sepengetahuannya. Akibatnya, ia
kehabisan tenaga dan berubah menjadi boneka biasa. Meskipun begitu, di akhir
cerita diperlihatkan bahwa CJ7 muncul kembali, dan kali ini membawa teman-
teman anjing luar angkasa lainnya.
Dicky yang masih duduk di bangku SD dan berusia 9 tahun ini merupakan
anak yang sering menjadi korban bully dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya
yang tidak sebaik anak-anak lain. Ia merupakan anak yang cukup keras kepala,
dimana dapat terlihat ketika ia bersikeras meminta ayahnya untuk membelikan
mainan yang mahal. Meskipun terkadang ia bersikap egois dan ingin terlihat hebat
di depan teman sekelasnya, ia merupakan anak yang setia. Meskipun awalnya ia
membuang CJ7 ke tong sampah karena kesal akibat keinginannya yang tidak
terpenuhi, ia segera kembali mencari CJ7 dan menyesali perbuatannya. Tokoh
Dicky berada pada situasi yang sama dengan tokoh Gugun, dimana keduanya
105
merupakan anak tunggal dari seorang single father yang selalu sibuk bekerja.
Kedua tokoh juga mudah tinggi hati dan ingin terlihat keren di depan teman-
temannya.
Acuan yang dipilih untuk ekspresi terkejut merupakan adegan yang
memperlihatkan ekspresi wajah terkejut Dicky ketika ia dan teman-temannya
dihukum oleh wali kelasnya karena telah membuat keributan di sekolah. Awal mula
dari keributan tersebut dikarenakan teman-teman Dicky yang melihat CJ7
disembunyikan di dalam tas Dicky dan ingin mengambilnya. Syukurnya CJ7
berhasil melarikan diri dari teman-teman Dicky, dan akhirnya muncul kembali
sembari berlari ke arah Dicky. Pada adegan tersebut terlihat wajah Dicky yang
terkejut melihat kemunculan CJ7 dari balik semak-semak.
Tabel 3.24. Ekspresi Wajah Terkejut Dicky
(CJ7, 2008)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Sudut dalam alis ke
bawah
-Kelopak mata bawah
tegang
-Mulut cemberut
-Pipi turun
106
f.6
-Alis mata melengkung
dan posisi naik ke atas
-Kelopak mata terbuka
lebar
-Mulut mulai terbuka
-Pipi tidak banyak
berubah
Awalnya terlihat bahwa Dicky sedang fokus ke arah bawah dengan wajah
cemberut. Terlihat bagaimana sudut alis matanya tertarik ke arah bawah pada frame
1. Namun pada frame 6 terlihat bentuk alis matanya yang tidak setegang
sebelumnya dan kini berbentuk melengkung dan bergerak ke atas. Hal ini
menunjukkan ekspresi terkejutnya karena melihat CJ7 yang tiba-tiba muncul dan
berlari ke arahnya.
Pada bagian mata, terlihat awalnya kelopak mata bawah Dicky yang tegang
karena ia sedang mengekspresikan wajah cemberut. Kemudian pada frame 6
langsung terlihat pergerakan pada kelopak mata Dicky. Matanya terbuka lebar saat
melihat kedatangan CJ7. Kelopak mata atasnya pun tertarik ke arah atas.
Selanjutnya pada bagian mulut Dicky, terlihat awalnya mulutnya menutup
karena ia cemberut. Tapi ketika ia melihat CJ7 pada frame 6, mulutnya langsung
terbuka sebagai ekspresi spontan ketika seseorang sedang terkejut. Mulutnya pun
terlihat rileks dan tidak tegang. Oleh karena itu, pipinya pun tidak terlalu
mengalami banyak pergerakan.
107
Setelah melihat pergerakan-pergerakan yang terjadi pada wajah Dicky,
dapat dilihat bagaimana wajahnya yang semula terlihat tidak senang, seketika itu
juga berubah menjadi terkejut saat melihat CJ7. Terlihat jelas bagaimana bentuk
alis matanya berubah menjadi melengkung dan bergerak ke atas. Kelopak matanya
pun terbuka lebar, dan mulutnya yang awalnya tertutup ikut terbuka, seperti ciri-
ciri dari micro expressions terkejut oleh Paul Ekman (1967). Detail-detail yang
telah dijelaskan di atas dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.25. Detail Micro Expressions Terkejut Dicky
BAGIAN WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Posisi bergerak ke atas dan berbentuk melengkung
Mata Kelopak mata terbuka lebar
Mulut Terbuka secara spontan
Pergerakan Otot Wajah Tidak banyak pergerakan
3.6.4. Kids Try Shellfish from Around the World (2019)
Pada video ini diperlihatkan beragam reaksi anak-anak yang menyantap kerang dari
seluruh dunia. Pada awal video, anak-anak tersebut diberikan sebuah masakan dari
kerang yang berasal Jepang bernama raw kusshi oysters. Pada menit ke dua, terlihat
seorang anak perempuan yang tengah mengunyah kerang tersebut. Hingga tak lama
kemudian terlihat dari raut ekspresi wajahnya yang awalnya tersenyum ketika
mengunyah, dikejutkan oleh rasa dari kerang yang disantapnya. Wajahnya yang
ekspresif membuat pergerakan wajah terkejut menjadi lebih jelas.
108
Tabel 3.26. Ekspresi Wajah Terkejut Anak Perempuan
(Kids Try Shellfish from Around the World, 2019)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
Ekspresi tersenyum sambil mengunyah
f.12
-Alis melengkung dan posisi naik ke
atas
-Kelopak mata melebar
-Mulut terbuka sedikit
-Pipi turun
f.20
-Alis turun kembali
-Kelopak mata terbuka lebar
-Mulut terbuka
-Pipi turun
109
Pada awal frame, terlihat sang anak sedang mengunyah makanannya.
Kemudian pada frame 12 terlihat bagaimana alisnya bergerak ke atas dan bentuknya
yang melengkung. Selanjutnya pada frame 20 alisnya pun kembali ke posisi semula.
Alis matanya yang bergerak ke atas menampilkan bagaimana ia terkejut dengan
rasa makanan di mulutnya. Ini merupakan pergerakan micro expressions yang
terjadi ketika seseorang sedang sungguh terkejut.
Pada bagian mata, awalnya kelopak atas tertarik ke bawah karena ia
menatap ke arah makanan di meja dan sedang mengunyah. Kemudian pada frame
12 terlihat kelopak matanya yang terbuka lebar. Pupil matanya pun bergerak ke atas
terlebih dahulu seperti alis matanya. Setelah itu, barulah pupil matanya kembali ke
tengah dan melihat ke arah kamera pada frame 20, seperti alis matanya yang ikut
mengalami pergerakan turun. Terlihat bagaimana kelopak matanya yang melebar
dan memperlihatkan bagian putih di sekitar pupil mata karena ia terkejut dengan
rasa kerang di mulutnya.
Sementara pada bagian mulut, terlihat yang awalnya sedang mengunyah,
kemudian menutup terlebih dahulu pada frame 12. Barulah kemudian pada frame
20 memperlihatkan mulutnya yang terbuka dan seolah-oalah membentuk huruf o.
Pipinya pun tidak terlihat mengalami banyak perubahan meskipun mulutnya
terbuka. Pipinya tetap terlihat turun ke bawah pada akhir frame.
Setelah melihat pergerakan yang terjadi, dapat dilihat bahwa ketika ia
terkejut, kelopak matanya terbuka semakin lebar dan memperlihatkan bagian putih
disekitar pupil matanya. Kemudian, alis matanya ikut bergerak naik, dan mulutnya
pun ikut terbuka dan tidak terlihat tegang, seperti ciri-ciri dari micro expressions
110
terkejut oleh Paul Ekman (1967). Hal ini menyebabkan tidak banyak pergerakan
yang terjadi pada bagian otot pipinya. Detail-detail yang telah dijelaskan di atas
dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.27. Detail Micro Expressions Terkejut Anak Perempuan
BAGIAN WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Bergerak ke atas dan berbentuk melengkung
Mata Terbuka lebar memperlihatkan bagian putih di luar pupil
Mulut Semakin terbuka
Pergerakan Otot Wajah Tidak banyak pergerakan yang terjadi
Sesudah melihat beberapa referensi pergerakan bagian wajah ekspresi
terkejut dari film dan video, dapat dilihat bahwa terdapat persamaan-persamaan
yang muncul. Pada bagian alis, alis akan mengalami pergerakan ke atas dan
bentuknya akan terus melengkung. Dalam animasi, sebagai bentuk antisipasi dan
untuk meng-exaggerate pergerakan, alis mata ikut bergerak ke bawah terlebih
dahulu saat mata menutup karena berkedip. Kemudian barulah alis mata terlihat
memantul ke atas. Pada bagian mata, kelopak mata akan terbuka lebar dan
memperlihatkan bagian putih di sekitar pupil mata. Pada animasi cenderung
menggunakan prinsip antisipasi dengan menutup mata terlebih dahulu, barulah
selanjutnya memperlihatkan pergerakan mata yang terbuka lebar.
Sementara pada bagian mulut, mulut cenderung tertutup terlebih dahulu dan
baru terlihat terbuka setelahnya. Mulut pun terbuka tanpa menjadi tegang, sehingga
pipi pun tidak mengalami banyak perubahan. Detail-detail micro expressions yang
111
muncul pada film dan video di atas dapat di rangkum ke dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.28. Kesimpulan Ekspresi Wajah Terkejut
BAGIAN
WAJAH Alis Mata Mata Mulut
Pergerakan
Otot Wajah
DETAIL
MICRO
EXPRESSIONS
Alis
terangkat dan
berbentuk
lengkungan
Kelopak mata
terbuka
memperlihatkan
bagian warna
putih
Rahang dan gigi
terbuka; mulut
tidak tegang
-
ACUAN 1
(Sousuke)
Berbentuk
melengkung
Kelopak mata
terbuka lebar dan
memperlihatkan
bagian putih di
sekeliling pupil
Terbuka namun
tidak tegang
Pipi tidak
terlihat
mengalami
banyak
perubahan
ACUAN 2
(Satsuki)
Alis
memantul ke
atas dan
berbentuk
melengkung
Kelopak mata
terbuka lebar dan
memperlihatkan
bagian putih
sekitar pupil
Terbuka
memperlihatkan
isi mulut
Tidak
mengalami
banyak
pergerakan
ACUAN 3
(Dicky)
Posisi
bergerak ke
atas dan
Kelopak mata
terbuka lebar
Terbuka secara
spontan
Tidak
banyak
pergerakan
112
berbentuk
melengkung
ACUAN 4
(Anak
perempuan)
Bergerak ke
atas dan
berbentuk
melengkung
Terbuka lebar
memperlihatkan
bagian putih di
luar pupil
Semakin terbuka
Tidak
banyak
pergerakan
yang terjadi
KESIMPULAN
Pada animasi
posisi alis
dapat
bergerak ke
bawah
dahulu, lalu
baru ke atas.
Bentuk alis
selalu
melengkung
Mata berkedip
terlebih dahulu
untuk antisipasi,
baru kemudian
kelopak mata
terbuka lebar
memperlihatkan
bagian putih di
sekitar pupil
Mulut
mengantisipasi
pergerakan
terbuka dengan
tertutup terlebih
dahulu
Tidak terjadi
banyak
pergerakan
113
3.7. Video Akting
Agar hasil pergerakan animasi yang dibuat semakin terasa natural dan nyata,
penulis menggunakan referensi dari video akting yang dilakukan oleh penulis
sendiri. Penulis akan melihat bagaimana proses pergerakan bagian wajah yang
terjadi ketika membuat ekspresi wajah sedih, bahagia, dan terkejut dari sisi teknis.
3.7.1. Ekspresi Sedih
Dalam video akting untuk menunjukkan ekspresi sedih, penulis membayangkan
pengalaman dari masa lalu ketika penulis ditertawakan oleh teman-teman penulis
ketika sedang melakukan kuis di kelas. Saat itu setiap anak harus menjawab pilihan
A atau B sebagai jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang diajukan oleh guru
dengan cara mengangkat tangan kiri untuk jawaban A dan tangan kanan untuk
jawaban B. Saat itu penulis merupakan satu-satunya murid yang salah menjawab
dikarenakan salah mengangkat tangan. Hal itu membuat penulis merasa sangat
sedih, malu, dan terpukul karena penulis merupakan anak yang cukup pendiam dan
khawatir menjadi pusat perhatian teman-teman lain. Melalui pembuatan video
akting sedih, penulis mencoba melihat pergerakan mana saja pada bagian wajah
yang muncul, dan bagaimana proses perubahan pergerakan dan bentuknya dari awal
hingga akhir.
114
Tabel 3.29. Ekspresi Wajah Sedih Penulis
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1 Ekspresi netral
f.2
-Alis mulai tertarik
ke arah dalam alis,
lalu ke atas
-Pupil mata mengecil
karena kelopak atas
dan bawah sedikit
melebar
-Mulut mulai terbuka
(prinsip animasi
anticipation sebelum
menjadi cemberut)
f.5
-Kulit di bawah alis
berbentuk segitiga
-Muncul kerutan di
ujung alis bagian
dalam
115
f.8
-Sudut bibir semakin
tertarik ke arah
bawah
-Cemberut pada bibir
bagian bawah
-Muncul sedikit
kerutan di bawah
mata
Ekspresi wajah sedih yang muncul akan menyebabkan pergerakan otot
paling signifikan terutama pada bagian alis mata dan mulut. Ketika seseorang
merasa sedih, sudut alis mata bagian dalam akan cenderung membentuk sebuah
lekukan ke arah atas, yang selanjutnya bisa menciptakan sebuah kerutan. Selain itu,
sudut mulut akan tertarik ke arah bawah yang membuat seseorang terlihat cemberut.
Setelah melihat contoh acuan video akting ekspresi sedih yang dilakukan
penulis, dapat terlihat ketika pergerakan sudut mulut yang perlahan-lahan tertarik
ke arah bawah sehingga menciptakan bentuk cemberut. Sebelum mulut menjadi
cemberut, mulut penulis terbuka sedikit terlebih dahulu dikarenakan adanya
perasaan tidak nyaman ketika mengingat kenangan yang tidak mengenakkan.
Adanya pergerakan tersebut dikarenakan reaksi spontan penulis karenaa merasakan
perasaan tidak nyaman. Mulut yang semakin cemberut tersebut pun akhirnya
membuat pipi penulis ikut turun ke bawah.
116
Sementara pada bagian atas wajah, pupil mata penulis mengecil terlebih
dahulu karena mata yang terbuka lebih lebar akibat mengingat kejadian yang tidak
menyenangkan. Kemudian, barulah perlahan-lahan terlihat pergerakan kelopak
mata yang semakin menutup dan menjadi sendu. Selain itu, sudut dalam alis mata
penulis juga melengkung ke arah atas dan memperlihatkan kerutan mendalam. Hal
ini membuat seolah terbentuknya pola segitiga pada kulit di bawah alis mata penulis,
seperti ciri-ciri dari micro expressions oleh Paul Ekman (1967). Kesimpulan-
kesimpulan yang telah dijelaskan di atas dapat dirangkum ke dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.30. Detail Micro Expressions Video Akting Ekspresi Wajah Sedih
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Sudut dalam alis mata melengkung ke arah dalam dan ke atas,
kemudian memunculkan kerutan
Mata Mata melebar dahulu, perlahan kelopak mata bawah bergerak ke
atas dan mata terlihat sendu
Mulut Mulut yang terbuka perlahan-lahan menutup dan membentuk
cemberut
Pergerakan Otot
Wajah Pipi menjadi turun karena mulut cemberut
117
3.7.2. Ekspresi Bahagia
Sesaat akan melakukan perekaman, penulis sedang memakan salah satu makanan
favorit penulis, yaitu coklat. Makanan manis yang menjadi makanan favorit penulis
tentunya akan membuat penulis merasakan emosi positif. Penulis ingin mengetahui
bagaimanakah proses bagian wajah akan berubah ketika membuat ekspresi bahagia,
dan bagian mana saja yang tidak begitu banyak mengalami perubahan secara
pergerakan maupun bentuk dari sisi teknis.
Tabel 3.31. Ekspresi Wajah Bahagia Penulis
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1
-Pipi sedikit terangkat
-Alis posisi normal
-Mata sendu
-Mulut sedikit
tersenyum
f.10
-Posisi alis mata berada
di atas
-Sudut mulut terangkat
dan mulut mulai
terbuka lebar hingga
menunjukkan gigi
118
f.15
-Kelopak mata bawah
mulai menegang
-Pipi mulai terangkat
sehingga semakin
terlihatnya kerutan pada
bagian luar sudut mulut
f.19
f.25
-Sudut mulut terbuka,
Gigi terlihat
-Mata semakin
menyipit, kantong mata
119
f.31
pada kelopak mata
bawah terlihat jelas
-Sudut mulut semakin
tertarik ke luar
-Otot pipi terangkat
maksimum
-Alis mata berada di
atas
Ketika merasa senang, kelopak mata bagian bawah mata akan menegang
atau membentuk sebuah kerutan, sehingga ukuran mata yang terlihat pun semakin
kecil. Terlihat pada frame 31 dimana mata menyipit maksimum karena kelopak
mata bagian bawah menegang yang kemudian membentuk kantong mata. Dengan
terbentuknya kantong mata dan kelopak mata bagian bawah yang menegang, seperti
yang dijelaskan dalam seven universal micro expressions oleh Paul Ekman, hal ini
memperlihatkan bahwa ketika sungguh tersenyum bahagia, bukan hanya mulut saja
yang terlihat tersenyum, namun mata pun terlihat tersenyum.
Terbentuknya sebuah senyuman merupakan bentuk spontan yang
ditunjukan wajah ketika merasa senang, dengan demikian sudut mulut yang tertarik
semakin lebar ke arah luar akan mengakibatkan pergerakan otot pipi ke atas.
Pergerakan ini diperlihatkan pada frame 10 dimana ketika sudut mulut mulai
tertarik ke arah luar, posisi otot pipi pun ikut terangkat. Pada frame 19 hingga 31
terlihat jelas bentuk tulang pipi karena otot pipi yang tegang dan terangkat.
120
Setelah melihat contoh acuan video akting ekspresi bahagia, mulut penulis
perlahan-lahan tertarik ke arah belakang dan ke atas. Dari pergerakan sudut mulut
penulis yang ke atas tersebut, pipi akan ikut mengalami pergerakan ke atas. Terlihat
jelas bentuk kerutan yang muncul disekitar daerah luar hidung dan sudut mulut
akibat dari pergerakan sudut mulut dan otot pipi penulis, seperti ciri-ciri dari micro
expressions bahagia oleh Paul Ekman (1967).
Sementara pada bagian mata penulis, dari yang awalnya melebar berubah
menjadi semakin menyipit, yang kemudian memunculkan kantung mata pada
kelopak mata bagian bawah. Lalu, untuk bagian alis tidak terlalu terlihat perubahan
bentuk atau posisinya. Kesimpulan-kesimpulan yang telah dijelaskan di atas dapat
dirangkum ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.32. Detail Micro Expressions Video Akting Ekspresi Wajah Bahagia
BAGIAN
WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Bentuk alis mata tidak berubah dan posisi mengikuti pergerakan mata
sehingga selalu berada di atas
Mata
Ukuran mata yang melebar terlebih dahulu karena terkejut,
menyebabkan pupil seolah terlihat mengecil, sebelum perlahan-lahan
kelopak bawah menegang dan menyipit sehingga membentuk kantung
mata.
Mulut Perubahan sudut mulut yang tertarik ke arah atas dan memperlihatkan
gigi pada akhir frame
121
Pergerakan
Otot Wajah
Pergerakan otot pipi perlahan-lahan ke arah atas karena mengikuti
pergerakan sudut mulut dan memperlihatkan kerutan di daerah sekitar
hidung dan sudut mulut
3.7.3. Video Akting Terkejut
Agar perancangan ekspresi wajah terkejut dapat terkesan lebih nyata, maka penulis
juga mencoba membuat video akting sembari menonton video gamers di youtube
yang memainkan game horror dan memiliki adegan jump scare. Di sini penulis
mengobservasi perubahan bagian wajah dari sisi bentuk dan pergerakannya,
sehingga nantinya setiap perubahan yang muncul dapat dijadikan referensi dalam
perancangan gerakan animasi wajah tokoh Gugun.
Tabel 3.33. Ekspresi Wajah Terkejut Penulis
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
VIDEO FRAME KETERANGAN
f.1 Ekspresi netral
122
f.4
-Alis tidak berubah bentuk dan posisi
-Mata menutup karena berkedip
-Mulut masih menutup
-Pipi rileks
f.18
-Posisi alis ke atas
-Kelopak mata terbuka memperlihatkan
bagian putih di sekeliling pupil
-Mulut dan rahang terbuka
-Pipi rileks karena mulut tidak tegang
saat terbuka
Ekspresi yang ditunjukkan pada awal frame memperlihatkan posisi netral di
mana alis terlihat pada posisi normal. Kemudian pada frame 4 alis belum
menunjukkan perubahan saat mata menutup. Barulah ketika frame 18, alis mata
bergerak ke atas. Hal ini mengindikasikan ekspresi terkejut, di mana alis mata akan
bergerak naik ke atas dan bentuknya pun masih melengkung.
Pada awal frame, ekspresi wajah yang ditunjukkan masih ekspresi netral
yang tidak memperlihatkan emosi apapun. Kemudian pada frame 4, mata secara
spontan tertutup dikarenakan mengedip. Barulah selanjutnya pada frame 18 terlihat
kelopak mata yang terbuka lebar. Ketika kelopak mata terbuka lebar, pupil pun
terlihat mengecil dan memperlihatkan warna putih lebih banyak pada daerah sekitar
pupil.
123
Awalnya pada bagian mulut, hingga frame 4 belum mengalami perubahan
bentuk. Namun ketika penulis terkejut melihat monster dalam video yang sedang
ditonton, barulah mulut penonton terbuka pada frame 18. Terbukanya mulut ini pun
tidak membuat mulut menjadi tegang, sehingga tidak terlalu mempengaruhi
pergerakan otot di sekitarnya.
Setelah membuat video akting ekspresi untuk mengekspresikan wajah
terkejut, terlihat bahwa perubahan paling signifikan adalah pada bagian alis yang
posisinya naik ke atas dengan bentuk melengkung, kelopak mata yang terbuka lebar,
dan juga mulut dan rahang yang terbuka namun tidak tegang. Detail-detail tersebut
seperti ciri dari micro expressions untuk ekspresi terkejut oleh Paul Ekman (1967).
Mata akan menutup secara spontan terlebih dahulu baru kemudian terbuka terlihat
jelas ukuran pupil mata yang ikut mengecil dikarenakan kelopak mata yang terbuka
semakin lebar. Alis mata pun ikut berpindah posisi dari yang semula pada posisi
normal, ikut bergerak naik ke atas. Kemudian mulut pun terbuka tanpa
memperlihatkan ketegangan pada area mulut dan sekitar.
124
Detail-detail ekspresi yang telah diuraikan di atas dapat dirangkum ke dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.34. Detail Micro Expressions Video Akting Ekspresi Wajah Terkejut
BAGIAN WAJAH DETAIL MICRO EXPRESSIONS
Alis mata Posisi akan bergerak naik ke atas
Mata Mata berkedip terlebih dahulu, lalu terbuka lebar
Mulut Mulut dan rahang terbuka
Pergerakan Otot Wajah Pipi tidak banyak bergerak
3.8. Proses Perancangan
Pada awal perancangan, penulis mencoba membuat beberapa sketsa
ekspresi wajah untuk mengetahui bagaimana kira-kira perubahan ekspresi wajah
Gugun terjadi. Penulis berfokus pada ekspresi wajah sedih, bahagia, dan terkejut
karena ketiga ekspresi inilah yang menjadi fokus utama dalam pembuatan
pergerakan animasi ekspresi wajah pada penelitian ini. Setelah membuat sketsa,
penulis mencoba membuat proses pergerakan animasi ekspresi wajah sedih dan
bahagia dengan menggunakan referensi dari acuan-acuan video yang telah di
breakdown dari sisi prinsip animasi yang digunakan, serta teori-teori seputar micro
expressions oleh Paul Ekman (1967).
125
Gambar 3.9. Sketsa Ekspresi Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
3.8.1. Scene 13 Shot 3
Pada adegan ini, Gugun baru saja ditertawakan oleh teman-temannya dikarenakan
bekal yang ia bawa ke sekolah memiliki tampilan yang buruk dan tidak sebagus
milik teman-temannya yang lain. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian pola
emosi anak, karakteristik emosi pada anak salah satunya adalah sifatnya yang
dangkal. Sebuah olokkan kecil dari teman hanya karena masalah bekal yang
dibawanya dapat menyebabkan anak pendiam seperti Gugun merasa sedih.
126
Gambar 3.10. Bentuk Ekspresi Kesedihan Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
127
Dalam perancangan ekspresi wajah sedih Gugun, penulis mencoba
membuat beberapa alternatif proses perubahan ekspresi. Gugun sendiri merupakan
anak yang sensitif dan mudah terpengaruh, sehingga ketika teman-temannya
menertawakan dirinya, Gugun yang memiliki kepribadian ekspresif dan sensitif pun
langsung merasa sedih. Ekspresi kesedihannya ini pun ikut terpancar jelas di
wajahnya. Maka dari itu, untuk memperlihatkan perasaan sedihnya lebih jelas,
penulis membuat ekspresi Gugun terlihat sedikit terkejut terlebih dahulu karena
melihat teman-temannya menertawai dirinya. Bentuk ekspresi ini diperlihatkan
pada baris a, c, d dan e, Sementara pada kolom b, ekspresi Gugun dibuat tanpa
terlihat terlalu terkejut dan langsung menutup mata untuk menekankan perasaan
sedihnya.
Meskipun terdapat beberapa alternatif bentuk ekspresi kesedihan, setiap
ekspresi memiliki akhir yang sama dimana alis mata Gugun terangkat ke atas dan
bentuk sudut alis bagian dalamnya ikut melengkung ke arah atas untuk
menunjukkan bahwa ia terkejut dan sedih. Selain alis mata, ekspresi ini juga
diperjelas dengan mata yang terbuka lebar, yang kemudian membuat pupil
mengecil. Mulut Gugun juga mengalami perubahan ukuran menjadi terbuka lebar,
disertai sudut mulut bawah yang tertarik ke arah bawah untuk menunjukkan
perpaduan antara ekspresi terkejut dan cemberut. Bentuk mulut, mata, dan alis yang
telah disebutkan merupakan contoh dari ciri micro expressions terkejut dan sedih
oleh Paul Ekman.
Penulis mencoba membuat perbedaan dengan meng-exaggerate ekspresi
Gugun, seperti membuat alis matanya berada di posisi lebih tengah, dan membuat
128
mulut dengan kedalaman lengkungan yang berbeda untuk memperlihatkan ekspresi
cemberut dengan kedalaman emosi yang berbeda pula. Jadi, semakin dalam
lengkungan mulut Gugun, semakin memperlihatkan kesedihan dirinya. Selain itu,
penulis juga mencoba menambahkan garis-garis tipis secara horizontal yang
terletak di antara mata Gugun pada baris b, c, dan e untuk semakin memperkuat
ekspresi sedihnya.
Agar mata sendu Gugun semakin terlihat, penulis juga mencoba membuat
beberapa bentuk mata, seperti menurunkan kelopak mata bagian atas Gugun pada
kolom c, dan e dan membuat matanya menutup sempurna seperti yang terlihat pada
kolom b. Penulis juga mencoba memainkan ukuran pupil Gugun, dimana
ukurannya mengecil dibuat terlebih dahulu, baru kemudian membesar kembali dan
diikuti dengan pergerakan kelopak mata atas yang turun. Penulis juga
menambahkan sedikit kerutan pada kelopak mata bawah untuk memperlihatkan
sedikit ketegangan pada area tersebut.
3.8.2. Scene 22 Shot 4
Pada scene ini diperlihatkan proses pergerakan bagian wajah Gugun yang berubah
dari ekspresi netral menjadi bahagia. Gugun terlihat bahagia karena baru saja
mencicipi masakan buatan ayahnya yang lezat. Gugun tidak mengira bahwa
masakan yang ia cicipi akan terasa lezat, maka dari itu ia merasa bahagia dan
menunjukkan senyum lebar di wajahnya.
129
Gambar 3.11. Bentuk Ekspresi Bahagia Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Seperti yang dinyatakan oleh Suyadi (2010) mengenai perkembangan sosial
emosi anak, salah satu karakteristik emosi pada anak adalah reaksi yang
mencerminkan individualitas itu sendiri. Dikarenakan sifat Gugun yang ekspresif,
maka ketika ia menunjukkan perasaan bahagianya, akan terpancar jelas dari
ekspresi wajahnya.
Untuk perancangan animasi gerakan wajah Gugun yang bahagia, penulis
mencoba membuat berbagai macam bentuk ekspresi yang menunjukkan pergerakan
yang terjadi pada wajah Gugun. Terdapat beberapa contoh perubahan ekspresi
wajah Gugun hingga akhirnya menampilkan ekspresi bahagia. Pada baris a, penulis
130
mencoba membuat Gugun menutup matanya terlebih dahulu karena ia sudah
merasakan makanan di dalam mulutnya. Alis matanya pun ikut bergerak ke bawah
karena mengikuti pergerakan mata yang menyipit. Kemudian barulah matanya
terbuka lebar dengan ditambah lingkaran cahaya tambahan pada mata untuk meng-
exaggerate ekspresi bahagianya.
Alis matanya pun ikut naik kembali karena mata yang terbuka. Selanjutnya,
alis matanya turun sedikit ke bawah karena seolah memantul kembali ke bawah
setelah tadi berpindah ke atas. Mata Gugun pun akhirnya menyipit maksimal hingga
terlihat menutup, disertai sedikit kerutan di bawah mata untuk menunjukkan
ekspresi bahagianya. Sementara perubahan pada bagian mulut berawal dari mulut
yang masih menutup, kemudian terbuka lebar karena ia tersenyum lebar hingga
memperlihatkan gigi Gugun. Selanjutnya mulut pun sedikit merileks kembali,
namun tetap terlihat sudut mulut yang terangkat untuk memperlihatkan bahwa ia
masih tersenyum.
Pada baris b, ekspresi wajah Gugun dibuat terlihat seperti sedang sangat
berkonsentrasi dengan rasa makanan di mulutnya. Alis matanya dibuat menukik ke
bawah terlebih dahulu dan mulut yang menutup karena mengunyah makanan.
Kemudian sebagai antisipasi, dibuat mata menutup terlebih dahulu, dan selanjutnya
barulah ekspresi wajah Gugun dibuat terkejut dengan mata yang terbuka lebar dan
alis yang terangkat ke atas dan berbentuk melengkung. Akhirnya, alis matanya naik
ke posisi tertinggi, disertai ukuran pupil mata yang sedikit membesar kembali
karena merileks dengan ditambah lingkaran cahaya tambahan untuk meng-
131
exaggerate kebahagiaannya. Mulut Gugun pun dibuat terbuka lebar dengan sudut
yang tertarik ke atas untuk memperlihatkan senyum lebar.
Pada baris c, penulis mencoba untuk membuat Gugun seolah-olah telah
merasakan rasa makanan yang ada di mulutnya dengan pergerakan alis dan pupil
mata. Pupil mata dibuat berpindah posisi dan ukuran, dimana pada awalnya berada
di tengah mata, kemudian bergerak ke bawah dan ke atas untuk memperlihatkan
kesan fokus pada makanan di mulutnya. Selanjutnya terlihat pupil yang mengecil
karena terkejut dengan rasa makanan di dalam mulut. Bagian ini untuk
mengantisipasi ekspresi bahagia yang muncul pada bagian selanjutnya.
Untuk alis mata Gugun, terbentuknya kerutan untuk semakin memperdalam
ekspresi Gugun yang sedang berkonsentrasi. Setelah merasakan rasa makanan di
mulutnya, seperti matanya yang terbuka lebar, alis matanya ikut naik ke atas dengan
posisi melengkung untuk menunjukkan ekspresi terkejut terlebih dahulu. Barulah
selanjutnya alis mata Gugun dibuat turun dan menukik ke bawah untuk meng-
exaggerate kebahagiannya.
Pada bagian mulut Gugun juga terlihat perubahannya dimana yang awalnya
menutup dan terlihat melengkung ke arah atas ketika sedang merasakan makanan
di mulutnya, akhirnya berubah menjadi lengkungan dengan sudut luar mulut yang
mengarah ke atas. Tentunya hal ini untuk menunjukkan ekspresi bahagia, seperti
ciri-ciri dari micro expressions bahagia.
3.8.3. Scene 12 Shot 3
Pada scene ini diperlihatkan bahwa Gugun yang awalnya masih terlihat tersenyum
karena berekspektasi bekal yang dibawanya akan terlihat sebagus milik teman-
132
temannya perlahan berubah menjadi terkejut. Maka dari itu, dibuatlah transisi
perubahan bagian wajah Gugun yang perlahan-lahan berubah menjadi terkejut.
Pada saat akan berubah, dimasukkannya sebuah gerakan antisipasi terlebih dahulu
sehingga ekspresi tidak langsung terlihat berubah dari tersenyum ke terkejut. Hal
ini dilakukan agar proses perubahan ekspresi tokoh akan terlihat lebih natural dan
tidak kaku.
Gambar 3.12. Bentuk Ekspresi Terkejut Gugun
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
133
Gugun yang memiliki pandangan hidup, yakni penuh pengharapan,
membuatnya mudah berekspektasi pada hal-hal di luar kontrolnya. Karena
ekspektasi dan harapannya yang tinggi itulah, ketika ia melihat isi bekal yang
dibawakan oleh ayahnya ternyata memiliki tampilan yang buruk, ia pun langsung
terkejut. Dikarenakan Gugun merupakan anak yang ekspresif, rasa terkejutnya itu
langsung terlihat dari ekspresi wajahnya.
Pada setiap awal frame, dibuat ekspresi wajah Gugun yang terlihat netral
atau menunjukkan sedikit perasaan bahagia karena saat itu, ia berekspektasi bahwa
bekal yang dibawanya akan terlihat bagus, sehingga membuat dirinya sudah merasa
bahagia terlebih dahulu. Pada baris a, b, dan c, penulis mencoba mengubah ukuran
mulut Gugun untuk meng-exaggerate ekspresi terkejutnya. Penulis juga
memainkan posisi dan bentuk alis mata, dan juga pupil mata. Seperti pada baris a,
pupil mata dibuat berpindah posisi ke arah atas terlebih dahulu, baru kemudian
berpindah posisi ke tengah karena berfokus kepada hal yang dilihat. Ukuran mulut
pun terlihat perubahan ukurannya, dari yang awalnya terbuka sedikit dan tersenyum,
perlahan-lahan terbuka semakin besar.
Sementara itu pada baris d, setelah memperlihatkan ekspresi bahagia,
dimasukkannya gerakan wajah berkedip sebagai transisi dari ekspresi wajah
bahagia ke terkejut. Hal ini merupakan reaksi spontan yang diambil dari referensi
tokoh Tsumugi dari Amaama to Inazuma (2016) dan video yang diambil oleh
penulis pada pembahasan-pembahasan sebelumnya. Alis mata Gugun pun ikut
turun pada saat ini karena mengikuti pergerakan kelopak matanya yang menutup,
dan juga mulutnya pun ikut tertutup. Ini dibuat sebagai antisipasi pergerakan
134
wajahnya yang akan terjadi selanjutnya. Selain itu, bahu gugun pun dibuat lebih
terangkat saat berkedip untuk exaggeration pergerakan yang terjadi agar dapat lebih
terasa oleh penonton.
Setelah berkedip, barulah dibuat pergerakan wajah terkejut Gugun. Alis
matanya dibuat terus menaik bersamaan dengan semakin terbuka lebarnya kelopak
mata gugun. Semakin lebarnya kelopak mata yang terbuka, pupil matanya pun akan
terlihat semakin mengecil, seperti yang terlihat pada akhir frame. Mulutnya pun
yang sebelumnya menutup, menjadi terbuka lebar dan membentuk O.