39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan
membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual yang menggunakan metode Inquiri dengan kelas kontrol
yang hanya menggunakan ceramah (pembelajaran konvensional), selanjutnya kedua
kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan hasil belajar setelah
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan metode Inquiri.
3.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga Kabupaten Semarang, semester II tahun pelajaran
2011/2012. Adapun rentang waktu digunakan penelitian ini dimulai dari bulan
Pebruari-April 2012.
3.1.3. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 12
Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 39 orang, terdiri dari 19 siswa laki-laki
dan 20 siswa perempuan.
3.2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian . Variabel bebas (1) ,dan
variable terikat (2). Variabel bebas dilambangkan dengan X, sedangkan variabel
terikat dilambangkan dengan Y.
40
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel bebas (variabel X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran pendekatan kontekstual
dengan metode Inquiri.
3.2.2. Variable Terikat
Variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat dan Hasil Belajar .
3.2.3 Definisi Operasional
Yang dimaksud dalam penelitian ini mengenai metode inquiri adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan .
Sedangkan Minat belajar IPA merupakan aspek psikologi seseorang yang
menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan
suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan
yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat
belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap
belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam
belajar.
Hasil belajar IPA dalam penelitian ini adalah merupakan hasil akhir dari
proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti
pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi
yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat
penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai,
aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan
aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
41
3.3. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimental Design . Bentuk
eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design . desain
ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Dalam Quasi Eksperimental Design terdiri dari dua bentuk desain penelitian yaitu
Time-Series Desaign dan Nonequivalent Control Group Desaign.
Peneliti dalam hal ini menggunakan bentuk design penelitian Nonequivalent
Control Group Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang akan teliti,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara
kelompok pertama dan kelompok kedua. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
pertama dan kelompok kedua tidak berbeda secara signifikan. Kemudian salah satu
kelompok diberi perlakuan khusus (X), dan kelompok yang lain tidak (Y).
Kelompok yang diberi perlakuan khusus disebut kelompok eksperimen, dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti
berikut:
O�
O�
X O�
O�
Sugiyono (2010: 112)
Gambar 3.1
Keterangan:
O1 : Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 : Keadaan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan
O3 : Keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan
O4 : Keadaan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan
42
X : Perlakuan(treatment) yang diberikan
3.4. Prosedur Penelitian
Adapun tahap-tahap yang akan digunakan peneliti adalah:
Tahap Persiapan
1) Menentukan subjek penelitian.
2) Membuat kisi-kisi pretest.
3) Peneliti membuat instrumen pretest berdasarkan kisi-kisi.
4) Mengujicobakan instrumen pretest pada kelas yang telah dipilih yaitu kelas IV
SD Negeri Salatiga 08.
5) Menganalisis data hasil instrumen angket dan hasil tes uji coba pada kelas uji
coba untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal.
6) Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
7) Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua
kelompok tersebut.
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
Nana Sudjana (2010: 84). Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada
waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan
penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif dengan mengamati
43
tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti
pada saat mengajar .
Angket
Angket/koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepadamresponden untuk dijawabnya. Angket/kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti Variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden Sugiyono (2010:1990.
Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data pada
variabel proses pembelajaran IPA menggunakan pendekatan pembelajaran
kontekstual dengan metode Inquiri.
Dasar penentuan klasifikasi minat belajar dapat menggunakan jumlah skor
jawaban responden dan kelompok responden maupun berdasarkan rerata skor
jawaban responden dan kelompok responden. Dalam menentukan/ menyusun
klasifikasi minat belajar dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan
rerata jumlah jawaban individu siswa /responden.
Klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa /responden
dapat dilakukan dengan langkah-langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencari total skor maksimal (ideal)/ responden 2. Mencari total skor minimal / responden 3. Menentukan jumlah kategori yang diinginkan 4. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas) 5. Menghitung rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi 6. Menyusun klasifikasi derajat minat belajar berdasarkan perhitungan-
perhitungan yang sudah diakukan Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi minat diatas,
maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan derajat minat siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran baik di kelas eskperimen maupun di kelas
44
kontrol. Adapun untuk menentukan total skor maksimal (ideal), total skor minimal,
dan jarak kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Total skor maksimal (ideal)/ responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir maksimal = 15 butir pernyataan x 4
= 60 Total skor minimal / responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir minimal = 15 x 1
= 15 Jumlah kategori yang diinginkan ada 4 (empat) kategori, yakni kategori minat
sangat positif, kategori minat positif, kategori minat negatif, dan kategori minat
sangat negatif.
Rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi = (jumlah skor jawaban seluruh siswa ) : (jumlah siswa) Jarak kelas interval = (Total skor maksimal – Total skor minimal) : (Jumlah Kategori) = (60-15) :4
= 45 : 4 = 11,25 Setelah melakukan perhitungan-perhitungan tersebut, maka disusunlah
klasifikasi minat belajar siswa berdasarkan rerata total skor jawaban siswa /
responden pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Klasifikasi Minat Belajar Siswa
Rerata Total Skor Jawaban / Responden
Klasifikasi Minat
>48,75 – 60,00 Sangat Positif
>37,50 – 48,75 Positif
>26,25 – 37,50 Negatif
15,00 – 26,25 Sangat Negatif
45
Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau
salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban,
atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan Djemari Mardapi (2008:
67). Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama
hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
3.5.2. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui
kemampuan siswa,angket di gunakan untuk mengetahui minat siswa dalam belajar
dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam
penggunaan pembelajaran yang mengunakan pendekatan kontekstual dengan
metode Inquiri di kelas eksperimen.
Table 3.2
Kisi-Kisi Tindakan Pembelajaran Mengunakan Metode Inkuiri
Aspek yang diamati Item A. Kegiatan awal
1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Melakukan apersepsi Tanya jawab
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyampaikan gambaran kegiatan
Menyajikan pertanyaan atau masalah.
1,2,3,4
B. Kegiatan Inti 1. Guru menyajikan pertanyaan atau
masalah
5,6,7,8,9,10,11,12,13
46
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah ditulis di papan tulis
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis.
5. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis.
6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan.
7. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.
8. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.
9. Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
C. Kegiatan Penutup 1. Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan.
14
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar
Standar
kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item soal
No. item pilihan ganda
Jumlah item
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Mendeskripsikan
energi panas dan
bunyi yang terdapat
dilingkungan
sekitar serta sifat-
sifatnya
Menyebutkan
sumber-
sumber energi
panas dalam
kehidupan
sehari-hari
1,3,4,
3
47
Menyebutkan
benda-benda
yang dapat
menghasilkan
energi panas.
2,6,12,15 4
Mengenal
sumber
energi/tenaga
panas pada
suatu benda
yang
menghasilkan
energi panas
dalam
kehidupan
sehari- hari.
7,8,14, 3
Mendemonstra
sikan adanya
perpindahan
panas
Menyebutkan
manfaat energi
panas dalam
kehidupan
sehari-hari
10,13,17, 5,11,19,20
3 4
Menyebutkan
sumber bunyi
yang terdapat
dilingkungan
sekitar.
16,18,9 3
Jumlah soal 20
48
Tabel 3.4 Kisi –Kisi Instrument Minat
No Aspek yang
diamati
Indikator Item Jumlah
1 Perhatian a. Mempunyai perhatian untuk tahu dan mengerti terhadap mata pelajaran IPA.
b. Mempunyai perhatian untuk memahami materi pelajaran .
c. Mempunyai perhatian untuk menyelesaikan soal-soal dalam pelajaran .
3,5,6,7,10, 5
2 Ketertarikan a. Antusias dalam belajar.
b. Ada ketertarikan untuk menyelesaikan soal-soalpelajaran.
c. Antusias untuk mengulangi pelajaran di rumah.
d. Menunjukkan ketertarikan dalam belajar.
e. Belajar karena ada tugas dari guru.
2,8,9,12,13,14,15,
7
49
3 Rasa senang a. Memahami bahan pelajaran dengan rasa senang .
b. Belajar tanpa ada paksaan.
c. Belajar karena kebutuhan.
d. Mampu menyelesaikan soal-soal dengan rasa senang.
1,4,11, 3
3.6 Uji Prasyarat
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode inkuiri .
Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan .
50
Menurut Nana Sudjana, (2010: 12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai.
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected
Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid
atau tidak digunakan pedoman Azwar (1999) dalam Duwi Priyatno ( 2010: 90)
dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya
dianggap memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum
mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi
menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak di sarankan. Dalam hal ini
peneliti menggunakan standar validitas 0,30. Berikut ini adalah hasil uji validitas
instrument angket minat dan hasil belajar siswa ditunjukkan pada table 3.5, 3.6 dan
3.7.
Table 3.5 Validitas Instrumen angket minat
Soal pernyataan angket minat
Valid Tidak Valid
2,4,6,8,12,14,15,16,17,18,19,21,
22,23,27,28,29,30
1,3,5,7,9,10,11,13,20,24,25,26
51
Table 3.6 Validitas Instrumen soal pretest
Soal pretest
Valid Tidak Valid
1,2,4,5,6,8,9,10,11,12,14,16,
17,18,20,21,22,23,24,25,26,33,
36,38,39,40
3,7,13,15,19,27,28,29,30,31,32,34,35
Table 3.7
Validitas Instrumen soal posttest
Soal postest
Valid Tidak Valid
1,5,7,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19,
20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,31,
33,34,35,
2,3,4,6,8,10,30,32
Berdasarkan hasil uji validitas item. Soal pernyataan angket minat sejumlah
30 item, 18 item yang valid dan 12 item yang tidak valid. Sedangkan soal pretest
berjumlah 40 item, 27 item yang valid dan 13 item yang tidak valid. Untuk soal
postest berjumlah 35 item, 27 item yang valid dan 8 item yang tidak valid.
3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan
merupakan sebuah instrument yang handal, konsistensi, dan stabil, sehingga bila
digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat
52
realibilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha
croncbach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat
reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16.0 for windows (statistical product and service
solutions).
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item angket minat dan soal yang nantinya akan digunakan dalam tes
individual setelah pembelajaran dengan menggunakan menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual. Untuk mengetahui validitas, intrumen terlebih dahulu
diuji cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas IV SD Negeri Salatiga 08 .
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang sama Nana Sudjana (2010:16). Dapat diartikan sejauh mana
instrument dapat diandalkan,Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan
teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk
menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :
α≤ 0,7: tidak dapat diterima
0,7< α ≤ 0,8: dapat diterima
0,8< α ≤ 0,9: reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai relibilitas yang dapat diterima harus
lebih dari 0,7. Berikut ini table hasil uji relibitas instrument sebelum penelitian.
53
Table 3.8 Hasil uji reliabilitas angket
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 30
Table 3.9 Hasil uji reliabilitas pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.867 40
Table 3.10
Hasil uji reliabilitas postest Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 35
Hasil uji reliabilitas pada table 4.2, 4.3 dan 4.4 di atas ditunjukkan pada cronbach’s
Alpha angket minat besar Alpha 0,844 , soal pretest besar Alpha 0,867 dan pada
soal postest 0,844. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah termasuk dalam kriteria
reliable bagus. Data yang digunakan adalah reliable dan dapat digunakan untuk
penelitian
3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Arikunto (2007: 207 - 210), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
54
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu
sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari
taraf atau indeks kesukaran adalah :
� = �
� �
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Misalnya untuk no 1.
P = �
� � =
� �
� � = 0.72
Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah untuk mencari taraf
kesukaran soal nomor 2 sampai 20 prosesnya sama dengan perhitungan di atas.
Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran item soal dengan menggunakan rumus
diatas, dapat diperoleh perhitungan dari 20 butir soal pretest dan 20 butir soal
posttest dapat dilihat pada table di bawah ini:
55
Tabel 3.11
Indeks Kesukaran Soal Pretest
Pilihan Ganda Jumlah
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
2,3,4,5,6,11 1,7,8,9,10,12,13,14,15,16,17,18,19,20
- 6 14 -
Tabel 3.12
Indeks Kesukaran Soal Postes
Pilihan Ganda Jumlah
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
1,2,19,20 3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18
- 4 16 -
3.6.4 Uji Normalitas
Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan,
yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan metode inquiri dan
nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan pembelajaran langsung. Apabila data berdistritbusi normal
maka dapat digunakan statistika parametrik, sedangkan apabila data tidak
berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat
mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal,
dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa
56
menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-
masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution.
3.6.5 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian digunakan
rumus sebagai berikut.
F =� � � � � � � � � � � � � � �
� � � � � � � � � � � � � � �
(Sugiyono, 2010;140), hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai F� � � � �
pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika F� � � � � � < F� � � � � . dk
pembilang n� − 1 dan dk penyebut n� − 1. Uji homogenitas varian ini bisa
menggunakan software SPSS yaitu analyze-comperemean-aneway Anova.
3.6.6 Uji Hipotesis dengan Uji Perbedaan Dua Rerata
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi
dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelas
eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil pretest dan postest. Adapun hipotesis
yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.
Artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata minat dan hasil belajar siswa yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode inquiri.
Ha : nilai rata-rata eksperimen > nilai rata-ratan kontrol.
Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata minat dan
hasil belajar siswa pembelajarannya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
kontekstual dengan metode inquiri.
57
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian
menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t.
t=x� ₁ − x� ₂
� s��
n₁ +s�
�
n₂
Keterangan : � ̅ � = Nilai rerata kelompok eksperimen � ̅ � = Nilai rerata kelompok kontrol � �
� = Varians kelompok eksperimen � �
� = Varians kelompok kontrol � � , � � = Jumlah siswa kelompok eksperimen dan kontrol