29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah atau cara yang dilakukan peneliti
dengan maksud untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono (2009:3), “ Metode
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu”, sedangkan desain penelitian berupa tahapan-tahapan yang
kelak akan dilakukan dalam penelitian.
Sugiyono (2011: 2), menyatakan bahwa:
“metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang berdasarkan empat kata kunci
yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. dapat diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.
Menurut Damayanti dan Syamsudin (2009:14) metode penelitian adalah
cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan
cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat
memahami, menjelaskan , meramalkan, dan mengendalikan keadaan.
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah tersebut, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya (Ali dalam Yustiani 2010:33). Sedangkan fungsi dari metode
penelitian menurut Sutedi, (2009:45) yaitu untuk memperlancar pencapaian suatu
tujuan yang diharapkan dari suatu kegiatan penelitian. Hal ini merupakan
prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara
teratur dan sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data,
pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya.
Dengan demikina dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yaitu cara
untuk menghasilkan suatu kesimpulan dari masalah yang sedang diteliti dengan
langkah kerja yang sistematis dan teratur sehingga dapat tercapai.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Pra-eksperimen.
Metode pra-eksperimen yaitu rancangan yang bukan termasuk metode eksperimen
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
yang dipentingkan karena rancangan tersebut tidak memperhatikan perbedaan
variabel yang berpengarauh pada hasil.
Sesuai dengan tujuan yang dicapai, metode yang digunakan adalah metode
pra-eksperimen. Penulis menggunakan metode ini untuk mengetahui gambaran
serta simpulan tentang penggunaan media KOKAMI terhadap mahasiswa
angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis tahun ajaran 2012/2013
dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.
Rancangan yang akan peneliti gunakan adalah rancangan pra-
eksperimental. Rancangan eksperimtal yang sederhana ini berguna untuk
mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Menurut
Fraenkel dan Wallen dalam Damayanti dan Syamsudin (2009: 156) ada tiga hal
yan lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:
a) Studi kasus bentuk tunggal (one shot case study).
b) Tes awal tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest).
c) Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
Lebih spesifiknya peneliti akan melakukan penelitian dengan rancangan
one shot case study yaitu dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
intervensi/tindakan pada suatu kelompok kemudian diobservasi pada variabel
independen kemudian. Pada rancangan ini tidak ada kelompok kontrol atau
pembanding dan siswa diberikan beberapa instruksi percobaan atau perlakuan ( di
beri label x). untuk menandai lama waktu, dan pada batas waktu tertentu
pembelajar menerima jenis tes (di beri lambang o) pada perlakuan, sehingga
skema yang mewakili rancangan ini adalah sebagai berikut
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan sampel penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
penelitian karena baik populasi maupun sampel merupakan objek yang akan
diteliti. Maka dari itu peneliti harus tepat dalam menentukan populasi dan sampel
tersebut.
x o
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3.2.1 Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2006:130) populasi penelitian adalah keseluruhan
subjek penelitian. Pendapat lain mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2011:80).
Adapun populasi didalam penelitian ini adalah karekteristik kemampuan
keterampilan berbicara mahasiswa angkatan Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis
angkatan 2012 kelas A dan B.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari sebuah populasi yang dapat mewakili
populasi tersebut. Senada dengan pengertian menurut Sugiyono dalam bukunya
(2011:81) yang mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Menurut Arikuno (2006: 131)
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk penelitian
keterampilan berbicara ini, peneliti menentukan bahwa sampel dari penelitian ini
yaitu 20 orang mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis
yang ditentukan secara acak atau biasa dikenal dengan istilah random.
3.3 Variabel Penelitian
Sugiyono (2011:38) mengatakan bahwa “variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya". Senada dengan pengertian di atas, Kidder dalam Sugiyono
(2011:38) menyatakan bahwa “variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”. Terdapat beberapa jenis variabel,
yaitu variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel
intervening dan variabel kontrol. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu
variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3.3.1 Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2011: 39), “Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat”. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu teknik mengajar bahasa Perancis
dengan menggunakan media pembelajaran kotak dan kartu misterius (KOKAMI).
3.3.2 Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2011: 39), “Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara mahasiswa angkatan
2012.
3.4 Definisi Operasional
Untuk membantu memahami dan menghindari kurangnya pengertian yang
mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka penulis menyertakan definisi
operasional sebagai berikut.
a) Media adalah alat bantu untuk meyampaikan pesan kepada penerima
pesan. Media digunakan sebagai alat bantu penyampaian materi agar
pembelajar dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Selain itu media juga dapat memotivasi pembelajar belajar karena dapat
menimbulkan ketertarikan terhadap kegiatan belajar mengajar yang tidak
monoton. Media juga dapat sebagai perantara atau pengirim pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga
memotivasi untuk berproses belajar dalam dirinya. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan media KOKAMI sebagai media atau alat bantu
pembelajaran.
b) Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru
untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih sesuai
kaidah yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang dianut dan
mengimplementasikan metode yang akan diajarkan didalam kelas.
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
c) Teknik Permainan
Teknik permainan dalam pembelajaran bahasa asing yaitu cara atau
pengayaan dari cara dasar dalam belajar bahasa asing termasuk bahasa
Perancis. Dengan tujuan menyajikan materi agar lebih menarik dan dapat
merangsang minat belajar. Dengan adanya teknik permainan ini siswa
akan merasa lebih mudah dan merasa tertarik dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan yaitu teknik
permainan berbasis media KOKAMI
d) Media KOKAMI
Media KOKAMI (kotak dan kartu misterius) yaitu sebuah media
permainan berupa kotak, amplop dan kartu pesan, didalam kartu pesan
terdapat pertanyaan dengan contoh jawaban dan bantuan penyelesaian
masalah yang berfungsi memudahkan dalam menjawab pertanyaan
e) Berbicara
Berbicara yakni proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu
adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai penyalurnnya. Dalam hal ini dapat penulis
nyatakan bahwa berbicara itu merupakan komunikasi verbal.
f) Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Belajar berbicara
tidak hanya sekedar mengungkapkan bunyi-bunyi bahasa, akan tetapi
disertai dengan pengungkapan ide atau gagasan dalam bahasa tersebut.
Pada pembelajaran berbicara, guru memiliki peranan yang sangat penting
baik sebagai motivator maupun fasilitator dalam sebuah pembelajaran.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Instrumen dapat pula membantu
memudahkan pengumpulan data dan sangat menentukan keberhasilan suatu
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
penelitian, karena data yang didapat berguna untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa:
“instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah”.
Tabel .3.1
Format Observasi Aktivitas peneliti
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Kemampuan membuka pertemuan treatment
a. Mampu mengkondisikan kelas dengan baik
b. Menarik perhatian mahasiswa
c. Memberikan acuan bahan ajar yang akan disampaikan
2. Sikap guru di dalam kelas
a. Kejelasan suara
b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian mahasiswa
c. Antusiasme penampilan dan mimik
d. Mobilitas posisi tempat
3. Kemampuan melaksanakan kegiatan inti
a. Penyajian bahan ajar yang relevan dengan tujuan
pertemuan
b. Memperlihatkan penguasaan materi
c. Kejelasan dalam menerangkan
d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu
4. Kemampuan mengaplikasikan media KOKAMI
a. Memperkenalkan konsep media KOKAMI
b. Menjelaskan tata cara permainan KOKAMI
c. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan aktifitas
d. Merekam kegiatan mahasiswa
5. Evaluasi
a. Menggunakan ragam penilaian yang relevan dengan
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
silabus
b. Penilaian sesuai dengan yang direncanakan (penilaian
terbuka)
6. Kemampuan menutup kegiatan
a. Memberikan kesempatan bertanya
b. Menyampaikan kesimpulan kegiatan
Keterangan:
1 = kurang
2 = cukup baik
3 = baik
4 = baik sekali
3.5.1 Studi Pustaka
Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber, sebagai penguat teori
terhadap masalah yang dibahas dan saling berkaitan. Melalui studi pustaka ini
peneliti dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber bahan pustaka
untuk mendukung penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
Senada dengan Sugiyono (2008: 85), yang mengungkapkan bahwa “Semua
penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori”.
3.5.2 Tes
Menurut Arikunto (2006:150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes
didalam penelitian ini, bertujuan untuk mengukur kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok, tes didalam penelitian ini bertujuan untuk
mengukur kemampuan berbicara bahasa Perancis.
Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes yang digunakan dalam bidang
bahasa. Djiwandono (2008: 15) mengemukakan bahwa:
Tes bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak
konkrit, seperti kemampuan berpikir, kemampuan mengingat, serta
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
kemampuan berbicara atau kemampuan menulis dan kemampuan-
kemampuan bahasa lain.
Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tes sangat penting
peranannya dalam mengukur suatu kemampuan.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penilaian Berbicara dengan Menggunakan Media Kotak dan
Kartu Misterius (KOKAMI)
No Aspek yang
dinilai Penjelasan Kriteria Penilaian Skor
Skor
maksimal
1 Kesesuaian isi
pembicaraan
Isi yang disampaikan tidak sesuai
dengan tema 0.5-1
5
Isi yang disampaikan kurang sesuai
dengan tema 1.5-2
Isi yang disampaikan cukup sesuai
dengan tema 2.5-3
Isi yang disampaikan sesuai dengan
tema 3.5-4
Isi yang disampaikan sangat sesuai
dengan tema 4-5
2 Kelancaran
berbicara
Informasi yang disampaikan kurang
jelas, terbata-bata dan sulit dimengerti
karena terlalu banyak diam dan
berpikir mau berbicara apa
0.5
3
Informasi yang disampaikan masih
kurang jelas, terbata-bata namun
cukup dapat dimengerti karena
pengucapannya berulang-ulang
1
Informasi yang disampaikan cukup
jelas meskipun masih terbata-bata dan
banyak terdiam namun dapat
dimengerti karena pengucapannya
diulang-ulang
1.5
Informasi yang disampaikan cukup 2
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
jelas dan tidak terbata-bata meskipun
masih sesekali terdiam dan isi yang
disampaikan kurang tepat
Informasi yang disampaikan jelas dan
tepat meskipun sesekali terdiam 2.5
Informasi yang disampaikan jelas dan
tepat tanpa membutuhkan banyak
waktu untuk berpikir
3
3 Kosakata Kurangnya kosakata, sehingga pesan
kurang tersampaikan 1
3
Kosakata terbatas, sehingga kalimat
yang dibentuk sangat sederhana
Kosakata yang dimiliki cukup banyak
1.5
Menggunakan banyak kosakata
namun masih kurang sesuai dengan
tema
2
Menggunakan banyak kosakata dan
sesuai dengan tema 2.5
Mengguanakan banyak kosakata dan
sesuaia dengan tema sehingga
menghasilkan banyak kalimat
3
4 Penggunaan tata
bahasa yang
tepat
Tata bahasa dan struktur kalimat tidak
tertata dengan baik. 1
2.5
Ada kesalahan struktur kalimat atau
tata bahasa. 1.5
Dapat berintonasi dengan baik sesuai
penutur asli 2
Tidak ada satupun struktur tata bahasa
yang salah 2.5
5 Intonasi Kurang paham terhadap makna suatu
kalimat, sehingga intonasi kurang
baik
0.5
2
Cukup baik dalam berintonasi 1
Dapat berintonasi dengan baik sesuai
dengan makna kalimat 1.5
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Dapat berintonasi dengan baik sesuai
penutur asli 2
6 Pelafalan Kesulitan dalam pelafalan sehingga
sulit dimengerti 1
2.5
Pelafalan cukup baik meskipun
terdapat pengaruh dialek regional
(sunda)
1.5
Pelafalan sudah baik 2
Baik dalam pelafalan seperti penutur
asli 2.5
Nurgiantoro,(2010:409) dan Tagliante, (2005: 126)
Tabel 3.3
Persentase Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala
Sepuluh
Interval persentase tingkat
penguasaan
Nilai ubahan skala
sepuluh
Keterangan
96%-100% 10 Sempurna
86%-95% 9 Baiksekali
76%-85% 8 Baik
66%-75% 7 Cukup
56%-65% 6 Sedang
46%-55% 5 Hampir sedang
36%-45% 4 Kurang
26%-35% 3 Kurang sekali
16%-25% 2 Buruk
0%-15% 1 Buruk sekali
3.5.3 Angket
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang
diberikan kepada responden (mahasiswa dijadikan sebagai subjek penelitian).
Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar
pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
atau keterangan dari responden (Trokrosujoso dalam Setiadi, 2010) informasi
yang dimaksud tentunya seluruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan
masalah penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus menyususn angket yang bisa
menggali informasi yang benar-benar diperlukan saja.
Ada beberapa langkah dalam menyusun instrument angket (Sakai dalam
Setiadi, 2005) mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Merumuskan kisi-kisi dalam item pertanyaan
b) Merumuskan dan menetapkan bentuk jawaban yang diharapkan
c) Menyampaikan bahasa agar mudah dipahami oleh responnden
d) Merumuskan secara lengkap
e) Membuat petunjuk atau perintah pengisian
f) Memilih bentuk yang ditetapkan
g) Membuat kalimat pengantar
h) Uji coba
i) Mengolah dan merevisinya
j) Memperbaiki dan menetapkan bentuknya
k) Pencetakan dan penggandaan
Angket diberikan kepada mahasiswa untuk mengungkapakan kesulitan
mereka dalam mempelajari pembelajaran berbicara bahasa Perancis sebelum,
selama dan sesudah menggunakan teknik permainan berbasis media KOKAMI.
Dengan diberikannya angket ini, maka peneliti akan mendapatkan informasi yang
dibutuhkan untuk penelitian ini. Menurut Arikunto (2006:151) angket atau
kuisioner (questionnaires) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”
Berdasarkan pernyataan di atas, angket yang diberikan kepada mahasiswa
berfungsi untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan media
KOKAMI dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis
Tabel 3.4
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Kisi-kisi Angket
No Aspek pertanyaan Nomor soal Jumlah
nomor soal
%
1. Pendapat mahasiswa mengenai
berbicara bahasa Perancis
1 1 6,6
2. Pendapat mahasiswa mengenai
pembelajaran berbicara bahasa
Perancis
2 1 6,6
3. Kesulitan mahasiswa dalam
berbicara bahasa Perancis
3,4 2 13,3
4. Usaha mahasiswa dalam
mengatasi kesulitan berbicara
bahasa Perancis
5 1 6.6
5. Partisipasi mahasiswa terhadap
pembelajaran bahasa Perancis
6,7 2 13,3
6. Pengetahuan mahasiswa
tentang media permainan
8 1 6.6
7. Pendapat mahasiswa mengenai
media KOKAMI
9,10,11,12,13 5 33,3
8 Kelebihan dan kekurangan
media KOKAMI
14 1 6,6
9. Saran untuk perbaikan
KOKAMI
15 1 6,6
Jumlah 15 15 100%
Untuk mengolah data hasil angket, peneliti menggunakan langkah sebagai
berikut:
Keterangan: f = Frekuensi tiap jawaban dari peserta tes
n = Jumlah peserta tes
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
% = Presentase tiap jawaban dari peserta tes
Tabel 3.5
Presentase dan Interpretasi Hasil Angket
Besar Presentasi Interpretasi
0% Ditafsirkan tidak ada
1%-25% Ditafsirkan sebagian kecil
26%-49% Ditafsirkan hampir setengahnya
50% Ditafsirkan setengahnya
51%-75% Ditafsirkan sebagian besar
76%-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya
100% Ditafsirkan seluruhnya
(Sudjana, 2005: 131)
3.6 Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Validitas
Terdapat beberapa tes yang nantinya akan diberikan kepada mahasiswa dalam
penelitian ini. Namun sebelum memulai untuk memberikan tes tersebut pada
mahasiswa, peneliti harus memastikan bahwa alat tes tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dari segi validitas.
Validitas berarti suatu keadaan yang menunjukan hasil dari sebuah tes.
Menurut Arikunto (2010:210), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Artinya suatu
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
instrumen yang baik memiliki validitas yang tinggi. Senada dengan pengertian
menurut Nurgiantoro (2010:152) “ validitas adalah penafsiran hasil skor tes, dan
bukan alat tesnya itu sendiri”.
Untuk menentukan valid tidaknya suatu tes maka harus melewati penilaian
terlebih dahulu. Nurgiantoro (2010:156) menyatakan bahwa:
prosedur yang biasa dilakukan adalah membuat butir-butir soal tes
berdasarkan kisi-kisi (kisi-kisi yang juga telah ditelaah) dan kemudian
butir-butir soal ditelaah sejawat atau oleh orang yang ahli dalam bidang
yang bersangkutan (expert judgement).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian validitas konstruksi
(construct validity), yaitu pengujian validitas instrumen dengan melakukan
konsultasi kepada beberapa ahli (expert judgement) mengenai instrumen yang
telah dibuat.
3.6.2 Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006: 154), realibilitas menunjuk kepada satu
pengertian bahwa suatu instrumen dapat cukup dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Pada pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen yang
reliabilitas ketika instrumen tersebut digunakan akan menghasilkan data yang
sama, hal tersebut terjadi karena instrumen tersebut sudah baik dan layak.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah sebuah proses pengadaan data primer untuk
keperluan penelitian (Nazir, 2003: 174). Tujuan penelitian adalah untuk
mendapatkan data, oleh karena itu pengumpulan data sangat penting dilakukan.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, tes, dan juga angket yang
diberikan kepada siswa.
3.7.1 Pengolahan Data Hasil Wawancara dan Angket
Data hasil wawancara dan angket bisa diolah dengan menggunakan cara
yang sama, apabila kedua instrument tersebut sejenis. Wawancara dikatakan pula
sebagai angket yang diberikan secara lisan yang didalamnya ada dua macam,
Shindy Grafina Callista, 2014 Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
yaitu wawancara berstruktur dan wawancara bebas. Untuk wawancara berstruktur
jawaban sudah disediakan oleh peneliti dan responden tinggal mengisi atau
memilihnya saja, sehingga pengolahannya pun hanyalah memilah bedasarkan
kategori yang telah dibuat oleh peneliti.
3.7.2 Data Hasil Observasi
Pengolahan data hasil observasi tergantung pada pedoman observasi yang
telah dibuat oleh peneliti. Data biasanya berupa pertanyaan pertanyaan yang
berhubungan dengan data penelitian, diolah dengan cara menganalisis dan
memberikan interpretasi hasil pengamatan tersebut secara subjektif. Jadi analisis
kualitatif yang dilakukan untuk mengolah data ini.