Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah menengah di kota
Bandung, yaitu SMAN 7 Bandung yang berlokasi di Jl Lengkong Kecil Kota
Bandung. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7
Bandung yang terdiri dari lima kelas. Peneliti tidak melakukan penelitian populasi,
namun dari kelima kelas tersebut diambil dua kelas yang terdiri dari satu kelas
kontrol dan satu kelas eksperimen. Adapun kelas yang digunakan sebagai sampel
penelitian adalah kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3. Teknik sampling yang digunakan
peneliti adalah cluster random sampling. Teknik sampling ini dikarenakan dari
lima kelas sampel tersebut tidak ada kelas unggulan sehingga dianggap homogen
dalam kemampuan akademiknya.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design.
Pada desain ini baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak
dipilih secara random (Sugiyono, 2010)
Tabel 3.1. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 Y T2
(Sugiyono, 2010) Keterangan:
T1 : Pretest penguasaan konsep
T2 : Pretest penguasaan konsep
X : pembelajaran pada kelas eksperimen dengan PQ4R
Y : pembelajaran pada kelas kontrol secara konvensional
C. Metode Penelitian
25
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen. Metode ini memiliki
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang diambil secara tidak random
(Sugiyono, 2010). Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk
menganalisis bagaimana pengaruh metode pembelajaran PQ4R terhadap
penguasaan konsep dan kemampuan bertanya pada siswa SMA. Perbedaan kelas
eksperimen dengan kelas kontrol yaitu pada kelas eksperimen menggunakan
pendekatan PQ4R pada cakupan materi yang sama, sedangkan pada kelas kontrol
tidak menggunakan pendekatan secara khusus tetapi menggunakan metode
konvensional berupa diskusi dan ceramah.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari adaanya salah penafsiran variable dalam penelitian ini,
maka di bawah ini adalah penjelasan operasional dari variable penelitian yang
digunakan:
1. Metode Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan merupakan
pendekatan yang biasa dilakukan di sekolah, terdiri dari metode ceramah dan
diskusi yang pada tahap pembelajarannya tidak menggunakan langkah-
langkah PQ4R.
2. PQ4R dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran, dilaksanakan meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Preview, setiap siswa pada saat pembelajaran diharuskan membaca materi
konsep sistem saraf dari buku paket biologi karya Endang Sri L dan Indun
Kistinnah yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. Untuk
pertemuan pertama membaca halaman 287 sampai 291 dan halaman 303.
Sedangkan untuk pertemuan kedua membaca halaman 291 sampai
halaman 300.
b. Question, siswa mengajukan pertanyaan yang relevan dengan teks yang
telah dibaca dan menuliskannya pada kertas.
26
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Read, siswa membaca kembali secara intensif dan menandai bagian yang
dianggap penting dalam mencari jawaban terhadap pertanyaan yang telah
disusun serta mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang dibuat.
d. Reflect siswa bukan hanya menghapal dan mengingat materi tetapi
mencoba memecahkan masalah dari informasi yang telah diberikan guru.
e. Recite, siswa mengaitkan dengan intisari materi sebelumnya dan membuat
intisari dari seluruh pembahasan.
f. Review, siswa membaca intisari yang telah dibuat dan membaca kembali
bahan bacaan, jika dirasa siswa belum yakin dengan jawaban pertanyaan.
3. Penguasaan konsep siswa dilihat dari hasil belajar berupa soal pre test dan
post test yang meliputi jengjang kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang
meliputi C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan) dan C4
(menganalisis). Dimana instrumen telah melewati proses judgment
Pemahaman konsep ini dijaring melaluui soal pilihan ganda yang berjumlah
30 soal, dengan nilai validitas 0.48 dan nilai reliabilitas 0.65.
4. Kemampuan bertanya dinilai berdasarkan tingkat kognitif taksonomi Bloom
dan berdasarkan sifat pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan
tertutup.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengambil data penelitian ini
diantaranya sebagai berikut:
1. Soal pilihan ganda yang diberikan berjumlah 30 butir soal (Lampiran B.1)
dengan 5 opsi pilihan. Soal pilihan ganda berfungsi sebagai instrumen untuk
mengetahui penguasaan konsep siswa pada konsep sistem saraf. Soal pilihan
ganda ini mencakup aspek kognitif jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami),
C3 (mengaplikasi), dan C4 (menganalisis).
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen
Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia
No Indikator Jenjang Kognitif Butir Soal
C1 C2 C3 C4
27
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1 Menjelaskan struktur dan fungsi
sel saraf 1,4 2,5 3
2 Menjelaskan mekanisme
penghantaran impuls saraf 8,11
6,7,9,
10
3 Menjelaskan mekanisme gerak
pada manusia
12,13,
15,16 14
4 Membedakan organisasi sistem
saraf manusia 17, 19,22 18,21 20
5 Menjelaskan kelainan pada sistem
saraf manusia 26
23,24,
27
25,28,29
,30
2. Lembar observasi kemampuan bertanya
Terdiri dari:
a. Lembar pertanyaan : instrumen lembar pertanyaan ini digunakan untuk
menuliskan pertanyaan siswa mengenai materi sistem saraf.
b. Lembar observasi kemampuan bertanya : instrumen ini digunakan untuk
menuliskan pertanyaan yang disampaikan oleh siswa secara lisan.
c. Lembar klasifikasi pertanyaan : lembar klasifikasi ini digunakan untuk
mengelompokkan pertanyaan siswa berdasarkan pertanyaan terbuka atau
tertutup serta berdasarkan jenjang kognitif dari setiap pertanyaan berdasarkan
taksonomi Bloom.
F. Analisis Uji Instrumen
Analisis uji instrumen bertujuan untuk memperhatikan jawaban siswa pada
setiap butir soal dan setiap alternatif jawaban digunakan untuk menyempurnakan
butir soal untuk waktu yang akan datang (Nasution, 1990).
Sebelum dilakukan penelitian, soal pre test atau post test diujicobakan di kelas
lain untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas soal – soal tersebut.
Langkah – langkah pengolahan data dijabarkan sebagai berikut.
1. Daya pembeda
Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan siswa yang pandai dan
siswa yang kurang pandai. Kemampuan soal untuk membedakan siswa yang
pandai dengan siswa yang kurang pandai diuji dengan menggunakan indeks
diskriminasi, yaitu:
28
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
D = BA – Bb =PA-Pb
JA JB
(Arikunto, 2007)
Keterangan:
J = jumlah subjek
JA = banyak subjek kelompok atas
JB = banyak subjek kelompok bawah
BA = banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = proporsi subjek kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi subjek kelompok bawah yang menjawab benar
Nilai indeks yang diperoleh diubah menjadi kategori daya pembeda seperti
pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Kategori Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kategori
0,71 – 1,00 Baik Sekali
0,41 – 0,70 Baik
0,21 – 0,40 Cukup
0,00 – 0,20 Jelek
Negatif Sebaiknya dibuang
(Arikunto, 2007)
2. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk menunjukan sukar dan tidaknya suatu
soal. Kesukaran berkisar antara 0-1. 0 menunjukkan soal terlalu sulit, sedangkan 1
menunjukan soal terlalu mudah. Rumus yang digunakan adalah :
(Arikunto, 2007)
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
Js = jumlah seluruh peserta tes
Table 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Kategori
1,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2007)
3. Reliabilitas soal
29
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Suatu tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk menguji taraf reliabilitas suatu tes
maka digunakan rumus :
(
)(
∑
)
(Arikunto, 2007)
Keterangan :
r11 : Reliabilitas yang dicari
n : Banyaknya soal atau banyaknya butir pertanyaan
p : proporsi subjek yang menjawab benar pada tiap soal
q : proporsi subjek yang menjawab salah pada tiap soal
S2 : variansi
Nilai r kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel 3.7 untuk menentukan
tingkat reliabilitas tes yang digunakan.
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Tes
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2008)
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan, Anatest v4 diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0,65. Angka ini menunjukkan reliabilitas tes termasuk dalam
kategori tinggi. Walaupun demikian ada beberapa butir soal yang mengalami
perbaikan berdasarkan analisis daya pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas
distraktor.
4. Validitas butir soal
Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian antara hasil
pengukuran dengan apa yang hendak diukur. Hal ini ditunjukan oleh besarnya
angka koefisien korelasi antara hasil pengukuran tersebut dengan kategorinya.
Soal yang dijawab dengan benar bernilai satu dan yang salah bernilai 0.
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas ini adalah sebagai berikut:
30
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2008: 72)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.
X = skor tiap butir soal.
Y = skor total tiap butir soal.
N = jumlah siswa.
Adapun kategori besarnya validitas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi (rx,y) Kriteria Validitas
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2007)
Berdasarkan hasil analisis, validitas isi instrumen penguasaan konsep
diperoleh angka 0,48 yang termasuk ke dalam kategori cukup. Hasil uji uji coba
instrumen penguasaan konsep dengan menggunakan software Anates v4 dapat
dilihat pada Tabel 3.7 pada halaman 36.
G. Analisis Data Penelitian
1. Pengolahan Data
a. Tes Penguasaan Konsep
Data untuk mengetahui hasil penguasaan konsep siswa melalui tes penguasaan
konsep dilakukan dengan cara menghitung skor jawaban baik pada tes awal
maupun pada tes akhir dengan cara memberi skor 1 untuk jawaban yang benar dan
skor 0 untuk jawaban yang salah untuk soal pilihan ganda, kemudian skor tersebut
dirubah menjadi nilai dengan menggunakan skala 1-100, yang dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Nilai siswa =
100%
(Arikunto, 2007)
31
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan, R = rentang skor dan K = banyak kelas
Pengolahan dan analisis data penguasaan konsep juga dilakukan dengan uji
statistik, yaitu uji hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil
pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji ini dapat dilakukan
jika uji prasyarat telah terpenuhi. Uji prasyarat perlu dilakukan untuk menentukan
jenis uji hipotesis yang akan digunakan. Uji prasyarat meliputi uji homogenitas
dan uji normalitas.
1) Uji Prasyarat
Uji prasyarat dilakukan terhadap nilai pretest dan post test dari kedua kelas. Uji
prasyarat meliputi:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji dengan menggunakan
teknik chi-square (Ridwan, 2009). Uji normalitas dilakukan untuk menentukan
suatu data berdistribusi normal atau tidak. Uji chi-square digunakan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Menentukan skor terbesar dan terkecil
(2) Menentukan rentang kelas (R) dengan rumus:
R = skor terbesar – skor terkecil
(3) Menentukan banyak kelas (K) berdasarkan aturan Sturgess menggunakan
rumus: K = 1 + 3,3 log n, dengan n = jumlah siswa
(4) Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus:
(5) Menentukan rata-rata atau mean :
Keterangan ; f = jumlah frekuensi
xi = nilai tengah kelas
n = jumlah sampel
(6) Menentukan simpangan baku (S):
32
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan ; xi = nilai tengah kelas
x = rata-rata (mean)
n = jumlah sampel
(7) Menentukan nilai baku z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
(8) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas interval.
(9) Menentukan luas tiap kelas interval (p) dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua dan seterusnya.
Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan
dengan angka pada baris berikuytnya.
(10) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) menggunakan persamaan di berikut:
fe = n x p
(11) Mencari harga chi square hitung dengan menggunakan rumus:
(12) Membandingkan harga chi hitung dengan chi tabel untuk menentukan nilai
normalitas, dengan ketentuan ;
jika chi hitung < chi tabel, maka data berdistribusi normal
Keterangan:
S = Standar deviasi
33
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
jika chi hitung > chi tabel, maka data tidak berdistribusi normal
b) Uji Homogenitas
Analisis yang digunakan adalah uji F. Uji ini bertujuan untuk menentukan
apakah data pretest dan posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
homogen ataukah tidak. Uji dilakukan dengan membandingkan F hitung pretest
dengan F tabel. Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka data populasi
homogeny, namun jika F hitung lebih besar dari F tabel maka populasi tidak
homogen.
Nilai F hitung dapat ditentukan dengan menggunakan rumus di bawah ini:
Keterangan:
Sg2 = varians terbesar
Ss2 = varians terkecil
Hasil perhitungan rasio F digunakan untuk menafsirkan homogenitas populasi
dengan membandingkannya dengan harga F dalam tabel. Harga F tabel dapat
ditentukan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan: dk
= n-1, dengan n = jumlah anggota sampel (Yusri, 2009).
Baik uji prasyarat maupun uji hipotesis pada penelitian ini diolah
menggunakan Software Statistic SPSS versi 16.0. Oleh karena hasil pretest kelas
kontrol tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji
nonparametrik. Uji nonparametrik yang digunakan yaitu uji U Mann Whitney ,
karena jumlah sampel pada dua kelas tidak sama.
b. Analisis Kemampuan Bertanya
Data yang akan dianalisis berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis siswa yang
diajukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dikumpulkan melalui
lembar observasi kemampuan bertanya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berupa kegiatan
menganalisis pertanyaan berdasarkan luas-sempitnya alternatif jawaban benar
34
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(konvergen atau divergen) setelah itu pertanyaan yang disampaikan oleh siswa
dianalisis kembali dengan melihat dari sisi dimensi proses kognitif menurut
taksonomi Bloom yang direvisi. Sedangkan analisis kuantitatif yaitu menghitung
frekuensi pertanyaan siswa pada kegiatan pembelajaran. Berikut ini akan
diuraikan langkah-langkah pengolahan data tentang keterampilan bertanya siswa:
(1) Mentabulasikan pertanyaan tertulis yang diajukan siswa pada kegiatan
pembelajaran.
(2) Mengelompokkan setiap dimensi proses kognitif ke dalam bentuk pertanyaan
berdasarkan luas-sempitnya alternatif jawaban benar (konvergen atau
divergen).
(3) Mengidentifikasi setiap pertanyaan berdasarkan dimensi proses kognitif
taksonomi Bloom yang direvisi.
(4) Menghitung tingkat keterampilan bertanya siswa dengan rumus:
(Arikunto, 2007)
Keterangan: N (c) = pertanyaan pada setiap dimensi proses kognitif
N total = jumlah seluruh pertanyaan siswa
35
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
H. Alur Penelitian
Perumusan Masalah
Studi Kepustakaan
Penyusunan Proposal
Pebuatan Instrumen
- Penyusunan tes
kognitif berupa 35 soal
pilihan ganda
Judgement Pakar
Perbaikan instrumen tes
kognitif
Proses pembelajaran
Judgement kemampuan bertanya
siswa
Revisi instrumen
Seminar Proposal
Uji coba instrumen
36
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian
37
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep
Korelasi xy = 0,48
Reliabilitas Tes = 0,65
No.
Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran (%) Kualitas Pengecoh Validitas Ketera-
ngan
No.
baru Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran a b c d e Nilai
rx,y Tafsiran
1 -10,00 Sangat buruk 86,49 Sangat mudah 0-- 0-- 32** 5--- 0-- -0,184 - Dibuang
2 10,00 Buruk 86,49 Sangat mudah 1++ 0--- 0-- 1++ 32** 0,076 - Direvisi 1
3 10,00 Buruk 91,89 Sangat mudah 34** 1+ 0-- 2--- 0-- 0,288 - Direvisi 2
4 0,00 Buruk 94,59 Sangat mudah 35** 1-- 0-- 1-- 0-- -0,125 - Direvisi 3
5 70,00 Baik 56,76 Sedang 1-- 0-- 21** 13--- 2- 0,503 Sangat signifikan Dipakai 4
6 40,00 Cukup 27,03 Sukar 10** 25--- 2- 0-- 0-- 0,482 Sangat signifikan Dipakai 5
7 0,00 Buruk 0,00 Sangat sukar 0-- 0** 35--- 1-- 1-- NAN NAN Direvisi 6
8 0,00 Buruk 100,00 Sangat mudah 0 0 0 0 37** NAN NAN Direvisi 7
9 60,00 Baik 35,14 Sedang 13** 2- 0-- 21--- 0-- 0,505 Sangat signifikan Dipakai 8
10 80,00 Sangat baik 37,84 Sedang 21--- 1-- 0-- 14** 1-- 0,676 Sangat signifikan Dipakai 9
11 60,00 Baik 27,03 Sukar 0-- 10** 0-- 8++ 19--- 0,574 Sangat signifikan Dipakai 10
12 80,00 Sangat baik 32,43 Sedang 12** 0-- 0-- 0-- 24--- 0,639 Sangat signifikan Dipakai 11
13 10,00 Buruk 94,59 Sangat mudah 0-- 0-- 1-- 35** 0-- 0,160 - Direvisi 12
14 -10,00 Sangat buruk 91,89 Sangat mudah 3--- 0-- 0-- 0-- 34** -0,185 - Dibuang
15 20,00 Buruk 94,59 Sangat mudah 0-- 2--- 35** 0-- 0-- 0,481 Sangat signifikan Dipakai 13
16 10,00 Buruk 64,86 Sedang 6-- 1- 0-- 24** 5- 0,087 - Direvisi 14
17 40,00 Cukup 81,08 Mudah 3- 0-- 4--- 30** 0-- 0,385 Signifikan Dipakai 15
18 40,00 Cukup 89.19 Sangat mudah 0-- 0-- 33** 0-- 4--- 0,571 Sangat signifikan Dipakai 16
19 -10,00 Sangat buruk 81,08 Mudah 5--- 0-- 2++ 0-- 30** -0,150 - Dibuang
36
36
38
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No. Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran (%) Kualitas Pengecoh Validitas Ketera-
ngan
No.
baru Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran a b c d e Nilai Tafsiran
20 40,00 Cukup 86,49 Sangat mudah 2- 2- 1++ 0-- 32** 0,525 Sangat signifikan Dipakai 17
21 30,00 Cukup 89,19 Sangat mudah 1++ 33** 0-- 1+= 0-- 0,493 Sangat signifikan Dipakai 18
22 10,00 Buruk 97,30 Sangat mudah 0-- 1--- 0-- 36** 0-- 0,211 - Direvisi 19
23 0,00 Buruk 100,00 Sangat mudah 37** 0 0 0 0 NAN NAN Direvisi 20
24 0,00 Buruk 100,00 Sangat mudah 37** 0 0 0 0 NAN NAN Direvisi 21
25 -10,00 Sangat buruk 97,30 Sangat mudah 0-- 1--- 36** 0-- 0-- -0,187 - Dibuang
26 40,00 Cukup 43,24 Sedang 16** 20--- 0-- 1-- 0-- 0,377 Signifikan Dipakai 22
27 -10,00 Sangat buruk 67,57 Sedang 10--- 25** 1- 0-- 1- -0,105 - Dibuang
28 10,00 Buruk 97,30 Sangat mudah 0-- 0-- 0-- 0-- 36** 0,211 - Direvisi 23
29 10,00 Buruk 67,57 Sedang 0-- 0-- 0-- 12--- 25** 0,068 - Direvisi 24
30 40,00 Cukup 27,03 Sukar 1-- 0-- 1-- 25--- 10** 0,377 Signifikan Dipakai 25
31 80,00 Sangat baik 51,35 Sedang 19** 2- 14--- 2- 0-- 0,684 Sangat signifikan Dipakai 26
32 30,00 Cukup 91,89 Sangat mudah 0-- 34** 2--- 1+ 0-- 0,376 Signifikan Dipakai 27
33 10,00 Buruk 2,10 Sangat sukar 1** 2-- 0-- 34--- 0-- 0,287 - Direvisi 28
34 10,00 Buruk 91,89 Sangat mudah 0-- 0-- 2--- 34** 1+ 0,051 - Direvisi 29
35 40,00 Cukup 40,54 Sedang 1-- 17--- 15** 0-- 2- 0,351 Signifikan Dipakai 30
Keterangan :
** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik
+ : Baik - : Kurang Baik
-- : Buruk --- : Sangat Buruk
Dika Solihah, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu