digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
55
BAB III
PENGINGKARAN BA<NI ISRA<IL TERHADAP KERASULAN NABI
MUHAMMAD PERSPEKTIF TAFSIR TEMATIK
A. Klasifikasi Ayat-Ayat Pengingkaran Ba>ni Isra>’il
Dengan menggunakan Kata Kunci (كتاب)1 dan (مكتوب)2 kita akan
menemukan beberapa ayat, yakni:
1. Al-Baqarah [2]: 89
Artinya: Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang
membenarkan apa yang ada pada mereka.3 Padahal sebelumnya mereka
biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas
orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah
mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah
atas orang-orang yang ingkar4
2. Al-Baqarah [2]: 146
Artinya: Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al
kitab (Taurat dan Injil) Mengenal Muhammad seperti mereka Mengenal
1Fu’a>d Abdul Ba>qi>, al-Mu’ja>m al-Mufahraz li-Alfa>dz al-Qur’a>n (Kairo: Da>r al-Hadi>ts,
2001), 696 2Ibid... 299 3Maksudnya kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taura>t dimana
diterangkan sifat-sifatnya. 4Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya … 14
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
anak-anaknya sendiri.5 Dan Sesungguhnya sebagian diantara mereka
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.6
3. ‘Ali-Imra>n [3]: 81
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil Perjanjian dari Para
nabi: "Sungguh apa saja yang aku berikan kepadamu berupa kitab dan
Hikmah kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan
apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman
kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman: "Apakah kamu
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?"
mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu
saksikanlah (hai Para Nabi) dan aku menjadi saksi (pula) bersama
kamu".7
4. Al-‘An’a>m [6]: 20
Artinya: Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka
mengenalnya (Muhammad) seperti mereka Mengenal anak-anaknya
sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman
(kepada Allah).8
5Mengenal Muhammad saw yaitu mengenal sifat-sifatnya seperti yang tersebut dalam
Taura>t dan Inji>l. 6Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya ... 23 7Ibid... 60 8Ibid... 130
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
57
5. Al-‘A’ra>f [7]: 157
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang
ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka.9 Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-
orang yang beruntung.
Dengan menggunakan Kata Kunci (أحمد)10 kita akan menemukan satu
ayat, yakni:
6. QS. al-Shaff [61]: 6
9Maksudnya: dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak ada lagi beban-beban
berat yang dipikulkan kepada Bani Isra’il. Umpamanya: mensyari'atkan membunuh diri untuk
sahnya taubat, mewajibkan khisa>s pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa
membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang
atau menggunting kain yang kena najis. 10Fu’a>d Abdul Ba>qi>, al-Mu’ja>m al-Mufahraz... 267
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
58
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani
Isra>’il, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan
kitab sebelumku, yaitu Taura>t, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya
Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata".11
Ketika kita membuka kita>b “al-Mu’ja>m al-Maudlu’i> li-Aya>t al-
Qur’a>n”, disitu kita akan menjumpai beberapa ayat yang berkaitan dengan
sifat-sifat Rasulullah saw yang tertuang dalam kitab-kitab terdahulu, ayat
itu adalah: Al-‘A’ra>f [7]: 157 dan QS. al-Shaff [61]: 6.12
B. Urutan Turunnya Ayat Berdasarkan Makki>-Mada>ni
Dari beberapa ayat yang ada kaitannya dengan posisi Rasulullah saw
pada kitab terdahulu dapat diurutkan sebagaiberikut
1. Al-‘A’ra>f [7]: 157 Surat Makkiyah
2. Al-‘An’a>m [6]: 20 Surat Makkiyah
3. Al-Baqarah [2]: 89 dan 146 Surat Madaniyyah
4. ‘Ali-Imra>n [3]: 81 Surat Madaniyyah
5. QS. al-Shaff [61]: 6 Surat Madaniyyah13
C. Urutan Ayat Menurut Urutan Tarti>b Nuzu>l-nya
Mereka (Ba>ni Isra>’il) memiliki keyakinan yang kuat akan datangnya
sosok utusan yakni Muhammad saw. melalui ajaran yang tertuang dalam
kitab taura>t dan inji>l. Sampai-sampai ia digambarkan mengenal sosok
11Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya ... 552 12Hasan Abdu>l Mana>n, al-Mu’ja>m al-Maudlu’i> li-Ayati> al-Qur’a>n (Jordania: Bait al-
Afka>r al-Dauliyyah, 2000), 614-615 13Urutan ayat ini berdasarkan pada penamaan Surat Makkiyah dan Madaniyyah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
59
Muhammad sama halnya dengan mengenal anak-anak mereka sendiri bahkan
dikatakan lebih, akan tetapi mereka tetap saja tidak mempercayainya
sebagai rasul utusan Allah swt. dan mereka masuk dalam kategori kaum
yang merugi. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Surat al-An’a>m [6] ayat 20
dan Surat al-Baqarah [2] ayat 146:
.
Ketika Allah menyebutkan dan mengabarkan kepada orang-orang
Yahu>di dan Nashra>ni tentang datangnya sosok Rasul, ia selalu
mendambakan datangnya Rasu>l yang telah Allah janjikan tersebut. Akan
tetapi ketika Allah menurunkan utusan tersebut ia malah berpaling dari
ketentuan yang telah digariskan oleh Allah. Ia ingkar dan tidak
mengakuinya. Sesuai dengan bunyai al-Qur’an Surat al-Baqarah [2] ayat 89:
Bahkan dalam tataran yang lebih khusus, Nabi Isa sebagai utusan
Allah juga memberikan kabar bahwa suatu saat akan datang seorang rasu>l,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
60
Nabi Isa juga menyebutkan nama utusan yang akan datang setelahnya yaitu
Nabi Muhammad saw. Akan tetapi tetap saja mereka ingkar dan tidak
percaya terhadap risa>lah tersebut. Ketentuan ini terdapat dalam al-Qur’an
Surat al-Shaff [61] ayat 6:
Mula-mula Allah swt melakukan perjanjian dengan dengan Nabi-
Nabi terdahulu, dimana Ia mengabarkan bahwa suatu ketika akan dating
seorang Rasu>l yang menjadi penyempurna terhadap syari’at-syari’at yang
datang sebelumnya. Rasul-rasul yang melkukan perjanjian dengan Allah
membenarkan terhadap apa yang difirmankan oleh Allah swt, hal ini sesuai
dengan apa yang telah tertuang dalam al-Qur’an Ali-Imra>n [3] ayat ke 81:
Rasul atau utusan yang akan datang kemudian tersebut diceritakan
oleh Allah memiliki beberapa ciri yaitu: 1). Nabi yang Ummi, 2).
Kehadirannya disebutkan dalam kitab taura>t dan inji>l, 3). Menghalalkan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
61
yang baik dan mengharamkan yang buruk, 4). Ia menyeruh melakukan
perbuatan ma’ru>f dan mencegah perbuatan munkar, 5). Menghilangkan
beban dari belenggu yang memberatkan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah
dalam al-Qur’an Surat al-‘A’ra>f [7] ayat 157.
D. Saba>b al-Nuzu>l dan Penafsiran Ayat
Surat-Surat yang tertuang pada pembagian di atas, sangat menarik
jika dikaji dalam otoritas penafsiran ulama>’. Berikut akan kami paparkan
saba>b al-nuzu>l dan tafsiran masing-masing ayat yang dimaksud:
1. Al-‘An’a>m [6]: 20
Saba>b al-Nuzu>l dari Surat al-‘An’a>m ayat 20 ini adalah
Diriwayakan bahwa orang-orang ka>fir Makkah pergi ke Madinah
menanyakan kepada orang-orang Yahu>di dan Nashra>ni tentang sifat
kepribadian Rasulullah saw. Akan tetapi mereka mengingkari padahal
dalam Taura>t dan Inji>l sangat jelas tentang sifat Rasulullah saw. Berita
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
62
itu sangat jelas sehingga mereka mengetahuinya dengan jelas pula
sebagaimana mereka mengetahui anak-anak mereka sendiri.
Allah menyatakan bahwa mereka telah merugikan mereka sendiri
karena mereka tidak mempercayai kerasulan yang dibawa oleh Nabi
Muhammad, bahkan mengingkarinya dengan permusuhan. Oleh karena
itu, mereka mengingkari apa yang mereka pahami dan ketahui.
Keingkaran pendeta-pendeta Yahudi itu sama alasannya dengan
keingkaran orang-orang musyrik Mekah.14
Pendeta-pendeta Yahu>di dalam hal ini Ba>ni Isra>’il tidak mau
menerima risa>lah yang dibawa oleh Nabi Muhammad dikarenakan mereka
takut kehilangan martabat dan kedudukan dihadapan pengikut-pengikut
mereka. Apabila mereka menganut Agama Islam, mereka akan duduk
sejajar dengan rakyat-rakyat jelata dan orang-orang miskin, seperti Bila>l
dan Ethiopia (Habasyah) dan lain sebagainya.15
2. Al-Baqarah [2]: 89
Saba>b al-Nuzu>l dari Surat al-Baqarah ayat 89 ini adalah:
Diriwayatkan dari Ibnu Hatim dari Ibnu Abba>s ia berkata: orang-orang
Yahu>di bermukim di Madinah yang di dalamnya terdapat suku Aus dan
Khazra>j. Ketika terjadi permusuhan antara orang-orang Yahudi dengan
musuh-musuh mereka, orang- oramg Yahudi memohon kepada Allah swt,
14Kementrian Agama RI, al-Qur’a>n dan Tafsirnya Juz 1 (Jakarta: Widya Cahaya, 2011),
80 15Pada dasarnya mereka bertindak curang pada dirinya sendiri. Kerugian mereka itu
disebabkan kelemahan cita-cita dan kemauan mereka sekaligus ia kehilangan pertimbangan akal
sehat. Ia mengingkari ilmu pengetahuan yang dimilikinya
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
“Ya Allah menangkanlah kami atas musuh-musuh kami, demi Nabi yang
engkau sebutkan nama dan sifatnya dalam Taura>t“. Orang Yahu>di juga
sering mengatakn kepada musuh-musuh mereka, jika Nabi yang dijanjikan
oleh Allah benar-benar datang kepadanya, mereka akan menyambut dan
mempercayainya dengan sepenuh hati. Demikianlah sifat mereka, setelah
datang seorang Rasul yaitu Nabi Muhammad saw ia lalu mengingkari
Kerasulan Nabi Muhammad saw.16
Permohonan kemenangan atas nama nabi yang dinantikan
menunjukkan bahwa hati mereka pada dasarnya tidak tertutup, dan tidak
pula mereka tidak mengetahui, bahkan dalam riwayat yang sederhana,
mereka tidak berarti bimbang. Buktinya mereka mengakui akan
kedatangan sosok seorang nabi yang akan menjadi penolong bagi mereka.
Mereka minta tolong kepada Allah dengan mengatasnamakan datangnya
nabi itu. Akan tetapi mereka tetap saja menjadi orang yang ingkar.
Kemudian Allah menjelaskan pada selanjutnya bahwa “laknat
Allah atas orang-orang kafir”. Ayat ini menjelaskan bahwa laknat Allah
tidak ditujukan kepada mereka, akan tetapi bagi orang kafir. Pemilihan
Redaksi seperti ini bukan hanya bertujuan untuk menyifati mereka, akan
tetapi lebih dari itu ini sebagai informasi bahwa laknat itu akan
16Abu> Hasan Ali bin Muhammad al-Wa>hidi, Asba>b al-Nuzu>l (Bairu>t: Da>r Kutub al-
Ilmiyyah, 2009), 31
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
senantiasa diberikan kepada siapa saja yang memiliki sifat layaknya sifat
orang-orang Yahudi dam Nashra>ni.17
Dan ketika rasul Kami datang dengan membawa al-Qur'ân, yaitu
kitab yang diturunkan Allah untuk membenarkan Taura>t yang diturunkan
kepada mereka sebelumnya--sementara mereka mengetahui, melalui
Taura>t, kebenaran yang ada dalam al-Qur’an, mereka mengingkarinya
dengan sikap membangkang dan iri karena rasul yang datang kepada
mereka bukan dari bangsa mereka, Ba>ni Isra>’ill. Padahal sebelumnya, jika
terjadi bentrokan dengan orang-orang musyrik dalam peperangan atau
perkelahian, mereka mengatakan bahwa Allah akan menolong mereka
dengan mengutus nabi terakhir yang disebut sebagai kabar gembira dalam
kitab mereka. Sifat-sifatnya sesuai dengan sifat-sifat Muhammad.
Ketahuilah bahwa laknat Allah akan menimpa orang-orang yang
membangkang dan ingkar seperti mereka.18
3. Al-Baqarah [2]: 146
Pengenalan mereka terhadap kerasulan Nabi Muhammad saw
sungguh kuat, sampai-sampai digambarkan ia seperti mengenal anak-
anaknya sendiri. Ini adalah sebuah perumpamaan. Maksudnya adalah
pengetahuan mereka yang didapat dari Kita>b Taura>t akan kepribadian
Rasulullah bahwa ia suatu ketika akan datang dengan membawa risa>lah
17Wahbah Zuhaily, al-Tafsi>r al-Muni>r fi al-Aqi>dah wa al-Syari’ah wa al-Manha>j Juz 1
(Damaskus: Da>r al-Fikr, 2005), 241-245 18Jala>luddi>in Muhammad bin Ahmad al-Mahalli>, Tafsi>r al-Jala>lain (Kairo: Da>r al-Hadi>ts,
tt), 132
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
kebenaran sangatlah kuat, sama layaknya kekuatan mereka dalam
mengenali anak-anak mereka sendiri.
Diceritakan dari Abdullah ibn Sala>m salah satu pemuka Bani
Isra>’il yang memeluk Islam dengan tulus berkomentar tentang ayat ini
ketika ditanyak oleh Umar bin Khatta>b bahwa: “Benar, bahkan lebih,
yang terpercaya dari langit yaitu malaikat Jibri>l menyampaikan kepada
sosok yang terpercaya di muka bumi yakni Nabi Muhammad saw, akan
tetapi saya tidak tahu persis apa yang dilakukan oleh ibu anak-anak saya”.
Maksudnya, keyakinan terhadap keabsahan anaknya sebagai anak
kandung, tidak sekuat keyakinannya terhadap Nabi Muhammad saw
sebagai utusan Allah. Kalaulah demikian lanjut ayat ini, sambil
menguatkan pernyataan, sebagian diantara mereka menyembunyiakn
kebenaran padahal mereka mengetahui.19
Kata “layaktumu>na” mengandung makna bahwa kebenaran yang
mereka sembunyikan itu pada dasarnya sesuatu yang nampak, akan tetapi
ada semacam keinginan dalam hatinya untuk menyembunyikan sesuatu
atau risa>lah tersebut. Ini sangat berbahaya jika dikontekskan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Menyembunyikan kebenaran pada akhirnya
akan nampak kepermukaan bahwa hal itu adalah suatu kesalahan yang
besar.
Cukuplah apa yang dilakukan oleh ahli> kita>b ini sebagai
pembelajaran buat kita sebagai umat Rasulullah saw bahwa
19Abu> Hasan Ali bin Muhammad al-Wa>hidi, Asba>b… 47
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
menyembunyikan kebenaran sangatlah tidak benar, apalagi ini berkaitan
dengan risa>lah dan kenabian Rasulullah sebagai penutup para nabi.20
Penggalan ayat ini juga menjelaskan bahwa ahli kita>b dibagi
menjadi tiga kelompok. Pertama, membenarkan dan mengakui risa>lah
yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, kedua, mengetahui tetapi
menyembunyikan, dan ketiga, mengingkari dan merubah kitab suci
mereka.21
4. QS. al-Shaff [61]: 6
Melalui ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw
menyampaikan kepada kaum muslimi>n dan ahli> kita>b, kisah ingkarnya
kaum Nabi Isa ketika ia mengatakan kepada kaumnya bahwa dirinya
adalah utusan yang diberi risa>lah oleh Allah untuk kamunya. Ia
membenarkan kitab Taura>t yang dibawa oleh Nabi Musa, demikian pula
kitab-kitab Allah yang telah diturunkan oleh Allah kepada nabi-nabi
sebelumnya. Ia menyeru kaumnya untuk percaya kepada sosok rasul yang
akan datang dikemudian hari yang bernama Ahmad (Muhammad saw).
Pada ayat yang lain ditegaskan bahwa berita tentang kedatangan
Muhammad saw sebagai nabi terakhir terdapat pula dalam kitab Taura>t
dan Inji>l sesuai dengan Firman Allah dalam al-Qur’an Surat al-‘A’ra>f ayat
157 (Penjelasannya lihat halaman 70 sampai 71).
20Syari’at yang dibawa oleh Rasulullah sudah meliputi dan mencakup syari’at-syari’at
yang dibawa oleh nabi atau rasul sebelumnya. Jadi Rasulullah sebagai penutup para nabi juga
sebagai penutup syari’at yang tidak mungkin muncul lagi syari’at setelahnya. 21Quraish Shiha>b, Tafsi>r al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’a>n Juz 2
(Jakarta: Lentera Hati, 2009), 352-354
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
Kemudian diterangkan pula bahwa Nabi dan Rasul yang bernama
Ahmad itu lahir dengan membawa dalil-dalil yang kuat serta mu’jiza>t-
mu’jiza>t yang diberi langsung oleh Allah swt. Akan tetapi merekapun
mengingkarinya dan mengatakan bahwa Muhammad adalah seorang
tukang sihir. Tentang Nabi Muhammad itu disampiakn oleh semua nabi,
dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya Surat ‘Ali Imra>n ayat 81
5. ‘Ali-Imra>n [3]: 81
Ayat ini ada kaitannya atau muna>sabah dengan ayat sebelumnya
yakni Surat ‘Ali-Imra>n ayat ke-80. Setelah menjelaskan sikap yang sama
dari para Nabi dan Rasul menyangkut penyembahan kepada selain Allah
swt pada ayat-ayat yang lalu, kini dijelaskan sikap mereka terhadap Nabi
atau Rasul dengan Rasul yang lainnya. Dari ayat ini kita bisa memaknai
bahwa pada dasarnya Allah telah membuat perjanjian dengan Nabi atau
Rasul.
Banyak ulama>’ yang berpendapat bahwa perjanjian yang dimaksud
adalah perjanjian yang diambil oleh Allah secara langsung dari Nabi itu,
yakni Allah mengumpulkan para Nabi di satu alam yang kita tidak
mengetahui kemudian mengambil janji mereka untuk percaya kepada
Nabi Muhammad saw, dan bila mereka menemui Rasulullah pasti akan
mendukung dan membelanya. Ada juga yang menyatakan bahwa
perjanjian itu adalah perjanjian para Nabi atau Rasul yang disaksikan oleh
Allah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
Pendapat pertama menyatakan, Allah menyatakan janji kepada
para Nabi atau Rasul bahwa ia harus membenarkan dan mempercayai
untuk mendukung dan mempercayai Rasul yang datang setelahnya.
Seperti contoh Nabi Isa harus percaya dan mendukung sepenuhnya
terhadap risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.22
Setelah Allah menyampaikan risa>lah itu, baik dalam arti
mengambil janji untuk percaya dan mendukung Nabi Muhammad saw
ataupun mengambil janji untuk mendukung Nabi yang datang sesudah
mereka, maka bagi mereka yang tidak percaya ia akan mendapatkan siksa
dari Allah swt, dan mereka akan mendapatkan gelar orang-orang fasik.23
Dalam ayat ini terdapat isyarat yang kuat bahwa tidak semestinya
agama itu menjadi sumber permusuhan dan kebencian, seperti yang telah
dilakukan ahli kita>b yang memusuhi Rasulullah saw, yang pada gilirannya
mereka akan sukar untuk diajak kembali pada prinsip yang sama, bahkan
mereka merintangi, menentang, dan mengingkari ajarannya.24
Jika orang Yahudi dan Nashrani percaya kepada Nabi Musa dan
Isa, tentu mereka percaya pula pada apa yang telah dipercayai oleh kedua
utusan tersebut. Selanjutnya diterangkan bahwa janji nabi-nabi yang telah
22Ibid… 164-165 23Ibid... 166 24Secara sederhana bisa dikatakan bahwa andaikata ahli kita>b itu mau memahami dan
memikirkan segi persamaan prinsip yang dibawa oleh Nabi, tentulah mereka dapat menerima
ajaran yang dibawa oleh Rasulullah serta membenarkan syari’atnya. Sesuai dengan janji yang
diikrarkan oleh Nabi Musa dan Isa, yaitu bahwa setiap datang seorang nabi setelahnya, ia akan
mempercayainya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
disepakati bersama itu telah disaksikan oleh masing-masing pihak, dan
Allah menjadi saksi pula atas ikra>r mereka.25
Syari’ah yang turun melalui para nabinya mempunyai prinsip
pokok yang sama yaitu tauhi>d, mengajarkan ibadah hanya pada Allah, dan
menjalin hubungan baik dengan sesama makhluq, namun operasionalnya
terkadang berbeda antara nabi yang satu dengan nabi yang lainnya, karena
disesuaikan dengan jaman dan kondisi kaumnya. Diantara nabi itu ada
yang diutus dalam sejaman tapi beda tempat seperti antara nabi Luth dan
nabi Ibrahim, atau Isma’il dan Ishaq. Ada yang sejaman dan setempat
serta satu kaum seperti antara Nabi Musa dan Harun. Ada yang berbeda
jaman tapi satu kaum, seperti antara Nabi Daud dan Nabi sulaiman, atau
nabi Musa dan Isa.
Nabi Muhammad SAW diutus pada seluruh kaum, dan tidak
terbatas oleh perkembangan sejak beliau diutus hingga hari kiamat. Oleh
kerena itu seluruh umat manusia, keturunan siapa pun, dan bertempat di
mana pun mesti iman kepada Nabi Muhammad SAW, karena aturan ini
sudah dijanjikan kepada seluruh nabi sebelumnya.26
25Kementrian Agama RI, al-Qur’a>n dan Tafsirnya Juz 1 … 547-548. 26Wahbab al-Zuhaily>, al-Tafsi>r al-Waji>z ‘ala Ha>misy al-Qur’an al-‘Adhim (Bairu>t: Da>r
al-Fikr, 1996), 112.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
6. Al-‘A’ra>f [7]: 157
Secara terperinci Surat al-‘A’ra>f ayat ke-157 ini berbicara tentang
sifat-sifat Rasulullah saw sebagai seorang rasu>l. Beliau memiliki sifat
diantaranya adalah:
a. Nabi yang Ummi (buta huruf)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa salah satu sifat yang dimiliki oleh
Rasulullah saw adalah ia tidak bisa membaca dan menulis. Pengertian
ini memberikan isyarat bahwa orang ummi tidak mungkin bisa
membaca Taura>t dan Inji>l sekaligus membaca situs-situs kuno. Hal
ini mengindikasikan bahwa risa>lah yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw adalah benar-benar datangnya dari Allah swt.
Mustahil rasanya orang yang tidak bisa membaca bisa membuat al-
Qur’a>n yang di dalamnya memuat banyak hukum, balagha>h, dan
dimensi-dimensi yang lain. Seandainya al-Qur’a>n adalah buatan
Muhammad pastilah banyak manusia yang bisa menirunya.
Allah berfirman:
.27
Dan kamu (Muhammad) tidak pernah membaca sebelumnya (Al
Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu
kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan
menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkarinya.28
27 QS. Al-‘Ankabu>t [29]: 48. 28Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya… 402
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
b. Kehadiran Rasulullah saw telah disebutkan dalam Taura>t dan Inji>l
Di dalam al-Qur’an kita akan menjumpai beberapa ayat yang
menyatakan bahwa Rasulullah saw telah disebutkan sebelumnya
dalam Kitab Taura>t dan Inji>l, misalnya pada Sura>t al-Baqarah ayat
146.
c. Menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk
Yang dimaksud dengan yang baik adalah yang halal lagi baik, tidak
merusak akal, pikiran, jasmani, dan rohani. Semantara buruk adalah
yang haram, merusak akal, dan merusak tatanan jsamani dan rohani.
d. Nabi menyuruh melakukan perbuatan ma’ru>f dan mencegah
perbuatan munkar.
Perbuatan yang baik (ma’ru>f) adalah perbuatan yang bermanfaat buat
sesama, sesuai dengan akal sehat, dan sesuai dengan ajaran agama.
Sementara perbuatan yang munkar adalah perbuatan yang tidak
diajarkan oleh agama, tidak sesuai dengan akal sehat, dan perbuatan
tersebut menimbulkan fithnah.
e. Menghilangkan beban dan belenggu yang memberatkan.
Maksudnya adalah syari’at yang dibawah oleh Nabi Muhammad saw
tidak ada lagi beban seperti yang dipikulakn kepada Bani Isra>’il.
Seperti adanya syari’at pembunuhan diri atau jiwa dalam rangka
melakukan taubat, mewajibkan qisha>sh pada pembunuhan, dan lain-
lain.29
29Kementrian Agama RI, al-Qur’a>n dan Tafsirnya Juz 7... 498-500
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
E. Muna>sabah Ayat
1. Al-‘An’a>m [6]: 20
Pada ayat-ayat sebelumnya disebutkan tentang dasar-dasar agama,
misalnya yang tertuang dalam Surat al-‘An’a>m ayat 1 sampai 3.30
Selanjutnya Allah juga menjelaskan tentang konsep kerasulan yang
dituangkan dalam bentuk pernyataan, sesuai dengan isi Surat al-‘An’a>m
ayat 4 sampai 11.
Konsep kerasulan yang selanjutnya yakni tertuang dalam Surat al-
‘An’a>m ayat 19. Pada ayat ini digunakan gaya bahasa tanya-jawab untuk
lebih menjelaskan semua pokok permasalahan. Walaupun sifatnya berupa
pengulangan, namun pengulangan itu berbentuk faidah, yaitu adanya
varian dalam memberikan alasan-alasan untuk menegakkan suatu
kebenaran, cara demikian penting sekali untuk mengajak manusia
beriman kepada Allah swt.31
.32
Katakanlah (Muhammad): "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?"
Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. dan al-
Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi
30Isi yang tertuang dalam ayat-ayat ini menegaskan bahwa Allah telah menciptakan
langit dan bumi, menciptakan siang dan malam tujuannya tidak lain agar orang-orang tidak
mempersekutukan Allah. Termasuk pada ayat ini Allah juga menegaskan bahwa Ia bisa melihat
apapun, meskipun manusia mampu untuk menyembunyikannya (lihat Surat al-‘An’a>m ayat 1-3). 31Kementrian Agama RI, al-Qur’a>n dan Tafsirnya Juz 7… 84-86. 32QS. Al-‘An’a>m [6]: 19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran
(kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-
tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui."
Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan
Allah)".33
2. ‘Ali-Imra>n [3]: 81
Surat ‘Ali- Imra>n ayat 81 ada munasabahnya dengan ayat
sebelumnya yakni:
.34
Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan Malaikat dan
Para Nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat
kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?".35
Melalui ayat ini pada dasarnya Allah telah melakukan perjanjian
dengan Nabi-Nabi selain Nabi Muhammad. Rasulullah sebagai utusan
Allah sudah dijelaskan bahwa dia adalah sosok yang tidak menjadikan
Malaikat dan Rasul-Rasul-Nya sebagai Tuhan. Dialah (Nabi Muhammad)
adalah Nabi yang datang kemudian sebagai penyempurna dari seluruh
agama. Dia adalah utusan yang senantiasa mengajak umatnya untuk
berbuat baik, menyembah Allah dan tidak berbuat kafi>r.
Setelah Allah menjelaskan panjang lebar tentang kepribadian
Rasulullah melalui ayat ini (Surat ‘Ali-Imra>n ayat 80) akhirnya ia
mengadakan perjanjian dengan nabi-nabi sebelumnya untuk
membenarkan apa yang telah dirisalahkannya.
33Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya… 130 34QS. ‘Ali-Imra>n [3]: 80. 35Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya ... 60
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
3. Al-‘A’ra>f [7]: 157
pada ayat-ayat sebelumnya yakni Surat al-A’ra>f ayat 152 sampai
dengan ayat 154 disebutkan bahwa Ba>ni Isra>’il telah menyembah patung
anak sapi selama kepergian Nabi Musa bermunajat kepada Allah di Bukit
Sinai, dan Musa marah kepada Harun akibat perbuatan mereka itu.36
Melihat umatnya seperti itu, Musa akhirnya mengharap ampunan
dan maghfirah dari Allah swt sebagai penguasa alam semesta ini yang
kemudian diikuti oleh perasaan bersalah dan taubat oleh sebagian
umatnya yang sadar akan kesalahannya yang selama ini ia perbuat.37
Pada waktu yang bersamaan Allah menurunkan wahyunya kepada
Nabi Musa berupa syari’at yang berisi perintah-perintah dan larangan-
larangan, selain itu juga berupa isyarat tentang datangnya sosok Nabi
Muhammad saw dikemudian hari sebagai Nabi dan Rasul terakhir, seperti
yang tertuang dalam surat al-A’ra>f ayat 157.
4. Al-Baqarah [2]: 89
Pada ayat-ayat sebelumnya Allah memberikan penegasan tentang
akibat yang akan menimpa orang-orang Yahu>di, bahwa mereka akan
mendapatkan siksa yang berat karena mereka lebih mementingkan atau
36Pada ayat ini (Surat al-A’ra>f ayat 152) dijelaskan bahwa umat yang menjadikan anak
sapi sebagai sesembahan maka kehidupannya akan sesat dan kelak akan mendapat siksaan yang
pedih dari Allah swt. 37Bisa dilihat pada Surat al-A’ra>f ayat 153 dan 154
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
mengutamakan kebahagiaan duniawi diatas kebahagiaan yang bersifat
ukhrawi. Seperti yang disinyalir pada Sura>t al-Baqarah ayat 83-86.38
Kemudian pada ayat selanjutnya dijelaskan bahwa kejahatan
orang-orang Yahu>di dan Ba>ni Isra>’il sudah berada diluar batas
prikemanusiaan. Nabi Musa diutus oleh Allah untuk membenarkan akidah
mereka, malah mereka congkak dan sombong, bahkan dalam tataran yang
lebih ekstrim mereka saling membunuh dikarenakan hati yang tertutup.39
Melalui surat al-Baqarah ayat 89 ini seharusnya orang-orang Ba>ni
Isra>’il paham dan mengerti bahwasanya Allah sebagai penguasa alam
semesta telah menggariskan akan datangnya sosok utusan yakni
Rasulullah saw atau Nabi Muhammad saw.
Surat al-Baqarah ayat 89 ini disamping membuktikan kebohongan
ucapan Ba>ni Isra>’il, ia juga menunjukkan keburukan yang lainnya. Al-
Qur’an diturunkan kepada seluruh umat manusia dimuka bumi ini untuk
menjadi petunjuk, termasuk di dalamnya untuk kaum Ba>ni Isra>’il. Akan
tetapi mereka menolaknya. Penolakan itu tidak berdasar sama sekali,
apalagi sampai menolak kedatangan sosok panutan umat yakni
Muhammad saw.
Selain itu juga, Surat al-Baqarah ayat 89 ini ada kaitannya juga
dengan isi yang termuat dalam Surat al-Mu’minu>n ayat 44 yang berbunyi:
38Allah telah memberikan batasan melalui ayat ini, yakni adanya larangan menyembah
selain Allah (musyri>k). 39Lihat al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 87-88
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
.40
Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-
turut. tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu
mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan
sebagian yang lain, dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia), maka
kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman.41
Melalui ayat ini, pada dasarnya Allah telah mengutus pada tiap
kaum yakni seorang rasul, begitupun bagi kaum Ba>ni Isra>’il yang telah
diutus seorang rasul dari Allah. Ia telah memberikan kabar bagi Ba>ni
Isra’il melalui Nabi Musa bahwa kelak akan datang seorang utusan yang
telah Allah sebutkan dalam Kitab Taura>tnya Nabi Musa. Allah telah
mewajibkan untuk mengikuti Rasul it sesuai dengan isi yang tertuang
alam kitabnya. Apabila mereka mendustakan, maka Allah akan
menurunkan siksa yang sangat pedih.42
5. QS. al-Shaff [61]: 6
Ayat ini ada relefansinya dengan ayat sebelumnya yakni Surat al-
Shaff ayat ke-5:
40QS. Al-Mu’minu>n [23]: 44 41Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya ...345. 42Wahbah Zuhaily, al-Tafsi>r al-Muni>r… 242
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
43. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa
Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka
berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka,44 dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.45
Dalam redaksi ayat ini (al-Shaff ayat 5) sebenarnya memberikan
pemahaman bahwa Kaum Ba>ni Isra>’il memiliki watak yang sombong dan
egois. Hal ini bisa dibuktikan dengan diutusnya Nabi Musa sebagai
utusan remsi dari Allah swt. Nyatanya Nabi Musa saja sebagai utusan
Allah mendapatkan kecaman dari mereka. Nabi Musa diberlakukan tidak
layak oleh kaumnya, walaupun risalah yang dibawah oleh Musa nyata-
nayat dari Allah.
Kebenaran yang dibawa oleh Nabi Musa kemudian dilanjutkan
oleh Nabi Isa sebagai utusan Allah untuk memperbaiki akhlak jelek yang
menggerogoti kaum Ba>ni Isra>’il. Ia adalah sosok yang menyatakan bahwa
ia adalah utusan Allah yang membenarkan segala risa>lah yang tertuang
dalam Kitab Taura>t, termasuk akan datangnya sosok Rasul yang akan
datang kemudian yang telah digariskan oleh Allah dalam Kitab Taura>t,
pernyataan ini selaras dengan isi yang tertuang dalam Surat al-Shaff ayat
6.
43QS al-Shaff [61]: 5 44Maksudnya karena mereka berpaling dari kebenaran, Maka Allah membiarkan mereka
sesat dan bertambah jauh dari kebenaran. 45Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya ... 551.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
6. Al-Baqarah [2]: 146
Pada ayat-ayat sebelumnya diterangkan adanya perubahan kiblat
bagi kaum muslimin yaitu menjadi menghadap ke masji>d al-haram. Maka
pada ayat ini ditegaskan bahwa kebenaran adalah dari Allah, termasuk
kebenaran akan datangnya sosok Nabi sebagai pelindung bagi umat.
Pada ayat sebelumnya yakni Surat al-Baqarah ayat 142 telah
terjadi pemindahan kiblat kaum muslimin dari bait al-maqdi>s (Masjid al-
Aqsa) ke Baitullah (masji>d al-haram), itu atas instrument dari Allah
kepada Rasulullah saw.
Orang-orang Ba>ni Isra>’il mencela perpindahan tersebut karena
dianggapnya itu akal-akalan yang dibuat oleh Rasulullah saw, padahal
mereka tidak mengetahui persoalan-persoalan pokok dalam masalah
perpindahan kiblat itu. Mereka tidak menyadari bahwa empat arah (barat,
timur, utara, dan selatan) semuanya milik Allah. Tidak ada keistimewaan
satu dengan lainnya, bahkan di ayat 145 dari Surat al-Baqarah ini
disebutkan, kalaupun Muhammad saw mendatangkan ayat yang
menjelaskan tentang perpindahan kiblat tersebut, tetap saja mereka akan
ingkar.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
.46
Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahu>di
dan Nasra>ni) yang diberi al-Kitab (Taura>t dan Inji>l), semua ayat
(keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak
akan mengikuti kiblat mereka, dan sebagian merekapun tidak akan
mengikuti kiblat sebagian yang lain, dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu,
sesungguhnya kamu (kalau begitu) termasuk golongan orang-orang yang
zalim.47
Sebagian orang-orang Ba>ni Isra>’il mengingkari dan
menyembunyikan kebenaran bahwa Muhammad adalah Nabi utusan
Allah dan Ka’bah itu adalah Kiblatnya orang muslim. Akan tetapi
sebagian dari mereka ada yang mempercayainya.48
46QS. Al-Baqarah [2]: 145. 47Departemen Agama RI, al-Qur’a>n dan Terjemahnya ... 22. 48Kementrian Agama RI, al-Qur’a>n dan Tafsirnya Juz 1... 227.