36 Universitas Internasional Batam
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Identitas Perusahaan
Royal Property merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang
developer yang memiliki tujuan untuk membangun proyek-proyek property
seperti perumahan dan bangunan komersial yang memiliki kualitas yang
baik. Royal Property ialah salah satu developer yang memiliki reputasi
terkemuka di Kota Batam, khususnya dalam pengembangan konstruksi
perumahan dan komersial. beberapa perumahan yang telah dibangun oleh
ryal property seperti Mahkota Raya, Mahkota Niaga. Royal Grande,
Permata Regency, Permata Baloi dan Royal Bay.
Perumahan Royal Bay salah satu pembangunan dibawah naungan
Royal Property yang merupakan salah satu kawasan hunian ekslusif yang
dibangun diatas lahan 10 ha dengan sebuah konsep “stay and cation”.
Royal Bay ini adalah salah satu proyek konstruksi perumahan yang
dibangun oleh PT. Visi Karya Jaya yang diterbitkan pada bulan Juni 2015.
Perumahan Royal Bay memiliki design 2 lantai, dengan design tampilan
eksterior modern.
Royal Property memiliki kontraktor utama yaitu PT. Triputra
Senamustika dan PT. Visi Karya Jaya yang merupakan kontraktor pelaksana
untuk membangun proyek Perumahan Royal Bay Batam.
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
37
Universitas Internasional Batam
4.1.2 Identitas Proyek
Nama Proyek : Royal Bay Batam
Owner : Royal Property
Letak Lokasi Proyek : Jl. Kampung Belian, Batam Centre, Batam
Pemberi Tugas : PT. Triputra Senamustika
Kontraktor : PT. Visi Karya Jaya
Sumber Dana : PT. Triputra Senamustika
Waktu Pelaksanaan : 2 Tahun
Masa Pemeliharaan : 6 Bulan
Mulai Pelaksanaan : Agustus 2017
Sistem Pembayaran : Monthly Payment
Anggaran Club house : Rp. 2.110.360.465,-
Gambar 4.1 Peta Perumahan Royal Bay Batam
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
38
Universitas Internasional Batam
Gambar 4.2 Denah Lokasi Perumahan Royal Bay Batam
Sumber: Survei Primer, 2018
Gambar 4.3 Club House Royal Bay Batam
Sumber: Survei Primer, 2018
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
39
Universitas Internasional Batam
4.2 Project Quality Management
4.2.1 Aspek-aspek Project Quality Management
Proyek pengendalian kualitas termasuk dari proses dan aktivitas
organisasi yang akan memenuhi kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab
yang berkualitas sehingga memenuhi kebutuhan yang akan dilakukan. Pada
hasil penilaian responden dilakukan pembagian berdasarkan aspek-aspek berikut:
Pada pengendalian kualitas terdapat tiga bagian yang dikendalikan:
a. Quality Plan
Quality plan bertujuan untuk menetapkan standard mutu yang relevan
dan merumuskan strategi pencapaian untuk memastikan pekerjaan sudah
mencapai standard mutu yang dapat diterima. Dalam proses quality plan
harus seimbang dengan biaya dan waktu. Pada lampiran 6.10 pekerjaan di
Club House Royal Bay dilakukan checklist serta pengendalian quality plan
dapat dilihat pada lampiran 6.5 mengenai rekapitulasi Quality Plan.
Output dari Quality Plan :
a) Rencana manajemen mutu
b) Rencana peningkatan proses
c) Checklist kualitas
d) Pembaharuan dokumen
Tabel 4.1 Hasil Analisis Quality Plan
Quality Plan Skala Penilaian Jumlah
Responden 1 2 3
Distribusi
Frekuensi 40 48 392 480
Persentase 8.3% 10.0% 81.7% 100%
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
40
Universitas Internasional Batam
Gambar 4.4 Indeks Penilaian Quality Plan
Sumber: Hasil Analisis, 2018
Dari hasil pengelompokan didapatkan lingkup yang termasuk dalam proses Quality
Plan berupa diperlukannya survei lokasi, mengatur perizinan, membangun sebuah
organisasi team untuk membantu pengontrolan dan memonitoring pekerjaan dan
diperlukannya strategi khusus untuk menjalankan proyek. Persentase penilaian
quality plan sebesar 82% yang berarti customer sangat puas dengan penerapan
kualitas mutu rencana. Dan dapat diartikan bahwa penerapan kualitas mutu rencana
telah diterapkan di Proyek Royal Bay.
b. Quality Assurance
Quality assurance merupakan proses yang sudah direncanakan
didalam quality plan bertujuan untuk mengevaluasi dan memvertifikasi
pelaksanaan terhadap rencana yang dibuat dan mengantisipasi masalah yang
akan terjadi selama proyek berlangsung. Quality Assurance pada Club
House Royal Bay dapat dilihat pada lampiran 6.6 dimana pelaksanaan pada
pekerjaan telah diterapkan pada proyek tersebut.
Output dari Quality Assurance
a) Perubahan permintaan
b) Pembaharuan rencana manajemen
82%
10% 8%
Indeks Penilaian Quality Plan (QP)
Sepenuhnya dilakukan
Tidak sepenuhnya dilakukan
Tidak dilakukan sama sekali
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
41
Universitas Internasional Batam
c) Pembaharuan asset proses organisasi
d) Strategi pencapaian kualitas
Tabel 4.2 Hasil Analisis Quality Assurance
Gambar 4.5 Indeks Penilaian Quality Assurance
Sumber: Hasil Analisis, 2018
Dari hasil pengelompokan lingkup yang dihasilkan dalam proses Quality
Assurance seperti pihak developer memerlukan progress bulanan untuk
mengetahui proses dari perkembangan jalannya konstruksi, dilakukan pengecekan
titik pondasi dan pembesian, diperlukan team surveyor untuk penentuan titik
koordinat tiang pancang, dilakukan loading test terlebih dahulu serta pengambilan
sampel material. Dari proses Quality Assurance dihasilkan persentase penilaian
sebesar 88% yang berarti pekerjaan telah dilakukan sesuai standard yang telah
ditetapkan. Dan dapat diartikan bahwa perencanaan pada quality plan sudah
dilakukan sesuai standard yang digunakan.
88%
8% 4%
Indeks Penilaian Quality Assurance (QA)
Sepenuhnya dilakukan
Tidak sepenuhnyadilakukan
Tidak dilakukan samasekali
Quality
Assurance
Skala Penilaian Jumlah Responden
1 2 3
Distribusi
Frekuensi 46 88 970 1104
Persentase 4.2% 8.0% 87.9% 100%
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
42
Universitas Internasional Batam
c. Quality Control
Quality control bertujuan untuk memeriksa, menguji dan menerbitkan
hasil sesuai dengan standard yang berlaku untuk memberi input kepada
sistem quality assurance mengenai terpenuhinya suatu proses kualitas
perencanaan yang dijalankan. Quality Control pada Club House Royal Bay
dilakukan inspeksi pada pekerjaan yang sudah selesai, dapat dilihat pada
lampiran 6.7 dengan form inspeksi pada lampiran 6.9.
Output dari Quality Control:
a) Penerimaan
b) Perbaikan
c) Pengerjaan ulang
d) Pencegahan dan peningkatan
Tabel 4.3 Hasil Analisis Quality Control
Quality Control Skala Penilaian
Jumlah Responden 1 2 3
Distribusi
Frekuensi 24 66 678 678
Persentase 3.1% 8.6% 88.3% 100%
Gambar 4.6 Indeks Penilaian Quality Control
Sumber: Hasil Analisis, 2018
88%
9%
3%
Indeks Penilaian Quality Control (QC)
Sepenuhnya dilakukan
Tidak sepenuhnya dilakukan
Tidak dilakukan sama sekali
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
43
Universitas Internasional Batam
Dari hasil pengelompokan lingkup Quality Control yang dihasilkan dalam proses
Quality Control seperti dilakukan test slump terlebih dahulu, dilakukan pengecekan
atau inspeksi pada pekerjaan, dilakukan pengidentifikasian perbaikan,
mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca, pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.
Dari proses Quality Control dihasilkan penilaian sebesar 88% yang berarti
pekerjaan telah dilakukan inspeksi pemeriksaan sesuai standard yang telah
ditetapkan. Dan dapat diartikan bahwa quality control pada proyek Royal Bay
sudah memenuhi standard yang diberikan customer.
4.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian Kualitas Mutu
Sasaran dalam proyek terdiri dari 3 unsur yang saling berkaitan
yakni Manajemen Biaya, Manajemen Waktu dan Manajemen Mutu.
Ketiganya saling berkaitan dalam menentukan kualitas suatu proyek di
Royal Bay. Adapun faktor lainnya berupa teknik pengerjaan, material.
Sehingga yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas mutu
pada proyek, didapat dari unsur yang saling berkaitan yakni:
a. Manajemen Biaya
Manajemen biaya terdapat unsur perencanaan, estimasi, penetapan
anggaran, pembiayaan, dimana biaya yang direncanakan tidak
melebihi kontrak yang telah disepakati antara pemilik dan pihak
kontraktor pelaksana. Dengan membuat rencana anggaran biaya
dapat melihat cost yang dikeluarkan agar tidak terjadi overbudget.
Dapat dilihat pada lampiran 6.2 perencanaan awal RAB sebesar
Rp.2,237,795,468,- dan setelah serah terima terjadi pengendalian
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
44
Universitas Internasional Batam
yang meminimalisir biaya tersebut menjadi Rp.2,210,360,465,-
dengan penurunan biaya sebesar Rp. 27,435,003,-.
b. Manajemen Waktu
Pada manajemen waktu harus sesuai dengan kontrak pekerjaan yang
telah disepakati antara pihak pemilik dengan kontraktor pelaksana di
Royal Bay. Terlihat pada lampiran 6.11 Pengendalian manajemen
waktu dilakukan dengan membuat Master Schedule atau kurva S,
sehingga dapat meminimalisir terjadinya keterlambatan pengerjaan.
Dan serah terima dilakukan sesuai dengan master schedule yang
telah dibuat.
c. Manajemen Mutu
Pada manajemen mutu tahapan pengerjaan harus memenuhi
spesifikasi perencanaan awal. Terlampir form inspeksi pada
lampiran 6.9 dimana pihak kontraktor melakukan pengawasan pada
pekerjaan dengan melakukan inspeksi pemeriksaan yang bertujuan
untuk meminimalisir terjadinya perbaikan dimasa yang akan datang.
d. Teknik Pekerjaan
Pada saat pekerjaan dilakukan harus sesuai dengan standard yang
digunakan, standar yang digunakan Royal Bay mengacu pada SNI
sehingga tahap yang dilakukan harus dilakukan inspeksi agar
mengetahui apakah pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan
spesifikasi. Teknik pekejaan di Royal Bay dengan cara dilakukan
Inspeksi pada pekerjaan terlihat pada lampiran 6.9 pemeriksaan
dilakukan dengan inspeksi pekerjaan yang sudah selesai dengan
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
45
Universitas Internasional Batam
melihat pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.
e. Material
Pemilihan material dilakukan dengan cara memilih beberapa
supplier yang menyediakan bahan yang akan digunakan. Pada
proyek Royal Bay pemilihan supplier tidak dilakukan dengan cara
melihat harga terendah dari material melainkan adanya kerjasama
antara pihak Royal Bay dengan supplier yang mana supplier
memerikan penawaran harga terlebih dahulu terlampir pada lampiran
6.12 dengan pengorderan yang dilakukan oleh purchasing dengan
membuka PO, dan melihat kualitas atau spesifikasi dari material
tersebut, serta melakukan inspeksi pengecekan saat material datang,
menghitung jumlah material yang akan digunakan agar tidak terjadi
kekurangan material pekerjaan dikarenakan tidak adanya
alat/material dan melakukan follow up terhadap supplier bertujuan
agar tidak terjadi keterlambatan material.
4.3 Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
kepada 24 responden yang berhubungan dengan pembangunan club house
serta kepada konsumen yang menerima hasil dari pembangunan, responden
dengan rata-rata pendidikan sarjana I . Kuesioner berisi variabel - variabel
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan agar mengetahui kualitas
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
46
Universitas Internasional Batam
mutu pada bangunan club house di proyek Perumahan Royal Bay dengan
pelaksana PT.Visi Karya Jaya.
Penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui dan mengumpulkan
informasi dengan melihat berbagai jawaban yang berbeda dari responden
dengan jabatan dan kreteria yang berbeda.
Tabel 4.4 Responden Penelitian
Sumber Data Jumlah Kuesioner yang
diberikan
Total
Kuesioner
Project Manager 1
24
Construction Manager 1 Cormercial Manager 1
Site Manager 1 Site Engineering 2
HR & GA 1 Drafter 1
QS 2 Gudang 2
Safety Officer 1 Office Kontraktor 4 Manager Estate 1 HR & GA Estate 1
Estate 5
Pada lampiran 6.3 dapat dijelaskan bahwa responden memberikan
jawaban ‘Ya’ pada setiap pekerjaan yang artinya setiap pekerjaan dilakukan
sesuai dengan tahap-tahap pekerjaan dan dilakukan pemerikasaan/inspeksi
setelah pekerjaan selesai.
Menurut pihak-pihak terkait kualitas mutu setiap bangunan sangat
perlu diperhatikan agar mengantisipasi kelebihan biaya dan defect pada
bangunan serta tercapainya kepuasan konsumen dalam memilih produk
tersebut.
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
47
Universitas Internasional Batam
4.4 Nilai Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Mutu
Kepuasan pelanggan dari hasil penelitian merupakan nilai dari kualitas
mutu pada proyek club house royal bay, yang mana pemilik atau pihak
estate melakukan penilaian terhadap setiap tahap pekerjaan agar mencapai
standard yang telah ditetapkan oleh pemilik yang harus dilaksanakan oleh
pihak kontraktor pelaksana. Pada saat serah terima pertama standard yang
ditetapkan oleh pihak kontraktor 85% dari hasil pekerjaan harus sudah
dilakukan dan harus dilakukan inspeksi pada setiap pekerjaan serta material
yang digunakan harus sesuai dengan standard yang telah ditentukan.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kualitas Mutu
Distribusi Frekuensi Presentase (%)
Tidak Dilakukan Sama Sekali 4.68%
Tidak Sepenuhnya Dilakukan 8.59%
Sepenuhnya Dilakukan 86.70%
Gambar 4.7 Diagram Persentase Kualitas Mutu
5% 8%
87%
Diagram Penilaian Quality
Tidak Dilakukan SamaSekali
Tidak SepenuhnyaDilakukan
Sepenuhnya Dilakukan
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
48
Universitas Internasional Batam
Pada penilaian Quality Plan oleh pihak estate didapat 86,70%
pekerjaan sudah diterapkan sesuai standard yang telah disepakati, bahwa
proyek konstruksi sudah melaksanakan perencanaan kualitas.
Tabel 4.6 Nilai Indeks Kepuasan Konsumen
Sumber: Siagian D, 2002
Terlihat pada nilai indeks kepuasan konsumen menunjukan 86,70%
melebihi dari angka standard yang ditentukan pihak kontraktor. Maka, pihak
estate cukup puas terhadap kualitas mutu untuk proyek pembangunan Club
House Royal Bay dan banguanan layak digunakan serta telah sesuai dengan
kepuasan pelanggan.
4.5 Test Commisioning
Test commissioning merupakan pengujian suatu pekerjaan secara
nyata untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah dilaksanakan dan
memenuhi standard yang ditetapkan. Pada proyek Royal Bay dilakukan test
commissioning seperti melakukan test instalasi air bersih 10 bar selama 24
jam, test instalasi listrik, test pipa revregenator AC, test pipa drain AC, test
instalasi pipa kolam renang 10 bar selama 24 jam, test pompa kolam renang
Nilai Indeks
Kepuasan konsumen
Indeks
Kepuasan
0.81 - 1.00 Sangat Puas
0.66 - 0.80 Puas
0.51 - 0.65 Cukup Puas
0.35 - 0.50 Kurang Puas
0.00 - 0.34 Tidak Puas
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018
49
Universitas Internasional Batam
dan panel pompa dan inspeksi pemasangan pipa nozzle, skimmer, vacum,
overflow. Inspeksi pekerjaan dapat dilihat pada lampiran 6.14.
4.6 Diagram Pengendalian Mutu Club House Royal Bay
Tahapan yang terdiri dari aktivitas, aspek-aspek bermacam
persoalan, pembuatan jadwal, design dan anggaran agar lengkapnya
dokumen terperinci dan terrencana sehingga memudahkan tujuan dan
pencapaian target suatu proyek. Detail design pada proyek Royal Bay
terdiri dari beberapa bagian:
Dimulai pada tahapan persiapan dimana owner melakukan survey
lokasi terlebih dahulu, pembuatan perizinan, mobilisasi alat, pemasangan
pagar, pembuatan gudang, pada tahapan pekerjaan tanah berupa galian
pondasi, pile cap, pemasangan instalasi pipa air, sloof, pengecoran beton,
pekerjaan plat, kolom, balok, pekerjaan atap, dinding, kusen, jendela,
plester, kepalaan plester, pemasangan pipa sparing, pekerjaan acian,
pemasangan kerangka plafond, instalasi listrik, tahapan finishing berupa
pemasangan keramik, pengecatan, pembersihan akhir, selanjutnya
pengetesan commissioning dan serah terima.
Selvia Susiana, Analisis Pengendalian Kualitas Mutu pada Proyek Konstruksi di Royal Bay Batam (Studi Kasus : Club House Royal Bay Batam), 2018 UIB Repository©2018