-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 1 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
4.1 UMUM
Sistem transportasi di Kota Semarang sebagian besar merupakan
transportasi darat. Dan berbagai sektor kehidupan yang ada di Kota Semarang
seperti perdagangan, industri, pariwisata dan sebagainya, kondisi tersebut
mengakibatkan semakin rumitnya kegiatan transportasi perkotaan di Kota
Semarang. Hal ini terjadi seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan ekonomi.
Jl. Perintis kemerdekaan - Jl. Setiabudi merupakan jalan arteri primer.
Tingginya volume lalu-lintas yang melalui jalan ini ditambah dengan terdapatnya
Terminal Banyumanik, Mall Swalayan ADA pada ruas jalan tersebut serta adanya
tiga persimpangan (persimpangan Terminal Banyumanik, persimpangan Sukun
dan persimpangan Mall Swalayan ADA) yang jaraknya berdekatan,
mengakibatkan terjadinya masalah lalu-lintas seperti kemacetan lalu-lintas pada
jam-jam sibuk pagi, siang dan sore hari.
4.2 KARAKTERISTIK DAN POLA PEMANFAATAN RUANG / TATA GUNA LAHAN KOTA SEMARANG
Luas wilayah Kota Semarang adalah 373,7 km2, terbagi dalam 16 kecamatan
dan 177 kelurahan dengan jumlah penduduk menurut sensus 2002 sebesar
1.350.005 jiwa. Jika ditinjau dalam skala nasional maupun regional, Kota
Semarang mempunyai beberapa karakteristik utama, antara lain :
Semarang berada diantara dua kutub pengembangan utama nasional, yaitu
Jakarta dan Surabaya.
Semarang berada di jalur pantura yang merupakan salah satu jalur utama
dalam sistem transportasi nasional.
Semarang merupakan pintu gerbang dari daerah-daerah lain yang berada di
Propinsi Jawa Tengah.
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 2 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
KAWASANINDUSTRI TUGU
KAWASANINDUSTRI GENUK
BANDARA A.YANI
LIK
Berdasarkan RTRW Kota Semarang tahun 2000-2010 struktur dan pola tata
ruang maupun pola pengembangan yang direncanakan, Kota Semarang dibagi
dalam lima Wilayah Pengembangan (WP) dan sepuluh Bagian Wilayah Kota
(BWK), yaitu :
1. WP I : BWK I : Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang
Selatan
BWK II : Gajahmungkur, Candisari
BWK III : Semarang Barat, Semarang Utara
2. WP II : BWK IV : Genuk
BWK V : Gayamsari, Pedurungan
3. WP III : BWK VI : Tembalang
BWK VII : Banyumanik
4. WP IV : BWK VIII : Gunung Pati
BWK IX : Mijen
5. WP V : BWK X : Ngalian, Tugu
Gambar 4.1 Rencana Struktur Tata Ruang Kota Semarang Tahun 2000-2010
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 3 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
1
2
4
5 3
6
Kawasan Pantai diarahkan tidak terbangun atau terbangun denganintensitas rendah kecuali perubahan
1
Kawasan Kota bawah diarahkan dengan kepadatan sedang-tinggi berisi kegiatan perdagangan, jasa, industri
2
Kawasan atas dengan kepadatansedang-tinggi3Kawasan atas dengan kepadatansedang-tinggi dan konservasi4
Kawasan atas dengan kepadatanrendah dan konservasi5
Kawasan permukiman perdesaandan agro industri6
Gambar 4.2 Konsep Pola Tata Ruang / Tata Guna Lahan Kota Semarang
Tahun 2000-2010
Pola dan struktur ruang kota merupakan salah satu karakteristik yang sangat
dominan dalam mempengaruhi arah perkembangan Kota Semarang. Perencanaan
Struktur Tata Ruang Kota Semarang dilakukan dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Karakteristik Kota Semarang dan pola kegiatan yang ada di masing-masing
wilayah meliputi kondisi topografi, karakteristik sosial-ekonomi dan lain-lain.
2. Arah pengembangan fisik Kota Semarang.
Struktur ruang kota terbentuk oleh pusat-pusat kegiatan dan jaringan
infrastruktur kota. Jenis pusat kegiatan yang ada di dalam suatu wilayah kota
didasarkan pada jenis sistem kegiatan yang paling dominan yang terdapat atau
direncanakan terhadap wilayah yang bersangkutan. Beberapa tata guna lahan
yang ada di dalam suatu wilayah kota termasuk di kota Semarang antara lain
yaitu :
Kawasan pemukiman
Kawasan perkantoran
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 4 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
Kawasan industri
Kawasan perdagangan dan jasa
Kawasan pertanian
Kawasan pergudangan
Kawasan konservasi
Areal transportasi
Kawasan pariwisata atau rekreasi
Fasilitas olah raga
Fasilitas pendidikan
Fasilitas kesehatan
Kawasan khusus militer
Areal tambak
Areal pengendalian genangan banjir
Mengacu pada pola dan struktur tata ruang Kota Semarang, Banyumanik
merupakan sumbu pusat pengembangan ke arah selatan (Kabupaten Semarang),
kawasan ini berfungsi sebagai kawasan pemukiman, pariwisata dan khusus
militer. Arah perkembangan di wilayah hinterland bertolak belakang dengan
wilayah Kotamadya Semarang, hal ini disebabkan karena fungsi dari wilayah
Kabupaten Semarang sebagai kawasan industri (wilayah Bawen). Namun
demikian wilayah ini justru diharapkan akan mendukung dalam penyediaan
kawasan pemukiman.
4.3 SISTEM JARINGAN JALAN KOTA SEMARANG
Letak geografis Kota Semarang yang sangat strategis, baik dalam skala
nasional maupun regional menyebabkan pola dan jenis pergerakan yang ada di
Kota Semarang tidak hanya terkonsentrasi terhadap kebutuhan lokal akan tetapi
mempunyai rangkaian terkait dengan pergerakan regional dan nasional. Sistem
jaringan jalan di wilayah Kota Semarang dilalui jalur utama yang menghubungkan
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 5 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
wilayah-wilayah penting baik antar propinsi maupun di dalam Propinsi Jawa
Tengah.
Pola jaringan transportasi yang dianggap paling sesuai dalam memenuhi
kebutuhan baik dalam skala lokal maupun regional tersebut adalah pola jaringan
jari-jari dan lingkar atau ring and radial pattern (RTRW Kota Semarang
Tahun 2000-2010). Pola jaringan transportasi tersebut diterapkan berdasarkan
prinsip-prinsip utama yaitu :
1. Pemisahan lalu lintas antar kota dengan lalu lintas dalam kota.
2. Pemisahan lalu lintas berat, sedang dan ringan.
3. Membebaskan pusat kota dan perumahan dari lalu lintas menerus.
4. Pengaturan penggunaan jalan sesuai dengan klasifikasi jalan yang
bersangkutan.
5. Adanya fungsi hirarki dari fungsi jalan.
Sehubungan dengan pola jaringan jalan jari-jari dan lingkar atau ring and
radial pattern (RTRW Kota Semarang tahun 2000-2010) maka jalan-jalan yang
ada di Kota Semarang dibedakan menjadi beberapa sistem jaringan jalan, yaitu :
1. Jalur Lingkar Dalam
Yaitu mengitari lingkungan pusat kota berfungsi sebagai jalur penampung dan
pembagi arus di pusat kota, melingkari Jl. Tol Seksi C, penggal jalan antara
pertemuan Jl. Tol Seksi C dan Jl. Tol Seksi A Jatingaleh, Jl. Tol Seksi B, Jl.
Arteri Lingkar Utara dan Jl. Usman Janatin.
2. Jalur Lingkar Luar
Yang menjadi penampung arus kegiatan regional yang masuk dari jalan radial.
Fungsinya menampung arus lalu lintas internal ke eksternal atau sebaliknya.
Jalur ini sangat penting untuk membebaskan daerah pusat kota (WP I) bebas
dan arus kendaraan berat baik kendaraan barang atau bus-bus antar kota. Jalur
yang direncanakan adalah Jl. Genuk - Jl. Pedurungan, Jl. Tegal Kangkung dan
Jl. Kedungmundu Raya.
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 6 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
3. Jalur Radial
Sebagai radial regional terdapat 5 jalur, yakni ke Pekalongan/Jakarta, ke Boja,
ke Surakarta, ke Purwodadi dan ke Demak/Kudus. Untuk kepentingan lokal
sendiri dikembangkan jalur radial lokal antara lain jalur dari Mijen ke Ngalian,
jalur dari Gunung Pati ke Manyaran, dari desa Patemon ke Manyaran, dan dari
Sekaran ke Sampangan.
Adapun rencana fungsi jaringan jalan di Kota Semarang menurut RTRW
Kota Semarang tahun 2000 adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Arteri Primer
Menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan, meliputi :
Jalan Raya Semarang Kendal - Jl. Siliwangi - Jl.Yos Sudarso - Jl.Usman
Janatin - Pertigaan Jl. Kaligawe - Batas Kota Semarang, JalanTol Seksi A
(Jatingaleh Srondol) - Jalan Tol Seksi B (Jatingaleh Krapyak) - Jalan Tol
Seksi C (Kaligawe - Jangli) - Jalan Tol Semarang Solo, Jalan melintasi
Kawasan Industri Terboyo - Pertigaan Genuk - Pertigaan Jl. Brigjend Sudiarto
- Pudak Payung - Perempatan Jalan Raya Mijen - Pertigaan Podorejo -
Jl. Koptu Suyono, Jl. Abdurrachman Saleh - Jalan Tol Semarang Kendal,
Jl. Brigjend Sudiarto, Jl. Perintis Kemerdekaan.
2. Fungsi Arteri Sekunder
Menghubungkan antar bagian wilayah, dan fungsi lainnya sebagai alternatif
dari jalan arteri primer, meliputi : Jl. Jend. Soedirman - Jl. Mgr.
Sugiyopranoto - Jl. Pandanaran - Simpang Lima - Jl. Ahmad Yani - Jl.
Brigjend. Katamso - Jl. Majapahit, Jl. Ronggowarsito - Jl.Pengapon - Jl.
Raden Patah -Jl. Widoharjo - Jl. Dr. Cipto - Jl. Kompol Maksum - Jl. Mataram
- Jl. Dr. Wahidin - Jl. Teuku Umar - Jl. Setia Budi, Jl. Raya Kaligawe, Jl.
Merak - Jl. Mpu Tantular - Jl. Kol. Sugiono - Jl. Imam Bonjol - Jl. Indrapasta,
Jl. Dr. Sutomo - Jl. S. Parman - Jl. Sultan Agung, Jl. Citarum Pedurungan,
Jl. Tentara Pelajar - Jl. Sisingamangaraja Jl. Papandayan -
Jl. WR Supratman, Jl.Kaligarang - Jl. Kelud Raya - Jl. Menoreh Raya -
Jl. Dewi Sartika - Jl. Raya Sekaran Gunungpati, Jl. Jangli - Jl. Raya
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 7 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
Sendangmulyo, Jl. Abdurrachman Saleh (Pertigaan Jl. Suratmo) - Jl. Raya
Manyaran Gunungpati, Jrakah Perempatan Jl. Lingkar Mijen, Jl. Lingkar
Utara Semarang Kendal, Jl. Gatot Subroto.
3. Fungsi Kolektor Primer
Menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan antar BWK dengan bagian
wilayah kota lain, meliputi : Jl. Pramuka, Jl. Raya Gunungpati Ungaran,
Jl. Raya Cangkiran Gunungpati, Jl. Pandaan - Jl. Pakis Kabupaten Kendal,
Perempatan Jl. Kuripan dan Jl. Kyai Padak - Jl. di Kelurahan Wonoplumbon,
Jl. Raya Ring Road Mijen Boja.
4. Fungsi Kolektor Sekunder
Menghubungkan antar pusat kegiatan antar bagian wilayah kota, meliputi :
Jl. Pemuda, Jl. Hasanudin, Jl. MH Thamrin, Jl. Gajah Mada, Jl. Pahlawan -
Jl. Diponegoro, Jl. Sriwijaya - Jl. Veteran, Jl. Letjend Suprapto,
Jl. Cendrawasih - Jl. MT Haryono, Jl. Mayjend Sutoyo - Jl.DI Panjaitan -
Jl. Kartini - Jl. Kelurahan Sambirejo Pertigaan Jl. Gajah Mada, Jl. Gajah -
Jl. Lamper Temgah, Jl. Supriyadi, Jl. Inspeksi Sungai babon - Jl. Brigjend
Sudiarto - Jl. Sendangmulyo, Jl. Kelurahan Karangroto, Jl. Raya Kudus,
Jl. Padi Raya, Jl. Muktiharjo, Jl. Meteseh - Jl. Sendang Mulyo,
Jl. Prof. Sudarto SH - Jl. Meteseh - Jl. Kedungmundu, Jl. Gombel Lama,
Jl. Gombel Lama - Jl.Tinjomoyo - Jl. Sekaran, Pertigaan Jl. Setia Budi dengan
Jl. Tol Seksi A - Jl. Jatibarang, Jl. Pamularsih - Jl. Simongan, Jl. di Kelurahan
Mangunsari (Gunungpati), Jl. di Kelurahan Cepoko (Gunungpati),
Jalan di Kelurahan Cangkiran (Mijen), Jl. Mijen - Jl. Nongko Lanang -
Jl. Kyai Padak, Jl. Wates, Jl. Kedungpane hingga Jl. Koptu Suyono,
Jl. di Lingkungan Kawasan Industri Tugu.
Mengacu pada RTRW Kota Semarang Jl. Perints Kemerdekaan -
Jl. Setiabudi merupakan jaringan jalan dengan fungsi jalan arteri primer karena
jalan ini merupakan pintu masuk Kota Semarang yang menghubungkan dengan
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 8 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
batas kota lain misal Ungaran. Rencana fungsi jalan sebagai prasarana
transportasi seperti terlihat pada gambar 4.3 di bawah ini:
KAWASANINDUSTRI TUGU
KAWASANINDUSTRI GENUK
BANDARA A.YANI
LIK
Gambar 4.3
Rencana Fungsi Jalan Kota Semarang Tahun 2000-2010
4.4 KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KOTA SEMARANG
Secara umum sistem transportasi di Kota Semarang dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1. Transportasi antar kota
Transportasi antar kota dilayani oleh bus dan non bus antar kota. Sistem ini
menghubungkan Kota Semarang dengan beberapa kota di sekitarnya yaitu
Kendal, Ungaran, Purwodadi dan Demak
2. Transportasi dalam kota
Transportasi dalam kota ini dimaksudkan untuk melayani pergerakan
penduduk dan atau barang di dalam Kota Semarang. Sistem transportasi ini
menghubungkan pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan seperti pasar,
perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan dan permukiman penduduk.
Jl. Perintis Kemerdekaaan - Jl. Setiabudi merupakan jalan yang
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 9 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
menghubungkan pusat pengembangan Banyumanik (kawasan permukiman,
industri) dengan pusat Kota Semarang yang berfungsi sebagai pusat
perkantoran, perdagangan, pelayanan umum, pendidikan dan pusat
permukiman dengan kepadatan tinggi.
Berdasarkan pengamatan di lapangan arus lalu lintas pada Jalan Perintis
Kemerdekaan - Jalan Setia Budi merupakan arus campuran antara kendaraan
pribadi, angkutan umum dan kendaraan berat serta sepeda motor yang
jumlahnya cukup banyak. Angkutan umum yang melewati jalan ini terdiri dari
sebagian angkutan antar kota dan angkutan dalam kota.
Prasarana jaringan jalan yang akan dikembangkan di wilayah Kota
Semarang di harapkan dapat menampung pergerakan penduduk di dalam wilayah
maupun ke luar wilayah dan mampu merangsang kegiatan perekonomian.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam sektor transportasi menurut RTRW
Kota Semarang tahun 2000-2010 antara lain :
Percampuran pergerakan lokal (dalam kota) dengan pergerakan antar kota. Hal
ini terjadi pada ruas Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl Karang Rejo, Jalan Potrosari,
Jalan Sukun Raya dan Jalan Setia Budi.
Kapasitas jaringan tidak sepadan dengan intensitas pergerakan pada beberapa
ruas jalan, khususnya pada jam-jam sibuk.
Ketersediaan fasilitas transportasi yang kurang memadai, yaitu kapasitas
terminal terminal Banyumanik, halte, persinyalan dan tempat penyeberangan.
Rencana sistem pergerakan transportasi angkutan umum terlihat pada
gambar 4.4 berikut ini :
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 10 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
KAWASANINDUSTRI TUGU
KAWASANINDUSTRI GENUK
BANDARA A.YANI
LIK
Gambar 4.4
Rencana Sistim Angkutan Kota Semarang
4.5 KONDISI PEREKONOMIAN KOTA SEMARANG
Pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah
penduduk ditunjukkan oleh angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga konstan 1993 merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan pembangunan.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang secara total terus
mengalami peningkatan dari tahun 2000-2004, seperti tampak pada tabel 4.1 di
bawah ini.
Tabel 4.1 Data PDRB Kota Semarang Tahun 2000-2004
Tahun Jumlah Penduduk PDRB (Juta Rp) Pertumbuhan PDRB (%)
4.941 1,389,421
1,308,310 1,320,990 1,350,005 1,379,705
6,236,131
5,142,633 5,405,239 5,626,855 5,875,872
Rata-rata pertumbuhan PDRB
5.1064.1004.4266.131
2004
2000200120022003
Sumber : PDRB Kota Semarang 2004
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 11 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi terjadi pada sektor industri,
perdagangan dan sektor angkutan. Dengan meningkatnya PDRB Kota Semarang,
maka pendapatan per kapita penduduk Kota Semarang cenderung meningkat dari
tahun ke tahun.
4.6 KONDISI RUAS JALAN WILAYAH STUDI Secara geometrik ruas Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. Setiabudi terletak pada
wilayah studi berupa jalan datar dengan 3 persimpangan. Lebar rata-rata jalan
15 meter tanpa bahu dengan 4 lajur 2 arah. Pada persimpangan Sukun, jalan
dilengkapi dengan median 4/2 D, lebar median 0.5 m pada daerah persimpangan
dan setelah persimpangan tanpa median (4/2 UD), sedangkan untuk persimpangan
lain tidak dilengkapi dengan median baik pada daerah persimpangan maupun
setelah daerah persimpangan (4/2 UD). Ditinjau dari struktur perkerasan, ruas
jalan menggunakan lapis perkerasan berupa konstruksi hotmix dengan kondisi
perkerasan jalan cukup baik.
Adapun jalan lain yang memiliki akses langsung ke jalan ini adalah :
a. Jalan pintu masuk Tol seksi A / Jalan Tol Tembalang, lebar rata-rata jalan
6.5 m tanpa bahu, dengan 2 lajur 1 arah (2/1 UD), tanpa median, dengan
struktur perkerasan hotmix dengan kondisi perkerasan cukup baik.
b. Jalan pintu keluar Tol seksi A / Jalan Jalan Tol Tembalang, lebar rata-rata
jalan 6.5 m tanpa bahu, dengan 2 lajur 1 arah (2/1 UD), tanpa median, dengan
struktur perkerasan hotmix dengan kondisi perkerasan cukup baik.
4.7 KONDISI LALU LINTAS PADA WILAYAH STUDI
Arus lalu lintas yang melewati ruas Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Setiabudi
berupa angkutan umum penumpang, angkutan kota, angkutan luar kota, angkutan
barang dan kendaraan pribadi. Jenis kendaraan terdiri dari LV/Kendaraan
Bermotor Roda Empat (Mobil Penumpang, Minibus, Pick Up, Truk Kecil, Jeep),
HV/Kendaraan Bermotor Lebih Dari Roda Empat (Truk, Bus) dan MC
/Kendaraan Bermotor beroda Dua atau Tiga (Sepeda Motor).
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 12 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
Volume lalu lintas yang melewati Jl Perintis Kemerdekaan - Jl. Setiabudi
diperoleh dari Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah. Data LHR dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Data LHRT Kota Semarang Tahun 2000-2004
Tahun LHRT (kend/hari)
2000 46.752
2001 48.505
2002 50.257
2003 52.016
2004 53.836 Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
4.8 ANALISIS PERTUMBUHAN LALU LINTAS Dalam menganalisa pertumbuhan lalu lintas, kita menggunakan metode
analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk memperoleh persamaan estimasi
dan untuk mengetahui apakah dua variable yaitu variable tidak bebas (dependent)
dan variable bebas (independent) mempunyai hubungan atau tidak. Data yang
digunakan adalah data PDRB dan LHRT tahun 2000-2004. Persamaan estimasi
tersebut yaitu :
Y = a + bX
Dimana :
Y : Variabel tidak bebas (dependent)
X : Variabel bebas (independent)
a : Konstanta / intersep
b : Koefisien regresi/slope garis regresi
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 13 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
Tabel 4.3
Perhitungan Persamaan Garis (Trend) antara PDRB dan LHR
THN JT Rp. (X) X2 Y Y2 X.Y
2000 5.142.633 26.446.673.144.162 46.752 2.185.749.504 240.428.373.341
2001 5.405.239 29.216.612.863.208 48.505 2.352.735.025 262.181.136.612
2002 5.626.855 31.661.494.152.523 50.257 2.525.766.049 282.788.838.166
2003 5.875.872 34.525.867.294.721 52.016 2.705.664.256 305.639.338.186
2004 6.236.131 38.889.327.978.322 53.836 2.898.314.896 335.728.340.441
28.286.729 160.739.975.432.936 251.366 12.668.229.730 1.426.766.026.745 Sumber : Hasil Analisa
PDRB Jumlah Kendaraan
XbaY +=
+= XbanY ........................................................ ( i )
+= 2XbXaXY ........................................................ ( ii )
251.366 = 5 a + 28.286.729 b ( i )
1.426.766.026.745 = 28.286.729 a + 160.739.975.432.936 b ( ii )
1.422.064.384.363 = 28.286.729 a + 160.027.807.503.888 b1.426.766.026.745 = 28.286.729 a + 160.739.975.432.936 b
4.701.642.382 = 0 + 712.167.929.048 bb = 0,00660187
251.366 = 5 a + 28.286.729 x b ( i )251.366 = 5 a + 28.286.729 x 0,00660187 251.366 = 5 a + 186.745,399
a = 12.924
Y = a + b XLHRT = 12.924 + ( 0,00660187 X PDRB )
( ){ } ( ){ } =
2Y2Yn.2X2Xn.
YX.XYn.r
}22 ) 251.366 () .73012.668.229 5{(}) 28.286.729 ()5.432.936160.739.97 5{() 251.366 28.286.729 () 026.7451.426.766. 5(
=
xx
xxr
996,0=r r = koefisien korelasi
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)
-
Analisa Kinerja Lalu Lintas Simpang Jl.Perintis Kemerdekaan Jl.Setia Budi IV- 14 (Simpang Terminal Banyumanik Simpang Mall Swalayan ADA) Dan Pemecahannya
. Jumlah lalu lintas pada tiap-tiap tahun sampai dengan10 tahun yang akan
datang dapat dihitung dengan rumus :
LHRT = 12.924 + (0,00660187 x PDRB )
Prediksi LHRT berdasarkan metode analisis regresi dan prediksi PDRB (dengan
pertumbuhan rata-rata 4,9 %) dari tahun 2005 2014 pada dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.4 Prediksi LHRT dan PDRB Tahun 2005-2015
Tahun PDRB (Juta Rp.) LHRT (Kend/hari)2004 6 236 1312005 6.541.701 56.111
2006 6.862.245 58.228
2007 7.198.495 60.448
2008 7.551.221 62.776
2009 7.921.231 65.219
2010 8.309.371 67.781
2011 8.716.530 70.469
2012 9.143.640 73.289
2013 9.591.679 76.247
2014 10.061.671 79.350
2015 10.554.693 82.605
3,77%Rata - rata pertumbuhan lalu lintas
Sumber : Hasil Analisa
This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, withoutchanging the content, translate the submission to anymedium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyrightowner(s)alsoagreethatUNDIPIRmaykeepmorethanonecopyofthissubmissionforpurposeofsecurity,backupandpreservation:
(http://eprints.undip.ac.id)