66
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Batas DAS
Dalam menentukan batas DAS Sengkarang dalam penelitian ini,
dibantu dengan data Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), software Universal
Map Downloader dan ArcMap 10.3.
4.1.1 Batas DAS Sengkarang
DAS Sengkarang dalam Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) terletak
pada lembar 1408-443 (Bandar), lembar 1408-441 (Batur), lembar 1409-
111 (Comal), lembar 1408-434 (Doro), lembar 1408-433 (Kajen), lembar
1408-432 (Kalibening), lembar 1409-114 (Panjang), dan lembar 1409-112
(Pekalongan) yang digunakan untuk menentukan batas DAS Sengkarang
dalam penelitian ini.
Lembar-lembar peta RBI tersebut masih dalam keadaan terpisah.
Untuk dapat menyatukan lembar peta tersebut perlu dilakukan registrasi
citra atau georeferencing terlebih dahulu dengan bantuan ArcMap 10.3.
Registrasi citra adalah proese penempatan objek berupa raster atau image
yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat
dan proyeksi tertentu. Pada registrasi citra ini menggunakan sistem
koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) WGS 1984. Sistem
koordinat UTM membagi bumi kedalam 60 zona. Sistem koordinat UTM
juga membagi bumi kedalam dua bagian yaitu belahan bumi utara (northern
hemisphere) dan belahan bumi selatan (southern hemisphere). DAS
Sengkarang yang terletak di daerah Jawa Tengah termasuk dalam zona 49S.
Proses selanjutnya adalah melakukan digitizing untuk menandai
lokasi penting, menandai alur atau jalur serta membentuk batas DAS pada
peta. Digitizing dimulai dengan menandai seluruh alur sungai dari hulu
hingga hilir dengan Bendung Pesantren Kletak sebagai titik kontrol.
67
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Selanjutnya menentukan batas DAS Sengkarang. Syarat
menentukan garis batas DAS adalah sebagai berikut :
a. Batas DAS terletak pada punggung bukit dan memotong kontur
(tidak sejajar kontur)
b. Batas DAS dapat menggunkan alur jalan, jika kontur tidak
terlalu jelas
c. Batas DAS tidak boleh memotong alur sungai.
Hasil dari proses digitizing dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.1 Batas DAS Sengkarang
Garis-garis yang berwarna hitam pada gambar 4.1 merupakan alur
sungai yang ada di DAS Sengkarang. Sementara warna coklat adalah
gambar wilayah DAS Sengkarang dengan luas wilayah DAS Sengkarang
adalah 384,41 km2 .
68
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.1.2 Area Pengaruh Poligon Thiessen
Setelah menentukan batas DAS Sengkarang, selanjutnya adalah
menentukan area pengaruh Poligon Thiessen yang berguna untuk
melakukan perhitungan curah hujan area. Penetuan area pengaruh poligon
berdasarkan pada jumlah dan lokasi stasiun hujan yang ada. Pada DAS
Sengkarang, stasiun hujan yang memberikan pengaruh ada 5, yaitu Stasiun
hujan Pekalongan, Stasiun hujan Ps.Kletak, Stasiun hujan Karangsari,
Stasiun Hujan Karanggondang, dan Stasiun hujan Kutosari.
Stasiun Hujan Pakalongan terletak pada 06°53.244' LS dan
109°40.246 BT. Stasiun Hujan Ps.Kletak terletak pada 06o 58' 761'' LS dan
109o 38' 897'' BT. Stasiun Hujan Karangsari terletak pada 07o 01' 870'' LS
dan 109o 37' 351'' BT. Stasiun Hujan Karanggondang terletak pada 07o 02'
790'' LS dan 109o 37' 654'' BT. Stasiun Hujan Kutosari terletak pada 07o 01'
220'' LS dan 109o 41' 33'' BT.
Gambar 4.2 Lokasi Stasiun Hujan pada DAS Sengkarang
STA.Pekalongan
STA.Ps.Kletak
STA.Karangsari
STA.karanggondang
STA.Ps.Kutosari
69
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Sesudah mengetahui dan menandai lokasi dari kelima stasiun hujan
tersebut pada gambar DAS Sengkarang, selanjutnya adalah proses
pembentukan area pengaruh Poligon Thiessen. Poligon Thiessen membagi
DAS berdasarkan pengaruh dari stasiun hujan yang ada. Hasil dari Poligon
Thiessen dapat dilihat pada Gambar4.3 . DAS Sengkarang terbagi menjadi
empat area pengaruh Poligon Thiessen. Area yang dipengaruhi Stasiun
Hujan Ps.Kletak adalah seluas 21,76 km2, area yang dipengaruhi Stasiun
Hujan Karangsari adalah seluas 12,56 km2, area yang dipengaruhi Stasiun
Hujan Karanggondang 167,35 km2, area yang dipengaruhi Stasiun Hujan
Kutosari ada seluas 183,14 km2. Total luas DAS Sengkarang dari hulu
hingga titik kontrol Bendung Pesantren Kletak adalah 384,41 km2.
Gambar 4.3 Area Pengaruh Poligon pada DAS Sengkarang
70
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.1.3 Pembagian Sub DAS
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah membagi DAS Sengkarang
ke dalam sub DAS-sub DAS. Pembagian sub DAS dilakukan dengan cara
menentukan terlebih dahulu titik-titik kontrol yaitu titik-titik percabangan
antara sungai utama dengan anak-anak sungai. Setelah penentuan titik
kontrol, selanjutnya adalah membuat batas sub DAS berdasarkan titik-titik
kontrol ini.
Berikut gambar pembagian Sub DAS berdasarkan titik kontrol
mengguna kan Sofware ArcMap dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Hasil Pembagian Sub-DAS Sengkarang
Sehingga membagi DAS Sengkarang menjadi 11 sub DAS. Luas
masing-masing dari sub tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1
71
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.1 Luas Sub DAS Sengkarang
4.2 Analisis Hujan Rencana
Analisis hujan rencana pada DAS Sengkarang menggunakan data
hujan yang diambil dari empat stasiun hujan yaitu Stasiun Hujan Ps.Kletak,
Stasiun hujan Karangsari, Stasiun Hujan Karanggondang, Stasiun hujan
Kutosari. Data hujan yang digunakan adalah data hujan harian dari tahun
2001 hingga tahun 2016.
4.2.1 Perhitungan Curah Hujan Area
Perhitungan curah hujan area atau curah hujan DAS menggunakan
Metode Poligon Thiessen. Setelah wilayah Das Sengkarang dibagi menjadi
tiga wilayah berdasarkan area pengaruh Poligon Thiessen, maka dapat
dihitung luas dan bobot atau koefisien Thiessen masing – masing diwilayah
tersebut. Hasil perhitungan Koefisien Thiessen dapat dilihat pada Tabel 4.2
dibawah ini.
Sub
DAS
Luas
( km2)
1 27,7
2 48,04
3 16,02
4 24,246
5 19,03
6 14,35
7 8,17
8 13,14
9 17,09
10 22,82
11 14,33
12 32,014
13 16,838
72
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.2 Hasil Pembagian Area Pengaruh Metode Poligon Thiessen
Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mencari
nilai curah hujan maksimum antara tahun 2001 hingga tahun 20016 yang
tercatat di empat stasiun. Kemudian nilai curah hujan maksimim dikalikan
dengan koefisien Thiessennya masing – masing stasiun. Hasil analisis curah
hujan DAS dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Perhitungan Curah Hujan DAS Sengkarang
Stasiun Hujan Luas (Ai)
(km2)
Koefisien
Thiessen(Pi) (%)
Sta Ps.Kletak 21,76 5,65
Sta Karangsari 12,56 3,26
Sta Karanggondang 167,35 43,49
Sta Kutosari 183,14 47,59
Jumlah ( A ) 384,81 100,00
Tahun
Ps.Kletak Karangsari Karanggondang Kutosari Curah Hujan DAS
P1=0,057 P2=0,033 P3=0,435 P4=0,476 Pi =1,00
d1(mm) d2(mm) d3(mm) d4(mm) d = d1.P1 +
d2.P2+...+d4.P4 (mm)
2001 122 145 141 135 137,334
2002 166 155 142 209 175,831
2003 154 167 141 96 121,32
2004 153 140 136 113 126,289
2005 81 110 113 82 96,434
2006 127 171 128 199 163,286
2007 120 275 280 222 243,387
2008 95 125 170 145 152,51
2009 87 120 120 201 156,795
2010 75 231 261 128 186,361
2011 102 84 105 114 108,525
2012 69 76 77 85 80,396
2013 95 192 141 106 123,542
2014 216 174 175 285 229,839
2015 119 100 110 200 153,133
73
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.3 Perhitungan Curah Hujan DAS Sengkarang (lanjutan)
Dari perhitungan curah hujan DAS, dapat digambarkan sebuah grafik
yang menunjukkan hubungan antara waktu (tahun) dengan curah hujan harian
maksimum dari Stasiun Hujan Ps.Kletak, Stasiun Hujan Karangsari, Stasiun
Hujan Karanggondang, dan Stasiun Hujan Kutosari. Grafik tersebut dapat
dilihat pada gambar.
Gambar 4.5 Grafik Hujan Harian Maksimum
Curah hujan pada gambar 4.5 merupakan curah hujan harian
maksimum yang terjadi dengan rentang data dari tahun 2001 sampai dengan
2016. Pada grafik tersebut dapat dilihat curah hujan harian maksimum dari
Tahun
Ps.Kletak Karangsari Karanggondang Kutosari Curah Hujan DAS
P1 0,057 P2 = 0,033 P3 = 0,435 P4 = 0,476 Pi = 1,00
d1 (mm) d2 (mm) d3 (mm) d4 (mm)
d = d1.P1 +
d2.P2+...+d4.P4
(mm)
2016 106 146 137 125 129,955
Rerata 117,938 150,688 148,563 152,813 149,059
Std. Dev 38,789 52,199 53,287 58,873 44,265
Co. Variance 1504,6 2724,8 2839,5 3466,03 1959,4
Co. Kurtosis 1,290 0,927 2,390 -0,222 0,399
Co. Skewness 1,095 0,845 1,577 0,753 0,744
74
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
setiap stasiun hujan. Pada Stasiun Hujan Pesantren Kletak, curah hujan
harian maksimum terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 216 mm dan yang
paling rendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 69 mm. Pada Stasiun
Hujan Karangsari, curah hujan harian maksimum terjadi pada tahun 2007
yaitu sebesar 275 mm dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2012 yaitu
sebesar 76 mm. Pada Stasiun Hujan Karanggondang , curah hujan harian
maksimum terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 280 mm dan yang paling
rendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 77 mm. Pada Stasiun Hujan
Kutosari, curah hujan harian maksimum terjadi pada tahun 2014 yaitu
sebesar 285 mm dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2005 yaitu
sebesar 85 mm. Untuk curah hujan DAS, nilai tertinggi ada pada tahun 2007
yaitu sebesar 243,19 mm, sedangkan nilai terendah pada tahun 2012 yaitu
sebesar 80,32 mm.
4.2.1.1 Perhitungan Data Hujan yang Hilang
Perhitungan data hujan yang hilang digunakan untuk mengisi curah
hujan harian maksimum yang kosong, yaitu data di Stasiun Hujan Kutosari
pada tahun 2001. Berikut perhitungan untuk mencari data hujan yang hilang
dengan menggunakan metode inversed square distance :
Px =
= 134,58 mm
= 135 mm
Dari perhitungan tersebut didapat data hujan harian maksimum pada
tahun 2001 di Stasiun Hujan Kutosari adalah sebesar 135 mm.
1 +
1 +
1
7,362 7,42 6,372
1 +
1 +
1
1442 1452 1222
75
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.2.2 Perhitungan Curah Hujan Rencana
Perhitungan curah hujan rencana digunakan untuk menghitung
intensitas hujan yang melalui beberapa langkah, yaitu pengukuran dispersi,
pemilihan jenis distribusi dan pengujian kecocokan distribusi.
4.2.2.1 Pengukuran Dispersi
Setelah didapatkan curah hujan area, maka selanjutnya adalah
pengukuran dispersi. Curah hujan DAS atau data hujan harian maksimum
(R24) diurutkan terlebih dahulu mulai dari nilai terbesar ke terkecil atau
sebaliknya. Untuk perhitungan ini dipilih pengurutan dari yang terbesar ke
terkecil. Hitungan statistik dari hujan harian maksimum DAS Sengkarang
dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini
Tabel 4.4 Perhitungan Statistik
m
Probabilitas
(P)
P=m/(N+1)
Tahun d
(mm)
Ln d
(mm)
1 0,0588 2007 243,387 5,495
2 0,1176 2014 229,839 5,437
3 0,1765 2010 186,361 5,228
4 0,2353 2002 175,831 5,170
5 0,2941 2006 163,286 5,096
6 0,3529 2009 156,795 5,055
7 0,4118 2015 153,133 5,031
8 0,4706 2008 152,51 5,027
9 0,5294 2001 137,334 4,922
10 0,5882 2016 129,955 4,867
11 0,6471 2004 126,289 4,839
12 0,7059 2013 123,542 4,817
13 0,7647 2003 121,32 4,798
14 0,8235 2011 108,525 4,687
15 0,8824 2005 96,434 4,569
16 0,9412 2012 80,396 4,387
Jumlah Data (N) 16 16
Nilai Rerata (Mean) 149,059 4,964
Nilai Tengah (Median) 144,922 4,975
76
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.4 Perhitungan Statistik (lanjutan)
Standar Deviasi (δx) 44,265 0,294
Koefisisen Skewness (Cs) 0,744 0,001
Koefisien Kurtosis (Ck) 0,399 0,033
Koefisien Variasi (Cv) 0,297 0,059
Penentuan jenis distribusi dilakukan dengan mencocokan parameter
statistik dengan syarat masing-masing jenis distribusi. Hasil pencocokan
parameter statistik dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.5 Syarat Jenis Distribusi
Jenis
Distribusi Syarat
Hasil
Perhitungan Keterangan
Normal Cs ≈ 0
Ck ≈ 3
Cs = 0,744
Ck = 0,399
Tidak
Memenuhi
Log-Normal Cs ≈ 3Cv + (Cv2) = 3
Ck = 5,383
Cs = 0,744
Ck = 0,399
Tidak
Memenuhi
Gumbel Cs ≈ 1,1396
Ck ≈ 5,4002
Cs = 0,744
Ck = 0,399
Tidak
memenuhi
Log-Person III Cs ≠ 0 Cs = 0,744
Ck = 0,399 Memenuhi
Sumber : Adisusanto, 2011
Berdasarkan kecocokan parameter statistik dengan syarat masing-
masing jenis distribusi, maka jenis distribusi yang cocok adalah Log-Person
III. Namun, pemilihan jenis distribusi ini masih harus diuji lagi dengan Uji
Chi-Kuadrat dan Uji-Kolmogorov.
4.2.2.2 Pemilihan Jenis Distribusi
Jenis distribusi yang dihitung dalam penelitian ini adalah Distribusi
Normal, Distribusi Log-Normal, Distribusi Gumbel, dan Distribusi Log-
Person III. Perhitungan distribusi ini bertujuan untuk mencari nilai curah
hujan rencana dengan kala ulang tertentu. Dalam penelitian ini jumlah kala
ulang yang dikehendaki ada 5 yaitu 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan
50 tahun. Rumus perhitungan mencari R24 rencana :
XT = μ + KT ∙ σ
77
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
dengan:
XT = curah hujan rencana dengan periode ulang T tahun
KT = nilai faktor frekuensi dengan periode ulang T tahun
μ = nilai rata-rata
σ = deviasi standar nilai variat
Hasil perhitungan curah hujan rencana dengan menggunakan 4
macam distribusi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Distribusi
T
Kala-
Ulan
g
P(x >=
Xm)
Probabil
itas
Karakteristik Debit (m3/dt) Menurut Probabilitasnya
NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III
XT KT XT KT XT KT XT KT
2 0,5 149,059 0,000 143,167 -0,133 141,787 -0,164 143,162 0,000
5 0,2 186,313 0,842 183,304 0,774 180,905 0,719 183,302 0,842
10 0,1 205,786 1,282 208,581 1,345 206,805 1,305 208,586 1,282
25 0,04 226,552 1,751 239,388 2,041 239,529 2,044 239,407 1,751
50 0,02 239,967 2,054 261,668 2,544 263,806 2,592 261,701 2,054
100 0,01 252,034 2,326 283,474 3,037 287,904 3,137 283,524 2,327
1000 0,001 285,847 3,090 354,756 4,647 367,530 4,936 354,876 3,091
4.2.2.3 Pengujian Kecocokan Distribusi
Pengujian kecocokan distribusi dalam penelitian ini terdiri dari
dua jenis pengujian menggunakan dua metode pengujian yaitu Chi-
Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov.
78
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
1. Uji Chi-Kuadrat
Pengujian dengan uji Chi-kuadrat dimulai dengan
menentukan banyaknya kelas dalam data frekuensi dan derajat
kebebasan.
N (Jumlah data) = 16
K (Jumlah kelas) = 1 + (3,322 × Log n )
= 1 + (3,322 × Log 16)
= 4,8773 ≈ 5 kelas
Ef = 𝑁
𝐾
= 16
5 = 3,200
R (Banyaknya parameter) = 2 (ditetapkan untuk Uji Chi
Kuadrat)
DK (Derajat Kebebasan) = K – (R + 1)
= 5 – (2 +1) = 2
Distribusi χ2 = 0,05
Nilai Chi-Kritik dapat dilihat pada di Tabel 4.7 dibawah ini.
Tabel 4.7 Nilai Chi-Kuadrat Kritik
DK Distribusi χ2
0,99 0,95 0,90 0,80 0,70 0,50 0,30 0,20 0,10 0,05 0,01 0,001
1 ,000157 ,00393 ,0158 ,0642 ,148 ,455 1,074 1,642 2,706 3,841 6,635 10,827
2 ,0201 ,103 ,211 0,446 0,713 1,386 2,408 3,219 4,605 5,991 9,210 13,815
3 ,115 ,352 ,584 1,005 1,424 2,366 3,665 4,642 6,251 7,815 11,345 16,268
4 ,297 ,711 1,064 1,649 2,195 3,357 4,878 5,989 7,779 9,488 13,277 18,465
5 ,554 1,145 1,610 2,343 3,000 4,351 6,064 7,289 9,236 11,070 15,086 20,517
6 ,872 1,635 2,204 1,070 3,828 5,348 7,231 8,558 10,645 12,592 16,812 22,457
7 1,239 2,167 2,833 3,822 4,671 6,346 8,383 9,803 12,017 14,067 18,475 24,322
8 1,646 2,733 3,290 4,594 5,527 7,344 9,524 11,030 13,362 15,507 20,909 26,425
9 2,088 3,325 4,168 5,380 6,393 8,343 10,656 12,242 14,684 16,919 21,666 27,877
10 2,558 3,940 6,179 6,179 7,267 9,342 11,781 13,442 15,987 18,307 23,209 29,588
79
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.7 Nilai Chi-Kuadrat Kritik (Lanjutan)
DK
Distribusi χ2
0,99 0,95 0,90 0,80 0,70 0,50 0,30 0,20 0,10 0,05 0,01 0,001
11 3,053 4,575 5,578 6,989 8,184 10,341 12,899 14,631 17,275 19,675 24,725 31,264
12 3,571 5,226 6,304 7,807 9,034 11,340 14,011 15,812 18,549 21,026 26,217 32,909
13 4,107 5,892 7,042 8,634 9,926 12,340 15,119 16,985 19,812 22,362 27,688 34,528
14 4,660 6,571 7,790 9,467 10,821 13,339 16,222 18,151 21,064 23,685 29,141 36,123
15 5,229 7,261 8,547 10,307 11,721 14,339 17,322 19,311 22,307 24,996 30,578 37,697
16 5,812 7,926 9,312 11,152 12,624 15,338 18,418 20,465 23,542 26,296 32,000 39,252
17 6,408 8,672 10,085 12,002 13,531 16,338 19,511 21,615 24,769 27,587 33,409 40,790
18 7,015 9,390 10,865 12,857 14,440 17,338 20,601 22,760 25,989 28,869 34,805 42,312
19 7,633 10,117 11,651 13,716 15,352 18,338 21,689 23,900 27,204 30,144 36,191 43,820
20 8,260 10,851 12,443 14,578 16,266 19,377 22,775 25,038 28,412 31,410 37,566 45,315
21 8,897 11,501 13,240 15,445 17,182 20,377 23,858 26,171 29,615 32,671 38,932 46,797
22 9,542 12,338 14,041 16,314 18,101 21,337 24,939 27,301 30,813 33,924 40,289 48,268
23 10,196 13,091 14,848 17,187 19,021 22,337 26,018 28,429 32,007 35,172 41,638 49,728
24 10,856 13,848 15,659 18,062 19,943 23,337 27,096 29,553 33,196 36,415 42,980 51,179
Sumber: Harto, 1991
Selanjutnya dilakukan pengujian pada masing-masing jenis
distribusi menggunakan tabel perhitungan Chi-Kuadrat. Suatu jenis
distribusi dapat diterima apabila memenuhi persyaratan nilai Chi-
Kuadrat lebih kecil dari nilai Chi-Kritik.
Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Normal
Proses dan tahapan perhitungan uji chi-kuadrat untuk distribusi normal
dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini :
Tabel 4.8 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Normal
Kelas P(x >= Xm) Ef R24
(mm) Of Ef - Of
( Ef-Of )2 /
Ef
5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 186,313 3 0,2 0,0125
0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 160,273 2 1,2 0,45
0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 137,844 3 0,2 0,0125
0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 111,804 5 1,8 1,0125
0,999 0,8 < P <= 0,999 3,2 12,27 3 0,2 0,0125
16 16 Chi-Kuadrat = 1,5
DK = 2
Chi-Kritik = 5,9914645
80
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Keterangan:
Chi-Kuadrat = nilai Chi-Kuadrat
P = probabilitas
Ef = banyaknya pengamatan (frekuensi) yang
diharapkan sesuai dengan kelas pembagi
Of = frekuensi yang diketahui pada kelas
pembagi yang sama
d = debit (mm)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Normal, nilai
Chi-Kuadrat (=1,500) lebih kecil dari nilai Chi-Kritik (=5,991). Maka
distribusi Normal dapat di terima.
Uji Chi – Kuadrat untuk Distribusi Log-Normal
Pengujian Chi-Kuadrat untuk distribusi Log-Normal dapat dilihat
pada Tabel 4.9 dibawah ini.
Tabel 4.9 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Log-Normal
Kelas P(x >= Xm) Ef R24
(mm) Of Ef - Of
( Ef-Of )2
/ Ef
5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 183,304 3 0,2 0,0125
0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 154,224 3 0,2 0,0125
0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 132,903 3 0,2 0,0125
0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 111,819 4 0,8 0,2
0,999 0,8 < P <=0,999 3,2 57,7774 3 0,2 0,0125
16 16 Chi-Kuadrat = 0,25
DK = 2
Chi-Kritik = 5,9914645
Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Log
Normal, nilai Chi -Kuadrat (=0,2500) lebih kecil dari nilai Chi-
Kritik (=5,991). Maka distribusi Log- Normal dapat di terima.
81
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Uji Chi-Kuadrta untuk Distribusi Gumbel
Pengujian Chi-Kuadrat untuk distribusi Gumbel dapat dilihat pada
Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Gumbel
Kelas P(x >= Xm) Ef R24
(mm) Of Ef - Of
( Ef-Of )2
/ Ef
5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 180,905 3 0,2 0,0125
0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 152,321 5 1,8 1,0125
0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 132,155 1 2,2 1,5125
0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 112,713 4 0,8 0,2
0,999 0,8 < P <=0,999 3,2 62,4356 3 0,2 0,0125
16 16 Chi-Kuadrat = 2,75
DK = 2
Chi-Kritik = 5,9914645
Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Gumbel,
nilai Chi -Kuadrat (=2,750 ) lebih kecil dari nilai Chi-Kritik
(=5,991). Maka distribusi Log- Normal dapat di terima.
Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Log-Person III
Proses dan tahapan Perhitungan uji Chi-Kuadrat untuk
Distribusi Log-Pearson III dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini.
Tabel 4.11 Uji Chi-Kuadrat untuk Distribusi Log-Pearson III
Kelas P(x >= Xm) Ef R24
(mm) Of Ef - Of
( Ef-Of )2
/ Ef
5 0,2 0 < P <= 0,2 3,2 183,302 3 0,2 0,0125
0,4 0,2 < P <= 0,4 3,2 154,218 3 0,2 0,0125
0,6 0,4 < P <= 0,6 3,2 132,898 3 0,2 0,0125
0,8 0,6 < P <= 0,8 3,2 111,818 4 0,8 0,2
0,999 0,8 < P <= 0,999 3,2 57,7969 3 0,2 0,0125
16 16 Chi-Kuadrat = 0,25
DK = 1
Chi-Kritik = 5,991
82
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Berdasarkan hasil perhitungan dengan distribusi Log-Person
III, nilai Chi -Kuadrat (=0,2500 ) lebih kecil dari nilai Chi-Kritik
(=5,991). Maka distribusi Log-Person III dapat di terima.
2. Uji Smirnov – Kolmogorov
Langkah awal yang dilakukan dalam pengujian Smirnov
Kolmogorov yaitu dengan mencari nilai distribusi kritis (Δcr)
dengan mencocokkan jumlah data (n) dan derajat kepastian (α)
dengan menggunakan Tabel 4.12 Nilai Distribusi Kritis (Δcr).
Tabel 4.12 Nilai Kritik Δ untuk Tes Smirnov Kolmogorov
α
n 1 0,2 0,1 0,05 0,01 0
0 0,9000 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9900
1 0,9000 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9900
2 0,6800 0,6800 0,7800 0,8400 0,9300 0,9300
3 0,5600 0,5600 0,6400 0,7100 0,8300 0,8300
4 0,4900 0,4900 0,5600 0,6200 0,7300 0,7300
5 0,4500 0,4500 0,5100 0,5600 0,6700 0,6700
6 0,4100 0,4100 0,4700 0,5200 0,6200 0,6200
7 0,3800 0,3800 0,4400 0,4900 0,5800 0,5800
8 0,3600 0,3600 0,4100 0,4600 0,5400 0,5400
9 0,3400 0,3400 0,3900 0,4300 0,5100 0,5100
10 0,3200 0,3200 0,3700 0,4100 0,4900 0,4900
11 0,3100 0,3100 0,3500 0,3900 0,4700 0,4700
12 0,3000 0,3000 0,3400 0,3800 0,4500 0,4500
13 0,2800 0,2800 0,3200 0,3600 0,4300 0,4300
14 0,2700 0,2700 0,3100 0,3500 0,4200 0,4200
15 0,2700 0,2700 0,3000 0,3400 0,4000 0,4000
16 0,2600 0,2600 0,3000 0,3300 0,3900 0,3900
17 0,2500 0,2500 0,2900 0,3200 0,3800 0,3800
18 0,2400 0,2400 0,2800 0,3100 0,3700 0,3700
19 0,2400 0,2400 0,2700 0,3000 0,3600 0,3600
20 0,2300 0,2300 0,2600 0,2900 0,3500 0,3500
21 0,226 0,2260 0,2560 0,2840 0,3440 0,3440
25 0,2100 0,2100 0,2400 0,2600 0,3200 0,3200
30 0,1900 0,1900 0,2200 0,2400 0,2900 0,2900
35 0,1800 0,1800 0,2100 0,2300 0,2700 0,2700
40 0,1700 0,1700 0,1900 0,2100 0,2500 0,2500
45 0,1600 0,1600 0,1800 0,2000 0,2400 0,2400
50 0,1500 0,1500 0,1700 0,1900 0,2300 0,2300
83
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat ditentukan nilai nilai Δ
Kritiknya adalah 0,3300 dengan jumlah data pada perhitungan ada
16 dan α = 0,05.
Perhitungan uji kecocokan distribusi dengan metode
Smirnov-Kolmogorov dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Perhitungan Uji Kecocokan Sebaran Smirnov-Kolmogorov
Keterangan:
m = Peringkat
P = Peluang di lapangan
Do = Selisih peluang lapangan dengan peluang teoritis
R24
(mm) m
P =
m/(N+1)
NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL
LOG-PEARSON
III
P(x >=
Xm) Do
P(x >=
Xm) Do
P(x>=
Xm) Do
P(x>=
Xm) Do
243,387 1 0,0588 0,0165 0,0423 0,0354 0,0235 0,0358 0,0230 0,0354 0,0234
229,839 2 0,1176 0,0340 0,0836 0,0535 0,0642 0,0526 0,0650 0,0535 0,0641
186,361 3 0,1765 0,1997 0,0232 0,1846 0,0081 0,1735 0,0030 0,1846 0,0081
175,831 4 0,2353 0,2726 0,0374 0,2420 0,0067 0,2278 0,0075 0,2420 0,0067
163,286 5 0,2941 0,3739 0,0798 0,3272 0,0330 0,3105 0,0164 0,3271 0,0330
156,795 6 0,3529 0,4306 0,0777 0,3784 0,0255 0,3616 0,0086 0,3784 0,0254
153,133 7 0,4118 0,4633 0,0516 0,4094 0,0024 0,3928 0,0189 0,4093 0,0024
152,51 8 0,4706 0,4689 0,0017 0,4148 0,0558 0,3983 0,0723 0,4147 0,0559
137,334 9 0,5294 0,6044 0,0750 0,5563 0,0269 0,5455 0,0161 0,5563 0,0269
129,955 10 0,5882 0,6670 0,0787 0,6292 0,0410 0,6234 0,0352 0,6292 0,0409
126,289 11 0,6471 0,6965 0,0495 0,6654 0,0183 0,6624 0,0154 0,6653 0,0183
123,542 12 0,7059 0,7178 0,0120 0,6922 0,0137 0,6915 0,0144 0,6922 0,0137
121,32 13 0,7647 0,7346 0,0302 0,7136 0,0511 0,7147 0,0500 0,7136 0,0512
108,525 14 0,8235 0,8201 0,0034 0,8273 0,0037 0,8375 0,0140 0,8273 0,0037
96,434 15 0,8824 0,8828 0,0004 0,9108 0,0284 0,9242 0,0418 0,9108 0,0285
80,396 16 0,9412 0,9396 0,0016 0,9753 0,0341 0,9835 0,0423 0,9753 0,0341
Δcr = 0,33 0,08364 0,06417 0,0723 0,06415
Diterima Diterima Diterima Diterima
84
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Dari keempat jenis distribusi, hasil terbaik dalam uji
Smirnov Kolmogorov adalah distribusi Log-Pearson III dengan nilai
Δcr 0,3300 dan nilai Δmax 0,06415.
Berdasarkan pengujian kecocokan yang telah
dilakukan menggunakan metode Chi-Kuadrat dan Smirnov
Kolmogorov, maka jenis distribusi yang terbaik adalah distribusi
Log-Person III yang dapat digunakan untuk menganalisa distribusi
hujan jam-jaman.
4.2.2.4. Perhitungan Distribusi Hujan Jam-jaman
Setelah melalui tahapan pengujian maka dapat diketahui
bahwa distribusi Log-Person III merupakan distribusi yang cocok dan
didapatkan hasil perhitungan periode kala ulang hujan harian maksimum
pada DAS Sengkarang, dan diperoleh nilai XT sebagai periode ulang
hujan harian maksimum.
Periode ulang yang digunakan berjumlah adalah periode ulang 2
tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun. Hasil periode ulang
hujan harian maksimum dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini:
Tabel 4.14 Periode Ulang Hujan Harian Maksimum pada DAS Sengkarang
T XT
2 143,1616
5 183,3021
10 208,5865
25 239,4074
50 261,7013
Nilai periode ulang (XT) yang telah didapatkan digunakan untuk
menghitung intensitas curah hujan (i) dengan menggunakan metode
Mononobe. Dalam mencari intensitas curah hujan digunakan metode
Mononobe dengan periode ulang 2 tahun (Tabel 4.15), 5 tahun (Tabel
4.17), 10 tahun (Tabel 4.21), 25 tahun (Tabel 4.21) dan 50 tahun (Tabel
85
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.23) dengan nilai durasi curah hujan (t) menggunakan jam ke-1 sampai
dengan jam ke-6.
Tabel 4.15 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 2 Tahun
Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan
akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X2. Nilai dari distribusi
hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 2 Tahun
Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk
mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam
Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
T i
Distribusi hujan jam-jaman mm %
1 49,631 21,772 45,413
2 31,266 13,715 28,609
3 23,860 10,467 21,832
4 19,696 8,640 18,022
5 16,974 7,446 15,531
6 15,031 6,594 13,754
Σ 156,458 Σ 143,162
T
Distribusi hujan
jam-jaman
5 15,531
3 21,832
1 45,413
2 28,609
4 18,022
6 13,754
Σ 143,162
86
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.6 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 2 Tahun
Gambar 4.6 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum
periode ulang 2 tahun terletak pada jam pertama sebesar 45,413 mm
sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 13,754
mm yang terletak pada jam ke enam.
Tabel 4.17 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 5 Tahun
Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan
akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X5. Nilai dari distribusi
hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.18 di bawah ini:
T i
Distribusi hujan jam-jaman mm %
1 63,547 27,877 58,147
2 40,032 17,561 36,630
3 30,550 13,402 27,954
4 25,219 11,063 23,076
5 21,733 9,534 19,886
6 19,246 8,443 17,610
Σ 200,327 Σ 183,302
Jam ke 1
Jam ke 3 Jam ke 4
Jam ke 2
Jam ke 5 Jam ke 6
87
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.18 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 5 Tahun
Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk
mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam
Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada Gambar
4.7.
Gambar 4.7 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 5 Tahun
Gambar 4.7 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum
periode ulang 5 tahun terletak pada jam pertama sebesar 58,147 mm
sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 17,610
mm yang terletak pada jam ke enam.
T
Distribusi Hujan
Jam-jaman
5 19,886
3 27,954
1 58,147
2 36,630
4 23,076
6 17,610
Σ 183,302
Jam ke 5
Jam ke 3
Jam ke 1
Jam ke 2
Jam ke 4 Jam ke 6
88
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.19 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 10 Tahun
Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan
akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X10. Nilai dari distribusi
hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.20 di bawah ini:
Tabel 4.20 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 10 Tahun
Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk
mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam
Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada Gambar
4.8.
T i
Distribusi hujan jam-jaman mm %
1 72,313 31,722 66,167
2 45,554 19,983 41,683
3 34,764 15,250 31,810
4 28,697 12,589 26,259
5 24,731 10,849 22,629
6 21,900 9,607 20,039
Σ 227,960 Σ 208,586
T
Distribusi Hujan
Jam-jaman
5 22,629
3 31,810
1 66,167
2 41,683
4 26,259
6 20,039
Σ 208,586
89
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.8 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 10 Tahun
Gambar 4.8 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum
periode ulang 10 tahun terletak pada jam pertama sebesar 66,167 mm
sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 20,039
mm yang terletak pada jam ke enam.
Tabel 4.21 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 25 Tahun
Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan
akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X25. Nilai dari distribusi
hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.22 di bawah ini:
T i
Distribusi hujan jam-jaman mm %
1 82,998 31,722 75,944
2 52,285 19,983 47,842
3 39,901 15,250 36,510
4 32,938 12,589 30,138
5 28,385 10,849 25,973
6 25,136 9,607 23,000
Σ 261,643 Σ 239,407
Jam ke 5
Jam ke 3
Jam ke 1
Jam ke 2
Jam ke 4 Jam ke 6
90
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.22 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 25 Tahun
Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk
mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam
Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada Gambar
4.9.
Gambar 4.9 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 25 Tahun
Gambar 4.9 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum
periode ulang 25 tahun terletak pada jam pertama sebesar 75,944 mm
sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 23,00
mm yang terletak pada jam ke enam.
T
Distribusi Hujan
Jam-jaman
5 25,973
3 36,510
1 75,944
2 47,842
4 30,138
6 23,000
Σ 239,407
Jam ke 5
Jam ke 3
Jam ke 1
Jam ke 2
Jam ke 4 Jam ke 6
91
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.23 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-Jaman Periode Ulang 50 Tahun
Hasil dari nilai distribusi hujan jam-jaman tersebut bila dijumlahkan
akan menghasilkan nilai yang sama dengan nilai X50. Nilai dari distribusi
hujan jam-jaman dapat dilihat pada Tabel 4.24 di bawah ini:
Tabel 4.24 Nilai Distribusi Hujan Jam-jaman Periode Ulang 50 Tahun
Perhitungan distribusi hujan jam-jaman ini dilakukan untuk
mendapatkan hietograf berupa variabel yang akan digunakan ke dalam
Time Series pada HEC-HMS. Grafik hietograf dapat dilihat pada gambar
4.10 di bawah ini:
T i
Distribusi hujan jam-jaman mm %
1 90,727 31,722 83,016
2 57,154 19,983 52,297
3 43,617 15,250 39,910
4 36,005 12,589 32,945
5 31,028 10,849 28,391
6 27,477 9,607 25,142
Σ 286,008 Σ 261,701
T
Distribusi Hujan
Jam-jaman
5 28,391
3 39,910
1 83,016
2 52,297
4 32,945
6 25,142
Σ 261,701
92
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.10 Grafik Distribusi Hujan Jam-jaman (Hietograf) 50 Tahun
Gambar 4.10 menunjukan distribusi hujan jam-jaman maksimum
periode ulang 50. tahun terletak pada jam pertama sebesar 83,016 mm
sedangkan untuk distribusi hujan jam-jaman minimumnya sebesar 25,142
mm yang terletak pada jam ke enam.
Setelah mendapatkan nilai distribusi hujan jam-jaman dengan
periode ulang 2,5,10,25, dan 50 tahun. Maka didapat grafik hidrograf untuk
menunjukan hubungan antara waktu dan aliran (debit).
Gambar 4.11 Grafik Hidrograf Hujan Periode Ulang 2 Tahun
Jam ke 5
Jam ke 3
Jam ke 1
Jam ke 2
Jam ke 4 Jam ke 6
m3/s
93
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.12 Grafik Hidrograf Periode Ulang 5 Tahun
Gambar 4.13 Grafik Hidrograf Periode Ulang 10 Tahun
Gambar 4.14 Grafik Hidrograf Periode Ulang 25 Tahun
m3/s
m
3 /s
m3/s
94
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.15 Grafik Hidrograf Periode Ulang 50 Tahun
4.3 Pemodelan HEC-HMS
Pemodelan HEC-HMS ini mempunyai langkah-langkah dalam
melakukan pemodelan yaitu input data, analisis terhadap parameter model
dan kalibrasi pada hidrograf aliran agar debit simulasi tidak jauh beda
dengan debit dilapangan.
4.3.1. Input Data
Dalam melakukan pemodelan HEC-HMS diperlukan input data
terhadap beberapa component yang terdapat pada pemodelan tersebut.
Component tersebut diantaranya adalah: Basin Model, Control
Specification, dan Time Series Data.
1. Basin Model
Input data yang digunakan dalam Basin Model adalah peta SubDAS
Sengkarang sebagai background pada HEC-HMS. Peta tersebut berguna
untuk membantu posisi penempatan elemen-elemen hidrologi pada
Basin Model. Elemen-elemen tersebut adalah subbasin yang merupakan
simbol dan fungsi dari SubDAS, junction yang merupakan simbol dan
fungsi dari titik kontrol, serta reach yang merupakan simbol dan fungsi
m3 /s
95
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
dari sungai sebagai penghubung antar junction. Gambar dari Basin
Model DAS Sengkarang dapat dilihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Basin Model DAS Sengkarang
Luas dari SubDAS yang telah didapatkan sebelumnya melalui
software ArcMap di input ke dalam tabel subbasin area. Luasan
SubDAS tersebut di input dalam satuan km2 untuk setiap datanya. Hasil
dari input data tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
96
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.17 Hasil Input Data SubBasin Area DAS Sengkarang
2. Meteorologic Model
Data yang digunakan dalam input data Meteorologic Model adalah
data Specified Hyetograph yang didapatkan dari Time Series Data, dan
data tersebut digunakan untuk seluruh SubDAS yang ada.
3. Control Specification
Control Specification merupakan waktu berlangsungnya simulasi
dalam software HEC-HMS. Waktu yang digunakan pada simulasi ini
adalah tanggal dimana terjadi banjir pada Bendungan Pesantren Kletak
tertinggi. Simulasi ini dilakukan pada tahun 1993 dengan interval waktu
30 menit selama 24 jam.
4. Time Series Data
Input Data yang digunakan pada Time Series Data merupakan data
Precipitation Gages dari data distribusi hujan jam-jaman yang telah
dihitung sebelumnya. Data curah hujan diinput dengan jangka waktu 24
97
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
jam dan dengan interval 30 menit Hasil input data Time Series Data
dapat dilihat pada Tabel 4.25 sampai dengan Tabel 4.30.
Tabel 4.25 Precipitation Gage Kalibrasi tahun 1993
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
0:30 10.898 6:30 0 12:30 0 18:30 0
1:00 11.613 7:00 0 13:00 0 19:00 0
1:30 14.731 7:30 0 13:30 0 19:30 0
2:00 18.435 8:00 0 14:00 0 20:00 0
2:30 25.914 8:30 0 14:30 0 20:30 0
3:00 53.904 9:00 0 15:00 0 21:00 0
3:30 33.957 9:30 0 15:30 0 21:30 0
4:00 21.392 10:00 0 16:00 0 22:00 0
4:30 16.325 10:30 0 16:30 0 22:30 0
5:00 13.476 11:00 0 17:00 0 23:00 0
5:30 11.613 11:30 0 17:30 0 23:30 0
6:00 10.284 12:00 0 18:00 0 0:00 0
Tabel 4.26 Precipitation Gage Periode 2 Tahun
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
0:30 6,410 6:30 0 12:30 0 18:30 0
1:00 6,831 7:00 0 13:00 0 19:00 0
1:30 8,665 7:30 0 13:30 0 19:30 0
2:00 10,843 8:00 0 14:00 0 20:00 0
2:30 15,243 8:30 0 14:30 0 20:30 0
3:00 31,706 9:00 0 15:00 0 21:00 0
3:30 19,974 9:30 0 15:30 0 21:30 0
4:00 12,583 10:00 0 16:00 0 22:00 0
4:30 9,602 10:30 0 16:30 0 22:30 0
5:00 7,927 11:00 0 17:00 0 23:00 0
5:30 6,831 11:30 0 17:30 0 23:30 0
6:00 6,049 12:00 0 18:00 0 24:00 0
98
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.27 Precipitation Gage Periode 5 Tahun
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
0:30 8,208 6:30 0 12:30 0 18:30 0
1:00 8,746 7:00 0 13:00 0 19:00 0
1:30 11,094 7:30 0 13:30 0 19:30 0
2:00 13,884 8:00 0 14:00 0 20:00 0
2:30 19,517 8:30 0 14:30 0 20:30 0
3:00 40,597 9:00 0 15:00 0 21:00 0
3:30 25,574 9:30 0 15:30 0 21:30 0
4:00 16,111 10:00 0 16:00 0 22:00 0
4:30 12,295 10:30 0 16:30 0 22:30 0
5:00 10,149 11:00 0 17:00 0 23:00 0
5:30 8,746 11:30 0 17:30 0 23:30 0
6:00 7,745 12:00 0 18:00 0 0:00 0
Tabel 4.28 Precipitation Gage Periode 10 Tahun
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
0:30 9,340 6:30 0 12:30 0 18:30 0
1:00 9,953 7:00 0 13:00 0 19:00 0
1:30 12,624 7:30 0 13:30 0 19:30 0
2:00 15,799 8:00 0 14:00 0 20:00 0
2:30 22,209 8:30 0 14:30 0 20:30 0
3:00 46,196 9:00 0 15:00 0 21:00 0
3:30 29,102 9:30 0 15:30 0 21:30 0
4:00 18,333 10:00 0 16:00 0 22:00 0
4:30 13,991 10:30 0 16:30 0 22:30 0
5:00 11,549 11:00 0 17:00 0 23:00 0
5:30 9,953 11:30 0 17:30 0 23:30 0
6:00 8,814 12:00 0 18:00 0 0:00 0
99
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.29 Precipitation Gage Periode 25 Tahun
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
0:30 10,720 6:30 0 12:30 0 18:30 0
1:00 11,423 7:00 0 13:00 0 19:00 0
1:30 14,490 7:30 0 13:30 0 19:30 0
2:00 18,133 8:00 0 14:00 0 20:00 0
2:30 25,490 8:30 0 14:30 0 20:30 0
3:00 53,022 9:00 0 15:00 0 21:00 0
3:30 33,402 9:30 0 15:30 0 21:30 0
4:00 21,042 10:00 0 16:00 0 22:00 0
4:30 16,058 10:30 0 16:30 0 22:30 0
5:00 13,256 11:00 0 17:00 0 23:00 0
5:30 11,423 11:30 0 17:30 0 23:30 0
6:00 10,116 12:00 0 18:00 0 0:00 0
Tabel 4.30 Precipitation Gage Periode 50 Tahun
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
Waktu
(Jam)
Curah
Hujan
(mm)
0:30 11,718 6:30 0 12:30 0 18:30 0
1:00 12,487 7:00 0 13:00 0 19:00 0
1:30 15,839 7:30 0 13:30 0 19:30 0
2:00 19,822 8:00 0 14:00 0 20:00 0
2:30 27,864 8:30 0 14:30 0 20:30 0
3:00 57,960 9:00 0 15:00 0 21:00 0
3:30 36,512 9:30 0 15:30 0 21:30 0
4:00 23,001 10:00 0 16:00 0 22:00 0
4:30 17,553 10:30 0 16:30 0 22:30 0
5:00 14,490 11:00 0 17:00 0 23:00 0
5:30 12,487 11:30 0 17:30 0 23:30 0
6:00 11,058 12:00 0 18:00 0 0:00 0
4.3.2. Permodelan Parameter HEC-HMS
Permodelan parameter merupakan input data model dengan metode
tertentu yang digunakan. Dalam kajian ini terdapat tiga parameter yang
digunakan, yaitu: Loss, Transform, dan Routing. Dalam model tersebut ada
100
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
beberapa metode yang dapat digunakan. Metode yang digunakan untuk
model tersebut dalam kajian ini dapat dilihat pada Tabel 4.31.
Tabel 4.31 Model dan Metode Parameter HEC-HMS
1. Parameter Loss Model (SCS Curve Number)
Dalam Parameter Loss Model (SCS Curve Number) terdapat tiga
nilai parameter yang di input, yaitu: Curve Number (CN), Impervious,
dan Initial Abstraction. Nilai parameter yang digunakan tersebut
didapatkan berdasarkan perhitungan dan pengolahan melalui software
ArcMap.
Gambar 4.18 Hasil Input Data Curve Number
Model Metode
Loss SCS Curve Number
Transform SCS Unit Hydrograph
Routing Lag
101
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
2. Parameter Transform Model (SCS Unit Hydrograph Method)
Dalam parameter ini digunakan nilai Lag Time untuk setiap SubDAS
yang terdapat pada DAS Sengkarang. Nilai tersebut didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan menggunakan panjang aliran sungai,
angka kemiringan sungai, dan CN dari setiap SubDAS. Contoh
perhitungan nilai Lag Time untuk Parameter Transfrom Model (SCS
Unit Hydrograph Method) adalah sebagai berikut:
Gambar 4.19 Hasil Input Data SCS Unit Hydrograph Method
3. Parameter Routing dengan Metode Lag
Input data yang dilakukan dalam parameter ini merupakan data Lag
pada reach yang terdapat pada DAS Sengkarang. Data Lag didapatkan
berdasarkan estimasi perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
102
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.20 Hasil Input Data Lag Time
4.3.3 Hasil Output Simulasi HEC-HMS
Setelah dilakukan seluruh tahapan dalam software HEC-HMS, maka
dilakukan simulation run sehingga mendapatkan data output berupa peak
discharge (debit puncak). Hasil output dari simulasi HEC-HMS dapat
dilihat pada Tabel dan Gambar berikut:
Gambar 4.21 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 2 Tahun
103
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.22 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 5 Tahun
Gambar 4.23 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 10 Tahun
Gambar 4.24 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang Periode 25 Tahun
104
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.25 Hasil Simulasi Debit Puncak DAS Sengkarang 50 Tahun
Berikut hasil nilai parameter-parameter yang sudah diinput dan
dilakukan simulasi Run pada HEC-HMS:
Tabel 4.32 Debit Banjir Rencana Sungai Sengkarang
4.4 Kalibrasi
Kalibrasi pada curve number (CN) digunakan untuk dilakukan untuk
membandingkan data hasil simulasi dengan data lapangan dan bertujuan
agar data simulasi mendekati data lapangan. Jika hasil simulasi lapangan
belum mendekati hasil di lapangan, maka nilai CN dirubah sesuai dengan
keadaan aslinya hingga hasil simulasi mendekati data di lapangan. Data
simulasi maupun lapangan yang dijadikan perbandingan merupakan nilai
debit puncak pada saat terjadi banjir pada tahun 1993. Nilai debit puncak di
lapangan yaitu sebesar 1027.345 m3/s. Nilai tersebut didapat dari
perhitungan berikut ini :
Periode Debit Banjir
Periode 2 Tahunan 322.8 m3/s
Periode 5 Tahunan 582.6 m3/s
Periode 10 Tahunan 765.1 m3/s
Periode 25 Tahunan 1034.3 m3/s
Periode 50 Tahunan 1148.9 m3/s
105
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
B = 113 m ( lebar bendung )
m = 2,3 m ( ketinggian mercu bendung)
H = 2,5 m ( ketinggian tumpahan )
Q = (m x B) x H3/2
= ( 2,3 x 113 ) x 2,53/2
= 1027, 345 m3/s
Hasil dari simulasi DAS Sengkarang pada tahun 1993 dapat dilihat
pada tabel 4.33 dibawah ini :
Tabel 4.33 Hasil Simulasi DAS Sengkarang
Waktu
(Jam)
Debit
(m3/s)
Waktu
(Jam)
Debit
(m3/s)
Waktu
(Jam)
Debit
(m3/s)
Waktu
(Jam)
Debit
(m3/s)
0:30 0 6:30 948.9 12:30 0 18:30 0
1:00 11.5 7:00 771.2 13:00 0 19:00 0
1:30 26.9 7:30 607.8 13:30 0 19:30 0
2:00 41.6 8:00 441.0 14:00 0 20:00 0
2:30 59.2 8:30 262.5 14:30 0 20:30 0
3:00 102.8 9:00 118.9 15:00 0 21:00 0
3:30 267.5 9:30 36.9 15:30 0 21:30 0
4:00 470.4 10:00 7.5 16:00 0 22:00 0
4:30 705.6 10:30 1.1 16:30 0 22:30 0
5:00 951.5 11:00 0.1 17:00 0 23:00 0
5:30 1089.7 11:30 0 17:30 0 23:30 0
6:00 1070.0 12:00 0 18:00 0 0:00 0
Debit puncak hasil simulasi dari DAS Sebgkarang pada tahun 1993
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
106
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.26 Hasil Simulasi Debit DAS Sengkarang pada Tahun 1993
Setelah didapatkan hasil simulasi berupa debit puncak sebesar
11089,7 m3/s. maka dilakukan pengujian Root Mean Square Error (RMSE)
untuk mengetahui angka kesalahan pada perbandingan antara data hasil
simulasi dan data lapangan. Perhitungan RMSE untuk kalibrasi adalah
sebagai berikut:
RMSE = √1
n∑ (
y2−y1
y2)2𝑛
𝑖=1
RMSE =√1
1× (
1089,7−1027,345
1089,7)2
RMSE = 0,05722 × 100 %
= 5,722 %
Setelah dilakukan perhitungan RMSE maka dapat diketahui bahwa
angka error kalibrasi data hasil simulasi dengan data lapangan sebesar
5,722%. Nilai tersebut dapat diterima karena kurang dari 10% .Berdasarkan
hasil tersebut nilai parameter dianggap hampir sesuai dengan kondisi di
lapangan.
107
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.4.1. Hubungan antara Ketinggian Muka Air dan Debit
Berdasarkan ketinggian muka air diatas mercu bendung,
maka didapat debit di lapangan. Ketinggian muka air tersebut dicatat
setiap hari oleh petugas Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak.
Laporan pemantauan debit banjir dapat dilihat pada gambar 4.22
dibawah ini.
Gambar 4.27 Laporan Pemantauan Debit Banjir Bendung Pesantren Kletak
Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)
Dari laporan pemantuan debit banjir Bendung Pesantren
Kletak pada tanggal 04 Februari 2014 tercatat muka air tertinggi
pada ketinggian 1.85 m dan debit sebesar 653.959 m3/s.Ketinggian
muka air normal yaitu dibawah 1m sedangkan untuk ketinggian
lebih dari 1m dikatagorikan sebagai debit banjir.
108
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.34 menunjukan ketinggian muka air diatas bendung
dengan debit di Bendung Pesantren Kletak.
Tabel 4.34 Tabel Debit Tumpah Bendung Pesantren Kletak
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
0.01 0.260 0.33 49.269 0.65 136.200
0.02 0.735 0.34 51.526 0.66 139.355
0.03 1.350 0.35 53.816 0.67 142.534
0.04 2.079 0.36 56.138 0.68 145.737
0.05 2.906 0.37 58.494 0.69 148.964
0.06 3.820 0.38 60.881 0.7 152.214
0.07 4.813 0.39 63.300 0.71 155.487
0.08 5.881 0.4 65.750 0.72 158.783
0.09 7.017 0.41 68.231 0.73 162.103
0.1 8.219 0.42 70.742 0.74 165.445
0.11 9.482 0.43 73.284 0.75 168.810
0.12 10.804 0.44 75.855 0.76 172.197
0.13 12.182 0.45 78.456 0.77 175.607
0.14 13.614 0.46 81.085 0.78 179.039
0.15 15.099 0.47 83.744 0.79 182.493
0.16 16.634 0.48 86.431 0.8 185.969
0.17 18.217 0.49 89.146 0.81 189.467
0.18 19.848 0.5 91.889 0.82 192.987
0.19 21.525 0.51 94.659 0.83 196.528
0.2 23.246 0.52 97.457 0.84 200.090
0.21 25.011 0.53 100.281 0.85 203.674
0.22 26.819 0.54 103.133 0.86 207.278
0.23 28.668 0.55 106.011 0.87 210.904
0.24 30.558 0.56 108.915 0.88 214.551
0.25 32.488 0.57 111.846 0.89 218.218
0.26 34.456 0.58 114.802 0.9 221.907
0.27 36.463 0.59 117.783 0.91 225.615
0.28 38.507 0.6 120.791 0.92 229.344
0.29 40.589 0.61 123.823 0.93 233.094
0.3 42.706 0.62 126.880 0.94 236.863
0.31 44.859 0.63 129.962 0.95 240.653
0.32 47.047 0.64 133.069 0.96 244.463
Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)
109
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.34 Tabel Debit Tumpah Bendung Pesantren Kletak (lanjutan)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
0.97 248.293 1.32 394.155 1.67 560.894
0.98 252.142 1.33 398.643 1.68 565.940
0.99 256.011 1.34 403.147 1.69 571.000
1 259.900 1.35 407.668 1.7 576.076
1.01 263.808 1.36 412.206 1.71 581.166
1.02 267.736 1.37 416.761 1.72 586.272
1.03 271.683 1.38 421.332 1.73 591.392
1.04 275.649 1.39 425.920 1.74 596.527
1.05 279.634 1.4 430.525 1.75 601.677
1.06 283.638 1.41 435.146 1.76 606.842
1.07 287.662 1.42 439.783 1.77 612.021
1.08 291.704 1.43 444.437 1.78 617.215
1.09 295.764 1.44 449.107 1.79 622.423
1.1 299.844 1.45 453.794 1.8 627.646
1.11 303.942 1.46 458.496 1.81 632.884
1.12 308.059 1.47 463.215 1.82 638.136
1.13 312.194 1.48 467.949 1.83 643.403
1.14 316.347 1.49 472.700 1.84 648.684
1.15 320.518 1.5 477.467 1.85 653.979
1.16 324.708 1.51 482.249 1.86 659.289
1.17 328.916 1.52 487.048 1.87 664.613
1.18 333.142 1.53 491.862 1.88 669.951
1.19 337.386 1.54 496.692 1.89 675.303
1.2 341.647 1.55 501.538 1.9 680.670
1.21 345.927 1.56 506.399 1.91 686.051
1.22 350.224 1.57 511.276 1.92 691.446
1.23 354.539 1.58 516.169 1.93 696.855
1.24 358.871 1.59 521.077 1.94 702.278
1.25 363.221 1.6 526.001 1.95 707.715
1.26 367.589 1.61 530.940 1.96 713.166
1.27 371.973 1.62 535.894 1.97 718.630
1.28 376.375 1.63 540.864 1.98 724.109
1.29 380.795 1.64 545.848 1.99 729.602
1.3 385.231 1.65 550.849 2 735.108
1.31 389.685 1.66 555.864 2.01 740.628
Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)
110
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.34 Tabel Debit Tumpah Bendung Pesantren Kletak (lanjutan)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
Tinggi
Tumpah
(m)
Debit
(m3/s)
2.02 746.162 2.37 948.263 2.72 1165.896
2.03 751.710 2.38 954.271 2.73 1172.331
2.04 757.271 2.39 960.292 2.74 1178.778
2.05 762.846 2.4 966.325 2.75 1185.237
2.06 768.435 2.41 972.371 2.76 1191.708
2.07 774.037 2.42 978.429 2.77 1198.191
2.08 779.653 2.43 984.500 2.78 1204.685
2.09 785.282 2.44 990.583 2.79 1211.191
2.1 790.925 2.45 996.679 2.8 1217.708
2.11 796.581 2.46 1002.788 2.81 1224.238
2.12 802.251 2.47 1008.908 2.82 1230.779
2.13 807.934 2.48 1015.042 2.83 1237.331
2.14 813.630 2.49 1021.187 2.84 1243.895
2.15 819.340 2.5 1027.345 2.85 1250.471
2.16 825.063 2.51 1033.515 2.86 1257.058
2.17 830.799 2.52 1039.698 2.87 1263.657
2.18 836.548 2.53 1045.893 2.88 1270.267
2.19 842.311 2.54 1052.100 2.89 1276.889
2.2 848.087 2.55 1058.319 2.9 1283.522
2.21 853.876 2.56 1064.550 2.91 1290.167
2.22 859.678 2.57 1070.794 2.92 1296.823
2.23 865.493 2.58 1077.050 2.93 1303.490
2.24 871.321 2.59 1083.318 2.94 1310.169
2.25 877.163 2.6 1089.598 2.95 1316.859
2.26 883.017 2.61 1095.890 2.96 1323.561
2.27 888.884 2.62 1102.194 2.97 1330.274
2.28 894.764 2.63 1108.511 2.98 1336.998
2.29 900.657 2.64 1114.839 2.99 1343.733
2.3 906.563 2.65 1121.179 3 1350.480
2.31 912.482 2.66 1127.532
2.32 918.413 2.67 1133.896
2.33 924.358 2.68 1140.272
2.34 930.315 2.69 1146.660
2.35 936.285 2.7 1153.060
2.36 942.268 2.71 1159.472
Sumber : Pos Pantau Bendung Pesantren Kletak (2018)
111
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Dari Tabel 4.34 diatas didapatkan grafik hubungan antara tinggi
muka air diatas mercu bendung dengan debit, yang ditunjukan gambar
4.28 dibawah ini.
Gambar 4.28 Grafik Hubungan antara Tinggi Muka Air diatas Mercu Bendung dengan
Debit
Dari grafik hubungan tinggi muka air diatas mercu bendung dengan
debit, dapat diketahui bahwa tinggi tumpahan berbanding lurus dengan
besarnya debit di lapangan, sehingga semakin tinggi muka air diatas
bendung semakin besar debit yang terjadi.
3; 1.350
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1.600
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
De
bit
(m
3/s
)
Tinggi Tumpahan (m)
Grafit Hubungan antara Tinggi Muka Air
diatas Mercu Bendung dengan Debit
112
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.5 Pemodelan HEC-RAS
Dalam tahapan pemodelan menggunakan software HEC-RAS
dilakukan beberapa langkah dalam proses pemodelan tersebut, yaitu input
data, menampilkan hasil pemodelan, dan memberikan pertimbangan perlu
tidaknya perbaikan penampang.
4.5.1 Input Data
Dalam tahapan pemodelan menggunakan software HEC-RAS
dilakukan beberapa langkah dalam proses pemodelan tersebut, yaitu data
geometri dan data debit sungai.
1. Geometri Data
Input data yang digunakan dalam geometri yang diperlukan, yang
terdiri alur sungai (river reach) dan cross section. Data geometri
dimasukan dengan memilih Geometric Data pada menu edit pada
jendela utama.
Menggaambarkan Skema Alur Sungai
Langkah pertama dalam memasukan data geometri adalah
menggambar alur sungai sesuai dengan kondisi di lapangan. Ini
dilakukan garis demi garis, dengan menekan tombol River Reach
dan kemudian menggambar alur dari hulu ke hilir (dalam arah
positif). Setelah alur digambar, masukkan nama sungai.
Gambar 4.29 Skema Alur Sungai
113
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Memasukan Data Cross Section
Setelah membuat alur sungai, selanjutnya memasukan data
cross-section seperti pada Gambar 4.29. Tekan tombol
Cross Section akan memunculkan editor cross section dan
memasukan data yang diperlukan antara lain: Cross Section
X-Y Coordinates, jarak antar bantaran LOB Channel ROB,
koefisien kekasaran manning, main channel bank stasion,
dan koefisien kontraksi dan ekspansi.
Gambar 4.30 Cross Section Data
2. Data Debit Rencana
Setelah semua data geometri dimasukkan, langkah
selanjutnya adalah Input data debit rencana dengan periode ulang 2
tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun. Gambar data input
debit rencana dapat dilihat pada Gambar 4.31
114
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.31 Input Data Debit Rencana
4.5.2 Hasil Output Pemodelan HEC-RAS
Setelah dilakukan seluruh tahapan dalam software HEC-RAS, maka
dilakukan simulation run sehingga dapat diketahui bentuk penampang
sungai, tinggi muka air dan kapasitas Sungai Sengkarang. Posisi cross
section dapat dilihat pada Gambar 4.32.
Gambar 4.32 Contoh Posisi Cross Section
P. 0
P. 29
P. 90
P. 127
P. 161
P. 202
115
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
1. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 2
Tahunan
STA. Cross Section
1000
(P.0)
908
(P.29)
Gambar 4.33 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 2
Tahunan
116
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.33 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap
debit banjir rencana 2 tahunan yaitu sebesar 322,8 m3/s. Pada STA
1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi
limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 2 tahun, tinggi muka
air sebesar 17,38 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau P.29
tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun, tinggi
muka air sebesar 9,99 m diatas muka air laut. Pada STA 770 atau
P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun, tinggi
muka air sebesar 3,63 m diatas muka air laut. Pada STA 729 atau
P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun,
tinggi muka air sebesar 2,47 m diatas muka air laut. Pada STA 678
atau P.161 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahun,
tinggi muka air sebesar 1,13 m diatas muka air laut. Pada STA 624
atau P.202 yang murapakan titik akhir dari cross section atau muara
Sungai Sengkaran tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana
2 tahun, tinggi muka air sebesar 0,19 m diatas muka air laut. Namun
dibeberapa STA terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang
terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 2 tahunan dapat dilihat
pada Tabel 4.35
Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 2 Tahunan STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
1000 Memenuhi 989 Memenuhi 978 Tidak Memenuhi
999 Memenuhi 988 Memenuhi 977 Memenuhi
998 Memenuhi 987 Memenuhi 976 Tidak Memenuhi
997 Memenuhi 986 Memenuhi 975 Memenuhi
996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi
995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi
994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi
993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi
992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi
991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi
990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi
117
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
967 Tidak Memenuhi 930 Memenuhi 891 Memenuhi
966 Memenuhi 929 Memenuhi 890 Memenuhi
965 Memenuhi 928 Memenuhi 889 Memenuhi
964 Memenuhi 927 Memenuhi 888 Memenuhi
963 Tidak Memenuhi 926 Memenuhi 887 Memenuhi
962 Tidak Memenuhi 925 Memenuhi 886 Memenuhi
961 Tidak Memenuhi 924 Memenuhi 885 Memenuhi
960 Tidak Memenuhi 923 Memenuhi 884 Memenuhi
959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Memenuhi
958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi
957 Tidak Memenuhi 920 Memenuhi 881 Tidak Memenuhi
956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Memenuhi
955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi
954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi
953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Memenuhi
952 Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Memenuhi
951 Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi
950 Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Memenuhi
949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Memenuhi
948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Memenuhi
947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Memenuhi
946 Memenuhi 907 Memenuhi 870 Memenuhi
945 Tidak Memenuhi 906 Memenuhi 869 Memenuhi
944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Memenuhi
943 Memenuhi 904 Memenuhi 867 Memenuhi
942 Memenuhi 903 Memenuhi 866 Memenuhi
941 Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Memenuhi
940 Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Memenuhi
939 Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Memenuhi
938 Memenuhi 899 Memenuhi 862 Memenuhi
937 Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Memenuhi
936 Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Memenuhi
935 Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Memenuhi
934 Tidak Memenuhi 895 Memenuhi 858 Memenuhi
933 Tidak Memenuhi 894 Memenuhi 857 Memenuhi
932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Memenuhi
931 Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Memenuhi
118
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
884 Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi
883 Memenuhi 845 Memenuhi 806 Memenuhi
882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi
881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Memenuhi
880 Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi
879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Memenuhi
878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi
877 Memenuhi 839 Memenuhi 800 Memenuhi
876 Memenuhi 838 Memenuhi 799 Memenuhi
875 Tidak Memenuhi 837 Memenuhi 798 Memenuhi
874 Memenuhi 836 Memenuhi 797 Memenuhi
873 Memenuhi 835 Memenuhi 796 Memenuhi
872 Memenuhi 834 Memenuhi 795 Memenuhi
871 Memenuhi 833 Memenuhi 794 Memenuhi
870 Memenuhi 832 Memenuhi 793 Memenuhi
869 Memenuhi 831 Memenuhi 792 Memenuhi
868 Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi
867 Memenuhi 829 Memenuhi 790 Memenuhi
866 Memenuhi 828 Memenuhi 789 Memenuhi
865 Memenuhi 827 Memenuhi 788 Memenuhi
864 Memenuhi 826 Memenuhi 787 Memenuhi
863 Memenuhi 825 Memenuhi 786 Memenuhi
862 Memenuhi 823 Memenuhi 785 Memenuhi
861 Memenuhi 822 Memenuhi 784 Memenuhi
860 Memenuhi 821 Memenuhi 783 Memenuhi
859 Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi
858 Memenuhi 819 Memenuhi 781 Memenuhi
857 Memenuhi 818 Memenuhi 780 Memenuhi
856 Memenuhi 817 Memenuhi 779 Memenuhi
855 Memenuhi 816 Memenuhi 778 Memenuhi
854 Memenuhi 815 Memenuhi 777 Memenuhi
853 Memenuhi 813 Memenuhi 776 Memenuhi
852 Memenuhi 812 Memenuhi 775 Memenuhi
850 Memenuhi 811 Memenuhi 774 Memenuhi
849 Memenuhi 810 Memenuhi 773 Memenuhi
848 Memenuhi 809 Memenuhi 772 Memenuhi
847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi
119
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
770 Memenuhi 732 Memenuhi 695 Memenuhi
769 Memenuhi 731 Memenuhi 694 Memenuhi
768 Memenuhi 730 Memenuhi 693 Memenuhi
767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Memenuhi
766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Memenuhi
765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Memenuhi
764 Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi
763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi
762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Memenuhi
761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi
760 Memenuhi 722 Memenuhi 685 Memenuhi
759 Memenuhi 721 Memenuhi 684 Memenuhi
758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Memenuhi
757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Memenuhi
756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Memenuhi
755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Memenuhi
754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Memenuhi
753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Memenuhi
752 Memenuhi 714 Memenuhi 677 Memenuhi
751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Memenuhi
750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Memenuhi
749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Memenuhi
748 Memenuhi 710 Memenuhi 673 Memenuhi
746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Memenuhi
745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Memenuhi
744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Memenuhi
743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Memenuhi
742 Memenuhi 705 Memenuhi 668 Memenuhi
741 Memenuhi 704 Memenuhi 667 Memenuhi
740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi
739 Memenuhi 702 Memenuhi 665 Tidak Memenuhi
738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi
737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi
736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi
735 Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi
734 Memenuhi 697 Memenuhi 660 Memenuhi
733 Memenuhi 696 Memenuhi 659 Tidak Memenuhi
120
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.35 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 2 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
658 Tidak Memenuhi 645 Memenuhi 632 Memenuhi
657 Memenuhi 644 Memenuhi 631 Tidak Memenuhi
656 Tidak Memenuhi 643 Memenuhi 630 Tidak Memenuhi
655 Tidak Memenuhi 642 Memenuhi 629 Tidak Memenuhi
654 Tidak Memenuhi 641 Memenuhi 628 Memenuhi
653 Memenuhi 640 Memenuhi 627 Memenuhi
652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi
651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi
650 Tidak Memenuhi 637 Memenuhi 624 Tidak Memenuhi
649 Memenuhi 636 Memenuhi 623 Memenuhi
648 Tidak Memenuhi 635 Memenuhi 622 Memenuhi
647 Tidak Memenuhi 634 Memenuhi 621 Tidak Memenuhi
646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Memenuhi
Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang
pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.33 sedangkan
rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 2 tahunan
dapat dilihat pada Tabel 4.35 dan untuk elevasi muka air pada kondisi
eksisting terhadap banjir rencana 2 tahunan di sepanjang Sungai Sengkarang
yang ditelit dapat dilihat pada Gambar 4.34.
66
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Gambar 4.34 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 2 Tahunan
121
122
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
2. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 5
Tahunan
STA. Cross Section
1000
(P.0)
908
(P.29)
Gambar 4.35 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 5
Tahunan
123
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.35 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap
debit banjir rencana 5 tahunan yaitu sebesar 582,6 m3/s. Pada STA
1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi
limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 5 tahun, tinggi muka
air sebesar 18,26 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau P.29
tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun, tinggi
muka air sebesar 11,84 m diatas muka air laut. Pada STA 770 atau
P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun, tinggi
muka air sebesar 5,65 m diatas muka air laut. Pada STA 729 atau
P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun,
tinggi muka air sebesar 5,61 m diatas muka air laut. Pada STA 678
atau P.161 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahun,
tinggi muka air sebesar 1,78 m diatas muka air laut. Pada STA 624
atau P.202 yang murapakan titik akhir dari cross section atau muara
Sungai Sengkaran tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana
5 tahun, tinggi muka air sebesar 0,60 m diatas muka air laut. Namun
dibeberapa STA terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang
terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 5 tahunan dapat dilihat
pada Tabel 4.36
Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 5 Tahunan
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
1000 Memenuhi 989 Memenuhi 978 Tidak Memenuhi
999 Memenuhi 988 Memenuhi 977 Tidak Memenuhi
998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi
997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Memenuhi
996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi
995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi
994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi
993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi
992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi
991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi
990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi
124
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
967 Tidak Memenuhi 930 Memenuhi 891 Tidak Memenuhi
966 Tidak Memenuhi 929 Memenuhi 890 Tidak Memenuhi
965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi
964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi
963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi
962 Tidak Memenuhi 925 Memenuhi 886 Tidak Memenuhi
961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi
960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi
959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi
958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi
957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi
956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi
955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi
954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi
953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi
952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Memenuhi
951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi
950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Memenuhi
949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi
948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi
947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Memenuhi
946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Memenuhi
945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Memenuhi
944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Memenuhi
943 Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Memenuhi
942 Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Memenuhi
941 Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Memenuhi
940 Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Memenuhi
939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Memenuhi
938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Memenuhi
937 Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Memenuhi
936 Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Memenuhi
935 Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Memenuhi
934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi
933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Memenuhi
932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Memenuhi
931 Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Memenuhi
125
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
884 Tidak Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi
883 Tidak Memenuhi 845 Memenuhi 806 Memenuhi
882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi
881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Memenuhi
880 Tidak Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi
879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Memenuhi
878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi
877 Tidak Memenuhi 839 Memenuhi 800 Memenuhi
876 Memenuhi 838 Memenuhi 799 Memenuhi
875 Tidak Memenuhi 837 Memenuhi 798 Memenuhi
874 Memenuhi 836 Memenuhi 797 Memenuhi
873 Tidak Memenuhi 835 Memenuhi 796 Memenuhi
872 Tidak Memenuhi 834 Memenuhi 795 Memenuhi
871 Memenuhi 833 Memenuhi 794 Memenuhi
870 Memenuhi 832 Memenuhi 793 Memenuhi
869 Memenuhi 831 Memenuhi 792 Memenuhi
868 Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi
867 Memenuhi 829 Memenuhi 790 Memenuhi
866 Memenuhi 828 Memenuhi 789 Memenuhi
865 Memenuhi 827 Memenuhi 788 Memenuhi
864 Memenuhi 826 Memenuhi 787 Memenuhi
863 Memenuhi 825 Memenuhi 786 Memenuhi
862 Memenuhi 823 Memenuhi 785 Memenuhi
861 Memenuhi 822 Memenuhi 784 Memenuhi
860 Memenuhi 821 Memenuhi 783 Memenuhi
859 Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi
858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi
857 Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Memenuhi
856 Memenuhi 817 Memenuhi 779 Memenuhi
855 Memenuhi 816 Memenuhi 778 Memenuhi
854 Memenuhi 815 Memenuhi 777 Memenuhi
853 Memenuhi 813 Memenuhi 776 Memenuhi
852 Memenuhi 812 Memenuhi 775 Memenuhi
850 Memenuhi 811 Memenuhi 774 Memenuhi
849 Memenuhi 810 Memenuhi 773 Memenuhi
848 Memenuhi 809 Memenuhi 772 Memenuhi
847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi
126
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi
769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Memenuhi
768 Memenuhi 730 Memenuhi 693 Tidak Memenuhi
767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Memenuhi
766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi
765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Tidak Memenuhi
764 Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi
763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi
762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Memenuhi
761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi
760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi
759 Memenuhi 721 Memenuhi 684 Tidak Memenuhi
758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Memenuhi
757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi
756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi
755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi
754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi
753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Memenuhi
752 Memenuhi 714 Memenuhi 677 Tidak Memenuhi
751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Memenuhi
750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Memenuhi
749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Memenuhi
748 Memenuhi 710 Memenuhi 673 Memenuhi
746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi
745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Tidak Memenuhi
744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi
743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Memenuhi
742 Tidak Memenuhi 705 Memenuhi 668 Memenuhi
741 Memenuhi 704 Memenuhi 667 Tidak Memenuhi
740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi
739 Memenuhi 702 Memenuhi 665 Tidak Memenuhi
738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi
737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi
736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi
735 Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi
734 Tidak Memenuhi 697 Memenuhi 660 Tidak Memenuhi
733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi
127
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.36 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 5 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi
657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi
656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi
655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi
654 Tidak Memenuhi 641 Memenuhi 628 Tidak Memenuhi
653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi
652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi
651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi
650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi
649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi
648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi
647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi
646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Memenuhi
Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang
pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.35 sedangkan
rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 5 tahunan
dapat dilihat pada Tabel 4.36 dan untuk elevasi muka air pada kondisi
eksisting terhadap banjir rencana 5 tahunan di Sepanjang Sungai
Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.36.
128
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.36 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 5 Tahunan
129
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
3. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 10
Tahunan
STA. Cross Section
1000
(P.0)
908
(P.29)
Gambar 4.37 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 10
Tahunan
130
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.37 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap
debit banjir rencana 10 tahunan yaitu sebesar 765,1 m3/s. Pada STA
1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi
limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 10 tahun, tinggi
muka air sebesar 18,57 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau
P.29 terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 10 tahun, tinggi
muka air limpasan sebesar 0,17 m pada bantaran bagian kiri. Pada
STA 770 atau P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana
10 tahun, tinggi muka air sebesar 6,34 m diatas muka air laut. Pada
STA 729 atau P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir
rencana 10 tahun, tinggi muka air sebesar 4,10 m diatas muka air
laut. Pada STA 678 atau P.161 terjadi limpasan akibat debit banjir
rencana 10 tahun, tinggi limpasan sebesar 0,27 m dari bantaran
sebelah kiri. Pada STA 624 atau P.202 yang murapakan titik akhir
dari cross section atau muara Sungai Sengkaran tidak terjadi
limpasan akibat debit banjir rencana 10 tahunan, tinggi muka air
sebesar 0,88 m diatas muka air laut. Namun dibeberapa STA terjadi
limpasan, untuk mengetahui STA yang terjadi limpasan akibat debit
banjir rencana 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.37
Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 10 Tahunan
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
1000 Memenuhi 989 Memenuhi 978 Tidak Memenuhi
999 Memenuhi 988 Tidak Memenuhi 977 Tidak Memenuhi
998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi
997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Tidak Memenuhi
996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi
995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi
994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi
993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi
992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi
991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi
990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi
131
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
967 Tidak Memenuhi 930 Tidak Memenuhi 891 Tidak Memenuhi
966 Tidak Memenuhi 929 Tidak Memenuhi 890 Tidak Memenuhi
965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi
964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi
963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi
962 Tidak Memenuhi 925 Tidak Memenuhi 886 Tidak Memenuhi
961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi
960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi
959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi
958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi
957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi
956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi
955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi
954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi
953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi
952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Memenuhi
951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi
950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Memenuhi
949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi
948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi
947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Memenuhi
946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Memenuhi
945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Memenuhi
944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Tidak Memenuhi
943 Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Memenuhi
942 Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Memenuhi
941 Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Tidak Memenuhi
940 Tidak Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Tidak Memenuhi
939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Tidak Memenuhi
938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Tidak Memenuhi
937 Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Memenuhi
936 Tidak Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Memenuhi
935 Tidak Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Memenuhi
934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi
933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Memenuhi
932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Memenuhi
931 Tidak Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Memenuhi
132
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
884 Tidak Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi
883 Tidak Memenuhi 845 Memenuhi 806 Memenuhi
882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi
881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Memenuhi
880 Tidak Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi
879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Tidak Memenuhi
878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi
877 Tidak Memenuhi 839 Memenuhi 800 Memenuhi
876 Memenuhi 838 Tidak Memenuhi 799 Memenuhi
875 Tidak Memenuhi 837 Memenuhi 798 Memenuhi
874 Memenuhi 836 Memenuhi 797 Memenuhi
873 Tidak Memenuhi 835 Memenuhi 796 Memenuhi
872 Tidak Memenuhi 834 Memenuhi 795 Tidak Memenuhi
871 Memenuhi 833 Tidak Memenuhi 794 Tidak Memenuhi
870 Memenuhi 832 Memenuhi 793 Memenuhi
869 Memenuhi 831 Memenuhi 792 Memenuhi
868 Tidak Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi
867 Memenuhi 829 Memenuhi 790 Memenuhi
866 Memenuhi 828 Tidak Memenuhi 789 Memenuhi
865 Tidak Memenuhi 827 Memenuhi 788 Memenuhi
864 Tidak Memenuhi 826 Tidak Memenuhi 787 Memenuhi
863 Tidak Memenuhi 825 Memenuhi 786 Memenuhi
862 Tidak Memenuhi 823 Tidak Memenuhi 785 Memenuhi
861 Memenuhi 822 Memenuhi 784 Memenuhi
860 Memenuhi 821 Memenuhi 783 Memenuhi
859 Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi
858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi
857 Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Tidak Memenuhi
856 Memenuhi 817 Tidak Memenuhi 779 Memenuhi
855 Memenuhi 816 Tidak Memenuhi 778 Memenuhi
854 Memenuhi 815 Tidak Memenuhi 777 Memenuhi
853 Memenuhi 813 Tidak Memenuhi 776 Memenuhi
852 Memenuhi 812 Memenuhi 775 Memenuhi
850 Memenuhi 811 Memenuhi 774 Memenuhi
849 Memenuhi 810 Memenuhi 773 Memenuhi
848 Memenuhi 809 Memenuhi 772 Memenuhi
847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi
133
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi
769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Tidak Memenuhi
768 Memenuhi 730 Memenuhi 693 Tidak Memenuhi
767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Tidak Memenuhi
766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi
765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Tidak Memenuhi
764 Tidak Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi
763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi
762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Memenuhi
761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi
760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi
759 Memenuhi 721 Memenuhi 684 Tidak Memenuhi
758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Tidak Memenuhi
757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi
756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi
755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi
754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi
753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Tidak Memenuhi
752 Memenuhi 714 Memenuhi 677 Tidak Memenuhi
751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Tidak Memenuhi
750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Tidak Memenuhi
749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Tidak Memenuhi
748 Memenuhi 710 Memenuhi 673 Tidak Memenuhi
746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi
745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Tidak Memenuhi
744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi
743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Tidak Memenuhi
742 Tidak Memenuhi 705 Memenuhi 668 Tidak Memenuhi
741 Memenuhi 704 Memenuhi 667 Tidak Memenuhi
740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi
739 Memenuhi 702 Memenuhi 665 Tidak Memenuhi
738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi
737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi
736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi
735 Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi
734 Tidak Memenuhi 697 Memenuhi 660 Tidak Memenuhi
733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi
134
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.37 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 10 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi
657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi
656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi
655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi
654 Tidak Memenuhi 641 Memenuhi 628 Tidak Memenuhi
653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi
652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi
651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi
650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi
649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi
648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi
647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi
646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Memenuhi
Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang
pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.37 sedangkan
rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 10 tahunan
dapat dilihat pada Tabel 4.42 dan untuk elevasi muka air pada kondisi
eksisting terhadap banjir rencana 10 tahunan di sepanjang Sungai
Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.38.
135
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.38 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 10 Tahunan
136
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 25
Tahunan
STA. Cross Section
1000
(P.0)
908
(P.29)
Gambar 4.39 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 25
Tahunan
137
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.39 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap
debit banjir rencana 25 tahunan yaitu sebesar 1034,3 m3/s. Pada STA
1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi
limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 25 tahun, tinggi
muka air sebesar 18,95 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau
P.29 terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 25 tahun, tinggi
muka air limpasan sebesar1,38 m dari bantaran bagian kiri. Pada
STA 770 atau P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana
25 tahun, tinggi muka air sebesar 7,01 m diatas muka air laut. Pada
STA 729 atau P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir
rencana 25 tahun, tinggi muka air sebesar 4,53 m diatas muka air
laut. Pada STA 678 atau P.161 terjadi limpasan akibat debit banjir
rencana 25 tahun, tinggi limpasan sebesar 0,76 m dari bantaran
sebelah kiri. Pada STA 624 atau P.202 yang murapakan titik akhir
dari cross section atau muara Sungai Sengkaran terjadi limpasan
akibat debit banjir rencana 25 tahunan, tinggi muka air limpasan
sebesar 0,34 m dari bantaran sebelah kiri. Pada beberapa STA lainya
terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang terjadi limpasan
akibat debit banjir rencana 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.38
Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 25 Tahunan
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
1000 Memenuhi 989 Tidak Memenuhi 978 Tidak Memenuhi
999 Memenuhi 988 Tidak Memenuhi 977 Tidak Memenuhi
998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi
997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Tidak Memenuhi
996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi
995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi
994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi
993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi
992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi
991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi
990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi
138
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
967 Tidak Memenuhi 930 Tidak Memenuhi 891 Tidak Memenuhi
966 Tidak Memenuhi 929 Tidak Memenuhi 890 Tidak Memenuhi
965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi
964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi
963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi
962 Tidak Memenuhi 925 Tidak Memenuhi 886 Tidak Memenuhi
961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi
960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi
959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi
958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi
957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi
956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi
955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi
954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi
953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi
952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Tidak Memenuhi
951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi
950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Tidak Memenuhi
949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi
948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi
947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Tidak Memenuhi
946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Tidak Memenuhi
945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Tidak Memenuhi
944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Tidak Memenuhi
943 Tidak Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Tidak Memenuhi
942 Tidak Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Tidak Memenuhi
941 Tidak Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Tidak Memenuhi
940 Tidak Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Tidak Memenuhi
939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Tidak Memenuhi
938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Tidak Memenuhi
937 Tidak Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Tidak Memenuhi
936 Tidak Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Tidak Memenuhi
935 Tidak Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Tidak Memenuhi
934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi
933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Tidak Memenuhi
932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Tidak Memenuhi
931 Tidak Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Tidak Memenuhi
139
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
884 Tidak Memenuhi 846 Memenuhi 807 Memenuhi
883 Tidak Memenuhi 845 Memenuhi 806 Tidak Memenuhi
882 Tidak Memenuhi 844 Memenuhi 805 Memenuhi
881 Tidak Memenuhi 843 Memenuhi 804 Tidak Memenuhi
880 Tidak Memenuhi 842 Memenuhi 803 Memenuhi
879 Tidak Memenuhi 841 Memenuhi 802 Tidak Memenuhi
878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Memenuhi
877 Tidak Memenuhi 839 Tidak Memenuhi 800 Tidak Memenuhi
876 Tidak Memenuhi 838 Tidak Memenuhi 799 Memenuhi
875 Tidak Memenuhi 837 Tidak Memenuhi 798 Tidak Memenuhi
874 Tidak Memenuhi 836 Tidak Memenuhi 797 Memenuhi
873 Tidak Memenuhi 835 Tidak Memenuhi 796 Memenuhi
872 Tidak Memenuhi 834 Tidak Memenuhi 795 Tidak Memenuhi
871 Tidak Memenuhi 833 Tidak Memenuhi 794 Tidak Memenuhi
870 Tidak Memenuhi 832 Memenuhi 793 Tidak Memenuhi
869 Tidak Memenuhi 831 Memenuhi 792 Tidak Memenuhi
868 Tidak Memenuhi 830 Memenuhi 791 Memenuhi
867 Tidak Memenuhi 829 Memenuhi 790 Tidak Memenuhi
866 Tidak Memenuhi 828 Tidak Memenuhi 789 Tidak Memenuhi
865 Tidak Memenuhi 827 Tidak Memenuhi 788 Memenuhi
864 Tidak Memenuhi 826 Tidak Memenuhi 787 Memenuhi
863 Tidak Memenuhi 825 Tidak Memenuhi 786 Memenuhi
862 Tidak Memenuhi 823 Tidak Memenuhi 785 Memenuhi
861 Tidak Memenuhi 822 Tidak Memenuhi 784 Memenuhi
860 Tidak Memenuhi 821 Tidak Memenuhi 783 Tidak Memenuhi
859 Tidak Memenuhi 820 Memenuhi 782 Memenuhi
858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi
857 Tidak Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Tidak Memenuhi
856 Tidak Memenuhi 817 Tidak Memenuhi 779 Tidak Memenuhi
855 Tidak Memenuhi 816 Tidak Memenuhi 778 Memenuhi
854 Memenuhi 815 Tidak Memenuhi 777 Memenuhi
853 Tidak Memenuhi 813 Tidak Memenuhi 776 Memenuhi
852 Memenuhi 812 Tidak Memenuhi 775 Memenuhi
850 Memenuhi 811 Tidak Memenuhi 774 Memenuhi
849 Memenuhi 810 Tidak Memenuhi 773 Memenuhi
848 Memenuhi 809 Tidak Memenuhi 772 Memenuhi
847 Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi
140
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan) STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi
769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Tidak Memenuhi
768 Memenuhi 730 Tidak Memenuhi 693 Tidak Memenuhi
767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Tidak Memenuhi
766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi
765 Memenuhi 727 Memenuhi 690 Tidak Memenuhi
764 Tidak Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi
763 Memenuhi 725 Memenuhi 688 Memenuhi
762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Tidak Memenuhi
761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi
760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi
759 Tidak Memenuhi 721 Tidak Memenuhi 684 Tidak Memenuhi
758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Tidak Memenuhi
757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi
756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi
755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi
754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi
753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Tidak Memenuhi
752 Memenuhi 714 Tidak Memenuhi 677 Tidak Memenuhi
751 Memenuhi 713 Memenuhi 676 Tidak Memenuhi
750 Memenuhi 712 Memenuhi 675 Tidak Memenuhi
749 Memenuhi 711 Memenuhi 674 Tidak Memenuhi
748 Tidak Memenuhi 710 Tidak Memenuhi 673 Tidak Memenuhi
746 Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi
745 Memenuhi 708 Memenuhi 671 Tidak Memenuhi
744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi
743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Tidak Memenuhi
742 Tidak Memenuhi 705 Tidak Memenuhi 668 Tidak Memenuhi
741 Tidak Memenuhi 704 Tidak Memenuhi 667 Tidak Memenuhi
740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi
739 Memenuhi 702 Tidak Memenuhi 665 Tidak Memenuhi
738 Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi
737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi
736 Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi
735 Tidak Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi
734 Tidak Memenuhi 697 Tidak Memenuhi 660 Tidak Memenuhi
733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi
141
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.38 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Banjir Debit Rencana 25 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi
657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi
656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi
655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi
654 Tidak Memenuhi 641 Tidak Memenuhi 628 Tidak Memenuhi
653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi
652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi
651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi
650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi
649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi
648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi
647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi
646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Tidak Memenuhi
Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang
pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.39 sedangkan
rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 25 tahunan
dapat dilihat pada Tabel 4.38 dan untuk elevasi muka air pada kondisi
eksisting terhadap banjir rencana 25 tahunan di sepanjang Sungai
Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.40.
142
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.40 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 25 Tahunan
143
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
5. Hasil Output Pemodelan HEC-RAS terhadap Debit Banjir Rencana 50
Tahunan
STA. Cross Section
1000
(P.0)
908
(P.29)
Gambar 4.41 Hasil Output HEC-RAS Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 50
Tahunan
144
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.41 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap
debit banjir rencana 50 tahunan yaitu sebesar 1148,9 m3/s. Pada STA
1000 atau P.0 yang merupakan titik awal cross section tidak terjadi
limpasan yang diakibatkan debit banjir rencana 50 tahun, tinggi
muka air sebesar 19,10 m diatas muka air laut. Pada STA 908 atau
P.29 terjadi limpasan akibat debit banjir rencana 50 tahun, tinggi
muka air limpasan sebesar 1,85 m dari bantaran bagian kiri. Pada
STA 770 atau P.95 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir rencana
25 tahun, tinggi muka air sebesar 7,21 m diatas muka air laut. Pada
STA 729 atau P.127 tidak terjadi limpasan akibat debit banjir
rencana 50 tahun, tinggi muka air sebesar 4,70 m diatas muka air
laut. Pada STA 678 atau P.161 terjadi limpasan akibat debit banjir
rencana 50 tahun, tinggi limpasan sebesar 0,95 m dari bantaran
sebelah kiri. Pada STA 624 atau P.202 yang murapakan titik akhir
dari cross section atau muara Sungai Sengkaran terjadi limpasan
akibat debit banjir rencana 50 tahun, tinggi muka air limpasan
sebesar 0,5 m dari bantaran sebelah kiri. Pada beberapa STA lainya
terjadi limpasan, untuk mengetahui STA yang terjadi limpasan
akibat debit banjir rencana 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.39
Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap
Debit Banjir Rencana 50 Tahunan STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
1000 Memenuhi 989 Tidak Memenuhi 978 Tidak Memenuhi
999 Memenuhi 988 Tidak Memenuhi 977 Tidak Memenuhi
998 Memenuhi 987 Tidak Memenuhi 976 Tidak Memenuhi
997 Memenuhi 986 Tidak Memenuhi 975 Tidak Memenuhi
996 Memenuhi 985 Tidak Memenuhi 974 Tidak Memenuhi
995 Memenuhi 984 Tidak Memenuhi 973 Tidak Memenuhi
994 Memenuhi 983 Tidak Memenuhi 972 Tidak Memenuhi
993 Memenuhi 982 Tidak Memenuhi 971 Tidak Memenuhi
992 Memenuhi 981 Tidak Memenuhi 970 Tidak Memenuhi
991 Memenuhi 980 Tidak Memenuhi 969 Tidak Memenuhi
990 Memenuhi 979 Tidak Memenuhi 968 Tidak Memenuhi
145
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit
Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
967 Tidak Memenuhi 930 Tidak Memenuhi 891 Tidak Memenuhi
966 Tidak Memenuhi 929 Tidak Memenuhi 890 Tidak Memenuhi
965 Tidak Memenuhi 928 Tidak Memenuhi 889 Tidak Memenuhi
964 Tidak Memenuhi 927 Tidak Memenuhi 888 Tidak Memenuhi
963 Tidak Memenuhi 926 Tidak Memenuhi 887 Tidak Memenuhi
962 Tidak Memenuhi 925 Tidak Memenuhi 886 Tidak Memenuhi
961 Tidak Memenuhi 924 Tidak Memenuhi 885 Tidak Memenuhi
960 Tidak Memenuhi 923 Tidak Memenuhi 884 Tidak Memenuhi
959 Tidak Memenuhi 922 Tidak Memenuhi 883 Tidak Memenuhi
958 Tidak Memenuhi 921 Tidak Memenuhi 882 Tidak Memenuhi
957 Tidak Memenuhi 920 Tidak Memenuhi 881 Tidak Memenuhi
956 Tidak Memenuhi 919 Tidak Memenuhi 880 Tidak Memenuhi
955 Tidak Memenuhi 918 Tidak Memenuhi 879 Tidak Memenuhi
954 Tidak Memenuhi 915 Tidak Memenuhi 878 Tidak Memenuhi
953 Tidak Memenuhi 914 Tidak Memenuhi 877 Tidak Memenuhi
952 Tidak Memenuhi 913 Tidak Memenuhi 876 Tidak Memenuhi
951 Tidak Memenuhi 912 Tidak Memenuhi 875 Tidak Memenuhi
950 Tidak Memenuhi 911 Tidak Memenuhi 874 Tidak Memenuhi
949 Tidak Memenuhi 910 Tidak Memenuhi 873 Tidak Memenuhi
948 Tidak Memenuhi 909 Tidak Memenuhi 872 Tidak Memenuhi
947 Tidak Memenuhi 908 Tidak Memenuhi 871 Tidak Memenuhi
946 Tidak Memenuhi 907 Tidak Memenuhi 870 Tidak Memenuhi
945 Tidak Memenuhi 906 Tidak Memenuhi 869 Tidak Memenuhi
944 Tidak Memenuhi 905 Tidak Memenuhi 868 Tidak Memenuhi
943 Tidak Memenuhi 904 Tidak Memenuhi 867 Tidak Memenuhi
942 Tidak Memenuhi 903 Tidak Memenuhi 866 Tidak Memenuhi
941 Tidak Memenuhi 902 Tidak Memenuhi 865 Tidak Memenuhi
940 Tidak Memenuhi 901 Tidak Memenuhi 864 Tidak Memenuhi
939 Tidak Memenuhi 900 Tidak Memenuhi 863 Tidak Memenuhi
938 Tidak Memenuhi 899 Tidak Memenuhi 862 Tidak Memenuhi
937 Tidak Memenuhi 898 Tidak Memenuhi 861 Tidak Memenuhi
936 Tidak Memenuhi 897 Tidak Memenuhi 860 Tidak Memenuhi
935 Tidak Memenuhi 896 Tidak Memenuhi 859 Tidak Memenuhi
934 Tidak Memenuhi 895 Tidak Memenuhi 858 Tidak Memenuhi
933 Tidak Memenuhi 894 Tidak Memenuhi 857 Tidak Memenuhi
932 Tidak Memenuhi 893 Tidak Memenuhi 856 Tidak Memenuhi
931 Tidak Memenuhi 892 Tidak Memenuhi 855 Tidak Memenuhi
146
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit
Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
884 Tidak Memenuhi 846 Tidak Memenuhi 807 Tidak Memenuhi
883 Tidak Memenuhi 845 Tidak Memenuhi 806 Tidak Memenuhi
882 Tidak Memenuhi 844 Tidak Memenuhi 805 Tidak Memenuhi
881 Tidak Memenuhi 843 Tidak Memenuhi 804 Tidak Memenuhi
880 Tidak Memenuhi 842 Tidak Memenuhi 803 Memenuhi
879 Tidak Memenuhi 841 Tidak Memenuhi 802 Tidak Memenuhi
878 Tidak Memenuhi 840 Memenuhi 801 Tidak Memenuhi
877 Tidak Memenuhi 839 Tidak Memenuhi 800 Tidak Memenuhi
876 Tidak Memenuhi 838 Tidak Memenuhi 799 Memenuhi
875 Tidak Memenuhi 837 Tidak Memenuhi 798 Tidak Memenuhi
874 Tidak Memenuhi 836 Tidak Memenuhi 797 Tidak Memenuhi
873 Tidak Memenuhi 835 Tidak Memenuhi 796 Tidak Memenuhi
872 Tidak Memenuhi 834 Tidak Memenuhi 795 Tidak Memenuhi
871 Tidak Memenuhi 833 Tidak Memenuhi 794 Tidak Memenuhi
870 Tidak Memenuhi 832 Tidak Memenuhi 793 Tidak Memenuhi
869 Tidak Memenuhi 831 Memenuhi 792 Tidak Memenuhi
868 Tidak Memenuhi 830 Memenuhi 791 Tidak Memenuhi
867 Tidak Memenuhi 829 Tidak Memenuhi 790 Tidak Memenuhi
866 Tidak Memenuhi 828 Tidak Memenuhi 789 Tidak Memenuhi
865 Tidak Memenuhi 827 Tidak Memenuhi 788 Memenuhi
864 Tidak Memenuhi 826 Tidak Memenuhi 787 Memenuhi
863 Tidak Memenuhi 825 Tidak Memenuhi 786 Memenuhi
862 Tidak Memenuhi 823 Tidak Memenuhi 785 Memenuhi
861 Tidak Memenuhi 822 Tidak Memenuhi 784 Memenuhi
860 Tidak Memenuhi 821 Tidak Memenuhi 783 Tidak Memenuhi
859 Tidak Memenuhi 820 Tidak Memenuhi 782 Memenuhi
858 Tidak Memenuhi 819 Tidak Memenuhi 781 Memenuhi
857 Tidak Memenuhi 818 Tidak Memenuhi 780 Tidak Memenuhi
856 Tidak Memenuhi 817 Tidak Memenuhi 779 Tidak Memenuhi
855 Tidak Memenuhi 816 Tidak Memenuhi 778 Tidak Memenuhi
854 Tidak Memenuhi 815 Tidak Memenuhi 777 Tidak Memenuhi
853 Tidak Memenuhi 813 Tidak Memenuhi 776 Tidak Memenuhi
852 Memenuhi 812 Tidak Memenuhi 775 Memenuhi
850 Memenuhi 811 Tidak Memenuhi 774 Memenuhi
849 Memenuhi 810 Tidak Memenuhi 773 Memenuhi
848 Tidak Memenuhi 809 Tidak Memenuhi 772 Memenuhi
847 Tidak Memenuhi 808 Memenuhi 771 Memenuhi
147
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit
Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
770 Memenuhi 732 Tidak Memenuhi 695 Tidak Memenuhi
769 Memenuhi 731 Tidak Memenuhi 694 Tidak Memenuhi
768 Memenuhi 730 Tidak Memenuhi 693 Tidak Memenuhi
767 Memenuhi 729 Memenuhi 692 Tidak Memenuhi
766 Memenuhi 728 Memenuhi 691 Tidak Memenuhi
765 Memenuhi 727 Tidak Memenuhi 690 Tidak Memenuhi
764 Tidak Memenuhi 726 Memenuhi 689 Memenuhi
763 Tidak Memenuhi 725 Tidak Memenuhi 688 Memenuhi
762 Memenuhi 724 Memenuhi 687 Tidak Memenuhi
761 Memenuhi 723 Memenuhi 686 Memenuhi
760 Memenuhi 722 Tidak Memenuhi 685 Tidak Memenuhi
759 Tidak Memenuhi 721 Tidak Memenuhi 684 Tidak Memenuhi
758 Memenuhi 720 Memenuhi 683 Tidak Memenuhi
757 Memenuhi 719 Memenuhi 682 Tidak Memenuhi
756 Memenuhi 718 Memenuhi 681 Tidak Memenuhi
755 Memenuhi 717 Memenuhi 680 Tidak Memenuhi
754 Memenuhi 716 Memenuhi 679 Tidak Memenuhi
753 Memenuhi 715 Memenuhi 678 Tidak Memenuhi
752 Memenuhi 714 Tidak Memenuhi 677 Tidak Memenuhi
751 Memenuhi 713 Tidak Memenuhi 676 Tidak Memenuhi
750 Memenuhi 712 Tidak Memenuhi 675 Tidak Memenuhi
749 Memenuhi 711 Tidak Memenuhi 674 Tidak Memenuhi
748 Tidak Memenuhi 710 Tidak Memenuhi 673 Tidak Memenuhi
746 Tidak Memenuhi 709 Memenuhi 672 Tidak Memenuhi
745 Memenuhi 708 Tidak Memenuhi 671 Tidak Memenuhi
744 Memenuhi 707 Memenuhi 670 Tidak Memenuhi
743 Memenuhi 706 Memenuhi 669 Tidak Memenuhi
742 Tidak Memenuhi 705 Tidak Memenuhi 668 Tidak Memenuhi
741 Tidak Memenuhi 704 Tidak Memenuhi 667 Tidak Memenuhi
740 Memenuhi 703 Memenuhi 666 Tidak Memenuhi
739 Memenuhi 702 Tidak Memenuhi 665 Tidak Memenuhi
738 Tidak Memenuhi 701 Memenuhi 664 Tidak Memenuhi
737 Memenuhi 700 Memenuhi 663 Tidak Memenuhi
736 Tidak Memenuhi 699 Memenuhi 662 Tidak Memenuhi
735 Tidak Memenuhi 698 Memenuhi 661 Tidak Memenuhi
734 Tidak Memenuhi 697 Tidak Memenuhi 660 Tidak Memenuhi
733 Tidak Memenuhi 696 Tidak Memenuhi 659 Tidak Memenuhi
148
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Tabel 4.39 Rekapitulasi Kapasitas Sungai Sengkarang Kondisi Eksisting Terhadap Debit
Banjir Rencana 50 Tahunan (lanjutan)
STA Kapasitas STA Kapasitas STA Kapasitas
658 Tidak Memenuhi 645 Tidak Memenuhi 632 Tidak Memenuhi
657 Tidak Memenuhi 644 Tidak Memenuhi 631 Tidak Memenuhi
656 Tidak Memenuhi 643 Tidak Memenuhi 630 Tidak Memenuhi
655 Tidak Memenuhi 642 Tidak Memenuhi 629 Tidak Memenuhi
654 Tidak Memenuhi 641 Tidak Memenuhi 628 Tidak Memenuhi
653 Tidak Memenuhi 640 Tidak Memenuhi 627 Tidak Memenuhi
652 Tidak Memenuhi 639 Tidak Memenuhi 626 Tidak Memenuhi
651 Tidak Memenuhi 638 Tidak Memenuhi 625 Tidak Memenuhi
650 Tidak Memenuhi 637 Tidak Memenuhi 624 Tidak Memenuhi
649 Tidak Memenuhi 636 Tidak Memenuhi 623 Tidak Memenuhi
648 Tidak Memenuhi 635 Tidak Memenuhi 622 Tidak Memenuhi
647 Tidak Memenuhi 634 Tidak Memenuhi 621 Tidak Memenuhi
646 Tidak Memenuhi 633 Tidak Memenuhi 620 Tidak Memenuhi
Hasil Output HEC-RAS menunjukan posisi air Sungai Sengkarang
pada beberapa contoh cross section dapat dilihat di Gambar 4.41 sedangkan
rekapitulasi kapasitas eksisting terhadap debit banjir rencana 50 tahunan
dapat dilihat pada Tabel 4.39 dan untuk elevasi muka air pada kondisi
eksisting terhadap banjir rencana 50 tahunan di sepanjang Sungai
Sengkarang yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 4.42.
149
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.42 Profil Muka Air Eksisting terhadap Debit Banjir Rencana 50 Tahunan
150
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.5.3. Kondisi Eksisting Sungai Sengkarang
Setelah melakukan simulasi dengan debit banjir rencana
maka diketahui bahwa kapasitas Sungai Sengkarang tidak dapat
cukup menampung air, dimana air diharuskan tidak melebihi
kapasitas penampang.
Dalam kondisi eksisting Sungai Sengkarang hanya mampu
menampung debit sebesar 221.907 m3/dt. Dengan ketinggian air
diatas mercu bendung Pesantren Kletak sebesar 90 cm, apabila
ketinggian air melebihi 100cm dapat dikategorikan sebagai debit
banjir. Gambar 4.43 menunjukan hasil output HEC-RAS terhadap
kondisi eksisting Sungai Sengkarang di beberapa stasiun.
151
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
STA. Cross Section
1000
(P.0)
908
(P.29)
Gambar 4.43 Hasil Output HEC-RAS Eksisting
152
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.5.4. Kondisi Sungai Sengkarang Akibat Debit Banjir Rencana
1. Debit Banjir Rencana 2 Tahunan
. Kondisi wilayah yang terjadi limpasan akibat debit banjir
rencana dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.44 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit
Banjir Rencana 2 Tahunan
Gambar 4.44 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di
Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 2 tahunan. Warna
merah menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis
biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir rencana
2 tahunan dapat diketahui limpasan terjadi pada daerah dekat dengan
titik kontrol dan daerah muara sungai.
Limpasan
Limpasan
Sungai
Sengkarang
153
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
2. Debit Banjir Rencana 5 Tahunan
Gambar 4.45 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit
Banjir Rencana 5 Tahunan
Gambar 4.45 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di
Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 5 tahunan. Warna
hijau menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis
biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir rencana
5 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar dibandingkan
dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan. Hal ini disebabkan
debit banjir yang semakin besar sehingga kapasitas Sungai
Sengkarang di beberapa STA tidak mencukupi untuk menampung
air.
Limpasan
Sungai
Sengkarang
Limpasan
154
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
3. Debit Banjir Rencana 10 Tahunan
Gambar 4.46 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit
Banjir Rencana 10 Tahunan
Gambar 4.46 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di
Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 10 tahunan. Warna
Ungu menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis
biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir rencana
10 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar dibandingkan
dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan dan 5 tahunan. Hal
ini disebabkan debit banjir yang semakin besar sehingga kapasitas
Sungai Sengkarang di beberapa STA tidak mencukupi untuk
menampung air. Limpasan terjadi pada daerah hilir sungai dan di
beberapa sta mendekati titik kontrol.
Limpasan
Limpasan
Sungai
Sengkarang
155
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4. Debit Banjir Rencana 25 Tahunan
Gambar 4.47 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit
Banjir Rencana 25 Tahunan
Gambar 4.47 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di
Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 25 tahunan. Warna
Biru Muda menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan
garis biru merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir
rencana 25 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar
dibandingkan dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan, 5
tahunan dan 10 tahunan. Hal ini disebabkan debit banjir yang
semakin besar sehingga kapasitas Sungai Sengkarang di beberapa
STA tidak mencukupi untuk menampung air. Daerah yang terjadi
limpasan hampir di sepanjang sungai, mulai dari titik kontrol
Benudung Pesantren Kletak di Desa Kedung Patangewu hingga di
muara sungai yaitu di Desa Jambean.
Limpasan
Sungai
Sengkarang
Limpasan
156
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
5. Debit Banjir Rencana 50 Tahunan
Gambar 4.48 Kondisis Sungai Sengkarang yang terjadi Limpasan Akibat Debit
Banjir Rencana 50 Tahunan
Gambar 4.48 menunjukan lokasi dimana terjadi limpasan di
Sungai Sengkarang akibat debit banjir rencana 50 tahunan. Warna
Biru Tua menunjukan daerah yang terjadi limpasan, sedangkan garis
biru muda merupakan alur Sungai Sengkarang. Pada debit banjir
rencana 50 tahunan daerah yang terjadi limpasan lebih besar
dibandingkan dengan kondisi debit banjir rencana 2 tahunan, 5
tahunan, 10 tahunan dan 25 tahunan. Hal ini disebabkan debit banjir
yang semakin besar sehingga kapasitas Sungai Sengkarang di
beberapa STA tidak mencukupi untuk menampung air. Daerah yang
terjadi limpasan hampir di sepanjang sungai, mulai dari titik kontrol
Benudung Pesantren Kletak di Desa Kedung Patangewu hingga di
muara sungai yaitu di Desa Jambean. Oleh karena itu perlu
dilakukan normalisasi sungai.
Limpasan
Limpasan
Sungai
Sengkarang
157
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.5.5 Penyebab Terjadinya Banjir di Sungai Sengkarang
Banjir yang terjadi di Sungai Sengkarang disebabkan oleh
beberapa faktor. Salah satu penyebab banjir yaitu : karakteristik
DAS Sengkarang yang menyebabkan air langsung mengalir menuju
hilir. Berikut merupakan karateristik DAS Sengkarang yang dibagi
menjadi 13 Sub DAS :
1. Sub DAS 1
Gambar 4.49 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 1
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 1, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah
Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 76,82 %, Sawah sebesar
23,02 %, sisanya Hutan Lahan Kering sekunder dan Pertanian Lahan
Kering yaitu sebesar 0,11 % dan 0,05 %.
0,11%
76,82%
0,05%
23,02%
Penggunaan Lahan Sub DAS 1
Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan Tanaman Industri (HTI )
Pertanian Lahan Kering
Sawah
158
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
2. Sub DAS 2
Gambar 4.50 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 2
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 2, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah
Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 73 %, Hutan Lahan Kering
Sekunder sebesar 23 %, sisanya Sawah dan Pertanian Lahan Kering
yaitu sebesar 1 % dan 3 %.
3. Sub DAS 3
Gambar 4.51 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 3
23%
73%
1%
3%
Penggunaan Lahan Sub DAS 2
Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan TanamanIndustri ( HTI )
Pertanian Lahan Kering
Sawah
39%
51%
10%
Penggunaan Lahan Sub DAS 3
Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan TanamanIndustri ( HTI )
Pertanian Lahan Kering
159
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 3, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah
Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 51%, Hutan Lahan Kering
Sekunder sebesar 39%, sisanya Pertanian Lahan Kering yaitu
sebesar 10%
4. Sub DAS 4
Gambar 4.52 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 4
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 4, dapat diketahui bahwa mayoritas lahan adalah
Hutan Tanaman Industri yaitu sebesar 57 %, Hutan Lahan Kering
Sekunder sebesar 42 %, sisanya Pertanian Lahan Kering yaitu
sebesar 1 %.
5. Sub DAS 5
Gambar 4.53 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 5
42%
57%
1%
Penggunaan Lahan Sub DAS 4
Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan TanamanIndustri ( HTI )
Pertanian Lahan Kering
2,85%
27,83%
3,67%45,94%
3,87% 15,84%
Penggunaan Lahan Sub DAS 5Hutan Lahan KeringSekunderHutan Tanaman Industri (HTI )Permukiman
Pertanian Lahan Kering
Pertanian Lahan KeringBercampur dgn SemakSawah
160
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 5, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering
sebesar 45.94%, Hutan Tanaman Industri 27.83%, Sawah 15.84%,
Pertanian Lahan Kering 3.87%, Pemukiman 3.67% dan Hutan
Lahan Sekunder sebesar 2,85 %
6. Sub DAS 6
Gambar 4.54 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 6
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 6, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering
sebesar 30.23%, Hutan Tanaman Industri 14,55%, Sawah 23.31%,
Pemukiman 31.91%.
7. Sub DAS 7
Gambar 4.55 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 7
14.55%
31,91%
30,23%
23,31%
Penggunaan Lahan Sub DAS 6
Hutan TanamanIndustri ( HTI )
Permukiman
Pertanian Lahan Kering
Sawah
9.13%
6.20%
13.14%
54.95%
16.58%
Penggunaan Lahan Sub DAS 7Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan Tanaman Industri( HTI )
Permukiman
Pertanian Lahan KeringBercampur dgn Semak
Sawah
161
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 7, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering
Bercampur dengan Semak sebesar 54.95%, Hutan Tanaman Industri
6.20%, Sawah 16.58%, Pemukiman 13.14%, dan Hutan lahan kering
Sekunder 9.13%.
8. Sub DAS 8
Gambar 4.56 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 7
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 8, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering
sebesar 23.08%, Hutan Tanaman Industri 3.11%, Sawah 49.92%,
Pemukiman 23.56%, dan Hutan Lahan Kering Sekunder 0.34%.
0.34%3.11%
23.56%
23.08%
49.92%
Penggunaan Lahan Sub DAS 8
Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan Tanaman Industri (HTI )
Permukiman
Pertanian Lahan KeringBercampur dgn Semak
Sawah
162
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
9. Sub DAS 9
Gambar 4.57 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 9
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 9, dapat diketahui bahwa Pertanian Lahan Kering
sebesar 5.59%, Sawah 63.54%,dan Pemukiman 30.87%.
10. Sub DAS 10
Gambar 4.58 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 10
30.87%
5.59%63.54%
Penggunaan Lahan Sub DAS 9
Permukiman
Pertanian Lahan Kering
Sawah
15%
50%
32%
3%
Penggunaan Lahan Sub DAS 10
Pemukiman
Pertanian Lahan Kering
Sawah
Tambak
163
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 10, dapat diketahui bahwa Pemukiman 15%,
Pertanian Lahan Kering 50%, Sawah 32%, Tambak 3%
11. Sub DAS 11
Gambar 4.59 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 11
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 11, dapat diketahui bahwa Pemukiman 57.20%,
Pertanian Lahan Kering 26.07%
12. Sub DAS 12
Gambar 4.60 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 12
57.20%26.07%
1.93%
14.80%
Penggunaan Lahan Sub DAS 11
Pemukiman
Pertanian Lahan Kering
Sawah
Tambak
92.32%
6.52%
1.16%
Penggunaan Lahan Sub DAS 12
Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan Tanaman Industri( HTI )
Pertanian Lahan KeringBercampur dgn Semak
164
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 12, dapat diketahui bahwa Hutan Lahan Kering
Sekunder 92.32%, Hutan Tanaman Industri 6.52%, dan Pertanian
lahan Kering 1.16%
13. Sub DAS 13
Gambar 4.61 Diagram Lingkaran Penggunaan Lahan Sub DAS 13
Diagram lingkaran diatas menunjukan penggunaan lahan
pada sub DAS 13, dapat diketahui bahwa Hutan Lahan Kering
Sekunder 53.87%, Hutan Tanaman Industri 29.50%, Pertanian
Lahan Kering 1.84%, dan Sawah 14.87%.
Dari karateristik Sub DAS diatas bisa disimpilkan bahwa
penggunaan lahan yang ada di daerah DAS Sengkarang didominasi
oleh Pertanian Lahan Kering, Sawah dan Hutan Lahan kering. Hal
ini mengakibatkan air tidak meresap dengan baik kedalam tanah,
apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, air akan
membawa tanah yang akan menajadi sedimentasi dan mengendap di
sepanjang Sungai Sengkarang. Gambar 4.62 dan Gambar 4.63
dibawah ini menunjukan sedimentasi di Sungai Sengkarang.
53.87%29.50%
1.84%
14.87%
Penggunaan Lahan Sub DAS 13
Hutan Lahan KeringSekunder
Hutan Tanaman Industri (HTI )
Pertanian Lahan Kering
Sawah
165
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.62 Sedimentasi di Sungai Sengkarang Setelah Bendung
Pesantren Kletak
Gambar 4.63 Sedimentasi di Sungai Sengkarang Sebelum Bendung
Pesantren Kletak
Gambar di atas menunjukan sedimentasi di Sungai
Sengkarang. Sedimentasi di daerah Bendung Pesantren Kletak
menimbulkan sebuah pulau ditengah-tengah sungai. Hal ini
mengakibatkan penyempitan penampang dan pendangkalan sungai
yang mengakibatkan banjir, maka perlu dilakukan normalisasi dan
Sedimentasi
Sedimentasi
166
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
pengerukan sedimentasi untuk mengatasi banjir di Sungai
Sengkarang.
Gambar 4.64 Perbandingan Elevasi Existing dengan Normalisasi di
Salah Satu Sta di Sungai Sengkarang.
Gambar 4.64 menunjukkan perbandingan antara elevasi
Existing dengan Normalisasi di salah satu Sta Sungai Sengkarang.
Warna biru menunjukkan elevasi existing, dan warna merah
menunjukkan elevasi normalisasi di salah satu STA Sungai
Sengkarang. Untuk titik acuan arah y menggunakan muka air laut
sebagai titik 0 sedangkang arah x menggunakan bantaran sungai
sebagai titik 0.
4.5.6 Solusi Alternatif
Dalam kajian ini solusi alternatif yang dilakukan adalah
berupa normalisasi sungai. Normalisasi dilakukan dengan cara
memperbesar dimensi penampang sungai pada semua bagian sungai
yang besarnya penampang sungai dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi banjir. Perbesaran penampang sungai yang baru akan
mampu mengalirkan air sesuai dengan debit banjir rencana sebesar
1089.7 m3/dt, sehingga tidak terjadi luapan air dari penampang
sungai. Perbesar dimensi penampang dilakukan mulai dari STA 990
atau P.1+30 (Titik kontrol Sungai Sengkarang) – STA 620 atau
Eksisting
Normalisasi
167
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
P.202 yakni sepanjang + 20.713 km dengan dimensi penampang
dilakukan dengan bantuan HEC-RAS dengan cara coba-coba (trial
and error). Untuk bentuk penampang di lokasi titik kontrol
dipertahankan aslinya, yang menghasilkan STA 990 (P.1+30) – STA
843 (P.60) memiliki elevasi tertinggi sebesar 17.994, elevasi
terendah sebesar 11.342 m dan memiliki free board pada bagian kiri
dan kanan sebesar 1.99m. STA 842 (P.61) – STA 809 (P.75+50)
memiliki elevasi tertinggi sebesar 11.509, elevasi terendah sebesar -
1.16 m, dan memiliki free board pada bagian kiri dan kanan sebesar
0.7m. STA 808 (P.76) – STA 727 (P.129) memiliki elevasi tertinggi
sebesar 9.799 elevasi terendah sebesar -1.5 m, dan memiliki free
board pada bagian kiri dan kanan sebesar 1.22m. STA 726 (P.130)
– STA 687 (P.152) memiliki elevasi tertinggi sebesar 3.262 m,
elevasi terendah sebesar -2.725 m, dan memiliki free board pada
bagian kiri dan kanan sebesar1.28m. STA 686 (P.153) – STA 620
(P.202) memiliki elevasi tertinggi sebesar 1.75 m dan elevasi
terendah sebesar -3 m dan memiliki free board pada bagian kiri dan
kanan sebesar 0.82m . Dengan elevasi kemiringan 0.0007. Desain
normalisasi Sungai Sengkarang dapat dilihat pada Gambar 4.43
Gambar 4.65 Desain Potongan Melintang Normalisasi Sungai Sengkarang
168
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.66 Grafik Perbandingan elevasi existing dan normalisasi
Gambar 4.66 menunjukan garfik perbandingan elevasi dasar sungai exsisting dengan normalisasi sungai. Warna
biru menunjukan elevasi eksisting sungai dan warna orange menunjukan elevasi dasar sungai setelah di normalisasi.
Elevasi normalisasi memiliki kemiringan yang seragam dan dibagi dalam beberapa segmen, sehingga air dapat langsung
mengalir menuju muara dengan lancar.
-10
-5
0
5
10
15
20
0 5000 10000 15000 20000 25000
Perbandingan Elevasi Dasar Sungai Exsisting dangan Normalisasi
ELEVASI EXSISTING ELEVASI NORMALISASI
169
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
4.5.7. Hasil Output Simulasi HEC-RAS Normalisasi
Setelah dilakukan perbaikan penampang, maka dilakukan
simulation run sehingga dapat diketahui apakah bentuk penampang
sungai, tinggi muka air dan kapasitas Sungai Sengkarang
mencukupi atau tidak, apabila pada hasil simulasi masih belum
memenuhi maka dilakukan perubahan penampang pada cross
section tertentu agar kapasitas Sungai Sengkarang dapat
menampung debit banjir yang telah direncanakan sebelumnya.
Contoh hasil output dari simulasi HEC-RAS dapat dilihat pada
Gambar 4.67.
170
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
STA. Cross Section
1000
(P.0)
908
(P.29)
Gambar 4.67 Hasil Output HEC-RAS Normalisasi
171
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Pada contoh Gambar 4.46 penampang Sungai Sengkarang
dengan penampang yang sudah diperbaiki tidak ditemukan lagi air
sungai yang meluap, menandakan bahwa pada cross section tersebut
sungai dapat menampung debit rencana. Penampang sungai dibuat
seragam sehingga dapat menampung debit rencana yang telah
ditetepakan.
172
Johanes Baptista Among T 14.B1.0030
Abraham Daksa B D 14.B1.0049
Tugas Akhir
Kajian Kapasitas Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan Menggunakan
HEC-RAS
Gambar 4.68 Profil Muka Air Setelah Normalisasi
Gambar 4.68 menunjukan profil muka air setelah dilakukan normalisasi, dapat dilihat pada gambar tersebut bahwa tidak
terjadi limpasan di sepanjang aliran Sungai Sengkarang, baik dengan debit 2 tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan dan
50 tahunan.