42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Objek Penelitian
a. Sekilas Tentang Dukuh Ledok RT 03 Desa Candi Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali
Ampel adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa
Tengah Indonesia. Kantor Kecamatan Ampel terletak di pinggir jalan raya
Solo-Semarang atau, antara kota Boyolali dan Salatiga. Ampel terkenal
karena abon. Abon adalah makanan kering dari daging sapi. Pasar sapi di
Ampel cukup besar.
Pasar sapi ramai pada pasaran hari Kliwon saja. Sapi dan daging
sapi dikirim ke Jakarta dan Yogyakarta. Luas wilayah Ampel 8.468,051
km2
dengan jumlah penduduk 68.498 jiwa dan kepadatan penduduk 758
jiwa/km2. Pada tahun 2007, kecamatan Ampel terdiri dari 20 desa, 358
Dukuh, 149 RW dan 539 RT.
Kecamatan Ampel terletak pada ketinggian 520 sampai dengan
1840 , dan memiliki temperatur udara rata-raya antara 260c-300c.
Penduduk di kecamatan Ampel mayoritas beragama Islam (92%),
Kristen/Katholik (4,52%), sedangkan Hindu-Budha (3,95%). Mata
pencarian penduduk di Kecamatan Ampel mayoritas pada sektor pertanian
21,94%, perkebunan sekitar 0,24%, peternakan 3,42%, industri 0,7%,
sedangkan yang lainnya tersebar pada sektor perdagangan, jasa, angkutan
dan lain-lain.
Salah satu dukuh yang terdapat di Ampel adalah Dukuh Ledok.
Dukuh Ledok di huni kurang lebih 50 kepala keluarga dengan jumlah
penduduk sebanyak 230 jiwa. Mata pencaharian penduduk Dukuh Ledok
rata-rata adalah sebagai seorang petani kebun lahan. Lokasi daerah Dukuh
Ledok berada di seberang jalan Semarang-Solo dan berdekatan dengan
Pabrik Abon Elang sari.
43
B. Uji Validitas, Reliabilitas dan Uji Asumsi
Hasil penelitian yang valid dan reliabel diperlukan instrumen yang valid
dan reliabel pula. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen tersebut
jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
menghasilkan data yang sama pula. Untuk itu harus dilakukan uji validitas
dan reliabilitas menggunakan program SPSS maka dapat dilihat hasil analisa
untuk validitas dan reliabilitas sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Suatu kuesioner yang valid dapat dilanjutkan ke pengujian
hipotesis selanjutnya, dimana r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung> r
tabel). Sementara jika kuesioner tidak valid maka kuesioner atau
pertanyaan tersebut tidak dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis
dimana r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung< r tabel). Hasil uji validitas
menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil pengujian Validitas Merek
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi
(r)
Tabel Korelasi
(r tabel)
Keterangan
Merek (X1)
1 .214 0,361 TIDAK VALID
2 .520 0,361 VALID
3 .737 0,361 VALID
4 .779 0,361 VALID
5 .403 0,361 VALID
6 .374 0,361 VALID
7 .624 0,361 VALID
8 .274 0,361 TIDAK VALID
9 .513 0,361 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.1 Menunjukkan hasil uji validitas instrumen Merek dari 9
pernyataan ada 7 item instrumen dinyatakan valid. Instrumen Merek
dapat digunakan untuk mengukur variabel Merek (X1).
44
Tabel 4.2
Hasil pengujian Validitas Harga
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi (r) Tabel Korelasi
(r tabel)
Keterangan
Harga (X2) 11 .627 0,361 VALID
12 .604 0,361 VALID
13 .453 0,361 VALID
14 .335 0,361 TIDAK VALID
15 .636 0,361 VALID
16 .620 0,361 VALID
17 .230 0,361 TIDAK VALID
18 .309 0,361 TIDAK VALID
19 -.043 0,361 TIDAK VALID
20 .484 0,361 VALID
21 .378 0,361 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.2 Menunjukkan hasil uji validitas instrumen Harga dari
12 pernyataan ada 7 item instrumen dinyatakan valid. Instrumen Harga
dapat digunakan untuk mengukur variabel Harga(X2)
Tabel 4.3
Hasil pengujian Validitas Keputusan Pembelian.
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi
(r)
Tabel Korelasi
(r tabel)
Keterangan
Keputusan
Pembelian (Y)
22 .533 0,361 VALID
23 .627 0,361 VALID
24 .491 0,361 VALID
25 .608 0,361 VALID
26 .414 0,361 VALID
27 .334 0,362 TIDAK VALID
28 .267 0,361 TIDAK VALID
29 -.046 0,361 TIDAK VALID
30 .138 0,361 TIDAK VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.3 Menunjukkan hasil uji validitas instrumen Keputusan
Pembelian dari 9 pernyataan ada 5 item instrumen dinyatakan valid.
45
Instrumen Keputusan Pembelian dapat digunakan untuk mengukur
variabel Keputusan Pembelian (Y).
b. Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha
cronbrach, dimana suatu kuesioner atau pernyataan dikatakan reliabel
jika nilai alpha cornbrach > 0,6. Hasil perhitungan reliabilitas dengan
menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel α Hitung Standar α Keterangan
Merek 0,804 0,6 Reliabel
Harga 0,682 0,6 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,709 0,6 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
Dari hasil pengujian diatas diperoleh bahwa variabel bebas yaitu
merek memiliki reliabilitas sebesar 0,804, kemudian harga 0,682 serta
variabel terikatnya keputusan pembelian sebesar 0,709 telah dikatakan
sebagai variabel penelitian yang reliabel, dimana nilai alpha cronbach
lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel penelitian
layak untuk diujikan ke pengujian hipotesis selanjutnya.
c. Uji Asumsi
a) Uji Normalitas
Dalam pengujian ini sampel yang akan dipakai untuk analisis
haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan
tingkat signifikansi α= 5% (0,05) Uji normalitas dalam penelitian ini
dengan teknik kolmogrov smirnov dengan menggunakan IBM SPSS
statistic versi 16.0.
46
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data
Hubungan Merek dan HargaTerhadap Keputusan Pembelian
Diketahui bahawa nilai signifikansi untuk variabel Keputusan
Pembelian sebesar 0,081 variabel Merek 0,200, dan variabel Harga
memilikinilai signifikansi sebesar 0,200,jadi dalam penelitian ini
variabel Keputusan Pembelian, Merek dan Harga berdistribusi normal
karena memiliki nilai signifikansi lebih dari >0,05. Hal tersebut dapat
dilihat pada Tabel Uji Normalitas diatas.
b) Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Analisis tersebut menggunakan oneway ANOVA (analysis of
variances) dan uji signifikan linearitas ini dilakukan dengan uji F-test
garis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak
linear.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Merek .099 54 .200* .967 54 .149
Harga .092 54 .200* .976 54 .336
KeputusanPembelian .113 54 .081 .954 54 .036
a. Lilliefors Significance Correction
47
Tabel 4.6
Hasil Uji Linieritas Data
Hubungan Merek Terhadap Keputusan Pembelian
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Merek *
KeputusanPembel
ian
Between
Groups
(Combined) 861.315 15 57.421 3.956 .000
Linearity 333.190 1
333.19
0 22.958 .000
Deviation
from
Linearity
528.125 14 37.723 2.599 .010
Within Groups 551.500 38 14.513
Total 1412.815 53
Hasil uji linieritas menunjukan bahwa nilai signifikansi pada
variabel Merek sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti data
Merek dan Keputusan Pembelian dalam penelitian ini terdapat
hubungan Linier secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat di tabel
uji linieritas diatas.
Tabel 4.7
Hasil Uji Linieritas Data
Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Harga *
KeputusanPembelian
Between Groups (Combined) 612.192 15 40.813 1.485 .160
Linearity 294.088 1 294.088 10.700 .002
Deviation from
Linearity 318.104 14 22.722 .827 .637
Within Groups 1044.401 38 27.484
Total 1656.593 53
48
Hasil uji linieritas menunjukan bahwa nilai signifikansi pada
variabel Harga sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti data
Harga dan Keputusan Pembelian dalam penelitian ini terdapat
hubungan Linier secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat di tabel
uji linieritas diatas.
C. Analisis Pendahuluan
a. Analisis Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah ada Hubungan
Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Prabayar Produk
INDOSAT IM3 Di Desa Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas
dan satu variabel terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti,
maka dalam penelitian ini dibutuhkan tiga macam data, yaitu:
1.Data Merek sebagai variabel bebas (X1)
2.Data Harga sebagai variabel bebas (X2)
3.Data Keputusan Pembelian sebagai variabel terikat (Y)
Pada penelitian ini dilakukan analisis deskriptif dengan memberi
gambaran data tentang jumlah data, range, minimum, maksimum, mean,
dan standar deviasi serta variance. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner. Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan
kemudian dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16.
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Merek Harga KeputusanPembelian
N Valid 54 54 54
Missing 0 0 0
Mean 29.1481 36.3704 29.0926
Std. Deviation 5.16303 5.59075 4.36655
Variance 26.657 31.256 19.067
Range 21.00 28.00 20.00
Minimum 18.00 19.00 16.00
Maximum 39.00 47.00 36.00
Sumber : SPSS 16.0 (Data diolah)
49
Berdasarkan tabel 4.8 variabel Merek menunjukkan bahwa jumlah
data (N) sebanyak 54 mempunyai nilai rata – rata (mean) 29,14 dengan
nilai maksimum 39 dan nilai minimum 18 serta standar deviasinya
sebesar 5,163 sedangkan variancenya sebesar 26,657. Variabel Harga
menunjukkan bahwa jumlah data (N) sebanyak 54 mempunyai nilai rata
– rata (mean) 36,37 dengan nilai maksimum 47 dan nilai minimum 19
serta standar deviasinya sebesar 5,590 sedangkan variancenya sebesar
31,256. Variabel Keputusan Pembelian menunjukkan bahwa jumlah
data (N) sebanyak 54 mempunyai nilai rata-rata (mean) 29,09 dengan
nilai maksimum 36 dan nilai minimum 16 serta standarbdeviasinya
sebesar 4,366 sedangkan variance sebesar 19,067. Untuk memperjelas
data – data penelitian di buat tabel distribusi frekuensi pada masing –
masing variabel sebagai berikut :
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Merek Warga Dukuh
Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi
NO Skor
Frekuensi
Kategori Jumlah Prosentase
(%)
1 18-22 Rendah 6 11.1
2 23-27 Agak Rendah 14 25.9
3 28-32 Sedang 18 33.3
4 33-37 Agak Tinggi 15 27.8
5 38-42 Tinggi 1 1.9
Jumlah 54 100
Sumber : SPSS 16.0 (Olah Data)
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan distribusi frekuensi variabel
Merek Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Candi. Distribusi frekuensi
menjelaskan bahwa 6 responden berada pada kategori rendah (11,1%).
Terdapat 14 responden berada pada kategori agak rendah (14%).
Terdapat 18 responden berada pada kategori sedang (33,3%). Terdapat
15 responden berada pada kategori agak tinggi (27,8%), dan terdapat 1
50
responden berada pada kategori tinggi (1,9%). Demikian maka variabel
Merek Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi berada dalam
kategori Sedang.
Tabel 4.10Distribusi Frekuensi Variabel Harga Warga Dukuh
Ledok Gejikan Rt 03 Desa Candi
NO Skor
Frekuensi
Kategori Jumlah Prosentase
(%)
1 19-24 Rendah 1 1.9
2 25-30 Agak Rendah 10 18.5
3 31-36 Sedang 18 33.3
4 37-42 Agak Tinggi 18 33.3
5 43-48 Tinggi 7 13.0
Jumlah 54 100
Sumber : SPSS 16.0 (Olah Data)
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan distribusi frekuensi variabel
Harga pada Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Candi. Distribusi
frekuensi menjelaskan bahwa 1 responden berada pada kategori rendah
(1,9%). Terdapat 10 responden berada pada kategori agak rendah
(18,5%). Terdapat 18 responden berada pada kategori sedang (33,3%).
Terdapat 18 responden berada pada kategori agak tinggi (33,3%), dan
terdapat 7 responden berada pada kategori tinggi (13,0%). Demikian
variabel Harga Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Candi berada dalam
kategori Sedan dan juga Agak Tinggi.
51
Tabel 4.11Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian
Warga Dukuh Ledok Gejikan Rt 03
NO Skor
Frekuensi
Kategori Jumlah Prosentase
(%)
1 16-20 Rendah 3 5.6
2 21-25 Agak Rendah 6 11.1
3 26-30 Sedang 21 38.9
4 31-35 Agak Tinggi 22 40.7
5 36-40 Tinggi 2 3.7
Jumlah 54 100
Sumber : SPSS 16.0 (Olah Data)
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan distribusi frekuensi variabel
Keputusan Pembelian pada Warga Dukuh Ledok Gejikan RT 03 Desa
Candi. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 3 responden berada
pada kategori rendah (5.6%). Terdapat 6 responden berada pada
kategori agak rendah (11,1%). Terdapat 21 responden berada pada
kategori sedang (38,9%). Terdapat 22 responden berada pada kategori
agak tinggi (40,7%), dan terdapat 2 responden berada pada kategori
tinggi (3,7%). Demikian maka variabel Keputusan Pembelian Warga
Dukuh Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi berada dalam kategori Agak
Tinggi.
52
D. Analisis Lanjutan
a. Korelasi Product Moment antara Merek dengan Keputusan Pembelian
Tabel 4.12 Korelasi Produk Moment Merek dengan Keputusan
Pembelian Kartu Prabayar INDOOSAT IM3 Warga Dukuh Ledok
Gejikan RT 03 Desa Candi
Correlations
Merek KeputusanPembelian
Merek Pearson Correlation 1 .486**
Sig. (2-tailed) .000
N 54 54
KeputusanPembelian Pearson Correlation .486** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data diolah Tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Perhitungan korelasi menggunakan progam perhitungan data
statistik SPSS for Windows versi 16.0. Sesuai dengan hipotesis yang
ditetapkan dan peneliti belum mengetahui arah penelitian, maka signifikansi
yang digunakan adalah two-tailed atau uji dua sisi. Koefisien korelasi antara
Merek dengan Keputusan Pembelian sebesar 0,486 pada taraf signifikansi ɑ
5%. Dapat disimpulkan bahwa nilai hitung koefesien ini tergolong pada
korelasi yang semakin kuat dalam artian nilai korelasi mendekati angka 1.
Koefesien korelasi tersebut + artinya terdapat hubungan positif antara
Merek dengan Keputusan Pembelian. Signifikansi dua sisi menunjukan
angka sebesar 0,000, hal ini menunjukan bahwa adanya signifikansi antara
Merek dengan Keputusan Pembelian, karena ɑ < 0,05 (0,000<0,05). Jadi
dapat dikatakan bahwa variabel Merek dengan Keputusan Pembelian
mempunyai hubungan karena berada pada signifikansi dibawah tingkat
kesalahan 0,05 dengan tingkat hubungan sebesar 0,486.
53
b. Korelasi Product Moment antara Harga dengan Keputusan Pembelian
Tabel 4.13 Korelasi Produk Moment Merek dengan Keputusan
Pembelian Kartu Prabayar INDOOSAT IM3 Warga Dukuh Ledok
Gejikan RT 03 Desa Candi
Correlations
Harga
KeputusanPembelia
n
Harga Pearson Correlation 1 .464**
Sig. (2-tailed) .000
N 54 54
KeputusanPembelian Pearson Correlation .464** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data diolah Tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Perhitungan korelasi menggunakan progam perhitungan data
statistik SPSS for Windows versi 16.0. Sesuai dengan hipotesis yang
ditetapkan dan peneliti belum mengetahui arah penelitian, maka signifikansi
yang digunakan adalah two-tailed atau uji dua sisi. Koefisien korelasi antara
Harga dengan Keputusan Pembelian sebesar 0,467 pada taraf signifikansi ɑ
5%. Dapat disimpulkan bahwa nilai hitung koefesien ini tergolong pada
korelasi yang semakin kuat dalam artian hasil korelasi mendekati angka 1.
Koefesien korelasi tersebut + artinya terdapat hubungan positif antara Harga
dengan Keputusan Pembelian. Signifikansi dua sisi menunjukan angka
sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwa adanya signifikansi antara Harga
dengan Keputusan Pembelian, karena ɑ < 0,05 (0,000<0,05). Jadi dapat
dikatakan bahwa variabel Harga dengan Keputusan Pembelian mempunyai
hubungan karena berada pada signifikansi dibawah tingkat kesalahan 0,05
dengan tingkat hubungan sebesar 0,464.
54
c) Uji Korelasi Berganda antara Merek dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian
Tabel 4.14 Korelasi Berganda Merek dan Harga dengan
Keputusan Pembelian Kartu Prabayar INDOOSAT IM3 Warga
Dukuh Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi
Sumber : Data yang diolah Tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Perhitungan korelasi menggunakan progam perhitungan data
statistik SPSS for Windows versi 16.0. Merek dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian menghasilkan koefisien korelasi Sig.F Change =
0,001 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat kesalaha α = 0,05,
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima atau ada hubungan simultan antara
Merek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian. Hal tersebut juga bisa
dilihat dari tabel pedoman terprestasi korelasi pada 0,400 – 0,600 yang
memiliki hasil Cukup. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel Merek dan
Harga dengan Keputusan Pembelian mempunyai hubungan yang Cukup
kuat dengan r hitung sebesar 0,489, variabel merek dan harga memiliki
kontribusi sebesar 0,209, sedangkan 79,1% ditentukan oleh variabel faktor
lain.
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .489a .239 .209 3.884 .239 8.002 2 51 .001
a. Predictors: (Constant), Harga, Merek
55
E. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol
(Ho) yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan tertentu
hipotesis alternative (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan hipotesis yang
diajukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Hubungan antara Merek dengan Keputusan Pembelian
Analisis data korelasi antara Merek dengan Keputusan Pembelian
diperoleh koefesien korelasi sebesar ry1 = 0,486 maka Ha1 diterima (korelasi
kuat), dan angka probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar ɑ =
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak (signifikan). Jadi hal tersebut dapat diartiakan
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara Merek dengan Keputusan
Pembelian.
2. Hubungan antara Harga dengan Keputusan Pembelian
Analisis data korelasi antara Harga dengan Keputusan Pembelian
diperoleh koefesien korelasi sebesar ry2 = 0,464 maka Ha2 diterima (korelasi
kuat), dan angka probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar ɑ =
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak (signifikan). Jadi hal tersebut dapat diartiakan
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara Harga dengan Keputussan
Pembelian.
3. Hubungan antara Merek dan Harga dengan Keputusan Pembelian
Perhitungan korelasi berganda Fasilitas belajar dan Interaksi sosial
dengan Kemandirian Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar r (hitung)
= 0,489 yang menandakan bahwa ada hubungan antara Merek dan Harga
dengan Keputusan Pembelian. Hal tersebut dilihat dari tabel pedoman
interpretasi korelasi pada 0,60 – 0,799 yang memiliki hasil kuat. Variabel
merek dan harga memiliki kontribusi yang dilihat dari R square, yaitu sebesar
0,239 atau 23,9% sedangkan 76,1% ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan
tabel model summary diperoleh nilai probabilitas (sig.F change) = 0,001.
Karena nilai sig.F change 0,000 < 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak
dan H1 diterima, Jadi dapat dikatakan bahwa variabel Merek dan Harga dengan
Keputusan Pembelian ada hubungan yang simultan dan signifikan.
56
F. Pembahasan Hasil Analisis
Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai Hubungan Merek dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian Kartu Prabayar Produk Indoosat IM3 Di Dukuh
Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara merek dengan keputusan
pembelian produk Indoosat IM3, kemudian juga terdapat hubungan antara
harga dengan keputusan pembelian produk Indoosat IM3.
Keputusan pembelian atau pemakaian suatu produk komunikasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu merek dan harga yang ditawarkan oleh
provider. Untuk itu perusahaan harus dapat memberikan keunggulan
produknya baik dengan kualitas dan kepuasan yang didapatkan oleh pengguna.
Pada hasil perhitungan diketahui prediktor merek (X1) memiliki hubungan
yang signifikan terhadap keputusan pembelian dari pengguna. Hasil analisis
yang diperoleh bahwa variabel merek (X1) memiliki hasil korelasi sebesar
0,486 dan signifikan. Sedangkan tingkat signifikansi dikatakan signifikan karen
dari tabel nampak bahwa sig (2-tailed) sebesar α = 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,000< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen dalam membeli produk
indoosat IM3 melihat dari kualitas yang di tawarkan oleh provider, pengenalan
produk melalui iklan, serta memiliki citra merek yang baik. Dalam membuat
kekuatan merek dapat melalui bauran promosi komunikasi pemasaran
(promotion mix). Menurut Stanton yang dikutip oleh Saladin (2006:172),
“bauran pemasaran adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan,
promosi penjualan, publisitas dan hubungan yang membantu pencapaian tujuan
penjualan”. Contoh membangun kepopuleran merek dengan strategi
komunikasi melalui periklanan. Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa,
suatu kepribadian khusus adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek
utnuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa atau kepribadian tersebut
dalam satu bentuk iklan, atupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran
lainnya. Dengan demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap
terjaga ditengah-tengah maraknya persaingan. Membangun popularitas adalah
salah satu kunci yang dapat membentuk Brand Image.
57
Hasil perhitungan diketahui Harga (X2) memiliki hubungan positif dan
signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian dari pengguna. Hasil analisis
yang diperoleh bahwa variabel harga (X2) memiliki hasil korelasi sebesar
0,464 dan sginifikan. Sedangkan tingkat signifikansi dikatakan signifikan
karena dari tabel nambah bahwa sig (2-tailed) sebesar α = 0,000 lebih kecil dari
0,05 (0,000< 0,05). Menurut Mowen & Minor (2002:318), yang menyatakan
bahwa, “Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi
oleh konsumen dalam mengambil keputusan dan manajer perlu benar-benar
menyadari peran harga tersebut dalam pembentukan sikap konsumen.” Jadi
harga memiliki peran yang penting dalam menentukan keputusan pembelian
konsumen, karen aharag merupakan salah satu atribut yang paling penting yang
dievaluasi oleh konsumen dalam pengambilan keputusan. Harga digunakan
konsumen untuk memutuskan cara mendapatkan manfaat dan nilai dari daya
belinya. Oleh karena itu, harga yang ditawarkan harus semakin baik.
Hasil dari perhitungan korelasi berganda menunjukkan bahwa 0,209
variabel Keputusan Pembelian mempunyai hubungan denagn variabel Merek
(X1) dan variabel Harga (X2), sehingga ada 79,1% berkontribusi terhadap
keputusan pembelian dari faktor lain selain variabel X1 dan X2 dalam
penelitian ini. Citra merek dapat terbentuk dari pengalaman konsumen saat
membeli atau menggunakan suatu produk. Menurut Tatik Suryani (2013 : 86)
citra merek mempunyai peran penting dalam mempengaruhi perilaku
pembelian. Konsumen yang mempunyai citra positif terhadap merek cenderung
memilih merek tersebut dalam pembelian. Apabila dalm membeli produk
tersebut konsumen mendapat pelayanan maupun kualitas produk yang baik
sesuai dengan keinginanya maka mereka akan memilih produk tersebut dan
terbentuk citra merek positif dibenak konsumen terhadap merek tersebut.
Sehingga konsumen akan mempercayai merek itu dan melakukan keputusan
pembelian.
Penempatan citra merek dalam benak konsumen harus dilakukan secara
terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima
positif. Citra merek merupakan persepsi konsumen terhadap suatu merek yang
58
dapat terbentuk melalui informasi maupun pengalaman konsumen tersebut
setelah melakukan keputusan pembelian pada suatu merek.
Keputusan pembelian merupakan perilaku atau tindakan seseorang untuk
membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang
telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko
yang mungkin ditimbulkannya. Keputusan pembelian dapat diambil dengan
mempertimbangkan pengalaman maupun citra merek suatu produk yang
diyakini oleh konsumen tersebut. Selain itu harga juga menjadi pertimbangan
penting bagi konsumen yang kurang mengetahui suatu produk sebelum
melakukan keputusan pembelian.
Konsumen yang kurang mengenal suatu merek produk biasanya
mengambil keputusan pembelian secara singkat dengan mempertingkan harga.
Menurut Fajar Laksana (2008 : 105), harga adalah jumlah uang (kemungkinan
ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa
kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan
variabel yang digunakan oleh konsumen karena berbagai alasan, baik secara
ekonomis yang akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang
selalu berkompetisi. Persepsi harga sangat mempengaruhi keputusan konsumen
untuk menggunakan suatu produk.
Harga berperan sebagai penentu konsumen melakukan keputusan
pembelian. Jika konsumen menganggap bahwa harga lebih tinggi dari nilai
produk, maka tidak akan membeli produk tersebut. Sebaliknya jika konsumen
menganggap harga berada di bawah nilai produk, maka mereka akan membeli
produk tersebut.
Merek dan harga memiliki peranan penting sebagai pertimbangan warga
dukuh Ledok Gejikan Rt 03 dalam melakukan keputusan pembelian pada
produk Indoosat IM3. Konsumen atau warga akan memperhatikan citra
merek dan harga sebelum melakukan keputusan pembelian agar apa yang
mereka dapatkan sebanding dengan uang yang mereka keluarkan untuk
mendapatkan produk tersebut.
59
Hasil penelitian ini bukan hanya faktor merek dan harga yang
mempengaruhi keputusan pembelian warga dukuh Ledok Gejikan, terdapat
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Faktor
yang pertama adalah faktor secara sosial, di mana warga memilih
menggunakan provider tersebut karena semua keluarga menggunakan provider
yang sama. Faktor kedua adalah kualitas produk yang di tawarkan oleh
provider, dengan kualitas yang memuaskan maka pengguna akan tetap setia
menggunakan produk tersebut. Faktor ketiga adalah dimana banyak promosi
yang di tawarkan oleh pihak provider yaitu gratis telephon selama beberapa
bulan dengan sesama provider.