-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 URAIAN UMUM
Tanah pada umumnya mempunyai karateristik yang sangat beragam
dalam setiap jenisnya. Pengujian klasifikasi tanah dilakukan di laboratorium
mekanika tanah Unika Soegijapranata, meliputi pengujian: saringan (grain
size), hidrometer, dan uji geser langsung (direct shear) merupakan pengujian
awal untuk mengetahui sifat-sifat dasar fisis dari tanah tersebut.
Salah satu tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk
mengetahui daya dukung tanah di wilayah Gunungpati, Ungaran, dan
Ngaliyan. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian adalah sampel
tanah asli (undisturb sample) dan tanah terganggu (disturbed) pada
kedalaman ±80 cm. Sampel tanah dilakukan pengujian klasifikasi tanah
untuk mengetahui karakteristik tanah.
4.2 STUDI KASUS GUNUNGPATI
Peneliti memilih tanah wilayah Gunungpati karena wilayah tersebut
sangat berpotensi untuk dibangun perumahan khususnya di wilayah
kelurahan Ngijo, karena wilayah kelurahan Ngijo dekat dengan kampus
UNNES.
4.2.1 Klasifikasi Tanah Gunungpati
Klasifikasi tanah diperlukan agar dapat mengetahui jenis dan
karakteristik tanah.
4.2.1.1 Analisis Butiran Tanah
Material tanah pada wilayah penelitian di wilayah
Gunungpati dapat berupa butiran kasar maupun butiran halus.
Oleh karena itu dilakukan penelitian atau uji analisis
distribusi ukuran butir tanah dengan pengujian saringan dan
pengujian hidrometer. Pengujian dilakukan di Laboratorium
Mekanika Tanah Unika Soegijapranata.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
a. Analisis Saringan
Hasil dari pengujian saringan diketahui bahwa tanah pada
wilayah Gunungpati mempunyai material butiran halus.
Pada Tabel (4.1) diketahui bahwa sampel tanah
mengandung 0,04% gravel, 69,6% sand, 30% silt - clay.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Saringan Tanah Gunungpati
No.
Saringan
Diameter
Saringan
(mm)
Berat
Saringan
(gr)
Berat
tanah +
Saringan
(gr)
Berat
Tertahan
(gr)
%
Tertahan
%
Lolos
- - - - - 0 100
4 4,750 419,8 420 0,2 0,04 99,96
10 2,000 407,8 438,4 30,6 6,12 93,84
20 0,850 397,8 527,8 130 26 67,84
40 0,425 381,2 455,3 74,1 14,82 53,02
80 0,180 400,6 430,7 30,1 6,02 47
100 0,125 382 398,8 16,8 3,36 43,64
200 0,075 351,6 369,6 18 3,6 40,04
Pan - 394,6 594,8 200,2 40,04 0
Jumlah 500 100
Sumber: Dokumen Pribadi
b. Analisis Hidrometer
Pengujian hidrometer didasarkan pada hasil
pengujian saringan (grain size). Menurut Bowles (1991),
apabila tanah uji ≥ 20% lolos saringan No. 200, maka
perlu dilakukan pengujian hidrometer.
Peneliti membuat 3 sampel pengujian hidrometer
agar mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan
pengujian saringan sampel tanah Gunungpati, persentase
tanah uji yang lolos saringan No. 200 lebih dari 20%, yaitu
sebanyak 40,04%. Oleh sebab itu dilakukan pengujian
hidrometer. Peneliti mengambil salah satu sampel tanah
dari ketiga sampel analisis hidrometer untuk memperoleh
grafik analisis butiran tanah.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.1 Grafik Analisis Butiran Tanah Gunungpati
Sumber: Dokumen Pribadi
Tabel 4.2 Prosentase Analisis Butiran Tanah Gunungpati
Persentase gravel (%) 0,04
Persentase coarse to medium sand (%) 50,6
Persentase fine sand (%) 19
Persentase silt – clay (%) 30
D10 0,004
D60 0,63
D30 0,035
Cu =
157,5
Cc =
0,5
Sumber: Dokumen Pribadi
Menurut Das (1995) sistem ini mengelompokkan tanah
kedalam dua kelompok, yaitu:
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
1. Tanah berbutir kasar (coarse grained soil), yaitu: tanah
kerikil dan pasir dimana kurang dari 50% berat total
contoh tanah lolos ayakan No. 200, simbolnya dimulai
dengan huruf G adalah untuk kerikil (gravel) dan S untuk
pasir (sand)
2. Tanah berbutir halus (fine grained soil), yaitu: tanah
dimana lebih dari 50% berat total contoh tanah lolos
ayakan No. 200, simbolnya berawal dengan huruf M
untuk lanau (silt) anorganik, C untuk lempung (clay)
anorganik dan O untuk lanau-organik dan lempung
organik Simbol PT digunakan untuk tanah gambut
(peat).
Tanah yang bergradasi baik mempunyai nilai Cu > 4
(untuk tanah kerikil), Cu > 6 (untuk pasir), dan Cc antara 1 –
3 (untuk kerikil & pasir), Sedangkan hasil penelitian sempel
tanah Gunungpati Cc sebesar 0,5. Tanah tersebut bergradasi
buruk, Sedangkan nilai Cu sebesar 157,5 menunjukan
campuran tanah berpasir. Saringan No. 4 diameter 4,75 mm
persentase kerikil tertahan kurang dari 50% yaitu 0,04%, dan
persentase pasir lolos lebih dari 50% yaitu 69,6% maka
termasuk jenis tanah pasir bergradasi buruk sedikit
mengandung butiran halus.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.3 Klasifikasi Tanah Gunungpati
Sumber: Buku Teknik Fondasi 1 (Hardiyatmo, 1996)
4.2.1.2 Uji Geser Langsung
Nilai kuat geser langsung diperoleh dari hubungan
nilai tegangan normal dan tegangan geser tanah yang
dilakukan dengan uji direct shear. Dari hasil pengujian direct
shear akan didapatkan nilai sudut geser tanah dan kohesi
tanah. Pada pengujian direct shear diperoleh pula nilai berat
isi tanah asli yaitu sebesar 1,82 t/m3.
Sampel tanah Gunungpati yang digunakan dalam uji
geser langsung yaitu tanah asli (undisturb) yang memiliki
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
jenis tanah pasir bergradasi buruk sedikit mengandung
butiran halus.
Dalam pengujian uji geser langsung peneliti
melakukan pengujian sebanyak 3 kali percobaan dengan
beban yang berbeda-beda yaitu 5 kg, 10 kg dan 15 kg agar
memperoleh nilai sudut geser tanah dan kohesi tanah yang
akurat. Dalam Tabel (4.4) ditampilkan nilai-nilai tegangan
normal dan tegangan geser maksimum.
Tabel 4.4 Tegangan-tegangan Normal dan Geser Maks
Tanah Gunungpati
Beban
(Kg)
Tegangan Normal
(Kg/cm2)
Tegangan Geser Maks
(Kg/cm2)
5 0,1769 1,5476
10 0,3539 1,7714
15 0,5308 2,0032 Sumber: Dokumen Pribadi
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara Tegangan Geser dengan Peralihan Horizontal Tanah Gunungpati
Sumber: Dokumen Pribadi
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2
2.1
2.2
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300
Teg
an
gan
Ges
er (τ)
(kg/c
m²)
Peralihan Horizontal (mm)
Beban 15 kg
Beban 10 kg
Beban 5 kg
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.3 Grafik Nilai Phi dan Kohesi Tanah Gunungpati
Sumber: Dokumen Pribadi
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2
2.1
2.2
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2
Teg
an
gan
Ges
er M
ak
s (τ
ma
ks)
(k
g/c
m²)
Tegangan Normal (σ) (kg/cm²)
Beban 5 kg Beban 10 kg Beban 15 kg
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Nilai yang didapat:
c = 1,4 Kg/cm2
= TAN-1
= TAN-1
= 47,290
Tabel 4.5 Diskripsi Tanah Berdasarkan Phi Tanah Gunungpati
Soil Description Class (0)
Silty sand, sand- silt mix SM 34
Clayey sand, sand- clay mix SC 31
Silt and clayey silts ML 32
Clay of low plasticity CL 28
Clayey silts, elasticsilt MH 25
Clay of hight plasticity CH 19
Lempung padat >30
Lempung lunak 340
yaitu
= 47,290
dari Tabel (4.5) didapat tanah termasuk “Pasir
Kelanauan”, dimana tanah tersebut memiliki tekstur kaku dan
keras ketika ditekan dengan ibu jari.
4.2.2 Nilai CBR Berdasarkan Uji DCP Tanah Gunungpati
Pada pengujian di lapangan diperoleh nilai DCP berdasarkan
kedalaman konus yang masuk ke dalam tanah dengan satu kali
tumbukan palu. Untuk mengetahui besarnya nilai CBR, maka
ditentukan sembilan titik pengujian DCP dengan lima puluh kali
tumbukan palu pada masing-masing titik.
4.2.2.1 Nilai CBR Berdasarkan Rumus Log Tanah Gunungpati
Dalam perhitungan CBR berdasarkan Rumus Log,
menggunakan persamaan Log model NCDOT (Pavement,
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
1998) dengan material yang diuji agregat tanah dasar dan
kohesif.
Berdasarkan hasil pengujian di lapangan diperoleh
nilai DCP di lapangan yang bervariasi, oleh karena itu nilai
CBR lapangan yang diperoleh berbeda-beda setiap titik
pengujian DCP di lapangan. Hasil perhitungan nilai CBR
berdasarkan persamaan Log model dapat dilihat pada Tabel
(4.6).
Tabel 4.6 Nilai CBR dengan Persamaan Log Model Tanah
Gunungpati
Titik Ke CBR (%)
Log
1 32,96646
2 25,43474
3 24,25551
4 25,37602
5 26,60949
6 26,85809
7 27,64969
8 27,501
9 25,38787 Sumber: Dokumen Pribadi
4.2.2.2 Nilai CBR Berdasarkan Grafik Korelasi Nilai CBR Tanah
Gunungpati
Untuk mengetahui nilai CBR berdasarkan grafik
korelasi, dibutuhkan kedalaman konus DCP yang masuk ke
dalam tanah setiap lima tumbukan. Maka akan didapat grafik
hubungan antara kedalaman dengan penetrasi. Hasil
perhitungan nilai CBR berdasarkan Grafik Korelasi CBR
dapat dilihat pada Tabel (4.7).
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.7 Nilai CBR dengan Grafik Korelasi CBR Tanah
Gunungpati
Titik Ke CBR (%)
Korelasi CBR
1 27
2 25
3 25
4 25
5 26
6 27
7 26,5
8 26,5
9 26 Sumber: Dokumen Pribadi
4.2.2.3 Nilai CBR Metode Log dengan Metode Grafik Korelasi Nilai
CBR Tanah Gunungpati
Hasil perhitungan nilai CBR lapangan berdasarkan
persamaan Log Model dengan grafik korelasi dapat dilihat
pada Tabel (4.8).
Tabel 4.8 Nilai CBR antara Metode Log dengan Grafik
Korelasi Tanah Gunungpati
Titik
Ke
CBR (%)
Log Korelasi CBR
1 32,96646 27
2 25,43474 25
3 24,25551 25
4 25,37602 25
5 26,60949 26
6 26,85809 27
7 27,64969 26,5
8 27,501 26,5
9 25,38787 26 Sumber: Dokumen Pribadi
Dalam penelitian ini digunakan nilai CBR
berdasarkan nilai terendah. Nilai rata-rata CBR lapangan
metode Log adalah sebesar 26,89% dan metode Grafik
Korelalsi CBR adalah sebesar 25,94%. Untuk menentukan
nilai CBR desain dari nilai CBR sebanyak sembilan titik
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
seperti dalam Tabel (4.8), maka digunakan nilai Standard
Deviasi sampel untuk tingkat kesalahan maksimum 5%
dengan rumus sebagai berikut:
∑ ̅
Rumus ini digunakan karena pengumpulan data penelitian
dilakukan secara sampling.
̅
Pada Tabel (4.9) ditampilkan nilai CBR dengan metode Log.
Tabel 4.9 Nilai CBR Desain Berdasarkan Metode Log Tanah
Gunungpati
Titik
Ke
CBR (%) ̅
Log
1 32,96646 36,8844
2 25,43474 2,127124
3 24,25551 6,957446
4 25,37602 2,30187
5 26,60949 0,080496
6 26,85809 0,001233
7 27,64969 0,572267
8 27,501 0,369411
9 25,38787 2,266034
∑ 51,56
S 2,538707
CBR desain 22,72 Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Tabel (4.10) ditampilkan nilai CBR dengan metode
grafik korelasi nilai CBR.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.10 Nilai CBR Desain Berdasarkan Metode Grafik
Korelasi CBR Tanah Gunungpati
Titik
Ke
CBR (%) ̅
Korelasi CBR
1 27 1,114198
2 25 0,891975
3 25 0,891975
4 25 0,891975
5 25,5 0,197531
6 27 1,114198
7 26,5 0,308642
8 26,5 0,308642
9 26 0,003086
∑ 5,72
s 0,845741
CBR desain 24,5532 Sumber: Dokumen Pribadi
Berdasarkan kedua nilai yang diperoleh dipilih CBR desain
sebesar 22,72%.
4.2.3 Hubungan antara Nilai CBR dengan Daya Dukung Ultimit
Terzaghi Tanah Gunungpati
Berdasarkan olah data dari penyelidikan di lapangan untuk
mendapatkan nilai CBR desain serta penyelidikan di laboratorium
untuk mendapatkan berat isi tanah asli, nilai sudut geser dan kohesi,
maka diperoleh hasil dalam Tabel (4.11).
Tabel 4.11 Nilai-nilai yang Diperoleh dari Hasil Penyelidikan Tanah
Gunungpati
CBR 0,1`` 22,72%
γ 1,82 t/m3
C 14 t/m2
Ø 47,290
235 252 625
Sumber: Dokumen Pribadi
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Nilai CBR 0,1`` diperoleh dari hasil olah data nilai CBR
lapangan berdasarkan metode Log. Sedangkan untuk nilai ,
dan diperoleh dari hasil nilai sudut geser sebesar 47,290
kemudian ditarik garis pada grafik hubungan Ø dan , , .
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel (4.11) maka
diperoleh nilai daya dukung ultimit Terzaghi dan beban berdasarkan
nilai CBR. Nilai tersebut ditampilkan pada Tabel (4.12).
Tabel 4.12 Hasil Olah Data Perhitungan Terzaghi dan CBR pada Kedalaman 1
meter Tanah Gunungpati
B
(m)
A Df
(m)
qu
(t/m2)
CBR
(%)
Beban
Berdasarkan
Nilai CBR
(ton)
Parameter 32,84×CBR
(ton) (m2) (in2) Parsial Rerata
0,9 0,81 1255,50
1
5145,140
22,72
129,49 39,73
32,84
4252,49
0,92 0,8464 1311,92 5154,240 135,31 38,09 4443,59
0,94 0,8836 1369,58 5163,340 141,25 36,55 4638,89
0,96 0,9216 1428,48 5172,440 147,33 35,11 4838,38
0,98 0,9604 1488,62 5181,540 153,53 33,75 5042,08
1 1 1550,00 5190,640 159,86 32,47 5249,98
1,02 1,0404 1612,62 5199,740 166,32 31,26 5462,08
1,04 1,0816 1676,48 5208,840 172,90 30,13 5678,38
1,06 1,1236 1741,58 5217,940 179,62 29,05 5898,88
1,08 1,1664 1807,92 5227,040 186,46 28,03 6123,58
1,1 1,21 1875,50 5236,140 193,43 27,07 6352,48
0,994 0,988036 1531,46
5187,910
157,95 32,85
5187,17
Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Tabel (4.12) ditampilkan berbagai ukuran fondasi
telapak dengan qu dan CBR terkait. Agar nilai CBR dapat setara
dengan nilai qu, maka nilai CBR dikalikan dengan parameter rerata,
dengan angka sebesar 32,84 (merupakan nilai rata-rata dari hasil bagi
antara qu dengan nilai CBR). Sebagai contoh pada B = 1 m, maka
nilai qu untuk kedalaman fondasi Df = 1 m adalah sebesar 5190,64
t/m2, dan nilai pendekatan CBR sebesar 5249,98 ton. Adapun nilai
yang lebih tepat ditemukan jika B = 0,994 m dengan nilai qu sebesar
5187,91 t/m2 dan nilai pendekatan CBR sebesar 5187,17 ton.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Pada Gambar (4.4) ditampilkan hubungan antara daya
dukung ultimit berdasarkan rumus Terzaghi dengan nilai pendekatan
CBR untuk dapat mengetahui perpotongan antara daya dukung
ultimit Terzaghi dan nilai pendekatan CBR.
Gambar 4.4 Hubungan antara Daya Dukung Ultimit Terzaghi dengan Nilai
Pendekatan CBR pada Kedalaman 1 meter Tanah Gunungpati
Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Gambar (4.4) dapat dilihat perpotongan antara garis
daya dukung ultimit Terzaghi dengan nilai pendekatan CBR pada B
= 0,994 m dan daya dukung sebesar 5187 t/m2.
Untuk dapat mengetahui beban izin aksial kolom, maka
diambil B praktis sebesar 1 m dan daya dukung ultimit sebesar 5187
t/m2, maka diperoleh beban izin aksial kolom sebesar 1729 ton
berdasarkan perhitungan berikut:
ton
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15 1.2
Daya D
uk
un
g
Lebar Fondasi
qu
32,84*CBR
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
ton
Berdasarkan contoh perhitungan di atas, diperoleh hasil-hasil
dengan kedalaman fondasi telapak 0,5 meter, 1 meter, 1,5 meter dan
2 meter dalam Tabel (4.13):
Tabel 4.13 Nilai Beban Izin Aksial Kolom dengan Kedalaman 0,5
meter, 1 meter, 1,5 meter, 2 meter pada Tanah Gunungpati.
Df (m) Pa (ton)
0,5 1652,67
1 1729,00
1,5 1805,67
2 1882,00 Sumber: Dokumen Pribadi
Berdasarkan Tabel (4.13) dapat diketahui semakin dalam
fondasi direncanakan, maka semakin besar pula beban izin aksial
kolom yang dapat dipikul oleh tanah tersebut.
4.3 STUDI KASUS UNGARAN
Peneliti memilih tanah wilayah Ungaran Desa Leyangan karena
wilayah tersebut dekat dengan pintu masuk Tol Ungaran, dekat dengan pusat
kota Ungaran sehingga sangat berpotensi dikembangkan untuk dijadikan
perumahan.
4.3.1 Klasifikasi Tanah Ungaran
Klasifikasi tanah diperlukan agar dapat mengetahui jenis dan
karakteristik tanah.
4.3.1.1 Analisis Butiran Tanah
Material tanah pada wilayah penelitian di wilayah
Ungaran dapat berupa butiran kasar maupun butiran halus.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Oleh karena itu dilakukan penelitian atau uji analisis
distribusi ukuran butir tanah dengan pengujian saringan dan
pengujian hidrometer. Pengujian dilakukan di laboratorium
mekanika tanah Unika Soegijapranata.
a. Analisis Saringan
Hasil dari pengujian saringan diketahui bahwa tanah pada
wilayah Ungaran mempunyai material butiran halus. Pada
Tabel (4.14) diketahui bahwa sampel tanah mengandung
0,2% gravel, 49,8% sand, 50% silt - clay.
Tabel 4.14 Hasil Analisis Saringan Tanah Ungaran
No.
Saringan
Diameter
Saringan
(mm)
Berat
Saringan
(gr)
Berat
tanah +
Saringan
(gr)
Berat
Tertahan
(gr)
%
Tertahan
%
Lolos
- - - - - 0 100
4 4,750 419,8 420,8 1 0,2 99,8
10 2,000 407,8 409,2 1,4 0,28 99,52
20 0,850 397,8 430 32,2 6,44 93,08
40 0,425 381,2 451,2 70 14 79,08
80 0,180 400,6 440,2 39,6 7,92 71,16
100 0,125 382 419,6 37,6 7,52 63,64
200 0,075 351,6 393,6 42 8,4 55,24
Pan - 394,6 670,8 276,2 55,24 0
Jumlah 500 100
Sumber: Dokumen Pribadi
b. Analisis Hidrometer
Pengujian hidrometer didasarkan pada hasil
pengujian saringan (grain size). Menurut Bowles (1991),
apabila tanah uji ≥ 20% lolos saringan No. 200, maka
perlu dilakukan pengujian hidrometer.
Peneliti membuat 3 sampel pengujian hidrometer
agar mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan
pengujian saringan sampel tanah Ungaran, persentase
tanah uji yang lolos saringan No. 200 lebih dari 20%,
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
yaitu sebanyak 55,24 %. Oleh sebab itu dilakukan
pengujian hidrometer. Peneliti mengambil salah satu
sampel tanah dari ketiga sampel analisis hidrometer untuk
memperoleh grafik analisis butiran tanah.
Gambar 4.5 Grafik Analisis Butiran Tanah Ungaran
Sumber: Dokumen Pribadi
Tabel 4.15 Prosentase Analisis Butiran Tanah Ungaran
Persentase gravel (%) 0,2
Persentase coarse to medium sand (%) 25,8
Persentase fine sand (%) 24
Persentase silt – clay (%) 50
D10 0,00013
D60 0,1
D30 0,005
Cu =
769,231
Cc =
1,923
Sumber: Dokumen Pribadi
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Menurut Das (1995) sistem ini mengelompokkan tanah
kedalam dua kelompok, yaitu:
1. Tanah berbutir kasar (coarse grained soil), yaitu: tanah
kerikil dan pasir dimana kurang dari 50% berat total
contoh tanah lolos ayakan No. 200, simbolnya dimulai
dengan huruf G adalah untuk kerikil (gravel) dan S untuk
pasir (sand)
2. Tanah berbutir halus (fine grained soil), yaitu: tanah
dimana lebih dari 50% berat total contoh tanah lolos
ayakan No. 200, simbolnya berawal dengan huruf M
untuk lanau (silt) anorganik, C untuk lempung (clay)
anorganik dan O untuk lanau-organik dan lempung
organik Simbol PT digunakan untuk tanah gambut (peat).
Tanah yang bergradasi baik mempunyai nilai Cu > 4
(untuk tanah kerikil), Cu > 6 (untuk pasir), dan Cc antara 1 –
3 (untuk kerikil & pasir), Sedangkan hasil penelitian sempel
tanah Ungaran Cc sebesar 1,923. Tanah tersebut bergradasi
baik, Sedangkan nilai Cu sebesar 769,231 menunjukan
campuran tanah berpasir. Saringan No. 4 diameter 4,75 mm
persentase kerikil tertahan kurang dari 50% yaitu 0,2%, dan
saringan No. 200 diameter 0,075 mm persentase tanah lolos
lebih dari 50% yaitu 55,2% maka termasuk jenis tanah lanau
tak organik dan pasir sangat halus, serbuk batuan atau pasir
halus berlanau atau berlempung.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.16 Klasifikasi Tanah Ungaran
Sumber: Buku Teknik Fondasi 1 (Hardiyatmo, 1996)
4.3.1.2 Uji Geser Langsung
Nilai kuat geser langsung diperoleh dari hubungan
nilai tegangan normal dan tegangan geser tanah yang
dilakukan dengan uji direct shear. Dari hasil pengujian direct
shear juga akan didapatkan nilai sudut geser tanah dan kohesi
tanah. Pada pengujian direct shear diperoleh pula nilai berat
isi tanah asli yaitu sebesar 1,8 t/m3.
Sampel tanah Ungaran yang digunakan dalam uji
geser langsung yaitu tanah asli (undisturb) yang memiliki
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
jenis tanah lanau tak organik dan pasir sangat halus, serbuk
batuan atau pasir halus berlanau atau berlempung.
Dalam pengujian uji geser langsung peneliti
melakukan pengujian sebanyak 3 kali percobaan dengan
beban yang berbeda-beda yaitu 5 kg, 10 kg dan 15 kg agar
memperoleh nilai sudut geser tanah dan kohesi tanah yang
akurat. Dalam Tabel (4.17) ditampilkan nilai-nilai tegangan
normal dan tegangan geser maksimum.
Tabel 4.17 Tegangan-tegangan Normal dan Geser Maks
Tanah Ungaran
Beban
(Kg)
Tegangan Normal
(Kg/cm2)
Tegangan Geser Maks
(Kg/cm2)
5 0,1769 1,1312
10 0,3539 1,4062
15 0,5308 1,5751 Sumber: Dokumen Pribadi
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.6 Grafik Hubungan antara Tegangan Geser dengan Peralihan Horizontal Tanah Ungaran
Sumber: Dokumen Pribadi
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250
Teg
an
gan
Ges
er (τ)
(kg/c
m²)
Peralihan Horizontal (mm)
Beban 15 kg
Beban 10 kg
Beban 5 kg
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.7 Grafik Nilai Phi dan Kohesi Tanah Ungaran
Sumber: Dokumen Pribadi
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2
2.1
2.2
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2
Teg
an
gan
Ges
er M
ak
s (τ
ma
ks)
(k
g/c
m²)
Tegangan Normal (σ) (kg/cm²)
Beban 5 kg Beban 10 kg Beban 15 kg
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Nilai yang didapat:
c = 1 Kg/cm2
= TAN-1
= TAN-1
= 450
Tabel 4.18 Diskripsi Tanah Berdasarkan Phi Tanah Ungaran
Soil Description Class (0)
Silty sand, sand- silt mix SM 34
Clayey sand, sand- clay mix SC 31
Silt and clayey silts ML 32
Clay of low plasticity CL 28
Clayey silts, elasticsilt MH 25
Clay of hight plasticity CH 19
Lempung padat >30
Lempung lunak 340
yaitu
= 450
dari Tabel (4.18) didapat tanah “Campuran Pasir-
Lanau”, dimana tanah tersebut memiliki tekstur kaku dan
keras ketika ditekan dengan ibu jari.
4.3.2 Nilai CBR Berdasarkan Uji DCP Tanah Ungaran
Pada pengujian di lapangan diperoleh nilai DCP berdasarkan
kedalaman konus yang masuk ke dalam tanah dengan satu kali
tumbukan palu. Untuk mengetahui besarnya nilai CBR, maka
ditentukan sembilan titik pengujian DCP dengan lima puluh kali
tumbukan palu pada masing-masing titik.
4.3.2.1 Nilai CBR Berdasarkan Rumus Log Tanah Ungaran
Dalam perhitungan CBR berdasarkan Rumus Log,
menggunakan persamaan Log model NCDOT (Pavement,
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
1998) dengan material yang diuji agregat tanah dasar dan
kohesif.
Berdasarkan hasil pengujian di lapangan diperoleh
nilai DCP di lapangan yang bervariasi, oleh karena itu nilai
CBR lapangan yang diperoleh berbeda-beda setiap titik
pengujian DCP di lapangan. Hasil perhitungan nilai CBR
berdasarkan persamaan Log model dapat dilihat pada Tabel
(4.19).
Tabel 4.19 Nilai CBR dengan Persamaan Log Model Tanah
Ungaran
Titik Ke CBR (%)
Log
1 20,28271
2 20,8364
3 18,66924
4 19,94982
5 18,76709
6 21,77669
7 23,11831
8 20,99027
9 19,95269 Sumber: Dokumen Pribadi
4.3.2.2 Nilai CBR Berdasarkan Grafik Korelasi Nilai CBR Tanah
Ungaran
Untuk mengetahui nilai CBR berdasarkan grafik
korelasi, dibutuhkan kedalaman konus DCP yang masuk ke
dalam tanah setiap lima tumbukan. Maka akan didapat grafik
hubungan antara kedalaman dengan penetrasi. Hasil
perhitungan nilai CBR berdasarkan Grafik Korelasi CBR
dapat dilihat pada Tabel (4.20).
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.20 Nilai CBR dengan Grafik Korelasi CBR Tanah
Ungaran
Titik Ke CBR (%)
Korelasi CBR
1 20
2 20
3 18,8
4 20
5 19
6 20,8
7 20,5
8 20,5
9 19,9 Sumber: Dokumen Pribadi
4.3.2.3 Nilai CBR Metode Log dengan Metode Grafik Korelasi Nilai
CBR Tanah Ungaran
Hasil perhitungan nilai CBR lapangan berdasarkan
persamaan Log Model dengan grafik korelasi dapat dilihat
pada Tabel (4.21).
Tabel 4.21 Nilai CBR antara Metode Log dengan Grafik
Korelasi Tanah Ungaran
Titik
Ke
CBR (%)
Log Kolerasi CBR
1 20,28271 20
2 20,8364 20
3 18,66924 18,8
4 19,94982 20
5 18,76709 19
6 21,77669 20,8
7 23,11831 20,5
8 20,99027 20,5
9 19,95269 19,9 Sumber: Dokumen Pribadi
Dalam penelitian ini digunakan nilai CBR
berdasarkan nilai terendah. Nilai rata-rata CBR lapangan
metode Log adalah sebesar 20,48% dan metode Grafik
Korelasi CBR adalah sebesar 19,94%. Untuk menentukan
nilai CBR desain dari nilai CBR sebanyak sembilan titik
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
seperti dalam Tabel (4.21), maka digunakan nilai Standard
Deviasi sampel untuk tingkat kesalahan maksimum 5%
dengan rumus sebagai berikut:
∑ ̅
Rumus ini digunakan karena pengumpulan data penelitian
dilakukan secara sampling.
̅
Pada Tabel (4.22) ditampilkan nilai CBR metode Log.
Tabel 4.22 Nilai CBR Desain Berdasarkan Metode Log
Tanah Ungaran
Titik
Ke
CBR (%) ̅
Log
1 20,28271 0,9806
2 20,8364 1,0348
3 18,66924 0,8308
4 19,94982 0,9487
5 18,76709 0,8395
6 21,77669 1,1304
7 23,11831 1,2739
8 20,99027 1,0502
9 19,95269 0,9489
∑ 9,0378
s 1,0629
CBR desain 18,734139 Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Tabel (4.23) ditampilkan nilai CBR metode grafik
korelasi nilai CBR.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.23 Nilai CBR Desain Berdasarkan Metode Grafik
Korelasi CBR Tanah Ungaran
Sumber: Dokumen Pribadi
Berdasarkan kedua nilai yang diperoleh dipilih CBR desain
sebesar 18,19%.
4.3.3 Hubungan antara Nilai CBR dengan Daya Dukung Ultimit
Terzaghi Tanah Ungaran
Berdasarkan olah data dari penyelidikan di lapangan untuk
mendapatkan nilai CBR desain serta penyelidikan di laboratorium
untuk mendapatkan berat isi tanah asli, nilai sudut geser dan kohesi,
maka diperoleh hasil dalam Tabel (4.24).
Tabel 4.24 Nilai-nilai yang Diperoleh dari Hasil Penyelidikan Tanah
Ungaran
CBR 0,1`` 18,19%
γ 1,8 t/m3
C 10 t/m2
Ø 450
172,3 173,3 297,5
Sumber: Dokumen Pribadi
Titik
Ke
CBR (%) ̅
Kolerasi CBR
1 20 1,005579
2 20 1,005579
3 18,8 0,888529
4 20 1,005579
5 19 0,907535
6 20,8 1,087634
7 20,5 1,056486
8 20,5 1,056486
9 19,9 0,995548
∑ 9,008955
s 1,061188
CBR desain 18,19879
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Nilai CBR 0,1`` diperoleh dari hasil olah data nilai CBR
lapangan berdasarkan metode Grafik Korelasi Nilai CBR. Sedangkan
untuk nilai , dan diperoleh dari hasil nilai sudut geser
sebesar 450 kemudian ditarik garis pada grafik hubungan Ø dan ,
, .
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel (4.24) maka
diperoleh nilai daya dukung ultimit Terzaghi dan beban berdasarkan
nilai CBR. Nilai tersebut ditampilkan pada Tabel (4.25).
Tabel 4.25 Hasil Olah Data Perhitungan Terzaghi dan CBR pada Kedalaman 1
meter Tanah Ungaran
B
(m)
A Df
(m)
qu
(t/m2)
CBR
(%)
Beban
Berdasarkan
Nilai CBR
(ton)
Parameter 21,86×CBR
(ton) (m2) (in2) Parsial Rerata
0,9 0,81 1255,50
1
2744,620
18,19
103,68 26,47
21,86
2266,29
0,92 0,8464 1311,92 2748,904 108,34 25,37 2368,14
0,94 0,8836 1369,58 2753,188 113,10 24,34 2472,22
0,96 0,9216 1428,48 2757,472 117,97 23,37 2578,54
0,98 0,9604 1488,62 2761,756 122,93 22,47 2687,10
1 1 1550,00 2766,040 128,00 21,61 2797,89
1,02 1,0404 1612,62 2770,324 133,17 20,80 2910,93
1,04 1,0816 1676,48 2774,608 138,45 20,04 3026,20
1,06 1,1236 1741,58 2778,892 143,82 19,32 3143,71
1,08 1,1664 1807,92 2783,176 149,30 18,64 3263,46
1,1 1,21 1875,50 2787,460 154,88 18,00 3385,45
0,994 0,988036 1531,46
2764,755
126,47 21,86
2764,42
Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Tabel (4.25) ditampilkan berbagai ukuran fondasi
telapak dengan nilai qu dan CBR terkait. Agar nilai CBR dapat
setara dengan nilai qu, maka nilai CBR dikalikan dengan parameter
rerata, dengan angka sebesar 21,86 (merupakan nilai rata-rata dari
hasil bagi antara qu dengan nilai CBR). Sebagai contoh pada B = 1
m, maka nilai qu untuk kedalaman fondasi Df = 1 m adalah sebesar
2766,04 t/m2, dan nilai pendekatan CBR sebesar 2797,89 ton.
Adapun nilai yang lebih tepat ditemukan jika B = 0,994 m dengan
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
nilai qu sebesar 2764,755 t/m2 dan nilai pendekatan CBR sebesar
2764,42 ton.
Pada Gambar (4.8) ditampilkan hubungan antara daya
dukung ultimit berdasarkan rumus Terzaghi dengan nilai pendekatan
CBR untuk dapat mengetahui perpotongan antara daya dukung
ultimit Terzaghi dan nilai pendekatan CBR.
Gambar 4.8 Hubungan antara Daya Dukung Ultimit Terzaghi dengan Nilai
Pendekatan CBR pada Kedalaman 1 meter Tanah Ungaran
Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Gambar (4.8) dapat dilihat perpotongan antara garis
daya dukung ultimit Terzaghi dengan nilai pendekatan CBR pada B
= 0,994 m dan daya dukung sebesar 2764 t/m2.
Untuk dapat mengetahui beban izin aksial kolom, maka
diambil B praktis sebesar 1 m dan daya dukung ultimit sebesar 2764
t/m2, maka diperoleh beban izin aksial kolom sebesar 921,33 ton
berdasarkan perhitungan berikut:
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15
Daya D
uk
un
g
Lebar Fondasi
qu
21,86*CBR
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
ton
ton
Berdasarkan contoh perhitungan di atas, diperoleh hasil-hasil
dengan kedalaman fondasi telapak 0,5 meter, 1 meter, 1,5 meter dan
2 meter dalam Tabel (4.26):
Tabel 4.26 Nilai Beban Izin Aksial Kolom dengan Kedalaman 0,5
meter, 1 meter, 1,5 meter, 2 meter pada Tanah Ungaran
Df (m) Pa (ton)
0,5 869,33
1 921,33
1,5 973,33
2 1025,33 Sumber: Dokumen Pribadi
Berdasarkan Tabel (4.26) dapat diketahui semakin dalam
fondasi direncanakan, maka semakin besar pula beban izin aksial
kolom yang dapat dipikul oleh tanah tersebut.
4.4 STUDI KASUS NGALIYAN
Peneliti memilih tanah wilayah Ngaliyan karena wilayah tersebut
sangat berpotensi untuk dibangun perumahan. Wilayah yang dekat BSB dan
masih banyaknya lahan kosong yang dapat dijadikan perumahan.
4.4.1 Klasifikasi Tanah Ngaliyan
Klasifikasi tanah diperlukan agar dapat mengetahui jenis dan
karakteristik tanah.
4.4.1.1 Analisis Butiran Tanah
Material tanah pada wilayah penelitian di wilayah
Ngaliyan dapat berupa butiran kasar maupun butiran halus.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Oleh karena itu dilakukan penelitian atau uji analisis
distribusi ukuran butir tanah dengan pengujian saringan dan
pengujian hidrometer. Pengujian dilakukan di laboratorium
mekanika tanah Unika Soegijapranata.
a. Analisis Saringan
Hasil dari pengujian saringan diketahui bahwa tanah pada
wilayah Ngaliyan mempunyai material butiran halus. Pada
Tabel (4.27) diketahui bahwa sampel tanah mengandung
0% gravel, 65,5% sand, 34,5% silt - clay.
Tabel 4.27 Hasil Analisis Saringan Tanah Ngaliyan
No.
Saringan
Diameter
Saringan
(mm)
Berat
Saringan
(gr)
Berat
tanah +
Saringan
(gr)
Berat
Tertahan
(gr)
%
Tertahan
%
Lolos
- - - - - 0 100
4 4,750 419,8 419,8 0 0 100
10 2,000 407,8 408,6 0,8 0,16 99,84
20 0,850 397,8 433,4 35,6 7,12 92,72
40 0,425 381,2 467,6 86,4 17,28 75,44
80 0,180 400,6 445,2 44,6 8,92 66,52
100 0,125 382 435,1 53,1 10,62 55,9
200 0,075 351,6 417,2 65,6 13,12 42,78
Pan - 394,6 608,5 213,9 42,78 0
Jumlah 500 100
Sumber: Dokumen Pribadi
b. Analisis Hidrometer
Pengujian hidrometer didasarkan pada hasil
pengujian saringan (grain size). Menurut Bowles (1991),
apabila tanah uji ≥ 20% lolos saringan No. 200, maka
perlu dilakukan pengujian hidrometer.
Peneliti membuat 3 sampel pengujian hidrometer
agar mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan
pengujian saringan sampel tanah Ngaliyan, persentase
tanah uji yang lolos saringan No. 200 lebih dari 20%,
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
yaitu sebanyak 42,78%. Oleh sebab itu dilakukan
pengujian hidrometer. Peneliti mengambil salah satu
sampel tanah dari ketiga sampel analisis hidrometer untuk
memperoleh grafik analisis butiran tanah.
Gambar 4.9 Grafik Analisis Butiran Tanah Ngaliyan
Sumber: Dokumen Pribadi
Tabel 4.28 Prosentase Analisis Butiran Tanah Ngaliyan
Persentase gravel (%) 0
Persentase coarse to medium sand (%) 30
Persentase fine sand (%) 35,5
Persentase silt – clay (%) 34,5
D10 0,002
D60 0,15
D30 0,02
Cu =
75
Cc =
1,333
Sumber: Dokumen Pribadi
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Menurut Das (1995) sistem ini mengelompokkan tanah
kedalam dua kelompok, yaitu:
1. Tanah berbutir kasar (coarse grained soil), yaitu: tanah
kerikil dan pasir dimana kurang dari 50% berat total
contoh tanah lolos ayakan No. 200, simbolnya dimulai
dengan huruf G adalah untuk kerikil (gravel) dan S untuk
pasir (sand)
2. Tanah berbutir halus (fine grained soil), yaitu: tanah
dimana lebih dari 50% berat total contoh tanah lolos
ayakan No. 200, simbolnya berawal dengan huruf M
untuk lanau (silt) anorganik, C untuk lempung (clay)
anorganik dan O untuk lanau-organik dan lempung
organik Simbol PT digunakan untuk tanah gambut (peat).
Tanah yang bergradasi baik mempunyai nilai Cu > 4
(untuk tanah kerikil), Cu > 6 (untuk pasir), dan Cc antara 1 –
3 (untuk kerikil & pasir), Sedangkan hasil penelitian sempel
tanah Ngaliyan Cc sebesar 1,333. Tanah tersebut bergradasi
baik, Sedangkan nilai Cu sebesar 75 menunjukan campuran
tanah berpasir. Saringan No. 4 diameter 4,75 mm persentase
kerikil tertahan kurang dari 50% yaitu 0%, dan saringan No.
200 diameter 0,075 mm persentase tanah lolos kurang dari
50% yaitu 42,78% maka termasuk jenis tanah pasir berlanau
campuran pasir lempung.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.29 Klasifikasi Tanah Ngaliyan
Sumber: Buku Teknik Fondasi 1 (Hardiyatmo, 1996)
4.4.1.2 Uji Geser Langsung
Nilai kuat geser langsung diperoleh dari hubungan
nilai tegangan normal dan tegangan geser tanah yang
dilakukan dengan uji direct shear. Dari hasil pengujian direct
shear juga akan didapatkan nilai sudut geser tanah dan kohesi
tanah. Pada pengujian direct shear diperoleh pula nilai berat
isi tanah asli yaitu sebesar 1,8 t/m3.
Sampel tanah Ngaliyan yang digunakan dalam uji
geser langsung yaitu tanah asli (undisturb) yang termasuk
dalam jenis tanah pasir berlanau campuran pasir lempung.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Dalam pengujian uji geser langsung peneliti
melakukan pengujian sebanyak 3 kali percobaan dengan
beban yang berbeda-beda yaitu 5 kg, 10 kg dan 15 kg agar
memperoleh nilai sudut geser tanah dan kohesi tanah yang
akurat. Dalam Tabel (4.30) ditampilkan nilai-nilai tegangan
normal dan tegangan geser maksimum.
Tabel 4.30 Tegangan-tegangan Normal dan Geser Maks
Tanah Ngaliyan
Beban
(Kg)
Tegangan Normal
(Kg/cm2)
Tegangan Geser Maks
(Kg/cm2)
5 0,1769 0,9545
10 0,3539 1,1823
15 0,5308 1,3551 Sumber: Dokumen Pribadi
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.10 Grafik Hubungan antara Tegangan Geser dengan Peralihan Horizontal Tanah Ngaliyan
Sumber: Dokumen Pribadi
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180
Teg
an
gan
Ges
er (τ)
(kg/c
m²)
Peralihan Horizontal (mm)
Beban 15 kg
Beban 10 kg
Beban 5 kg
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
(σ)
Gambar 4.11 Grafik Nilai Phi dan Kohesi Tanah Ngaliyan
Sumber: Dokumen Pribadi
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2
2.1
2.2
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2
Teg
an
gan
Ges
er M
ak
s (τ
ma
ks)
(k
g/c
m²)
Tegangan Normal (σ) (kg/cm²)
Beban 5 kg Beban 10 kg Beban 15 kg
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Nilai yang didapat:
c = 0,8 Kg/cm2
= TAN-1
= TAN-1
= 450
Tabel 4.31 Diskripsi Tanah Berdasarkan Phi Tanah Ngaliyan
Soil Description Class (0)
Silty sand, sand- silt mix SM 34
Clayey sand, sand- clay mix SC 31
Silt and clayey silts ML 32
Clay of low plasticity CL 28
Clayey silts, elasticsilt MH 25
Clay of hight plasticity CH 19
Lempung padat >30
Lempung lunak 340
yaitu
= 450
dari tabel didapat tanah termasuk “Campuran Pasir
Lanau atau Lempung”, dimana tanah tersebut memiliki
tekstur kaku dan keras ketika ditekan dengan ibu jari.
4.4.2 Nilai CBR Berdasarkan Uji DCP Tanah Ngaliyan
Pada pengujian di lapangan diperoleh nilai DCP berdasarkan
kedalaman konus yang masuk ke dalam tanah dengan satu kali
tumbukan palu. Untuk mengetahui besarnya nilai CBR, maka
ditentukan sembilan titik pengujian DCP dengan lima puluh kali
tumbukan palu pada masing-masing titik.
4.4.2.1 Nilai CBR Berdasarkan Rumus Log Tanah Ngaliyan
Dalam perhitungan CBR berdasarkan Rumus Log,
menggunakan persamaan Log model NCDOT (Pavement,
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
1998) dengan material yang diuji agregat tanah dasar dan
kohesif.
Berdasarkan hasil pengujian di lapangan diperoleh
nilai DCP di lapangan yang bervariasi, oleh karena itu nilai
CBR lapangan yang diperoleh berbeda-beda setiap titik
pengujian DCP di lapangan. Hasil perhitungan nilai CBR
berdasarkan persamaan Log model dapat dilihat pada Tabel
(4.32).
Tabel 4.32 Nilai CBR dengan Persamaan Log Model Tanah
Ngaliyan
Titik Ke CBR (%)
Log
1 24,09399
2 19,54359
3 17,36026
4 19,48003
5 17,01036
6 19,53997
7 20,39599
8 19,82454
9 19,33234 Sumber: Dokumen Pribadi
4.4.2.2 Nilai CBR Berdasarkan Grafik Korelasi Nilai CBR Tanah
Ngaliyan
Untuk mengetahui nilai CBR berdasarkan grafik
korelasi, dibutuhkan kedalaman konus DCP yang masuk ke
dalam tanah setiap lima tumbukan. Maka akan didapat grafik
hubungan antara kedalaman dengan penetrasi. Hasil
perhitungan nilai CBR berdasarkan Grafik Korelasi CBR
dapat dilihat pada Tabel (4.33).
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.33 Nilai CBR dengan Grafik Korelasi CBR Tanah
Ngaliyan
Titik Ke CBR (%)
Korelasi CBR
1 23,5
2 18
3 17,2
4 18,7
5 17
6 17,8
7 18,3
8 18,5
9 18,3 Sumber: Dokumen Pribadi
4.4.2.3 Nilai CBR Metode Log dengan Metode Grafik Korelasi Nilai
CBR Tanah Ngaliyan
Hasil perhitungan nilai CBR lapangan berdasarkan
persamaan Log Model dengan Korelasi CBR dapat dilihat
pada Tabel (4.34).
Tabel 4.34 Nilai CBR antara Metode Log dengan Grafik
Korelasi Tanah Ngaliyan
Titik
Ke
CBR (%)
Log Kolerasi CBR
1 24,09399 23,5
2 19,54359 18
3 17,36026 17,2
4 19,48003 18,7
5 17,01036 17
6 19,53997 17,8
7 20,39599 18,3
8 19,82454 18,5
9 19,33234 18,3 Sumber: Dokumen Pribadi
Dalam penelitian ini digunakan nilai CBR
berdasarkan nilai terendah. Nilai rata-rata CBR lapangan
metode Log adalah sebesar 19,62% dan metode Grafik
Korelasi CBR adalah sebesar 18,58%. Untuk menentukan
nilai CBR desain dari nilai CBR sebanyak sembilan titik
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
seperti dalam Tabel (4.34) , maka digunakan nilai Standard
Deviasi sampel untuk tingkat kesalahan maksimum 5%
dengan rumus sebagai berikut:
∑ ̅
Rumus ini digunakan karena pengumpulan data penelitian
dilakukan secara sampling.
̅
Pada Tabel (4.35) ditampilkan nilai CBR metode Log.
Tabel 4.35 Nilai CBR Desain Berdasarkan Metode Log
Tanah Ngaliyan
Titik
Ke
CBR (%) ̅
Log
1 24,09399 1,5080
2 19,54359 0,9922
3 17,36026 0,7829
4 19,48003 0,9858
5 17,01036 0,7517
6 19,53997 0,9918
7 20,39599 1,0807
8 19,82454 1,0209
9 19,33234 0,9709
∑ 9,0849
s 1,0657
CBR desain 17,8671 Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Tabel (4.36) ditampilkan nilai CBR metode grafik
korelasi nilai CBR.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.36 Nilai CBR Desain Berdasarkan Metode Grafik
Korelasi CBR Tanah Ngaliyan
Sumber: Dokumen Pribadi
Berdasarkan kedua nilai yang diperoleh dipilih CBR desain
sebesar 16,83%.
4.4.3 Hubungan antara Nilai CBR dengan Daya Dukung Ultimit
Terzaghi Tanah Ngaliyan
Berdasarkan olah data dari penyelidikan di lapangan untuk
mendapatkan nilai CBR desain serta penyelidikan di laboratorium
untuk mendapatkan berat isi tanah asli, nilai sudut geser dan kohesi,
maka diperoleh hasil dalam pada Tabel (3.37).
Tabel 4.37 Nilai-nilai yang Diperoleh dari Hasil Penyelidikan Tanah
Ngaliyan
CBR 0,1`` 16,83%
γ 1,8 t/m3
C 8 t/m2
Ø 450
172,3 173,3 297,5
Sumber: Dokumen Pribadi
Titik Ke CBR (%)
̅ Kolerasi CBR
1 20 1,5982
2 20 0,9376
3 18,8 0,8562
4 20 1,0120
5 19 0,8364
6 20,8 0,9169
7 20,5 0,9692
8 20,5 0,9905
9 19,9 0,9692
∑ 9,0860
s 1,0657
CBR desain 16,8358
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Nilai CBR 0,1`` diperoleh dari hasil olah data nilai CBR
lapangan berdasarkan metode Grafik Korelasi Nilai CBR. Sedangkan
untuk nilai , dan diperoleh dari hasil nilai sudut geser
sebesar 450 kemudian ditarik garis pada grafik hubungan Ø dan ,
, .
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel (4.37) maka
diperoleh nilai daya dukung ultimit Terzaghi dan beban berdasarkan
nilai CBR. Nilai tersebut ditampilkan pada Tabel (4.38).
Tabel 4.38 Hasil Olah Data Perhitungan Terzaghi dan CBR pada Kedalaman 1
meter Tanah Ngaliyan
B
(m)
A Df
(m)
qu
(t/m2)
CBR
(%)
beban
berdasarkan
nilai CBR
(ton)
Parameter 19,80×CBR
(ton) (m2) (in2) Parsial Rerata
0,9 0,81 1255,50
1
2296,640
16,83
95,93 23,94
19,80
1899,02
0,92 0,8464 1311,92 2300,924 100,24 22,95 1984,36
0,94 0,8836 1369,58 2305,208 104,65 22,03 2071,58
0,96 0,9216 1428,48 2309,492 109,15 21,16 2160,67
0,98 0,9604 1488,62 2313,776 113,74 20,34 2251,63
1 1 1550,00 2318,060 118,43 19,57 2344,47
1,02 1,0404 1612,62 2322,344 123,22 18,85 2439,19
1,04 1,0816 1676,48 2326,628 128,10 18,16 2535,78
1,06 1,1236 1741,58 2330,912 133,07 17,52 2634,25
1,08 1,1664 1807,92 2335,196 138,14 16,90 2734,59
1,1 1,21 1875,50 2339,480 143,30 16,33 2836,81
0,994 0,988036 1531,46
2316,77
117,02 19,80
2316,42
Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Tabel (4.38) ditampilkan berbagai ukuran fondasi
telapak dengan qu dan CBR terkait. Agar nilai CBR dapat setara
dengan nilai qu, maka nilai CBR dikalikan dengan perameter rerata,
dengan angka sebesar 19,80 (merupakan nilai rata-rata dari hasil bagi
antara qu dengan nilai CBR). Sebagai contoh pada B = 1 m, maka
nilai qu untuk kedalaman fondasi Df = 1 m adalah sebesar 2318,06
t/m2, dan nilai pendekatan CBR sebesar 2344,47 ton. Adapun nilai
yang lebih tepat ditemukan jika B = 0,994 m dengan nilai qu sebesar
2316,77 t/m2 dan nilai pendekatan CBR sebesar 2316,42 ton.
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Pada Gambar (4.12) ditampilkan hubungan antara daya
dukung ultimit berdasarkan rumus Terzaghi dengan nilai Pendekatan
CBR untuk dapat mengetahui perpotongan garis antara daya dukung
ultimit Terzaghi dan nilai Pendekatan CBR.
Gambar 4.12 Hubungan antara Daya Dukung Ultimit Terzaghi dengan Nilai
Pendekatan CBR pada Kedalaman 1 meter Tanah Ngaliyan
Sumber: Dokumen Pribadi
Pada Gambar (4.12) dapat dilihat perpotongan antara garis
daya dukung ultimit Terzaghi dengan nilai pendekatan CBR pada B
= 0,994 m dan daya dukung sebesar 2316 t/m2.
Untuk dapat mengetahui beban izin aksial kolom, maka
diambil B praktis sebesar 1 m dan daya dukung ultimit sebesar 2764
t/m2, maka diperoleh beban izin aksial kolom sebesar 772 ton
berdasarkan perhitungan berikut:
ton
ton
1000
1500
2000
2500
3000
0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15 1.2
Da
ya
Du
ku
ng
Lebar Fondasi
qu
19,80*CBR
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Berdasarkan contoh perhitungan di atas, diperoleh hasil-hasil
dengan kedalaman fondasi telapak 0,5 meter, 1 meter, 1,5 meter dan
2 meter seperti dalam Tabel (4.39):
Tabel 4.39 Nilai Beban Izin Aksial Kolom dengan Kedalaman 0,5
meter, 1 meter, 1,5 meter, 2 meter pada Tanah Ngaliyan
Df (m) Pa (ton)
0,5 720
1 772
1,5 824
2 876 Sumber: Dokumen Pribadi
Berdasarkan Tabel (4.39) dapat diketahui semakin dalam
fondasi direncanakan, maka semakin besar pula beban izin aksial
kolom yang dapat dipikul oleh tanah tersebut.
4.5 HUBUNGAN ANTARA NILAI CBR DENGAN DAYA DUKUNG
TANAH TERZAGHI
Hubungan antara nilai CBR dengan daya dukung tanah Terzaghi
dapat dirumuskan sesuai Tabel (4.40). Pa mewakili daya dukung tanah atau
beban izin aksial kolom berdasarkan rumus Terzaghi untuk fondasi telapak
ukuran 1 meter × 1 meter.
Tabel 4.40 Rumus Hubungan antara Pa dengan CBR
Kedalaman Rumus R2 (%)
0,5 Pa = 162,02×CBR 2037,6 99,5
1 Pa = 166,46× B 20 99,4
1,5 Pa = 170,96× B 2089,5 99,4
2 Pa = 175,41× B 211 ,9 99,3 Sumber: Dokumen Pribadi
Untuk dapat mengetahui rumus pada Tabel (4.40), maka diperlukan
nilai CBR dan beban izin aksial kolom pada masing-masing wilayah dengan
kedalaman fondasi yang berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada
Tabel (4.41), (4.42), (4.43) dan (4.44).
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Tabel 4.41 Nilai CBR dan Beban Izin Aksial kolom pada Kedalaman 0,5
meter
Wilayah CBR
(%)
Pa
(Ton)
Ngaliyan 16,83 720,00
Ungaran 18,19 869,33
Gunungpati 22,72 1652,67 Sumber: Dokumen Pribadi
Tabel 4.42 Nilai CBR dan Beban Izin Aksial Kolom pada Kedalaman 1
meter
Wilayah CBR
(%)
Pa
(Ton)
Ngaliyan 16,83 772,00
Ungaran 18,19 921,33
Gunungpati 22,72 1729,00 Sumber: Dokumen Pribadi
Tabel 4.43 Nilai CBR dan Beban Izin Aksial Kolom pada Kedalaman 1,5
meter
Wilayah CBR
(%)
Pa
(Ton)
Ngaliyan 16,83 824,00
Ungaran 18,19 973,33
Gunungpati 22,72 1805,67 Sumber: Dokumen Pribadi
Tabel 4.44 Nilai CBR dan Beban Izin Aksial Kolom pada Kedalaman 2
meter
Wilayah CBR
(%)
Pa
(Ton)
Ngaliyan 16,83 876,00
Ungaran 18,19 1025,33
Gunungpati 22,72 1882,00 Sumber: Dokumen Pribadi
Dari nilai CBR dan beban izin aksial kolom pada masing-masing
wilayah dengan kedalaman fondasi yang berbeda-beda, maka diperoleh
grafik hubungan antara tiga wilayah yaitu: Gunungpati, Ungaran dan
Ngaliyan. Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar (4.13), (4.14), (4.15)
dan (4.16).
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.13 Grafik Hubungan Nilai CBR dengan Beban Izin Aksial
Kolom pada Kedalaman 0,5 meter
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 4.14 Grafik Hubungan Nilai CBR dengan Beban Izin Aksial
Kolom pada Kedalaman 1 meter
Sumber: Dokumen Pribadi
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
0 5 10 15 20 25
Pa
(T
on
)
CBR (%)
Ngaliyan
Ungaran
Gunungpati
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
0 5 10 15 20 25
Pa (
Ton
)
CBR (%)
Ngaliyan
Ungaran
Gunungpati
-
Tugas Akhir
Hubungan Antara Nilai California Bearing Ratio (CBR) Berdasarkan Uji Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Dengan Daya Dukung Tanah Terzaghi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Yogi Ardiansah 13.12.0056
Universitas Katolik Soegijapranata Junarso 13.12.0072
Semarang
Gambar 4.15 Grafik Hubungan Nilai CBR dengan Beban Izin Aksial
Kolom pada Kedalaman 1,5 meter
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 4.16 Grafik Hubungan Nilai CBR dengan Beban Izin Aksial
Kolom pada Kedalaman 2 meter
Sumber: Dokumen Pribadi
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
0 5 10 15 20 25
Pa (
Ton
)
CBR (%)
Ngaliyan
Ungaran
Gunungpati
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
0 5 10 15 20 25
Pa (
Ton
)
CBR (%)
Ngaliyan
Ungaran
Gunungpati