43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Subyek penelitian berasal dari Sekolah Dasar
Negeri 2 Gedongsari yang berada di kecamatan Jumo
Kabupaten Temanggung. Jumlah guru dalam penelitian
ini dipaparkan dalam tabel 4.1
Tabel 4.1 Subyek Penelitian
No Nama Guru Mengajar kelas
1 Sri Susanti,S.pd.SD Guru kelas 1
2 Sinta Nova Mahardiani Guru kelas 2
3 Enggar Widyaningrum,S.Pd.SD Guru kelas 3
4 Wulandjari,S.Pd.SD Guru kelas 4
5 Agus Triyono,S.Pd.SD Guru kelas 5
6 Fatkhul Fulin, S.Pd.SD Guru kelas 6 A
7 Hajah Asna F. A.Ma.Pd Guru kelas 6 B
Sumber data: SD N 2 Gedongsari ( 2015)
Subyek penelitian adalah 7 orang guru kelas
yang terdiri dari guru kelas 1 sampai guru kelas 6 A
dan 6B.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Identifikasi Kebutuhan, sumber belajar dan
Hambatan
Sebelum pelaksanaan pelatihan dilakukan terlebih
dahulu identifikasi kebutuhan dengan cara menyebar
44
angket pada guru yang sekiranya berminat untuk
mengikuti pelatihan. Angket diisi sesuai petunjuk
kemudian direkap hasilnya dan dari hasil rekapan
dapat ditentukan peserta pelatihan. Setelah itu
menentukan nara sumber atau sumber belajar yang
dipandang mampu menyampaikan materi penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model
problem posing. Hambatan yang ada berupa sumber
belajar yang masih kurang memahami model model
pembelajaran yang sesuai denga materi maka nantinya
diadakan latihan untuk memahami konsep model
pembelajaran terlebih dahulu kepada sumber belajar.
4.2.2 Tujuan umum dan tujuan khusus dari
pelatihan
Tujuan umum dan khusus ditentukan oleh peserta
karena pelatihannya bersifat partisipatif. Tujuan umum
dari pelatihan adalah meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di bidang pendidikan sedangkan tujuan
khususnya adalah meningkatkan kompetensi guru
dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan model problem posing.
4.2.3 Penyususnan Program Pelatihan
Pada tahap ini peserta juga berpartisipatif dalam me-
nyiapkan 1) materi pelatihan penyusunan RPP:
program tahunan, program semester, silabus serta
buku pelajaran, 2) metode dan strategi pelatihan yang
digunakan adalah pembelajaran bagi orang
dewasa,3) Waktu pelaksanaan pelatihan 23 dan 24
Januari 2015 dengan sumber belajar kepala
sekolah.
45
4.2.4 Penyusunan Alat Evaluasi Awal dan Evaluasi
Akhir Peserta
Instrumen yang digunakan sebagai alat evaluasi awal
adalah dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran
yang digunakan para guru dalam proses pembelajaran
saat ini sebelum pelatihan. Pada evaluasi akhir peserta
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
model problem posing yang sesuai dengan materi
pelatihan.
4.2.5 Latihan untuk sumber belajar
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemaham-
an terhadap sumber belajar tentang materi program
pelatihan penyusunan rencana pembelajaran model
problem posing. Sumber belajar dalam pelatihan ini
adalah kepala sekolah sebagai nara sumber.
4.2.6 Pelaksanaan kegiatan pelatihan
Kegiatan pelatihan disesuaikan dengan program
pelatihan dan jadwal yang sudah dibuat berdasarkan
partisipatif peserta.
4.2.7 Mengimplementasikan Proses Latihan
Pada tahap ini pelatihan dilaksanakan dengan
program dan jadwal yang sudah direncanakan. Materi
yang diberikan meliputi peran dan tanggung jawab
guru, penyusunan RPP dan pengenalan model
pembelajaran problem posing.
4.2.8 Melaksanakan evaluasi awal terhadap peserta
pelatihan
Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran para
guru selama proses pembelajaran pada saat ini
dijadikan tes awal yang digunakan untuk mengukur
46
kompetensi guru dalam penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
4.2.9 kegiatan akhir pelatihan
Pada kegiatan akhir pelatihan diadakan evaluasi untuk
mengukur peningkatan kompetensi penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran model problem
posing. Dengan instrumen observasi yang dijadikan
sebagai pedoman peningkatan kompetensi penyusunan
RPP dari sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan.
4.2.10 Melaksanakan Evaluasi Program Pelatihan
Pada tahap akhir program pelatihan, Berhasil tidaknya
program pelatihan di lihat dari peningkatan kompetensi
peserta pelatihan dan implementasinya pada proses
pem- belajaran. Program yang berhasil dapat dijadikan
model pelatihan selanjutnya.
4.2.11Peningkatan kompetensi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran model problem posing.
Dengan diadakan pelatihan partisipatif terjadi pening-
katan kompetensi guru dalam penyusunan RPP.Hasil
observasi di validasi dengan dokumen terjadi pening-
katan dari semula ke akhir pelatihan.
4.3 Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian
pelatihan partisipatif akan meningkatkan kompetensi
guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
model problem posing yang dimulai dari awal Januari
2015 mulai mengidentifikasi kebutuhan dan tanggal 24
januari 2015 mengadakan evaluasi proses pelatihan
47
dan program pelatihan.Deskripsi masing-masing data
dijelaskan dalam uraian angket sebagai berikut:
Tabel 4.2 Angket Pelatihan
NO
Uraian pernyataan
Jawaban
SS
S
TS
STS
1
Pelatihan pembelajaran menyusun rencana
pembelajaran sangat dibutuhkan
6 1
2
Pelatihan pembelajaran bagi guru adalah untuk meningkatkan kemampuan nya
3 4
3
Tujuan Pelatihan merupakan usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia
2 5
4
Pelatihan membuat RPP sangat dibutuhkan 3 4
5 Keikutsertaan peserta pelatihan dalam penentuan program pelatihan sangat diharapkan
2 5
6
Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan guru
5 2
7 Sarana dan prasarana dalam pelatihan pembelajaran sangat mendukung
2 5
8 Alat dan bahan pelatihan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan dapat diterapkan di sekolah saya
2 5
9 Peserta pelatihan yang sudah mempunyai kemampuan menyusun rencana pembelajaran
dapat menjelaskan pada peserta lainnya
1 6
10 Tes awal dan akhir perlu dilaksanakan pada pelatihan
2 5
11 Adanya pelatihan pada nara sumber sebelum pelatihan
3 4
12 Saya dengan mudah menerapkan hasil pelatihan penyusunan rencana pembelajaran
7
13 Kemampuan saya meningkat setelah mengikuti pelatihan pembelajaran
7
48
14 Peserta pelatihan yang sudah memiliki kemampuan dapat menjelaskan pada peserta lain.
7
15
Hasil pelatihan untuk pengukuran pengetahuan dan ketrampilan saya
7
16 Peserta pelatihan pembelajaran dapat mengidentifikasi rencana pembelajaran
7
17
Setelah pelatihan pembelajaran, guru dapat
membuat RPP sesuai kurikulum
7
18
Pelatihan pembelajaran bagi guru dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
3 4
19
keberhasilan pelatihan pembelajaran untuk penyempurnaan pengelolaan program
pembelajaran di sekolah
2 5
20
Program pelatihan perlu di evaluasi untuk tindak lanjut.
1 6
Jumlah
37 103
Keterangan penilaian
Jumlah Skor X 100%
Top Skor
4.3.1 Dari hasil identifikasi kebutuhan
Pada aspek no.1,2 dan 4 di peroleh hasil seperti
nampak pada tabel sebagai berikut: sangat setuju
57,14% ; setuju 42,85%
4.3.2 Tujuan umum dan khusus dari pelatihan
Pada aspek no.3 dari pernyataan dalam angket
menyatakan bahwa 28,57% sangat setuju dan 71,4%
setuju, tujuan dari pelatihan adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan peningkatan
kompetensi bagi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran.
4.3.3 Penyusunan program pelatihan
49
Pada aspek no. 5 dan 7. Seperti pada pernyataan
diangket penyusunan program pelatihan ada partisipasi
dari peserta pelatihan dengan hasil analisa 28,57%
peserta menyatakan sangat setuju dan 71,4%
menyatakan setuju jadi dapat disimpulkan program
pelatihan dibuat bersama sesuai kebutuhan
4.3.4 Menentukan alat evaluasi awal dan evaluasi
akhir
Pada aspek no. 8 perolehan data pada responden
28,57% mengatakan sangat setuju diadakan pre tes
dan pos tes, 71, 4% mengatakan setuju jadi kesimpulan
evaluasi awal dan akhir perlu diadakan untuk
mengetahui peningkatan
4.3.5 Latihan pada sumber belajar pada aspek no. 6
Pada tahap ini responden mengatakan 71,42% sangat
setuju sumber belajar perlu disosialisasikan terhadap
materi pelatihan jangan sampai menjadikan peserta
mempunyai penafsiran yang lain dan 28,57%
mengatakan setuju.
4.3.6 Pelaksanaan kegiatan pelatihan
Pada aspek no.16 penyusunan program mulai dari
jadwal sampai dengan pelaksanaan pelatihan
responden berpartisipasi menentukan. Hal ini dapat
dilihat pada pernyataan responden 100% setuju.
4.3.7 Mengimplementasikan proses pelatihan
Pada aspek no. 11, 12 dan 14 pelaksanaan pelatihan
masuk dalam program pelatihan jadi partisipasi
responden jelas terlibat. Dilihat dari hasil angket
mengatakan 14,28 % sangat setuju dan 85,71% setuju
untuk dilaksanakan pelatihan.
4.3.8 Melaksanakan evaluasi awal pelatihan
50
Pada aspek no. 10 responden mengatakan 28,57 %
sangat setuju dan 71,42% setuju untuk dilaksanakan
evaluasi awal untuk mengetahui sejauhmana
kompetensi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran.
4.3.9 Melaksanakan evaluasi akhir pelatihan
Pada aspek no. 13,15 dan 17 tahap akhir pelatihan
perlu diadakan evaluasi, apakah dengan diadakan
pelatihan terjadi peningkatan. Dalam pernyataan
responden 100% setuju.
4.3.10 Program pelatihan perlu di evaluasi
Pada aspek no.18,19 dan 20 data penyataan yang di
berikan responden mengatakan bahwa program
pelatihan perlu di evaluasi untuk tindak lanjut. Apa
program perlu disempunakan atau sudah baik dan
dapat dijadikan model pelatihan. 28,57% mengatakan
sangat setuju dan 71,42% setuju.
Tabel 4.3 Rekap Rubrik Penilaian Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pre tes
No Kode Subyek Jumlah Skor Nilai
1 Guru - 1 32 61,53
2 Guru - 2 31 59,61
3 Guru - 3 29 55,76
4 Guru - 4 32 61,53
5 Guru - 5 28 53,84
6 Guru – 6 A 32 63,46
7 Guru – 6 B 28 53,84
Skor Rata-rata 58,51
Skor tertinggi 63,46
Skor terendah 53,83
51
DAFTAR TABEL 4.4 Rekap Rubrik Penilaian
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model
problem posing Tes Awal tiap Indikator
No Indikator/Aspek yang di amati
Keterangan
1 2 3 4 1 Identitas Pembelajaran
a.Satuan Pendidikan
b.Kelas
c.Semester d.Mata Pelajaran
e.Jumlah Pertemuan
85,71 14,28
2 Standart Kompetensi 14,28 85,71 3 Kompetensi Dasar 28,57 71,42 4 Indikator Pencapaian
kompetensi 57,14 42,85
5 Tujuan Pembelajaran 42,85 57,14 6 Materi Ajar 42,85 57,14 7 Alokasi Waktu 14,28 42,85 42,85 8 Metode/Model Pembelajaran 85,71 14,28
9 Kegiatan Pembelajaran
a.Pembukaan:
Apersepsi,penyampaian tujuan pembelajaran
100
10 b.Inti
Menentukan jenis kegitan
Kesesuain pembelajaran dengan
materi
Urutan penyajian
Kualitas penugasan
71,42 28,57
11 c.Penutup
Membuat kesimpulan
Memberi tugas rumah
Post tes
100
12 Alat dan Sumber Bahan
Kesesuaian sumber /media pembelajaran
dengan konteks siswa
Ketersediaan media
85,71 14,28
52
13
Penilaian
Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran
Ketepatan dan kesesuaian instrumen
Ada soal,jawaban dan kunci
46,85 57,14
Keterangan: a.Kriteria A berbobot nilai 4, indikator sesuai seluruh- nya
b.Kriteria B berbobot nilai 3, indikator sesuai sebagaian c.Kriteria C berbobot nilai 2, indikator tidak sesuai
d.Kriteria D berbobot nilai 1, indikator tidak ada A = 85 – 100 = baik sekali B = 70 – 84 = baik
C = 55 – 69 = cukup D = di bawah 55 = kurang
Dari hasil observasi dapat dideskripsikan kompetensi
guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan nilai tertinggi 63,46; nilai terendah 53,83; nilai
rata-rata 58,51. Dari nilai rata-rata yang diperoleh
belum memenuhi standart yang ditetapkan maka akan
dilakukan tindakan pelatihan.
Indikator yang diamati dalam penilaian penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi:
1) indikator pembelajaran 14,28 sesuai seluruhnya
85,71 sesuai sebagaian 2) Standart kompetensi 85,71
sesuai sebagaian 14,28 tidak sesuai 3) Komptensi dasar
71,42 sesuaia sebagaian 28,57 tidak sesuai 4) Indikator
42,,85 sesuai sebagaian 57,14 tidak sesuai 5) Tujuan
pembelajaran 57,14 sesuai sebagaian 42,85 tidak
sesuai 6) materi 57,14 sesuai sebagaian 42,85 tidak
sesuai 7) alokasi waktu 42,85 sesuai sebagaian 42,84
53
tidak sesuai 14,28 tidak ada 8) metode/model
pembelajaran 14,28 tidak sesuai 85,71 tidak ada
9)pembukaan 100 sesuai sebagaian 10) inti 28,57
sesuai sebagaian 71,42 tidak sesuai 11) penutup 100
sesuai sebagaian 12) alat dan sumber bahan 14,28
sesuai 85,71 sesuai sebagaian 13) penilaian 57,14
sesuai sebagaian 46,85 tidak sesuai.
Pada tanggal 23 dan 24 Januari 2015 diadakan
pelatihan partisipatif untuk peningkatan kompetensi
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan
pada akhir pelatihan diadakan evaluasi untuk
diobservasi dan hasil nampak pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Rekap Rubrik Penilaian Penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model
problem posing Evaluasi Akhir pelatihan
No Kode Subyek Jumlah
Skor
Nilai
1 Guru - 1 42 80,76
2 Guru - 2 41 78,84
3 Guru - 3 45 85,53
4 Guru - 4 43 82,69
5 Guru - 5 43 82,69
6 Guru – 6 A 46 88,46
7 Guru – 6 B 42 80,76
Skor Rata-rata 82,81
Skor tertinggi 88,46
Skor terendah 78,84
54
Dari tabel diatas dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
Nilai rata-rata 82,81 nilai tertinggi 88,46, nilai terendah
78,84 Kriteria keberhasilan adalah keterlaksanaan
kompetensi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
problem posing dengan nilai minimal 80.
Tabel 4.6 Rekap rubrik Penilaian penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Model Problem Posing pada
Tes akhir tiap Indikator
No Indikator/Aspek yang di amati
Keterangan
1 2 3 4 1 Identitas Pembelajaran
a.Satuan Pendidikan
b.Kelas
c.Semester
d.Mata Pelajaran
e.Jumlah Pertemuan
85,71 14,28
2 Standart Kompetensi 100 3 Kompetensi Dasar 85,71 14,28 4 Indikator Pencapaian kompetensi 14,28 71,42 14,28 5 Tujuan Pembelajaran 57,14 42,85 6 Materi Ajar 57,14 42,85 7 Alokasi Waktu 14,28 85,71 8 Metode/Model Pembelajaran 14,28 85,71 9 Kegiatan Pembelajaran
a.Pembukaan:
Apersepsi,penyampaian tujuan pembelajaran
57,14 42,28
10 b.Inti
Menentukan jenis kegitan
Kesesuain pembelajaran dengan materi
Urutan penyajian
Kualitas penugasan
14,28 85,71
55
11 c.Penutup
Membuat kesimpulan
Memberi tugas rumah
Post tes
14,28 85,71
12 Alat dan Sumber Bahan
Kesesuaian sumber /media pembelajaran
dengan konteks siswa
Ketersediaan media
85,71 14,28
13
Penilaian
Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan
pembelajaran
Ketepatan dan kesesuaian instrumen
Ada soal,jawaban dan kunci
85,71 14,28
Keterangan:
a.Kriteria A berbobot nilai 4,indikator sesuai
seluruhnya
b.Kriteria B berbobot nilai 3, indikator sesuai sebagaian
c.Kriteria C berbobot nilai 2, indikator tidak sesuai
d.Kriteria D berbobot nilai 1, indikator tidak ada
A = 85 – 100 = baik sekali
B = 70 – 84 = baik
C = 55 – 69 = cukup
D = di bawah 55 = kurang
Tabel diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Indikator yang diamati dalam penilaian penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi:1)identitas
pembelajaran 85,71 sesuai sebagaian dan 14,28 sesuai
seluruhnya 2) Standart kompetensi 100 sesuai
seluruhnya 3) kompetensi dasar 14,28 sesuai
seluruhnya 85,71 sesuai sebagaian 4) Indikator
56
pencapaian kompetensi 14,28 sesuai seluruhnya 71,42
sesuai sebagaian 14,28 tidak sesuai 5) tujuan
pembelajaran 42,85 sesuai seluruhnya 57,14 sesuai
sebagaian 6) materi ajar 42,85 sesuai seluruhnya dan
57,14 sesuai sebagaian 7) alokasi waktu 85,71 sesuai
seluruhnya 14,28 sesuai sebagaian 8) model
pembelajaran 86,71 sesuai seluruhnya 14,28 sesuai
sebagaian 9) pembukaan 42,28 sesuai seluruhnya
57,14 sesuai sebagaian 10) Kegiatan inti 85,71 sesuai
seluruhnya 57,14 sesuai sebagaian 11) penutup 85,71
sesuai seluruhnya 14,28 sesuai sebagaian 12) alat dan
sumber bahan 14,28 sesuai seluruhnya 85,71 sesuai
sebagaian 13) penilaian 14,28 sesuai seluruhnya dan
85,71 sesuai sebagai
Tabel 4.7 Perbandingan kompetensi guru dalam
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
antara Tes Awal dan Tes Akhir
No Indikator Tes Awal Tes Akhir +/- %
1 Nilai terendah 53,83 78,84 25,01 46,46
2 Nilai Rata-rata 58,51 82,81 24,3 41,53
3 Nilai tertinggi 63,46 84,37 20,91 32,94
Dari data diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1) Terjadi kenaikan nilai rata-rata antara tes awal
58,51 menjadi 82,81 pada tes akhir mengalami
peningkatan sebesar 41,53%
2) Nilai terendah pada tes akhir sebesar 78,84
sebagai pembanding dengan nilai batas
keberhasilan 80, ternyata ada satu peserta
57
pelatihan belum menguasai penyusunan rencana
pelaksanan pembelajaran dengan beberapa aspek
yang diamati. Berdasarkan hasil penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
model problem posing ditemukan kendala sebagai
berikut:
a.Guru kurang terbiasa dalam menggunakan
model pembelajaran dalam setiap pembelajaran.
b.Karena RPP belum semuanya disusun guru.
Kadang-kadang kurang memperhatikan dalam
penggunaan model pembelajaran.
4.4 Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan berupa pelatihan
partisipatif untuk menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran model problem posing dilaksanakan 2
pertemuan.
Pada pertemuan pertama sebelum pelatihan
dimulai diadakan tes awal untuk mengetahui
kompetensi guru dalam menyusun RPP. Hasil tes awal
diperoleh nilai terendah 53,83; nilai tertinggi 63,46;
rata-rata nilai 58,51 kurang dari standart yang
ditetapkan dan masuk kriteria C/cukup (55-69).
Kemudian dilaksanakan pelatihan partisipatif bagi
guru.
Pada pertemuan kedua setelah pelatihan
kemudian diadakan evaluasi sebagai tes akhir dan
diperoleh nilai terendah 78,84; nilai tertinggi 84,37;
nilai rata-rata 82,81 hal ini disimpulkan bahwa rata-
rata peserta pelatihan sudah mencapai ketuntasan
58
minimal yaitu nilai 80. Dari 7 orang peserta 6 orang
dinyatakan sudah tuntas karena mendapatkan nilai
diatas 80 dan masuk kriteria B dengan bobot nilai
82,81.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa dengan
pelatihan partisipatif guru mempunyai kompetensi
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran model
problem posing dengan perolehan skor rata-rata pada
tes awal 58,51 menjadi 82,81 pada tes akhir, terdapat
kenaikan sebesar 41,53%. Maka dari hasil analisa data
yang dikumpulkan kemudian di reduksi dan disajikan
dalam grafik peningkatan kompetensi peserta dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran model
problem, Selain itu kinerja guru dalam menyusun RPP
dengan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
ajar akan lebih baik, dan melalui pelatihan partisipatif,
guru dapat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran model problem posing di Sekolah Dasar
Negeri 2 Gedongsari. Keberhasilan tindakan pelatihan
ini disebabkan oleh kebutuhan peserta pelatihan dalam
penyusunan RPP dengan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi ajar terutama pada pembelajaran
matematika. Dengan pemahaman konsep yang baik,
maka RPP dengan model pembelajaran problem posing
dapat disusun dengan baik. Memaksimalkan
penguasaan guru terhadap model pembelajaran
menunjuk pada metode dan srategi yang disepakati
adalah metode partisipatif. Dalam kaitannya dengan
pelatihan partisipatif, , maka penelitian ini juga sesuai
dengan apa yang dikatakan Siswanto Sastrohadiwiryo
(2003: 199) pendidikan dan pelatihan merupakan tugas
59
untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian atau
sikap tenaga kerja sehingga mereka dapat lebih
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja mereka.
Pada akhirnya akan diperoleh ketrampilan, sikap dan
perubahan tingkah laku menuju hasil yang
diharapkan. Peningkatan kompetensi guru melalui
kegiatan pelatihan model partisipatif lebih menekankan
pada penguasaan terhadap model dan strategi
pembelajaran problem posing baik dalam teoritisnya
maupun implementasinya.