41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal)
Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan
proses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan
model konvensional ini siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru
kemudian mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Hasilnya KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah sebesar >65
hanya 46% siswa yang dapat mencapainya. Selanjutnya peneliti dan guru
kelas berkolaborasi mencari masalah yang menyebabkan 54% siswa
nilainya masih dibawah KKM. Masalah tersebut adalah tingkat penguasaan
materi oleh siswa terhadap materi pembelajaran yang masih rendah. Dari 24
siswa yang mendengarkan penjelasan guru hanya 5 siswa yang berani
bertanya tentang materi yang disampaikan, pembelajaran berpusat pada guru
karena pembelajaran yang didominasi oleh guru dengan cara ceramah pada
siswa. Maka peneliti dan guru mengambil kesimpulan untuk mengaktifkan
siswa dalam pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran tipe TPS. Nilai
KKM juga ditingkatkan agar guru termotivasi untuk mencapai nilai KKM
tersebut. KKM tersebut yaitu 90. Jika siswa belum mencapai nilai 90
dinyatakan belum tuntas dalam belajar.
Kondisi awal sebelum diadakan tindakan penelitian ketuntasan belajar
siswa dari 24 siswa terdapat 5 siswa yang mengalami ketuntasan dan 19
siswa yang belum mengalami ketuntasan dengan kriteria ketuntasan
minimum 90. Hal ini dapat terlihat dalam tabel 4.1
42
42
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Kondisi Awal
No. Standar Ketuntasan
Jumlah Siswa Persentase Angka Ketuntasan
1.
2.
< 90
90
Tidak tuntas
Tuntas
19
5
79%
21%
Jumlah 24 100%
Dilihat dari tabel 4.1 hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
belum maksimal, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang belum
tuntas dalam belajarnya sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM=90). Dari tabel diatas diketahui terdapat hanya 5 siswa yang tuntas
dalam pembelajaran sesuai dengan KKM yang diterapkan dan terdapat 19
siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika dengan skor
tertinggi 90, skor terendah 55 dan standar deviasi 12,49. Sehingga peneliti
merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu
meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri 01 Ngambakrejo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan
pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam
diagram lingkaran pada gambar 4.1 berikut ini :
43
43
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS kondisi Awal
Dari gambar diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan
hasil belajar sebesar 79% siswa belum tuntas. Dengan kondisi seperti ini penulis
melakukan penelitian tindakan kelas sesuai rencana seperti yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model
pembelajaran TPS yang akan dilaksanakan dalam dua siklus (1 siklus 2
pertemuan)
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Praktik pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan
Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Dalam Siklus I terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
4.2.1 Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat
pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
enghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi
pembelajaran, gambar tokoh perjuangan, perangkat evaluasi yang meliputi
rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP.
21%
79%
Persentase %
Tuntas
Tidak Tuntas
44
44
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua
kali pertemuan.
4.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi
a. Pertemuan Pertama
Dalam kegiatan awal untuk mengawali pembelajaran ini guru
mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan
melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang proklamasi
kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan
pembelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran TPS. Pada
kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu siswa menyimak materi
tentang peristiwa penting sekitar proklamasi, siswa seecara individu
berfikir(think) mencari jawaban atas pertanyaan dari guru mengenai
peristiwa rengesdengklok, perumusan naskah proklamasi, detik-detik
proklamasi dan Peran PPKI dalam pembentukan alat kemerdekaan,
kemudian siswa berdiskusi secara berpasangan (pairs) dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa berbagi(share) jawaban kepada
kepada siswa atau pasangan lain, siswa lain memberikan tanggapan, siswa
melakukan penegasan mengenai materi yang telah dipelajari.
Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.
kemudian guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Pertemuan Kedua
Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru bertanya jawab
dengan siswa tentang tokoh kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa
guru menegaskan tentang materi yang akan dipelajari yaitu perkembangan
teknologi komunikasi. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada
kegiatan inti meliputi siswa menyimak materi tentang tokoh-tokoh yang
45
45
mempunyai peran penting dalam memproklamasikan kemerdekaan, siswa
seecara individu berfikir(think) mencari jawaban atas pertanyaan dari guru
mengenai peran tokoh-tokoh kemerdekaan, riwayat singkat/ringkasan tokoh –
tokoh yang berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
contoh cara menghargai jasa-jasa pahlawan kemerdekaan, kemudian siswa
berdiskusi secara berpasangan (pairs) dalam menjawab pertanyaan, siswa
berbagi(share) jawaban kapasa siswa atau pasangan lain, siswa lain
memberikan tanggapan, siswa dengan bimbingan dari guru melakukan
penegasan mengenai materi yang telah dipelajari.
Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
Guru mengadakan evaluasi pembelajaran tentang peran tokoh dalam
Proklamasi.
4.2.3 Refleksi
Hasil Tindakan
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian
diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yaitu
skor tertinggi yang dicapai siswa sebelum tindakan sebesar 90 dan skor
terendah 55. Siswa yang telah mencapai KKM 90 ada 5 siswa (21%),
sedangkan yang belum mencapai KKM 90 sebanyak 19 siswa (79%). Pada
siklus I ini skor tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat yaitu 92,5,
sedangkan skor terendah 80,4. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 16
siswa (67%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa
(33%), karena masih memperoleh nilai dibawah 90.
Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus I, pada perencanaan
pembelajaran guru menggunakan RPP, kegiatan pembelajaran
menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru
menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan langkah-langkah TPS,
memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada
46
46
manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu
pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian pada siswa,
memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada
kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru ketika
memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap siswa, pemberian
pujian pada siswa. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan implementasi RPP Siklus 1
No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi
A. Perencanaan Pembelajaran
Potensi : tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi C3 dan C5, kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran aktif
B Strategi Pembelajaran
Potensi : menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan Hal perlu diperbaiki: penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian langkah-langkah model pembelajaran
penyampaian tujuan pembelajaran jangan terlalu cepat, pemyampaian langkah-langkah TPS perlu diperjelas
C. Manajemen Kelas
Potensi : tata tertib kelas ada dan diterapkan dengan baik, waktu untuk setiap langkah kegiatan dikelola dengan cukup baik Hal perlu diperbaiki: pengelolaan waktu
pengelolaan waktu perlu lebih ditingkatkan
C. Penilaian Potensi : perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian Hal perlu diperbaiki: penghargaan terhadap siswa
penghargaan perlu diberikan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah
47
47
Dari tabel di atas maka perlu adanya perbaikan seperti penyampaian tujuan
pembelajaran dan langkah-langkah TPS jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan
bersama-sama siswa penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi dengan
memberikan jarak yang cukup untuk siswa bergerak, pengelolaan waktu harus
disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, perlu ditingkatkan
penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah.
Hasil observasi keaktifan siswa terhadap pembelajaran pada siklus I antara
lain pada pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa pada Siklus I
No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi
I. Pra
pembelajaran
Potensi : Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya
II Kegiatan Awal
Pembelajaran
Potensi : siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi Hal perlu diperbaiki: menjawab pertanyaan dari guru
Siswa perlu lebih aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru
III. Kegiatan Inti
Pembelajaran
Potensi : siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab Hal perlu diperbaiki: keaktifan siswa
Siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran
IV. Penutup
Potensi : siswa melakukan refleksi bersama guru Hal perlu diperbaiki: refleksi bersama guru
Guru mengajak semua siswa melakukan refleksi
48
48
Dari tabel diatas maka guru perlu melakukan peningkatan keaktifan siswa
ketika pembelajaran seperti melakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa
pada pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran, guru perlu
mengajak semua siswa melakukan refleksi pembelajaran.
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas
segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas,
guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran TPS bagi guru kelas, observer, dan
siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model
pembelajaran TPS mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran
serta guru merasa lebih mudah dalam mengajar, bagi siswa pembelajaran dirasa
mudah diterima dan dipahami serta siswa yang belum mengerti merasa terbantu
oleh temannya tentang hal-hal yang belum dimengerti.
Setelah selesai pembelajaran pada siklus I maka dilaksanakan evaluasi
untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Hasil evaluasi
yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar. Dari hasil belajar Pada Siklus I,
di dapat nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah meningkat yaitu 91,5,
sedangkan skor terendah 80,4. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 16 siswa
(67%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa (33%). Berikut
ini tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I.
Tabel 4.4
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus I
No Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase
Ketuntasan Keterangan
1.
2.
< 90
90
Belum tuntas
Tuntas
8
16
33%
67%
Jumlah 45 100%
Dari tabel di atas ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I dengan KKM
90 siswa yang telah mencapai KKM atau dinyatakan tuntas sebanyak 67% dan
siswa yang belum mencapai KKM atau dinyatakan belum tuntas sebanyak 33%.
49
49
Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan diagram sebagai
berikut.
Gambar 4.2
Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I
Dari gambar diagram lingkaran di atas siswa yang telah tuntas sebanyak
67%. Karena persentase belum memenuhi ketuntasan klasikal sebesar 90%
sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II.
Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus I maka secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah
sebagai berikut:
A. Potensi
1. Tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada
pengembangan berpikir tingkat tinggi C3 dan C6, kegiatan belajar
menggambarkan pembelajaran aktif
2. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa
membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa
untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan
3. Merkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik
diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan thd siswa berupa
pujian
67%
33%
Persentase (%)
Tuntas
Tidak tuntas
50
50
4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati
tempat duduknya
5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab
pertanyaan apersepsi
6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya
dan menjawab
7. Siswa melakukan refleksi bersama guru
B. Kekurangan
a. Hambatan
1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan langkah-langkah TPS,
serta berikan kesimpulan pembelajaran.
2. pengelolaan waktu
3. Keaktifan siswa
b. Penyelesaian
1. Dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-
langkah TPS guru tidak perlu cepat-cepat, sehingga siswa tahu
apa yang harus dia pahami dan lakukan ketika pembelajaran,
selain itu pemberian kesimpulan pada ahir pembelajaran yang
dilakukan bersama-sama siswa.
2. Perlu perhatian dalam manajemen waktu pembelajaran
sehingga pembelajaran belangsung efektif dan efisien.
3. Semua siswa harus beraktifitas positif dalam pembelajaran
sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran.
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Praktik pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok mengharjagai
jasa dan peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Dalam Siklus II
terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
4.3.1 Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat
pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
51
51
enghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain
materi pembelajaran, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan
butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali
pertemuan.
4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi
a. Pertemuan Pertama
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan
tanya jawab tentang “Siapa yang pernah pergi Ke Semarang dan melihat
Tugu Muda?”. Berdasarkan jawaban siswa, kemudian guru mengaitkannya
dengan materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan penyampaian tujuan
pembelajaran yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran TPS. Pada
kegiatan inti meliputu kegiatan siswa menyimak materi pertempuran-
pertempuran di daerah-daerah untuk mempertahankan kemerdekaan, siswa
seecara individu berfikir (think) mencari jawaban atas pertanyaan dari guru
mengenai peristiwa 10 November 1954 di Surabaya, pertempuran lima hari
di Semarang, pertempuran ambarawa, pertempuran medan Area, bandung
lautan api, agresi militer belanda, kemudian siswa berdiskusi secara
berpasangan (pairs) dalam menjawab pertanyaan, siswa berbagi (share)
jawaban, siswa lain memberikan tanggapan, siswa melakukan penegasan
mengenai materi yang telah dipelajari.
Pada kegiaakhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.
Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
52
52
b. Pertemuan Kedua
Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa,
mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan Tanya jawab tentang
tokoh kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan jawaban siswa, kemudian guru
mengaitkannya dengan materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan
penyampaian tujuan pembelajaran yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran TPS.Dalam
kegiatan inti yang dilakukan siswa meliputi siswa menyimak materi
pertempuran-pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan melalui
cara diplomasi, siswa seecara individu berfikir (think) mencari jawaban atas
pertanyaan dari guru mengenai perjanjian linggarjati, perjanjian Renville,
perjanjianRoem Royen, konferensi meja bundar, kemudian siswa berdiskusi
secara berpasangan (pairs) dalam menjawab pertanyaan, siswa berbagi
(share) jawaban, siswa lain memberikan tanggapan, siswa melakukan
penegasan mengenai materi yang telah dipelajari.
Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
Guru mengadakan evaluasi pembelajaran tentang pmenghargai jasa dan
peranan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
4.3.3 Refleksi
Hasil Tindakan
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus II kemudian
diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar
yaitu nilai tertinggi yang dicapai sebelum pada siklus I sebesar 91,5 dan
nilai terendah 80,4. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 16 siswa
(67%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa (33%).
Kemudian pada siklus II ini nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah
meningkat yaitu 99, sedangkan nilai terendah 90,1. Pada Siklus II siswa
yang mencapai KKM 90 mencapai 24 siswa (100%).
53
53
Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru Siklus II, pada perencanaan pembelajaran
guru menggunakan RPP, kegiatan pembelajaran menggambarkan
pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, apersepsi, memberikan kesempatan siswa
mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan
tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru
melakukan penilaian pada siswa, memberikan umpan balik, dan
memberikan pujian. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Implementasi RPP pada Siklus II
No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi
A. Perencanaan Pembelajaran
Potensi : tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi C3 dan C5, kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran aktif
B Strategi Pembelajaran
Potensi : menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan
Strategi pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa aktif
C. Manajemen Kelas
Potensi : tata tertib kelas ada dan diterapkan dengan baik, interaksi, dan komunikasi dalam kelas, waktu untuk setiap langkah kegiatan dikelola dengan cukup baik
Pengelolaan waktu perlu lebih di tingkatkan lagi
C. Penilaian Potensi : perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan thd siswa berupa pujian
penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah perlu ditingkatkan
54
54
Dari tabel diatas strategi pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa
aktif, tata tertib kelas sudah dilaksanakan baik dan penataan tempat duduk ketika
berdiskusi sudah tertata dengan rapi, penghargaan terhadap siswa yang menjawab
pertanyaan benar maupun salah perlu ditingkatkan.
Hasil observasi keaktifan siswa terhadap pembelajaran pada siklus II
antara lain pada pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa pada Siklus II
No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi
I. Pra
pembelajaran
Potensi : Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya
II Kegiatan
Awal
Pembelajaran
Potensi : siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi
Penyampaian tujuan dan langkah-langkah TPS sudah lebih difahami siswa
III. Kegiatan Inti
Pembelajaran
Potensi : siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab
Siswa sudah aktif ketika berdiskusi bersama
IV. Penutup
Potensi : siswa melakukan refleksi bersama guru
Refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan akan membuat siswa lebih memahami materi tersebut
Dari tabel diatas maka guru perlu pada kegiatan awal menjelaskan tujuan
pembelajaran dan langkah-langkah TPS dengan jelas, siswa sudah aktif ketika
berdiskusi bersama, refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan akan
membuat siswa lebih memahami materi tersebut.
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan
pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas
55
55
segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas,
guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran TPS bagi guru kelas, observer, dan
siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model
pembelajaran TPS mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran
serta guru merasa lebih mudah dalam mengajar, bagi siswa pembelajaran dirasa
mudah diterima dan dipahami serta siswa yang belum mengerti merasa terbantu
oleh temannya tentang hal-hal yang belum dimengerti.
Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan
apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator
yang diharapkan. Setelah selesai pembelajaran pada siklus II maka dilaksanakan
evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.
Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus II
No Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase
Ketuntasan Keterangan
1.
2.
< 90
90
Tidak Tuntas
Tuntas
0
24
0%
100%
Jumlah 24 100%
Dari tabel di atas ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus II dengan KKM
90 siswa yang telah mencapai KKM atau dinyatakan tuntas sebanyak 100%, jadi
semua siswa dalam siklus II dinnyatakan tuntas.
Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus II maka secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II
adalah sebagai berikut:
A. Potensi
1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram
2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran tipe TPS
56
56
3. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah
sesuai.
4. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengeluarkan pendapat
5. Siswa yang berkemampuan rendah dalam belajar dapat terbantu oleh
teman pasangannya.
A. Kekurangan
1. Hambatan
- Pengelolaan waktu yang belum tepat yang dilakukan oleh
guru.
2. Penyelesaian
- Guru harus membatas waktu dalm berbagi, agar waktu untuk
evaluasi tidak terlalu sedikit, supaya ssiwa dapat
berkonsentrasi dengan tenang dan dapat mengerjakan dengan
bena
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah
terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran TPS pada
mata pelajaran IPS dengan kompetensi menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan bagi siswa kelas V di SD N 01 Ngambakrejo Pada
Semester 2 Tahun Ajaran 2011-2012. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.8 dibawah ini
Tabel 4.8
Distribusi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus,
Siklus I, Siklus II
Ketuntasan
Belajar
Kondisi awal Siklus I Siklus II
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
Belum Tuntas 19 79 8 33 0 0
Tuntas 5 21 16 67 24 100
Jumlah 24 100 24 100 24 100
57
57
Dari tabel nilai hasil belajar pada tabel 4.8 dapat dilihat adanya
peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPS. Terbukti
untuk klasifikasi tuntas, pada pra siklus ada 5 siswa yang tuntas dan 19
siswa yang tuntas, dengan skor tertinggi 90, skor terendah 55, skor rata-rata
68,1 dan standar deviasi 12,49. Pada siklus I terdapat 16 siswa yang tuntas,
dan 8 siswa yang tidak tuntas dengan skor tertinggi 92,5, skor terendah 80,4,
skor rata-rata 87,86 dan standar deviasi 4,35. Pada siklus II 24 atau semua
siswa tuntas dengan skor tertinggi 99, skor terendah 90,11, skor rata-rata
93,05 dan standar deviasi 3,09. Atau terjadi peningkatan skor rata-rata dari
pra siklus ke siklus I sebesar 29%, hasil tersebut diperoleh dari perhitungan
x 100 % dan dari pra siklus ke siklus II sebesar 36,6% hasil
tersebut diperoleh dari perhitungan x 100%. Peningkatan skor
minimal dari pra siklus ke siklus I sebesar 46,2%, hasil tersebut diperoleh
dari perhitungan x 100% dan dari pra siklus ke siklus II sebesar
63,8% hasil tersebut diperoleh dari perhitungan x 100%.
Peningkatan skor maksimal dari pra siklus ke siklus I sebesar 2,8 %, hasil
tersebut diperoleh dari perhitungan x 100% dan dari pra siklus ke
siklus II sebesar 10 %, hasil tersebut diperoleh dari perhitungan x
100%. Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model
pembelajaran tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat
dilihat pada diagram 4.4 berikut ini.
58
58
Gambar 4.3
Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Untuk perbandingan nilai skor maksimal dari prasiklus, siklus I dan
siklus II, mengalami peningkatan yang yaitu dari pada prasiklus 90, naik
menjadi 92,5 pada siklus I dan 99 pada siklus II. Gambar 4.5 menyajikan
perbandingan skor maksimal dari prasiklus, siklus I dan siklus II.
Gambar 4.4
Grafik Perbandingan Skor Maksimal pada Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
5
16
24
19
8
00
4
8
12
16
20
24
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Tuntas
Tidak Tuntas
90
92,5
99
84
86
88
90
92
94
96
98
100
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
59
59
Pada penelitian ini setiap kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh
kenaikan skor minimal pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Gambar 4.6
menyajikan tentang kenaikan skor minimal pada Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II.
Gambar 4.5
Grafik Perbandingan Skor Minimal pada Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Setiap kenaikan skor maksimal dan skor minimal pada Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II pada penelitian ini maka juga meningkatkan
perolehan skor rata-rata pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II. Gambar 4.7
menyajikan tentang perbandingan nilai rata-rata pada Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II.
55
80,44
90,11
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
60
60
Gambar 4.6
Grafik Perbandingan Skor Rata-rata pada Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II
Selanjutnya standar deviasi pada tiap siklusnya dapat dilihat pada
gambar 4.8 berikut ini.
Gambar 4.7
Grafik Perbandingan Standar Deviasi pada Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yakni dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar
IPS bagi siswa kelas V di SD Negeri 01 Ngambakrejo Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan semester 2 tahun ajaran 2011/2012.
Setelah diadakan penelitian hipotesis penelitian ini terbukti bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar IPS di SD Negeri 01 Ngambakrejo.
68,1
87,8693,05
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
12,49
4,353,09
0
2
4
6
8
10
12
14
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2