-
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan
Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi
awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Kondisi Awal
membahas mengenai kondisi awal siswa sebelum dilaksanakan Siklus, termasuk
di dalamnya psoses pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran Matematika
sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I
menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari
pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan
tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan
refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II.
4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar
anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa
permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan
yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar matematika yang rendah. Hal
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor dari guru dan
siswa itu sendiri.
Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran matematika dan
antusiasme siswa yang rendah dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar
merupakan salah satu faktor dari sisi siswa yang menyebabkan rendahnya
perolehan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Kurangnya antusiasme
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat dari karakteristik
siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan
permainannya sendiri ketika guru mulai menyampaikan materi, siswa belum bisa
fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung mengacuhkan
proses pembelajaran yang tengah berlangsung.
-
45
Faktor penyebab lain yang berasal dari guru yang mengakibatkan hasil
belajar mata pelajaran matematika rendah diantaranya yaitu metode pembelajaran
yang disampaikan guru belum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru selama ini masih memposisikan
guru sebagai subjek yang utama, siswa hanya menjadi objek pasif untuk
menerima semua yang guru sampaikan.
Selain itu, peran media pembelajaran juga belum sepenuhnya dimanfaatkan
oleh guru. Pada hakikat pemanfaatan sebuah media pembelajaran selain mampu
merangsang tingkat ketertarikan siswa untuk belajar, sebuah media juga dapat
membantu guru untuk menyampaikan materi sehingga pengetahuan yang siswa
terima tidak hanya pengetahuan instan yang diperoleh dari guru tapi siswa juga
bisa melakukan aktivitas pembelajaran yang lebih bermakna dengan adanya media
pembelajaran.
Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas 5 SDN Agungmulyo, hambatan-hambatan yang muncul
tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif
sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa
cenderung jenuh dan bosan di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
konsentrasi siswa juga lebih mengarah pada aktivitas yang ada diluar kegiatan
pembelajaran dan bukan kepada materi pelajaran yang tengah sampaikan oleh
guru. Kondisi yang demikian berdampak pada perolehan hasil belajar mata
pelajaran Matematika yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal. Batas
nilai KKM ≥ 70 merupakan KKM mata pelajaran Matematika Kelas 5 SDN
Agungmulyo yang telah ditentukan oleh guru.
Adapun proses pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa pada
kondisi awal akan diuraikan pada sub-sub judul di bawah ini.
4.1.1.1. Deskripsi Proses
Pengamatan Kondisi awal dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2015
pada mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun datar
sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1 Menghitung
luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
-
46
Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru
meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dilanjutkan dengan guru
melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta
siswa untuk mempersiapkan buku catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan
apersepsi tentang macam-macam bangun datar.
Selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah
tanpa adanya media pembelajaran. Pada saat itu siswa mulai merasa bosan karena
pembelajaran didominasi oleh guru. Siswa hanya menerima informasi dari guru.
Kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Setelah selesai melaksanakan latihan
soal, guru bersama siswa membuat kesimpulan. pembelajaran diakhiri dengan doa
dan salam penutup.
4.1.1.2. Deskripsi Hasil Tindakan
Data dari analisis hasil belajar matematika pada tes formatif dengan SK 3.
Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan
masalah, KD 3.1 Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat,
lingkaran dan segitiga, memperoleh hasil dengan nilai tertinggi 85, nilai terendah
25, nilai rata-rata 63,2. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) hanya 10 siswa (40 %) dari 25 siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥
70), sebagian besar siswa masih memperoleh nilai dibawah KKM. Sebanyak 15
siswa dari total keseluruhan 25 siswa masih belum tuntas dalam mata pelajaran
Matematika, hanya 10 siswa yang berhasil tuntas dengan perolehan nilai melebihi
KKM. Dari tabel tersebut diketahui perolehan nilai siswa pada rentang nilai antara
25-35 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8%, rentang nilai 36-46 sejumlah 3
siswa dengan persentase 12%, rentang nilai 47-57 sejumlah 2 siswa dengan
persentase 8%, rentang nilai antara 58-68 sejumlah 8 siswa dengan persentase
32%, rentang nilai 69-79 sejumlah 8 siswa dengan persentase 32%, dan rentang
nilai 80-90 sejumlah 2 orang siswa dengan persentase 8%. Dari daftar nilai pada
kondisi awal diperoleh nilai rata-rata siswa 63,2 dan nilai tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 85 dan nilai terendah 25.
-
47
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai pada
kondisi awal/sebelum tindakan disajikan dalam bentuk tabel 4.1. berikut ini
Tabel 4.1
Ditsribusi Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
No. Ketuntasan
Belajar Skor
Jumlah Siswa
Frekuensi Persentase (%)
1. Tuntas ≥ 70 10 40
2. Belum Tuntas < 70 15 60
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.1 Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat
diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM ≥ 70) sejumlah 15 siswa atau 60% dari total keseluruhan siswa,
sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 10 siswa
dengan persentase 40% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan
minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum berhasil
mencapai kentutasan minimal.
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar 4.1
berikut:
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Hasil observasi pada Kondisi awal juga memperoleh hasil yang rendah, baik
observasi guru maupun observasi siswa. Pada observasi aktivitas guru, hanya
40%
60%
Tuntas
BekumTuntas
-
48
memperoleh skor 56 dari jumlah skor keseluruhan 132 dengan persentase sebesar
42%. Sedangkan untuk observasi aktivitas siswa, hanya memperoleh skor 33 dari
jumlah skor keseluruhan 92 dengan persentase sebesar 36%.
Persentase observasi guru dan observasi siswa dapat dilihat pada gambar 4.2
berikut:
Gambar 4.2
Diagram Batang Distribusi Aktivitas Guru dan Siswa Kondisi Awal
Berdasarkan hasil belajar Matematika dan hasil observasi yang masih
rendah, maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran
Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan media gambar, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Matematika melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
4.1.2. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu
pertemuan 1, 2 dan 3 yang berlangsung pada hari Senin, Rabu dan Jumat pada
tanggal 02, 04 dan 06 November 2015. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan ini
adalah Perencanaan antara lain: menyusun RPP beserta intrumen penilaian terdiri
kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan kriteria penilaian, lembar observasi
kegiatan pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran berupa gambar;
Pelaksanaan, serta Refleksi.
42%
36%
32%
34%
36%
38%
40%
42%
44%
Observasi Guru Observasi SiswaPersentase
-
49
4.1.2.1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini akan diuraikan tentang perencanaan pelaksanaan siklus I
yang meliputi perencanaan pertemuan I, perencanaan pertemuan kedua, dan
perencanaan pertemuan ketiga.
Perencanaan Pertemuan I
Sebelum melakukan tindakan pembelajaran pada pertemuan pertama
peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media gambar. Pembelajaran
mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun datar
sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1 Menghitung
luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga. Indikator
pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah trapesium
dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas daerah
trapesium.
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai
pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas
daerah trapesium dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara
investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah trapesium
Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada
pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media
gambar berupa bangun datar trapesium dan persegi panjang. Selain itu peneliti
juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar
observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan
berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut
dari pertemuan pertama, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
-
50
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
layang-layang dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Menghitung luas
daerah layang-layang.
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai
pada pertemuan kedua: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas
daerah layang-layang dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara
investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah layang-layang
Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada
pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media
gambar berupa bangun datar layang-layang dan persegi panjang. Selain itu
peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi
siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta
penghargaan berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut
dari pertemuan kedua, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
belah ketupat dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Menghitung luas
daerah belah ketupat.
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai
pada pertemuan ketiga: Peserta didik dapat menemukan rumus luas daerah belah
ketupat dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Peserta didik dapat
menghitung luas daerah belah ketupat.
-
51
Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada
pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media
gambar berupa bangun datar belah ketupat dan persegi panjang. Selain itu
peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi
siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta
penghargaan berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.
4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan akan diuraikan tentang proses pelaksanaan
tindakan, hasil tindakan, dan hasil observasi.
a) Proses Pelaksanaan Tindakan
Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran
siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan
tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Berikut ini rincian
pelaksanaan tindakan siklus I.
Pelaksanaan Pertemuan I
Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin, 02 November 2015.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
trapesium dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas
daerah trapesium. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan
mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin
doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku
catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan
menyanyikan lagu “Bangun Datar” dan melakukan tanya jawab. Guru
memberikan pertanyaan “Sebutkan macam-macam bangun datar! Siapa yang tahu
bentuk trapesium? Sebutkan benda yang bentuknya sama dengan bangun
-
52
trapesium?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak
dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan
rumus luas daerah trapesium dengan pendekatan luas daerah persegi panjang
dengan cara investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat
menghitung luas daerah trapesium. Selanjutnya guru menyampaikan masalah
kontekstual “Pak Amir mempunyai papan yang berbentuk trapesium, panjang
garis yang atas 10 cm, panjang garis yang bawah 15 cm dan tinggi papan 6 cm.
Amir merasa kesulitan menghitung luas papan tersebut”. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan masalah tersebut
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi, guru menjelaskan tentang pengertian bangun datar dan macam-macam
bangun datar. Guru menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga,
belahketupat, jajargenjang, layang-layang, trapezium) dapat diturunkan dari luas
persegi panjang.
Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk
melakukan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan
menjelaskan mengenai model pembelajaran Group Investigation (GI).Guru
membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping). Siswa memilih sendiri
kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa masuk dalam kelompok
pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas perssegi panjang. Guru
membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok
melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok melakukan
penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas trapesium).
Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa menemukan rumus
luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa menggabungkan hasil
temuan masing-masing kelompok.
Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas
trapesium. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas
-
53
trapesium. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa adalah: “Jika sebuah
trapesium dengan sisi yang sejajar a dan b, serta tingginya t, maka L daerah
trapesium = ½ t x (a+b). Guru membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan
mengaplikasikan dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan
kontekstual. Siswa dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-
masing kelompok. Siswa mengerjakan LTS
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan
memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa
memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru
memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi
yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung
luas layang-layang. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada
siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Pelaksanaan Pertemuan II
Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Senin, 02 November 2015.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
layang-layang dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas
daerah layang-layang. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan
mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin
doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku
catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan
menyanyikan lagu “Layang-layang” dan melakukan tanya jawab. Guru
memberikan pertanyaan “Pernahkah anak-anak bermain layang-layang?
-
54
Dimanakah anak-anak bermain layang-layang? Termasuk bangun datarkah
layang-layang itu?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang
hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan
menemukan rumus luas daerah layang-layang dengan pendekatan luas daerah
persegi panjang dengan cara investigation (penyelidikan) dalam kelompok.
Peserta didik dapat menghitung luas daerah layang-layang. Selanjutnya guru
menyampaikan masalah kontekstual “Tono ingin membuat layang-layang, ia ingin
tahu berapa luas kertas yang akan digunakan , maka ia mengukur rangka layang-
layangnya. Ternyata panjang diagonalnya 40 cm dan 30 cm. Berapakah luas
kertas yang dibutuhkan Tono?”. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyelesai-kan masalah tersebut
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi, Guru menyampaikan bahwa luas layang-layang dapat diturunkan dari
luas persegi panjang.
Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk
melakukan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan
menjelaskan mengenai model pembelajaran Group Investigation (GI).Guru
membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping). Siswa memilih sendiri
kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa masuk dalam kelompok
pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas perssegi panjang. Guru
membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok
melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok melakukan
penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas trapesium).
Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa menemukan
rumus luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa
menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.
Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas
layang-layang. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas
-
55
layang-layang. Bersama guru siswa menyimpulkan hasil diskusi. “ Jika sebuah
daerah layang-layang panjang diagonal satu = d1 dan panjang diagonal dua = d2
dan luas daerahnya L, maka: L = ½ x d1 x d2
Guru membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan mengaplikasikan
dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Siswa
dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-masing kelompok.
Siswa mengerjakan LTS
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan
memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa
memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru
memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi
yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung
luas layang-layang. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada
siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Pelaksanaan Pertemuan III
Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Jumat, 06 November 2015.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
belah ketupat dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas
daerah belah ketupat. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan
mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin
doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku
catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan
menyanyikan lagu “belah ketupat” dan melakukan tanya jawab. Guru memberikan
-
56
pertanyaan “Bangun apakah yang saya pegang ini? (belah ketupat) Siapa yang
ciri-ciri bangun datar belah ketupat? Sebutkan benda yang bentuknya sama
dengan bangun belah ketupat?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran
matematika yang hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat
mencari dan menemukan rumus luas daerah belah ketupat dengan pendekatan luas
daerah persegi panjang dengan cara investigation (penyelidikan) dalam kelompok.
Peserta didik dapat menghitung luas daerah belah ketupat. Selanjutnya guru
menyampaikan masalah kontekstual “Di rumah Tono dipasang bopen berbentuk belah
ketupat dengan panjang diagonal 10 cm dan 5 cm. Berapa cm2 luas bopen tersebut ”.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan masalah tersebut
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi, guru menjelaskan tentang pengertian bangun datar dan macam-macam
bangun datar. Guru menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga,
belahketupat, jajargenjang, layang-layang, trapesium) dapat diturunkan dari luas
persegi panjang.
Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk
melakukan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan
menjelaskan mengenai model pembelajaran Group Investigation (GI).Guru
membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping). Siswa memilih sendiri
kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa masuk dalam kelompok
pilihannya untuk menyelidiki luas belah ketupat dari luas persegi panjang. Guru
membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok
melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok melakukan
penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas trapesium).
Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa menemukan rumus
luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa menggabungkan hasil
temuan masing-masing kelompok.
-
57
Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas
belah ketupat. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas
belah ketupat. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa adalah: “Jika daerah
belah ketupat dengan panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua = d2 dan luas
daerahnya L, maka L = ½ x d1 x d2.” Guru membimbing siswa sekaligus sebagai
penguatan mengaplikasikan dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan
permasalahan kontekstual. Siswa dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil
simpulan masing-masing kelompok. Siswa mengerjakan LTS
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan
memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa
memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru
memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi
yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Sebelum menutup pelajaran
guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan salam.
b) Hasil tindakan
Pada bagian ini akan menguraikan tentang hasil tindakan pembelajaran
berupa nilai matematika siswa kelas 5 SDN Agungmulyo setelah pelaksanaan
tindakan siklus I. Hasil belajar mata pelajaran matematika diperoleh melalui
pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I.
Distribusi frekuensi nilai mata pelajaran Matematika, dapat terlihat hasil
belajar pada matematika siswa kelas 5 SD N Agungmulyo siklus I mempunyai
rata-rata nilai 81,6 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Pada rentang
nilai 40-50 sejumlah 3 siswa dengan persentase 12% dari jumlah keseluruhan
siswa, rentang nilai 51-61 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8% dari jumlah
keseluruhan siswa, rentang nilai 62-72 sejumlah 1 siswa dengan persentase 4%
dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 73-83 sejumlah 2 siswa dengan
persentase 8% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 84-94 sejumlah 11
-
58
siswa dengan persentase 44%, dan rentang nilai 95-100 sejumlah 6 siswa dengan
persentase 24% .
Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai matematika
siklus I disajikan dalam bentuk tabel 4.2 berikut ini
Tabel 4.2
Disstribusi Ketuntasan Belajar Siklus I
No. Ketuntasan
Belajar Nilai
Jumlah Siswa
Frekuensi Persentase (%)
1. Tuntas ≥ 70 19 76
2. Belum Tuntas < 70 6 24
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui
bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM ≥ 70 sejumlah 6 siswa atau
24% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai KKM
sebanyak 19 siswa dengan persentase 76% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai
ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum
berhasil mencapai kentutasan minimal.
Distribusi ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar
4.3 berikut:
Gambar 4.3
Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus I
4.1.2.3. Pelaksanaan Observasi
76%
24%Tuntas
BelumTuntas
-
59
Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi
aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan
model pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media gambar yang
terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan
pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas
selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas
siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi
yang terdiri dari 33 indikator aktivitas guru dan 23 indikator aktivitas siswa.
masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1
berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat
baik..
Pelaksanaan Observasi Pertemuan I
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 4, 1, 2, 3, 11
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan menyampaikan tujuan 5, 6, 7, 9
Membimbing siswa melakukan
eksplorasi 11 8, 9, 10 11
Memanfaatkan media gambar 12, 13, 14 9
Mengorganisasikan siswa
dalam kegiatan penyelidikan
(Group Investigation (GI))
20,
21, 22
15, 16, 17,
18, 19, 23 25
Memberikan penghargaan
kepada siswa 24, 25 6
Penggunaan Bahasa 28 26, 27 8
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 31, 32 29, 30, 33 13
TOTAL 8 25 91
Berdasarkan tabel 4.3 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian
dari observer indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 8 item dan
-
60
indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 25 item sehingga jumlah keseluruhan
skor yang diperoleh 92 dengan kriteria baik dan persentase proses pembelajaran
sebesar 68,94%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4
indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4. Indikator nomor 1,2, dan 3 memperoleh
skor 3 sedangkan nomor 4 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek satu 11
skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 5, 6, 7 memperoleh
skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua yaitu 9 skor. Pada aspek ketiga yaitu
membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri dari 4
indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10 memperoleh skor 3 dan indikator nomor
11 memperoleh skor 2 jumlah skor aspek tiga adalah 11 skor. Pada aspek
memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 12, 13,
14 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 9 skor.
Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri
dari 8 indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23 mendapat skor 3
dan indikator nomor 20, 21, 22 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor aspek lima
24 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator
yaitu indikator nomor 24, 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek
enam yaitu 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 26, 27 memperoleh skor 3 dan indikator 28
mendapatkan skor 2 sehingga jumlah skor aspek tujuh yaitu 8 skor. Selanjutnya
pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri
dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 33 memperoleh skor 3 dan indikator
nomor 31, 32 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek delapan yaitu 13
skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan
pertama adalah 92 skor.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
-
61
1 2 3 4 Skor
Kesiapan siswa belajar 2, 3, 4 1 9
Melakukan eksplorasi
menggunakan media gambar dan
memperhatikan penjelasan guru
6 5 5
Partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 7, 8, 9, 10 8
Respon siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran 13 11, 12 8
Melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan penyelidikan GI
15, 16, 17,
18 14, 19 14
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 20, 22 21, 23 11
TOTAL 15 8 54
Berdasarkan tabel 4.4 hasil aktivitas siswa dapat diketahui dari indikator
aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 15 item, indikator yang
memperoleh skor 3 sebanyak 7 item dan tidak ada indikator yang memperoleh
skor 4, jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 54 dengan krieteria cukup dan
perentase keaktifan siswa adalah 58,69%. Pada aspek kesiapan siswa dalam
belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 2, 3, 4 memperoleh skor 2
dan indikator nomor 1 memperoleh skor 3, sehingga jumlah skor aspek satu 9
skor. Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 6 memperoleh skor 2 dan indikator
nomor 5 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 5 skor. Pada aspek
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2, jumlah skor aspek tiga 8 skor.
Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 13 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 11, 12
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat 8 skor. Kemudian pada
aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri dari 6
indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18 memperoleh skor 2 dan indikator
nomor 14, 20 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek lima 14 skor.
Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator nomor 20, 22, memperoleh skor 2, indikator
-
62
nomor 21, 23 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam 11 skor. Total
keseluruhan skor aktivitas siswa siklus I pertemuan 1adalah 54 skor.
Pelaksanaan Observasi Pertemuan II
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1, 2, 3, 4 12
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan menyampaikan tujuan 5, 6, 7 9
Membimbing siswa melakukan
eksplorasi 8, 9, 10, 11 12
Memanfaatkan media gambar 12, 14 13 9
Mengorganisasikan siswa
dalam kegiatan penyelidikan GI
19,
20, 21
15, 16, 17,
18, 22, 23 24
Memberikan penghargaan
kepada siswa 24, 25 6
Penggunaan Bahasa 26, 27, 28 9
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi
29, 30, 31,
32, 33 15
TOTAL 3 29 1 97
Berdasarkan tabel 4.5 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian
dari observer indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 3 item,
indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 29 item dan indikator yang
memperoleh skor 4 sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang
diperoleh 97 dengan kriterian baik dan persentase proses pembelajaran sebesar
73,48%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4
indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor
5, 6, 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 9 skor. Pada aspek
ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri
dari 3 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10, 11 memperoleh skor 3 jumlah skor
aspek tiga adalah 12 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3
-
63
indikator yaitu indikator nomor 12, 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 10 skor.
Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri
dari 9 indikator yaitu indikator nomor 14, 15, 16, 17, 18 mendapat skor 3,
indikator nomor 19, 20, 21 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek lima
yaitu 24 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2
indikator yaitu indikator nomor 24, 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor
aspek enam 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 26, 27, 28 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor aspek tujuh adalah 9 skor. Selanjutnya pada aspek terakhir membuat
kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator
nomor 29, 30, 31, 32, 33 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek delapan
15 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan
kedua adalah 97 skor.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Distribussi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3,
4 12
Melakukan eksplorasi
menggunakan media gambar dan
memperhatikan penjelasan guru
6 5 5
Partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 7, 8, 9, 10 8
Respon siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran
11, 12,
13 9
Melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan penyelidikan GI 16, 17, 18
14, 15,
19 15
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 20 21, 22 23 12
TOTAL 9 13 1 61
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui
indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 9 item,
indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 13 item dan indikator yang
-
64
memperoleh skor 4 sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang
diperoleh 61 dengan kriteris baik dan persentase keaktifan siswa sebesar 66,30%.
Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor.
Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 6 memperoleh skor 2 dan indikator
nomor 5 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 5 skor. Pada aspek
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek tiga 8 skor.
Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 11, 12, 13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor aspek empat 9 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan penyelidikan Group Investigation (GI) terdiri dari 6 indikator yaitu
indikator nomor 17, 18, 19 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 14, 15, 20
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek lima 15 skor. Selanjutnya aspek
membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator
yaitu indikator nomor 20 memperoleh skor 2, indikator nomor 21, 22 memperoleh
skor 3 dan indikator nomor 23 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek
enam 12 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I
pertemuan kedua adalah 61 skor.
Pelaksanaan Observasi Pertemuan III
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan ketiga dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
-
65
Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan III
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1, 2, 3, 4 12
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan menyampaikan tujuan 5, 6, 7 9
Membimbing siswa melakukan
eksplorasi 8, 9, 10, 11 12
Memanfaatkan media gambar 12, 14 13 10
Mengorganisasikan siswa
dalam kegiatan penyelidikan GI
15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22,
23
27
Memberikan penghargaan
kepada siswa 24, 25 6
Penggunaan Bahasa 26, 27, 28 9
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 31 29, 30, 32, 33 14
TOTAL 1 31 1 99
Berdasarkan tabel 4.7 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian
dari observer, indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 1 item,
indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 32 item dan indikator yang
memperoleh skor 4 sebanyak 2 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang
diperoleh 99 dengan kriteria baik dan persentase pembelajaran sebesar 75%. Pada
aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu
indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu
adalah 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 5, 6, 7
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua dalah 9 skor. Pada aspek
ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri
dari 3 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10, 11 memperoleh skor 3 jumlah skor
aspek tiga adalah 12 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 12, 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 10 skor.
Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri
dari 8 indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 mendapat
-
66
skor 3 sehingga jumlah skor aspek lima adalah 27 skor. Aspek memberikan
penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 24, 25
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam adalah 6 skor. Kemudian
pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 26,
27, 28 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tujuh adalah 9 skor.
Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan
refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 32, 33 memperoleh
skor 3 dan indikator nomor 31 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek
delapan adalah 14 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru
siklus I pertemuan ketiga adalah 99 skor.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan III
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3, 4 12
Melakukan eksplorasi menggunakan
media gambar dan memperhatikan
penjelasan guru
5, 6 6
Partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
7, 8,
9, 10 8
Respon siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran 11, 12, 13 9
Melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan penyelidikan GI
14, 15, 16,
17, 18, 19 18
Membuat kesimpulan dan melakukan
kegiatan refleksi 20 21, 22 23 12
TOTAL 5 17 1 65
Berdasarkan tabel 4.8 hasil aktivitas siswa dapat diketahui indikator
aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 5 item, indikator yang
memperoleh skor 3 sebanyak 17 item dan indikator yang memperoleh skor 4
sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh adalah 65
dengan kriteria baik dan persentase keaktifan siswa sebesar 70,65%. Pada aspek
kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3,
-
67
4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor. Selanjutnya aspek
eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru terdiri dari 2 indikator
yaitu indikator nomor 5, 6 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 6
skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 4 indikator
yaitu indikator 7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek tiga 8
skor.
Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3
indikator yaitu indikator nomor 11, 12, 13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor aspek empat 9 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan penyelidikan Group Investigation (GI) terdiri dari 6 indikator yaitu
indikator nomor 14, 15, 16, 17, 18, 19 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor
aspek lima 18 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan
kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 20 memperoleh
skor 2, indikator nomor 21, 22 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 23
memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam 12 skor. Total keseluruhan
skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama adalah 65 skor.
4.1.2.4. Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan
tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang
dilaksanakan pada siklus I.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi
aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang
memperoleh skor 2 yaitu sebanyak 8 item, skor 3 sebanyak 25 item da tidak ada
aktivitas guru yang memperoleh skor 4. Pada pertemuan kedua, indikator yang
memperoleh skor 2 sebanyak 3 item, skor 3 sebanyak 29 item dan skor 4
sebanyak 1 item. Selanjutnya pada pertemuan ketiga tidak terdapat aktivitas yang
memperoleh skor 2, perolehan skor 3 sebanyak 32 item dan jumlah indikator yang
memperoleh skor 4 sebanyak 1 item.
-
68
Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus I, terjadi peningkatan
pada beberapa aspek, baik pada aktivitas guru maupun pada aktivitas siswa.
Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.9
Berikut ini:
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I, II, III
Aspek
Skor
Pertemuan I Pertemuan
II
Pertemuan
III
1 11 12 12
2 9 9 9
3 11 12 12
4 9 10 10
5 24 24 27
6 6 6 6
7 8 9 9
8 13 15 15
Berdasarkan tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus
I, II, dan III dapat dilihat pada gambar 4.4 Berikut ini:
Gambar 4.4
Diagram Batang Distribusi Frekuensi Aktivitas Guru
Siklus I Pertemuan I, II, dan III
0
5
10
15
20
25
30
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
-
69
Berdasarkan diagram di atas aktivitas guru mengalami peningkatan pada
aspek ke 1, 3, 4, 5, 7, dan 8. Aspek yang mengalami peningkatan paling tinggi
terjadi pada aspek 5 yaitu aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan
penyelidikan GI. Pada aspek ini guru mampu menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam penyelidikan (Investigation) (19), Guru mampu
membimbing siswa dalam menyusun kegiatan pengorganisasian (Organizing)
data yang diperoleh (20), Guru memberi semangat siswa dalam melakukan
presentasi (Presenting) (21).
Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian
aktivitas guru sebanyak 33 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan
pertama sebesar 68,94%, pertemuan kedua meningkat menjadi 73,48%,
selanjutnya pada pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan menjadi 75,76%.
Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I, II, dan
III dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut:
Gambar 4.5
Diagram Peningkatan Persentase Hasil Aktivitas Guru
Siklus I Pertemuan I, II, dan III
Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I
pertemuan pertama indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 yaitu
sebanyak 15 item, skor 3 sebanyak 8 item, dan tidak ada indikator yang
memperoleh skor 4. Kemudian pada pertemuan kedua, perolahan skor 2 sebanyak
9 item, skor 3 sebanyak 13 item, dan skor 4 sebanyak 1 item. Pada pertemuan
68.94%
73.48%
75.76%
64.00%
66.00%
68.00%
70.00%
72.00%
74.00%
76.00%
78.00%
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan IIIPersenta…
-
70
ketiga, perolahan skor 2 sebanyak 5 item, perolehan skor 3 sebanyak 17 item dan
skor 4 sebanyak 1 item.
Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas siswa dapat dilihat pada
tabel 4. 10 Berikut ini:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I, II, III
Aspek Skor
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
1 9 12 12
2 5 5 6
3 8 8 8
4 8 9 9
5 14 15 18
6 10 12 12
Berdasarkan tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa
SiklusI Pertemuan I, II, dan III dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini:
Gambar 4.6
Diagram Batang Distribusi Frekuensi Aktivitas Siswa Siklus I
Pertemuan I, II, dan III
Berdasarkan diagram di atas, aktivitas siswa mengalami peningkatan pada
aspek ke 1, 2, 4, 5, dan 6. Indikator aktivitas siswa yang mengalami peningkatan
yaitu pada aspek ke 5 (Melaksanakan tugas guru dalam kegiatan
0
5
10
15
20
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
-
71
penyelidikan/GI), yaitu Bersemangat dan antusias Perencanaan (Planning) (15),
siswa mampu melakukan kegiatan penyelidikan (Investigation) secara kondusif
(16), Melakukan kegiatan pengorganisasian (Organizing) data yang diperoleh
(17), Siswa bersemangat dalam melakukan presentasi (Presenting) (18).
Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama
persentase yang diperoleh mencapai 58,69%, pertemuan kedua meningkat
menjadi 66,30%, kemudian pada pertemuan ketiga persentase meningkat menjadi
70,65%.
Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I,
II, dan III dapat dilihat pada Gambar 4.7 sebagai berikut:
Gambar 4.7
Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Siswa
Siklus I Pertemuan I, II, dan III
Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada KKM
≥ 70 pada pelaksanaan tindakan siklus I baru mencapai 76% siswa tuntas. Artinya
hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan
sebesar 80%. Masih ada 6 siswa yang perolehan nilainya masih berada di bawah
KKM 70. Namun rata-rata hasil belajar mata pelajaran matematika sudah
mengalami peningkatan dari kondisi awal 63,2 menjadi 81,6 setelah pelaksanaan
tindakan siklus I. Persentase ketuntasan belajar siswa naik dari kondisi awal 40%
menjadi 76%. Karena pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan
sebesar 80% maka akan penelitian dilanjutkan dengan siklus berikutnya yaitu
siklus II.
58.69%
66.30%70.65%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan IIIPersentase
-
72
4.1.3. Deskripsi Siklus II
Seperti pada Siklus I, pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari tiga
pertemuan, yaitu pertemuan 1, 2 dan 3 yang berlangsung pada hari Selasa,
Kamis, dan Sabtu pada tanggal 24, 26, dan 28 November 2015. Hal-hal yang
dilakukan dalam kegiatan ini adalah Perencanaan antara lain: menyusun RPP
beserta intrumen penilaian terdiri kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan
kriteria penilaian, lembar observasi kegiatan pembelajaran, menyiapkan media
pembelajaran berupa gambar; Pelaksanaan, serta Refleksi.
4.1.3.1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini akan diuraikan tentang perencanaan pelaksanaan siklus II
yang meliputi perencanaan pertemuan I, perencanaan pertemuan kedua, dan
perencanaan pertemuan ketiga.
Pelaksanaan tindakan siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu
pertemuan 1, 2 dan 3 yang berlangsung pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu pada
tanggal 24, 26, dan 28 November 2015. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan
ini adalah Perencanaan antara lain: menyusun RPP beserta intrumen penilaian
terdiri kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan kriteria penilaian, lembar
observasi kegiatan pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran berupa
gambar; Pelaksanaan, serta Refleksi.
Perencanaan Pertemuan I
Sebelum melakukan tindakan pembelajaran pada pertemuan pertama
peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model
pembelajaran GI berbantuan media gambar. Pembelajaran mata pelajaran
matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun datar sederhana dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1 Menghitung luas trapesium,
layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga. Indikator pada pertemuan
pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah lingkaran dengan pendekatan
luas daerah persegi panjang, Menghitung luas daerah lingkaran.
-
73
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai
pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas
daerah lingkaran dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara
investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah lingkaran.
Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada
pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media
gambar berupa bangun datar lingkaran dan persegi panjang. Selain itu peneliti
juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar
observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan
berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut
dari pertemuan pertama, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Menghitung luas daerah
segitiga.
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai
pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas
daerah segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara
investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah segitiga.
Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada
pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media
gambar berupa bangun datar segitiga dan persegi panjang. Selain itu peneliti juga
mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar
-
74
observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan
berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut
dari pertemuan kedua, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas bangun datar. Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran
matematika yang hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat
menghitung luas beberapa gabungan bidang datar.
Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada
pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media
gambar berupa bangun gabungan. Selain itu peneliti juga mempersiapkan
perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas
guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan berupa stiker bintang
dan evaluasi pembelajaran.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan akan diuraikan tentang proses pelaksanaan
tindakan, hasil tindakan, dan hasil observasi.
a) Proses Pelaksanaan Tindakan
Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran
siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan
tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Berikut ini rincian
pelaksanaan tindakan siklus I.
Pelaksanaan Pertemuan I
Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Selasa, 24 November 2015.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
-
75
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
lingkaran dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas
daerah trapesium. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan
mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin
doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku
catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan
menyanyikan lagu “Lingkaran Kecil” dan melakukan tanya jawab. Guru
memberikan pertanyaan “Bangun datar apa yang ada dalam lagu tadi? Siapa yang
bias membuat lingkaran? Bagaimana ciri-ciri lingkaran?”. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu Tujuan
pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai pada
pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas
daerah lingkaran dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara
investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah lingkaran. Selanjutnya guru menyampaikan masalah kontekstual “Pak
Ahmad mempunyai meja taman yang berbentuk daerah lingkaran. Diameter meja
100 cm. Berapa luas permukaan meja taman milik Pak Ahmad?”. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi, guru menjelaskan tentang pengertian bangun datar dan macam-macam
bangun datar. Guru menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga,
belahketupat, jajargenjang, layang-layang, trapezium) dapat diturunkan dari luas
persegi panjang.
Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk
melakukan model pembelajaran kooperatif GI dengan menjelaskan mengenai
model pembelajaran GI. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping).
-
76
Siswa memilih sendiri kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa
masuk dalam kelompok pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas
perssegi panjang. Guru membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam
kelompoknya. Setiap kelompok melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam
kelompok melakukan penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang
dihadapi (luas trapesium). Siswa melakukan tahap pengorganisasian
(Organizing). Siswa menemukan rumus luas bangun datar dengan penurunan dari
luas persegi panjang. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya
(Presenting). Siswa menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.
Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas
lingkaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas
trapesium. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa adalah: “Jika sebuah
daerah lingkaran adalah L = r2 . Guru membimbing siswa sekaligus sebagai
penguatan mengaplikasikan dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan
permasalahan kontekstual. Siswa dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil
simpulan masing-masing kelompok. Siswa mengerjakan LTS
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan
memperoleh poin tertinggi pada kegiatan GI. Siswa memajangkan hasil kerja
kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru memberikan tes evaluasi
pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru
bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung luas segitiga.
Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih giat
belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Pelaksanaan Pertemuan II
Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis, 26 November 2015.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
-
77
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah
segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas daerah
segitiga. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan
mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin
doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku
catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan
menyanyikan lagu “Bangun Datar” dan melakukan tanya jawab. Guru
memberikan pertanyaan “Bangun datar apakah yang saya pegang ini?
(segitiga).Sebutkan macam-macam segitga? Bagaimana ciri-ciri segitiga?”.
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu
Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai pada
pertemuan kedua: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas daerah
segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara investigation
(penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung luas daerah
segitiga. Selanjutnya guru menyampaikan masalah kontekstual “Amir mempunyai
kertas berbentuk persegi panjang, kertas tersebut dibagi menjadi dua segitiga yang
tingginya 4 cm, alasnya 10 cm. Amir ingin menghitung luasnya, bagaimana
caranya?”. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan
masalah tersebut
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi, Guru menyampaikan bahwa luas layang-layang dapat diturunkan dari
luas persegi panjang.
Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk
melakukan model pembelajaran kooperatif GI dengan menjelaskan mengenai
model pembelajaran GI.Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping).
Siswa memilih sendiri kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa
masuk dalam kelompok pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas
-
78
perssegi panjang. Guru membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam
kelompoknya. Setiap kelompok melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam
kelompok melakukan penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang
dihadapi (luas segitiga). Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing).
Siswa menemukan rumus luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi
panjang. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting).
Siswa menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.
Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas
segitiga. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas
segitiga. Bersama guru siswa menyimpulkan hasil diskusi. “Jika daerah
segitiga dengan panjang = p dan lebar = l dan luas daerahnya L, maka L = ½ x a
x t”.
Guru membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan mengaplikasikan
dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Siswa
dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-masing kelompok.
Siswa mengerjakan LTS
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan
memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa
memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru
memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi
yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung
luas gabungan. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada siswa
agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Pelaksanaan Pertemuan III
Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 November 2015.
Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1
-
79
Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.
Indikator pada pertemuan ketiga antara lain: Menemukan rumus beberapa
gubungan bangun datar. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan
mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin
doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku
catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan
menyanyikan lagu “bangun datar” dan melakukan tanya jawab. Guru memberikan
pertanyaan “bagaiman rumus luas trapezium? Bagaimana rumus luas layang-
layang? Bagaimana rumus luas belah ketupat? Bagaimana rumus luas lingkaran?
Bagaimana rumus luas segitiga?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran
matematika yang hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat
mencari dan luas gabungan beberapa bangun datar. Selanjutnya guru
menyampaikan masalah kontekstual “Amir membuat gambar rumah. Gambar atas
berbentuk segitiga sama kaki, tinggi = 2 cm, dan alasnya 10 cm. Gambar bawah
berbentuk persegi panjang panjangnya = 20 cm. Amir kesulitan menghitung luas
gambar rumah tersebut. Bagaimana menghitung luasnya?”. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan masalah tersebut
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti
yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan
eksplorasi, guru mengingatkan kembali semua rumus luas bangun datar. Guru
menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga, belahketupat, jajargenjang,
layang-layang, trapesium) dapat diturunkan dari luas persegi panjang.
Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk
melakukan model pembelajaran kooperatif GI dengan menjelaskan mengenai
model pembelajaran GI. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping).
Siswa memilih sendiri kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa
masuk dalam kelompok pilihannya untuk menyelidiki luas belah ketupat dari luas
persegi panjang. Guru membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya.
-
80
Setiap kelompok melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok
melakukan penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas
trapesium). Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa
menemukan rumus luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa
menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.
Kegiatan Konfirmasi. Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas
gabungan beberapa bangun datar. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
cara mencari luas gabungan. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa. Guru
membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan mengaplikasikan dari konsep
hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Siswa dan guru
mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-masing kelompok. Siswa
mengerjakan LTS
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan
memperoleh poin tertinggi pada kegiatan GI. Siswa memajangkan hasil kerja
kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru memberikan tes evaluasi
pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru
bersama dengan siswa. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi
pada siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
a) Hasil Tindakan
Seperti pada siklus I, bagian ini menguraikan tentang hasil tindakan
pembelajaran berupa nilai matematika siswa kelas 5 SDN Agungmulyo setelah
pelaksanaan tindakan siklus II. Hasil belajar mata pelajaran matematika diperoleh
melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus
II.
Distribusi frekuensi nilai mata pelajaran Matematika, dapat terlihat hasil
belajar pada matematika siswa kelas 5 SD N Agungmulyo siklus I mempunyai
rata-rata nilai 86,64 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 63. Pada rentang
nilai 63-69 sejumlah 3 siswa dengan persentase 12% dari jumlah keseluruhan
siswa, rentang nilai 70-76 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8% dari jumlah
-
81
keseluruhan siswa, rentang nilai 77-83 sejumlah 7 siswa dengan persentase 28%
dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 84-90 sejumlah 1 siswa dengan
persentase 40% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 91-97 sejumlah 10
dengan persentase 40%, dan rentang nilai 98-100 sejumlah 2 siswa dengan
persentase 8%.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai
matematika siklus I disajikan dalam bentuk tabel 4.11 berikut ini
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
No. Ketuntasan
Belajar Nilai
Jumlah Siswa
Frekuensi Persentase (%)
1. Tuntas ≥ 70 22 88
2. Belum Tuntas < 70 3 12
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.11 Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat
diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM ≥ 70) sejumlah 3 siswa atau 12% dari total keseluruhan siswa,
sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 22 siswa
dengan persentase 88% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan
minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum berhasil
mencapai kentutasan minimal. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.11 dapat
dilihat pada gambar 4.8 berikut:
Gambar 4.8
Diagram Lingkungan Ketuntasan Belajar Siklus II
88%
12% Tuntas
TidakTuntas
-
82
4.1.3.3 Pelaksanaan Observasi
Sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi
aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan
menerapkan model pembelajaran GI berbantuan media gambar yang terdiri dari
analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama,
pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.
Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi
aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan
menerapkan model pembelajaran GI berbantuan media gambar yang terdiri dari
analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama,
pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas
selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas
siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi
yang terdiri dari 33 indikator aktivitas guru dan 23 indikator aktivitas siswa.
masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1
berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat
baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria
penilaian.
Kriteria penilaian pada lembar observasi guru yaitu untuk total skor 0 – 26
berada pada kriteria sangat kurang, skor 27 – 52 berada pada kriteria kurang, skor
53 – 78 termasuk ke dalam kriteria cukup baik, skor 79 – 105 termasuk kedalam
kriteria baik, dan skor 106 – 132 pada kriteria sangat baik. Sedangkan untuk
kriteria penilaian pada lembar observasi siswa yaitu untuk total skor 0 – 19
berada pada kriteria sangat kurang, skor 20 – 38 berada pada kriteria kurang, skor
39 – 56 termasuk pada kriteria cukup, skor 57 – 74 termasuk kedalam kriteria
baik, dan skor 75 – 92 pada kriteria sangat baik.
Pelaksanaan Observasi Pertemuan I
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut:
-
83
Tabel 4.12
Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1, 2, 3, 4 12
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan menyampaikan tujuan 6, 7 5 10
Membimbing siswa melakukan
eksplorasi 8, 9, 10 11 13
Memanfaatkan media gambar 12, 14 13 10
Mengorganisasikan siswa
dalam kegiatan penyelidikan
(Group Investigation (GI))
15, 16, 17,
18, 21, 22,
23
19, 20 29
Memberikan penghargaan
kepada siswa 24, 25 6
Penggunaan Bahasa 28 26, 27 11
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi
29, 30, 31,
32, 33 15
TOTAL 26 7 109
Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil
penilaian dari observer tidak ada indikator dari aktivitas guru yang memperoleh
skor 2, indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 26 item dan indikator yang
memperoleh skor 4 sebanyak 7 item, sehingga jumlah keseluruhan skor yang
diperoleh 106 dengan kriteria Sangat Baik dan persentase proses belajar sebesar
80,3%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4
indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor
5, 6, 7 pada indikator nomor 5 memperoleh skor 4 dan pada indikator nomor 6
dan 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 10 skor. Pada aspek
ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri
dari 4 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10 memperoleh skor 3 dan indikator
nomor 11 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga adalah 13 skor.
Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator
nomor 12, 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13 memperoleh skor 4
-
84
sehingga jumlah skor aspek empat adalah 10 skor. Total keseluruhan skor hasil
observasi aktivitas guru siklus II pertemuan pertama adalah 109 skor.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13
Hasil Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 3, 4 2 13
Melakukan eksplorasi menggunakan
media gambar dan memperhatikan
penjelasan guru
5, 6 6
Partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
7, 8, 9,
10 12
Respon siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran
11, 12,
13 9
Melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan penyelidikan (Group
Investigation (GI))
14, 18,
19
15,
16, 17 21
Membuat kesimpulan dan melakukan
kegiatan refleksi
20, 21,
22 23 13
TOTAL 18 5 74
Berdasarkan tabel 4.13 hasil aktivitas siswa dapat diketahui tidak ada
indikator pada aktivitas siswa yang memperoleh skor 2, indikator yang
memperoleh skor 3 sebanyak 18 item dan indikator yang memperoleh skor 4
sebanyak 5 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 74 dengan
kriteria baik dan persentase sebesar 80,43%. Pada aspek kesiapan siswa dalam
belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 3, 4 memperoleh skor 3
dan indikator nomor 2 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 13
skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan
pertama adalah 74 skor
Pelaksanaan Observasi Pertemuan Kedua
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijelaskan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:
-
85
Tabel 4.14
Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Memeriksa kesiapan
pembelajaran 1, 2, 3, 4 12
Melakukan apersepsi, motivasi,
dan menyampaikan tujuan 6 5, 7 11
Membimbing siswa melakukan
eksplorasi 11 8, 9, 10 15
Memanfaatkan media gambar 14 12, 13 11
Mengorganisasikan siswa
dalam kegiatan penyelidikan GI
14, 15, 16,
17, 18, 20,
22, 23
19, 21 29
Memberikan penghargaan
kepada siswa 24, 25 6
Penggunaan Bahasa 28 26, 27 11
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi 29, 30, 31, 32 33 15
TOTAL 23 10 111
Berdasarkan tabel 4.14 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian
dari observer, indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 23 item dan indikator
yang memperoleh skor 4 sebanyak 10 item, sehingga jumlah keseluruhan skor
yang diperoleh 111 termasuk dalam kriteria sangat baik den persentase
pembelajaran sebesar 84,09%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran
siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3
sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi,
motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu
indikator nomor 5, 7 memperoleh skor 4 dan indikator nomor 6 memperoleh skor
3 sehingga jumlah skor aspek dua 11 skor.
Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan
menyajikan materi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10
memperoleh skor 4 dan indikator nomor 11 memperoleh skor 3 sehingga jumlah
skor aspek tiga adalah 15 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri
dari 3 indikator yaitu indikator nomor 12 dan 13 memperoleh skor 4 dan indikator
nomor 14 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 11 skor.
-
86
Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri
dari 9 indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18,20, 22, 23 mendapat skor 3
dan indikator nomor 19, 21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima
adalah 29 skor.
Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator
yaitu indikator nomor 24 dan 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek
enam 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator
yaitu indikator nomor 26, 27 memperoleh skor 4 dan indikator nomor 28
memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tujuh adalah 11 skor. Selanjutnya
pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri
dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 31, 32 memperoleh skor 3 dan
indikatator nomor 33 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek delapan 16
skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan
kedua adalah 111 skor.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15
Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 3, 4 2 13
Melakukan eksplorasi
menggunakan media gambar dan
memperhatikan penjelasan guru
5 6 7
Partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 9, 10 7, 8 14
Respon siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran
11, 12,
13 9
Melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan penyelidikan (Group
Investigation (GI))
14, 18,
19
15, 16,
17 21
Membuat kesimpulan dan
melakukan kegiatan refleksi
20, 21,
22 23 13
TOTAL 15 8 77
Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui
indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 15 item dan
-
87
indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 8 item sehingga jumlah keseluruha