Download - BAB IV Pembahasan Geometri Lereng
22
BAB IV
RANCANGAN SEQUEN PENAMBANGAN
DAN PERENCANAAN PRODUKSI BULANAN
4.1. Estimasi Sumberdaya
Lokasi Bara 14 C terdiri dari 16 titik pemboran dengan interval titik pemboran
berbeda beda. Pada Bara 14 C terdiri dari seam C dengan ketebalan batubara antara
0.4-2.5 m. Kedalaman titik bor dari permukaan sampai ke floor batubara adalah antara
7-35 m.
Dari perhitungan menggunakan software minescape 4.118 diperoleh cadangan
terukur pada Bara 14 C sebesar 182.180 Ton batubara.
Gambar 4.1. Lokasi titik bor dan kontur struktur batubara Bara 14 C (Lampiran B)
23
4.2. Perhitungan Cadangan Batubara
4.2.1. Pemodelan Pit Limit
Pit limit merupakan batasan akhir dari suatu kegiatan penambangan.
Pembuatan pit limit penambangan menggunakan data sumberdaya terukur dan
parameter-parameter geoteknik.
Parameter yang digunakan dalam perancangan pit limit adalah :
Cadangan terukur : 182.180 Ton
Tinggi Jenjang : 10 m
Lebar jenjang : 3 m
Sudut Kemiringan (Single Slope) : 60o
Sudut Kemiringan Keseluruhan (Overall Slope) : 50o
Striping ratio (SR) yang diterapkan oleh PT. Fajar Bumi Sakti adalah maksimal
1:15.
\
Gambar 4.2. Rancangan pit limit penambangan (Lampiran C)
24
Berdasarakan parameter geoteknik dan striping ratio maka pit limit yang
dirancang akan diperoleh cadangan batubara sebesar 140,555.40 Ton dan material
overburden sebesar 1,847,861.86 Bcm. String Ratio dari pemodelan pit limit ini
adalah 1:13 dan luas daerah pit limit adalah 9.27 ha.
4.2.2. Pembuatan Blok Penambangan
Ukuran blok penambangan yang digunakan adalah maksimal 50x50 m.
batubara dan overburden akan dibagi berdasarkan blok penambangan yang telah
dirancang. Dari data blok penambangan, dapat diketahui jumlah batubara dan
overburden tiap bloknya.
Tabel 4.1. Blok penambangan Bara 14 C
BLOK BURDEN TOTAL AREA (Ha) EASTING NORTHING
S01__P04 OB 42,773.61 0.25 501,729.41 9,959,018.06
S01__P04 OB 43,725.36 0.24 501,735.44 9,958,984.65
S01__P05A OB 24,030.86 0.14 501,781.37 9,959,136.59
S01__P05A OB 44,861.39 0.35 501,781.23 9,959,106.56
S02__P01 OB 73,057.44 0.55 501,766.07 9,959,063.81
S02__P01 OB 99,237.80 0.54 501,769.89 9,959,018.17
S02__P02 OB 59,968.06 0.34 501,759.05 9,958,965.72
S02__P02 OB 83,611.66 0.59 501,816.03 9,959,119.13
S02__P03 OB 84,759.78 0.60 501,819.08 9,959,069.90
S02__P03 OB 83,416.34 0.59 501,821.29 9,959,020.59
S02__P04 OB 89,133.10 0.62 501,867.90 9,959,121.23
S02__P04 OB 82,986.72 0.60 501,867.70 9,959,070.38
S02__P05A OB 90,224.98 0.64 501,856.44 9,959,021.32
S02__P05A OB 22,453.30 0.25 501,912.94 9,959,156.78
S03__P02 OB 76,145.82 0.57 501,915.76 9,959,120.69
25
BLOK BURDEN TOTAL AREA (Ha) EASTING NORTHING
S03__P02 OB 94,990.17 0.64 501,919.92 9,959,071.87
S03__P03 OB 102,323.45 0.65 501,919.82 9,959,021.97
S03__P03 OB 20,028.84 0.29 501,968.99 9,959,153.05
S03__P04 OB 35,129.04 0.43 501,966.81 9,959,121.59
S03__P04 OB 33,909.56 0.42 501,964.86 9,959,064.82
S04__P02 OB 54,585.38 0.48 501,964.16 9,959,016.65
S04__P02 OB 78,724.55 0.56 501,965.74 9,958,974.53
S04__P03 OB 23,899.23 0.29 502,013.92 9,959,154.55
S04__P03 OB 39,094.17 0.40 502,021.62 9,959,118.89
S04__P04 OB 41,152.25 0.40 502,021.07 9,959,063.10
S04__P04 OB 35,476.59 0.37 502,018.71 9,959,021.30
S05__P01 OB 16,740.68 0.30 502,015.46 9,958,960.20
S05__P01 OB 26,752.24 0.29 502,067.84 9,959,156.96
S05__P02 OB 29,618.21 0.39 502,068.25 9,959,116.16
S05__P02 OB 64,928.28 0.47 502,070.86 9,959,065.45
S05__P03 OB 35,055.63 0.41 502,064.79 9,959,011.29
S05__P03 OB 24,852.79 0.36 502,075.59 9,958,971.63
S05__P04 OB 50.44 0.01 502,067.03 9,958,930.97
S05__P04 OB 24,514.74 0.28 502,123.15 9,959,160.29
S06__P01 OB 31,298.95 0.38 502,115.70 9,959,108.94
S06__P01 OB 36,871.22 0.39 502,113.04 9,959,059.84
S06__P02 OB 5,889.13 0.18 502,101.98 9,959,019.01
S06__P02 OB 1.84 0.01 502,127.63 9,958,993.24
S06__P03 OB 7,522.32 0.19 502,108.79 9,958,969.29
S06__P03 OB 2.95 0.01 502,108.68 9,958,933.09
S06__P04 OB 122,590.70 0.78 501,808.52 9,958,986.03
S06__P04 COAL 2,541.94 0.09 501,738.84 9,959,030.03
S06__P05B COAL 636.45 0.02 501,736.10 9,958,966.33
S06__P05B COAL 3,122.53 0.11 501,785.36 9,959,129.59
S07__P01 COAL 665.98 0.04 501,744.76 9,959,114.58
S07__P01 COAL 5,580.66 0.21 501,748.99 9,959,077.58
S07__P02 COAL 6,794.60 0.24 501,748.31 9,959,027.82
S07__P02 COAL 654.29 0.03 501,745.91 9,958,983.06
26
BLOK BURDEN TOTAL AREA (Ha) EASTING NORTHING
S07__P03 COAL 7,359.33 0.27 501,800.62 9,959,137.19
S07__P03 COAL 7,079.89 0.26 501,801.11 9,959,088.41
S07__P04 COAL 5,185.25 0.19 501,799.98 9,959,044.82
S07__P04 COAL 8,476.43 0.31 501,852.67 9,959,137.88
S07__P05B COAL 7,012.82 0.26 501,849.89 9,959,088.45
S07__P05B COAL 6,718.40 0.25 501,846.18 9,959,043.82
S08__P01 COAL 18.79 0.01 501,929.57 9,959,151.77
S08__P01 COAL 8,326.12 0.34 501,910.53 9,959,133.03
S08__P02 COAL 10,447.30 0.38 501,912.13 9,959,086.20
S08__P02 COAL 8,216.78 0.32 501,906.32 9,959,040.60
S08__P03 COAL 1,244.00 0.08 501,956.83 9,959,151.88
S08__P03 COAL 5,708.04 0.29 501,962.07 9,959,128.82
S08__P04 COAL 5,936.24 0.26 501,961.39 9,959,074.74
S08__P04 COAL 5,713.00 0.28 501,960.79 9,959,031.36
S08__P05B COAL 4,545.18 0.33 501,965.39 9,958,986.39
S08__P05B COAL 982.55 0.10 502,007.53 9,959,153.81
S08__P05B COAL 3,372.12 0.26 502,009.42 9,959,128.12
S09__P01 COAL 4,504.58 0.25 502,008.47 9,959,071.43
S09__P01 COAL 3,102.49 0.26 502,009.19 9,959,028.40
S09__P02 COAL 1,537.87 0.24 502,008.27 9,958,965.64
S09__P02 COAL 1,431.05 0.11 502,059.04 9,959,151.67
S09__P03 COAL 2,966.90 0.22 502,063.68 9,959,128.85
S09__P03 COAL 6,299.11 0.32 502,058.68 9,959,074.19
S09__P04 COAL 5,361.29 0.32 502,064.47 9,959,022.60
S09__P04 COAL 3,538.14 0.35 502,072.58 9,958,966.63
S09__P04 COAL 3,515.78 0.16 502,126.42 9,959,165.02
S09__P05B COAL 6,715.78 0.28 502,115.16 9,959,118.64
S09__P05B COAL 8,586.32 0.37 502,113.86 9,959,062.76
S09__P05B COAL 4,411.74 0.22 502,104.38 9,959,014.67
S34_P05A COAL 3,471.05 0.20 502,112.92 9,958,966.34
S34_P05A COAL 9,328.91 0.35 501,809.58 9,959,006.13
27
Gambar 4.3. Rancangan blok penambangan (Lampiran E)
4.3. Rancangan Sequen Penambangan
Pit limit selanjutnya dibagi kedalam 2 sequen penambangan. Sequen pertama
memiliki luas 5.29 Ha dan sequen kedua memiliki luas 3.98 Ha.
Tabel 4.2. Rancangan sequen penambangan Pit Bara 14 C
SEQUEN OB (BCM) COAL (TON) LUAS (Ha) SR
1 1,254,995.75 75,941.16 5.29 16.53
2 592,866.11 64,614.24 3.98 9.18
TOTAL 1,847,861.86 140,555.40 9.27 13
Parameter rancangan sequen penambangan
Lebar Ramp : 15 m
Tinggi Jenjang : 10 m
Lebar jenjang : 3 m
28
Sudut Kemiringan (Single Slope) : 60o
Sudut Kemiringan Keseluruhan (Overall Slope) : 50o
Gambar 4.4. Area dan luas sequen penambangan (Lampiran F)
Gambar 4.5. Rancangan sequen pertama dan sequen kedua (Lampiran G)
29
4.3.1. Sequen Pertama
Sequen pertama memiliki luas 5.29 Ha dengan jumlah batubara 75,971.16
Ton dan overburden 1,252,995.75 Bcm.
Gambar 4.6. Rancangan sequen pertama (Lampiran H)
4.3.2. Sequen Kedua
Sequen kedua memiliki luas 3.98 Ha dengan jumlah batubara 64,614.24 Ton
dan overburden 592,866.11 Bcm.
Gambar 4.7. Rancangan sequen kedua (Lampiran I)
30
4.4. Rancangan Pendukung
4.4.1. Disposal Area
A. Disposal Sequen Pertama
Rancangan disposal untuk sequen pertama memiliki luas 6.9 Ha dengan
kapasitas material overburden adalah 1,600,000.00 Lcm.
Parameter rancangan disposal sequen pertama adalah :
Lebar ramp : 15 m
Tinggi jenjang : 5 m
Lebar jenjang : 4 m
Sudut kemiringan (single slope) : 45o
Sudut kemiringan keseluruhan (Overall Slope) : 38o
Gambar 4.8. Rancangan disposal sequen pertama (Lampiran J)
B. Disposal Sequen 2
Rancangan disposal untuk sequen kedua memiliki luas 2.8 Ha dengan kapasitas
material overburden adalah 670,000.00 Lcm. Pada disposal sequen kedua
31
direncanakan ditempatkan di bekas penambangan sequen pertama sehingga
meminimalkan jarak angkut material (back filling digging method)
Parameter rancangan disposal sequen kedua adalah :
Lebar ramp : 15 m
Tinggi jenjang : 5 m
Lebar jenjang : 4 m
Sudut kemiringan (single slope) : 45o
Sudut kemiringan keseluruhan (Overall Slope) : 38o
Gambar 4.9. Rancangan Disposal Sequen 2 (Lampiran K)
4.4.2. Top Soil Area
Rancangan top soil area untuk sequen pertama dan sequen kedua disatukan.
Hal ini dikarenakan material top soil yang tidak terlalu banyak. Asumsi untuk material
top soil dari permukaan adalah 1 m. Kapasitas dari rancangan top soil area adalah
149,000.00 Lcm dengan luas 1.15 Ha.
32
Parameter rancangan top soil area adalah :
Tinggi jenjang : 5 m
Lebar jenjang : 3 m
Sudut kemiringan (single slope) : 45o
Sudut kemiringan keseluruhan (Overall Slope) : 38o
Gambar 4.10. Rancangan top soil area (Lampiran L)
4.4.3. Perencanaan Jalan Angkut
Jalan angkut di rencanakan untuk mengetahui panjang jalan menuju disposal,
top soil area dan ROM pile. Jalan angkut yang direncanakan memiliku lebar 15-20 m.
Lebar jalan angkut disesuaikan dengan lebar alat angkut dan jumlah alat angkut.
Berdasarkan lokasi penempatan top soil area, disposal dan pit penambangan,
maka diketahui :
Jarak pit ke top soil area : 500 m
Jarak pit ke disposal sequen 1 : 680 m
33
Jarak pit ke disposal sequen 2 : 150 m
Jarak sequen 1 ke ROM : 1630 m
Jarak sequen 2 ke ROM : 1700 m
Gambar 4.11. Rancangan jalan angkut Pit Bara 14 C (Lampiran M)
4.5. Estimasi Produksi Alat Muat dan Alat Angkut
Pada perhitungan produksi, parameter jumlah topsoil mulai diperhitungkan. Hal
ini dikarenakan lokasi penempatan dan nilai swell factor dari material yang berbeda.
34
Jumlah material top soil didasarkan pada luas daerah penambangan dan kedalaman
material top soil dari permuakaan yaitu 1 m. (Lampiran O)
Tabel 4.3. Tabel material tiap sequen
SEQUEN OB
(Bcm)
TOP SOIL
(Bcm)
COAL
(Ton)
LUAS
(Ha)
1 1,202,095.75 52,900.00 75,941.16 5.29
2 553,066.11 39,800.00 64,614.24 3.98
TOTAL 1,847,861.86 92,700.00 140,555.40 9.27
4.5.1. Produksi Alat Muat
Rencana alat muat yang digunakan pada pit Bara 14 C adalah Excavator Hitachi
Ex 1200.
Paramater perhitungan kapasitas produksi alat muat adalah :
Estimasi kerja = 0.71 (secara teoritis ; kondisi kerja bagus, kondisi pengelolaan
sedang)
Swell Factor Over burden = 85 % 0.85 (Tanah biasa kering)
Swell Factor Batubara = 74 % ~ 0.74
Kapasitas alat = 6 m3
Berdasarkan data tersebut diketahui kapasitas pemuatan overburden adalah
14.48 m3/menit dan produksi pemuatan batubara adalah 12.61 m3/menit.
4.5.2. Produksi Alat Angkut
Rencana alat angkut yang digunanakan pada pit Bara 14 C adalah Hitachi Eh
1100.
35
a. Sequen Pertama
Overburden
Efisiensi kerja ( E ) = 71 % ~ 0.71
Swell factor ( I )= 85 % ~ 0.85
Kapasitas alat ( H ) = 60 m3
Cycle time ( C ) = 7.69 menit atau 0.13 jam
Berdasarkan data tersebut diketahui produksi pengangkutan material
overburden adalah 4.71 m3/menit.
Topsoil
Efisiensi kerja ( E ) = 71 % = 0.71
Swell factor ( I )= 85 % = 0.85
Kapasitas alat ( H ) = 60 m3
Cycle time ( C ) = 6.71 menit atau 0.11 jam
Berdasarkan data tersebut diketahui produksi pengangkutan material topsoil
adalah 5.39 m3/menit
Batubara
Efisiensi kerja ( E ) = 71 % = 0.71
Swell factor ( I )= 74 % = 0.74
Kapasitas alat ( H ) = 60 m3
Cycle time ( C ) = 11.03 menit atau 0.18 jam
Berdasarkan data tersebut diketahui produksi pengangkutan batubara adalah
2.86 m3/menit
b. Sequen Kedua
Overburden
Efisiensi kerja ( E ) = 71 % = 0.71
36
Swell factor ( I )= 85 % = 0.85
Kapasitas alat ( H ) = 60 m3
Cycle time ( C ) = 4.83 menit atau 0.08 jam
Berdasarkan data tersebut diketahui produksi pengangkutan overburden adalah
6.52 m3/menit
Topsoil
Efisiensi kerja ( E ) = 71 % = 0.71
Swell factor ( I )= 85 % = 0.85
Kapasitas alat ( H ) = 60 m3
Cycle time ( C ) = 6.85 menit atau 0.11 jam
Berdasarkan data tersebut diketahui produksi pengangkutan topsoil adalah 5.28
m3/menit
Batubara
Efisiensi kerja ( E ) = 71 % = 0.71
Swell factor ( I )= 74 % = 0.74
Kapasitas alat ( H ) = 60 m3
Cycle time ( C ) = 11.33 menit atau 0.19 jam
Berdasarkan data tersebut diketahui produksi pengangkutan batubara adalah
2.78 m3/menit
4.6. Estimasi Kebutuhan dan Pasangan Alat (Fleet) (Lampiran P)
4.6.1. Sequen Pertama
Berdasarkan target produksi batubara yaitu 25.000 Ton tiap bulan, maka lama
penambangan direncanakan pada sequen pertama adalah 3 bulan.
37
Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan penambangan adalah:
Alat Muat Hitachi Ex 1200 = 1 unit
Alat Angkut Hitachi Eh 1100 = 3 unit
4.6.2. Sequen Kedua
Berdasarkan target produksi 25.000 Ton batubara tiap bulan, maka lama
penambangan direncanakan pada sequen kedua adalah 2.5 bulan.
Jumlah alat yang dibutuhkan pada sequen kedua adalah
Alat Muat Hitachi Ex 1200 = 1 unit
Alat Angkut Hitachi Eh 1100 = 2 unit
4.7. Perencanaan Jadwal Produksi (Lampiran Q)
Lama kegiatan penambangan pada sequen pertama adalah 3 bulan dan sequen
kedua adalah 2.5 bulan. Waktu penambangan dimulai pada Januari 2014 sampai Juni
2014.
Tabel 4.4. Rencana Waktu Kegiatan Penambangan Pit Bara 14 C
SEQUEN BULAN OB (Bcm) COAL (Ton) SR
Pertama
Januari 415282.66 25123.74 16.53
Februari 413517.43 25011.42 16.53
Maret 426195.66 25805.99 16.52
Kedua
April 229581.57 25000.78 9.18
Mei 242841.22 25528.51 9.51
(1/2) Juni 120443.32 14084.96 8.55
Total 1847861.86 140555.40
38
4.7.1. Penjadwalan Produksi Sequen Pertama
A. Bulan Januari
Pembagian besar material yang ditambang tiap bulan didasarkan pada striping
ratio sequen pertama yaitu 1:16.52. Maka jumlah material overburden yang
ditambang Bulan Januari adalah 415282.7 m3 dan batubara 25123.74 Ton.
Tabel 4.5. Blok Penambangan Bulan Januari Sequen Pertama
NO BLOK OVERBURDEN
(Bcm)
COAL
(Ton)
TOP
(M)
BUTTOM
(M)
1 S07__P01 12885.88 0 39.08 26.78
2 S06__P01 24617.45 3379.707 25.81 13.61
3 S06__P02 20540.9 5161.714 27.21 13.92
4 S06__P03 7001.509 0 28.31 22.71
5 S05__P01 47754.38 4864.267 30.32 7.28
6 S05__P02 55154.85 6523.497 34.34 7.16
7 S05__P03 74206.97 5194.558 41.34 10
8 S05__P04 26395.91 0 46.38 25
9 S04__P01 26450.8 0 36.85 25
10 S04__P02 24176.42 0 37.04 25
11 S04__P03 21552.48 0 43.84 25
12 S04__P04 29677.39 0 37.71 25
13 S45_P05B 24402.33 0 51.92 25
14 S03__P04 12443.2 0 30.16 25
15 S34_P05A 8022.197 0 42.011 35
TOTAL 415282.7 25123.74
39
B. Bulan Februari
Jumlah material overburden yang ditambang pada bulan Februari adalah
413517.4 m3 dan batubara sebesar 25011.42 Ton.
Tabel 4.6. Blok Penambangan Bulan Februari Sequen Pertama
NO BLOK OVERBURDEN
(Bcm)
COAL
(Ton)
TOP
(M)
BUTTOM
(M)
1 S04__P01 47207.67 3306.04 25 0.36
2 S04__P02 56844.67 7301.557 25 -1.76
3 S05__P04 21827.21 2067.931 25 4.4
4 S04__P04 61830.02 2469.468 25 -3.57
5 S45_P05B 6508.754 0 25 11.06
6 S05__P03 0 5011.716 8.66 6.75
7 S34_P05A 29994.94 0 35 17.34
8 S02__P05A 43006.3 0 40 12.18
9 S01__P05A 8503.614 0 27.55 16.38
10 S01__P04 1781.535 0 20.65 18.83
11 S04__P03 60205.4 4854.711 25 -3.29
12 S03__P03 29525.76 0 27.74 15
13 S03__P02 30792.33 0 27.88 15
14 S03__P01 15489.21 0 28.3 20
TOTAL 413517.4 25011.42
C. Bulan Maret
Jumlah material overburden yang ditambang pada bulan Maret adalah
426195.7 m3 dan batubara sebesar 25805.99 Ton.
40
Table 4.7. Blok penambangan Bulan maret sequen pertama
NO BLOK OVERBURDEN
(Bcm)
COAL
(Ton)
TOP
(M)
BUTTOM
(M)
1 S03__P04 81814.81 2699.794 25 -9.9
2 S03__P03 56453.01 7172.066 15 -11.27
3 S03__P02 51699.44 7311.749 15 -8.4
4 S03__P01 44268.75 0 20 -4.5
5 S02__P04 104196.4 2887.765 27.57 -17
6 S04__P03 0 2390 2.678 -3.29
7 S02__P03 79702.99 3344.617 19.12 -15.4
8 S02__P02 8060.247 0 20.28 16.15
TOTAL 426195.7 25805.99
4.7.2. Penjadwalan Produksi Sequen Kedua
A. Bulan April
Pembagian besar material yang ditambang tiap bulan didasarkan pada striping
ratio sequen kedua yaitu 1:9.18. Maka jumlah material overburden yang
ditambang pada bulan April adalah 229581.6 m3 dan batubara 25000.78 ton.
Tabel 4.8. Blok Penambangan Bulan April Sequen Kedua
NO BLOK OVERBURDEN
(Bcm)
COAL
(Ton)
TOP
(M)
BUTTOM
(M)
1 S07__P01 17239.66 2157.117 39.08 22.77
2 S06__P02 25593.9 5161.713 27.28 13.92
41
3 S08__P01 34042.66 4018.657 50.45 31.64
4 S07__P02 32542.84 2488.903 40.87 22.35
5 S08__P02 29349.26 2869.837 45.93 32.41
6 S09__P01 26655.87 5976.818 54.37 37.72
7 S06__P03 18425.68 2327.733 27.74 16.1
8 S07__P03 17765.88 0 45.26 35
9 S08__P03 23072.65 0 65,89 50
10 S05__P04 4893.168 0 46.38 40
TOTAL 229581.6 25000.78
B. Bulan Mei
Jumlah material overburden yang ditambang pada bulan Mei adalah 242841.2
m3 dan batubara sebesar 25528.51 ton.
Tabel 4.9. Blok Penambangan Bulan Mei Sequen Kedua
NO BLOK OVERBURDEN
(Bcm)
COAL
(Ton)
TOP
(M)
BUTTOM
(M)
1 S06__P03 0 3039.814 17.58 14.1
2 S05__P04 43329.95 2067.931 40 4.42
3 S07__P03 25562.6 3028.638 35 22.58
4 S08__P03 41821.81 35.09743 50 31.78
5 S09__P02 26130.47 6780.767 52.68 38.78
6 S09__P03 27180.85 4445.297 59.32 39.18
7 S06__P04 38918.58 3490.897 36.99 13.53
8 S07__P04 39896.95 2640.064 45.53 23.37
TOTAL 242841.2 25528.51
42
C. Bulan Juni
Kegiatan penambangan pada bulan juni direncanakan hanya berlangsung
selama setengah bulan. Jumlah material overburden yang ditambang pada
bulan juni adalah 120443.3 m3 dan batubara sebesar 14084.96 ton.
Tabel 4.10. Blok Penambangan Bulan Juni Sequen Kedua
NO BLOK OVERBURDEN
(Bcm)
COAL
(Ton)
TOP
(M)
BUTTOM
(M)
1 S06__P05B 39518.23 1550.405 47.44 14.57
2 S07__P05B 16449.56 1156.066 38.21 23.36
3 S08__P04 29395.5 3661.137 49.21 35.99
4 S08__P05B 18745.55 2912.211 47.62 32.71
5 S09__P04 835.4609 2036.113 43.96 41.26
6 S09__P05B 7700.726 2769.028 49.14 42.66
7 S45_P05B 7798.292 0 51.9 25.48
TOTAL 120443.3 14084.96