131
BAB V
KONSEP
5.1 Konsep Perancangan Tapak
5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki
Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk
memudahkan dalam pencapaian penghuni apartemen maupun pengunjung, maka
pintu masuk pejalan kaki diletakan pada kedua jalan.
5.1.2 Pencapaian Kendaraan
Kendaraan akan masuk/keluar hampir setiap saat. Kepadatan tinggi
kendaraan masuk/keluar akan terjadi pada pagi dan sore hari, karena penghuni
apartemen bekerja/pergi pada pagi hari dan pulang pada malam hari, sedangkan
kepadatan pengunjung mal jika dilihat dari lingkungan sekitar yaitu terdapat
+) 1. Dapat diakses dari jalan utama dan sekunder
4. Mudah terlihat dari jalan utama dan sekunder.
5. Mudah diakses pejalan yang menggunakan kendaraan umum
Antisipasi kemacetan dengan menjauhkan jalan masuk pejalan dari tikungan.
Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
132
bangunan perkantoran maka mal akan lebih padat pengunjung pada siang hari
sedangkan pagi hari, sore dan malam tidak dapat diprediksi.
Survey yang telah dilakukan menunjukan bahwa jalan di sisi selatan
merupakan jalan dengan kadar kemacetan lebih tinggi dibanding jalan utama.
Kemacetan tersebut diakibatkan oleh kendaraan umum yang berhenti dan jalan
yang hanya dapat dilalui dua mobil, maka sebaiknya di daerah selatan tidak
diletakkan pencapaian untuk mobil. Kesimpulan dari pertimbangan kepadatan lalu
lintas kendaraan dan titik tangkap pengunjung yaitu pencapaian diletakkan pada
sisi jalan utama.
5.1.3 Sirkulasi
Dalam perancangan ini akan menggunakan sirkulasi komposit, pada
kenyataannya, bangunan pada umumnya membuat kombinasi dari pola-pola
sirkulasi di atas. Hal terpenting dalam sebuah pola adalah pusat kegiatan, jalan
masuk ke ruangan (sirkulasi horizontal), dan sirkulasi vertikal.
Gambar 5.2: Kesimpulan Analisa Pencapaian Kendaraan +) 1. Mudah diakses dari jalan
utama 2. Kondisi jalan yang lebar
mendukung sirkulasi kendaraan keluar/masuk.
5. Mudah terlihat dari jalan utama.
Untuk menghindari kemacetan pada jalan sekunder, maka pada jalan sekunder hanya diletakan pintu masuk motor.
133
Kegiatan dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung yaitu berjalan kaki
menuju gedung mal, duduk-duduk dan kegiatan lain di dalam tapak. Kendaraan
tidak memiliki akses di atas tapak agar tapak dapat digunakan sebagai ruang publik
yang nyaman dan bebas polusi.
5.1.4 Zoning
Area privat yaitu mal terletak pada tengah tapak, mal tidak memerlukan
bukaan untuk udara sebab mal menggunakan pengudaraan buatan untuk menjaga
kualitas barang yang dijual. Penurunan barang dan pengambilan sampah dilakukan
di basement untuk menghemat lahan pada tapak.
Gambar 5.3: Zoning Berdasarkan Analisa Tapak
Mal Apartemen
Ruang terbuka publik
134
5.1.5 Orientasi Massa Bangunan
Tapak yang berada di persimpangan jalan memerlukan perancangan khusus
pada bagian massa bangunan agar tidak mengganggu pandangan pengguna jalan.
Tapak di persimpangan memiliki kelebihan tersendiri yaitu memiliki dua bagian
muka dan dapat menjadi titik tangkap pengguna jalan.
Keterangan:
A. Kedua sisi tersebut mengarah pada jalan utama dan jalan sekunder (orientasi ke jalan).
B. Orientasi utara selatan sebagai respon terhadap iklim tropis
Gambar 5.4: Orientasi Massa Bangunan
A B
135
5.2 Pelaku dan Jenis Kegiatan
Skema 5.1: Pelaku dan Jenis Kegiatan Apartemen
136
Skema 5.2: Pelaku dan Jenis Kegiatan Mal
137
5.3 Konsep Bangunan
5.3.1 Kebutuhan Ruang Apartemen
No.
Kebutuhan Ruang
Jmlh Peng-guna
Elemen ruang Dimensi Standar Sumber
Besaran Ruang (m2)
1. Ruang tidur 1-2
Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari Zona sirkulasi
2x1,5 0,5x0,5 0,4x1
0,5x0,5 0,5x1 2,17
NDA 6,57
2. Ruang duduk, ruang makan dan pantry
1-2
Sofa Meja Meja TV TV Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi
0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1,5
0,6x3
3,7
NDA DM&RI
7,02
3. Kamar mandi 1 Kloset Wastafel Shower
2,2x1,45 NDA 3,19
4. Sirkulasi 20% luas unit 3,35 Jumlah 20,13
No.
Kebutuhan Ruang
Jmlh Peng-guna
Elemen ruang Dimensi Standar Sumber
Besaran Ruang (m2)
1. Ruang tidur utama 1-2
Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari
2x1,5 0,5x0,5 0,4x1
0,5x0,5 0,5x1
NDA 4,4
2. Ruang tidur anak 1-2
Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari
2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1
NDA 4,84
Tabel 5.1: Kebutuhan Ruang Unit 1 Kamar
Tabel 5.2: Kebutuhan Ruang Unit 2 Kamar
138
3. Ruang duduk 2-4
Sofa (4) Meja Meja TV TV
0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1
NDA DM&RI
3
4. Ruang makan 2-4 Meja makan Kursi Zona sirkulasi
2x1,3
0,6x6,6 NDA 6,56
5. Pantry 1
Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi
0,6x3
0,762
NDA
DM&RI
6,372
6. Kamar mandi 1 Kloset Wastafel Shower
2,2x1,45 NDA 3,19
7. Balkon 1-2 1x3 3 8. Sirkulasi 20% luas unit 6,272 Jumlah 37,63
No.
Kebutuhan Ruang
Jmlh Peng-guna
Elemen ruang Dimensi Standar Sumber
Besaran Ruang (m2)
1. Ruang tidur utama 1-2
Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari Meja kerja Kursi kerja
2x1,5 0,5x0,5 0,4x1
0,5x0,5 0,5x1
0,7x1,2 0,6x0,6
NDA 5,85
2. Ruang tidur anak 1 1-2
Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari
2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1
NDA 4,84
3. Ruang tidur anak 2 1-2
Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari
2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1
NDA 4,84
4. Ruang duduk 4-5
Sofa (5) Meja Meja TV Zona sirkulasi
0,7x0,8 0,6x0,8 0,4x1,5 4,4x0,5
NDA
DM&RI
7,58
Tabel 5.3: Kebutuhan Ruang Unit 3 Kamar
139
5. Ruang makan 4-5 Meja makan Kursi Zona sirkulasi
2x2
1x8 NDA 12
6. Dapur 1
Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi
0,6x3
0,762
NDA
DM&RI
6,372
7. Kamar mandi (2) 1
Kloset Wastafel Shower
2,2x1,45 NDA 6,38
8. Kamar pembantu 1 Tempat tidur 0,9x2 NDA 1,8
9. Kamar mandi pembantu 1 Kloset
kran 0,9x1,45 NDA 1,3
11. Balkon 1-2 1x3 3 12. Sirkulasi 20% luas unit 10,79 Jumlah 64,75
No. Jenis Ruang Luas (m2) 1. Luas seluruh unit apartemen 9.685,36 2. Ruang pengelola 63,99 3. Fitness center 77,6 4. Kolam renang 112,81 5. Luas servis 4% 397,59 Luas apartemen seluruhnya 10.337,35
Luas bangunan apartemen seluruhnya adalah 10.337,35m2, pada satu tower
apartemen memiliki sembilan lantai untuk memaksimalkan jumlah lantai, dan
setiap lantai memiliki luas 574,29m2.
Tabel 5.4: Luas Seluruh Apartemen Berdasarkan Program Ruang
140
5.3.2 Kebutuhan Ruang Mal
No.
Kebutuhan Ruang
Jmlh Peng-guna
Elemen ruang Dimensi Standar Sumber
Besaran Ruang (m2)
1. Ruang display 10 Rak display (2) Zona sirkulasi
0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2
NDA
DM&RI 8,81
2. Kasir 1 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 3,84
3. Gudang 1 Rak (2) Zona sirkulasi
0,7x1,25 0,762
NDA DM&RI 3,65
4. Sirkulasi 20% luas retail 3,26 Jumlah 19,56
No.
Kebutuhan Ruang
Jmlh Peng-guna
Elemen ruang Dimensi Standar Sumber
Besaran Ruang (m2)
1. Ruang display 15 Rak display (4) Zona sirkulasi
0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2
NDA
DM&RI 17,87
2. Kasir 1 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 3,84
3. Gudang 1 Rak (4) Zona sirkulasi
0,7x1,25 0,762
NDA DM&RI 7,31
4. Sirkulasi 20% luas retail 5,8 Jumlah 34,82
No.
Kebutuhan Ruang
Jmlh Peng-guna
Elemen ruang Dimensi Standar Sumber
Besaran Ruang (m2)
1. Ruang display 20 Rak display (8) Zona sirkulasi
0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2
NDA
DM&RI 35,24
2. Kasir 2 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 7,68
3. Gudang 1 Rak (8) Zona sirkulasi
0,7x1,25 0,762
NDA DM&RI 13,09
4. Sirkulasi 20% luas retail 11,2 Jumlah 67,2
Tabel 5.6: Kebutuhan Ruang Tetail Ukuran Menengah
Tabel 5.7: Kebutuhan Ruang Retail Ukuran Besar
Tabel 5.5: Kebutuhan Ruang Retail Ukuran Kecil
141
Tipe Retail Perhitungan Jumlah Kecil 43,5% x 42 18 Menengah 35,5% x 42 15 Besar 21% x 42 9
No. Jenis Ruang Luas (m2) 1. Luas seluruh retail 1.479,18 2. Ruang pameran 419,68 3. Swalayan 408,976 4. Anchor tenant 500 5. Food court (18 retail): 18 x 12,984m2 233,712 6. Ruang makan food court 436,368 7. Ruang pengelola mal 59,62 8. ATM center 6,8 9. Ruang ibu dan anak 7,56 10. Ruang penitipan anak 7,5 11. Ruang bermain 174 12. Sirkulasi 20% 746,6792 13. Luas servis 10% 373,3396 Luas seluruh mal 4.853,4148
Jadi luas bangunan seluruhnya:
Apartemen : 10.337,35m2
Mal : 4.853,4148m2 +
Jumlah : 15.190,7648m2
Tabel 5.8: Jumlah Retail
Tabel 5.9: Luas Mal Seluruhnya Berdasarkan Program Ruang
142
5.3.3 Skema Hubungan Ruang Makro
Skema 5.3: Hubungan Ruang Makro
143
5.3.4 Skema Hubungan Ruang Mikro
Skema 5.5: Hubungan Ruang Mikro Mal
Skema 5.4: Hubungan Ruang Mikro Apartemen
144
5.3.5 Organisasi Ruang
Karena proyek ini adalah mal dan apartemen yang memiliki fungsi, ukuran
dan jenis ruang yang berbeda-beda dan memerlukan suatu pengelompokan dan
penyesuaian terhadap fungsi ruang, maka organisasi yang akan digunakan adalah
organisasi cluster.
5.3.6 Jenis Massa Bangunan
Bentuk massa bangunan yang sesuai dengan pertimbangan dan pemanfaatan
iklim tropis adalah massa bangunan bentuk persegi panjang untuk apartemen dan
persegi untuk mal.
5.3.7 Sirkulasi dalam Bangunan
Sirkulasi horizontal
Sirkulasi horizontal digunakan untuk menghubungkan ruang-ruang pada di
lantai yang sama, dalam bangunan apartemen, sirkulasi horizontal merupakan
Gambar 5.5 : Organisasi Ruang Terpusat pada Tapak
Mal sebagai pusat kegiatan
145
Sumber: Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy Juwana
Tabel 5.10: Jarak Tempuh ke Tangga Darurat
sarana penghubung antara unit dengan core. Jenis pola sirkulasi yang dapat
digunakan adalah linier dan radial. Linier merupakan sirkulasi berupa jalan lurus,
dapat memotong, melengkung dan bercabang, sedangkan radial berupa jalan yang
mengembang, dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu radial memusat dan
menyebar.
Bentuk massa bangunan yang telah ditetapkan pada analisa jenis masa
bangunan menjadi acuan bagi sirkulasi di dalam bangunan, dalam hal ini sirkulasi
horizontal yang digunakan dalam gedung mal dan apartemen adalah sirkulasi linier.
Pengunjung mal memerlukan arahan untuk menelusuri seluruh bagian mal untuk
keperluan komersial. Arahan tersebut dapat diaplikasikan melalui sirkulasi
berbentuk linier, dimana pengunjung akan terbawa mengelilingi keseluruhan retail.
Sirkulasi vertikal
Mal memerlukan 2 unit eskalator dan sebuah lift barang. Gedung apartemen
memerlukan 2 buah lift ukuran menengah dan sebuah lift barang. Pintu darurat
diletakkan sesuai dengan peraturan.
Fungsi Batas
Lorong Buntu (m2)
Jarak Tempuh Maksimal (m2) Tanpa
Springkler Dengan
Springkler Apartemen 10 30 30 Komersial
Pengunjung>100
15 30 45
146
5.3.8 Pemanfaatan Iklim Tropis
Pencahayaan pada bangunan apartemen menggunakan pencahayaan alami
dengan bukaan pada pagi hingga sore hari, pada malam hari menggunakan
pencahayaan buatan. Pencahayaan pada mal menggunakan pencahayaan buatan
agar lebih menarik perhatian pengunjung dan mendapatkan efek yang sesuai
dengan kebutuhan setiap retail.
Koridor apartemen menggunakan pengudaraan alami, sedangkan unit
apartemen menggunakan pengudaraan buatan atau dapat juga menggunakan
pengudaraan alami (tergantung penghuni). Mal menggunakan pengudaraan buatan
untuk menjaga kualitas produk.
Gambar 5.6: Pencahayaan Alami dalam Apartemen
Gambar 5.7: Pengudaraan Alami dalam Apartemen
Cahaya masuk
Cahaya masuk
Udara masuk
Udara masuk
147
5.3.9 Jumlah dan Luas Area Parkir
Parkir pengunjung mal : 54 mobil
Parkir taxi : 2 mobil
Parkir motor untuk mal : 63 motor
Parkir motor pegawai : 30 motor
Area parkir yang diperlukan:
No. Kendaraan Perhitungan Luas Mobil 294 x 35m2 8.400m2 Motor 93 x 3m2 279m2 Sirkulasi 20% 1735,8m2 Jumlah 10.414,8m2
5.3.10 Sistem Struktur
Beban dari bangunan cukup besar karena bangunan memiliki ketinggian 12
lantai dan kondisi tanah yang merupakan tanah berpori dan gembur, maka pondasi
yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Jenis tiang pancang yang dipilih
adalah tiang pancang pracetak untuk memudahkan pengerjaan dan mempersingkat
waktu pengerjaan. Super struktur menggunakan struktur portal dengan material
beton, sebab portal lebih kaku cocok untuk bangunan bertingkat banyak. Sistem
atap mal yang akan digunakan adalah atap datar dan atap miring untuk apartemen
sebagai respon terhadap iklim tropis.
Tipe Unit Perhitungan Jumlah 1 Kamar 1 mobil x 68 unit 68 mobil 2 Kamar 1 mobil x 104 unit 104 mobil 3 Kamar 1 mobil x 68 unit 68 mobil Jumlah mobil 240 mobil
Tabel 5.11: Jumlah Mobil Penghuni Apartemen
Tabel 5.12: Luas Parkir Basement
148
Gambar 5.8: Distribusi Air Bersih
5.3.11 Sistem Penyediaan dan Pembuangan Air
Air bersih
Air bersih di dapat dari PAM. Air kotor akan menuju sumur resapan,
kemudian dari sumur resapan akan mengalir ke dalam tanah, sisa air yang tidak
tertampung di sumur resapan akan mengalir ke roil kota.
Air Kotor
Air kotor berasal dari air kotor manusia dan bekas pencucian. Air kotor
dapat diolah agar dapat digunakan kembali dan dapat juga dibuang melalui
penyaringan terlebih dahulu, dialirkan ke sumur resapan maupun langsung
dialirkan ke roil kota.
Supply air
Reservoir bawah
Dipompa ke reservoir atas
Reservoir atas Distribusi ke
bangunan
149
Gambar 5.9: Distribusi Air Kotor
Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE
Kebutuhan air untuk mal dan apartemen adalah 1.047.465,97 L
150
Gambar 5.10: Distribusi Sampah
Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE
5.3.12 Sistem Pembuangan Sampah
Sampah di apartemen dalam buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi adalah
1kg/orang. Untuk itu perlu penanganan khusus dalam pendistribusian sampah
hingga dapat terbawa oleh mobil pengangkut sampah.
151
Gambar 5.12: Gubahan Massa dan Perencanaan Tapak
Jalan masuk mobil
Jalan keluar mobil
Taman terbuka dan jalan masuk pejalan
Mal
Fasilitas apartemen
Apartemen
Jalam masuk pejalan
Fasilitas penunjang transportasi umum
Jalan masuk motor
Jalan masuk motor
Jalan keluar motor
5.3.13 Sumber Daya Listrik
Listrik yang digunakan adalah listrik yang didistribusikan oleh PLN.
5.3.14 Sistem Pencegahan Kebakaran
Sistem pencegahan kebakaran yang akan digunakan adalah konstruksi tahan api,
pintu darurat, alat peringatan dini, hidran dengan selang kebakaran dan springkler.
5.3.15 Gubahan Massa