Download - Bahan Bakar Cair dan Gas
BAHAN BAKAR CAIR DAN GAS
TUGAS AKHIR
UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER MATAKULIAH
Pengetahuan Bahan Teknik
yang dibina oleh Dr. Hj. Sukarnati, MM
Oleh:
Dewi Izzatus Tsamroh (130511616269)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Desember 2014
BAHAN BAKAR CAIR DAN GAS
Bahan bakar cair tentu saja terbentuk dari bahan atau materi cair yang bisa
ditemukan dalam bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar cair ini biasa digunakan
untuk menggerakkan mesin dan kendaraan bermotor karena kemampuannya yang
dapat dibakar di dalam karburator. Bahan bakar cair atau minyak bumi ini biasanya
berwarna hitam karena berasal dari campuran jenis molekul hidrogen karbon yang
menghasilkan air dan karbon monoksida. Berbagai bahan bakar cair yang biasa kita
temui adalah bensin, solar, dan minyak tanah.
Sedangkan bahan bakar gas memiliki bentuk dan materi berupa gas yang
biasanya digunakan untuk proses pembakaran dalam waktu yang relatif singkat
dibandingkan dengan bahan bakar padat. Bahan bakar gas (BBG) bisa ditemukan
pada LPG atau CNG yang merupakan campuran antara ikatan kimia propana,
butana, dan bahan kimia lain yang bisa digunakan untuk memasak serta melakukan
pembakaran dalam jumlah besar dan waktu yang singkat.
a. Cara Memperoleh Bahan Bakar Cair dan Gas
Berikut cara yang digunakan untuk memperoleh minyak dan gas bumi.
1. SeismicProses ini bertujuan untuk mencari tempat yang memiliki kandungan Gas/ minyak
Bumi. Dengan menggunakan gelombang Akustik (acoustic waves) yang merambat
ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari
proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan tanah
untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.
2. Drilling and well construction
Proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya menggunakan rig
(tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb). Singkatnya, membuat lubang
di tempat yang diidentifikasikan terdapat minyak dan gas bumi. Setelah "lubang"
siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/ gas nya.
3. Well Logging
Proses memetakan lapisan tanah serta mengambil sample untuk nantinya di cek
kandungannya (minyak, gas, atau cuma air). Dari sini akan diketahui lapisan tanah
dan batuan mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah
mana yang "mungkin" ada kandungan minyaknya.
4. Well Testing
Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di
"tembak", dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori
batuan akan mengalir menuju tempat yang pressure nya lebih kecil.
Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu untuk menjaga
under balance (sumur masih bisa di "kendalikan" dan tidak blow out), contoh liquid:
brine, diesel, atau air. Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas,
dan juga data-data untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engineer.
5. Well Completion
Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap
diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring "pasir" yang dihasilkan setelah
proses penembakan dalam well testing dengan menggunakan alat gravel pack.
6. Production
Inilah proses terakhir dimana sumur siap untuk berproduksi dan nantinya akan diolah
lagi ke tempat penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak
tanah, bensin, solar, kerosin, LPG, dll.
Sedangkan untuk bahan bakar gas, biasanya tidak hanya didapatkan dari hasil
penyulingan minyak dan gas alam saja, akan tetapi terdapat juga bahan bakar gas
yang berasal dari pembakaran bahan bakar padat. Contohnya gas yang terbentuk
dari batubara, gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa serta dari proses industri
lainnya (gas blast furnace)
b. Proses Pengolahan BBC dan BBG
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah
dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C.
Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom
fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian
bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan
sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan
dengan urutan sederhana sebagai berikut :
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50C
Peruntukan : Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston,
umpan proses petrokomia
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet, bahan
bakar rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industri
5. Minyak Berat
Rentang rantai karbon dari C31 sampai C40
Trayek didih dari 130 sampai 300C
Peruntukan : Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia
6. Residu
Rentang rantai karbon diatas C40.Trayek didih diatas 300C
Peruntukan : Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan
pelapis anti bocor.
c. Pemanfaatan BBC dan BBG dalam Dunia Teknik
Pemanfaatan bahan bakar cair dan gas dalam dunia teknik adalah sebagai
berikut.
1. Pertamax plus : Bahan bakar motor yang menggunakan katalistik converter
2. Pertamax : Bahan bakar motor dengan kompresi tinggi
3. Premium super TT : Bahan bakar motor yang menggunakan katalistik converter
4. Premium : Bahan bakar motor bensin
5. Kerosene : Penerangan (lampu minyak), di negara maju telah
digunakan sebagai bahan bakar pesawat yang menggunakan mesin jet dan
disebut dengan DPK (Double Purpose Kerosene)
6. Solar : Bahan bakar motor diesel dan pembangkit listrik
7. Residu : Untuk ketel uap dan dapur di pabrik dengan desain khusus
untuk burnernya
8. Pelumas : Untuk melumasi dan mencegah keausan pada bagian
mesin, misalnya silinder motor bakar, turbin, gear-box dan sebagainya
9. Gemuk (Greases) : Sebagai bantalan (bearing) yang beroperasi pada suhu
tinggi, dan untuk bearing yang tidak boleh bocor
10.LPG : Bahan bakar pabrik-pabrik, penyulingan, perusahaan
keramik, dok perkapalan, bengkel dan semacamnya. Selain digunakan sebagai
bahan bakar, gas LPG digunakan pula sebagai bahan penekan. Digunakan
untuk hasil produksi yang berjenis spray, seperti deodorant, minyak wangi
spray, cat pylox, dan kosmetik sejenisnya
11.Gas Asetilin : Proses pengelasan secara manualdengan pemanasan
permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala
gas asetilin.