i
RENCANA KERJA PEMBINAAN
KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK
TAHUN 2018
BALAI PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
FOKUS UNGGULAN:
STANDARISASI BUDIDAYA, PENGOLAHAN HASIL DAN BENIH
TANAMAN REMPAH DAN OBAT
BALAI PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
JL. TENTARA PELAJAR NO. 3. BOGOR
FEBRUARI, 2018
ii
LEMBARPENGESAHAN
PROPOSAL PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK
TAHUN 2018
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
FokusUnggulan
STANDARISASI BUDIDAYA, PENGOLAHAN HASIL DAN BENIH
TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Telah diperiksa dan disetujui untuk diusulkan pada
Kegiatan Pusat Unggulan IptekTahun 2018
Bogor, Februari 2018
Dr. Ir. Wiratno, M.Env. Mgt
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai komoditas perkebunan yang potensial penghasil devisa dan menjadi
sumber pendapatan banyak keluarga petani. Tanaman rempah dan obat (TRO) perlu
ditingkatkan potensinya melalui peningkatan produktivitas, diversifikasi produk,
meningkatkan mutu sehingga produk TRO Indonesia memiliki akses pasar yang lebih
luas. Revitalisasi pengelolaan organisasi penelitian TRO, dengan potensi yang ada
diarahkan untuk memecahkan permasalahana, antara lain: meningkatkan produktivitas,
menjamin kelangsungan produk, dan mutu produk TRO yang sesuai dengan pasar dunia.
Balittro sebagai UPT dengan tupoksi penghasil iptek dan inovasi perlu melakukan
koordinasi dengan stakeholder guna memfokuskan pada kemajuan TRO nasional.
Secara umum permasalahan yang perlu ditangani terkait dengan pengembangan rempah
adalah: 1) kelembagaan, (2) sumber daya, (3) jaringan, (4) litbangrap Iptek, dan (5)
diseminasi serta pemanfaatan hasil.
Berdasarkan analisis SWOT, strategi pengembangan Litkajibangrap-Iptek
dirumuskan strategi pengembangan lembaga PUI (Standarisasi Budidaya, Pengolahan
Hasil dan Benih) TRO dalam tahun 2017-2021 sebagai berikut: (a) Menyusun program
penelitian dan pengembangan TRO berdasarkan prioritas dan kebutuhan pasar; (b)
Memprioritaskan kegiatan penelitian untuk peningkatan produktivitas, antisipasi terhadap
dampak perubahan iklim, dan pemanfaatan lahan sub optimal; (c) Kegiatan penelitian
budidaya dengan fokus ramah lingkungan;(d) Memprioritaskan kegiatan penelitian
pengembangan produk yang dapat meningkatkan nilai tambah, daya saing serta
diversifikasi produk; (e) Peningkatan diseminasi, publikasi, dan lisensi invensi hasil litbang
TRO; (f) Memperluas jejaring kerjasama penelitian dengan lembaga
nasional/internasional; (g) Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia,
fasilitas dan anggaran penelitian serta penerapan sistem manajemen mutu dalam rangka
memacu peningkatan inovasi teknologi yang dihasilkan.
Untuk menjamin tercapainya tujuan Balittro sebagai PUI (Standarisasi Budidaya,
Pengolahan Hasil dan Benih) TRO ada lima topik sasaran yang akan diperhatikan dan
ditingkatkan kinerjanya, yaitu: (1) Penguatan kapasitas dan kapalibilitas lembaga, (2)
Pengembangan SDM, (3) Memperluas jejaring kelembagaan, (4) Menguatkan fokus dan
pengembangan penelitian, dan (5) Penguatan kemampuan diseminasi.
Agroekologi, keragaman genetik, dan sumber daya alam lainnya yang mendukung
pengembangan TRO sebagai sumber ekonomi penting di Indonesia perlu didukung
dengan keberadaan SDM dan kelembagaan yang mampu mensinergikan semua potensi
yang ada.Keberadaan pusat unggulan, dalam hal ini PUI tanaman rempah menjadi
keniscayaan dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat IPTEK (Standarisasi Budidaya,
Pengolahan Hasil dan Benih) yang diakui secara internasional TRO.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat (Balittro) telah menyelesaikan Proposal Pusat Unggulan IPTEK
tanaman rempah dan obat yang dapat digunakan sebagai panduan garis besar arah
perkembangan inovasi teknologi tanaman rempah dan obat.
Proposal Pusat Unggulan IPTEK TRO (Standarisasi Budidaya, Pengolahan Hasil
dan Benih) berisi latar belakang permasalahan yang dihadapi, strategi-strategi
pencapaian, analisis situasi, output dan dampak secara langsung terhadap para
pengguna baik petani, pemangku kebijakan, masyarakat umum baik nasional dan
international.
Pada kesempatan ini Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro)
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak terkait yang telah
membantu dalam penyelesaian proposal pusat uggulan IPTEK tanaman rempah dan
obat.Atas segala kekurangan dan perbaikan perlu kirannya pada kesempatan ini kami
mengharapkan kritik saran membangun guna perbaikan dan pemantapan masterplan
dimasa mendatang.
Bogor, Februari 2018
Kepala Balai,
Dr. Ir. Wiratno, M.Env. Mgt
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Permasalahan ..................................................................................... 3
1.3. Tujuan Kegiatan .................................................................................. 5
1.4. Sasaran dan Hasil Kegiatan ................................................................ 5
1.5. Ruang Lingkup .................................................................................... 6
1.6. Kerangka Umum Pembinaan Kelembagaan........................................... 6
BAB II. PROFIL LEMBAGA
2.1. Visi dan Misi Lembagai ........................................................................ 8
2.2. Tugas dan Fungsi Lembaga ................................................................ 8
2.3. Kapasitas Lembaga Saat Ini : .............................................................. 9
2.3.1. Sourcing Capacity ........................................................................ 9
2.3.2. R & D Capacity ................................................................................ 14
2.3.3. Disseminating Capacity...................................................................... 16
2.4. Kondisi yang Diinginkan Lembaga......................................................... 16
BAB III. STRATEGI DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS LEMBAGA
3.1. Penguatan Kapasitas Internal Lembaga (Sourcing – Absorptive Capacity) 21
3.2. Penguatan Kapasitas Riset Dan Pengembangan (Research And Development Capacity) ....................................................................... 22
3.3. Penguatan Kapasitas Diseminasi (Disseminating Capacity) ................ 22
3.3. SINERGI .............................................................................................. 23
BAB IV. KERANGKA PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Rancangan Kegiatan ........................................................................... 27
4.2. Jadual Pelaksanaan Kegiatan ............................................................. 32
4.3. Rencana Anggaran Belanja ................................................................. 29
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Rekapitulasi peneliti menurut bidang keahlian dan jenjang/ tingkat
pendidikan
10
2. Fasilitas Kebun Percobaan pendukung dan komoditas unggulan 13
3. Koleksi Plasma nutfah Tanaman Rempah dan Obat Balittro 14
4. Daftar nama petugas belajar yang masih aktif belajar sampai dengan
tahun 2016
18
5 Rencana Kegiatan PUI TRO 2017 25
6 Jadual Pelaksanaan Kegiatan 27
7 Rencana Anggaran Belanja (RAB) 28
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan 9
2. Komposisi jumah jabatan fungsional pegawai Balittro tahun 2016 10
3. Komposisi SDM Balittro berdasarkan jenjang Fungsional peneliti 11
4. Bagan model pengembangan kapasitas diseminasi 15
5. Jumlah pegawai pensiun pada tahun 2017-2019 19
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komoditas rempah dan obat mempunyai nilai ekonomi dan peranan yang cukup
penting di Indonesia karena berperan sebagai sumber pendapatan negara, penyerap
tenaga kerja dan penyumbang pendapatan petani.Peluang pasar Indonesia untuk
memasok bahan baku rempah dan obat ke pasar dunia masih sangat terbuka, hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk menggunakan bahan baku alami
dalam industri makanan (aroma dan perasa alami), kosmetika, pengobatan dan
peningkatan daya tahan tubuh. Seiring dengan kemajuan industri farmasi, kosmetika,
dan parfum, komoditas rempah dan obat tidak hanya digunakan sebatas komoditas
perdagangan, tapi berkembang menjadi komoditas ekslusif dalam mengikuti selera dan
gaya hidup konsumen.
Nilai ekspor rempah-rempah Indonesia sampai tahun 2014, menunjukkan arah
perkembangan positif dan masih menjadi salah satu pangsa yang besar. Hal ini ditandai
dengan masih besarnya peranan komoditi ini dalam ekspor Indonesia yaitu sebesar 10,01
persen terhadap total ekspor pertanian. Pada tahun 2013 nilai ekspor rempah sebesar
555,3 juta dolar AS, maka pada tahun 2014 meningkat sebesar (4,025 persen) menjadi
577,6 juta dolar AS, dengan negara tujuan antara lain:Jepang, Singapura, Malaysia,
China, Vietnam, India, Pakistan, Australia, New Zealand, Amerika dan lain-lain.
Komoditas rempah yang menjadi andalan ekspor antara lain: lada, pala, cengkeh dan
lain-lain (BPS, 2014). Untuk komoditas tanaman obat, pada tahun 2015, Indonesia
mengekspor temu-temuan (jahe dan temu lawak) sebesar 30,204 ton dengan nilai US$
20.481.576 (Pusdatin, 2015). Komoditas atsiri (nilam dan serai wangi) sampai saat ini
merupakan andalan ekspor atsiri Indonesia yang mampu memenuhi 90% kebutuhan
dunia untuk minyak nilam dan 30% untuk minyak serai wangi.
Tanaman rempah berdasarkan manfaat, terdiri atas ±54 jenis tanaman rempah,
dari jumlah tersebut hanya 12 jenis yang merupakan tanaman perdagangan.
Kementerian Pertanian dan Dewan Rempah Indonesia pada tahun 2014 memprioritaskan
pala, lada, dan panili sebagai komoditas unggulan dalam rangka mengembalikan
kejayaan rempah Indonesia di mata dunia. Renstra Ditjenbun 2015 - 2019 (Ditjenbun,
2015) juga telah menetapkan tiga komoditas rempah yaitu lada, pala dan cengkeh
diantara 16 komoditas perkebunan yang akan dikembangkan secara intensifikasi,
ektensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi.
Jahe sebagai tanaman obat mempunyai banyak kegunaan baik sebagai rempah,
bumbu penyedap, bahan baku industri obat tradisional, fitofarmaka, makanan dan
2
minuman kesehatan, serta produk kosmetik dan perawatan tubuh. Kebutuhan jahe untuk
konsumsi dan rumah tangga diperkirakan 35.000 - 40.000 ton/tahun. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan terhadap bahan baku obat, maka permintaan terhadap bahan
tanaman untuk pengembangan areal tanam juga meningkat.Temulawak tanaman obat
yang memiliki banyak manfaat antara laindapat merangsang sekresi empedu dan
pankreas, meningkatkan stamina, memelihara fungsi hati, mengurangi radang sendi, dan
menurunkan lemak darah.
Nilam merupakan tanaman atsiriIndonesia penting.Minyak nilam (Patchouli oil)
sebagai fiksatif dalam industri parfum, kosmetik dan obat yang tidak dapat disubstitusikan
dengan minyak lain.Hampir semua provinsi di Indonesia merupakan sentra produksi nilam
yang didominasi oleh perkebunan rakyat. Ekspor minyak nilam ke Perancis sebagai
ekportir utama mencapai US $ 14 – 17 juta.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya genetik,keberadaan
inovasi teknologi budidaya spesifik lokasi dan teknologi pengolahan hasil yang tepat
guna/sasaran, menjadikan Indonesia mampu mengoptimalkan daya saing ekspor di pasar
rempah dunia, melalui peningkatan produksi dan mutu yang memenuhi kriteria standar
Internasional dengan harga produk yang kompetitif. Penggunaan varietas unggul,
penerapan inovasi teknologi budidaya dan teknologi pengolahan produk tepat guna,
pembentukan kelembagaan, serta memberikan bimbingan dan pendampingan kepada
petani dan pedagang untuk melaksanakan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good
Handling Practices(GHP) yang tepat, maka revitalisasi peranan rempah dan obat dalam
mendukung perekonomian nasional dapat segera terwujud.
Balittro sebagai lembaga penelitian yang diberi mandat untuk melaksanakan
penelitian sesuai dengan program Balitbangtan telah banyak menghasilkan teknologi
dengan prioritas:1) perakitan varietas unggul tanaman Rempah dan Obat (produksi tinggi,
toleran OPT dan cekaman abiotik), 2) perakitan teknologi budidaya pendukung tanaman
rempah dan obat(TRO) untuk meningkatkan produktivitas dan mutu, serta antisipasi
dampak perubahan iklim (biotik dan abiotik, dan 3) teknologi pengembangan produk
(bahan baku) dan formula untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Namun
demikian, hasil-hasil litbang IPTEK tanaman rempah dan obat sebagian besar belum
dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna, sehingga peningkatan produktivitas dan
kualitas TRO belum dicapai secara maksimal.
3
1.2. Permasalahan
Permasalahan umum yang dihadapi Indonesia di pasar dunia untuk komoditas
TRO antara lain adalah: kelangsungan ekspor yang tidak terjamin, mutu produk belum
memenuhi standar internasional dan kontaminasi mikroba seperti jamur aflatoxin, serta
residu pestisida. Hal ini menyebabkan komoditas TRO Indonesia, baik bentuk segar
maupun kering kalah bersaing dengan negara produsen lainnya seperti: Vietnam, India,
Srilangka, dan Madagaskar.
Balittro sebagai lembaga litbang mempunyai potensi yang sangat besar dalam
mengatasi permasalahan komoditas TRO di perdagangan dunia, sehingga produk TRO
nasional mampu bersaing dengan negara produsen lainnya.Balittro diharapkan mampu
menjadi lembaga rujukan dalam pengembangan teknologi dan inovasi berbasis tanaman
rempah dan obat (TRO), dengan memanfaatkan seluruh potensi dan sumber yang ada
(SDM, sarana/prasarana, sumber daya genetik), baik nasional maupun internasional.
Namun demikian, masih banyak hal yang harus dibenahi antara lain: (1) kelembagaan, (2)
sumber daya, (3) jaringan, (4) litbangrap Iptek, (5) diseminasi dan pemanfaatan hasil,
sehingga teknologi dan inovasi yang telah dihasilkan oleh Balittro bisa dimanfaatkan
secara optimal oleh pengguna teknologi (perguruan tinggi, litbang sejenis, pemerintah
(Pemda, Disbun dll), pihak industri, kelompok tani dan lain sebagainya), baik nasional
maupun internasional.
Kelembagaan
Dari sisi kelembagaan (manajemen dan sarana/prasarana) Balittro mempunyai
kapabilitas yang kuat sebagai lembaga Pusat Unggulan Iptek (PUI) TRO (Standarisasi
Budidaya, Pengolahan Hasil dan Benih), namun ada beberapa poin yang perlu dibenahi,
sehingga hasil penelitian dan pengembangan TRO optimal dan dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh pengguna IPTEK.Namun saat ini Balittro belum mempunyai akreditasi
pranata penelitian dan pengembangan (KNAPPP).Hal ini perlu diinisiasi dan
diimplementasikan, supaya teknologi dan inovasi TRO yang dihasilkan lebih terukur dan
terstandarbaik nasional maupun internasional. Managemen ISO juga perlu dilanjutkan,
diperbaiki dan diimplementasikan secara optimal.
Dari segi sarana prasarana Balittro mempunyai potensi yang sangat besar
sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI). Balittro memiliki laboratorium, kebun percobaan
(KP), unit produksi benih sumber (UPBS) dan koleksi plasma nutfah (PN) yang sangat
memadai.Namun demikian masih perlu pembenahan terutama dari segi sistem
manajemen dan penambahan beberapa instrumen laboratorium.
4
Sumber Daya
Sumber daya (manusia dan anggaran/biaya) merupakan faktor penentu yang
sangat penting dalam menghasilkan teknologi dan inovasi berstandar Internasional yang
dapat dimanfaatkan oleh pengguna (peneliti, penentu kebijakan, pihak industri, pelaku
usaha dan petani).Balittro sebagai lembaga litbang memiliki sumber daya manusia (SDM)
yang memadai dari segi kualitas (jenjang pendidikan dan kepakaran) maupun
kuantitas.Namun demikian terdapat suatu kesenjangan antara jumlah SDM senior dengan
yunior, baik untuk tenaga peneliti, teknisi maupun administrasi. Saat ini komposisi jumlah
peneliti senior lebih banyak dibanding peneliti yunior (kerucut terbalik). Hal ini
menyebabkan terlambatnya pengkaderan untuk tenaga peneliti, teknisi dan administrasi,
apalagi tiga tahun ke depan, banyak dari tenaga peneliti, teknisi dan administrasi yang
memasuki usia pensiun.
Dari segi penganggaran, Balittro sebagai lembaga riset yang berada di bawah
Kementerian Pertanian, sumber anggaran berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yaitu DIPA Badan Litbang Pertanian dan kerja sama riset antara
lain dalam bentuk Kerja sama Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Pertanian
Strategis (KP4S) InSINAS dan kerjasama riset dan non riset dengan swasta. Namun
demikian anggaran penelitian yang dialokasikan secara umum masih terbatas dan belum
mencukupi untuk melaksanakan penelitian yang terdisain secara lengkap (uji kelayakan,
uji skala produksi, standarisasi dll) sesuai permintaan pengguna terutama pelaku usaha.
Jaringan
Salah satu bentuk kegiatan untuk mempercepat proses diseminasi teknologi
adalah dengan memperluas jejaring kerjasama baik riset maupun non riset. Balittro telah
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya pemasyarakatan teknologi yang
telah dihasilkan. Namun demikian kerjasama riset nasional dan internasional perlu
ditingkatkankhususnya kerjasama dengan pihak industri untuk pemanfaatan hasil riset.
Dari segi produk yang dihasilkan, sampai saat ini produk Balittro umumnya dalam
bentuk benih sumber dan produk primer. Untuk meningkatkan keterpakaian produk
dalam upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas TRO, perlu ditingkatkan
kerjasama penelitian pengolahan hasil menjadi produk jadi (penelitian hilir), baik secara
nasional maupun internasional.
5
Litbangrap IPTEK
Balittro telah banyak menghasilkan varietas unggul dan teknologi budidaya
pendukung untuk meningkatkan produktivitas dan antisipasi terhadap cekaman biotik dan
abiotik. Namun demikian, hasil-hasil litbang IPTEK TRO sebagian besar belum
dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna,sehingga peningkatan produktivitas dan
kualitas TRO belum dicapai secara maksimal. Keterbatasan sosial ekonomi masyarakat
petani menjadi kendala dalam penggunaan benih bermutu dan penerapan suatu teknologi
sehingga produksi dan mutu produk rendah dan tidak memenuhi kriteria pasar
Internasional.
Diseminasi dan Pemanfaatan Hasil
Salah satu hal penting yang harus dimiliki sebagai Pusat Unggulan IPTEK adalah
kemampuan untuk menghilirkan hasil-hasil riset baik melalui publikasi, gelar teknologi dan
komersialisasi hasil riset. Sebagai sarana publikasi bagi para peneliti, Balittro telah
memiliki publikasi ilmiah dengan sistem ejournal. Peneliti Balittro juga menulis pada
berbagai jurnal nasional maupun internasional dan turut berpartisipasi pada kegiatan
pertemuan ilmiah nasional maupun internasional. Namun demikian, teknologi dan
inovasi TRO belum banyak diakses dan dimanfaatkan secara maksimal di lembaga
internasional (peneliti, industri). Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti perlu didorong
untuk mempublikasikan hasil risetnya di jurnal internasional yang terindeks dan
berkualitas.
1.3. Tujuan Kegiatan
Menjadikan Balitro sebagai lembaga Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Standarisasi
Budidaya, Pengolahan Hasil dan Benih Tanaman Rempah dan Obat, yang mampu
menghasilkan produk iptek dan inovasi berbasis demand driven berstandar Internasional.
1.4. Sasaran dan Hasil Kegiatan
Sasaran dan indikator kinerja penguatan kelembagaan tahun 2018 meliputi:
1. Penguatan kapasitas dan kapabilitas Balittro sebagai lembaga PUI TRO melalui
penerapan sistem mutu managemen (ISO 9001:2015 dan akreditasi KNAPPP).
2. Peningkatan kerja sama riset non riset (Nasional dan Internasional) dengan lembaga
litbang lainnya di bidang inovasi teknologi dan pengembangan produk berbasis TRO
yang dapat meningkatkan efisiensi, nilai tambah, daya saing, jumlah kunjungan
lembaga maupun pakar internasional dan jumlah peneliti Balittro yang menjadi
pembicara dan pemakalah di forum ilmiah internasional.
6
3. Peningkatan efektivitas diseminasi hasil litbang dengan indikator kinerja,yaitu
tersedianya (i) ejournal system yang terakreditasi untuk media publikasi primer, (ii)
publikasi di jurnal internasional dan nasional terakreditasi, (iii) kontrak alih teknologi,
dan (iv) HKI (Paten dan PVT).
1.5. RuangLingkup
Pada tahun 2017-2021 kegiatan penguatan kelembagaan yang akan dilakukan
mencakup:
a. Pengembangan manajemen meliputi penyempurnaan sistem manajemen melalui
penguatan (anggaran, sarana prasarana, program penelitian, hasil penelitian) serta
peningkatan akses informasi berbasispengembangan jaringan informasi melalui
jaringan internet dan intranet;
b. Pengembangan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) melalui pelatihan jangka
pendek dan jangka panjang di dalam dan luar negeri;
c. Pengembangan kegiatan penelitianyang berfokus pada: (1) perakitan varietas unggul
tanaman Rempah dan Obat (produksi tinggi, toleran cekaman biotik/OPT dan
abiotik), (2) perakitan teknologi budidaya untuk meningkatkan produktivitas, mutu,
dan antisipasi dampak perubahan iklim (biotik dan abiotik) yang ramah lingkungan,
serta(3) teknologi pengembangan produk (diversifikasi) dan formula untuk
meningkatkan nilai tambah komoditas TRO; (4) Kelembagaan tata niaga/pemasaran
yang efektif
d. Pengembangan kerjasama riset dan non riset dengan lembaga litbang sejenis, pihak
industri, pelaku usaha lainnyadi bidang inovasi teknologi dan pengembangan produk
berbasis TRO, baik nasional maupun internasional.
e. Pengembangan diseminasi hasil litbang melalui Sistem Diseminasi Multi-Channel
(SDMC) meliputi penyebaran hasil riset, pertemuan ilmiah, penguatan media,
peningkatan publikasi nasional dan internasional, media publik, pameran dan gelar
teknologi.
1.6. Kerangka Umum Pembinaan Kelembagaan
Untuk mendukung Balittro sebagai Lembaga PUI (Standarisasi Budidaya,
Pengolahan Hasil dan Benih) TRO, akan dilakukan pembinaan kelembagaan yang
difokuskan pada tiga komponen yaitu: Absortive Capacity, Research and Development
Capacity dan Disseminating Capacity. Untuk Absortive Capacity Balittro akan melakukan
penguatan pada: 1). Peningkatan tata kelola organisasi; 2). Pengembangan komptensi
SDM; 3). Peningkatan dukungan pada sarana prasarana; 4). Penguatan tata kelola
7
anggaran; serta 5).Pengembangan jaringan dan akses informasi. Untuk Research and
Development Capacity akan dilakukan penguatan padafokus (1) penguatan strategi dan
implementasi penguatan kapasitas dan kapabilitas SDM dlm pelaksanaan riset, (2)
dukungan pelaksanaan riset unggulan lembaga, (3) penguatan produk berbasis riset
unggulan, (4) penguatan kerangka kerjasama yang mendukung, (5) dukungan
perolehan publikasi nasional dan internasional, (6) penguatan sertifikasi Buletin
berbasis OJS. Untuk Disseminating Capacity akan dilakukan melalui penguatan (1)
pengembangan basis data produk unggulan, (2) penguatan kerjasama hilirisasi, (3)
penguatan kerjasama Riset – Non Riset, (4) penyusunan analisis economic benefit atas
produk unggulan dan social impact pada masyarakat, (5) dukungan penguatan jaringan
lembaga
BAB 2.PROFILLEMBAGA
2.1. Visi dan Misi Lembaga
Visi
Menjadi Balai Berkelas Dunia dalam Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Rempah, Obat dan Aromatik
Misi dan Tujuan
Untuk mewujudkan VISI tersebut, Balittro menyusun MISI :
a. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi tanaman rempah, obat dan
atsiri
b. Meningkatkan kualitas dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya penelitian tanaman
rempah, obat dan atsiri.
c. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dalam rangka
penguasaan Iptek dan peningkatan peran Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat dalam pembangunan perkebunan.
d. Meningkatkan mutu dan intensitas komunikasi/diseminasi teknologi tanaman rempah,
obat dan atsiri
2.2. Tugas dan Fungsi Lembaga
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), sebelumnya bernama Balai
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (SK Nomor 06/Per-mentan/OT.140 /3/2006),
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
64/Permentan/OT.140/10/2011, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
8
1. Melaksanakan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma
nutfah tanaman rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
2. Melaksanakan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi, dan fitopatologi
tanaman rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
3. Melaksanakan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agri-bisnis tanaman
rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
4. Melaksanakan penelitian penanganan hasil tanaman rempah, obat, aromatik, dan
jambu mete
5. Memberikan pelayanan teknis penelitian tanaman rempah, obat, aromatik dan jambu
mete.
6. Menyiapkan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil penelitian tanaman rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
7. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.
2.3. Kapasitas Lembaga Saat Ini:
2.3.1. Sourcing – Absorptive Capacity
Sumber Daya Manusia
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Balittro memiliki tenaga yang handal dan
profesional dalam melaksanakan program penelitian dan pengembangan TRO, serta
mendiseminasikan hasil risetnya dalam bentuk publikasi baik nasional maupun
internasional, apabila dilihat dari segi jumlah pegawai, jenjang pendidikan dan bidang
kepakaran.
Sampai tahun 2017, Balittro didukung oleh 252 pegawai yang terdiri dari 22 orang
S3, 13 orang S2 dan 66 orang S1, 11 orang D3, serta 140 orang D1 ke
bawah.Berdasarkan tingkat pendidikan Balittro memiliki SDM yang sangat memadai,
namun belum mencapai komposisi rasio ideal yaitu S1:S2:S3=4:2:1. Rasio pegawai
Balittro berdasarkan tingkat pendidikan S1, S2 dan S3 saat ini adalah: 6,5:1,4:2,0.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 1:
sedangkan komposisi peneliti menurut bidang keahlian dan jenjang pendidikan dapat
dilihat padaTabel 1.
9
Gambar 1. Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
Dari segi kuantitas,Balittro memiliki jumlah pegawai yang cukup besar (138
pegawai) dalam mendukung pelaksanakan tugas dan fungsinya. Namun demikian
terdapat kesejenjangan antara jumlah peneliti (61 orang) dan teknisi litkayasa (53 orang).
Penambahan jumlah teknisi diperlukan untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan
penelitian.
Tabel 1. Rekapitulasi peneliti menurut bidang keahlian dan jenjang/ tingkat pendidikan
No. Bidang kepakaran Tingkat pendidikan
S3 S2 S1
1. Pemuliaan dan Genetika Tanaman 3 1 11 2. Budidaya Tanaman 4 3 6 3. Fisiologi Tanaman 2 2 0 4. Hama dan Penyakit Tanaman 11 6 6 5. Sosial Ekonomi Pertania 2 6. Paska Panen 3 7. Sistem Usaha Pertanian 1
Jumlah 61
Berdasarkan jabatan fungsional SDM Balittro diklasifikasikan menjadi enam
kelompok yaitu: (1) Peneliti, (2) Teknisi Litkayasa, (3) Pranata humas, (4) Arsiparis, (5)
Pustakawan dan (6) Fungsional umum. Fungsional pegawai yang belum ada untuk
mendukung peningkatan kapasitas dan strategi internal SDM adalah fungsional pranata
komputer untuk memperkuat kegiatan diseminasi berbasis teknologi informasi dan peneliti
bidang pasca panen mengingat bidang tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang
penelitian. Komposisi jumlah pegawai berdasarkan jabaran fungsional dapat dilihat pada
Gambar 2.
0
20
40
60
80
100
22 13
66
11
95
26 19
10
Gambar 2. Komposisi jumlah jabatan fungsional pegawai Balittro tahun 2017
Berdasarkan komposisi klasifikasi jabatan fungsional peneliti, Balittro juga
mempunyai potensi yang sangat besar sebagai lembaga PUI Standarisasi Budidaya,
Pengolahan Hasil dan Benih TRO. Balittro mempunyai 61 orang peneliti, dengan
komposisi: peneliti madya (24,36%), kemudian diikuti oleh peneliti utama (15,22%),
peneliti muda (14,21%), peneliti pertama (12,18%) dan dan peneliti non klasifikasi (2,3%).
Berdasarkan komposisi tersebut, Balittro perlu memacu para peneliti untuk bisa naik ke
jenjang fungsional yang lebih tinggi, khususnya untuk peneliti madya menjadi peneliti
utama. Di samping klasifikasi tersebut Balittro juga memiliki 4 orang Profesor Riset.
Komposisi SDM Balittro berdasarkan jenjang fungsional peneliti dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3. Komposisi SDM Balittro berdasarkan jenjang Fungsional peneliti
0
20
40
60
80
100
120
140135
61 53
1 1 1
15, 22%
24, 36%
14, 21%
12, 18%
2, 3%
Peneliti Utama
Peneliti Madya
Peneliti Muda
Peneliti Pertama
Peneliti Non Kelas
11
Berdasarkan jejaring mitra kerjasama dan keterlibatan peneliti dalam dalam
organisasi dan forum komunikasi ilmiah, Balittro juga mempunyai SDM yang handal
dalam mendukung pengembangan PUI Standarisasi Budidaya, Pengolahan Hasil dan
Benih TRO. Peneliti Balittro telah menjadi inisiator atau deklarator pembentukan
Kelompok Kerja Nasional Tanaman Obat Indonesia (POKJANASTOI),Dewan Rempah
Indonesia (DRI), Dewan Atsiri Indonesia (DAI), Dewan Jamu Indonesia, Jamu Brand, dan
Perhimpunan Bahan Alam (Perhiba), serta ikut menjadi anggota Forum Komunikasi
Internasional: International Pepper Community (IPC) sebanyak 4 peneliti, International
Sosiety and Horticultral Science (ISHS) sebanyak 4 peneliti, dan International Society for
Nutraceutical and Fungsional Foods (ISNFF) sebanyak 2 peneliti.Selain itu beberapa
peneliti Balittro juga menjadi anggota lintas sektor, yaitu Tim Penilai dan Pelepas (TP2V)
Tanaman Perkebunan, anggota Komisi Perlidungan Varietas Tanaman (PVT), Anggota
TP2S (Tim Pembinaan Pengawasan dan Sertifikasi) Benih Perkebunan, Anggota Otoritas
Kompeten Pertanian Organik (OKPO), Anggota Tim Perijinan, Permohonan Pemasukan
dan PengeluaranSumberdaya Genetik (SDG) Pertanian untuk Penelitian.
Ketersediaan Dukungan Sarana Prasana dan Tingkat pemanfaatannya
Laboratorium
Balittro juga memiliki fasilitas laboratorium yang memadai untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan yang terdiri dari: laboratorium
pengujian, laboratorium pemuliaan tanaman, laboratorium ekofisiologi dan laboratorium
proteksi. Saat ini laboratorium pengujian tanaman rempah dan obat saat ini telah
memperoleh sertifikasi ISO 17025 : 2005 sejak tahun 2006 dan hingga saat ini telah tiga
kali direakreditasi oleh Komisi Akreditasi Nasional (KAN) laboratorium. Ruang lingkup
pengujian terdiri atas 86 jenis pengujian.Sertifikasi yang dihasilkan dalam satu tahun
mencapai 400-500 sertifikat.Sebagian besar digunakan masyarakat untuk standarisasi
mutu produk tanaman rempah dan obat, dan juga penelitian.
Balittro juga memiliki empat laboratorium penelitian yaitu: laboratorium pemuliaan
tanaman, ekofisiologi tanaman, proteksi, dan teknologi benih. Laboratorium pemuliaan
tanaman pada saat ini mampu melakukan:(1) karakterisasi morfologi, anatomi, dan
evaluasi potensi keunggulan plasma nutfah, (2) perbanyakan tanaman dan
konservasiplasma nutfah secara in vitro, (3) induksi mutasi, (4) induksi keragaman
somaklonal, (5) analisis keragaman genetik dan identifikasi varietas berbasis molekuler.
Laboratorium teknologi benih: mampu untuk melakukan pengujian mutu fisiologi, fisik, dan
penyimpanan benih.
Laboratorium ekofisiologi mampu melakukanpengujian tanaman antara lain: (1)
12
analisis kebutuhan hara, (2) biofertilizer, (3) respirasi dan fotosintesis, (4) anatomi
jaringan tanaman, (5) analisis hormonal, dan (6) teknologi perbanyakan tanaman, serta
(7) teknologi pasca panen.Laboratorium proteksi tanaman (fitopatologi dan entomologi)
mampu melakukan: (1) penelitian deteksi dan identifikasi serangga hama, vektor dan
musuh alami, serta patogen(jamur, bakteri, nematoda dan virus) TRO, (2) teknologi
pengendalian OPT, (3) formulasi biopestisida dan pestisida nabati, (4) ekobiologi OPT, (5)
uji ketahanan tanaman terhadap OPT, dan (6) koleksi isolat-isolat jamur, bakteri
penyebab penyakit, dan agens pengendalian hayati seperti, Beauveria, Metharrizium,
Trichoderma, Pseudomonas fluorescens dan lainnya. Namun demikian laboratorium
tersebut di atas masih perlu dibenahi, baik dengan penambahan peralatan baru,
perbaikan ruangan, dan perbaikan manajemen.
Kebun Percobaan dan Rumah Kaca Balittro sebagai PUI Standarisasi Budidaya, Pengolahan Hasil dan Benih TRO
juga memiliki fasilitas 7 (tujuh) kebun percobaan (KP) dengan kondisi agroklimat
berbeda. Kebun Percobaan tersebut yaitu Cikampek,Cibinong, Cimanggu, Sukamulya,
Laing, Cicurug dan Manoko, berfungsi sebagai pendukung kegiatan penelitian, konservasi
koleksi plasma nutfah dan sumber daya genetik, produksi benih sumber, show window
teknologi serta sarana diseminasi kepada masyarakat. Setiap KP mempunyai komoditas
unggulan sesuai dengan persyaratan agroklimat masing-masing komoditas, di samping
komoditas pendukung lain yang cukup strategis, seperti yang tersaji pada Tabel 2.
Namun demikian, tujuh KP lingkup Balittro tersebut masih perlu pembenahan,
terutama dari segi manajemen, anggaran, disain kebun dan program pengembangan
khususnya untuk bioindustri. Pengembangan kebun tersebut bertujuan untuk menjadikan
kebun sebagai unit yang produktif sehingga bisa membantu biaya operasional kebun,
karena sampai saat ini pendanaan untuk pemeliharaan kebun induk, kebun koleksi
plasma nutfah dan biaya operasional kebun lainnya masih bergantung pada anggaran
APBN yang terbatas. Di samping Kebun Percobaan, Balittro juga mempunyai fasilitas
rumah kaca yang dibagi berdasarkan kegiatan riset, yaitu ekofisiologi, perbenihan,
pemuliaan dan proteksi tanaman, sebanyak tujuh rumah kaca.
13
Tabel 2. Fasilitas Kebun Percobaan pendukung dan komoditas unggulan
No Kebun Percobaan Luas (ha)
Ketinggian tempat (m dpl)
Lokasi Komoditas Unggulan
Dataran rendah
1 KP. Cikampek 7 50 Cikampek Jambu Mete, Kayumanis, tanaman obat dan aromatik
2 KP. Cibinong 5.13 125 Cibinong Tanaman obat (jahe, temulawak), lada, cengkeh
3 KP. Cimanggu 8 254 Bogor Cengkeh, Kayu manis,tan obat
4 KP. Sukamulya 40 350 Sukabumi Lada, Vanili, Pala, Jahe
Dataran menengah
5 KP Laing 60 450 Sumatera
Barat
Kayu manis, Cengkeh, Gambir, serai wangi, nilam, Klausena
6 KP. Cicurug 9 550 Sukabumi Pala, Kapolaga, Tanaman obat (antara lain Jahe, Temulawak)
Dataran tinggi
7 KP. Manoko 15 1200 Bandung
Seraiwangi, Akar wangi,Mentha, Nilam, Purwoceng, Pegagan, Kumis Kucing
Unit Produksi Benih Sumber (UPBS)
Balittro juga mempunyai suatu unit produksi benih sumber, yang bertujuan untuk
memperbanyak dan mendistribusikan benih dasar (foundation seeds) maupun benih
pokok (stock seeds) yang diperbanyak dari benih penjenis (breeder seeds), dari varietas
unggul yang telah dilepas oleh pemulia, sehingga sampai ke pengguna (Balai benih,
penangkar benih swasta, perorangan maupun kelompok tani produsen benih). Produksi
benih sumber dilakukan melalui proses sertifikasi di bawah pengawasan instansi yang
berwenang. Penyebaran benih tanaman rempah, obat dan atsiri ke seluruh wilayah
indonesia didukung oleh ketersediaan kebun induk sebagai sumber benih yang memiliki
kejelasan genetis dan kualitas mutu benih. Pada tahun 2013 terdapat 96 pengguna yang
memanfaatkan jasa UPBS untuk mendapatkan varietas unggul TRO dengan teknologi
budidaya (SOP). Pada tahun 2014 dan 2015, masing-masing terdapat 101 dan 55
pengguna. Pada tahun 2015 UPBS telah mendistribusikan benih lada sebanyak 25.000
stek, benih pala sebanyak 1.850 pohon, benih jahe sebanyak 23.100 kg, benih
temulawak 4.647 kg, benih cengkeh 2.500 pohon, benih serai wangi 400.000 anakan, dan
benih nilam 153.550 stek.
Koleksi Plasma Nutfah (PN)
Balittro mempunyai koleksi plasma nutfah yang tersebar di tujuh Kebun
Percobaan. Koleksi tersebut merupakan sumber genetik dalam rangka menyiapkan
14
varietas unggul baru TRO. Saat ini Balittro memiliki koleksi PN tanaman rempah,obat dan
atsiri dengan jumlah 553 jenis dan 4.803 aksesi. Koleksi plasma nutfah TRO (lada,
cengkeh, pala, jahe, temu lawak, nilam dan serai wangi) dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Koleksi Plasma nutfah Tanaman Rempah dan Obat Balittro
No. Komoditas Jumlah aksesi
1 Lada 385
2. Cengkeh 89
3. Pala 71
4. Jahe 86
5. Temu lawak 76
6. Nilam 87
7. Serai wangi 21
Kapasitas Akses Informasi
Sejalan dengan kemajuan media informasi, Balittro juga memiliki website
http://balittro.litbang.deptan.go.idsebagai sarana untuk memperluas jangkauan
sasaran pengguna. Balittro juga mempunyai publikasi dengan sistem open journal yaitu
Buletin Tanaman Rempah dan Obat yang bisa diakses melalui WEB
ejurnal.litbang.pertanian.go.id
2.3.2.R & D Capacity
Balittro memiliki kapasitas untuk melalukan penelitian tanaman rempah, obat
dan atsiri, baik untuk disiplin ilmu plasma nutfah dan pemuliaan, teknologi budidaya,
proteksi tanaman, penanganan hasil panen dan perbenihan.
Sesuai dengan Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian tahun 2015-2019,
kegiatan litbang perkebunan, maka kegiatan penelitian tanaman rempah dan obat
diharapkan mempunyai capaian output selama lima tahun ke depan sebagai berikut:
1. Tersedianya varietas unggul baru TRO (lada, cengkeh, pala, jahe, temu lawak, nilam
dan serai wangi) yang mampu meningkatkan produktivitas tanaman, toleran cekaman
biotik (serangan OPT) dan abiotik (kondisi kekeringan, basah, naungan).
2. Tersedianya teknologi budidaya pendukung komoditas TRO lada, cengkeh, pala, jahe,
temu lawak, nilam dan serai wangi (pemupukan, pengendalian OPT) yang ramah
lingkungan dengan memanfaatkan bahan organik, pupuk hayati, musuh alami dan
pestisida hayati dan nabati, untuk meningkatkan produktivitas dan mutu.
3. Tersedianya teknologi budidaya mendukung pengembangan TRO (lada, cengkeh,
pala, jahe, temu lawak, nilam dan serai wangi) di lahan sub optimal melalui
pengelolaan air, hara, pembenah tanah, dan pemanfaatan cover crop.
4. Tersedianya teknologi pengembangan produk olahan: lada putih, lada hitam, reduksi
kandungan aflatoksin pada pala, dan formula biopestisida (nabati dan agen hayati).
15
5. Tersedianya teknologi produksi benih sehat.
6. Tersedianya informasi kelayakan usaha tani dan sistem kelembagaan TRO
7. Publikasi nasional terakreditasi dan publikasi internasional yang terindeks global.
8. Kerjasama riset baik nasional maupun internasional dalam rangka meningkatkan
aktivitas riset.
2.3.3.Disseminating Capacity
Lingkup kegiatan diseminasi yang sudah dilakukan diantaranya seminar, lokakarya,
ekspose, magang teknologi, pameran, kunjungan, pendampingan, perpustakaan, dan
publikasi hasil penelitian (Gambar 4).Sejalan dengan kemajuan media informasi, Balittro
juga memiliki website http://balittro.litbang.deptan.go.id sebagai sarana untuk memperluas
jangkauan sasaran pengguna.
Gambar 4. Bagan model pengembangan kapasitas diseminasi
Laboratorium
Uji mutu
Teknologi dan
Inovasi
Diseminasi
Seminar
Layanan
Perpustakaan
Magang dan
Pelatihan
Ekpose dan
Pameran
Unit Pengelola
Benih Sumber
Petak Pamer dan
Taman Science
International
Buletin TRO
Warta Balittro
Sirkuler Teknologi
Website
Nasional
Booklet
Pendampingan
Publikasi
16
Publikasi yang diterbitkan secara regular oleh Balittro adalah Buletin Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat, terbit 2 kali setahun dan media cetak lainnya, seperti
sirkuler, monograf, prosiding dan leaflet. Diseminasi juga dilakukan dalam bentuk
kerjasama bimbingan teknis, sebagai narasumber dengan pemerintah Daerah, Swasta
dan Ditjen teknis terkait.
2.4. Kondisi yang Diinginkan Lembaga
Penguatan kelembagaan
Balittro memiliki potensi yang besar sebagai Pusat Unggulan Tanaman Rempah
dan Obat dengan melihat semua potensi dan fasilitas yang dimiliki antara lain fasilitas
laboratorium (uji, pemuliaan, ekofisiologi, proteksi), kebun percobaan, rumah kaca, unit
produksi sumber. Sebagai lembaga penelitian nasional, Balittro terus melakukan
peningkatan kompetensinya dalam bidang penelitian dan pengembangan (litbang) TRO
dan dan sarana prasana pendukungnya. Balittro mempunyai visi, hasil litbang yang
dihasilkannya lebih diterima baik secara kualitas dan kuantitas oleh lembaga-lembaga
internasional maupun nasional yang ada. Keberadaan Balittro lebih dikenal karena hasil
penelitiannya, bukan sebagai lembaga yang secara resmi ditunjuk untuk mengatasi
permasalahan budidaya terkait tanaman rempah dan obat.
Untuk mendukung Balittro sebagai Lembaga PUI (Standarisasi Budidaya,
Pengolahan Hasil dan Benih) TRO, perlu dilakukan pembenahan renovasi ruang
laboratorium dan pengembangan instrumennya. Untuk renovasi ruangan difokuskan pada
pengembangan laboratorium analisis molekular dan mikroteknik terpadu. Pengembangan
instrumen laboratorium difokuskan pada penguasaan teknologi baru, misalnya teknologi
kultur jaringan perbanyakan tanaman berkayu, deteksi pohon pala jantan-betina secara
molekuler, analisis komponen kimia dan toksin di dalam produk rempah dan obat (mutu).
Pengembangan juga dilakukan dengan menganti instrumen yang sudah tua dan tidak
efisien.
Pengembangan kebun percobaan dilakukan dengan pogram revitalisasi kebun
lingkup TRO (KP Laing, Sukamulya dan Cikampek) dengan kegiatan bioindustri berbasis
TRO, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada di dalam kebun secara
optimal untuk menghasilkan suatu produk primer maupun jadi yang bisa meningkatkan
nilai tambah dan sumber pendapatan bagi kebun itu sendiri. Pengembangan konsep
Bioindustri berkelanjutan bertujuan untuk menjadikan kebun suatu unit usaha yang
terintegrasi, dengan komponen sub-sistem pertanian, sub-sistem bio industri dan sub
sistem konsumsi, sehingga menjadi KP yang produktif. Konsep bioindustri serai wangi
17
dengan ternak akan dikembangkan di KP. Laing, konsep bioindustri lada dan serai wangi
di KP. Sukamulya dan konsep bioindustri jambu mente dan serai wangi di KP. Cikampek.
Untuk penguatan kelembagaan pada tahun 2017, Balittro akan melakukan
pengembangan meliputi: pengembangan manajemen, pengembangan sumber daya
manusia, pengembangan kegiatan penelitian, pengembangan jejaring kerja sama, serta
pengembangan diseminasi hasil litbang. Sasaran yang diharapkan dari kegiatan tersebut
adalah (1) penguatan dan tersedianya sistem informasi manajemen pranata penelitian
dan pengembangan untuk mempercepat akses informasi internal maupun publik; (2)
pengembangan jejaring kerjasama litbang nasional dan internasional dengan indikator
kinerja meningkatnya jumlah kunjungan lembaga maupun pakar internasional dan peneliti
Balittro yang menjadi pembicara dan pemakalah di forum ilmiah internasional; dan (3)
peningkatan efektivitas diseminasi hasil litbang dan pengembangan pusat eksibisi dengan
indikator kinerja tersedianya (i) open journal system dan digital object identifier (DOI)
untuk media publikasi primer, (ii) publikasi di jurnal internasional dan jurnal nasional
terakreditasi, (iii) kontrak bisnis dan (iv) paten HKI. Dengan tercapainya sasaran tersebut,
diharapkan pengakuan atas hasil litbang Balittro baik dari sisi ilmiah (scientific recognition)
maupun dampak (impact recognition)akan semakin meningkat.
Di bidang pengelolaaan manajemen Balittro akan melanjutkan dan memperbaiki
ISO 9001:2008 dan menginisiasi sistem manajemen mutu melalui Komisi Nasional
Akreditasi Pranata Penelitian Pengembangan (KNAPPP). Dari sisi pendanaan, dengan
adanya PUI diharapkan akan ada dukungan pendanaan yang akan difokuskan pada
penguatan kelembagaan, pengembangan SDM, pengembangan jaringan internasional,
kegiatan riset, serta pendayagunaan hasil riset dalam rangka penguatan sistem inovasi
nasional sehingga Balittro sebagai lembaga PUI TRO diakui baik secara nasional
maupun internasional. Sumber pendanaan lain juga diperkuat dengan memperbanyak
mitra kerjasama penelitian dengan para stakeholders baik pemerintah maupun pelaku
usaha. Untuk meningkatkan efiensi penggunaan anggaran (biaya operasioal), akan
dilakukan perbaikan pengelolaan anggaran menjadi sistem sentralisasi.
Pengembangan SDM
Peningkatan kompetensi SDM merupakan persyaratan mutlak, dalam upaya
mewujudkan Balittro sebagai Pusat Unggulan IPTEK TRO, sehingga diharapkan mampu
berperan sebagai inisiator dan mediator teknologi yang diakui pada skala nasional dan
internasional.Oleh karena itu, Balittro dalam 5 tahun ke depan membutuhkan peningkatan
SDM, yang akan dicapai melalui peningkatankemampuan dan profesionalisme SDM yang
ada, serta dengan meningkatkan jumlah SDM.
18
Pengembangan SDM Balittro dilakukan dari aspek kualitas dan kuantitas
pegawai.Peningkatan kualitas SDM dilakukan dalam upaya menjamin tersedianya tenaga
profesional dalam melaksanakan program penelitian. Peningkatan kualitas dan
profesionalisme SDM dilakukan dengen mendorong pegawainya untuk mengikuti jenjang
pendidikan yang lebih tinggi S1, S2 dan S3 khususnya untuk tenaga peneliti, sehingga
rasio pegawai dapat mencapai komposisi yang ideal (S1:S2:S3 = 4:2:1). Sampai
dengan akhir tahun 2016, terdapat 6 orang petugas belajar yangmasih aktif menjadi
petugas belajar Badan Litbang Pertanian (Tabel 4).Di samping meningkatkan jenjang
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pegawai juga didorong untuk mengikuti training
jangka pendek: Scientis Exchenge (SE), training, Post Doctoral, pelatihan dan magang,
untuk meningkatkan keahlian dan profesionilisme sebagai peneliti. Pada tahun 2015,
Balittro telah mengirim 1 orang peneliti untuk mengikuti program Post Doctoral di
University of Reading United Kingdom, dan 2 orang peneliti untuk mengikuti program SE
di Wageningen University, the Netherlands.
Pengembangan SDM juga dilakukan dengan penambahan jumlah pegawai.
Penambahan dilakukandalam rangka kaderisasi, agar pada saat pegawai mencapai usia
pensiun tugasnya dapat digantikan oleh pegawai yang lebih muda. Kaderisasi disiapkan
sedini mungkin dan disesuaikan dengan kebutuhan Balittro agar tidak terjadi stagnasi
apabila terjadi alih tugas atau pensiun. Secara ideal sistem kaderisasi dan pembinaan
adalah dalam bentuk kerucut, dimana SDM yang berusia muda secara kuantitas lebih
banyak daripada SDM yang berusia tua. Tiga tahun ke depan, SDM Balittro cukup banyak
yang akan memasuki usia pensiun. Jumlah pegawai yang akan memasuki usia pensiun
untuk kurun waktu 2017-2019 dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Jumlah pegawai pensiun pada tahun 2017-2019
Pengembangan dan Penguatan Jaringan Kerjasama
Pengembangan kerjasama riset nasional dan internasional Balittro masih sangat
kurang, apabila dilihat dari penyisiran borang, khususnya kerjasama dengan pihak
3 3
8
1
5
12 10
0
2
4
6
8
10
12
14
S3 S2 S1 D3 SMA SMK <SMA
19
industri untuk pemanfaatan hasil riset. Pada kurun waktu 2013-2015, peneliti Balittro
telah menjadi anggota Forum komunikasi Internasional yaitu: International Pepper
Community (IPC) sebanyak 4 peneliti, International Sosiety and Horticultral Science
(ISHS) sebanyak 4 peneliti, dan International Conference and Exhibition on Nutraceutical
and Fungsional Foods sebanyak 2 peneliti. Untuk kerjasama riset Internasional pada
tahun 2015, Balittro memiliki 8 kerja sama riset internasional.
Program Balittro ke depan, akan menggiatkan bentuk kerjasama riset nasional dan
internasional, baik dengan lembaga litbang lainnya maupun dengan pihak industri/pelaku
usaha. Kerjasama non riset dalam bentuk pelatihan, bimbingan teknis, nara sumber,
pinjam pakai peralatan dan bentuk kerjasama lainnya, juga lebih ditingkatkan. Selain itu,
untuk lebih mendorong kerjasama dengan stakeholder, maka perencanaan program
penelitian harus lebih banyak melibatkan pihak stakeholder agar riset yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan pengguna (demand driven).
Pengembangan Litbang
Sesuai dengan Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian tahun 2015-2019,
kegiatan litbang perkebunan, maka kegiatan penelitian tanaman rempah dan obat
diharapkan mempunyai capaian output selama lima tahun ke depan (2017-2021) sebagai
berikut:
1. Tersedianya varietas unggul baru TRO (lada, cengkeh, pala, jahe, temu lawak,
nilam dan serai wangi) yang mampu meningkatkan produktivitas tanaman,
toleran cekaman biotik (serangan OPT) dan abiotik (kondisi kekeringan, basah,
naungan).
2. Tersedianya teknologi budidaya pendukung komoditas TRO lada, cengkeh,
pala, jahe, temu lawak, nilam dan serai wangi (pemupukan, pengendalian
OPT) yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan organik, bakteri
endofit, musuh alami dan pestisida nabati, untuk meningkatkan produktivitas
dan mutu.
3. Tersedianya teknologi budidaya mendukung pengembangan TRO (lada,
cengkeh, pala, jahe, temu lawak, nilam dan serai wangi) di lahan sub optimal
melalui pengelolaan air, hara, pembenah tanah, dan pemanfaatan cover crop.
4. Tersedianya teknologi pengembangan produk olahan: lada putih, lada hitam,
reduksi kandungan aflatoksin pada pala, dan formula biopestisida (nabati dan
agen hayati).
5. Tersedianya teknologi produksi benih sehat
6. Tersedianya informasi kelayakan usaha tani dan sistem kelembagaan TRO
20
7. Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional serta
Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
8. Meningkatnya diseminasi dan adopsi teknologi pascapanen serta kerjasama
nasional dan internasional.
Program Diseminasi Hasil-Hasil Kegiatan
a. Pengembangan Publikasi
Publikasi terhadap teknologi yang telah dihasilkan perlu ditingkatkan, karena
sebagai lembaga PUI TRO, diharapkan dapat menjadi rujukan berbagai lembaga litbang
lainnya maupun pihak industri/pelaku usaha.Publikasi terhadap teknologi yang dihasilkan
harus bisa di akses oleh pengguna IPTEK (peneliti, mahasiswa, pelaku usaha, pengambil
kebijakan dll).Ke depannya Balittro mampu mengelola publikasi ilmiah (Buletin Tanaman
Rempah dan Obat) berbasis ejournal terakreditasi LIPI dan mempunyai DOI.
Balittro juga terus mendorong peneliti untuk dapat mempublikasikan hasil risetnya
di berbagai jurnal internasional yang terindeks scopus atau terindeks lainnya. Balittro juga
akan mengupayakan penyelenggaraan workshop/seminar tingkat nasional dan
internasional, sehingga dapat memperluas informasi tentang teknogi dan inovasi TRO,
perkembangan dan perdagangan TRO dunia, serta dapat memperluas jejaring mitra
kerjasama.
Pada tahun 2013, terdapat 3 peneliti Balittro yang mempublikasikan hasil
penelitiannya di jurnal internasional.Pada tahun 2014 dan 2015, masing-masing terdapat
3 dan 7 publikasi Internasional.
b. Peningkatan HKI Teknologi
Program litbang Balittro disusun berdasarkan kebutuhan pengguna dan
permintaan pasar (demand driven), sehingga teknologi yang dihasilkan bisa dimanfaatkan
secara maksimal oleh pengguna (petani, pelaku usaha, industri).Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan Hak atas Kekayaan Intelektual atas inovasi dan teknologi yang dihasilkan
melalui lisensi berupa paten, merk dagang atau perlindungan varietas (PVT).
Pada tahun 2013, peneliti Balittro memiliki 2 perolehan paten, dan 2 perolehan
merek. Pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 terdapat 1 perolehan paten dan dua
pendaftaran PVT.
21
BAB 3. STRATEGI DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS LEMBAGA
Penerapan strategi pencapaian target bertujuan untuk mendapatkan langkah kerja
sistematis dalam rangka mencapai kondisi fokus unggulan lembaga PUI TRO sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk itu dilakukan perumusan strategi berdasarkan analisis
SWOT yang telah dilakukan berdasarkan kodisi saat ini lembaga. Cakupan strategi
meliputi :Absortive Capacity, Research and Development Capacity dan Disseminating
Capacity. Strategi yang terbentuk akan menjadi acuan program dan rancangan kegiatan
PUI TRO dalam melaksanakan perencanaan kegatan jangka pendek (3 tahun), kegiatan
jangka menengah (5 tahun) dan strategi jangka panjang (15 tahun). Adapun strategi yang
dirumuskan dilakukan penggambaran matrik strategi berdasar faktor-faktor yang dimiliki
lembaga sesuai matrik strategi berikut.
Berdasarkan analisis SWOT, strategi pengembangan Litkajibangrap-Iptek
dirumuskan berdasarkan Stregth – Opportunity (S-O) dan Weakness – Opportunity (W-
O), dapat dirumuskan strategi pengembangan lembaga PUI TRO dalam tahun 2017-2021
sebagai berikut:
3.1 Penguatan Kapasitas Internal Lembaga (Sourcing – Absorptive Capacity) Dalam rangka pembinaan kelembagaan, Balittro akan melakukan penguatan
pada: 1). Peningkatan tata kelola organisasi; 2). Pengembangan komptensi SDM;
3).Peningkatan dukungan pada sarana prasarana; 4).Penguatan tata kelola anggaran;
serta 5).Pengembangan jaringan dan akses informasi.
3.1.1. Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga
Dalam upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas lembaga, akan dilakukan
pembenahan dalam sistem managemen antara lain: (1) Perbaikan sistem manajemen
mutu (Melanjutkan dan memperbaiki implementasi ISO 9001:2015, dan Inisiasi akreditasi
KNAPPP).
3.1.2. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Internal Lembaga
Peningkatan kapasitas SDM antaralain berupa dukungan kapasitas SDM internal
lembaga, melalui pelatihan kompetensi SDM untuk memperkuat kemampuan peneliti dan
teknisi laboratorium, dan dukungan untuk peningkatan jenjang kompetensi fungsional.
22
3.1.3. Peningkatan dukungan sarana dan prasarana
Peningkatan dukungan pada sarana prasarana, yang difokuskan antara lain pada
penyusunan SOP, bantuan untuk sertifikasi lab uji dan bantuan untuk kalibrasi alat.
3.1.4 Penguatan tata kelola anggaran
Penguatan tata kelola anggaran, meliputi penyusunan SOP mekanisme
pengelolaan anggaran dan peningkatan kompetensi SDM dalam pengelolaan anggaran.
3.1.5 Pengembangan jaringan dan akses informasi
Pengembangan jaringan dan akses informasi, antara lain meliputi pengembangan
basis data, pemeliharaan website, penyusunan SOP pemanfaatan informasi lembaga
serta penguatan dan peningkatan kapasitas SDM dalam pengembangan akses
informasi.
3.2 Penguatan Kapasitas Riset Dan Pengembangan (Research And Development Capacity)
Penguatan kapasitas riset dan pengembangan akan dilakukan pada dua
komponen yaitu penguatan fokus riset dan penguatan produktivitas riset. Untuk
keberlanjutan pemanfaatan produk riset, Balittro akan memanfaatkan anggaran APBN
intenal dan BPATP (Balai Pengelola Alih Teknologi) yang memiliki mandat pengelolaan
dan proses alih teknologi hasil litbang pertanian.
Penguatan fokus riset akan dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD)
untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas SDM dlm pelaksanaan riset, menetapkan
fokus unggulan, penyusunan roadmap dan implementasi roadmap fokus unggulan,
serta dukungan pelaksanaan riset agar menghasilkan produk riset yang berkualitas.
Penguatan produktivitas riset akan diprioritaskan pada bantuan untuk memperoleh
publikasi nasional – internasional, bantuan sertifikasi jurnal ilmiah, bantuan pelaksanaan
riset S3 terutama untuk analisis laboratorium serta dukungan perolehan paten dan HKI
(BPATP).
3.3. Penguatan Kapasitas Diseminasi (Disseminating Capacity)
Peningkatan kapasitas diseminasi akan dilakukan melalui: 1). Penguatan kerangka
diseminasi; dan 2).Keberlanjutan dan perluasan diseminasi produk unggulan; dan 3).
Produktivitas diseminasi. Penguatan kerangka diseminasi meliputi pengembangan basis
23
data produk unggulan seperti varietas, pestisida nabati, pupuk hayati dan produk herbal
lainnya berbasis TRO; dan untuk penguatan kerjasama hilirisasi akan dilakukan dengan
cara studi banding, promosi dan rapat koordinasi dengan pihak pengguna. Penguatan
kerjasama hilirisasi akan diselaraskan dengan program BPATP.
Penguatan pada kegiatan keberlanjutan dan perluasan diseminasi produk unggulan
akan dilakukan melalui penguatan kerjasama riset – non riset, dukungan penguatan
jaringan lembaga, dan penguatan national references. Sesuai dengan tupoksi Balittro,
penguatan kerjasama riset-non riset akan dilakukan melalui FGD, workshop dan rapat
koordinasi dengan pengguna. Untuk kegiatan dukungan penguatan jaringan lembaga
dilakukan melalui FGD dan workshop inisiasi kerjasama serta mengundang narasumber
terkait. Untuk penguatan produktivitas diseminasi akan dilakukan melalui FGD,
membangun basis data komptensi peneliti, bantuan pembuatan poster dan katalog
produk unggulan, bantuan untuk memperoleh surat keterangan pengakuan dari
pengguna mengenai produk unggulanTRO.
3.4. SINERGI
Sinergi riset antar lembaga mengajukan usulan untuk menghasilkan beberapa
produk, yaitu : obat herbal terstandar anti malaria, aroma terapi penenang untuk
mengatasi insomnia berbasis jeruk, zat pengatur tumbuh alami berbasis rumput laut,
Produk kesehatan dan keindahan rambut berbasis herbal yang meliputi beberapa
lembaga.
Rencana anggaran biaya akan diusulkan oleh masing-masing lembaga sesuai
dengan peran dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Usulan balittro sebagai berikut :
1. Aroma terapi penenang untuk mengatasi insomnia berbasis jeruk
Rp. 100.000.000,-
2. Zat pengatur tumbuh alami berbasis rumput laut
Rp. 50.000.000,-
3. Produk kesehatan dan keindahan rambut berbasis herbal sebesar :
Rp. 150.000.000,-
4. Obat herbal terstandar anti malaria
Rp. 150.000.000,-
24
1. Kesehatan Obat
Output Akhir : Aroma terapi penenang untuk mengatasi insomnia berbasis
jeruk
PROSES LEMBAGA KEUNGGULAN
INPUT BALITTRO Pakar Minyak Atsiri
BALITJESTRO Plasma Nutfah Tanaman Jeruk
PROSES BALITTRO Ektraksi Minyak Atsiri
BALITTRO Formulasi Aroma Terapi
PUSLIT KIMIA LIPI Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Aktif
Tabel Tahapan Sinergi
No TAHAPAN KEGIATAN PERAN
BALITJESTRO BALITTRO PUSLIT KIMIA LIPI
1. Penyediaan Bahan Baku Dari Tanaman Jeruk
V
2. Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Jeruk V
3. Analisis Komponen Kimia Minyak V
4. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Aktif V
5. Formulasi Aroma Terapi V
2. Kesehatan Obat
Output Akhir : Zat pengatur tumbuh alami berbasis rumput laut
PROSES LEMBAGA KEUNGGULAN
INPUT BALITTRO Pakar ZPT
PPIK Prototype Formula ZPT Alami
PROSES BALITTRO Analisis Hormon/ZPT
TABEL TAHAPAN SINERGI
No TAHAPAN KEGIATAN PERAN
BALITTRO BBRPPBKL
1. Ekstraksi Dan Formulasi V
2. Narasumber ZPT V
3. Analisis Hormon Pada ZPT/Pupuk Alami Rumpul Laut V
25
3. Kesehatan Obat
Output Akhir : Produk kesehatan dan keindahan rambut berbasis herbal
PROSES LEMBAGA KEUNGGULAN
INPUT BALITTRO Pakar Budidaya
BALITTRO Koleksi Plasma Nutfah
BALITTRO Laboratorium Uji Fitokimia
PROSES BB PASCA PANEN Ektraksi Dan Formulasi
BB LITVET Efikasi Dan Keamanan
TABEL TAHAPAN SINERGI
No TAHAPAN KEGIATAN PERAN
BALITTRO BB PASCA PANEN BB LITVET
1. Ekslorasi V
2. Screening Fitokimia V
3. Teknologi Budidaya V
4. Ektraksi V
5. Formulasi Dan Uji Efikasi V
6. Uji Pra Klinik V
4. Kesehatan Obat
Output Akhir : Obat Herbal Terstandar Anti Malaria Berbasis Tanaman
Langka
PROSES LEMBAGA KEUNGGULAN
INPUT BALITTRO Sdm Pemulia Dan Budidaya
BALITTRO Laboratorium Uji
BPPTHHBK Tanaman Bidara Laut
BB BIOGEN Lab. Dna Fingerprint
PROSES BALITTRO Teknologi Perbanyakan Tanaman
BALITTRO Pemuliaan Dan Budidaya Tanaman
BPPTHHBK Isolasi Senyawa Aktif
BALITTRO Ekstraksi Skala Riset
BBIA Ekstraksi Scaleup
BBPASCAPANEN Nano Teknologi
PSTNT BATAN Teknologi Labeling Melalui Isotop
EIJKMEN Screening Dan Efikasi Anti Malaria
OUTPUT PSTNT BATAN Layanan Uji Praklinis
PAIR BATAN Layanan Pengawetan Produk
26
Tabel Tahapan Sinergi
No TAHAPAN KEGIATAN
PERAN
BALITTRO
BPPTHHBK
BB BIOGE
N
BBIA
BB PASCAPA
NEN
EIJKMEN
PSTNT BATAN
PAIR BATAN
1 Eksplorasi V V
2 Identifikasi Spesies Dan Dna
V
3 Ekstraksi Skala Riset V V
4 Formulasi V
5 Uji Efikasi Dan Screening
V
6 Skrining Fitokimia V
7 Uji Praklinis V
8 Pengawetan Produk V
9 Budidaya Untuk Penyediaan Bahan Baku
V
10 Ekstraksi Scaleup V
27
BAB 4. KERANGKA PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Rancangan Kegiatan Tabel 5. Rencana Kegiatan PUI TRO 2018
Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan
(Output) Target
Capaian Realisasi Capaian
B.01 Monitoring dan Koordinasi Implementasi KNAPPP
SK tim monitoring, daftar hadir dan notulen
10 10
Program penguatan SDM dan Sarpras Litbang Balittro SK tim SDM dan Sarpras 100 100
Program penguatan diseminasi, kerjasma dan layanan Litbang Balitro
SK tim diseminasi, kerjasama dan layanan
100 100
Penyusunan Renstra dan program kegiatan
SK Penyusunan Renstra, daftar hadir, notulen, draft
renstra 100 100
Evaluasi dan Penyusunan matrik dan proposal kegiatan
SK tim penjab RPTP ROPP
100 100
Pembentukan tim Monitoring dan Evaluasi kegiatan
SK tim monev 100 100
Monitoring dan evaluasi kegiatan ex-ante
Undangan, Daftar hadir, Notulen dan Laporan
kegiatan 100 100
Penyusunan matrik 2019 draft matrik 2019 100 100
B.02 Monitoring Implementasi KNAPPP daftar hadir, notulen 8 18
Diklat fungsional litkayasa sertifikat dan laporan
kegiatan 50 50
Sosialisasi administrasi dan keuangan di KP lingkup Balittro
undangan, daftar hadir dan notulen
50 50
Seminar hasil proposal 2017 undangan, daftar hadir
dan notulen 100 100
Publikasi internasional 1 publikasi internasional 20 20
Penguatan Kerjasama Hilirisasi daftar hadir, notulen 50 50
B.03 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak daftar hadir, notulen 8 26
Seminar Proposal 2019 undangan, daftar hadir
dan notulen 50 50
Lokakarya penulisan KTI peneliti dan calon peneliti SK tim pelaksana/panitia,
undangan, daftar hadir dan notulen
100 100
Promosi produk TRO leaflet, poster, buku SOP,
standing banner 25 25
Seminar Nasional Perbenihan undangan, daftar hadir
dan notulen 100 100
Pengembangan web dan PPID undangan, daftar hadir
dan notulen 25 25
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 10
28
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 10
Diklat fungsional litkayasa sertifikat dan laporan
kegiatan 50 100
Penyusunan formasi pegawai daftar hadir, notulen dan
draft formasi pegawai 50 50
Finalisasi dan penyelesaian SKP 2018 SKP 2018 100 100
Mengikuti kegiatan sosialisasi surat menyurat laporan kegiatan 100 100
Publikasi nasional 3 publikasi nasional 15 15
Dukungan kalibrasi alat Kelti Pemuliaan, Ekofisiologi dan Proteksi Surat Pengajuan Kalibrasi 50 50
Penguatan Kerjasama Hilirisasi daftar hadir, notulen 50 100
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 10
B.04 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak daftar hadir dan notulen 8 34
Audit internal KNAPPP SK tim audit internal, daftar hadir dan hasil
audit internal 100 100
Tindak lanjut audit internal KNAPPP daftar hadir dan notulen
tindak lanjut 100 100
Promosi produk TRO leaflet, poster, buku SOP,
standing banner 25 50
Pengembangan web dan PPID undangan, daftar hadir
dan notulen 25 50
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 20
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 20
Diklat pengadaan barang dan jasa sertifikat dan laporan
kegiatan 100 100
Publikasi nasional 3 draft naskah 15 30
Mengikuti seminar internasional 2 pemakalah 40 40
SOP Pemeliharaan Koleksi Plasma Nutfah Jahe draft SOP 25 25
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 20
B.05 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak
daftar hadir dan notulen 8 42
Promosi produk TRO leaflet, poster, buku SOP,
standing banner 25 75
Pengembangan web dan PPID undangan, daftar hadir
dan notulen 25 75
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 30
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 30
Publikasi nasional 3 publikasi nasional 15 45
29
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 30
B.06 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak
daftar hadir dan notulen 8 50
Promosi produk TRO leaflet, poster, buku SOP,
standing banner 25 100
Pengembangan web dan PPID undangan, daftar hadir
dan notulen 25 100
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 40
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 40
Publikasi nasional 3 publikasi nasional 15 60
SOP Pemeliharaan Koleksi Plasma Nutfah Temulawak draft SOP 25 50
Dukungan kalibrasi alat Kelti Pemuliaan, Ekofisiologi dan Proteksi Surat Pengajuan Kalibrasi 50 100
Bantuan Sertifikasi Benih Sertifikat benih 100 100
Publikasi internasional 2 publikasi internasional 40 60
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 40
B.07 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak
daftar hadir dan notulen 8 58
Tinjauan kinerja internal daftar hadir dan laporan
kegiatan 100 100
Tindak lanjut tinjauan kinerja internal daftar hadir dan laporan
tindak lanjut 100 100
Monitoring dan Evaluasi kegiatan laporan monev 50 50
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 50
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 50
Diklat PIM tingkat 4 sertifikat dan laporan
kegiatan 100 100
Diklat bendahara pengeluaran sertifikat dan laporan
kegiatan 100 100
Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
sertifikat dan laporan kegiatan
100 100
Publikasi nasional 3 publikasi nasional 15 75
Mengikuti seminar internasional 2 pemakalah 40 80
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 50
B.08 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak
daftar hadir dan notulen 8 66
Audit Internal dan Eksternal ISO9001:2015
SK Tim audit internal, daftar hadir, laporan audit
internal 30 30
30
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 60
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 60
Diklat inventarisasi dan BMN sertifikat dan laporan
kegiatan 100 100
Temu teknis litkayasa dan fungsional lainnya
sertifikat dan laporan kegiatan
100 100
Pengajuan Paten/PVT 1 Paten/PVT 50 50
Publikasi nasional 3 publikasi nasional 15 90
SOP Pemeliharaan Koleksi Plasma Nutfah Kunyit draft SOP 25 75
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 60
B.09 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak
daftar hadir dan notulen 8 74
Tinjauan manajemen mutu laporan tinjauan
manajemen mutu 100 100
Tindak lanjut manajemen mutu laporan tindak lanjut
tinjauan manajemen mutu 100 100
Audit Internal dan Eksternal ISO9001:2015
daftar hadir, laporan audit internal
30 60
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 70
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 70
Sosialisasi administrasi dan keuangan di KP lingkup Balittro
undangan, daftar hadir dan notulen
50 100
Pelatihan teknisi litkayasa KP Balittro
daftar 100 100
Pengajuan Paten/PVT 1 Paten/PVT 50 100
Publikasi nasional 2 publikasi nasional 10 100
Publikasi internasional 1 publikasi internasional 20 40
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 70
B.10 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak daftar hadir dan notulen 8 82
Audit eksternal undangan daftar hadir
dan hasil audit eksternal 100 100
Tindak lanjut audit eksternal daftar hadir dan notulen
tindak lanjut 100 100
Audit Internal dan Eksternal ISO9001:2015
undangan, daftar hadir, laporan tindak lanjut
40 100
Seminar Proposal 2019 undangan, daftar hadir
dan notulen 50 100
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan kegiatan dan dokumentasi
10 80
31
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 80
mengahadiri sosialisasi fungsional peneliti dan litkayasa 100 100
penyusunan formasi pegawai daftar hadir, notulen dan
draft formasi pegawai 50 100
Mengikuti seminar internasional 1 pemakalah 20 100
SOP Pemeliharaan Koleksi Plasma Nutfah Kencur draft SOP 25 100
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 80
B.11 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak
daftar hadir dan notulen 8 90
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan
kegiatan dan dokumentasi
10 90
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 90
Diklat fungsional peneliti tingkat lanjutan
sertifikat dan laporan kegiatan
100 100
Publikasi internasional 2 publikasi internasional 40 100
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 90
Penguatan National Recognition daftar hadir, notulen 100 100
Penguatan National References daftar hadir, notulen 100 100
B.12 Monitoring implementasi KNAPPP Balittro oleh Manajemen Puncak
daftar hadir dan notulen 10 100
Monitoring dan Evaluasi kegiatan laporan monev 50 100
Mengikuti Pameran dan Ekspose undangan, laporan
kegiatan dan dokumentasi
10 100
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer
daftar kunjungan dan dokumentasi
10 100
Diklat pelatihan satpam 100 100
Publikasi internasional 3 publikasi internasional 60 100
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan daftar hadir, notulen 10 100
32
4.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
NO.
PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA
FOKUS PENGUATAN
KOMPONEN KEGIATAN/AKTIVITAS
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I. SOURCING - ABSORPTIVE CAPACITY
1. Peningkatan Tata Kelola Organisasi
Monitoring dan Koordinasi Implementasi KNAPPP 10 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 10
Program penguatan SDM dan Sarpras Litbang Balittro 100
Program penguatan diseminasi, kerjasma dan layanan Litbang Balitro
100
Audit internal KNAPPP 100
Tindak lanjut audit internal KNAPPP
100
Tinjauan kinerja internal 100
Tindak lanjut tinjauan kinerja internal
100
Tinjauan manajemen mutu 100
Tindak lanjut manajemen mutu 100
Audit Internal dan Eksternal ISO9001:2015 30 60 100
Audit eksternal 100
Tindak lanjut audit eksternal 100
Penyusunan formasi pegawai 50 100
Finalisasi dan penyelesaian SKP 2018
100
Sosialisasi administrasi dan keuangan di KP lingkup Balittro 50 100
2. Pengembangan Kompetensi SDM
Diklat fungsional litkayasa 50 100
Mengikuti kegiatan sosialisasi surat menyurat 100
33
Diklat PIM tingkat 4 100
Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 100
Temu teknis litkayasa dan fungsional lainnya 100
Diklat fungsional peneliti tingkat lanjutan 100
Diklat pelatihan satpam 100
mengahadiri sosialisasi fungsional peneliti dan litkayasa 100
3. Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana
Dukungan kalibrasi alat Kelti Pemuliaan, Ekofisiologi dan Proteksi
50 100
4. Penguatan Tata Kelola Anggaran
Diklat pengadaan barang dan jasa
100
Diklat bendahara pengeluaran 100
Diklat inventarisasi dan BMN 100
5. Perolehan Akreditasi, Standardisasi, Sertifikasi
Bantuan Sertifikasi Benih
100
6. Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi
Pengembangan web dan PPID
25 50 75 100
II. R & D CAPACITY
1. Penguatan Fokus Riset
Penyusunan Renstra dan program kegiatan 100
Evaluasi dan Penyusunan matrik dan proposal kegiatan
100
Pembentukan tim Monitoring dan Evaluasi kegiatan
100
Monitoring dan evaluasi kegiatan ex-ante 100
34
Penyusunan matrik 2019 100
Seminar hasil proposal 2017 100
Seminar Proposal 2019 50 100
Lokakarya penulisan KTI peneliti dan calon peneliti 100
2. Keberlanjutan Pemanfaatan Produk
SOP Pemeliharaan Koleksi Plasma Nutfah Jahe, Temulawak, Kunyit dan Kencur
25 50 75 100
3. Penguatan Produktivitas Riset
Publikasi nasional 15 30 45 60 75 90 100
Publikasi internasional 20 60 100
Mengikuti seminar internasional 40 80 100
Seminar Nasional Perbenihan 100
Pengajuan Paten/PVT 50 100
III. DISSEMINATING CAPACITY
1. Penguatan Kerangka Diseminasi
Pengembangan Basis Data Produk Unggulan
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Penguatan Kerjasama Hilirisasi 50 100
2. Keberlanjutan dan Perluasan Diseminasi Produk Unggulan
Promosi produk TRO 25 50 75 100
Mengikuti Pameran dan Ekspose 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Dukungan pengembangan KWI dan Petak Pamer 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
3. Produktivitas Diseminasi
Penguatan National Recognition 100
Penguatan National References 100
35
4.3. Rencana Anggaran Belanja
NO.
PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA
FOKUS PENGUATAN KOMPONEN
KEGIATAN/AKTIVITAS
RENCANA ANGGARAN BELANJA
MATA ANGGARAN VOLUME HARGA SATUAN
JUMLAH
1 2 3 4 5 6
I. SOURCING - ABSORPTIVE CAPACITY
271,880,000
1. Peningkatan Tata Kelola Organisasi
1.1. Dukungan Pengembangan SOP Internal Lembaga
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi rapat 10 kali x 10 orang 100 orang 45,000 4,500,000
Perjalanan dalam rangka koordinasi 1 kali x 5 orang
15 OP 400,000 6,000,000
Perjalanan dalam rangka sosialisasi 1 kali x 2 orang ke sumbar
2 OP 4,000,000 8,000,000
Total I.A.1 19,500,000
1.2. Dukungan Penyiapan Dokumen Perolehan Akreditasi
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi rapat 10 kali x 10 orang 100 orang 45,000 4,500,000
Perjalanan dalam rangka konssultasi 5 kali x 3 orang
15 OP 400,000 6,000,000
Total I.A.2 11,500,000
1.3. Dukungan Audit Internal dalam rangka Perolehan akreditasi
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,500,000 1,500,000
Konsumsi rapat 10 kali x 10 orang 100 orang 45,000 4,500,000
Perjalanan dalam rangka sertifikasi kebun percobaan 2 kali x 3 orang
6 OP 1,500,000 9,000,000
Total I.A.3 15,000,000
1.4. Dukungan Assessment dalam rangka Perolehan akreditasi
ATK dan Fotocopy 1 pkt 3,000,000 3,000,000
Total I.A.4 3,000,000
2. Pengembangan Kompetensi SDM
2.1. Pengembangan Kapasitas SDM Internal Lembaga ATK dan Fotocopy 5 pkt 5,000,000 25,000,000
Konsumsi pelatihan dan rapat 500 orang 45,000 22,500,000
Perjalanan 6 kali x 3 orang 18 OP 1,500,000 27,000,000
Honor Narasumber 3 orang 1,000,000 3,000,000
Total I.B.1 77,500,000
2.2. Pelatihan Peningkatan ATK dan Fotocopy 2 pkt 500,000 1,000,000
36
Kompetensi SDM Modul, kit pelatihan 100 pkt 50,000 5,000,000
Pendaftaran pelatihan 3 orang 3,000,000 9,000,000
Konsumsi pelatihan 2 kali x 50 orang 100 orang 60,000 6,000,000
Perjalanan 1 kali x 2 orang 2 OP 2,500,000 5,000,000
Honor Narasumber 2 orang 1,500,000 3,000,000
Total I.B.2 29,000,000
2.3. Dukungan Peningkatan Jenjang Kompetensi Fungsional
Perjalanan 6 kali x 2 orang 12 OP 2,500,000 30,000,000
Total I.B.3 30,000,000
2.4. Capacity Building Peningkatan Kompetensi SDM
Perjalanan 4 kali x 2 orang 8 OP 2,500,000 20,000,000
Total I.B.4. 20,000,000
3. Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana
3.1. Dukungan Penataan SOP Pemanfaatan Sarana Prasarana
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi rapat 5 kali x 5 orang 25 orang 45,000 1,125,000
Perjalanan dalam rangka konsultasi 5 kali x 2 orang
10 OP 400,000 4,000,000
Total I.C.1 6,125,000
3.3. Bantuan Perolehan Kalibrasi Perjalanan 3 kali x 1 orang 3 OP 400,000 1,200,000
Jasa kaliberasi alat 4 pkt 1,000,000 4,000,000
Total I.C.3 5,200,000
4. Penguatan Tata Kelola Anggaran
4.1. Penguat an Manajemen SOP Pengelolaan Anggaran
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Perjalanan dalam rangka koordinasi 4 orang 400,000 1,600,000
Total I.D.1 2,600,000
4.2. Dukungan Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Anggaran
Perjalanan 3 kali x 4 orang 12 OP 1,000,000 12,000,000
Total I.D.2 12,000,000
5. Perolehan Akreditasi, Standardisasi, Sertifikasi
5.1. Persiapan dan penyusunan Dokumen Akreditasi dan Sertifikasi
Perjalanan tim BPT dalam rangka sertifikasi benih 3 kali x 2 orang
6 orang 430,000 2,580,000
Total I.E.1 2,580,000
6. Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi
6.1. Pengembangan Website Lembaga
Upgrade tampilan website 1 pkt 5,000,000 5,000,000
Konsumsi rapat 3 kali x 5 orang 15 orang 45,000 675,000
Perjalanan koordinasi 1 kali x 5 orang 5 orang 1,000,000 5,000,000
Total I.E.1 5,675,000
6.2. Pengembangan Basis Data Perjalanan 3 kali x 2 orang 6 OP 400,000 2,400,000
37
dalam memperkuat Layanan Website
Konsumsi rapat 5 kali x 5 orang 25 orang 45,000 1,125,000
Total I.E.2 3,525,000
6.3. Penataan SOP Pemanfaatan Informasi Lembaga
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Bahan Pendukung PPID 2 pkt 5,000,000 10,000,000
Konsumsi rapat 3 kali x 5 orang 15 orang 45,000 675,000
Perjalanan dalam rangka konsultasi 3 kali x 2 orang
5 OP 400,000 2,000,000
Total I.E.3 13,675,000
6.4. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM dibidang Pengembangan Akses Informasi
Honor narasumber aplikasi mendeley 1 pkt 3,000,000 3,000,000
Perjalanan dalam rangka pelatihan IT 2 kali x 3 orang x 5 hari
30 OP 400,000 12,000,000
Konsumsi 1 kali x 50 orang 50 orang 45,000 2,250,000
Total I.E.4 15,000,000
II. R & D CAPACITY 170,425,000
1. Penguatan Fokus Riset
1.1. Penguatan Strategi dan Implementasi Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM dlm Pelaksanaan Riset
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi pelatihan 1 kali x 60 orang 50 orang 45,000 2,250,000
Perjalanan 1 kali x 2 orang 2 OP 400,000 800,000
Honor Narasumber 2 orang 1,500,000 3,000,000
Total II.A.1 7,050,000
1.2. Implementasi Pemanfaatan Roadmap Riset dalam Pengembangan Fokus Unggulan
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi rapat 3 kali x 10 orang 30 orang 45,000 1,350,000
Total II.A.2 2,350,000
1.3. Dukungan Pelaksanaan Riset Unggulan Lembaga
Belanja Perjalanan 4 kegiatan x 5 OP 20 OP 400,000 8,000,000
Belanja jasa analisa 6 paket 5,000,000 30,000,000
Total II.A.2 38,000,000
2. Keberlanjutan Pemanfaatan Produk
2.1. Penguatan Strategi dan Implementasi Perolehan Paten dan Rezim HKI Lainnya
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi rapat 3 kali x 10 orang 30 orang 45,000 1,350,000
Total II.B.1 2,350,000
2.2. Penguatan Produk Berbasis Riset Unggulan
Belanja Bahan pembuatan produk 4 paket 4,000,000 16,000,000
Belanja operasional lainnya 1 paket 1,000,000 1,000,000
Total II.B.2 17,000,000
2.3. Penguatan Kerangka Kerjasama yang mendukung
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi rapat 5 kali x 5 orang 25 orang 45,000 1,125,000
38
Pemanfaatan Produk Riset Lembaga
Perjalanan dalam rangka konsultasi 3 kali x 5 orang
15 OP 400,000 6,000,000
Total II.B.3 8,125,000
3. Penguatan Produktivitas Riset
3.1. Dukungan Perolehan Publikasi Nasional-Internasional
Pembelian publikasi on-line 5 pkt 1,000,000 5,000,000
Dukungan biaya seminar dan publikasi internasional
5 pkt 10,000,000 50,000,000
Total II.C.1 55,000,000
3.2. Bantuan Penguatan Sertifikasi Jurnal Ilmiah
ATK dan Fotocopy 1 pkt 1,000,000 1,000,000
Konsumsi rapat 3 kali x 10 orang 30 orang 45,000 1,350,000
Perjalanan dalam rangka konsultasi 3 kali x 1 orang
3 OP 400,000 1,200,000
Honor Mitra Bestari 2 kali 10 orang 20 orang 350,000 7,000,000
Total II.C.2 10,550,000
3.3. Bantuan Pelaksanaan Riset S3
Bantuan analisa dan literatur 2 pkt 10,000,000 20,000,000
Total II.C.3 20,000,000
3.4. Dukungan Perolehan Paten dan HKI lainnya
Pendaftaran Varietas/Paten 4 pkt 2,500,000 10,000,000
Total II.C.4 10,000,000
III. DISSEMINATING CAPACITY
157,695,000
1. Penguatan Kerangka Diseminasi
1.1. Pengembangan Basis Data Produk Unggulan
ATK dan Fotocopy 1 pkt 500,000 500,000
Perjalanan dinas dalam rangka pengumpulan data 5 kali x 3 orang
18 OP 400,000 7,200,000
Jasa konsultasi pembuatan software 1 pkt 5,000,000 5,000,000
cetak poster 1 pkt 10,000,000 10,000,000
cetak leaflet perbenihan 1 pkt 3,750,000 3,750,000
cetak buku SOP perbenihan 1 pkt 12,500,000 12,500,000
cetak standing banner 1 pkt 7,000,000 7,000,000
Total III.A.1 45,950,000
1.2. Penguatan Kerjasama Hilirisasi
ATK dan Fotocopy 1 pkt 500,000 500,000
Konsumsi rapat 4 kali x 10 orang 40 orang 45,000 1,800,000
Perjalanan dalam rangka penjaringan kerjasama 10 kali x 5 orang
40 OP 400,000 16,000,000
Total III.A.2 18,300,000
39
2. Keberlanjutan dan Perluasan Diseminasi Produk Unggulan
2.1. Penguatan Kerjasama Riset – Non Riset
ATK dan Fotocopy 3 pkt 500,000 1,500,000
Konsumsi rapat 5 kali x 10 orang 50 orang 45,000 2,250,000
Perjalanan dalam rangka penjaringan kerjasama 6 kali x 3 orang
18 OP 400,000 7,200,000
Honor Narasumber Lokakarya 5 orang 1,500,000 7,500,000
Total III.B.1 18,450,000
2.2. Dukungan Penguatan Jaringan Lembaga (nasional dan Internasional) : Roadmap Industri, Public Expose, Talk Show dan Business Matching
Belanja Bahan penunjang penguatan jaringan lembaga
2 paket 2,000,000 4,000,000
Belanja operasional lainnya 2 paket 2,000,000 4,000,000
Belanja Perjalanan 3 kegiatan x 4 OP 12 OP 1,000,000 12,000,000
Bahan pameran dan produk 3 pkt
5,000,000
15,000,000
Biaya pendaftaran pameran 3 pkt
3,000,000
9,000,000
Total II.C.2 44,000,000
3. Produktivitas Diseminasi
3.1. Penguatan National Recognition : Press Conferense, Media Briefing terkait trending issues
ATK dan Fotocopy 1 pkt 500,000 500,000
Konsumsi rapat 3 kali x 10 orang 30 orang 45,000 1,350,000
Total III.C.1 1,850,000
3.2. Penguatan National References : menjadi pusat rujukan nasional pada fokus unggulan spesifik
ATK dan Fotocopy 1 pkt 500,000 500,000
Konsumsi rapat 3 kali x 10 orang 30 orang 45,000 1,350,000
Total III.C.2 1,850,000
3.3. Penyusunan Analisis Economic Benefit atas produk unggulan dan Social Impact pada masyarakat
Belanja Bahan penunjang penyusunan analisis economic benifit
1 paket 2,225,000 2,225,000
Belanja operasional lainnya 1 paket 2,000,000 2,000,000
Belanja Perjalanan 3 kegiatan x 6 OP 15 OP 500,000 7,500,000
Honor nara sumber 3 kali x 3 orang 9 paket 1,500,000 13,500,000
Total III.C.3 25,225,000
3.4. Penguatan Integrasi dan Sinergi bagi tumbuhnya Kawasan Sains Teknologi
ATK dan Fotocopy 1 pkt 720,000 720,000
Konsumsi rapat 3 kali x 10 orang 30 orang 45,000 1,350,000
Total III.C.4 2,070,000
IV. SINERGI 450,000,000
Aroma terapi penenang untuk 1 paket 100,000,000
40
mengatasi insomnia berbasis jeruk
Zat pengatur tumbuh alami
berbasis rumput laut
1 paket
50,000,000
Produk kesehatan dan keindahan
rambut berbasis herbal
1 paket
150,000,000
Obat herbal terstandar anti malaria 1 paket 150,000,000
V. SUPERVISI 37,800,000
VI. MONEV 14,100,000
1. Pelaksanaan kegiatan Asistensi
1.1. Dukungan Pembiayaan Koordinasi, Asistensi
Belanja Bahan penunjang penunjang kegiatan 1 paket 750,000 750,000
Belanja operasional lainnya 1 paket 750,000 750,000
Belanja Perjalanan 24 OP 525,000 12,600,000
JUMLAH 1,101,900,000
TERBILANG : Satu milyar seratus satu juta sembilan ratus ribu rupiah