KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulisan mengenai Laporan Seminar Tugas Akhir yang
berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Jurusan
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan Landasan Konseptual yang berjudul “Restoran Masakan
Tradisional Bali di Ubud” ini terutama kepada :
1. Bapak Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra. ST.,MA. selaku dosen
pembimbing I dan Bapak Dr. Ir . Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati. Msi
selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasehat
dan arahan kepada penyusun..
2. Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku ketua Jurusan
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
3. Dr. Ir. Widiastuti, MT. selaku dosen pembimbing akademik.
4. Dosen Koordinator Seminar Tugas akhir dan Studio Tugas Akhir beserta
seluruh dosen pengampu yang telah bersedia membimbing.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
Dalam kesempatan ini, penyusun memohon maaf kepada pembaca apabila
terdapat kesalahan pada laporan ini. Penyusun menyadari bahwa Laporan Seminar
Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Akhir kata
semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Badung, 28 Desember 2016
Penyusun,
Pande Putu Rangga Diatmika
NIM. 1304205070
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Metode Perancangan 5
1.4.1 Planning 6
1.4.2 Programming 6
1.4.3 Designing 6
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RESTORAN MASAKAN
TRADISIONAL BALI
2.1 Tinjauan Restoran 8
2.1.1 Pengertian Restoran 8
2.1.2 Jenis –Jenis Restoran 10
2.1.3 Ketentuan Pendirian Restoran 13
2.1.4 Tinjauan Restoran Masakan Tradisional Bali 14
2.1.5 Sistem Pelayanan Makanan 15
2.1.6 Sistem Penyajian Makanan 16
2.2 Dasar Pertimbangan Perencanaan Restoran 18
2.2.1 Perencanaan Konsep Restoran 18
2.2.2 Studi Fisibilitas / Analisa Kelayakan 18
2.2.3 Lokasi 19
2.2.4 Aspek daan View 19
2.2.5 Fasad Luar Bangunan 19
2.2.6 Pencahayaan Luar 20
2.2.7 Suara dan Aroma pada Restoran 20
2.2.8 Perencanaan Akses 20
2.2.9 Area Parkir 21
2.2.10 Main Entrance 21
2.2.11 Evakuasi Kebakaran 21
2.3 Pengertian Masakan Tradisional 21
2.4 Aneka Masakan Bali 23
2.4.1 Main Course / Menu Utama 23
2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24
2.4.3 Dessert / Menu penutup 25
2.4.4 Sambal 26
2.4.5 Bumbu 26
2.5 Standarisasi dan Regulasi Ruang Utama 27
2.5.1 Standarisasi dan Regulasi Ruang Makan 27
2.5.2 Standarisasi dan Regulasi Dapur 30
2.6 Studi Banding Objek Sejenis 33
2.6.1 Restoran Bebek Tepi Sawah 33
2.6.2 Café wayan and bakery 36
2.6.3 Mr Wayan Balinise Cuisine 39
2.7 Spesifikasi Umum Rancangan 40
2.7.1 Pemahaman Singkat 41
2.7.2 Tujuan dan Sasaran 41
2.7.3 Fungsi 42
2.7.4 Civitas dan Fasilitas 42
BAB III STUDI PENGADAAN RESTORAN MASAKAN
TRADISIONAL BALI
3.1 Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Bali 44
3.2 Potensi Lokasi 47
3.2.1 Kondisi Fisik Lokasi 47
3.2.2 Kondisi Non Fisik Lokasi 52
3.3 Analisis S.W.O.T 58
3.3.1 Strenght (Kekuatan atau Potensi) 58
3.3.2 Weakness (Kelemahan) 59
3.3.3 Opportunity (Peluang) 59
3.3.4 Threatening (Ancaman atau Tantangan) 60
3.3.5 Kesimpulan Analisis SWOT 60
3.4 Spesifikasi Khusus 63
3.4.1 Pengertian Restoran Masakan Tradisional Bali 63
3.4.2 Fungsi Perancangan 63
3.4.3 Tujuan Perancangan 64
3.4.4 Lingkup Pelayanan 64
3.4.5 Civitas dan Fasilitas 64
3.4.6 Jadwaal Operasional 65
3.4.7 Manajemen Pengelolaan 66
3.4.8 Syarat dan lokasi site 67
BAB IV TEMA DAN PEMOGRAMAN FASILITAS RESTORAN
MASAKAN TRADISIONAL BALI
4.1 Tema Perancangan 68
4.1.1 Pengertian Tema 68
4.1.2 Pendekatan Tema 69
4.1.3 Penentuan Tema 70
4.1.4 Penerapan Tema 71
4.2 Program Ruang 72
4.2.1 Program Fungsional 72
4.2.2 Program Performansi 82
4.2.3 Program Arsitektural 89
4.2.4 Pengelompokan Ruang 104
4.3 Program Tapak 111
4.3.1 Kebutuhan luasan Tapak 111
4.3.2 Kriteria Pemilihan Tapak 111
4.3.3 Analisis Pemilihan Lokasi 112
4.3.4 Pemilihan Tapak 113
4.3.5 Analisis Tapak 116
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Perancangan Tapak 123
5.1.1 Konsep entrance 123
5.1.2 Konsep Zoning 126
5.1.3 Konsep bentuk dan orientasi massa 128
5.1.4 Konsep Sirkulasi dan Parkir 130
5.1.5 Konseep Utilitas Tapak 131
5.1.6 Konsep Ruang Luar 133
5.2 Konsep Perancangan Bangunan 134
5.2.1 Konsep Zoning Bangunan 134
5.2.1 Konsep Sirkulasi Bangunan 135
5.2.1 Konsep Struktur 136
5.2.1 Konsep Tampilan Bangunan 137
5.2.1 Konsep Interor 138
5.2.1 Konsep Utilitas Bangunan 139
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Tampilan banguunan
Restoran Bebek Tepi Sawah
15
Gambar 2.4 5 M concept development 18
Gambar 2.5 Ukuran optimal pada meja mini bar 28
Gambar 2.6 Ukuran optimal meja makan 28
Gambar 2.7 Ukuran optimal meja dan area sirkulasi 29
Gambar 2.8 Model meja dan ukuran optimal meja 29
Gambar 2.9 Denah area persiapan 31
Gambar 2.10 Denah area persiapan 31
Gambar 2.11 Denah sirkulasi area kompor 31
Gambar 2.12 Potongan area kompor 31
Gambar 2.13 Potongan sirkulasi ruang cuci 32
Gambar 2.14 Denah sirkulasi ruang cuci 32
Gambar 2.15 Denah sirkulasi ruang cuci 32
Gambar 2.16 Entrance Bebek Tepi Sawah 33
Gambar 2.17 Area lesehan pada bangunan 35
Gambar 2.18 Bale bengong pada area outdoor 35
Gambar 2.19 Bale bengong menyerupai jineng 35
Gambar 2.20 Seating area pada bangunan 35
Gambar 2.21 Bale bengong di area sawah 35
Gambar 2.22 Bale bengong 35
Gambar 2.23 Entrance Café Wayan and Bakrey 36
Gambar 2.24 Area entrance pada bangunan 38
Gambar 2.25 Penataan landscape 38
Gambar 2.26 Seating area 38
Gambar 2.27 Area lesehan pada bangunan 38
Gambar 2.28 Area landscape dan bale bengong 38
Gambar 2.29 Seating area 38
Gambar 2.30 Mr Wayan Balinese Cuisine 39
Gambar 2.31 Area lantai dasar 40
Gambar 2.32 Area lantai atas 40
Gambar 2.33 Civitas dan fasilitas 43
Gambar 3.1 Letak Geografis Kecamatan Ubud 47
Gambar Gambar 3.2 Luasan Wilayah Desa 48
Gambar 3.3 Peta tata lahan Kabupaten Gianyar 49
Gambar 3.4 Peta curah hujan Kabupaten Gianyar. 50
Gambar 3.5 Peta Morfologi Kabupaten Gianyar 51
Gambar 3.6 Peta lereng Kabupaten Gianyar 51
Gambar 3.7 Peta Hidrologi Kabupaten Gianyar 52
Gambar 3.8 Peta penyebaran proyek sejenis di Kabupaten
Gianyar
54
Gambar 3.9 Peta penataan ruang Kabupaten Gianyar 55
Gambar 3.10 Peta Area Pariwisata Kabupaten Gianyar 57
Gambar 3.11 Struktur Organisasi Restoran Masakan
Tradisional Bali
49
Gambar 4.1 Rencana Penerapan Tema Pada Bangunan 71
Gambar 4.2 Alur Kegiatan Pengunjung Berdasarka Aktifitas 74
Gambar 4.3 Alur Kegiatan Pekrja Berdasarka Aktifitas 74
Gambar 4.4 Alur Kegiatan Pengelola Berdasarka Aktifitas 75
Gambar 4.5 Asumsi Proses Kegiatan Pengunjung 75
Gambar 4.6 Asumsi Proses Kegiatan Pengunjung 76
Gambar 4.7 Asumsi Proses Kegiatan Pengelola dan Pekerja 76
Gambar 4.8 Asumsi Proses penyimpanan makanan 76
Gambar 4.9 Hubungan Ruang Makro 105
Gambar 4.10 Hubugan Ruang Mikro Restoran 106
Gambar 4.11 Hubugan Ruang Mikro Cafe 107
Gambar 4.12 Hubugan Ruang Mikro Pengelola 108
Gambar 4.13 Hubugan Ruang Mikro Pekerja 108
Gambar 4.14 Sirkulasi Antar Ruang 109
Gambar 4.15 Organisasi Ruang 110
Gambar 4.16 Alternatif Lokasi Tapak 115
Gambar 4.16 Alternativ Lokasi Tapak 116
Gambar 4.17 Analisis Hidrologi, Topologi, Geologi 118
Gambar 4.18 Analisis Iklim 119
Gambar 4.19 Analisis View daan Vegetasi 120
Gambar 4.20 Analisis Kebisingan 121
Gambar 4.21 Analisis Utilitas 122
Gambar 5.1 Perletakan Entrance Pada Tapak 125
Gambar 5.2 Konsep Entrance Tapak 125
Gambar 5.3 Alternative 1 Zoning tapak 126
Gambar 5.4 Alternative 2 Zoning tapak 126
Gambar 5.5 Zoning Tapak 127
Gambar 5.6 Betuk Massa 128
Gambar 5.7 Orientasi Massa 129
Gambar 5.8 Sirkulasi dan Parkir 130
Gambar 5.9 Utilitas Pada Tapak 131
Gambar 5.10 Area Utilitas Pada Tapak 132
Gambar 5.11 Konsep Ruang Luar 133
Gambar 5.12 Zoning Mikro Dan Makro Pada Bangunan 134
Gambar 5.13 Sirkulasi Bangunan 135
Gambar 5.14 Konsep Struktur Bangunan 136
Gambar 5.15 Konsep Tampilan Bangunan 137
Gambar 5.16 Konsep Interior Bangunan 138
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penjabaran Spesifikasi Fungsi pada Rancangan 42
Tabel 3.1 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut
Kebangsaan, Agustus 2015, Juli 2016 dan Agustus
2016 45
Tabel 3.2 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut
Kebangsaan, Januari – Agustus 2016 46
Tabel 3.3 Luasan wilayah menurut penggunaannya keadaan
akhir tahun 2013 49
Tabel 3.4 Jumlah hotel bintang dan non bintang rengtang 7
tahun keblakang 53
Tabel 3.5 Data kependudukan tiap desa dan pertumbuhan
penduduk 5 tahun kebelakang 53
Tabel 3.6 Pengembangan Wilayah kabupaten Gianyar 55
Tabel 3.7 Jumlah hotel bintang dan non bintang rengtang 7 tahun keblakang
57
Tabel 3.8 Tabel hubungan analisis S.W.O.T 62 Tabel 3.10 Fungsi ruang dan jenis fasilitas pada Restoran Masakan
Tradisional Bali 65
Tabel 3.11 Jambuka Restoran dan Pergantian Shift Pegawai 65 Table 4.1 Analisi Kebutuhan Ruang Berdasarkan Fungsi,Civitas
dan Aktivitas 77
Table 4.2 Program Fungsional 80
Table 4.3 Program Performansi 82
Table 4.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Ubud 2010-2014 89
Table 4.5 Perkembangan Penduduk di Ubud Tahun 2001-2015 90
Table 4.6 Estimasi Kebutuhan Pekerja 93
Table 4.7 Estimasi Kebutuhan Pengelola 93
Table 4.8 Bessaran Ruang 95
Table 4.9 Rekapan Besaran Ruang 104
Table 4.10 Kriteria Pemilihan Lokasi 113
Table 4.11 Kriteria pemilihan Lokasi 113
Table 4.12 Kriteria pemilihan Tapak 114
Table 4.13 Kriteria pemilihan Tapak 115
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang menjadi dasar
dan alasan dibangunnya Restoran Masakan Tradisional Bali di
Kecamatan Ubud serta membahas rumasan masalah, tujuan, dan metode
perancangan yang akan digunakan.
1.1 Latar belakang
Jumlah wisatawan mancanegara dari seluruh dunia yang berkunjung
ke Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dilansir dari salah
satu berita yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat Nasional (03
oktober 2016) Secara kumulatif, (Januari–Agustus) 2016, jumlah kunjungan
wisman ke Indonesia mencapai 7,36 juta kunjungan atau naik 8,39 persen
dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun
sebelumnya yang berjumlah 6,79 juta kunjungan. Pada Provinsi Bali
berdasarkan data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali pada bulan
Agustus 2016 mencapai 438.135 kunjungan. Angka ini naik sebesar 44,30
persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Apabila
dibandingkan dengan bulan Juli 2016 jumlah wisman naik sebesar 9,52
persen. Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali
pada bulan Agustus 2016 adalah wisman dengan kebangsaan Tiongkok,
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
2
Australia, Jepang, Perancis dan Inggris dengan persentase masing-masing
sebesar 21,69 persen, 21,16 persen, 6,17 persen, 5,60 persen, dan 5,08
persen.
Daya tarik pariwisata yang berkembang di Bali meliputi bidang wisata
alam, budaya, kuliner, dan juga beberapa fasilitas penunjang seperti hotel,
villa, resort and spa serta permainan modern dengan sarana prasarana
permainan yang canggih. Banyak daerah wisata di Bali yang meberikan
keindahan alam, mulai dari pantai hingga keindahan alam pegunungan yang
dicari oleh wisatawan lokal maupun iternasional. Selain dikenal dengan
tempat wisatanya Bali juga dikenal dengan Seni budayanya baik dari tarian,
lukisan maupun seni pahatnya . Kesenian di Bali sangat erat kaitannya
dengan agama sehingga kedua elemen tersebut bejalan dengan selaras,
seakan-akan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Ketaatan masyarakat Bali kepada agama dan tradisinya, membuat kesenian di
Bali berkembang dengan baik. Wisatawan umumnya berkunjung secara
berekelompok maupun bersama keluarga sehingga mereka cenderung lebih
menyukai fasilitas yang memang diperuntukkan bagi kelompoknya. Restoran
merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan karena kita
dapat bersantai sambil menikmati makan dan berbincang dengan teman
maupun kerabat.
Selain budayanya, wisata kuliner di Bali juga memeiliki daya tarik
tersendiri, dikarenakan cita rasa dan bumbu yang digunakan sangatlah khas,
selain itu wisata kuliner di bali merupakan bagian dari budaya bali itu sendiri.
Menurut berita yang dikutip dari Okezone (24 agustus 2016) 99% warga
Negara asing gemar mengkonsumsi makanan tradisional menurut Chef
Mandif Waroka, pemilik restoran Blanco Par Mandif di Bali mengatakan
hampir seluruh pengunjung restorannya yang merupakan wisatawan asing
mengaku suka dengan makanan Indonesia. “Mereka open mind, 99 persen
pengunjung suka sama makanan Indonesia. cocok dengan selera mereka,”
kata Chef Mandif saat ditemui di Jakarta.(okezone 24 Agustus 2016). Namun
dengan pestanya perkembangnya jaman, banyak warung makan bahkan
restoran yang lebih memilih untuk menyajikan makanan dengan menu
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
3
internasional dan didukung dengan tempat yang cozy, membuat makanan
tradisional Bali yang cendrung terdapat di pasar – pasar tradisional dan
merupakan bisnis rumahan sedikit demi sedikit terpinggirkan. Selain itu
masih sedikit restoran di daerah wisata khususnya, yang mengangkat
makanan tradisional Bali menjadi menu utamanya.
Masakan utama yang akan di sajikan pada restoran ini adalah babi
guling. Babi guling merupakan salah satu masakan tradisionl Bali yang telah
menjadi ciri khas masakan Bali. namun masih belum banyak restoran yang
mengangkat babi guling seebagai menu utama. Namun mengingat, tidak
semua kalangan dapat menikmati daging babi oleh karena itu perlu adanya
menu lain sebagai aternatif pilihan. Menu kedua merupakan olahan daging
ayam, karena daging ayam merupakan makanan yang sebagian besar orang
dapat menikmati selain itu mudah di dapat dan banyak jenis olahannya. Oleh
karena itu, perlu adanya fasilitas yang dapat menunjang masakan tradisional
Bali khususnya Babi Guling agar bisa bersaing dengan restoran – restoran,
dan dapat lebih dikenal oleh wisatawan asing selain juga dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat lokal. Selain itu agar dapat meningkatkan kelas
makanan tradisional Bali khususnya Babi guling agar menjadi makanan yang
layak untuk masuk kejajaran makanan internasional. Berdasarkan pernyataan
oleh Chef Mandif menggambarkan bahwa bayak wisatawan asing yang
menyukai dan mungkin ingin mempelajari masakan tradisional bali. Oleh
karena itu, perlu adanya tempat yang dapat mewadahi kegiatan untuk
mempelajari proses pembuatan masakan Bali, sehingga wisatawan yang
memiliki ketertarikan akan dapat memenuhi keinginannya utuk belajar
mengenai masakan tradisional Bali, maka perlu adanya fasilitas kuliner
seperti Restoran Makanan Tradisional Bali di Bali. Berdasarkan data jumlah
wisatawan, Tiongkok merupakan wisatawan yang paling banyak melakukan
kunjungan ke Bali oleh karena itu menu makanan yang akan dihidangkan
yaitu daging babi, namun mengingat banyak wisatawan lokal yang
berkunjung, oleh karena itu daging ayam juga menjadi hidangan dasar .
Pengembangan fasilitas kuliner dengan sasaran utama wisatawan asing
memerlukan lokasi pengembangan yang disesuaikan dengan karakteristik
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
4
masyarakatnya yang cenderung menggemari pusat keramaian tetapi memiliki
toleransi terhadap kondisi yang relatif gaduh. Lokasi ini mengacu pada
kawasan pinggiran kota yang dekat dengan pusat kegiatan perekonomian dan
merupakan jalur akses utama bagi lokasi- lokasi tujuan wisata di Bali.
Dengan mengacu pada fungsi utama dan tambahan dari rancangan tersebut
diperlukan lokasi dengan pengadaan objek sejenis yang masih minim dan
view yang setidaknya dapat memberi daya tarik bagi wisatawan untuk
berkunjung. Kawasan kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar memiliki
karakteristik lokasi yang relatif cukup sesuai dengan perencanaan rancangan
ini. Restoran Masakan Tradisional Bali ini direncanakan berlokasi di kawasan
Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang
dapat dirumuskan terkait dengan Proyek Restoran Makanan Tradisional Bali
di Ubud, antara lain:
Masalah Arsitektural
1. Apa tema yang akan digunakan dalam merancang Restoran
Masakan Tradisional Bali di Ubud?
2. Apa saja spesifikasi dalam rancangan Restoran Masakan
Tradisional Bali di Ubud terkait dengan fungsinya sebagai
fasilitas kuliner dan sarana hiburan ?
3. Dimana lokasi site yang tepat dan dapat mendukung fungsi utama
dari Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud ?
4. Bagaimana programming pada Restoran Masakan Tradisional
Bali di Ubud ini ?
5. Bagaimana konsep perancangan yang dapat menjadi ciri khas dari
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud ini ?
1.3 Tujuan penelitian
Ditinjau dari rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, berikut
tujuan dari penyusuna laporan mengenai perancangan Restoran Makanan
Tradisional Bali di Gianyar :
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
5
1. Mengetahui konsep perancangan bagi Restoran Makanan
Tradisional Bali yang mengadopsi gaya arsitektur postmodern.
2. Bertujuan untuk mengembangkan potensi dan melestarikan
makanan tradisional Bali dan juga seni tradisional bali
3. Memberikan Wadah untuk pedagang makanan tradisional Bali,
dan juga seniman Bali unutk memamerkaan karyanya
4. Menarik minat wisatawan agar mengetahui makanan tradisional
bal dan juga seni tradisional Bali yang terdapat di sekitar desa
Ubud.
1.4 Metode Perancangan
Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk
memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan. Pada setiap tahapan
penjelasan secara sistematis dimulai dengan pengumpulan data atau informasi
yang kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil akhir yang maksimal dan
terstruktur. Adapun metode perancangan yang digunakan yaitu sebagai
berikut :
1.4.1 Planing
Planning merupakan perencanaan tahapan awal dalam perancangan
sebagai dasar pengembangan data yang terdiri dari dua kegiatan yaitu
menentukan ide/gagasan dan tahap pengumpulan data. Berikut uraian kedua
tahap tersebut :
a. Ide / Gagasan
Tahap perencanaan yang dimulai dari penentuan judul, latar belakang,
rumusan masalah hingga tujuan perancangan. Ide dan gagasan
merupakan tahap awal dalam merancang. Pada tahap ini pikiran – pikiran
mengenai ide dan gagasan untuk rencana perancangan proyek dapat di
kembangkan.
b. Data Perancangan
Data – data perancangan yang dikumpulkan dapat dibagi menjadi 2
bagian yaitu data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan mengenai
masing – masing jenis data tersebut antara lain :
1. Data Primer
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
6
Data primer adalah data yang dikumpulkan penulis dan didapatkan
langsung dari sumbernya. Data primer diperoleh melalui proses
sebagai berikut :
Observasi
Melakukan pengamatan ke lapangan atau langsung mengamati
objek sejenis. Observasi yang dilakukan yaitu observasi ke
bangunan sejenis yang bernama ISCI (International Sports Club Of
Indonesia) yang terletak di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.
Observasi dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016.
Kegiatan yang dilalukan adalah mewawancari staff, mengambil
foto, dan berkeliling di area ISCI Ciputat untuk melihat fasilitas
yang ada. Selain observasi fasilitas sejenis, penulis juga melakukan
observasi ke mess Bali United saat ini untuk melihat keadaanya
serta juga tempat latihan tim Bali United saat ini yaitu lapangan
Trisakti Kuta.
Wawancara dan Diskusi
Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan
menggali informasi langsung dari narasumber yang terkait. Disini
penulis melakukan wawancara dengan salah satu staff atau
pengelola dari objek observasi yaitu staff dari ISCIyang bernama
Mbak Sofi. Staff tersebut mengantarkan berkeliling mengamati dan
melihat – lihat area dan fasilitas – fasilitas yang ada di ISCI. Selain
mengantar berkeliling, staff tersebut juga memberi penjelasan
terkait dengan ISCI. Selain dengan staff ISCI tersebut, penulis juga
melakukan wawancara langsung dengan pelatih Bali United FC
saat ini yaitu Coach Indra Sjahfrie mengenai tempat latihan seperti
apa yang diinginkan oleh pelatih tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain,
dalam hal ini saya hanya bertindak sebagai pemakai data karena
tidak langsung berhubungan/terjun ke lapangan untuk menggali
data dengan narasumber.
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
7
Studi Literatur
Metode ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara
mencari teori – teori yang diperlukan berkaitan dengan judul
proyek seminar. Studi literatur yang saya lakukan yaitu dengan
mencari informasi di dalam buku, media cetak serta media
elektronik berupa internet. Pada studi literatur ini data yang dicari
yaitu mengenai klub Bali United, tentang sepak bola, tentang
Fasilitas latihan/pusat latihan, bangunan sejenis seperti AON
Training Complex dan tentang sejarah sepak bola.
1.4.2 Programming
Pada tahapan ini dilakukanresearchyang lebih khusus terhadap kegiatan
dan kebutuhan civitas terkait aktivitas dan fasilitas, serta survey ke lokasi site
yang akan digunakan. Ketika survey site alat – alat yang diperlukan yaitu
kamera, alat tulis, dan bila perlu alat ukur/meteran. Pada tahap ini akan
dilakukan 4 jenis programming yang terdiri dari 3 jenis program ruang dan 1
jenis program tapak. Berikut merupakan uraian mengenai program tersebut :
a. Program Fungsional
Program ini dibuat untuk dapat menentukan kebutuhan ruang berdasarkan
kegiatan civitas.
b. Program Performansi
Program ini dibuat untuk menentukan syarat – syarat ruangan yang akan
dibuat demi pencapaian kenyamanan.
c. Program Arsitektural
Program ini dibuat berdasarkan kapasitas serta peralatan/furnitur yang
dibutuhkan dengan memperhitungkan sirkulasi dan jarak sehingga didapat
besaran ruang yang diperlukan.
d. Program Tapak
Program tapak menjelaskan lokasi dan menganalisa berbagai potensi
permasalahan yang ada di dalam tapak sehingga dapat memberi solusi di
dalam perancangan.
1.4.3 Designing
Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud
Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur
8
Tahapan designing atau merancang dilakukan beberapa tahapan
pengolahan data awal yang berupa kerangka pemikiran yang telah
dirumuskan pada penjelasan planning dan programming untuk direalisasikan
dalam bentuk gambar 2d dan 3d. Tahapan yang dilakukan pada proses
designing atau merancang seperti berikut :
a. Skematik Design
Pada skematik design, informasi yang diperoleh diolah sedemikian rupa
dengan berbagai pertimbangan hingga menghasilkan konsep rancangan.
b. Design Development
1. Sketsa Ide
Pada tahap sketsa ide, gambar yang dihasilkan menggunakan skala
perbandingan yang belum berupa angka, seperti misalnya menggunakan
skala perbandingan besaran manusia atau pohon.
2. Pra Rancangan
Pada tahap pra-rancangan gambar yang dihasilkan sudah menggunakan
skala yang berupa perbandingan angka serta lebih jelas disbanding
gambar sketsa.
3. Detail Desain
Pada tahap detail desain, gambar yang dihasilkan berupa gambar detail
atau gambar kerja dalam bentuk 2d dan 3d dengan skala yang cukup jelas
misalnya 1: 50.
Laporan ini merupakan kerangka dasar atau landasan – landasan dalam
merancang pada proses selanjutnya yaitu designing yang dilaksakan pada
mata kuliah Seminar Tugas Akhir. Maka dari itu, laporan ini memiliki batas
hingga proses planning dan programming yang nantinya dijadikan sebagai
acuan perencanaan proses designing.