Download - Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)
Berkas Pasien & Berkas OkupasiNama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga FKUI KiaraNo Berkas : E – 338 No Rekam Medis : E 101 – 2008 Pasien Ke : 1 dalam keluarga
Data AdministrasiTanggal 21 Juli 2011diisi oleh Nama: Fitriyati Irviana NPM: 0920.221.118
Benhardiet W Sonda 0920.221.111Pasien Keterangan
Nama Tn. Emet Kepala KeluargaUmur / tgl. Lahir 67 th / 18-12-1947Alamat Jl. Sukamulya I RT.012/01Jenis kelamin Laki-lakiAgama IslamPendidikan SDPekerjaan WiraswastaStatus perkawinan KawinKedatangan yang ke 7 Datang sendiri / tenang / kontrolTelah diobati sebelumnya
Ya Diagnosis sebelumhya : Hipertensi stage II belum terkontrolObat yang telah diminum : Captopril tab 25 mg
Alergi obat TidakSistem pembayaran Swasta Biaya sendiri
Data Pelayanan
ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama Keluhan utama : Pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing dirasakan di kepala bagian depan, rasanya seperti berkunang-kunang dan akan menghilang setelah duduk selama ± 3 menit.Kekhawatiran : Pasien khawatir apakah sakit kepalanya disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya dikepalanya atau tidak, karena mengganggu dalam pekerjaan sehari-hari.Harapan : pasien ingin segera sembuh dari sakit kepalanya dan beraktivitas dengan sehat seperti sedia kala.Persepsi : pasien mengira ada suatu penyakit dikepalanya yang menyebabkan pusing selama ini.
B. Keluhan lain /tambahanTerkadang sesak napas, tangan dan kaki kram dan kesemutan saat naik motor, nyeri pinggang bila duduk terlalu lama, terkadang batuk berdahak.
C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:Pasien, Tn. E, usia 67 tahun, datang sendiri ke KDK Kiara, dengan keluhan pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing terasa di kepala bagian depan dan terasa seperti berkunang-kunang dan akan hilang setelah duduk selama ± 3 menit. Saat menaiki tangga sekitar 3 anak tangga terasa sesak napas, PND (-), DOE (+), OP (-).
1
Keluhan lain berupa kram dan kesemutan pada tangan dan kaki saat megendarai motor, tetapi tidak nyeri dan tidak ada jari-jari tangan yang bengkok. Kedua lutut juga terkadang terasa pegal jika duduk terlalu lama atau aktivitas berdiri lama yang akan menghilang setelah ± 3 menit, disertai nyeri disekitar pinggang belakang bagian bawah kanan dan kiri. 3P (-), nyeri dada (-).Keluhan pada mata kiri kadang berkunang-kunang; muncul bercak hitam saat melihat seperti ada binatang yang melayang, keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 tahun belakangan. Pasien tidak menggunakan kacamata dan belum pernah ke dokter mata. BAB dan BAK tidak ada kelainan, keluar cairan dari telinga (-). Pasien sering batuk setiap bulan, dan terkadang disertai dahak warna putih kekuningan. Sejak sebulan terakhir pasien mengeluhkan terkadang terasa nyeri pinggang belakang bagian bawah kanan dan kiri. Pasien senang minum soft drink (coca cola) sekitar 2 bulan belakangan, dan mengkonsumsi air putih 3-4 gelas perhari. Pasien merupakan seorang peokok aktif sejak 53 tahun lalu dengan frekuensi merokok ± 3 bungkus perhari. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien senang mengkonsumsi makanan yang bersantan, sering juga mengkonsumsi daging kambing, dan terkadang buah durian. Pasien minum kopi 3 kali sehari. 1 ½ bulan rutin olahraga jalan santai selama ± 30 menit, dahulu jarang olahraga. Pasien mengaku merasa mudah terpancing emosinya, namun masih bisa dikendalikan.
D. Riwayat penyakit keluargaRiwayat hipertensi pada ibu kandung pasien, riwayat DM (-), riwayat alergi makanan / obat-obatan (-), riwayat sakit jantung (-)
E. Riwayat penyakit dahuluRiwayat alergi makanan (-), riwayat alergi obat (-), riwayat hipertensi (+), riwayat sakit DM(-), riwayat sakit paru-paru / flek (+) disertai pengobatan OAT selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh, riwayat sakit jantung (-), riwayat operasi (-)
F. Riwayat menstruasi (jika wanita)U
G. Riwayat menikah (jika wanita)Menikah satu kali
H. Riwayat obstetri (jika wanita)U
I. Riwayat penggunaan kontrasepsi (jika wanita)U
J. Riwayat sosial ekonomiPasien berasal dari ekonomi kelas menengah dengan pendapatan bersih perbulan ± Rp. 1.500.000,- . Pendapatan tersebut digunakan untuk kebutuhan keluarganya, yaitu pasien, istrinya, dan anak bungsunya. Pasien memiliki usaha sebuah warung kelontong kecil yang menjual aneka jajanan, kebutuhan sehari-hari dan sembako. Tipe keluarga pasien adalah keluarga kecil dengan 2 anak. Anak yang pertama perempuan dan sudah menikah dan keluar dari rumah untuk ikut hidup bersama suaminya. Pasien merupakan warga asli daerah tempat tinggalnya dan termasuk sesepuh di daerah tersebut, sehingga cukup disegani oleh warga sekitarnya.
2
ANAMNESIS OKUPASI 1. Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan Bahan/material yang digunakan
Tempat kerja (perusahaan)
Lama kerja (dalam bulan/tahun)
Wirausaha Grosir sembako Ruko ± 20 tahun
2. Uraian pekerjaan
Urutan kegiatan
Bahaya PotensialGangguan kesehatan
yang mungkin
Risiko kecelakaan
kerjaFisik Kimia Bio Ergo Psiko
MengangkatMenurunkan Mengendarai
BebanBeban
Getaran
Posisi salah Posisi statis Posisi statis
LelahLelahLelah
Back PainLow Back Pain
Raynaud Syndrome
TerkilirKeseleoJatuh
Kontrol jumlah persediaan barang dagangan setiap ada barang yang habis dicatat pergi ke pasar naik motor menaikkan barang dalam jumlah besar ke motor (jrigen minyak, sepeti telur ayam, sekardus mie instan) menyetir motor sambil membawa barang-barang menurunkannya dari motor memasukkannya ke display toko.
3. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala/keluhan yang ada)Pasien menurunkan dan menaikkan barang-barang dalam jumlah besar tersebut tidak dalam posisi yang ergonomis, dan tanpa meminta bantuan siapapun, sehingga menyebabkan bagian tubuh tertentu kelebihan beban dan muncul rasa nyeri.
PEMERIKSAAN FISI K A. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk status gizi
Kesadaran : ComposmentisKeadaan umum : BaikTinggi badan : 159 cmBerat badan : 50 KgStatus gizi : BMI = 19,7 (Normoweight)Lingkar perut : 76 cmTanda vital : Tekanan darah = 170/100 mmHg
Frekuensi nadi = 92 x/menitFrekuensi nafas = 18 x/menitSuhu = 37,0⁰ C
B. Status generalisKepala : MesocephalRambut : Tersebar merata, berubanMata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), OD pthisis bulbi, visus : OD = 1/~, OS
= 4/60 Telinga : Discharge (-/-), membran timpani intak (+/+), serumen/sekret (-/-), fistula (-/-)Hidung : Septum deviasi (-/-), udem konka (-/-), konka hiperemis (-/-)Tenggorok : Uvula ditengah, arcus faring hiperemis (-/-), T1/T1Gigi dan mulut : Caries dentis (-/-), calculus dentis (-/-)Leher : JVP 5-2 cm H2O, KGB colli tidak membesar, A. Carotis teraba normal
3
Dada : Pectus excavatum (-), pectus carinatum (-)Paru I : Simetris, statis, dinamis
P : Ekspansi dada ki=ka, vokal fremitus ka< kiP : Sonor ↑/ Sonor ↑, batas paru – hati = sela iga 7, batas paru – lambung = sela iga 9 A : SD = bronkovesikuler (+/+), ronkhi (+/+) dibawah paru, wheezing (-/-)
Jantung I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba disela iga V, LMC 1 jari ke medialP : Batas jantung atas = sela iga II, linea parasternal sinistra
Batas jantung bawah = sela iga II, linea parasternal dextraBatas jantung kanan = sela iga V linea sternalis kananBatas jantung kiri = sela iga V 1 jari medial linea midklavikula kiri
A : S1-S2 normal, murmur (-), gallop (-)Abdomen I : Datar
P : Cembung, supel, nyeri tekan (-)P : TimpaniA : Bising usus (+) N
Punggung : Tidak ada kelainanEkstremitas : udem + + , akral hangat + +
+ + + +Status neurologis : pupil bulat, isokor, - /3mm, refleks cahaya langsung -/+, refleks cahaya tak
langsung -/+Tanda rangsang meningeal tidak diperiksaNervus kranialis kesan normalRefleks fisiologis + +
+ +Refleks patologis -/-
Tes sensibilitas: raba +/+, tekan +/+, suhu +/+
C. Status lokalisD. Pulsasi arteri dorsalis pedis +/+, arteri tibialis posterior +/+, arteri poplitea +/+
PEMERIKSAAN FISIS OKUPASI1. Tanda Vital
a. Nadi : 92 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 170/100 mm Hgb. Pernafasan : 18 x/ menit d. Suhu Badan : 37o C
2. Status Gizi a. Tinggi Badan : 159 cm Berat Badan : 50 Kg IMT = 19,7b. Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus
3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangana. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurunb. Tampak kesakitan : Tidak Yac. Berjalan ada gangguan : tidak Ya
4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi a. Leher : Normal Tidak Normalb. Submandibula Normal Tidak Normalc. Ketiak : Normal Tidak Normald. Inguinal Normal Tidak Normal
5. Mata M ata K anan M ata K iri Ketb. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Totald. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
4
f. Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Pucat Pterigium
Normal Hiperemis Sekret Pucat Pterigium
d.Kesegarisan / gerak bola mata
Normal Strabismus Normal Strabismus
f. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterikh. Lensa mata tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruhj. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
l. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normaln. Visus mata Kanan 1/~ Kiri 4/60
6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri b. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normald. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen Tidak ada
Ada serumen Menyumbat
(prop)
Tidak ada Ada serumen Menyumbat (prop)
f.Membrana Timpani Intak Tidak intak lainnya……
Intak Tidak intak lainnya …..
h. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normalj.Test Garpu tala k. Rinne
Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal (Tidak dilakukan)
m. Weber (Tidak dilakukan)o. Swabach (Tidak dilakukan)q. Lain – lain ……….
7. Hidunga. Meatus Nasi Normal Tidak Normalb. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........h. Nyeri Ketok Sinus
maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : normosmia
8. Gigi dan Gusi8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 88 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
9. Tenggorokana. Pharynx Normal Hiperemis Granulasib. Tonsil :
Ukuran Kanan : To T1 T2 T3
Kiri : To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis
c. Palatum Normal Tidak Normald. Lain- lain
10. Leher Keterangana. Gerakan leher Normal Terbatasb. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normalc. Pulsasi Carotis Normal Bruit d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normale. Trachea Normal Deviasif. Lain-lain : …..
11. Dada Keterangana. Bentuk Simetris Asimetris
5
b. Mammae Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran Letak Konsistensi
c. Lain – lain
12. Paru- Paru dan Jantung Keterangana. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor
Iktus Kordis : Normal Tidak Normal , sebutkan ............. Batas Jantung : Normal Tidak Normal , sebutkan ………
c. Auskultasi : - bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular - Bunyi Napas tambahan Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing
- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....
13. Abdomen Keterangana. Inspeksi Normal Tidak Normalb. Perkusi Timpani Redupc. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normald. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbace. Limpa Normal Teraba shcufner …..
f. GinjalKanan : Normal Tidak Normal
Kiri : Normal Tidak Normal
g. BallotementKanan : Normal Tidak Normal
Kiri : Normal Tidak Normal
h. Nyeri costo vertebraeKanan : Normal Tidak Normal
Kiri : Normal Tidak Normal
14. Genitourinaria Tidak diperiksaa. Kandung Kemih Normal Tidak Normalb. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal ............
c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal
Kanan Kiri15a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas - Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5 - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada
Kanan Kiri15b.Tulang / Sendi Ekstremitas B awah
- Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal - Kekuatan otot ……/ …./ ...../ ..... ……/ …./ ...../ ..... - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari
Tidak ada Ada Tidak ada Ada
6
15c. Otot Motorik 1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal3. Kekuatan
(Fs motorik) 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
Tidak ada Tic Ataxia
Lainnya ..
15d. Refleks Kanan K iri
a. Refleks Fisiologis patella, lainnya
Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b Refleks Patologis: Babinsky lainnya
Negatif Positif Negatif Positif
16. Kulit a. Kulit Normal Tidak Normalb. Selaput Lendir Normal Tidak Normalc. Kuku Normal Tidak Normal d. Lain – lain ………
Status lokalis :
A. Body Discomfort Map:
DEPAN BELAKANG
Keterangan Tanda pada gambar, area yang dirasakan:
7
Pegal, kaku
8
Baal
KRITERIA TANGANPERGELANGA
NSIKUT BAHU LEHER
PUNGGUNG
TUNGKAI
SIKAP
KEKUATANMenjepit > 1 kgMenggengam > 5 kg
Beban > 5 kg
Beban > 5 kg Dengan beban
Menangani beban > 10 kg
Pedal kaki yang> 10 kg
LAMA Jepitan/Genggaman > 10 detik Salah satu sikap > 2/menit
> 10 detik > 10 detik > 10 detik > 30%/8 jamFREKWENSI
> 30 manipulasi per menit> 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit
TOTALKiri 4
Kanan 4
Kiri 4
Kanan4
Kiri 3
Kanan 3
Kiri 3
Kanan3
Skor = 0 Skor = 3Kiri 2
Kanan 2
9
Check list lembar tambahan yang diperlukan: Lembar anamnesis okupasi/aktivitas Lembar KMS dan Imunisasi Lain-lain, yaitu……………………….
1
Anamnesis :Keluhan pusing berdenyut pada kepala seperti berkunang-kunang yang hilang timbul sejak ± 3 tahun yang laluKadang dada terasa sesak dan terasa lelah sekali saat menaiki anak tanggaPandangan pasien yang kabur dan seperti ada bayangan melayangKeluhan nyeri pada lutut dan pinggangnyaPasien memiliki ibu yang menderita hipertensiPekerjaan pasien sebagai wirausahaKebiasaan angkat berat berupa bahan sembakoPasien belum pernah mengobati penyakitnya
Pemeriksaan Fisik :TD = 170/90 mmHgNadi = 92 x/menitRR = 18 x / menitSuhu = 37,0 ⁰CMata = Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), OD pthisis bulbi, visus : OD = 1/~, OS = 4/60Leher = dbnThorax = dbnAbdomen = dbnExtremitas = dbnLab ;GDS = 132 mg/dLKolesterol = 202 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang ;Rö thorax = tidak ada cardiomegaly, fibrosis (+)
Faktor Risiko Internal : Usia pasien 67 tahunTerdapat riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu ibu kandungnyaTingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurangPola makan tinggi lemak & garamKonsumsi banyak kopi (3-4 gelas perhari)Konsumsi rokok tinggi (± 3 bungkus perhari)Jarang berolahragaPajanan ergonomi saat bekerja berupa posisi yang salah saat mengangkut sembako
Faktor Risiko Eksternal :Stress memikirkan anak bungsunya sejak bermasalah ± 3 tahun lalu (karena pasien tidak mengizinkan anaknya itu bekerja di Batam, kemudian sang anak masih menyimpan kekesalan atas hal tersebutKeadaan ekonomi yang kurang stabil
Masalah Klinis : Hipertensi stage IILow Back Pain
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
2
KESIMPULAN BRIEF SURVEYKriteria Tangan Pergelangan Sikut Bahu Leher Punggung Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan KiriSikap 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1Kekuatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1Lama 1 1 1 1 1 1 1 1 1Frek. 1 1 1 1Total 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2
RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT: Pasien mengeluhkan terdapat nyeri pada pinggangnya sejak beberapa tahun terakhir, termasuk terdapat nyeri pada punggungnya walau tidak senyeri pada pinggangnya. Dan pada kedua telapak tangan dan kaki juga terasa baal setiap selesai mengendarai sepeda motor.
PEMERIKSAAN PENUNJANG:Tidak dilakukan
HASIL BODY DISCOMFORT MAP Keluhan pegal dan nyeri terdapat di daerah belakang nomor 1, 2, 6, 11, dan 12. Sedangkan keluhan baal terdapat pada area tubuh depan nomor 5 dan 9.
HASIL BRIEF SURVEY Terdapat hasil skor beresiko tinggi untuk tangan, pergelangan, sikut, bahu, dan punggung. Dan beresiko sedang untuk tungkai.
DI AGNOSIS HOLISTIK Aspek personal : pasien datang karena ingin mengetahui penyebab sakit kepalanya selama
beberapa tahun belakangan ini, pasien ingin sembuh dari keluhan-keluhan yang telah disebutkan dalam RPS, dan pasien ingin tahu apakah penyakit yang dideritanya berbahaya bagi kesehatannya atau tidak..
Aspek klinik :WD = Hipertensi stage II suspeck retinopati hipertensi Low Back Pain et causa pajanan ergonomi
Aspek risiko internal : pola makan kurang baik (mengandung garam, bersantan), mengkonsumsi kopi,
merokok, olahraga tidak teratur, istirahat kurang
Aspek psikososial : hubungan dengan anak bungsu kurang baik, kondisi ekonomi menurun
Derajat fungsional : 3
DIAGNOSIS KERJA OKUPASILow Back Pain
DIAGNOSIS DIFERENSIAL OKUPASIHernia Nucleus Pulposus
DIAGNOSIS OKUPASI (LIHAT HARD COPY UNTUK KETERANGANG LANGKAHNYA
Langkah 1 Diagnosis klinis Low Back Pain
3
ENVIRONMENT
Langkah 2 Dasarnya :Pajanan fisik =Pajanan ergonomi = Pajanan psikososial =
Beban barang-barang sembakoPosisi salah, tidak ergonomisLelah
Langkah 3 Dasar teori : Tumpuan berat beban yang diangkat berkumpul pada punggung bawah, terjadi proses metabolisme anaerob untuk mengkompensasi tumpuan beban tersebut, sehingga terjadi penumpukan asam laktat berlebihan di daerah tersebut dengan frekuensi yang cukup tinggi sehingga terasa nyeri.
Langkah 4 Dasarnya :Masa kerja = Jumlah jam terpajan =Permintaan bantuan =
± 20 tahun± 2 jam/hariTidak ada, anaknya pun tidak membantu sama sekali
Langkah 5 Dasarnya :Langkah 6 Dasarnya :Langkah 7 Dasarnya :
PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA TATALAKSANA
No.Jenis
PermasalahanRencana Tindakan (Materi & Metode)
WaktuHasil yang diharapkan
1. Nyeri punggung bawah
- Non farmakologi : edukasi posisi pekerjaan yang baik dan ergonomis
- Farmako : Neurobion 1 x 1 tab
Kinjungan II
Nyeri bernangsu berkurang dan mulai menghilang
2. Parastesia / baal - Edukasi menggunakan sarung tangan saat mengendarai sepeda motor agar meredam getaran
Kunjungan II
Sensibilitas telapak tangan kembali normal
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIENNo.
Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
1. Aspek personal
Memberi edukasi pada pasien mengenai penyakitnya, faktor resiko, kemungkinan sembuh, dan komplikasi yang mungkin timbul
Pasien Saat kontrol
Menenangkan pasien tentang kekhawatiran terhadap penyakitnya
2. Aspek klinik: - Mengedukasi pasien agar :- Minum obat teratur- Modifikasi gaya hidup (diet
rendah garam ± 1 gr/hari)- Kontrol rutin seminggu
kemudian- Menghindari posisi
weightbearing- Memberi farmakoterapi
berupa :
Pasien Kunjungan 1
Mengurangi tekanan darah pasien serta meminimalkan keluhan yang dirasakan pasien
4
- Captopril 2 x tab 12,5 mg AC
- Neurobion 1x1 tab PC3. Aspek risiko
internal:- Menjelaskan pola makan
yang baik kepada pasien- Menjelaskan bahaya
rokok dan kopi bagi penyakitnya
Pasien Kunjungan II
Pasien mengurangi konsumsi zat makanan berkadar garam tinggi dan kolesterol tinggi, serta menghilangkan kebiasaan merokok dan minum kopi
4. Aspek psikososial:
Mengedukasi pasien agar lebih terbuka terhadap masalah yang dihadapinya terhadap keluarganya dan menguapayakan perdamaian kepada anak bungsunya
Pasien, anak bungsunya
Kunjungan III
Agar hubungan pasien dan anaknya terbina lebih baik dan menurunkan faktor resiko stress pikiran dari si pasien itu sendiri
TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI
Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK & RENCANA SELANJUTNYA
Kedatangan I
(19/7/11)
Di rumah pasien
INTERVENSI :- Penilaian terhadap lingkungan tempat tinggal pasien, sanitasi di dalam rumah,
ventilasi dan pola hidup keseharian keluarga Tn. Emet- Mengevaluasi compliance konsumsi obat dari pasien, serta anjuran anjuran
untuk memodifikasi gaya hidup pasien di rumah dan lingkungan kerja
DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage 1 yang belum terkontrol akibat belum
didukung dari segi modifikasi gaya hidup- Pasien juga menderita low back pain yaitu nyeri pinggang akibat posisi yang
tidak ergonomis saat melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai pengusaha toko kelontong
RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien diajarkan untuk melakukan beberapa pola diet untuk penyakit
hipertensinya, serta diminta untuk mengurangi kebiasaan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah.
- Pasien diberi pendidikan tentang posisi ergonomis dalam melakukan pekerjaan sehari-hari agar tidak menambah parah low back pain yang dikeluhkannya
5
Tindak Lanjut I
(28/7/11)
Di rumah pasien
INTERVENSI :- Penilaian terhadap perubahan pola makan dari pasien, serta evaluasi tentang
kepatuhan minum obat pasien- Mengevaluasi cara pasien melakukan pekerjaan yang sesuai dengan posisi yang
ergonomis
DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage II yang belum terkontrol akibat terdapat
masalah psikologis (TD = 160/90 mmHg)- Suspek retinopati hipertensi karena keluhan bayangan melayang sejak
menderita hipertensi- Low back pain akibat terpapar pajanan yang tidak ergonomis
RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien dianjurkan untuk lebih terbuka terhadap masalah yang dihadapi dengan
anaknya, meminta sang anak untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan beliau.
- Peningkatan dosis captopril dari 12,5 mg menjadi 25 mg.- Penghentian peresepan terapi Neurobion karena keluhan nyeri pada
pinggangnya telah berkurang- Mengedukasi posisi ergonomis pada pasien saat mengangkat benda yang berat.
Tindak Lanjut II (29/7/11)
INTERVENSI :- Penilaian terhadap kepatuhan minum obat pasien baik, serta modifikasi gaya
hidup pasien juga sudah mulai dilakukan, seperti mengurangi konsumsi zat makanan berkadar garam tinggi, atau bersantan, olahraga teratur, istirahat cukup, kurangi beban pikiran, kurangi konsumsi rokok, dan minum kopi.
- Pasien belum juga mau memulai untuk menjalin komunikasi dengan anak bungsunya
DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage 1 yang belum terkontrol akibat terdapat
masalah psikologis (TD = 140/80 mmHg)
RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien diminta untuk mengurangi stress akibat memikirkan anak bungsunya
yang belum juga mau bekerja dan masih menganggur dirumah.- Istri pasien diminta untuk membantu menjadi mediator Tn. Emet dalam
membuka komunikasi terhadap anak bungsunya- Pasien di edukasi untuk kontrol mengenai mata kanannya walaupun tidak ada
keluhan
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA(keadaan kesehatan pasien pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat kesembuhan pasien, indikator keberhasilan, serta rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya)
6
Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
Aspek personalKeluhan utama : Pusing kepala yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing dirasakan di kepala bagian depan, rasanya seperti berkunang-kunang dan akan menghilang setelah duduk selama ± 3 menit.Kekhawatiran : Pasien khawatir apakah sakit kepalanya disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya dikepalanya atau tidak, karena mengganggu dalam pekerjaan sehari-hari.Harapan : pasien ingin segera sembuh dari sakit kepalanya dan beraktivitas dengan sehat seperti sedia kala.Persepsi : pasien mengira ada suatu penyakit dikepalanya yang menyebabkan pusing selama ini.
Aspek klinikWD = Hipertensi stage I suspek retinopati hipertensiLow Back Pain et causa pajanan ergonomis akibat kerja
Aspek risiko internal- Usia pasien 67 tahun- Terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu ibu kandungnya- Tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurang- Pola makan tinggi lemak & garam- Konsumsi banyak kopi (3-4 gelas perhari)- Konsumsi rokok tinggi (± 3 bungkus perhari)- Jarang berolahraga- Pajanan ergonomi saat bekerja berupa posisi yang salah saat mengangkut sembako
Aspek psikososialHubungan dengan anak bungsu kurang baik, kondisi ekonomi menurun
Derajat fungsional3
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :
- Compliance minum obat yang baik dari pasien- Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat- Melaksanakan diet rendah garam- Olahraga teratur- Melaksanakan pekerjaan secara ergonomis- Kembali harmonisnya hubungan interpersonal pasien dengan anak bungsunya- Stabilisasi kondisi ekonomi-
7
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien :
- Setelah mengetahui tekanan darahnya mulai turun, pasien mulai kadang lupa meminum obat- Kebiasaan merokok dan minum kopi belum dapat dihilangkan sama sekali- Olahraga yang masih belum teratur dalam frekuensi maupun durasinya- Keluarga pasien tipe keluarga konsumtif dalam hal makanan, karena cenderung jajan untuk lauk
pauk- Istri pasien tenggelam dalam kesibukannya mengelola toko, sehingga perhatiannya berkurang
terhadap anak bungsunya- Anak bungsunya tipe pribadi yang introvert yang tidak mau membuka diri dan sulit untuk
membina hubungan harmonis terhadap ayahnya dan cenderung penuh gengsi dan egois.-Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya
- Melanjutkan terapi medikamentosa, apabila setelah 3 kali control tidak juga apda penurunan bermakna atas tensi darahnya, maka diperlukan obat antihipertensi kombinasi
- Memberi edukasi tentang alternative pilihan diet makanan yang baik untuk penderita hipertensi
- Melihat adanya faktor resiko hipertensi yang lainnya, seperti memeriksa kadar gula darah, kadar kolesterol, EKG, dan Rö thorax untuk mengetahui ukuran CTR.
- Memotivasi istri pasien dalam hal mengusahakan perdamaian antara pasien dengan anak bungsunya.
KATEGORI KESEHATANa. Kesehatan baikb. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkanc. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentud. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan
8
PROGNOSISKlinis : Quo ad vitam = ad bonam
Quo ad functionam = ad bonamQuo ad sanationam = dubia ad bonam
Okupasi: Quo ad vitam = ad bonamQuo ad functionam = dubiaQuo ad sanationam = dubia
Persetujuan Pembimbing Studi Kasus Okupasi
Tanda Tangan :
Nama Jelas : dr. Dewi FriskaTanggal :
9
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaBerkas Keluarga BinaanNama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga Kayu PutihNo Berkas : E - 338No Rekam Medis : E – 101 - 2008Nama Pembina : Vina / Didiet
Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:Kesadaran pasien akan pola hidup sehat dalam menghadapi hipertensi masih rendah, sehingga perlu peran keluarga didalamnya
Pelakurawat/contact person/significant other dari pasien adalah: Ny. Janatun
hub.dgn pasien: istrinya
Data Demografi Keluarga Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga
No Nama Kedudukan dalam keluarga
Gender Umur Pendidikan
Pekerjaan Berpartisipasi dalam pembinaan
Ket tambahan
1 Tn. Emet KK L 67 th SD Wiraswasta KK Pasien2 Ny. Janatun Istri P 57 th SD Wiraswasta Istri KK Sehat3. An. Hanifah Anak P 32 th SMA IRT Anak KK Sehat4. An. Solihin Anak L 27 th STM Belum kerja Anak KK Sehat
Diagram 1. Genogram
Keterangan:= Pasien = DM
= Asma = Hipertensi
10
Tn. D ± 70 th Ny. Kusti ± 70 th Tn. Tajuri ± 50 th Ny. Walmah ± 70 th
Tn. Emet ± 67 Ny. Janatun ± 57 th
Ny. Hanifa ± 33 th
An. ± 3 th
An. Misteri ± 1,5 th Stillbirth
Sdr. Solihin ± 27 th
Data Dinamika KeluargaBentuk keluarga : Nuclear familyTahapan siklus hidup keluarga : Anak meninggalkan keluarga
Diagram 2. Family map :
Keterangan :
= Laki – Laki
= Perempuan
= Hubungan tidak harmonis
= Hubungan harmonis
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Fungsi Keluarga
PenilaianKesimpulan pembina untuk fungsi keluarga
yang bersangkutanBiologis Dalam keluarga ini, kepala keluarga menderita hipertensi
stage II.Pasien baru mau datang berobat setelah gejala yang dikeluhkan telah lama dirasakan.Pola makan sehari-hari lebih banyak jajan daripada memasak sendiri dengan alasan biaya memasak lebih mahal.Keluarga belum berhasil mengingatkan pasien tentang pola hidup sehat.
Terdapat disfungsi biologis dalam kehidupan keluarga
Psikologis Hubungan antar anggota keluarga secara umum baik.Hanya saja hubungan antar ayah dan anak bungsu kurang harmonis selama 3 tahun belakangan.Karena dahulu si anak tidak diberi kesempatan untuk bekerja keluar kota oleh pasien, kemudian si anak merasa tersinggung dan merajuk hingga sekarang.
Fungsi psikologis keluarga tidak berjalan dengan baik.
Sosial Pendidikan formal anak-anak dalam keluarga mencapai tingkat menengah atas.Namun tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena alasan ekonomi dan ketidak mauan si anak.
Fungsi sosial keluarga cukup.
11
Tn. Emet ± 67 th Ny. Janatun ± 57 th
Ny. Hanifa ± 33 th An. Solihin ± 27 th
Ekonomi & Pemenuhan kebutuhan
Pendapatan pasien berasal dari usaha toko kelontong yang dirintisnya sejak ± 20 tahun yang lalu.Pendapatan saat ini dirasa cukup.Rumah di Jakarta ini dinilai kurang layak untuk ditempati karena terlalu kecil untuk ukuran jumlah keluarga 3 orang dan buat bertingkat, ventilasi kurang, dan terlalu padat.Gaya hidup keluarga sederhana, prioritas pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari dan mencicil kredit kendaraan bermotor.
Pemenuhan kebutuhan dasar keluarga sudah terpenuhi.
Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
PerilakuSikap & perilaku keluarga yang
menggambarkan perilaku tsbKesimpulan pembina untuk
perilaku ybsKebersihan pribadi & lingkungan
- Setiap anggota keluarga berpakaian rapi & jelas, mandi 2 x / hari.
- Keadaan dalam rumah relatif bersih, namun tata letak ruang kurang efektif.
- Tidak ada sampah yang berserakan.
- Setiap pelanggan toko bisa masuk ke dalam rumah memakai sandal.
Keluarga cukup menerapkan perilaku hidup bersih untuk diri sendiri maupun lingkungannya.
Pencegahan spesifik - Keluarga jarang berolahraga.
- Asupan garam belum dikurangi karena terbiasa dengan jajan.
Perilaku pencegahan spesifik kurang
Gizi keluarga - Keluarga tidak terbiasa memasak makanan sendiri.
- Menu sehari-hari tergantung dari jajanan yang dibeli.
Perilaku gizi belum cukup baik dan kurang cocok dnegan pola diet penyakit pasien.
Asah asih asuh - Semua anak bersekolah maupun hanya sampai jenjang sekolah menengah atas.
Perilaku asih asuh cukup
Kesehatan reproduksi - Usia perkawinan pasien relative muda yaitu 20 tahun.
- Pasien tidak mengikuti program KB.
Perilaku kesehatan reproduksi < baik
12
Latihan jasmani / aktivitas fisik
- Keluarga tidak punya jadwal rutin untuk olahraga.
- Pasien rutin berbelanja ke pasar dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Aktivitas fisik kurang
Penggunaan pelayanan kesehatan
- Pasien rutin kontrol ke KDK Kiara, seminggu 1 x
- Sedangkan istrinya rutin berobat ke pengobatan alternatif korea dengan batu Giok, seminggu 1x
Usaha pengobatan bersifat kuratif namun berkesinambungan.
Kebiasaan / perilaku lainnya yang buruk untuk kesehatan
- Pasien merokok ± 3 – 4 bungkus sehari.
- Minum kopi ± 3 – 4 gelas sehari.
- Sering begadang hingga larut. malam untuk menjaga tokonya.
Terdapat perilaku yang buruk untuk kesehatan.
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Faktor KeteranganKesimpulan pembina untuk faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan oleh pasien dan keluarga
KDK Kiara Pelayanan kesehatan mudah didapat.
Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan tersebut
Naik motor
Tarif pelayanan kesehatan tersebut dirasakan
Terjangkau
Kualitas pelayanan kesehatan tersebut dirasakan
Baik
Tabel 5. Tempat tinggal
Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiriDaerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan/ mewah
Karakteristik RumahKesimpulan pembina untuk tempat tinggal
Luas rumah : 33 x 7,5 m2 Secara umum keadaan rumah pasien cukup, jika dilihat dari segi ukuran maka masih terlalu kecil apalagi jika
Jumlah orang dalam satu rumah : 3 org
Luas Halaman rumah : 1 m2
13
Display TokoPintu masuk
Denah Lt.1Halaman
disesuaikan dengan jumlah penghuninya 3 orang.Walaupun rumah dibangun bertingkat 3, namun ventilasi masih kurang, sehingga cenderung lembab.Tidak ada kamar, hanya ada ruang TV yang digunakan untuk tidur saat malam hari.
Bertingkat 3 / tidak bertingkat
Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik / lain-lain*
Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi*
Penerangan di dalam rumahJendela : Ada / tidak Listrik : A da / tidakBila tidak, malam hari menggunakan…………lampu
VentilasiKelembapan rumah : lembap/tidak*Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak*Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan*
Kebersihan di dalam rumah : Cukup
Tata letak barang dalam rumah : Terkesan kurang rapi karena terlalu rapat
Sumber air Air minum dan masak dari : Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli dari tukang airAir cuci Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli dari tukang airJarak sumber air dari septic tank : 10 m
Kamar Mandi Keluarga : Ada / Tidak AdaDalam Rumah / Luar RumahJumlah : 1 Buah, ukuran 2 x 2 m2
Jamban : Ada / Tidak Ada Dengan pegangan / Tanpa peganganBentuk jamban : Jongkok / Duduk
Limbah & sampahLimbah dialirkan ke : tidak ada / got / kaliTempat sampah di luar rumah : ada / tidakKesan kebersihan lingkungan permukiman : baik / cukup / kurang*
Diagram 3. Denah rumah(termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tataruang dan arah mata angin)
Diagram 4. Peta rumah dicapai dari klinik (agar pembina selanjutnya mudah menemukannya kembali)
14
TV
Lantai 2
Tangga
Lantai 3
Jemuran
LEMARI
Tangga
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga(Berdasarkan konsep Mandala of Health)
15
PERILAKU : Diet tinggi lemak &
garam Kebiasaan merokok Kebiasaan minum kopi Kebisaaan begadang Malas olahraga Kebiasaan jajan
YANKES :Belum ada edukasi tentang bahaya serta komplikasi yang dapat timbul akibat hipertensi
LINGKUNGAN :RUMAH :Kondisi rumah yang bertingkat, membuat pasien sering naik turun tangga yang dapat menyebabkannya kelelahan, ventilasi yang kurang memadai, dan ukuran rumah yang terlalu kecil.KELUARGA :
KDK Kiara
Tn. Emet
Mandala of Health
16
LINGKUNGAN :RUMAH :Kondisi rumah yang bertingkat, membuat pasien sering naik turun tangga yang dapat menyebabkannya kelelahan, ventilasi yang kurang memadai, dan ukuran rumah yang terlalu kecil.KELUARGA :
GENETIK :Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi.
Pasien, U, 67 tahunMenderita hipertensi stage I belum terkontrol serta low back pain
FAKTOR PENDUKUNG :Keluarga pasien cukup kooperatif dalam memotivasi pasien untuk proses kesembuhannya, dengan sering mengingatkan untuk kontrol.
INTERVENSI KELUARGA :
Memantau kepatuhan pasien minum obat.
Memberi pengertian tentang pentingnya berolahraga.
Memodifikasi gaya hidup & pola makan.
Mengenalkan posisi ergonomic dalam bekerja.
TATALAKSANA KOMPREHENSIF :Hipertensi
Non Farmako :diet rendah garam & lemak
Farmako : Captopril tab 2 x 12,5 mg/H
Edukasi : minum obat teratur, modifikasi gaya hidup, olahraga, hindari kopi & rokok.
Low Back Pain Non farmako : kurangi
aktivitas mengangkat beban berat
Farmako : Neurobion 1 x 1 tab/H
Edukasi : gunakan posisi ergonmi dalam bekerja, jangan segan meminta bantuan dalam bekerja.
FOLLOW UP : Pasien minum obat
teratur. Diet rendah lemak &
garam terlaksana Konsumsi kopi &
rokok mulai berkurang
Olahraga mulai dibiasakan
Waktu istirahat mulai ditambah
Usaha perbaikan hubungan dengan si bungsu dimulai.
INTEGRASI : Istri dirumah mengingatkan pasien untuk minum obat secara teratur
PASIEN
Hipertensi Grade II Tekanan Darah tidak Terkontrol Pada Pria dengan stressor berupa selisih paham dg anaknyaPelaku rawat
Istri pasien
LINGKUNGAN FISIKLingkungan tempat tinggal pasien padat, sempit, pencahayaan dan sirkulasi udara kurang, kebersihan dan kerapian rumah kurang
LINGK. PSIKO-SOS-EKO- Hubungan dengan anak bungsunya kurang harmonis
- kebutuhan ekonomi mendasar sehari-hari dapat terpenuhi- hubungan pasien dengan warga sekitar cukup baik
PERILAKU KESEHATANPerilaku berobat bersifat kuratif
Tidak ada kebiasaan berolah raga Kebiasaan makan tidak sehat (tinggi lemak, tinggi garam, asam, pedas,)
FAKTOR BIOLOGIUsia: 67 tahun
Terdapat riwayat hipertensi pada ibu pasien dan pasien
GAYA HIDUP :- konsumsi makanan yg tinggi lemak &
protein- merokok
- jarang olahraga-minum kopi
COMMUNITY
HUMAN-MADE ENV.
BIOSPHERE
PELAYANAN KESEHATANFaktor pelayanaan kesehatan cukup terjangkau
CULTURAL
Komunitas urban
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah internal keluarga: masalah biologis (+) pasien tidak pernah mengobati dirinya ke dokter sejak awal muncul gejala masalah psikologis (+) pasien bermasalah dengan anak bungsunya sejak ± 3 tahun lalu hingga
kini masalah social (-) pasien cukup terpandang dalam lingkungan rumahnya masalah ekonomi (-) pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari terjangkau masalah perilaku kesehatan (+) perilaku pencegahan spesifik, aktivitas fisik kurang, perilaku
berobat hanya untuk kuratif, pengetahuan mengenai penyakit rendah Masalah eksternal keluarga :
masalah pelayanan kesehatan (-) tersedia banyak proviser kesehatan di sekitar rumahnya masalah tempat tinggal (+) kondisi tempat tinggal pasien yang kurang baik, lingkungan rumah (+) karena ventilasi kurang, l ingkungan kerja (+) karena pasien sering mengabaikan posisi ergonomic
Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana Penatalaksanaan
No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkanCoping
score awal
17
1. Masalah biologis: Pasien Kunjungan I Pasien mengerti akan penyakit yang dideritanya, faktor resiko, pencegahan, pengobatan, dan komplikasinya
4
2. Fungsi psikologis keluarga Pasien & keluarganya
Kunjungan II Pasien mau memperbaiki hubungan interpersonal dengan si bungsu
1
3. Aktivitas fisik(olahraga) Pasien Kunjungan I Pasien tahu akan pentingnya berolahraga bagi penyembuhan penyakitnya itu sendiri
3
4. Perilaku kesehatan keluarga. Pasien & keluraganya
Kunjungan I Pasien dan keluarganya mau memahami pentingnya menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit dikemudian hari, seperti merokok atau minum kopi serta diet tinggi garam dan lemak.
3
Keterangan Coping score:1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi2 = Mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider5 = Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
18
Tindak lanjut dan hasil intervensiTanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, KEMAJUAN MASALAH KESEHATAN
KELUARGA, KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN & RENCANA SELANJUTNYA
Kedatangan pertama
Dirumah Pasien(19/7/11)
INTERVENSI :Edukasi minum obat teratur dan modifikasi gaya hidup serta pengetahuan tentang posisi ergonomi
KEMAJUAN MASALAH :Belum tampak perubahan yang signifikan pada kunjungan pertama.TD masih diatas 160/80 mmHg.Pasien masih bersitegang dengan anak bungsunya.
KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :Pasien minum obat teratur, memperbaiki diet, menghindari rokok & kopi, istirahat cukup menghindari stress
RENCANA SELANJUTNYA :Mencari tahu apakah ada penyebab psikologis lainnya
TINDAK LANJUT I
Dirumah Pasien(28/7/11)
INTERVENSI :Mengedukasi pasien dan keluarga agar lebih rutin berolahraga dan membuat jadwal olahraga rutin sehari-hari.Mengedukasi untuk minum obat secara teratur dan rutin kontrol tekanan darah.Mengedukasi agar sang istri memotivasi untuk menjadi mediator antara pasien dengan anaknya.
KEMAJUAN MASALAH :Pasien mulai berkurang dalam mengeluhkan nyeri pinggangnya.TD = 140/80 mmHg.Pasien masih enggan berbicara seputar perkembangan hubungan interpersonal dengan anaknya.
KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :Pasien mulai mengubah pola dietnya, mengurangi rokok & kopi walaupun belum berhenti total.
RENCANA SELANJUTNYA :Membantu memperbaiki konflik internal antara pasien dengan anak bungsunya.
19
TINDAK LANJUT II
Dirumah Pasien(29/7/11)
INTERVENSI :Megedukasi pasien beserta istri untuk belajar membuka pintu perdamaian dengan si bungsu.Mengedukasi agar pasien tetap meminum obat secara teratur dan rutin mengontrol tekanan darahnya meskipun tampak terjadi penurunan.Pasien tetap dimotivasi untuk memperbaiki hubungan dengan anaknya.
KEMAJUAN MASALAH :Tekanan darah pasien mulai menurun walaupun masih belum terkontrol.TD = 130/90 mmHg.Hubungan dengan anak bungsunya masih juga belum membaik.
KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :Pasien mulai mengubah pola dietnya, mengurangi rokok & kopi walaupun belum berhenti total.
RENCANA SELANJUTNYA :Mengevaluasi intervensi keseluruhan selama home visite
Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)
Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score akhir Masalah biologis awal 4 akhir 5 pasien mulai mengerti akan pentingnya menjaga
kesehatan dan mau untuk memeriksakan dirinya jika ada keluhan yang dirasakan setiap kali kontrol. Fungsi psikologis awal 1 akhir 1 pasien memang mengatakan akan memperbaiki
hubungan dengan anaknya, namun pada kenyataannya, hal tersebut sulit untuk dilakukan. Aktivitas fisik (olahraga) awal 3 akhir 4 pasien mau melakukan aktivitas olahraga namun
tak sepenuhnya sesuai dengan yang dianjurkan oleh provider. Perilaku kesehatan keluarga awal 3 akhir 5 pasien awalnya tidak mau memeriksakan
dirinya ke balai pengobatan meskipun ada gejala yang dikeluhkan, namun sekarang pasien rutin untuk mengontrol kesehatannya.
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluargaDukungan dari keluarga cukup baik dalammembantu kesembuhan pasien.Pasien dan keluarga terbuka terhadap pembinaan. Keinginan pasien untuk sembuh besar.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluargaKonsumsi kopi dan rokok yang belum dapat ditinggalkan secara total.Si bungsu yang masih belum mau membuka diri dalam membina hubungan harmonis terhadap ayahnya.Konsumsi makanan sehari-hari yang masih senang jajan
Rencana pembinaan keluarga selanjutnyaEdukasi & motivasi untuk kontrol berobat bila obat habis.Edukasi & motivasi pasien beserta keluarganya untuk berolahraga.
20
Persetujuan Pembimbing Studi Kasus
Tanda Tangan :
Nama Jelas :dr. Dewi Friska
Tanggal :
21