Download - Berkomunikasi Di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
1/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 1
Berkomunikasidi Ruang PublikImplementasi Kehumasan Pemerintah
Freddy H Tulung
KOMINFO
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
2/98
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
3/98
Berkomunikasidi Ruang PublikImplementasi Kehumasan Pemerintah
Freddy H Tulung
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi PublikKementerian Komunikasi dan Informatika RI
Cetakan Kedua 2014
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
4/98
i Berkomunikasi di Ruang Publik
Editor
Ismail Cawidu
Dedet Surya Nandika
Tim Penulis
Rosmiati
Teguh Imawan
Ahmed Kurnia
Andi SuperiIrvina Falah
Tim Riset
Dimas Aditya N
Suminto Yuliarso
Yudi Syahrial
Lia Ulisari
Desain Grafs
Danang Firmansyah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
5/98
iiBerkomunikasi di Ruang Publik
Kata Pengantar
Melayani Hak Tahu Publik
Public Relations dan Kehumasan Pemerintah
Mengelola Opini Publik
Visi, Misi, Tujuan Kehumasan Pemerintah
Kerangka Kebijakan Kehumasan Pemerintah
TIK dan Kehumasan Pemerintah
Implementasi Kehumasan Pemerintah
Strategi Kehumasan PemerintahProblematika dan Peran Kehumasan Pemerintah
Tujuan Kehumasan Pemerintah
Penggunaan Beragam Media
Tata Kelola Kehumasan Pemerintah
PerumusanAgenda Setting dan Penyiapan Materi Publikasi
Optimalisasi Jaringan Diseminasi Informasi PublikAgenda Bersama Mengembangkan Kehumasan Pemerintah
Referensi
iii
2
10
17
26
31
39
45
4648
51
54
63
65
6882
89
Daftar
Isi
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
6/98
iii Berkomunikasi di Ruang Publik
P
uji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa atas selesainya penyusunan
buku Berkomunikasi di Ruang
Publik: Implementasi Kehumasan
Pemerintah.
Buku tentang kehumasan dalam perspektif
pemerintah ini merupakan isi dari buah
pikiran Freddy H Tulung yang kini menjabat
sebagai Direktur Jenderal Informasi dan
Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi
dan Informatika RI.
Dunia kehumasan memang telah sejak
lama menghadirkan kemungkinan lain
dalam memandang hubungan dan caraPengantar
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
7/98
Berkomunikasi di Ruang Publik iv
berkomunikasi antara suatu organisasi
dengan pemangku kepentingannya.
Setidaknya terdapat tiga kekhasankomunikasi publik dalam kehumasan, yakni
saling memahami sebagai tujuan, komunikasi
dua arah sebagai proses, dan kejujuran
sebagai prinsip kerja.
Paradigma kehumasan tersebut selaras
dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance) yang menekankantransparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
masyarakat.
Namun demikian, beragam referensi
tentang kehumasan yang banyak beredar
saat ini cenderung membahas perspektif
dunia korporasi.
Melalui buku ini, kami berharap
dapat memperkaya khasanah pemikirankehumasan di Indonesia, terutama pada aras
praktisi pemerintah.
Mudah-mudahan buku ini juga bisa
memberi manfaat, khususnya bagi seluruh
anggota Badan Koordinasi Kehumasan
Pemerintah (BAKOHUMAS), praktisi dan
pemerhati bidang kehumasan, dan umumnyabagi masyarakat Indonesia.
Kami sampaikan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan buku ini sehingga
dapat hadir di tengah-tengah kita.
SalamIsmail Cawidu
Editor
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
8/98
8 Berkomunikasi di Ruang Publik
Pejabat Humas Pemerintah harus
bisa menyampaikan kebijakan dan
program Pemerintah dengan jelas
dan sederhana sehingga mudahdipahami masyarakat.
Pejabat humas bukan sekedar
harus bisa menyampaikan sebuah
kebijakan atau program melainkan
latar belakang mengapa tindakan
itu diambil, apa tujuannya dan apa
pentingnya bagi masyarakat.
Hanya dengan cara seperti ini
masyarakat bisa memahami,
menerima, mendukung serta
berperanserta dalam kebijakan
dan program yang dijalankan
pemerintah
1
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
9/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 2
Pemerintahan yang demokratis
selayaknya memiliki pemimpin
serta para aparat penyelenggara
negara yang mampu berkomunikasi
dengan rakyatnya. Dalam konsep negara
demokratis, pemerintah adalah pelayan
publik dan bertugas untuk menjalankankepentingan publik di antaranya melayani
kepentingan publik di bidang informasi yang
merupakan pemenuhan hak publik untuk
tahu (the right to know).
Hak untuk memperoleh informasi
merupakan hak asasi manusia seperti yang
dijamin oleh konstitusi UUD 1945 pasal
28F, yang isinya: Setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi
Melayani Hak Tahu Publik
untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan infomasi
dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
Atas dasar ini para penyelenggarapemerintahan/ negara melalui praktisi
kehumasan pemerintah harus mampu
mengelola informasi untuk kepentingan
publik. Manajemen informasi publik harus
menjadi sistem yang dapat diandalkan
seluruh lembaga pemerintah dalam
berkomunikasi dengan publiknya. Secara
sederhana manajemen informasi publik
adalah proses dan prosedur yang dilakukan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
10/98
10 Berkomunikasi di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
11/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 11
lembaga pemerintah dalam menyebarkan
informasi yang harus, perlu, dan ingin
diketahui publik.
Penyebaran informasi harus menjangkaukhalayak sasaran atau masyarakat seluruh
wilayah Indonesia yang menjadi target
sasaran eduksi publik. Bagan Fokus Strategis
Edukasi Publik memperlihatkan kepada kita
betapa beragamnya kondisi masyarakat
pengakses informasi.
Ada sasaran khalayak edukasi publik
masih pada situasi dan kondisi yang belum
terakses informasi. Ada pula masyarakat
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring melakukan sosialisasi Peringatan
Dini Bencana Alam Gempa melalui pemutaran flm dan media pertunjukan rakyat
bersama Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah dan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif. Tujuan sosialisasi memberikan informasi yang
benar kepada masyarakat.
yang sudah terakses informasi, tetapi belum
bisa optimal memanfaatkannya. Juga ada
sebagian masyarakat yang terakses informasi
dan telah mampu memanfaatkan informasitersebut dengan baik.
Bila dihitung proporsi persentase
khalayak sasaran edukasi publik, sebesar
20% masyarakat dapat dikatakan masih
pada taraf mendengar dan melihat, yaitu
masyarakat daerah terpencil pedesaan yang
belum terakses oleh infrastruktur informasi
dan komunikasi.
Sementara itu, sekitar 55% masyarakat dan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
12/98
5 Berkomunikasi di Ruang Publik
umumnya tinggal di kawasan perkotaan
sudah mengerti dan menghayati
penggunaan informasi. Namun, kalangan
masyarakat ini masih belum optimalmemanfaatkan informasi sehingga
cenderung mengakses konten yang
konsumtif, hedonis, dan narsis.
Dan, sebanyak 25% masyarakat di
metropolitan yang mampu mengamalkan
dengan baik kebutuhan informasinya.
Mereka ini mampu memilih dan memilah
informasi yang edukatif, memberdayakan,
mencerahkan, dan/atau menanamkan rasa
cinta bangsa dan negara.
Itulah sebabnya Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono memiliki ekspektasi
yang tinggi atas peran kehumasan lembagapemerintah (Government Public Relations)
dalam menyampaikan informasi tentang
Media sebagai
sarana edukasi
publik
Mendengar - Melihat
Terpencil Rural Sub Urban Urban Metropolitan
Masyarakat Pengakses Informasi
Mengamalkan
Mengerti - Hayati
Masyarakat Tidak
Terakses Informasi
20%
Masyarakat
Terakses dan dapat
memanfaatkan
dengan baik
25%
Masyarakat Terakses
Informasi Tapi tidak
bisa mengoptimalkan
55%
Fokus Strategis Edukasi Publik
Konten konsumtif, hedonis, narsis
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
13/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 13
kebijakan publik. Pejabat Humas Pemerintah
harus bisa menyampaikan kebijakan dan
program Pemerintah dengan jelas dan
sederhana sehingga mudah dipahamimasyarakat.
Lebih lanjut, kata Presiden SBY,
pejabat humas bukan sekadar harus bisa
menyampaikan sebuah kebijakan atau
program, melainkan latar belakang mengapa
tindakan itu diambil, apa tujuannya, dan apa
pentingnya bagi masyarakat.
Hanya dengan cara seperti ini masyarakat
bisa memahami, menerima, mendukung
serta berperan serta dalam kebijakan dan
program yang dijalankan, tegas presiden
saat memberikan pengarahan pada acara
Pertemuan Tahunan Badan KoordinasiKehumasan Pemerintah (Bakohumas), tahun
2007 di Denpasar.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
14/98
14 Berkomunikasi di Ruang Publik
Pernyataan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono itu tentu menjadi tantangan yang
harus dijawab khususnya oleh Direktorat
Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik(Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan
Informatika yang salah satu tugas dan
fungsinya adalah melaksanakan peran
kehumasan pemerintah. Dalam kehumasan
pemerintah inilah Ditjen IKP melaksanakan
diseminasi informasi publik tentang
kebijakan, rencana program, dan kinerja
Pemerintah secara lintas sektoral secara
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
15/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 8
komprehensif disampaikan dengan efektif
yang dapat menjangkau seluruh warga
sebagai pemangku kepentingan. Kehumasan
pemerintah dilakukan untuk membangun
kepercayaan publik yang saat ini mengalami
perubahan sosial politik dalam proses
konsolidasi demokrasi.
Memberikan informasi tentang kebijakan
publik semata ternyata tidak cukup, tapi
perlu latar belakang yang komprehensifyang dapat menjelaskan mengapa kebijakan
itu diputuskan.
Di masa lalu, penyampaian informasi
hanya berlandaskan pada: apa yang mau
disampaikan, siapa yang menyampaikan,
kapan menyampaikannya, dan dimana
menyampaikannya.
Kini, pokok penyampaian informasi
kebijakan publik yang dilakukan oleh humas
pemerintah harus mengacu pada: apa,
mengapa, siapa mengatakan apa atau
melakukan apa, bagaimana mengatakannya
atau melakukannya, apa implikasi serta
manfaatnya kepada publik. Serta mengapa
publik harus peduli atau mendukung
kebijakan tersebut.
Itu sebabnya peran humas pemerintah
tidak lagi sekadar membuat pernyataan
belaka, tetapi juga membuat pernyataanyang memiliki akuntabilitas. Termasuk
tentunya dalam melakukan distribusi
informasi yang kini tidak lagi melalui proses
dengan istilah sosialisasi, tetapi dengan cara
internalisasi. (Jackson and Nelson, 2003).
Dengan cara itulah kebijakan publik
mendapatkan legitimasi dari warga yang
ditunjukkan dalam bentuk dukungan
publik.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
16/98
16 Berkomunikasi di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
17/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 10
Pengertian umum tentang Public
Relationsmengalami evolusi yang
semula adalah kegiatan komunikasi
satu arah yang berbasiskan kegiatan
propaganda dan komunikasi persuasif. Kinipengertian itu berubah menjadi kegiatan
komunikasi dua arah, yang mengedepankan
kaidah pertukaran (exchange), timbal balik
(reciprocity) dan kesepahaman bersama
(mutual understanding), termasuk manajemen
perubahan. (Cutlip, Center, Broom, 2006).
Dalam konteks yang lebih luas, Public
Relations (PR) memiliki unsur perencanaan
untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi
Public Relationsdan
Kehumasan Pemerintahmanajemen sebagai bagian dari PRmenjadi
titik sentral untuk mencapai tujuan yang
memerlukan strategi dan taktik yang terukur
dan memiliki akuntabilitas. Tentu saja
kegiatan tersebut dalam bingkai melayanikepentingan publik.
Peran kegiatan kehumasan pemerintah
adalah mengkomunikasikan dan
menginformasikan kepada publik tentang
rencana kerja, kinerja, dan capaian hasil
yang dilakukan Pemerintah. Selain peran
komunikator, humas pemerintah juga
harus mampu menjalankan peran sebagai
fasilitator, mediator, dan negosiator yang
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
18/98
11 Berkomunikasi di Ruang Publik
menjembatani kepentingan penyelenggara
negara dan kepentingan publik. Dengan
begitu peran humas pemerintah selain
melaksanakan fungsi diseminasiinformasi juga menyerap aspirasi
dan reaksi publik, sehingga
tercipta saling pengertian antara
publik dengan penyelenggara
negara.
Manajemen informasi
menjadi bagian dalam
pelaksanaan kehumasan
pemerintah yang harus dikelola
oleh aparat birokrasi yang
telah terlatih dan memiliki
kapasitas keilmuan serta
berpengalaman dalam praktikPR yang memadai. Filoso dari
praktik PR sendiri selalu berusaha
untuk mengutamakan kepentingan publik.
Seperti yang dikutip dari Rex F. Harlow
(Ruslan, 1998) tentang denisi PR :
Public Relations
is distinctive management function
which helps establish and maintain
mutual lines of communication, understanding,
acceptance and cooperation between an organization
and its publics; involves the management of problems
or issues; helps management to keep informed on and
responsive to public opinion; defnes and emphasizes the
responsibility of management to serve the public interest;
helps management keep abreast of and effectively utilize
change, serving as an early warning system to help
anticipate trends; and uses research and sound
and ethical communication as its principal
tools..
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
19/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 12
Maksudnya PR adalah fungsi manajemen
unik yang membantu membangun
dan memelihara/menjaga komunikasi,
pengertian, penerimaan, dan kerjasamamutual antara organisasi dan publiknya;
melibatkan manajemen masalah atau
isu; membantu manajemen untuk tetap
mendapat informasi dan responsif terhadap
opini publik; menetapkan dan menekankan
tanggung jawab manajemen untuk melayani
kepentingan publik; membantu manajemen
tetap mengikuti dan menggunakan dengan
efektif perubahan, sehingga tersedia sebagai
sistem peringatan dini untuk membantu
mengantisipasi tren; dan menggunakan riset
dan komunikasi etis sebagai alat prinsipil.
Sementara Frank Jefkins (2004)mengemukakan pendapatnya bahwa PR
adalah suatu aktivitas yang terorganisir untuk
menciptakan saling pengertian dengan
publik internal maupun eksternal.
Jefkins menambahkan bahwa PR adalah
semua bentuk komunikasi yang terencana,baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesik yang
berlandaskan pada saling pengertian.
Dengan demikian, PR yang efektif
dapat menciptakan dan membangun citra
individual dan organisasi termasuk lembaga
pemerintah. Beberapa elemen dalam praktek
PR yang efektif adalah:
1. Usaha yang terencana dengan
menjalankan fungsi manajemen.
2. Hubungan antara organisasi dengan
publiknya.3. Evaluasi terhadap pelaksanaan
kehumasan dan opini publik.
4. Kebijakan, prosedur dan tindakan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
20/98
13 Berkomunikasi di Ruang Publik
organisasi dalam hubungannya dengan
kebijakan organisasi kehumasan.
5. Langkah yang dilakukan untuk
memastikan bahwa kebijakan, prosedurdan tindakan yang diambil dapat
memenuhi kepentingan publik dan
bertanggung jawab secara sosial.
6. Eksekusi tindakan atau menjalankan
program komunikasi yang efektif dan
esien.
7. Pengembangan hubungan, niat baikpengertian dan pemahaman dan
penerimaan sebagai hasil akhir yang
dicari dari aktivitas PR.
Aktivitas praktisi kehumasan pemerintah
adalah memastikan warga mendapat manfaat
dari kebijakan atau layanan publik yang telah
ditetapkan pemerintah selaku penyelenggara
negara.
Jadi, kehumasan pemerintah adalah
sebuah aktivitas PR yang bekerja untuk dan
atas nama pemerintah yang menyediakan
informasi yang bersifat edukatif (educating),inspiratif (inspiring), memberikan pencerahan
(enlightning), dan memberdayakan
(empowering) warga dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Di sisi lain, peran kehumasan pemerintah
juga harus mampu menjadi jembatan
komunikasi dalam hal menyerap aspirasi
warga untuk kemudian diteruskan dan
menjadi masukkan untuk para penyelenggara
pemerintahan/ negara.
Dengan demikian kehumasan pemerintah
melayani dua pihak, yaitu: penyelenggara
pemerintahan/ negara dan warga/masyarakat. Penyelenggara kehumasan
pemerintah harus mampu menyediakan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
21/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 14
laporan yang lengkap, komprehensif, akurat,
dan berkelanjutan kepada publik mengenai
informasi mengenai kebijakan, program kerja,
kinerja, dan capaian pemerintah dan juga
sekaligus memberikan akses yang mudah
sebagai saluran aspirasi untuk masyarakat
Sejumlah santri Pondok Pesantren
Darul Ulum Tambak Beras, Jombang,Jawa Timur membaca koran dinding
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
22/98
15 Berkomunikasi di Ruang Publik
menyampaikan masukkan (feedback) dalam
bentuk saran atau kritik kepada pemerintah.
Maka menjadi penting bahwa harus ada
sasaran (objective) yang jelas dan dicapaikehumasan pemerintah yang kemudian
menjadi pegangan yang memandu kerja di
pemerintahan. Sasaran yang bertumpu pada
kepentingan dan kesejahteraan publik serta
secara umum adalah memastikan bahwa
prinsip good governance dipraktikkan di
lembaga pemerintahan.
Tentu saja adalah wajar bagi pemerintah
untuk berkomunikasi dengan publik melalui
kehumasan pemerintah.
Dengan demikian teknik PR mutakhir
menjadi bagian dan alat penting dalam
kinerja kehumasan pemerintah, termasukperencanaan anggaran dan sumber daya,
serta perencanaan strategis dan penilaian
kinerja, termasuk monitoring dan evaluasi.
(Lee, 2007).
Secara umum peran kehumasan
pemerintah dirumuskan sebagai berikut:1. Meningkatkan komunikasi interaktif,
beretika, berkelanjutan untuk
memperoleh dukungan publik atas
kebijakan, program, dan kinerja
Pemerintah.
2. Mengukur dan memperkirakan opini
publik, menganalisa, dan menentukan
dampaknya serta memberikan saran
kepada pemerintah.
3. Menyediakan informasi publik terus
menerus, tepat waktu dan terbaru.
4. Menyediakan cara terbaik dalam
mengkomunikasikan kebijakan, programkerja, dan kinerja pemerintah.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
23/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 23
5. Mengolah umpan balik dari publik dan
meneruskannya kepada pemimpin
pemerintahan.
6. Mengevaluasi implementasi strategikomunikasi informasi publik.
Melalui peran kehumasan
pemerintah maka praktik PR yang
sesuai dan pantas, justru meningkatkan
hubungan pemerintah dengan warga
dan berakibat pada warga yang dapat
berpartisipasi dan berkontribusi terhadap
kehidupan demokrasi.
Akhirnya melalui kehumasan pemerintah
dapat menciptakan iklim demokrasi yang
sehat dan merangsang partisipasi warga
dalam proses pengambilan keputusan dalamkebijakan publik.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
24/98
17 Berkomunikasi di Ruang Publik
Sudah menjadi watak media yangmemang kritis terhadap Pemerintah. Secara
umum media kurang tertarik kepada berita
capaian pembangunan dan lebih memilih
melaporkan kegagalan dan kelemahan
pemerintah terhadap pelaksanaan kebijakan.
Hal ini tentu tak lepas dari peran media
sebagai alat kontrol sosial sehingga timbul
pemeo bad news is good news.
Namun begitu media tetap merupakan
mitra bagi praktisi kehumasan pemerintah
yang dapat dimanfaatkan untuk
berkomunikasi dengan khalayaknya melalui
publisitas.Seiring dengan munculnya pemberitaan
yang negatif dari kalangan media terhadap
kinerja Pemerintah telah meningkatkantekanan pada praktisi kehumasan pemerintah
untuk mengasah keahlian mereka dalam
mengimbangi pemberitaan atau informasi
yang dirasakan tidak adil (fair), tidak
berimbang (balance) dan dikhawatirkan
dapat menurunkan tingkat legitimasi
Pemerintah.
Mengelola Opini Publik
Seorang petugas dari Dishubkominfo
Singkawang sedang menggunakan mobil
unit bantuan Kementerian Kominfo untuk
memberikan informasi kepada masyarakat
di Jalan RA. Kartini, Singkawang,Kalimantan Barat
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
25/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 25
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
26/98
26 Berkomunikasi di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
27/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 20
Dengan demikian praktisi kehumasan
pemerintah harus mampu berkomunikasi
dengan menggunakan cara dan bahasa
media yang ringkas, sederhana, mudahdipahami, serta mencari mitra media dan
public opinion maker yang peduli dengan
masalah pembangunan. Tantangan praktisi
kehumasan pemerintah adalah bekerja untuk
menciptakan lingkungan opini publik yang
bersahabat (favorable).
Praktisi kehumasan pemerintah juga harus
mempertimbangkan publik internasional
dalam menjalankan aktivitasnya. Karena
sebuah negara tidak akan dapat terlepas dari
hubungannya dengan negara lain beserta
kebijakan-kebijakan yang mengikatnya.
Dalam meraih perhatian publik internasionalmaka praktisi kehumasan pemerintah patut
mempertimbangkan penggunaan media
Petugas mempersiapkan sarana
komunikasi dan informasi berupaMobile Pusat Layanan Informasi
Kecamatan (MPLIK) - kiri
Anak-anak Sekolah Dasarmemanfaatkan fasilitas internet
yang ada pada MPLIK - atas
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
28/98
28 Berkomunikasi di Ruang Publik
yang dapat diterima secara internasional
karena komunikasi yang dilakukan tidak
hanya kepada masyarakat Indonesia sendiri
namun juga kepada khalayak di luar negeri.Indonesia sebagai negara berkembang
harus bersaing menghadapi teknik-teknik
kehumasan milik negara modern yang
didukung standar kreativitas dan produksi
serba canggih.
Perencanaan yang strategis dibutuhkan
Pemerintah untuk menjalankan kegiatan
kehumasan eksternal dalam memperkenalkan
Direktur Jenderal Informasi dan
Komunikasi Publik Kementerian Kominfo
Freddy H Tulung melakukan sosialisasi
Hasil Konferensi Tingkat Tinggi ASEANke-19 Dalam Rangka Mewujudkan ASEAN
Community 2015 di Kalangan Generasi
Muda di Jakarta.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
29/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 22
Indonesia di mata internasional atau
mempopulerkan aspek-aspek tertentu
seperti pariwisata dan keunggulan produkekspor.
Jika sudah memasuki ranah internasional
maka aktivitas kehumasan pemerintah dapat
disebut international government public
relations. Praktek kehumasan pemerintahsendiri telah banyak dilakukan pemerintahan
negara lain untuk mempengaruhi kebijakan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
30/98
23 Berkomunikasi di Ruang Publik
Aktivitas kehumasan pemerintah terkait
erat dengan pengelolaan opini publik.
Praktisi kehumasan pemerintah dapat
mengelola opini publik dengan cara mendidik
dan mempersuasi, di antaranya:
1. Menetralisasi media yaitu mengubah
opini publik menjadi lebih
internasional negara lainnya begitu
juga dengan opini dan tindakan publik.
International government public relations
dapat meningkatkan pemahaman akan
budaya dan mempromosikan tujuan
kebijakan luar negeri Indonesia melalui
diplomasi publik.
M k i f i j M di C t
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
31/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 24
bertindak sebagai power maker atau
news maker.
2. Melemparkan isu atau topik tersebut
kemudian diperdebatkan dan diupayakanuntuk mencari solusi.
3. Mengarahkan atau menggiring isu publik
ke arah yang dapat diterima oleh publik.
Secara umum kehumasan pemerintah
dapat memberikan kontribusi dalam:
1. Implementasi kebijakan publik.
2. Mendampingi media dalam meliput
aktivitas pemerintah.
3. Melaporkan kepada masyarakat tentang
aktivitas lembaga pemerintahan/
kenegaraan.
4. Meningkatkan kohesi internal dikalangan pemerintahan.
5. Mendapatkan dukungan dari publik.
menguntungkan pemerintah
melalui suatu kampanyeataupublic relations transfer process.
2. Mempersuasi media untuk
mengkristalisasi opini publik yang
belum terbentuk atau opini publik yang
memiliki potensi bedampak pada
kebijakan Pemerintah.
3. Mempersuasi media agar opini publik
yang sudah ada dapat menguntungkan
dan diupayakan tetap bertahan.
Opini publik (Cutlip, Center, Broom, 2006)
terbentuk melalui tahapan berikut:
1. Mengangkat ke permukaan suatu isumelalui agenda setting bekerja sama
dengan media. Kehumasan pemerintah
Menkominfo meninjau Media Center
penyelenggaraan KTT ASEAN ke-18 di JCC
Senayan Jakarta.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
32/98
32 Berkomunikasi di Ruang Publik
Karena beratnya tantangan yang dihadapi
maka praktisi kehumasan pemerintah harus
dapat bertindak proaktif yaitu:
1. Mampu mengatasi setiap timbulnyakemungkinan yang dapat merugikan
atau posisi yang tidak menguntungkan
citra Pemerintah.
2. Berperan sebagai pencari solusi (problem
solver)ketika menghadapi kesulitan.
3. Menganggap kesulitan yang timbulmenjadi suatu tantangan (opportunity)
untuk diselesaikan.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
33/98
26Berkomunikasi di Ruang Publik
Prinsip KerjaKehumasan Pemerintah
Melayani publik sesuai sasaran khalayak.
Komunikasi Lancar, Informasi Benar.
Mengembangkan informasi
yang mendidik, mencerahkan,memberdayakan, dan menanamkan rasa
cinta NKRI (nasionalisme).
Berkeseimbangan.
Berkesinambungan.
Berjejaring.
VisiDirektorat Jenderal Informasi dan Komunikasi
Publik, Kementerian Komunikasi danInformatika dalam melaksanakan peran
kehumasan pemerintah adalah:
Terwujudnya masyarakat informasi
yang sejahtera melalui penyelenggaraan
komunikasi dan informatika yang efektif dan
esien dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Visi, Misi, Tujuan
Kehumasan Pemerintah
Mi i
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
34/98
27 Berkomunikasi di Ruang Publik
Misi1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi
dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam
rangka mewujudkan masyarakat berbudaya
informasi.
2. Meningkatkan daya jangkau infrastruktur pos,
komunikasi dan informatika untuk memperluas
aksesibilitas masyarakat terhadap informasi
dalam rangka mengurangi kesenjangan
informasi.
3. Mendorong peningkatan aplikasi layananpublik dan industri aplikasi telematika dalam
rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan
industri aplikasi.
4. Mengembangkan standarisasi dan sertikasi
dalam rangka menciptakan iklim usaha yang
konstruktif dan kondusif di bidang industri
komunikasi dan informatika.
5. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta
pemberdayaan lembaga komunikasi dan
informatika pemerintah dan masyarakat.
6. Mendorong peranan media massa dalam rangka
meningkatkan informasi yang beretika dan
bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah
pembangunan bangsa.
7. Meningkatkan kualitas penelitian dan
pengembangan dalam rangka menciptakan
kemandirian dan daya saing bidang komunikasi
dan informatika.
8. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia
(SDM) bidang komunikasi dan informatika dalam
rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme.
9. Meningkatkan peran serta aktif Indonesia dalam
berbagai fora internasional di bidang komunikasi
dan informatika dalam rangka meningkatkan citra
positif bangsa dan negara.
10. Meningkatkan kualitas pengawasan menuju
terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good
governance).
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
35/98
35Berkomunikasi di Ruang Publik
T j
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
36/98
29 Berkomunikasi di Ruang Publik
Tujuan1. Tersedianya layanan komunikasi
dan informatika yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat(telekomunikasi, internet, pos dan media
massa) di seluruh desa di Indonesia.
2. Tercapainya penetrasi penyiaran radio
dan televisi sebesar 100% populasi,
dan penetrasi broadboand sebesar 50%
populasi.
3. Terselenggaranya layanan elektronik
pemerintahan di seluruh kantor
pemerintah kota/kabupaten/provinsi/
kementerian untuk keperluan layanan
informasi, interaksi dan transaksi yang
dipergunakan untuk minimal 100%
kegiatan layanan.
4. Tersedianya informasi publik di seluruh
unit pemerintah pusat dan daerah yang
dapat diakses oleh masyarakat.
5. Tersedianya sistem pengamanan
pelayanan komunikasi dan informatika
nasional untuk membangun ketahanan
masyarakat.
6. Tercapainya minimum 50% kandungan
lokal dalam sarana dan prasaranakomunikasi dan informatika.
7. Tercapainya sertikasi 50% tenaga kerja
TIK berbasis standar kompentensi kerja.
8. Tersedianya layanan komunikasi
dan informatika yang mendukung
peningkatan citra Indonesia di dunia
internasional.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
37/98
37Berkomunikasi di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
38/98
31 Berkomunikasi di Ruang Publik
Kini tidak ada lagi sentralisasi kekuasaan
dan dominasi komunikasi politik di ruang
publik. Seluruh warga dapat menyampaikan
aspirasinya melalui saluran komunikasi yang
beragam, mulai dari saluran komunikasi
media tradisional, media konvensionalhingga media baru yang berbasis internet.
Cara warga masyarakat (publik)
telah berubah dalam berinformasi dan
berkomunikasi, karena perubahan platform
dan revolusi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Jarak yang memisahkan
ruang publik dan ruang privat semakin
menyempit, bahkan kabur akibat
perkembangan TIK.
Media swasta lebih kerap menampilkan
konten yang kurang memberi apresiasi
terhadap capaian-capaian yang dilakukan
oleh penyelenggara pemerintahan/negara
dalam pembangunan.Di era modern dan demokratis ini tugas,
peran, dan fungsi kehumasan pemerintah
adalah memberikan layanan informasi
sebagai pemenuhan Hak Tahu Publik
dan mewujudkan keterbukaan informasi.
Kehumasan pemerintah juga memberikan
alternatif sebagai penyeimbang informasi di
tengah lautan informasi yang dikembangkan
Kerangka Kebijakan
Kehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
39/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 39
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
40/98
33 Berkomunikasi di Ruang Publik
oleh media swasta.
Sayangnya, dalam menjalankan tugas,
peran, dan fungsi kehumasan pemerintah
kurang didukung oleh akses informasi,anggaran, dan infrastruktur yang memadai.
Pada akhirnya lembaga kehumasan
pemerintah seolah-olah menjadi pemadam
kebakaran dari debat opini publik melalui
media massa. Bahkan tidak berkembang
sama sekali karena secara kebijakan top
leader tidak ditempatkan sebagai bagianyang penting. Tak jarang praktisi kehumasan
pemerintah hanya difungsikan sebagai
dokumentasi, protokol, dan pengumpul
kliping media massa.
Seharusnya praktisi kehumasan
pemerintah menyadari bahwa masyarakat
bangsa kita adalah masyarakat majemuk
yang terajut menjadi satu melalui berbagai
pertumbuhan alami dan dikelola dengan
berbagai kebijakan di bidang politik,
ekonomi, dan sosial-budaya.
Namun demikian dalam aspek informasimasih ada perbedaan dalam hal akses
sehingga muncul dikotomi antara elite
informasi yang memiliki akses ke media
massa dan masyarakat pinggiran yang tidak
paham terhadap debat dan kurang diberi
akses informasi.
Disinilah tantangan layanan informasiharus dikembangkan praktisi kehumasan
pemerintah untuk menjembatani perbedaaan
tersebut, serta mengelola informasi dan
menyediakan akses yang berkualitas.
Konsekuensinya perlu adanya perubahan
cara berpikir praktisi kehumasan pemerintah
dalam era komunikasi publik yang sedang
berubah. Pemerintah bukan lagi menjadi
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
41/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 41
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
42/98
35 Berkomunikasi di Ruang Publik
sumber utama informasi. Praktisi kehumasan
pemerintah dituntut menggunakan
pendekatan baru yang lebih berpihak pada
kepentingan dan kebutuhan publik.Upaya memberi akses informasi kepada
publik bukanlah hal yang mudah, karena
pengelola media massa cenderung
mengangkat isu-isu publik dengan
narasumber dari kalangan elite. Padahal
media harusnya mengangkat hajat hidup
orang banyak dan memberi ruang padahak tiap warga negara untuk mengontrol
jalannya pemerintahan. Tanpa media/pers,
masyarakat tidak dapat mempengaruhi
proses pengambilan kebijakan. Tanpa pers,
pemerintah juga sulit menangkap realitas
dan aspirasi yang berkembang di masyarakat
(Sudibyo, 2002).
Bagaimanapun fungsi pelayanan
informasi publik, saat ini dalam batas-batas
tertentu diperankan oleh media massa,
lembaga swadaya masyarakat, dan kelompok
komunitas.Namun harus diakui dalam proses
komunikasi kebijakan dan program
pemerintah yang dilakukan elemen-
elemen masyarakat tersebut terdapat tiga
kecenderungan yaitu:
Pertama, dalam banyak kasus media
massa, kalangan LSM, dan kelompokkomunitas tidak mengkomunikasikan
kebijakan dan program pemerintah
dan negara secara akurat, lengkap, dan
seimbang.
Kedua, keterbatasan ruang atau waktu
media massa membawa konsekuensi
keterpinggiran konten informasi kebijakan
dan program pemerintahan/negara. Ruang
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
43/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 36
Sebuah Komunitas Kampung Mediadi Dusun Paok Dandak, Desa Durian,Kecamatan Janapria, Lombok Tengah,
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
44/98
37 Berkomunikasi di Ruang Publik
media massa cenderung diisi oleh hiburan
ketimbang dengan informasi mengenai
kebijakan dan program pemerintahan/
negara.
Ketiga, secara geogras masih banyak
daerah-daerah di Indonesia yang belum
terjangkau media cetak, media penyiaran,
dan media online.
Kondisi dan situasi tersebut harus
ditanggulangi kehumasan pemerintah
dengan cara memastikan jangkauan,penyebaran, dan pelayanan informasi ke
seluruh wilayah dan lapisan masyarakat.
Untuk merealisasikan pemerataan akses
informasi tersebut, kehumasan pemerintah
perlu menyediakan paket-paket informasi
yang mudah, murah, menarik, cepat, dan
akurat.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
45/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 38
Kampung Media berupaya
mendorong setiap warga mengaksesinformasi yang bermanfaat.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
46/98
39 Berkomunikasi di Ruang Publik
Kemampuan kehumasan pemerintah
untuk menjawab tantangan dalam memenuhi
pelayanan informasi ke seluruh wilayah dan
lapisan masyarakat menjadi mungkin karena
faktor kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) modern.
Kemajuan TIK semakin canggih dengan
munculnyagadgetbaru yang memungkinkan
semua orang berhubungan dengan siapa
saja (many to many), di mana saja (dengan
menggunakan mobile media) dan kapan
saja (real time). Humas pemerintah perlu
mengikuti dan memanfaatkan fenomenaini sehingga tidak ketinggalan menghadapi
kecepatan arus informasi yang berkembang
dalam masyarakat.
Seiring dengan itu maka kehumasan
pemerintah tidak dapat lagi menggunakan
cara-cara konvensional. Kehumasan
pemerintah perlu beradaptasi sebagaimana
institusi swasta yang menggunakan media
berbasis internet untuk mengelola reputasi
positif.
Sementara itu, publik dalam berinformasi
dan berkomunikasi telah memanfaatkan
perangkat TIK yang memiliki banyak
aplikasi untuk memproduksi, berbagi, dan
berkolaborasi informasi.Kini setiap warga negara memiliki
kesempatan untuk menjadi reporter dan
TIK dan Kehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
47/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 40
kualitas layanan informasi kepada
masyarakat.Dengan memanfaatkan TIK praktisi
kehumasan pemerintah semakin mudah
produser informasi. Begitu pula halnya
dengan praktisi kehumasan pemerintahdapat berbuat hal yang sama untuk
memeratakan jangkauan dan meningkatkan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
48/98
41 Berkomunikasi di Ruang Publik
mengajak partisipasi publik dalam proses
perumusan, pelaksanaan, dan pengawasan
kebijakan publik.
Praktisi kehumasan pemerintah dalam
rangka optimalisasi pelibatan publik dapat
memanfaatkan tur-tur media berbasis
internet. Di sinilah peran praktisi kehumasan
pemerintah memanfaatkan jejaring internet
dan e-reporting yang dapat berkomunikasi
dan berinteraksi langsung kepada warga di
situs webatau melalui e-maildan teknologidigital lainnya (Lee, 2007).
Pemanfaatan dan pemberian akses
informasi yang terbaik dan tepat tersebut
merupakan salah satu cara memperkuat
masyarakat sipil (civil society) menuju
masyarakat yang demokratis. Masa depan
demokrasi adalah proses yang tiada
henti; elemen-elemen demokrasi akan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
49/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 42
muncul dan berkembang dalam berbagai
tingkatan dan tahapan dengan tingkat
kecepatan yang berbeda-beda di setiap
negara. Perubahan demokrasi juga bergerakmenuju arah yang berbeda, bisa menjadi
semakin demokratik dan bisa juga semakin
tidak demokratik. (Diamond, 1999).
Dalam proses konsolidasi demokrasi
terdapat dua tantangan besar, yaitu
adanya ketidakseimbangan informasi danketidakmerataan akses informasi kepada
masyarakat.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
50/98
43 Berkomunikasi di Ruang Publik
Secara asasi penyediaan alternatif
informasi dan pemerataan informasi menjadi
sangat penting dalam konsolidasi demokrasi.
Oleh karena itu, kehumasan pemerintah
juga perlu memberi ruang akses kepada
publik sekaligus untuk lebih memahami dan
merespon aspirasi publik secara cepat dan
akurat.
Indeks Demokrasi ASEAN 2011Semakin tinggi nilai, semakin baik kualitas demokrasi
Kehumasan pemerintah dalam merespon
kebutuhan dan aspirasi publik dapat
memvariasikan penggunaan media (media
cetak, media penyiaran, media online, dan
sebagainya) serta memaksimalkan perangkat
kemajuan TIK, seperti misalnya Facebook,
Twitter, Youtube, dan aplikasi media sosial
lainnya.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
51/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 51
Esensi kehumasan
pemerintah adalahmampu mengatakan yangbenar itu benar,
yang salah itu salah,namun
mengkomunikasikanyang salah itu
dengan cara yang benar.
Freddy H. Tulung
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
52/98
45 Berkomunikasi di Ruang Publik
Implementasi
Kehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
53/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 46
Perkembangan informasi dan wacana
di masyarakat, baik secara langsung atau
melalui media massa, bagaikan deret ukur,
solid dan fokus. Sementara itu, penanganan
dan pengelolaan informasi atau isu publik
oleh kehumasan pemerintah cenderung
seperti deret hitung, kurang solid, dan belum
fokus. Kondisi ini menuntut penanganan dan
respon yang sistematis dan terukur.
Dari segi substansi, boleh dikata informasi
yang berkembang di masyarakat
kurang mengedepankan
nilai-nilai kebersamaan(shared value) sebagai
bangsa seperti
mutual understanding, mutual respect,
mutual interest, mutual beneft, egalitarian,
inklusivitas, humanitarian sehingga
berpotensi menimbulkan disinformasi bagi
masyarakat dan dapat menurunkan tingkat
legitimasi Pemerintah/Negara.
Dalam konteks penyebaran dan
pemerataan informasi publik ke seluruh
lapisan masyarakat dibutuhkan aktivitas
pelancaran arus informasi publik. Salah
satu elemen bagi terciptanya pelancaran
arus informasi publik adalah penetapan
agenda setting, terciptanya jaringankomunikasi, koordinasi antar lembaga-
lembaga pemerintahan di pusat dan daerah
Strategi Kehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
54/98
47 Berkomunikasi di Ruang Publik
dalam penyediaan dan pelayanan informasi
publik, serta terciptanya program komunikasi
yang terkoordinasi dan berkelanjutan antara
lembaga publik dengan masyarakat.
Mengingat kondisi pengetahuan
masyarakat yang beragam dan jangkauan
geogras yang sangat luas, pemerintah
(pusat) secara bertahap mempersiapkan
sarana-sarana dan saluran-saluran komunikasi
dan informasi yang mendukung pemanfaatan
teknologi informasi untuk peningkatan kualitaspenyebarluasan informasi.
Penyebarluasan informasi publik yang
efektif perlu melibatkan publik pemanfaatan
berbagai sarana dan media komunikasi
pemerintah sehingga masyarakat mengetahui,
memahami, dan mendukung program dan
kebijakan pembangunan pemerintahan/
kenegaraan.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
55/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 48
Dalam implementasi kehumasan
pemerintah, paling tidak dijumpai tiga
persoalan yang berkembang dalam realitas
kepemerintahan dan kenegaraan. Secara
umum, ada kesan bahwa seolah-olah
pemerintah/negara baru bekerja karena
adanya tekanan media atau tekanan opinipublik.
Pemberitaan negatif secara terus menerus
dapat membentuk opini publik seolah-
olah pemerintah tidak bekerja. Akibatnya,
masyarakat memandang buruk terhadap
kinerja pemerintah. Dalam jangka panjang,
hal itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat kepada pemerintahan/negara.
Pokok persoalan pertama adalah aspek
mensinergikan informasi publik. Poinnya
adalah bagaimana agar pemerintah jangan
menari-nari di atas tabuhan gendang orang
lain. Diperlukan sinergitas informasi publik
yang sifatnya lintas kementerian/lembaga
atau isu lintas sektoral/cross cutting issues.Pada saat media swasta secara serempak
mengangkat sebuah isu spesik dan terus
menerus kepada publik, perlu rasanya
pemerintah juga secara bersama-sama
merespon isu media tersebut dalam satu
kesatuan sudut pandang sebagai agenda
setting pemerintah atau negara yang
disepakati bersama.
Problematika dan PeranKehumasan Pemerintah
P l k d d l h b i d i k l i h /k
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
56/98
49 Berkomunikasi di Ruang Publik
Persoalan kedua adalah bagaimana
membentuk opini publik dengan pembuatan
agenda setting versi pemerintah. Dalam ruang
publik berlaku prinsip bahwa media adalah
ruang publik. Barang siapa yang paling
banyak mengisi ruang publik, ia memenangi
opini publik dan menguasai agenda publik.
Mengimbangi agenda setting di ruang
publik sangat dibutuhkan pada saat begitu
kuatnya tren penilaian subjektif yang apriori
terhadap kinerja lembaga pemerintah ataunegara. Tidak heran muncul anggapan,
bahwa kinerja kurang menonjol gaungnya di
ruang publik.
Kesuksesan pemerintah/negara kurang
diangkat media atau kurang memperoleh
porsi di media massa secara memadai atau
baik. Fakta memperlihatkan bahwa sebanyak
83% pemberitaan media massa bersumber
dari kalangan pemerintahan/kenegaraan,
akan tetapi 67% agenda berita ditentukan
atau dibingkai oleh media. Framing atau
pembingkaian itu acapkali mengarah pada
penggambaran yang kurang menguntungkan
bagi kalangan pemerintah/kenegaraan.
Akhirnya, pemerintah dituntut untuk
melakukan optimalisasi jaringan komunikasi
dan informasi nasional. Sarana komunikasi
dan diseminasi yang dimiliki pemerintah
sudah saatnya dioptimalkan dengan berbagaicara demi mendukung tercapainya tujuan
kehumasan pemerintah/negara.
Semua jaringan komunikasi dan
diseminasi diberdayakan untuk satu tujuan:
government by publicity. Melalui jaringan
tersebut semua kebijakan dan kinerja
pemerintah dipublikasikan seluas-luasnyakepada masyarakat untuk diketahui dan
memperoleh dukungan publik.
Tiga Problematika dan Peran
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
57/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 50
Humas perlu bersinergi dalam
membentuk agenda setting dengan
menentukan tema sentral isu nasional untuk
melengkapi informasi-informasi sektoral.
Karena itu, paradigma kerja kehumasan
pemerintah harus dua arah. Konsekuensinya
humas pemerintah/negara harus lebih
mendengarkan masyarakat; memfasilitasi
prasarana dan sarana komunikasi masyarakat,
dan membangun komunikasi dialogis.
KehumasanPemerintah
Tiga Problematika dan Peran
Kehumasan Pemerintah
MensinergikanInformasi
Publik
Membentuk opinipublik dengan pembuatan
agenda setting untukpemerintah
Optimalisai JaringanKomunikasi dan
Informasi Nasional
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
58/98
51 Berkomunikasi di Ruang Publik
Dalam rangka mengimbangi pemberitaan
media, Humas Pemerintah harus pro-aktif dan
antisipatif sehingga informasi media menjadi
lebih proporsional. Sikap demikian, selaras
dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance) yang menekankantransparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
masyarakat.
Esensi kehumasan pemerintah adalah
telling the government to the public.
Menceritakan presiden dan pemerintah
kepada rakyatnya. Yang benar itu benar, yang
salah itu salah, namun mengkomunikasikanyang salah itu dengan cara yang benar.
Tujuan kehumasan pemerintah tersebut
merupakan anak tangga meraih peningkatan
citra positif lembaga pemerintahan atau
kenegaraan. Gambaran baik sedemikian
itu hanya diraih apabila aparat pemerintah
atau aparat negara mampu memenuhi haktahu publik dan secara memuaskan dapat
mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam
perumusan, pelaksanaan, dan pengawasan
kebijakan publik.
Dengan demikian, paradigma tersebut
membuat kerja kehumasan pemerintah
berlandaskan kaidah-kaidah:o Menyampaikan kebenaran, humas
Tujuan Kehumasan Pemerintah
Tujuan Kehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
59/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 52
menyampaikan berita yang benar.
o Menjelaskan kepada rakyat, humas harus
merencanakan dan melaksanakan kegiatan
komunikasi secara terus menerus.
o Menggunakan bahasa yang tepat, efektif
dan positif.
o Menggunakan aneka sarana komunikasi
dan perkembangan teknologi informasi.
Intinya, humas pemerintah harus bisa
menyampaikan kebijakan dan program
pemerintah dengan jelas dan sederhanasehingga mudah dipahami masyarakat. Ia
bukan sekadar harus bisa menyampaikan
sebuah kebijakan atau program, melainkan
latar belakang mengapa tindakan itu
diambil, apa tujuannya, dan apa pentingnya
bagi masyarakat. Hanya dengan cara seperti
ini masyarakat bisa memahami, menerima,
mendukung serta berperan serta dalam
kebijakan dan program yang dijalankan.
Kesemuanya itu perlu adanya koordinasi
antar lembaga komunikasi dan informasi,
serta kehumasan pemerintah dalam rangkapelaksanaan program melalui kemitraan, baik
Kehumasan
Pemerintah
Mengakomodasiaspirasi masyarakat
dalam perumusankebijakan publik
Meningkatkan
citra positiflembaga
Tujuan Kehumasan Pemerintah
bottom up (masyarakat dan pemerintah)
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
60/98
53 Berkomunikasi di Ruang Publik
bottom up (masyarakat dan pemerintah)
maupun horizontal (antar masyarakat).
Kehumasan pemerintah perlu terus
bersinergi di antara kementerian/lembaga
dalam menginformasikan kinerja atau
capaian pembangunan.
P B M di
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
61/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 54
Untuk mencapai tujuan kehumasan
pemerintah, mau tidak mau, kata kunci
tindakan yang penting dilaksanakan segera
adalah meningkatkan jumlah coverage
informasi yang ada sekarang ini dengan
melakukan intensikasi dan ekstensikasi
konten-konten informasi untuk diarahkanmendukung kebijakan dan program
penyelenggara pemerintahan/negara.
Paling tidak ada enam (6) jenis media
yang digunakan dalam berkomunikasi dan
berinformasi dalam kerangka melaksanakan
sosialisasi, edukasi, dan edukasi isu-isustrategis bangsa/negara/publik kepada
seluruh lapisan masyarakat. Selama ini,
Ditjen IKP Kemkominfo telah memanfaatkan
beragam media untuk menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat dan
berkomunikasi di ruang publik, yakni
media cetak, media penyiaran, media tatap
muka, media luar ruang, media tradisional
(pertunjukan rakyat), dan media online/media dalam jaringan.
Pilihan jenis media yang digunakan dalam
menyampaikan isi pesan informasi publik
disesuaikan dengan latar belakang dan
kondisi nyata khalayak sasaran (status sosial
ekonomi, geogras/wilayah tempat tinggal,demogras-sosiogras, ataupun psikogras
terhadap isu-isu publik aktual).
Penggunaan Beragam Media
Media Cetak
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
62/98
62 Berkomunikasi di Ruang Publik55 Berkomunikasi di Ruang Publik
Media Cetak,adalah sarana penyebaran informasi
kepada pihak lain dengan menggunakan
teks, gambar, foto, gras, bagan, ataugabungan hal-hal tersebut. Sebagai contoh
ragam media cetak adalah koran, majalah,
tabloid, poster, leaet, brosur, atau buku.
Media Penyiaran,adalah sarana diseminasi informasi yang
dikemas sebagai program atau acara siaran
kepada khalayak luas (pemirsa/pendengar)
berupa audio (suara) dan/atau audio-visual
yang dipancarkan melalui Lembaga Penyiaran
Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga
Penyiaran Komunitas. Media penyiaran
berupa radio ataupun televisi, baik yang
bersifat lokal, nasional, maupun berjaringan.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
63/98
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
64/98
57 Berkomunikasi di Ruang Publik
Media
Tatap Muka,adalah penyampaian informasi secaralangsung kepada sasaran khalayak.
Penyebaran dan/atau penyerapan informasi
media tatap muka dapat berupa Forum
Komunikasi, Pertemuan, Jumpa Pers, Media
Gathering, Seminar, Workshop, Diskusi, dan
sebagainya.
Media Luar Ruang
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
65/98
65Berkomunikasi di Ruang Publik
Media Luar Ruang,adalah sarana penyampaian informasi
dengan memanfaatkan area publik yang
sering diakses masyarakat. Isi pesan medialuar ruang bersifat singkat dan memikat
dapat berupa baliho, banner, spanduk,
umbul-umbul, videotron, Plasma, ataupun
eksibisi/pameran tematik.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
66/98
66 Berkomunikasi di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
67/98
Berkomunikasi di Ruang PublikBerkomunikasi di Ruang Publik 60
MediaPertunjukan Rakyat,
adalah medium penyampai informasi
menggunakan pergelaran kelompok
pertunjukan rakyat atau sejenisnya yang
komunikatif dengan sasaran khalayak.
Contohnya, sandiwara, wayang, campur sari,
lawak, mahidin, petta puang, randai, lenong,
reog, berbalas pantun, bonres, ketoprak,ludruk, dan lain-lain.
Media Online/
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
68/98
68 Berkomunikasi di Ruang Publik
MediaOnline/Internet,
adalah sarana diseminasi informasi yang
bersifat digital, multimedia (konvergensi)
dengan karakteristik yang bersifat jaringan
(terhubung ke seluruh penjuru dunia) dengan
menggunakan perangkat komputer, gadget,
perangkat penyiaran, dan internet.
Media modern ini dapat diamati dari
pemanfaatan website, portal, blog, jejaringsosial, atau yang aplikasinya populer dengan
nama facebook, twitter, wordpress, youtube,
skype, portal kantor berita nasional Antara,
portal berita Infopublik.org, dan lain-lain.
Secara keseluruhan, cakupan strategi mendukung program penyelenggaraan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
69/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 62
Kehumasan Pemerintah mampu
mengidentikasi tiga persoalan utama di
ruang publik yang harus dikelola dalam
rangka mencapai tujuan, yaitu untuk
memenuhi hak tahu publik, mengakomodasi
aspirasi masyarakat, dan meningkatkan citra
positif lembaga pemerintah/negara.
Legitimasi pemerintahan akan mampu
diraih dengan memproduksi informasi
publik yang edukatif, mencerahkan,memberdayakan, dan menanamkan rasa
cinta Tanah Air dalam kerangka NKRI.
Agar tujuan ini tercapai, maka perlu
dilakukan peningkatan jumlah informasi dan
coverageinformasi dengan cara intensikasi
dan ekstensikasi informasi untuk
negara dengan memanfaatkan berbagai
jenis media.
Strategi Kehumasan Pemerintah
merupakan panduan pengelolaan informasi,
tata kelola komunikasi publik, dan
pengelolaan kehumasan pemerintah.
Efektivitas strategi memerlukan adanya
dukungan berupa kelembagaan, yaitu
tatanan sejumlah perangkat kelembagaan
untuk mencapai tujuan.Keberhasilan strategi juga bergantung
pada komitmen para pihak/pemangku
kebijakan, adanya kewenangan/legalitas,
akses/koordinasi, SDM cukup dan cakap,
serta sarana dan prasarana informasi dan
komunikasi publik.
T K l l K h P i h
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
70/98
63 Berkomunikasi di Ruang Publik
Agenda setting informasi pemerintahan/
kenegaraan dan penyebarluasan informasi
di ruang publik dikelola secara komprehensif
untuk memenuhi kebutuhan informasimasyarakat. Informasi yang telah dikemas
dalam materi publikasi tersebut disampaikan
kepada publik/masyarakat melalui sejumlah
simpul jaringan/saluran komunikasi.
Pilihan informasi yang dikemas dan
didiseminasikan tersebut berasal dari:
Laporan Kementerian; Laporan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK),
Laporan Monitoring media, dan Laporan
Khusus lainnya. Sebelumnya, informasi-
informasi tersebut diklasikasikan dan
dikemas berdasarkan kriteria tertentumenjadi isu strategis nasional.
Dalam penyelenggaraan pelayanan
informasi dan komunikasi publik, setiap
simpul jaringan diseminasi informasi yang
mendukung terciptanya pertukaran informasi
dua arah antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, serta masyarakat dalam
negeri maupun ke luar negeri.
Tata Kelola Kehumasan Pemerintah
ng
Tata Kelola Kehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
71/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 64
PUBLIK - MASYARAKAT
Pemanfaatan Media: Cetak, Penyiaran, Tatap Muka,Luar Ruang, Pertunjukan Rakyat,Online
LAPORAN1. Laporan Monitoring Media2. Laporan Kementerian3. Laporan LPNK4. Laporan Media Center Daerah5. Laporan Khusus
Perumusan Agenda Setting dan Penyiapan Materi Publikasi
Klasifkasi Isu Strategis
EVALU
ASI Jaringan Diseminasi Informasi Publik
Bakohumas Media Massa Media Publik Media Center Kemitraan
Agen
daSettin
Dis
eminasi
Perumusan Agenda Setting dan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
72/98
65 Berkomunikasi di Ruang Publik
Pola pelaksanaan layanan informasi dan
komunikasi publik mengacu pada manajemen
komunikasi publik yang di dalamnya terdapat
strategi pelayanan dan tata kelola pelayanan
informasi dan komunikasi publik. Dalam
manajemen itu, terdapat dua tahap yang
harus dilalui, yaitu (1) penetapan agenda
setting berdasarkan perkembangan terbaru
kemudian melakukan analisis data yang ada
untuk menentukan strategi komunikasi yang
mencakup sumber, pesan, media, khalayak,
dan efek (2) mekanisme diseminasi melalui
beberapa simpul diseminasi informasi.Agenda setting kebijakan adalah proses
dan mekanisme penetapan jenis informasi
tentang hasil kinerja pemerintahan yang
penting dan perlu untuk disampaikan
kepada masyarakat. Pemilihan isu strategis
bertujuan untuk memberikan kontribusi
kepada masyarakat sehingga tersedia
alternatif dan pengayaan informasi yang
beredar di masyarakat. Mekanisme yang
dilakukan untuk mendapatkan isu strategis
kebijakan pemerintah (capaian kinerja K/L)
vis a vis agenda settingmedia.
Dalam penetapan agenda setting,
strategi komunikasi yang mencakup tahapanumum desain komunikasi dapat sekaligus
PerumusanAgenda SettingdanPenyiapan Materi Publikasi
Memetakan Target Khalayak
Targetkhala akkegiatankom nikasic k p
Penentuan Isu Strategis (Agenda Setting)
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
73/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 66
Target khalayak kegiatan komunikasi cukup
beragam seperti organisasi masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat, perguruan
tinggi, organisasi profesi, media massa,sektor swasta, dan masyarakat luas.
Disamping itu, target khalayak juga
perlu menyasar kementerian/lembaga,
pemerintahan daerah, dan badan publik
agar terbentuk kesepahaman yang sama
terhadap isu-isu strategis yang dibahas.
Isi Pesan
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara
efektif banyak ditentukan oleh penentuan
strategi merancang pesan. Strategi
merancang pesan mencakup:
o Signing: cermat menggunakan bahasa
verbal dan non verbal, tulisan dangambar sesuai khalayak sasaran dan
Laporan
Lembaga
Internasional
-/+
+/-
-/+
+/-
Laporan
Capaian
Kinerja
Kementerian
KIB II
[Tone Cenderung
Negatif/-]
Agenda
Setting
Media Massa
[Tone Cenderung
Negatif/-]
Hasil Resonansi
Agenda Media
VS Kebijakan
Pemerintah Melalui
Media Monitoring
ditentukan. Tahapan itu mencakup (1)
memetakan target khalayak (2) isi pesan
dan strategi pengemasan pesan (3) memilih
media (4) menetapkan komunikator dan (5)
menetapkan target dampak.
dampak yang ingin dicapai.
o Framing: cermat menonjolkan inti
Menetapkan Komunikator/Narasumber
Komunikator bertindak menyampaikan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
74/98
67 Berkomunikasi di Ruang Publik
o Framing: cermat menonjolkan inti
pesan yang akan disampaikan sesuai
khalayak sasaran dan dampak yang
ingin dicapai.o Priming: cermat mengatur konteks
waktu dan tempat dalam menyampaikan
pesan sesuai khalayak sasaran dan
dampak yang ingin dicapai
Memilih Media
Media komunikasi yang digunakan
mencakup media penyiaran, media
cetak, media baru/online/internet, media
tatap muka, media luar ruang, dan
media tradisional/pertunjukan rakyat.
Pemanfaatan media tersebut disesuaikan
dengan tujuan komunikasi, target sasaran,
dan isi pesan.
Komunikator bertindak menyampaikan
isi pesan kepada khalayak. Oleh karena
itu, komunikator harus memiliki kriteria
memadai yang mencakup kewenangan/otoritas, kredibilitas, integritas, kompeten,
kedekatan dengan komunitas, atraktif/
menarik, dan antusias.
Menetapkan Target Dampak
Dampak yang diharapkan dengan
kehadiran layanan informasi dan
komunikasi publik mencakup:
o Aspek kognitif/awareness: terbentuknya
kesadaran dan pengetahuan mengenai
isi pesan.
o Aspek afektif/sikap: terbentuknya sikap
yang mendukung isi pesan
o Aspek konatif/perilaku: terbentuknyaperilaku yang mendukung isi pesan.
Optimalisasi Jaringan Diseminasi
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
75/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 68
Agenda setting pemerintah/negara
yang siap dipublikasikan diteruskan atau
disampaikan ke publik melalui lima simpul
jaringan diseminasi informasi publik yang
telah dibentuk. Optimalisasi jaringan
penyampaian informasi publik dilakukan
melalui kegiatan-kegiatan komunikasidi ruang publik melalui berbagai simpul
jaringan.
1. Simpul Badan Koordinasi Kehumasan
(Bakohumas). Anggota Bakohumas
adalah para Humas Kementerian/LPNK,
Humas BUMN, maupun humas pemerintah
daerah. Bakohumas beranggotakan
Optimalisasi Jaringan DiseminasiInformasi Publik
Apabila dikalkulasi potensi jangkauan ke
publik melalui website seluruh Bakohumas
Jaringan BAKOHUMAS
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
76/98
69 Berkomunikasi di Ruang Publik
sekitar 824 humas dari 34 kementerian atau
setingkat, 28 LPNK, 88 lembaga non struktural,
33 provinsi, 398 kabupaten, dan 93 kota.
Diharapkan Bakohumas selain
mempublikasikan informasi publik yang
bersifat sektoral, juga menyampaikan materiisu lintas sektoral secara terkoordinasi.
publik melalui website seluruh Bakohumas,
maka sebesar 8,3 juta pengakses akan
menerima informasi publik pemerintah yang
bernilai positif.
Pentas Jalur Jumlah
BAKOHUM
AS Kementerian 34
LPNK (28) dan Lembaga Non
Struktural (88)
116
BUMN 150
Pemerintah Daerah
524Media tatap MukaJejaring Sosial
824 HUMAS Hits Website BAKOHUMAS = 8.3 Juta/Hari
HUMAS BerfungsiVirtual Spin Doctor
Agenda Setting
Humas K/L 1
Penggunaan MediaLuar Ruang - Tradisional - Cetak - Penyiaran - Tatap Muka - Media Online
PUBLIK
Humas K/L 2 Humas K/L 3 Humas K/L 4
Badan KoordinasiHubungan Masyarakat
(BAKOHUMAS)Kementerian/LPNK
Reposisi
Fungsi HumasMenyampaikan
materi isu sektoral
IsuSektoral
IsuSektoral
IsuSektoral
IsuSektoral
Isu LintasSektoral
Isu LintasSektoral
Isu LintasSektoral
Isu LintasSektoral
Fungsi HumasMenyampaikanmateri isu lintassektoral secaraterkoordinasi
adlibs, dan sejenisnya.
Bila simpul jaringan media massa dari2. Simpul Media Massa. Penyampaian pesan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
77/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 70
Bila simpul jaringan media massa dari
yang tradisional hingga modern sifatnya
secara optimal pemakaiannya untuk
diseminasi informasi, maka teridentikasi7.211 saluran dengan coverage sasaran
khalayak sebanyak 67.9 juta orang.
2. Simpul Media Massa. Penyampaian pesan
informasi publik kepada publik dapat
memanfaatkan media massa --media
yang memungkinkan informasi langsungtersebar ke orang banyak/massa-- untuk
mengoptimalisasikan jangkauan ke
publik, utamanya publik yang mampu
membaca dan kalangan terdidik.
Simpul jaringan media massa ini
dalam kegiatan diseminasi informasi
publik dapat berupa aktivitas penerbitan
surat kabar, pemutaran lm, program
acara radio dan televisi yang secara khusus
dikemas untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Adapun dari segi kecepatan
dan kedalaman informasi publik, simpul
media massa dapat menyediakan slotpemberitaan, talkshow, running text,
Jaringan Media Massa
Pentas Jalur Jumlah
MediaMassa
Media PertunjukanRakyat
4.000
Media Cetak 900
Media Penyiaran TV/Radio Nasional
11
Media Penyiaran TV/Radio Lokal (ATLI/JRKI)
2.300
Media tatap Muka N.A.
Jejaring Sosial 43,1 Juta Facebook *)19,5 Juta Twitter **)5,3 Juta Blog ***)
7.211 Saluran67,9 Juta Khayalak
*) checkfacebook, 20 Januari 2012**) AWorld of Tweet 2012
***) Stratego-corp 2012
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
78/98
78 Berkomunikasi di Ruang Publik
3. Simpul Jaringan Media Publik.
Media publik merupakan media yang
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
79/98
Berkomunikasi di Ruang Publik
72
Untuk mendapatkan versi digital dari
produk cetak Ditjen Informasi danKomunikasi Publik silakan kunjungiwww.infopublik.org
Media publik merupakan media yang
dikelola dengan menggunakan anggaran
negara. Simpul jaringan media publik
memiliki 50.000 saluran.
Jaringan penyebaran komunikasi ini
tersebar dalam jalur-jalur komunikasi
berbasis portal berita seperti Lembaga
Kantor Berita Nasional dan Infopublik.
org, juga diseminasi informasi publik
melewati jalur TVRI dan RRI nasional,tabloid Komunika dan jurnal Dialog
yang dicetak dalam oplah tertentu untuk
sarana penyebaran informasi publik berisi
isu-isu strategis.
4. Simpul Jaringan Media Center. Media
Center adalah pusat atau sarana
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
80/98
73 Berkomunikasi di Ruang Publik
Center adalah pusat atau sarana
pengelolaan komunikasi dan informasi
berbasis teknologi atau berbasis
internet (online) yang digunakan untuk
menghimpun, mengolah, menyediakan,
menyebarluaskan informasi pemerintahan
pusat dan pemerintahan provinsi/
kabupaten/kota kepada masyarakat
serta menampung umpan balik dari
masyarakat atas kebijakan pemerintah.Media Center dibentuk sebagai salah
satu upaya dukungan dalam pertukaran
informasi antara instansi pusat dan
daerah. Upaya ini adalah salah satu
bagian upaya pemerintah memastikan
bahwa setiap warga negara mendapatkan
informasi tentang kebijakan-kebijakanlembaga negara secara tepat, cepat, dan
akurat melalui kerjasama antar instansi
pemerintah/swasta/lembaga.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
81/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 74
Sejak 2007 Ditjen IKP Kemkominfo
telah melakukan koordinasi dan
kerjasama pembangunan dan penguatanMedia Center. Hingga tahun ini, ada
sebanyak 130 Media Center di 33 provinsi
dan 97 kabupaten/kota, serta 4 lembaga/
organisasi.
Pengelolaan dan pemanfaatan Media
Center dapat dikembangkan sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan
setiap daerah Provinsi, Kabupaten
dan Kota. Pengembangan tersebut
tidak lepas dari situasi riil yang sedang
dihadapi atau menurut para stakeholder
daerah terkait cukup berpotensi terjadi
di wilayah kewenangannya. Maka dariitu, penerapan Media Center dapat
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
82/98
82 Berkomunikasi di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
83/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 76
dikembangkan menjadi dua jenis, yaitu
Media Center Peristiwa Khusus dan
Media Center Situasi Krisis.
Media Center Peristiwa Khusus adalah
pusat informasi yang diselenggarakanuntuk mendukung kelancaran dan
kesuksesan kegiatan-kegiatan khusus
pada tingkat nasional, regional dan
internasional. Misalnya Media Center
Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010,
ASEAN Regional Forum Disaster ReliefExercise (ARF DiREx) 2011 di Manado,
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2011 di
Bali, Sail Morotai-Belitong 2011 dan lain
Pada situasi krisis atau tanggap darurat,
media center ini harus didirikan sesegera
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
84/98
77 Berkomunikasi di Ruang Publik
sebagainya.
Sementara itu, Media Center Situasi
Krisis terkait permasalahan korban jiwadan dampak kerugian atau kerusakan
yang timbul. Situasi krisis tersebut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu krisis akibat
bencana alam dan akibat konik sosial,
politik dan keamanan.
Media Center Situasi Krisis
menekankan pada diseminasi secara
cepat, tepat dan akurat semua informasi
yang berkaitan dengan perkembangan
situasi krisis dan penanganan pascakrisis.
mungkin pada kesempatan pertama oleh
pengelola media center di mana peristiwa
situasi krisis tersebut terjadi. Sebagai contoh media center daerah
yang pernah berkolaborasi dengan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
RI adalah pendirian media center ketika
terjadi bencana tsunami Nanggroe Aceh
Darussalam tahun 2004, gempa bumi
Yogyakarta DIY dan Padang Sumatera
Barat tahun 2006, dan erupsi Gunung
Merapi di DIY dan Jawa Tengah tahun
2010.
Optimalisasi simpul jaringan kemitraan
komunikasi mampu mengantarkan informasi
5. Simpul Jaringan Kemitraan Komunikasi.
Kerjasama diseminasi informasi dengan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
85/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 78
publik kepada 84.7 juta sasaran khalayak,
dengan bekal sebanyak 146.880 saluran
komunikasi.
membangun dan mengembangkan
jaringan mitra-mitra strategis. Misalnya
organisasi masyarakat (ormas)keagamaan, berbasis pekerjaan,
organisasi profesi; lembaga sosial, LSM/
NGO, perguruan tinggi/akademisi,
dunia usaha, asosiasi telekomunikasi,
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM),
Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)
dan Mobile PLIK (MPLIK).
Kemitraan merupakan bentuk
kerjasama yang saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling menguntungkan
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan,
dan kepercayaan antara Pemerintah
dengan lembaga-lembaga komunikasidalam rangka diseminasi informasi.
Pentas Jalur Jumlah Mitra
Kemitraan
Ormas 20 Juta10 Juta15 Juta16 Juta15 Juta
Muslimat NUAisyiyah MuhammadiyahFortindoMasyarakat NelayanKNPI
Lembaga/LSM/NGO
17 Juta70 Ribu10 Ribu
29200 Stasiun
PramukaKarang TarunaOSIS SMA
BNNJRKI-Radio Komunitas
PerguruanTinggi
50200
Perguruan TinggiBEM Nusantara
Dunia Bisnis/Usaha
20.00012510
KadinPRSSNI, ARSLI, ATVLIATVSI
Dunia Profesi 331505,2 Juta
PWI PUsatMedia WatchBlogger
Asosiasi Telko 28 Kelompok
7 Jalur84,7 Juta Khalayak146.880 saluran
PusatlayananInformasi
5.6005.7481.90732.800
Kelompok Informasi MasyarakatPLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan)Mobile PLIKDesa Berdering
Jaringan Kemitraan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
86/98
86 Berkomunikasi di Ruang Publik
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
87/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 87
Pada dasarnya kehumasan pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
88/98
88 Berkomunikasi di Ruang Publik
Pada dasarnya, kehumasan pemerintahmengandaikan adanya hubungan
harmonis antara pemerintah denganmasyarakat.
Oleh karena itu, strategi dan tatakelolakehumasan pemerintah merupakantanggung jawab bersama.
Pemerintah selaku penyedia informasidan masyarakat sebagai pengaksesdan pengguna informasi untukdigunakan mendukung kegiatanyang produktif menuju masyarakatinformasi.
Freddy H. Tulung
Agenda Bersama MengembangkanKehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
89/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 82
Peran serta publik dalam komunikasi
publik bukan semata-mata sebagai sasaran
khalayak atau penerima informasi semata.
Yang tidak kalah pentingnya, pelaku
kehumasan pemerintah wajib melibatkan
masyarakat/publik dalam perumusan,
pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan
publik. Proses kebijakan publik sedemikian
itu memiliki peluang memperoleh legitimasi
atau pengakuan dari masyarakat.
Oleh karena itu, pengembangan desain
peran serta publik harus diraih oleh pelaku
kehumasan pemerintah. Agar lebih efektif,peran serta publik dapat mengacu pola
berikut: pelibatan publik penguatan akses
pemberdayaan komunitas pengembangan
kontribusi swasta.
1. Pelibatan Publik. Pelayanan informasi
dan komunikasi publik memerlukan
keterlibatan lembaga pemerintah dan
lembaga penyiaran (publik, swasta,
komunitas) dan lembaga kemasyarakatan
di bidang komunikasi dan informasi.
Pemanfaatan lembaga kemasyarakatan,
termasuk media tradisional, media
komunitas, dan media kemasyarakatan
lain membantu percepatan danketepatan penyebaran informasi.
Kehumasan Pemerintah
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
90/98
90 Berkomunikasi di Ruang Publik
teknologi informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan nilai ekonomi
kehidupannya
2. Penguatan Akses. Penguatan akses
publik dilakukan melalui penguatan
simpul-simpul komunitas peduli
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
91/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 84
kehidupannya.
4. Pengembangan Kontribusi Swasta.
Upaya terpadu pelayanan informasi dankomunikasi publik perlu melibatkan
kemitraan sektor swasta melalui
Corporate Social Responsibility (CSR)
dan jenis-jenis pendanaan lainnya. CSR
belum dimanfaatkan secara signikan
guna mendukung program pelayanan
informasi dan komunikasi yang lebih
baik.
Kehumasan Pemerintah efektif bila
melibatkan partisipasi masyarakat,
berakselerasi dengan perkembangan
teknologi informasi, dan tersedianya
konten informasi positif dalam berbagaiformat dan kemasan publikasi. Pada
simpul simpul komunitas peduli
informasi dan komunikasi publik dan
pembentukan jaringan layanan informasidan komunikasi publik.
3. Pemberdayaan Komunitas. Tiga
tahap pengembangan informasi dan
komunikasi publik basis komunitas,
pertama, menyiapkan sumberdaya
manusia melalui pelatihan dan
pembentukan komunitas pengawal
konten informasi publik melalui media
yang diterima warga komunitas. Kedua,
penguatan kualitas budaya komunitas
dengan memberi aneka keterampilan
teknis dan sejenisnya. Ketiga, memberikan
nilai tambah keberlangsungan komunitasdalam pemanfaatan perangkat berbasis
dasarnya, kehumasan pemerintah
mengandaikan adanya hubungan harmonis
antara pemerintah/negara dengan
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
92/98
85 Berkomunikasi di Ruang Publik
antara pemerintah/negara dengan
masyarakat/warga.
Oleh karena itu, strategi dan tatakelolakehumasan pemerintah merupakan tanggung
jawab bersama, pemerintah selaku
penyedia informasi dan masyarakat/
publik/warga sebagai pengakses
dan pengguna informasi untuk
digunakan mendukung kegiatan
yang produktif menuju
masyarakat informasi.
Tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan
dalam menyampaikan informasi
publik dan komunikasi publik
dalam bingkai kerja kehumasan
pemerintah merupakan realitas yang akan
dihadapi.
Pada tataran agenda settings perlu
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
93/98
Berkomunikasi di Ruang Publik 86
Pada tataran agenda settings perlu
dipastikan secara baik mewadahi mekanisme
kesepakatan untuk menetapkan isu-isusektoral yang diangkat menjadi isu lintas
sektoral atau isu nasional. Bagaimana kita
bersama mampu menjaga Kementerian/
Lembaga/BUMN/Pemda memberi akses dan
secara kontinyu mengirimkan data/informasi
yang dibutuhkan. Serta, mengharuskankomitmen Kementerian/Lembaga/BUMN/
Pemda mengunggah informasi melalui
media diseminasi masing-masing.
Pada tataran diseminasi informasi,
diperlukan jaminan Kementerian/Lembaga/
BUMN mampu mempublikasikan informasiyang diperkuat dengan komitmen
Bakohumas dan Media Center Propinsi/Kabupaten/
Kota. Bagaimana mengkonsistenkan Kementerian/
Lembaga/BUMN mendiseminasikan agenda setting
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
94/98
87 Berkomunikasi di Ruang Publik
Lembaga/BUMN mendiseminasikan agenda setting
(isu lintas sektoral) melalui seluruh media yang dimiliki,
untuk melengkapi isu sektoralnya. Dan tidak kalahpentingnya adalah membuat komitmen pembiayaan
secara bersama untuk publikasi/sosialisasi/edukasi isu
lintas sektoral yang disepakati.
Akhirnya, pada tatataran SDM & infrastruktur
memang dibutuhkan dukungan SDM yang cukup
dan cakap. Ditambah dengan dukungan infrastrukturjaringan media Kementerian/Lembaga/BUMN dalam
rangka konektivitas dan sinergitas pemasyarakatan
agenda setting.
Bagaimana dalam situasi dan kondisi seperti itu, kita
bersama tetap optimistis dalam melihat masa depan.
Masa depan bersama sebagai bangsa Indonesia.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
95/98Cutlip, Scott M., Center, Broom. 2006. EffectivePublic Relations. New Jersey:Prentice Hall.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
96/98
89 Berkomunikasi di Ruang Publik
ReferensiDiamond, Larry. 1999. Developing Democracy:Toward Consolidation. Maryland: The JohnHopkins University Press.
Dwiyanto, Agus. (ed.). 2005. Mewujudkan GoodGovernance melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Jackson, Ira., Jane Nelson. 2003. Profts withPrinciples. New York: Broadway Business
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta:Erlangga
Kasali, Rhenald. 2000. Manajemen Humas.Cetakan ketujuh. Jakarta: Grati Pers.
Kesepakatan Bersama Menteri Dalam Negeri,Menkominfo dan Men PAN tentang RevitalisasiFungsi Humas pada Instansi Pemerintah,
Kesekretariatan Lembaga Negara, PemerintahanDaerah dan BUMN/D.
Lee. 2007. Review of Government Public Relations.United Kingdom: London Chamber of Commerceand Industry
Rencana Strategis Kementerian Komunikasi danInformatika 2011-2014.
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
97/98
90Berkomunikasi di Ruang Publik
and Industry.
Pedoman Umum Media Center, 2011. DirektoratKomunikasi Publik, Direktorat Jenderal Informasidan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasidan Informatika RI.
Permen Kominfo No. 17 Tahun 2009 tentangDiseminasi Informasi Nasional.
Permen Kominfo No. 7 Tahun 2010 tentangPedoman Pengembangan Kemitraan Media
(PPKM).
Permen Kominfo No. 8 Tahun 2010 tentangPengembangan dan Pemberdayaan LembagaKomunikasi Sosial.
Permen Kominfo No.22 Tahun 2010 tentangStandar Pelayanan Minimal di Bidang Komunikasidan Informatika.
Ruslan, Rosady. 1998. Praktik dan Solusi Public
relations: Dalam Situasi Krisis dan PemulihanCitra. Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rusli, Alexander (ed). 2004. Telematika Indonesia:Kebijakan dan Perkembangan. Jakarta: TimKoordinasi Telematika Indonesia KementerianKomunikasi dan Infomasi Republik Indonesia.
Sudibyo, Agus. 2002. Politik Media danPertarungan Wacana. Yogyakarta: LkiS
Tim Peneliti FISIP-UNS. 2003. Studi EvaluatifPenyediaan dan Penyebaran Informasi KebijakanPublik. Laporan Akhir. Kerjasama dengan LembagaInformasi Nasional. Jakarta: Lembaga InformasiNasional.
Sumber Foto : Antarafoto
Infopublik
Arsip Ditjen IKP
-
5/21/2018 Berkomunikasi Di Ruang Publik
98/98
DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PENYEDIAAN INFORMASI