Download - Binus - Semen Portland
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
1/44
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
2/44
SEMEN
Pertemuan 05
Matakuliah : S0793 Teknologi Bahan Konstruksi
Tahun : 2009
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
3/44
Bina Nusantara University
3
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
Mahasiswa dapat menjelaskan bahan pembuat dan proses pembuatan Semen Portland
Mengidentifikasikan jenis-jenis semen.
Menjelaskan pengujian semen portland
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
4/44
Bina Nusantara University
4
Outline Materi
Fungsi Semen
Proses Pembuatan Semen
Komposisi Semen
Pengikatan Semen
Pengujian Semen
Tipe Semen
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
5/44
Bina Nusantara University
5
FUNGSI SEMEN
The cement and water form a paste that
hardens and bonds the aggregates
together
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
6/44
Bina Nusantara University
6
Semen Hidrolis vs Non Hidrolis
Semen Non Hidrolis yang tidak dapat mengikat atau
mengeras di dalam air, contohnya kapur.
Semen Hidrolis yang mempunyai kemampuan untuk
mengikat dan mengeras di dalam air, contohnyakapur hidrolik, semen portland, dll.
Semen Hidrolis yang paling penting adalah Portland
Semen
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
7/44
Bina Nusantara University
7
SEMEN PORTLAND
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
8/44
Bina Nusantara University
8
SEMEN PORTLAND
Portland cement was named for the Isle of Portland, a
peninsula in the English Channel where it was first
produced in the 1800's.
Since that time, a number of developments andimprovements have been made in the production
process and cement properties.
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
9/44
Bina Nusantara University
9
PEMBUATAN SEMEN PORTLAND
The production process for portland cement first involves grinding
limestone or chalk and alumina and silica from shale or clay.
The raw materials are proportioned, mixed, and then burned in large
rotary kilns at approximately 2500F until partially fused into
marble-sized masses known as clinker.
After the clinker cools, gypsum is added, and both materials are
ground into a fine powder which is portland cement.
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
10/44
Bina Nusantara University
10
PEMBUATAN SEMEN PORTLAND
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
11/44
Bina Nusantara University
11
ROTARY KILN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
12/44
Bina Nusantara University
12
PEMBUATAN SEMEN
Penambangan di QUARRY
Pemecahan di CRUSHING PLANT
Penggilingan (blending)
Pencampuran Bahan-Bahan
Pembakaran (CLin)
Penggilingan Kembali hasil pembakaran
Penambahan bahan Tambahan (gipsum)
Pengepakan (packing plant)
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
13/44
Bina Nusantara University
13
PROSES BASAH DAN PROSES KERING
Pembuatan Semen Portland dengan proses basah
Pencampuran dan penghalusan bahan baku dilakukan
dalam kondisi basah
Pembuatan Semen Portland dengan proses kering
pemcampuran dan penghalusan bahan baku dilakukan
tanpa menambahkan air.
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
14/44
Bina Nusantara University
14
PROSES BASAH vs KERING
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
15/44
Bina Nusantara University
15
PROSES PEMBUATAN SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
16/44
Bina Nusantara University
16
BAHAN BAKU PEMBUATAN SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
17/44
Bina Nusantara University
17
SENYAWA-SENYAWA SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
18/44
Bina Nusantara University
18
HIDRASI
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
19/44
Bina Nusantara University
19
HIDRASI
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
20/44
Bina Nusantara University
20
HIDRASI
Persenyawaan Air dengan semen tidak terjadi pada
waktu yang singkat. Derajat pengerasan tersebut
dipengaruhi oleh
- Susunan senyawa semen
- Kehalusan Butir Semen
- Jumlah Air yang dicampur
Persenyawaan air dan semen akan mengeluarkan panas
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
21/44
Bina Nusantara University
21
PANAS HIDRASI
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
22/44
Bina Nusantara University
22
SIFAT-SIFAT FISIK SEMEN
Kehalusan butir
Berat jenis dan berat isi
Waktu Pengerasan Semen (waktu pengikatan
awal/innitial setting time dan waktu pengikatanakhir/final setting time)
Kekekalan bentuk
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
23/44
Bina Nusantara University 23
TIPE TIPE SEMEN
Tipe I semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang
disyaratkan pada jenis-jenis lain.
Tipe II semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahananterhadap sulfat atau kalor hidrasi sedang.
Tipe III semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah
pengikatan terjadi.
Tipe IV semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kalor hidrasi rendah
Tipe V semen portland yang dalam penggunaanya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
24/44
Bina Nusantara University 24
Tipe I bangunan, perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan jalan raya
Tipe II bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan
Tipe III pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara
Tipe IV bendungan
Tipe V pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir
TIPE TIPE SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
25/44
Bina Nusantara University 25
KOMPOSISI SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
26/44
Bina Nusantara University 26
FAKTOR AIR SEMEN
Banyaknya air yang digunakan selama proses hidrasiakan mempengaruhi kekuatan beton
JIka air terlalu banyak, maka air akan membuatrongga-rongga di beton
Jika air terlalu sedikit, maka akan mneyebabkankelecakan atau kemudahan pelaksanaan tidaktercapai
Faktor Air Semen (FAS) adalah berat air dibagi
dengan berat semen
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
27/44
Bina Nusantara University
27
FAKTOR AIR SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
28/44
Bina Nusantara University
28
PENGUJIAN
PENGIKATAN AWAL PASTA SEMEN
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kapan
pengikatan awal terjadi. Waktu ikat awal
(innitial setting time) yaitu waktu dari
pencampuran semen dengan air sampai menjadi pasta
Alat yang digunakan adalah Alat VICAT
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
29/44
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
30/44
Bina Nusantara University
30
PENGUJIAN
PENGIKATAN AKHIR PASTA SEMEN
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kapan
pengikatan akhir terjadi. Waktu ikat akhir ( final
setting time) yaitu waktu antara terbentuknya pasta
semen hingga beton mengeras/bisa menerima tekanan
Alat yang digunakan adalah Alat VICAT
Final setting time beton tidak boleh lebih dari 8
jam
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
31/44
Bina Nusantara University
31
Alat Pengujian Waktu Pengikatan Pasta Semen
Manual Vicat Apparatus Automatic Vicat Apparatus
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
32/44
Bina Nusantara University
32
PENGUJIAN
KEHALUSAN SEMEN / FINENESS
Untuk mengetahui kehalusan semen.
Makin halus suatu semen, maka makin cepat berekasi
dengan air dan kekuatan pasta semen akan makinbertambah.
Makin halus suatu semen makin banyak air yang
dibutuhkan.
Metode yang digunakan adalah dengan ayakan no 170
ASTM (paling sederhana) atau dengan alat Blaine Air
Permeability
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
33/44
Bina Nusantara University
33
Blaine Air Permeability Apparatus
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
34/44
Bina Nusantara University
34
PENGUJIAN BERAT JENIS
Berat jenis dari bubuk Semen Portland berkisar
antara 3.1 sampai dengan 3.3.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui beratjenis semen yang digunakan.
Jika menyimpang dari angka diatas, kemungkinan
semen tersebut bercampur dengan material lain, atau
bahan bakunya tidak bagus. Alat yang digunakan adalah Botol Le Chatelier
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
35/44
Bina Nusantara University
35
Cara pengujian berat jenis semen
a. Peralatan
(1) Labu Le-chateleir
(2) Corong gelas bertangkai pendek
(3) Wadah berisi air(4) Kuas
(5) Termometer
(6) Timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001 g, dengan
kapasitas tidak lebih dari 200 g
b. Bahan.
Kerosin bebas air atau naptha yang mempunyai berat
jenis 62
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
36/44
Bina Nusantara University
36
c. Cara kerja(1) Isi labu Le-chateleir dengan salah satu cairan seperti tercantum pada sampai tanda 0
mL1 mL pada leher labu.
(2) Keringkan leher labu sebelah dalam yang berada diatas permukaan cairan dengankertas isap.
(3) Masukkan sedikit demi sedikit kedalam labu Le-chateleir semen seberat 64 g 0,05g, suhu semen harus sama dengan suhu cairan yang ada dalam labu Le-chateleir.
(4) Catat pembacaan pertama setelah labu dicelupkan kedalam wadah berisi air yangbersuhu tetap. Jaga cairan jangan sampai memercik dan jangan ada semen yangmenempel pada bagian leher sebelah dalam yang terletak diatas cairan.
(5) Alat penggetar dapat digunakan untuk mempercepat penurunan semen. Setelahsemua semen diisikan, tutup labu, putar-putar labu dalam posisi miring, atauguncangkan pelan-pelan dalam gerak melingkar horizontal, sehingga tidak terbentuklagi gelembung udara. Jika jumlah semen yang ditambahkan tepat jumlahnya, makapermukaan cairan akan berada pada skala bagian atas.
(6) Celupkan labu kedalam wadah berisi air yang bersuhu tetap untuk selang waktutertentu, sehingga perbedaan suhu labu pada pembacaan awal dan akhir tidak lebihbesar dari 0,2oC.
(7) Catat pembacaan akhir.
Cara pengujian berat jenis semen
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
37/44
Bina Nusantara University
37
d) Perhitungan
Perbedaan antara pembacaan pertama dan pembacaan akhir
menunjukkan volume cairan yang ditempati oleh berat contoh
semen.
Berat jenis semen = A/B
dengan:
A adalah berat semen, g;
B adalah volume cairan yang dipindahkan, cm3
Cara pengujian berat jenis semen
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
38/44
Bina Nusantara University 38
JENIS SEMEN BERDASARKAN KEGUNAAN
(ASTM) Specification C-150
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
39/44
Bina Nusantara University 39
JENIS SEMEN KHUSUS
a.Semen Putih untuk pekerjaan-pekerjaan Arsitektur
b.Semen untuk sumur minyak (Oil Well Cement)
c.Semen Kedap Air (Waterproff Portland Cement)
d.Semen Plastik (Plastic Cement)
e.Semen Ekspansif (Expansive Cement)
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
40/44
Bina Nusantara University 40
PERSYARATAN KIMIA SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
41/44
Bina Nusantara University 41
PERSYARATAN FISIKA SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
42/44
Bina Nusantara University 42
SPESIFIKASI TEKNIS - SEMENDIVISI 7
STRUKTUR
SEKSI 7.1
BETON
7.1.1 UMUM
1) Uraian
a)
Pekerjaan yang disyaratkan dalam Seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruhstruktur beton, termasuk tulangan, struktur pracetak dan komposit, sesuai denganSpesifikasi dan sesuai dengan garis, elevasi, kelandaian dan dimensi yangditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperlukan oleh Direksi
Pekerjaan.
b)
Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoranbeton, pemeliharaan pondasi, pengadaan lantai kerja, pemompaan atau tindakanlain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.
c)
Mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan
dalam Kontrak haruslah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau Seksi lainyang berhubungan dengan Spesifikasi ini, atau sebagaimana diperintahkan olehDireksi Pekerjaan. Beton yang digunakan dalam Kontrak ini umumnya adalah
mutu beton berikut ini :
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
43/44
Bina Nusantara University 43
K600 : digunakan untuk tiang pancang beton pratekan bulatK500 : digunakan untuk beton pratekan pada gelagar jembatan dan tiang
pancang beton pratekan persegi.
K400 : digunakan untuk beton pratekan pada balok berongga (hollowbeam) dan tiang pancang pracetak beton bertulang.
K350 : digunakan untuk diafragma, lantai jembatan, gelagar beton bertu-
lang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar.K300 : digunakan untuk gorong-gorong pipa beton bertulang dan kerbbeton pacetak.
K250 : digunakan untuk struktur beton bertulang seperti gorong-gorongpersegi, gorong-gorong pelat, struktur bangunan bawah.
K175 : digunakan untuk struktur beton tanpa tulangan seperti trotoar dan
pasangan batu kosong yang diisi adukan, pasangan batu.
Beton Siklop K175 : sebagai pengisi pondasi sumuran.K125 : digunakan sebagai lantai kerja, penimbunan kembali dengan beton.
d) Syarat dari PBI NI-2 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada semua pekerjaan
beton yang dilaksanakan dalam Kontrak ini, kecuali bila terdapat pertentangandengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, dalam hal ini ketentuan dalam Spesi-fikasi ini yang harus dipakai.
SPESIFIKASI TEKNIS - SEMEN
-
8/10/2019 Binus - Semen Portland
44/44