Download - Biochemistry Acid-base Balance
Santoso
Berdasarkan pH/tingkat keasaman◦ Asam pH < 7 Melepas ion H+ Kuat-Lemah◦ Basa pH > 7 Menerima ion H+ Kuat-Lemah
Dalam tubuh akibat adanya metabolisme terjadi perubahan [H+] yang berdampak pada fungsi tubuh pengaturan [H+]
Normal dalam [H+] 0,00000004 mEq/liter pH = – log [H+], pH dalam tubuh sekitar 7,4◦ pH >> normal = alkalosis◦ pH << normal = asidosis
Pengaturan [H+] dalam tubuh : Sisitem penyangga asam –basa kimiawi cairan
tubuh Pusat pernafasan Ginjal
Ada 4 :◦ Bikarbonat◦ Fosfat◦ Protein◦ Hemoglobin
Prinsip : reaksi penggaraman dan pergeseran reaksi kimia◦ NaOH + H2CO3 NaHCO3 + H2O◦ CO2 + H2O H2CO3
Komponen :◦ H2CO3 : H2O + CO2 H2CO3 (dikatalisis oleh
karbonik anhidrase) H2CO3 dalam larutan tubuh akan berionisasi : H2CO3 H+ + HCO3-◦ NaHCO3
Penambahan asam kuat (HCl) akan disangga oleh HCO3- yang menyebabkan meningkatnya H2CO3 CO2 meningkat
CO2 yang meningkat merangsang SSP untuk meningkatkan ventilasi paru frekuensi nafas meningkat.
Penambahan basa kuat (NaOH)◦ NaOH Na+ + OH-◦ Na+ H2CO3 NaHCO3◦ OH- + H2CO3 HCO3- (tambahan)◦ Pada saat bersamaan karena H2CO3 digunakan
untuk bereaksi dengan NaOH jumlah turun, terjadi pembentukan H2CO3 dari CO2 dan H2O.
Pembentukan H2CO3 dari CO2 dan H2O menyebabkan kadar CO2 dalam darah turun, efek kebalikan dengan keadaan CO2 tinggi
Selain itu penambahan basa kuat meningkatkan jumlah HCO3-, dikompensasi ginjal.
Proses sama dengan bikarbonat Komponen : Na2HPO4 (basa lemah) dan NaH2PO4 (asam
lemah)
Komponen :◦ Gugus karboksil (asam)◦ Gugus amino (basa)
Hemoglobin• Berperan dalam jaringan paru, ketika
terjadi pembentukan ion H+ saat transpor CO2
Eliminasi CO2/H2CO3 dengan perubahan ventilasi pulmoner
Proses reaksi cepat (1-3 menit) Proses : Akibat metabolisme sel CO2 dalam darah
tinggi transpor ke paru Karena enzim karbonik anhidrase terdapat
dalam paru, CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- (Keadaan asam)
Adanya CO2 tinggi dalam darah SSP Pusat pernafasan peningkatan frekuensi
nafas Sebaliknya apabila terjadi alkalosis
Melalui ekskresi urine dengan mengatur pengeluaran ion H+ dan reabsorbsi HCO3-
Prose lama, bertahan lama CO2 dalam darah difusi ke sel epitel ginjal,
karena adanya carbonic anhidrase :◦ CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Sel Epitel
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Na+
Interstitial selCO2
HCO3-
Na+
Lumen Ginjal
H+
Na+
Normal state : sekresi ion H+ = dengan laju glomerular terhadap HCO3-
Perubahan pH mengaktifkan sistem penyangga fosfat dan protein dalam sel epitel ginjal, sekresi ion H+ dan reabsorbsi terhadap HCO3- berubah
Respiratorik◦ Akibat penurunan ventilasi pulmoner (pneumonia,
emfisema, obstruksi kronik saluran nafas)◦ Dikompensasi oleh ginjal: ekskresi H+ tinggi
Metabolik◦ Akibat asam metabolik tidak dikeluarkan pada
kecepatan yang normal (ketoasidosis pada DM dan kelaparan, akumulasi asam laktat karena konvulsi, penyakit ginjal)◦ Kompensasi respiratorik : hiperventilasi
Respiratorik◦ Hiperventilasi (cemas, demam, overdosis aspirin dsb)◦ Kompensasi : Respiratorik (menghisap kembali CO2) Ginjal : ekskresi H+ berkurang, reabsorbsi HCO3-
berkurang) Metabolik◦ Kelebihan bikarbonat (muntah berkepanjangan,
disfungsi ginjal, obat diuretik, antasida)◦ Kompensasi : Respiratorik : ventilasi turun pCO2 dan asam karbonat
naik Ginjal : ekskresi ion amonium turun, ekskresi Na, K,
reabsorbsi HCO3- turun.