Download - BPK Perkuat Komitmen di Pentas Regional
62 Warta BPKJUNI 2011
INTERNASIONAL
BPK memiliki komitmen untuk mengedepankan profesionalisme kelembagaan dan auditor BPK dalam
peningkatan kapasitas pemeriksaan. Lembaga ini juga selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama internasional di bidang pemeriksaan pada sektor publik.
Untuk itu, BPK aktif mengikuti event-event penting di INTOSAI dan ASOSAI serta terus menindaklanjuti kerja sama dengan BPK negara lain guna meningkatkan kemampuan auditor BPK. Juga sekaligus memposisikan peranan BPK sebagai lembaga pemeriksa yang memberikan
kontribusi kepada perbaikan kualitas pemeriksaan sektor publik secara internasional maupun regional.
Pada akhir Mei 2011 dan pertengahan Juni 2011, BPK menerima kedatangan dua delegasi BPK anggota Asean, yaitu State Audit Office of Vietnam (SAV) dan National Audit Authorit of Cambodia (NAA).
Delegasi SAV dipimpin oleh ketuanya yang didampingi enam anggota dan melakukan serangkaian kegiatan selama 2427 Mei 2011. Sementara itu, delegasi NAA melakukan 4 hari kunjungan yang dipimpin oleh deputi SG serta empat anggota delegasi pada 1417 Juni 2011.
BPK Perkuat Komitmendi Pentas Regional Kunjungan delegasi lembaga audit Vietnam dan Kamboja memperlihatkan posisi penting BPK di kawasan regional. Terutama terkait dengan inisiatif pembentukan ASEAN SAI.
Delegasi SAV yand dipimpin oleh Prof Vuong Dinh Hue, Auditor General of SAV, tiba di Indonesia pada 23 Mei 2011. Keesokan harinya, rombongan mengawali kunjungan bertemu dengan Ketua dan anggota BPK.
Anggota delegasi SAV terdiri dari Director of International Relations Dept Nguyen Trong Thuy, Deputy Director of Adm. Dept, 1st Secretary of AG Hoang Phu Tho, Deputy Director of Audit Quality Control Dept Le Quang Binh, Deputy Director of Specialized Audit Dept. No. IV Nguyen Le Son. Juga ikutserta Pham Thi Hanh, Head of Division, Regional Audit Office No. VI dan Vu Thi Kim Dung, Officer of International Relations Department.
Pembicaraaan antara delegasi SAV dengan pimpinan BPK di ruang Sidang Besar Gedung Umar Wirahadikusumah berlangsung hangat dan konstruktif. Ketua BPK terlebih dahulu menjelaskan mandat dan tugas serta profil BPK secara umum dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Topik pembicaraan pada umumnya adalah rencana mewujudkan ker
Ketua BPK Hadi Poenomo didampingi oleh Anggota BPK dan Sekjen BPK berfoto bersama dengan delegasi State Audit Office of Vietnam (SAV) saat berkunjung ke kantor BPK pada akhir Mei 2011.
62 - 64 internasional.indd 62 7/26/2011 8:19:16 PM
63Warta BPK JUNI 2011
ja sama bilateral SAV dan BPK dalam peningkatan kapasitas kelembagaan masingmasing lembaga audit serta kesepahaman mengenai inisiatif pembentukan ASEAN SAI.
Prof Hue menyampaikan penghargaannya kepada BPK terkait dengan posisi BPK yang sangat tinggi dan independen. Juga peran penting BPK dalam INTOSAI dan ASOSAI terutama dengan inisiatif pembentukan ASEAN SAI.
Dia menggambarkan juga kondisi SAV yang sudah berusia 17 tahun. AG SAV dilantik oleh Majelis Nasional dan dikukuhkan dengan keputusan Presiden dengan masa kerja 7 tahun. Lembaga ini memiliki lima wakil Auditor General. SAV, tuturnya, sedang berusaha memperkuat posisi dalam konstitusi pemerintahan.
Dalam pertemuan ini disepakati dua hal penting. Pertama, SAI Vietnam menjadi salah satu pendiri atau inisa
tor ASEAN SAI dan berharap pembentukannya dapat dideklarasikan bersamaan dengan ASEAN Summit di Bali pada November 2011.
Kedua, SAI menyepakati dan mempersiapkan draf kerja sama bilateral antara BPK dan SAV yang akan ditandatangani pada saat ASOSAI Gover ning Board di Istanbul, Turki pada September 2011.
Pada hari kedua, Rabu 25 Mei 2011, delegasi SAV mengunjungi pimpinan DPR dan diterima oleh Anis Matta, Wakil Ketua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan, yang didampingi oleh Ketua Komisi XI dan Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN).
Kunjungan dimaksudkan untuk menginformasikan mengenai kerja sama yang telah terjalin dengan BPK. Juga meminta dukungan kepada Ketua DPR atas kelanjutan hubungan kerja sama untuk kepentingan BPK, SAV, dan komunitas ASOSAI.
SAV meminta dukungan DPR untuk kerja sama BPKSAV dalam meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan dan tukar menukar pengalaman.
Delegasi SAV mengakhiri kunjungan ke Perwakilan BPK Provinsi Bali pada Kamis, 26 Mei 2011. Perwakilan BPK Provinsi Bali menyajikan antara lain Bali Province in a Glance, BPK’s Vision and Mission, BPK’Strategic Plan-ning, History of Bali Province Represen-tative Office, dan Audit process.
Kunjungan NAAKerja sama BPK dengan SAI Kam
boja atau lebih dikenal dengan National Audit Authority of Cambodia (NAA) dirintis pada saat penyelenggaraan IDIASOSAI Quality Assurance Review Meeting di Jakarta pada Desember 2008. Selanjutnya diwujudkan dalam MoU antara BPK dengan NAA yang ditandatangani pada saat Konferensi INCOSAI XX 23 November 2010 di Johannesburg, Afrika Selatan.
Sebagai tindak lanjut MoU, Sekjen BPK Kamboja pada saat Planning Workshop GTZOAGASOSAI di Bang
Wakil Ketua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Matta (kanan) menerima kunjungan delegasi State Audit Office of Vietnam (SAV) yang dipimpin oleh Prof. Vuong Dinh Hue di kantor DPR belum lama ini. Kunjungan itu dimaksudkan untuk menginformasikan kerja sama yang telah terjalin dengan BPK.
Sekjen BPK Hendar Ristriawan tengah berbincang dengan delegasi National Audit Authority of Cambodia (NAA) yang dipimpin oleh Deputy of Secretary General Long Atichbora sekitar pertengahan Juni 2011.
foto-foto : rianto
62 - 64 internasional.indd 63 7/26/2011 8:19:18 PM
64 Warta BPKJUNI 2011
INTERNASIONAL
kok Thailand pada 22 Januari 2011 menyepakati bahwa NAA akan melakukan scooping mission ke BPK untuk menentukan area kerja sama sebagai implementasi MoU.
Tepatnya pada 1417 Juni 2011, delegasi NAA melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka scooping mission yang dipimpin oleh Deputy of Secretary General Long Atichbora. Anggota delegasi di antaranya Prom Vicheth Sophorn (Audit Director), Keo Chea (Audit Director), Youk Savann (Audit Director), dan Ngeth Movylen (Deputy of Chief Audit Office).
Mengawali kunjungan, delegasi NAA mengadakan Courtessy Call dengan Sekretaris Jenderal BPK untuk menyampaikan tujuan kunjungan. Agenda hari pertama scooping mission NAA dimulai dengan pemaparan tentang BPK oleh Kepala Biro Humas dan Luar Negeri Bahtiar Arif menyangkut legal basis, mandat dan fungsi BPK, kedudukan BPK dalam pemerintahan, profil BPK dan organisasi BPK.
Selanjutnya diskusi peranan unit Penelitian dan Pengembangan BPK oleh Direktorat Litbang yang meliputi kerangka pengembangan juklak dan juknis di BPK, Juklak pemeriksaan kinerja dan keuangan serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Sesi pada hari pertama diakhiri perkembangan pemeriksaan investigasi di BPK seputar kewenangan BPK untuk melakukan audit investigasi, konsekuensi bagi auditor dan audi-tee jika mereka melanggar peraturan, strategic role, success story dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan audit investigasi.
Pada hari kedua, NAA Kamboja mengunjungi Pusdiklat di Kalibata untuk mengamati secara langsung fasilitas pelatihan BPK. Dalam kunjungan itu, dipresentasikan profil Pusdiklat dan kurikulum training/workshop.
Delegasi NAA mengakhiri kunjungan dengan berdiskusi mengenai area kerja sama yang akan dilaksanakan sebagai bagian implementasi
MoU BPK dan NAA. Hasil kesepakatan menyebutkan dua bidang yang dapat dilaksanakan yaitu bidang audit investigasi dan bidang audit terhadap proyek yang didanai oleh donor.
Ke depan NAA akan belajar kepada BPK tentang bagaimana BPK melakukan Investigasi Audit dalam bentuk pengiriman subject matter expert dari BPK untuk memberikan kursus di Kamboja selama seminggu kepada para auditor NAA. Juga mengirim beberapa auditor NAA untuk mempelajari bagaimana auditor BPK mengaudit proyekproyek yang didanai oleh lembaga donor.
Rangkaian kunjungan delegasi SAV Vietnam dan NAA Kamboja itu menunjukkan komitmen BPK untuk membangun kapasitias kelembagaaan masingmasing lembaga audit dalam semangat kemitraan regional. Selain itu, memberikan pembelajaran bagi BPK untuk memastikan mutu proses dan hasil auditnya dapat diterima secara internasional. lif
Delegasi National Audit Authority of Cambodia (NAA) berkunjung ke Pusdiklat BPK RI di Kalibata Jakarta. Dalam kunjungan itu dipresentasikan profil dan kurikulum pusdiklat.
62 - 64 internasional.indd 64 7/26/2011 8:19:19 PM
JAKARTA: Hasil rapat Tim Pengawas Bank Century beserta KPK, Polri, dan Jaksa Agung menemukan kemajuan penanganan kasus bailout Bank Century. Salah satu temuan terbaru yang terkuak dalam rapat itu adalah ditemukannya rekayasa di lingkungan pejabat Bank Indonesia (BI).
“Ditemukan adanya rekayasa atau persekongkolan para pejabat BI, dalam membuat penentuan yang seharusnya tidak layak menjadi
dilayak-layakkan,” ujar anggota Timwas Century Bambang Soesatyo, kepada wartawan seusai rapat di Gedung KPK, baru-baru ini.
DetikNews menyebutkan dalam rapat itu juga muncul temuan baru terkait perjanjian pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) saat keputusan bailout diambil. Pasalnya, dasar pemberian
fasilitas itu ternyata masih memakai peraturan BI yang lama. dr
JAKARTA: Pada 2010, pemerintah mengusulkan agar dilakukan audit lahan dengan anggaran Rp50 miliar. Usulan itu kemudian direvisi menjadi Rp300 miliar yang diajukan pada pos anggaran perubahan APBN 2010.
“Audit lahan ini harus dipublikasikan hasilnya,” kata anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ma’mur Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online , baru baru ini.
Dengan publikasi ini, kata Ma’mur, akan ketahuan apakah audit ini sudah dilaksanakan atau belum. Jika sudah dilaksanakan, akan memberikan informasi berharga bagi
stakeholder dalam menentukan keputusan untuk melakukan investasi besar bidang pangan di Indonesia.
Selama ini, lanjutnya, keterbatasan lahan sering dijadikan alasan produktifitas pangan nasional. Padahal implementasi dari UU Perlindungan Lahan Pertanian berkelanjutan yang disahkan pada 2009, dimulai dari penentuan dan pemetaan yang jelas akan kondisi riil lahan pertanian, yang bukan ditentukan dari perkiraan citra satelit
semata. Oleh karena itu, pemerintah harus segera memberi keterangan, sejauh mana audit lahan ini dilaksanakan. dr
JAKARTA: Badan Anggaran DPR menyetujui penggunaan dana untuk bencana sepanjang tahun 2011 sebesar Rp1,37 triliun yang berasal dari dana penanggulanangan bencana APBN 2011. Tahun ini, anggaran penanggulangan bencana sebesar Rp4 triliun.
Menurut Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng, dana anggaran sebesar Rp1,37 triliun itu sudah dialokasikan ke beberapa lokasi bencana. Hal itu seperti tercantum dalam tiga surat Menteri Keuangan kepada DPR.
Surat pertama, dengan Nomor S-146/MK.02/2011 tanggal 23 Maret 2011, Menteri Keuangan telah meminta izin penggunaannya kepada pimpinan DPR sebesar Rp926,210 miliar. Dana itu untuk kebutuhan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi banjir Wasior senilai
Rp239,803 miliar.“Penanganan rehabilitasi dan
rekonstruksi Mentawai sebesar Rp486,407 miliar serta tambahan dana on call BNPB sebesar Rp200 miliar,” ujar Melchias saat rapat Badan Anggaran DPR bersama pemerintah di Gedung DPR, Jakarta, baru-baru ini. Demikian dilansir VIVAnews.
Kedua, surat nomor S-247/MK.02/2011 tanggal 10 Mei 2011 yang mengusulkan dana sebesar Rp444,692
miliar digunakan untuk tambahan dana on call untuk penanganan bencana lahar dingin Merapi.
Ketiga, surat dengan Nomor S-265/MK.02/2011 tanggal 23 Mei 2011 tentang laporan pengalokasian tambahan dana on call mendahului persetujuan DPR untuk bantuan kepada Jepang sebesar Rp20 miliar. dr
Persengkongkolan Pejabat BI di Century
Hasil Audit Lahan Harus Dipublikasikan
DPR Setujui Dana Bencana Rp1,37 Triliun
65Warta BPK JUNI 2011
LINTAS PERISTIWA
65 - lintas peristiwa.indd 65 7/26/2011 8:20:38 PM
UMUM
66 Warta BPKJUNI 2011
Kabar kematian ruyati pun mencuat. Publik mulai terusik dengan berita hilangnya nyawa Pahlawan De
visa itu. bak bola salju menggelinding, masalah ini pun sampai juga ke meja Presiden Susilo bambang Yudhoyono.
Pemerintah akhirnya buka suara. Pada Kamis, 23/6, Presiden SbY yang didampingi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Menteri Hukum dan HaM Patrialis akbar menggelar konferensi pers untuk menanggapi komentar
miring publik atas ‘kelalaian’ pemerintah dan mengupayakan jalan keluar terhadap permasalahan ini.
Dalam kesempatan itu, Presiden memprotes pemerintah arab Saudi yang memvonis hukuman mati ruyati tanpa pemberitahuan. Sebuah pelanggaran terhadap norma internasional. Namun, pemerintah tetap menjunjung supremasi hukum yang berlaku di negara itu.
Presiden juga mengeluarkan enam instruksi terkait hal ini. Perta-ma, Pemerintah Indonesia akan memberlakukan moratorium pengiriman
Efek Domino Kasus RuyatiDerita tenaga kerja Indonesia kembali menyedot perhatian seluruh lapisan masyarakat. Penyiksaan demi penyiksaan terus terungkap. Bahkan, kali ini lebih menyedihkan. Adalah Ruyati binti Satubi, TKI yang berkerja di Arab Saudi telah dieksekusi hukum pancung oleh pemerintah setempat pada 18 Juni. Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi yang menimpa para TKI di beberapa negara.
tenaga kerja Indonesia ke arab Saudi terhitung mulai 1 agustus 2011. Langkahlangkah ke arah tersebut akan dilakukan sejak dikeluarkannya enam instruksi tersebut, melalui pe ngawasan dan pengetatan pengiriman TKI.
Terkait pemberlakuan moratorium per 1 agustus ini, Presiden meminta masyarakat yang ingin bekerja ke arab Saudi mematuhi dan mendukungnya, agar tak ada masalah di kemudian harinya. “Saya menyerukan agar seluruh warga negara patuh mendukung keputusan ini dan tidak berupaya mencari jalan pintas, karena ini demi kepentingan mereka semua” ujar Presiden.
Kedua, moraturium pengiriman TKI ini akan berlaku hingga adanya kesepakatan atau perjanjian dengan Pemerintah arab Saudi yang menjamin perlindungan dan pemberian hak serta hal lainnya yang diperlukan oleh tenaga kerja Indonesia. Mengenai moratorium ke negaranegara Timur Tengah lainnya, Presiden menunggu rekomendasi tim terpadu yang mengevaluasi menyeluruh soal itu. “Setelah dilaporkan, akan saya putuskan apakah berlaku bagi negaranegara lain.”
Ketiga, Presiden akan mengirimkan surat kepada raja arab Saudi yang menyatakan hubungan bilateral kedua negara yang berjalan baik walaupun terdapat kasus dan persoalan tenaga kerja, menyampaikan apresiasinya atas pembebasan tanpa syarat ratusan tenaga kerja Indonesia di arab Saudi, dan menyatakan keperihatinan yang mendalam terhadap eksekusi ruyati yang menabrak norma dan tata krama internasional, karena tidak menginformasikan terlebih dahulu kepada pihak Indonesia.
Keempat, Presiden akan membentuk satuan tugas (Satgas) untuk penanganan dan pembelaan WNI yang terancam hukuman mati di luar negeri. Menurut Presiden, walau sebenarnya secara fungsional sudah dilakukan oleh kementerian terkait, akan tetapi satgas ini dipandang per
Ruyati
66 -71 umum.indd 66 7/26/2011 8:30:34 PM
67Warta BPK JUNI 2011
lu agar lebih fokus dan terusmenerus menangani permasalahan tersebut.
Kelima, membentuk atase Hukum dan HaM di Kedutaan besar rI di luar negeri pada negara yang memiliki jumlah tenaga kerja Indonesia cukup besar dan kerap terjadi permasalahan.
Keenam, kebijakan nasional mengenai TKI akan ditetapkan lebih lanjut oleh Presiden setelah mendapatkan hasil rekomendasi yang tengah dirumuskan oleh Tim Terpadu, di antaranya adalah perlu atau tidak adanya penerapan moratorium pengiriman TKI (selain arab Saudi) ke negaranegara tujuan tenaga kerja Indonesia lainnya.
Tim terpadu sendiri dibentuk sejak Maret 2011. Tim diketuai oleh Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi dan beranggotakan sejumlah elemen terkait berbagai kementerian dan lembaga. Tujuannya, untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap situasi ketenagakerjaan Indonesia di semua negara.
Saat ini, tim sedang bekerja dan akan segera melaporkan hasilnya sebagai rekomendasi kepada presiden untuk menetapkan kebijakan nasional menyangkut masalah ketenagakerjaan Indonesia di luar negeri.
Terkait dengan enam instruksi Presiden, selain membentuk atase hukum dan HaM serta satuan tugas khusus yang menangani dan membela TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri, Kementerian Hukum dan HaM juga telah membentuk Tim 20. Misinya, melakukan penelitian terhadap adat istiadat negara tujuan TKI, sistem hukum di negara tujuan TKI, berbagai kasus hukum TKI, perlindungan HaM, serta mengenai hakhak yang harus diperoleh TKI. Hasil penelitian ini akan tertuang dalam modul sederhana. Modul sederhana ini akan dibagibagikan kepada para calon TKI yang akan berangkat ke negara penempatan.
Selain menyampaikan enam keputusan ini, Presiden juga menyampaikan himbauannya agar setiap warga
negara Indonesia termasuk TKI wajib untuk memahami sistem hukum di negara setempat, termasuk adat istiadat dan budayanya.
“Hal yang sama juga saya minta ke warga negara asing yang tinggal di Indonesia untuk memahami dan mentaati sistem hukum Indonesia. Supremasi hukum di atas segalanya, ini demi keadilan dan ini berlaku di semua negara.”
Untuk menanggulangi permasalahan kurangnya lapangan pekerjaan sehingga banyak masyarakat yang memutuskan untuk bekerja ke luar negeri, Presiden menyatakan perlunya percepatan dan pembangunan ekonomi Indonesia sehingga akan membuka lapangan dan kesempatan
kerja baru. Presiden menginstruksikan para gubernur, bupati, wali kota dan kepala daerah untuk terus mengembangkan daerahnya. Hal ini ditujukan agar para warga negara dapat mempunyai peluang kerja tanpa harus bekerja di luar negeri di sektor rumah tangga, melainkan bekerja sebagai tenaga ahli yang bersaing.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengakui bahwa pemerintah memang tidak mendapatkan pemberitahuan mengenai pelaksanaan hukuman mati terha
dap ruyati. Padahal, pemerintah telah melakukan pendampingan terhadap ruyati sejak Februari 2010. “Kami mengecam eksekusi tanpa pemberitahuan oleh pemerintah arab, yang bertentangan dengan hukum internasional,” katanya.
Menteri Hukum dan HaM Patrialis akbar juga menyampaikan penjelasannya terkait hal ini. Patrialis membacakan kronologi pertemuan bilateral dengan arab Saudi. ruyati ternyata termasuk dalam daftar 23 WNI terdakwa mati yang dimintakan pengampunan. Namun, sesuai hukum setempat, pengampunan oleh negara hanya bisa diberikan bila ada pengampunan dari pihak keluarga. Dalam kasus ruyati, hal itu tak didapatkan.
Sebagai respons terhadap berbagai kasus, termasuk kasus ruyati, Menteri Patrialis lalu memberi rekomendasi kepada Presiden, salah satunya untuk mengangkat ataseatase hukum di berbagai kantor Kedutaan besar Indonesia di negaranegara tujuan TKI.
Duduk Bersama adapun Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendorong agar pihak keluar
66 -71 umum.indd 67 7/26/2011 8:30:34 PM
UMUM
68 Warta BPKJUNI 2011
ga almarhumah bisa mendapatkan kewajibankewajiban yang belum ditunaikan, seperti gaji yang belum dibayarkan.
Pihaknya juga sudah memulai langkah pengalihan penempatan tena ga kerja. Dampaknya, katanya, terjadi kelangkaan TKI di arab Saudi. “Selama 40 tahun kita memberangkatkan TKI, baru kali ini mereka [arab Saudi] mau duduk bersama dan menandatangani nota awal MoU pada Mei lalu. MoU itu sendiri belum ditandatangani. Maksimal dalam waktu 6 bulan barulah terwujud nota kesepahaman bilateral,” tegasnya.
Marty Natalegawa mengungkapkan bahwa masih ada 303 Tenaga Kerja Indonesia dan Warga Negara Indonesia yang terancam hukuman mati. Kasus yang melilit TKI dan WNI itu terjadi pada periode 19992011.
Dia menjelaskan dari 303 WNI dan TKI yang terancam hukuman mati di arab Saudi, ada 28 kasus, di antaranya 22 kasus pembunuhan dan enam kasus lainnya. adapun di Malaysia terdapat 233 kasus, di antaranya 50 kasus pembunuhan, 180 kasus narkoba dan tiga kasus lainnya. Negara lainnya, China terdapat 29 kasus narkoba, dan Uni Emirat ada satu kasus pembunuhan, Mesir satu kasus pembunuhan, Singapura 10 kasus pembunuhan, dan Siria satu kasus.
Muhaimin menambahkan pihaknya akan melakukan sosialisasi instruksi Presiden terkait moratorium ke 38 daerah yang menjadi kantong perekrutan tenaga kerja Indonesia di sektor informal. Kemenakertrans juga akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak asasi Manusia untuk melakukan pengawasan di bandar udara.
Tak hanya itu, tambahnya, kementeriannya akan meningkatkan programprogram pemberdayaan masyarakat di daerahdaerah yang menjadi kantong perekrutan tenaga kerja Indonesia. Program tersebut misalnya mengenai kewirausahaan, pelaksanaan transmigrasi, dan lainnya.
Menanggapi enam instruksi Presiden, lembaga pemberdayaan buruh migran, Migrant Care menyatakan bahwa pemerintah pada dasarnya tidak mengakui kegagalan dalam membela ruyati, dan terkesan membela diri.
Hukuman mati tanpa sepengetahuan pemerintah bukan hanya pada kasus ruyati. Pada Januari 2008, Yanti Iriyanti dieksekusi tanpa pemberitahuan keluarga dan pemerintah Indonesia.
Oleh karena itu, Migrant Care menilai jika Presiden menyatakan protes keras tanpa disertai tindakan politik hanya merupakan basabasi belaka. Seharusnya, protes keras disertai dengan tindakan penurunan tingkat diplomasi dengan arab Saudi dengan mengusir Duta besar arab Saudi untuk Indonesia dalam jangka waktu 7 X 24 jam.
Migrant Care menilai terhadap pernyataan dan enam instruksi Presi den SbY dan ketiga menteri yang mendampinginya. Pertama, per nyataan Menlu rI bahwa ruyati dieksekusi mati karena dalam persidangan me ngakui perbuatannya yang membunuh majikannya jelas semakin
mengukuhkan bahwa ruyati layak di hukum mati karena terbukti membunuh. Dan tidak diungkap sedikitpun bagaimana relasi kerja antara ruyati dan majikannya sebagai background perselisihan. bagaimana ruyati selama bekerja juga mengalami perlakuan buruk seperti di siksa, makan kurang, tidak di gaji selama 7 bulan, dan kerja over time. Sehingga diduga kuat bahwa ruyati berusaha membela diri dan menyelamatkan nyawanya, tetapi justeru di kriminalisasi.
Kedua, tidak etis dan tidaklah tepat menafikan peran Presiden Gus Dur dalam membela Siti Zaenab yang pada tahun 1999 akan di eksekusi mati di arab dan terbukti hingga kini eksekusi bisa ditunda. Peran diplomasi Gus Dur jelas sangat kongkrit waktu itu dan mestinya menjadi teladan bagi diplomasi pemerintah Indonesia dalam membela dan melindungi buruh migran Indonesia.
Ketiga, tidak sedikitpun menyinggung dan menjawab tuntutan keluarga ruyati atas pemulangan jenazah almarhumah, padahal pemulangan jenazah almarhumah ruyati adalah hak keluarga yang harus dipenuhi.
Keempat, tidak etis menyampai
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memberi-kan semangat kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI).
66 -71 umum.indd 68 7/26/2011 8:30:34 PM
69Warta BPK JUNI 2011
kan kelemahan diplomasi Negara lain dalam membela warga negaranya, seperti pemerintah Philipina. Kelima, seluruh isi pidato tidak menjawab masalah yang saat ini dihadapi oleh buruh migran Indonesia. Termasuk kebutuhan mendesak terhadap ratifikasi konvensi terkait soal buruh migran, baik di ranah ILO maupun Pbb;
Keenam, keputusan moratorium 1 agustus sangatlah terlambat, mengingat moratorium mestinya merupakan sikap pemerintah Indonesia terhadap eksekusi ruyati dan kasuskasus hukum lainnya yang menimpa PrT migran Indonesia di Saudi arabia. Ketujuh, tidak menjawab bagaimana upaya pemerintah ke depan terhadap 23 buruh migrant Indonesia yang saat ini masih menunggu proses hukum karena terancam hukuman mati.
Moratorium
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar ketika menghadiri penyerahan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan di lingkungan auditorat Keuangan Negara III bPK, di Kantor Pusat bPK, pada Jum’at (24/6), menegaskan bahwa moratorium sebagai jalan untuk memperbaiki semua sistem. Namun, membutuhkan proses dan waktu, karena ada sekitar 1,3 juta TKI di arab Saudi yang juga perlu mendapatkan perhatian, apabila mereka bekerja dengan sukses dan baik.
“Karena itu, moratorium akan tetap menggunakan kategori mela rang TKI baru yang akan berangkat ke arab Saudi, tetapi memberi ruang dan peluang kepada mereka (TKI) yang masih ada di sana, agar tidak terganggu keberhasilan mereka bekerja di sana,” ujarnya.
Muhaimin mengakui moratorium tidak bisa dilaksanakan secara cepat, karena terlalu besar jumlah TKI di arab Saudi dan Malaysia. Pihaknya punya pengalaman moratorium di Malaysia karena persiapan yang kurang matang, akhirnya malah membuat posisi ilegal TKI di sana. Selain itu, perlu kepastian dalam pengalihan profesi
dan pengalihan arus TKI ke negaranegara tujuan TKI.
“Kita mengeluarkan moratorium ini jangan sampai melahirkan dampak tenaga kerja kita yang ada di sana menjadi ilegal. Moratorium itu dilaksanakan sampai ada kepastian pada kenyamanan, keamanan, dan menjaga martabat. Sebelum ada kepastian itu, moratorium tak akan dibuka,” tegasnya.
Pada saat moratorium diberlakukan per 1 agustus, lanjutnya, akan digunakan pemerintah untuk penyempurnaan berbagai upaya untuk memperbaiki sistem secara komprehensif. Misalnya, daerahdaerah basis rekruitmen calon TKI, pemerintah daerah harus terlibat proaktif untuk mendeteksi para warganya agar kalau punya motivasi bekerja ke luar negeri benarbenar disiapkan dengan baik.
Penyelenggara pengiriman (PPTKS/Penyelenggara Pengiriman Tenaga Kerja Swasta) akan diseleksi secara maksimal. Selain itu, pengguna TKI di arab Saudi harus benarbenar bisa dideteksi dan diketahui.
Di sisi lain, Kementerian Tenaga Kerja mengakui ada sekitar 5 juta TKI, 60 % adalah penata laksana rumah tangga atau sektor informal. angkatan kerja yang tidak lulus SD dan lulus SD sekitar 47%. Oleh karena itu, butuh waktu jika ingin menekan TKI informal ini pada tingkat nol. Tim Terpadu yang menangani masalah TKI ini punya tujuan agar TKI pada sektor informal atau Penata Laksana rumah Tangga ini diganti dengan tenaga kerja di bidang profesi formal. Menurut Muhaimin, butuh waktu sekitar 10 tahun untuk bisa seperti itu.
Moratorium sendiri tidak hanya diberlakukan untuk TKI yang akan bekerja ke arab Saudi, tetapi juga beberapa negara Timur Tengah lainnya, seperti Kuwait, Yordania, dan Siria. Sementara satu negara tujuan TKI lainnya adalah Malaysia.
Pemerintah sendiri sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan sepuluh negara tujuan TKI. Sementara dengan Pemerintah
Kerajaan arab Saudi sendiri baru nota kesepahaman awal. Namun, sebelum MoU dilakukan, Pemerintah akan memberlakukan moratorium terlebih dahulu.
“Sebenarnya dalam nota kesepahaman awal dengan Pemerintah arab Saudi sudah disepakati semua TKI yang ada di sana juga dicover oleh asuransi setempat. Termasuk asuransi gaji. Jadi, kalau tidak digaji oleh majikan ya, dicover oleh asuransi itu,” ungkap Muhaimin.
Dengan Pemerintah Malaysia, Pemerintah Indonesia sudah melakukan MoU pada akhir Mei. Isi dari MoU dengan Malaysia ini ada beberapa hal, yaitu ada satu hari libur dalam seminggu, gaji melalui perbankan, paspor harus dipegang TKI, ada satuan tugas kerja sama yang berisi unsur Pemerintah Malaysia dan Indonesia.
Dampak diberlakukannya moratorium ini akan ada pembengkakan pengangguran. Hal ini diakui Muhaimin Iskandar. Menurut dia, ada sekitar 12.000 pengangguran setiap bulannya.
Sementara itu, di waktu yang sama, bPK menggelar konferensi pers terkait dengan TKI ini. Ketua bPK Hadi Poernomo menyatakan bahwa bPK telah melakukan pemeriksaan kinerja atas penempatan dan perlindungan TKI yang dilakukan sejak Juni 2010, dan telah disampaikan laporan hasil pemeriksaannya kepada kementerian terkait pada Februari 2011, dan april 2011 pada Presiden, DPr, dan DPD.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, bPK merekomendasikan beberapa hal. Misalnya, kepada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta bNP2TKI untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh peraturan perundangundangan, kebijakan, sistem, mekanisme penempatan dan perlindungan TKI di dalam dan luar negeri, serta moratorium atau pemberhentian untuk sementara pengiriman TKI informal ke negara yang belum memiliki peraturan perundangundangan yang melindungi TKI dan belum memiliki perjanjian tertulis (MoU) dengan pemerintah. and
66 -71 umum.indd 69 7/26/2011 8:30:34 PM
UMUM
70 Warta BPKJUNI 2011
PeGawai negeri sipil dan anggota DPr merupakan kelompok pertama yang terkena pembatasan bbM bersubsidi. atau bisa dikatakan ‘haram’ hukumnya bagi mobil PNS dan DPr menggunakan bahan ba
kar premium. Namun, fatwa itu bukan berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melainkan larangan dari kementerian ESDM.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Herawati Legowo mengatakan larangan itu merupakan bagian dari kampanye pembatasan penggunaan bbM bersubsidi.
bisa jadi, pemerintah dan parlemen menginginkan dirinya menjadi contoh bagi program pembatasan bbM ini. “badan anggaran bahkan minta tolong ingatkan betul bahwa semua pegawai negeri dan DPr tidak boleh beli bbM bersubsidi,” ujarnya di Jakarta belum lama ini.
Saat ini, pemerintah telah melarang mobil pelat merah menggunakan bahan bakar minyak jenis bbM.
Evita menjelaskan badan anggaran DPr telah menyetujui usulan penambahan kuota bbM bersubsidi, dari semula 38,5 juta kiloliter menjadi 40,49 juta kiloliter. Subsidi minyak pun membengkak dari rp95,96 triliun menjadi rp117 triliun.
Meski begitu, penambahan kuota itu disertai dengan syarat pemerintah harus memberlakukan program pengaturan bbM bersubsidi dengan lebih ketat. Dia berharap mengaturan mulai bisa diterapkan tahun ini. “Setidaknya setelah Lebaran,” jelasnya.
Pemerintah mengakui pengaturan dengan melarang semua kendaraan pribadi menggunakan bbM subsidi tidak mudah diterapkan. Untuk langkah awal, akan dimulai uji coba pemasangan alat kendali terlebih dahulu untuk memperkecil penyimpangan distribusi. alat kendali yang dinamakan radio frequency identification (rFID) akan dipasang mulai agustus. “Kami tetap pasang itu, meskipun masih bulan puasa,” tuturnya seperti dikutip koran Tempo.
Untuk uji coba, alat kendali akan dipasang di 500 unit mikrolet 01 jurusan SenenKampung Melayu, Jakarta, selama 3 bulan.
berdasarkan temuan badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, penyelewengan BBM bersubsidi sering kali terjadi
pada moda transportasi angkutan umum.Ekonom Indef ahmad Erani mengatakan
kebijakan pembatasan bbM bersubsidi sulit diterapkan jika pemerintah membedabedakan penerima dari segi profesi. Ketimbang dibatasi, dia lebih setuju harga bbM dinaikkan. “Naikkan saja tanpa ada diskriminasi,” katanya.
Dia menyarankan agar kenaikan harga dilakukan tahun depan untuk menghindari tingginya inflasi.
Ketua Komite Ekonomi Nasional Chaerul Tanjung menyatakan tak sepakat jika pemerintah menaikkan harga minyak. “Cara terbaik, menurut saya, menghapus subsidi bbM bagi kendaraan pribadi,” tegasnya. Paling Logis
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta rajasa mengatakan usulan
PNS dan DPR ‘Haram’ Pakai BBM BersubsidiPembatasan BBM bersubsidi akhirnya diberlakukan, meski dikenakan tidak secara menyeluruh, hanya untuk PNS dan anggota DPR. Namun, banyak kalangan yang menilai lebih baik pelarangan diberlakukan secara menyeluruh.
66 -71 umum.indd 70 7/26/2011 8:30:35 PM
71Warta BPK JUNI 2011
pembatasan bbM untuk PNS ini sudah masuk dalam kajian pemerintah dam sudah lama dibahas. “Dulu waktu pembahasan, dikatakan pembatasan yang paling logis adalah pembatasan di lingkungan pemerintahan,” katanya beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan masalah ini akan dibahas dalam rapat kerja antara Menteri ESDM dengan DPr. Teknis pelaksanaan dan pengawasan kebijakan ini sudah ada di tangan Menteri ESDM.
“Yang terpenting, pengawasan terhadap penggunaan bbM bersubsidi harus melibatkan pemda agar tidak disalahgunakan. Terutama di daerah yang banyak terjadi penyelundupan,” kata Hatta.
Pengamat ekonomi dari UGM anggito abimanyu menilai pembatasan bbM bersubsidi untuk PNS ini tidak akan efektif. “Jumlah PNS tidak terlalu banyak. Lagipula, untuk eselon I dan eselon II sudah menggunakan pertamax,” kata anggito.
Menurut anggito, pembatasan bbM bersubsidi ini akan lebih efektif jika diberlakukan kepada semua mobil pribadi. Sebab, jika diberlakukan untuk PNS saja, akan rawan kebocoran.
“Jika pembatasan bbM bersubsidi bagi mobil pribadi penghematan subsidi bbM bisa mencapai 3,5 juta kilo liter pertahun,” kata anggito.
anggito menilai saat ini pemerin
tah harus melakukan progres dalam menjalankan berbagai opsi untuk mengurangi subsidi bbM. “Tunjukkan suatu progressnya,” kata anggito.
Meski begitu, dengan rencana membatasi PNS dan DPr masalah subsidi bbM mulai menemukan titik terang. rencana ini sejak awal dilansir sudah simpang siur dan tidak jelas kapan diterapkan. Polanya juga bervariasi sehingga membingungkan masyarakat.
bahkan, sampai muncul pernyataan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai fatwa haram untuk orang kaya yang menggunakan bbM bersubsidi. Kontan, berita itu memicu pro kontra. Seperti yang dilontarkan oleh anggota Partai Keadilan Sejahtera
(PKS).PKS menilai pengaturan mengenai
bbM bersubsidi menjadi kewenangan Kementerian ESDM. Partai ini juga meminta agar fatwa tidak dikeluarkan MUI.
“Menurut saya kampanye pemerintah bahwa premium ini untuk masyarakat tidak mampu agak berhasil dan ini perlu diapresiasi. Kalau MUI sampai harus mengeluarkan fatwa saya kira terlalu jauh, seakanakan Kementerian ESDM tidak punya mekanisme pengaturan bbM bersubsidi,” tegas anggota Komisi VII DPr dari PKS, Zulkieflimansyah.
Dia memahami pemerintah tengah kesulitan mengambil kebijakan pembatasan subsidi bbM. Namun, dia berharap pemerintah mampu menempatkan pertimbangan paling matang sebelum mengambil kebijakan penting menyangkut bbM.
Untuk saat ini, menurut Zul, mencabut subsidi bbM bukan pilihan terbaik. Dia menyarankan pemerintah mengumpulkan dulu uang negara yang berceceran.
“Karena bagaimana pun kebocoran uang negara di perbankan seperti kasus Century belum jelas, banyak tambang migas tidak jelas. Kendala ini dikurangi dan dihapus dulu baru rakyat bisa menerima dan ada akuntabilitas pemerintah dalam mengambil kebijakan,” tandasnya. aiz
Suasana ruangan pegawai negeri sipil (PNS)
66 -71 umum.indd 71 7/26/2011 8:30:36 PM
Resensi Buku
Pascajatuhnya Orde Baru, angin reformasi bertiup ke arah tatanan birokrasi publik. namun, ada warisan kolonial yang belum
ditinggalkan yaitu struktur birokrasi Weberian yang diaplikasikan secara sakleg selain penyakit birokrasi yang ada sejak dulu dan masih ada sampai sekarang. hal ini menyebabkan adanya/terjadinya disfungsi birokrasi yang menjadikan birokrasi sebagai agen kekuasaan, bukan sebagai agen pelayanan dan perubahan. Dalam konteks yang sama, birokrasi menjadi sarang korupsi.
Oleh karena itu, perlu dibentuk sebuah birokrasi pemerintahan yang dibangun berdasarkan sifat kepeduli an kepada kelompok yang teraniaya dan terpinggirkan, memiliki keunggulan, transformatif, profesional, memiliki integritas tinggi, memiliki visi kebaruan, dan demokratis. untuk membangun birokrasi seperti itu perlu langkah-langkah yang dilakukan adalah penguatan basis legal untuk pelembagaan reformasi birokrasi, penataan kembali struktur kelembagaan birokrasi, reformasi kepegawaian, membangun budaya baru dan jati diri birokrasi, serta peningkatan akuntabilitas publik.
secara garis besar itulah yang terurai dalam pemikiran Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik uGM, agus Dwiyanto, dalam bukunya Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi. sebuah hasil telaah dari riset yang dilakukan dalam waktu yang lama.
hal menarik yang diuraikan dalam buku ini adalah bagaimana reformasi birokrasi bisa menjadi pengendali korupsi. seperti yang telah diketahui budaya korupsi terdapat di birokrasi pemerintahan, sehingga perlu dibangun birokrasi yang menyeluruh.
Pengembangan reformasi harus menyentuh berbagai dimensi masalah sehingga perubahan dalam satu aspek birokrasi tidak terkooptasi oleh buruknya aspek birokrasi lainnya. alasan tersebut menyebabkan restrukturisasi kelembagaan perlu dilakukan.
selama ini, birokrasi pemerintahan di Indonesia, mengadopsi struktur birokrasi weberian. struktur birokrasi weberian pada dasarnya bersifat hierarkis. Kondisi ini menghalangi transparansi proses kerja antarsatuan kerja, karena tidak adanya hubungan yang baik antarsatuan
kerja..struktur birokrasi weberian, menurut penulis,
sebaiknya diganti dengan struktur matriks. Dengan model ini, peluang terjadinya hubungan yang horizontal dapat diciptakan, serta dapat mengendurkan sekat-sekat birokrasi yang rigid dan kompleks. arus informasi akan menjadi lebih lancar sehingga mendorong adanya keterbukaan dan keterkaitan fungsional antarsatuan dalam birokrasi dan antarbirokrasi. hal tersebut akan membut birokrasi cepat dalam merespons perubahan dan dinamika yang berlangsung baik di dalam birokrasi maupun di luar birokrasi Dengan demikian, kebutuhan orang yang ingin menyuap dapat dikurangi.
hal lain yang perlu dilakukan untuk merestrukturisasi kelembagaan adalah pemisahan antara hierarki kekuasaan dan prosedur pelayanan publik. Penyatuan hierarki kekuasaan dengan prosedur pelayanan, akan memunculkan proses pelayanan yang panjang dan kompleks. hal inilah yang menimbulkan kecenderungan suap-menyuap.
untuk memisahkan keduanya, perlu diubah pola pikir yang selama ini berorientasi pada keamanan dan kontrol, menjadi kemudahan dan kenyamanan masyarakat dalam memberikan pelayanan.
Penataan kembali cara pemerintah membagikan mandat dan kekuasaan kepada satuan kerja/birokrasinya juga perlu dilakukan. selama ini pemerintah sering membagikan kekuasaan atau mandat kepada satuan-satuan birokrasi tidak secara utuh. setiap mandat untuk menyelesaikan satu urusan, diberikan pada banyak satuan birokrasi. hal inilah yang membuat proses perijinan menjadi kompleks dan mahal. Masalah lain yang muncul adalah koordinasi antar satuan-satuan birokrasi akan lebih sulit. Permasalah tersebut bisa diminimalisir jika pendistribusian mandat atau kewenangan diserahkan secara utuh kepada satu satuan birokrasi tertentu saja.
Reformasi Birokrasi Bisa Kendalikan Korupsi
72 Warta BPKjunI 2011
72-73 resensi buku.indd 72 7/26/2011 8:33:24 PM
Di sisi lain, kelemahan bentuk/struktur birokrasi Weberian, adalah, penempatan atasan dijadikan sebagai pusat kegiatan birokrasi. Dalam konteks pengawasan, atasan mempunyai wewenang besar dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya. Model seperti ini bersifat elitis, dimana pengawasan adalah hak dan kewajiban pimpinan, dan bukan hal atau
kewajiban bawahan. Kondisi ini menjadikan bawahan harus selalu diawasi, sementara atasan tidak ada yang mengawasi.
jika dibandingkan, pengawasan terhadap atasan justru lebih strategis. ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, atasan memiliki kekuasaan yang lebih besar, sehingga kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan lebih besar. Kedua, penyalahgunaan kekuasaan oleh atasan cenderung akan menghasilkan kerugian yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, perlu adanya mekanisme yang memposisikan baik atasan maupun bawahan dapat saling mengawasi satu sama lain, atau penulis buku menyebutnya sebagai pengawasan yang bersifat horizontal, kolegeal, atau kelompok. Dengan demikian para anggota kelompok atau unsur satuan birokrasi dapat saling mengawasi proses kerja.
hal lain yang perlu dilakukan adalah redefinisi peran birokrasi. selama ini, birokrasi dianggap sebagai alat kekuasaan. Karena mempunyai wewenang besar? kondisi ini memungkinkan praktek korupsi terjadi. Pola pikir inilah yang harus diubah. Birokrasi tidak lagi sebagai agen kekuasaan, tetapi sebagai alat pemberdayaan dan pelayanan bagi masyarakat sesuai wewenangnya masing-masing.
transparansi menjadi salah satu kunci untuk bisa mengendalikan praktek KKn di birokrasi. Dengan transparansi, akses pengetahuan tentang suatu birokrasi kepada masyarakat akan lebih mudah. Dengan transparansi pula, aparat birokrasi akan lebih hati-hati supaya tidak terlibat praktek KKn.
selain reformasi birokrasi secara umum, penulis juga menguraikan panjang lebar mengenai reformasi di tubuh aparatur daerah. salah satu tujuannya adalah kesuksesan desentralisasi.
Buku ini cukup komprehensif dalam membedah kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia. Kesim-pulan yang bisa diambil adalah perlunya reformasi biro krasi secara hati-hati, holistik, perlunya landasan dalam penyusunan visi misi organisasi mendahulukan kepentingan masya-rakat luas, serta sejauh mana relevansi birokrasi dengan kepercayaan masya-rakat. and
73Warta BPK junI 2011
72-73 resensi buku.indd 73 7/26/2011 8:33:27 PM
74 Warta BPKJUNI 2011
SERBA-SERBI
PerUbahaN dalam sebuah or-ganisasi tentu memiliki sejum-lah konsekuensi. Demikian juga
dengan lembaga audit negara, bPK. reformasi birokrasi dalam tubuh bPK berdampak pada perubahan yang sig-nifikan. Mulai struktur organisasian hingga beban kerja yang makin me-ningkat dan kompleks. Jumlah pega-wai juga mengalami peningkatan dari 3.000 menjadi 6.000 pegawai.
Kondisi ini menuntut bPK agar memberikan perhatian yang lebih bagi penataan dan perbaikan sistem pelayanan bagi pegawai. Tanpa pega-wai yang berkualitas baik dan prima, tujuan organisasi bakal sulit dicapai. Pegawai perlu mendapatkan per-lakuan dan perhatian khusus, mulai dari kesejahteraan hingga pengem-bangan potensi serta kualitasnya.
atas dasar kondisi itu, didirikan subbagian konsultasi di bPK. “Unit ini memang terbilang baru. Struktur organisasinya dibuat pada 2007, akan tetapi baru beroperasi 2008,” jelas Ke-pala Sub bag Konsultasi Sukarsih yang didampingi oleh stafnya ari Prabowo, belum lama ini.
Dia menjelaskan ketika unit ini dimulai, belum dilengkapi dengan ahli psikolog. “Ketika kami mulai, keadaan belum seperti ini. Kami belum memi-liki psikolog, jadi hanya teman-teman dari administrasi. Jumlahnya pun tak banyak. baru akhir 2008 kami dapat beberapa sarjana psikologi,” ujarnya sambil menunjuk ari, sebagai psiko-log pertama di unit itu.
Dia menjelaskan meski minim SDM, bukan berarti unitnya berdiam diri. Dengan segala keterbatasan, mereka mulai merumuskan employee assistance program (eaP) yang te-pat. Tujuannya, membantu pegawai agar bisa memiliki kinerja yang baik dengan cara me-maintenance mer-eka. eaP ini akan membantu pegawai dalam menyelesaikan masalah per-sonal maupun pekerjaannya.
“Kita melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan pegawai terhadap layanan bimbingan, khususnya psikologi. Juga studi band-ing ke beberapa instansi atau perusa-haan. Sebelumnya tidak pernah ada. Kami kan institusi PNS, nah di PNS yang secara spesifik seperti ini jarang sekali. Kami studi banding ke angka-tan darat, juga PT Telkom,” tuturnya.
Ternyata, tambahnya, baik angka-
Rahasia Dijamin Aman di Unit Konsultasi BPKStress menghadapi auditee atau Anda ingin problem yang sifatnya psikologis bisa teratasi? Atau hanya sekadar curhat. Datanglah ke Unit Konsultasi BPK. Rahasia dijamin aman.
tan darat maupun Telkom, memiliki kepedulian yang tinggi kepada pega-wai. Mereka segera menangani jika ada pegawainya memiliki masalah, khususnya yang mempengaruhi kin-erja.
“Masalah itu bisa datang dari dalam [internal kantor] ataupun dari dirinya, bahkan dari keluarganya,” pa-par Sukarsih yang berlatarbelakang pendidikan manajemen itu.
awalnya, dia berpikir problem yang muncul hanya masalah perilaku semata, Namun, ternyata ada sumber-sumber lain yang juga mempengaruhi kinerja.
“Jadi yang diatasi bukan hanya ‘akibatnya’ tetapi juga sumber ma-salahnya, karena hal itu yang mem-pengaruhi pegawai. Pekerjaan akan beres jika masalah bisa diatasi,” tegasnya.
Ketika tim Unit Konsultasi bPK datang ke Telkom, lanjutnya, juga di-peroleh penjelasan kalau sebelumnya perusahaan telekomunikasi itu pun tidak memiliki psikolog sendiri. Pada tahap awal Telkom menggunakan jasa psikolog dari luar “Ini sama den-gan kami yang sedang reorganisasi. Kemungkinan pegawai di mutasi ke daerah, tinggi,” jelas Sukarsih.
Unit Konsultasi bPK akhirnya mendapatkan model sendiri dari se-jumlah survei dan study banding. Di sisi lain, jumlah dan kekuatan SDM juga makin bertambah. Kekuatan Unit Konsultasi bPK sekarang ini, jelasnya, memiliki 10 sarjana psikologi, tenaga dari struktural di Biro SDM, anggota tim yang ikut di TP4, dan Dharma Wanita.
“Teman-teman inilah yang kita coba ikutkan dalam training konsel-or. Memang, kalau melihat jumlahnya, masih jauh dari cukup, jika diband-
Sukarsih
74 - 75 serba serbi.indd 74 7/26/2011 8:35:06 PM
75Warta BPK JUNI 2011
ingkan dengan masalah dan wilayah yang ditangani,” tambahnya.
Unit Konsultasi bPK ini tidak han-ya melayani di pusar, akan tetapi juga kantor perwakilan. “Jika ada kasus di perwakilan dan membutuhkan psiko-log dari luar, kami berusaha memfasil-itasi,” ujar ari Prabowo.
Pengembangan Unit Usia unit ini memang baru sekitar
2 tahun. Namun, dalam masa itu telah banyak perkembangan berarti yang
dicapai. hal ini karena unit ini tak mau hanya sekadar ada, akan tetapi juga berjuang untuk mengembangkan diri setidaknya bisa memberi perhatian maksimal kepada pegawai lewat pro-gram-program yang dicanangkan.
“Jadi kami di sini belajar sambil bekerja. Maksud dari belajar, karena kami baru, jadi dalam rangka pengem-bangan. Kami terus belajar, termasuk mengikutkan staf pada training-train-ing yang berkaitan dengan bidang kerja mereka,” paparnya.
Unit ini juga berencana mengun-jungi instansi/perusahaan swasta di antaranya bPKP (badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan). “bPKP memiliki core yang sama dengan bPK. Kami ingin tahu tentang pembinaan pegawai di sana. ada informasi bah-wa mereka sangat concern pada pem-binaan pegawai. Kami juga berencana datang ke perusahaan swasta. Kami ingin tahu, kelebihan swasta dalam melakukan pembinaan pegawai,” jelasnya. dr
aWalNya, penanganan masalah pegawai terbanyak adalah problema perilaku yang mempengaruhi kin-erja. biasanya hal ini bermula dari persoalan absensi pegawai. Ternya-ta, setelah diperdalam ditemukan berbagai persoalan yang kompleks. absensi hanyalah akibat. Namun, terkadang sumber persoalan bukan karena dalam diri pegawai tetapi dari luar. Contohnya masalah kelu-arga, atau persoalan lain yang mem-buat pegawai tidak nyaman bekerja. Seperti masalah komunikasi staf dan atasan atau antarsesama rekan kerja yang menyebabkan situasi kerja di-rasakan yang bersangkutan tidak kondusif.
Dulu, tutur Sukarsih, sebelum Unit Konsultasi memiliki psikolog, jika ada pegawai yang bermasalah menyangkut psikis, pihaknya meru-juk ke psikolog luar.
“Jadi kalau sudah masuk wilayah klinis, atau lebih berat lagi, misalnya, masalah kejiwaan, gangguan keprib-adian, maka dirujuk ke psikolog luar atau psikiater. Namun, kalau masalah ringan seperti pegawai butuh teman curhat, ditangani unit,” papar Sukar-sih.
Namun, ketika sudah memiliki psikolog, beberapa masalah klinis yang tidak terlalu berat ditangani oleh unit. Penanganan dicoba dilaku-
kan secara komprehensif, dalam ar-tian, bukan hanya terhadap pegawai yang bersangkutan, akan tetapi juga lingkungan kerjanya dalam hal ini atasan dan rekan kerja.
hanya saja, dalam beberapa ka-sus, ada juga yang ternyata tidak bisa pulih. hal ini biasanya menyangkut masalah kejiwaan berat. Jika terjadi demikian, fungsi unit hanya mem-beri laporan kepada Biro SDM yang membidangi masalah ke pegawaian untuk dicarikan solusi.
Dengan semakin kompleksnya permasalahan yang ada, diputuskan untuk membuat data base psiko-
log yang terdapat di 33 perwakilan. Program ini dimulai sejak 2010, dan sampai sekarang data base psikolog baru di 15 wilayah perwakilan. Data base psikolog ini diperlukan untuk mengantisipasi munculnya kasus-ka-sus di daerah yang perlu penanganan psikolog segera.
Untuk kolektif psikolog ini, ditemui sedikit masalah. Pasalnya, ternyata tidak semua daerah me-miliki psikolog di kotanya. biasanya perwakilan yang berada di tempat terpencil misalnya Manokwari. Un-tuk itu, dirujukkan ke daerah ter-dekat yakni, Papua. Ini juga berlaku pada daerah lain yang tidak memiliki psikolog profesional.
Selain membangun data base psikolog, program lainnya mengada-kan berbagai seminar yang tema dan prioritasnya ditentukan berdasarkan survei.
Dengan berbagai kiprah dan pro-gram yang dijalankan, perlahan tapi pasti eksistensi Unit Konsultasi bPK mulai dilirik. Kadang mereka datang sendiri untuk melakukan konsultasi atau sekadar curhat.
“Jangan khawatir, semua perma-salahan yang disampaikan di sini, akan terjaga kerahasiaannya. Saya sudah menekankan soal menjaga kerahasiaan masalah pada staf saya,” tegas Sukarsih. dr
Tetap Eksis dan Terus Belajar
Ari Prabowo
74 - 75 serba serbi.indd 75 7/26/2011 8:35:06 PM