i Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
ii Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
iii Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
iv Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
Penulis:
Agrota Shoit, dkk
Editor:
Prof. Dr. Murbangun Nuswowati, M.Si
Layout, Ilustrasi dan Cover:
Anisa Dien Rahmawati
Tata Isi:
Anisa Dien Rahmawati, Iis Kurniasih,
M. Fiqhi Mahfuddin, dan Huda Kholif Rahman
Penerbit:
LPPM UNNES Gedung Prof. Retno Sriningsih Satmoko
Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
+ 32 hlm, 21 cm ISBN : 978-623-7618-36-2
v Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan ridho, rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku PANDUAN PEMBUATAN BROWNIS
SINGKONG DESA GONDORIYO. Buku ini disusun sebagai panduan bagi para
peserta dan pembaca selama kegiatan ini berlangsung.
Buku tentang PANDUAN PEMBUATAN BROWNIS SINGKONG DESA
GONDORIYO ini tercakup: alat dan bahan yang digunakan serta langkah-langkah
pembuatan brownis dari tepung singkong/mocaf yang disertai dengan gambar dengan
tujuan pembaca akan lebih mudah memahami langkah pembuatannya secara riil.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, modul ini
tidak dapat terwujud untuk itu pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Murbangun Nuswowati, M.Si Dosen Pembimbing Lapangan
KKN Alternatif IIB Desa Gondoriyo Universitas Negeri Semarang Desa
Gondoriyo.
2. Ibu Sanah Ketua PKK Dusun Krajan.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih atas kerjasamanya pada seluruh
pihak yang telah membantu proses pembuatan buku ini. Semoga buku ini dapat
bermafaat. Kritik dan saran dari berbagai pihak, sangat diharapkan demi sempurnanya
buku yang akan datang.
Semarang, 14 November 2019
Mahasiswa KKN Alternatif IIB
Universitas Negeri Semarang
Desa Gondoriyo
vi Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................................. v
Deskripsi Singkat ................................................................................................. 1
Tujuan Kegiatan .................................................................................................... 5
Sasaran ................................................................................................................... 5
Alokasi Waktu ..................................................................................................... 6
Metode ................................................................................................................... 6
Penjelasan Cara Pembuatan Brownis Singkong .............................................. 7
Praktik Pelatihan Pembuatan Brownis Singkong ............................................. 13
Penjelasan Cara Pengemasan Brownis Singkong ............................................ 21
Dokumentasi ......................................................................................................... 23
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 28
1 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
A. DESKRIPSI KEGIATAN
Desa Gondoriyo yang terletak di Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang merupakan desa yang memiliki potensi besar
baik alam maupun non alam. Potensi-potensi tersebut harus dikelola
dan dimanfaatkan sebaik mungkin agar dapat menunjang berbagai aspek kehidupan
di Desa Gondoriyo. Potensi tersebut tersebar di berbagai bidang yang salah satunya
bidang ekonomi yang harus dikelola dan dikembangkan dengan optimal agar dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Gondoriyo. Pengoptimalan dan
pengembangan dari berbagai bidang khususnya di bidang ekonomi belum dilaksanakan
secara optimal, sehingga perlu adanya pengembangan dan perhatian lebih.
Singkong di beberapa daerah penggunaannya digunakan sebagai makanan
membantu untuk meringankan masalah kelaparan sehingga sangat penting dalam hal
keamanan pangan. [2] Oleh karena itu, dibutuhkan proses untuk meningkatkan nilai
protein dan mengurangi kadar HCN. Penelitian sebelumnya menggunakan proses
fermentasi dimana Rhizopus oryzae dan Saccharomyces cereviseae digunakan untuk
meningkatkan kadar protein dan menurunkan kadar HCN dari produk singkong. [1]
Tepung mocaf merupakan tepung yang dibuat dari singkong yang
difermentasi dengan mikroba. Beberapa mikroba yang sudah digunakan untuk
menghasilkan tepung mocaf antara lain Acetobacter xylinum (Salim, 2011) [6],
Rhizopus oryzae dan Saccharomyces cerevisae (Aida, et.al., 2012), serta
Lactobacillus casei (Darmawan, Andreas, Jos, dan Sumardiono, 2013). [3]
Penggunaan mocaf sebagai tepung alternatif pengganti terigu dalam
membuat berbagai produk pangan telah banyak dilakukan, seperti dalam
pembuatan mie basah dan mie kering (Rosmeri dan Monica, 2013) [4] dan mie
telur (Sukoco, 2013). [5]
2 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
Tepung mocaf adalah tepung singkong yang difermen-
tasi. Tepung mokaf secara ekonomis ternyata jauh lebih murah
daripada produk terigu yang selama ini beredar di pasaran. Bahan baku
yang mudah dibudidayakan, murahnya harga ubi kayu di pasaran saat ini, serta
proses pengolahan tepung yang tidak memerlukan teknologi tinggi, membuat harga
mokaf saat ini hanya berkisar antara 40-60 persen dari harga terigu. Hal ini membuat
produk jadi apapun yang dihasilkan dari mocaf akan lebih menguntungkan
dibandingkan dengan tepung terigu. Aplikasi tepung mocaf dengan karakteristik yang
dijelaskan di atas, ternyata mampu menghasilkan produk makanan yang sangat
menghasilkan antara lain adalah aneka cake. [7]
Cake adalah salah satu produk kue yang terbuat dari bahan utama tepung
terigu, gula, telur, lemak dan tanpa bahan pengembang Pembuatan kue kering dan
cake berbahan baku tepung singkong terfermentasi atau mokaf memerlukan
tambahan bahan makanan lainnya untuk meningkatkan kandungan proteinnya. [7]
Pengolahan potensi alam yang masih sederhana mengakibatkan
pemanfaatannya belum maksimal. Salah satu potensi sumber daya alam yang belum
dimanfaatkan secara optimal diantaranya adalah singkong. Pengolahan singkong yang
selama ini hanya dibuat makanan ringan sebagai camilan seperti keripik singkong,
ataupun dimanfaatkan untuk dikonsumsi pribadi secara sederhana seperti diolah
dengan hanya digoreng atau direbus. Akan tetapi apabila kita bisa melihat peluang dan
kreativitas dengan bahan singkong kita dapat membuat produk makanan yang
memiliki jual tinggi salah satunya diolah menjadi brownis.
Selain memiliki nilai jual yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan olahan yang
sudah ada, brownis merupakan olahan makan yang sudah cukup dikenal oleh
masyarakat luas, brownis juga sangat memungkinkan apabila dibuat dengan berbahan
3 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
dasar singkong sebagai pengganti bahan baku yang sudah ada
yaitu tepung terigu. Selain itu, proses pembuatan brownis tergolong
mudah sehingga memudahkan masyarakat dalam membuatnya. Berdasar-
kan hal itu kami mengadakan pelatihan pembuatan BROWSING (Brownis
Singkong). Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja kami yang berupaya
memberikan referensi produk makanan yang berbahan singkong namun memiliki nilai
jual tinggi kepada kelompok PKK dan pemilik UMKM di Desa Gondoriyo.
Salah satu aspek yang berpengaruh besar dalam meningkatkan nilai jual suatu
produk yaitu pengemasan dan branding. Fungsi pengemasan pada saat ini telah
berubah sejalan dengan perubahan gaya hidup konsumen yang cenderung bersifat self
service. Pengemasan berperan sebagai sarana promosi penjualan yang dapat
menstimulasi kebiasaan belanja konsumen sehingga dapat mengurangi biaya promosi
yang tinggi (Kuvykaite, Dovaliene, dan Navickiene. 2009). [8] Kemasan menjadi daya
tarik bagi konsumen dan mempengaruhi persepsi mereka tentang produk (Rundh,
2005).
Kemasan adalah salah satu kunci dalam menjaga kualitas produk, Kottler
dan Amstrong (2012) “packaging involves designing and producing the container or
wrapper for a product” yang berarti, kemasan melibatkan kegiatan mendesain dan
memproduksi, untuk melindungi produk. Kemasan selalu melibatkan design agar
pesan produk tersampaikan kepada konsumen, fungsi kemasan sendiri saat ini
selain untuk melindungi produk juga berfungsi sebagai media pemasaran yang
jitu. [9]
Desain kemasan tidak bisa lepas dari estetika, estetika lahir dari pewarnaan,
informasi dan fakta produk, hal tersebut dibuat untuk memenangkan hati
konsumen ketika akan memilih suatu produk. Kemasan sebuah produk merupakan
salah satu unsur
4 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
yang mempengaruhi banyaknya penjualan atau minatnya
konsumen terhadap produk tersebut. Sedangkan Branding adalah
cara untuk mengenalkan kepada seseorang mengenai identitas terha-
dap sebuah objek tertentu. Jika saat ini kita berbicara tentang produk, maka
branding adalah cara untuk mengenalkan produk kepada konsumen.
Menurut Kotler (2003) terdapat 6 elemen yang harus dipenuhi ketika
membuat desain produk yaitu, ukuran, bentuk, material bahan, warna, text dan
merk. Warna berperan penting dalam menyampaikan pesan kognitif kepada calon
pembeli, Profesor Jennifer Aaker dalam studinya menyimpulkan bahwa ada 5
warna yang mendominasi pasar dengan pesen kognitif masing-masing, warna
tersebut adalah biru muda yang melambangkan ketulusan, merah melambangkan
ketertarikan, hijau melambangkan kompetensi, ungu melambangkan kemapanan
dan kuning melambangkan ketahanan. [10]
Kemasan atau packaging sangatlah berkaitan erat dengan branding itu sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut, dalam kegiatan BROWSING (Brownis Singkong) ini
selain diadakan pelatihan pembuatan brownis berbahan singkong, kegiatan ini juga
diadakan pengenalan kemasan dan brand dalam brownis yang akan dibuat nantinya.
Sehingga setelah kegiatan ini selesai akan diperoleh luaran berupa brownis yang
merupakan hasil olahan singkong yang dilengkapi dengan kemasan dan logo
produk/brand.
Dengan adanya pengolahan ini diharapkan masyarakat Desa Gondoriyo
memiliki wawasan dan ketrampilan mengenai pengolahan singkong menjadi produk
olahan yang bernilai jual tinggi, lengkap dengan kemasan dan logo produk olahan
tersebut. Kemudian hasil olahan tersebut mampu meningkatkan perekonomian
masyarakat Desa Gondoriyo.
5 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya kegiatan pelatihan pembuatan bro-
wnis berbahan dasar singkong beserta pengemasannya yang kami beri nama
BROWSING (Brownis Singkong) adalah sebagai berikut:
1. Menambah referensi produk makanan yang berbahan
singkong yang memiliki nilai jual tinggi kepada kelompok PKK
dan pemilik UMKM di Desa Gondoriyo.
2. Menciptakan olahan makanan baru berbahan dasar singkong yang dapat
menunjang perekonomian warga di Desa Gondoriyo.
2. Meningkatkan ketrampilan dalam proses pembuatan brownis singkong oleh
masyarakat di Desa Gondoriyo.
4. Memperkenalkan pentingnya suatu kemasan dan logo/brand dalam produk olahan
brownis singkong tersebut.
C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan BROWSING (Brownis Singkong) atau pelatihan
pembuatan dan pengemasan brownis singkong adalah anggota ibu-ibu PKK Dusun
Krajan, Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
6 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
D. Alokasi Waktu
Kegiatan BROWSING (Brownis Singkong) atau pelatihan
pembuatan dan pengemasan brownis singkong dilaksanakan pada:
Hari : Minggu
Tanggal : 10 November 2019
Waktu : 15.30 – 17.00 WIB
Tempat : Rumah Ibu Sanah (Anggota ibu-ibu PKK Dusun Krajan,
Desa Gondoriyo.
E. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan BROWSING (Brownis Singkong)
atau pelatihan pembuatan dan pengemasan brownis singkong menggunakan berbagai
metode diantaranya:
1. Ceramah
Metode ini berisi penjelasan atau pemberian informasi dari tim KKN kepada
anggota ibu-ibu PKK Dusun Krajan, Desa Gondoriyo tentang pemanfaatan singkong
untuk diolah menjadi brownis singkong. Penjelasan tersebut berisi tentang pentingnya
pengembangan potensi suatu bahan baku terutama singkong untuk dapat diolah agar
memiliki nilai jual yang tinggi, kemudian tentang pentingnya pengemasan dan logo
dalam meningkatkan nilai jual suatu produk.
2. Demonstrasi
Metode ini berisi tentang penjelasan disertai praktik langsung yang dilakukan
oleh tim KKN tentang langkah-langkah pembuatan brownis singkong. Dimulai dari
pengenalan alat dan bahan, cara memperoleh bahan yang diperlukan, serta
7 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
demonstrasi langkah pembuatan brownis singkong secara
runtut yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembuatan brownis
singkong. Saat melakukan demonstrasi, tim KKN dibantu oleh ibu-ibu
PKK Dusun Krajan. Pada saat pelatihan tersebut, peserta mempraktekan
secara langsung apa yang telah didemonstrasikan oleh pelatih.
3. Praktik
Metode ini berisi tentang praktik langsung yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK
Dusun Krajan, peserta mempraktikan langkah-langkah pembuatan brownis singkong.
Dimulai dari menentukan bahan-bahan yang dibutuhkan,
peralatan yang diperlukan, serta langkah-langkah
pembuatan brownis singkong secara runtut.
4. Tanya Jawab
Metode ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh ibu-ibu
PKK Dusun Krajan, Desa Gondoriyo kepada tim KKN yang melakukan pelatihan
untuk memperjelas pemahaman ibu-ibu PKK tentang proses pembuatan maupun
proses pengemasan. Tanya jawab ini dapat berlangsung di tengah-tengah sesi
pelatihan ataupun diakhir sesi pelatihan.
F. Penjelasan Cara Pembuatan
1. Tujuan
a. Peserta mengetahui potensi dan manfaat yang ada pada singkong dan cara
pengolahannya untuk dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut.
b. Peserta dapat memahami cara pembuatan brownis yang berbahan dasar
8 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
singkong.
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Prosedur:
a) Pelatih memberikan pengantar materi yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan
ini. Pengantar materi berupa pengenalan potensi-potensi yang terdapat di desa
dan cara mengembangkan potensi tersebut agar diperoleh suatu produk yang
bernilai jual tinggi.
b) Pelatih menjelaskan cara pembuatan brownis singkong.
c) Penjelasan dimulai dari pengenalan bahan-bahan,
pengenalan peralatan, cara memperoleh bahan-bahan
d) Tersebut, dan urutan langkah-langkah pembuatan
disertai penjelasan tiap langkahnya.
Berikut adalah bahan dan alat yang diperlukan pada kegiatan
Pelatihan BROWSING (Brownis Singkong):
BAHAN
Bahan yang dilelehkan, kemudian disisihkan:
1. 225 gram margarine
9 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
2. 125 gram coklat DCC
Bahan yang diayak:.
1. 250 gram singkong (diolah terlebih dahulu menjadi tepung mocaf)
2. 50 gram coklat bubuk
10 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
3. 1/2 sendok teh baking powder
4. 1 sendok teh vanilla bubuk
5. ½ sendok the ovalet
11 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
CAMPURAN BASAH:
1. 4 butir telur ayam
2. 250 gram gula pasir
Taburan:
1. Keju, coklat batangan, kacang-kacangan
Catatan: Bahan diatas digunakan untuk membuat brownis singkong sebanyak 2 loyang
12 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
Alat:
Peralatan pembuatan tepung singkong/mocaf dari bahan singkong:
1. Ember plastik
2. Pisau
3. Alas untuk menjemur
4. Mesin pembuat tepung
Peralatan pembuatan brownis singkong:
1. Kompor
2. Panci kukus
3. Wajan
4. Mixer
5. Baskom
6. Sendok/ pengaduk
7. Loyang
8. Parutan keju/coklat
13 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
PRAKTIK PELATIHAN
PEMBUATAN
Tujuan:
Peserta dapat mempraktikkan secara langsung cara pembuatan
BROWSING (Brownis Singkong)
Metode:
1. Praktik
2. Tanya jawab
Prosedur:
1. Pelatih mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan yang
dipersiapkan oleh pelatih harus dipahami oleh agar peserta dapat
mempraktekkan cara pembuatannya dengan baik.
2. Peserta mempraktekkan cara pembuatan brownis singkong. Beberapa relawan
dari peserta yang hadir diminta untuk mempraktekkan cara pembuatan brownis
singkong dengan dibantu oleh pelatih sesuai dengan prosedur langkah-langkah
yang telah disampaikan saat demontrasi.
Cara Membuat:
Cara Pembuatan Tepung Singkong/Mocaf:
1. Siapkan alat dan bahan. Bahan yang digunakan diusahakan singkong yang masih
muda karena masih mengandung pati dalam jumlah besar
2. Cucilah singkong yang disiapkan untuk menghilangkan dari tanah atau kotoran
yang menempel
3. Kupaslah singkong yang telah dicuci bersih untuk
14 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
memisahkan dari kulitnya dengan menggunakan pisau.
Dalam pengupasan diusahakan tidak terjadi kontak dengan
air agar tidak menimbulkan perubahan warna pada singkong.
4. Buat irisan tipis pada singkong yang telah dikupas tadi. Irisan yang tipis
nantinya akan berpengaruh terhadap kemampuan pengurangan kadar air
pada proses penjemuran.
5. Rendam irisan singkong ke dalam air bersih ke dalam ember plastik. Lamanya
perendaman dilakukan selama 2 x 24 jam.
6. Setelah direndam selama kurang lebih dua hari dan dua malam, irisan singkong
dapat diangkat dan dibilas pada air mengalir yang kemudian dilakukan
penjemuran
7. Jika sudah benar-benar kering, pada tahapan ini tepung mulai dihasilkan.
Prosesnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan bantuan mesin ataupun secara
manual dan sederhana dengan menumbuknya menggunakan lumpang
tradisional.
8. Selanjutnya proses pengayakan. Hasil tumbukan tadi akan menjadi tepung,
namun ukurannya masih tidak seragam. Untuk menghindari adanya
penggumpalan pada tepung mocaf seperti tidak meratanya hasil penepungan,
maka dengan diayak dapat memisahkan tepung yang kurang baik dan masih
kasar
Cara Pembuatan Brownis Singkong:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Panaskan wajan, kemudian lelehkan margarine sebanyak 225 gram
dengan memanaskannya diatas wajan yang telah panas.
15 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
3. Setelah margarine meleleh, tiriskan lelehan margarine. Selanjutkan ganti
melelehkan coklat DCC sebnyak 125 gram dengan memanaskan wajah kemudian
lelehkan coklat diatas wajan yang telah panas.
16 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
3. Selagi menunggu margarine meleleh, siapkan Loyang persegi
2 buah dengan ukuran 10 cm x 20 cm x 4 cm. Olesi Loyang
dengan margarine agar adonan yang dituang di loyang nantinya tidak
lengket saat dikeluarkan.
5. Siapkan baskom. Masukkan 4 butir telur ditambah 250 gram gula pasir ke dalam
baskom. Kemudian kocok telur dan gula tersebut dengan bantuan mixer. Proses
pengadukan/pengocokan campuran telur dan gula pasir dilakukan sampai adonan
berubah warna menjadi keputih-putihan dan adonan tidak sampai mengembang.
17 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
6. Setelah campuran telur dan gula pasir tercampur rata, kemudian masukkan lelehan
coklat DCC dan lelehan margarine ke dalam baskom yang berisi adonan campuran
telur dan gula pasir tadi. Aduk merata dengan bantuan mixer sampai benar-benar
tercampur rata agar menghasilkan brownis dengan teksur yang lembut.
7. Masukkan bahan-bahan kering seperti 200 gram tepung
Singkong/mocaf, 50 gram coklat bubuk, 1/2 sendok teh baking
18 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
powder, 1 sendok teh vanilla bubuk, ½ sendok the ovalet ke
dalam baskom yang berisi adonan tadi. Setelah dimasukkan, aduk
kembali sampai benar - benar tercampur rata dengan menggunakan bantuan
mixer.
8. Setelah adonan brownis tersebut tercampur rata. Siapkan 2 buah loyang ukuran
10 cm x 20 cm x 4 cm yang telah diolesi margarine tadi. Kemudian tuangkan adonan
19 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
ke dalam 2 buah loyang. Adonan yang dituangkan ke loyang
tidak sampai penuh dikarenakan saat dikukus nanatinya adonan akan
mengembang.
9. Panaskan panci untuk mengukus adonan. Setelah panas kukuslah loyang yang berisi
adonan tadi ke dalam panci kukus. Tutup rapat dan tunggu sekitar 40 menit sampai
adonan brownis matang.
20 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
10. Setelah matang, angkat loyang, tunggu hingga dingin.
11. Keluarkan brownis dari dalam loyang dengan hati-hati supaya
hasil brownis tidak rusak dan masih mlengket di loyang.
12. Taburi brownis sesuai selera, bisa ditaburi dengan parutan keju, parutan
coklat batangan, ataupun dengan kacang-kacangan.
21 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
PENJELASAN CARA
PENGEMASAN
Tujuan:
Memperkenalkan pentingnya suatu kemasan dan logo/brand dalam produk
olahan brownis singkong tersebut supaya produk yang dihasilkan memiliki nilai jual
yang lebih tinggi
Metode
1. Ceramah
Pelatih menjelaskan tentang apa itu kemasan, apa itu logo/brand, pentingnya pemilihan
kemasan yang baik dan sesuai, penting suatu desain logo yang sesuai produk dan dapat
menarik perhatian pembeli berdasarkan desain dari logo yang dibuat, dan pentingnya
penempatan logo dalam suatu kemasan
2. Tanya jawab
Prosedur:
Pelatih memberikan materi tentang pengenalan kemasan yang sesuai produk brownis
yang yang dihasilkan, pengenalan logo produk berupa stiker yang didesain sedemikian
rupa agar memiliki nilai tambah di mata pembeli nantinya, penjelasan tentang
penempatan logo yang sesuai dengan kemasan yang dipergunakan.
2. Setelah pelatih menjelasakn tentang hal tersebuat, peserta diberi kesempatan untuk
bertanya agar informasi yang didapat lebih jelas.
22 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
Bahan dan Cara Pengemasan
1. Kemasan brownis.
Kemasan terbuat dari bahan plastik berbentuk persegi panjang dengan
Penutup diatasnya. Brownis yang telah jadi dimasukkan ke dalam kemasan
dengan hati-hati kemudian ditutup.
2. Stiker logo produk.
Stiker logo produk didesain terlebih dahulu dengan memperhatikan berbagai aspek
agar dihasilkan desain logo yang baik, dan menarik, Desain logo kemudian dicetak
pada pertas stiker. Dipotong sesuai desainnya, kemudian ditempel pada kemasan pada
posisi di tengah-tengah kemasan bagian atas
23 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
DOKUMENTASI
.
24 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
25 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
26 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
27 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
28 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo
DAFTAR PUSTAKA
1. Akindahunsi, A. A., Oboh, G., & Oshodi, A. A. (1999). Effect of
fermenting cassava with Rhizopus oryzae on the chemical composition
of its flour and gari. Riv. Ital. Sostanze Grasse, 76, 437–440.
2. Aletor,V. A. (1993). Allelochemichal in plant food and feedingstuffs: 1.
Nutrional, Biochemichal and physiophatological aspects in animal
production.
3. Aida N, Kurniati NI dan Gunawan S. 2012. Pembuatan Mocaf (Modified Cassava
Flour) dengan Proses Fermentasi Menggunakan Rhizopus oryzae dan
Saccharomyces cerevisae. Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo
Brotohardjono XI. Surabaya. 21 Jun 2012. P: D2.1-D2.5
4. Rosmeri IV. dan Monica NB. 2013. Pemanfaatan Tepung Umbi Gadung
(Dioscorea hispida Dennst) dan Tepung MOCAf (Modified Cassava Flour)
Sebagai Bahan Substitusi dalam Pembuatan Mie Basah, Mie Kering dan Mie
Instan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri Vol.2 No. 2: 246 – 256
5. Sukoco HD. 2013. Pengaruh Subtitusi Tepung MOCAF (modified cassava flour)
dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carota) terhadap sifat organoleptik
mie telur. E- Journal Boga. Vol. 02. No. 3: 25 – 33
6. Salim E. 2011. Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf. P: 4 - 55. Lily
Publisher. Yogyakarta.
7. Ambarini. 2005. Brownies. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
8. Kuvykaite, R., A. Dovaliene, & L. Navickiene. (2009). Impact of package elements
on consumer‟s purchase decision. Economics and Management, vol. 14, hal. 441-
447.
9. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, PT. Indeks,
Jakarta, 2003.
10. Kotler, Philip Gary Armstrong. 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12
Jilid 1, Erlangga, Jakarta
29 Buku Panduan Pembuatan Brownis Singkong Desa Gondoriyo