IMPROVING AGRICULTURAL MARKET PERFORMANCE:DEVELOPING AGRICULTURAL MARKET INFORMATION SYSTEM FOR
HORTICULTURE FARMERS
PROJECT NUMBER 2017-IDNAGRIC-400
MINISTRY OF AGRICULTURE
BUKU PHLN
INFORMASI RINGKAS
Berdasarkan kontrak yang ditanda tangani antara The Agency of AgriculturalExtension and Human Resources Development (AAEHRD) – Badan Penyuluhan danPengembangan Sumerdaya Pertanian (BPPSDMP), Ministry of Agriculture, Republicof Indonesia dan The Standing Committee for Economic an Commercial Cooperationof the Organization of The Islamic Cooperation (COMCEC) Coordination Office diAnkara, Turkey pada tanggal 1 June 2018, telah disetujui BPPSDMP cq Balai BesarPelatihan Pertanian Lembang Jawa Barat sebagai pelaksana kegiatan projec, denganjudul Improving Agricultural Market Performance: Developing Agricultural MarketInformation System forHorticulture Farmers (Project Number: 2017-IDNAGRIC-400).Periode project adalah 5 (lima) mulai dari bulan Jun1 sd Oktober 2018.
Tujuan projek ini ada untuk meingkatkan kapasitas sumberdaya manusia danmeningkatkan arus perdagangan produk hortikultura serta akses pemasaran bagipetani di terutama di 7 negara Islam (OIC) yang menjadi peserta dalam kegiatan ini.
Dampak proyek diharapkan dapat mengurangi kesulitan petani dalam pemasaranproduknya. Dalam jangka pendek dan menengah tujuan proyek aadalaj untukmemfasiltasi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam hal pemasaranproduk pertanian, khususnya hortikultura
TUJUAN PROYEK
TUJUAN
Meningkatkankapasitas
sumberdayamanusia dan
meningkatkanarus perdagangan
untuk produkhortikultura
GOAL
Meningkatkanakses pemasaran
bagi petani di terutama di 7 (tujuh) negara
Islam (OIC)
Informasi Dasar
1. No. Proyek : 2017-IDNAGRIC-400
2. Judul Proyek : Improving Agricultural Market Performance: Developing Agricultural Market Information System for Horticulture
3. Penanggung Jawab (Owner ) Proyek : Indonesia-Ministry of Agriculture
4. Ruang Lingkup: Agriculture
5. Periode Proyek : 1 June, sd 30 Oktober 2018
7. Negara peserta : Malaysia, Brunei Darussalam, Egypt, Jordan, Pakistan, Bangladesh
8. Target Group: Pemerintah, Swasta (Private sector), Petani Andalan (KTNA), Penyuluh Pertanian dan Peneliti
Informasi Dasar
Kontrak ditanda tangan oleh The AAEHRD, MOA, Republic of Indonesia and COMCEC di Ankara,
Turkey pada 1 Juni 2018
Nama Projek: Improving Agricultural Market Performance: Developing Agricultural Market Information System for Horticulture
Periode Projek: Five months. Start from June, 1st 2018 – October,
30th 2018
Project Owner:
Indonesia – Kementrian Pertanian
Negara Peserta:
Malaysia, Brunei Darussalam, Egypt, Jordan, Pakistan , Bangladesh
Target Group:
Pemerintah, Swasta (Private sector), PetaniAndalan (KTNA), Penyuluh Pertanian dan
Peneliti
KEGIATAN UTAMA
PERSIAPAN
STUDY VISITTRAINING WORKSHOP
ESTABLISHING AGRICULTURAL MARKET INFORMATION SYSTEMS
Main Activities
WorksStartDate
End Date
Rel.
Prj
JUNE JULY AGUSTS SEPT OCT
Project Preparation
TOR ProjectG. Information
4th 8th
TOR Comp. Study
11th 12th
TOR Training 20th 22th
TOR Workshop 25th 29st
Comparative/ Study visit
Preparation 1st
week of June
2nd
week of July
Data Collection 24th 27th
Internal Seminar
6th 7th
Training and Workshop
Preparation 1st
week of June
2nd
week of Sept
Implementation 20th 28th
Reporting
DETAILED WORK PLAN
IMPROVING AGRICULTURAL MARKET PERFORMANCE Devoloping Agricultural Market Information System for Horticulture
RINGKASAN EKSEKUTIF
STUDY VISIT TRAINING WORKSHOP6 - 10 Augustus 2018 (Morocco)
27 – 31 Augustus 2018 (Australia)
20 – 26 September, 2018 26 – 28 September, 2018
STUDY VISIT – TUJUAN
Memahami mekanisme implementasi sistem informasipasar pertanian (AMIS)
Menelaah peningkatan kinerja AMIS performance
Menganalisa model penerpan dalam pengembanganAMIS, khusus pada komoditas hortikultura
Menyiapkan perspektif dan ide baru dalam halpengembangan AMIS untuk hortikultura
LESSON LEARNED - MAROCCO
Pengembangan Sistem Informasi Pasar Pertanian Maroko (ASAAR) adalahbagian dari Rencana Hijau Morrocco yang bertujuan untuk: (1) memberipemerintah bentuk alat yang baik untuk memantau dan menstabilkan hargaproduk pertanian di Maroko; (2) memberikan informasi harga yang berhargabagi pebisnis di sepanjang rantai nilai pertanian di Maroko; dan (3) sebagai alatuntuk meningkatkan daya saing pengusaha industri pertanian di Maroko.
Faktor strategis yang mendasari pengembangan ASAAR Maroko adalah (1)dampak krisis pangan global terhadap Maroko; (2) Panduan internasional untukpengembangan sistem informasi pasar pertanian dari organisasi pangan dunia(FAO); (3) Pentingnya sektor pertanian untuk Maroko; dan (4) masalahketahanan pangan untuk stabilitas Kerajaan Maroko
Pengembangan ASAAR Maroko mencakup dua tahap, yaitu: (1) Tahap pertama(1980-2000) yang bertujuan untuk memantau produk pertanian strategis sepertigandum, sereal dan jagung; dan (2) fase kedua (setelah 2000) yang meliputipenggunaan teknologi informasi (aplikasi), perluasan produk, melibatkan sektorswasta, mengembangkan organisasi profesional dan membangun organisasiyang lebih baik untuk pasar produk dan input pertanian
ASAAR Maroko terdiri dari: (1) proses pengumpulan data melalui aplikasi seluler(aplikasi seluler); (2) pengolahan dan analisis data di pusat database; dan (3) penyebaran data melalui situs web dan laporan kepada pemerintah dan raja.
Monitoring the prices of agricultural products is carried out continuously everyday and certain periods (religious holidays: Eid al-Fitr and Eid al-Adha).
Pemantauan harga produk pertanian dilakukan terus menerus setiap hari dan periode tertentu (hari libur keagamaan: Idul Fitri dan Idul Adha).
Pengembangan ASAAR Maroko terintegrasi dengan berbagai program pengembanganagribisnis di Maroko, antara lain: (1) pengembangan kawasan agroindustri di daerahpedesaan (agropolitan) seluas 100 ha yang terletak di tujuh pusat pertanian; dan (2) pengembangan pasar utama regional untuk produk pertanian.
LESSON LEARNED - AUSTRALIA
Sudut pandang bahwa cara budidaya hortikultura bukan lagisebagai sistem pertanian melainkan sub-sistem industrihortikultura yang layak untuk direplikasi sehingga semangat danmental pengusaha tumbuh kuat di negara-negara berkembang.
Industri hortikultura memiliki dukungan yang kuat dan terintegrasi daripemerintah, dalam bentuk peraturan keamanan hayati dan standarkualitas yang menguntungkan semua pihak. Tetapi tidak ada banyakbantuan untuk sistem informasi pasar karena IoT (Internet of Things) diAustarlia mendukung kemudahan pencari informasi untuk mengaksessistem informasi pasar. Sebaliknya, di negara-negara berkembangdukungan pemerintah untuk mengembangkan AMIS diperlukan danmerupakan prasyarat untuk keberlanjutannya.
Semangat dan kesadaran untuk berkomitmen memenuhi standarkualitas yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pembeli danterus meningkatkan kualitas produk melalui inovasi adalahkarakteristik kesiapan untuk memasuki era revolusi industri fase4.0.
The establishment of a fair business relationship and mutual trustbetween farmers and partners (super markets, wholesalers) so thatthere is a guarantee that the commodities planted by the farmers willbe purchased and the quality of the farmers 'products meeting thepartners' standards is a guarantee that farmers want in developingcountries.
The presence of Brisbane Markets which is a gathering place forwholesalers so that connectivity occurs between farmers andvarious buyers such as for export, hotels, restaurants andprocessed industries is very helpful for farmers' access to themarket.
Central Market, which has branches in 6 major cities Sydney, Brisbane,Melbourne, Perth, Adelaide and Newcastle plays the role of hubs,connecting and distributing products domestically and exporting abroad.Offering a structured trading environment where all industrial sectors canmeet and trade collectively. They play an important role in Austrlia'shorticultural industry as the main distribution point for most freshproduce.
TRAINING – TUJUAN
Untuk meningkatkan kapasitas manusiadan meningkatkan arus perdagangan
untuk produk hortikultura;
Untuk meningkatkan pengetahuan dibidang praktik terbaik tentang
pemasaran hortikultura; sistem informasipemasaran produk hortikultura; tutorial
aplikasi pemasaran
TRAINING - OUTPUT
Pemahaman yang komprehensif tentangpengembangan sistem informasi pasar pertanian untuk
hortikultura
Pemahaman yang komprehensif tentang pengetahuandi bidang praktik terbaik tentang pemasaran
hortikultura; sistem informasi pemasaran produkhortikultura; tutorial aplikasi pemasaran
Merumuskan rencana aksi hasil pelatihan / seminar (tentang cara meningkatkan teknik pascapanen dan
kinerja pasar negara mereka, mengembangkan sistem informasi pasar pertanian untuk petani hortikultura)
WORKSHOP – TUJUAN
Untuk berbagi informasi, ide, pandangan danpengalaman tentang strategi akses pasar dan praktik
terbaik untuk daya saing global yang diadopsi dandipromosikan oleh negara-negara maju
Untuk menyiapkan rencana aksi tentang carameningkatkan teknik pascapanen dan kinerja pasar
organisasi mereka berdasarkan apa yang merekapelajari dan diskusikan
Untuk mempresentasikan hasil studi banding padapeningkatan kinerja pasar pertanian,
mengembangkan sistem informasi pasar pertanianuntuk hortikultura
WORKSHOP – concluding remark
Peran penting dalam produk hortikultura di wilayah negara-negara OKI dan tinjauantantangan yang dihadapi oleh petani inti, organisasi petani yang mencari akses pasaryang lebih besar
Penting untuk memperkuat Sumber Daya Manusia dan mengubah perilaku semua aktordalam menanggapi daya saing Global
Diperlukan untuk merancang AMIS melalui penilaian dan peninjauan pemangkukepentingan yang ditargetkan dengan anggaran berkelanjutan dan dukunganpemerintah, serta kerangka kerja pemantauan dan evaluasi yang efektif
Linking AMIS to market-supporting institutions and other market actors to reduce management risk and increase the mutual benefit
Forming the necessary mechanisms/platforms for an improved coordination among the stakeholders and ensuring the effective review of the quality of information provided
Transformation of AMIS requires active and synergy between government with business stakeholder by developing regulation, strong coordination and public private partnership platform
PENCAPAIAN KEGIATAN
DONOR NO. REGISTER
MASA BERLAKU
MATAUANG
NILAI HIBAH REALISASI30 OKTOBER 2018
JUMLAH %
COMCEC PROJECT NUMBER 2017-IDNAGRIC-400
1 Juni sd 30 Oktober, 2018
DOLLAR $ 97.650,00 84.397,35 86.43
DAMPAK AND HASIL
Mengurangi kesulitan petani untuk memasarkanproduk pertanian mereka
Meningkatkan tingkat penjualan dan posisi tawar dengan memfasilitasi rantai pemasaran dengan
harga pasar yang sesuai
Menyebarkan informasi pasar tepat waktu kepadasemua pemangku kepentingan dalam rantai nilai
pemasaran produk pertanian
Memberdayakan petani, terutama dalammengoptimalkan pengambilan keputusan
penanaman dan pemasaran
Memberdayakan pemerintah untukmemantau kondisi pasar dengan tujuanmerumuskan kebijakan pengembangan
sektor pertanian, ketahanan pangan
Memastikan transparansi yang lebih besar dipasar, distribusi yang tepat di sepanjang
rantai nilai pertanian, dalam meningkatkanefisiensi pasar
Meningkatkan pengambilan keputusan olehpara pelaku ekonomi, termasuk
pemberdayaan mereka untuk mengambilkeuntungan dari peluang arbitrase apa pun
TINDAK LANJUT
Dibutuhkan untuk merancang AMIS melaluipenilaian dan peninjauan pemangkukepentingan yang ditargetkan dengan anggaranberkelanjutan dan dukungan pemerintah, sertakerangka kerja pemantauan dan evaluasi yang efektif
Transformasi AMIS membutuhkanperan aktifdan sinergi antara pemerintah denganpemangku kepentingan bisnis denganmengembangkan regulasi, koordinasi yang kuat, dan platform kemitraan swasta publik
FOLLOW UP PLAN continued
Untuk membangun AMIS melalui mekanisme Pasarperlu dukungan dari senua stakeholder, seperti:
• Dukungan dari Kementrian Pertanian (terutama penyuluhanpertanian) untuk membantu petani dalam menghasilkan produkberkualitas tinggi secara konsisten dan berkelanjutan seusaikebutuhan pasar
• Dukungan dari Kementrian Perdagangan dan Industri untukmendorong para pelaku di sektor industri dan perdaganganuntuk mengambil pasokan reguler dari Pasar
• Dukungan dari sektor Keuangan dan Perbankan untukmenyalurkan dana mereka kepada petani melalui Sistem ResiGudang (SRG) untuk komoditas sebagai jaminan di Gudang.
• Dukungan dari Kelompok Tani dan Koperasi untukmengoordinasikan diri mereka dalam mengatur danmenjadwalkan produksi mereka dalam koordinasi denganbantuan Pasar untuk membuat perencanaan produksi sepanjangtahun sesuai dengan permintaan pasar
The Agency of Agricultural Extension and Human Resources Development (AAEHRD) – Badan Penyuluhan dan PengembanganSumerdaya Pertanian (BPPSDMP), Ministry of Agriculture, Republic of Indonesia
The Standing Committee for Economic an Commercial Cooperation of the Organization of The Islamic Cooperation (COMCEC)
PROJECT NUMBER 2017-IDNAGRIC-400
MINISTRY OF AGRICULTURE