Download - Buku Siswa Fikih XII
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
1/150
1
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
2/150
2
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT Dzat Yang Maha Penyayang tak
pandang sayang Dzat Yang Maha Pengasih tak pilih kasih. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan
penyusunan buku ajar Fikih kelas XII Madrasah Aliyah kurikulum 2013.
Buku ajar ini disusun agar siswa-siswi dapat memperluas ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan hukum Islam khususnya tentang tata cara ibadah dan tata cara
berinteraksi dengan masyarakat sebagai bentuk refleksi ketaatan kita sebagai
hamba Allah. Buku ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi dan referensi yang memadai.
Semoga buku ajar ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pengetahuan tersendiri kepada para siswa sehingga mereka
akan selalu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Islam secara
menyeluruh. Kami menyadari bahwa buku ajar ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan sebagai
salah satu bentuk untuk penyempurnaan bahan ajar yang telah ada ini.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
3/150
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................
Daftar Isi ....................................................................
Bab I SIYASYAH SYARIYAHA. Kompetensi Dasar ......................................
B. Peta konsep ..................................
C. Mengamati ....................................
D. Menanya ......................................................
E. Materi Pembelajaran........................................
F. khilwfah ......................................................
G. Khalifah ...............
H.
Majlis syuro.. I. Kegiatan diskusi..
J. Pendalaman karakter..
K. Uji kompetensi..
Bab IIJIHADDALAM ISLAMA. Kompetensi Dasar ......................................
B. Peta konsep ..................................
C. Mengamati ....................................
D. Menanya ......................................................
E.
Materi Pembelajaran........................................F. Jihwd......................................................
G. Perlakuan Islam Terhadap ahl al Dzimah .
H. Kegiatan diskusi..
I. Menalar..
J. Uji kompetensi..
Bab III KAIDAH USHULIYAHA. Kompetensi Dasar ......................................
B. Peta konsep ..................................
C.
Mengamati ....................................D. Menanya ......................................................
E. Materi Pembelajaran........................................
F. Al-amr......................................................
G. Al-Nahi ...............
H. Kaidah wmdan khas..
I. Kaidah mujmal dan mubayyan
J. Kaidah murwdifdan mustarak
K. Kaidah mutlak muqayyad
L.
Kaidahzwhirdan takwil
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
4/150
4
M. Kaidah mantuq dan mafhum
N. Nasakh mansukh
O. Kegiatan diskusi..
P. Tugas individual
Q.
Pendalaman karakter..
R. Uji kompetensi..
Bab IV ijtihwdA. Kompetensi Dasar ......................................B. Peta konsep ..................................
C. Mengamati ....................................
D. Menanya ......................................................
E. Materi Pembelajaran........................................
F. ijtihwd
G.ta
wruial-adillah ...............
H. tarjrh..
I. talfrq
J. Kegiatan diskusi..
K. Pendalaman karakter..
L. Uji kompetensi..
Bab VMAZHABDALAM FIKIHA. Kompetensi Dasar ......................................
B. Peta konsep ..................................
C. Mengamati ....................................
D.
Menanya ......................................................E. Materi Pembelajaran........................................
F. makhab ......................................................
G. Se jarah tokoh makhab..............
H. Mengidentifikasi karakteristik makhab
I. Contoh perbedaan antar makhab
J. Hikmah perbedaan makhab
K. Kegiatan diskusi..
L. Pendalaman karakter..
M.
Uji kompetensi..
DAFTAR PUSTAKA
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
5/150
5
KELAS XII SEMESTER GANJIL
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1.1 Menghayati konsep khilwfahdalam Islam1.2 Menyadari pentingnya ketentuan ryh al-
jihwddalam syariat Islam1.3 Menerima kebenaran hukum Islam yangdihasilkan melalui penerapan kaidah ushul
fikih
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai) santun,
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikapsebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif, sosial dan alam
serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan
dunia
2.1 Memiliki perilaku jujur, disiplin dantanggung jawab sebagai implementasi darimateri khilafah
2.2 Memiliki sikap berani mempertahankankebenaran
2.3 Merefleksikan sikap santun dan tanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari
3.
Memahami,menerapkan,
menganalisis dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora denganwawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian
yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
3.1
Menelaah ketentuan Islam tentangpemerintahan (khilwfah)
3.2
Memahami konsep jihad dalam Islam
3.3 Memahami kaidah amrdan nahi
3.4
Memahami lafal wmdan khas
3.5 Memahami takhsrsdan mukhasis
3.6 Menelaah mujmaldan mubayyan
3.7 Memahami murwdifdan musytarak
3.8 Memahami lafal mutlaqdan muqayyad
3.9
Menganalisiszwhirdan tawrl
3.10Menelaah manhyqdan mafhym
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
6/150
6
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar,
menyaji, dan menciptadalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya
di sekolah secara
mandiri, serta bertindak
secara efektif dan
kreatif, dan mampu
menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan
4.1. Menyajikan contoh penerapan dasar-
dasar khilwfah4.2.
Menunjukkan contoh jihad yang benar
4.3. Mendemontrasikan kaidah amrdan nahi
dalam kehidupan
4.4. Mendemontrasikan kaidah wmdan
khasdalam kehidupan
4.5. Menyajikan contoh penetapan hukum
dari takhsrsdan mukhasis
4.6. Menyajikan contoh penetapan hukum
dari mujmaldan mubayyan
4.7. Menyajikan contoh penetapan hukum
dari murwdifdan musytarak4.8.
Memberikan contoh penetapan hukum
dari mutlaqdan muqayyad
4.9.
Memberikan contoh penetapan hukum
darizwhirdan tawrl
4.10.
Memberikan contoh penetapan hukum
dari manhyqdan mafhym
.KELAS XII SEMESTER GENAP
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaranagama yang dianutnya
1.1. Meyakini kebenaran tahapan hukumdalam penentuan hukum
1.2. Meyakini potensi ijtihad merupakananugerah Allah
1.3. Meyakini potensi ijtihad yang dimilikisetiap orang
1.4. Menghayati adanya perbedaan sebagai
sunnatullwh
2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun,
responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif, sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
2.1 Menunjukkan sikap selektif dan
toleransi sebagai implikasi dari
materi nasakh mansukh
2.2 Menunjukkan sikap selektif dan
toleransi sebagai implikasi dari
materi ta wrui al-adillah2.3 Membiasakan rasa cinta ilmu
dalam mempelajari hasil ijtihad
dan tata caranya
2.4 Memiliki sikap patuh terhadap
hasil ijtihad yang benar
2.5 Membiasakan sikap menghormati
pendapat sebagai implikasi dari
materi perbedaan makhab
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
3.1 Memahami nwsikh mansykh
3.2 Menganalisis tawrui al-adillah
3.3 Memahami ketentuan tarjrh
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
7/150
7
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
3.4 Menganalisis ketentuan ijtihwd
3.5 Memahami ittibadan hukum
ittiba
3.6 Menelaah ketentuan taqlrd3.7 Memahami ketentuan talfrq
3.8 Menelaah makhabfikih
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait denganpengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
4.1 Menyajikan contoh proses nwsikh
danmansykh
4.2 Menyajikan contoh taaruddalamsumber hukum
4.3 Mempresentasikan contoh talfrq
dan tarjrh
4.4 Menyajikan contoh ittibadan
taqlrd
4.5 Memaparkan contoh perbedaan
makhab
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
8/150
8
BAB I
SIYASAH SYARIYAH
Tadarus:
Qs.An-Nisa ayat 58-63
KOMPETENSI INTI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian d ari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait pe nyebab fenomena dan kejadian, serta
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
9/150
9
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a.
Melalui diskusi siswa dapat merumuskan arti khilwfahdengan tepatb.
Melalui penggalian informasi siswa dapat menjelaskan tujuan khilwfah
c. Dengan tanya jawab siswa dapat memberi contoh penerapan 5 dasar khilwfah
dalam menjalankan pemerintahan.
d.Setelah pembelajaran siswa dapat menjelaskan hikmah khilwfahsesuai dengan
konsep Islam dengan percaya diri
e. Secara berpasangan dan kerja sama siswa dapat menjelaskan 5 dasar khilwfah
yang diterapkan dalam kehidupan di Indonesia.
PETA KONSEP
KOMPETENSI DASAR:
1.1Menghayati konsep khilwfahdalam Islam2.1 Memiliki perilaku jujur, disiplin, dan tanggungjawab sebagai
implementasi dari materi khilwfah
3.1 Menelaah ketentuan Islam tentang pemerintahan (khilwfah)4.1 Menyajikan contoh cara pengangkatan khilwfah
KHILAFAH
PENGERTIAN
DASAR
TUJUAN
HIKMAH
Dasar
persamaan
dera at
Dasar
tauhid
Dasar
persatuan
ilmiah
Dasar
musyawarah
dankedaulatan
Dasar
keadilan dan
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
10/150
10
A.
MENGAMATIGambar 1 Gambar 2 Gambar 3
alriyadl.com gulfnews.com voaindonesia.com
Gambar 4
Amatilah gambar di atas dengan seksama!
B. MENANYA
Setelah anda melakukan pengamatan, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Pada gambar 1 sampai 3 menunjukkan tentang siayasah syariyah
yaitu.
2. Kegiatan apa yang berlangsung pada gambar 4 di atas?
3. Mengapa kegiatan pada gambar dilakukan?
4. Bagaimana penerapan khilwfahdi negara-negara Islam?
C.
MATERI PEMBELAJARAN
Khilwfah adalah bentuk pemerintahan Islam yang telah dicontohkan pada
masa Nabi Muhamad SAW dan dilanjutkan oleh para khulafaurrasidin.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
11/150
11
Penerapan khilwfah pada zaman tersebut membawa kejayaan Islam dan
penyebarluasan Islam.
Dalam bab ini akan diuraikan tentang khilwfah, sejarah timbulnya khilwfah,
dasar khilwfah, tujuan khilwfahdan cara pemilihan khalifah. Ketika pemerintahan
sudah terbentuk maka diperlukan lembaga yang berperan untuk menjalankanpemerintahan, yaitu Majlis syuro dan ahlul Halli wal Aqdi.
1.Siyasah Syariyah
a.Siyasah syariyah
Secara syara (ketentuan Allah dan Rasul-Nya). Pembahasan
siyasah syariyah menyangkut permasalahan kekuasaan, fungsi dan tugas
penguasa dalam pemerintahan Islam, serta hubungannya dengan
pemerintahan rakyat.
Menurut Abdul Wahab khalaf seorang ahli fikih mengemukakanpendapatnya: wewenang penguasa dalam mengatur kepentingan umum
dalam Negara Islam sehingga terjamin kemaslahatan. Dalam siyasah
syariyah, pihak penguasa berhak untuk mengatur segala persoalan Negara
Islam sejalan dengan prinsip pokok yang ada dalam agama. Sedangkan
menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah bahwa wewenang ditangan penguasa,
asalkan tidak bertentangan dengan prinsip umum syariat Islam. Dengan
demikian siyasah syariyah mengandung 4 unsur: (1) kebijakan, hukum
atau aturan (2) dibuat oleh penguasa (3) diwujudkan untuk kemaslahatan
bersama dan (4) tidak bertentangan dengan prinsip umum syariat Islam.
Diantara unsur siyasah syariyah itu ada penguasa yang menjalankan roda
pemerintahan. Dalam bahasan siyasah syariyah dikenal tiga lembaga
kekuasaan:
1) as-Sultan at-tasyriiyyah (pembuat Undang-undang),
2)
as-sultah at-tanfidziyah yang bertugas menjalankan pemerintahan
ekskutif dan
3)
as-sultah alqadaiyah (kekuasaan kehakiman/yudikatif).
Tiga lembaga dalam siyasah syariyah ini, di Indonesia disebut trias politika.
Yaitu lembaga kekuasaan ekskutif yakni presiden, lembaga kekuasaan
legislative yaitu MPR/DPR, dan lembaga yudikatif yakni MA.
b.
PengertianKhilwfahKhilwfah menurut bahasa ialah Pengganti, Duta, atau wakil,
kepemimpinan, dan pemerintahan. Sedangkan menurut istilah, khilwfahalah
penggantian kepemimpinan terhadap diri Rasulullah SAW, dalam menjaga
dan memelihara agama serta mengatur urusan dunia.
Menurut istilah khilwfah berarti struktur pemerintah yang
pelaksanaannya diatur berdasarkan syariat Islam khilwfahjuga dapat disebut
dengan Imamah 'Uzma atau Imarah 'Uzma. Pemegang kekuasaan khilwfah
disebut Khalifah, pemegang kekuasaan Imamah disebut Imam, dan
pemegang kekuasaanImarah disebut Amir.
Dengan demikian khilwfah adalah suatu lembaga kekuasaan yang
menjalankan tugas-tugas Rasulullah SAW dalam memelihara, mengurus,
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
12/150
12
mengembangkan, dan menjaga agama serta mengatur urusan duniawi umat
Islam. Allah berfirman dalam QS. An Nur: 55
55. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa
Adapun khalifah berarti pengganti Nabi Muhammad SAW sebagai
kepala negara dan pimpinan agama. Jadi ia menggantikan Nabi sebagai
kepala pemerintahan dan pimpinan agama tetapi tidak menggantikan
Muhammad SAW sebagai nabi karena posisi kenabian tidak dapat digantioleh siapapun.
c. Sejarah Tumbuh dan Berkembangnya Khilwfah
Sejarah timbulnya istilah khilafah dan institusi khilwfahbermula sejak
terpilihnya Abu Bakar as-Shidiq (573-634) sebagai pemimpin umat Islam
menggantikan Nabi SAW sehari setelah Nabi SAW wafat. Kemudian
berturut-turut terpilih Umar bin khatab(581-644), Usman bin Affan (576-
656) dan Ali bin Abi Thalib (603-661). Keempat khalifah tersebut disebut
al-khulafaur rasyidin yaitu khalifah-khalifah yang terpercaya dan mendapatpetunjuk.
Pengangkatan 4 kekhalifahan tersebut, menjadi dasar terbentuknya
model pemerintahan khilafah dalam sejarah Islam, yakni:
1)Dinasti Umayyah di Damascus (41-133H/661-750 M):14 khalifah
2)
Dinasti Abbasiyah di Baqdad (132-656H/750-1258M): 37 khalifah
3)Dinasti Umayyah di Spanyol (139-423H/756-1031 M):18 khilafah
4)Dinasti Fatimiyah di Mesir(297-567H/909-1171M):14 khilafah
5)
Dinasti Turki Usmani(kerajaan Ottoman) di Istanbul(1300-1922):39
khilafah
6)
Kerajaan Safawi di Persia(1501-1786M):18 syah/raja
7)
Kerajaan Mogul di India (1526-1858M):15 raja dan8)
Dinasti-dinasti kecil lainnya di Timur dan Barat.
Dinasti-dinasti di atas memakai gelar khilwfah dan syah, tetapi
berbeda pelaksanannya dengan khulafa ar rasyidin. Jika khulafa ar-
rasyidin dipilih secara musyawarah, maka dinasti-dinasti tersebut
menerapkan tradisi pengangkatan raja secara turun temurun. Model
pemerintahan khilwfah berakhir di Turki sejak Mustafa Kemal Ataturk
(1881-1938) beliau menghapuskannya pada tanggal 3 maret 1924. Umat
Islam pernah berusaha menghidupkan kembali khilwfah melalui
muktamar khilwfah di Cairo (1926) dan Kongres khilwfah di Mekkah
(1928). Di India pun pernah timbul gerakan khilwfah. Oganisasi-
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
13/150
13
organisasi Islam di Indonesia pun pernah membentuk komite khilwfah
(1926) yang berpusat di Surabaya untuk tujuan yang sama.
d.Tujuan khilwfah
Khilwfah secara umum mempunyai tujuan untuk memelihara agama Islamdan mengatur terselenggaranya urusan umat manusia agar tercapai
kesejahteraan dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran Allah SWT. Namun
demikian, di antara tujuan khilwfahsecara spesifik adalah:
1) Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah wafatnya Rasulullah
SAW.
2) Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin yang dilengkapi aparat-
aparat pemerintahan.
3) Untuk menjaga stabilitas negara dan kehormatan agama.
4) Untuk membentuk suatu masyarakat yang hidupnya makmur,
sejahtera dan berkeadilan, serta mendapat ampunan dari Allah SWT.
e. Dasar-dasar Khilwfah
Dasar menegakkan kalimat Tauhid; khilwfah yang dibentuk olehRasulullah SAW, memiliki prinsip penegakan kalimat Allah SWT,
serta memudahkan penyebaran Islam kepada seluruh umat manusia.
Dalam dasar negara kita terdapat sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Q.S. Al-Baqarah(2): 163
163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dasar ukhuwah Islamiyah atau prinsip persaudaraan dan persatuan.
khilwfahdimaksudkan menggalang persatuan dan persaudaraan dalam
Islam.Q.S. All 'Imran(3): 103.
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-
musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
14/150
14
Dasar adanya persamaan derajat sesama umat Islam sebagai landasandibentuknya khilwfah. Prinsip ini sesuai dengan ajaran Islam yang
menegaskan bahwa setiap umat manusia mempunyai derajat sama,
yang membedakannya hanyalah ketakwaan semata. Q.S. Al-
Hujurat(49): 13
13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dasar musyawarah untuk mufakat atau kedaulatan rakyat. Q.S.Asy-Syura(42): 38
38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
Dasar keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh umat, khususnya
umat manusia yang berada di bawah naungan khilwfah yang
bersangkutan. Atas dasar prinsip ini, khilwfah harus menegakkanpersamaan hak bagi segenap warganya. Q.S. An-Nahl(16): 90
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
15/150
15
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.
f. Hikmah KhilwfahAdanya upaya pengendalian dan pemenuhan aspirasi rakyat yang
beragama dapat dipadukan dan diakomodasikan sehingga meskipun pada
dasarnya manusia itu mempunyai karakter yang berbeda, akan tetapi atas
nama negara mereka dapat dipersatukan untuk mewujudkan persatuan
dan kesatuan dengan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.
2. Khalifah
a. Pengertian Khalifah
Khalifah ialah orang-orang yang melanjutkan tugas-tugas NabiMuhammad SAW., sebagai Kepala Negara dan pemimpin umat Islam,
setelah beliau wafat. Namun tidak berarti menggantikan kedudukan nabi,
sebab setelah Nabi Muhammad SAW, tidak ada lagi nabi yang diutus
oleh Allah SWT.
Dalam pandangan politik Sunni, Khalifah yang menggantikan
posisi nabi Muhammad SAW, sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan dengan gelar Khulafa al Rasyidun (pemimpin-pemimpin
yang bijaksana) adalah; Abu Bakar Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin
Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Jabatan khalifah berikutnya dipangku oleh para pemuka dari Bani
Umayyah seperti khalifah Mu'awiyah bin Abi Sofyan, Umar bin Abdul
Aziz dan lain-lain. Pada masa Abbasiyah diantaranya dipegang oleh
Harun Al Rasyid dan lain-lain. Adapun pimpinan negara sesudahnya
tidak dinamakan dengan khalifah tetapi bisa juga disebut Amir, Sultan
atau dengan nama yang secara umum berarti kepala negara.
b.Syarat-syarat KhalifahUntuk menjadi khalifah, seseorang harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1)
Beragama Islam.
2)Memiliki ilmu pengetahuan yang cukup luas.
3)
Mampu melakukan pengawasan terhadap aparatur pemerintahandalam pelaksanaan hukum, peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
4)Adil dalam arti luas, yang mampu melaksanakan seluruh kewajiban
dan menjauhi seluruh larangan serta dapat memelihara kehormatan
dirinya.
5)
Anggota badan dan panca inderanya tidak cacat.
6)Dipilih olehAhlul Halli wal AqdiDi dalam al-Qurandijelaskan dalam Q.s. al-Baqarah (2)ayat 247
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
16/150
16
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah
mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana
Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan
pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang
cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah
memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha
mengetahui.
c. Cara Pengangkatan KhalifahBerdasarkan sejarah, pengangkatan khalifah itu dilakukan sebagai
berikut:
1) Dipilih langsung oleh umat Islam, seperti pada saat pemilihan khalifah
pertama, yakni khalifah Abu Bakar Shidiq di balai sidang BaniSa'idah.
2) Diusulkan oleh khalifah yang sedang menjabat, misalnya
pengangkatan khalifah kedua, yakni khalifah Umar bin Khatab yang
diusulkan oleh Abu Bakar Shidiq.
3) Dipilih melalui perwakilan (Ahlul Halli Wai 'aqdi), misalnya
pemilihan khalifah Usman bin Affan.
4) Dipilih oleh perwakilan sebagian besar umat Islam, misalnya Ali bin
Abi Thalib.
Keempat sifat pemilihan dan pengangkatan khalifah itu,
menunjukkan bahwa Islam mengutamakan aspirasi dan kehendak rakyat.
Di Indonesia sifat pengangkatan pemimpin dilakukan dalam 2bentuk yaitu:
1) Pemilihan tidak langsung; yakni pemilihan melalui perwakilan Ahlul
Halli Wal'aqdi (DPR/MPR) yang berhak menentukan dan
memutuskan segala hal yang menyangkut kehidupan umat Islam.
2) Pemilihan secara langsung; yakni suatu pemilihan yang dilakukan
langsung oleh segenap rakyatnya. Setiap warga negara dan warga
masyarakat berhak memilih langsung dan memberikan dukungannya
sesuai dengan kehendak hati nuraninya.
d.Baiat
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
17/150
17
Bai'at artinya sumpah setia yang dilakukan oleh seseorang untuk
menyatakan kepercayaannya. Bai'at dilakukan oleh kaum muslimin di
dalam suatu majlis. Setelah terpilih menjadi khalifah, bai'at harus
dijalankan. Artinya, khalifah harus diambil sumpahnya dengan menyebut
nama Allah dan rasul-Nya sebagai saksi. Selanjutnya, khalifah terpilihharus menyampaikan pidato perdananya seperti yang dilakukan khalifah
Abu Bakar Shidiq setelah beliau dibai'at. Di dalam pidatonya Abu Bakar
mengatakan:
"Wahai saudara-saudara, saya telah diangkat untuk
mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah yang terbaik di
antara kamu. Jika aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku,
tetapi jika aku berbuat salah hendaklah saudara-saudara betulkan.
Orang yang saudara-saudara pandang kuat, aku pandang lemah,
sehingga aku dapat mengambil hak daripadanya, sedangkan orang
yang saudara-saudara anggap lemah, aku pandang kuat, sehingga aku
dapat memberikan hak kepadanya. Hendaklah saudara-saudara taatkepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bila aku
tidak menaati Allah dan Rasul-Nya saudara-saudara tidak perlu taat
kepadaku".
Setelah pidato perdananya, barulah khalifah mulai menjalankan
tugasnya sebagai pemimpin agama dan pemimpin bangsa dan negara,
serta menjadi kewajiban umat Islam menaati segala perintah khalifah,
selama khalifah itu menjalankan perintah-perintah Allah SWTdan Rasul-
Nya.
e. Hak RakyatIslam melindungi menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak
dasar yang dimiliki oleh setiap individu, baik yang menyangkut
kebutuhan immaterial maupun material dan hak yang menyangkut
keselamatan dan kesehatan jasmani, harta benda maupun kehormatannya.
Siapa saja yang memberi hak-hak hidupan seorang saja dinilai seakan-
akan telah melakukan perbaikan hidup seluruh umat manusia,
demikianlah makna dari QS.Al Maidah(5); 32. Bahkan Islam melarang
untuk melakukan prasangka buruk QS. Al Hujurat(49); 12
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
18/150
18
32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena
orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuatkerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka
Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak diantara mereka sesudah itu. Sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (QS. Al
Maidah(5); 32)
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Di antara hak-hak rakyat ialah:
1) Hak kemerdekaan pribadinya.
2) Hak kemerdekaan bertempat tinggal.
3) Hak kemerdekaan memiliki harta benda.
4)
Hak kemerdekaan berpikir dan berpendapat.5) Hak kemerdekaan beragama.
6) Hak kemerdekaan belajar.
7) Hak hidup dan jaminan keamanan.
f. Kewajiban RakyatSetelah rakyat memilih dan mengambil sumpah khalifah, maka
rakyat mempunyai kewajiban, di antaranya sebagai berikut:
Patuh dan taat kepada perintah khalifah, sepanjang khalifah tersebut
berpegang teguh kepada hukum- hukum Allah SWT. dan Rasul-Nya,
QS. An-Nisa(4): 59.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
19/150
19
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamuberlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Mencintai tanah air dan mempertahankannya dari ancaman dan
gangguan musuh, dengan segala kekuatan dan potensi yang ada, QS.
Al-Baqarah(2): 193.
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi
dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika
mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan
(lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Memelihara persatuan dan kesatuan, QS. Ali 'Imran(3): 103.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
20/150
20
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk.
3. Majelis Syura dalam IslamMajlis Syura menurut bahasa artinya tempat musyawarah,
sedangkan menurut istilah ialah lembaga permusyawaratan rakyat. Atau
dengan pengertian lembaga permusyawaratan atau badan yang ditugasi
untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah.
Dengan demikian majlis syura ialah suatu badan negara yang bertugas
memusyawarahkan kepentingan rakyat. Di negara kita dikenal dengan
DPR atau MPR.
Pada mula berdirinya, yakni pada zaman Rasulullah SAW dan
Khulafaur Rasyidin, musyawarah dilakukan di mesjid atau di tempat
yang mereka kehendaki untuk bermusyawarah, tidak dalam bangunan
tertentu, lembaga tertentu, dan tata tertib tertentu pula. Berbeda dengan
zaman sekarang, manusia semakin banyak jumlahnya, memiliki
keinginan politik yang beragam, sehingga memerlukan suatu lembagaresmi, tempat yang resmi dan tata tertib musyawarah atau sidang.
a. Pengertian Ahlul H alli Wal 'Aqdi
Ahlul Halli Wal'aqdi ialah anggota Majlis Syura sebagai wakil-
wakil rakyat. Ahlul Halli Wal'aqdi di negara kita adalah para anggota
DPR/MPR dan DPRD Tk.I dan II. Para ulama diantaranya Imam
Fahruddin Ar Razi menyatakan bahwa anggota Ahlul Halli Wal'aqdi
adalah para alim ulama dan kaum cendikiawan yang dipilih langsung
oleh mereka. Dengan demikian, Ahlul Halli Wal'aqdi harus mencakup
dua aspek penting, yaitu: mereka harus terdiri dari para ilmuwan danalim ulama, mereka semua harus mendapat kepercayaan dari rakyat,
artinya kepemimpinannya harus berasaskan demokrasi.
b. Syarat-syarat menjadi Anggota Majlis Syura
Para anggota Majlis Syura ialah orang-orang yang mempunyai
jabatan dan kedudukan penting di dalam negara. Oleh sebab itu, untuk
dapat diangkat menjadi anggota Majlis Syura haruslah orang-orang
yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;
1)Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
2)
Dipilih langsung oleh rakyat, sesuai dengan prinsip demokrasi
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
21/150
21
3) Berkepribadian luhur (adil, jujur, dan bertanggung jawab)
4) Memiliki ilmu pengetahuan yang memadai sesuai dengan
keahliannya
5) Ikhlas, dinamis, dan kreatif
6)
Berani dan teguh pendirian7) Peka dan penuh perhatian terhadap kepentingan rakyat, tanpa
membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, dan sebagainya.
c. Hak dan Kewajiban Majlis Syura
Majlis Syura, sebagaimana layaknya lembaga perwakilan rakyat
memiliki hak dan kewajiban, di antaranya sebagai berikut;
1) Mengangkat dan memberhentikan khalifah (kepala negara).
2) Berperan sebagai penghubung antara rakyat dengan khalifah, yaitu
mengadakan rapat atau musyawarah dengan khalifah tentangberbagai hal yang berkenaan dengan kepentingan rakyat
3) Membuat undang-undang bersama khalifah untuk memantapkan
pelaksanaan hukum Allah
4) Menetapkan anggaran belanja negara
5) Merumuskan gagasan demi cepatnya pencapaian tujuan negara
6) Selalu hadir dalam setiap persidangan majlis Syura.
d. Syarat Pengangkatan Pemimpin oleh majlis Syura
Dalam Islam menjadi pemimpin dan dipimpin adalah amanah
yang harus dipertanggung jawabkan di akherat kelak. Membangun
pemerintahan yang baik, bukan hanya peran penguasa, akan tetapi
rakyat juga ikut menentukan arah pemerintahan tersebut. Karena
bagaimana mungkin suatu pemerintahan bisa berjalan dengan baik jika
pemimpinnya taat membangun sistem dan rakyatnya melawan sistem
yang dibangun. Islam melarang kita untuk taat kepada pemerintahan
/pemimpin dan sistem yang memerintahkan kepada maksiat, akan tetapi
tetap mengakui eksistensi pemerintahannya.
Ada 5 syarat yang harus dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat untuk menghadirkan kepemimpinan yang sukses dan
pemerintahan yang baik (good governance), berdasar QS. An Nisa (4) :
58 yaitu:
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
22/150
22
1) Pemberian jabatan (amanah) kepada orang terbaik (ahlinya)
Memilih seorang pemimpin atau pemangku jabatan haruslah
orang-orang yang profesional. Jika memilih seseorang disebabkan
karena adanya hubungan kekerabatan, hubungan saudara, kesamaanmakhab, politis seperti bagi-bagi kue kekuasaan, sogokan materi,
hubungan kesukuan dan lain sebagainya padahal ada orang yang
lebih profesional dari mereka, maka hal tersebut merupakan bentuk
pengkhianatan terhadap Allah, Rasulnya dan orang-orang beriman.
2) Membangun hukum yang adil
Berlaku adil merupakan perintah Allah, keadilan mencakup
semua aspek kehidupan baik sosial, politik, budaya, ekonomi dan
sebagainya. Keadilan harus ditegakkan di dalam setiap aspek
kehidupan, dari mulai penegakan hukum baik pidana maupunperdata, pembagian harta seperti ghanimah, zakat, fai dan harta-
harta negara lainnya yang harus di salurkan dengan tepat dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Karena itu Allah SWT memberikan balasan yang cukup besar
bagi pemimpin yang adil, Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa
Nabi SAW bersabda ada tujuh golongan yang akan mendapatkan
naungan dari Allah di hari kiamat nanti dimana tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya dan salah satu golongan dari ketujuh golongan
itu adalah pemimpin yang adil.
3)
Dukungan dan kepercayaan dari masyarakat(legitimasi)Menciptakan kepemimpinan yang sukses bukan hanya tugas
para penguasa, masyarakat pun ikut berperan aktif dalam
mewujudkan hal tersebut. Islam sangat menyadari seorang pemimpin
tidak akan mampu melakukan apapun tanpa adanya dukungan dari
masyarakatnya. Oleh karena itu dalam Islam masyarakat harus
memberikan ketaatan dan kepercayaannya kepada pemerintah
sehingga menghadirkan pemerintahan yang legitimate. Karakter
kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang
representatif. Mandat kepemimpinan dalam Islam tidak ditentukan
oleh Tuhan namun dipilih oleh umat. Kedaulatan memang milik
Tuhan namun sumber otoritas kekuasaan adalah milik umat Islam.Selama seorang pemimpin tidak memerintahkan maksiat kepada
Allah SWT maka masyarakat wajib taat dan percaya terhadap
pemimpinnya meskipun dia seorang pemimpin yang dzalim. Akan
tetapi nampaknya hal tersebut seakan-akan hampir mustahil terjadi
di era demokrasi seperti sekarang ini dimana masyarakat memiliki
peran yang begitu kuat untuk melakukan kontrol terhadap
pemerintahan (social control).
4) Ketaatan tidak boleh dalam kemaksiatan
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
23/150
23
Sering terjadi polemik ditengah-tengah masyarakat kita,
apakah masih ada kewajiban untuk mematuhi pemimpin yang
mendurhakai Allah atau tidak. Pemimpin yang dipilih secara
langsung dan ditetapkan berdasarkan Undang-undang dipandang
dapat memenuhi syarat kepemimpinan untuk melaksanakan amanatrakyat. Apabila pemimpin tidak mengindahkan nasihat dan
peringatan serta tetap melakukan kemaksiatan dan kemungkaran,
maka tidak boleh menyetujui perbuatannya dengan tetap mengakui
eksistensi pemerintahannya.
5) Konstitusi yang berlandaskan al-Qurandan as-sunah
Salah satu cara untuk menghadirkan kepemimpinan yang
sukses dan baik menurut alQuran adalah jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), artinya al-Qurandan sunnah harusmenjadi rujukan dalam setiap penyelesaian masalah yang terjadi
didalam negara.
Syaikhul Islam Ibnu Thaimiyyah mengatakan tugas utama
negara ada dua, Pertama, menegakkan syariat, dan kedua,
menciptakan sarana untuk menggapai tujuan tersebut. Negara harus
menjadi sarana yang baik bagi makhluk Allah SWT untuk
melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya dimuka bumi. Ada
beberapa alasan penting yang membuat negara dan pemerintahan
memiliki kedudukan yang penting dalam Islam berdasarkan al-
Qurandan as-Sunnah. Yaitu:
a)
Al-Quran memiliki seperangkat hukum yang pelaksanannyamembutuhkan institusi negara dan pemerintahan.
b)Al-Quran meletakkan landasan yang kokoh baik dalam aspek
akidah, syariah, dan akhlak yang berfungsi sebagai bingkai dan
menjadi jalan hidup kaum muslimin. Pelaksanaan dan
pengawasan ketiga prinsip tersebut tidak pelak membutuhkan
intervensi dan peran negara.
c) Adanya ucapan dan perbuatan nabi yang dipandang sebagai
bentuk pelaksanaan tugas-tugas negara dan pemerintahan. Nabi
mengangkat gubernur, hakim, panglima perang, mengirim
pasukan, menarik zakat dan pajak (fiskal), mengatur
pembelanjaan dan keuangan negara (moneter), menegakkanhudud, mengirim duta, dan melakukan perjanjian dengan negara
lain.
Selain itu, hal ikhwal kepemimpinan (imarah) telah menjadi
bagian kajian dan pembahasan para ahli fikih di dalam kitab-kitab
mereka sepanjang sejarah. Fakta tesebut menunjukkan bahwa negara
tidak dapat dipisahkan dari agama karena agama merupakan fitrah
negara oleh karena itu nilai-nilai dan tujuan agama (Islam) harus
terimplementasi dalam setiap kebijakan negara termasuk penerapan
konstitusi.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
24/150
24
e. Hikmah adanya Majlis Syura
1) Melaksanakan perintah Allah dan mencontoh perbuatan Rasulullah
tentang musyawarah untuk menyelesaikan persoalan hidup dan
kehidupan umat Islam.
2)
Melahirkan tanggungjawab bersama terhadap keputusan yangditetapkan karena keputusan tersebut ditetapkan oleh wakil-wakil
rakyat yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan
tanggungjawabnya.
3) Melahirkan keputusan dan ketetapan yang baik dan bijaksana karena
keputusan tersebut ditetapkan oleh banyak pihak.
4) Menghindari perselisihan antar golongan yang dapat
mengakibatkan kehancuran dan kerugian negara.
5) Memilih pimpinan yang terbaik dan disetujui semua pihak karena
itu kualitasnya akan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
6) Mengurangi bahkan menghilangkan keluh kesah yang
mengakibatkan penyelewengan sebagai akibat dari keputusan yangtidak atau kurang representatif.
7) Menjalin hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya
dan hubungan sesama umat manusia, khususnya umat Islam.
8) Menciptakan persatuan dan kesatuan karena hasil musyawarah
biasanya merupakan jalan tengah yang memiliki daya tarik semua
pihak. Jadi hasilnya dapat mengikat semua pihak.
9) Mewujudkan keadilan karena hasil musyawarah telah disetujui oleh
semua pihak maka hasilnya bersifat adil untuk semua pihak.
10) Menciptakan kerukunan dan ketahanan umat sehingga dapat
menangkal berbagai rongrongan dan ancaman terhadap negara dan
pemerintah.
RANGKUMAN
Khilwfahberarti struktur pemerintah yang pelaksanaannya diatur
berdasarkan syariat Islam khilwfahjuga dapat disebut dengan Imamah
'Uzma atau Imarah 'Uzma. Pemegang kekuasaan khilwfah disebut
Khalifah, pemegang kekuasaan Imamah disebut Imam, dan pemegang
kekuasaanImarah disebut Amir. Sejarah khilwfahdimulai dari khalifah
Abu Bakar Assidiq. Dasar-dasar khilwfah ada 5 yaitu dasar tauhid,persatuan Islamiyah, persamaan derajat, musyawarah dan adil. Dalam
penerapan kehalifahan maka dibentuk Majlis Syura menurut bahasa
artinya tempat musyawarah, sedangkan menurut istilah ialah lembaga
permusyawaratan rakyatdalam Majlis syuro ada Ahlul Halli Wal'aqdi
harus mencakup dua aspek penting, yaitu; mereka harus terdiri dari para
ilmuwan dan alim ulama, mereka semua harus mendapat kepercayaan
dari rakyat, artinya kepemimpinannya harus berasaskan demokrasi.
Khalifah dapat dipilih rakyat secara langsung dan tidak langsung.
D. KEGIATAN DISKUSI
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
25/150
25
Siswa dibagi dalam 5 kelompok untuk mendiskusikan tentang: Dasar
khilwfahyang dihubungkan dengan pelaksanaan kehidupan sehari-hari.
NO TEMA HASIL
1 Dasar Ketauhidan
2 Dasar Persamaan derajat
3 Dasar Persatuan Islamiyah
4 Dasar Musyawarah
5 Dasar Keadilan
E.
PENDALAMAN KARAKTERDengan memahami ketentuan khilwfahseharusnya siswa memiliki sikap:
1.Memiliki sikap arif dan bijaksana dalam berucap dan berprilaku
2.
Memiliki sikap adil dan toleransi dengan sesama.
F. UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian khilwfah!
2. Jelaskan dasar-dasar khilafah beserta dasar dasar naqlinya!
3. Dalam kenyataan praktik pemerintahan di dunia ini bermacam-macam,
mengapa bisa terjadi demikian?
4. Jelaskan hikmah adanya kekhalifahan!
5. Mengapa umat Islam harus mengangkat khalifah?
G.
TUGAS TERSTRUKTUR
Carilah ayat- ayat secara lengkap tentang dasar-dasar khilwfah!
H. TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR
Buatlah kliping tentang praktek dasar-khilwfahtentang musyawarah
mufakat dan keadilan sosial!
Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk hal yang tidak
diketahuinya jauh akan lebih baik menenangkan dan dihormati daripada
selalu ingin kelihatan serba tahu tau sok tahu
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
26/150
26
BAB IIJIHAD
TADABBUR
QS. Al Maidah(5) : 35
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian d ari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran:1. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan konsep jihwdyang benar sesuai
dengan syariat Islam
2.
Setelah proses pembelajaran siswa dapat menunjukkan contoh perlakuan
Islam terhadap ahl al dzimmah.
1.2. Menyadari pentingnya ketentuan ruh al-jihwddalam syariat Islam
2.1 Memiliki sikap berani mempertahankan kebenaran
3.2. Memahami konsepjihwddalam Islam
4.2. Menunjukkan contohjihwdyang benar
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
27/150
27
A. MENGAMATI
gambar 1 gambar 2 gambar 3
indonesia-raya.tumblr.com zepoerboy.deviantart.com permatahatiku123.blogs...
Gambar 4
Amatilah gambar di atas dengan seksama !
B.MENANYA
Setelah anda melakukan pengamatan, saling bertanyalah kalian tentang:
1. Berbagai jenisjihwddalam Islam!
2. Pentingnyajihwddalam Islam!
3. Wujudjihwddalam kehidupan sehari-hari!
PETA KONSEP
Jihwd
Dasar
Makna
Macam
Harfiyah
Syara
Melawan
Melawan
Melawan orang
kafir dan
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
28/150
28
C. MATERI PEMBELAJARAN
Jihwd merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam. Jihwd yang
diperintahkan adalah jihwdyang sesuai dengan aturan agama, bukan sebuah
perilaku arogansi, kebrutalan yang hanya membawa bencana bagi orang lain.
Jihwd yang paling besar adalah memerangi hawa nafsu sayyiah atau nafsu
yang mengajak manusia untuk berbuat yang melanggar norma agama. Jihwd
juga bisa dimaksudkan untuk memerangi orang kafir, tetapi orang kafir harbibukan orang kafir yang meminta perlindungan kepada umat Islam.
Islam adalah agama rahmatan lil alamin, Islam tidak menyukai
kekerasan, pemaksaan maupun merampas hak orang lain. Walau demikian
ketika orang Islam diserang maka umat Islam harus mengerahkan sekuat
tenaganya untuk menahan serangan dan membela diri. Agar lebih bisa
dimengerti bagaimana cara-cara mempertahankan diri maka ada aturan -
aturan yang harus dipatuhi oleh umat Islam. Aturan-aturan itu akan dijelaskan
dalam bab ini, yang meliputi jihad, dan perlakuan umat Islam terhadap ahl
dzimmah.
AHLUL
DZIMAH
Pengertian
Dasar naqli
Syarat Ahl Ad
Dzimah
Perlakuan Umat
Islam Terhadap Ahl
Ad Dzimah
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
29/150
29
1. Pengertian Jihwd
Kata jihwd dalam bahasa Arab merupakanbentuk mashdar dari katajhada yujhidu jihdan
wa mujhadatan. Asal katanya adalahjahada
yajhadu jahdan/juhdanyang berarti kekuatan (al-
thqah) dan upaya jerih payah (al-masyaqqah).
Secara bahasa jihad berarti mengerahkan segala
kekuatan dan kemampuan untuk membela diri dan mengalahkan musuh.
sedangkan menurut istilah ulama fikih adalah perjuangan melawan orang-
orang kafir untuk tegaknya agama Islam. jihwd juga dapat berarti
mencurahkan segenap upaya dan kemampuan untuk menghadapi segala
sesuatu yang berhubungan dengan kesulitan dan penderitaan.
Sehingga,jhadaberarti mencurahkan segala kemampuan dalam membeladan memperoleh kemenangan. Dikaitkan dengan musuh, makajhada al-
aduwwberarti membunuh musuh, mencurahkan segenap tenaga untuk
memeranginya, dan mengeluarkan segenap kesungguhan dalam membela
diri darinya.
Pelaku jihwd disebut mujhid. Dari akar kata yang sama lahir
kata ijtihdyang berarti upaya sungguh-sungguh dengan mengerahkan
segala kemampuan untuk mengambil kesimpulan atau keputusan sebuah
hukum dari teks-teks keagamaan.
Dengan demikianjihwdberarti sebuah upaya sungguh-sungguh yang
dilakukan oleh seorang Muslim dalam melawan kejahatan dan kebatilan,
mulai dari yang terdapat dalam jiwa akibat bisikan dan godaan setan,sampai pada upaya memberantas kejahatan dan kemungkaran dalam
masyarakat. Upaya tersebut dapat dilakukan antara lain melalui kerja hati
berupa kebulatan tekad dan niat untuk berdakwah, kerja lisan berupa
argumentasi dan penjelasan tentang hakikat kebenaran ajaran Islam, kerja
akal berupa perencanaan yang matang, dan kerja badan yang berupa
perang atau lainnya. Oleh sebab itu jihad tidak selalu diidentikkan dengan
perang secara fisik.
Dari aspek terminologi, definisijihwdberkisar kepada tiga aspek:
a.Jihwd yang dipahami secara umum, adalah segala kemampuan yang
dicurahkan oleh manusia dalam mencegah/membela diri dari keburukan
dan menegakkan kebenaran. Termasuk dalam kategori ini adalahmenegakkan kebenaran, membenahi masyarakat, bersunggung-sungguh
serta ikhlas dalam beramal, gigih belajar untuk melenyapkan
kebodohan, bersungguh-sungguh dalam beribadah seperti haji.
b.Jihwd dipahami secara khusus sebagai usaha mencurahkan segenap
upaya dalam menyebarkan dan membela dakwah Islam.
c.Jihwd yang dibatasi pada qitl (perang) untuk membela agama untuk
menegakkan agama Allah dan proteksi kegiatan dakwah.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
30/150
30
1. Dasar-dasarj ihwddalam Al Quran
QS. Al Hajj (22) : 78
78. dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang
sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran)
ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua
menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik
penolong.
QS. Lukman(31): 15
15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
31/150
31
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apayang telah kamu kerjakan.
Dasar-dasarj ihwddalam Hadis
Dari Ibn Umar, Rasulullah saw bersabda, Saya diutus dengan
pedang, hingga Allah disembah tiada serikat bagi-Nya, dan rezkiku
dijadikan di bawah naungan tombak, kehinaan bagi siapa yang menyalahi
perintahku, dan siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk
kepada kaum tersebut.(HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepadaRasulullah, "Wahai Rasulullah, seorang ingin ber jihwd di jalan Allah,
mencari kesenangan dunia." Rasulullah berkata, "Ia tidak dapatpahala,
para sahabat membesar-besarkan peristiwa tersebut dan berkata kepada
pemuda tadi, kembalilah bertanya kepada Rasulullah Saw., mungkin Anda
salah paham. Ia berkata, Wahai Rasulullah, seorang ingin berjihad di
jalan Allah mencari kesenangan/keuntungan dunia. Rasulullah menjawab,
Ia tidak dapat pahala, para sahabat berkata lagi, Kembalilah
(bertanya) kepada Rasulullahsaw!Rasulullah menjawab pada kali yang
ketiga, Iatidak dapatpahala.
Dari Jbir ibn Abd Allh Ra., ia berkata, Rasulullah Saw.
bersabda, Perang itu adalah siasat.(HR. Bukhriy, Muslim, dan lain-
lain).
Jihwddisyariatkan pada tahun ke-2 H. Hikmah disyariatkannya jihad
adalah mencegah penganiayaan dan kezaliman. Ulama Syafiiyah
mengatakan bahwa membunuh orang kafir bukan tujuan ijtihad. Dengan
demikian apabila mereka dapat memperoleh hidayah dengan
menyampaikan bukti yang nyata tanpa ber jihwd, hal itu masih lebih baik
daripada berjihwd.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
32/150
32
3. Makna jihwd
Jihwd seperti yang terlintas dalam pemahaman masyarakat dewasa ini
cenderung mengartikannya sebagai perang fisik/bersenjata. Setiap mukmin
diperintahkan untuk berjihwd, bukan sekadarjihwd, tetapi dengan sebenar-benarnya jihwd(haqqa jihdih/ Q.S. Al-Hajj(22) : 78). Memang ada saat-
saat setiap Muslim wajib berperang yaitu di saat musuh menyerang (QS.
Al-Anfl(8): 15, 16, 45), atau ada perintah penguasa tertinggi (imm)
untuk berperang sebagai konsekuensi dari taat kepada ulil amri (QS.
Annisa(4): 59), dan di saat kecakapan seseorang dibutuhkan dalam
peperangan.
Beberapa alasan bahwa jihwdtidak selalu identik dengan perang melawan
musuh, diantaranya:
a. Perbedaan makna kosa kata yang di pakai al Quran.
Terdapat kekeliruan dalam pemaknaan kata qitlyang disamakan
dengan kata jihd. Kekeliruan dalam membedakan keduanyadipengaruhi kesalahan mengidentifikasi semua isyarat jihad dalam ayat-
ayat madaniyah yang diatributkan sebagai jihad bersenjata. Padahal,
antarajihad dan qitlmemiliki makna dan penggunaan yang berbeda
dalam al-Quran.
Kata qitl berasal dari qatala-yaqtulu-qatl, yangberarti
membunuhatau menjadikan seseorang mati disebabkan pukulan, batu,
racun, atau penyakit. Kata qitl hanyalah salah satu aspek dari jihad
bersenjata.Jihwdbersenjata adalah konsep luas yang mencakup seluruh
usaha seperti persiapan dan pelaksanaan perang, termasuk pembiayaan
perang. Dengan begitu,jihwdbersenjata hanyalah salah satu bentuk dari
jihad yang juga melibatkan jihad damai. Atas dasar itu, konteks jihad
dalam al-Qurantidak dapat disamakan dengan qitl.
216. diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang ituadalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu,
Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah (2) : 216)
Semasa Nabi Muhammad SAW hidup, peperangan terjadi
sebanyak 17 kali. Ada juga yang menyebutnya 19 kali; 8 peperangan di
antaranya yang diikuti Nabi ada [23] Namun, patut dicatat bahwa
perang yang dilakukan Nabi SAW adalah untuk perdamaian. Sebagai
contoh, sebuah riwayat menyebutkan bahwa ketika penduduk Yatsrib
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
33/150
33
berkeinginan menghabisi penduduk Mina, Nabi SAW menghalanginya,
sebagaimana tersebut dalam hadis berikut:
Abas bin ubadah bin nadhlah: Demi Allah yang telah
mengutusmu atas dasar kebenaran, sekirang engkau mengizinkan
niscaya penduduk Mina itu akan kami habisi besok dengan pedang
kami. Rasulullah saw berkata, Saya tidak memerintahkan untuk
itu.(HR. Ahmad dari Kabibn Mlik)
b. Kata jihwd telah digunakan dalam ayat-ayat yang turun sebelum Nabi
berhijrah (makkiyyah), padahal para ulama sepakat menyatakan
kewajiban berperang baru turun pada tahun ke 2 hijriyah, yaitu dengan
turunnya firman Allah :
39. telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan sesungguhnya Allah,
benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halamanmereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata:
"Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak
(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah
telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah
ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak
disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat
lagi Maha perkasa.
Di antara ayat-ayat Makkiyyah yang berbicara tentang jihad
yaitu:
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
34/150
34
1)QS. Al-Nahl(16) : 11 yang menjelaskan tentang mereka yang
berhijrah setelah mengalami berbagai cobaan dan penderitaan, yaitu
para sahabat yang terpaksa berhijrah ke Habasyah saat Nabi dan para
sahabatnya masih berada di Mekkah. Surah al-Nahl disepakati oleh
para ulama sebagai surah makkiyah yang turun sebelum Nabiberhijrah. Pada ayat tersebut mereka digambarkan sebagai orang-
orang yangjhad wa shabar. Kata jhaddi sini tidak berarti
perang, tetapi berupaya sungguh-sungguh dalam menyampaikan
dakwah dan menanggung beban penderitaan sebagai akibat darinya.
2)
Pada pembukaan QS. Al-Ankabut yang juga disepakati para ulama
sebagai surah makkiyyah, Allah menjelaskan keniscayaan cobaan
(fitnah) bagi setiap mukmin, seperti halnya yang dialami oleh Nabi
dan para sahabatnya (ayat 2-3). Lalu pada ayat yang ke 6 dijelaskan,
6. dan Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu
adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Kata jihwd yang dimaksud pada ayat tersebut bukanlah
berperang melawan musuh, tetapi jihwd menanggung beban
penderitaan dengan bersabar.
Surah al-Ankabut ini juga ditutup dengan ayat yangmengandung katajihwd. Allah berfirman:
69. dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.
Sekali lagi kata jihwddi sini juga tidak berarti perang di jalan
Allah, tetapi jihwdmaknawi yang berupa jihwdmelawan hawa nafsu
dan setan.
3)
Pada QS. Al-Furqan(25) : 52 yang juga turun sebelum Nabi berhijrah
(makkiyyah) Allah berfirman :
52. Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan
berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan Jihad yang
besar.
Nabi diminta untuk tidak tunduk pada orang-orang kafir, dan
sebaliknya beliau diperintahkan untuk berjihad dalam menghadapi
mereka, bukan dengan memerangi secara fisik, tetapi dengan
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
35/150
35
menyampaikan al-Qur`an dengan penjelasan yang kuat dan argument
yang kuat.Dhamrhapada kata wajhidhum bihdipahami oleh para
ahli tafsir sebagai pengganti atau menunjuk kepada al-Qur`an.
Bukti lain dari al-Qur`an yang menunjukkan bahwa jihwd
tidak identik dengan perang adalah firman-Nya dalam QS. al-Taubah(9): 73,
73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan
orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.
tempat mereka ialah Jahannam. dan itu adalah tempat kembali yangseburuk-buruknya.
Ayat di atas menyebutkan sasaran atau obyek jihwd adalah
orang-orang kafir dan munafik. Seperti diketahui, orang-orang munafik
tidak diperangi seperti halnya orang-orang kafir, sebab secara zwhir
mereka adalah Islam walaupun secara batin mereka inkar. Secara zwhir
mereka melaksanakan salat, membayar zakat, bahkan ikut berperang
walaupun dengan bermalas-malasan (lihat perilaku mereka dalam QS. Al-
Nisa(4): 142 dan QS. Al-Taubah(9): 54). Nabi hanya diminta untuk
menghukumi keislaman seseorang berdasarkan bukti-bukti lahiriah,
sedangkan perkara batin sepenuhnya menjadi wewenang Tuhan. Dengan
begitu, jiwa mereka terlindungi, dan tidak boleh dibunuh atau diperangi.Maka jihad menghadapi orang-orang munafik yang diperintahkan oleh
ayat di atas dipahami tidak dengan memerangi mereka, tetapi mendakwahi
mereka dengan argumentasi yang kuat dan berupaya menghilangkan
keraguan dari diri mereka serta menanamkan keyakinan yang teguh dalam
hati mereka.
Dalam konteks kekinian, jihwd melalui lisan dan penjelasan
petunjuk agama dapat dilakukan dengan pendekatan verbal (al-bayn al-
syafahiy), seperti khutbah dan pengajian, pendekatan melalui tulisan (al-
bayn al-tahrriy) seperti buku, majalah, bulletin dan lain sebagainya,
pendekatan media (al-bayn al-Ilmiy) seperti televisi, radio dan
media online, dan pendekatan dialog (al-hiwr), seperti dialog antar agama
atau dialog peradaban.
Jadi selain jihwd militer (bersenjata/ al-jihd al`askariy)) ada bentuk-
bentuk lain dari jihwddalam Islam, yaitu jihad spiritual (al-jihd al-rhiy)
yang obyeknya adalah jiwa manusia yang selalu cenderung mengikuti
hawa nafsu dan jihwd dalam bentuk dakwah (al-jihd al-da`wiy) dengan
menyampaikan risalah al-Qur`an secara baik dan benar. Dalam kaitan
jihwddakwah ini diperlukan kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan
dan rintangan.
Yang tidak kalah pentingnya dengan jihwdbersenjata untuk dilakukan saat
ini yaitu jihwdmembangun peradaban. Syeikh Yusuf al-Qaradhawi dalam
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
36/150
36
bukuFiqh al-Jihdmengistilahkan dengan kata al-jihd al-madaniyy,
yaitujihwduntuk memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai bidang dan
mengatasi problematikanya yang beragam. Obyeknya sangat luas, seperti
ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang sosial, ekonomi, pendidikan,
kesehatan/ kedokteran, lingkungan dan aspek-aspek peradaban lainnya.Kewajiban berjihad di sini antara lain berupa upaya mencerdaskan
masyarakat melalui pendidikan dan membangun sekolah yang berkualitas,
mengentaskan kemiskinan dan menekan angka pengangguran, melatih
tenaga kerja agar terampil, menangani anak-anak jalanan yang terlantar,
dan menyediakan fasilitas pengobatan yang dapat dinikmati masyarakat
luas.
Demikian cakupan makna jihwdyang amat luas, yaitu bukan hanya
sekedar jihwdbersenjata. Meskipun dalam beberapa literature klasik jihwd
didefinisikan sebagai perang di jalan Allah tetapi dalam implementasi dan
penerapannya terdapat beberapa prasyarat dan ketentuan yang harus
dipenuhi, di samping perbedaan pendapat di kalangan ulama seputarkewajibannya.
4. Macam-Macam JihwdPakar bahasa al-Qur`an, Raghib al-Ashfahani, menyebutkan tiga
bentukjihwdyaitu:jihwdmelawan musuh yang nyata, jihad melawan setan,
dan jihwdmelawan hawa nafsu.Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah ada 4
tingkatan yakni, jihwd melawan hawa nafsu, jihwd melawan setan, jihwdmelawan orang-orang kafir dan jihad melawan orang-orang munafik.
Berikut pembahasan tentang macam-macam jihad diantaranya :
a.Jihwdmelawan hawa nafsu
Jihwd melawan hawa nafsu penting dilakukan, sebab jiwa
manusia memiliki kecenderungan kepada keburukan (QS. Yusuf (12):
53) yang dapat merusak kebahagiaan seseorang, dan itu tidak mudah
dilakukan, sebab hawa nafsu ibarat musuh dalam selimut, seperti
dikatakan Imam al-Ghazali, hawa nafsu adalah musuh yang dicintai,
sebab ia selalu mendorong kepada kesenangan yang berakibat
melalaikan.
dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali
nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyanyang.
Jihwdmelawan hawa nafsu dapat dilakukan dengan:
1)Mempelajari petunjuk-petunjuk agama yang dapat mengantarkan
jiwa kepada keberuntungan dan kebahagiaan
2)
Mengamalkan apa yang ia telah ketahui
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
37/150
37
3)Mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk agama. Dengan
berilmu, beramal dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain
seseorang dapat mencapai tingkatan yang disebut dengan rabbaniyy.
4)
Bersabar dan menahan diri dari berbagai cobaan dalam menjalankan
dakwah.b.
Jihwdmelawan setan
Jihwd melawan setan, berupa upaya menolak segala bentuk
keraguan yang menerpa keimanan seseorang dan menolak segala
bentuk keinginan dan dorongan hawa nafsu. Keduanya dapat dilakukan
dengan berbekal pada keyakinan yang teguh dan kesabaran. Allah
berfirman QS. As Sajadah (32): 24,
dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpinyang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.
dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.
Ayat di atas menegaskan bahwa kemuliaan dalam beragama
dapat diperoleh dengan dua hal; kesabaran dan keyakinan. Dengan
kesabaran seseorang dapat menolak segala bentuk keinginan dan
dorongan hawa nafsu, dan dengan keyakinan seseorang dapat menolak
segala bentuk keraguan.
c.Jihwdmelawan orang-orang kafir dan orang munafik
Jihwd melawan orang-orang kafir dan munafik adalah dengan
upaya melalui pendekatan hati, lisan, harta dan jiwa. Selain itu adabentuk lain dari jihwdyaitu melawan kezaliman dan kemaksiatan, juga
dengan pendekatan hati, lisan, harta dan jiwa.
9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang
munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalahJahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
5. Tujuan Jihwd
Tujuanjihwddalam Islam untuk mempertahankan dan membela serta
meninggikan agama Islam. Itulah tujuan pokok perang dalam Islam.
Disamping itu tujuan perang dalam Islam ini dapat disebutkan lebih rinci
sebagai berikut:
a. Mempertahankan hak-hak umat Islam dari perampasan pihak lain.
b. Memberantas segala macam fitnah
Firman Allah SWT:
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
38/150
38
Artinya, Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi
dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika
mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan
(lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
c. Memberantas kemusyrikan, demi meluruskan tauhid.
Firman Allah SWT:
Artinya: perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya
Allah beserta orang-orang yang bertakwa.d. Melindungi manusia dari segala bentuk kezaliman dan ketidakadilan.
Firman Allah SWT dalam surat al-hajj(22):39
. telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah,
benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.
6.
Hukum JihwdHukumjihwduntuk mempertahankan dan memelihara agama dan umat
Islam (serta Negara) hukumnya wajib.
1) Sebagian ulama sepakat jihad hukumnya fardhu ain.
Firman Allah SWT Qs. atTaubah (9):41
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
39/150
39
41. Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebihbaik bagimu, jika kamu mengetahui.
2) Sebagian ulama sepakatjihwdhukumnya fardhu kifayah.
Firman Allah SWTQs. An-Nisa (4):95
95. Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut
berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad
di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-
orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yangduduk[340] satu derajat. kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan
pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad
atas orang yang duduk[341] dengan pahala yang besar.
[340] Maksudnya: yang tidak berperang karena uzur.
[341] Maksudnya: yang tidak berperang tanpa alasan. sebagian ahli
tafsir mengartikan qaa'idiin di sini sama dengan arti qaa'idiin Maksudnya:
yang tidak berperang karena uzur.
3) Hukum jihwd bisa berubah menjadi fardhu ain bagi orang yang
telah bergabung dalam barisan perang. Begitu juga bagi setiapindividu jika musuh telah mengepung kaum muslimin dengan
syarat:
a) Jika jumlah orang-orang kafir tidak melebihi 2 kali lebih
besar dibandingkan kaum muslimin dengan penambahan
pasukan yang dapat diperhitungkan.
b) Tidak ditemukan udzur, baik sakit maupun tidak ada senjata
dan kendaraan perang.
c) Jihad tidak bisa dilakukan dengan berjalan kaki
Jadi jika dari salah satu dari ketiga hal tersebut tidak
terpenuhi, maka boleh meninggalkan peperangan.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
40/150
40
7. Syarat- Syarat wajib Jihwd
a)
Islam
b) Dewasa (Baligh)
c)
Berakal sehat
d)
Merdekae)
Laki-laki
f) Sehat badannya
g)
Mampu berperang
Jihad tidak diwajibkan bagi orang kafir dan anak-anak. Hal ini
sesuai dengan firman Allah:
Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang
lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh
apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka Berlaku ikhlas kepada
Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-
orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
8. Etika Perang dalam Islama) Tidak boleh memerangi orang yang memusuhi Islam dan umat Islam
sebelum diberi peringatan. Setelah ada peringatan ternyata tetap
menganggu, baru diadakan perang.
b) Tidak boleh membunuh anak-anak, wanita, orang tua (yang tidak
ikut perang) Sabda Nabi SAW :
Artinya : Dari Nafi bahwa Abdullah r.a mengabarkan kepada
ayahnya bahwa ada serang wanita yang ditemukan (dalam keadaan
terbunuh) disebagian peperangan Nabi SAW.Beliau tidak membenarkan
pembunuhan atas peempuan dan anak-anak. [HR. Bukhori Muslim ]
a) Tidak boleh membuat kerusakan harta. Seperti menebangi kayu,
merusak jembatan, membakar kota dll.
b) Tidak boleh menggangggu apalagi membunuh utusan yang dikirim
musuh secara resmi. Firman Allah SWT.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
41/150
41
Artinya : Dan janganlah sekali kali kebencianmu terhadap sesuatukaum mendorong kamu untuk berbuat tidak adil.
c) Tidak boleh membunuh musuh yang menyatakan menyerah.
Artinya : Suatu kaum apabila mereka telah menyatakan masuk Islam
berarti mereka telah menyelamatkan darah dan harta mereka.
(Disampaikan oleh Abu Daud).
9. Masalah JihwdBersenjata
Secara umum jihwd bersenjata memiliki dua bentuk, pertama:
perang yang bersifat defensif (jihad al-daf`i), yaitu saat musuh menyerang
dan menduduki wilayah Islam, atau saat mereka merebut jiwa, harta dan
kehormatan umat Islam walau tanpa menduduki wilayahnya. Kedua:
perang yang bersifat ofensif (jihd al-thalab), yaitu saat musuh berada di
wilayahnya umat Islam menyerangnya untuk memperluas wilayah
kekuasaan yang akan membuka dan melapangkan jalan dakwah.
Para ulama berbeda pendapat seputar hukum jihwdbersenjata ini
yaitu sebagian ulama seperti Ibnu Syubrumah dan al-Tasuri berpendapat
jihwd dengan pengertian perang yang bersifat ofensif hukumnya sunah,tidak wajib. Ungkapan kutiba `alaykumul qitl(QS. Al-Baqarah : 216)
dipahami tidak dengan pengertian wajib, tetapi sunah, sama dengan
perintah berwasiat sebelum meninggal yang dipahami sebagai sunnah
padahal juga diawali dengan ungkapan kutiba `alaykum(QS. Al-Baqarah :
180). Pada awalnya pendapat ini juga dinisbahkan kepada Ibnu Umar,
salah seorang sahabat Nabi. Ulama lainnya dari kalangan tabi`in seperti
Atha dan Ibnu al-Mubarak berpendapat hukumnya wajib bagi parasahabat yang hidup di masa Nabi, sedangkan pengikut Nabi yang hidup
sepeninggalnya tidak diwajibkan.
Jumhur ulama berpendapat hukumnya fardhu kifayah, dengan
pengertian apabila telah dilakukan oleh sekelompok orang maka kewajiban
yang lainnya menjadi gugur, dan bila tidak ada seorang pun yang
melakukan maka seluruh umat Islam berdosa. Namun dalam keadaan
tertentu seperti telah dijelaskan di atas kewajiban jihwdbersifat individual
(fardhu `ain). Dalam menjelaskan kewajiban yang bersifat kifayah para
ulama memberi batasan, antara lain kewajiban berperang tersebut
diputuskan oleh pemimpin tertinggi dengan pertimbangan kekuatan yang
dimiliki umat Islam dapat menandingi kekuatan musuh, bila tidak
seimbang maka tidak diwajibkan maju ke medan perang.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan beberapa penghalang
atau yang menyebabkan kewajiban berperang itu gugur, antara lain
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
42/150
42
kekuatan yang lemah secara kualitas dan kuantitas, musuh yang akan
diserang memiliki pandangan yang cukup bagus tentang Islam, dan
berupaya untuk ditarik ke dalam barisan umat Islam melalui jalan damai,
bukan dengan perang, dan pertimbangan penguasa berdasarkan
kemaslahatan masyarakat.Para ulama menyebutkan bahwa jihad bersenjata menjadi fardhu
ainpada tiga kondisi:
a.
Apabila pasukan Muslimin dan kafirin (orang-orang kafir) bertemu dan
sudah saling berhadapan di medan perang, maka tidak boleh seseorang
mundur atau berbalik.
b. Apabila musuh menyerang negeri muslim yang aman dan
mengepungnya, maka wajib bagi penduduk negeri untuk keluar
memerangi musuh (dalam rangka mempertahankan tanah air), kecuali
wanita dan anak-anak.
Apabila Imam meminta satu kaum atau menentukan beberapa orang
untuk berangkat perang, maka wajib berangkat. Dalilnya adalah suratat-Taubah(9): 38-39.
38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila
dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalanAllah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah
kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di
akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan
kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. 39. jika kamu tidak berangkat
untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang
pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak
akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
Dalam konteks kekinian, beberapa hal yang menyebabkan jihwd dengan
pengertian perang offensif gugur adalah manakala seluruh negara yang ada
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
43/150
43
di dunia ini sepakat untuk mewujudkan perdamaian dan mencegah
peperangan serta menyelesaikan konflik dengan cara-cara damai, atau
melalui berbagai media masa (cetak maupun elektronik). Pada saat dunia
internasional menyerukan perdamaian maka tidak lazim jika umat Islam
menyerukan peperangan, padahal dalam ajaran Islam banyak terkandungajaran yang mengajak kepada kedamaian dan perdamaian.
Dari fakta-fakta historis dan redaksi al-Quran serta hadis yang
menjelaskan jihwdsecara fisik, Muhammad Abduhmenginduksi 28 teori
berkaitan dengan etika serta aturan perang dalam Islam dua terpenting di
antaranya adalah:
a. Perintah qitlberkaitan dengan penolakan terhadap intimidasi kaum
kafir yang melampaui batas. Hal ini dilakukan untuk mencegah
kerusakan atau kebrutalan serta mengokohkan kemaslahatan kaum
muslim. Kaidah ini dipahami dari pemahaman ayat yang menyatakan
agar tidak melampau batas ketika berperang di jalan Allah swt. (Al
Baqarah (2): 190).b.
Hendaknya tujuan utama adalah membela diri (defensive) akan teror
yang dilancarkan kepada kaum muslimin dan menciptakan suasana
aman dalam menjalankan syariat agama.
10.Perlakuan Islam terhadap Ahl al -Dzimmah
a. Pengertian Ahl al DzimmahKata dzimmahberarti perjanjian, atau jaminan dan keamanan.
Disebut demikian karena mereka mempunyai jaminan perjanjian (ahd)
Allah dan Rasul-Nya, serta jamaah kaum Muslim untuk hidup dengan rasa
aman di bawah perlindungan Islam dan dalam lingkungan masyarakat
Islam. Mereka (orang-orang kafir ini) berada dalam jaminan keamanan
kaum Muslim berdasarkan akad dzimmah. Ahl adz-dzimmah kadang
disebut juga kafir dzimmi atau sering disingkat dzimmi saja.
Implikasinya adalah, mereka termasuk ke dalam warga negara
Darul Islam. Akad dzimmah mengandung ketentuan untuk membiarkan
orang-orang non muslim tetap berada dalam keyakinan/agama mereka,
disamping menikmati hak untuk memperoleh jaminan keamanan dan
perhatian kaum Muslim. Syaratnya adalah mereka membayarjizyah serta
tetapberpegang teguh terhadap hukum-hukum Islam di dalam persoalan-
persoalan publik.Dengan demikian ahl adzimmi adalah warga negara daulah khilafah
Islamiyah yang tetap dalam keyakinan mereka. Bagi ahl dzimmi yang mau
menunjukkan ketundukan dan mau diatur dalam sistem masyarakat Islam,
akan dilindungi hak dan darahnya. Sebagaimana warga negara yang lain,
ahl dzimmi juga mendapatkan pelayanan yang serupa dan sama baiknya.
Tidak ada pembedaan antara muslim ataupun tidak dalam hal pelayanan
kesehatan, pendidikan, ataupun yang lain.
b. Dasar Perlakuan Ahl al Dzimmah
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
44/150
44
29. perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan
tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa
yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan
agama yang benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-
Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh
sedang mereka dalam Keadaan tunduk.(QS. At Taubah (9) : 29)
c. Syarat-sayarat dinamakan Ahl al DzimmahMenurut Dr. Muhammad Iqbal dalam bukunya Fiqih Siyasah, ahl
al-Kitabyang tergolong ahl al-zimmi yaitu Yahudi, Nasrani dan MajusiUnsur-unsur seseorang dikatakan ahl al-zimmi yaitu:
1)Non-muslim
2)Baligh
3)Berakal
4)
Laki-laki5)Bukan budak
6)Tinggal di dar al-Islam
7)mampu membayar jizyah
d. Perlakuan Hukum Islam Terhadap Ahlu DzimmahHukum Islam bersifat universal, para ahlu dzimmimendapatkan hak
sebagaimana rakyat lainnya yang Muslim. Mereka mendapatkan hak untuk
dilindungi, dijamin penghidupannya, dan diperlakukan secara baik dalam
segala bentuk muamalah. Kedudukan mereka sama di hadapan penguasa
dan hakim. Tidak boleh ada diskriminasi apa pun yang membedakan
mereka dengan rakyat yang Muslim. Negara Islam wajib berbuat adil
kepada mereka sebagaimana berbuat adil kepada rakyatnya yang Muslim.1)Ahl adz-dzimmah tidak boleh dipaksa meninggalkan agama mereka
untuk masuk Islam.
Rasulullah SAW. telah menulis surat untuk penduduk Yaman (yang
artinya), Siapa saja yang beragama Yahudi atau Nashara, dia tidak
boleh dipaksa meninggalkannya, dan wajib atasnya jizyah. (HR Abu
Ubaid). Hukum ini juga berlaku untuk kafir pada umumnya, yang
nonYahudi dan non Nashara. Dengan demikian, ahl adz-
dzimmah dibebaskan menganut akidah mereka dan menjalankan ibadah
menurut keyakinan mereka.
2) AhI adz-dzimmah wajib membayarjizyah kepada negara.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
45/150
45
Jizyah dipungut dan ahl dzimmah yang laki-laki, balig, dan mampu;
tidak diambil dari anak-anak, perempuan, dan yang tidak mampu. Abu
Ubaid meriwayatkan bahwa Umar r.a. pernah mengirim surat kepada
para amir al-Ajnad bahwajizyah tidak diwajibkan atas perempuan,
anak-anak, dan orang yang belum balig.jizyah diambil berdasarkan kemampuan. Bahkan, bagi yang tidak
mampu, misalnya karena sudah tua atau cacat, bukan saja tidak
wajibjizyah, tetapi ada kewajiban negara (Baitul Mal) untuk membantu
mereka. Pada saat pengambilanjizyah, negara wajib melakukannya
secara baik, tidak boleh disertai kekerasan atau penyiksaan. Jizyah tidak
boleh diambil dengan cara menjual alat-alat atau sarana penghidupan
ahl dzimmah, misalnya alat-alat pertanian atau binatang ternak mereka.
3) Dibolehkan memakan sembelihan dan menikahi perempuan ahl adz-
dzimmah jika mereka adalah orang-orang Ahlul Kitab, yaitu orang
Nashara atau Yahudi.
Allah berfirman,
Makanan(sembelihan) orang-orang yang diberi al-Kitab halal bagimudan makanan (sembelihanmu) kamu halal bagi mereka. Demikian pula
perempuan-perempuan yang beriman dan perempuan-perempuan yang
menjaga kehormatan dari orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum
kamu. (QS Al-Maidah [5]:5)
Akan tetapi, jika ahl adz-dzimmahbukan Ahlul Kitab, seperti orang
Majusi, maka sembelihan mereka haram bagi umat Islam. Perempuan
mereka tidak boleh dinikahi oleh lelaki Muslim. Dalam surat Rasul
SAW., yang ditujukan kepada kaum Majusi di Hajar, beliau
mengatakan,Hanya saja sembelihan mereka tidak boleh dimakan;
perempuan mereka juga tidak boleh dinikahi
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
46/150
46
Sementara itu, jika Muslimah menikahi laki-laki kafir, maka hukumnya
haram, baik laki-Laki itu Ahlul Kitab atau bukan. Allah berfirman:
Jika kamu telah mengetahui bahwa mereka adalah (benar-benar)
wanita-wanita Mukmin, maka janganlah kamu mengembalikan mereka
kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Tidaklah mereka
(wanita Mukmin) halal bagi mereka (lelaki kafir) dan mereka pun
(lelaki kafir) tidak halal bagi mereka (wanita Mukmin). (QS Al
Mumtahanah [60]: 10).
4) Boleh dilakukan muamalah antara umat Islam dan ahl adz dzimmah
dalam berbagai bentuknya seperti jual-beli, sewa-menyewa (ijarah),
syirkah, rahn (gadai), dan sebagainya.
Rasulullah pun telah melakukan muamalah dengan kaum Yahudi di
tanah Khaybar, di mana kaum Yahudi itu mendapatkan separuh dari
hasil panen kurmanya. Hanya saja, ketika muamalah ini dilaksanakan,
hanya hukum-hukum Islam semata yang wajib diterapkan; tidak boleh
selain hukum-hukum Islam.
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
47/150
47
RANGKUMAN
KESIKEGIATAN DISKUSI
D.
KEGIATAN BERDISKUSI
Siswa dibagi dalam 5 kelompok untuk mendiskusikan tentang: Praktek
jihwddi masa kini!
NO TEMA HASIL
1 jihwdmembela negara
2 jihwddengan harta
3 mendawahkan ajaran Islam kepada
manusia
4 menjawab tuduhan sesat yang
diarahkan pada Islam
5 menuntut ilmu agama
E. MENALAR
Setelah ditelaah lebih dalam, ajaran Islam tentang jihwdtidak semata-mata
hanya tentang berperang secara harfiah tetapi meliputi segala hal yang
bertujuan menegakkan syariat Islam dengan cara yang juga sesuai
dengan syariat Islam.Dalam sebuah negara, penduduk non muslim tetap diberikan hak-haknya
sesuai dengan asas keadilan.
F. UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar.
1. Jelaskan pengertianjihwdsecara bahasa dan istilah!
2.
Jelaskan syarat-syarat Ahlu al Dzimmah!
3. Bagaimana perlakukan umat Islam terhadap Ahlu Dzimmah!
4.
Jelaskan aturan penting untuk berperang menurut teori Muhamad Abduh!
5.
Siapakah yang termasuk Ahlu Dzimmah di zaman sekarang?
Jihwd berarti sebuah upaya sungguh-sungguh yang dilakukan
oleh seorang Muslim dalam melawan kejahatan dan kebatilan, mulaidari yang terdapat dalam jiwa akibat bisikan dan godaan setan, sampai
pada upaya memberantas kejahatan dan kemungkaran dalam
masyarakat. Jihad ada 3 macam: jihwd melawan hawa nafsu, jihwd
melawan orang kafir dan munafik serta jihad melawan setan. Orang
kafir dibagi menjadi 2 yaitu kafir dzimmi (meminta perlindungan) dan
kafir harbi (perang).
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
48/150
48
G. TUGAS
Membuat power point tentang praktek jihwd di Indonesia secara
berkelompok!
Rajinlah dan jangan malas dan jangan pula menjadi orang yang
lalai karena penyesalan itu adalah resiko bagi orang yang
bermalas-malasan
Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1)
orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat
budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang
yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia
meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang
memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3)
orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari
ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu
mengambilmanfaatdarinya.
(Sufyan bin Uyainah).
-
8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII
49/150
49
BAB IIIKAIDAH USHULIYAH
TADABBUR
QS. At-Taubah(9): 71
KOMPETENSI INTI:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian d ari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait pe nyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan