BULETININFORMASI METEOROLOGI EDISI I
BULAN JANUARI 2020
TIM REDAKSI
Penanggung Jawab :
AGUSTINUS BOLILERA
Pemimpin Redaksi :
ERWIN ANDREW KARIPUI
Redaktur :
PRIMA MARLIAFON AMALO, S.TrSAMSUL DAKA, S.Tr
RICARDA R. LILIANA, A.MdTHOMAS Y. BLEGUR, S.TrMUHAMMAD FUADZ, S.Tr
MARGI CANDA W. WICAKSONO, A.MdFEBRI S. F. NAPITUPULU, A.Md
FUAD FACHRUDIN, S.Tr
Alamat RedaksiSTASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR
Jl. Soekarno - Hatta, Bandar Udara Mali - AlorTelp./Fax : (0386) 2222820
Email: [email protected] ;[email protected]
Website : www.meteoalor.id
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga “Buletin Informasi Meteorologi edisi I Bulan Januari 2020” ini
dapat tersusun.
Buletin Informasi Meteorologi ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang
penyampaian informasi meteorologi dari Stasiun Meteorologi Mali - Alor, baik kepada para
pengguna jasa informasi meteorologi penerbangan dan juga kepada masyarakat umum di
wilayah Kabupaten Alor.
Adapun isi Buletin ini akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca sepanjang bulan
Januari 2020 dan informasi prakiraan hujan bulan Februari 2020 di wilayah Kabupaten
Alor.
Kami sadar bahwa informasi yang disajikan dalam Buletin ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupaun tampilan, untuk itu kami sangat mengharapkan
adanya masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk penyempurnaan kedepan.
Kalabahi, 04 Februari 2020
KEPALA STASIUN METEOROLOGIMALI - ALOR
AGUSTINUS BOLILERANIP. 19660908 199003 1 001
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
I. RINGKASAN ............................................................................................................... 1
II. PENGERTIAN.............................................................................................................. 2
A. SIFAT HUJAN.......................................................................................................................2
B. NORMAL CURAH HUJAN ................................................................................................2
C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)................................................................................2
III. ANALISIS CUACA DAN IKLIM ................................................................................... 3
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN JANUARI 2020 ...........................3
B. ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2020.......................................................................10
C. MONITORING HARI TANPA HUJAN (HTH) ..............................................................11
D. ANALISA UNSUR CUACA DI STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR ...........12
1. PENYINARAN MATAHARI ..................................................................................... 12
2. SUHU UDARA ........................................................................................................... 133. TEKANAN UDARA PERMUKAAN ....................................................................... 144. ANGIN PERMUKAAN .............................................................................................. 155. PENGUAPAN............................................................................................................. 166. KELEMBABAN UDARA .......................................................................................... 177. CURAH HUJAN......................................................................................................... 18
IV. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2020 DI WILAYAH KABUPATENALOR......................................................................................................................... 21
V. PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) BULAN FEBRUARI DAN MARET 2020 DIWILAYAH KABUPATEN ALOR................................................................................ 27
VI. INFORMASI WAKTU TERBIT DAN TENGGELAM MATAHARI DI WILAYAHKABUPATEN ALOR.................................................................................................. 32
VII. PELAYANAN PUBLIK .............................................................................................. 35
1. PELAYANAN PENERBANGAN .....................................................................................35
2. LAPORAN PRODUK METEOROLOGI PUBLIK........................................................35
DAFTAR ISTILAH .............................................................................................................. 37
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 1
I. RINGKASAN
1. Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Mali (Pos Hujan
Mali), Pos Hujan Kalabahi, dan Pos Hujan Mebung yang diasumsikan mewakili daerah-
daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan pada bulan
Januari 2020 adalah sebagai berikut:
- Jumlah curah hujan di Mali sebanyak 213,5 mm. Hujan yang terjadi pada bulan ini
untuk wilayah Mali dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).- Jumlah curah hujan di Kalabahi sebanyak 178,3 mm. Hujan yang terjadi pada bulan ini
untuk wilayah Kalabahi dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).- Jumlah curah hujan di Mebung sebanyak 156,9 mm. Hujan yang terjadi pada bulan ini
untuk wilayah Mebung dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).2. Untuk kondisi atmosfer di bulan Januari 2020 adalah sebagai berikut:
- MJO aktif di wilayah Indonesia pada pertengahan dasarian I hingga pertengahan
dasarian II dengan sifat lemah hingga kuat.
- Rata-rata nilai OLR di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 260 W/M², sedangkan
khusus di wilayah Kepulauan Alor bernilai antara 220 – 230 W/M².
- Suhu permukaan laut (SPL) dan Anomali SPL di wilayah perairan sekitar Indonesia
termasuk wilayah perairan Kepulauan Alor menunjukkan kondisi cenderung hangat.
3. Prakiraan untuk kondisi atmosfer dan sifat hujan bulan Februari 2020:
- Anomali SST Indonesia umumnya diprediksi normal hingga anomali positif
(menghangat).
- ENSO diprediksi pada kondisi Normal hingga El Nino Lemah.
- Indeks Dipole Mode diprediksi tetap pada netral/normal.
- Pola angin di lapisan 850 mb diprediksi masih didominasi oleh angin baratan untuk
wilayah Indonesia.
- Hasil prakiraan curah hujan tiap dasarian bulan Februari 2020 menunjukkan sifat
hujan di wilayah Kab. Alor pada Dasarian I hingga III adalah Bawah Normal (BN)hingga Atas Normal (AN) dengan kriteria curah hujan menengah (jumlah curah
hujan antara 50 – 100 mm). Prakiraan sifat hujan Bulanan untuk bulan Februari 2020
adalah Normal (BN) dengan kriteria hujan menengah (jumlah curah hujan antara 200
– 300 mm).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 2
II. PENGERTIANA. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:
1. Di atas normal (AN), jika nilai perbandingannya lebih besar dari 115 %.
2. Normal (N), jika nila perbandingannya antara 85 % - 115 %.
3. Di bawah normal (BN), jika nilai perbandingannya kurang dari 85 %.
B. NORMAL CURAH HUJAN1. RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
2. NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.
3. STANDARD NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun
dimulai dari 1 Januari 1901 s/d 31 Januari 1930, 1 Januari 1931 s/d 31 Januari
1960, 1 Januari 1961 s/d 31 Januari 1990, dan seterusnya.
C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)
Kriteria CH CH/hari CH/JamSangat Lebat > 100 mm > 20 mmLebat 50 - 100 mm 10 - 20 mmSedang 20 - 50 mm 5 - 10 mmRingan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 3
III. ANALISIS CUACA DAN IKLIM
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN JANUARI 2020
Pada bulan Desember, matahari telah melewati equator dan sudah berada
di Bumi Bagian Selatan dengan pergerakan semu sejauh kurang lebih 3.5° yaitu
sekitar 20°LS – 23.5°LS. Hal ini berdampak ke peningkatan suhu muka laut di
sekitar wilayah BBS yang memicu terbentuknya pola-pola tekanan udara rendah.
Pada bulan Januari 2020 tercatat ada 2 (dua) kejadian siklon tropis di selatan
wilayah Indonesia yaitu Siklon Tropis Blake dan Claudia. Kondisi tersebut cukup
berpengaruh terhadap bertambah maupun berkurangnya jumlah curah hujan di
wilayah Indonesia pada umumnya termasuk Kabupaten Alor.
1. Suhu Permukaan Laut
Gbr. 1. Peta rata-rata suhu permukaan laut bulan Januari 2020
Secara umum rata-rata Suhu Permukaan Laut (SPL) di wilayah perairan
Indonesia pada bulan Januari 2020 berkisar antara 28,0ºC hingga 31,0ºC. Untuk
wilayah perairan di sekitar Kabupaten Alor, suhu permukaan laut berada pada kisaran
29,0ºC hingga 30,0ºC. Suhu muka laut yang cukup hangat ini mengindikasikan kandungan
uap air yang terkandung di udara cukup banyak. Kondisi demikian menyebabkan potensi
pembentukan awan-awan cukup signifikan dan kondisi cuaca cenderung berawan hingga
berawan di wilayah Kepulauan Alor (jika faktor pendukung lain seperti pola angin, indeks
labilitas udara dan lainnya diabaikan).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 4
Gbr. 2. Peta Anomali Suhu Permukaan Laut bulan Januari 2020
Nilai anomali suhu muka laut pada bulan ini di wilayah perairan Indonesia umumnya
cenderung hangat (anomali positif), kecuali di perairan sebelah barat laut Aceh, selat
Karimata, Laut Jawa bagian barat, dan Selat Makasar menunjukkan anomali negatif
(mendingin). Anomali SPL di sekitar perairan Kepulauan Alor menunjukkan kondisi anomali
positif (lebih tinggi/hangat dari rata-ratanya), sehingga potensi pembentukan awan-awan
hujan cukup signifikan di wilayah Kepulauan Alor (jika faktor pendukung lain seperti pola
angin, indeks labilitas udara dan lainnya diabaikan).
Berdasarkan analisa peta rata-rata tekanan udara permukaan laut (Mean Sea
Level Pressure / MSLP, Gbr. 3), pada bulan Januari 2020 terlihat wilayah tekanan
udara rendah (Low Pressure Area / LPA) telah berada di selatan ekuator (Benua
Australia), sedangkan di utara ekuator (Benua Asia) didominasi wilayah berterkanan
tinggi (High Pressure Area / HPA). Kondisi tersebut menyebabkan pola pergerakan
massa udara bergerak dari wilayah bertekanan tinggi (Benua Asia) ke wilayah
bertekanan rendah (Benua Australia), sehingga membentuk pola konvergensi
(pertemuan massa udara) di wilayah Indonesia bagian selatan (Jawa hingga NTT).
Daerah belokan angin (shear) terbentuk di Sumatera Barat, Riau, Kalimantan, Sulawesi
bagian utara hingga Maluku Utara. Khusus di wilayah Kepulauan Alor, aliran massa udara
dominan berhembus dari arah Barat dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 10
- 15 knot (Gbr.4).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 5
Gbr. 3. Rata-Rata Tekanan Udara Bulan Januari 2020
Gbr. 4. Rata-rata Angin lapisan 850 mb Bulan Januari 2020
2. El Nino - Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD)Indeks ENSO ditunjukkan dalam bentuk SOI (Southern Oscillation Index). SOI
negatif / positif mengindikasikan adanya perkembangan intensitas fenomena El Nino / La
Nina di Samudera Pasifik. Indeks SOI = -10 (negatif) menunjukkan adanya perkembangan
fenomena El Nino yang dapat berdampak cukup signifikan terhadap kondisi cuaca di
wilayah Indonesia. Indeks SOI = +10 (positif) menunjukkan adanya perkembangan
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 6
fenomena La Nina yang dapat berdampak cukup signifikan terhadap kondisi cuaca di
wilayah Indonesia.
Dampak ENSO di bumi sangat luas, dikaitkan dengan pergeseran sirkulasi tropis
skala luas seperti sel Walker dan sel Hadley. Beberapa area di daerah tropis secara
langsung dipengaruhi oleh kondisi kekeringan atau banjir bergantung pada kejadian fasa
panas ENSO yaitu El Niño, atau fasa dingin ENSO yaitu La Niña jika anomali temperatur
permukaan laut di daerah Niño 3 dan Niño 4 positif atau negatif. Daerah kunci interaksi
atmosfer – ocean dalam ENSO terletak antara Niño 3 dan Niño 4 yang sering disebut
daerah Niño 3.4 yaitu daerah 180ºE – 120ºW, 5ºN – 10ºS (Trenberth, 1996).
ENSO menyebabkan variasi iklim tahunan. Ketika tahun ENSO, sirkulasi zonal di
atas Indonesia divergen, sehingga terjadi subsidensi udara atas. Divergensi massa udara
mengakibatkan awan-awan yang terbentuk bergeser ke Pasifik tengah dan timur,
sehingga di atas Indonesia terjadi defisiensi curah hujan bahkan dapat terjadi bencana
alam kekeringan (Tjasyono, B., 2003)Masing-masing kejadian El Nino adalah unik dalam hal kekuatannya sebagaimana
dampaknya pada pola turunnya hujan maupun panjang durasinya. Menurut Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2009), Berdasarkan intensitasnya El Nino
dikategorikan sebagai berikut:
a. El Nino lemah (Weak El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator +0.5º C s/d +1,0º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-
turut.
b. El Nino sedang (Moderate El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator +1,1º C s/d 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
c. El Nino kuat (Strong El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator > 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
Pada bulan Januari 2020, ENSO berada pada kondisi Netral. Hal ini ditunjukkan
dengan indeks anomali SST Nino 3.4 pada minggu awal bulan sebesar 0.6°C dan akhir
bulan sebesar 0,4°C, serta nilai SOI pada awal bulan sebesar (-7,2) dan cenderung naik
secara flukutiatif hingga pada akhir bulan sebesar (-2,8). Rata-rata indeks ENSO
(gabungan antara indeks atmosfer–lautan) sebesar (0,7). Kondisi demikian kurang
berpengaruh signifikan terhadap penambahan atau pengurangan jumlah curah hujan di
wilayah Indonesia, termasuk wilayah Kepulauan Alor.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 7
Gbr.5. Grafik indeks SST Nino 3.4 Bulan Juli 2015 s/d. Januari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
Gbr. 6. Grafik indeks ENSO / SOI Bulan Januari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
3. Madden-Jullian Oscillation (MJO)a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke
luar angkasa. Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke
luar angkasa. Awan-awan konvektif adalah salah satu faktor yang menghalangi perjalanan
gelombang panjang. Jika pada suatu wilayah tertutup hamparan awan konvektif, maka nilai
OLR akan kecil.
Rata-rata nilai OLR pada bulan Januari 2020 di wilayah Indonesia berkisar antara 180
– 260 W/M², sedangkan khusus di wilayah Kepulauan Alor bernilai antara 220 – 230 W/M².
Hal ini menunjukan bahwa di wilayah Kepulauan Alor banyak terbentuk awan-awan konvektif.
-20,0-15,0-10,0
-5,00,05,0
10,015,020,025,0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Inde
ks
Tanggal
SOI BulanJanuari 2020
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 8
Gbr.7. Rata-rata OLR bulan Januari 2020
b. Fase MJO (Madden - Jullian Oscillation)Berdasarkan diagram fase MJO bulan Januari 2020 pada Gbr. 8 dapat diketahui
bahwa MJO terpantau lemah pada tanggal 1 hingga 5 Januari. Selanjutnya MJO
terpantau aktif kuat di wilayah Indonesia (fase 4 hingga fase 5) pada tanggal 5 hingga
14 Januari. MJO terus berpropagasi ke arah timur di fase 6 dan 7 pada tanggal 15 hingga
24 Januari, kemudian melemah pada tanggal 25 hingga 31 Januari. MJO secara umum
cukup berdampak terhadap penambahan curah hujan di wilayah Indonesia bagian
barat hingga tengah, termasuk di wilayah Kepulauan Alor pada bulan ini.
Gbr. 8. Fase MJO Bulan Januari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 9
4. IOD (Indian Ocean Dipole)Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) ditunjukkan dalam bentuk DMI (Dipole Mode
Index). DMI negatif mengindikasikan adanya aliran massa udara dari wilayah Samudera
Hindia bagian barat ke Wilayah Samudera Hindia bagian timur, sedangkan DMI positif
menunjukkan kondisi yang berkebalikan. Indeks IOD kurang dari -0.5 (negatif)
mengindikasikan adanya kontribusi yang cukup signifikan terhadap pembentukan awan di
sekitar wilayah Indonesia.
Pada bulan Januari 2020, DMI pada kondisi Netral, dengan nilai DM rata-rata
sebulan tidak lebih dari +0,5. Hal ini mengindikasikan bahwa Dipole Mode pada bulan
Januari 2020 tidak begitu berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia khususnya di
wilayah Kabupaten Alor.
Gbr. 9. Grafik IOD Bulan Juli 2015 s.d. Januari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 10
B. ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2020Berdasarkan data curah hujan bulan Januari 2020 yang diperoleh dari Stasiun dan
pos hujan kerjasama yang diasumsikan mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka
evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan bulan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Curah Hujan dan Sifat HujanBulan Januari 2020
* Keterangan: Pos Hujan Kalabahi dan Mebung belum memiliki nilai rata-rata (Normal) curah hujan,sehingga nilai Normal yang dipakai adalah Normal CH Mali (Stasiun Meteorologi Mali)
Dari tabel di atas tampak bahwa pada bulan Januari 2020, kriteria sifat hujan untuk
wilayah Alor yang diasumsikan diwakili oleh wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung sebagai
berikut:
- Wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung memiliki variabilitas sifat hujan hujan di BawahNormal (BN) dengan kriteria Tinggi (jumlah curah hujan antara 150 – 300 mm).
Evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan tiap dasarian untuk bulan Januari
2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Analisis Curah Hujan dan Sifat HujanTiap Dasarian Bulan Januari 2020
* Keterangan: Pos Hujan Kalabahi dan Mebung belum memiliki nilai rata-rata (Normal) curah hujan,sehingga nilai Normal yang dipakai adalah Normal CH Mali (Stasiun Meteorologi Mali)
Dari tabel di atas tampak bahwa kriteria dan sifat hujan tiap dasarian untuk bulan
Januari 2020 secara umum yang mewakili wilayah Alor adalah sebagai berikut:
- Wilayah Mali pada Dasarian I memiliki variabilitas sifat hujan di Atas Normal (AN)dengan kriteria curah hujan Menengah (jumlah curah hujan antara 100 – 150 mm).
Pada Dasarian II memiliki variabilitas sifat hujan di Bawah Normal (BN) dengan
kriteria curah hujan Rendah (jumlah curah hujan antara 20 – 50 mm). Pada Dasarian
III memiliki variabilitas sifat hujan di Bawah Normal (BN) dengan kriteria curah hujan
Lokasi Total CH (mm) Rata-Rata (mm) Sifat Hujan \ KriteriaMali 213,5 273 Bawah Normal \ Tinggi
*Kalabahi 156,9 273 Bawah Normal \ Tinggi*Mebung 178,3 273 Bawah Normal \ Tinggi
Lokasi Dasarian Total CH(mm)
Rata-Rata(mm) Sifat Hujan \ Kriteria
MaliI 110,2 88 Atas Normal \ MenengahII 36,0 60 Bawah Normal \ RendahIII 67,3 126 Bawah Normal \ Menengah
*KalabahiI 76,4 88 Bawah Normal \ MenengahII 28,5 60 Bawah Normal \ RendahIII 52,0 126 Bawah Normal \ Menengah
*MebungI 97,1 88 Normal \ MenengahII 44,9 60 Bawah Normal \ RendahIII 36,3 126 Bawah Normal \ Rendah
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 11
Menengah (jumlah curah hujan antara 50 – 75 mm).
- Wilayah Kalabahi pada Dasarian I memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal(BN) dengan kriteria curah hujan Menengah (jumlah curah hujan antara 75 – 100 mm).
Pada Dasarian II memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal (BN) dengan kriteria
curah hujan Rendah (jumlah curah hujan antara 20 – 50 mm). Pada Dasarian III
memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal (BN) dengan kriteria curah hujan
Menengah (jumlah curah hujan antara 50 – 75 mm).
- Wilayah Mebung pada Dasarian I memiliki variabilitas sifat hujan Normal (N) dengan
kriteria curah hujan Menengah (jumlah curah hujan antara 75 – 100 mm). Pada
Dasarian II dan III sama-sama memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal (BN)
dengan kriteria curah hujan Rendah (jumlah curah hujan antara 20 – 50 mm).
C. MONITORING HARI TANPA HUJAN (HTH)Hari tanpa hujan berturut-turut dihitung dari hari terakhir pengamatan, jika hari terakhir
tidak hujan, maka dihitung sesuai dengan Kriteria. Sedangkan jika hari terakhir
pengamatan ada hujan ( 1 mm) langsung dikategorikan Hari Hujan (HH). Adapun kriteria
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 – 5 Sangat Pendek6 – 10 Pendek11 – 20 Menengah21 – 30 Panjang31 – 60 Sangat Panjang> 61 Kekeringan EkstrimHH Masih ada hujan
Hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) berdasarkan data hasil penakaran curah
hujan dari pos-pos hujan (Mali, Kalabahi, dan Mebung) yang diasumsikan mewakili wilayah
Kabupaten Alor hingga akhir bulan (31 Januari 2020) sebagai berikut:
- Wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung dikelompokkan ke dalam kriteria masihada hujan (HH).
Kondisi ini (HH) diprakirakan akan terus berlanjut mengingat peluang curah hujan
yang tinggi hingga bulan Februari 2020 mendatang.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 12
D. ANALISA UNSUR CUACA DI STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR
1. PENYINARAN MATAHARI
Penyinaran matahari yang diamati dibagi dalam dua jenis yaitu meliputi
lamanya penyinaran matahari (durasi penyinaran matahari) dan Intensitas radiasi
matahari. Durasi penyinaran matahari selama periode tertentu adalah jumlah pada
periode itu untuk pemancaran radiasi matahari melampaui 120Wm-2 (WMO,2006).
Sedangkan intensitas radiasi matahari adalah besarnya energi yang dipancarkan oleh
matahari persatuan waktu.
Intensitas dan lamanya penyinaran matahari berbanding terbalik terhadap
jumlah tutupan awan dan berbanding lurus terhadap suhu udara dan penguapan,
dimana makin pendek durasi penyinaran matahari, makin besar jumlah tutupan awan
yang menutupi langit maka suhu udara cenderung menurun sehingga makin kecil pula
jumlah penguapan yang terjadi atau sebaliknya.
Penyinaran matahari diukur untuk mengetahui lama / durasi penyinaran
matahari yang terjadi selama 1 (satu) hari (12 jam) yakni jam 06.00 – 18.00 waktu
setempat. Satuan untuk mengukur durasi penyinaran matahari dinyatakan dalam
persen (%) dan Jam. Untuk satuan dalam persen (%) digunakan untuk kepentingan
Klimatologi dan satuan dalam jam digunakan untuk kepentingan Meteorologi. Alat
untuk mengukur durasi penyinaran matahari adalah Campbell Stokes.
Gbr.10. Grafik Penyinaran Matahari Bulan Januari 2020di Mali – Alor
Pada bulan Januari 2020, durasi (lama) penyinaran matahari berkisar antara
0,0 hingga 10,9 jam atau sekitar 0,0% hingga 90,8%. Hari dengan dengan durasi
penyinaran terpendek (tersingkat) tersebut terjadi pada tanggal 4, 5, dan 15 Januari
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Lam
a Pe
nyin
aran
Mat
ahar
i (Ja
m)
Tanggal
Lama Penyinaran Matahari Stasiun Meteorologi Mali(Januari 2020)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 13
2020. Durasi penyinaran Matahari terpanjang (terlama) terjadi pada tanggal 17 Januari
2020, dengan rata-rata durasi penyinaran matahari selama satu bulan sebesar ±5,9
jam per hari atau 85,9%. Hal ini mengindikasikan bahwa tutupan awan di wilayah
Kabupaten Alor pada bulan ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan bulan
sebelumnya.
2. SUHU UDARASuhu adalah jumlah fisik yang mencirikan rata-rata gerakan acak dari molekul-
molekul pada benda fisik (WMO, 2006). Suhu udara permukaan yang diukur pada
ketinggian 1.20 – 1,25 m dari permukaan tanah. Suhu udara didefinisikan sebagai
keadaan pada pada suatu benda dan atau luasan pada suatu saat dan waktu. Faktor
utama yang menjadi penyebab adanya suhu udara adalah sinar matahari terhadap
benda/bidang atau luasan tertentu.
Satuan suhu udara permukaan dinyatakan dalam derajat Celcius (oC). Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur suhu udara permukaan adalah Thermometer. Suhu
udara permukaan diukur dengan menggunakan alat Termometer Bola Kering.
Suhu Udara Maximum adalah suhu udara tertinggi yang diamati dan dicatat,
yang terjadi pada hari itu. Suhu udara maximum diamati sekali dalam 1 hari. Untuk
suhu udara maximum diamati pada jam 12:00 UTC (20:00 WITA) pada hari itu juga.
Alat untuk mengukur suhu udara maximum dipergunakan termometer maksimum dan
satuannya dinyatakan dalam derajat celcius (C).
Suhu Udara Minimum adalah suhu udara terendah yang diamati dan dicatat,
yang terjadi pada 1 hari itu. Suhu udara minimum diamati sekali dalam 1 hari yaitu pada
jam 00:00 UTC (08:00 WITA). Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara
minimum adalah termometer minimum dan satuannya dinyatakan dalam derajat celcius
(oC)
Pada bulan Januari 2020, suhu udara rata-rata harian berkisar antara 26,9°C
hingga 29,5°C. Suhu udara terendah (minimum absolut) dalam bulan ini sebesar
23,0°C pada tanggal 5 Januari 2020 pagi hari, sedangkan suhu udara tertinggi
(maksimum absolut) sebesar 32,4°C terjadi pada tanggal 1 Januari 2020 siang hari.
Suhu udara rata-rata pada bulan ini tercatat sebesar 28,3°C, rata-rata suhu
maksmimum sebesar 31,3°C dan rata-rata suhu minimum sebesar 25,2°C. Dengan
demikian suhu udara pada bulan ini cenderung lebih panas jika dibandingkan bulan
sebelumnya.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 14
Gbr.11 Grafik Suhu Udara Bulan Januari 2020di Mali – Alor
3. TEKANAN UDARA PERMUKAANTekanan udara didefinisikan sebagai gaya persatuan luas yang disebabkan
oleh berat udara diatasnya (BMG, 2006). Satuan tekanan udara dinyatakan dalam
satuan milibar (mb), 1 milibar (mb) = 1 hektopascal (HPa). Alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan udara permukaan adalah Barometer.
Pada bulan Januari 2020, rata-rata tekanan udara permukaan laut harian
berkisar antara 1006,8 hingga 1014,3 mb. Rata-rata tekanan udara permukaan laut
harian terendah tersebut terjadi pada tanggal 11 Januari 2020, serta tertinggi terjadi
pada tanggal 22 Januari 2020 dengan rata-rata tekanan udara sebulan sebesar 1010,8
mb (hPa).
Gbr.12 Grafik Rata-Rata Tekanan Udara PermukaanBulan Januari 2020 di Mali – Alor
22,023,024,025,026,027,028,029,030,031,032,033,034,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Suhu
(°C)
Tanggal
Suhu Udara Stasiun Meteorologi Mali (Januari 2020)
RATA-RATA MAKSIMUM MINIMUM
1004,01005,01006,01007,01008,01009,01010,01011,01012,01013,01014,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Teka
nan
Uda
ra (m
b)
Tanggal
Rata-rata Tekanan Udara Harian Stasiun MeteorologiMali (Januari 2020)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 15
4. ANGIN PERMUKAANAngin adalah udara yang bergerak horizontal terhadap permukaan bumi (United
Kingdom Civil Aviation Authority, 2001). Arah angin adalah dari mana datangnya angin
bertiup (BMG, 2006). Kecepatan angin adalah jumlah vector tiga dimensi dalam
fluktuasi skala kecil yang acak pada ruang dan waktu yang berpadu pada aliran skala
besar yang teratur (WMO, 2006).
Arah dan Kecepatan angin permukaan diukur pada ketinggian 10 meter dari
permukaan tanah (BMG, 2006). Arah angin diukur dalam satuan derajat yang diukur
searah jarum jam mulai dari titik Utara yang sebenarnya (True North). Kecepatan angin
dinyatakan dalam Knot (KT), 1 Knot = 1,85 km/jam. Alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin adalah Anemometer.
Berdasarkan diagram mawar angin periode bulan Januari 2020 (gambar 13),
angin permukaan (10 meter dari permukaan) secara umum didominasi berturut-turut
dari arah Barat sebanyak 21,24% disusul dari arah Barat Daya sebesar 17,61% serta
dari Selatan sebesar 16,53%. Dari arah angin tersebut menunjukkan pada bulan ini,
aktifitas monsun (monsun Australia) dan kondisi skala lokal (angin darat dan angin laut)
sangat mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah kabupaten Alor.
Gbr.13. Diagram Mawar Angin Permukaan Bulan Januari 2020 di Mali – Alor
Berdasarkan gambar diagram distribusi frekuensi angin permukaan bulan
Januari 2020 di Stasiun Meteorologi Mali-Alor (gambar 14) untuk kategori kecepatan
angin, distribusi frekuensi kejadian didominasi oleh angin dengan kecepatan rata-rata
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 16
antara 1 – 6 knot (± 1,85 – 11,1 Km/Jam) sebesar 59,8%; disusul kategori angin teduh
(CALM) sebesar 22,2%; dan disusul antara 6 – 11 knot (± 11,1 – 20,35 km/jam) dengan
distribusi frekuensi sebesar 16,8. Angin dengan kecepatan signifikan ( > 11 knot atau >
20,35 km/jam ) sebesar 1,2%.
Arah dan kecepatan angin maksimum terekam berhembus dari arah Timur Laut
(65º) dengan kecepatan sebesar 25,0 knot (± 46,3 km/jam), terjadi pada tanggal 05
Januari 2020 jam 00:00:00 UTC (jam 08:00 WITA) dan pada tanggal 12 Januari 2020 jam
22:00:00 UTC (tanggal 13 Januari 2020 jam 06:00:00 WITA).
Gbr.14. Distribusi Frek. Angin Permukaan Bulan Januari 2020 di Mali – Alor
5. PENGUAPANPenguapan atau evaporasi adalah jumlah air yang menguap dari permukaan
air yang terbuka atau dari tanah (WMO, 2006). Untuk menghitung jumlah penguapan
yang ada maka dapat diperoleh dari jumlah selisih tinggi air hari kemarin dengan hari
ini ditambah curah hujan. Pengukuran jumlah penguapan dilakukan satu kali dalam
satu hari pada jam 00:00 UTC. Satuan penguapan yang digunakan adalah milimeter
(mm). Alat yang digunakan untuk mengukur penguapan adalah panci penguapan
terbuka (Open Pan Evaporimeter).
Pada bulan Januari 2020, jumlah penguapan yang terukur berkisar antara 3,1
mm hingga 7,8 mm. Jumlah penguapan terendah tersebut terjadi pada tanggal 31
Januari 2020 dan tertinggi pada tanggal 11 Januari 2020 dengan total penguapan
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 17
sebulan sebanyak 190,9 mm serta rata-rata penguapan sebanyak 6,2 mm per hari.
Gbr.15. Grafik Penguapan Bulan Oktober 2019di Mali – Alor
6. KELEMBABAN UDARALembab nisbi atau kelembapan relatif adalah perbandingan antara massa uap
air yang ada di dalam satu satuan volume dengan massa uap air yang diperlukan untuk
menjenuhkan satu aatuan volume udara tersebut pada suhu yang sama (BMG, 2006).
Satuan yang digunakan untuk mengukur lembab nisbi dinyatakan dalam Persen (%).
Alat yang digunakan untuk menentukan lembab nisbi adalah Screen Psycrometer /
Psycrometer Sangkar Tetap (Thermometer Bola Kering dan Thermometer Bola Basah)
Kelembapan nisbi atau kelembapan relatif berubah sesuai dengan tempat dan
waktu, dipengaruhi oleh ketinggian tempat, kerapatan udara, tekanan udara dan radiasi
matahari. Jika cuaca normal, menjelang tengah hari kelembapan nisbi berangsur-
angsur turun kemudian pada sore hari sampai menjelang pagi bertambah besar.
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
16,0
18,0
20,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Peng
uapa
n (m
m)
Tanggal
Penguapan Stasiun Meteorologi Mali (Januari 2020)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 18
Gbr.16. Grafik Rata-Rata Kelembaban Udara Bulan Januari 2020di Mali – Alor
Pada bulan Januari 2020, rata-rata kelembaban udara harian berkisar antara
68% hingga 91%. Kelembaban udara terendah mutlak sebesar 56% terjadi pada
tanggal 2 Januari 2020 jam 07:00 UTC, sedangkan kelembaban udara tertinggi mutlak
sebesar 97% terjadi pada tanggal 5 Januari 2020 jam 15:00, 16:00, 18:00, 19:00, dan
20:00 UTC serta tanggal 23 Januari 2020 jan 23:00 UTC. Rata-rata kelembaban
udara selama satu bulan sebesar 82%. Dengan demikian kondisi udara pada bulan
ini lebih lembab jika dibandingkan bulan sebelumnya (Desember 2019).
7. CURAH HUJANCurah hujan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir (BMKG, 2009).
Satuan curah hujan dinyatakan dalam millimeter (mm). Alat yang digunakan adalah
penangkar hujan biasa (Tipe Obs) dan penangkar hujan tipe Helman.
7.1 Curah Hujan Stasiun Meteorologi Mali – Alor (Pos Hujan Mali)
Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Stasiun Meteorologi
Mali, pada bulan Januari 2020 diketahui terdapat 17 (tujuh belas) hari hujan Terukur,
4 (empat) hari hujan Tidak Terukur (TTU), serta 9 (sembilan) hari tanpa hujan. Jumlah
curah hujan selama satu bulan sebanyak 213,5 mm, dengan intensitas curah hujan
tertinggi sebesar 34,3 mm yang terjadi pada tanggal 5 Januari 2020.
50556065707580859095
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Kele
mba
ban
Uda
ra (%
)
Tanggal
Kelembaban Udara Stasiun Meteorologi Mali (Januari 2020)
RATA-RATA MAKSIMUM MINIMUM
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 19
Gbr.17. Grafik Curah Hujan Stasiun MeteorologiMali-Alor Bulan Oktober 2019
7.2 Pos Hujan Kecamatan Teluk Mutiara (Pos Hujan Kalabahi)Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Pos Hujan
Kalabahi, pada bulan Januari 2020 diketahui terdapat 20 (dua puluh) hari hujan
Terukur, 2 (dua) hari hujan Tidak Terukur (TTU), serta 9 (sembilan) hari tanpa hujan.
Jumlah curah hujan selama satu bulan sebanyak 178,3 mm, dengan intensitas curah
hujan tertinggi sebesar 36,4 mm yang terjadi pada tanggal 6 Januari 2020.
Gbr.18. Grafik Curah Hujan Pos Hujan KalabahiBulan Januari 2020
13
TTU
22.425.5
34.4
4.69,3
1 0 0 0.8
29.4
0 TTU2 1 0 0 0
2.8
23.6
0
15.3
TTU 0 0 0 TTU
11.211.2
6
0
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jum
lah
Cura
h Hu
jan
(mm
)
Tanggal
Curah Hujan Stasiun Meteorologi Mali (Januari 2020)
Keterangan:> 0 = Jumlah Curah Hujan dalam milimeter(mm)TTU = Curah hujan tidak terukur (< 0,1 mm)0 = Tidak Terjadi hujan
21
3TTU
6
23,2
36,4
3.5 31 0 0
18,6
5,4
0 0,44
7,5
0 0
95,5
28
1 0,4 0 0 0 0 1 TTU0,40
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jum
lah
Cura
h Hu
jan
(mm
)
Tanggal
Curah Hujan Pos Kalabahi (Januari 2020)
Keterangan:> 0 = Jumlah Curah Hujan dalam milimeter(mm)TTU = Curah hujan tidak terukur (< 0,1 mm)0 = Tidak Terjadi hujan
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 20
7.3 Pos Hujan Kecamatan Alor Tengah Utara (Pos Hujan Mebung)Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Pos Hujan Mebung,
pada bulan Januari 2020 diketahui terdapat 18 (delapan belas) hari hujan Terukur, 8
(delapan) hari hujan Tidak Terukur (TTU), serta 4 (empat) hari tanpa hujan. Jumlah
curah hujan selama satu bulan sebanyak 156,9 mm, dengan intensitas curah hujan
tertinggi sebesar 40,5 mm yang terjadi pada tanggal 21 Januari 2020.
Gbr.19. Grafik Curah Hujan Pos Hujan MebungBulan Januari 2020
TTU
9,8
0
12.58,7
31,8
9.5
2,91.2 0 TTU
11,7
1,22,50,83,43,8
1,2TTU3,9
40,5
4,8
TTU0,2TTU
6,5
0 TTU 0 TTUTTU0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
50,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jum
lah
Cura
h Hu
jan
(mm
)
Tanggal
Curah Hujan Pos Mebung (Januari 2020)
Keterangan:> 0 = Jumlah Curah Hujan dalam milimeter(mm)TTU = Curah hujan tidak terukur (< 0,1 mm)0 = Tidak Terjadi hujan
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 21
IV. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2020 DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
A. DINAMIKA LAUT & ATMOSFER1. Suhu Muka Laut
Pada bulan Februari 2020, anomali SST wilayah Indonesia diprediksi
umumnya cenderung normal hingga menghangat (anomali positif). Di wilayah
Samudera Hindia didominasi anomali positif. Wilayah Nino 3.4 diprediksi tetap
berada pada kondisi normal.
Gbr.20. Prediksi Spasial Anomali Suhu Muka LautBulan Februari 2020
2. ENSO (El Nino-Southern Oscillation)ENSO merupakan salah satu fenomena cuaca skala global yang
mempengaruhi penambahan curah hujan (fase La Nina) maupun pengurangan
curah hujan (fase El Nino) di wilayah Indonesia. Analisa ENSO pada bulan Januari
2020 teramati dalam kondisi Netral / Normal, dengan indeks ENSO bernilai (0,49).
Kebanyakan model memprediksi ENSO akan tetap berada dalam kondisi
Netral hingga El Nino Lemah pada 3 periode ke depan yakni JFM (Januari-
Februari-Maret) 2020, FMA (Februari-Maret-April) 2020, dan MAM (Maret-April-
Mei) 2020. Berdasarkan prediksi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pada
bulan Februari 2020, ENSO kurang signifikan berpengaruh terhadap pengurangan
atau penambahan jumlah curah hujan di wilayah Indonesia termasuk di wilayah
Kepulauan Alor.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 22
Gbr.21. Prediksi ENSO Periode JJA 2019 s/d. JJA 2020
3. Prediksi Angin 850 mbPrediksi angin lapisan 850 mb pada Dasarian I Februari 2020 menunjukkan
aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin baratan dari Benua Asia,
kecuali di wilayah sebelah utara ekuator. Daerah pertemuan angin terdapat di
sekitar Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara. Belokan angin (shear) terdapat di
sekitar ekuator. Di wilayah Kabupaten Alor, arah angin cenderung berhembus dari
arah Baratan sehingga potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan pada
periode Dasarian I Februari 2020 mendatang.
Gbr.22. Prediksi Angin Lapisan 850 mb
Prediksi angin lapisan 850 mb pada bulan Februari 2020 menunjukkan
angin baratan mendominasi wilayah Indonesia, kecuali wilayah sebelah utara
Sumber: BMKG (http://www.bmkg.go.id)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 23
ekuator sehingga belokan angin dan konvergensi (ITCZ) terbentuk di wilayah
Indonesia sebelah selatan ekuator (lintang selatan). Di wilayah Kabupaten Alor,
arah angin cenderung berhembus dari arah Baratan sehingga potensi
pembentukan awan hujan cukup signifikan pada periode Februari 2020
mendatang.
4. Prediksi Indeks MonsunGbr.23. Analisis dan Prediksi Indeks Monsun
Monsun Asia pada dasarian III Januari 2020 aktif dan diprediksi terus aktif
hingga dasarian III Februari 2020 dan menguat jika dibandingkan klimatologinya,
sehingga berpotensi mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia
hingga dasarian III Februari 2020. Sedangkan Monsun Australia pada Dasarian III
Januari 2020 tidak aktif dan diprediksi tetap tidak aktif hingga dasarian III Februari
2020.
5. MJO (Madden-Julian Oscillation)Analisis tanggal 04 November 2019 menunjukkan MJO aktif di phase 5 dan
diprediksi tetap aktif di phase 5 hingga akhir Dasarian I bulan ini, dan menjalar ke
arah timur ke phase 6. Berdasarkan peta analisis spasial anomali OLR, pada awal
dasarian I November 2019 wilayah Indonesia umumnya cenderung basah
(konvektiv). Prediksi spasial anomali OLR menunjukkan secara umum wilayah
Indonesia tetap didominasi wilayah konvektiv/basah hingga akhir dasarian I
November 2019. Sehingga dapat dikatakan pada bulan November 2019, MJO
cukup signifikan mempengaruhi penambahan curah hujan di wilayah Indonesia,
termasuk wilayah Kepulauan Alor.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 24
6. Dipole Mode / IOD (Indian Ocean Dipole)Fenomena cuaca global terakhir yang juga mempengaruhi peluang
hujan di Indonesia, khususnya Indonesia Bagian Barat, adalah Dipole Mode
(DM). Rata-rata indeks DM bulan Januari 2020 berada pada kondisi Normal
dengan nilai (+0,05). Ini berarti perpindahan aliran massa uap air dari wilayah
Indonesia bagian barat ke wilayah Samudera Hindia sebelah timur Afrika
maupun sebaliknya tidak signifikan, sehingga tidak siginifikan berpengaruh pada
peluang pembentukkan awan dan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Prediksi Indeks Dipole Mode (IDM) oleh BMKG, NASA, NMME, dan
BOM/POAMA menyatakan pada bulan Februari 2020 IDM tetap konsisten berada
pada kondisi netral/normal, sehingga tidak berpengaruh terhadap pengurangan
ataupun penambahan jumlah curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya wilayah
Indonesia bagian Barat.
Gbr. 25. Prediksi Indeks .......
Sumber: NCEP-NOAA (http://www.cpc.ncep.noaa.gov)
Gbr. 24. Grafik Fase MJO dan Anomali OLR pada Bulan Januari2020 dan Prakiraan Bulan Februari 2020
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 25
Gbr. 25. Prediksi Indeks Dipole Mode dari BoM, NASA, NNME,dan BMKG periode November 2019 s/d. April 2020
Sumber: BMKG (http://www.bmkg.go.id)
7. Tinjauan KlimatologisKondisi unsur cuaca bulan Februari di Alor berdasarkan data klimatologis
selama 30 tahun (1981-2010) diketahui sebagai berikut:
Tabel 3. Data Normal Unsur Cuaca Kabupaten AlorBulan Februari Tahun 1981 - 2010
Secara klimatologis, rata-rata curah hujan pada bulan ini menunjukkan bahwa
wilayah Kepulauan Alor masih berada pada periode musim hujan, sehingga
peluang curah hujan lebih banyak.
*****
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 26
B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN NOVEMBER 2019 DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
1. Prakiraan Hujan Dasarian
Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA(Autoregressive Integrated Moving Average) yang telah divalidasi dan
mempertimbangkan kondisi fisis dinamika atmosfer-lautan sampai dengan akhir
Januari 2020, maka prakiraan curah hujan dan sifat hujan tiap Dasarian untuk
bulan Februari 2020 di wilayah Kabupaten Alor sebagai berikut:
Tabel 4. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan DasarianBulan Februari 2020
Sesuai dengan kriteria sifat hujan dalam dasarian, maka hasil prakiraan
menunjukkan secara umum sifat hujan pada Dasarian I hingga III bulan Februari
2020 adalah Bawah Normal (BN) hingga Atas Normal (AN) dengan kriteria
menengah (jumlah curah hujan antara 50 – 100 mm).
2. Prakiraan Hujan BulananBerdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA
(Autoregressive Integrated Moving Average) yang telah divalidasi dan
mempertimbangkan kondisi fisis dinamika atmosfer-lautan sampai dengan akhir
Januari 2020, maka prakiraan curah hujan dan sifat hujan untuk bulan Februari
2020 di wilayah Kabupaten Alor sebagai berikut:
Tabel 5. Prakiraan Curah Hujan (CH) dan Sifat Hujan BulananBulan Februari 2020
Sesuai dengan kriteria sifat hujan bulanan, maka hasil prakiraan
menunjukkan secara umum sifat hujan pada bulan Februari 2020 adalah Normal(N) dengan kriteria hujan menengah (jumlah curah hujan: 200 – 300 mm).
*****
Sifat HujanCurah Hujan (mm) /
Kriteria
Dasarian Pertama Bawah Normal 50 - 75 / Menengah
Dasarian Kedua Normal 75 - 100 / Menengah
Dasarian Ketiga Atas Normal 75 - 100 / Menengah
Dasarian Pertama Atas Normal 116.2 mm
Dasarian Kedua Atas Normal 80.2 mm
Dasarian Ketiga Atas Normal 156.8 mm
Sifat Hujan Jumlah Curah Hujan
WilayahPrediksi CH (mm) /
KriteriaNormal CH
(mm)Sifat Hujan
Mali, Alor 200 - 300 / Menengah 273 Normal
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 27
V. PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) BULAN FEBRUARI DAN MARET2020 DI WILAYAH KABUPATEN ALOR
1. PendahuluanPasang surut air adalah gelombang yang mirip dengan gelombang air yang
terjadi akibat tiupan angin. Pasang surut memiliki panjang gelombang yang panjang,
seperti yang terdapat pada laut dalam namun terjadi untuk air dangkal, ini berarti
pasang surut dibiaskan oleh keadaan topografi kedalaman bawah air. Periodenya pun
cukup panjang, dalam orde jam. Pasang surut air terjadi disebabkan oleh gaya gravitasi
dan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh gerakan bumi, bulan, dan matahari.
2. Pola Pasang SurutDi seluruh dunia pasang surut berbeda baik ketinggian paras air maupun
waktu kejadiannya. Area pantai yang hanya punya satu pasang surut tertinggi dan
terendah setiap hari disebut diurnal tide (air pasang harian). Wilayah yang mengalami
dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari disebut mempunyai semi-diurnal
tide. Jika semi-diurnal tide mempunyai ketinggian air pasang yang dicapai berbeda
dan saat surut juga level air tidak sama disebut semi-diurnal mixed tide.
Pola pasang surut dapat dijelaskan secara gelombang dengan grafik yang
menunjukkan paras air untuk sumbu vertikal dan sumbu horisontal menyatakan
waktu hari. Pengamatan pasang surut dalam jangka waktu yang lama digunakan
untuk menghitung rata-rata ketinggian pasang. Dengan nilai rata-rata ini dapat
dihitung anomali pasang naik dan pasang surut air.
3. Paras Pasang Surut.Ketinggian air tertinggi yang dicapai permukaan air setiap hari disebut High
Water (HW) / Higt Tide (Ht). Titik terendah dimana permukaan air surut disebut Low
Water (LW) / Low Tide. Mengingat Kabupaten Kepulauan Alor sebagian besar
wilayahnya terdiri dari lautan maka fenomena pasang surut air laut sangat besar
pengaruhnya terhadap kegiatan yang berhubungan dengan kelautan seperti bongkar
muat di Pelabuhan Laut, kegiatan para nelayan dan lain sebagainya. Untuk itu dalam
buletin ini kami sajikan prediksi pasang surut di wilayah Kepulauan Alor yang
meliputi 2 (dua) lokasi sebagai berikut:
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 28
a. Wilayah Pelabuhan Kalabahi – Alor
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 29
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 30
b. Wilayah Pelabuhan Kabir – Alor
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 31
****
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 32
VI. INFORMASI WAKTU TERBIT DAN TENGGELAM MATAHARI DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
Data waktu terbit dan tenggelam Matahari di wilayah Kabupaten Alor untuk bulan
Februari dan Maret 2020 sebagai berikut:
1. Stasiun Meteorologi Mali(Koordinat: 8.217 LS & 124.571 BT)
Time Dir Time Dir Time Dir Time Dir01 Februari 2020 05:41 (108°) 18:08 (252°) 01 Maret 2020 05:46 (98°) 18:01 (262°)02 Februari 2020 05:41 (107°) 18:08 (253°) 02 Maret 2020 05:46 (97°) 18:01 (263°)03 Februari 2020 05:41 (107°) 18:08 (253°) 03 Maret 2020 05:46 (97°) 18:00 (263°)04 Februari 2020 05:42 (107°) 18:08 (253°) 04 Maret 2020 05:46 (97°) 18:00 (264°)05 Februari 2020 05:42 (106°) 18:08 (254°) 05 Maret 2020 05:46 (96°) 17:59 (264°)06 Februari 2020 05:42 (106°) 18:08 (254°) 06 Maret 2020 05:46 (96°) 17:59 (264°)07 Februari 2020 05:43 (106°) 18:08 (254°) 07 Maret 2020 05:46 (95°) 17:58 (265°)08 Februari 2020 05:43 (106°) 18:08 (255°) 08 Maret 2020 05:46 (95°) 17:58 (265°)09 Februari 2020 05:43 (105°) 18:08 (255°) 09 Maret 2020 05:46 (95°) 17:57 (266°)10 Februari 2020 05:43 (105°) 18:07 (255°) 10 Maret 2020 05:46 (94°) 17:57 (266°)11 Februari 2020 05:44 (105°) 18:07 (256°) 11 Maret 2020 05:46 (94°) 17:56 (266°)12 Februari 2020 05:44 (104°) 18:07 (256°) 12 Maret 2020 05:46 (93°) 17:56 (267°)13 Februari 2020 05:44 (104°) 18:07 (256°) 13 Maret 2020 05:46 (93°) 17:55 (267°)14 Februari 2020 05:44 (104°) 18:07 (257°) 14 Maret 2020 05:46 (93°) 17:55 (268°)15 Februari 2020 05:44 (103°) 18:06 (257°) 15 Maret 2020 05:46 (92°) 17:54 (268°)16 Februari 2020 05:45 (103°) 18:06 (257°) 16 Maret 2020 05:46 (92°) 17:54 (268°)17 Februari 2020 05:45 (103°) 18:06 (258°) 17 Maret 2020 05:45 (91°) 17:53 (269°)18 Februari 2020 05:45 (102°) 18:05 (258°) 18 Maret 2020 05:45 (91°) 17:53 (269°)19 Februari 2020 05:45 (102°) 18:05 (258°) 19 Maret 2020 05:45 (91°) 17:52 (270°)20 Februari 2020 05:45 (101°) 18:05 (259°) 20 Maret 2020 05:45 (90°) 17:52 (270°)21 Februari 2020 05:45 (101°) 18:05 (259°) 21 Maret 2020 05:45 (90°) 17:51 (270°)22 Februari 2020 05:45 (101°) 18:04 (259°) 22 Maret 2020 05:45 (89°) 17:51 (271°)23 Februari 2020 05:45 (100°) 18:04 (260°) 23 Maret 2020 05:45 (89°) 17:50 (271°)24 Februari 2020 05:45 (100°) 18:03 (260°) 24 Maret 2020 05:45 (89°) 17:50 (272°)25 Februari 2020 05:46 (100°) 18:03 (261°) 25 Maret 2020 05:45 (88°) 17:49 (272°)26 Februari 2020 05:46 (99°) 18:03 (261°) 26 Maret 2020 05:45 (88°) 17:49 (272°)27 Februari 2020 05:46 (99°) 18:02 (261°) 27 Maret 2020 05:45 (87°) 17:48 (273°)28 Februari 2020 05:46 (98°) 18:02 (262°) 28 Maret 2020 05:45 (87°) 17:48 (273°)29 Februari 2020 05:46 (98°) 18:02 (262°) 29 Maret 2020 05:45 (87°) 17:47 (274°)
30 Maret 2020 05:45 (86°) 17:47 (274°)31 Maret 2020 05:44 (86°) 17:46 (274°)
Keterangan : Time : waktu matahari terbit / tenggelam dalam WITADir (Direction) : arah matahari terbit / tenggelam diamati dari titik/lokasi pengamat
Date Sunrise SunsetFEBRUARI 2020 MARET 2020
Date Sunrise Sunset
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 33
2. Kota Kalabahi(Koordinat: 8.217 LS & 124.518 BT)
Time Dir Time Dir Time Dir Time Dir01 Februari 2020 05:45 (108°) 18:13 (252°) 01 Maret 2020 05:50 (98°) 18:06 (262°)02 Februari 2020 05:46 (107°) 18:13 (253°) 02 Maret 2020 05:50 (97°) 18:05 (263°)03 Februari 2020 05:46 (107°) 18:13 (253°) 03 Maret 2020 05:50 (97°) 18:05 (263°)04 Februari 2020 05:46 (107°) 18:13 (253°) 04 Maret 2020 05:50 (97°) 18:04 (264°)05 Februari 2020 05:46 (106°) 18:13 (254°) 05 Maret 2020 05:50 (96°) 18:04 (264°)06 Februari 2020 05:47 (106°) 18:13 (254°) 06 Maret 2020 05:50 (96°) 18:03 (264°)07 Februari 2020 05:47 (106°) 18:13 (254°) 07 Maret 2020 05:50 (95°) 18:03 (265°)08 Februari 2020 05:47 (106°) 18:12 (255°) 08 Maret 2020 05:50 (95°) 18:03 (265°)09 Februari 2020 05:48 (105°) 18:12 (255°) 09 Maret 2020 05:50 (95°) 18:02 (266°)10 Februari 2020 05:48 (105°) 18:12 (255°) 10 Maret 2020 05:50 (94°) 18:02 (266°)11 Februari 2020 05:48 (105°) 18:12 (256°) 11 Maret 2020 05:50 (94°) 18:01 (266°)12 Februari 2020 05:48 (104°) 18:12 (256°) 12 Maret 2020 05:50 (93°) 18:01 (267°)13 Februari 2020 05:48 (104°) 18:11 (256°) 13 Maret 2020 05:50 (93°) 18:00 (267°)14 Februari 2020 05:49 (104°) 18:11 (257°) 14 Maret 2020 05:50 (93°) 18:00 (268°)15 Februari 2020 05:49 (103°) 18:11 (257°) 15 Maret 2020 05:50 (92°) 17:59 (268°)16 Februari 2020 05:49 (103°) 18:11 (257°) 16 Maret 2020 05:50 (92°) 17:59 (268°)17 Februari 2020 05:49 (103°) 18:10 (258°) 17 Maret 2020 05:50 (91°) 17:58 (269°)18 Februari 2020 05:49 (102°) 18:10 (258°) 18 Maret 2020 05:50 (91°) 17:57 (269°)19 Februari 2020 05:49 (102°) 18:10 (258°) 19 Maret 2020 05:50 (91°) 17:57 (270°)20 Februari 2020 05:50 (101°) 18:09 (259°) 20 Maret 2020 05:50 (90°) 17:56 (270°)21 Februari 2020 05:50 (101°) 18:09 (259°) 21 Maret 2020 05:50 (90°) 17:56 (270°)22 Februari 2020 05:50 (101°) 18:09 (259°) 22 Maret 2020 05:50 (89°) 17:55 (271°)23 Februari 2020 05:50 (100°) 18:08 (260°) 23 Maret 2020 05:50 (89°) 17:55 (271°)24 Februari 2020 05:50 (100°) 18:08 (260°) 24 Maret 2020 05:50 (89°) 17:54 (272°)25 Februari 2020 05:50 (100°) 18:08 (261°) 25 Maret 2020 05:50 (88°) 17:54 (272°)26 Februari 2020 05:50 (99°) 18:07 (261°) 26 Maret 2020 05:49 (88°) 17:53 (272°)27 Februari 2020 05:50 (99°) 18:07 (261°) 27 Maret 2020 05:49 (87°) 17:53 (273°)28 Februari 2020 05:50 (98°) 18:07 (262°) 28 Maret 2020 05:49 (87°) 17:52 (273°)29 Februari 2020 05:50 (98°) 18:06 (262°) 29 Maret 2020 05:49 (87°) 17:52 (274°)
30 Maret 2020 05:49 (86°) 17:51 (274°)31 Maret 2020 05:49 (86°) 17:51 (274°)
Keterangan : Time : waktu matahari terbit / tenggelam dalam WITADir (Direction) : arah matahari terbit / tenggelam diamati dari titik/lokasi pengamat
FEBRUARI 2020 MARET 2020
Date Sunrise Sunset Date Sunrise Sunset
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 34
3. Kabir(Koordinat: 8.278 LS & 124.197 BT)
*******
Time Dir Time Dir Time Dir Time Dir01 Februari 2020 05:42 (108°) 18:10 (252°) 01 Maret 2020 05:47 (98°) 18:02 (262°)02 Februari 2020 05:42 (107°) 18:10 (253°) 02 Maret 2020 05:47 (97°) 18:02 (263°)03 Februari 2020 05:43 (107°) 18:10 (253°) 03 Maret 2020 05:47 (97°) 18:02 (263°)04 Februari 2020 05:43 (107°) 18:10 (253°) 04 Maret 2020 05:47 (97°) 18:01 (264°)05 Februari 2020 05:43 (106°) 18:10 (254°) 05 Maret 2020 05:47 (96°) 18:01 (264°)06 Februari 2020 05:44 (106°) 18:09 (254°) 06 Maret 2020 05:47 (96°) 18:00 (264°)07 Februari 2020 05:44 (106°) 18:09 (254°) 07 Maret 2020 05:47 (95°) 18:00 (265°)08 Februari 2020 05:44 (106°) 18:09 (255°) 08 Maret 2020 05:47 (95°) 17:59 (265°)09 Februari 2020 05:44 (105°) 18:09 (255°) 09 Maret 2020 05:47 (95°) 17:59 (266°)10 Februari 2020 05:45 (105°) 18:09 (255°) 10 Maret 2020 05:47 (94°) 17:58 (266°)11 Februari 2020 05:45 (105°) 18:09 (256°) 11 Maret 2020 05:47 (94°) 17:58 (266°)12 Februari 2020 05:45 (104°) 18:08 (256°) 12 Maret 2020 05:47 (93°) 17:57 (267°)13 Februari 2020 05:45 (104°) 18:08 (256°) 13 Maret 2020 05:47 (93°) 17:57 (267°)14 Februari 2020 05:45 (104°) 18:08 (257°) 14 Maret 2020 05:47 (93°) 17:56 (268°)15 Februari 2020 05:46 (103°) 18:08 (257°) 15 Maret 2020 05:47 (92°) 17:56 (268°)16 Februari 2020 05:46 (103°) 18:07 (257°) 16 Maret 2020 05:47 (92°) 17:55 (268°)17 Februari 2020 05:46 (103°) 18:07 (258°) 17 Maret 2020 05:47 (91°) 17:55 (269°)18 Februari 2020 05:46 (102°) 18:07 (258°) 18 Maret 2020 05:47 (91°) 17:54 (269°)19 Februari 2020 05:46 (102°) 18:07 (258°) 19 Maret 2020 05:47 (91°) 17:54 (270°)20 Februari 2020 05:46 (101°) 18:06 (259°) 20 Maret 2020 05:47 (90°) 17:53 (270°)21 Februari 2020 05:46 (101°) 18:06 (259°) 21 Maret 2020 05:47 (90°) 17:53 (270°)22 Februari 2020 05:47 (101°) 18:06 (259°) 22 Maret 2020 05:46 (89°) 17:52 (271°)23 Februari 2020 05:47 (100°) 18:05 (260°) 23 Maret 2020 05:46 (89°) 17:52 (271°)24 Februari 2020 05:47 (100°) 18:05 (260°) 24 Maret 2020 05:46 (89°) 17:51 (272°)25 Februari 2020 05:47 (100°) 18:04 (261°) 25 Maret 2020 05:46 (88°) 17:51 (272°)26 Februari 2020 05:47 (99°) 18:04 (261°) 26 Maret 2020 05:46 (88°) 17:50 (272°)27 Februari 2020 05:47 (99°) 18:04 (261°) 27 Maret 2020 05:46 (87°) 17:49 (273°)28 Februari 2020 05:47 (98°) 18:03 (262°) 28 Maret 2020 05:46 (87°) 17:49 (273°)29 Februari 2020 05:47 (98°) 18:03 (262°) 29 Maret 2020 05:46 (87°) 17:48 (274°)
30 Maret 2020 05:46 (86°) 17:48 (274°)31 Maret 2020 05:46 (86°) 17:47 (274°)
Keterangan : Time : waktu matahari terbit / tenggelam dalam WITADir (Direction) : arah matahari terbit / tenggelam diamati dari titik/lokasi pengamat
FEBRUARI 2020 MARET 2020
Date Sunrise Sunset Date Sunrise Sunset
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 35
VII. PELAYANAN PUBLIK
1. PELAYANAN PENERBANGAN
Berdasarkan hasil data pengamatan cuaca selama bulan Januari 2020, dalam hal
ini banyak hasil observasi cuaca khusus untuk pelayanan penerbangan yang berupa
QAM, SPECI, dan METAR dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 6. Informasi Pelayanan Meteorologi Untuk PenerbanganStasiun Meteorologi Mali – Alor
BULANHASIL PENGAMATAN
QAM SPECIAL METAR SPECI
Januari 2020 248 6 795 42
Keterangan Tabel:
o QAM : Merupakan informasi cuaca yang diberikan untuk kepentingan Take Off
(Lepas Landas) dan Landing (Pendaratan) pesawat terbang.
o SPECI : Merupakan informasi cuaca khusus yang harus dilaporkan setiap terjadi
perubahan cuaca yang signifikan (bermakna) seperti terjadi thunderstorm (badai
guntur), terjadi hujan, terjadi peruban arah kecepatan angin secara tiba-tiba dan lain-
lain. Informasi ini dilaporkan saat keadaan cuaca mulai terjadi dan setelah cuaca selesai
terjadi.
o METAR: Merupakan informasi cuaca rutin untuk kepentingan penerbangan yang
dibuat setiap jam atau ½ jam sekali pada jam penuh atau jam tengahan.
2. LAPORAN PRODUK METEOROLOGI PUBLIKLaporan produk meteorologi publik merupakan laporan informasi mengenai
kegiatan publikasi data – data hasil pengamatan yang di gunakan atau dimanfaatkan oleh
BMKG, instansi di luar BMKG dan masyarakat umum yang membutuhkan. Hasil produk
meteorologi publik dapat di lihat dalam tabel di berikut ini.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 36
Tabel 7. Laporan Produk Meteorologi PublikStasiun Meteorologi Mali – Alor Bulan Januari 2020
No
JenisPublikasi
UnitKerja
INSTANSI PENERIMA PUBLIKASIDI LINGKUNGAN BMKG DI LUAR BMKGUNIT KERJA JML UNIT KERJA JML
1 2 3 4 5 6 71 Data
KlimatologiStamet Mali-
Alor- Deputi Bidang
Meteorologi- Kepala Balai
Besar MKGWil.III
- Koord. BMKGNTT
- Ka. StasiunKlimatologiLasiana Kupang
2 lbr
Sda
Sda
Sda
- -
2 BuletinInformasiMeteorologi
Stamet Mali-Alor
Sestama BMKG
Deputi Bdg.Meteorologi
Deputi BidangKlimatologi
Kepala BiroUmum
Ka. Balai BesarMKG Wil. III
Koord. BMKGNTT
Stamet, Staklim,Stageo se-NTT
1 Exp
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
- Bupati Alor- Ketua DPRD
Kab. Alor- Kepala
BAPEDA kab.Alor- Kepala Dinas
PU kab. Alor- Kepala BPS
kab. Alor- Kepala
DinasPertanian &PerkebunanKab. Alor- Kepala
DinasPerhubungan kab. Alor- Kepala
BadanLingkunganHidupDaerah kab.Alor
1 ExpSda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
3 QAM Stamet Mali-Alor - - Bandara Mali
di Alor 248
4 SPECIAL Stamet Mali-Alor - - Bandara Mali
di Alor 6
4 METAR Stamet Mali-Alor
BMKG viaCMSS - - 795
5 SPECI Stamet Mali-Alor
BMKG viaCMSS - - 45
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 37
DAFTAR ISTILAH
Anomali : Penyimpangan suatu variabel dari nilai rata-rata
Awan Konvektif : Awan tebal menjulang tinggi yang terbentuk dari pemanasan vertikal
yang membawa uap air. Awan ini mengakibatkan terjadinya hujan
secara tiba-tiba, petir dan angin.
Cold Surge : Aliran udara dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki
wilayah Indonesia bagian barat, cold surge biasa terjadi pada saat
Asia memasuki musim dingin.
Cuaca : Kondisi fisis atmosfer pada suatu wilayah yang sempit pada waktu
tertentu
Dasarian : Periode sepuluh harian
Dipole Mode /IOD (Indian Ocean
Dipole)
: Tingkat ketersediaan uap air akibat perbedaan suhu muka laut
antara Samudera Hindia dan Perairan Pantai Timur Afrika.
DMI (Dipole Mode Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas Dipole
Mode. DMI yang bernilai negatif akan menambah kandungan uap
air di sekitar wilayah Sumatera, sehingga curah hujannya secara
umum meningkat. Sedangkan nilai positif tidak menambah
kandungan uap air, sehingga curah hujan cenderung berkurang.
Divergensi : Beraian angin, yang mengindikasikan daerah cuaca baik
Eddy : Pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu daerah
terdapat eddy, maka cenderung banyak hujan.
El Nino : Fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik Timur
sehingga secara umum menyebabkan curah hujan di sebagian
besar wilayah Indonesia berkurang
ENSO (El Nino-Shouthern
Oscillation)
: Fluktuasi musiman antara fase El Nino dan La Nina.
Gelombang : Pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan laut.
Iklim : Kondisi Rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama dan
wilayah yang luas.
ITCZ (Intertropical Convergence
Zone)
: Daerah pertemuan massa udara antar benua dengan cakupan yang
luas. Umumnya daerah-daerah yang dilintasi ITCZ berpotensi terjadi
pertumbuhan awan-awan hujan lebat dan cukup lama (bisa lebih dari
satu hari).
Konvergensi : Pumpunan angin, pola angin yang mengumpul
La Nina : Fenomena yang merupakan kebalikan dari El Nino. Secara umum
menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi I bulan Januari 2020 Page 38
********
MJO (Madden Jullian Oscillation) : Fluktuasi musiman/osilasi/gelombang tekanan (pola tekanan tinggi-
tekanan rendah) di kawasan tropik yang terkait dengan
penambahan gugusan uap air yang menyuplai pembentukan
awan hujan dengan periode lebih kurang 48 hari yang menjalar dari
barat ke timur. Biasanya berawal di pantai timur Afrika kemudian
menjalar ke timur dan menghilang di bagian tengah Pasifik.
MJO ini berkaitan dengan OLR (Outgoing Longwave Radiation)
Monsun : Suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada
suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya
akan berlawanan. Di Indonesia dikenal dengan 2 istilah monsun
yaitu monsun Asia dan Monsun Australia. Monsun Asia berkaitan
dengan musim hujan di Indonesia, sedangkan Monsun Australia
berkaitan dengan musim kemarau.
Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan
periode waktu yang tidak ditentukan (1971-2000, 1976-2005,
1978-2007, dsb)
OLR (Outgoing Longwave Radiation) : Radiasi gelombang panjang (infra merah) yang dipancarakan keluar
dari bumi. OLR yang bernilai negatif menunjukkan tutupan awan
konvektis yang banyak. Sedangkan nilai positif menunjukan
tutupan awan konvektif yang sedikit.
Rata-rata : Nilai rata-rata suatu variabel selama minimal periode 10 tahuN (1971
– 1980, 1976 – 1985, 1996 – 2002, 1995 – 2010, dsb.)
Shearline : Garis atau zona lintasan yang terdapat perubahan arah dan
kecepatan angin secara tiba-tiba.
SOI (Southern Oscillation Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas El Nino
atau La Nina.
Standar Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode
waktu yang sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1 dan diakhiri
tahun berakhiran 0 (1961-1990, 1971-2000, 1981-2010, dst)
Konveksi : Pergerakan molekul-molekul pada fluida (cairan atau gas)
Updraft : Pergerakan vertikal ke atas dari suatu kolom udara yang
berhubungan dengan fenomena cuaca