By. Fauzul
10/28/2012
FAKULTAS HUKUM UPN “VETERAN” JAWA TIMUR 31 AGUSTUS 2009
1
“Tidaklah ada senjata yang sangat ampuh bagi syaitan untuk manusia melainkan perasaan takut miskin,
Jika takut miskin ini sudah bercokol di hati,
Dia akan terhalang dari kebenaran,
Dia akan berbicara dengan hawa nafsu Dan dia akan berburuk sangka kepada
Allah.” [Sofyan Ats Tsauri]
10/28/2012 2
Organisasi ◦ merupakan bentuk kerja sama antara sekelompok orang-
orang berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerja sama guna mencapai suatu tujuan bersama yang tertentu. (Prajudi Atmosudirdjo)
Organisasi keadministrasian negara ◦ adalah keseluruhan tata susunan administrasi negara yang
terdiri:
Kementerian/Departemen2,
Direktorat,
Biro,
Kantor,
wilayah2,
Daerah2 Otonomi dsb.
10/28/2012 3
Negara adalah organisasi yang sangat kompleks.
Administrasi Negara sebagai aparatur dan sebagai proses tata penyelenggaraan Berdasarkan UUD 1945, Negara RI merupakan suatu badan hukum teritorial dan Fungsional
Segi pelimpahan wewenang (delegation of authority)
10/28/2012 4
ON/Lembaga Negara
Disebut & diatur dalam UUD 1945
Limitatif
Berada di Pusat
Pengisian Jabatan berdasarkan Pemilihan
Bertanggung Jawab kepada yang memilih
Penamaannya ditentukan
oleh UUD
OAN/Lembaga Pemerintah Hanya disebutkan
dalam UUD 1945 Jumlahnya bebas tgt
kebut. Menyebar Pengisian Jabatan
berdasarkan Pengangkatan
Bertanggung jawab kepada yang mengangkatnya
Penamaannya disesuaikan dengan tugas dan fungsi
10/28/2012 5
MPR DPR DPD BPK MA & MK Presiden
Catatan:
Dalam lembaga-lembaga tersebut terdapat unit Organisasi Administrasi Ngara. Misalnya Sekretariat Jenderal MPR
10/28/2012 6
Penyelenggara negara di bidang pemerintahan Wadah/konsep organisasi tata ruang politik yang
memonopoli memiliki kekuasaan fisik untuk memaksakan kemauan terhadap warga negara yang bertujuan mengurus/mengatur warganya
Seluruh lembaga yang secara struktural berada di bawah eksekutif. (Tatanan jabatan yang tersusun secara spesialis yang didasarkan pada hubungan formal)
Tempat mengimplementasikan kebijakan negara Pertumbuhan dan perkembangan bergantung pada
kebutuhan pemerintahan Pengisian jabatan didasarkan pada sistem
pengangkatan
10/28/2012 7
Membagi habis tugas pemerintah
Membatasi tugas kewenangan dan tanggung
jawab
Memberikan pelayanan secara spesialisasi
sehingga memudahkan masy.
Memudahkan pengawasan
Menyediakan kerangka struktural untuk
komunikasi di antara OAN itu sendiri.
10/28/2012 8
Eksekutif
Kepala Pemerintahan
Pemerintah
Dekosentrasi
Desentralisasi
Birokrasi Pemerintahan
10/28/2012 9
1. Pelayanan yang diberikan bersifat lebih urgen. 2. Bersifat monopoli atau semi monopoli. 3. Berdasarkan legalitas/undang-undang. 4. Tidak dikendalikan harga pasar, tidak didasarkan
perhitungan laba rugi tetapi oleh rasa pengabdian; 5. Mementingkan kepentingan orang banyak; 6. Melindungi orang banyak; 7. Kepatuhan – negara mempunyai; 8. Mempunyai prioritas 9. Tidak dapat dihindari 10. Meliputi seluruh wilayah Indonesia
10/28/2012 10
Pimpinan pemerintahan
Kementrian atau departemen
Dewan-dewan Pengambil Keputusan kebijakan Pemerintah Tertinggi
Badan Non Departemen yang langsung di bawah pemerintah
10/28/2012 11
Adapun fungsi pemerintah yang menderivasi munculnya birokrasi administrasi negara antara lain:
Fungsi atau tugas menjamin pertahanan dan keamanan mengakibatkan munculnya kebutuhan akan lembaga birokrasi administrasi negara berupa departemen pertahanan.lembaga intelejen, Angkatan perang.
Fungsi/tugas memelihara ketertiban memunculkan birokrasi administrasi negara berupa kepolisian, Departemen dalam Negeri.
Fungsi/tugas menjamin keadilan memunculkan birokrasi administrasi negara berupa Departemen Kehakiman, Kejaksaan Agung.
Fungsi/tugas pekerjaan umum memunculkan birokrasi administrasi negara Departemen Pekerjaan Umum, Departemn Perhubungan.
Fungsi/tugas peningkatan kesejahteraan melahirkan Departemen Sosial, Departemen Koperasi, Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan.
Fungsi/tugas pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup menjadikan Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen kelautan.
10/28/2012 12
Menteri – Unsur pimpinan
Sekretariat Jenderal
Inspektorat Jenderal
Direktorat Jenderal
Unit Organisasi lain dan Staf Ahli
10/28/2012 13
K. Presidentil K. Syahrir I, II, III K. Amir Syarifuddin I,
II K. Hatta I, II ** K. Darurat K. RIS K. Susanto/Peralihan K. Halim K. Natsir K. Sukiman Suwirjo
K. Wilopo K. Ali
Sastroamidjojo I, II** K. Burhanuddin
Harahap K. Karya K. Kerja I, II, III, IV K. Dwikora I K. Dwikora yang
disempurnakan
10/28/2012 14
K. Ampera
K. Ampera yang disempurnakan
K. Pembangunan I
K. Pembangunan I (Resufle)
K. Pembangunan II, III, IV, V, VI, VII
10/28/2012 15
Kabinet masa KH. Abdurrahman Wahid K. Persatuan Nasional
Kabinet masa Megawati Sukarnoputri K. Gotong Royong
Kabinet masa Susilo Bambng Yudoyono K. Indonesia Bersatu I n II
10/28/2012 16
KEMENTRIAN UTAMA
1.Dalam Negeri
2.Pertahanan
3.Luar Negeri
4.Hukum
5.Keuangan
6.Agama
10/28/2012 17
Bidang-bidang yang dipegang kewenangan sentralisasi sepertinya disebut dengan Kementrian Utama ini, sayangnya bodang Dalam Negeri pun diatur secara sentralisasi. hal ini berarti >< dengan UU no.32 tahun 2004), karena dalam UU tsb DDN termasuk kewenangan yang diserahkan ke daerah.
Nama dalam kemetrian Utama tidak dapat dirubah Pasal 14
Kemetrian Utama tidak dapat dibubarkan oleh Presiden Pasal 15 ayat (2)
10/28/2012 18
KEMENTRIAN POKOK
Pendidikan & kebudayaan
Sosial dan Kesehatan
Perbendaharaan Negara
Pertanian dan Perkebunan
Kehutanan
Kelautan dan Perikanan
Tenaga kerja
Komunikasi dan Informasi
Energi dan Sumber Daya Mineral
Pekerjaan Umum
Transportasi
Perindustrian dan Perdagangan Luar negeri
Koperasi dan Perdagangan Dalam Negri
10/28/2012 19
Kemetrian Pokok tidak memiliki kantor wilayah/perwakilan di daerah
Presiden membentuk kementrian pokok atau dapat menggabungkan dengan persetujuan DPR
Nama kementrian ini dapat dirubah dengan persetujuan DPR
Kementrian ini dapat dibubarkan dengan persetujuan DPR
10/28/2012 20
1. Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan UU.
2. Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, bupati, dan walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis
10/28/2012 21
10/28/2012 22
UU NO. 32 TAHUN
2004
Penyelenggaraan
urusan pemerintahan
oleh pemerintah
daerah dan DPRD
menurut asas
otonomi dan tugas
pembantuan dengan
prinsip otonomi yang
seluas-luasnya……
GUBERNUR
WALIKOTA
BUPATI
DAERAH
KEPALA DAERAH :
Pada dasarnya kewenangan pemerintahan dalam negara kesatuan adalah milik pusat.
Dengan kebijakan desentralisasi pemerintah pusat menyerahkan kewenangan pemerintahan tersebut kepada daerah.
Materi wewenang, yaitu semua urusan pemerintahan yang terdiri atas urusan pemerintahan umum dan urusan pemerintahan lainnya.
Manusia yang diserahi wewenang, adalah masyarakat yang tinggal di daerah yang bersangkutan sebagai kesatuan masyarakat hukum.
Wilayah yang diserahi wewenang, yaitu daerah otonom, bukan wilayah administrasi.
10/28/2012 23
1. Ultra vires doktrine, pemerintah pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada daerah otonom dengan cara merinci satu persatu.
2. Open and arrangement atau general competence, yaitu daerah otonom boleh menyelenggarakan semua urusan di luar yang dimiliki pusat. Artinya pusat menyerahkan kewenangan pemerintahan kepada daerah untuk menyelenggarakan kewenangan berdasarkan kebutuhan dan inisiatifnya sendiri di luar kewenangan yang dimiliki pusat.
Melalui UU No. 32 tahun 2004 Indonesia menganut cara no dua.
10/28/2012 24
10/28/2012 25
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
Pem. Kabupaten/Kota
1. Politik luar negeri 2. Pertahanan 3. Keamanan 4. Yustisi 5. Moneter dan fiskal 6. Agama
Sisa kewenangan pusat yg berskala provinsi dan bersifat
lintas kabupaten/kota
Sisa kewenangan pusat dan pemerintah provinsi yang berskala kabupaten/kota
Kewenangan pemerintah pusat lebih menekankan pada penetapan kebijakan yang bersifat norma, standar, kriteria dan prosedur.
Kewenangan pelaksanaan hanya terbatas pada kewenangan yang bertujuan : 1) mempertahankan dan memelihara identitas dan
integritas bangsa dan negara
2) menjamin pelayanan kualitas pelayanan umum yang setara bagi warga negara
3) menjamin efisiensi pelayanan umum karena jenis pelayanan umum tersebut berskala nasional
4) menjamin keselamatan fisik dan non fisik yang setara bagi semua warga negara
10/28/2012 26
10/28/2012 27
Pempus
Pemprov
Pemkab/kot
Terbatas
Koordinatif
Luas
Philipus M. Hadjon, dkk., Pengantar Hukum Administrasi Negara, Gadjah Mad University press.
S F Marbun, dkk, 2002, Dimensi-dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta, UII Press.
Atmosudirdjo, Prajudi. 1988. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia.
10/28/2012 28
JAZAKALLAH
TERIMA KASIH
10/28/2012 29