Download - Carsen 04 BAB 3
42
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai: (1) Design/rancangan penelitian, (2)
Populasi, sampling dan sampel, (3) Identifikasi variabel penelitan dan definisi
operasional, (4) Prosedur penelitian, (5) Pengumpulan data, (6) Analisis data, (7)
etika penelitian.
3.1 Desain/ Rancangan Penelitian
Desain penelitian atau rancang bangun penelitian adalah keseluruhan dari
perencanaan untuk menjawab pertanyaan dan mengantisipasi beberapa kesulitan
yang mungkin timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2008).
Desain pada penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah
Analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan secara Cross Sectional.
Dimana tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau persubyek pada saat pemeriksaan dan
tidak berarti semua subyek penelitian diamati peada waktu yang sama
(Notoatmodjo, 2010). Atau jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran
atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu
saat (Nursalam, 2008).
3.2 Populasi, Sampling dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti (Hidayat, 2009).
43
Pada penelitian ini populasinya adalah semua pasien TB paru dan
keluarganya di wilayah kerja puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto dengan
jumlah populasi 31 penderita TB paru.
3.2.2 Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah menggunakan teknik
nonprobability sampling karena tekhnik pengambilan sampel pada kelompok ini
tidak memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi yang akan dipilih jadi
sampel (Sugiyono, 2008). Dengan metode Purposive Sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan
yang dikehendaki penelti (Nursalam, 2008).
Rumus yang digunakan dalam menentukan jumlah sampel adalah:
21 Ne
Nn
Keterangan:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
ditolelir yaitu 5% (0,05) (Nursalam, 2003).
44
29
77,28
0775,1
31
0775,01
31
)05,0).(31(1
31
1
2
2
n
n
n
n
n
Ne
Nn
Jadi jumlah ukuran sampel yang akan diambil adalah 29 responden.
3.2.3 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009). Adapun sampel
pada penelitian ini adalah sebagian pasien TB paru dan keluarganya di wilayah
kerja puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto dengan jumlah sampel sebanyak 29
responden.
1. Kriteria inklusi
Karakteristik umum subyek peneliti dari suatu populasi target yang
terjangkau yang akan di teliti (Nursalam,2003). Pada penelitian ini kriteria
inklusi adalah sebagai berikut :
1) pasien TB paru dan keluarganya bersedia sebagai responden.
2) Penderita TB paru yang tidak datang dalam pengobatan.
3) Keluarga yang tinggal satu atap dengan penderita TB paru.
45
2. Kriteria eksklusi
Menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi
kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003). Adapun
kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Keluarga/saudara yang tinggal satu atap dengan penderita tapi yang tidak
ditunjuk sebagai PMO.
2) Penderita TB paru usia ≤ 15 dan ≥ 45 tahun.
3.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
3.3.1 Identifikasi variabel
Menurut Soeparto (2000) Variabel adalah prilaku atau karakteristik yang
memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain)
(Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini di bedakan dua variabel independen
(bebas) dan dependen (tergantung ).
1. Variabel independen ( bebas )
Variabel yang nilainya menentukan variabel lain atau suatu kegiatan
stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti guna menciptakan suatu dampak
pada variabel dependen (Nursalam, 2008).
Variabel independen (bebas) pada penelitian ini adalah dukungan
keluarga penderita TB paru.
2. Variabel dependen (tergantung)
Variabel dependen adalah Variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain (nursalam, 2008).
46
Variabel dependen terikat pada penelitian ini adalah motivasi
kepatuhan minum obat anti TBC (OAT).
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
dan berdasarkan karakteristik yang di amati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau
fenomena.(Hidayat, 2007).
47
Tabel 3.1: Definisi operasional Hubungan dukungan keluarga pasien TB paru dengan motivasi kepatuhan minum obat anti TBC (OAT) di wilayah
kerja puskesmas Puri Mojokerto
Variabel
Definisi
operasional
Parameter
Alat
Ukur
Skala Kriteria
Variabel
independen:
Dukungan
keluarga
pasien TB
paru
Segala bantuan
yang diberikan
oleh keluarga
pada penderita
TB paru
- Dukungan
emosional
- Dukungan
penghargaan
- Dukungan
instrumental
- Dukungan
informatif.
(Setiadi, 2008)
Kuisioner Ordinal - Pernyataan Positif
- Pernyataan Negatif
Skor:
- Dukungan keluarga kurang jika nilai ≤ 55%
- Dukungan keluarga cukup jika nilai 56-75%
- Dukungan keluarga baik jika nilai 76-100%
(Nursalam, 2003).
48
Variabel
dependent:
Motivasi
kepatuhan
minum obat
anti TBC
(OAT)
Dorongan untuk
mematuhi
pengobatan pada
penderita TB paru
- Keinginan
- Keyakinan
- Harapan
(Notoatmodjo,
2010)
Kuisioner Ordinal - Pernyataan Positif
- Pernyataan Negatif
Skor:
- Motivasi Tinggi jika nilai 76-100%
- Motivasi Sedang jika nilai 56-75%
- Motivasi Rendah jika nilai ≤ 55%
(Nursalam, 2008)
49
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Pada penelitian ini, peneliti mendapat surat pengantar dari STIKES Bina
Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto dan permintaan izin penelitian kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto .
3.4.2 Peneliti meminta izin kepada dinas kesehatan dan kepala puskesmas puri
untuk melakukan penelitian.
3.4.3 Mengidentifikasi responden di wilayah kerja puskesmas Puri Kabupaten
Mojokerto
3.4.4 Melakukan pendataan secara door to door (dari rumah ke rumah), serta
menjelaskan tujuan peneliti.
3.4.5 Jika bersedia, peneliti meminta persetujuan (informed consent) dan meminta
tanda tangan responden.
3.4.6 Peneliti memberikan kuesioner pada responden (pasien TB paru dan
keluarganya).
3.4.7 Selama pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden sehingga jika
ada yang kurang di pahami responden, peneliti dapat menjelaskan maksud
dari pertanyaan tersebut, sehingga data yang di harapkan dapat terkumpul
dengan baik dan lengkap.
3.4.8 Setelah data terkumpul, selanjutnya di lakukan tabulasi data sesuai tujuan
penelitian dan di sajikan dalam bentuk tabel silang antara variabel
independen dan variabel dependen menggunakan uji statistik Spearman Rho
secara komputerisasi.
50
Kerangka kerja adalah pertahapan atau langkah-langkah dalam aktifitas
ilmiah, mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak
awal penelitian akan dilaksanakan.(Nursalam, 2008).
51
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan dukungan keluarga penderita TB paru dengan
motivasi minum obat anti TBC di wilayah kerja puskesmas Puri Mojokerto.
Sampling
Non probability sampling tipe Purposive Sampling
Sampel
Sebagian keluarga pasien TB paru dan keluarganya di wilayah kerja
puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto sebanyak 29 responden
Analisa data
Setelah data terkumpul di lakukan analisis (editing, coding, scoring,
tabulating) dengan uji statistik Korelasi Spearman Rho
Desiminasi hasil penelitian
Hubungan dukungan keluarga pasien TB paru dengan motivasi kepatuhan
minum obat anti TBC (OAT) di wilayah kerja puskesmas Puri Mojokerto
Pengumpulan data
Pengumpulan dan pelaksanaan menggunakan kuesioner yang terdiri dari
2 kuisioner yaitu dukungan keluarga untuk keluarga penderita TB paru
dan motivasi kepatuhan minum obat anti TBC untuk penderita TB paru
Penyajian data terdiri dari data umum dan data khusus dalam bentuk tabel
Populasi Semua pasien TB paru dan keluarganya di wilayah kerja puskesmas Puri
Kabupaten Mojokerto sebanyak 31 orang
52
3.5 Pengumpulan data
3.5.1 Instrumen penelitian
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2003). Instrumen adalah alat ukur atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih muda diolah
(Arikunto, 2006)
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Dukungan keluarga
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur dukungan
keluarga adalah kuisioner. Sedangkan kuisioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuisioner dengan skala likert yaitu responden diminta
pendapatnya mengenai setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu hal
(Nursalam, 2008). Pendapat ini dinyatakan berbagai tingkat yaitu: selalu,
sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Jumlah skor maximal dari penilaian
kuisioner dukungan keluarga adalah 36.
2. Motivasi minum obat
Instrumen penelitian yang digunakan untuk motivasi minum obat
adalah angket/kuisioner. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
adalah keosioner dengan skala likert yaitu responden diminta pendapatnya
mengenai setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu hal (Nursalam, 2008).
Kuisioner motivasi terdiri dari berbagai tingkat persetujuan, yaitu: sangat
53
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dan jumlah skor maximal
dari penilaian kuisioner motivasi adalah 30.
3.5.2 Tempat dan waktu
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Puri Mojokerto pada
bulan Desember 2011-Agustus 2012.
3.6 Analisis data
Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara
sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya teratur dan
relationship bila dideteksi (Nursalam, 2003).
Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Variabel bebas (Dukungan keluarga)
Untuk kode sub variabel dukungan keluarga sebagai berikut :
Skor dukungan keluarga, sebagai berikut :
54
Pernyataan positif
Selalu : 3
Sering : 2
Kadang- kadang : 1
Tidak Pernah : 0
Pernyataan negatif
Selalu : 0
Sering : 1
Kadang-kadang : 2
Tidak Pernah : 3
Kemudian jawaban tersebut di ubah menjadi prosentase dengan rumus:
%100xN
fP
Keterangan :
P = prosentase
f = jumlah jawaban yang benar
N = jumlah skor maksimal
Kemudian hasil prosentase di interprestasikan menjadi :
1) Dukungan keluarga kurang jika jawaban benar ≤ 55 %
2) Dukungan keluarga cukup jika jawaban benar 56-75%
3) Dukungan keluarga baik jika jawaban benar 76-100%
Keterangan : Hasil > dari 0,5 di bulatkan menjadi 1 (Nursalam, 2003)
2. Variabel terikat ( Motivasi kepatuhan minun obat )
Pengukuran motivasi menggunakan skala likert sebagai berikut:
58
Pernyataan positif
SS : 3
S : 2
TS : 1
STS : 0
Pernyataan negatif
SS : 0
S : 1
TS : 2
STS : 3
Kemudian jawaban tersebut di ubah menjadi prosentase dengan rumus:
%100xN
fP
Keterangan :
P = prosentase
f = jumlah jawaban yang benar
N = jumlah skor maksimal
Kemudian hasil prosentase di interprestasikan menjadi :
1. Motivasi rendah jika jawaban benar ≤ 55 %
2. Motivasi sedang jika jawaban benar 56-75%
3. Motivasi tinggi jika jawaban benar 76-100%
Keterangan : Hasil > dari 0,5 di bulatkan menjadi 1 (Nursalam, 2003)
59
3.6.1 Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang di
peroleh atau di kumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data
atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2007).
3.6.2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian numerik (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting dan
biasanya dalam pemberian kode di buat juga daftar kode dan artinya dalam satu
baku untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu
variabel (Hidayat, 2007).
1. Dukungan keluarga
Data Umum:
1) Hubungan :
Bapak : Kode 1
Ibu : Kode 2
Anak : Kode 3
Pasangan : Kode 4
Saudara : Kode 5
Data Khusus:
1) Dukungan Baik : kode 1
2) Dukungan Cukup : kode 2
3) Dukungan Kurang : kode 3
60
2. Motivasi
Data Umum
1) Jenis Kelamin
Laki-laki : Kode 1
Perempuan : Kode 2
2) Umur
16-22 tahun : Kode 1
23-29 tahun : Kode 2
30-36 tahun : Kode 3
37-44 tahun : Kode 4
3) Pendidikan
SD : Kode 1
SMP : Kode 2
SMA : Kode 3
Perguruan Tinggi : Kode 4
4) Pekerjaan
Tidak Bekerja : Kode 1
Pelajar : Kode 2
Buruh : Kode 3
Swasta : Kode 4
Wiraswasta : Kode 5
IRT : Kode 6
PNS/Polri : Kode 7
61
Data Khusus
1) Motivasi Tinggi : kode 1
2) Motivasi Sedang : kode 2
3) Motivasi Rendah : kode 3
3.6.3 Scoring
Memberikan skor pada item-item yang perlu di beri skor (Arikunto, 2006).
Scoring untuk variabel indepanden (dukungan keluarga) adalah sebagai berikut :
1. Dukungan keluarga kurang jika jawaban benar ≤ 55 %
2. Dukungan keluarga cukup jika jawaban benar 56-75%
3. Dukungan keluarga baik jika jawaban benar 76-100%
Keterangan : Hasil > dari 0,5 di bulatkan menjadi 1 (Nursalam, 2003).
Sedangkan motivasi di kategorikan sebagai berikut :
1. Motivasi rendah jika jawaban benar ≤ 55 %
2. Motivasi sedang jika jawaban benar 56-75%
3. Motivasi tinggi jika jawaban benar 76-100%
Keterangan : Hasil > dari 0,5 di bulatkan menjadi 1 (Nursalam, 2003).
3.6.4 Tabulasi data
Merupakan suatu kegiatan untuk mengelompokan data sesuai item yang
ditentukan oleh penelitian (Arikunto, 1998). Adapun kegiatan yang dilakukan
dalam langkah tabulasi data adalah :
1. Memberi skor (scoring) terhadap item-item yang perlu di skor sesuai dengan
yang telah di tetapkan dalam operasional.
62
2. Mengubah jenis data bila di perlukan, di sesuaikan atau di modifikasi dengan
teknik analisis yang akan digunakan.
3.6.5 Analisa
Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga pasien TB paru dengan
motivasi kepatuhan minum obat anti TBC (OAT) di wilayah kerja puskesmas Puri
Mojokerto, peneliti menggunakan uji Rho Spearman. Rho Spearman adalah uji
nonparametrik yang menghasilkan koefisien yang diinterpretasikan dengan r
Pearson (Brockopp, 2000). Korelasi spearman dapat pula dipakai untuk mengukur
korelasi antara dua variabel X dan Y (Spiegel, 2007). Uji statistik ini
menggunakan bantuan SPSS atau menggunakan rumus spearman dengan tingkat
kesalahan 0,05 atau dengan dihitung secara manual dengan menggunakan rumus
spearman, yaitu:
1
61
2
2
NN
Drs
Keterangan:
rs : rumus spearman
D : selisih nilai X dan Y yang berpasangan
N : banyaknya pasangan nilai (X, Y) (Spiegel, 2007).
3.7 Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti permohon ijin kepada Kepala
Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapatkan persetujuan
barulah melakukan penelitian dengan menekankan kepada masalah etika yang
meliputi :
63
3.7.1 Lembar persetujuan (Informed consent)
Responden yang memenuhi kriteria inklusi diberikan lembar
pernyataan peneliti untuk bersedia menjadi responden penelitian, di sertai
judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti
tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek.
3.7.2 Tanpa Nama (Anomity)
Untuk kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3.7.3 Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden
dijamin oleh peneliti. Data hanya akan disajikan pada kelompok tertentu
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Responden yang bekerja sulit ditemui pada waktu siang hari, jadi harus ke
balai desa pada siang hari untuk menemukan rumah responden kemudian
peneliti kembali ke rumah responden pada malam harinya.
2. Responden yang alamatnya kurang lengkap nama dusun dan RT/RW-nya,
peneliti harus mencari semua kader-kader yang ada di desa responden.