Download - Case Borok Skabies
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
1/17
1
BAB I
PENDAHULUAN
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan penetrasi tungau parasit
Sarcoptes scabiei var. hominis ke dalam epidermis. Tungau skabies pertama kali diidentifikasi
pada tahun 1600an, tetapi tidak dikenali sebagai penyebab dari erupsi kulit sampai tahun
1700an.1,5,6,8
Penyakit ini sangat menular. Penularan terjadi melalui kontak personal langsung dari
kulit ke kulit atau melalui kontak tidak langsung (melalui benda-benda) seperti pakaian, handuk,
sprei, bantal, dan lain-lain. Tungau ini bersifat obligat pada manusia, tinggal dalam terowogan
yang dibuatnya dalam epidermis superfisial.2,5,7
Terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang menderita skabies. 1
Skabiesadalah penyakit endemik di seluruh dunia, dapat menyerang seluruh ras dan berbagai
tingkatsosial, namun gambaran akurat mengenai prevalensinya sulit didapatkan.1,3
Sebuah
penelitianterbaru menyatakan bahwa prevalensi skabies meningkat di United Kingdom dan
skabies lebihsering terjadi di daerah perkotaan pada anak-anak dan wanita dan pada musim
dingindibandingkan saat musim panas.4,5
Lingkungan padat penduduk, yang sering terdapat pada negara-negara berkembang dan
hampir selalu berkaitan dengan kemiskinan dan higiene yang buruk, dapat meningkatkanpenyebaran skabies.
6,13
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
2/17
2
BAB II
STATUS PASIEN
2.1 IDENTITAS
Nama :An. EN
Umur : 14 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama :Islam
Pekerjaan :Pelajar
Alamat : Banjar
2.2 ANAMNESIS (Allo dan Auto Anamnesis 4 Maret 2014)
Keluhan Utama :
Borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari dan semakin meluas pada
kedua telapak tangan dan kaki sejak 5 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien anak usia 14 tahun datang bersama ibunya ke Poliklinik RSUD kota Banjar
dengan keluhan borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari yang semakin
meluas pada kedua telapak tangan dan kaki sejak 5 hari yang lalu. Selain borok pasien
juga menyatakan terdapat bruntus-bruntus kemerahan pada punggung tangan,
pergelangan tangan, badan, kedua paha, lutut dan kedua kaki. Dan ada bruntus - bruntus
kemerahan yang berisi nanah.
Menurut pasien awalnya timbul bruntus kemerahan sebesar jarum pentul di sela-
sela jari tangan kanan yang terasa gatal terutama malam hari sejak 1 bulan yang lalu dan
pasien mengaku sering menggaruk daerah tersebut, kemudian bruntus kemerahan
semakin banyak dan semakin gatal serta meluas hingga ke telapak tangan, kedua
punggung tangan, pergelangan tangan, badan, kedua paha, lutut serta kedua kaki.
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
3/17
3
Bruntus-bruntus kemerahan dirasakan gatal setiap saat tetapi semakin hebat pada
saat malam hari. Lama kelamaan bruntus-bruntus kemudian ada yang berisi cairan
nanah, karena gatal pasien sering menggaruknya hingga timbul luka akibat garukan.
Terutama pada telapak tangan dan kaki karena digaruk oleh pasien sehingga berubah
menjadi borok.
Riwayat Penyakit Dahulu :
o Riwayat borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari pada telapak
tangan dan kaki maupun kulit lainnya belum pernah dirasakan oleh pasien.
o Riwayat keluhan bruntus bruntus kemerahan berisi nanah disertai gatal pada
kedua tangan, badan, dan kaki maupun daerah lainnya sebelumnya belum pernah
dialami pasien.
o Riwayat sering haus , sering buang air kecil pada malam hari dan sering buang air
kecil, sering lapar, mengantuk berlebihan tidak dirasakan oleh pasien.
o Riwayat sesak nafas diikuti bunyi tidak dirasakan oleh pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga :
o
Dirumah saat ini 3 saudara pasien juga sedang mengalami keluhan bruntus
bruntuskemerahan yang terasa gatal pada pergelangan tangan kanan dan kiri serta badan,
pasien tinggal disatu kamar dan rumah yang sama serta mereka sering bermain
bersama. Tidak terdapat saudara yang bersekolah di pesantren dan tinggal diasrama.
o Ayah dan ibu pasien tidak terdapat keluhan gatal gatal, kemerahan pada kulit dan
kulit terkelupas setelah mengkonsumsi suatu obat, makan makanan tertentu, bersin
bersin serta saat terpapar cuaca dingin dan debu.
o Riwayat sering haus, sering buang air kecil pada malam hari dan sering buang air
kecil, sering lapar, mengantuk berlebihan pada anggota keluarga tidak diketahui oleh
pasien.
o Riwayat jantung terasa berdebar dan pusing pada anggota keluarga tidak diketahui
oleh pasien.
o Riwayat sesak nafas diikuti bunyi pada anggota keluarga tidak diketahui oleh pasien.
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
4/17
4
Riwayat Alergi :
o Muncul gatal dan kemerahan pada kulit setelah makan makanan tertentu seperti :
telur, udang, tempe dll. tidak dirasakan oleh pasien
o Keluhan sering bersin saat pagi hari atau udara dingin tidak dirasakan oleh pasien
o Pasien tidak mempunyai riwayat meminum obat obatan yang pernah dikonsumsi
menimbulkan reaksi gatal, kulit terkelupas, dan sesak nafas
Riwayat Psikososial :
o Pasien tinggal satu rumah dengan kedua orang tua dan tiga saudaranya.
o Pasien menyatakan rumah gubuk dengan ukuran 6 x 4 m, mempunyai dua kamar; satu
kamar orang tua pasien, satu kamar dua saudara pasien. Pasien tidur diruang tengah.
o Pasien mengatakan selalu menggunakan alas kaki setiap akan bepergian keluar
rumah.
o Pasien biasanya mandi 2x dalam sehari, mengganti pakainnya 2x dalam sehari
termasuk pakaian dalam.
o Pasien terkadang memakai baju secara bergantian dengan saudaranya.
o Ibu pasien mengganti sprei, kasur, guling dan bantal hanya jika terlihat kotor. Ibu
pasien mencuci pakaian sendiri dengan sabun detergen dan disetrika.o Ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan
2.2 PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran :Composmentis
Keadaan umum :Tampak sakit ringan
Vital Sign :
o Nadi :96x/menit
o RR :20 x/menit
o Suhu :36C
o Status Generalisata:
o Kepala : Normochepal
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
5/17
5
o Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)
o Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)
o Mulut : Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-)
o Leher : Pembesaran KGB (-)
o Thorax : Paru : Pergerakan dada simetris, vesikuler (+/+)
Jantung : Ictus cordis teraba di ICS 5, BJ I dan II reguler
o Abdomen : Tampak cembung, BU normal, organomegali (-)
o Ekstremitas: Akral hangat (+/+), edema (-/-), pitting nails (-/-)
o Status Dermatologikus
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
6/17
6
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
7/17
7
Pemeriksaan Kerokan Kulit
o Pada pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH : Hasil (-) tidak ditemukan adanya tungau.
Distribusi Generalis
A/Rjari-jari tangan, telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan kanandan kiri, perut bagian bawah, pinggang bagian belakang, paha kanan kiri,
kaki kanan dan kiri.
Lesi
Multiple, sebagian konfluens, sebagian diskret, sirkumskripta, ukuran miliar
sampai lentikuler, ukuran terkecil diameter 1 mm - 2 mm, ukuran terbesar 5
mm - 7 mm, menimbul dari permukaan kulit, sebagian basah sebagian
kering.
Efloresensi Papul eritema, pustule, krusta skuama, eksoriasi
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
8/17
8
2.3 RESUME
Pada anamnesis didapatkan:
Pasien anak usia 14 tahun datang bersama ibunya ke Poliklinik RSUD kotaBanjar
dengan keluhan borok yang dirasakan nyeri dan pruritus nokturna pada telapak tangan dan
kaki sejak 5 hari yang lalu. Pasien menyatakan juga terdapat papul eritema di kedua
punggung tangan, pergelangan tangan, badan, kedua paha, serta kaki.
Awalnya terdapat papul eritema miliar disertai pruritus nokturna di jari tangan
kanan, dan pasien sering menggaruk, sehingga meluas ke punggung tangan, pergelangan
tangan, serta tampak pada daerah badan kedua paha dan kaki. Lama-kelamaan sebagian
papul beberapa menjadi pustule, terytama pada telapak tangan dan kaki karena gatal pasien
sering menggaruk sehingga menjadi borok.
Di keluarga pasien, tiga saudaranya mengalami keluhan bruntus-bruntus kemerahan
yang terasa gatal pada kedua tangan dan badan, yang mana pasien tinggal satu rumah dan
sering bermain bersama.
Ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan, tinggal di rumah gubuk dengan
ukuran 6 x 4 m dan mempunyai dua kamar. Pasien terkadang memakai pakaian saudaranya.
Ibu pasien mengganti sprei, kasur, guling, bantal, jika terlihat kotor.
Pemeriksaan Fisik :
Didapatkan tanda vital dalam batas normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening dan pada pemeriksaan dermatologi ditemukan:
Distribusi Generalis
A/R
jari-jari tangan, telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan kanan
dan kiri, perut bagian bawah, pinggang bagian belakang, paha kanan kiri,kaki kanan dan kiri.
Lesi
Multiple, sebagian konfluens, sebagian diskret, sirkumskripta, ukuran miliar
sampai lentikuler, ukuran terkecil 1 mm x 2 mm, ukuran terbesar 5 mm x 7
mm, menimbul dari permukaan kulit, sebagian madidans sebagian kering.
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
9/17
9
2.4 DIAGNOSIS BANDING
o
Skabies dengan infeksi sekunder
o Prurigo hebra
o Dermatitis
2.5 DIAGNOSIS KERJA
o Skabies dengan infeksi sekunder
2.6
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Pewarnaan gram
o Histopatologis
o Pemeriksaan serologi
2.7 PENATALAKSANAAN
oNonMedikamentosa :
Edukasi pasien:
Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita oleh pasien
dan cara penggunaan obat yang diberikan.
Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.
Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada
malam hari sebelum tidur.
Selalu menjaga kebersihan tangan dan kaki
Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila
perlu direndam dengan air panas.
Alatalat yang tidak bisa direndam dengan air panas seperti karpet,kasur, sofa da
boneka dapat dijemur.
Menyarankan agar saudara yang mengalami keluhan bruntus bruntus kemerahan
pada pergelangan tangan kanan dan kiri serta badan untuk berobat
Efloresensi Papul eritema, krusta, pustule, skuama, eksoriasi
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
10/17
10
Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama
dan ikut menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
o Medikamentosa:
Topikal : Permetrin krim 5% 1x selama 1 hari dioleskan pada seluruh area
tubuh dari leher kebawah tanpa terkecuali dan digunakan dalam waktu 8 10 jam,
dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudia dicuci pada esok harinya
Sistemik : amoxicillin 3 x 500 mg perhari
2.8 PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
11/17
11
BAB III
ANALISIS KASUS
3.1Mengapa pada kasus ini pasien di diagnosis skabies dengan infeksi sekunder?
Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan cardinal sign berupa gatal yang dirasakan
terutama pada malam hari, tiga saudara pasien juga sedang mengalami keluhan bruntus
bruntus kemerahan yang terasa gatal pada kedua tangan dan badan,
Yang mana pada teori dijelaskan diagnosa scabies dapat ditegakkan berdasarkan cardinal
signnya yang meliputi 2 dari 4 cardinal sign berikut :5,12
1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau
ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga
biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah
perkembangan yang padat penduduknya, sebagaian besar tetangga yang berdekatan akan
diserang tungau tersebut.3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau
keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung
terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.
4. Menemukan tungau , merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu atau
lebih stadium hidup tungau ini.
Predileksi terjadinya scabies pada kasus yaitu lokasinya pada kedua pergelangan tangan,
punggung tangan, selasela jari tangan, badan dan perut bagian bawah.
Sesuai dengan teori, lokasi gatal yang dirasakan pada pasien sesuai dengan tempat-
tempat predileksi skabies yaitu merupakan tempat dengan startum korneum yang titpis,
yakni : sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
12/17
12
bagian depan, areola mame (wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria), dan perut
bagian bawah.1,5,6,8
Pada kasus pemeriksaan fisik didapatkan lesi timbul dengan efloresensi berupa papul
eritematosa, pustule, krusta, eksoriasi, dan skuama.
Berdarakan teori scabies menunjukkan lesi yang timbul berupa papul, vesikel, urtika,
dan lain-lain.3,5,7
Bila ada infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul,
ekskoriasi, krusta, erosi, dan lain-lain).5,8,13
Faktor resiko scabies pada kasus adalah, ayah pasien yang bekerja sebagai buruh
bangunan, ukuran rumah kecil 6 x 4 cm dengan jumlah anggota keluarga 6 dan terdapat 2
kamar, pasien sering bertukar pakaian dengan saudaranya, serta sprei, bantal, dan guling
yang jarang diganti. Kasus ini menunjukkan keadaan social ekonomi rendah, dan hygiene
yang buruk.
Yang mana pada teori dijelaskan mengenai faktor resiko terjadinya scabies berupa
faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial ekonomi yang rendah,
higiene yang buruk, dan perkembangan dermografik serta ekologik.5,6,7
3.2Mengapa pada kasus didiagnosis dengan prurigo hebra dan dermatitis?
Pada kasus ini dipikirkan prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronis dimulai sejak bayi
atau anak, sering terdapat pada anak dengan tingkat social ekonomi dan hygiene rendah.
Penyebab pasti belum diketahui, umumnya ada saudara yang menderita, kulit penderita peka
terhadap gigitan serangga. Tanda khasnya adanya papul miliar tidak berwarna, berbentuk
kubah, sangat gatal, lebih mudah diraba daripada dilihat. Garukan yang terus menerus dapat
menimbulkan erosi, eksoriasi, krusta, hiperpigmentasi dan likenifikasi. Sering pula terjadi
infeksi sekunder. Tempat predileksinya di ektremitas bagian ektensor dan simetrik, dapat
meluas ke bokong dan perut. Umunya bagian tungkai lebih parah daripada lengan.9
Berdasarkan kasus gejala klinis, lesi kulit, dan tempat predileksi hampir menyerupainamun diagnosis ini dapat disingkirkan karena pasien baru mengalami keluhan 5 hari yang
lalu dan tidak peka terhadap gigitan serangga.
Pada dermatitis umumnya pasien mengeluh gatal. Penyebaran dapat setempat,
generalisata, dan universalis. Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit. Dapat berupa
eritema, vesikel atau bula, dan krusta pada stadium subakut, pada kronis lesi kering, skuama,
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
13/17
13
hiperpigmentasi, papul, likenifikasi, bahkan erosi atau eksoriasi karena garukan.15
Berdasarkan kasus kelainan kulit hampir sama namun dermatitis tidak pruritus nokturna, dan
tidak ada keluarga menderita keluhan yang sama. Sehingga diagnosis dapat disingkirkan.
3.3
Bagaimana penatalaksanaan pasien dalam kasus ini?
Pada pasien terapi nonmedikamentosa yang diberikan berupa
Edukasi pasien:
o Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita oleh pasien dan
cara penggunaan obat yang diberikan.
o Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.
o Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada malam hari
sebelum tidur.
o Selalu menjaga kebersihan tangan dan kaki
o Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu
direndam dengan air panas.
o Alatalat yang tidak bisa direndam dengan air panas seperti karpet,kasur, sofa da boneka
dapat dijemur.
o Menyarankan agar saudara yang mengalami keluhan bruntus bruntus kemerahan pada
pergelangan tangan kanan dan kiri serta badan untuk berobat
o Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut
menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
Berdasarkan teori dijelaskan untuk mengobati skabies perlu diberikan penjelasan
kepada pasien dan keluarganya bahwa penyakit skabies mudah sekali menular, sehingga
semua individu yang berkontak /serumah harus diobati walaupun gejala belum ada. Obat
topikal sebaiknya diberikan setelah mandi karena hidrasi kulit. Pakaian, sprei, handuk dan
alat tidur lain hendaknya dicuci dengan air panas. Dapat juga dimasukkan dalam kantongplastik, dibiarkan 1 pekan maka tungau akan mati.
1,2,7,12
Terapi Medikamentosa yang diberikan pada pasien berupa :
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
14/17
14
o Topikal : Permetrin krim 5% 1x selama 1 hari dioleskan pada seluruh area tubuh
dari leher kebawah tanpa terkecualai dan digunakan dalam waktu 8 10 jam, dianjurkan
pengolesan pada malam hari kemudia dicuci pada esok harinya
Krim Permetrin : Suatu skabisid berupa piretroid sintesis yang efektif pada manusia
dengan toksisitas rendah, bahkan dengan pemakaian yang berlebihan sekalipun dan obat
ini telah dipergunakan lebih dari 20 tahun. Krim permetrin ditoleransi dengan baik,
diserap minimal dan tidak diabsorbsi sistemik, serta dimetabolisasi dengan cepat.12,13,14
Penggunaan obat ini biasanya pada sediaan krim dengan kadar 1% untuk terapi tungau
pada kepala dan kadar 5% untuk terapi tungau tubuh. Studi menunjukkan Penggunaan
permethrin 1% untuk tungau daerah kepala lebih baik dari lindane karena aman dan
tidak diabsorbsi secara sistemik.14Cara pemakaiannya dengan dioleskan pada seluruh
area tubuh dari leher ke bawah dan dibilas setelah 8-14 jam.5,12
Bila diperlukan,
pengobatan dapat diulang setelah 5-7 hari kemudian. Permetrin tidak dianjurkan pada
bayi usia kurang dari 2 bulan atau pada wanita hamil.2,5,12,14
o Sistemik : amoxicillin 3 x 500 mg perhari
Amoxicillin 500 gr 3x1/hari digunakan karena terdapat infeksi sekunder akibat garukan
pasien yang menyebabkan ruam menjadi polimorf.
Amoxicillin adalah antibiotik golongan penisilin yang bekerja secara broad spectrum
dapat membunuh bakteri gram positif dan negatif. Obat ini bekerja membunuh atau
memperlambat pertumbuhan bakteri. Obat ini membunuh secara langsung tetapi dengan
cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur tubuhnya
yang berfungsi untuk melindungi bakteri dari perubahan lingkungan dan menjaga agar
tubuh bakteri tidak bercerai berai, bakteri tidak akan bertahan hidup tanpa adanya
lapisan ini.14
Obat ini dapat digunakkan pada infeksi telinga tengah, radang tonsil, radang
tenggorokan, radang pada laring, bronchitis, penumonia, infeksi saluran kemih dan
infeksi pada kulit.14
3.4Bagaimana prognosis pada pasien dalam kasus ini?
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
15/17
15
Pada teori dijelaskan dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta
syarat pengobatan dan menghilangkan faktor prediposisi (antara lain higiene), maka penyakit
ini dapat diberantas dan memberikan prognosis yang baik.5,7
Sesuai dengan kasus ini prognosisnya adalah :
o Quo ad vitam : ad bonam
Karena walaupun sudah terjadi infeksi sekunder pada pasien dengan
menggunakan Permetrin cream 5% untuk scabies dan Amoxicillin 500 gr 3x1/hari untuk
infeksi sekunder serta menjaga higenitas, pasien dapat sembuh.
o Quo ad functionam : ad bonam
Karena tidak mengganggu dari fungsi-fungsi organ.
o Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Karena penyakit ini dapat kambuh kembali bila higenitas pasien kurang dan
terdapat penularannya serta dengan status ekonomi pasien yang rendah.
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
16/17
16
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasiterhadap
tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Tungau Sarcoptes scabiei membuat terowongan pada
lapisan tanduk kulitdengan siklus hidup dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu 9-
14 hari.Tungau dapat menular melalui kontak langsung (seperti berjabat tangan, tidur
bersamadan hubungan seksual) dan kontak tidak langsung (misalnya melalui perlengkapantidur,
pakaian atau handuk).
Sarcoptes scabiei menyebabkan reaksi kulit berupa eritem, papul atau vesikelpada kulit.
Gejala klinis skabies meliputi 4 tanda kardinal yaitu :
1) Pruritus nokturnal, artinya gatal pada malam hari.
2) Menyerang secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga.
3) Adanya terowongan pada tempat-tempat.4) Menemukan tungau.
Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan anamnesis adanya tanda-tanda kardinal.
Diagnosis pasti ditegakan dengan ditemukannya tungau melalui pemeriksaanmikroskopis
melalui beberapa cara seperti kerokan kulit, mengambil tungau denganjarum, epidermal shave
biopsy, kuretase terowongan, tes tinta Burowi, tetrasiklintopikal, apusan kulit dan biopsi plong
(punch biopsy).
Penatalaksanaan untuk skabies yang sering digunakan antara lain :
1)
Krim permetrin, sediaan krim 1% untuk terapi tungau pada kepala dan krim 5% untuk terapi
tungau tubuh, dioleskan pada area tubuh dan dibilas setelah 8-14 jam.
2) Lindane 1%, sediaan 60 mg, dioleskan dan dibiarkanselama 8 jam.
3) Sulfur presipitat 6%, dipakai pada malam hari selama 3 malam dan dibersihkan
secaramenyeluruh 24 jam terakhir.
-
5/20/2018 Case Borok Skabies
17/17
17
4) Benzil benzoat 25%. Dipakai setiap malam selama 3 kali.
5) Krim krotamiton (eurax). Mulai jarang digunakan karena dianggap tidak cukup efektif.
Untuk menghindari infeksi berulang, seluruh kontak dekat dengan pasien harus
dieradikasi, seluruh kain, selimut, handuk dan pakaian harus dicuci dengan air panas. Terapi
harus tuntas bagi penderita dan keluarga penderita yang memiliki gejala yang sama.
4.2Saran
Untuk melakukan pencegahan terhadap penularan scabies, orang-orang yang kontak
langsung atau dekat dengan penderita harus diterapi dengan topikal skabisid. Terapi pencegahan
ini harus diberikan untuk mencegah penyebaran scabies karena seseorang mungkin saja telah
mengandung tungau scabies yang masih dalam periode inkubasi asimptomatik.11,12,13
Selain itu untuk mencegah terjadinya reinfeksi melalui seprei, bantal, handuk dan pakaian
yang digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan udara panas
karena tungau scabies dapat hidup hingga 3 hari diluar kulit, karpet dan kain pelapis lainnya
sehingga harus dibersihkan (vacuumcleaner).3,10