Download - Cermati masalah…
Cermati masalah…..
Demonstrasi buruh tuntut kenaikan dan penetapan upah… Terjadi ledakan bom di mall, diduga kelompok teroris
beraksi…. Kemiskinan membengkak sejak kenaikan harga BBM… Seorang anak SD bunuh diri karena tidak mampu membayar
SPP… Pembantaian terjadi lagi di IPDN Jatinangor… Penggusuran PKL terjadi disertai anarkhisme Pol PP… Saling serang antar kelompok agama meledak kembali di
Poso… KPK gencar kejar koruptor kelas kakap… Seorang TKW tewas, penyebabnya masih misteri… Perampokan makin sadis di Ibukota…
Banjir lumpur panas Lapindo makin memprihatinkan… Perkelahian antar supporter memakan korban… Antar massa parpol bentrok saat kampanye pemilu… Mall dibangun, pasar tradisional tergusur… TNI mengingatkan agar mewaspadai kebangkitan
komunisme… Seorang anggota DPRD tewas saat kencan dengan
PSK… Petani menjerit karena kelangkaan pupuk… Bentrok TNI dan Polri terjadi, diduga rebutan lahan… Dst..
Pertanyaan-pertanyaan awal
Apa yang bisa kita tangkap dari berita-berita tersebut?
Bagaimana kita memahami dan menganalisis berita tersebut?
Bagaimana kita meyakini kebenaran berita tersebut?
Bagaimana mendiskripsi, menganalisis dan menjelaskannya?
Adakah jalan memudahkan kita memahami? Dari mana kita memulai menganalisis?
Ironis….
Kadang pikiran kita terbentuk oleh berita.. Kadang kita tidak percaya atas cerita… Kadang ada fakta yang bertentangan… Kadang kita dibuat bingung berita… Kadang kita kaget oleh fakta… Kadang kita heran oleh fenomena… Kadang kita muak dengan berita… Kadang kita ketagihan dengan berita… Kadang, kadang, kadang… Semua orang punya pikirannya masing-masing…?
Memulai….
Ketertarikan atas realitas bermula dari: Iseng… Berkepentingan… Terpengaruh…. Keyakinan…
Dari mana sumber analisis kita?
Cadangan ilmu pengetahuan yang kita miliki berasal dari:
1. Bacaan yang kita miliki Buku-buku seringkali mempengaruhi pola
pikir, terekpresikan dalam menganalisis sesuatu (biasanya latar belakang keilmuan)
2. Informasi yang kita dapatkan dan pilih: Serapan asupan informasi menjadi
bahan bagi seseorang menilai sesuatu (padahal, informasi bisa jadi karena kebetulan, sangat mungkin sengaj dipilih untuk membenarkan kepentingan)
Bukan mustahil, memilih informasi sebagai data mempengaruhi hasil interpretasi
3. Pengalaman, diantaranya : Apa yang pernah dialami dan dikerjakan
menjadi preferensi seseorang untuk bertindak
Apa yang pernah dirasakan dan dipikirkan menjadi rujukan yang memandu dalam menilai sesuatu
Tiap-tiap pengalaman seringkali memiliki interpretasi yang tidak sama, bisa juga sama meskipun memiliki batasan yang beragam
Analisis Sosial:sekadar pengantar
Arie Sujito
Sosiologi UGM, peneliti IRE
Alur pembahasan
Apa itu ansos? Mengapa ansos? Untuk apa ansos? Beberapa ciri dasar Ansos sekadar alat Mengenal perspektif ansos Keterbatasan ansos Berlatih ansos
Mengenal awal ansos
Ansos merupakan alat dasar dan bantu dalam usaha kita untuk menempatkan dan memahami suatu masalah tertentu
Pemahaman atas masalah diletakkan pada konteks realitas sosial jangkauannya relatif lebih luas
Cakupannya, diantaranya meliputi rentang waktu (biasa disebut dengan historical), struktur (kondisi atau keadaan sosial, ekonomi, politik, kultural), kaitan nilai, serta space (baik aras lokal-global).
Mengapa ansos?
Ilmu sosial tidak musti didapatkan dari bangku sekolah, kuliah atau pelajaran formal
Realitas sosial dipelajari tidak secara linier, formal atau konvensional
Berbagai masalah (apapun) bisa ditafsir dengan mengkaitkan pada struktur sosial, aktor, relasi dan kepentingan praksis yang berdekatan dengan apa yang kita alami sehari-hari
Dalam masyarakat banyak fenomena, persepsi, dan fakta yang terjadi tentang apa saja, menarik dicermati dan sekaligus membutuhkan analisis dan penjelasan
Masalah sosial yang akan ditangani dan diselesaikan: mensyaratkan pemahaman atas masalah tersebut secara utuh (berbasis pemetaan) agar jalan keluar dapat ditempuh dengan tepat dan berguna
Untuk apa ansos?
Menangkap dan menginterpretasikan persoalan penting (kunci) yang terjadi pada masyarakat.
Mencermati tata dan struktur masyarakat, dengan menilai kira-kira kelompok mana yang diuntungkan dan dirugikan dalam sistem itu.
Menilai keterkaitan berbagai sistem dan mekanisme yang bekerja pada masyarakat.
Menelaah kapasitas masyarakat yang berpotensi untuk dikembangkan dan didayagunakan (suatu perspektif pemberdayaan).
Identifikasi dan memilih tindakan-tindakan strategis: untuk mengubah keadaan masyarakat atau mempertahankan sesuatu yang dianggap
berguna bagi masyarakat
Beberapa ciri
Ansos dilandasi oleh nilai-nilai tertentu (bukan bebas nilai) Dilandasi atau berbasis pemikiran kritis (ilmu sosial
kritis) dalam menilai dan memahami realitas sosial-politik
Pandangan kritis menyebut senantiasa ada “keberpihakan” pada nilai-nilai tertentu (berkaitan dengan relasi kekuasaan) dalam struktur sosial
Paham kritis, mengandung pemikiran ada “ketimpangan atau ketidakadilan” dalam struktur sosial posisi sosial dianggap memiliki konsekuensi pilihan sikap
Memadukan analisis isu dan aktor Memilih isu dalam analisis sosial Memetakan kepentingan aktor dalam relasi
kekuasaan Pendekatan yang dipakai partisipatorik,
dimana Ansos mengedepankan pelibatan sebesar-besarnya anggota komunitas untuk mendefinisikan masalahnya. Dalam kaitan ini, biasanya aktivis atau peneliti
sekadar fasilitator.
Memasukkan sebanyak mungkin sudut pandang untuk memperkaya dan memperdalam analisis, meskipun perlu rangkaian satu sama lain dalam sudut pandang itu agar tidak kontradiksi memperoleh road map (peta jalan) dalam menyelesaikan masalah.
Memadukan cara berfikir (berdasar pengetahuan kritis) dengan data empirik (berbagai sumber terpercaya)
Membutuhkan kejelian pengamatan, baik atas struktur maupun perilaku para aktor yang terlibat atas realitas
Lebih mementingkan penemuan akar persoalan, dibandingkan hanya mendasarkan akibat-akibat semata. Mencari akar masalah dan pilihan-
pilihan problem solver
Ansos sekadar alat Ansos tidak mungkin menjelaskan realitas secara
“absolut dan universal” Analisis senantiasa dibatasi: perspektif (teori),
rentang waktu, kaitan struktur ruang Karenanya kekuatan ansos pada: “konteks dan
rumusan masalah” Tidak ada pretensi generalisasi empirik (relatif) Membuka diri atas kritik (sifat inklusif dalam analisis
dan interpretasi) Ansos bukan “menjadi segalanya” dalam menjawab
masalah
Mengenal perspektif
Kajian soal kemasyarakatan, atau sebut saja analisis sosial, pada umumnya didasarkan pada filsafat ilmu dan teori sosial tertentu.
Filsafat, dan juga teori ilmu sosial memiliki kandungan 4 asumsi dasar, yakni: ontologis, epistemologis, pandangan tentang manusia (human nature), dan metodologi.
Dalam bahasa sederhana, pemikiran untuk menjelaskan realitas dilandasi oleh teori dan metodologi, meskipun itu semua tidak mutlak.
Perlu diingat..
Kita perlu memahami secara tepat dan mendalam Ansos, dengan maksud agar tidak terjebak dalam scientisation (ism) (pengilmiahan dan ideologi ilmiah) atau common sense dangkal.
Cermat dalam memilih paradigma, perspektif dan teori (tentu kelebihan dan keterbatasannya) secara tepat untuk khususnya dalam memandu untuk mendefinisikan masalah.
Kuasai alat analisa (media), data-data, sumber data dan akurasinya.
Pada saat menganalisis, upayakan untuk memperhatikan analisis aktor dan analisis faktor sebagai kerangka berpikir. Siapa aktornya, serta kepentingannya?
Bagi peneliti, atau aktivis perlu untuk menguasai dan mendalami teknik-teknik fasilitasi
Prasyarat dasar: kepekaan yang tajam atas simbol-simbol lokal (knowledge, informasi, nilai, mekanisme dan institusi) serta momen khusus/unik.
Masalah…..
Akar masalah
Proses berlangsung masalah
Dampak masalah
Isu, akar dan dampak masalah..
Masalah
akar
dampak
pemicu
pembangunan
kesenjangan
kemiskinan
konflik barurecovery
Keb
ijakan
dampak dampak
dampak
konflik
Mari kita cermati dalam realitas sosial, apa yang tengah berlangsung berkaitan
dengan kebijakan pembangunan dan demokrasi..Bagaimana analisis kita lakukan atas situasi itu,
untuk bahan menjelaskan, memfasilitasi, menuliskan, atau membuat perubahan
secara praksis