Download - Chapter II
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 1/16
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
II.1. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota
Dalam mengawasi pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Sumatera Utara Tahun 2014 maka dibentuk Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Bawaslu merupakan Badan pengawas
pemilihan umum yang selanjutnya membentuk Bawaslu Provinsi dan selanjutnya
Bawaslu Provinsi membentuk Panwaslu Kabupaten/Kota untuk mengawasi
Pemilihan Umum diwilayah Provinsi dan dan Kabupaten/Kota.
2.1.1. Visi dan Misi Panwaslu
Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota adalah
panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi untuk mengawasi penyelenggaraan
Pemilu diwilayah kabupaten/kota. Panwaslu Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu
kota Kabupaten/Kota. Adapun visi dan misi Panwaslu Kabupaten/Kota adalah visi
dan misi Bawaslu itu sendiri, yaitu18
a. Visi Bawaslu
:
Terciptanya pengawasan Pemilu yang efektif dan efisien melalui
pengawas Pemilu yang berintegritas dan professional untuk mewujudkan pemilu
yang demokratis.
18
Pedoman Pengawasan Pemilu 2013
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 2/16
b.
Misi Bawaslu
1. Melaksanakan pengawasan Pemilu secara taat azas dan taat aturan;
2. Membangun dan meningkatkan integritas dan kapasitas Pengawas Pemilu;
3. Menjalin sinergi dengan para pemangku kepenyingan dan lembaga
penegak hukum;
4. Menggalang partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu.
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 3/16
II.2. Susunan Organisasi, Struktur dan Fungsi Sekertariat Panwaslu
Kabupaten/Kota Medan
*Gambar 1: Gambar Struktur Panwaslu Kabupaten/Kota Medan
KETUA/ DIVISI UMUM
Drs. Masa Padan
ANGGOTA/DIVISI
PENGAWASAN
Irfan Fadila Mawi, S.H
ANGGOTA/DIVISI
PENINDAKAN PELANGGARAN
Helen N.M Napitupulu, S.H
KEPALA SEKERTARIAT
Ivaldo Fadillah, S.E
BENDAHARA
Lenawati Syah, S.H
STAFF PNS
1. Jhon Marihot Sihombing
2. Erika TarigaN, S.E
STAFF NON PNS
1. Agus Fitri, Amd
2. Dwi Purnama Rida, S.kom
3. Mayfini
4. Geofani
5. Ayu Wardah
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 4/16
II.3. Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Sekretariat Pengawas Pemilihan Umum Provinsi tertuang dalam Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Sekretariat Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Pasal 3, yaitu:
(1) Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, yang
selanjutnya disebut Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota, adalah lembaga
kesekretariatan Panwaslu Kabupaten/Kota yang di dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya berda dibawah dan bertanggung jawab kepada Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Panwaslu Kabupaten/Kota).
(2) Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota dipimpin oleh Kepala Sekretariat
Panwaslu Kabupaten/Kota. Kepala Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota
diangkat oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi atas nama Sekretariat
Jenderal Bawaslu. Pegawai sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota berasal
dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil.
(3) Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota mempunyai tugas memberikan
dukungan teknis dan administratif kepada Panwaslu Kabupaten/Kota.
Dalam melaksanakan tugas Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota
menyelenggarakan fungsi:
a. Membantu anggota Panwaslukada yang menyusun dan menetapkan
program dan kegiatan pengawasan PemiluKada
b.
Menyiapkan bahan teknis untuk kebutuhan pengawasan PemiluKada;
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 5/16
c. Mengelola data dan bahan hasil pengawasan PemiluKada;
d. Tugas yang ditetapkan oleh kepala sekretariat sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Divisi Pengawasan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas, yaitu:
a. Mempersiapkan rencana, langkah-langkah, dan strategi pengawasan
PemiluKada; dan
b.
Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk memperluas pengawasan
partisipatif.
Koordinator bidang pada Sekretariat Panwaslu Provinsi dan
Kabupaten/Kota bertanggungjawab kepada Kepala Sekretariat Panwaslu Provinsi
dan Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya masing-masing. Koordinator bidang
wajib menyampaikan laporan berkala dengan tepat waktu kepada Kepala
Sekretariat Panwaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya masing-
masing.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekretariat Panwaslu
Kabupaten/Kota, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi, dan
sinkronisasi baik di lingkungan antar unit organisasi maupun dengan instansi lain
dan pemerintah daerah. Kepala sekretariat Panwaslu, wajib mengawasi pegawai
sekretariat di lingkungan masing-masing dan mengambil langkah-langkah sesuai
peraturan perundang-undangan dalam hal terjadi penyimpangan.
Kepala sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota, bertanggung jawab
memimpin, mengkoordinasikan, serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 6/16
pelaksanaan tugas pegawai sekretariat di lingkungan masing-masing. Kepala dan
pegawai Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota, mematuhi petunjuk atasan dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan
berkala tepat pada waktunya.
II.4. Tugas dan Wewenang Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Dalam menjalankan tugasnya, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota bertanggung jawab kepada Bawaslu. Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kinerja dan pengawasan kepada
Bawaslu sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan berdasarkan
kebutuhan.
Adapun tugas dan wewenang Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota
disebutkan dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2011 dalam pasal 77 :
a. Mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah
Kabupaten/Kota;
1. Pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dan
penetpan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;
2. Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara
pencalonan anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dan pencalonan bupati/walikota;
3. Proses penetapan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat
daerah Kabupaten/Kota dan calon Bupati/walikota;
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 7/16
4. Proses penetapan calon bupati/walikota;
5. Pelaksanaan kampanye;
6. Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
7. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil
Pemilu;
8. Mengendalikan pengawasan seluruh proses penghitungan
suara;
9. Pergerakan surat suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;
10. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU
Kabupaten/Kota dari seluruh kecamatan;
11. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang,
Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan
12. Proses penetapan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan pemilihan bupati/walikota;
b. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan pemilihan mengenai Pemilu;
c. Menyelesaikan temuan dan laporan sengketa penyelenggaraan
Pemilu yang tidak mengandung unsur tindak pidana;
d. Menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU Kabupaten/Kota
untuk ditindaklanjuti;
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 8/16
e. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi
kewenangannya kepada instansi yang berwenang;
f. Menyampaikan laporan kepada Bawaslu sebagai dasar untuk
mengeluarkan rekomendasi Bawaslu yang berkaitan dengan
adanya dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
tahapan penyelenggaraan Pemilu oleh Penyelenggara Pemilu di
tingkat Kabupaten/Kota;
g.
Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu
tentang pengenaan sanksi kepada anggota KPU Kabupaten/Kota,
sekretaris dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang
terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
Pemilu yang sedang berlangsung;
h.
Mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan
i. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Panwaslu Kabupaten/Kota juga memiliki kewajiban yang harus
dilaksanakan, adapun yang menjadi kewajiban Panwaslu Kabupaten/Kota yakni :
a. Bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas Panwaslu pada tingkat di bawahnya;
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 9/16
c. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan
dugaan adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan melalui Pemilu;
d. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu
Provinsi sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau
berdasarkan kebutuhan;
e. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu Provinsi
berkaitan dengan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
KPU Kabupaten/Kota yang mengakibatkan terganggunya
penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat Kabupaten/Kota;
f. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
II.5. Ruang Lingkup Pengawasan Pemilihan Umum
Kegiatan yang dilakukan panitia pengawas pemilihan umum adalah
melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilihan umum, seperti yang
tercantum dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2012 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah. Pengawas Pemilu Kada dalam melaksanakan
pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilu Kepala Daerah da Wakil Kepala Daerah
berpedoman pada asas:
a. Mandiri;
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 10/16
b. Jujur;
c. Adil;
d. Kepastian hukum;
e. Tertib penyelenggara Pemilu;
f.
Kepentingan hukum;
g.
Keterbukaan;
h. Proporsionalitas;
i. Profesionalitas;
j. Akuntabilitas;
k.
Efisiensi; dan
l.
Efektivitas.
Pengawasan pencalonan peserta Pemilu Kada bertujuan untuk
memastikan:
a. Seluruh proses dan tata cara pencalonan peserta Pemilu Kada dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b.
Kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan pengajuan bakal
pasangan calon dalam Pemilu Kada sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 11/16
c. Integritas dan netralitas penyelenggara Pemilu dalam menyelenggarakan
tahapan pencalonan Pemilu Kada dilaksanakan sesuai peraturan
perundang-undangan.
Pengawasan Pemilu Kada Provinsi dilaksanakan oleh Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, dan Pengawas Pemilu
Lapangan. Didalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2012 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah pasal 5 Nomor 3 disebutkan, Panwaslu Kabupaten/Kota
melakukan pengawasan penyelenggaraan Pemilu Kada Provinsi dan Pemilu Kada
Kabupaten/Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota. Ruang lingkup pengawasan
tahapan pencalonan meliputi:
a. Persyaratan pencalonan;
b. Tata cara pendaftaran bakal pasangan calon;
c. Tata cara penelitian dan verifikasi persyaratan bakal pasangan calon; dan
d. Penetapan dan pengumuman pasangan calon.
Ruang lingkup pengawasan terhadap persyaratan pencalonan meliputi
persyaratan pengajuan bakal pasangan calon dan persyaratan bakal pasangan
calon. Pengawasan terhadap tata cara pendaftaran bakal pasangan calon meliputi
pengajuan bakal pasangan calon oleh parpol dan/ atau gabungan parpol dan
pengajuan bakal pasangan calon meliputi:
1. Tata cara pendaftaran;
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 12/16
2. Tata cara verifikasi dukungan; dan;
3. Tata cara pengajuan bakal pasangan calon.
Pengawasan terhadap tata cara penelitian dan verifikasi persyaratan bakal
pasangan calon meliputi pengawasan terhadap penelitian persyaratan administrasi
dengan melakukan klarifikasi kepada instansi pemerintah yang berwenang, dan
menerima masukan dari masyarakat terhadap pasangan calon. Pengawasan
terhadap penetapan dan pengumuman pasangan calon meliputi pengawasan
terhadap:
a. Proses penetapan pasangan calon yang telah memenuhi syarat sebagai
peserta Pemilu Kada;
b.
Proses pengumuman terhadap hasil penetapan pasangan calon;
c.
Proses pengundian nomor urut pasangan calon yang telah ditetapkan oleh
psangan Pemilu.
II.6. Hubungan Kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kepala Daerah
Prioritas Bawaslu adalah membentuk Bawaslu di tingkat Provinsi, untuk
selanjutnya Bawaslu Provinsi membentuk Panwaslu Kabupaten/Kota, dan
Panwaslu Kabupaten/Kota selanjutnya membentuk Panwaslu tingkat kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kepala Daerah Kabupaten/Kota bertanggung jawab terhadap Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi.
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 13/16
Fokus pengawasan proses pencalonan peserta Pemilu Kada adalah
ketaatan pada peraturan perundang-undangan yang meliputi:
a. Ketaatan terhadap prosedur;
b. Kelengkapan dan kebenaran data, serta keabsahan dokumen persyaratan;
c. Transparansi proses pencalonan; dan
d. Perlakuan yang adil dan setara kepada semua pasangan calon.
Mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu Kada,
yaitu:
(1)
Pengawas Pemilu Kada wajib melakukan pengawasan secara aktif
terhadap tahapan pencalonan Pemilu Kada
(2)
Pengawasan secara aktif sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
dilakukan dengan:
a. Melakukan indentifikasi dan pemetaan titik-titik rawan pelanggaran
pada setiap tahapan pencalonan Pemilu Kada;
b. Identifikasi dan pemetaan titik-titik rawan pelanggaran sebagaimana
dimaksud pada huruf a, berdasarkan pada:
1. Subyek atau pelaku yang berpotensi melakukan pelanggaran.
2. Wilayah pengawasan dengan tetap mempertimbangkan keterkaitan
emosional dan sosiologis dengan bakal pasangan calon tertentu.
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 14/16
c. Menentukan fokus pengawasan pada tahapan pencalonan berdasarkan
pemetaan titik-titik rawan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b;
d. Mendapatkan secara optimal informasi dan data pencalonan yang
dibutuhkan baik dari KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota dan
jajarannya, maupun dari pihak-pihak terkait lainnya;
e. Melakukan pengawasan terhadap verifikasi administrasi dan verifikasi
factual dengan menelusuri kelengkapan, kebenaran, keakuratan serta
keabsahan data dan dokumen pencalonan Pemilu Kada;
f. Melakukan konfirmasi kepada pihak para pihak terkait dalam hal
terdapat indikasi awal terjadinya pelanggaran pada tahapan pencalonan
Pemilu Kada; dan
g. Melakukan kegiatan atau langkah-langkah lain yang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
Pengawas Pemilu Kada wajib membuat laporan hasil pengawasan tahapan
pencalonan Pemilu Kada kepada jajaran Bawaslu Provinsi. Panwaslu
Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kinerja dan pengawasan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu Kada Provinsi kepada Bawaslu Provinsi selaku pemberi
keputusan atas tindak lanjut temuan dan laporan. Dalam rangka memaksimalkan
pengawasan secara aktif, seperti tertulis dalam Peraturan Bawaslu Nomor 3 Tahun
2012 pasal 12, Pengawas Pemilu Kada melakukan hal-hal sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 15/16
a. Mendorong peran serta masyarakat secara aktif dalam melakukan
pengawasan tahapan pencalonan Pemilu Kada;
b. Menyiapkan sarana atau fasilitas yang mudah bagi masyarakat
untuk menyampaikan informasi, pengaduan dan/atau laporan
pelanggaran dalam tahapan pencalonan Pemilu Kada;
c. Menjalin kemitraan dan kerjasama dengan lembaga negara,
lembaga pemerintahan, komisi/badan negara independen,
organisasi pemantau Pemilu Kada, organisasi masyarakat sipil, dan
kelompok strategis masyarakat lainnya dalam rangka menjaring
dan memperluas dukungan terhadap proses dan hasil pengawasan
tahapan pencalonan Pemilu Kada;
d. Membangun komunikasi dan koordinasi dengan pasangan calon,
tim kampanye, dan partai politikdalam rangka membangun ketatan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
tahapan pencalonan Pemilu Kada;
e. Membangun sinergitas dengan dengan media massa dalam rangka
mengoptimalkan pengawasan tahapan pencalonan Pemilu Kada;
f. Melakukan kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
Kerjasama pengawasan yang diselenggarakan oleh Panwaslu berdasarkan
prinsip-prinsip tanpa paksaan, saling menghormati, bermanfaat bagi kedua belah
pihak, transparan dan akuntabel, tidak menimbulkan ketergantungan, terncana dan
Universitas Sumatera Utara
7/17/2019 Chapter II
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-568db5fc922cb 16/16
terukur, kepastian hukum, profesionalitas, akuntabilitas efisiensi, dan efektifitas.
Kerjasama dapat dilaksanakan dengan melibatkan Pengawas Pemilu Kada,
lembaga pemerintahan, komisi/badan negara independen, dan juga organisasi
masyarakat untuk memaksimalkan kinerja Panwaslu. Pentingnya kerjasama yang
dijalin dalam penyelenggaraan Pemilu Kada bertujuan untuk:
a. Mewujudkan pengawasan penyelenggaraan Pemilu Kada yang
berintegritas dan berkredibilitas;
b.
Mengupayakan dukungan secara optimal dari lembaga
pemerintahan dan komisi maupun badan negara independen dalam
pengawasan penyelenggaraan Pemilu Kada;
c.
Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan
pentyelenggaraan Pemilu Kada;
d. Mendukung pemberdayaan lembaga-lembaga independen dalam
melaksanakan kegiatan pemantauan penyelenggaraan Pemilu Kada
dan pendidikan Pemilih.
Bab III