Download - contoh studi kasus
STUDI KASUS
PERILAKU PESERTA DIDIK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI-RESTORAN 2 SMK N 1 KERTOSONO
Oleh :
Anis Istikhomah076016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAUNIT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG2010
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN INDIVIDUPROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMK NEGERI 1 KERTOSONO
Disusun oleh :
Nama: Anis Istikhomah
NIM : 076016
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Telah Disahkan dan disetujui :
Hari : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Mengetahui
Guru Pamong
Dra.Hj Rini Marbianti, SH
NIP. 130532587
Kertosono,…………….2010
Guru Bimbingan Konseling
Anis Istikhomah
NIM. 076016
Mengetahui,Kepala SMK NEGERI 1 Kertosono
HARNANI, S.Pd NIP:19581009198203 2 001
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah swt yang telah melimpahkan taufik dan
hidayahnnya kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan study kasus ini.
Terima kasih kami sampaikan kepada pihak Smk N 1 Kertosono yang
bersedia untuk kami tempati sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu yang
kami dapat di kampus. Di dalam menjalani aktivitas PPL di Smk N 1 Kertosono
menjadi pengalaman yang berharga tersendiri bagi penulis, betapa banyaknya
informasi dan pengalaman yang kami dapat selama kurang lebih empat bulan
berinteraksi dengan keluarga besar Smk N 1 kertosono.
Dan tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada bpk kustomo selaku
pembimbing lapangan yang senantiasa memberikan bimbingan dan motifasi
kepada kami dalam menjalani aktifitas penulis.
Dalam penyusunan study kasus ini kami juga tidak lupa berterima kasih
kepada siswa kelas XI- RESTORAN 2 yang bisa diajak kerjasama dengan baik
selama proses ini.
Akhirnya kami hanya bisa berharap studi kasus ini dapat memberikan
sumbangan inspirasi bagi semua pihak yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan untuk lebih peka dalam berinteraksi dan menangani tingkah laku
siswa.
Jombang, Oktober 2010
Penulis,
Anis Istikhomah
3
4
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ..........................................................................................ii
Kata Pengantar .................................................................................................iii
Daftar Isi ..........................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................1
1.2 Batasan Masalah .........................................................................3
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................3
1.4 Tujuan Penyusunan .....................................................................4
1.5 Metode Penyusunan ....................................................................4
1.6 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................5
BAB II Identifikasi Kasus ...............................................................................6
2.1 Identifikasi Kasus ......................................................................6
2.2 Analisa Data ..............................................................................6
BAB III Diagnosis Kesulitan Belajar ...............................................................9
BAB IV Prognosis dan Tindak Lanjut ...........................................................11
4.1 Prognosa...................................................................................11
4.2 Treatment (Pemberian Bantuan)..............................................12
4.3 Follow Up (Tindak Lanjut)......................................................13
BAB V Penutup ............................................................................................14
5.1 Kesimpulan ...............................................................................14
5.2 Saran .........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
5
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan
berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
keterampilan berbahasa ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh anak didik
untuk mendorong mereka mencapai prestasi disaat mereka duduk di bangku
SMK, di bangku kuliah maupun disaat mereka sudah bekerja.
Berdasarkan pengamatan penulis, masih banyak siswa yang masih
belum maksimal dalam menyimak setiap permasalahan yang dialami.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab dari kesulitan siswa dalam
menyimak adalah dari siswa sendiri yang tidak berlatih meningkatkan
konsentrasi dalam setiap kegiatan sehari-hari sehingga dapat menghambat
kegiatan belajar dan Guru tidak memfasilitasi siswa dengan model
pembelajarannya. Bagaimanapun, guru sangat berperan penting dalam proses
belajar mengajar dan bertanggung jawab dalam memotivasi peserta didik
dalam konsentrasi belajarnya.
Pengajaran pada dasarnya adalah membantu siswa dalam kegiatan
belajar dan guru memfasilitasi dalam proses belajar mengajar. Fasilitator
dapat diartikan bahwa guru membimbing siswa dalam merespon pernyataan
dan membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan. Tugas guru juga
1
mendorong siswa untuk berpikir serius dan kreatif dalam menghadapi segala
permasalahan belajar.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intra
kurikuler yang dilaksanakan mahasiswa kependidikan dalam hal ini STKIP
PGRI Jombang yang meliputi latihan mengajar maupun tugas yang lain di
luar mengajar untuk memenuhi persyaratan dalam memenuhi profesi
kependidikan atau keguruan.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dalam masyarakat
yang mempunyai peranan penting dalam ikut serta mengantarkan masyarakat
ke arah kehidupan yang lebih baik dan sesuai dengan yang dicita-citakan.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari keseluruhan sistem pendidikan, sekolah
dihadapkan pada tugas yang sangat penting, yaitu untuk meningkatkan
kehidupan, kecerdasan dan kualitas manusia Indonesia pada khsususnya,
sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Peranan guru bukan hanya menyampaikan materi pelajaran,
melainkan juga sebagai fasilitator yang berarti membimbing, mengarahkan
dan membantu mengembangkan pribadi anak didiknya menuju ke arah
kedewasaan dan prestasi belajar yang maksimal. Guru mengenal siswa
didiknya baik secara individu maupun kelompok, baik di dalam maupun di
luar sekolah. Guru harus memahami dan mengetahui lebih dalam tentang
keadaan, tingkah laku, latar belakang dan kesulitan atau permasalahan yang
sedang dihadapi siswanya. Untuk permasalahan yang terakhir ini, guru harus
mampu untuk memberikan jalan keluar agar usaha siswa untuk
menyelesaikan studi tidak terganggu.
2
Siswa merupakan sosok pribadi unik yang mempunyai masalah-
masalah kompleks. Permasalahan yang timbul dalam diri siswa harus
diketahui benar oleh guru. Hal ini dimaksudkan supaya guru mampu untuk
memberikan bantuan pemecahan masalah anak didiknya agar dapat mencapai
prestasi belajar yang optimal. Sebab permasalahan yang dialami oleh peserta
didik dapat juga mennghambat proses belajar mengajar. Sehingga disinilah
peran guru untuk membantu peserta didiknya.
Berkaitan dengan tugas tersebut penulis selama berinteraksi dengan
siswa menemukan tanda-tanda dari seorang siswa yang didalam proses
belajar bersifat acuh tak acuh dan lebih fokus terhadap media yang disebut
HP (hand phon), setiap ada pertanyaan yang dilontarkan guru ia tak segan-
segan untuk menjawab namun jawabnya tak pernah ada benarnya. Pada saat
ulangan harian nilai yang dicapai tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal.
Untuk itu penulis berusaha mencari faktor-faktor penyebabnya
sehingga dapat memberikan bantuan terhadap siswa tersebut agar bisa
mengikuti proses belajar dengan baik.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memutuskan
untuk mengambil salah satu siswa kelas XI-RESTORAN 2 yang brmasalah
dalam belajar dan yang dapat menghambat prestasi belajarnya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari batasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
3
1. Mengetahui keadaan/ perilaku peserta didik yang mengalami suatu
masalah.
2. Faktor yang mempengeruhi kedisiplinan belajar siswa kelas XI-Resto 2.
1.4 Tujuan Penyusunan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari diagnosa ini adalah :
1. Mengadakan interpretasi dan diagnosa perilaku peserta didik sesuai
dengan permasalahan yang dialami.
2. Menentukan dan mengatasi faktor- faktor yang mungkin berpengaruh
buruk terhadap kedisiplinan belajar siswa.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data atau informasi tentang siswa klien,
penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya:
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi ini dilakukan
dengan individu yang bersangkutan (siswa klien) dan dilakukan dengan guru
pengajar, guru bimbingan konseling dan beberapa teman siswa, dengan tujuan
mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswa tersebut.
1.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data dan informasi
adalah:
1. Observasi
Observasi adalah suatu cara memperoleh data dengan langsung
mengamati siswa. Sambil melakukan observasi, dilakukan pencatatan
terhadap gejala-gejala yang tampak pada diri siswa.
4
2. Interview
Mencari dengan mengadakan wawancara langsung dengan siswa. Guru
dan teman-teman sekitarnya.
3. Angket
Angket berisi pertanyaan tentang data dan keadaan siswa yang digunakan
untuk mengetahui jati dari siswa yang menjadi obyek penelitian.
Selain teknik pengumpulan data penulis juga menggunakan tahapan-
tahapan yang memungkinkan dapat pengungkap faktor-faktor penyebab
kesulitan konsentrasi belajar siswa. Tahap-tahap yang ditempuh antara lain :
a. Identifikasi kasus
b. Diagnosis kesulitan konsentrasi belajar
c. Prognosa dan tindak lanjut
5
1.7 Alasan Pemilihan Kasus
Gejala-gejala yang tampak pada klien menunjukkan bahwa siswa
menghadapi suatu masalah yang perlu ditelaah lebih dalam lagi untuk dapat
membantunya dalam menyelesaikan masalah tersebut. Ada beberapa alasan
dalam pemilihan kasus ini :
Siswa menunjukkan sikap kurang aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Yang ditunjukkan siswa sering bermain HP dalam mengikuti
pelajaran dan ketika guru memberikan pertanyaan siswa langsung
menjawab pertanyaan namun jawaban yang diberikan salah dan
terkesan asal-asalan menjawab.
BAB II
IDENTIFIKASI KASUS
2.1 Identifikasi Kasus
Identifikasi kasus adalah suatu usaha untuk mencari, menetapkan dan
mendapatkan siswa mana yang tergolong mengalami kesulitan belajar.
Langkah ini berusaha mencari siapa yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Untuk itu diperlukan kriteria atau norma tertentu sehingga siswa yang kita
tetapkan mengalami kesulitan belajar dan benar-benar siswa yang tidak
mencapai kriteria yang telah ditetapkan.
Dalam permasalahan ini penulis memilih salah satu siswa kelas XI
Resto 2 SMK Negeri 1 kertosono sebagai klien karena penulis mengamati
6
siswa tersebut pada proses belajar mengajar sikapnya pasif terhadap materi
pelajaran, dan disamping itu klien sering bermain HP di kelas.
2.2 Identifikasi Siswa
Nama : Yuyun Rovita A
TTL : Nganjuk, 08 mei 1995
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dsn karang tengah, Ds garu Kec baron Kab Nganjuk
Kelas : XI Res 2
Cita-cita : dokter
Hobbi : basket
a) Identitas Orang Tua
Nama : Herlambang Nugroho
Alamat : Wonosalam, Jombang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 41
Ibu
Nama : Siti Rohma
Alamat : Wonosalam, Jombang
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Umur : 39
b) Data tentang siswa
7
Klien mempunyai karakter pendiam.
c) Keadaan tempat tinggal
Klien bertempat tinggal di pondok
Tempat tinggal terbuat dari bangunan tembok dan penerangan rumah
adalah dengan menggunakan listrik
Sarana prasarana siswa
Tempat belajar klien di kamar tidur dengan lampu yang terang.
d) Jadwal belajar siswa
Klien selalu belajar di pondok setelah subuh.
e) Kegiatan siswa di luar jam sekolah
Di luar jam sekolah kegiatan klien sehari-hari adalah mengaji di dalam
pondok.
f) Keluhan yang dialami siswa
Klien merasa keberatan atau kesulitan dalambelajar meskipun terkadang
ia semangat waktu belajar..
2.3 Analisa Data
Program layanan bimbingan siswa ini dilakukan untuk membantu
siswa kasus dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk mencapai
tujuan tersebut praktikan berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dalam sebagai tambahan dan pelengkap. Adapun langkah-langkah
yang ditempuh praktikan dalam kegiatan layanan bimbingan ini sebagai
berikut :
8
BAB III
DIAGNOSIS KESULITAN KONSENTRASI BELAJAR
Diagnosis adalah dugaan terhadap kesulitan yang dihadapi oleh klien.
Diagnosis ini merupakan tahap penemuan konsistensi dan pola-pola yang menuju
pada pembuatan ringkasan masalah-masalah dan penyebab-penyebabnya secara
tepat, serta ciri-ciri yang paling penting. Tujuan diagnosis adalah :
Mengetahui lokasi kesulitan yang dialami klien
Mengetahui jenis kesulitan klien
Dari hasil identifikasi yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan diagnosa
terhadap diri siswa sebagai berikut :
1. Faktor penyebab lemahnya konsentrasi siswa
a. Pola belajar
b. Pola hidup
c. Masalah kesehatan
d. Masalah keluarga
2. Jenis kesulitan
Selaras dengan penyebab lemahnya konsentrasi sehingga berdampak pada
kesulitan pada pembelajaran siswa, maka jenis kesulitan yang dihadapi klien
yaitu:
a. Mengalami banyak permasalahan dalam pelajaran yaitu :
- Sering merasa kurang fokus dalam mengikuti pelajaran
- Cepat merasa bosan dalam belajar
- Sering bermain HP saat pelajaran
9
9
b. Mengalami permasalahan kesehatan
- Merasa lelah
- Sering mengantuk
c. Kurangnya perhatian orang tua dikarenakan klien tinggal di pondok
sementara orang tuanya tinggal di rumah.
10
BAB IV
PROGNOSA DAN TINDAK LANJUT
4.1 Prognosa
Prognosa adalah langkah yang ditempuh setelah diagnosis. Prognosa
merupakan suatu usaha memprediksi atau meramal kemungkinan yang akan
terjadi pada siswa apabila masalah yang dihadapi segera mendapat bantuan.
Tujuan prognosa adalah untuk memperoleh jenis dan teknik bantuan yang
dapat diberikan kepada klien dengan melihat lokasi, latar belakang dan jenis
masalah yang dihadapi klien.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi klien, maka hal yang akan
terjadi pada klien adalah :
Prestasi belajar akan cenderung merosot karena klien kurang bisa fokus
dalam proses belajar.
Untuk itu maka klien diatas perlu untuk diberikan bantuan untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan. Apabila klien segera mendapatkan
bantuan setidaknya dapat :
1. Meningkatkan konsentrasi belajar klien
2. Meningkatkan semangat dalam mengikuti pelajaran
3. Klien dapat mengatur waktunya dengan efisien
4. Meningkatkan hasil belajar, karena selama ini hasil belajar klien kurang
bagus
11
11
4.2 Treatment (Pemberian Bantuan)
Usaha-usaha yang direncanakan dan dilakukan untuk pemberian
bantuan kepada klien adalah sebagai berikut :
1. Masalah pola belajar
a. Pindah tempat duduk didalam kelas yaitu usahakan berada sedekat
mungkin dengan guru, hal ini dimaksudkan agar penjelasan guru bisa
lebih mudah didengar dan konsentrasi belajar akan tetap terjaga.
b. Mendata setiap permasalahan yang dihadapi kemudian membahas dan
mendiskusikan hal-hal tersebut dengan teman, baik itu teman sekelas
maupun teman kos, bahkan kalau perlu dengan guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
c. Merubah metode belajar dengan sebaik mungkin, yaitu yang dimulai
dengan mengatur jadwal belajar dengan sebaik mungkin, yaitu yang
dimulai dengan mengatur jadwal belajar yang semula dimulai jam
20.00 malam diganti mulai jam 18.30 sehingga klien tidak cepat
merasa mengantuk.
2. Masalah kesehatan
a. Memberi nasehat kepada klien agar mempunyai waktu istirahat tidur
yang cukup.karena kegiatan pondok sangat padat, agar klien bisa
mempegunakan wktu dengan sebaik mungkin, dan selalu
memperhatikan kondisi tubuh.
b. Mengkonsumsi makanan yang bagus khususnya vitamin A untuk
memperbaiki kesehatan.
12
3. Masalah keluarga
a. Memberikan nasehat dan pengertian kepada klien untuk sering
berkonsultasi dengan guru dan teman dalam memecahkan
permasalahan.
b. Menyarankan kepada klien untuk menjaga komunikasi dengan orang
tua, meskipun letaknya berjauhan, atau dengan teman pondok yang
lebih dewasa dalam pemikirannya.
4.3 Follow Up (Tindak Lanjut)
Bantuan yang telah diberikan kepada klien tidak akan berhasil tanpa
tindak lanjut atau follow-up. Untuk mencapai keberhasilan bantuan yang
berikan memerlukan waktu cukup lama, untuk itu perlu diadakan kerjasama
dengan pihak lain, yaitu BP, guru wali kelas dan juga guru pengajar. Melalui
kegiatan tindak lanjut dan dari pemberian bantuan diharapkan klien dengan
cepat dapat mengatasi masalahnya dan dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
Adapun kegiatan follow-up yang dapat dilakukan dalam praktek
layanan bimbingan siswa ini adalah :
Mengadakan monitoring secara berkelanjutan terhadap perkembangan dan
keberhasilan pemecahan masalah serta menumbuhkan kepercayaan diri pada
klien yang akhirnya lebih mengarahkan klien ke masa depan yang lebih
matang.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari proses tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan
study kasus ini terlihat bahwa faktor-faktor keluarga dan kesehatan ternyata
berdampak pada konsentrasi belajar siswa di kelas. Karena kesehatan yang
kurang baik akan berdampak kenyamanan pada pola pikir siswa. Begitu juga
pengawasan keluarga sangat penting demi menjaga sikap positif siswa dan
arahan yang bisa mengatur kegiatan siswa, sehingga siswa tidak membuang
waktunya dengan sia-sia.
5.2 Saran
Saran-saran yang diberikan dalam upaya perbaikan dan pemecahan
masalah yang dihadapi klien adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya para guru dalam proses belajar mengajar jangan hanya
menyampaikan materi pelajaran yang menjadi tanggung jawab saja, tetapi
juga difikirkan bagaimana siswa dapat menerima, termotivasi dengan
pelajaran yang sedang diikutinya, berusaha mengaplikasikan setiap mata
pelajaran dengan kehidupan nyata serta pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar.
2. Dalam memberikan layanan bimbingan siswa hendaknya semua pihak
harus aktif serta kerja sama dengan yang lainnya.
14
14
DAFTAR PUSTAKA
Parto Sasmito. HK, 1979. Diagnosa dan Pemecahan. Yogyakarta : Erlangga
UPT PPL STKIP. Petunjuk Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Keguruan STIKIP PGRI Jombang.
15