Download - Csr Makalah
Teori dan Penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
pada Perusahaan Selular INDOSATSebagai Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen
Disusun Oleh :
1. Nadhia Failasufa 108694059
2. Yoga Azif A. 108694075
3. M. Dhairolly Yafie 108694088
4. Dian Ayu W. 108694092
5. Anggardini A.S 108694098
6. Nova Asteria 108694270
7. Fitri Damayanti 108694267
8. Diana Maulidah 108694274
9. Ira Megasyara 108694275
S1 AKUNTANSI 2010 B
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena bersifat
voluntary, tetapi harus dilakukan sebagai mandatory dalam makna liability karena
disertai dengan sanksi. Penanam modal baik dalam maupun asing tidak dibenarkan
hanya mencapai keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan pihak
lain yang terkait dan harus tunduk dan mentaati ketentuan CSR sebagai kewajiban
hukum jika ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Komitmen bersama untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan menciptakan iklim investasi bagi
penanam modal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai melalui
pelaksanaan CSR. CSR dalam konteks penanaman modal harus dimaknai sebagai
instrumen untuk mengurangi praktek bisnis yang tidak etis.
Latar belakang kami membuat makalah ini ialah, untuk memberikan informasi
tentang hal yang ada kaitannya Corporate Social Reponsibility (CSR) atau yang biasa
disebut sebagai program sosial bagi perusahaan tersebut. Agar orang-orang yang
membaca makalah kami ini dapat lebih mendalam mengetahui hal tentang Program
CSR ini. Selain itu kami menyusun makalah ini untuk mengisi tugas mata kuliah
Akuntansi Manajemen. Banyak sekali hal-hal yang menarik dalam pembahasan yang
kami buat ini, maka dari itu semoga pembahasan kami ini bisa membantu anda semua
untuk mengetahui cara kerja CSR di Indonesia ini sebenarnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Corporate Social Responsibility
Istilah CSR diperkenalkan pertama kali dalam tulisan Social Responsibility of
the Businessman tahun 1953. CSR digagas Howard Rothmann Browen untuk
mengeleminasi keresahan dunia bisnis. CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka. CSR
bisa dikatakan komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk
berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya
meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas
lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Dalam interaksi dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.
Di sinilah letak pentingnya pengaturan CSR di Indonesia, agar memiliki daya
atur, daya ikat dan daya dorong. CSR yang semula bersifat voluntary perlu
ditingkatkan menjadi CSR yang lebih bersifat mandatory. Dengan demikian dapat
diharapkan kontribusi dunia usaha yang terukur dan sistematis dalam ikut
meningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang pro-masyarakat dan
lingkungan seperti ini sangat dibutuhkan ditengah arus neoliberalisme seperti
sekarang ini. Sebaliknya disisi lain, masyarakat juga tidak bisa seenaknya melakukan
tuntutan kepada perusahaan. Apabila harapannya itu berada diluar batas aturan yang
berlaku.
CSR dapat dikatakankan sebagai parameter kedekatan era kebangkitan
masyarakat (civil society). Maka dari itu, sudah seharusnya CSR tidak hanya bergerak
dalam aspek philantropy (yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya bersumber dari
norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan pemerataan
sosial) maupun level strategi, melainkan harus merambat ke tingkat kebijakan (policy)
yang lebih makro dan riil. Dunia usaha harus dapat mencontoh perusahaan yang telah
terlebih dahulu melaksanakan program CSR sebagai salah satu policy dari manjemen
perusahaan.
PT. Bogasari, misalnya memiliki program CSR yang terintegrasi dengan
strategi perusahaan, melalui pendampingan para pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) berbasis terigu. Seperti yang telah kita ketahui, jika mereka
adalah konsumen utama dari produk perusahaan ini. Demikian juga dengan PT.
Unilever yang memiliki program CSR berupa pendampingan terhadap petani kedelai.
Bagi kepentingan petani, adanya program CSR ini berperan dalam meningkatkan
kualitas produksi, sekaligus menjamin kelancaran distribusi. Sedangkan bagi Unilever
sendiri, hal ini akan menjamin pasokan bahan baku untuk setiap produksi mereka
yang berbasis kedelai, seperti kecap Bango, yang telah menjadi salah satu andalan
produknya.
Banyak perusahaan yang memilih program CSR di bidang edukasi. Program
seperti ini kebanyakan memfokuskan pada edukasi bagi generasi mendatang,
pengembangan kewirausahaan, pendidikan finansial. PT. Astra International Tbk,
misalnya: membentuk Politeknik Manufaktur Astra, yang menelan dana puluhan
milyar. Selain itu, ada juga program dari HM Sampoerna untuk mengembangkan
pendidikan melalui Sampoerna Foundation, untuk program ini. Sampoerna sendiri
telah mengucurkan dana tak kurang dari 47 milliar. Jelas sudah jika CSR sangat
bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningkatkan image perusahaan.
B. Model Corporate Social Responsibility (CSR)
Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh
perusahaan di Indonesia, yaitu:
1. Keterlibatan langsung.
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan
menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke
masyarakat tanpa perantara.Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan
biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya,seperti corporate secretary
atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabatpublic relation.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya.
Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-
perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana
rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan.
Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca
Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan pertambangan), Yayasan Dharma
Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund.
3. Bermitra dengan pihak lain.
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga
sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah, universitas
atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan
kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop yang bekerjasama dengan
perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia
(PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet Dhuafa; instansi
pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes,
Depsos); universitas (UI, ITB, IPB); media massa (DKK Kompas, Kita Peduli
Indosiar).
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga
sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model
lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat
“hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang
dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif
mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian
mengembangkan program yang disepakati bersama (Saidi, 2004:64-65).
C. Keuntungan dan Kelemahan CSR
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan
tidak memeperhitungkan untung atau rugi ekonomis. Hal itu bisa terjadi dengan dua
cara yaitu cara positif dan negatif. Secara positif, perusahaan bisa melakukan kegiatan
yang tidak membawa keuntungan ekonomis dan semata-mata dilangsungkan demi
kesejahteraan masyarakat atau salah satu kelompok di dalamnya. Contohnya:
menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk penganggur. Kegiatan seperti itu
hanya mengeluarkan dana dan tidak mendapat sesuatu kembali. Tujuannya semata-
mata sosial dan sama sekali tidak ada maksud ekonomi. Secara negatif, perusahaan
bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebenarnya
menguntungkan dari segi bisnis tetapi akan merugikan masyarakat atau sebagian
masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu bisa membawa keuntungan ekonomis tapi
perusahaan mempunyai alasan untuk tidak melakukannya. Jika kita membedakan
tanggung jawab sosial dalam arti positif dan dalam arti negatif, langsung menjadi
jelas konsekuensinya dalam rangka etika. Bisnis memikul tanggung jawab dalam arti
negatif karena tidak boleh melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat.
Di banyak tempat, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan langkah
jitu dari perusahaan untuk menarik simpati dan kepercayaan negara dan masyarakat
terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut di satu tempat. Bila dilihat
secara sekilas, perwujudan CSR merupakan suatu langkah yang mulia. Hasilnya bisa
langsung mengena di masyarakat setempat. Tetapi, sesuatu yang dilihat secara
sepintas baik, ternyata mengandung jebakan-jebakan mematikan.CSR merupakan
bentuk penaklukan secara halus terhadap masyarakat setempat agar tidak memprotes
aktivitas mereka. Jika demikian, maka, “CSR merupakan strategi pendekatan kaum
neoliberal agar tetap bisa melanggengkan hegemoni kapitalisme. Dengan kata lain
CSR adalah alat penaklukan dalam kemasan berwajah sosial dan lingkungan dengan
motif dasar yang tidak berubah, yakni akumulasi kapital dan mengeruk keuntungan
sebesar-besarnya.
D. Etika dan Tanggung jawab dalam program CSR
CSR bukan saja sebagai tanggung jawab, tetapi juga sebuah kewajiban. CSR
adalah suatu peran bisnis dan harus menjadi bagian dari kebijakan bisnis. Maka,bisnis
tidak hanya mengurus permasalahan laba , tapi juga sebagai sebuah institusi
pembelajaran. Bisnis harus mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan sekitar.
Ada enam kecenderungan utama, yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu :
Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin;
Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya;
Makin mengemukanya arti kesinambungan;
Makin gencar sorotan kritis dan resistensi publik, bahkan bersifat anti perusahaan.
Tren ke arah transparansi;
Harapan terwujudnya kehidupan lebih baik dan manusiawi pada era millennium
baru.
Tak heran, CSR telah menjadi isu bisnis yang terus menguat. Isu ini sering
diperdebatkan dengan pendekatan nilai-nilai etika, dan memberi tekanan yang
semakin besar pada kalangan bisnis untuk berperan dalam masalah-masalah sosial,
yang akan terus tumbuh. Isu CSR sendiri juga sering diangkat oleh kalangan bisnis,
manakala pemerintahan nasional di berbagai negara telah gagal menawarkan solusi
terhadap berbagai masalah kemasyarakatan. Namun, upaya penerapan CSR sendiri
bukannya tanpa hambatan. Dari kalangan ekonom sendiri juga muncul reaksi sinis.
Ekonom Milton Friedman, misalnya, mengritik konsep CSR, dengan argumen bahwa
tujuan utama perusahaan pada hakikatnya adalah memaksimalkan keuntungan
(returns) bagi pemilik saham, dengan mengorbankan hal-hal lain. Ada juga kalangan
yang beranggapan, satu-satunya alasan mengapa perusahaan mau melakukan proyek-
proyek yang bersifat sosial adalah karena memang ada keuntungan komersial di
baliknya. Agar mengangkat reputasi perusahaan di mata publik atau pemerintah. Oleh
karena itu, para pelaku bisnis harus menunjukkan bukti nyata bahwa komitmen
mereka untuk melaksanakan CSR bukanlah main-main. Manfaat dari CSR itu sendiri
terhadap pelaku bisnis juga bervariasi, tergantung pada sifat (nature) perusahaan
bersangkutan, dan sulit diukur secara kuantitatif.
E. Contoh Perusahaan yang Mengadakan Program Corporate Social Responsibility
Perusahaan Selular Indosat
Sebagai perusahaan publik yang beroperasi di Indonesia dan melayani
kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia, Indosat senantiasa berupaya untuk
tetap konsisten melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberikan manfaat dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa Indonesia secara
berkesinambungan. Memahami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini,
Indosat berupaya agar seluruh kegiatan CSR-nya dapat terlaksana dengan baik dan
tepat kepada sasaran dalam memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat yang
bersifat jangka panjang.
Visi CSR Indosat :
Program diarahkan untuk membangun kebanggaan seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) termasuk karyawan terhadap Indosat serta sesuai dengan standard
internasional yang berlaku.
Misi CSR Indosat :
Sejalan dengan misi perusahaan yaitu meningkatkan kualitas hidup komunitas dan
masyarakat.
Program CSR :
Program CSR Indosat diimplementasikan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas,
akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas yang terukur.
F. Tindakan – tindakan yang dilakukan oleh indosat dalam program CSR
Implementasi Energi Alternatif
Penggunaan tenaga alternative adalah: sebagai salah satu langkah antisipasi
kelangkaan bahan bakar hewani di beberapa lokasi yang terjadi akhir-akhir ini.
Setelah melalui research, dibeberapa wilayah kerja (termasuk coverage BTS), maka
diupayakan untuk penggunaan bahan bakar terbaru yang ramah lingkungan yang
memang melimpah dibeberapa lokasi BTS tersebut. Saat ini Indosat sedang
melakukan uji komersial BTS energi alternatif di 2 wilayah, yaitu BTS di Girisari,
Uluwatu, Bali dan BTS di Labuan, Lombok. Diharapkan keberhasilan uji coba ini
akan dapat diperluas bagi BTS-BTS Indosat lainnya di seluruh wilayah Indonesia.
Uji komersial program ini dilakukan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung
(ITB) dan PT LEN Industri (Persero). Program Uji Komersial BTS Energi Alternatif
merupakan inisiatif Indosat dalam mencari alternatif bahan bakar bagi BTS di luar
BBM yang selama ini digunakan. Sumber energi alternatif yang diujicobakan untuk
bagi BTS adalah sinar matahari, angin dan biofuel berbahan dasar kelapa sawit.
Hubungan teori yang terdapat pada bab etika dan tanggung jawab sosial pada
buku wajib kedalam perusahaan Selular Indosat:
Didalam suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan. Hal tersebutlah yang mendorong perusahaan Selular Indosat melakukan
Implementasi Energi Alternatif. Perusahaan Indosat sadar terhadap masalah yang
sampai saat ini belum teratasi, yaitu Polusi udara. Polusi udara diakibatkan dari asap
mobil dan juga bahan kimia lainnya dari pabrik. Melalui program tersebut,
perusahaan indosat berharap persoalan mengenai bahan bakar dapat diatasi.
Indonesia Sehat
Ini merupakan salah satu program Indosat yang berfokus pada kesehatan,
khususnya ibu dan anak, serta masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja.
Kegiatan yang dibagi dalam 2 program besar, yakni Mobil “Klinik Sehat Keliling”
Indosat dan Kampung Siaga yaitu: suatu terobosan baru dalam layanan kesehatan
secara gratis, dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dengan
semakin berkembangnya program CSR bidang pendidikan, Indosat juga turut
membantu masyarakat di bidang lain dan salah satunya adalah bidang kesehatan.
Menilik tingkat kesehatan ibu dan anak yang dirasa kian memprihatinkan, khususnya
di daerah-daerah terpencil. Mulai tahun 2007 Indosat mengembangkan program CSR
di bidang ini melalui payung program Indonesia Sehat. Dengan fokus utama di daerah
yang masih membutuhkan bantuan layanan kesehatan, Indosat berupaya
meningkatkan kualitas hidup masyarakat tidak mampu melalui program kesehatan
cuma-cuma Pemeriksaan kesehatan.
Berbagai aktifitas dilakukan melalui mobil “Klinik Sehat Keliling” ini, antara lain:
1. ltasi Gizi dan kesehatan
2. Bantuan obat dan makanan sehat bagi Balita
3. Pengasapan (jika dibutuhkan)
4. Pos Layanan Terpadu (untuk Ibu dan Anak)
5. Mobil Klinik Sehat Keliling Indosat ini dilengkapi dengan alat USG, tabung
oxigen, suction pump, obat-obatan, perlengkapan operasi minor, alat timbang
bayi
Adapun cakupan operasi di 8 (delapan) kota di wilayah kerja Indosat, yaitu:
1. Sumatera Bagian Utara (base di Padang)
2. Sumatera Bagian Selatan (based di Bengkulu)
3. Jabodetabek (based di Jakarta)
4. Jawa Barat (base di Bandung)
5. Jawa Tengah dan DIY (base di Yogyakarta)
6. Jawa Timur (base di Surabaya)
7. Kalimantan (base di Banjarmasin)
8. Sulawesi (base di Makasar)
Hubungan teori yang terdapat pada bab etika dan tanggung jawab sosial pada
buku wajib kedalam perusahaan Selular Indosat:
Tanggung jawab sosial memiliki kaitan dengan cara perusahaan melakukan
bisnisnya, terhadap kelompok maupun pribadi yang ada dalam lingkungan sosialnya.
Komunitas lokal tempat mereka menjalankan bisnisnya memiliki tanggung jawab
terhadap pihak pemercaya. Perusahaan selular indosat misalnya, Program Indonesia
Sehat, yang di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan seperti : Pertama, Mobil Klinik
Sehat Keliling di 8 regional Indosat. Kedua, Pelayanan Kesehatan Masyarakat
(Posyandu, Sunatan Massal, Pemeriksaan Kesehatan).
G. Berbagai program yang dijalankan Indosat yaitu :
Program Indosat “Satukan Cinta Negeri” diterapkan melalui berbagai aktifitas antara
lain adalah:
1. Indonesia Belajar
Program Indonesia belajar terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain:
Program Indosat Science and Multimedia School (ISMS) yaitu program
bantuan perangkat multimedia untuk 103 sekolah, pada tahun 2010 Indosat
menggelar lomba mangajar Guru Fisika ISMS yang diarahkan menjadi
kompetisi pemanfaatan perangkat yang telah digunakan dan diikuti oleh
perwakilan guru Fisika dari 103 sekolah yang telah mendapatkan perangkat
ISMS.
Pada tahun 2010 ini Indosat tetap berkomitmen untuk memberikan yang
terbaik bagi pendidikan masyarakat Aceh. Dua sekolah dasar di Aceh yang
merupakan bantuan dari Indosat yaitu: Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di
Sigli, dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar.
Indosat telah memberikan hasil yang baik bagi pengembangan pendidikan dan
menjadikan sekolah unggulan di Kabupaten dan Propinsi.
Program peningkatan Kompetensi Guru IPA dan Matematika diselenggarakan
oleh Indosat bekerjasama dengan 3 universitas antara lain Universitas
Andalas, Universitas Bung Hatta dan Universitas Negeri Padang sebagai
penyedia tenaga pengajar dan juga fasilitas laboratorium.
2. Indonesia Sehat
Program Indonesia sehat melalui kegiatan mobil klinik memberikan pelayanan
kesehatan gratis sejak 2007 dengan 16 armada mobil yang tersebar di 8 regional
operasional Indosat bekerjasama dengan mitra yaitu Rumah Zakat, Pos Keadilan
Peduli Umat, Bulan Sabit Merah Indonesia dan Dompet Dhuafa. Mobil Klinik
Indosat beroperasi di 5-10 titik lokasi setiap bulan di setiap kota dengan jadwal
dua hingga tiga titik setiap minggunya. Hingga akhir Desember 2010, ke
enambelas mobil klinik sehat keliling ini telah melayani 450.715 pasien dengan
komposisi 36% melayani anak dan balita, 31% melayani ibu-ibu, dan 33%
melayani masyarakat umum (termasuk manula).
3. Indonesia Hijau
Program Indonesia hijau terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain:
Mulai tahun 2008 Indosat meluncurkan program sejuta pohon bagi Indonesia
yang dalam pelaksanaannya program ini diwujudkan dalam beberapa aktifitas,
seperti “tanam dan pelihara pohon bagi karyawan”, kerjasama penanaman dan
pemeliharaan pohon di kawasan hutan lindung di Rinjani-Lombok bersama
WWF Indonesia, serta menggandeng pemerintah daerah dan perguruan tinggi
di Indonesia. Saat ini total pohon yang telah di tanam sejumlah 200.531
pohon.
Pada tahun 2009, Indosat melaksanakan program penghijauan di Blora, Jawa
Tengah yang disebut dengan Kampung Jati Indosat, dengan menanam 10.000
pohon jati di desa Tawangrejo, Blora. Jawa tengah untuk menghijaukan
kawasan perbukitan.
Pada tahun 2010, Indosat berpartisipasi dalam program pemerintah yaitu
“Penanaman Satu milyar pohon Indonesia” dengan memberikan 43.000 pohon
bekerjasama dengan Departemen Kehutanan dan mitra Indosat. Pelaksanaan
program dilaksanakan di waduk Jatiluhur sebagai resapan air melalui program
menanam dan memelihara dan pelaksanaan program daerah aliran sungai yang
terletak di sepanjang sungai Citarum , Cisadane, Ciapus dan Cihedeung.
4. Berbagi Bersama Indosat
Program berbagi bersama Indosat ini terwujud dalam berbagai aktivitas antara
lain:
Bantuan korban Bencana
PT. Indosat selalu memberikan kepedulian kepada masyarakat yang
terkena musibah bencana. Perusahaan langsung menurunkan tim SAR untuk
memberikan bantuan evakuasi kepada masyarakat. Bantuan berupa makanan
dan obat-obatan juga diberikan terutama untuk wilayah-wilayah pengungsian,
dimana 2 bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan vital yang harus ada
secara terus menerus.
SMS Cinta Dhuafa
Program SMS Cinta Dhuafa dilaksanakan di bulan Ramadhan, dengan
mengetik CDF kirim ke 5000, para pelanggan Indosat dapat berpartisipasi
untuk menyisihkan sebagian rezekinya bagi mereka yang membutuhkan di
Bulan puasa Ramadhan. Hasil dari SMS tersebut disalurkan kepada yayasan
dan lembaga yang membutuhkan bantuan.
SMS Donasi Korban Bencana
Dalam program Donasi Korban bencana, pelanggan Indosat dapat
memberikan donasi bantuan melalui sms. Dana yang terkumpul akan
diberikan kepada para korban yang membutuhkan bantuan untuk kebutuhan
mereka pasca bencana.
Program Ramadhan
Tahun 2010, Indosat memberikan bantuan 3010 Al-qur’an dan hadist yang
dibagikan kepada masyarakat sekitar di 8 regional dan 35 kantor cabang
Indosat, dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan/pembelajaran Al-
Qur’an bagi masyarakat sekitar.
5. Indosat Peduli
Indosat peduli merupakan program Indosat dalam memberikan bantuan
tanggap darurat bagi korban bencana dan juga kegiatan pembinaan komunitas di
daerah yang rawan bencana. Program Indosat peduli ini terwujud dalam berbagai
aktivitas antara lain:
Bantuan senilai lebih dari Rp 2 Milyar tersebut terdiri dari bantuan uang
tunai senilai Rp 500 juta yang diserahkan kepada Palang Merah Indonesia
(PMI) Sumatera Barat, bantuan senilai Rp 400 juta berupa barang-barang
sesuai kebutuhan di lokasi bencana diserahkan dan disalurkan melalui
Satkorlak Sumatera Barat, bantuan berupa 200 unit StarOne dengan pulsa bagi
para relawan, Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit, fasilitas kesehatan cuma-
cuma melalui Mobil Klinik Keliling Indosat, posko telekomunikasi yang
menyediakan fasilitas telekomunikasi gratis di 5 posko/titik, serta program
layanan bagi pelanggan IM3 dan Mentari berupa perpanjangan masa aktif,
bonus 60 SMS dan 60 menit percakapan.
Indosat juga mengajak para pelanggannya untuk turut berpartisipasi
memberikan kepedulian kepada para korban gempa melalui SMS Donasi
peduli bencana Tasikmalaya dan Sumatera Barat. Jumlah donasi yang
terkumpul untuk program ini adalah Rp 21.802.365,- (untuk gempa di
Tasikmalaya) dan Rp 995.300.460,- (untuk gempa di Padang) dan keseluruhan
donasi tersebut sudah dialokasikan kepada Komunitas Postel untuk
pembangunan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan di kedua
wilayah tersebut.
H. Pengaruh CSR bagi perusahaan
Penerapan CSR dipandang sebagai sebuah keharusan. CSR bukan saja sebagai
tanggung jawab, tetapi juga sebuah kewajiban. CSR adalah suatu peran bisnis dan
harus menjadi bagian dari kebijakan bisnis. Maka, bisnis tidak hanya mengurus
permasalahan laba, tapi juga sebagai sebuah institusi pembelajaran. Bisnis harus
mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan.
Citra perusahaan yang buruk, yang sering dimunculkan di media massa. Jelas
tidak mendukung kelancaran operasional perusahaan dan bersifat kontra-produktif
terhadap upaya peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kini semakin diakui
bahwa perusahaan, sebagai pelaku bisnis, tidak akan bisa terus berkembang, jika
menutup mata atau tak mau tahu dengan situasi dan kondisi lingkungan sosial tempat
ia hidup.
I. Pengaruh CSR bagi Masyarakat
CSR diadopsi agar menjadi penawar kesan dan persepsi buruk dalam
perusahaan yang terlanjur terbentuk dalam pikiran masyarakat. Dalam persepsi
masyarakat pada saat itu pengusaha di citrakan sebagai pemburu rente yang
menghalalkan segala cara temasuk tidak peduli pada dampak kemiskinan dan
kerusakan lingkungan. Namun dalam program Indosat ini sangat bagi masyarakat
karena program CSR Indosat diimplementasikan dengan berdasarkan pada prinsip-
prinsip integritas, akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas
yang terumcmm25kln nkhkur. Program ini lumayan menguntungkan karena program
ini program social.
1) Dua sekolah dasar unggulan untuk masyarakat Nangroe Aceh Darussalam
Sebagai kelanjutan dari berbagai program bantuan tanggap darurat bagi para
korban bencana nasional tsunami, Indosat juga menyelenggarakan program
bantuan jangka panjang dalam rangka menciptakan masa depan yang lebih baik
bagi anak-anak Aceh berupa pendirian dua sekolah dasar di Aceh,yaitu:
Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar
Ini adalah implementasi komitmen bantuan jangka panjang Indosat bagi
generasi muda Aceh atas meningkatnya minat siswa terhadap aktifitas belajar
mengajar, dan juga sebagai perwujudan atas komunitas masyarakat yang
berkualitas baik secara pendidikan, mental, dan spiritual (akhlak). Ibu Imas selaku
PJ Kurikulum SDIT Nurul Fikri di Aceh Besar mengatakan,“Sekolah ini
memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan sumbangsih berupa
ilmu & ketrampilan bagi masyarakat Aceh”.
2) Program BEASISWA
Hingga saat ini Indosat telah memberikan bantuan beasiswa pendidikan
kepada 184 mahasiswa/i yang kurang mampu dari 15 perguruan tinggi. Adapun
kriteria penerima beasiswa ini adalah, mahasiswa yang aktif berorganisasi, dengan
IPK >= 3.0, membutuhkan biaya pendidikan, serta bebas narkoba. Indosat juga
memberikan beasiswa kepada Duta Belia, yaitu team siswa pelajar yang
merupakan anggota dari eks. Paskibraka, para juara olimpiade science (Fisika,
Kimia, Biologi, dan Matematika), duta asean, duta pesantren, pelajar teladan dan
seminari.
3) Peningkatan Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium Serta Peningkatan Kecerdasan Matematika
Dalam upayanya meningkatkan kemampuan dan kompetensi para guru IPA
dan Matematika, Indosat berkerjasama dengan tiga universitas di Sumatera Barat,
yakni: Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta, dan Universitas Negeri
Padang, mengadakan program “Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan
Pemanfaatan Laboratorium serta Peningkatan Kecerdasan Matematika”. Program
yang telah berjalan selama dua tahun ini ternyata mendapat respon yang cukup
baik, terlihat dari tingginnya jumlah peserta yang mengikuti program ini.
“Diharapkan program ini dapat meningkatkan penguasaan guru terhadap fasilitas
laboratorium dan membuat IPA dan Matematika menjadi pelajaran yang menarik
& ditunggu-tunggu siswa”, ujar Prof. Yunazar M berpendapat mengenai program
ini.
4) Bantuan Panahan Yunior
Indosat turut mendukung pembinaan olahraga panahan bagi siswa tingkat
dasar dan menengah di 11 propinsi dan pembinaan bagi para atlet yunior
PERPANI. Pembinaan tersebut meliputi penyelenggaraan alat-alat olahraga
panahan, pelaksanaan pelatihan yang berkesinambungan, penyelenggaraan event
kejuaraan, dan biaya operasional. Selain itu program ini juga bertujuan untuk
membentuk olahragawan muda yang berbakat untuk berkontribusi di olahraga
panahan.
Tidak itu saja, Indosat juga turut memberikan dukungan bagi KONI untuk
pengadaan system informasi yang baik dan akurat, baik untuk kebutuhan internal
maupun eksternal. Dukungan yang diberikan secara terintegrasi tersebut tidak
hanya terbatas dalam hal system informasi, namun berkembang hingga distribusi
informasi dan program melalui SMS (content provider).
J. Indosat Raih The Best CSR Award
Dengan adanya program CSR Indosat mendapat pengakuan sebagai the best
CSR award dalam ajang indosat cellular Award (ICA)2012. Penghargaan yang diterima
oleh Chief Corporate Services Officer Indosat, Indar Atmanto ini dianugerahkan ICA 2012
bagi program-program CSR yang telah diimplementasikan operator telekomunikasi yang
memiliki nilai kemanusiaan dan ketepatgunaan yang tinggi, karena dapat memberikan
manfaat bagi lingkungan sekitar dan seluruh masyarakat Indonesia.Diharapkan penghargaan
ini menjadi pemacu semangat untuk selalu memberikan yang terbaik, karena yakin
keberhasilan dan keberlangsungan bisnis perusahaan juga berkat dukungan seluruh pemangku
kepentingan, termasuk seluruh masyarakat Indonesia. Program-program CSR Indosat
difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan, serta mendukung berbagai kegiatan sosial
masyarakat lainnya,serta Indosat juga mengadakan CSR yg berbasis Wireless and
Application Contest (IWIC) 2006 – 2011 IWIC adalah inisiatif untuk mempromosikan
inovasi di kalangan generasi muda dalam bidang aplikasi wireless yang bermanfaat secara
praktis bagi kegiatan bisnis, pendidikan dan kehidupan sosial. Sejak dimulai pada tahun 2006,
kompetisi IWIC telah menghasilkan hampir 2.000 proposal aplikasi wireless, yang
dikembangkan lebih lanjut oleh Indosat menjadi aplikasi praktis dan berguna bagi
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
CSR bisa dikatakan komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk
berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya
meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan
masyarakat luas pada umumnya
Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh
perusahaan di Indonesia, yaitu:
1. Keterlibatan langsung
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
3. Bermitra dengan pihak lain
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium
Bisnis harus mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan sekitar. Ada enam
kecenderungan utama, yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu :
Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin;
Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya;
Makin mengemukanya arti kesinambungan;
Makin gencar sorotan kritis dan resistensi publik, bahkan bersifat anti perusahaan.
Tren ke arah transparansi;
Harapan terwujudnya kehidupan lebih baik dan manusiawi pada era millennium baru.