Download - Daftar Masalah keperawatan Post Op BPH
C. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALAH PARAF
DITEMUKAN TERATASI
1. Nyeri akut b/d terputusnya
kontinuitas jaringan kulit, ditandai
dengan :
Ds : Klien mengatakan nyeri di
bagian luka post operasi,
pasien mengatakan nyeri di
bagian luka post op.
P : Nyeri ketika bergerak dan
bila bagian simpis ditekan
dan di bagian luka post
operasi
Q : Seperti ditusuk- tusuk
R : Di bagian abdomen bawah
kanan tepatnya di bagian
30-07-15
66
luka post operasi bagian
luka post operasi
S : sedang (4-6)
T : Hilang timbul
Do : Pasien tampak meringis
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak lemas
TD : 130/90 mmhg
N : 90 x/m
RR : 28 x/m
T : Afebris
Pada pengkajian post operasi H+0
2. Insomnia berhubungan dengan
ketidaknyamanan fisik (nyeri akut),
ditandai dengan :
Ds : - Pasien mengatakan sulit
untuk tidur , baik itu tidur
siang atau bahkan malam.
31-07-15 01-08-15
67
- pasien mengatakan kepala
terasa sangat pusing hingga
tidak bisa tidur sama sekali.
Do : - pasien tampak lemah
- tampak lingkaran hitam di
sekitar mata paien
- pasien tampak gelisah
3. Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan kulit ditandai
dengan :
Ds : - pasien mengatakan kondisi
balutan luka post operasi
dalam keadaan yang belum
dibersihkan dan diganti
01-07-15
68
4.
balutan.
Do : - balutan luka tampak basah,
kondisi balutann tampak
berwarna kecoklatan .
Hambatan Mobilitas di tempat tidur
berhubungan dengan nyeri post
operasi prostatektomy,ditandai
dengan :
Ds : Pasien mengatakan nyeri
dibagian luka post operasi
sehingga sulit beraktivitas
terutama mobilisasi di tempat
tidur
Px tampak meringis bila
bergerak di tempat tidur,
tampak di bantu keluarganya
untuk memposisikan
tubuhnya.
69
Do : Pasien tampak meringis bila
di posisikan mirng kanan/kiri
Pasien tampak dibantu oleh
keluarganya bila ingin duduk
atau miring kanan kiri
D. INTERVENSI KEPERAWATAN.
NO DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
1. Nyeri akut b/d terputusnya
kontinuitas jaringan kulit,
ditandai dengan :
Ds : Klien mengatakan nyeri
di bagian luka post
Pain Level
Pain Control
Comfort Level
Setelah dilakukan intervensi
GUIDANCE
1. Minta pasien untuk menilai
nyeri atau ketidaknyamanan
pada skala 0-10
2. Lakukan pengkajian nyeri
1. mempertahankan
pola eliminasi yang
optimum
2. Memfasilitasi
pasien agar mampu
70
operasi, pasien
mengatakan nyeri di
bagian luka post op.
P : Nyeri ketika bergerak
dan bila bagian simpis
ditekan dan di bagian
luka post operasi
Q : Seperti ditusuk-
tusuk
R : Di bagian abdomen
bawah kanan tepatnya
di bagian luka post
operasi bagian luka
post operasi
S : sedang (4-6)
T : Hilang timbul
Do : Pasien tampak meringis
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak lemas
keperawatan selama 3x 24
jam , diharapkan, Nyeri akut
b/d peningkatan lumen urethra
teratasi dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
1. Mampu Mengontrol nyeri
(mengetahui penyebab
nyeri dan mampu
menggunakan teknik
nonfarmakologis untuk
menangani nyeri)
2. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan teknik
managemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
4. menyatakan rasa nyaman
yang komprehensif meliputi
lokasi, karakter, awitan,
durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
SUPPORT
1. Bantu pasien
mengidentifikasi tindakan
kenyamanan yang
efektif,seperti distraksi,
relaksasi,dan komprs hangat
dingin
2. lakukan perubahan posisi,
masase punggung dan
relaksasi.
3. Ganti linen tempat tidur bila
perlu
4. Bantu pasien untuk lebih
fokus pada aktivitas dan
bukan pada nyeri dan rasa
mengeluarkan
urinnya dengan
normal
3. Memberikan pasien
rasa nyaman
terutama ketika
hendak berkemih
4. Pencegahan
komplikasi dan
juga mengatasi
gangguan berkemih
secara
farmakologis.
71
TD : 130/90 mmhg
N : 90 x/m
RR : 28 x/m
T : Afebris
Pada pengkajian post operasi
H+0
ketika nyeri berkurang tidak nyamannya..
TEACHING
1. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis (misalnya
umpan balik, relaksasi, Tens,
hipnosis, imajinasi
terbimbing, terapi musik,
distraksi, TAK, dan juga
kompres hangat dan juga
dingin
Dev. Environtment
1. Ciptakan lingkungan yang
aman dan juga nyaman
Colaborativ
1. Kelola nyeri pasca bedah
awal dengan pemberian opiat
trapi analgetik terjadwal.
2. Insomnia berhubungan dengan Kesejahteraan personal GUIDANCE 1. memfasilitasisi siklus
72
ketidaknyamanan fisik (nyeri
akut), ditandai dengan :
Ds : - Pasien mengatakan sulit
untuk tidur , baik itu
tidur siang atau bahkan
malam.
- pasien mengatakan
kepala terasa sangat
pusing hingga tidak
bisa tidur sama sekali.
Do : - pasien tampak lemah
- tampak lingkaran hitam
di sekitar mata paien
- pasien tampak gelisah
-
Tidur berkualitas
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 1 x 24 jam
, Insomnia berhubungan
dengan ketidaknyamanan fisik
(nyeri akut), dengan kriteria
hasil sebagai berikut
1. Pasien yang
memperlihatkan tidur yang
dibuktikan oleh indikator
sebagai berikut :
(jumlah jam tidur
setidaknya 7-8 jam di
malam hari untuk orang
dewasa
2. Memiliki TTV dalam
rentang normal
3. pola kualitas dan rutinitas
1. pantau pola tidur pasien dan
catat hubungan faktor faktor
fisik yang mempengaruhi
kulaitas tidur (apnea,
sumbatan jalan nafas,
nyeri/ketidaknyamanan dan
sering berkemih dan faktor
psikologis misalnya
ketakutan atau ansietas yang
dapat mengganggu pola
tidurnya
SUPPORT
1. bantu pasien untuk
membatasi tiidur di siang
hari dan memberikan
aktivitas yang membuat
pasien tetap terjaga
2. berikan atau lakuakn
tindakan kenyamanan seperti
tidur yang terjaga dan
teratur
2. meningkatkan rasa
nyaman dengan cara
merelakskan otot-otot
yang kaku
3. membantu pasien untuk
beradaptasi dengan
dengan persepsi stressor
4. meningkatkan
kemampuan pasien dan
juga keluarga agar
mampu meningkatkan
kualitas tidurnya
5. mengatasi insomnia
secara farmakologis
73
tidur yang baik
4. perasaan segar setelah
bangun tidur
5. terbangun di waktu yang
sesuai
masase, pengaturan posisi
dan juga sentuhan efektif.
TEACHING
1. Ajarkan pasein untuk
mebghindari makanan atau
minuman yang dapat
menggaggu kulitas tidur
DEV. ENVIRONTMENT
1. Ciptakan lingkungan yang
aman dan juga nyaman seperi
hindari suara keras dan
penggunaan lampu di ssaat
tidur.
74
COLABORATION
1. Diskusikan dengan dokter .
Tentang perlunya menijau
program pengobatan jika
berpengaruh pada pola tidur
2. Dukung penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung
supressor fase tidur rem .
3 Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas
jaringan kulit ditandai dengan :
Ds : - pasien mengatakan
kondisi balutan luka
post operasi dalam
keadaan yang belum
- respon alergi setempat
- akses hemodialisis
- integritas jaringan, membran
mukosa kulit.
- penyembuhan luka : primer
- penyembuhan luka :
sekunder
Guidence :
1. Kaji luka terhadap
karakteristik seperti lokasi,
luas, kedalaman
2. kaji adanya kemerahan,
bengkak, atau tanda-tanda
defisiensi atau eviserasi pada
1. kelembaban alas tidur
dapat memicu
kerusakann jaringan kulit
2. pencegahan komplikasi
luka dan meningkatkan
proses penyembuhan
3. pencegahan resiko
75
dibersihkan dan diganti
balutan.
Do : - balutan luka tampak
basah, kondisi balutann
tampak berwarna
kecoklatan .
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 3x 24
jam , diharapkan Kerusakan
integritas kulit berhubungan
dengan terputusnya kontinuitas
jaringan kulit dengan kriteria
hasil sebagai berikut :
Menunjukkan integritas
jaringan kulit dan memebran
mukosa yang dibuktikan
dengan indikator sebagai
berikut :
Menunjukkan penyembuhan
luka primer yang dibuktikan
oleh indikator : penyatuan
kulit, penyatuan ujung luka,
dan pembentukkan jaringan
parut.
menunjukkan penyembuhan
area insisi
3. inspeksi luka pada setiap
penggantian balutan
4. kaji ada atau tidaknya
perluasan luka ke jaringan
dibawah kulit .
Support :
1. lakukan perawatan luka atau
perawatan kulit secara rutin,
menggunakan prinsip steril
seperti :
- gunakan sarung tangan
disposibble atau steril bila
perlu
- bersihkan area insisi dari
bersih ke kotot
menggunaan 1 kasa sekali
infeksi yang mungkin
terjadi
76
luka sekunderyang dibuktikan
dengan indikator sebagai
berikut : granulasi,
pembentukan jaringan parut,
penyusutan luka
uasapan
2. lindungi pasien dari
kontaminasi feses atau urin
Teaching :
1. ajarkan perawatan luka insisi
pembedahan, termasuk tanda
dan gejala infeksi, cara
mempertahankan luka insisi
tetap kering saat mandi.
development dan environment
1. ciptakan lingkungan yang
bersih dan tempat tidur yang
kering
Colaboration :
1. konsultasi ke ahli gizi dalam
77
4. . Hambatan Mobilitas di tempat
tidur berhubungan dengan nyeri
post operasi
prostatektomy,ditandai
dengan :
Ds : Pasien mengatakan nyeri
dibagian luka post
operasi sehingga sulit
beraktivitas terutama
mobilisasi di tempat tidur
Px tampak meringis
bila bergerak di tempat
tidur, tampak di bantu
keluarganya untuk
memposisikan tubuhnya.
Pengaturan posisi : Kemaun
sendiri
Performa mekanika tubuh
Gerakan terkoordinasi
Dampak mobilitas :psikologi
Pergerakan sendi aktif
Pergerakan sendi pasif
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 2 x 24 jam
,diharapkan Hambatan
Mobilitas di tempat tidur
berhubungan dengan nyeri post
pemberian makanan yang
tinggi protein mineral, kalori
dan juga vitamin.
Guidance
1. Lakukan pengkajian mobilitas
secara terus menerus
2. Kaji tingkat kesadaran pasien
3. Kaji kekuartan otot dan juga
mobilitas sendi
Support
1. Berikan penguatan positif
selama aktivitas
2. Berikan laitah rom aktif dan
juga pasif
3. Lakukan tindakan
pengendalian nyeri sebelum
1. Mengetahui kemampuan
atau tingkat mobilitas
pasien
2. Mengetahui tingkat
kekuatan otot dan sendi
pasien
3. Meningkatkan koping
pasien untuk beraktifitas
4. Menguatkan atau
mencegah kelemahan
78
Do : Pasien tampak meringis
bila di posisikan mirng
kanan/kiri
Pasien tampak dibantu
oleh keluarganya bila
ingin duduk atau miring
kanan kiri
operasi prostatektomy teratasi
dengan kriteria hasil :
- Mencapai mobilitas di
tempat tidur yang
dibuktikan oleh pengaturan
posisi tubuh, kemauan
sendiri, performa mekanika
tubuh, gerakan
terkoordinasi dan mobilitas
yang memuaskan
memulai latihan fisik
Teaching
Ajarkan pasien teknik
pengendalian nyeri sebelum
memulai latihan fisik
Dev. Environtmen
Ciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman
Colaborasi
Gunakan ahli terapi fisik sebagai
sumber dalam penyusunan
rencana untuk meningkatkan
mobilitas di tempat tidur.
tonus otot
5. Managemen nyeri untuk
mepermudah intervensi
6. Meningkatkan
kemampuan pasien
terutama dalam hal
pengendalian nyeri
sebelum mobilisasi.
79
E. CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI
HARI PERTAMA
NO
TANGGAL
DAN JAM CATATAN KEPERAWATAN
CATATAN
PERKEMBANGAN DAN
EVALUASI
PARAF
80
DX 1. 30-07-15
08.00-10..00
1. Mengkaji pola nyeri pasien,durasi, dan juga
karakteristiknya,
R/ Nyeri Pasien hilang timbul,muncul ketika
pasien bergerak di tempat tidur, durasi 5-10
menit dan seperti ditusuk tusuk
2. Mengobservasi TTV pasien
R/
TD : 150/90 mmhg
N : 90x/menit
S : Afebris, akral teraba dingin
RR : 25 x/menit
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan
latihan nafas dalam
R/ Pasien mengikuti instruksi, pasien
tampak lebih tenang setelah latihan nafas
dalam
4. Menginstruksikan kepada pengunjng untuk
S = Pasien mengatakan masih
merasa nyeri di bagian
abdomen tepatnya luka
post operasi
P : Nyeri ketika bergerak di
tempat tidur
Q : Seperti di tusuk –tusuk
R : Dibagian luka post
operasi dan bagian meatus
urethra
S : Sedang ( 4-6)
T : Hilang timbul
O = Pasien tampak meringis bila
bergerak di tempat tidur
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak lemas
A = Masalah belum teratasi.
P = Intervensi 1,2,3,,5
81
tidak memadati ruangan perawatan
R/ Pengunjung mengikuti dan meninggalkan
ruangan
5. Pasien diberikan injeksi
Dexametason 2 x 1 amp (5 mg)
Terapi Rl 20 Tpm
Tranexid 3x1 amp (50mg)
Hasil kolaborasi dengan dokter
dilanjutkan
DX 2. 30-07-15
08.00-10.00
1. melakukan perawatan luka rutin setiap pagi,
meliputi penggantian balutan setiap pagi,
membersihkan daerah insisi dengan teknik
streril, dan pwmberian salf.
R/ keadaan luka bersih , tidak tampak tanda
dan gejala infeksi
2. Mengganti laken setiap laken kotor dan bila
terkena urine atau darah pasien.
R/ pasien merasa nyaman, laken tampak
bersih
3. Menginstruksikan klien dan juga keluarga
S = Pasien mengatakan Balutan
luka dalam keadaan bersih
O = balutan luka tampak bersih
dan laken tampak bersih.
A = masalah teratasi sebagian
P = Intervensi 1,2, dilanjutkan
ditambah dengan mengkaji
kondisi luka paada H+2
Operasi
82
untuk menjada daerah balutan luka dan
sekitar luka tetap kering dan juga bersih dan
tidak tertekan
R/ Keluarga dan pasien paham dan mengikuti
instruksi.
DX 3 30-07-15
08.00-10.00
1.Mengkaji pola tidur pasien, dan mengkaji
faktor-faktor fisik penyebab sulit tidur
R/pasien tidak dapat tidur sama sekali
semenjak H+0 post operasi dikarenakan nyeri
sering timbul
2. Memberikan pasien pijatan di bahu dan juga
tangan kaki, serta pengaturan posisi yang
nyaman.
R/ pasien tampak rileks dan lebih tenang..
3. Menganjurkan pasien untuk tidak minum
kopi
R/pasien mengikuti
4. Menginstruksikan pengunjung untuk tidak
S = Pasien mengatakan tidak
dapat tidur sama sekali
semenjak H+0 post operasi
dikarenakan nyeri sering
timbul
O = Pasien tampaak lemah
Wajah pasien tampak tidak
segar
Tampak lingkaran hitam di
sekitar kantung mata pasien
A = Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi 1, 2, , dilanjutkan
83
DX
4. .
30-07-15
08.00-10.00
emmadati ruangan ketika jam istirahat pasien
R/ pengunjung meninggalkan ruangan.
1. Melatih rom aktif dan pasif
R/ Pasien merespon dengan baik , namun
masih tampak lemah pada tangan dan
terutama kaki
2. Membantu pasien untuk memposisikan
miring kanan dan kiri
R/ Pasien menolak diposisikan miring kanan
kiri, karena masih merasa nyeri
3. Mengajarkan keluarga pasien untuk
memposisikan secara baik dan juga benar
R/ keluarga pasien masih tampak kebingungan
S : Pasien mengatakan ingin
miring kanan dan juga kiri
namun kesulitan
dikarenakan nyeri yang
timbul ketika pasien
mobilisasi di tempat tidur.
O : Pasien tampak gelisah
terutama untuk miring
kanan dan juga kiri.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1,2,3 lanjut
ditambah dengan
pengkajian tingkat mobilitas
pasien.
84
HARI KEDUA
NOTANGGAL
DAN JAMCATATAN KEPERAWATAN
CATATANG
PERKEMBANGAN DAN
EVALUASI
PARAF
DX 1. 31-07-15
08.00-10.00
1. Mengkaji pola nyeri pasien,durasi, dan juga
karakteristiknya,
R/ Nyeri Pasien hilang timbul,muncul ketika
pasien bergerak di tempat tidur, durasi 5 menit
dan seperti ditusuk tusuk
2. Mengobservasi TTV pasien
R/
TD : 140/90 mmhg
N : 90x/menit
S : Afebris, akral teraba hangat
RR : 20 x/menit
3. Pasien diberikan injeksi
Dexametason 2 x 1 amp (5 mg)
S = Pasien mengatakan masih
merasa nyeri di bagian
abdomen tepatnya dibagian
luka post operasi
P : Nyeri ketika bergerak di
tempat tidur
Q : Seperti di tusuk –tusuk
R : Dibagian luka post operasi
dan bagian meatus urethra
S : Sedang ( 4-6)
T : Hilang timbul
O = Pasien tampak meringis bila
85
Terapi Rl 20 Tpm
Tranexid 3x1 amp (50mg)
Hasil kolaborasi dengan dokter
bergerak di tempat tidur
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak lemas
A = Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi 1,2, 3 dilanjutkan
DX 2. 31-07-15
08.00-10.00
1. Mengkaji kondisi luka psien
R/ Kondisi luka dalam keadaan bersih, tidak
tampak perdarahan lagi, masih terdapat nyeri
tekan pada luka post operasi, tidak tampak
tanda dan gejala infeksi.
2. Melakukan perawatan luka rutin setiap pagi,
meliputi penggantian balutan setiap pagi,
membersihkan daerah insisi dengan teknik
streril, dan pwmberian salf.
R/ keadaan luka bersih , tidak tampak tanda
dan gejala infeksi
3. Mengganti laken setiap laken kotor dan bila
terkena urine atau darah pasien.
S = Pasien mengatakan Balutan
luka dalam keadaan bersih
O = balutan luka tampak bersih
dan laken tampak bersih.
Tidak terdapat tanda dan
gejala terjadinya infeksi.
A = masalah teratasi sebagian
P = Intervensi 1,2, dilanjutkan
86
R/ pasien merasa nyaman, laken tampak bersih
DX 3.
DX 4
31-07-15
08.00-10.00
31-07-15
08.00- 10.00
1. Mengkaji pola tidur pasien, dan mengkaji
faktor-faktor fisik penyebab sulit tidur
R/pasien sudah dapat tidur, namun hanya
sebentar, sering terbangun karenakan nyeri
sering timbul
2. Memberikan pasien pijatan di bahu dan juga
tangan kaki, serta pengaturan posisi yang
nyaman.
R/ pasien tampak rileks dan lebih tenang..
1. Mengkaji tingkat mobilitas pasien
R/ Pasien tampak sudah bisa melakukan
geraka ringan miring kanan/kiri namun masih
tetap dibantu oleh keluarganya
2. Melatih rom aktif dan pasif
R/ Pasien merespon dengan baik , namun
masih tampak lemah padaa tangan dan
S = Keluarga pasien
mengatakan pasien sudah
mulai bisa tidur di malam
hari namun hanya 3-4 jam
saja
O = Pasien tampaak lemah
Wajah pasien tampak lebih
segar dari hari kemarin
Masih Tampak lingkaran
hitam di sekitar kantung mata
pasien
A = Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi 1, 2, , dilanjutkan
S : Pasien Mengatakan sudah
mulai bisa miring kanan/kiri,
nyeri pasien sudah mulai
berkurang ketika di reposisi
87
terutama kaki
3. Membantu pasien untuk memposisikan
miring kanan dan kiri
R/ Pasien mau di posisikan miring kanan kiri,
tampak lebih rileks dari hari kemarin
4. Mengajarkan keluarga pasien untuk
memposisikan secara baik dan juga benar
R/ pasien merasa nyaman dan rileks bila di
posisikan ke posisi semi fowler, keluarga
memposisikan dengan baik dn benar
O : Pasien tampak sudah lebih
tenang
Pasien masih tampak di bantu
oleh keluarganya untuk
mereposisi
Mobilisasi terutama duduk
masih t ampak kesulitan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
HARI KETIGA
NO TANGGAL
DAN JAM
CATATAN KEPERAWATAN CATATANG
PERKEMBANGAN DAN
PARAF
88
EVALUASI
DX 1. 01-08-15
08.00-10.00
1. Mengkaji pola nyeri pasien,durasi, dan juga
karakteristiknya,
R/ Nyeri Pasien hilang timbul namun
kualitas nyeri sudah mulai bekurang,
muncul hanya bila px bergerak tiba-tiba ,
durasi 2 menit dan seperti tumpul
2. Mengobservasi TTV pasien
R/
TD : 130/80 mmhg
N : 80x/menit
S : Afebris
RR : 20 x/menit
3. Pasien diberikan injeksi
Dexametason 2 x 1 amp (5 mg)
Terapi Rl 20 Tpm
Tranexid 3x1 amp (50mg)
Hasil kolaborasi dengan dokter
S = Pasien mengatakan nyeriu
sudah mulai berkurang,
muncul hanya bila px
bergerak tiba-tiba
P : Nyeri ketika bergerak
tiba-tiba di tempat tidur
Q : tumpul
R : Dibagian luka post
operasi dan bagian
meatus urethra
S : Sedang ( 3-4)
T : Hilang timbul
O = Pasien tampak lebih
tenang, namun masih
tampak wajah meringis
bila memposisikan ke
posisi duduk
89
A = Masalah teratasi
sebagian
P = Intervensi 1,2, 3
dilanjutkan
DX 2 01-08-15
08.00-10.00
1. Mengkaji kondisi luka psien
R/ Kondisi luka dalam keadaan bersih, tidak
tampak perdarahan lagi, masih terdapat
nyeri tekan pada luka post operasi, tidak
tampak tanda dan gejala infeksi.
2. Melakukan perawatan luka rutin setiap pagi,
meliputi penggantian balutan setiap pagi,
membersihkan daerah insisi dengan teknik
streril, dan pemberian salf.
R/ keadaan luka bersih , tidak tampak tanda
dan gejala infeksi
S Pasien mengatakan Balutan
luka dalam keadaan
bersih
O = balutan luka tampak
bersih dan laken tampak
bersih. Tidak terdapat
tanda dan gejala
terjadinya infeksi.
A = masalah teratasi sebagian
P = Intervensi 1,2, dilanjutkan
90
DX3
DX 4
01-08-15
08.00-10.00
01-08-15
1. Mengkaji pola tidur pasien, dan mengkaji
faktor-faktor fisik penyebab sulit tidur
R/ pasien sudah dapat tidur, lebih lama dari
hari kemarin , nyeri sudah mulai berkurang
2. Memberikan pasien pijatan di bahu dan juga
tangan kaki, serta pengaturan posisi yang
nyaman.
R/ pasien tampak rileks dan lebih tenang.
S = Keluarga pasien
mengatakan pasien sudah
mulai bisa tidur di malam
hari,4-5 jam
O = Pasien tampak lebih segar
Wajah pasien tampak lebih
segar dari hari kemarin
lingkaran hitam di sekitar
kantung mata pasien
mulai berkurang
A = Masalah teratasi
sebagian
P = Intervensi dihentikan
91
08.00-10.00
1. Mengkaji tingkat mobilitas pasien
R/ Pasien tampak sudah bisa melakukan
geraka ringan miring kanan/kiri namun
masih tetap dibantu oleh keluarganya
2. Melatih rom aktif dan pasif
R/ Pasien merespon dengan baik , namun
masih tampak lemah padaa tangan dan
terutama kaki
3. Membantu pasien untuk memposisikan
miring kanan dan kiri
R/ Pasien mau di posisikan miring kanan
kiri, tampak lebih rileks dari hari kemarin
P : Pasien Mengatakan sudah
mulai bisa miring
kanan/kiri, nyeri pasien
sudah mulai berkurang
ketika di reposisi
O : Pasien tampak sudah
lebih tenang
Pasien masih tampak di
bantu oleh
keluarganya untuk
mereposisi
Mobilisasi terutama duduk
masih tampak kesulitan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 3 dilanjutkan
92