dalam
Puisi “SAJAK ANAK MUDA”
Karya W.S. Rendra
RIA YUSNITA NIM 1108056022
SSaajjaakk AAnnaakk MMuuddaa
KKiitt aa aaddaallaahh aannggkkaatt aann ggaaggaapp yyaanngg dd iippee rraannaakkkkaann oo lleehh aannggkkaatt aann tt aakkaabbuurr
KKiitt aa kkuurraanngg ppeennddiidd iikkaann rree ssmmii dd ii ddaallaamm hhaa ll kkeeaaddiillaann,,
kkaarreennaa tt iiddaakk dd iiaajjaarrkkaann bbee rrppoo lliitt iikk.. ddaann tt iiddaakk dd iiaajjaarr ddaassaarr iillmmuu hhuukkuumm
KKiitt aa mmee lliihhaatt kkaabbuurr pprriibbaaddii oorraanngg
kkaarreennaa tt iiddaakk dd iiaajjaarrkkaann kkeebbaatt iinnaann aatt aauu iillmmuu jjiiww aa.. KKiitt aa tt iiddaakk mmeennggee rrtt ii uurraaiiaann pp iikkiirr aann lluurruuss,, kkaarreennaa tt iiddaakk dd iiaajjaarr ff ii llssaaff aatt aatt aauu llooggiikkaa..
AAppaakkaahh kkiitt aa tt iiddaakk dd iimmaakkssuudd UUnnttuukk mmeennggee rrtt ii iitt uu sseemmuuaa??
AAppaakkaahh kkiitt aa hhaannyyaa dd iippee rrssiiaappkkaann UUnnttuukk mmeennjjaaddii aallaatt ssaajjaa??
IInnii llaahh ggaammbbaarraann rraatt aa--rraatt aa PPeemmuuddaa tt aammaatt aann SS..LL..AA ..,,
PPeemmuuddaa mmeennjjee llaanngg ddeeww aassaa
DDaassaarr ppeennddiidd iikkaann kkiitt aa aaddaallaahh kkeeppaatt uuhhaann BBuukkaann ppee rrttuukkaarraann pp iikkiirr aann..
IIllmmuu sseekkoo llaahh aaddaallaahh ii llmmuu hhaaffaallaann,,
DDaann bbuukkaann iillmmuu llaatt iihhaann mmeenngguurraaiikkaann..
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis yang menitikberatkan pada bahasa figuratif dan menggunakan kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Si tumorang, 1980:10)
1
DDaassaarr kkeeaaddii llaann dd ii ddaallaamm ppee rrggaauullaann,, SSee rrtt aa ppeennggeett aahhuuaann aakkaann kkee llaakkuuaann mmaannuussiiaa,,
SSeebbaaggaaii kkee lloommppookk aatt aauu sseebbaaggaaii pprriibbaaddii TT iiddaakk dd iiaannggggaapp sseebbaaggaaii iillmmuu yyaanngg ppee rrlluu dd iikkaajjii ddaann dd iiuujj ii..
KKeennyyaatt aaaann dd ii dduunniiaa mmeennjjaaddii rreemmaanngg--rreemmaanngg
GGee jjaallaa--ggee jjaa llaa yyaanngg mmuunnccuull jjaadd ii llaa lluu llaa llaanngg TT iiddaakk bb iissaa kkiitt aa hhuubbuunngg--hhuubbuunnggkkaann..
KKiitt aa mmaarraahh ppaaddaa dd iirrii sseennddiirr ii.. KKiitt aa sseebbaall ttee rrhhaaddaapp mmaassaa ddeeppaann..
LLaalluu aakkhhiirrnnyyaa,, MMeenniikkmmaatt ii mmaassaa bbooddoohh ddaann ssaanntt aaii
Di dalam kegagapan
Kita hanya bisa membeli dan memakai, Tanpa bisa mencipta
Kita tak bisa memimpin, Tetapi hanya bisa berkuasa
Persis seperti bapa-bapa kita
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan
Tanpa kegunaan Menjadi benalu di dahan
Gelap pandanganku gelap
Pendidikan tidak memberikan pencerahan Latihan-latihan tidak memberikan pekerjaan
Gelap, keluh kesahku gelap Orang yang hidup di dalam pengangguran
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tak bisa kita tafsirkan, Lebih enak kita lari dalam puisi ganja.
2
Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini? Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan Wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa kita harus terima hidup begini? Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
Dianggap sebagai orang terpelajar, Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan,
Dan bila ada tiran i yang merajalela ia diam tidak bicara
kerjanya hanya menyuntik saja
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
Dianggap sebagai bendera-bendera upacara, Sementara hukum dikhianati berulang kali
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi Dianggap bunga plastik,
Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di pusaran tatawarna Yang ajaib dan tidak terbaca
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan,
Dan bila luput Kita memukul dan mencakar
Ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap Yang diperanakkan oleh angkatan kurang ajar
Daya hidup telah diganti oleh nafsu Pencerahan telah diganti oleh pembatasan
Kita adalah angkatan yang berbahaya
(Rendra, 1977)
3
Macam-Macam Majas
Apa itu Majas ??? Majas adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Dalam penggunaannya, majas diciptakan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembicaranya.
Majas Perbandingan
- Majas Personifikasi - Majas Metafora - Majas Perumpamaan/
Simile - Majas Alegori
Majas Pertentangan
- Majas Hiperbola - Majas Litotes - Majas Ironi - Majas Oksimoron - Majas Paradoks - Majas Antitesis
Majas Pertautan
- Majas Metonimia - Majas Sinekdoke - Majas Eufemisme - Majas Alusio - Majas Elipsis - Majas Inversi
Majas Perulangan
- Majas Aliterasi - Majas Asonansi - Majas Paralelisme - Majas Kiasmus - Majas Repetisi - Majas Antanaklasis
4
kita adalah angkatan gagap
Kutipannya :
Ah, di dalam kemabukan Wajah berdarah
Aku terlihat sebagai bulan.
Adalah majas yang menyatakan sesuatu sebagai hal yang sebanding dengan hal lain yang sesungguhnya tidak sama. Metafora diungkapkan secara singkat dan padat tanpa menggunakan kata pembanding.
Penyair menggambarkan keresahan yang terjadi, sehingga hal
yang burukpun menjadi indah. Penyair mengajak kita untuk tetap berada pada
jalan yang benar dan menyelasaikan segala permasalahan dengan baik
sehingga kita dapat terhindar dari hal yang dapat menimbulkan keresahan
dalam diri kita.
5
Majas Metafora
Majas Simile (Perumpamaan)
Adalah majas yang memperbandingkan dua hal yang pada hakekatnya berbeda tetapi dianggap sama. Menggunakan kata pembanding : seperti, bagaikan, laksana, bak.
Bait 10 baris 6 :
Makna dalam bai t 1 baris 1 adalah :
”Mengiaskan seseorang yang tidak dapat berbicara dalam menghadapi sesuatu”.
Apakah kita persiapkan Untuk menjadi alat saja?
Sebuah pertanyaan yang diajukan penyair ya ???
Iyaaa….
Apakah dengan keadaan yang seperti ini kami hanya dapat menjadi alat seperti yang diinginkan oleh penguasa?. Penyair merasa tidak dapat berbuat apa-apa bahkan untuk berkreativitas dan berekspresi tidak diberi kesempatan, kita hanya menerima apa yang sudah ada.
6
Bait 12 baris 5:
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi Dianggap bunga plastik
Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi
Apa ya makna dalam bait puisi di atas?
Maknanya adalah
Penyair menggambarkan bahwa ilmu yang mereka terima tidak berguna, tidak berarti apa-apa, karena masih saja kita melihat adanya kebangkrutan dan banyak korupsi.
Dalam hal ini penyair mengajak kita untuk dapat memanfaatkan sebaik mungkin ilmu yang kita miliki agar dapat berguna bagi masyarakat dan bangsa.
Majas Erotesis Adalah majas yang berupa pertanyaan yang digunakan dalam tulisan atau pidato yang bertujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menuntut suatu jawaban.
DDaallaamm ppuuiissii ““SSaa jjaakk AAnnaakk MMuuddaa”” kkaarryyaa WW..SS .. RReennddrraa ddii aattaass,, ppeennyyaaiirr mmeenngguunnggkkaappkkaann ddaallaamm ppuuiissiinnyyaa bbaahhwwaa aaddaa yyaanngg kkuurraanngg ppaaddaa ppeennddiiddiikkaann ddii nneeggeerr ii kkiittaa,, yyaakknnii ppeennddiiddiikkaann ppoolliitt iikk,, ff iillssaaffaatt ,, ddaann llooggiikkaa,, yyaanngg mmeennyyeebbaabbkkaann ggeenneerraassii mmuuddaa kkiittaa mmeennjjaaddii ggeenneerraassii yyaanngg ggaaggaapp,, tt iiddaakk ppeerrnnaahh mmeennggeerrtt ii uurraaiiaann ppiikkiirraann lluurruuss,, ddaann hhaannyyaa ddiippeerrssiiaappkkaann uunnttuukk mmeennjjaaddii aallaatt bbeellaakkaa,, kkaarreennaa ppeennddiiddiikkaann tt iiddaakk ppeerrnnaahh mmeellaatt iihh bbeerrppiikkiirr ddaann bbeerrttuukkaarr ppiikkiirraann,, mmaakkaa yyaanngg ddiihhaassiillkkaann iiaallaahh ggeenneerraassii mmuuddaa yyaanngg ppaattuuhh,,ssaannttaaii,, ddaann mmaassaa bbooddoohh tteerrhhaaddaapp lliinnggkkuunnggaann ddaann mmaassaa ddeeppaannnnyyaa..
Bait 1 dan 2 :
Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur
Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik . dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair, pokok piki ran atau pokok persoalan
i tu begitu kuat dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama pengucapannya.
Selain belajar mencari majas, kita mencoba menganalisis temanya ya!
7
.
Mengapa kita harus terim a hidup begini? Seseorang berhak diberi ijazah dokter, Dianggap sebagai orang terpelajar,
Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan, Dan bila ada tirani yang m erajalela
ia diam tidak bicara kerjanya hanya m enyuntik saja
Bagaim ana? Apakah kita akan terus diam saja
Mahasiswa-m ahasiswa ilm u hukum Dianggap sebagai bendera-bendera upacara,
Sem entara hukum dikhianati berulang kali Mahasiswa-m ahasiswa ilm u ekonomi
Dianggap bunga plastik, Sem entara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
8
Kemudian pada kutipan bait puisi yang lain, penyair mengungkapkan bahwa para pemilik ilmu pengetahuan, para intelek muda, serta mahasiswa-mahasiswa yang tidak pernah siap menjadikan diri mereka sebagai solusi bagi negeri ini. Bahkan mereka menganggap bahwa merekalah masa depan bangsa. Namun tidak bisa berjuang membebaskan rakyat dari penderitaan. Dalam pikiran mereka, asal pintar dan cerdas, maka masalah pun dapat diselesaikan, sementara mereka tidak pernah tahu apa yang terjadi di sekitarnya.
Seperti terlihat pada kutipan berikut :
Dari uraian di atas, penyair mengungkapkan bahwa tidak ada relevansi antara pendidikan, lapangan kerja, dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat tidak membutuhkan orang-orang yang pandai atau terampil, tetapi manusia
yang peka akan keadaan masyarakat di sekitarnya dan mampu mengamalkan ilmunya untuk kepentingan seluruh masyarakat. Para intelek muda, seperti dokter, sarjana hokum, dan sarjana ekonomi, mereka hanya
menguasai spesialisnya untuk kepentingan dirinya sendiri. Namun tidak dapat mengamalkannya untuk masyarakat yang membutuhkannya.
Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa pada sekolah Katolik, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya adalah penari serimpi di keraton Surakarta.
BBeerrkkeennaallaann ddeennggaann ((AAllmm)) WW..SS.. RReennddrraa
9
Nama Pena:
WS Rendra
Nama Asal:
Willibrordus Surendra Broto Rendra
Nama Setelah Memeluk Islam:
Wahyu Sulaim an Rendra
Tempat Lahir: Solo, Jawa Tengah
Tanggal Lahir: 7 November 1935
Tanggal Meninggal Dunia : Kamis, 6 Agustus 2009 pukul 22.10 WIB di RS Mitra Keluarga, Depok
Gelaran: Si Burung Merak
Julukan si Burung Merak bermula ketika
Rendra dan sahabatnya dari Australia berlibur di Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta.
Di kandang merak Rendra melihat seekor merak jantan berbuntut indah
dikerubung i merak-merak betina. “Seperti itulah saya,” tutur Rendra spontan.
10
Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya itu. Ia memulai pendidikannya dari TK (1942) hingga menyelesaikan sekolah menengah atasnya, SMA (1952), di sekolah Katolik, St. Yosef di kota Solo. Setamat SMA Rendra pergi ke Jakarta dengan maksud bersekolah di Akademi Luar Negeri. Ternyata akademi tersebut telah ditutup. Lalu ia pergi ke Y ogyakarta dan masuk ke Fakultas Sastra, Universitas Gajah Mada. Walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya, tidak berarti ia berhenti untuk belajar. Pada tahun 1954 ia memperdalam pengetahuannya dalam bidang drama dan tari di Amerika, ia mendapat beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA). Ia juga mengikuti seminar tentang kesusastraan di Universitas Harvard atas undangan pemerintah setempat.
Sekembali dari Amerika , beliau mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada 1967 dan sekaligus menjadi pemimpinnya. Pada
perkembangannya, Bengkel Teater dipindahkan oleh Rendra ke Depok.
Karya-Karya W.S. Rendra: Drama
Orang-orang di Tikungan Jalan (1954) Bip Bop Rambaterata (Teater Mini Kata) Mastodon dan Burung Kondor (1972) Hamlet (terjemahan karya William Shakespeare) Macbeth (terjemahan karya William Shakespeare) Oedipus Sang Raja (terjemahan karya Sophokles) Odipus di Kolonus (terjemahan karya Sophokles) Antigone (terjemahan karya Sophokles) Kasidah Barzanji Kisah Perjuangan Suku Naga Puisi
Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta Blues untuk Bonnie Jangan Takut Ibu
Mencari Bapak Nyanyian Angsa
Pamphleten van een Dichter Pesan Pencopet kepada Pacarnya Potret Pembangunan Dalam Puisi
Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan) Rumpun Alang-alang
Sajak Seonggok Jagung Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api