Download - Dampak Negatif Hewan Transgenik
DAMPAK NEGATIF HEWAN TRANSGENIK
Masalah dampak lingkungan dari hewan transgenik telah menjadi subyek dari banyak
penelitian. Dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari hewan transgenik bergantung pada
fenotip mereka . Jika hewan tersebut memiliki fenotipe yang mampu bertahan pada kondisi
lingkungan tentunya akan adanya isu – isu mengenai dampaknya.
Hewan transgenik dapat dijadikan sebagai potensi dalam
memajukan dunia peternakan. Berawal dari mencit sampai
pengembangan ke ternak-ternak seperti domba, sapi, kelinci dan babi.
Salah satu hewan transgenik yang menggunakan rekayasa genetika
cloning yang telah berhasil adalah domba Dolly. Dengan berhasilnya
domba Dolly, terdapat harapan besar untuk menghasilkan ternak unggul
yang bermanfaat bagi manusia. Kemudian muncul kekhawatiran terhadap
kelangsungan hewan transgenik untuk ke depannya. Bagaimana masa
depan hewantransgenik dan dampak negatifnya baik bagi hewan
transgeniknya sendiri maupun bagi manusia. Kekhawatiran tersebut
akhirnya menjadi kenyataan setelah munculnya penyakit pada domba
Dolly setelah kurang lebih enam tahun kemudian.
Meskipun banyak potensi dan manfaat yang dapat diambil dari
hewan transgenik, akan tetapi proses yang dilibatkan dalam
pengembangan hewan transgenik di laboratorium berpotensi atau
memiliki dampak yang buruk terhadap masa depan hewan yang
dilibatkan. Proses yang terjadi dalam pengembangan galur transgenik
baik di laboratorium maupun di hewan ternak secara potensial memiliki
dampak utama terhadap hewan yang diamati. Area tertentu dimana
masalah dapat terjadi adalah pada proses eksperimental yang
berhubungan dengan produksi in vitro dan transfer embrio serta selama
gestasi dan kelahiran hewan yang dimanipulasi.
Pada hewan ternak, dibandingkan dengan IB, prosedur yang
digunakan sebelum dan sesudah mikroinjeksi (contohnya kultur in vitro
dan transfer embrio) mungkin memperpanjang gestasi/kehamilan,
meningkatkan bobot lahir dan menyebabkan insiden kesulitan lahir dan
kehilangan perinatal yang lebih tinggi . Permasalahan pada ternak
transgenik adalah rendahnya keturunan (offspring) dari ternak trangenik
yang dihasilkan baik pada hewan penelitian maupun pada ternak mamalia
(sekitar 1-4%) yang nantinya menjadi prioritas peningkatan produksi
ternak dibidang peternakan.
DAPUS :
Setyo, Marliana dkk. 2011. PEMBENTUKAN TERNAK TRANSGENIK. Universitas
Padjajaran