DAMPAK SUAMI BERKHURUJ TERHADAP PERILAKU ISTERI
(STUDI DI DESA TERUSAN KABUPATEN BATANG HARI)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
Oleh:
IKHFAZILLAH
UB.150375
PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
2019
MOTTO
“Katakanlah: "Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan Nya, Maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik”.2
2 Departemen Agama Ri. Al-Qur‟an Dan Terjemahnya, (Jakarta:Karya Agung Surabaya,
2006), Hal 257.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi karena Kehadiran Jamaah Tabligh di Desa
Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
terhadap perkembangan, pengamalan agama, dan dakwah Islam.Dakwah Jamaah
Tabligh ini dipersepsi sebagian orang bertentangan dengan kebiasaan umum yang
ada di masyarakat Islam, seperti mengetuk rumah penduduk untuk
bersilaturrahmi, mengajak orang-orang untuk menghidupkan amalan masjid, oleh
karena itu menimbulkan adanya pro dan kontra terhadap model strategi dakwah
yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field
research) berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara
kualitatif, dengan mendeskripsikan bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban
suami isteri, dan tanggapan isteri terhadap khuruj suami serta dampak khuruj
terhadap keharmonisan rumah tangga dan perilaku isteri. Penelitian ini
menggunakan sumber data person, place, dan paper. Pengumpulan data berupa
observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data yaitu reduksi data,
penyortiran data, dan penyajian data.
Berdasarkan penelitian ini maka penulis menemukan bahwa jama‟ah
tabligh berkembang di desa terusan pada tahun 2017, atau metode dakwah yang
dilakukan oleh para jama‟ah tabligh itu adalah khuruj fi sabilillah yang mana
dalam kegiatan khuruj tersebut ada banyak cara yang mereka lakukan dalam
berdakwah, baik dakwah untuk diri mereka sendiri dan juga dakwah untuk warga
msyarakat yang ada disekitarnya. Pemenuhan hak dan kewajiban suami isteri
para jama‟ah tabligh tersebut yaitu cukup terpenuhi baik dari segi pemenihan hak
suami dan juga hak isteri begitupun juga terhadap kewajiban suami dan juga
kewajiban isteri.
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Dengan Keridhoan Allah Swt Dan Shalawat Kepada Rasulullah Saw, Karya Kecil
Ini Saya Persembahkan Kepada :
Ayahanda Subhan dan Ibunda Pathia, Kakek Tercinta Asnawi Muhammad As
Dan Nenek Patum,Serta Buyut Alm.H.Bumrah Dan Alm.Hj.Zainabun Serta
Adik-Adik Parhana Fitri Dan Tiara Akillah, Paman Serta Bibik, Padilah,
Fathona, As,Saibani Serta Seluruh Keluarga. Serta Terkasih Zarina Agustin
A.Md.Keb. Yg Telah Sanggup Menemani Hingga Saat Ini ,Telah Sudi Menjadi
Penasehat Dan Pendengar Yg Cukup Baik Dalam Segala Hal Dan Menjadi
Motivasi Hidupku. Trimakasih Untuk Kasih Sayang Dan Dukungan Yang Tak
Terhingga Kepada Penulis, Baik Lahir Maupun Batin.
Semoga Kita Selalu Bahagia Dan Mendapat Ridho Dari Allah Ta‟ala Dalam
Setiap Langkah Kehidupan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberi kekuatan untuk
menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Dampak Suami Berkhuruj
Terhadap Perilaku Isteri (Studi di Desa Terusan Kabupaten Batang Hari)”.
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan,
dukungan, dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak M. Junaidi Habe, S.Ag.,M.Si selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan selalu memberi arahan yang bermanfaat sehingga selalu
menimbulkan semangat baru.
2. Bapak Dr. Edy Kusnadi, M.Phil selaku pembimbing II dan sekaligus dosean
pembimbing akademik saya yang telah membimbing dan selalu memberi
arahan yang bermanfaat sehingga selalu menimbulkan semangat baru. Serta
dorongan dan motivasi akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Sya‟roni, S.Ag.,M.Pd selaku ketua prodi Program Studi Bimbingan
Penyuluhan Islam (BPI), dan ibu Neneng Hasanah, S.Ag., M.Pd.I selaku
Sekretaris Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Samsu, S.Ag.,M.Pd.,P.hd, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum
selaku Dekan, Wakil Dekan I, II, II Fakultas Dakwah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, MA. Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi.
6. Bapak Dr.H. Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum,
Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr. Hj. Fadhillah, M.Pd selaku Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi yang selalu dengan ikhlas memberi ilmu pengetahuan
kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu karyawan dan karyawati dilingkungan Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Bapak dan Ibu Pimpinan Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi beserta Staf-stafnya.
10. Datok kades yang telah banyak memberi informasi terkait penelitian ini,serta
trimakasih kepada tokoh adat,tokoh agama yg slalu support dalam hal ini dan
trimakasih juga kepada bapak Marhalim, SE yang telah banyak meberikan
motivasi kepada peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan karya ini.
11. Teman-teman seperjuangan BPI angkatan 2015, teman-teman Mahasiswa/I
Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, serta teman-teman KKN posko 13 yang
telah memberikan warna dalam kehidupan perkuliahan penulis.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga, semoga Allah SWT
membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
NOTA DINAS .................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah .............................................................. 1
B. Permasalahan ............................................................................. 4
C. BatasanMasalah ......................................................................... 4
D. TujuandanKegunaanPenelitian .................................................. 4
E. KerangkaTeori ........................................................................... 5
F. MetodePenelitian ....................................................................... 16
G. StudiRelevan .............................................................................. 23
BAB II PROFIL DESA TERUSAN KABUPATEN BATANGHARI
A. Historis desa terusan kabupaten batanghar……………………. 25
B. Keadaan penduduk dan jama‟ah tabligh di desa terusan kabupaten
batanghari .................................................................................. 25
C. Susunan organisasi dan tugas perangkat desa terusan kabupaten
Batanghari……………………………………….…………….. 27
A. Visi dan Misi ............................................................................. 36
BAB III BENTUK PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI
ISTERI DALAM KEGIATAN KHURUJ…………………………39
A. Model Bentuk Dakwah Jama‟ah Tabligh……………………….39
B. Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Suam dan isteri i……….……41
BAB IV PANDANGAN ISTERI JAMA’AH JAMA’AH TABLIGH
TERHADAP KEGIATAN KHURUJ SUAMI DAN DAMPAK
KHURUJ TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA
DAN PERILAKU ISTERI………………………………………….58
A. Pandangan Isteri Jama‟ah Jama‟ah Tabligh Terhadap Kegiatan
Khuruj Suami…………………………………………………....58
B. Dampak Khuruj Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Dan
Perilaku Isteri…………………………………………………....64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................ ……………. 73
B. Rekomendasi ............................................................................... 74
C. Kata Penutup................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Table 2.1: Data Jama‟ah Tabligh Desa Terusan…………………………… 26
Gambar: 2.1 Struktur Organisasi Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir
Kabupaten Batanghari………………………………………. 28
Tabel 4. 1 Pandangan Istri Tentang Kegiatan Khurūj Fī Sabīlillāh……… 63
Tabel 4.2 Dampak Implikasi Khurūj Fī Sabīlillāh Terhadap Keharmonisan
Rumah Tangga………………………………………………… 70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah yang dilakukan umat muslim dari tahun ke tahun terus
berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat, baik yang
dilakukan secara individual, kelompok, bahkan organisasi. Salah satu
kelompok keagamaan yang aktif melaksanakan dakwah hingga sekarang
dengan berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia
bahkan dunia adalah gerakan dakwah Jamaah Tabligh, termasuk gerakan
dakwah Jamaah Tabligh yang ada di Desa Terusan Kab.Batanghari.
Jamaah Tabligh merupakan sebuah gerakan dakwah Islam
Internasional yang pertama kali muncul di India. Jamaah Tabligh ini didirikan
oleh Syaikh Maulana Muhammad Ilyas pada tahun 1920-an. Syaikh Maulana
Muhammad Ilyas adalah seorang sufi (Ulama besar) dari tariqat Jitsytiyyah
yang berakidah Maturidiyah dan bermazhab Hanafiah yang lahir di desa
Kandahlah sebuah desa di Sahranfur India
Jamaah tabligh adalah suatu bentuk amalan dari beberapa orang
yangberamal bersama-sama. Bukan suatu organisasi yang diikat dengan
nama, Walaupun tidak ada nama resmi organisasinya, namun jamaah ini
bergerakdengan sangat terorganisir dan rapi. Jamaah ini berfokus pada
keselamatanumat dengan cara berdakwah. Menyebarkan kebaikan kepada
umat. Ada banyak program yang dimikiliki oleh jamaah tabligh, salah satu
diantaranyaadalah khuruj fisabilillah. Dimulai dengan berkumpulnya
beberapa orangyang sepakat untuk khuruj fisabilillah. adapun waktu khuruj
sudah ditentukansebelumya. Setiap jamaah tabligh memliki nisab yang sama.
3 hari setiapbulan, 40 hari setiap tahun, 4 bulan seumur hidup.
Saat khuruj dilaksanakan suami ditugaskan untuk ke bebrapa daerah
dan meninggalkan keluargaterutama anak dan istri tanpa ada komnikasi.
Karena saat khuruj dilakukan, suami diminta untuk sejenak meninggalkan
dunia dan berfokus kepada akhirat, termasuk anak dan istri. Apabila suami
khuruj, maka istri dituntut untuk mampu mandiri, karena saat suami berada
dirumah istri dapat menggantungkan dirinya kepda suami, berbeda halnya
apabila suami khuruj. Sementara mengenai nafkah yang ditinggalkan
konsepnya Jama‟ah Tabligh tentang pemenuhan nafkah keluarga sudah sesuai
dengan hukum Islam.3
Salah satu anggota Jamaah Tabligh mengatakan bahwa Khuruj jangan
disalah tafsiri mengabaikan keluarga dirumah. Sebelum khuruj, keluarga di
rumah terlebih dulu dicukupi nafkahnya. Atau dengan cara lain, misalnya
bersama keluarga secara berpasangan dengan muhrim-nya, suami dan isteri
serta anak-anak. Hal ini dikarenakan mereka sebelum melakukan Khuruj
biasanya sudah mempersiapkan dana untuk Khuruj dan nafkah bagi istri dan
keluarga yang ditinggalkan. Jadi kewajiban untuk memberi nafkah sudah
terpenuhi. Namun, pendapat berbeda diberikan oleh keluarga/kerabat dekat,
yang mengatakan bahwa kegiatan dakwah dengan meninggalkan istri dan
anak ternyata membuat keluarga menjadi terbengkalai karena nafkah yang
diberikan ternyata tidak mencukupi dan akhirnya keluarga/kerabat dekatlah
yang menjadi sandaran.
Pendapat yang sama juga diberika oleh tokoh agama sekitar yang
menyebutkan bahwa tidak jarang keluarga yang ditinggalkan khuruj menjadi
tidak terurus, hal ini disebabkan karena ternyata kadar nafkah yang mereka
tinggalkan ternyata tidak mencukupi. Padahal yang namanya manusia hidup
di lingkungan masyarakat, seringkali kebutuhan lainnya selain kebutuhan
tetap yang tidak terduga itu muncul dan tidak dapat di torelir lagi pelaksaan
kegiatan jamaah tabligh menuntut adanya pembagian waktu yang tepat antara
dakwah dengan keluarga, namun sayangnya timbul permasalahan sehingga
image jamaah tabligh sendiri jatuh dimasyarakat tersebut. beberapa
permasalahan yang terjadi adalah saat khuruj ada hak istri atau keluarga tidak
terpenuhi.
Istri yang ditinggalkan akan menghadapi berbagai masalah yang
dituntut mampu untuk diselesaikan sendiri tanpa adanya suami. Sehingga hal
3 Hidayatullah, Dampak Suami Berkhuruj, Diakses Pada Tanggal 25 Maret 2019 Pukul
12.00, Melalui Www. Naskahpublik.Com
ini membutuhkan keyakinan diri pada istri jamaah tabligh untuk mampu
bertahan saat suami khuruj. Self-efficacy adalah ekspektasi, keyakinan
(harapan) tentang seberapa jauh seseorang mampu melakukan satu perilaku
dalam satu situasi tertentu.Self-efficacy yang positif keyakinan untuk mampu
melakukan perilaku yang dimaksud. Tanpa selfefficacy (keyakinan terrtentu
yang sangat situasional), orang bahkan enggan mencoba melakukan suatu
perilaku. Menurut Bandura self-efficacy menentukan apakah kita akan
menunjukkan perilaku tertentu, sekuat apa kita bertahan saat menghadapi
kesulitan atau kegagalan, dan bagaimana kesuksesan atau kegagalan dalam
satu tugas tertentu mempengaruhi perilaku kita dimasa depan.4
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa istri
jamaah tabligh membutuhkan keyakinan diri pada kemampuannya untuk
dapat bertahan saat suami melaksanakan program khuruj. Keberadaan Jamaah
Tabligh ini sangat jelas terlihat, hal ini terbukti dari banyaknya anggota
gerakan dakwah Jamaah Tabligh di masjid asy syuhadadi Desa Terusan, dan
pada waktu malam jum‟at di masjid tersebut di penuhi oleh anggota-
anggotanya. Di Terusan dalam observasi awal penelitian dan juga peneliti
berasal dari desa tersebut, maka peneliti dapat menemukan ada sekitar 70
orang jama‟ah tabligh yang ada di desa tersebut. Dan juga hampir setiap
bulan beberapa orang diantara mereka sering mengikuti khuruj fii sabilillah.
Oleh karena itu peneliti merasa bahwa ada dampak tersendiri dari
berkhurujnya para suami yang mengikuti jama‟ah tabligh tersebut.
Kehadiran Jamaah Tabligh di Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo
Ilir dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terhadap perkembangan,
pengamalan agama, dan dakwah Islam.Dakwah Jamaah Tabligh ini dipersepsi
sebagian orang bertentangan dengan kebiasaan umum yang ada di masyarakat
Islam, seperti mengetuk rumah penduduk untuk bersilaturrahmi, mengajak
orang-orang untuk menghidupkan amalan masjid, oleh karena itu
menimbulkan adanya pro dan kontra terhadap model strategi dakwah yang
dilakukan oleh Jamaah Tabligh.
4Muzakkir aris, ringkasan enam sifat sahabat, (jakarta:pustaka ramadhan, 2006), hal, 29.
Menurut Jamaah Tabligh dakwah adalah suatu gerakan umat muslim
untuk menyampaikan pentingnya ajaran Islam, pentingnya agama di dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, telah menjadi suatu kebiasaan dan ciri
khas bagi Jamaah Tabligh untuk mengikuti program yang mereka sebut
dengan khuruj dalam rangka memperbaiki diri.
Berdasarkan observasi awal, maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, agar mampu menghasilkan
data yang lebih lengkap tentang tanggapan masyarakat terhadap aktivitas
dakwah Jamaah Tabligh tersebut. Dari hasil penelitian ini penelitiakan
menuangkannya kedalam sebuah karya tulis ilmiah (skiripsi) dengan
judul:Dampak Suami Berkhuruj Terhadap Perilaku Isteri (Studi di Desa
Terusan Kabupaten Batang Hari)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah diatas, maka
dapat dirumuskan permasalahan yang akan penulis teliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk pemenuhan hak dan kewajiban suami isteri dalam
kegiatan khuruj?
2. Bagaiman pandangan isteri jama‟ah jama‟ah tabligh terhadap kegiatan
khuruj suami?
3. Apa dampak khuruj terhadap keharmonisan rumah tangga dan perilaku
isteri?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan judul yang diteliti dalam proposal skripsi ini, maka
peneliti membatasi penelitian ini agar tidak meluas, penulis hanya
memfokuskan pada Dampak Suami Berkhuruj Terhadap Perilaku Iteri (Studi
di Desa Terusan Kabupaten Batang Hari).
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah:
a. Mengetahui Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami isteri
dalam kegiatan khuruj.
b. Mengetahui bagaimana pandangan isteri jama‟ah jama‟ah tabligh
terhadap kegiatan khuruj suami.
c. Mengetahui Bagaiman dampak khuruj terhadap keharmonisan
rumah tangga dan perilaku isteri.
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
a. Sebagai sumbangan pemikiran peneliti terhadap pembaca khususnya
dan masyarakat luas pada umumnya dan untuk pengembangan Ilmu
Pengetahuan tentang Dampak Suami Berkhuruj Terhadap Perilaku
Isteri (Studi di Desa Terusan Kabupaten Batang Hari)
b. Sebagai sarana penambah wawasan bagi peneliti dalam rangka
pengembangan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan.
c. Sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) dalam Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Shaifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Pengertian dampak
Dampak adalahpengaruh yang kuat dari seseorang atau kelompok
orang di dalammenjalankan tugas dan kedudukannya sesuai dengan
statusnya dalammasyarakat, sehingga akan membawa akibat terhadap
perubahan baik positifmaupun negatif.Sedangkan menurut Otto
Soemarwoto, menyatakan dampak adalah suatu perubahan yang terjadi
akibat suatuaktifitas.Aktifitas tersebut dapat bersifat alamiah baik kimia,
fisik maupunbiologi dan aktifitas dapat pula dilakukan oleh manusia.5
Dampak menurutJE.Hosioadalah perubahan nyata pada
tingkahlaku atau sikap yang dihasilkanoleh keluaran kebijakan.
Berdasarkanpengertian tersebut maka dampak merupakan suatu perubahan
50tt0 Soemarwoto, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,( Yogyakarta:Gajah Mada
University Press, 1998), Hal, 43.
yang nyataakibat dari keluarnya kebijakan terhadap sikap dan tingkah
laku.6.
Berdasarkanpendapat para ahlidi atasmaka dapat disimpulkan
bahwadampak adalahsuatu perubahan yang terjadi sebagai akibat dari
suatuaktivitasatau tindakan yang dilaksanakan sebelumnya yang
merupakankonsekuensi dari dilaksanakannya suatu kebijakansehingga
akan membawaperubahan baik positif maupun negatif.
2. Konsep khuruj
Khuruj adalah meluangkan waktu untuk keluar berdakwah secara
total.Khuruj juga sering disebut dengan ‟jaulah‟yang berarti
berkunjung.Setiap anggotajamaah tabligh setidaknya harus mengikuti
khurujke masyarakat untuk mengajak umat Islam lainnya mengerjakan
perintahNya dan menjauhkan laranganNya.
Metode dakwah khuruj dilakukan untuk melatih mental dan
membinajiwa muslim yang tangguh. Para jamaah tabligh mendatangi
suatu daerah atau tempat yang menurut mereka jauh dari peribadatan
agama Islam. Mereka biasanya menginap di masjid-masjid,
meramaikannya, mengajak warga sekitar untuk cintapada dakwah,
mengajak sholat berjamaah di masjid, dan lain sebagainyaAdapun waktu
keluar (khuruj)adalah 3 hari, 7 hari, 40 hari, 3 bulan, 4 bulan bahkan
hingga tahunan. Asumsinya ialah dalam waktu 30 hari bekerja mencari
urusan di dunia harus mengupayakan 3 hari bagi jamaah ini dikhususkan
hanya untuk Allah saja.
Sebelum melakukan khuruj, jamaah tabligh yang ingin melakukan
khuruj mengadakan musyawarah masturah (kesatuan hati).Amir
(pemimpin) khuruj memintajamaah tabligh agar mendapatkan izin dari
keluarganya terlebih dahulu.Mereka harus menafkahkan lahir dan batin
keluarganya. Di dalam musyawarah tersebut, jamaah tabligh lain
memberikan kesanggupan membantu keluarga jamaah tabligh yang kurang
mampu atau miskin selama ditinggakan khuruj. Tetapi hal tersebut
6Je Hasio, Kebijakan Publik Dan Desentralisasi, (Yogyakarta:Laksbang, 2007), Hal 57.
tentunya tidak setiap hari dilakukan.Selebihnya keluarga yang
ditinggalkan harus mencari sendiri kebutuhannya tersebut.Usaha untuk
mencari pahala yang besar dengan jalan mengajak manusia ke jalan yang
lurustidak selamanya berjalan lancar.hambatan justru dari dalam diri kita
dan keluarga.
Masalah keluarga seperti istri,anak, mertua dan lainnya dapat
menghambat mereka untuk mengikuti khuruj.Persoalan yang dihadapi
pada umumnya ialah bagaimana mungkin mereka meninggalkan keluarga
cukup lama, sementara mereka harus mencukupi nafkah keluarganya
tersebut.Menurut seorang istri jamaah tabligh (dalam wawancara) bahwa
tidak dapat dipungkiri telah adanya sebagian keluarga jamaah tabligh yang
merasa ditelantarkan karena sering ditinggal khuruj oleh suami.Kebutuhan
ekonomi mereka kurang terpenuhi dan perhatian terhadap anak menjadi
berkurang.jamaah tabligh sering dituding tidak bertanggung jawab pada
keluarga. Beberapa kasus menunjukkan beberapa anggotanya yang
menelantarkan keluarga karena terlalu bersemangat dalam berdakwah
yang mengasumsikan seperti halnya Nabi Ibrahim as yang meninggalkan
istri dan anaknya (Nabi Ismail as) dalam serba kekurangandi tengah
gurun.Akibatnya, keluarga mengalami kepincangan dan menyebabkan
hilangnya peranan-peranan sosial di dalam keluarga.Munculnya krisis
dalam rumah tangga dapat juga sebagai akibat tidak berfungsinya salah
satu fungsi keluarga.7
Menurut Soerjono Soekanto bahwa keluarga batih merupakan unit
terkecil dalam masyarakat yang mempunyai fungsi-fungsi pokok, sebagai
berikut:
a. Sebagai wadah berlangsung sosialisasi primer, yakni di mana anak-
anak dididik untuk memahami dan menganuti kaidah-kaidah dan nilai-
nilai yang berlaku dalam masyarakat.
b. Sebagai unit yang mengatur hubungan seksual yang seyogia.
7Haripuddin Halim, Pengertian Khuruj, Diakses Pada Tanggal 25 Maret 2019 Pukul
19.00, Melalui Http://Www.Academia.Edu/31943264/Buku_Jamaah_Tabligh_Edito
c. Sebagai unit sosial-ekonomis yang membentuk dasar kehidupan
sosial-ekonomis bagi anak-anak.
d. Sebagai wadah tempat berlindung, agar supaya kehidupan
berlangsung secara tertib dan tentram, sehingga manusia hidup dalam
kedamaian.8
3. Bentuk Ajaran Pokok Dakwah Jama’ah Tabligh
Abdul Khalik Pirzada telah menerangkan tentang Jama„ah Tabligh yang
telah ditunjukkan Allah kepada hamba-Nya Muhammad Ilyas dan Allah
telah memberikan beliau taufik untuk mengamalkannya, sehingga
menghasilkan kebaikan yang sangat banyak.Cara ini menampilkan metode
pendidikan yang baik dan bijak, yang tidak terdapat tandingannya dalam
metode-metode pendidikan (zaman ini).Hal ini karena keringkasan dan
kelengkapan cakupannya. Ajaran ini ajaib sekali, Karena hanya memuat
enam materi dan disebut enam sifat, yaitu:
a. Memasukkan hakikat kalimat Thayyibah Lāa ilaha
illāaAllahMuhammadur-Rasulullah,yaitu mewujudkan keyakinan dan
penyembahan hanya kepada Allahswt. sesuai dengan cara yang telah
diajarkan oleh Rasulullah saw.
b. Shalat Khusyu dan Khudhu,yaitu mendirikan shalat dengan rukun dan
sunnah yang sempurna serta khusyu dalam mengerjakannya. Shalat
yang demikian akan memiliki ruh dan pengaruh untuk mencegah hal-
hal yang keji dan mungkar. Pada saat ini, banyak orang yang shalat,
tetapi shalat mereka tidak dapat mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar. Sebabnya, karena shalat mereka tidak Khusyu dan Khudhu.
c. Ilmu dan dzikir, yaitu hendaknya kita mempelajari ilmu yang kita
perlukan, kemudian mengamalkannya. Mengamalkan ilmu juga
termasuk dzikir. Ilmu tanpa amal adalah kemaksiatan. Semoga Allah
menghindarkan kita dari ilmu yang tidak bermanfaat dan doa yang tidak
dikabulkan.
8Soejono Sukamto, Sosiologi Keluarga, (Jakarta:Rineka Cipta,2004), Hal 54.
d. Ikramul-Muslimin,yaitu memuliakan saudara muslim. Maksudnya
adalah mewujudkan kembali persaudaraan sesama muslim yang telah
lama hilang sehinga tidak terjadi bahwa seorang muslim sanggup
memusuhi saudaranya, menyakiti badannya, membunuh nyawanya,
mengambil hartanya, dan menginjak-injak harga dirinya. Dengan sifat
ini, seorang muslim hendaknya memuliakan saudaranya, menghindari
hal-hal yang dapat menyakitkannya, serta mencipakan hubungan yang
sebaik-baiknya. Sungguh, keadaan ini sejak lama telah hilang dari
kehidupan kaum muslimin.
e. Tashhihun-niyyat, yaitu meluruskan niat. Maksudnya, dalam semua
amalannya, seorang muslim hendaknya hanya mengharapkan keridhaan
Allah swt. hendaknya ia tidak berkeyakinan, berkata atau bertaubat,
kecuali hanya untuk mengaharapkan ridha Allah swt. Inilah ikhlas yang
dikehendaki oleh Al-Kitab dan As-Sunnah.
f. Dakwah Ilallah dan Khuruj fi Sabilillah,yaitu menyeru manusia kepada
Allah dan keluar di jalan Allah. Maksudnya mengajak manusia agar
beriman kepada Allah serta mentaaati Allah dan Rasul-Nya
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-qur‟an dan Hadist, agar
manusia dapat berbahagia di dunia dan di akhirat.9
Inilah enam buah metode/sifat yang selalu digunakan oleh Jama„ah
Tabligh dalam mengembangkan dakwahnya.Dengan memiliki metode
inilah maka para Jama„ah ini telah banyak menarik orang-orang yang
terjerumus ke dalam kemaksiatan, sehingga telah menarik simpati banyak
orang bahkan sampai keseluruh dunia.
Selain berpijak pada metode yang di atas, Jama„ah Tabligh ini juga
selalu mengkaji dan mengamalkan isi dari kitab Fadhail al-‘amal yang di
tulis oleh Maulana Muhammad Zakaria.Kitab ini merupakan panduan
wajib bagi setiap Jama„ah karena di dalam kitab ini banyak memuat kisah-
kisah para sahabat, fadhilah shalat, fadhilah dzikir, fadhilah Qur‟an,
9Abdul Khalik Pirzada, Muhammad Maulana Ilyas.H. 26-27
fadhilah Tabligh, dan juga fadhilah ramadhan.10
Kitab ini di baca oleh
semua Jama„ah Tabligh yang ada di dunia, kecuali di negara Arab.Untuk
di Negara Arab di baca kitab Riyadhussolihin yang di tulis oleh imam
nawawi.Kedudukan kitab ini bagi Jama„ah Tabligh sangatlah tinggi karena
dengan membaca kitab ini dapat membangkitkan semangat dan gairah para
Jama„ah dalam berdakwah dan juga beramal saleh.
Jama„ah ini mengklaim dirinya bukanlah sebuah organisasi yang
terstrukstural.Akan tetapi, meskipun begitu mereka juga mempunyai
struktur kepengurusan yang mereka sebut dengan silsilah pengurus dari
amir tertinggi sampai pada penanggung jawab di masing-masing
Kecamatan dan juga Desa-desa. Struktur keorganisasian yang formal dan
mengikat tidak di kenal dalam Jama„ah Tabligh ini, susunan
keorganisasiannya didasarkan pada hirarki ataupun garis kerja Jama„ah ini,
yang terdiri dari:
a. Hadraj yaitu orang yang dihormati
b. Majelis syuro dan Zumidar yaitu majelis musyawarah dan penanggung
jawab di setiap negara, propinsi, kota madya ataupun kabupaten
c. Karkun yaitu ahli dakwah pada setiap mushalla yang senantiasa
menghidupkan maqomi.
Dakwah merupakan kewajiban atas setiap individu muslim kapanpun
dan dimanapun berada. Berdakwah tidak dapat dilaksanakan dengan asal-
asalan, melainkan harus dengan metode, karena yang diseruh adalah
manusia yang mempunyai pikiran dan pendirian.11
Abu Abdirrahman menjelaskan ada beberapa prinsip dasar yang perlu
dipahami tentang dakwah Islam.12
Mudah-mudahan dengan memahami ini
kita akan mendapatkan kemaslahatan besar dalam dakwah dan perjuangan
Islam. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:
10
Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi, Fadhail A’mal, (Bandung:
PustakaRamadhan, 1993).Hal, 99 11
Nana Rukmana, Masjid dan Dakwah, (Jakarta: Al MAwardi Prima, 2002), Hal. 164 12
Abu Abdirrahman Al Thalibi, Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak.Hal.130
a. Menyebarkan keselamatanMotivasi berdakwah ialah mengajak manusia
kejalan keselamatan. Setiap dakwah dengan kemaslahatan hidup, maka
dakwah yang seperti itu hanya akan menjadi asap yang beterbangan sia-
sia. Begitu pula dalam mengajak orang lain kejalan keselamatan,
seseorang harus bersungguh-sungguh sebagaimana dirinya bersungguh-
sungguh mencari keselamatan untuk dirinya.
b. Berdakwah diatas ilmu yang nyata, ini jelas seperti yang terdapat dalam
al-Quran surat Yusuf ayat 108:
Artinya: Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,
Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik".
Berdakwah harus dilandasi dengan kedalaman ilmu, keluasan wawasan,
serta kekokohan dalil, sehingga manusia yang didakwahi akan
mengambil manfaat dari ilmu seorang da„i. Seperti kata pepatah, “siapa
yang tidak memiliki, maka ia tidak memberi". Maka dari karena itu,
janganlah cepat-cepat memberi fatwa.
c. Menempuh metode hikmah, pelajaran yang baik, serta cara perbantahan
yang santun Mengajak manusia kearah jalan keselamatan harus
didasarkan atas landasan ilmu yang jelas, kemudian ajakan itu juga harus
ditempuh dengan cara-cara yang lembut dan bijaksana. Jika tidak
menempuh cara-cara demikian, tentunya manusia akan lari, lalu tujuan
menyebarkan keselamatan semakin jauh dari harapan.
d. Tidak ada paksaan dalam agama, sebesar apapun kecemburuan seorang
da„i kepada kebenaran dan setinggi apapun kebenciannya terhadap
penyimpangan, maka harus disadari bahwa dalam agama ini tidak ada
paksaan.
e. Hidayah ada di tangan Allah, sampainya seseorang kepada kebaikan dan
taqwa, tidak lain karena hidayah dan taufiq yang Allah limpahkan. Di
sini para da„i hanya bertugas menyampaikan, sedang persoalan hidayah
sepenuhnya kembali kepada Allah. Melihat masa sekarang ini, sepertinya
dakwah tidak dapat dilakukan secara rahasia, karena da„wah ini bukanlah
penarik hati.13
f. Dakwah Islam dilakukan tidak hannya dengan sekedar gambaran
deskripftif menyangkut keberhasilan Islam pada masa Nabi Muhammad,
tetapi lebih diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran historis.14
Prinsip
ini sangat penting untuk dipertimbangkan karena komunitas Islamuntuk
saat ini hidup diantara komunitaskomunitas yang lain, kondisi serta
situasi yang senantiasa berkembang. Al-Qur‟ân memposisikan manusia
sebagai makhluk yang memiliki kemampuan akal (rasio) untuk
menganalis potensi alam semesta sehingga manusia memiliki
kebudayaan dan peradaban yang tinggi.
4. Sejarah Dakwah Jamaah Tabligh
Sebagai gerakan dakwah, Jama‟ah Tabligh memiliki sejarah yang
panjang. Jama‟ah Tabligh didirikan oleh Mawlana Muhammad Ilyas bin
Muhammad Ismail Al-Hanafi Ad-Diyubandi Al-Jisti Al-Kandahlawi
(1885-1944) in 1927 di Mewat, Delhi selatan, India. Maulana Muhammad
Ilyas memiliki afiliasi dengan tarekat Naqshabandiyah yang menekankan
syariah dalam praktek kesufiannya. Ia lahir pada tahun 1885 di sebuah
kota yang bernama Kadhla, wilayah Muzaffarnar, dan berasal dari
keluarga yang taat serta memiliki komitmen reformasi keberagamaan,
seperti telah dikobarkan oleh tokoh India abad ke-19, Shah Waliullah
(1703-62).15
Nama Jama'ah Tabligh hanyalah merupakan sebutan bagi mereka yang
sering menyampaikan sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama, tetapi
13
M. munir, Metode Dakwah , H. 32 14
Syukri Syamaun, Dakwah Rasional, (Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2000), H.115 15
Lihat Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad (2008:359), yang mengutip Dietrich Reetz
(2005: 209).
cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas
mengatakan, “Seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini,
maka akan aku beri nama Gerakan Iman.Jama‟ah Tabligh mengklaim
bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk
menjadi Muslim yang menjalankan agamanya secara totalitas dan
menghindari pertikaian mazhab. Dalam waktu kurang dari dua dekade,
Jamaah Tabligh cepat meluas di Asia Selatan.Sifatnya yang cenderung
menghindari politik membuatnya tidak mengalami kesulitan berarti dalam
menerobos batasan-batasan negara dan territorial.
Ketika Muhammad Ilyas melihat mayoritas orang Meiwat (suku-suku
yang tinggal di dekat Delhi, India) jauh dari ajaran Islam, berbaur dengan
orang-orang Majusi para penyembah berhala Hindu, memakai nama-nama
orang Hindu, serta tidak ada lagi keislaman yang tersisa, tergeraklah hati
Muhammad Ilyas untuk mencari format gerakan yang tepat.16
Ia pergi ke
Syaikhnya dan Syaikh tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad Al-Kanhuhi dan
Asyraf Ali At-Tahanawi untuk membicarakan permasalahan ini. Dan ia
pun akhirnya mendirikan gerakan tabligh di India, atas perintah dan arahan
dari para syaikhnya tersebut. Merupakan suatu hal yang ma„ruf di
kalangan tablighiyyin (para pengikut jamah tabligh) bahwasanya
Muhammad Ilyas mendapatkan tugas dakwah tabligh ini setelah
kepergiannya ke makam Rasulullah.
Tujuan utama dari gerakan Tabligh ini adalah membangkitkan jiwa
spiritual dalam diri dan kehidupan setiap muslim. Jama„ah Tabligh
merupakan pergerakan non-politik.Jama„ah Tabligh juga merupakan
gerakan Islam yang tidak memandang asal-usul mahdzab atau aliran
pengikutnya, Ada dua hal yang tidak boleh diperbincang selama Tabligh,
yaitu soal politik dan khilafiah. Berkenaan dengan nama, mungkin banyak
kalangan dalam jama„ah tabligh sendiri terkadang enggan menyebut nama
gerakan tersebut dengan nama apapun.
16
Kajian Syail mayaram menjelaskan bahwa asal-usul kelahiran JT diantaranya
merupakan respon berdirinya Vishva Hindu Parishad (VHP), sebuah gerakan misionaris
Hindu yang paling berpengaruh saat itu. Lihat Shail Marayam (2004).
Jama‟ah Tabligh masuk Indonesia pada tahun 1952, namun baru tahun
1974 menunjukkan geliatnya secara intensif dengan pusat dakwahnya di
Masjid Kebun Jeruk Jakarta Barat Hingga saat.Sampai saat ini aktivitas di
Masjid tersebut masih terus berjalan, dan menjadi pusat koordinasi
kegiatan dakwah semua anggotannya yang tersebar di berbagai wilayah di
Indonesia.Menurut yusran Razak, walaupun penyebarannya di Indonesia
bisa dilacak hingga tahun 1952, ijtima Jama‟ah Tabligh yang pertama
diselenggarakan di Medan pada tahun 1980.dengan asumsi tersebut
Yusran mempertegas bahwa masuknya Jama‟ah Tabligh dimulai dari
Medan, Sumatra Utara. Ijtima„ tersebut dihadiri kurang lebih 1000
anggota. tahun berikutnya ijtima„ dilaksanakan di Masjid Kebun Jeruk
dengan 10.000 anggota.
Pada tahun 1982 ijtima„ dilaksanakan di Lampung, tahun berikutnya di
Kebun Jeruk lagi, dan pada 1984 dilaksanakan di Ancol Jakarta.17
Dalam
disertasinya, Yusran Razak menyebutkan: Jamaah Tabligh merupakan
gerakan transnasional yang arah gerakannya tidak linier, dengan langsung
menyentuh Negara-negara berpenduduk Muslim besar. Jama‟ah Tabligh
menjadi gerakan keagamaan tradisionalis yang mengglona Asia tenggara
didatanggi belakangan sekitar tahun 1952, yang dimulai dari Malaysia,
Singapura dan berikutnya masuk Indonesia, spesifiknya di Medan.Hal ini
terlihat dari inskripsi pada Masjid Al-Hidayah, masjid komunitas Jamaah
tabligh di Medan.18
5. Konsep dan teori perilaku
a. Pengertian perilaku
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam
pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata
lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini
17
Sumber tersebut diambil Yusran berdasarkan catatan Nur Iman Nasir (Naib Syura) JT,
berjudul ‗Apa Itu Jama„ah Tabligh: Sebuah Catatan„, manuskrip tidak diterbitkan. 18
Yuzran Razak, Disertasinya, Sejarah Jama‟ah Tabligh (2008:78-79).
dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir, berpendapat, bersikap)
maupun aktif (melakukan tindakan). Sesuai dengan batasan ini,
perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk pengalaman dan
interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang
menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku aktif
dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak tampak, seperti
pengetahuan, persepsi, atau motivasi. Beberapa ahli membedakan
bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga domain yaitu pengetahuan,
sikap, dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah knowledge,
attitude, practice
Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung. Perilaku manusia adalah suatu
aktivitas manusia itu sendiri Ensiklopedi Amerika, perilaku di artikan
sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku
baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu
akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
b. Bentuk perilaku
Perilaku dapat diberi batasan sebagai suatu tanggapan individu
terhadap rangsangan yang berasal dari dalam maupun luar diri
individu tersebut. Secara garis besar bentuk perilaku ada dua macam,
yaitu :
1. Perilaku Pasif (respons internal)Perilaku yang sifatnya masih
tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak dapat diamati secara
langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan yang
nyata.
2. Perilaku Aktif (respons eksternal) Perilaku yang sifatnya terbuka,
perilaku aktif adalah perilaku yang dapat diamati langsung, berupa
tindakan yang nyata.19
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan
kualitatif, metodologi kualitatif sebagai penelitian yangmenghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dariorang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.Pendeketan ini diarahkanpada latar dan individu
tersebut secara holistik (utuh).20
Kirk dan Miller mendefinisikan penelitian
kualitatif sebagai suatutradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
secara fundamentalbergantungpada pengamatan pada manusia, baik dalam
kawasannyamaupun peristilahannya.21
Pendekatan kualitatif ini dilakukan dengan cara mengumpulkandata-
data yang diperoleh baik berupa gambar, ucapan maupun tulisanyang
dapat diamati dari subyek itu sendiri. Pendekatan ini lebih pekaserta dapat
menyesuaikan dengan metode penelitian kualitatif.Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif.Datayang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuatgambaran atau lukisan secara
sistematis, factual dan akurat mengenaifakta-fakta, sifat serta hubungan
antara fenomene yang diteliti.Teknikdeskriptif adalah pencarian fakta
pencarian fakta interpretasi yang tepat.22
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptifkualitatif
sebagai berikut:
19
Anonim, Teori Perilaku, Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2019 Pukul 19,24, Melalui
Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/38761/4/Chapter%20II. 20
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rodakarya,2000),h.3 21
Lexy,J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
RemajaRodakarya,2000),h.4 22
M. Nasir, Metode penelitian(Jakarta:Ghalia Indonesia, Cet 3,1998).h. 521
a) Karena penelitian deskriptif kualitatif bersifat integral, artinyabisa
menangkap gejala-gejala utuh sehingga metode ini tepat untuk
menggali data yang diharapkan oleh peneliti.
b) Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif ini
kevaliditan data dapat diperoleh. Hal ini dikarenakan dalam metode
tersebut ada teknik pemeriksaan keabsahan data.
2. Setting dan Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih Desa Terusan Kab.Batanghari
sebagai lokasi penelitian.Adapun yang menjadi sasaran dalam penelitian
ini,adalah metode dakwah Jamaah Tabligh dan Eksistensinya yang ada di
Desa Terusan Kab.Batanghari.Pemilihan subyek penelitian ini, didasarkan
pada beberapa alas ansebagai berikut:
a. lokasiDesa Terusan Kab. Batanghari merupakan kawasan pinggiran
perkotaandimana masyarakatnya masih dalam proses perubahan.
b. Modernitas yang terjadi pada masyarakat Desa Terusan Kab.
Batanghari ini merupakan fokus utama dalam penelitian ini dikarenakan
benturan antara masyarakat yang modern denagan metode dakwah yang
bersifat sangat konvensional.
3. Sumber dan Jenis Data
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatifialah
kata-kata dan tindakan.Selebihnya adalah tambahan, sepertidokumen dan
lain-lainnya.23
Secara umum sumber data penelitian kualitatif adalah
tindakan daripendekatan manusia dalam suatu yang bersifat alamiah.
Sumber datalain ialah bahan-bahan pustaka, seperti dokumen, arsip,
Koran, majalah,buku, laporan tahunan dan lain sebagainya.24
Jenis data dapat dibedakanmenjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder.
23
Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek
(Jakarta:Grafindo Persada, 2002),h. 63 24
Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek
(Jakarta:Grafindo Persada, 2002),h. 63
a. Data Primer
Data dalam penelitian ini diperoleh secara lansung dari
masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat
lainnya.25
Dari data primer, peneliti mengetahui bagaimana kegiatan
dakwah yang dilakukan, materi apa saja, dan metode apa yang
digunakan dan bagaimana keberdaan serta tanggapan masyarakat
terhadap Jamaah Tabligh.
Dalam teknik pengumpulan data di lapangan, peneliti
menggunakan sumber data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak
yang dapat memberikan keterangan atau informasi. Untuk
mempermudah proses di lapangan, maka peneliti akan memilih
informan yang represntatif yang akan mewakili dari keseluruhan
informan terkait. Sebelumnya peneliti memilih key informan, yaitu
informan pertama yang memberikan petunjuk dan menunjukkan
informan lain sehingga dapat dikethui jumlah informan yang
dikehendaki.
Dalam hal ini, peneliti meminta salah seorang anggota Jamaah
Tabligh, yaitu bapak Rahman sebagai seorang yang aktif diberbagai
kegiatan Jamaah Tabligh untuk memberikan nama-nama yang dapat
dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini. sekaligus meminta
beliau sebagai key informan karena beliau termasuk salah satu Imam
Jamaah Tabligh di Desa Terusan Kab. Batanghari.
Sedangkan teknik pengambilan data (informasi) dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan snow ball atau snowballing,
yaitu teknik pengambilan sampel dengan bentuan key informan, dari
key informan inilah akan berkembang sesuai
petunjuknya.26
Snowballing dilakukan dengan maksud agar informasi
25
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,2004),h. 87 26
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:
RinekaCipta,2004),h. 31
yang terkumpul memiliki variasi yang lengkap dengan melibatkan
pihak luar yang dianggapmemahami fenomena yang ada.27
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan
kepustakaan.Data ini biasanya digunakan untuk melengkapi data
primer, mengingatbahwa data primer dapat dikatakan sebagai data
praktek yang adasecara langsung dalam praktek di lapangan karena
penerapan suatuteori.28
Data sekunder juga bisa bermakna data yang
bersumber daribahan bacaan.29
Data ini digunakan untuk memperoleh pengetahuanilmiah yang
baru dan berguna sebagai pelengkap informasi yang telahdikumpulkan
sendiri oleh peneliti.Disamping itu data ini juga dapatmemperkuat
penemuan atau pengetahuan yang telah ada.Data sekunder dalam
penelitian ini adalah data data tentang konsepdakwah dalam setiap
kegiatan dakwah Jamaah Tabligh di des Sungai Baung, serta metode
dakwah yang digunak dan diaplikasikan dakwahyang sudah dilakukan
Jamaah Tabligh, data tersebut diperoleh dari dokumentasi kegiatan
dakwah Jamaah Tabligh.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan 3 macam teknik pengumpulan datasebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara
sengaja,sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala
psikis untukkemudian dilakukan pencatatan-pencatatan.30
Dalam
penelitian ini peneliti melakukan pengamatan sekaligus mengikuti
27Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Jakarta:Grafindo Persada, 2001),h.
105
28
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:
RinekaCipta,2004),h. 87-88 29
S. Nasution, Metodologi Reaserch: Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumiaksara,1996),h.
143 30
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:
RinekaCipta,2004),h. 63
kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh.Dalam
penelitian ini peneliti melakukan pengamatan sekaligusmengikuti
kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh.Halini
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana metodedakwah
Jamaah Tabligh dan aplikasi dakwah mereka di tengahmodernitas
zaman dengan indikator kegiatan dakwah, materi dakwah,metode
dakwah, media dakwah dan lain sebagainya.Adapun data yangsudah
peneliti dapatkan dari observasi ini adalah kegiatan dakwah,media
yang digunakan, dan aplikasi Jamaah Tabligh ditengah modernitas
Desa Terusan Kab.Batanghari.
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi
verbaljadi semacam percakapan yang bertujuan
memperolehinformasi.31
Wawancara juga bisa diartikan sebagai teknis
dalam upayamenghimpun data yang akurat untuk keperluan
melaksanakan prosespemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan
data.32
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak
terstrukturyang sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara
intensif,wawancara kualitatif, atau wawancara terbuka. Wawancara tak
tersruktur ini bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata-kata
dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara,
disesuaikan dengankebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk
karakteristik soasial budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat
pendidikan dan lainlain) informan yang dihadapi.33
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal
atauvariable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
31
S. Nasution, Metode Researt,(Jakarta:Bumi Aksara,1996),h.113 32
Wardi Bacthiar, Metodologi Penelitian Dakwah,(Jakarta:Logos,1997),h.72 33
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:remajaRosdakarya,2004),
h.181
majalah,prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.34
Dokmen yang
dignakanpada penelitian ini berupa foto kegiatan dakwah Jamaah
Tabligh danarsip dokumen-dokumen terkait.
5. Teknik Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, selanjutnya data tersebut
dianalisis.Sedangkan analisis data menurut Patton, adalah proses mengatur
urutandata, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan
satuanuraian dasar.35
Dikumpulkan, kemudian
dikelompokkan.Penyusunanteori disini berasal dari bawah keatas
(grounded theory), yaitu darisejumlah data yang banyak kumpulan yang
saling berhubunagan.36
Penelitian ini menggunakan analisis secara induktif.
Analisis inimerupakan pembentukan abstraksi bersadarkan bagian-
bagian yangtelahAnalisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai
berikut:
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itudiberi
kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistensikan,
membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
c. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itumempunyai
makna, mencari dan menempatkan pola dan hubungan-hubungan dan
membuat temuan-temuan umum.37
6. Pemeriksaan keabsahan data
Untuk memperoleh data yang terpecaya dan dapat dipercayai, maka
peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan
dengan empat cara, yaitu :
34
Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Refisi,(Yogyakarta:Rineka Cipta,1992), h.2000 35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rodakarya,2000),h. 280 36
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rodakarya,2000),h.10-11 37
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h, 327-329
1. Perpanjangan keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat
keikutsertaan peneliti di lokasi secara Iangsung dan cukup lama, dalam
upaya mendeteksi dan memperhitungkan penyimpangan yang mungkin
mengurangi keabsahandata, karena kesalahan penilaian data (data
distortion) oleh peneliti atau responden, disengaja atau tidak sengaja.
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara seksama dan berkesinambungan terhadap faktor--
faktor yang diutamakan dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut
selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti dapat memahaminya.Ketekunan
pengamatan dilakukan dalam upaya mendapatkan karakteristik data
yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.Hal ini
diharapkan pula agar dapat mengurangi kesalahan data yang mungkin
timbul akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu persoalan,
ataupun kesalahan data yang timbul dari kesalahan responden yang
memberikan data secara tidak tepat.38
3. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu di luar data pokok, untuk keperluan pengecekan
reabilitas data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan
berbagai data yang diperoleh dari berbagai informan. Terdapat empat
macam teknik trianggulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini,
yaitu teknik pemeriksaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan
teori.39
a. Trianggulasi sumber merupakan teknik yang dilaksanakan dengan
membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu
informasi yang didapatkan tersebut.
38
Tim Penyusun,Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, 66. 39
Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, 330-332.
b. Trianggulasi metode merupakan teknik yang dilaksanakan dengan
mengecek informasi yang didapatkan bersamaan dengan metode
yang dilakukan.
c. Trianggulasi penyidik merupakan teknik yang dilaksanakan dengan
jalan memamfaatkan peneliti dan pengamat lainnya dalam mengecek
kepercayaan data.
d. Trianggulasi teori merupakan teknik yang dilaksanakan dengan
melakukan perbandingan terhadap data yang didapatkan.
4. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Diskusi merupakan langkah akhir untuk menjamin keabsahan data,
peneliti akan melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna
memastikan bahwa data yang diterima benar-benar nyata dan bukan
persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara tersebut
peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran
yang berharga dan konstruktif dalam meninjau orisinalitas data yang
telah didapatkan.40
G. Studi Relevan
Berkaitan dengan penelitian ini, terdapat juga penelitian terdahulu yang
hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti kaji yaitu:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Muammar Khadapi tahun
2017, dengan judulPemenuhan Hak dan Kewajiban Isteri Dalam Keluarga
Jamaah Tabligh Perspektif Psikologis Islam (Studi pada Jama‟ah Tabligh di
masjid Al-Burhan, Jl. Basuki Rahmat Palembang). Hasil penelitian ini bahwa:
Pemenuhan Hak dan Kewajiban Isteri Dalam Keluarga Jamaah Tabligh
Perspektif Psikologis Islam.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nassution (Oktober, 2004)
dengan judul Aktivitas Dakwah Jama‟ah Tabligh di Palembang. Hasil
penelitian ini bahwa : penulis lebih mengkhususkan penelitiannya pada
aktivitas dakwah jama‟ah tabligh di Kota Palembang.
40
Tim Penyusun,Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, 68.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Haris Mahdi, dari Universitas
Brawijaya Malang dengan judul Interaksi Sosial Jama‟ah Tabligh di Kota
Malang (Studi tentang Interaksi Sosial Jama‟ah Tabligh di masjid Pelma dan
Ponpes Jamiu‟urrahman Malang). Hasil penelitian ini bahwa: penulis lebih
mengkhususkan penelitiannya pada Interaksi Sosial Jama‟ah Tabligh di masjid
Pelma dan Ponpes Jamiu‟urrahman.
Dari penelitian Skripsi tersebut di atas, tampak berbeda dengan
penelitian yang akan penulis kaji. Dalam penelitian ini, penulis tertarik dan
merasa terpanggil untuk mengkhususkan penelitian ini pada Dakwah Jama‟ah
Tabligh, Eksistensinya di Mata Masyarakat, dan manfaatnya unntuk
masyarakat sekitar yang ada di Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir
Kabupaten Batang Hari.
BAB II
PROFIL DESA TERUSAN KABUPATEN BATANGHARI
A. Sejarah Desa Terusan
orang pertama mendiami desa terusan adalah orang-orang dari
suku pedalaman yang belum mempunyai agama tetap. Mereka gemar
bercocok tanam, karena itu mereka selalu mencari tempat yang
dianggapnya subur. Pada waktu itu mereka tinggal disuatu tempat
(sekarang dikenal dengan nama teluk). Sampai sekarang daerah ini masih
terkenal dengan kesuburannya.
Sekitar abad ke-XVI datanglah seorang ulama dari suku kabalen
(jawa tengah), bernama SINGOPATI. Sebagian orang berpendapat bahwa
beliau berasal dari turki. Ulama ini sangat terkenal dengan kesaktiannya,
dan juga sangat alim, sehingga bnyak orang yang ingin belajar ilmu agama
pada beliau. Dengan kesaktiannya pula ia mudah menundukkan musuh
(orang pedalaman) yang belum beragama. Setelah beliau berhasil
mengalahkan musuh-musuhnya, maka bagi mereka yang mau tunduk
padanya diperintahkan untuk memeluk agama islam. Dan bagi yang tidak
mau tunduk, mereka diusir dari terusan.
Berkat kealimannya, maka setiap malam beliau mengajarkan ilmu-
ilmu tentang keislaman seperti: membaca Al-Qur‟an, ilmu-ilmu tauhid,
ilmu hokum syara‟, dan ilmu lainnya yang bermanfaat.setetlah banyak
masyarakat yang masuk islam, lalu dibentuklah suatu pemerintahan dan
secara lansung diangkatlah singopati menjadi raja terusan yang pertama.
Tempat kediamannya diberi nama KABALEN. Itulah sebabnya nama
terusan waktu itu adalah kabalen. Demi mengingat asal keturunan
rajanya.41
B. Keadaan Penduduk Dan Jama’ah Tabligh Desa Terusan Kabupaten
Batanghari
Penduduk desa terusan adalah merupakan orang yang tinggal di
desa terusan tersebut, adapun keadaan di desa tersebut sangat ramah
terhadap limgkungan adapun jumlah penduduk di desa terusan tersebut
41
Anonym, sejarah terusan, diakses pada tanggal 2 oktober 2019, pukul 19.00, melalui
http://terusansingopati.blogspot.com/2011/03/terusan.html
sebanyak 2.128 penduduk, diantaranya laki-laki berjumlah 1.068 dan
perempuan berjumlah 1.006. adapun rata-rat pekerjaan penduduk di desa
terusan adalah sebagai petani, boleh dikatakan 80% sebagai petani dan
selebihnya ada sebagai pegawai negeri sipil dan juga pegawai swasta.42
Diantara 2.128 pendudk tersebut ada sekitar 70 orang ikut sebagai
jama‟ah tabligh, adapun awal mulanya munculnya gerakan jama‟ah tabligh
di desa terusan terebut adalah ada seorang warga desa terusan yang
mengikuti jenjang pendidikan pondok pesantren kemudian kembali ke
desa terusan dengan keadaan sudah mengikuti aliran jama‟ah tabligh
tersebut. Oleh karenanya pada tahun 2017 seorang tersebut mensyi‟arkan
atau mengajak penduduk desa terusan satu demi satu untuk mengikuti
jejak dakwah para jama‟ah tabligh tersebut. Oleh karenanya seiring
berjalannya waktu maka banyak sekali penduduk khususnya laki-laki yang
berminat untuk mengikuti jejak dakwah para jama‟ah tabligh. Hingga saat
ini berdasarkan keterangan amir atau imam yang ada di desa terusan itu
ada sekitar 70 orang yang ikut dalam kegiatan dakwah jama‟ah tabligh
tersebut.43
Berikut ini data para jama‟ah tabligh tersebut:
Table:2.1
Data Jama‟ah Tabligh Desa Terusan
No Nama Umur
1 Udin 57
2 Jama‟in 42
3 Usup 50
4 Jali 37
5 Apda‟i 45
6 Mansyur 39
7 Yunus 32
8 Irfandi 55
9 Anas 43
42
Ikhwani, kades terusan, wawancara dengan penulis tanggal 17 september 2019. Catatan
penulis. 43
Udin, amir/imam jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 17 september
2019. Catatan penulis
10 Lutfi 46
11 Mar‟i 55
12 Yasir Arafat 45
13 Dani Hermawan 39
14 M.Soleh 33
15 Hidayat Hamtori 36
16 Arif Munandar 41
17 M.Soni 42
18 Abdullah 35
19 Haris 55
20 Jante 54
21 Monok 53
22 Isya 55
23 Joni 45
24 Parjo 43
25 Parhan 46
26 Alek 47
27 Andi 48
28 Joko 47
29 Idham 46
30 Boy 41
Table 2.2
Data isteri jama‟ah tabligh
No Nama pekerjaan
1 Fatimah IRT
2 Ruminah IRT
3 Aulia Guru
4 Fitriana dagang
5 Ati IRT
6 Jamilah ASN
7 Talia dagang
8 Umi IRT
9 Nurul IRT
Nama-nama yang tercantum di table tersebut benar-benar merupakan
jama‟ah tabligh yang berasal dari desa terusan kabupaten Batanghari. Hal
tersebut peneliti dapatkan sesuai dengan keterangan atau data yang dimiliki
oleh amir atau pengurus jama‟ah tabligh yang berasal dari desa terusan
tersebut. Dan rata-rata pekerjaan dari pada jama‟ah tabligh tersebut adalah
tani dan juga wiraswasta.44
C. Susunan organisasi dan tugas perangkat desa.
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen
atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi
menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau
kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur
organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari
pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara
komponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-
komponen yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan.
Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh
kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga
kepada organisasi tersebut.
Adapun susunan organisasi dan tugas perangkat desa terusan
kabupaten Batanghari adalah adalah sebagai berikut.45
44
Udin, amir/imam jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 17 september
2019. Catatan penulis 45
Dokumentasi Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari.
Gambar: 2.3
Struktur Organisasi Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir
Kabupaten Batanghari
Tugas Kepala Desa:
Secara eksplisit Pasal 26 ayat (1) mengatur empat tugas utama
KepalDesa yaitu: (i) Menyelenggarakan pemerintahan desa, (ii)
Melaksanakan pembangunan desa, (iii) Melaksanakan pembinaan
masyarakat desa; dan, (iv) Memberdayakan masyarakat desa. Dengan
tugas yang diberikan, Kepala Desa diharapkan bisa membawa desa ke arah
yang diharapkan oleh UU ini.
KEPALA DESA
IKHWANI, A,Md
SEKRETARIS DESA
DARUL HIFNI, SE
KASI KESRA
SUBHAN
KASI PEMERINTAHAN
SALAMUDIN KAUR UMUM
AHMAD ZUHDI
KAUR
KEUANGAN
ISLAHIYAH
KADUS 1
AZHAR
KADUS 2
BUSTOMI
KADUS 3
ELFIKRI
KADUS 4
ZALMISAH
KADUS 5
IKBAL
KADUS 6
M.SYAM
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Desa berwenang:
1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Desa.
3. Memegang kekuasaaan pengelolaan keuangan dan aset desa.
4. Menetapkan peraturan desa.
5. Menetapkan anggaran dan pendapatan belanja desa.
6. Membina kehidupan masyarakat desa
7. Membina ketentramana dan ketertiban masyarakat desa
8. Membina dan meningkatkan perekonimian desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai skala produktif untuk sebesar-
besarnya kemakmuran desa.
9. Mengembangkan sumber pendapatan desa.
10. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
11. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa.
12. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
13. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
14. Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
15. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Desa berhak:
1. Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa.
2. Mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;
3. Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan
penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan.
4. Mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang
dilaksanakan; dan
K
A
D
5. Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya
kepada perangkat desa.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Desa berkewajiban:
1. Memegang teguh mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;
4. Menaati dan menegaskkan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;
6. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntabel,
transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari
kolusi, korupsi, dan nepotisme;
7. Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan seluruh pemangku
kepentingan di desa;
8. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;
9. Mengelola keuangan dan aset desa;
10. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
desa;
11. Menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa;
12. Mengembangkan perekonomian masyarakat desa;
13. Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat desa;
14. Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa
15. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup; dan memberikan informasi kepada masyarakat
Desa; dan
16. Memberikan informasi kepada masyarakat desa.46
Tugas Sekretaris Desa:
Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang
administrasi pemerintahan desa. Selain tugas tersebut, Sekretaris Desa
juga bertugas :
1. mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
APBDes
2. mengoordinasikan penyusunan rancangan APBDes dan rancangan
Perubahan APBDes
3. mengoordinasikan penyusunan rancangan Peraturan Desa tentang
APBDes, Perubahan APBDes, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBDes
4. mengoordinasikan penyusunan rancangan Peraturan Kepala Desa
tentang penjabaran APBDes dan perubahan penjabaran APBDes
5. mengoordinasikan tugas perangkat Desa lain yang menjalankan
tugas PPKD Desa
6. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Desa dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes
7. melakukan verifikasi terhadap Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA), Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA), dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL)
8. melakukan verifikasi terhadap Rencana Anggaran Kas Desa (RAK
Desa)
9. melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDes
Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
1. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,
administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
46
Anonym, tugas kepala desa, diakses pada tanggal 18 september 2019, pukul 12.00
melalui http://kedesa.id/id_ID/wiki/penyelenggaraan-pemerintahan-desa-dan-peraturan-
desa/kepala-desa/tugas-hak-dan-wewenang-kepala-desa/
2. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi
perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.
3. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan
pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi
penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga
pemerintahan desa lainnya.
4. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data
dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi
program, serta penyusunan laporan.47
Tugas Kasi Pemerintahan Desa:
Kepala seksi (Kasi) pemerintahan ini bertugas membantu Kepala Desa
dalam melaksanakan tugas bidang pemerintahan desa. Selain tugas
tersebut, Kasi Pemdes juga bertugas :
1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja sesuai bidang tugasnya
2. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya
3. mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya
4. menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), DPPA
(Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL
(Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan) sesuai bidang
tugasnya
5. menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas
pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang berada dalam bidang
tugasnya; dan
47
Anonym, tugas sekretaris desa, diakses pada tanggal 18 september 2019, pukul 12.09
melalui https://format-administrasi-desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-sekretaris-desa-
terbaru.html
6. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya
untuk pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes)
Untuk melaksanakan tugasnya, maka Kasi Pemerintahan memiliki fungsi:
1. melaksanakan manajemen tata praja Pemerintahan
2. menyusun rancangan regulasi desa
3. pembinaan masalah pertanahan
4. pembinaan ketenteraman dan ketertiban
5. pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat
6. kependudukan
7. penataan dan pengelolaan wilayah
8. pendataan dan pengelolaan Profil Desa.48
Tugas Kasi Kesra:
Kepala seksi kesejahteraan (Kasi Kesra) ini bertugas membantu Kepala
Desa dalam melaksanakan tugas bidang pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa. Selain tugas tersebut, Kasi Kesra juga bertugas :
1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja sesuai bidang tugasnya
2. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya
3. mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya
4. menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), DPPA
(Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL
(Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan) sesuai bidang
tugasnya
5. menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas
pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang berada dalam bidang
tugasnya; dan
48
Anonym, tugas kasi pemerintahan desa, diakses pada tanggal 20 september 2019, pukul
14.00 melalui https://format-administrasi-desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-kasi-kepala-seksi-
pemerintahan-desa-terbaru.html
6. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya
untuk pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes)
Untuk melaksanakan tugasnya, maka Kasi Kesra memiliki fungsi:
1. melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan
2. pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan
3. tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya,
ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga,
pemuda, olahraga, dan karang taruna.
Disamping tugas dan fungsi sebagaimana dijelaskan diatas. Kasi Kesra
Desa juga membantu Kepala Desa dalam melaksanakan wewenang-nya.
Dan dalam melaksanakan tugas, Kasi Kesra berhak:
1. Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan,
dan mendapat jaminan kesehatan, serta
penerimaan lainnya yang sah dengan memperhatikan masa kerja
dan jabatan perangkat Desa
2. Menerima bimbingan dan pembinaan dalam rangka pelaksanaan
tugasnya
3. Dan hak-hak lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.49
Tugas Kaur Umum:
Tugas utama kepala urusan bagian umum di desa adalah membantu
sekretaris desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan
kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa serta mempersiapkan
agenda rapat dan laporan. Dalam melaksanakan tugas nya kaur umum juga
berfungsi sebagai berikut:
49
Arumi, tugas kasi kesra, diakses pada tanggal 19 september 2019, pukul 15.00 melalui
https://format-administrasi-desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-kasi-kesra-desa-terbaru.html
1. Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat
keluar serta pengendalian tata kearsipan
2. Pelaksanaan pendataan inventarisasi kekayaan Desa
3. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum
4. Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat
tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor
5. Mengelola administrasi data perangkat Desa
6. Membuat persiapan bahan-bahan laporan; dan
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.50
Tugas Kaur Keuangan:
Kepala urusan keuangan bertugas membantu Sekretaris Desa
melaksanakan fungsi kebendaharaan dalam urusan pelayanan administrasi
keuangan desa. Selain tugas tersebut, Kaur Keuangan Desa juga bertugas :
1. Menyusun Rencana Anggaran Kas Desa (RAK Desa)
2. Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima/menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan Desa dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBDes.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kaur Keuangan mempunyai fungsi
melaksanakan urusan keuangan seperti :
1. Pengurusan administrasi keuangan
2. Administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,
3. Verifikasi administrasi keuangan, dan
4. Admnistrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan
lembaga pemerintahan desa lainnya.
Disamping tugas dan fungsi sebagaimana dijelaskan diatas. Kaur
Keuangan Desa juga membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
wewenang-nya. Dan dalam melaksanakan tugas , Kaur Keuangan berhak:
50
Eki, tugas akur umum, daiakses pada tanggal 19 september 2019, pukul 15.00 melalui
https://www.pedekik.com/tugas-dan-fungsi-kepala-urusan-kaur-umum-di-pemerintahan-desa/
1. Menerima penghasilan tetap (gaji) setiap bulan, tunjangan,
dan mendapat jaminan kesehatan, serta
penerimaan lainnya yang sah dengan memperhatikan masa kerja
dan jabatan perangkat Desa
2. Menerima bimbingan dan pembinaan dalam rangka pelaksanaan
tugasnya
3. Dan hak-hak lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.51
Tugas Kadus:
Untuk melaksanakan tugas Kepala Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki
fungsi:
1. Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
dan pengelolaan wilayah.
2. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
3. Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungannya.
4. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.52
D. Visi dan misi desa terusan
Agar pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintah desa
terselenggara dengan baik dan terarah perlu perencanaan yang baik dan
arahnya yang sesuai serta strategis dengan pencanangan melalui rencana
pembangunan jangka menengah desa untuk enam tahun. Penjabaran
program rencana pembangunan jangka menengah desa dalam setiap tahun
51
Anonym, tugas kaur keuangan, diakses pada tanggal 16 september 2019, pikul 21.00
melalui https://format-administrasi-desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-kaur-keuangan-desa-
terbaru.html 52
Anggika, tugas kadus, diakses pada tanggal 16 september 2019 pukul 23.19 melalui
https://risehtunong.blogspot.com/2016/12/tugas-dan-fungsi-kepala-dusun.html.
dituangkan dan diwujudkan dengan rencana kerja pemerintah desa (RKP-
Des) yang ditetapkan dengan peraturan kepala desa.
Berdasarkan pada pertimbangan kondisi eksternal di desa satuan
wilayah kerja pembangunan di desa terusan kecamatan maro sebo ilir
mempunyai titik berat pada sector infrastruktur maka berdasarkan
pertimbangan tersebut diatas visi dan misi desa terusan adalah:
Visi:
Terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat yang didukung tertib
administrasi dengan suasana aman dan religious.
Misi:
1. Meningkatkan disiplin aparat pemerintah desa
2. Menyelenggrakan tertib administrasi desa
3. Meningkatkan penggalian potensi sumber pendapatan asli desa
4. Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama dan solidaritas
social.53
53
Dokumentasi Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari.
BAB III
PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI DALAM
KEGIATAN KHURUJ
A. Model Bentuk Dakwah Jama’ah Tabligh Di Desa Terusan
Adapun model atau juga bentuk dakwah yang dilakukan oleh para jama‟ah
tabligh itu pada umumnya adalah sama, yaitu khuruj fi sabilillah. Yang mana
khuruj ini dilakukan selama 3 hari, 7 hari, dan 40 hari. Dengan motode dakwah
khuruj fi sabilillah tersebut berikut ini adalah kegiatan dakwah atau model dakwah
yang dilakukan oleh jama‟ah tablih selama melakukan khuruj fi sabilillah:
1. Bayan hidayah; adalah bayan atau penjelasan tentang adab-adab bepergian
sampai ke tempat khuruj. Bayan hidaya ini biasanya dilakukan dimasjid.
Sedangkan yang memberikan penjelasan tentang bayan ini disebut dengan
mubayyin yang mana tugasnya adalah menjelaskan tentang persiapan untuk
melaksanakan khuruj fi sabilillah. Yang paling utama adalah memperbaiki
niat, agar ikhlas memperbaiki diri. Segalanya dilakukan benar-benar karena
Allah SWT.54
2. Pembacaan surah yasin; dilakukan setiap pagi sebelum diadakan musyawarah
harian di pagi hari. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan amir sebagai
berikut:
“[S]etiap pagi sebelum melakukan musyawarah harian tu dik selama kami
khuruj itu kami membaca surah yasin, sesuai dengan kebiasaan yang telah
kami lakukan setiap melakukan khuruj fi sabilillah”.55
3. Musyawarah Harian; dilakukan dipagi hari setelah sholat isyrak, musyawarah
ini dipimpin oleh amir, tujuan dari musyawarah ini adalah agar setiap anggota
54
Observasi peneliti dan hasil wawancara bersama amir (pimpinan jama‟ah tabligh). Di
desa terusan. 55
Udin, amir jama‟ah tabligh di terusan, wawancara dengan penulis tanggal 07 oktober
2019, catatan penulis.
jama‟ah tabligh yang mengikuti khuruj fi sabilillah itu memberikan
laporannya selama kegiatan sehari tersebut.
4. Ta‟lim pagi; merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap pagi dan
biasanya dilaksanakan pada pukul 09.00-11.00, materi yang dibaca pada saat
ta‟lim pagi adalah kitab fhadilah amal. Kitab fadilah amal berisi tentang
sejarah-sejarah kisah para sahabt, fadilah membaca Al-Qur‟an, fadilah dzikir,
fadilah tabligh, fadilah bulan romadhan.
5. Ta‟lim siang; dilaksanakan ba‟da solat dzuhur dan materi yang di sampaikan
adalah tentang fadilah sholat.
6. Jaulah; artinya adalah keliling, ke rumah-rumah warga untuk mengajak
mereka ke masjid untuk mengikuti ta‟lim atau diajak untuk sholat. Biasanya
jaulah dibagi dalam kedua kelompok yaitu jaulah didalam masjid dan juga
jaulah diluar masjid. Pada saat peneliti mengikuti kegiatan dakwah khuruj fi
sabilillah yang dilakukan oleh para jama‟ah tabligh, kemudian peneliti
mengambil penjelasan bahwah jaulah yang dilakukan oleh para jama‟ah
tabligh ini adalah merupakan cara dakwah yang diajarkan Rasulullah SAW.
Yang mana mereka para jama‟ah tabligh ini menyampaikan dakwah dan juga
mengajak para warga untuk dating kemasjid, untuk mengikuti ta‟lim adapun
jika warga tidak mau maka mereka berupaya menjelaskan tentang keagamaan
dan diskusi kecil-kecilan di rumah warga tersebut, dan mereka pada
hakikatnya tidak pernah memaksa para warga untuk mengikuti kegiatan ta‟lim
mereka.56
Dari beberapa penjelasan diatas dapat peneliti jelaskan bahwa model atau
metode dakwah yang dilakukan oleh para jama‟ah tabligh itu adalah khuruj fi
sabilillah yang mana dalam kegiatan khuruj tersebut ada banyak cara yang
mereka lakukan dalam berdakwah, baik dakwah untuk diri mereka sendiri dan
juga dakwah untuk warga msyarakat yang ada disekitarnya. Kalau dakwah
untuk mereka sendiri yaitu dengan cara ta‟lim dan kalau dakwah untuk
masyarakat atau mengajak masayrakat mereka melakukan jauhlah atau
56
Observasi peneliti dan hasil wawancara bersama amir (pimpinan jama‟ah tabligh). Di
desa terusan.
keliling-keliling ke rumah warga disekitar tempat mereka melakukan khuruj.
Didalam jaulah tersebut mereka berusaha untuk mengajak dan menjelaskan
agar wagra dapat pergi kemasjid untuk mengikuti ta‟lim.
B. Hak dan kewajiban suami dan isteri
Kewajiban-kewajiban suami kepada istri dan hak yang harus diterima bagi
istri itu setidaknya harus:
1. Suami itu harus memberikan Nafkah; nafkah lahir seperti makan dan
minum, belanja perabotan rumah tangga, biaya sekolah, biaya mondok,
dan belajar anak-anaknya. Di samping itu juga, suami harus memberikan
nafkah batin, baik hubungan seksual yang baik dan layak, maupun
hubungan psikologis dalam rumah tangga itu yang juga baik dan layak.
2. Suami harus juga memberikan mu’nah. Yang dimaksud dengan mu’nah itu
adalah segala sesuatu di luar kewajiban-kewajiban nafkah tersebut, atau
bahasa lain adalah segala biaya tak terduga, seperti biaya-biaya
pengobatan jika sakit, biaya yang dengan perhiasan istri, biaya untuk istri
bersolek dan lain-lain.
3. Suami juga wajib memberikan biaya kiswah, dalam hal ini suami harus
memenuhi biaya pakaian Istri (secukupnya dan seperlunya).
Semua kewajiban-kewajiban suami di atas itu tentu disesuaikan sesuai
kemampuannya sebagai suami. Kalau penghasilan si suami satu bulan misalnya
hanya berkisar 1 juta rupiah saja, maka bagaimana uang 1 juta rupiah itu harus di
atur sedemikian rupa, sehingga segala kebutuhan rumah tangga itu bisa berjalan
normal; baik itu kebutuhannya sendiri selaku suami, maupun kebutuhan istri dan
anak-anaknya, ada satu hadis Baginda Nabi SAW yang cukup panjang, ketika
beliau melaksanakan Haji Wada‟ (haji perpisahan, karena tidak lama setelah
melaksanakan haji ini, Baginda Nabi wafat). Beliau berwasiat begini:
“Ingatlah! Berwasiatlah (ajaklah) istri-istri kalian dengan baik, sungguh mereka
itu adalah penolong bagi kalian (para suami), kalian tidak memiliki mereka
kecuali sebagai penolong, kecuali mereka para istri itu melakukan fahisyah
(perbuatan keji) yang nyata, maka apabila mereka itu menjauh darimu, dari
tempat tidurmu, maka pukullah dengan cara yang mendidik, tidak menyakiti.
Maka apabila mereka itu taat kepadamu, maka ajaklah ke jalan yang benar.
Ingatlah! Bagi mereka itu ada hak yang harus diterima, begitu juga sebaliknya
bagimu juga ada hak yang harus diterima. Hak yang kalian (suami) terima, dari
kewajiban-kewajiban istri adalah seorang Istri tidak memasukkan seseorang ke
dalam rumah (atau kamar tempat tidurnya) seseorang yang tidak kalian
senangi, dan tidak memberikan izin seseorang masuk ke dalam rumah tanpa
sepengetahuan kalian (para suami). Ingatlah! Hak yang kalian harus berikan
kepada mereka (para istri). Wajib bagi kalian (para suami) memberikan
pakaian yang baik (layak dan proporsional) dan memberikan makanan yang
(juga) baik (layak, sesuai kemampuan kalian sebagai suami)”.
Masing-masing mempunyai kewajiban-masing, masing-masing juga menerima
Hak. Tidak saling menyalahkan, tidak saling memberatkan, juga tidak saling
menuntut satu sama lain. Apabila seorang istri “melanggar” dan tidak sesuai
koridor aturan-aturan yang dibangun bersama, maka suami boleh mendidik
istrinya dengan cara yang sekiranya membuatnya jera. hak yang harus diterima
oleh istri adalah:
1. Suami harus memberikan nafkah berupa makan, maksudnya uang belanja
sehari-hari urusan dapur.
2. Suami harus memberikan pekerjaan yang layak dan pantas kepada istrinya.
3. Suami tidak boleh memukul wajah istrinya.
4. Suami tidak boleh memaki-maki istri, termasuk membentah atau
memarahi istri nya kecuali di dalam rumah sendiri.
Mahar atau Mas Kawin itu adalah Hak yang wajib diterima oleh istri. Bukan
masalah besar atau kecilnya mahar. Besar atau kecilnya mahar itu sama-sama
tetap wajib diberikan kepada istri, karena, itu adalah hak istri.
Sebaik-baiknya perempuan yang dinikahi, adalah perempuan yang lebih ringan
maharnya, tidak memberatkan calon suaminya.,Suami memberikan hak kepada
istrinya, karena suami merupakan pemimpin keluarga yang akan dimintai
pertanggungjawaban kelak dihadapan Allah atas kepemimpinannya di dalam
rumah tangganya.57
57
Fawaid Abdullah, hak dan kewajiban suami isteri, diakses pada tanggal 08 oktober
2019, pukul 19-00, melalui https://tebuireng.online/memahami-hak-dan-kewajiban-suami-istri/
Pada dasarnya pemenuhan Hak dan Kewajiban Suami terhadap Isteri
selama melakukan khuruj fisabilillah ini bagi para Jamaah Tabligh ialah suatu
kewajiban yang harus ditunaikan sebelum mereka melakukan sebuah usaha
dakwahnya yaitu khuruj fisabilillah. Ketika kewajiban seorang suami dan menjadi
hak isteri seperti halnya dalam memberikan nafkah, yang seharusnya hal tersebut
dapat dipenuhi oleh suami sebagai kepala keluarga dengan cara bekerja atau
berdagang dalam kesehariannya dan menafkahi isteri dan anak dengan hasil jerih
payahnya, setiap keluarga sudah tentu memiliki kebutuhan hidup dalam setiap
harinya, sesuai dengan biaya yang dibutuhkan oleh keluarga setiap hari. Namun
dengan adanya metode dakwah yang dilakukan oleh jamaah tabligh ini khusus
dalam pemenuhan nafkah, membuat sebagian orang berfikir bahwa perginya
seorang suami dalam melakukan suatu kegiatan khuruj fisabilillah ini dalam kurun
waktu 3 hari, 10 hari, 30 hari, dan 4 bulan. Ini secara tidak langsung dan terlintas
dibenak mereka bahwa terdapat penelantaran kewajiban suami terhadap isteri dan
anak. Karena yang kita ketahui ketika suami melakukan usaha dakwahnya yaitu
khuruj fisabilillah 4 bulan, suami tidak melakukan pekerjaannya secara duniawi
dan tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Maka dari itu penelitian
yang penulis lakukan ini untuk meluruskan suatu kesalah pahaman yang terjadi di
masyarakat mengenai pandangan mereka terhadap Jamaah tabligh yang
melakukan khuruj fisabilillah. Khususnya masalah hak dan kewajiban seorang
suami terhadap isteri seperti masalah nafkah, selama melakukan khuruj
fisabilillah.58
Sebelum seorang suami menjalankan suatu usaha dakwah yaitu khuruj
fisabilillah. Mereka selalu lebih mengutamakan masalah nafkah untuk isteri dan
anak, yang akan ditinggalkan oleh mereka selama pergi melakukan kuhuruj
fisabilillah. Kalau misalkan jamaah tabligh melakukan khuruj fisabilillah 3 hari
maka dapat dijumlahkan dengan biaya kebutuhan hidup perhari, contoh: dalam
setiap harinya salah satu dari keluarga jamaah tabligh menghabiskan biaya hidup
sebesar Rp 100.000, maka Rp 100.000 X 3 hari = Rp 300.000, begitu pula apabila
58
Pendapat para jama‟ah tabligh di desa terusan, catatan penulis tanggal 15 september
2019.
isteri dan anak ditinggalkan dalam kurun waktu 10 hari, 40 hari, dan 4 bulan,
tinggal kita kalikan saja seperti hitungan diatas. Besaran nafkah dalam jamaah
tabligh tidak ditentukan dalam batas minimal dan maksimal. Nafkah tersebut
dapat ditentukan dari hasil musyawarah antara suami dan isteri jamaah yang
hendak melakukan khuruj.
Setelah melakukan musyawarah dengan keluarga dan menentukan besaran
nafkah yang akan ditinggalkan suami selama melakukan khuruj fisabilillah.
Selanjutnya jamaah tabligh yang ingin melakukan khuruj fisabilillah, akan didata
terlebih dahulu dengan tim tafaqud yang berada pada halaqoh. Dalam hal ini juga
akan dipertanyakan kembali masalah nafkan yang akan diberikan seorang suami
kepada istreri, dan itu berlaku apabila jamaah tersebut sudah berumah tangga. Hak
dan kewajiban suami terhadap isteri dalam metode dakwah yang dilakukan oleh
Jamaah tabligh pada dasarnya apabila yang dilakukan oleh mereka sesuai dengan
prosedur yang menjadi syarat untuk melakukan khuruj fisabilillah maka tidak
terdapat kesalahan terhadap hak dan kewajiaban suami kepada isteri dan anaknya.
Selama isteri ikhlas dan ridha terhadap nafkah yang diberikan oleh suaminya saat
ingin pergi melakukan usaha dakwah dijalan Allah, yaitu khuruj fisabilillah.
Berikut ini adalah hasil wawancara bersama dengan para jam‟ah tabligh
berasal dari desa terusan yang melakukan khuruj, dan cara para jama‟ah tabligh
dalam memenuhi kebutuhan isteri yang ditinggalkannya. Diantaranya adalah:
Pertama Yaser Arafat, S. E. adalah salah satu Jamaah Tabligh yang pernah
melakukan khuruj fisabilillah 4 bulan. Alasan beliau mengikuti khuruj fisabilillah
4 bulan adalah untuk menambah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah selain
itu juga dapat berbagi ilmu pengetahuan tentang agama Islam yang kita miliki
kepada masyarat dan mengajak mereka agar selalu beribadah kepada Allah
sehingga dapat mejalankan peintah Allah sebagaimana mestinya. Kareana bagi
Jamaah Tabligh meninggalkan anak dan isteri untuk li‟ lai kalimatillah. yaitu,
perginya seorang suami dijalan Allah bukan untuk menghabiskan waktu dimasjid,
duduk, dzikir, pegang tasbih kalaulah ini yang dibuat maka ini adalah bentuk
kedzaliman dalam keluarga. Para sahabat dulu tinggalkan isteri berbulan-bulan
bahkan ada yang bernama Al-Faruq ayah dari rabi‟ ah Al-Faruq seorang
muhaddits telah tinggalkan isteri 27 tahun adalah untuk meninggikan kalimat
Allah dengan berdakwah. Datang dari kampung ke kampung, bandar ke bandar
dengan cara membentuk Jamaah dakwah Pada saat hendak ingin melakukan
khuruj fisabilillah selama 4 bulan beliau mengadakan musyawarah terlebih
dahulu. Seluruh anggota keluarga diberitahu seperti isteri dan anak bahwa mereka
akan ditinggal selama 4 bulan untuk melakukan usaha dakwah di jalan Allah
terutama anak yang harus beliau jelaskan bahwa kepergian beliau untuk
melakukan usaha dakwah di jalan Allah karna pada waktu itu usia anak beliau
masih kecil kurang lebih berusia 2 tahun dan masih belum mengerti apa itu usaha
dakwah jadi anak beliau hanya terdiam dan malah asik sendiri dengan
mainannya, setelah diadakan musyawarah Isteri beliaupun setuju dengan alasan
selama itu tujuannya baik untuk menambah keimanan dan dilakukan untuk
menjalankan usaha dakwah dijalan Allah maka dengan senang hati Isteri
beliaupun mendukung kepergian Suaminya untuk khuruj fisabilillah 4 bulan, lalu
beliau bersama Isteri menghitung besaran nafkah yang akan ditinggalkan oleh
beliau dalam kurun waktu 4 bulan selama beliau menjalankan usaha dakwahnya.
Dengan perhitungan beliau memberikan uang setiap hari sekian rupiah, jadi beliau
kalikan uang harian tersebut dengan lamanya beliau melakukan khuruj fisabilillah
4 bulan. Uang yang beliau berikan kepada keluarganya tersebut adalah hasil dari
jerih payahnya yang disisihkan dari gajinya setiap bulan dan sengaja disisihkan
dari jauh-jauh hari untuk dipergunakan melakukan usaha dakwahnya yaitu khuruj
fisabilillah 4 bulan. Yang mana memang sudah beliau perhitungkan sejak lama
besaran biaya yang akan beliau tinggalkan untuk menafkahi Isteri dan anaknya
tersebut. Karna menjalankan usaha dakwah dijalan Allah ini bukan paksaan dari
siapapun melainkan panggilan hati beliau sendirimaka beliau Ikhlas menyisihkan
sebagian rezekinya agar dapat bisa melakukan khuruj fisabilillah 4 bulan
tersebut.59
“[M]enurut saya hal yang hendak dilakukan oleh seseorang isteri terhadap hak
dan kewajibannya kepada suami yang sedang melakukan khuruj fisabilillah 4
bulan yaitu, selalu brsyukur terhadap nafkah yang di berikan oleh suaminya,
59
Penjelasan jama‟ah tabligh atas nama yasir Arafat terhadap cara pemenuhan kebutuhan
isterinya.
berhemat, menghidupkan amalan didalam rumah, menggunakan harta suami
atas izin suami, puas dengan nafkah yang ada, digunakan untuk kepentingan
agama, menjaga pandangannya terhadap laki-laki lain dan senantiasa
mendoakan suaminya agar selalu dalam keadaan sehat”.60
Kedua; Dani Hermawan, salah satu alasan bapak Dani Hermawan melakukan
khuruj fisabilillah 4 bulan karna khuruj ini yakin dan yakin adalah perintah Allah
untuk mendakwahkan agama. Jadi Allah menciptakan kita sebagai umat
Rasulullah disamping mengamalkan Agama juga kita ditunut oleh Allah untuk
mendakwahkan Agama, mengamalkan Agama Dan usaha untuk Agama. Kalau
sekarang kita tidak mengamalkan Agama saja mungkin Agama tidak akan hidup
contoh, ada 10 orang yang mempunyai amalan Agama yaitu, Solat, Mengaji, dan
Dzikir tetapi dia tidak dakwah dan tidak usaha atas agama yakin dan yakin sudah
fitrahnya manusia pasti dan pasti akan meninggal. Maka sudah pasti amalan
Agama yang tidak dikembangakan tersebut lama kelamaan akan hilang atau
punah itulah yang terjadi pada zaman sebelum Rasulullah dulu, maka sudah cara
Allah menurunkan Rasulullah saat umat sedang rusak, tidak lagi beribadah kepada
Allah dan tidak mengenal Allah. Sejak rasulullah datang dan melakukan
dakawahnya maka secara berjenjang agama kembali, itulah sebabnya beliau
melakukan usaha dakwah adalah untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah agar
Agama Islam selalu hidup dan tidak punah karena habis termakan oleh zaman,
yang kita tau saat ini manusia lebih condong kepada kemaksiatan dari pada
menjalankan perintah Allah, maka dari itu beliau melakukan khuruj agar semua
umat manusia kembali kejalan Allah dan menjauhkan diri dari kemaksiatan ketika
sudah ada orang yang beriman maka dunia ini akan dijaga oleh Allah. Saat ingin
melakukan khuruj fisabilillah beliu meminta izin pada isterinya dan menjelaskan
kepada isteri bahwa beliau ingin belajar Agama karena ini adalah perintah Allah
dan merupakan sunnah Rasulullah dan beliau jelaskan kepada isteri bahwa
perjuangan rasulullah dulu sehingga dengan perjuangan beliau kita yang jauh dari
Mekkah dan Madinah dapat mengenal ajaran Agama Islam, kalau saja Rasulullah
dan para sahabatnya tidak menyebarkan agama Islam bagai mana kita tahu tentang
60
Yasir Arafat, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 15 september 2019,
catatan penulis
Islam. Jadi Islam tidak dibawa oleh air tidak dibawa oleh angin tapi dibawa oleh
Rasulullah dan Para sahabatnya.
Cara beliau agar isteri mengizinkan beliau untuk melakukan khuruj fisbilillah
adalah membujuk, merayu,dan dimuliakannya, jadi isteri itu harus diambil hatinya
dulu dengan cara dipenuhi segala keinginan dan lalu beliau jelaskan bahwa
kepergiannya untuk menjalankan usaha dakwah dijalan Allah dan semata-mata
hanya mengharapkan ridha Allah. Dengan demikian ketika beliau telah
menjelaskan dan memenuhi kebutuhannya dan pada akhirnya isteripun
megizinkan maka dengan demikian ketika kita meninggalkan isteri selama 4 bulan
para Jamaah Tabligh diharuskan memberikannafkahnya dan nominalnya
tergantung pada berapa lama beliau pergi dan jumlah uang yang biasa beliau
berikan hariannya beliau mampu memberikan Rp20.000 perhari maka ketika
beliau melakukan khuruj fisabilillah 4 bulan yaitu Rp20.000 X 120 hari = Rp
2400.000 dan berikut beras yang biasanya beliau memberikan kepada isterinya 1
karung yang beratnya 25 Kg. Dengan demikian dari segala segi kewajiban itu
semua sudah ditunaikan jadi sudah tidak ada kendala lagi karena kewajiban kita
sudah kita tunaikan, dan tujuan beliau keluarpun dengan tujan Agama, untuk
berdakwah dijalan Allah. Dan tujuan manusia diciptakan didunia ini adalah untuk
beribadah dan mengabdi kepada Allah.61
“[M]enurut pengakuan beliau hal yang harus dilakukan seorang isteri ketika
suaminya melakukan khuruj fisabilillah 4 bulan isteri itu ditutut untuk
menghidupkan amalan dirumah, solat diawal waktu, solat tahajudnya, solat
duhanya, membaca Al-Qurannya,dan dzikirnya. Sebelum beliau berangkat
beliau memberikan nasihat kepada isterinya, agar isterinya menghidupkan
amalan di rumah lalu beliau keluar untuk khuruj fisabilillah dengan catatan
sudah memenuhi hak-hak isterinya selama beliau pergi. Kalau ada orang yang
keluar tanpa memenuhi hak dan kewajibannya terhadap isteri ini sebenarnya
sudah menyalahi aturan mungkin ada yang seperti itu karena kebodohan orang
tersebut atau mungkin karena ketidak tahuan dia sehingga orang itu sehingga
orang tersebut meninggalkan isteri begitu saja,hingga isterinya sampai kesana
kemari mencari uang buat beli beras dan kebutuhan lainnya kalau sampai ada
orang seperti itu ini tidak benar beliau juga menyalahkan orang itu karena itu
hukumnya wajib, hanya ada juga isteri yang seperti itu sudah di berikan uang
tapi masih merasa kurang sedangkan menurut agama memberi nafkah kepada
isteri itu tidak ada ukurannya, dipatok dan sebagainya tidak ada yang seperti
61
hasil ringkasan wawancara bersama pak dani
itu hanya tuntutan dalam Al-Qur‟ an kita itu wajib berusaha saja untuk
menafkahkan isteri”.62
Perlu diketahui pula bahwa setiap melakukan khuruj fisabilillah Jamaah
Tabligh tidak menerima sumbangan dari manapun dan hanya mengandalkan dari
uang yang telah dikumpulkannya untuk kegiatan yang akan dilakukan pada saat
berdakwah contohnya untuk biaya makan sehari-hari, dll. Sesungguhnya
Jama‟ ah Tabligh memiliki aturan penyeleksian sebelum khuruj. Aturan ini
dikenal dikalangan Jama‟ ah Tabligh dengan istilah Tafaqud. Tafaqud ini
meliputi: amwal, amal, dan ahwal, amwal adalah yang berhubungan dengan
masalah biaya, yaitu biaya untuk selama perjalanan dan biaya untuk keluarga
yang ditinggalkan. Semua itu disesuaikan dengan lamanya kegiatan untuk
melakukan khuruj dan daerah mana yang dituju, sedangkan ahwal adalah yang
berkaitan dengan masalah keluarga, pekerjaan dan sejenisnya. Seseorang akan
dibolehkan khuruj 4 bulan atau beberapapun lamanya. Jika dia telah melewati
proses tafaqud. Sehingga tidak benar tuduhan yang menyatakan bahwa Jama‟ ah
Tabligh meninggalkan keluarga begitu saja, tanpa meninggalkan perbekalan bagi
keluarganya atau menyia-nyiakannya. Selanjutnya walaupun sudah dipastikan
seseorang itu lulus tafaqud untuk khuruj, secara bergilir akan di perhatikan hal
ihwal keluarga yang sedang di tinggalkan tersebut. Dengan para Jamaah terdekat
yang tidak melakukan khuruj, dan mereka mendatangi keluarga yang suaminya
melakukan khuruj fisabilillah satu minggu sekali.
Ketiga; pak Irfan, Menurut bapak Irfan sebelum beliau melakukan khuruj
fisabilillah baik itu 3 hari, 10 hari, 40 hari bahkan 4 bulan. Diadakan musyawarah
terlebih dahulu yang mana musyawarah tersebut diadakan disekitaran wilayah
kecamatan dimana tempat beliau tinggal, karena Jamaah tabligh memiliki tempat
perkumpulan setiap kecamatan dimana Jamaah tersebut tinggal, maka disitulah di
musyawarahkan siapa-siapa yang ingin melakukan khuruj fisabilillah setelah
selesai menunjuk yang ingin berangkat khuruj, barulah menentukan biaya untuk
melakukan khuruj setiap orangnya biasanya biaya yang dibutuhkan Jamaah
tabligh setiap melakukan khuruj fisabilillah Rp 15000, selama 1 hari setiap
62
Dani hermawan, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 15 september
2019, catatan penulis
orangnya. Alasan beliau untuk khuruj fisabilillah karena ingin menambah ilmu
pengetahuan tentang Agama dan juga ingin membagi ilmu pengtahuan Agama
tersebut dengan masyarakat, karena saling berbagi ilmu pengetahuan ini
khususnya ilmu Agama itu hukumnya adalah wajib.
Dalam menjelaskan kepada keluarga saat ingin melakukan khuruj
fisabilillah beliau meminta izin kepada isteri untuk pergi khuruj fisabilillah selama
4 bulan, kemudian dijelaskan juga kepada beliau bahwa biaya yang dibutuhkan
selama khuruj untuk beliau sendiri sebesar Rp 15000 perhari. Dan beliau jelaskan
maksud dan tujuan beliau untuk khuruj selain karena semata-mata hanya ingin
mengharapkan ridaha Allah. Juga ingin mempelajari ilmu Agama lebih dalam lagi
juga ingin berbagi ilmu yang beliau miliki kepada masyarakat. Alasan kenapa
isteri mengizinkan mungkin karena menurut isteri selama yang dilakukan oleh
suami semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT, maka isteri sepenuhnya
mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya. Selama tidak bertentangan dengan
ajaran Agama Islam, maka isteripun ikhlas di tinggalkan oleh suami untuk
melakukan khuruj fisabilillah. Setelah isteri mengizinkan barulah beliau
bermusyawarah kepada isteri tentang biaya yang akan beliau tinggalkan dirumah,
biaya yang di tinggalkan selama suami melakukan khuruj fisabilillah dihitung
dari nafkah yang diberikan oleh beliau setiap harinya, kemudian dari nafkah
harian yang beliau berikan tersebut dikalikan selama 120 hari selama beliau
melakukan khuruj fisabilillah dan hasil dari penjumlahan itulah yang beliau
berikan kepada isterinya. Sebelum berangkat melakukan khuruj fisabilillah ada
namanya suatu tes atau seleksi yang biasa disebut tafaqud sebagai pmbuktian
apakah Jamaah ini benar-benar layak atau tidak utuk melakukan khuruj fisabilillah
salah satu tujuan dari tafaqud ini adalah untuk mengetahui apakah keluarga yang
di tinggalkan ini diberi uang atau tidak selama suaminya pergi dan berapa jumlah
uang yang diberikan selama beliau melakukan khuruj ketika sudah dinyatakan
lulus tafaqud maka Jamaah yang ingin khuruj sudah bisa dinyatakan layak untuk
melakukan khuruj tersebut.63
63
Hasil wawancara bersama pak irfan.
Tujuan adanya tafaqud ini agar tidak ada Jamaah yang menelantarkan
keluarganya selama melakukan khuruj, karna masih banyak orang-orang diluar
sana yang mengatakan bahwa kami para Jamaah Tabligh menelantarkan anak dan
isteri demi untuk melakukan usaha dakwah pada hal tidak demikian karena nafkah
harus sudah dipenuhi terlebih dulu baru kami melakukan khuruj fisabilillah,
setelah beliau pergi bersama rombongan Jamaah Tanbligh untuk melakukan khruj,
para Jamah Tabligh yang berada dekat dengan tempat tinggal beliau dan tidak ikut
khuruj setiap 1 minggu atau 15 hari sekali menegok keluarga yang suaminya
melakukan khuruj fisabilillah, biasanya yang menengok isteri Jamaahnya kalau
Jamaahnya sendiri yang menengok takutnya terjadi fitnah yang tidak di inginkan
atau boleh ikut menengok tetapi membawa isterinya, tujuan menengok keluarga
jamaah yang sedang khuruj ialah untuk memperhatikannya apakah keluarga beliau
dalam keadan sehat, dan menanyakan apakah uang yang ditinggalkan cukup atau
tidak, dan para jamaah yang menegok keluarga yang suaminya melakukan khuruj
fisabilillah biasanya membawa bahan-bahan pokok untuk keluarga yang suaminya
sedang melakukan khuruj fisabilillah dan memperhatikan seluruh keadaan
Anggota Keluarga yang ditinggal khuruj fisabilillah tersebut.
“[M]enurut beliau Dalam hal yang harus dilakukan isteri untuk memenuhi hak
dan kewajibannya terhadap suami yang sedang melakukan khuruj fisabilillah
menurut beliau isteri diharuskan menghidupkan amalannya dirumah seperti,
mengaji, membaca Al-Quran, Solat lima waktu, dzikir, dan melakukan ta‟ lim
dirumah. Agar rumah terasa nyaman dan sejuk karena selalu dikelilingi
dengan kalimatkalimat Allah.64
Keempat; M.Soleh. Menurut bapak M.Soleh alasan beliau untuk melakukan
khuruj fisabilillah itu maksud dan tujuannya untuk memperbaiki diri yaitu
memperbaiki diri pada AllahSWT, tetapi dengan cara keluar dijalan Allah. Karena
dengan berada didalam ruang lingkup Masjid suana Agama kita akan membentuk
perbaikan diri karena perbaikan diri ini awalnya dari merubah keyakinan
keimanan. Kalau cara menjelaskan dengan keluarga biasanya beliau mengajak
shering lalu diajak bermusyawarah Agama kemudian beliau hidupkan amal-amal
Agama dirumah seperti, belajar baca Alqur‟ an yang baik dan benar dengan isteri
64
Irfan, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 16 september 2019, catatan
penulis
dan anak, lalu ta‟ lim mendengarkan Ayat-ayat Alqur‟ an dan sabda-sabda
Rasulullah. Lalu beliau bermusyawarah dengan isteri dan anak mengenai
keinginannya yang mau pergi untuk melakukan khuruj fisabilillah 4 bulan. Dan
dijelaskan oleh beliau kepada isteri dan anaknya bahwa kepergian beliau ini
hanya semata-mata untuk memperbaiki dijalan Allah. Karena dengan kita berada
dijalan Allah dengan cara bekeliling dari Masjid ke Masjid dan dari Daerah yang
satu ke Daerah yang lain, bukan hanya untuk menetap didalam masjid sambil
menjalankan ibadah Solat baik solat wajib maupun solat sunnah, membaca
Alqur‟ an dan melakukan amalan-amalan Agama Islam lainnya. Tetapi juga
datang kerumah-rumah penduduk untuk melakukakan dakwah Agama.
Mendakwahkan Agama yang beliau lakukan ini selain dari membagi ilmu Agama
yang beliau miliki juga dapat menambah keimanan beliau karena saat khurujpun
tidak selamanya disambut baik oleh orang-orang kadang juga ada yang bersikap
tidak baik. Dengan sikap yang tidak baik tersebutlah yang mengharuskan kita
untuk bersabar sehingga dari kesabaran kesabaran inilah yang lama kelamaan
dapat menambah keimanan. Didalam ruang lingkup masjidpun kita dapat
menambah keimanan dan diluar pun demikian. Itu yang beliau jelaskan kepada
keluarganya sehingga keluarganya pun mengizinkan beliau untuk melakukan
khuruj fisabilillah 4 bulan.
Alasan isteri beliau mengizinkan untuk melakukan khuruj ini ialah karena
untuk kebaikan diri beliau dan keluarganya terutama buat beliau selaku seorang
suami sebagai pemimpin rumah tangga, karena bagaimana suatu rumah tangga
mau bagus dalam artian sakinah mawaddah warahmah kalau pemimpinnya saja
tidak taat dengan Agama. Berikut adalah penjelasan bapak M. Soleh dalam
memenuhi kebutuhan keluarga selama berkhuruj.
“[D]alam memenuhi kebutuhan sehari-hari isteri selama melakukan khuruj
fisabililah ini biasanya dimuswarahkan dulu untuk beberapa lama kita pergia
ada metodenya yang 3 hari, 10 hari, 40 hari, 4 bulan. Dan itu
dimusyawarahkan lalu disesuaikan dengan kebutuhan keluarga setiap harinya,
karena anak ada yang sudah sekolah ada yang belum dan dihitung perhari
menghabiskan uang berapa, lalu ditotal semuanya. Karena saya pergi selama
4 bulan maka 120 hari keluarga ditinggalkan, dan dikalikan dengan
pengeluaran keluarga beliau perharinya dan hasilnya dari totalan tersebutlah
uang yang akan saya ditinggalkan untuk keluarga. Dan untuk nafkah batinnya
yang kita penuhi adalah Agamanya karena menurut beliau banyak orang yang
salah menshet menganggab bahwa nafkah batin itu sebagai hubungan suami
isteri saja pada hal menurut ulama nafkah batin itu bagai seorang suami
memenuhi hasrat kebatinanya itu melalui Agama, kalau umpama nafkah batin
itu Cuma hubungan suami isteri lalu bagaimana cara setiap orang memenuhi
nafkah batin untuk anaknya apakah kita harus berhubungan dengan anak kita
kan tidak begitu juga”.65
Yang dimaksud nafkah batin disini ialah kejiwaan dan keimanan, itu yang
menjadi pondasi agar menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah
makanya beliau mempunyai kepahaman yang beliau dapat dalam Al-Quran dan
hadis mengenai keutamaan keluar dijalan Allah. Ada yang menyebut khuruj
fisabilillah, ada juga yang menyebut jihat fisabilillah inilah jihat yang sebenarnya.
Dengan meninggikan kalimat Allah dan kita belajar memperbaiki diri kita kepada
Allah bukan kepada orang, sehingga bagaimana cara kita bisa menjaga solat,
membaca Al-Quran dengan baik dan benar dan dimulai pelan-pelan caranya ialah
keluar dijalan Allah tersebut.
Yang harus dilakukan seorang isteri saat suami melakukan khuruj
fisabilillah itu adalah menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang isteri
seperti, mendidik anak-anak, dan yang utama menghidupkan amalan Agama
dirumah, ketika suami sedang melakukan khuruj fisabilillah tetap menjaga solat
lima waktunya dan untuk anak beliau yang laki-laki bagaimana cara isterinya agar
anaknya tersebut selalu menjalankan solat lima waktu secara berjamaah di Masjid
dan kalau yang perempuan bisa diajarkan solat dirumah lalu selepas itu dapat
melakukan ta‟ lim yaitu bisa belajar membaca Al-Quran, medengarkan ayat Al-
Quran, dan hadits tentang Agama maupun tentang hukum-hukum Allah.
Kelima; bapak Hidayat Hamtori Berdasarkan pengalaman bapak Hidayat yang
pernah melakukan usaha dakwah dijalan Allah yaitu khuruj fisabilillah 4 bulan.
Beliau mengatakan bahwa alasan untuk melakukan khuruj fisabilillah ini ialah
untuk memperdalam ilmu Agama yang beliau miliki sekaligus dapat berbagi ilmu
Agama tersebut kepada masyarakat. Selain itu juga untuk memperbaiki diri,
sehingga beliau dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
65
M. soleh, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 17 september 2019,
catatan penulis
Sebelum beliau masuk dalam Jamaah Tabligh, beliau berdiskusi dan menjelaskan
kepada isteri beliau bahwa beliau ingin memperdalam ilmu Agama dengan cara
ikut dalam Jamaah Tabligh. Lalu beliau jelaskan program yang terdapat dalam
Jamaah Tabligh yaitu salah satunya adalah khuruj fisabilillah, yang mana khuruj
ini mengaharuskan para Jamaah untuk berdakwah dijalan Allah dan meninggalkan
keluarganya dalam waktu yaitu ada yang 3 hari, 10 hari, 40 hari, bahkan 4 bulan.
Dan dikatakan oleh beliau Apabila beliau ingin melakukan khuruj tolong jangan
dihalangi karena ini adalah salah satu usaha dakwah yang pernah diajarkan oleh
Rasulullah dulu. Jadi setelah beliau berkata dari awal keinginannya untuk masuk
jamaah maka sampai saat ini isteri selalu mendukung apa yang beliau lakukan
selama itu dalam hal yang baik.
Sebelum melakukan khuruj fisabilillah paara jamaah diharuskan
mememinta izin kepada keluarga dan diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga selama melakukan khuruj, karena beliau sudah pernah menjelaskan
kepada isterinya mengenai program Jamaah Tabligh yaitu khuruj, jadi beliau tidak
perlu panjang lebar mejelaskan kepada isterinya mengenai keinginannya untuk
melakukan khuruj fisabilillah. Cukup dengan bilang beliau ingin pergi khuruj
selama 4 bulana kepada isterinya dan beliau berikan waktu untuk isterinya berfikir
apakah beliau diizinkan atau tidak, sambil beliau isteri beliau berfikir segala
pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci piring, mengepel dan pekerjaan rumah
lainnya beliau yang mengerjakan. Sehingga karena beliau sering bantu isteri
mengerjakan pekerjaan rumah dan sudah bilang dari awal mengernai program
Jamaah Tabligh maka secara otomatis pasti isteri akan mendukung segala
kegiatan beliau selama untuk kebaikan termasuk untuk melakukan khuruj
fisabilillah 4 bulan. Terkait dengan memenuhi kebutuhan keluarga yang
ditinggalkan berikut penjelasan jama‟ah tersebut.
“[U]ntuk masalah nafkah saya musyawarahkan kepada isteri saya, dengan
perhitungan berapa rupiah biaya yang dibutukan oleh keluarga setiap harinya
lalu dari biaya perhari itu dikalikan dengan berapa lama beliau berangkat
khuruj. Karena beliau pergi selama 4 bulan maka dari biaya yang dibutuhkan
keluarga saya setiap hari tersebut dikali kurang lebih 120 hari (4 bulan). Dan
hasil dari penjumlahan pengeluaran dari keluarga beliau itulah yang akan
diberikan selama saya pergi untuk melakukan khuruj fisabilillah 4 bulan ini”.66
Menurut beliau memang jelas banyak pertanyaan dari masyarakat
mengenai nafkah selama melakukan khuruj ini. Karena mungkin ada sebagian
orang yang berfikir selama suami pergi dakwah, isteri tidak diberikan nafkah atau
malah diterlantarkan dan tidak diberi makan. karena suami meninggalkan
pekerjaannya selama melakukan khuruj, dan secara otomatis tidak mendapatkan
uang, dan pasti timbul pertanyaan dari mana beliau bisa mendapatkan Uang
sehingga bisa makan dan lain-lain. Dan sebenarnya jawaban dari pertanyaan
masyarakat ini mudah, yaitu insyaallah, Allah sudah atur semuanya. Karena yang
memberi makan kita sebagai ciptaan Allah ini adalah Allah sendiri. Bukan
makhluk. Dan beliau selalu katakan kepada keluarganya apabila beliau sedang
hendak ingin pergi khuruj maka jangan pernah takut kelaparan karena rezeki itu
datangnya dari Allah danyakinlahlah pada Allah bahwa rezeki itu tidak akan
pernah tertukar. Karena Allah selalu memberikan rezeki kepada manusia dengan
tepat sasaran.67
Mengenai hak dan kewajipan apa yang harus dilakukan oleh seorang isteri
terhadap suaminya selama melakukan khuruj ini adalah isteri harus
menghidupkan amalan dirumah seperti, mengaji, baca Al-Quran, melakukan
ta‟ lim dalam rumah mendo‟ akan suami, menjaga pandangannya dari laki-laki
lain dan menjalankan amanah-amanah yang diberikan suaminya selama suaminya
tersebut menjalankan usaha dakwahnya yaitu khuruj fisabilillah 4 bulan. Karena
menurut beliau kegiatan khuruj fisabilillah ini hampir sama halnya diibaratkan
seperti seorang isteri yang hendak keluar Negeri untuk menjadi Tenaga Kerja
Wanita (TKW). Pastinya niat mereka bekerja untuk kesejahteraan keluarganya
dan otomatis nafkah untuk keluarganya tersebut pasti sudah dipikirkan dengan
cara dikirim setiap bulan, Cuma bedanya dengan khuruj fisabilillah ini perginya
seorang suami untuk menjalankan perintah Allah yaitu melakukan usaha dakwah
dijalan dengan tujuan mendapatkan kesejahteraan bukan kesejahteraan secara
66
Hidayat hamtori, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 18 september
2019, catatan penulis 67
Catatan penulis berdasarkan kesimpulan wawancara singkat bersama jama‟ah tabligh
lahiriah melainkan kesejahteraan secara batiniyah sepeti ketenteraman hati dan
ketenangan jiwa, dan otomatis pula nafkah untuk keluarga sudah pasti difikirkan
sebelum melakukan khuruj fisabilillah. Dan sudah dimusyawarahkan terlebih
dahulu oleh keluarga karena asas dari dakwah itu sendiri adalah musyawarah. Dan
tanpa adanya musyawarah maka semuanya tidak akan berjalan dengan baik. Oleh
karena itu musyawah adalah kunci utama untuk berdakwah dijalan Allah, dan
musyawarah sangat penting dilakukan apabila kitahendak ingin melakukan sebuah
usaha dakawah dijalan Allah yaitu khuruj fisabilillah.
Keenam; bapak Arif Munandar, Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan
bapak arif munanandar beliau menjelaskan alasan untuk melakukan khurujd ialah
untuk mendalami ilmu agama agar dapat menambah wawasan beliau tentang
ajaran agama Islam sehingga beliau dapat memperbaiki dirinya dan dapat lebih
mendekatkan lagi dirinya kepada Allah. Sebelum beliau pergi untuk melakukan
khuruj yang harus dilakukan adalah melakukan musyawarah kepada isteri agar
isteri mengizinkan beliau untuk melakukan khuruj fisbilillah dengan membujuk,
merayu,dan memuliakannya, isteri itu harus diambil hatinya dengan cara dipenuhi
segala keinginan dan lalu beliau jelaskan bahwa kepergiannya untuk menjalankan
usaha dakwah dijalan Allah dan semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah.
Dan alhamdulillah isteri beliau mengizinkan. Alasan isteri beliau mengizinkan
untuk melakukan khuruj ini menurut isterinya selama itu untuk kebaikan diri
beliau dan keluarganya terutama buat beliau selaku seorang suami sebagai
pemimpin rumah tangga, agar menjadi pemimpin keluarga yang taat kepada
Allah. Setelah isteri mengizinkan maka beliau mulai memusyawahkan masalah
nafkah yang akan di berikan untuk isterinya, nafkah yang diberikan kepada isteri
dilakukan dengan cara menghitung pengeluaran isteri untuk kebutuhan keluarga
sehari-hari dari pengeluaran sehari-hari itulah nanti akan beliau total sesuai
dengan lama waktu beliau melakukan khuruj setelah dijumlahkan seluruhnya
maka hasil dari penjumlahan itulah nantinya nafkah yang akan beliau berikan
kepada isterinya selama beliau melakukan khuruj.
“[Y]ang harus dilakukan seorang isteri untuk memenuhi hak dan
kewajibannya terhadap suaminya selama sedang melakukan khuruj fisabilillah
menurut beliau isteri diharuskan menghidupkan amalannya dirumah seperti,
mengaji, membaca Al-Quran, Solat lima waktu, dzikir, dan melakukan ta‟ lim
dirumah. Agar rumah terasa nyaman dan sejuk karena selalu dikelilingi
dengan kalimat-kalimat Allah”.68
Ketujuh; bapak M.Soni. Alasan bapak M.soni melakukan khuruj fisabilillah
karena ingin menambah ilmu pengetahuan tentang Agama dan juga ingin
membagi ilmu pengtahuan Agama tersebut dengan masyarakat, karena saling
berbagi ilmu pengetahuan ini khususnya ilmu Agama itu hukumnya adalah wajib.
Dalam menjelaskan kepada keluarga saat ingin melakukan khuruj fisabilillah
beliau meminta izin kepada isteri untuk pergi khuruj fisabilillah dalam beberapa
waktu, kemudian dijelaskan juga kepada beliau bahwa biaya yang dibutuhkan
selama khuruj itu sudah beliau siapkan dari jauh-jauh hari dengan cara
menyisihkan dari sebagian penghasilan beliau dengan harapan isteri memberikan
izin untuk beliau karna isteri melihat kesungguhan hati beliau untuk khuruj. Dan
beliau jelaskan maksud dan tujuan beliau untuk khuruj selain karena semata-mata
hanya ingin mengharapkan ridaha Allah. Juga ingin mempelajari ilmu-ilmu
Agama lebih banyak lagi juga ingin berbagi ilmu yang beliau miliki kepada
masyarakat.
Alasan kenapa isteri mengizinkan mungkin karena kesungguhan beliau untuk
melakukan khuruj tersebut sudah benar-benar matang, dan menurut isteri selama
yang dilakukan oleh suami semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT,
maka isteri sepenuhnya mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya. Selama
itu sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam, maka isteripun
ikhlas di tinggalkan oleh suaminya dalam waktu yang cukup lama untuk
melakukan khuruj fisabilillah. Untuk masalah nafkah beliau musyawarahkan
kepada isterinya, dengan perhitungan berapa rupiah biaya yang dibutukan oleh
keluarga beliau setiap harinya lalu dari biaya perhari itu dikalikan dengan berapa
lama beliau berangkat khuruj. Dan hasil dari penjumlahan pengeluaran dari
keluarga beliau itulah yang akan diberikan oleh beilau selama beliau pergi untuk
melakukan khuruj fisabilillah. Memang banyak pertanyaan dari masyarakat
mengenai nafkah selama melakukan khuruj ini. Karena mungkin ada sebagian
68
Arif munandar, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 19 september
2019, catatan penulis
orang yang berfikir selama suami pergi dakwah, isteri tidak diberikan nafkah atau
malah diterlantarkan dan tidak diberi makan. karena suami meninggalkan
pekerjaannya selama melakukan khuruj, dan sudah pasti tidak mendapatkan uang,
dan pasti timbul pertanyaan dari mana mendapatkan Uang sehingga bisa makan
dan lain-lain padahal mereka tidak tau sebelum melakukan khuruj beliau sudah
menabung dari jauh-jauh hari untuk biaya khuruj dan bekal isteri d irumah.
Jawaban dari pertanyaan masyarakat ini adalah karena yang memberi makan kita
sebagai ciptaan Allah ini adalah Allah sendiri. Bukan makhluk. Dan beliau selalu
katakan kepada keluarganya apabila beliau sedang hendak ingin pergi khuruj
maka jangan pernah takut kelaparan karena rezeki itu datangnya dari Allah dan
yakinlahlah pada Allah bahwa rezeki itu tidak akan pernah tertukar. Karena Allah
selalu memberikan rezeki seseorang berdasarkan porsinya masing-masing.
“[A]da beberapa hal yang hendak dilakukan oleh seseorang isteri terhadap hak
dan kewajibannya kepada suami yang sedang melakukan khuruj fisabilillah
yaitu, selalu bersyukur terhadap nafkah yang di berikan oleh suaminya,
berhemat, merawat dan menjaga anak-anak dengan baik, menghidupkan
amalan didalam rumah, menjaga pandangannya terhadap laki-laki lain dan
senantiasa mendoakan suaminya agar selalu dalam keadaan sehat dan selalu
dalam lindungan Allah”.69
Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama dengan beberapa para jama‟ah
tabligh tersebut maka dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa, dalam melakukan
khuruj fisabilillah para jama‟ah tabligh sebelum berangkat dari rumah mereka
membicarakan hal atau niat keberangkatan mereka untuk melakukan khuruj fii
sabilillah, kemudian juga berkaitan dengan pemenuhan nafkah atau hak serta
kewajiban isteri atau keluarganya yaitu rata-rata mereka melakukan musyawarah
terlebih dahulu sebelum mereka berangkat. Berkaitan dengan nafkah itu mereka
menghitung terlebih dahulu berapa pengeluaran yang harus dibutuhkan oleh
keluarganya kemudian di jumlahkan dan akhinya hasil musyawarah tersebutlah
yang bisa menjadi patokan untuk nafkah lahirnya, sementara untuk nafkah batin
nya mereka lebih menyuruh isteri untuk senantiasa melakukan amaliah-amaliyah
yang baik dan juga selalu mengingat Allah dan mengurus rumah sebagaimana
69
M. soni, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 20 september 2019,
catatan penulis
mestinya. Sehingga bagi mereka para jama‟ah tabligh tersebut nafkah batinnya
sudah terpenuhi.
BAB IV
PANDANGAN ISTERI JAMA’AH JAMA’AH TABLIGH
TERHADAP KEGIATAN KHURUJ SUAMI DAN DAMPAK
KHURUJ TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DAN
PERILAKU ISTERI
A. Pandangan Isteri Jama’ah Jama’ah Tabligh Terhadap Kegiatan
Khuruj Suami
Khuruj fi sabilillah adalah merupakan kegiatan dimana para
jama‟ah tabligh pergi keluar rumah dalam rangka dakwah, kegiatan ini
dilakukan beberapa hari, semisal 2 hari, 40 hari, dan 3 bulan. Kegiatan
tersebut jelas menimbulkan banyak kontofersi baik dalam kehidupan
masyarakat dan juga kehidupan keluarga, termasuk isteri juga terkadang
ikut terlibat dan menjadi dampak dari kegiatan khuruj yang dilakukan oleh
suaminya. Berikut beberapa pandangan para isteri jama‟ah tabligh
terhadap kegiatan khuruj suami yaitu Khurūj fī sabīlillāh sebagai sarana
dakwah di jalan Allah, Khurūj fī sabīlillāh sebagai sarana untuk
mempererat tali silarurrahmi kepada sesame Muslim, Khurūj fī sabīlillāh
sebagai sarana dakwah terhadap diri sendiri.70
Selanjutnya penjelasan para
isteri jama‟ah tabligh terhadap ketiga hal tersebut sesuai dengan hasil
wawancara penulis bersama beberapa isteri para jam‟ah tabligh tersebut:
1. Khurūj Fī Sabīlillāh sebagai sarana dakwah di jalan Allah
70
Anonym, hasil wawancara bersama isteri jama‟ah tabligh, tanggal 27 september 2019.
Catatan penulis
Kegiatan Khurūj Fī Sabīlillāh sebagai sarana dakwah di jalan
Allah, hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Fatimah,
Ruminah dan juga Aulia. Fatimah mengatakan bahwasanya bahwa
salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan
berdakwah di jalan Allah, yakni dengan khurūj fī sabīlillāh,
sebagaimana pernyatannnya berikut:
“[K]hurūj itu ya nak, merupakan salah satu sarana untuk
berdakwah di jalan Allah. Karena didalam kegiatan tersebut yakni
berdakwah dari satu tempat ke tempat lainnya, kemudian juga ada
pelajaran yang di pelajari bersama, menyusun strategi untuk
berdakwah ke rumah-rumah masyarakat, mengajak untuk
melaksanakan shalat berjama‟ah, menghidupkan Sunnah Nabi, dan
dzikir-dzikir lainnya. Di sini kenapa saya menyebut dakwah di
jalan Allah, karena mereka tidak meminta imbalan apapun kepada
masyarakat dan memangbbenar-benar dana pribadi mereka”.71
Hal senada juga diungkapkan oleh Ruminah, bahwa kegiatan
khurūj merupakan sarana dakwah di jalan Allah, yang mana para
anggota menjalankan kegiatan disuatu masjid atau mushalla kemudian
mereka mengadakan pengajian di dalamnya. Mereka mengajak kepada
mayarakat sekitar untuk mengikuti kajian mereka. Sebagaimana
pernyataannya berikut:
“[J]ama‟ah tabligh itu ya nak, jantung dari kegiatannya adalah
khurūj. Khurūj sendiri bukan hanya sekedar keluar-keluar tanpa
arah, melainkan dengan niat mengajak kepada masyarakat di
daerah-daerah yang terpencil untuk bergabung di dalamnya.
Tujuannya untuk membantu masyarakat agar lebih memahami
ajaran agama dengan baik, dalam artian untuk lebih menghidupkan
Sunnah Nabi, seperti misalnya mengajak untuk menjalankan
sembahyang berjama‟ah, membaca Al-Qur‟an bersama, serta
kegiatan keagamaan lainnya. Namun sebenaranya fokus dari
khurūj itu sendiri yaitu untuk menjadi pribadi yang jauh lebih
baik.72
71
Fatimah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis 72
Ruminah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis.
Tak jauh berbeda dengan Ruminah, Aulia juga mengungkapkan hal
serupa, bahwa kegiatan khurūj itu sama halnya dengan berdakwah di
jalan Allah, karena mereka para anggota dituntut untuk mengajak
kepada masyarakat tempat mereka khurūj untuk mau bergabung
dengan mereka, bersama-sama menjalankan aktifitas keagamaan di
sebuah masjid atau mushalla, sebagaimana penuturan Aulia berikut ini:
“[J]adi ya dik, para anggota yang khurūj itu, memang benar-benar
menjalankan dakwah di jalan Allah. Karena dizaman sekarang ini
susah mencari orang yang mau berdakwah tanpa mengharap
imbalan atau dibayar. Mereka rela jauh dari kelaurga, walaupun itu
sesuatu yang berat, meluangkan waktu, materi, dan tenaga
juga untuk menyebarkan agama Allah, jadi menurut kakak itu
sesuatu yang luar biasa dan pantas disebut sebagai dakwah di jalan
Allah”.73
2. Khurūj Fī Sabīlillāh sebagai sarana untuk mempererat tali silaturrahmi
kepada sesama Muslim.
Khurūj fī sabīlillāh sebagai sarana tali silaturrahmi kepada sesama
Muslim, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Fitrina, Aliyah
dan Ati, Fitrina mengungkapkan bahwasanya hendaknya kita sebagai
sesama Muslim harus saling mengunjungi satu sama lain dan
bersilaturrahmi. Dengan keluar untuk berdakwah kita sebagai sesama
Muslim yang mungkin diberi Allah suatu kelebihan perihal
pemahaman agama, dan materi yang cukup, maka sangatlah layak dan
pantas kalau kelebihan itu semua digunakan untuk menjalin tali
silaturrahmi kepada sesama Muslim ditempat lain dan saling bertukar
pendapat. Sebagaimana pernyataannya berikut:
“[K]egiatan keluar untuk berdakwah ini ya dik, sama halnya
sebagai sarana untuk memperat tali silaturrahmi dengan keluarga
Muslim kita yang berada ditempat lain. Di dalamnyakita juga
saling bertukar pendapat satu sama lain, dan juga kita sama-sama
saling membantu karena anggota jama‟ah tabligh yang khurūj,
biasanya mencari daerah di mana pengetahuan dan pemahaman
73
Aulia, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis.
agamanya masih kurang, jadi bukan hanya bersilaturrahmi, namun
juga berbagi pengetahuan”.74
Hal senada juga diungkapkan oleh Aliyah, iya berpandangan
bahwa khurūj fī sabīlillāh merupakan sarana untuk saling mempererat
tali silaturrahmi kepada sesama Muslim, dan memperdalam Islam, baik
mereka yang khurūj dan juga mereka yang menerima para jama‟ah
tabligh di kampung halaman mereka untuk berdakwah, berikut
pernyataannya:
“[K]hurūj itu ya, bukan semata-mata hanya untuk berdakwah di
jalan Allah saja dik, tapi kakak lebih berpandangan bahwa khurūj
itu lebih kepada mempererat silaturrahmi dan berbagi pengetahuan
kepada saudara-saudara Muslim di tempat lain Karena yang kakak
dengr dari vcerita suami, bahwa mereka senang dan bangga
memperoleh banya teman baru dari sesame Muslim lain yang
sebelumnya belum kenal, serta berbagi banyak pengetahuan”.75
Tak berbeda jauh dengan Aliyah, Ati pun menyatakan hal yang
sama, bahwa kegiatan khurūj fī sabīlillāh dalam jama‟ah tabligh
sendiri adalah sarana berbagi pengetahuan dan mempererat tali
silaturrahmi kepada sesama Muslim yang berada di daerah-daerah
terpencil, yang kemungkinan sulit bagi mereka untuk mencari dan
belajar ilmu agama, berikut pernyataannya:
“[K]hurūj itu kalau menurut saya lebih kepada mempererat tali
slaturrahmi kepada saudara-saudara kita yang ada di tempat lain,
dan pastinya daerah-daerah terpencil, yang tidak memungkinkan
mereka mendapatkan pengetahuan agama yang layak. Di dalam
agama kita diperintahkan untuk saling berbagi kepada yang
membutuhkan, bagi saya berbagi yang dimaksud itu bukan hanya
dari segi materi, namun juga ilmu agama. Dengan bersilaturrahmi
kepada mereka selain mempererat tali persaudaraan kemudian bisa
dikembangkan dengan mengajak bersama mempelajari dan
memperdalam ilmu agama”.76
74
Fitriana, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis. 75
Aliyah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis. 76
Ati, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis.
3. Khurūj fī sabīlillāh sebagai sarana dakwah terhadap diri sendiri
Kegiatan khurūj fī sabīlillāh sebagai sarana dakwah terhadap diri
sendiri atau pribadi orang yang melaksanakannya. Hal tersebut
sebagaimana yang diungkapkan Oleh, Jamilah, Talia, Umi, dan juga
Nurul. Jamilah berpandangan bahwa khurūj fī sabīlillāh itu berdakwah
untuk diri sendiri. Karena dari yang iya lihat dan jalani, semua anggota
dalam jama‟ah tabligh tidak hanya menyampaikan dakwah untuk
orang lain, namun juga secara tidak langsung kepada diri mereka
sendiri, sebagaimana pernyataanya berikut:
“[D]alam jama‟ah tabligh yang sangat ditekankan adalah khurūj fī
sabīlillāh. Yang mana maknanya sendiri adalah keluar di jalan
Allah, atau berdakwah di jalan Allah. Kalau saya melihat, khurūj
itu lebih kepada dakwah terhadap pribadi masing-masing. Karena
sebagaimana iya menghendaki orang lain lebih baik, serta
bertujuan untuk menyeru umat Islam lainnya untuk memperdalam
ilmu agama, begitu pula untuk dirinya sendiri, agar menjadi pribadi
yang lebih baik”.77
Hal serupa juga diutarakan oleh Talia bahwasanya khurūj fi
sablillah adalah sarana dakwah terhadap orang yang melaksanakan
khurūj itu sendiri. Karena menurutnya dalam khurūj itu para anggota
dituntut untuk menjalankan semua kegiatan dengan ikhlas dan sabar,
sebagaimana pernyataannya berikut:
“[K]egiatan khurūj fi sablillah adalah kegiatan yang menjujung
tinggi dakwah di jalan Allah. Tapi menurut saya, khurūj itu lebih
kepada dakwah terhadap diri sendiri. Seseorang yang
melaksanakan khurūj fi sablillah seperti orang yang sedang
berpuasa, menahan sementara untuk memikirkan perkara duniawi,
tentang keluarga, politik dan lain-lain. Serta berusaha untuk
mengajak dan membawa dirinya untuk lebih mendekatkan diri
kepada Allah”.78
Penjelasan dari Talia di atas tidak berbeda jauh dengan apa yang
diutarakan oleh Umi, bahwa kegiatan khurūj fi sablillah tersebut sama
77
Jamilah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis. 78
Talia, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis.
dengan dakwah untuk pribadi orang yang melaksanakannya,
sebagaimana pernyataannya berikut:
“[Y]ang saya lihat dari jama‟ah tabligh dan kegiatan khurūj fi
sablillah mereka yang menjalankan khurūj itu sama halnya
berdakwah untuk diri mereka sendiri. Karena mereka yangkeluar
untuk berdakwahitu seperti orng yang mengisi kembali baterai
yang sudah berkurang. Jadi selain mengajak orang lain untuk
sama-sama memperdala ilmu agama dan mengajarkannnya, mereka
juga menjadikan khurūj bekal untuk mereka sendiri, karena dari
pengalaman saya pribadi, suami saya menjadilebih dewaa dari
sebelumnya semenjak aktif mengikuti kegiatan khurūj fi
sablillah”.79
Hal senada juga diutarakan oleh Nurul, bahwa khurūj tersebut sama
halnya dakwah untuk diri sendiri, karena menurutnya mengajak orang
lain dengan dakwah atau seruan dalam memperdalam agama, itu sama
saja mengajak diri sendiri untuk melakukan hal yang sama,
sebagaimana pernyataannya berikut ini Orang yang keluar untuk
berdakwah itu mengajak kepada orang lain untuk memperdalam ilmu
agama, dimulai dengan mengajak sembahyang berjama‟ah di masjid,
misalnya, belajar menghidupakan sunnah-sunnah Rasul, dan lain
sebagainya.
“[T]api bagi saya, mereka itu sama saja menjalankan dakwah untuk
diri mereka sendiri, karena secara tidak langsung mereka sendiri
terbiasa untuk menjalankan kegiatan tersebut dan terus terus
istiqomah dalam ajaran mereka, bagi saya itu dakwah mereka
terhadap mereka sendiri”.80
Nurul menyatakan bahwa kegiatan khurūj fisabilillah memang
kegiatan dakwah di jalan Allah, namun lebih kepada dakwah terhadap
diri sendiri. Dengan mengajak orang lain untuk bergabung dalam
kegiatan mereka, secara tidak langsung mereka jua mengajak diri
sendiri untuk istiqomah dalam ajaran mereka.
79
Umi, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis. 80
Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis.
Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan beberapa isteri para
jama‟ah tabligh dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa ada bermacam-
macam pandangan terkait dengan khuruj yaitu dapat peneliti
gambarkan dalam table berikut ini:
Tabel 4. 1
Pandangan istri tentang kegiatan Khurūj Fī Sabīlillāh
No Informan Pandangan Istri Tentang Kegiatan Khuruj
Fi Sabilillah
1 -Fatimah
-Ruminah
-Aulia
Khuruj Fi Sabilillah Sebagai Sarana
Dakwah Dijalan Allah.
2 -Fitriana
-Aliyah
-Ati
Khuruj Fi Sabilillah Sebagai Sarana Untuk
Mempererat Tali Silaturrahmi Kepada
Sesame Muslim
3 -Jamilah
-Talia
-Umi
-Nurul
Khuruj Fi Sabilillah Sebagai Sarana
Dakwah Terhadap Diri Sendiri.
B. Dampak Khuruj Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Dan
Perilaku Isteri
Dampak dari khuruj fi sabilillah yang dilakukan oleh para jama‟ah
tabligh tersebut tentu memiliki pengaruh terhadap keharmonisan rumah
tangga dan juga tidak berpengaruh keharmonisan keluarga, karena pada
hakikatnya tidak semua khuruj tersebut memiliki dampak negative dan
juga positif terhadap keluarga, berdasarkan hasil wawancara peneliti
bersama dengan para isteri jama‟ah tabligh bahwa ada dua indikator
terhadap dampak khuruj ini antara lain adalah; khuruj dapat menambah
keharmonisan rumah tangga dan khuruj tidak berimplikasi terhadap
keharmonisan rumah tangga. Berikut ini hasil wawancara bersama para
isteri jama‟ah tabligh tersebut:
1. Menambah keharmonisan dalam rumah tangga.
Kegiatan khurūj fī sabīlillāh berimplikasi baik terhadap
keharmonisan rumah tangga, hal tersebut sebagaimana yang
diungkapkan oleh sebagian besar informan bahwa khurūj fī sabīlillāh
membawa dampak baik terhadap kehidupan keluarga mereka dan
menambah keharmonisan dalam keluarga mereka. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Ruminah, bahwa rumah tangga mereka sangat
bahagia dan tentram walaupun suaminya sering sekali
meninggalkannya keluar untuk berdakwah, berikut pernyataanya:
”[A]lhamdulillah keluarga kami ya harmonis nak, karena
harmonisnya keluarga bukan di ukur karena pasangan selalu
bersama dalam setiap kesempatan, saya bahkan sudah pernah
ditinggal khurūj selama setahun oleh suami saya, yang biasanya
dalam tabligh disebut dengan khurūj program ulama. Walau saat
suami tidak ada ada rasa rindu, sedih karena kangen, ya itu semua
kembalikan kepada Allah, maksudnya dengan mendo‟akan suami
yang sedang dakwah, agar bisa kembali dengan selamat, serta
dakwahnya berjalan dengan lancar, dan kami yang di rumah
diberikan kekuatan menjaga dan melindungi satu sama lain. Ketika
suami pulang dari khurūj, malah kehidupan kami jauh lebih
harmonis dari sebelum berangkat, karena rasa rindu yang sangat
kuat sudah lama tak berjumpa, bahkan suami juga sering
membantu pekerjaan rumah karena selama khurūj mengerjakan
semuanya sendiri, dan sadar bahwa itu bukan perkara yang
mudah”.81
Hal senada juga diungkapkan oleh Fatimah bahwa kehidupan
rumah tangga mereka sangat harmonis walau suami sering keluar
untuk berdakwah. Karena suami keluar untuk berdakwah bukan untuk
bersenang-senang karena perkara duniawi, melainkan dakwah di jalan
Allah. Yang mana khurūj itu juga banyak mengajarkan banyak hal
untuk kepentingan berumah tangga mereka, berikut pernyataannya:
”[J]adi begini, kalau suami saya pergi untuk berdakwah itu bukan
merupakan suatu beban bagi saya, karena suami itu khurūj yakni
dakwah di jalan Allah, bukan berseang-senang atau jalan-jalan
saja. Yang membuat keluarga tidak harmonis itu apabila sang istri
menganggap perginya suami untuk dakwah itu beban baginya.
Kalau saya pribadi meyakini sekali, bahwasanya barang siapa yang
ikhlas akan kepergian suaminya untuk berdakwah, maka Allah
akan peliharakan iya dan keluarganya, dan saya meyakini itu
81
Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis.
karena memang sudah terbukti dalam keluarga saya. Allah tidak
sia-siakan kami, walaupun suami sedang khurūj”.82
Keyakinan yang kuat sudah tumbuh dalam diri Fatimah bahwa
sesuatu yang didasari karena Allah pasti menghasilkan sesuatu yang
baik, begitu pula dengan khurūj tersebut, sangat membantu dalam
menghidupkan suasana harmonis dalam rumah tangga mereka. Hal
serupa juga disampaikan oleh Jamilah bahwa kehidupan keluarganya
bisa dibilang sangat harmonis semenjak suaminya masuk dalam
jama‟ah tabligh. Serta kegiatan khurūj fī sabīlillāh yang mengharuskan
meniggalkan keluarga pun bukan penghalang untuk tetap
mempertahankan keharmonisan rumah tangga mereka, berikut
pernyataannya:
“[K]alau saya itu merasa keluarga lebih harmonis setelah
masuknya suami saya dalam jama‟ah tabligh, suami jadi jauh lebih
perhatian daripada sebelumnya. Karena faktor agama pastinya, dia
sudah banyak memahami bahwa dalam Islam itu wanita sangatlah
tinggi derajatnya. Saat suami khurūj, saya sebagai istri selalu
mendo‟akan yang terbaik untuk suami, kalo kata suami saya, iya
juga mendoakan untuk saya, jadi seperti ada ikatan bathin antara
satu sama lain. Saat pulang kerumah jadi semakin harmonis, saling
menjaga perasaan satu sama lain, saling memperhatikan, kalau ada
kesalahan yang saya perbuat, suami hanya menegur dengan baik,
dan saya meyakini itu berkat kegiatan dakwah tersebut”.83
Bukan hanya Jamilah dan Fatimah yang merasakan khurūj fī
sabīlillāh berimplikasi positif terhadap kehidupan berumah tangga
mereka, hal yang sama juga diungkapkan oleh Fitrina , bahwa
kehidupan rumah tangga mereka sangatlah harmonis walaupun suami
bisa dibilang sering menjalankan khurūj fī sabīlillāh, sebagaimana
pernyataannya berikut:
”[S]uami berdakwah di jalan Allah itu merupakan suatu kebanggan
menurut saya, dan alhamdulillahnya ya dek, saya sebagai istri yang
82
Fatimah, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis. 83
Jamilah, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis.
ditinggalkan tidak merasa keberatan dengan kelaurany suami untuk
berdakwah. Sehingga suami yang akan berdakwah tidak merasakan
ada beban yang ditinggalkan. Bagi saya itu salah satu cara untuk
menjaga rumah tangga untuk tetap harmonis, dengan ssaling ikhlas
percaya dan sabar, dan alhamdulillahnya telah kami terapkan
dalam rumah tannga kami, di tambah lagi, dalam jama‟ah tabligh,
diharuskan unuk bermusyawarah baik saat hendak khurūj ataupun
tidak”.84
Hal senada pun diungkapkan oleh Aulia, bahwasanya rumah
tangganya tetap saja harmonis walaupun suami menjalankan kegitan
khurūj fī sabīlillāh, karena bagi Aulia, karena menurut Aulia, suami
tetapmenjalankan kewajibannya seperti memberi nafkah kepad
keluarga walaupun sedang khurūj, sebagaimana pernyataanya berikut:
“[B]agi saya, kegiatan khurūj fī sabīlillāh itu bukan lah suatu
penghalang harmonisnya rumah tangga seseorang. Karena suami
yang berangkat untuk khurūj itu tidak serta merta meninggalkan
kewajibannya sebagai seorang suami, iya tetap memberi nafkah
juga kepada keluarga. Suami hanya meminta waku beberapa saat
untuk dakwah dan mendekatkan diri kepada Allah. Kalau bagi saya
itu lebih membantu kepada harmonisnya sebuah hubungan dalam
rumah tangga”.85
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ati bahwasanya kehidupan
keluarga mereka terbilang bertambah harmonis karena suami yang
walau suami sering keluar untuk berdakwah atau khurūj fī sabīlillāh,
karena perginya suami untuk berdakwah tidak menjadikan suami
meninggalkan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga, berikut
pernyataannya:
“[S]uami keluar untuk berdakwah itu bukan sesuatu yang
mengakibatkan rumah tangga berantakan. Karena memang didalam
jama‟ah tabligh itu sudah diajarkan untuk menerima suami
berdakwah dengan sabar, dan ikhlas dan juga diajarkan untuk
hidup sederhana, sehingga tidak menuntut lebih kepada suami,
yang penting cukup untuk kehidupan sehari-hari dan untuk anak.
Yang paling penting juga yang mempengaruhi tetap harmonisnya
84
Fitriana, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis. 85
Aulia, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis.
hubungan dalam rumah tangga adalah harus saling bermusyawarah
dan saling terbuka dengan pasangan, dan
alhamdulillah dalam keluarga saya itu terlaksana dengan baik”.86
2. Tidak berimplikasi terhadap keharmonisan rumah tangga
Kegiatan khurūj fī sabīlillāh tidak memberikan implikasi terhadap
keharmonisan rumah tangga, hal tersebut sebagaimana diungkapkan
oleh Talia bahwa kegiatan khurūj fī sabīlillāh tidak membuat rumah
tangganya bertambah harmonis, dan juga tidak membuat masalah
dalam rumah tangganya, sebagaimana pernyataanya berikut:
“[K]alau menurut saya ya, suami keluar untuk berdakwah ataupun
tidak, tidak ada pengaruh besar dalam menambah atau mengurangi
keharmonisan dalam rumah tangga saya dan suami.tapi pastinya
bukan dampak buruk yang didapatkan dalam jama‟ah tabligh dan
khurūj, karena suami juga tetap saja menjalankan kewajibannya
sebagai kepala rumah tangga”.87
Hal senada juga diutarakan oleh Nurul yang usia perkawinannya
baru memasuki tahun pertama, yang mana iya menyatakan belum
terlalu terbiasa ditinggal suami, sebagaimana pernyataannya berikut:
“[K]alau saya ya kak, merasa baik-baik saja Alhamdulillah, karena
dari nafkah lahir yang diberikan suami, walau sederhana dan apa
adanya, itu menutupi saja untuk kebutuhan rumah tangga kami.
Tapi karena saya juga baru menikah dengan suami, dan usia
pernikahan baru berjalan satu tahun, ya kalau suami keluar untuk
berdakwah, saya masih berat kak, apalagi saya dan suami tidak
tinggal berdekatan dengan orang tua. Tapi bukan berarti tidak
ikhlas kak. Kayak kemaren terakhir khurūj itu suami ikut khurūj
yang 40 hari, wah saya dilema sekali. Jujur sering menangis karena
merasa kesepian, tapi alhamdulillah dari kakak kakak senior yang
lain sering mengunjungi saya dan bersilaturahmi. Ya dengan itu
mengurangi rasa kesepian. Makna harmonis juga belum begitu
saya pahami dengan baik, karena saya dan suami juga masih sering
adu biacara, jadi saya rasa biasa saja lah kak, harmonis tidak, tidak
hormonis juga tidak”.88
86
Ati, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis. 87
Talia, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis. 88
Nurul, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis.
Sama halnya dengan Nurul, Aliyah juga merasakan hal yang sama,
bahwa berat rasanya ditinggalkan suami saat khurūj ditambah lagi anak
mereka masih kecil, namun Aliyah tidak mengatakan bahwa rumah
tangga mereka tidak harmonis, seperti rumah tangga pada umumnya
saja, berikut pernyataannya:
“[K]eluarnya suami untuk berdakwah tidak menjadikan keluarga
berantakan dek, sebenarnya memang implikasinya jadi lebih baik
dari sebelumnya. Tapi ya namanya rumah tangga pasti ada
pertengkaran, mungkin dari sayanya ya masih kurang dewasa juga,
saya juga masih belajar. Jadi saya merasa tidak menambah
keharmonisan juga, namun tidak juga membuat rumah tangga
berantakan”.89
Tidak jauh berbeda dengan Aliyah, Umi yang juga menikah muda
dan sudah dikarunia dua anak menyatakan bahwa rumah tangganya
tidak terlalu ada perbedaan sebelum dan sesudah suami aktif khurūj fī
sabīlillāh. Karena iya merasa bahwa masih saja dalam rumah
tangganya ada pertengkaran-pertengkaran yang terjadi, sebagaimana
pernyataanya berikut:
“[S]uami khurūj atau tidak, bagi saya sama saja, karena dalam
rumah tangga kan memang selalu ada yang namanya pertengkaran,
perselisihan, kadang saya juga keberatan kalau suami khurūj,
kadang juga tidak keberatan ya silahkan saja. Karena saya juga
tidak aktif dalam jama‟ah tabligh jadi program di dalamnya juga
tidak begitu paham. Ya kalau menurut saya sebelum dan sesudah
suami masuk dalam jama‟ah tabligh ya seperti itu saja, kadang
harmonis, kadang juga bertengkar. Tapi dampak positifnya suami
lebih sering ngalah kalau saya sedang marah-marah, bisa dibilang
lebih dewasa lah, dibandingkan dulu. Mungkin karena pelajaran
yang dia dapatkan juga saat khurūj Kalau selama suami khurūj,
saya sih tidak merasa kesepian, karena sayakan tinggal dengan
mertua, jadi tidak sendiri juga mengurus anak. Suami saya kalau
tidak sedang khurūj juga jarang di rumah, karena jaga toko. Jadi
memang saya itu lebih sering dengan mertua.
89
Aliyah, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dengan para informan atau
isteri dari para jama‟ah tabligh ada dua dampak dari kegiatan khuruj
suami terhadap keharmonisan rumah tangga mereka yang pertama
kegiatan khuruj membawa dampak atau implikasi terhadap
keharmonisan rumah tangga dan kedua berkhuruj tidak membawa
dampak atau implikasi terhadap keharmonisan rumah tangga. Hal
tersebut peneliti ambil terkait dengan hasil apa yang telah peneliti
temukan dilapangan sesuai dengan alasan dari para informan lansung,
berikut ini dapat peneliti gambarkan dalam bentuk table terkait dampak
khuruj suami terhadap keharmonisan rumah tangga.
Tabel 4.2
Dampak Implikasi Khurūj Fī Sabīlillāh terhadap keharmonisan rumah
tangga
No Informan Dampak Khuruj Fi Sabilillah Terhadap
Keharmonisan Rumah Tangga
1 -fatimah
-ruminah
-aulia
-ati
-fitriana
Menambah keharmonisan dalam rumah tangga
2 -aliyah
-talia
-umi
-nurul
Tidak berdampak terhadap keharmonisan
rumah tangga
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebagian besar dampak
atau implikasi dari khurūj fī sabīlillāh adalah menambah keharmonisan
dalam rumah tangga. Namun ada beberapa informan yang menyatakan
khurūj tidak berdampak atau berimplikasi apa-apa terhadap kehidupan
rumah tangga mereka, hal tersebut dikarenakan umur pernikahan
mereka yang masih muda yang belum mengenal lebih jauh makna
keharmonisan itu sendiri.
Dampak dari khuruj ini sangat berpengaruh terhadap tiga hal
diantaranya adalah:
1. Dampak khuruj terhadap ekonomi
Pada dasarnya ekonomi adalah merupakan factor yang sangat
penting dan berpengaruh terhadap kehidupan keluarga, karena
tanpa ekonomi pun keluarga tidak akan berjalan dengan
sebagaimana mestinya, hal ini tentu dirasakan oleh keluarga
jama‟ah tabligh yang melakukan kegiatan khuruj karenapada
hakikatnya perekonomian mereka atau keluarga jama‟ah tabligh
bisa saja terhenti karena khuruj fi sabilillah. Misalnya ketika
jama‟ah tabligh berprofesi sebagai pegawai swasta dan juga petani,
jika mereka khuruj otomatis mereka meninggalkan pekerjaan
mereka demi melaksanakan khuruj. Akan tetapi sebelum mereka
melaksanakan khuruj mereka sudah mempertimbangkan terlebih
dahulu apa akibat yang terjadi terhadap perekonomian keluarga
mereka. Hal ini sama halnya dengan yang diaktakan oleh isteri
jama‟ah tabligh yang bernama Nurul, ia mengatakan bahwa.
“[M]emang secara umum dik, khuruj yang dilakukan suami kami
tersebut berpengaruh dan berdampak pada ekonomi keluarga
kami, contoh yang seharusnya jika suami saya tidak berkhuruj
kemungkinan besar rezeki yang kami dapatkan bisa lebih banyak
dan lebih dari cukup, akan tetapi kalau suami berkhuruj itu
nafkah lahir yang diberikan itu sesuai dengan kebutuhan saja.
Dan tidak bisa lebih karena pada awalnya kami sudah
memusyawarahkan ini sebelum suami berangkat berkhuruj. Ya
sebenarnya ekonomi memang penting dik, tapi karena ini adalah
dakwah dijalan Allah maka, ya apa boleh buat secukupnya saja
dik. Alhamdulillah cukup selama ini nafkah yang diberikan
suami saya selama khuruj”.90
2. Dampak khuruj pada kehidupan social
Kehidupan social sangat penting dalam hidup
bermasyarakat, terutama bagi masyarakat yang sudah berumah
90
Nurul, Ruminah, Nurul, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 28
september 2019, catatan penulis.
tangga. Khuruj fi sabilillah menjadi pengaruh yang sangat besar
terhadap kehidupan keluarga jama‟ah tabligh. Karena menurut
mereka yang dangkal akan ilmu agama mereka menganggap
kehidupan jama‟ah tablig ini adalah salah apalagi keluarga yang
melakukan khuruj. Karena anggapan mereka bahwa dengan
berkhuruj tersebut isteri dan anak dtinggalkan dan itu menurut
mereka yang tidak sepaham dengan jama‟ah tabligh ini adalah
menyimpang. Hal tersebut senada dengan apa yang diakatakan oleh
salah satu jama‟ah tabligh yang mengatakan.
“[M]emang dik, kegiatan khuruj yang kami lakukan ini
berdampak pada kehidupan social isteri saya, contohnya gini,
kadang keluarga kami dihujat, dan di cibir-cibir ini dan itu lah,
kemudian juga ada sebagian warga yang menjauh dari keluarga
kami, dan terkadang saya juga kasihan terhadap isteri saya,
kadang di cibir karena tidak aktif dalam kegiatan yang dilakukan
oleh orang lain di dalam ruang lingkup masyarakat”.91
3. Dampak khuruj terhadap psikologis isteri
Psikologi secara umum adalah berbicara tentang kejiwaan
seseorang, dalam melakukan kegiatan khuruj fi sabilillah secara
khususnya memang ada sedikit demi sedikit dampaknya terhadap
psikologis isteri yang di tinggalkan selama berkhuruj. Karena
khuruj ini akan membuat isteri apalagi wanita yang sensitive
kepada suaminya terkang mereka berfikir bahwa suami pergi
bukan untuk dakwah tapi untuk yang lain. Namun jika berbicara
kepada kekhwatiran tentu ada khawatinya diantara keduanya
karena pasti merasakan yang namanya rindu dan berpikiran yang
tidak baik terhadap pasangan masing-masing.
91
Arif munandar, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 19 september
2019, catatan penulis
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. awal mulanya munculnya gerakan jama‟ah tabligh di desa terusan terebut
adalah ada seorang warga desa terusan yang mengikuti jenjang pendidikan
pondok pesantren kemudian kembali ke desa terusan dengan keadaan
sudah mengikuti aliran jama‟ah tabligh tersebut. Oleh karenanya pada
tahun 2017 seorang tersebut mensyi‟arkan atau mengajak penduduk desa
terusan satu demi satu untuk mengikuti jejak dakwah para jama‟ah tabligh
tersebut. bahwa model atau metode dakwah yang dilakukan oleh para
jama‟ah tabligh itu adalah khuruj fi sabilillah yang mana dalam kegiatan
khuruj tersebut ada banyak cara yang mereka lakukan dalam berdakwah,
baik dakwah untuk diri mereka sendiri dan juga dakwah untuk warga
msyarakat yang ada disekitarnya. Pemenuhan hak dan kewajiban suami
isteri para jama‟ah tabligh tersebut yaitu cukup terpenuhi baik dari segi
pemenihan hak suami dan juga hak isteri begitupun juga terhadap
kewajiban suami dan juga kewajiban isteri.
2. Pandangan atau tanggapan para isteri jama‟ah tabligh terhadap kegiatan
khuruj yang dilakukan oleh suaminya yaitu rata-rata para isteri dari
jama‟ah tabligh tersebut menanggapi dengan baik terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh suami mereka, karena menurut mereka kegiatan yang
dilakukan oleh suami mereka adalah kegiatan yang positif dalam rangka
berdakwah dijalan Allah, dalam mensyi‟arkan agama Allah dan juga
meneruskan perjuangan Rasulullah SAW dalam berdakwah. Berkaitan
dengan pandangan para isteri jama‟ah tabligh ini setidaknya ada tiga
pandangan anatara lain adalah; Khuruj Fi Sabilillah Sebagai Sarana
Dakwah Dijalan Allah, kemudian Khuruj Fi Sabilillah Sebagai Sarana
Untuk Mempererat Tali Silaturrahmi Kepada Sesame Muslim, serta
Khuruj Fi Sabilillah Sebagai Sarana Dakwah Terhadap Diri Sendiri.
3. Dampak dari khuruj fi sabilillah yang dilakukan oleh para jama‟ah tabligh
tersebut tentu memiliki pengaruh terhadap keharmonisan rumah tangga
dan juga tidak berpengaruh keharmonisan keluarga. Khuruj juga
berdampak pada ekonomi keluarga, dan juga pada kehidupan social
jama‟ah tabligh, kemudian juga berpengaruh pada psikologis isteri
jama‟ah tabligh.
B. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian tersebut maka peneliti mencoba untuk
memberikan saran atau rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi pembaca, agar selalu mempelajari dan banyak membaca literatur
yang berkaitan dengan khuruj fii sabilillah dan kehidupan berumah
tangga serta memahami lebih mendalam makna dari harmonisnya
kehidupan berumah tangga, fungsi, serta tugasnya.
2. Kepada para isteri jama‟ah tabligh agar sesalu mensupport dan selalu
menjaga serta memenuhi hak dan kewajiban suami begitupun
sebaliknya agar keluarga selalu harmonis walaupun suami dalam
keadaan pergi khuruj.
3. Bagi para suami, agar memahami dan malaksanakan tugasnya sebagai
suami, dan selalu memberikan nafkah dan tanggung jawab terhadap
isteri, agar rumah tangga tetap menjadi damai walaupun dalam kondisi
khuruj..
4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan judul yang sama
disarankan untuk mempertimbangkan ketersediaanya referensi, baik
dalam buku, artikel, modul, maupun yang lainnya. Hal ini perlu
karena referensi mengenai khuruj dan juga jama‟ah tabligh dirasa
masih kurang sehingga tidak terkesan penggulangan terhadap peneliti
sebelumnya.
5. Bagi keluarga atau masyarakat disekitar tempat peneliti melakukan
penelitian, agar selalu menjaga kerukunan terhadap bertetangga, dan
jangan pernah mengaggap bahwa jama‟ah tabligh adalah kelompok
radikal dan juga sesat.
C. Kata Penutup
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta taufiq dan hidayahnya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya sehingga masih belum
sempurna. Dengan menyadari keterbatasan tersebut, maka penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun, guna penulis
jadikan bekal untuk perbaikan skripsi dan peningkatan pada pelaksanaan
tugas lainnya.
Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, baik bagi penulis pribadi maupun bagi para pembaca umumnya.
Aamiin.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
DAMPAK SUAMI BERKHURUJ TERHADAP PERILAKU ISTERI (Studi
di Desa Terusan Kabupaten Batang Hari)
NO JENIS DATA METODE SUMBER DATA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
-Letak Geografis
Desa Terusan
-Sejarah Desa
Terusan
-Visi, Misi Desa
Terusan
-Struktur Organisasi
dan Kepengurusan
Terusan
-Problem Sosial
Dakwah Jama‟ah
Tabligh
-Bentuk Perilaku
Isteri Jama‟ah
Tabligh
-Pandanga
Masyarakat Desa
Terusan
-Dasar Konseptual
Dakwah Jama‟ah
Tabligh di Desa
Terusan
-Eksistensi Jama‟ah
Tabligh
-Observasi
-Dokumentasi
-Wawancara
-Dokumentasi
-Wawancara
-Observasi
-Dokumentasi
-Wawancara
-Observasi
-Dokumentasi
-Wawancara
-Observasi
-Wawancara
-Wawancara
-Setting
-Dokumen Geografis
-Kepala Desa
-Dokumen Sejarah
-Kepala Desa dan
Sekdes Terusan
-Kepala Desa Terusan
-Dokumen, Internet,
dll.
-PihakTerkait
- Anggota Jama‟ah
Tabligh
-Amir/Ketua Jama‟ah
Tabligh
-AktivitasLapangan
-Tokoh Adat, Agama
-Masyarakat Desa
Terusan
-Pengurus/Pembina
Jama‟ah Tabligh dan
Anggota Jama‟ah
Tabligh
-Tokoh Masyarakat,
Agama, dan Jama‟ah
Tabligh
A. Panduan Observasi
NO JENIS DATA Objek Observasi
1.
2.
- Letak Geografis
Desa Terusan
-Sarana dan Prasarana
Desa Terusan
-Keadaan dan Letak Geografis Desa Terusan
-Sarana dan prasarana yang tersedia pada Desa
Terusan
B. Panduan Dokumentasi
NO JENIS DATA Objek Dokumenter
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
- Letak Geografis
Desa Terusan
--Sejarah Desa
Terusan
-Visi, Misi Desa
Terusan
- Struktur Organisasi
dan Kepengurusan
Desa Terusan
- Sarana dan
Prasarana Desa
Terusan
- Bentuk Ajaran dan
Dakwah Jama‟ah
Tabligh
- Eksistensi Jama‟ah
Tabligh
-Data dokumentasi tentang Letak Geografis
Desa Terusan
-Data dokumentasi tentang sejarah Desa
Terusan
- Data dokumentasi tentang Visi, Misi Desa
Terusan
- Data dokumentasi tentang Struktur
Organisasi dan Kepengurusan Desa Terusan
- Data dokumentasi tentang Sarana dan
Prasarana Desa Terusan
- Data dokumentasi tentang Bentuk Ajaran
Dakwah Jama‟ah Tabligh
- Data dokumentasi tentang eksistensi atau
keberadaan Jama‟ah Tabligh
C. Butir-butir Wawancara
NO JENIS DATA Sumber Data dan Substansi Wawancara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
- Letak Geografis
Desa Terusan
--Sejarah Desa
Sungai Terusan
-Visi, Misi Desa
Terusan
- Struktur Organisasi
dan Kepengurusan
Desa Terusan
- Sarana dan
Prasarana Desa
Terusan
- bagaimana
pemenuhan hak dan
keawajiban isteri,
pandangan isteri serta
dampak khuruj
terhadap
keharmonisan rumah
tangga dan perilaku
isteri
-Data wawancara tentang Letak Geografis
Desa Terusan
-Data wawancara tentang sejarah Desa
Terusan
- Data wawancara tentang Visi, Misi Desa
Terusan
- Data wawancara tentang Struktur Organisasi
dan Kepengurusan Desa Terusan
- Data wawancara tentang Sarana dan
Prasarana Desa Terusan
- Data wawancara tentang pemenuhan hak dan
keawajiban isteri, pandangan isteri serta
dampak khuruj terhadap keharmonisan rumah
tangga dan perilaku isteri
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
A. Buku
Amin, Munir Samsul. 2008. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam.Jakarta:
Amzah.
Anshari, Hafi. 1993. Pemahaman dan Pengamalan Dakwah (Pedoman Untuk
Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Azis, Moh. Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.
Azwar, Syaifuddin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Berry, David (Terjemahan LPPS). 1983. Pokok-Pokok Pikiran Dalam
Sosiologi.Jakarta: C.V. Rajawali.
Depag. 2005. Al-Qur’an dan Terjemah. Bandung : Diponegoro.
Enjang dan Aliyudin. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. Widya Padjadjaran.
Halimi, Safrodin. 2008. Etika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an Antara
Idealitas Qur’ani dan Realitas Sosial.Semarang: Walisongo Press.
Kanza Publishing.
Kasman, Suf. 2004.Jurnalisme Universal (Menelusuri Prinsip-Prinsip Da’wah
BilQalam dalam Al-Qur’an). Jakarta : Teraju.
Kusnawan, Aep. 2004. Berdakwah Lewat Tulisan. Bandung : Mujahid.
Ma‟arif, Samsul. 2011. Mutiara-Mutiara Dakwah K.H. Hasyim Asy’ari. Bogor:
Masyarakat. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya.
Mujahid Dakwah). Surabaya: Al-Ikhlas.
Munir, Wahyu Illahi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta : Prenada Media.
Pimay, Awaludin. 2006. Metodolodi Dakwah: Kajian Teoritis dari Khazanah Al-
Qur’an. Semarang: Rasail.
Qalam).Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung :
RemajaKarya.
Rofi‟ah, Khusniati. 2010. Dakwah Jamaah Tabligh dan Eksistensinya Di Mata
Romli, Asep Syamsul M. 2003. Jurnalistik Dakwah (Visi dan Misi Dakwah Bil
Samantho, Ahmad Y. 2002. Jurnalistik Islami (Panduan Praktis Bagi Para
AktivisMuslim). Jakarta: Harakah.
Sarwono, Wirawan Sarlito. 1991. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja
GrafindoPersada.
Straus, Anselm & Corbin, Juliet. 2003. Dasar- Dasar Penelitian Kualitatif.
Sudjana, Nana. 2009. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah- Skripsi-
Tesis- Disertasi). Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Suryabrata, Sumadi. 1995. Metodologi Penelitian. Jakarta Utara : PT Raja
GrafindoPersada.
Sutarmidi, Ahmad. Al-Imam Al-Tirmidzi (Peranannya dalam Pengembangan
Hadits dan Fiqh). Jakarta: PT Logos 1998.
0tt0 Soemarwoto, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta:Gajah
Mada University Press, 1998
Je Hasio, Kebijakan Publik Dan Desentralisasi, Yogyakarta:Laksbang, 2007
B. Internet
Haripuddin Halim, Pengertian Khuruj, Diakses Pada Tanggal 25 Maret 2019
Pukul 19.00, Melalui
Http://Www.Academia.Edu/31943264/Buku_Jamaah_Tabligh_Edito
Hidayatullah, Dampak Suami Berkhuruj, Diakses Pada Tanggal 25 Maret 2019
Pukul 12.00, Melalui Www. Naskahpublik.Com
Anonim, Teori Perilaku, Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2019 Pukul 19,24,
Melalui
Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/38761/4/Chapter%20II.
Anonym, sejarah terusan, diakses pada tanggal 2 oktober 2019, pukul 19.00,
melalui http://terusansingopati.blogspot.com/2011/03/terusan.html
……….,tugas kepala desa, diakses pada tanggal 18 september 2019, pukul 12.00
melalui http://kedesa.id/id_ID/wiki/penyelenggaraan-pemerintahan-desa-
dan-peraturan-desa/kepala-desa/tugas-hak-dan-wewenang-kepala-desa/
………,tugas sekretaris desa, diakses pada tanggal 18 september 2019, pukul
12.09 melalui https://format-administrasi-
desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-sekretaris-desa-terbaru.html
………,tugas kasi pemerintahan desa, diakses pada tanggal 20 september 2019,
pukul 14.00 melalui https://format-administrasi-
desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-kasi-kepala-seksi-pemerintahan-desa-
terbaru.html
Arumi, tugas kasi kesra, diakses pada tanggal 19 september 2019, pukul 15.00
melalui https://format-administrasi-desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-
kasi-kesra-desa-terbaru.html
Eki, tugas akur umum, daiakses pada tanggal 19 september 2019, pukul 15.00
melalui https://www.pedekik.com/tugas-dan-fungsi-kepala-urusan-kaur-
umum-di-pemerintahan-desa/
…….., tugas kaur keuangan, diakses pada tanggal 16 september 2019, pikul 21.00
melalui https://format-administrasi-desa.blogspot.com/2019/03/tupoksi-
kaur-keuangan-desa-terbaru.html
Anggika, tugas kadus, diakses pada tanggal 16 september 2019 pukul 23.19
melalui https://risehtunong.blogspot.com/2016/12/tugas-dan-fungsi-kepala-
dusun.html.
C. Wawancara dan dokumentasi
Ikhwani, kades terusan, wawancara dengan penulis tanggal 17 september 2019.
Catatan penulis.
Udin, amir/imam jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 17
september 2019. Catatan penulis
Dokumentasi Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari.
Dokumentasi Desa Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari.
Pendapat para jama‟ah tabligh di desa terusan, catatan penulis tanggal 15
september 2019.
Penjelasan jama‟ah tabligh atas nama yasir Arafat terhadap cara pemenuhan
kebutuhan isterinya.
Yasir Arafat, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 15 september
2019, catatan penulis
Dani hermawan, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 15
september 2019, catatan penulis
Irfan, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 16 september 2019,
catatan penulis
M. soleh, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 17 september 2019,
catatan penulis
Hidayat hamtori, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 18
september 2019, catatan penulis
Arif munandar, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 19 september
2019, catatan penulis
M. soni, jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 20 september 2019,
catatan penulis
Fatimah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis
Ruminah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis.
Aulia, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis.
Fitriana, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis.
Aliyah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis.
Ati, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september 2019,
catatan penulis.
Jamilah, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis.
Talia, isteri jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 27 september
2019, catatan penulis.
Udin, amir/imam jama‟ah tabligh, wawancara dengan penulis tanggal 17
september 2019. Catatan penulis
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto bersama isteri jama‟ah tabligh.
Foto mengikuti kajian taklim jama‟ah tabligh.
Foto bersama isteri jama‟ah tabligh.
Foto bersama salah satu jama‟ah tabligh yang pernah khuruj
Foto bersama isteri jama‟ah tabligh.
Foto bersama para jama‟ah tabligh
Foto bersama salah satu jama‟ah tabligh yang pernah khuruj
Foto bersama salah satu jama‟ah tabligh yang pernah khuruj
Foto bersama isteri jama‟ah tabligh.
Foto bersama salah satu jama‟ah tabligh yang pernah khuruj
Foto bersama isteri jama‟ah tabligh.
Foto bersama para jama‟ah tabligh
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Ikhfazillah
Tempat, Tanggal Lahir : Terusan, 05 April 1997
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Simpang Rimbo
B. Riwayat pendidikan
S1 UIN STS JAMBI : TAHUN 2019
SMA 11 BATANGHARI : LULUS TAHUN 2015 (BERIJAZAH)
MTS SA‟ADATUDDAREN : LULUS TAHUN 2012 (BERIJAZAH)
SDN 12 TERUSAN : LULUS TAHUN 2009 (BERIJAZAH)
C. RIWAYAT ORGANISASI
1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan BPI : (2017-2018)
2. Anggota Himpunan Mahasiswa Batanghari : (2015-
Sekarang)
3. Anggota Lembaga Dakwah Kampus : (2015)
4. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia : (2015)