Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
DATA AIR MINUM dan SANITASI
HASIL SUSENAS *)
S. Happy Hardjo
Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat
*) dipresentasikan di Rakor Lintas Sektor Bappenas, 1 Februari 2012
DATA AIR MINUM dan SANITASI
HASIL SUSENAS *)
S. Happy Hardjo
Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat
*) dipresentasikan di Rakor Lintas Sektor Bappenas, 1 Februari 2012
OUTLINEOUTLINE
I. Metodologi
II. Pertanyaan Air Minum Susenas Kor
III. Konsep dan Definisi
IV. Cara Menghitung Indikator
V.Data Air Minum Layak Hasil
Susenas
VI. Sanitasi
I. Metodologi
II. Pertanyaan Air Minum Susenas Kor
III. Konsep dan Definisi
IV. Cara Menghitung Indikator
V.Data Air Minum Layak Hasil
Susenas
VI. Sanitasi22
33
1. Jenis Kuesioner1. Jenis Kuesioner
Tujuan : Mencatat keterangan pokok rumah tangga dan anggota rumah tanggaData yang diperoleh : Demografi, kesehatan, pendidikan, ketenaga-kerjaan, fertilitas/KB, perumahan, pengeluaran, sosek lainnya, teknologi informasi
Susenas KOR
I. Metodologi
44
Tujuan : Mengumpulkan data RINCI dan hal-hal SPESIFIK tentang rumah tangga dan anggota rumah tangga Jenis-jenis Modul (setiap 3 tahun):
1.Konsumsi : mendapatkan data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga secara rinci (2008, 2011,…)
2.Sosial, Budaya dan Pendidikan : mendapatkan data Penyandang cacat, Keterlantaran, Akses media massa, Olahraga, Seni, Pendidikan, dll (2006, 2009,…)
3.Kesehatan dan Perumahan : data kesehatan penduduk dan kondisi perumahan (2004, 2007 [hanya perumahan])
Catatan: 2010 tidak ada modul kesehatan dan perumahan
SUSENAS MODUL
55
2. Sample Size Susenas 2. Sample Size Susenas 20102010
497 kabupaten/kota di 33 propinsi
19.023 blok sensus biasa
304.368 rumah tangga biasa
Seluruh rumah tangga sampel dicacah Seluruh rumah tangga sampel dicacah
dengan kuesioner kor (Daftar dengan kuesioner kor (Daftar
VSEN2010.K)VSEN2010.K)
66
3. Kerangka 3. Kerangka SampelSampel
Kerangka sampel untuk pemilihan BLOK
SENSUS Daftar blok sensus biasa hasil Sensus
Penduduk 2010
Mencakup blok sensus di 497
kabupaten/kota
Dibedakan daerah perkotaan dan
perdesaan Rumah tangga biasa hasil pendaftaran
rumah tangga pada SP2010 dalam blok sensus
Kerangka sampel untuk pemilihan RUMAH
TANGGA
77
Diagram Alir Diagram Alir Pemilihan Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga Susenas Pemilihan Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga Susenas
20102010
Master Sampling Frame(N Blok Sensus)
Blok Sensus Daerah Perkotaan
Blok Sensus Daerah Perdesaan
1 2
Penarikan Sampel PPS
n Blok Sensusn Blok Sensus
88
Penarikan Sampel RT Sistematik @ 16 rt per BS
1 2
ListingRuta
SP 2010
DSRT DSRT
Pencacahan Susenas Juli 2010
Estimasi Kab/Kota
ListingRu ta
SP2010
99
II. II. Pertanyaan Air Minum Susenas Pertanyaan Air Minum Susenas KorKor
1010
III. Konsep dan DefinisiIII. Konsep dan Definisi
1111
1212
1313
1414
Proportion of Population with Sustainable Access to an Improved
Water Source, Urban and Rural
Proportion of Population with Sustainable Access to an Improved
Water Source, Urban and Rural
“The proportion of the population with sustainable access to an improved water source, urban and rural, is the percentage of the population who use any of the following tipes of water supply for drinking: piped water public tap, borehole or pump, protected well, protected spring or rainwater. Improved water sources do not include vendor-provided water, bottled water, tanker trucks or unprotected wells and springs (UN MDG, 2003).”
“The proportion of the population with sustainable access to an improved water source, urban and rural, is the percentage of the population who use any of the following tipes of water supply for drinking: piped water public tap, borehole or pump, protected well, protected spring or rainwater. Improved water sources do not include vendor-provided water, bottled water, tanker trucks or unprotected wells and springs (UN MDG, 2003).”
04/13/2304/13/23 1515
1616
IV. Cara Menghitung IV. Cara Menghitung IndikatorIndikator
Rumah tangga yang yang sumber air minumnya berasal dari leding, air hujan, dan pompa/sumur bor, sumur terlindung, mata air terlindung dengan jarak >= 10 m dari penampungan kotoran.
Catatan:
Air kemasan (bermerk dan isi ulang) yang dikonsumsi dikategorikan sebagai tidak ada akses terhadap air minum.
Air Minum Layak
1717
3. 3. Cara Menghitung IndikatorCara Menghitung Indikator
Banyaknya rumah tangga dengan
akses air minum layakBanyaknya rumah tangga
X 100Air
Minum Layak
=
RUMUS Air Minum Layak
1818
V. Persentase Rumah Tangga yang Akses V. Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak (U+R) Air Minum Layak (U+R) Hasil Susenas Hasil Susenas 2009-20102009-2010
1919
Hasil Susenas 2009-2010Hasil Susenas 2009-2010
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Minum Layak menurut Provinsi dan Tipe Daerah
No ProvinsiPerkotaan Pedesaan Perkotaan+Pedesaan
2009 2010 2009 2010 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Aceh 34,19 24,74 29,20 30,68 30.60 29.02
2 Sumatera Utara 62,45 52,11 41,33 40,34 51.04 46.06
3 Sumatera Barat 58,14 47,94 40,53 38,17 46.62 41.92
4 R i a u 35,83 29,05 46,08 46,96 40.96 40.01
5 J a m b i 63,59 54,14 45,44 45,80 51.19 48.28
6 Sumatera Selatan 59,66 50,65 41,91 43,55 48.53 45.99
7 Bengkulu 43,15 37,02 27,60 24,37 33.02 28.23
8 Lampung 37,71 34,02 41,20 39,36 40.29 38.07
9 Bangka Belitung 34,31 36,13 39,18 40,22 36.84 38.17
10 Kepulauan Riau 36,22 21,69 39,46 34,72 37.74 23.82
2020
Hasil Susenas 2009-2010Hasil Susenas 2009-2010
No ProvinsiPerkotaan Pedesaan Perkotaan+Pedesaan
2009 2010 2009 2010 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
11 DKI Jakarta 34,81 28,41 - - 34.81 28.33
12 Jawa Barat 41,04 34,35 39,77 37,04 40.51 35.32
13 Jawa Tengah 61,54 58,63 55,28 56,49 58.30 57.44
14 D.I. Yogyakarta 57,61 54,50 65,85 73,12 60.38 60.41
15 Jawa Timur 54,06 47,95 57,25 57,26 55.70 52.94
16 Banten 27,54 22,19 27,35 22,61 27.47 22.32
17 B a l i 51,63 37,77 71,42 65,47 59.99 48.44
18 Nusa Tenggara Barat 49,76 50,44 41,51 43,15 44.96 46.20
19 Nusa Tenggara Timur 76,97 69,43 39,00 44,43 45.45 49.29
20 Kalimantan Barat 76,28 67,54 45,71 48,98 54.02 54.47
21 Kalimantan Tengah 53,03 48,71 28,56 36,40 36.89 40.55
22 Kalimantan Selatan 76,64 67,18 34,79 35,94 51.97 48.97
2121
Hasil Susenas 2009-2010Hasil Susenas 2009-2010
No ProvinsiPerkotaan Pedesaan Perkotaan+Pedesaan
2009 2010 2009 2010 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
23 Kalimantan Timur 65,10 45,35 40,54 39,83 55.71 43.27
24 Sulawesi Utara 43,79 44,74 45,03 44,13 44.49 44.51
25 Sulawesi Tengah 49,01 38,30 43,13 34,07 44.36 35.10
26 Sulawesi Selatan 63,38 49,04 43,74 42,92 50.13 45.12
27 Sulawesi Tenggara 71,13 51,34 55,50 50,50 59.12 50.74
28 Gorontalo 61,47 47,10 37,18 36,40 44.85 40.09
29 Sulawesi Barat 65,01 55,96 32,28 32,12 42.92 37.44
30 Maluku 74,72 65,56 48,59 51,47 55.50 56.95
31 Maluku Utara 66,56 68,75 34,16 48,57 43.75 54.18
32 Papua Barat 55,20 38,49 45,12 48,24 48.08 45.26
33 Papua 53,56 43,63 30,29 28,59 35.44 32.42
Indonesia 49,82 42,51 45,72 45,85 47.71 44.19
Uraian Perkotaan PerdesaanPerkotaan+Perdesaan
1. Estimasi 42,51 45,85 44,19
2. Standard Error (SE) 0,42 0,38 0,29
3. Relative SE 0,99 0,83 0,65
4. Selang Kepercayaan 95%
- Batas Bawah 41,68 45,11 43,63
- Batas Atas 43,34 46,60 44,75
2222
2323
Persentase Rumah Tangga yang Minum Air Kemasan dan Air isi
Ulang,Susenas 2010
Persentase Rumah Tangga yang Minum Air Kemasan dan Air isi
Ulang,Susenas 2010
2424
Persentase Rumah Tangga yang Minum Air Leding
Meteran & Eceran,Susenas 2010
Persentase Rumah Tangga yang Minum Air Leding
Meteran & Eceran,Susenas 2010
Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak dan Air Kemasan/Isi Ulang, 1993-2010
Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak dan Air Kemasan/Isi Ulang, 1993-2010
TahunAir minum layak Air minum kemasan dan isi ulang
Perkotaan PerdesaanPerkotaan+ Perdesaan
Perkotaan PerdesaanPerkotaan+ Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1993 50,58 31,62 37,73 - - -
1994 51,45 30,79 37,74 - - -
1995 r 51,66 30,77 38,03 - - -
1996 r 53,37 34,36 41,18 - - -
1997 r 54,42 35,86 42,76 - - -
1998 52,70 35,55 41,95 1,57 0,28 0,76
1999 52,97 35,19 42,18 1,84 0,26 0,88
2000 1) 46,02 31,31 37,51 1,56 0,17 0,75
2001 2) 59,51 40,39 48,68 2,94 0,27 1,43
2002 3) 58,22 40,29 48,33 2,88 0,25 1,43
2003 57,26 40,98 47,73 4,02 0,29 1,83
2004 56,77 42,93 48,81 4,94 0,60 2,45
2005 4) 55,62 41,50 47,62 7,78 1,21 4,06
2006 54,57 42,68 47,79 8,95 1,02 4,43
2007 54,07 43,93 48,31 14,45 1,65 7,18
2008 50,15 42,95 46,45 20,16 2,85 11,26
2009 49,82 45,72 47,71 22,73 3,94 13,05
2010 42,51 45,85 44,19 33,11 5,81 19,37
Catatan: 1) Pada tahun 2000, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD dan Maluku 2) Pada tahun 2001, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD 3) Pada tahun 2002, pencacahan Susenas di Provinsi NAD, Maluku, Maluku Utara, dan Papua hanya dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi 4) Pada tahun 2005, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD
Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak dan Air Kemasan/Isi Ulang, 2009 – 2011 *)
Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak dan Air Kemasan/Isi Ulang, 2009 – 2011 *)
Daerah
Air Minum Layak Air Kemasan/Isi Ulang
2009 20102011
2009 20102011
Tw.1 Tw.3 Tw.1 Tw.3(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Perkotaan 49,82 42,51 40,49 41,10 22,73 33,11 35,77 35,80
Perdesaan 45,72 45,85 46,17 43,92 3,94 5,81 7,86 8,67
Perkotaan+Perdesaan 47,71 44,19 43,37 42,52 13,05 19,37 21,65 22,13
*) Hasil Susenas 2011, Tw1 (Triwulan I, Maret 2011) dan Tw.3 (Triwulan III, September 2011)
Persentase Rumah Tangga yang Akses Air minum Layak, 1993-2011 *)
Persentase Rumah Tangga yang Akses Air minum Layak, 1993-2011 *)
04/13/2304/13/23 2727
Catatan: *) Tahun 2011 adalah data Susenas Triwulan I dan III
Perkembangan Penggunaan Air Leding Meteran dan Leding Eceran sebagai Sumber Air Minum, 1993 – 2011 *)
Perkembangan Penggunaan Air Leding Meteran dan Leding Eceran sebagai Sumber Air Minum, 1993 – 2011 *)
9,24
8,51
9,58
11,88
11,46
12,36
18,38
17,99
17,96
17,03
18,3
18,25
19,24
18,59
19,09
19,1717,59
16,37
16,15
14,71
3,82
2,79
2,322,86
3,99
3,57
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0(%)
Leding Meteran Leding Eceran
Catatan: Sebelum tahun 2007, sumber air minum Leding belum dibedakan antara meteran dan eceran *) Susenas 2011 (Triwulan I) **) Susenas 2011 (Triwulan III)
04/13/2304/13/23 2929
Perkembangan penggunaan air kemasan dan isi ulang sebagai sumber air minum, 1998-2011 *)
Perkembangan penggunaan air kemasan dan isi ulang sebagai sumber air minum, 1998-2011 *)
Catatan: *) Tahun 2011 adalah data Susenas Triwulan I dan III
21,9
1,9
23,0
1,6
4,4
0,5
4,6
0,8
13,0
1,2
13,7
1,2
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
Leding Meteran (tw.1)
Leding Eceran (tw.1)
Leding Meteran (tw.3)
Leding Eceran (tw.3)
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Leding Meteran dan Leding Eceran untuk Mandi/Cuci
2011 *)
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Leding Meteran dan Leding Eceran untuk Mandi/Cuci
2011 *)
Catatan: *) Tahun 2011 adalah data Susenas Triwulan I dan III
Contoh Data Untuk Kebijakan Susenas 2010
Contoh Data Untuk Kebijakan Susenas 2010
Tipe Daerah Sumur Tak Terlindung
Mata Air Tak Terlindung
(1) (2) (3)
Perkotaan 2,94 0,66
Perdesaan 11,15 6,18
Total 7,1 3,44
04/13/2304/13/23 3131
0,070,94
41,30
25,5615,67
15,38
14,65
13,2212,39
12,22
11,84
11,7311,43
10,158,92
8,277,18
7,177,10
3,16
3,934,39
4,60
5,46
5,675,74
5,776,00
6,176,63
6,816,99
7,04
7,10
0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0
Bengkulu
Lampung
Kalimantan Selatan
J ambi
Riau
Aceh
Sumatera Selatan
Sulawesi Barat
Bangka Belitung
Maluku Utara
Sumatera Barat
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Indonesia
Sumatera Utara
Papua Barat
Banten
Sulawesi Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
J awa Barat
DI Yogyakarta
J awa Tengah
Kepulauan Riau
Papua
Maluku
Nusa Tenggara Barat
J awa Timur
Bali
DKI J akarta
Sumber Air Minum Sumur Tak Terlidung, Susenas 2010
Sumber Air Minum Sumur Tak Terlidung, Susenas 2010
Sumur Tidak TerlindungSumur Tidak Terlindung
04/13/2304/13/23 3333
1. 1. PertanyaanPertanyaan Dalam Susenas Dalam Susenas KorKor
VI. SANITASI VI. SANITASI
2. 2. Konsep dan Definisi Indikator Sanitasi Konsep dan Definisi Indikator Sanitasi LayakLayak
Rumah tangga dinyatakan mempunyai akses
sanitasi (sanitasi layak) apabila rumah tangga
tersebut mempunyai fasilitas buang air besar
sendiri dan bersama, menggunakan kloset leher
angsa, dan menggunakan tangki septik sebagai
tempat pembuangan akhir kotoran/tinja
Proportion of Population with Access to Improved Sanitation, Urban and Rural
Proportion of Population with Access to Improved Sanitation, Urban and Rural
“The proportion of the population with access to an improved sanitation refers to the percentage of the population with access to facilities that hygienically separate human excreta from human, animal and insect contact. Facilities such as sewers or septic tanks, poo-flush latrines and simple pit or ventilated improved pit latrines are assumed to be adequate, provided that they are not public, according to the WHO and UN Children’s Fund’s Global Water Supply and Sanitation Assessment 2000 Report. To be effective, facilities must be correctly constructed and properly maintained (UN MDG, 2003).”
“The proportion of the population with access to an improved sanitation refers to the percentage of the population with access to facilities that hygienically separate human excreta from human, animal and insect contact. Facilities such as sewers or septic tanks, poo-flush latrines and simple pit or ventilated improved pit latrines are assumed to be adequate, provided that they are not public, according to the WHO and UN Children’s Fund’s Global Water Supply and Sanitation Assessment 2000 Report. To be effective, facilities must be correctly constructed and properly maintained (UN MDG, 2003).”
3636
3737
3. 3. Cara Menghitung IndikatorCara Menghitung Indikator
Banyaknya rumah tangga dengan
akses fasilitas sanitasi layakBanyaknya rumah tangga
X 100Sanitasi Layak =
RUMUS SANITASI Layak
Hasil Susenas 1993-2010Persentase Rumah Tangga Yang Mempunyai Akses Sanitasi Layak
Hasil Susenas 1993-2010Persentase Rumah Tangga Yang Mempunyai Akses Sanitasi Layak
Tahun Perkotaan PerdesaanPerkotaan+ Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
1993 53,64 11,10 24,81 1994 57,71 12,24 27,52 1995 r 45,02 9,63 21,93 1996 r 49,04 12,16 25,40 1997 r 50,66 14,04 27,65 1998 51,19 15,62 28,90 1999 56,14 17,27 32,56
2000 1) 53,73 17,39 32,72 2001 2) 56,56 17,26 34,30 2002 3) 57,29 18,03 35,64 2003 56,73 20,66 35,61 2004 59,20 22,52 38,13
2005 4) n.a n.a n.a2006 54,13 20,64 35,03 2007 64,67 28,63 44,20 2008 66,70 31,40 48,56 2009 69,51 33,96 51,19 2010 72,78 38,50 55,54
Catatan: 1) Pada tahun 2000, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD dan Maluku 2) Pada tahun 2001, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD 3) Pada tahun 2002, pencacahan Susenas di Provinsi NAD, Maluku, Maluku Utara, dan Papua dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi 4) Pada tahun 2005, pertanyaan terkait sanitasi tidak ada dalam kuesioner Susenas 2005
Tren PersentaseRumah Tangga Terhadap dengan Akses Sanitasi Layak, 1993 – 2011 *)
Tren PersentaseRumah Tangga Terhadap dengan Akses Sanitasi Layak, 1993 – 2011 *)
Catatan: pada tahun 2005, variabel sanitasi tidak dikumpulkan
4040
TERIMA KASIH