Download - Definisi kombis
Definisi kombis :
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Karena Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita tidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan komunikasi.
Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras, formal, terstatndar dan tanpa toleransi.
FUNGSI KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM KOMUNIKASI BISNIS
1. Dalam aktivitas komunikasi bisnis, kita tidak hanya sekadar menyampaikan pesan kepada khalayak bisnis internal maupun eksternal. Aktivitas ini dapat digunakan untuk fungsi informatif. Suatu fungsi yang digunakan tidak hanya untuk merubah domain kognitif khalayak sebatas perubahan pengetahuan, tetapi juga memberikan pilihan-pilihan, mengurangi ketidakpastian dan merubah keadaan bisnis yang sedang Anda lakukan begitu pula dalam membuat keputusan.
2. Fungsi kedua adalah fungsi persuasif atau motivatif, di mana komunikasi dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain melalui treatment tertentu agar orang lain bertindak seperti apa yang kita inginkan.
3. Fungsi ketiga adalah fungsi kontrol, mengendalikan dan mengawasi, untuk menjalankan secara efektif fungsi ini adalah dengan membuka Feed back loop atau saluran umpan balik dalam aktivitas komunikasi bisnis baik secara individual maupun secara organisasional bagi setiap individu yang terdiri dari tiga jenis yaitu, umpan balik informatif, umpan balik korektif dan umpan balik peneguhan. Fungsi keempat adalah fungsi emotif, di mana komunikasi digunakan sebagai alat ekspresi emosi yang berorientasi kepada penerimaan isi pesan yang disampaikan.
Ruang lingkup
4. KOMUNIKASI BISNIS selalu meliputi dua ruang lingkup 5. kegiatan, yakniInternal Communication 6. & External Communication. 7. Internal Communication : Komunikasi yang terjadi diantara 8. orang-orang yang berada di dalam suatu perusahaan.
9. External Communication : Komunikasi yang terjadi antara
organisasi di satu pihak dengan pihak-pihak
yang berada di luar organisasi
Tujuan :
. Komunikasi Bisnis adalah
komunikasi yang bertujuan
mencapai keuntungan
sebagai tujuan akhirnya
2. Pencapaian tujuan
dan keuntungan
secara etika
membawa mereka
pada pertanggung -jawaban
6. Baik pengirim ataupun
penerima menetapkan tujuan
sebaik mungkin bagi partisi-
pan - partisipannya
5. Tujuan dasar bagi receiver
adalah untuk melakukan
tindakan melalui cara yang
dapat memuaskan beberapa
kebutuhan dan keinginannya
4. Tujuan dasar bagi sender adalah untuk mengajukan beberapa tindakan yang diinginkan dari receivernya 3. Tujuan komunikasi bisnis dalam hal ini dapat berupa :
a. Tujuan awal atau tujuan akhir
b. Jangka pendek, jangka mene-
ngah atau jangka panjang
c. Primer atau sekunder d. Disengaja atau yang tidak disengaja e. Terdapat dalam diri sendiri
atau antar manusia
f. Tunggal atau beragam
g. Atas dasar pengirim atau
penerima h. Konsisten atau tidak konsisten dengan partisipan yang lain i. Ditetapkan atau yang tidak
ditetapkan
j. Langsung atau tidak langsung
berhubungan dengan masalah
fungsi kombis
Memfungsikan Penerimaan & Pelatihan Karyawan 2. Memfungsikan Hubungan-hubungan dengan Pegawai 3. Memfungsikan Penjualan & Promosi
Bentuk kombis
1.lisan
Wawancara Pemberian tugas Pertemuan tempat kerja Penilaian Pertemuan penjualan Penyampaian formal Pertemuan staf Presentasi penjualan Penanganan keluhan Konferensi Iklan – iklan radio Sistem-sistem penyampaian umum Orientasi Suara rekaman Sesi – sesi pelatihan Bimbingan Pertemuan laporan Negosiasi serikat buruh
2.komunikasi tertulis
Pengumuman Pembayaran disisipkan ke dalam amplop Majalah & koran Laporan
Iklan Buletin Surat Manual Buklet Newsletter Tanda-tanda Publisitas Poster Memo Pernyataan
3kombinasi lisan dan tertulisFilm Presentasi slide Videotape Televisi Lembaran-lembaran film Circuit Closed TV ( Siaran TV terbatas )
Cara membuat resume
Resume memang bisa dibilang sebagai sarana untuk “mempromosikan” diri kepada pihak perusahaan, dimana Anda mengajukan lamaran kerja. Jadi dari resume itulah, first impression si pelamar akan terlihat.
Dan untuk mendapatkan sinyal positif dari perusahaan tersebut, tentu dalam mengolah tiap kata dalam resume, harus benar-benar diperhatikan. Agar komunikasi yang ingin disampaikan melalui lembaran resume, bisa diterima dengan jelas oleh pihak perusahaan.
Untuk itu, tentu ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian ketika Anda mengetik resume yang akan dikirim ke perusahaan yang dimaksud. Ini dia tipsnya.
Surat lamaran wajib ada!Ibarat sayur tanpa garam, mengirimkan resume tanpa menyertakan surat lamaran, maka akan sia-sia. Surat lamaran dan resume adalah dua hal yang wajib ada apabila Anda akan melamar pekerjaan.
Perhatikan bahasa yang digunakanPilihlah bahasa yang akan digunakan. Kalau memang dari awal yaitu surat lamaran, Anda
memilih menggunakan bahasa Indonesia, sebaiknya hingga lembar resume, Anda tetap konsisten menggunakan bahasa Indonesia.
Jangan mencapur adukkan antara penggunaan bahasa, kecuali untuk beberapa hal, seperti posisi jabatan, lembaga pendidikan, gelar dan lainnya.
Perhatikan kata-kata yang digunakanPerhatikan penggunaan huruf dan tanda baca, seperti huruf kapital, titik dan koma-nya. Hal ini penting, terutama dalam menuliskan nama atau jabatan seseorang. Karena meskipun hanya hal kecil, namun beberapa perusahaan memandang hal tersebut sebagai sikap yang kurang sopan.
Fokus pada jabatan yang dimaksudTuliskanlah posisi jabatan yang Anda inginkan, seperti Account Manager, Adm. Staff, atau posisi lainnya. Jangan menuliskan hanya posisi secara umum, misalnya Karyawan atau Karyawati, karena itu berarti Anda siap ditempatkan di posisi mana saja di perusahan tersebut, dan bukan tidak mungkin di posisi yang tidak Anda harapkan sama sekali.
Periksa ulangLuangkanlah beberapa menit untuk membaca kembali hasil ketikan resume dan surat lamaran Anda. Karena, tanpa Anda sadar, barangkali masih ada beberapa kekeliruan saat pengetikan.
Kalau Anda mengerimkan melalui pos, pastikan semua copy-an dokumen yang dibutuhkan sudah terlampir dan juga periksa lagi alamat perusahaan apakah sudah benar atau belum.
Resume adalah media yang berperan penting dalam sebuah proses mendapatkan pekerjaan. Ketika banyak perusahaan yang berusaha mendapatkan kandidat yang tepat untuk mengisi posisi tertentu, resume adalah dokumen paling berharga, untuk mencari dan menyeleksi ratusan kandidat yang potensial. Resume yang baik akan membangun hubungan emosional antara pihak perusahaan dan pencari kerja.
Jika yang Anda kirimkan adalah resume yang dapat memicu si pembaca untuk menghubungi Anda, maka bisa dipastikan, resume Anda akan menjadi daftar pertanyaan pembuka dari si pewawancara. Bagaimana membuat resume yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu, dan memotivasi si pembaca untuk menghubungi Anda? Inilah tantangannya. Empat alternatif berikut ini, seperti dikutip situs Career Strides, dapat membantu Anda untuk menciptakan resume yang profesional.
1. Sesuaikan dengan Pola Pikir Si PembacaSekalipun resume adalah “cerita” tentang diri Anda, namun pastikan bahwa fokus dari resume tersebut lebih tertuju pada apa yang diinginkan pihak perusahaan. Maka, buatlah resume yang dapat memuaskan kebutuhan si pembaca, dan mampu untuk mengatasi masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh perusahaan yang akan merekrut Anda.
Benar, kita tak mungkin membuat resume yang sesuai dengan keinginan si pembaca, namun hal-hal yang menjadi fokus pihak perusahaan dapat kita jadikan pegangan. Di antaranya: kebutuhan untuk mendapatkan karyawan yang produktif, dapat mencapai target yang ditetapkan, memiliki
etos kerja yang positif, dan memiliki komunikasi interpersonal yang baik. Tema inilah yang harus diungkapkan pada resume Anda.
2. Hati-hati dengan Susunan KalimatPemilihan kalimat yang tepat akan membuat resume Anda lebih menjual. Misalnya, kalimat mengurangi biaya operasional hingga 50%, akan lebih baik jika diganti dengan: memotong biaya operasional hingga 50%. Pemilihan kata atau kalimat yang tepat akan menciptakan “kekuatan” pada resume Anda, yang membuat si pembaca akan terkesan dengan apa yang Anda tuliskan.
Jika resume Anda sama saja dengan tumpukan resume lain yang ada di meja si pembaca, maka jangan harap Anda akan dihubungi untuk diwawancarai. Namun, jika resume Anda disusun dengan pemilihan kalimat yang tepat, maka akan lebih tertanam di benak si pembaca. Dan, peluang Anda untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya akan lebih besar.
3. Memiliki Pesan yang KonsistenJangan pernah mau menjadi apa pun yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Pastikan, Anda mengirimkan resume dan menuliskan secara jelas apa posisi yang Anda inginkan. Misalnya, jika Anda seorang CEO, jangan menambahkan pernyataan bahwa Anda juga bersedia menjadi seorang Marketing Manager. Atau, jika Anda seorang Sales Manager, jangan tunjukan bahwa Anda juga ingin menjadi Customer Service, misalnya. Pesan yang konsisten menunjukan bahwa Anda adalah pribadi yang fokus dan konsisten.
4. Tetapkan Nilai Jual AndaFokuskan resume Anda tidak saja pada apa yang telah Anda kerjakan, tetapi juga sebaik apa Anda melakukan tanggung jawab tersebut. Hal ini akan menunjukan kualitas Anda, dibandingkan dengan kandidat lainnya. Resume yang dapat membuat si pembaca merasa perlu untuk mewawancarai Anda, akan membuat Anda berbeda. Untuk itu, tetapkan nilai jual Anda secara hati-hati di resume Anda. (ymn/karir.com)
*Resume yang Baik, Tingkatkan Nilai Jual Anda
Sering kecewa karena selalu gagal mendapatkan penawaran gaji sesuai harapan? Jangan putus asa. Coba lihat kembali resume Anda. Mungkin harus diedit lagi agar dapat membantu menaikan nilai jual Anda. Banyak pencari kerja percaya, bahwa melakukan negosiasi gaji baru dilakukan di akhir proses seleksi. Padahal, resume Anda merupakan langkah awal yang akan menjelaskan nilai jual Anda.
Secara tak langsung, sebuah resume yang baik dapat menaikan kisaran gaji Anda hingga batas optimal. Namun, resume dapat juga menurunkan nilai jual Anda pada titik terendah seandainya tidak bisa menjelaskan secara gamblang kualifikasi dan pengalaman yang Anda miliki. Resume yang baik akan memberikan kesan pertama yang positif, termasuk di dalamnya tentang nilai jual Anda.
Lalu, bagaimana cara terbaik agar resume yang dibuat dapat menaikan nilai jual Anda? Deborah Walker, kolumnis di situs Quint Careers, memberikan tiga alternatif yang harus Anda perhatikan saat mempersiapkan sebuah resume:
1. Tunjukan Anda Adalah Orang yang Menguntungkan Bagi PerusahaanBanyak pencari kerja yang selalu berorientasi pada hasil, ketika ditanyakan tentang kemampuannya dan tanggung jawabnya pada pekerjaan terdahulu. Namun, mereka sering gagal menunjukan bukti nyata dari apa yang sudah dikerjakan. Kesuksesan dari setiap pekerjaan terdahulu, apa pun itu, dapat dihitung nilainya. Itulah yang dapat menaikan nilai jual Anda kepada perusahaan.
Kesuksesan Anda untuk melampaui target penjualan bulanan hingga 50%, misalnya, di tempat kerja terdahulu, dapat Anda jadikan bukti konkrit, bahwa Anda layak untuk mendapatkan remunerasi yang layak. Di samping nilai-nilai berupa angka yang dapat diukur, hal penting lainnya adalah hasil kerja kualitatif, misalnya luasnya networking yang sudah Anda kembangkan, atau efektifnya tim kerja yang Anda kembangkan di tempat kerja terdahulu untuk mencapai target perusahaan.
2. Jelaskan Betapa Luasnya Pengalaman AndaSatu hal penting yang harus Anda perhatikan adalah: tunjukan betapa luasnya networking dan pengalaman yang Anda miliki, bukan sudah berapa lama Anda telah bekerja. Keduanya merupakan hal yang berbeda, karena lamanya seorang kandidat bekerja tak berarti dia memiliki pengalaman yang dapat diandalkan.
Cara terbaik untuk menunjukan betapa luasnya pengalaman Anda adalah, dengan menunjukan pemahaman yang luas terhadap industri di mana Anda kuasai dengan baik. Dan, kemampuan untuk beradaptasi secara baik di industri yang baru, seandainya Anda berasal dari industri yang berbeda dengan perusahaan yang Anda lamar saat ini.
3. Buat Pembaca Resume Anda PenasaranBanyak pencari kerja sering beranggapan, bahwa fungsi sebuah resume hanya sebatas memberi informasi tentang kualifikasi dan pengalaman yang dimiliki. Padahal, yang terpenting dari sebuah resume adalah untuk membuat si pembacanya tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh tentang diri Anda.
Resume yang terlalu bertele-tele menyajikan informasi tentang diri Anda akan menghilangkan ketertarikan dari si pembaca. Informasi yang seimbang pada resume Anda lebih menarik, dan akan membuat si pembaca penasaran dan menghubungi Anda untuk sebuah sesi wawancara. Nah, disitulah tugas Anda untuk menjelaskan secara detail kualifikasi dan pengalaman yang dimiliki. (ymn/karir.com)
*Cara Praktis Mendistribusikan Resume Anda
Lelah menunggu panggilan kerja yang tak kunjung datang? Coba diingat-ingat kembali, siapa tahu, Anda salah mendistribusikan secara tepat resume yang telah dibuat. Jika ini yang terjadi, resume Anda tak pernah sampai pada orang yang tepat. Dan, bisa dipastikan, peluang Anda
untuk mendapatkan peluang kerja akan berlalu begitu saja. Berikut ini beberapa tips praktis tentang cara efektif mendistribusikan resume Anda.
Kirimkan Resume Secara OnlineIngin cara termudah untuk mendapatkan pekerjaan? Situs karir.com adalah tempatnya. Kalau Anda belum bergabung, segera daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mendapatkan beragam fasilitas interaktif yang tersedia. Mencari pekerjaan pun akan semakin gampang. Begitu juga dengan resume Anda, akan dengan mudah ditemukan oleh berbagai perusahaan yang mencari kualifikasi seperti yang Anda miliki.
Manfaatkan Iklan KoranBanyak sekali informasi lowongan kerja yang terdapat di koran lokal maupun yang berskala nasional. Namun, sebelum mengirimkan resume Anda, carilah informasi tentang perusahaan yang akan Anda lamar terlebih dahulu. Mulai dari profil perusahaan hingga produk dan layanannya. Tujuannya agar informasi yang Anda tuliskan pada resume Anda lebih lengkap dan detail.
Kirimkan Sebanyak MungkinBanyak perusahaan yang tak mengiklankan lowongan kerjanya di media cetak. Cobalah untuk mengakses situs perusahaan tersebut di internet, lalu pilih kategori “Career” atau “Job Vacancy“. Bisa jadi, posisi idaman Anda sedang dibutuhkan. Saat ini internet telah dimanfaatkan oleh ribuan perusahaan untuk berbagai keperluan. Termasuk mencari kandidat yang berkualitas. Jadi, mengapa tak segera mengirimkan resume Anda melalui situs perusahaan tersebut?
Berkunjung ke Bursa KerjaBursa kerja, atau apa pun namanya, selalu menarik untuk dikunjungi. Bursa kerja menawarkan banyak peluang yang dapat Anda manfaatkan untuk mendistribusikan resume Anda secara langsung. Beberapa perusahaan, bahkan langsung melakukan wawancara secara langsung di booth mereka. Nah, untuk itu, jangan lupa untuk menyiapkan sebanyak mungkin resume Anda ketika berkunjung ke bursa kerja.
Gunakan Jaringan PertemananAnda memiliki jaringan pertemanan yang besar? Mengapa tak mencoba memanfaatkan jaringan tersebut? Banyak informasi lowongan kerja yang hanya beredar terbatas di lingkungan internal sebuah perusahaan. Maka, jangan malu untuk menanyakan peluang tersebut kepada teman Anda. Biasanya, seperti yang dituliskan Alia Torvik di situs Career Builder, melalui jaringan pertemanan, Anda akan mendapatkan akses langsung ke orang yang tepat untuk mengirimkan resume Anda
Lebih Praktis dengan EmailTidak bisa dipungkiri, email adalah cara paling cepat dan murah untuk mengirimkan resume ke berbagai perusahaan secara praktis. Tak perlu repot, dalam hitungan detik, resume Anda sudah sampai ke alamat pengirim. Ketika mengirimkan email, jangan lupa untuk menyertakan nama lengkap dan posisi yang Anda lamar pada subject email. Hal ini akan membantu si penerima untuk mengarsip file Anda. Jangan menggunakan alamat email pribadi, seperti [email protected] atau [email protected]. Anda akan terlihat kurang profesional.
Sebaiknya, gunakan alamat email yang menggunakan nama Anda secara jelas.(ymn/karir.com)
*Sudahkah Resume Anda Ditulis dengan Benar?
Bosan dengan pekerjaan Anda saat ini? Atau, Anda ingin mencari peluang kerja baru yang lebih dinamis dan menantang? Awal tahun seperti ini adalah saat yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Tapi, sudahkan Anda me-review kembali resume Anda? Pasalnya, sebuah resume yang bagus harus memberikan informasi berharga tentang Anda dan kualifikasi yang dimiliki pada saat ini.
Untuk membantu Anda mempersiapkan resume yang benar, maka ada baiknya Anda menyimak beberapa tips berikut ini :
Resume yang Kurang BaikResume yang tidak disiapkan secara baik akan menyertakan informasi yang kurang jelas, seperti “bekerja di posisi yang membuat saya berkembang”, atau memuat hal kurang penting, seperti kesukaan Anda terhadap olahraga Badminton, keikutsertaan Anda di partai politik tertentu, atau bergabung dalam afiliasi budaya lokal.
Hal-hal pribadi seperti ini, di samping tak begitu penting untuk diungkapkan, pada akhirnya akan menimbulkan kesan subyektif yang negatif. Informasi tersebut belum saatnya untuk Anda informasikan. Hal kurang baik lainnya adalah, melebih-lebihkan kualifikasi yang Anda miliki, mengatakan bahwa Anda adalah seorang “ahli di bidangnya”, atau menyertakan nomor telepon kantor Anda. Lebih sopan jika Anda hanya menuliskan nomor handphone Anda, misalnya.
Resume yang Baik dan MenjualSebuah resume yang baik, seperti dikutip jurnal How To Write A Resume, harus secara jujur menunjukan bahwa Anda mampu menyelesaikan berbagai masalah bisnis yang pernah terjadi. Anda adalah seorang komunikator yang baik, dan dapat mengelola secara benar manajemen proyek dan teknis pelaksanaanya.
Resume yang Anda siapkan haruslah singkat dan padat. Namun, jika posisi yang Anda inginkan adalah di level manajerial, maka resume Anda siapkan sebaiknya lebih detail menjelaskan kualifikasi yang dimiliki.
Cari Tahu, Apa yang Diinginkan oleh PerusahaanAda beberapa hal penting yang ingin diketahui oleh pihak perusahaan, saat membaca sebuah resume. Di antaranya adalah: resume tersebut harus mendefinisikan secara jelas, tingkat pencapaian dari si kandidat dalam perkembangan karirnya, kemampuannya dalam hal memecahkan masalah, mengelola proyek, efisiensi waktu, komunikasi yang efektif, dan dapat bekerjasama dalam kelompok.
Halaman pertama dari sebuah resume, jika dituliskan dengan baik dan jelas, akan menarik minat orang yang membacanya, dan membuat mereka ingin terus membaca. Namun, seandainya isi
dari resume tersebut kurang menarik dan terstruktur, jangan harap Anda akan lolos pada tahap tersebut.
Selanjutnya, resume yang menarik adalah yang menyajikan secara jelas, tanggung jawab Anda ketika menduduki jabatan terakhir. Jika Anda terlihat fokus dengan tanggung jawab yang dibebankan, maka Anda akan masuk dalam daftar pelamar yang diperhitungkan. Kesempatan untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya akan terbuka lebar untuk Anda.
Satu hal yang harus Anda pahami ketika menulis resume adalah, pihak perusahaan tak memiliki banyak waktu untuk membaca resume Anda secara detail. Jika resume Anda kurang jelas, tidak fokus, dan bertele-tele, maka tidak akan menarik minat mereka untuk terus membaca. Sepuluh detik pertama ketika membaca resume Anda adalah saat yang paling krusial, dan akan menentukan: Anda layak dipertimbangkan atau tidak. Nah, sudahkah Anda me-review kembali resume Anda? (ymn/karir.com)
*Menulis Resume , Apa yang Harus Diperhatikan?
Apakah Anda sering kecewa, karena berkali-kali mengirimkan surat lamaran ke berbagai perusahaan tapi tak satu pun yang memberi respons? Jangan putus asa. Cobalah me-review kembali resume Anda, siapa tahu usaha Anda akan segera membuahkan hasil. Nah, berikut ini adalah beberapa kiat penulisan resume, seperti dirilis jurnal How To Write A Resume, yang dapat dijadikan referensi.
Ringkas dan JelasResume yang Anda tulis haruslah ringkas dan mudah dibaca. Jangan menuliskan resume Anda dengan gaya bahasa yang bertele-tele, atau membesar-besarkan kualifikasi yang Anda miliki. Hal ini akan merugikan Anda, dan akan menimbulkan pertanyaan dari pihak perusahaan yang bakal meng-hire Anda. Sebaiknya, berikan penekanan pada kalimat yang dianggap penting untuk menjelaskan secara jelas kualifikasi yang Anda miliki.
Hindari Kesalahan Gramatikal Perhatikan penggunaan tata bahasa yang baik saat menulis resume Anda. Usahakan untuk menghindari berbagai bentuk kesalahan gramatikal, kesalahan ketik, atau penggunaan jenis huruf yang tak lazim, yang justru akan semakin membingungkan si pembaca resume Anda. Akibatnya, peluang untuk mendapatkan panggilan kerja akan tertutup, sekalipun kualifikasi yang Anda miliki cukup baik.
Tetap FokusPada saat penulisan resume, lebih baik Anda tetap fokus pada kualifikasi yang dimiliki pada saat ini. Hindari menuliskan sesuatu yang belum Anda kuasai, atau menuliskan sesuatu yang kurang jelas. Hal tersebut nantinya akan merepotkan Anda sendiri. Cobalah untuk jujur dalam mengungkapkan kualifikasi Anda saat ini, dan gunakan kata-kata yang “menjual”, sehingga membuat Anda kelihatan lebih proaktif.
Menuliskan Kualifikasi AndaSebuah resume harus memaparkan secara jelas tentang kualifikasi dan pengalaman yang Anda
miliki. Tuliskan jabatan dan nama perusahaan Anda saat ini di posisi teratas, lalu disusul dengan pengalaman kerja Anda di perusahaan sebelumnya.
Jika saat ini Anda adalah seorang Marketing Manager, maka Anda tak perlu lagi menuliskan secara detail kualifikasi Anda beberapa tahun lalu, saat pertama kali bekerja. Jika posisi yang sedang Anda lamar saat ini sama persis dengan jabatan Anda sekarang, maka sebaiknya fokuskan penulisan resume pada jabatan terakhir Anda.
Nama Perusahaan atau Posisi Anda?Tak ada rumusan pasti tentang mana yang harus didahulukan di resume Anda: jabatan saat ini, atau nama perusahaan tempat Anda bekerja. Anda sendiri yang sebaiknya memutuskan, apa yang ingin Anda tonjolkan pada resume Anda. Jika jabatan yang ingin Anda tekankan, maka Anda harus konsisten dengan hal tersebut.
Apabila yang ditekankan adalah jabatan Anda saat ini, berikut deskripsi tanggung jawab Anda, maka jangan lupa menjelaskan secara singkat tentang perusahaan Anda. Sebaliknya, jika perusahaan Anda sangat terkenal dan memiliki reputasi yang bagus, mengapa tak menonjolkan hal tersebut pada resume yang Anda buat, lalu disusul dengan tugas dan tanggungjawab Anda? (ymn/karir.com)
Wawancara kerja
Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes) [2]
January 24, 2008 at 9:20 am | Posted in wawancara kerja | Leave a Comment
Mengapa gagal?
Banyak calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk di dalamnya wawancara. Mengapa?
Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi bersifat rahasia, dalam arti tidak setiap orang dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Jadi, yang berhak adalah psikolog yang berkompeten.
Hal itu berbeda dengan tes kesehatan, di mana jenis kegagalan dapat disebutkan dengan jelas dan biasanya dapat pula dilihat. Sementara hasil psikotes masih merupakan data kasar berupa angka-angka sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa awam oleh psikolog, untuk dijadikan data kualitatif.
Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes tidak mengukur prestasi melainkan potensi dasar setiap individu. Dalam tes prestasi ada materi yang dapat dipelajari, misalnya bahasa Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam pelajaran itu, berarti penguasaan materi Bahasa Inggrisnya baik.
Sedangkan psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki tiap individu. Seseorang yang memang pada dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan baik hasilnya. Asalkan dia serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya sehingga dapat bekerja secara optimal.
Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yang pertama, penampilan fisik. Perhatikan dengan saksama apalagi bila profesi yang akan dimasuki mensyaratkan penampilan menarik – seperti pramugari, teller bank, atau sekretaris. Sedangkan tentara/polisi lebih menitik-beratkan pada postur ideal antara tinggi dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal tinggi badan.
Perhatikan juga cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana. Misalnya, dalam wawancara untuk calon pramugari sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang tidak selayaknya, seperti celana panjang berbahan jins. Atau menggunakan sepatu sandal, meskipun sedang mode.
Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan. Misalnya, tidak mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat, atau hanya mengenakan kaus, atau kemeja tidak dimasukkan.
Sikap pun memberikan nilai penting. Yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana si calon karyawan dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.
Selain itu, biasanya dinilai pula kesopanan yang sesuai dengan norma. Misalnya, tidak tampak menjilat, mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum dipersilakan duduk, ya, jangan duduk dulu. Dalam menjawab pertanyaan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-tutupi. Misalnya, pernah tidak naik kelas atau pernah gagal pada tes di perusahaan lain.
Selain itu, dalam menjawab tidak usah menggurui, meskipun si calon sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi, pengalaman cukup banyak, atau dari segi usia lebih tua daripada si pewawancara.
Jangan pula menjawab dengan sombong, misalnya mengaku sebagai atlet yang sudah keliling ke banyak negara dan memiliki segudang prestasi. Bangga boleh-boleh saja, tetapi kalau hasil psikologi tertulisnya kurang baik, tetap saja tidak lulus.
Yang tidak kalah penting, tidak usah bertanya. Meski merasa optimistis dengan hasil tes tulis dan merasa bisa mengerjakan, calon tidak perlu bertanya mengenai hasilnya. Pada dasarnya wawancara adalah tes juga sehingga hal ini akan mempengaruhi penilaian. Selain itu, situasi yang dihadapi saat itu adalah situasi tes, bukan konsultasi psikologi. Pertimbangkan pula banyak calon lain yang menunggu.
Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari calon karyawan digunakan metode FACT, yaitu:
F: Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang itu. Ditanyakan minatnya, gambaran pekerjaan, apakah juga sudah terbayang.
A: Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang telah dilakukan.
C: Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana kejadian itu berlangsung.
T: Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau yang diinginkan oleh orang pada saat itu.
Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi. (GCM/is)
from ngelamar.com
Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes) [1]
January 24, 2008 at 9:15 am | Posted in wawancara kerja | Leave a Comment
Sumber: GloriaNet
Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.
“Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini”. Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.
Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah “… conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself“. Sedangkan menurut Weiner, “The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point.”
Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.
Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang “berbeda”, meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.
Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.
Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.
Cocok berbobot
Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan “the right man in the right place“.
Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.
Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon kar-yawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur – terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.
Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.
Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa “Ingin naik pesawat” atau “Ingin ke luar negeri” merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.
Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.
Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.
Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.
Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?
Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.
Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.
Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.
Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.
Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.
Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.
Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.
Kiat Lolos dari Tes Wawancara
January 22, 2008 at 3:10 pm | Posted in wawancara kerja | Leave a Comment
Banyak orang merasa cemas ketika akan menjalani wawancara kerja. Memang, sebelum dan saat menjalaninya lazim ada tingkat kecemasan yang menganggu. Tentu saja, tingkatan itu berbeda pada setiap orang. Ada orang yang bisa mengendalikan kecemasannya, ada yang terjebak bahkan gugup tak bisa apa-apa. Anda bagaimana?
Jika Anda merasakan kecemasan luar biasa sehingga tak bisa menunjukkan kemampuan terbaik saal wawancara, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar bisa tenang atau setidaknya tak terlampau tegang. Berkurangnya ketegangan bisa membantu mendapatkan percaya diri yang lebih tinggi.
Banyak Berlatih. Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi jika Anda berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.
Melakukan Banyak Persiapan. Persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani interviuw kerja. Persiapan yang dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta penampilan Anda. Semakin baik Anda mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan Anda bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan pewawancara dengan keyakinan penuh.
Bagian awal dari wawancara merupakan saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda juga akan semakin meningkat. Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara kerja Anda sudah merasa serba salah dan cemas, semakin lama semakin sulit Anda menjawab pertanyaan pertanyaan selanjutnya dengan baik. Saat melakukan persiapkan, yakinkan diri tentang tiga hal: Anda bisa melakukan pekerjaan tersebut; Anda bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan; Anda bisa melakukan semuanya dengan baik.
Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan
kesempatan hanya datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut.
Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu, kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu. Jadi, lebih baik bersikap tenang dan santai.
Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang sempuma saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika Anda berusaha mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu dianggap seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan.
Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiran-pikiran rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah.
Surat dinas
menulis surat dinas sangatlah diperlukan. Tadi siang aku disuruh pak guru buat surat lamaran pekerjaan. tinggal aku corat-coret ndiri. ni c surat yang tergolong bagus. nih...: (kalo pengen data di MS word-nya, klik disini)
Pati, 18 Agustus 2009
Hal : Lamaran Pekerjaan
Yth.Direktur Koran Harian SindoJalan KH. Wahid Hasyim No. 28Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Berdasarkan pengumuman yang ada dalam media cetak Seputar Indonesia terbitan 16 Agustus 2009, yang membutuhkan tenaga professional, perkenankan saya mengajukan diri untuk bergabung dengan Koran Harian Seputar Indonesia sebagai Kepala Bagian Iklan (IKL). Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
Nama : Vivi Desi SetianiJenis kelamin : Wanita
Tempat, tanggal lahir : Jepara, 2 Desember 1991Pendidikan akhir : SMAAlamat : Desa Guyangan RT 1 RW 2 Bangsri, Jepara
Saya mempunyai kondisi kesehatan yang baik, loyalitas tinggi, jujur, ulet, cepat memhamibidang pekerjaan, motivasi tinggi, dapat berbahasa Inggris, dan berpengalaman sebagai IKL.Sebagai pertimbangan, saya lampirkan:1. Daftar Riwayat Hidup2. Fotokopi ijazah3. Fotokopi sertifikat 4. Pas foto
Surat lamaran ini saya buat dengan sebenar-benarnya, apabila ada kekeliruan, saya bersedia bertanggung jawab. Demikian permohonan lamaran pekerjaan ini saya buat dan terima kasih.
Hormat saya,
Vivi Desi Setiani
pesan persuasive
PESAN PERSUASIF KOMUNIKASI BISNIS
Business Communication
Building Critical skills
KOMUNIKASI BISNIS
MEMBANGUN KEAHLIAN KRITIKAL
Persuasive Messagess
Suatu permohonan untuk bertindak ketika kamu percaya bahwa penerima mungkin tidak tahu, tidak mengejar untung, atau enggan.
Suatu komunikasi untuk mencoba merubah pendapat dari seorang penerima.
Contoh: pesanan dan permintaan, proposal dan rekomendasi, sales dan surat permohonan dana, surat lamaran, dan laporan
Tujuan utama:
o Meminta pembaca melakukan sesuatu
o Menyediakan informasi yang cukup agar pembaca tahu apa yang harus dilakukan
o Menanggapi keberatan yang mungkin menunda suatu tindakan penting yang harus dilakukan
o Meminta pembaca bereaksi positif atas suatu permintaan
Tujuan sekunder:
o Membangun image baik penulis
o Membangun image baik organisasi penulis
o Mempererat hubungan baik antara penulis dan reader
o Mengurangi atau menghilangkan korespondensi atas hal yang sama dimasadepan
Indirect plan for Persuasive Message
Attention (perhatian) Menarik perhatian penerima dalam kalimat pembuka (opening
sentence)
Menyebabkan penerima membaca atau mendengarkan rest of message
Positif dan singkat
Interest (kepentingan)
Berdasarkan pada perhatian yang diperoleh di muka (opening)
Menunjukkan benefit pada penerima
Memotifasi penerima meneruskan reading
o Desire
Berdasar pada perhatian penerima dan kepentingan dengan menyediakan bukti yang bermanfaat
Menekankan kembali manfaat bagi penerima
Downplay suatu point-point negative atau rintangan-rintangan
o Action
Memotivasi penerima untuk segera mengambil tindakan
Be positive
Membuat tindakan jadi mudah
Kerangka aida
AIDDA is attention, interest, desire, decisission, and action
Efektivitas penyampaikan pesan komunikasi bisnis, ditentukan oleh banyak hal. Satu di antaranya, adalah efektivitas penyampaian pesan dengan cara menarik perhatian komunikan. Untuk kepentingan ini, konsep AIDDA bisa kita terapkan.
Seperti yang disampaikan Wilbur Schram, the condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, dengan memperhatikan :
a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sehingga menarik.
b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman antara komunikator dan
komunikan, sehingga dimengerti.
c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.
d) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan komunikan.
Jadi., langkah pertama yang harus dilakukan, adalah bagaimana caranya kita bisa harus bisa menarik perhatian komunikan. Buat supaya komunikan tertarik untuk lebih ingin tahu mengenai isi pesannya. Penyajian pesan bisnis agar menarik, jelas pada awalnya, tergantung pada packaging pesan sesuai media yang digunakan.
Saat kita menggunakan media cetak misalnya, usahan pesan bisnis yang kita sampaikan sajiannya menarik. Baik dari segi content, maupun tampilan secara keseluruhan. Bisa diakali dengan pemilihan font ( jenis huruf ), warna ataupun design grafis secara keseluruhan.
Atau manakala kita menyampaikan pesan bisnis melalui televisi misalnya. Melalui team creative, harus bisa terkemas informasi yang sangat menarik. Karena ada kecenderungan, komunikan saat ini, tidak hanya butuh informasi, tetapi sesuatu yang bisa sekaligus menghibur mereka.
Saat kita harus melakukan komunikasi langsung misalnya., usahakan daya tarik bisa dimaksimalkan secara personal. Tentunya dalam hal ini,. komunikator harus benar-benar bisa
“bicara” . Tidak hanya benar menyampaikan informasinya, tetapi juga menarik saat menyampaikannya.
Silahkan mencoba !!!
Kombis verbal
Dalam dunia bisnis, ada dua bentuk komunikasi yang lazim digunakan, yakni komunikasi
verbal dan komunikais non verbal.
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Sepasang kekasih ber sms- an tiap hari, seorang presenter membawakan acara
musik di stasion televisi, seorang wartawan menulis berita atau opininya di surat kabar, atau
seorang ayah menelpon anaknya, itu merupakan sebagian kecil contoh komunikasi verbal.
Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-
ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non
verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah
memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Prakteknya, komunikais verbal bisa dilakukan dengan cara :
1. Berbicara dan menulis. Umumnya untuk menyampaikan bussines message,orang cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain karena alas an praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.
2. Mendengarkan dan membaca. Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.
KOMUNIKASI NON VERBAL
Meski jarang disadari diyakini manfaatnya, Komunikais non verbal ( non verbal
communicarion) menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya
karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam
waktu bersamaan.
Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenainsuatu
kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen
dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non
verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi
wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
Tujuan komunikais non verbal ;
1. Menyediakan/memberikan informasi2. Mengatur alur suatu percakapan
3. Mengekspresikan suatu emosi
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkankan pesan-pesan verbal.
5. Mengendalikan atau mempersuasi orang lain
6. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk melakukan serve badmintos, belajr golf dan sejenisnya.
Lebih jauh, relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi non verbal yang
disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang meningkatkan kredibilitas dan
potensi leadeship, selain tentunya akan mempermudah proses penyampaian pesan inti
kepada komunikan.
Kombis
PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi bisnis yang diambil dari beberapa sumber :
Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships,
sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu
organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis
meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi
yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana,
kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi
karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan,
hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll.
Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu
nilai bisnis (create business value).
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis,
pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis,
pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya.
Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim
dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi
yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.
UNSUR-UNSUR DALAM BERKOMUNIKASI
Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
1. Komunikator = who [communicator, source, sender]
2. Pesan = says what [message]
3. Media = in which channel [channel, media]
4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
5. Efek [effect, impact, influence]
Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang
komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan
suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga memiliki arti
dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan mengajak peserta untuk ikut aktif dalam
berkomunikasi seperti dalam kegiatan diskusi.
TEKNIK KOMUNIKASI
1. Komunikasi informatif [informative communication]
2. Komunikasi persuasif [persuasive communication]
3. Komunikasi instruktif/ koersif [instructive/ coersive communication]
4. Hubungan manusiawi [human relation]
TUJUAN KOMUNIKASI
1. Perubahan sikap [attitude change]
2. Perubahan pendapat [opinion change]
3. Perubahan perilaku [behaviour change]
4. Perubahan sosial [social change]
BENTUK KOMUNIKASI
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi
verbal dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca
majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-
lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau
pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak
sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun
dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan
tulisan, seperti surat, memo dan laporan
Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-
orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca
(reading).
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga
sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan
tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal
dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal.
pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan
secara tidak sadar dan bersifat alami
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:
Menyediakan dan memberikan informasi
Mangatur alur suatu percakapan
Mengekspresikan emosi
Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah
Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar komunikasi
verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan
dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan.
Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas
dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan
dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.
TAHAP – TAHAP DALAM PROSES KOMUNIKASI
Menurut Courtland L Bovee dan Jhon V. Thilt dalam Business Communication Today, proses komunikasi
( Comunication Process ) terdiri atas enam tahap, yaitu :
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3. Pengirim menyampaikan pesan.
4. Penerima menerima pesan
5. Penerima menafsirkan pesan
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim
EMPAT (4) KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal
maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam
berkomunikasi, yaitu :
1. menulis,
2. membaca,
3. berbicara;
4. mendengar
Persentase penggunaan saluran komunikasi adalah sebagai berikut :
- Menulis (writing): 9%
- Mendengarkan (listening): 45%
- Membaca (reading) : 16%
- Berbicara (speaking) : 30%
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas
dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian
otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya
secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah
mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif
ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik.
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia.
Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita
katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan
menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun
dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun
kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi
yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung
pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka
kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar
yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian
yang sangat penting
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai
berikut:
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi
komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan
yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan
kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.
Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur,
keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan
budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya).
Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada
manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan
sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi
setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam
kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain
mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai
perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya
maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7
syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar
penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin
(singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3.Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan
penerima pesan.
4.Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
5.Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan
serta memilik makna yang jelas.
6.Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam
komunikas ibisnis.
7.Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan
benar (formal atau resmi).
Perbedaan latar belakang perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, juga dapat
menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan. Masalah-masalah
tersebut antara lain :
1. Masalah dalam mengembangkan pesan
2. Masalah dalam menyampaikan pesan
3. Masalah dalam menafsirkan pesan
MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan,
atara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga
hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan
KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman
antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh
kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu)
komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis
dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika
sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi
hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan
berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk
mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002).
Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM
karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam
tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi
bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang
tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa
komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur
mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis
layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat
menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang
di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi
merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya
menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
Komunikasi berbasis internet
Internet menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan sangat penting dalam
perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga aktivitas bisnis utama yang dapat
dikomunikasikan lewat internet :
Membangun Produk.
Aktivitas opersional
Pelayanan Jasa,
Berbagai aktivitas bisnis dapat dilakukan melalui internet, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut :
Berbagi data internal.
Rekruitmen calon pegawai.
Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
Pembelian material dan peralatan.
Promosi produk dan jasa.
Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
Media kolaborasi dengan partner bisnis.
Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi bisnis berbasis internet, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu :
Menggunakan e-mail
Diskusi melalui Milist (mailing list)
Membuat suatu group/komunitas
Melalui video konferensi
Pesan singkat
Telepon berbasis internet, dan
Transfer data/dokumen
3. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran,
komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir
komunikan.
4. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat
dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
5. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga
tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
6. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan
komunikan.
Pendapat lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien maka ada 3 hal
yang sangat penting yaitu :
1. Mampu membuat pesan dipahami.
2. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan harus memiliki 3
kemampuan (skill), yaitu :
1. Empati,
2. Pembicara yang sederajat,
3. Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan akan dapat
menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
Mempercepat Penyelesaian Masalah.
Memperkuat Pengambilan Keputusan.
Meningkatkan Profesionalisme.
Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
Meningkatkan Produktivitas.
Memperkuat hubungan Bisnis.
KESIMPULAN
Peran komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting. Tidak ada seorangpun dalam keseharian
tugasnya tanpa berkomunikasi. Baik itu bertema masalah pekerjaan maupun masalah di luar pekerjaan,
seperti masalah keluarga, politik, sosial dan ekonomi nasional. Semua ini pasti dilakukan lewat
komunikasi. Juga baik itu dilakukan melalui jalur vertikal (atasan-bawahan) maupun jalur horisontal
(kolega setingkat).
Seberapa jauh proses berkomunikasi itu berhasil dengan baik sangat ditentukan oleh kondisi dan
perilaku manajer sebagai pengirim gagasan atau pesan, penerima pesan, media yang dipakai, teknologi
informasi yanga ada, isi pesan dan cara pesan yang disampaikan serta suasana komunikasi itu sendiri.
Keberhasilan itu akan dicerminkan oleh tidak adanya kesenjangan pemahaman antara pengirim dan
penerima pesan sehingga para manajer merasa senang dan puas, begitu juga para karyawan.