Desain Dan Pengelolaan Kelas Yang Baik Bagi Mahasiswa Agar Proses Belajar
Mengajar Menjadi Lebih Nyaman Dan Menyenangkan
Toufiq Setya Rifa’i
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang km. 14 Sleman Yogyakarta
Telepon (0274) 895287 ekst 147
Email : [email protected]
Abstrak
Taufiq, Program Studi Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, UII
Yogyakarta, Judul: Desain Dan Pengelolaan Kelas Yang Baik Bagi Mahasiswa Agar Proses Belajar
Mengajar Menjadi Lebih Nyaman Dan Menyenangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh desain dan pengelolaan suatu
kelas terhadap minat belajar mahasiswa saat berada di dalam ruangan kelas. Metode yang
digunakan adalah metode kuisioner dengan memberikan soal kuisioner kepada 2 orang mahasiswa
secara random. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Teknologi Industri. Instrumen yang digunakan
berupa pertanyaan kuisioner dalam bentuk pilihan ganda. Hipotesis yang diajukan adalah minat
belajar mahasiswa dengan desain dan pengelolaan kelas yang baik lebih tinggi dibandingkan dengan
minat belajar mahasiswa dengan desain dan pengelolaan kelas yang buruk.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulakan bahwa minat belajar mahasiswa dengan desain dan
pengelolaan kelas yang baik lebih tinggi dari pada tanpa desain kelas dan pengelolaan yang baik.
Kata kunci: Pengelolaan kelas, Desain Kelas, Minat belajar
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kenyamanan suatu proses belajar mengajar
tidak lepas dari desain ruangan kelas yang baik. Desain
dan pengelolaan suatu kelas mempunyai peranan yang
cukup penting dalam meningkatkan rasa nyaman
seseorang saat berada dalam ruang kelas tersebut.
Seringkali mahasiswa sering mengantuk pada
saat proses belajar mengajar, bahkan ada yang diam-
diam pulang sebelum waktu belajar selesai. Hal
tersebut dapat terjadi karena proses belajar mengajar
yang dianggap membosankan bagi sebagian
mahasiswa. Ditambah lagi dengan suasana kelas yang
kurang nyaman, contohnya : Suhu ruangan kelas yang
panas dan pengap, kursi yang kurang nyaman untuk
diduduki, dan penerangan yang kurang.
Untuk mengurangi tingkat kejenuhan dalam
belajar tersebut maka diperlukan suatu ruangan kelas
yang tertata rapi dan nyaman. Ruangan kelas yang
nyaman dapat tercipta dengan adanya pengaturan suhu
yang pas, pencahayaan yang pas, dan tata letak properti
yang strategis. Selain desain suatu kelas, pengelolaan
kelas oleh dosen juga berpengaruh. Jadi, dosen
diharapkan dapat mengelola kelas agar tidak terjadi
kejenuhan dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu penulis ingin mencoba
menganalisa bagaimana mendesain dan mengelola
kelas yang baik.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi diantaranya
yaitu :
1. Pengelolaan dalam mendesain kelas agar
menjadi lebih baik.
2. Faktor yang mempengaruhi kenyamanan
mahasiswa saat berada dalam ruang kelas.
3. Desain kelas mempengaruhi kenyamanan
mahasiswa saat berada dalam ruang kelas yang akan
berpengaruh juga dalam proses belajar mengajar.
1.3 Pembatasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada :
1. Pengelolaan kelas pada mahasiswa yang
mampu menempatkannya sebagai pusat dari proses
belajar mengajar.
2. Tingkat kenyamanan mahasiswa saat berada
dalam ruang kelas.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas,
maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut : pengaruh pengelolaan kelas terhadap
kenyamanan proses belajar mengajar.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar
pengaruh desain dan pengelolaan suatu kelas terhadap
minat belajar mahasiswa.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengelolaan Kelas
2.1.1 Pengertian Pengelolaan Kelas
Sebelum memberikan pengertian tentang
pengelolaan kelas, berikut ini adalah pengertian kelas
yang dikemukakan oleh Purnomo, bahwa “Kelas
adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan
rombongan belajar (lingkungan emosional)”.
Lingkungan fisik meliputi : (1) ruangan, (2)
keindahan kelas, (3) pengaturan tempat duduk, (4)
pengaturan sarana dan alat pengajaran, (5) ventilasi dan
pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-
emosional meliputi: (1) tipe kepemimpinan dosen, (2)
sikap dosen, (3) suara dosen, (4) pembinaan hubungan
yang baik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah
pengelolaan diartikan dengan "penyelenggaraan,
pengurusan". Sedangkan yang dimaksud dengan kelas
adalah "tingkat, ruang tempat belajar di sekolah".
Dengan kata lain pengelolaan kelas diterjemahkan
secara singkat sebagai suatu proses penyelenggaraan
atau pengurusan ruang dimana dilakukan kegiatan
belajar mengajar. Pengertian pengelolaan kelas yang
dikemukakan oleh Usman, bahwa "pengelolaan kelas
adalah keterampilan dosen untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
belajar mengajar".
2.1.2 Tujuan Pengelolaan Kelas
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah menyediakan, menciptakan dan
memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas
sehingga mahasiswa dapat belajar dan bekerja dengan
baik.
2.2 Pengertian Desain Kelas
Desain kelas adalah tata letak suatu barang
yang ada di dalam kelas yang telah di tata secara
tersusun. Desain kelas juga berkaitan dengan warna
kelas, suhu kelas, dan banyaknya cahaya di dalam
kelas. Tanpa adanya desain kelas yang baik, akan susah
bagi seorang dosen untuk mengelola kelas dengan baik.
Desain suatu kelas sangat berpengaruh
terhadap minat belajar mahasiswa. Desain kelas juga
sangat membantu dosen dalam mengelola kelas, suatu
desain kelas yang baik adalah desain yang meletakkan
peralatan yang ada di dalam kelas secara strategis.
2.3 Keterampilan Mengelola Kelas
Keberhasilan mengajar seorang dosen tidak hanya
berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar,
misalnya tujuan yang jelas, menguasai materi,
pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan
evaluasi yang tepat. Hal lain yang tidak kalah
pentingnya adalah keberhasilan dosen dalam mencegah
timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu
jalannya proses belajar mengajar, kondisi fisik belajar
dan kemampuan mengelolanya.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang
mengaktifkan mahasiswa perlu diperhatikan hal.hal
sebagai berikut :
1. Aksesbilitas : mahasiswa mudah menjangkau
alat dan sumber belajar.
2. Mobilitas : mahasiswa dan dosen mudah
bergerak dari satu bagian ke bagian yang lain.
3. Interaksi : memudahkan terjadi interaksi
antara diri mahasiswa maupun antar mahasiswa.
4. Variasi kerja mahasiswa : memungkinkan
mahasiswamahasiswa bekerja secara perorangan,
berpasangan atau berkelompok.
2.4 Minat Belajar Mahasiswa
2.4.1 Pengertian Minat Belajar
Minat adalah suatu hasrat yang dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu hal atau keinginan
seseorang terhadap sesuatu. Belajar menurut Hilgard
dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning yang
dikutip oleh Purwanto mengemukakan:
"Belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulangulang dalam situasi ini,
dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan
atau dasar kecenderungan, respon pembawaan,
kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang."
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar
adalah keinginan seseorang untuk mempelajari suatu
hal yang belum di ketahui agar seseorang tersebut
menjadi tahu. Minat seseorang untuk belajar
dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah
desain kelas yang baik dan teratur.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Kartini Kartono kegiatan proses
belajar mengajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor ekternal yang dapat
dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :
1. Faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa
(internal), diantaranya meliputi:
a) Intelegensi
b) Bakat
c) Minat dan perhatian
d) Kesehatan jasmani
e) Cara belajar
2. Faktor (Eksternal) yang berasal dari luar diri
mahasiswa, yaitu lingkungan, lingkungan keluarga,
sekolah ataupun masyarakat.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh desain dan pengelolaan suatu
kelas terhadap minat belajar mahasiswa di dalam kelas.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April
sampai Mei 2012 yang berlokasi di Universitas Islam
Indonesia, Fakultas Teknik Industri.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi target dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa Teknik Industri UII. Sedangkan
populasi terjangkau adalah seluruh mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah Tata Tulis dan Komunikasi
Ilmiah kelas D. Pengambilan sampel dilaksanakan
secara Simple Random Sampling, artinya setiap unsur
dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk terambil sebagai unsur dalam sampel.
3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam peneltian ini
adalah metode kuisioner, dengan menyuguhkan
pertanyaan yang menganalisis pengaruh yang terjadi
antara variabel x dan variabel y terhadap variabel z.
Dalam penelitian ini penulis melalui 5 tahapan, dimana
tahap pertama dilakukan pre test soal kuisioner, tahap
kedua merupakan tahap pemberian perlakuan kepada
sampel terpilih. Tahap ketiga penulis melakukan test
soal kuisioner secara spontan terhadap 2 mahasiswa
yang dipiluh secara acak, tahap keempat dilakukan
analisis terhadap hasil jawaban peserta kuisioner, dan
terakhir yaitu tahap kelima merupakan kesimpulan
yang penulis berikan terkait dengan hasil penelitian
yang penulis lakukan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian
eksperimen ini pengumpulan data dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu :
1. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan berupa penyesuaian
waktu belajar di kelas dengan satuan pelajaran dan
alokasi waktu yang telah ditetapkan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan dimulai dengan memberikan
pretest pada kedua mahasiswa yang telah dipilih di
kelas.
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari
penelitian. Pada tahap ini dikemukakan proses
berlangsungnya penelitian dan hasil penelitian.
HASIL PENELITIAN
4.1 Analisis Data
4.1.2 Deskripsi Hasil Jawaban Kuisioner
Terhadap Mahasiswa Kelas D mata
kuliah TTKI
Berdasarkan hasil analisis dari
jawaban mahasiswa diketahui bahwa desain
kelas di FTI masih dinilai kurang.
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh
dosen di FTI cukup baik, walaupun ada
beberapa dosen yang kurang baik dalam
mengelola kelas. Mahasiswa yang
mengantuk bahkan tertidur pun jarang
ditemui, ini menandakan kalau ruangan
kelas cukup nyaman dan dosen bisa
mengendalikan ruang kelas dengan baik.
Beberapa mahasiswa juga tidak bermasalah
dengan fasilitas yang ada di ruang kelas FTI.
Berdasarkan jawaban, ruangan kelas dinilai
cukup sejuk karena banyak ventilasi udara di
setiap kelas.
4.2 Kesimpulan Analisis Data
Dari data yang telah dikumpulkan dari
sampel, dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Desain kelas di FTI masih banyak yang belum baik,
2. Pengelolaan yang dilakukan dosen cukup baik,
3. Mahasiswa jarang terlihat mengantuk,
4. Ruangan kelas cukup sejuk,
5. Metode dosen dalam mengajar dinilai cukup baik
walaupun ada yang bilang belum baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan point-point yang telah disebutkan dalam
kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan secara
ringkas bahwa desain kelas yang ada di FTI cukup baik
walaupun masih terdapat kekurangan di sisi furniture
dan pengelolaan yang di lakukan oleh dosen pun dinilai
cukup baik, tentu saja dengan caranya sendiri-sendiri.
5.2 Saran
Dari data percobaan di atas di dapatkan saran yang
tepat yaitu:
1. Desain kelas yang ada di FTI sudah cukup
baik, tetapi diharapkan dapat di optimalkan lagi dengan
memperbarui furniture-furniture yang sudah lama
sekali agar mahasiswa lebih nyaman berada di ruang
kelas.
2. Adanya perbaikan atau renovasi terhadap
fasilitas yang sudah ada di FTI.
3. Pengelolaan kelas yang di lakukan oleh dosen
sudah cukup bagus, tetapi akan lebih bagus jika dosen
menggunakan metode yang telah disepakati oleh
mahasiswa atau dengan kata lain dosen juga harus
menyesuaikan diri dengan mahasiswa, tidak hanya
mahasiswa yang harus menyesuaikan diri dengan
dosen. Karena jika mahasiswa menyenangi dosen,
maka mahasiswa pun akan dengan senang hati
mengikuti pelajaran yang diberikan oleh dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Uzer Moh, Menjadi Guru Profesional,
Bandung: PT. Remaja Karya Rosda,
2002.
Underwood, Mary, Pengelolaan Sekolah Yang Efektif,
Jakarta: Arcan, 2000.
Herlina, Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa, jakarta, 2007.