i
DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH HOT (HIGHER
ORDER THINKING) BERDASARKAN LANGKAH POLYA
PADA POKOK BAHASAN PHYTAGORAS DIKALANGAN SISWA
KELAS VIII B SMP NEGERI 1 PURWAREJA KLAMPOK
TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Panji Whisnu Purbantara
151414029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkam untuk:
Tuhan Yesus Kristu sebagai rasa syukur dan penyertaan-Nya
Orangtua dan adik saya yang sudah berusaha mendukung demi kelancaran
Kekasih saya yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat
selama proses studi saya
Sahabat-sahabat saya yang memberikan semangat dan motivasi yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu
Teman-teman P.Mat angkatan 2015 yang sudah menemani berproses
pembelajaran selama ini
Para dosen yang sudah membimbing dan mendampingi
Universitas Sanata Dharma sebagai tempat yang sudah mnempaku
menjadi seorang sarjana pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Panji Whisnu Purbantara. 2019. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah
HOT (Higher Order Thinking) Berdasarkan Langkah Polya pada Pokok
Bahasan Phytagoras Dikalangan Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1
Purwareja Klampok Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam
pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
berdasarkan langkah Polya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Purwareja
Klampok yang berjumlah enam. Subjek terbagi atas siswa berkemampuan tinggi,
siswa berkemampuan sedang, dan siswa berkemampuan rendah. Peneliti
menggunakan data hasil penyelesaian soal Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan data wawancara. Selanjutnya data yang diperolah,
dianalisis berdasarkan empat kegiatan pemecahan masalah pada langkah Polya.
Hasil penelitian menunjukan : (1) Siswa berkemampuan matematika tinggi
dalam pemecahan masalah Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) berdasarkan langkah Polya dinyatakan mampu memenuhi indikator-
indikator pemecahan masalah langkah polya dalam kegiatan memahami masalah,
merencanakan atau merancangan strategi pemecahan masalah, melaksanakan
perhitungan, serta memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi. (2) Siswa
berkemampuan sedang dalam pemecahan masalah Berpikir Tingkat Tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya dinyatakan mampu
memenuhi indikator-indikator pemecahan masalah langkah polya dalam kegiatan
memahami masalah dan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, tetapi kurang mampu memenuhi indikator-indikator pemecahan masalah
langkah polya dalam kegiatan melaksanakan perhitungan dan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi. (3) Siswa berkemampuan rendah dalam pemecahan
masalah Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan
langkah Polya dinyatakan mampu memenuhi indikator-indikator pemecahan
masalah langkah polya dalam kegiatan memahami masalah, tetapi kurang mampu
memenuhi indikator-indikator pemecahan masalah langkah polya dalam kegiatan
merencanakan atau merancangan strategi pemecahan masalah, melaksanakan
perhitungan, serta memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi.
Kata kunci: kemampuan siswa, Higher Order Thinking, Langkah Polya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Panji Whisnu Purbantara. 2019. Description of HOT (Higher Order Thinking)
Problem Solving Ability Based on Polya Steps in Pythagoras Subjects Between
Class VIII B Students of SMP Negeri 1 Purwareja Klampok School Year
2018/2019. Thesis. Mathematics Education Study Program, Departement of
Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University
This research describe the ability of students in solving high-level
thinking problems or HOT (Higher Order Thinking) based on Polya's steps.
The type of research used is descriptive research with a qualitative
approach. The research subjects were eighth grade students in Purwareja
Klampok 1 Public Middle School. The subject is divided into two high-ability
students, two moderate-capable students, and low ability students. The researcher
used data from the results of the settlement of High-Level Thinking questions or
HOT (Higher Order Thinking) and interview data. Furthermore, the data
obtained was analyzed based on four problem solving activities in Polya's steps.
The results showed that: (1) Students with high mathematical abilities in
solving High Level Thinking problems based on Polya's steps were declared
capable of understanding problems, making plans or designing problem solving
strategies, carrying out calculations, and checking the truth results or solutions.
(2) Students who are capable in solving High Level Thinking problems based on
Polya's steps are declared capable in understanding problems and making plans
or designing problem solving strategies, but are less able to carry out
calculations and re-examine the results of problem solving activities. or solution.
(3) Low-ability students in solving High Level Thinking problems based on
Polya's steps are stated to be capable of understanding problems, but are less
capable in carrying out plans or designing problem solving strategies, carrying
out calculations, and checking the truth results or solutions.
Keywords: student ability, Higher Order Thinking, Step Polya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan
karunia-Nya atas segala kesempatan kepada penulis dalam penyelesaian tugas
akhir ini sehingga dapat terselesaiakan dengan baik, lancar, dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan, doa, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan anugerah dan rahmat-Nya
sehingga proses tugas akhir ini dapat berjalan lancar.
2. Bapak Beni Utomo, M. Sc, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika yang telah memberi ijin untuk penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M. Si, selaku Dosen Pembimbing
yang sudah meluangkan waktu dan pikiran serta memberikan motivasi
bagi peneliti.
4. Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra S. Pd., M. Sc, selaku dosen
pendidikan Matematika yang telah bersedia membantu peneliti dalam
menyelesaian instrumen-instrumen yang digunakan.
5. Bapak Budi Prasetio S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1
Purwareja Klampok
6. Bapak Didi Siswanto S.Pd, selaku guru matematika SMP Negeri 1
Purwareja Klampok
7. Orang tua, yang sudah banyak berkorban demi kelancaran studi khususnya
penyelesaian tugas akhir ini.
8. Sahabat dan teman-teman angkatan P.Mat 2015 yang tidak dapat disebut
satu per satu yang sudah mau berproses bersama dengan penulis, serta
memotivasi/dukungan dan doa kepada penulis sehingga termotivasi dalam
menyelesaiakn skripsi ini
9. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung sudah
membantu kelancaran proses pembuatan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada tugas akhir ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna melengkapi kekurangan
dari penulis skripsi ini.
Akhir kata peneliti mengharapkan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak dan bagi para pembacanya.
Penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
E. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
A. Hakikat Matematika ..................................................................................... 8
B. Berpikir ........................................................................................................ 9
C. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT ....................................... 10
D. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
dalam Taksonomi Bloom .......................................................................... 11
E. Pemecahan Masalah Menurut Polya .......................................................... 14
F. Pythagoras .................................................................................................. 16
G. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 27
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 27
D. Objek Penelitian ......................................................................................... 27
E. Bentuk Data ................................................................................................ 28
F. Teknik Penentuan Subjek Penelitian .......................................................... 28
G. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 29
H. Instrumen Penelitian................................................................................... 30
I. Validasi Instrumen ..................................................................................... 33
J. Teknik Analisis Data .................................................................................. 37
K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ............................... 38
L. Indikator-indikator Pemecahan Masalah Menurut Polya ........................... 39
BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN, DATA PENELITIAN, ANALISIS HASIL
PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN ................................................................ 39
A. Deskripsi Penelitian ................................................................................... 39
B. Data Penelitian ........................................................................................... 44
C. Analisis Hasil Penelitian ............................................................................ 48
D. Pembahasan .............................................................................................. 140
E. Keterbatasan Masalah .............................................................................. 148
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 149
A. Kesimpulan .............................................................................................. 149
B. Saran ......................................................................................................... 149
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 151
LAMPIRAN ...................................................................................................... 1503
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (HIGHER ORDER
THINKING) Berdasarkan Pemecahan Masalah ................................................... 31
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (HIGHER
ORDER THINKING) ............................................................................................ 32
Tabel 3.3 Validasi Instrumen Tes Tertulis ........................................................... 34
Tabel 3.4 Validasi Instrumen Pedoman Wawancara ........................................... 35
Tabel 4.1 Data Nilai Penilaian Tengah Semester................................................. 44
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Standar Deviasi (SD) Sebagai Penentu Batas
Tingkat Kemampuan Siswa ................................................................................ 45
Tabel 4.3 Jumlah Siswa Pada Masing-Masing Kemampuan Siswa Berdasarkan
Nilai PTS (Penilaian Tengah Semester) ............................................................... 46
Tabel 4.4 Subjek Terpilih ..................................................................................... 45
Tabel 4.5 Hasil Tes Penyelesaian Soal Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking ....................................................................................... 47
Tabel 4.6 Hasil Pemenuhan Penyelesaian Soal Berpikir Tingkat Tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) ............................................................................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-09 .......................................................................... 49
Gambar 4.2 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-09 .......................................................................... 50
Gambar 4.3 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-09 .... 50
Gambar 4.4 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-09 .... 51
Gambar 4.5 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-09................................................................ 52
Gambar 4.6 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-09................................................................ 52
Gambar 4.7 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-09 .......................... 53
Gambar 4.8 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-09 ........................... 53
Gambar 4.9 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09 .......................................................... 54
Gambar 4.10 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09 .......................................................... 55
Gambar 4.11 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada
subjek S-09 ........................................................................................................... 55
Gambar 4.12 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) pada subjek S-09......................................................................... 56
Gambar 4.13 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09 .......................................................... 56
Gambar 4.14 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09 .......................................................... 57
Gambar 4.15 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09 ...................... 58
Gambar 4.16 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09 ...................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 4.17 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-09 .......................................................................... 59
Gambar 4.18 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-09 .......................................................................... 60
Gambar 4.19 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-09 ...................................................................................................................... 60
Gambar 4.20 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-09 ...................................................................................................................... 61
Gambar 4.21 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-09 ............................................................ 61
Gambar 4.22 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-09 ............................................................ 62
Gambar 4.23 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-09 ........................ 63
Gambar 4.24 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-09 ........................ 63
Gambar 4.25 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 ........................... 64
Gambar 4.26 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 ........................... 65
Gambar 4.27 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 .... 66
Gambar 4.28 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 .... 66
Gambar 4.29 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-11................................................................ 67
Gambar 4.30 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 .... 68
Gambar 4.31 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 ........................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.32 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 ........................... 69
Gambar 4.33 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) pada subjek S-11......................................................................... 70
Gambar 4.34 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 .......................................................... 70
Gambar 4.35 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-11 ..................................................................................................................... 71
Gambar 4.36 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
1pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-11 ...................................................................................................................... 71
Gambar 4.37 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 .......................................................... 72
Gambar 4.38 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 .......................................................... 73
Gambar 4.39 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 ...................... 74
Gambar 4.40 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 ...................... 74
Gambar 4.41 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-11 .......................................................................... 75
Gambar 4.42 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-11 .......................................................................... 76
Gambar 4.43 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-11 .
.............................................................................................................................. 76
Gambar 4.44 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-11 .
.............................................................................................................................. 77
Gambar 4.45 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11 ............................................................ 78
Gambar 4.46 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-11 .......................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.47 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-11 .......................................................................... 79
Gambar 4.48 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-11 .......................................................................... 80
Gambar 4.49 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-08 .......................................................................... 81
Gambar 4.50 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-08 .......................................................................... 81
Gambar 4.51 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-08 .......................................................................... 82
Gambar 4.52 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-08 .......................................................................... 83
Gambar 4.53 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-08 .......................................................................... 83
Gambar 4.54 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-08 .......................................................................... 84
Gambar 4.55 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-08 ........................... 85
Gambar 4.56 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-08 ........................... 85
Gambar 4.57 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08 .......................................................... 86
Gambar 4.58 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08 .......................................................... 87
Gambar 4.59 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-08 ...................................................................................................................... 87
Gambar 4.60 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-08 ...................................................................................................................... 88
Gambar 4.61 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08 .......................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4.62 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08 .......................................................... 89
Gambar 4.63 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08 ...................... 90
Gambar 4.64 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08 ...................... 91
Gambar 4.65 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-08 .......................................................................... 91
Gambar 4.66 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-08 .......................................................................... 92
Gambar 4.67 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-08 ...................................................................................................................... 93
Gambar 4.68 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-08 ...................................................................................................................... 93
Gambar 4.69 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-08 ............................................................ 94
Gambar 4.70 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-08 ............................................................ 94
Gambar 4.71 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-08 ........................ 95
Gambar 4.72 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-08 ........................ 95
Gambar 4.73 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-17 .......................................................................... 96
Gambar 4.74 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-17 .......................................................................... 97
Gambar 4.75 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-17 .... 97
Gambar 4.76 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-17 .... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 4.77 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-17................................................................ 99
Gambar 4.78 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-17................................................................ 99
Gambar 4.79 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-17 .......................... 100
Gambar 4.80 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-17 .......................... 100
Gambar 4.81 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17 ......................................................... 101
Gambar 4.82 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17 ......................................................... 102
Gambar 4.83 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-17 ..................................................................................................................... 102
Gambar 4.84 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-17 ..................................................................................................................... 103
Gambar 4.85 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17 ......................................................... 104
Gambar 4.86 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17 ......................................................... 104
Gambar 4.87 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17 ..................... 105
Gambar 4.88 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pa-da subjek S-17 ................... 106
Gambar 4.89 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-17 ........................................................... 107
Gambar 4.90 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-17 ........................................................... 107
Gambar 4.91 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-17 ..................................................................................................................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Gambar 4.92 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-17 ..................................................................................................................... 108
Gambar 4.93 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-17 ........................................................... 109
Gambar 4.94 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-17 ........................................................... 110
Gambar 4.95 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-17 ....................... 110
Gambar 4.96 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-17 ....................... 111
Gambar 4.97 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-10 ......................................................................... 112
Gambar 4.98 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-10 ......................................................................... 112
Gambar 4.99 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek
S-10 ..................................................................................................................... 113
Gambar 4.100 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah indikator create (menciptakan) pada subjek
S-10 ..................................................................................................................... 113
Gambar 4.101 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-10............................................................... 114
Gambar 4.102 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-10............................................................... 114
Gambar 4.103 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-10 .......................... 115
Gambar 4.104 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-10 .......................... 116
Gambar 4.105 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10 ......................................................... 116
Gambar 4.106 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10 ......................................................... 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Gambar 4.107 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-10 ..................................................................................................................... 118
Gambar 4.108 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-10 ..................................................................................................................... 118
Gambar 4.109 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10 ......................................................... 119
Gambar 4.110 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10 ......................................................... 119
Gambar 4.111 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10 ..................... 120
Gambar 4.112 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10 ..................... 120
Gambar 4.113 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-10 ........................................................... 121
Gambar 4.114 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-10 ........................................................... 122
Gambar 4.115 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-10 ..................................................................................................................... 122
Gambar 4.116 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-10 ..................................................................................................................... 123
Gambar 4.117 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-10 ........................................................... 124
Gambar 4.118 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-10 ........................................................... 124
Gambar 4.119 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-10 ....................... 125
Gambar 4.120 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-10 ....................... 125
Gambar 4.121 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-20 ......................................................................... 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Gambar 4.122 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-20 ......................................................................... 127
Gambar 4.123 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-20 ... 127
Gambar 4.124 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-20 ... 128
Gambar 4.125 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-20............................................................... 129
Gambar 4.126 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-20............................................................... 129
Gambar 4.127 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-20 .......................... 130
Gambar 4.128 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-20 .......................... 130
Gambar 4.129 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20 ......................................................... 131
Gambar 4.130 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20 ......................................................... 132
Gambar 4.131 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-20 ..................................................................................................................... 132
Gambar 4.132 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek
S-20 ..................................................................................................................... 133
Gambar 4.133 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20 ......................................................... 133
Gambar 4.134 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20 ......................................................... 134
Gambar 4.135 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20 ..................... 134
Gambar 4.136 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20 ..................... 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
Gambar 4.137 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-20 ........................................................... 136
Gambar 4.138 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-20 ........................................................... 137
Gambar 4.139 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-20 ..................................................................................................................... 137
Gambar 4.140 Petikan wawancara merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek
S-20 ..................................................................................................................... 137
Gambar 4.141 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-20 ........................................................... 138
Gambar 4.142 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-20 ........................................................... 138
Gambar 4.143 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-20 ....................... 139
Gambar 4.144 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-20 ....................... 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 154
Lampiran 2 Surat Keterangan Ijin Penelitian ...................................................... 155
Lampiran 3 Daftar Nama Siswa SMP Negeri 1 Purwareja Klampok Kelas
VIII B .................................................................................................................. 156
Lampiran 4 Daftar Nilai PTS Matematika Siswa .............................................. 157
Lampiran 5 Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ................................... 158
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal ................................................................................... 159
Lampiran 7 Soal ................................................................................................. 161
Lampiran 8 Kunci Jawaban ................................................................................. 162
Lampiran 9 Pedoman Penskoran Soal................................................................. 168
Lampiran 10 Pedoman Wawancara .................................................................... 169
Lampiran 11 Lembar Validasi Instrumen Soal ................................................... 170
Lampiran 12 Validasi Instrumen Wawancara ..................................................... 176
Lampiran 13 Lembar Jawab Siswa ..................................................................... 182
Lampiran 14 Hasil Penyelesaian Subjek ............................................................. 185
Lampiran 15 Transkripsi Wawancara ................................................................. 204
Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 222
Lampiran 17 Foto Penelitian ............................................................................... 223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan unsur utama dalam hal mewujudkan
pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan berbagai macam
potensi yang mempengaruhi generasi berikutnya melalui suatu pengajaran
dan pelatihan. Dalam pengajaran dan pelatihan, terdapat suatu proses belajar
dan pembelajaran. Proses belajar dan pembelajaran merupakan bekal pokok
dalam perkembangan di berbagai macam aspek dalam kehidupan manusia
dan membantu manusia mengembangkan potensi yang berkualitas. W.S.
Winkel (dalam Suyono & Haryanto, 2011:14) menyatakan bahwa proses
belajar merupakan suatu aktivitas metal atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Salah satu
upaya pendidikan dalam hal mengembangkan potensi yang berkualitas adalah
melalui pendidikan matematika. Dalam dunia pendidikan, matematika
merupakan ilmu penting dalam upaya menghadapi kehidupan. Matematika
bukanlah mata pelajaran yang mudah bagi sebagian besar siswa. Dalam hal
ini dibutuhkan upaya terus menerus peningkatan kualitas pembelajaran
ataupun pengajaran matematika di sekolah.
Guru sebagai pendidik sangatlah berperan penting dalam peningkatan
kualitas pembelajaran sehingga nantinya dapat mempengaruhi keberhasilan
siswa. Arsyad (Suyono & Haryanto, 2011:26) menyatakan keberhasilan guru
matematika dalam melaksanakan pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan
siswa memahami, menerapkan, dan mengembangkan materi pelajaran dengan
baik pada matematika, maupun pada kehidupan sehari-hari. Keberhasilan
siswa tersebut dapat tercapai dengan baik jika diwujudkan dalam konteks
yang tepat. Konteks yang digunakan pendidik dalam pembelajaran
matematika dapat dikaitkan dalam permasalahan di kehidupan sehari-hari dan
perkembangan teknologi yang dipahami siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Oleh sebab itu, untuk mencapai pendidikan yang bermutu, dibutuhkan upaya
terus menerus dalam peningkatan kualitas pembelajaran ataupun pengajaran
matematika dan selalu mempertimbangkan perkembangan matematika dalam
penerapan dan penggunaannya sehingga siswa memiliki kemampuan
tertenntu untuk mengkontrol apa yang dipelajari. Salah satu kemampuan
matematika tersebut adalah memcahkan masalah matematika yang
diharapkan siswa dapat menggunakan pola pikir matematika secara kritis dan
kreatif di berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan adanya perkembangan tingkat pendidikan di
Indonesia, maka perlu adanya perubahan dalam pengembangan ilmu sebagai
sarana pemecahan masalah-masalah global agar mampu bersaing dengan
peradaban dunia. Perubahan tersebut dapat dilihat dari kemampuan berpikir
siswa. Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT (High Order Thinking)
dalam mengambil suatu keputusan yang sesuai sebagai salah satu tujuan
pengembangan kurikulum 2013. Menurut Kurniasih dan Sani (2014:7)
kurikulum 2013 merupakan suatu penyempurnaan kurikulum yang telah
dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan
kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum 2013 dirancang sedemikian hingga oleh
pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Permen No.22 tahun 2016
tentang penilaian secara eksplisit dan menjelaskan tentang penguatan
karakter, kemampuan, literasi dan HOTS. Dalam hal ini siswa dituntut tidak
hanya memiliki kemampuan berpikir tingkat rendah atau LOT (Lower Order
Thinking), tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan berpikit tingkat
tinggi atau HOT (High Order Thinking).
Tingkat berpikir (dalam Lewy 2009: 14) Taksonomi Bloom
dibedakan berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses. Dimensi
pengetahuan mencangkup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
pengetahuan metakognitif. Sedangkan dimensi proses terdiri atas kategori
mengingat (C1), memahami (C2), aplikasikan (C3), analisis (C4), evaluasi
(C5), dan menciptakan (C6). Dari keenam proses kognitif dalam taksonomi
Bloom tersebut, tiga diantaranya (tingkat analisi, evaluasi, dan menciptakan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
merupakan tingkat berpikir yang lebih tinggi dibanding dengan tiga proses
lainnya. Aspek yang menunjukan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau
HOT (High Order Thinking) yang dimiliki seseorang yaitu kemampuan
berpikir kritis, logis, kreatif, reflektif, dan meta kognitif, serta memecahkan
masalah. Sejalan dengan beberapa aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) tersebut, Krathwohl (dalam Lewy 2009:
16) mengungkapkan bahwa dalam taksonomi Bloom terdapat tiga dimensi
proses kognitif yang masuk sebagai indikator kemampuan berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking), meliputi: analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi), dan create (menciptakan). Dengan demikian, dalam
upaya berpikir tingkat tinggi atau HOT (High Order Thinking) diharapkan
siswa dapat menganalisis matematika dalam memcahkan masalah,
mengevaluasi setiap solusi yang diberikan, dan mampu mengkreasikan atau
menciptakan suatu cara untuk memcahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam hal ini siswa tidak dengan mudah bisa menjawab soal berpikir
tingka t tinggi atau HOT (High Order Thinking) yang mengandung tiga
indikator tersebut. Dalam pemecahan suatu masalah, siswa akan melalui suatu
proses kegiatan. Proses kegiatan tersebut dapat di klarifikasiakan salah
satunya dengan menggunakan langkah polya. Hendriana dan Soemarmo
(2014: 23) merinci terkait langkah-langkah kegiatan dalam pemecahan
masalah dengan langkah Polya meliputi : memahami masalah, merencanakan
atau rancang strategi pemecahan masalah, melaksanakan perhitungan, dan
memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi.
Peneliti melakukan observasi wawancara dengan salah satu guru SMP
Negeri 1 Purwareja Klampok pada tanggal 02 Maret 2019. Kondisi sekolah
ini termasuk kategori sekolah berprestasi. Sekolah tersebut masuk pada
urutan ke-4 sekolah berprestasi di Banjarnegara. Kondisi fisik sekolah
tersebut sudah sangat baik, baik kondisi gedung sekolah, ruang kelas, dan
fasilitas-fasilitas sekolah. Jumlah siswa laki-laki adalah 376 dan jumlah siswa
perempuan adalah 384 siswi. SMP Negeri 1 Purwareja Klampok memiliki
akreditasi A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Lewat wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 02 Maret 2019,
Guru Matematika SMP Negeri 1 Purwareja Klampok menyatakan bahwa
kemandirian anak dalam pembelajaran matematika masih belum begitu
nampak, siswa lebih cenderung menghafal materi daripada memahami
konsep, dan rata-rata dalam pemecahan masalah pada soal masih rendah.
Sebelum memulai pembelajaran, guru selalu memberikan motivasi terhadap
siswa, agar siswa semangat dalam belajar. Selain itu, dalam hal pembelajaran
guru lebih memilih menggunakan alat peraga agar siswa mampu memahami
konsep materi yang diajarkan. Untuk pemecahan masalah terkait soal,
terdapat siswa yang mampu memahami serta menyelesaiakan dan juga ada
siswa yang masih kurang dalam pemahaman dan penyelesaian soal. Dalam
pemecahan masalah, beberapa siswa hanya dapat menjawab soal perhitungan
saja. Dalam permasalahan berbasis kontekstual siswa, siswa lebih bisa
mengetahui apa yang diketahui dalam soal. Dalam hal merancang dan
merencanakan strategi pemecahan masalah, beberapa siswa juga cenderung
mengalami kesuitan. Dalam perhitungan siswa terkadang kurang teliti
sehingga mengakibatkan kesalahan pada perhitungan. Karena siswa sudah
menganggap bahwa penyelesaian belum tepat, maka beberapa siswa tidak
melakukan langkah pengecekan ulang.
Pada penelitian ini, peneliti memilih SMP Negeri 1 Purwareja
Klampok sebagai tempat penelitian. Peneliti memilih siswa kelas VIII sebagai
objek penelitian. SMP Negeri 1 Purwareja Klampok merupakan salah satu
sekolah yang cukup baik dalam hal prestasi di kabupaten Banjarnegara.
Pengenalan terkait kemampuan berpikir rendah atau LOT (Lower Order
Thinking) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT (High Order
Thinking) sudah diterapkan sejak kelas VII. Standar kriteria proses kognitif
Taksonomi Bloom yang digunakan di SMP ini yaitu mengingat, memahami,
menganalisis, mengaplikasi, mengevaluasi, dan menciptakan. Untuk melatih
tingkat berpikir siswa, guru memberikan beberapa soal terkait soal LOT
ataupun HOT pada proses pembelajaran. Soal-soal yang diberikan sesuai
dengan tingkat kognitif C1, C2, dan C3 untuk soal LOT (Lower Order
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Thinking) dan tingkatan kognitif C4, C5, dan C6 untuk soal HOT (High
Order Thinking). Bagi peneliti sangatlah penting untuk memastikan bahwa
prestasi yang diperoleh telah mencerminkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi atau HOT (High Order Thinking) dan nilai yang diperoleh siswa tidak
hanya berdasarkan kemampuan berpikir rendah atau LOT (Lower Order
Thinking) saja. Di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian lebih
dalam terkait kemampuan pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya.
Oleh sebab itu, dengan melakukan penelitian ini, diharapkan nantinya dapat
memberikan pengetahuan baru dalam pemecahan masalah terkait langkah
Polya pada masing-masing individu siswa agar tidak hanya berorientasi pada
kemampuan menghafal, tetapi juga pada proses kognitif (cara berpikir) yang
mendorong siswa berpikir secara kritis dan kreatif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, permasalahan yang dapat diambil untuk penelitian sebagai
berikut :
1. Siswa dapat memahami soal apa yang diketahui dalam soal, tetapi masih
terdapat siswa yang masih bingung dalam merancang strategi
penyelesaiannya sehingga berdampak hilangnya keyakinan siswa untuk
melanjutkan penyelesaian pada kegiatan berikutnya.
2. Beberapa siswa masih kurang teliti dalam menghitung penyelesaian
sehingga terjadi kesalahan.
3. Siswa cenderung tidak melakukan pengecekan ulang terhadap hasil
penyelesaian soal sehingga berdampak semakin tidak tahunya siswa
terhadap kebenaran permasalahan yang dihadapi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, peneliti
mengemukakan permasalahan peneliti adalah: “Bagaimana Deskripsi
Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah terkait Berpikit Tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) menurut Langkah Polya Dalam
Lingkup Materi Phytagoras”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan kemampuan siswa terkait cara berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) menurut langkah polya dalam
Matematika.
E. Pembatasan Masalah
Batasan-batasan masalah pada penelitian ini meliputi:
1. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi Phytagoras
2. Kajian penelitian ini adalah menganalisis kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) berdasarkan langkah Polya.
3. Pemecahan berdasarkan langkah Polya terdiri dari memahami masalah,
membuat rancangan strategi pemecahan masalah, melaksanakan
perhitungan, dan memeriksa kembali kebenaran hasil penyelesaian soal.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi
banyak orang khususnya bagi pada Guru Matematika, Mahasiswa Pendidikan
Matematika, dan juga bagi peneliti sendiri.
1. Bagi Guru Matematika
- Penelitian ini dapat membantu memberikan informasi mengenai
kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) pada lingkup materi lingkaran.
- Informasi yang diperoleh dapat membantu Guru untuk melaukan
evaluasi kembali untuk meningkatkan kualitas belajar siswa agar
dalam pemecahan masalah siswa dituntut untuk memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
proses kognitif (cara berpikir) agar mendorong siswa berpikir ke
jenjang yang lebih tinggi
2. Bagi Mahasiswa Pendidikan Matematika
Penelitian ini membantu mahasiswa mengetahui kemampuan siswa
dalam proses kognitif (cara berpikir) dan pemecahan masalah masalah
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking).
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambahwawasan dan pengetahuan
terlebih pada kemampuan siswa dalam pemecahan masalah masalah
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking).
4. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam penggunaan dan
penerapan pemecahan masalah terkait pemecahan masalah berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dengan menggunakan
langkah polya.
G. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan
masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan landasan teori yang memaparkan teori-teori yang
menjadi landasan dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan yaitu
kemampuan pemecahan masalah masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan pemecahan masalah menurut langkah Polya.
Bab III merupakan metode penelitian yang memaparkan jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, subyek dan objek penelitian, bentuk data,
metode pengumpulan data, instrumen penelitian, validasi dan reliabilitas,
teknik analisis data, dan penjadwalan waktu penelitian.
Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan
pelaksanaan penelitian, hasil analisis data dan pembahasan
Bab V merupakan penutup yang memaparkan terkait kesimpulan yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian dan saran-saran peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Matematika
Menurut Paling (Abdurrahman, 2009:252) ide dalam matematika
berbeda-beda, hal tersebut tergantung pada pengalaman dan pengetahuan
masing-masing. Banyak anggapan yang menyatakan bahwa matematika
hanya perhitungan yang mencangkup penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian, tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik mendalam
seperti aljabar, trigonometri, dan geometri. Banyak pula yang mengutarakan
bahwa matematika merupakan ilmu yang pada dasarnya menggunakan logika.
Berdasarkan pendapat Paling tersebut dapat disimpulkan bahwa menemukan
jawaban dari berbagai masalah yang dihadapi terkait matematika, manusia
akan menggunakan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi,
pengetahuan tentang bilangan, bentuk, dan ukuran, kemampuan untuk
menghitung, dan kemampuan untuk mengingat dan menggunakan hubungan-
hubungan. Menurut Johnson & Myklebust (Abdurrahman, 2003:252)
menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi
praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan
keruangan sedangkan teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
Matematika merupakan suatu bidang studi yang memang wajib
dipelajari oleh seluruh siswa dari SD hingga SLTA dan juga di perguruan
tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang berkaitan dengan
matematika, baik dalam pekerjaan, bisnis, perusahaan, ataupun perdagangan.
Ada banyak alasan yang menjelaskan perlunya belajar matematika. Menurut
Cornelius (Abdurrahman 2003:253) menjelaskan terkait lima alasan perlunya
belajar matematika, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Sarana berpikir yang jelas dan logis
2. Sarana untuk memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari
3. Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman
4. Sarana untuk mengembangkan kreativitas
5. Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
B. Berpikir
Berpikir merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang
menggunakan akal untuk memperoleh suatu hasil yang belum diketahui.
Dalam (Suharni dan Retnoningsih, 2016: 363) mengemukakan bahwa
berpikir merupakan kata kerja yang diderivasi dari kata “pikir” yang dapat
diartikan sebagai akal budi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pikir
adalah akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu ingatan.
Menurut Siti Nursaila (2015:19) mengatakan “Thinking is an activity
where minf used to decide and solve problem based on information and
experience in our daily life. Thinking is an abstract activity which usually
happens during halft conscious condition in order to solve problem.”. Dapat
diartikan bahwa berpikir merupakan kegiatan dimana pikiran yang kita
gunakan untuk memutuskan dan memecahkan masalah berdasarkan informasi
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Berpikir adalah kegiatan
abstrak yang biasanya terjadi selama kondisi setengah sadar untuk
memecahkan masalah.
Purwanto (2014:43) mengatakan bahwa berpikir adalah suatu
keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah
kepada suatu tujuan. Dari beberapa pengertian tentang berpikir, dapat
disimpulkan berpikir adalah suatu usaha atau tindakan perseorangan yang
dilakukan secara sadar sebagai pertimbangan dan analisis, yang bertujuan
untuk mencari solusi suatu masalah tertentu berdasarkan informasi yang
didapat atau pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
C. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT
Kemampuan berpikir merupakan suatu kemampuan dalam memproses
operasi mental yang meliputi pengetahuan, persepsi, dan penciptaan. Menurut
Suryana (Nursaila, 2015: 19) menyatakan bahwa suatu kemampuan berpikir
merupakan sebuah kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk mencari
makna dan pemahaman tentang suatu hal mengeksplorasi ide, mengambil
keputusan, memikirkan pemecahan dengan pertimbangan terbaik dan
merevisi permasalahan yang ada pada proses berpikir sebelumnya.
Kemampuan berpikir merupakan kesanggupan seseorang dalam berpikir yang
digunakan untuk menciptakan ide-ide untuk mempertimbangkan keputusan
suatu masalah.
Kemampuan berpikir terbagi atas dua bagian yaitu kemampuan
berpikir tingkat rendah atau LOT (Lower Order Thinking) dan kemampuan
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking).
Alias dan Ibrahim (Siti Nursaila, 2015: 20) menyatakan bahwa
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) adalah
tingkat tertinggi dalam proses hirarki (urutan tingkat) kognitif. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) tidak
menggunakan algoritma dan dapat terdiri dari banyak pemecahan masalah.
Artinya, kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan suatu kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai dalam membuat penalaran dan refleksi untuk memecahkan
masalah, membuat keputusan, berinovasi dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu. Hal tersebut sebanding dengan yang dikemukakan oleh Newman and
Whlage (dalam Widodo, 2014) menyatakan bahwa “HOT requires students to
manipulate information and ideas in ways that transform their meaning an
implication, such as when students combine facts and ideas in order to
synthesize, generalize, explain, hypothize, or arrive at some conclusion or
interpretation. Hal tersebut dapat diartikan bahwa, berpikir tingkat tinggi
mengharuskan siswa untuk mengolah/ memanipulasi informasi dan gagasan
yang dapat mengubah makna dari implikasinya, yaitu dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menggabungkan fakta dan ide-ide untuk mensintesis, menggeneralisasi,
menjelaskan, berhipotesis, sampai pada menarik kesimpulan. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) merupakan cara
berpikir tinggi bukan hanya sekedar dengan cara mengingat atau menghafal
dan menyampaikan informasi yang diketahui saja akan tetapi berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) merupakan kemampuan
mengembangkan informasi baru untuk berpikir secara kritis, kreatif dalam
upaya memutuskan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru.
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) merupakan kemampuan
sesorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan, menggunakan kombinasi
pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman yang dialami yakni
melalui pendidikan formal maupun non formal guna menciptakan inovasi
penyelesaian baru.
D. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
dalam Taksonomi Bloom
Dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, taksonomi Bloom dapat
digunakan sebagai landasan utama. Menurut Arnellis (Anderson dan
Krathwohl, 2014: 24) mengatakan bahwa taksonomi bloom dianggap sebagai
dasar bagi berpikir tingkat tinggi. Pemikiran ini didasarkan pada beberapa
jenis pembelajaran yang memerlukan proses kognisi yang lebih daripada
yang lain, tetapi memiliki manfaat-manfaat lebih umum.
Arends (2008: 117) mengemukakan bahwa taksonomi bloom yang
telah direvisi itu bersifat dua dimensi. Salah satunya dimensi proses kognitif
(cara berpikir), dimensi tersebut terdapat enam kategori yang membedakan,
yaitu: remember (mengingat), understand (memahami), apply (menerapkan),
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create (menciptakan).
Arnellis (Anderson dan Krathwohl, 2014) merevisi taksononi bloom
dengan mengklasifikasikan enam proses kognitif yang dapat dipelajari yaitu:
a. Mengingat : menghafal dan mengingat kembali informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Memahami : menjelaskan ide atau konsep
c. Mengaplikasi : menerapkan informasi dalam situasi baru
d. Menganalisis : menganalisis data menjadi komponen-komponen untuk
memahami dengan organisasi struktur dan hubungan antara komponen
e. Mengevaluasi : membuat penilaian berdasarkan kriteria tertentu
f. Menciptakan : menyatukan elemen untuk membentuk ide atau struktur
baru
Taksonomi Bloom yang telah direvisi tidak mengubah urutan
kategorisasinya. Kategorisasinya masih sama, yaitu dari level rendah ke yang
lebih tinggi, dari yang konkret ke abstrak, dan dengan asusmsi bahwa
kompetensi yang lebih tinggi mesti diprasyarati oleh kompetensi dibawahnya.
Berikut ini adalah penjelasan ranah taksonomi Bloom untuk
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dengan beberapa indikator seperti yang diungkapkan oleh
Krathwohl (dalam Lewy,dkk 2009: 16), yaitu:
1. Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses memisahkan
atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-bagian
penyusunan. Terdapat tiga macam kategori proses kognitif yang tercakup
dalam analyze (menganalisis), meliputi:
a) Differentiating (Membedakan) yaitu memilih bagian yang memiliki
hubungan dengan bagian yang tidak memiliki hubungan atau
memisahkan bagian yang penting dengan bagian yang tidak penting
dan mendiskriminasikan informasi yang tidak relevan.
b) Organizing (Mengorganisasikan) yaitu menentukan bagaimana cara
untuk menyusun bagian-bagian permasalahan.
c) Attributing (mengatribusikan) yaitu menentukan tujuan dibalik
informasi yang telah didapatkan.
2. Evaluate (mengevaluasi) yaitu kemampuan membuat penilaian atau
keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Terdapat dua macam kategori
dalam mengevaluasi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a) Checking (memeriksa) yaitu menemukan ketidaksesuaian atau
kesalahan antara proses dan hasil, menentukan bahwa proses dan
hasil memiliki kesesuaian, atau menguji sebuah kekonsistenan suatu
permasalahan dengan menggunakan berbagai penyelesaian
b) Critiquing (mengkritisi) yaitu menilai ketidaksesuaian antara hasil,
menemukan kesalahan dari suatu cara yang menyebabkan suatu
masalah (memutuskan satu dari dua metode atau cara yang terbaik
untuk memevahkan permasalahan yang ada), atau menarik sebuah
pendapat atas keputusan berdasarkan ciri-ciri masalah yang telah
ditemukan.
3. Creat (menciptakan) yaitu kemampuan mengambil beberapa unsur pokok
untuk menyelesaikan masalah atau memadukan beberapa permasalahan
menjadi suatu bentuk kesatuan yang tepat. Terdapat tiga macam kategori
yang tercangkup dalam menciptakan, yaitu:
a) Generating (merumuskan) yaitu menguraikan suatu masa-lah
sehingga dapat membuat dugaan yang mengarah pada pemecahan
masalah dengan mengupayakan penyusunan rencana penyelesaian
berdasarkan metode yang sudah ada.
b) Planning (merencanakan) yaitu merancang suatu solusi untuk
memecahkan masalah.
c) Producing (memproduksi) yaitu melaksanakan suatu rencana untuk
memecahkan masalah.
Berdasarkan penjelasan terhadap ranah dalam taksonomi Bloom yang
telah dipaparkan dengan beberapa indikator tersebut, maka dapat dipahami
bahwa dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dapat dilakukan dengan Analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi), dan create (menciptakan) yang sebagaimana
menjadi patokan dari pengukuran dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
E. Pemecahan Masalah Menurut Polya
Dalam pemecahan masalah, siswa dapat menunjukan kemampuan
memahami masalah dengan baik, menyajikan masalah secara jelas, memilih
strategi pemecahan masalah, dan mampu menerapkan model pemecahan yang
efektif. Dengan memecahkan masalah, pelajar menemukan aturan baru yang
lebih tinggi tarafnya sekalipun ia mungkin tidak dapat merumuskan secara
verbal. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam membantu
memecahkan masalah (Nasution, 2006: 171), yaitu:
1. Cara yang paling tidak efektif ialah bila kita memperlihatkan kepada
anak tentang cara memecahkan masalah tersebut.
2. Cara yang lebih baik ialah memberikan instruksi kepada anak secara
verbal untuk membantu anak memcahkan masalah tersebut.
3. Cara yang terbaik ialah memecahkan masalah itu langkah demi langkah
dengan menggunakan aturan tertentu, tanpa merumus-kan aturan itu
secara verbal. Dengan menggunakan contoh, gambar-gambar dan
sebagainya, belajar anak itu dibantu dan dibimbing untuk menemukan
sendiri pemecahan masalah itu. Dengan cara demikian mereka
menemukan sendiri aturan yang diperlukan untuk memecahkan masalah
itu.
Berdasarkan pemaparan cara memecahkan masalah yang telah
dikemukakan tersebut, dikatakan bahwa dalam memecahkan masalah dapat
dilakukan dengan cara menggunakan langkah aturan tertentu. Dalam
pemecahan masalah terdapat banyak cara. Pemecahan masalah dapat
diselesaikan salah satunya dengan menggunakan langkah Polya. George
Polya (Soemarmo, 2014:23) merinci langkah-langkah kegiatan pemecahan
masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Memahami Masalah
Tahap dalam kegiatan memahami masalah meliputi: kegiatan mengenali,
menganalisis, dan menerjemahkan informasi-informasi dari masalah
yang diberikan. Berikut ini pertanyaan identifikasi tentang kegiatan
memahami masalah, diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Data apa yang tersedia?
b. Apa yang tidak diketahui dan atau apa yang ditanyakan?
c. Bagaimana kondisi soal? Mungkinkah kondisi dapat dinyatakan
dalam bentuk hubungan lain?
2. Kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Siswa diharapkan mampu mencari hubungan antara informasi-
informasi yang diberikan sehingga siswa dapat menyusun rencana awal
penyelesaian yang diperlukan.
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan identifikasi tentang
kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah,
diantarannya:
a. Pernahkah ada soal serupa sebelumnya?
b. Pernahkah ada soal serupa atau mirip dalam bentuk lain?
c. Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini?
d. Pernahkan ada pertanyaan yang sama atau serupa? Dapatkah
pengalaman dan atau cara lama digunakan untuk masalah baru yang
sekarang? Dapatkah metode dengan cara lama digunakan untuk
masalah baru? Apakah harus dicari unsur lain?
e. Andaikan masalah baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal
serupa dan selesaikan.
3. Kegiatan melaksanakan perhitungan
Pada tahap ini siswa diharapkan mampu melaksanakan apa yang
sudah direncanakan dalam strategi pemecahan masalah. Kegiatan
melaksanakan perhitungan perlu dilakukan secara teliti agar tiap langkah
yang dilakukan dapat menghasilkan jawaban benar.
Kegiatan melaksanakan perhitungan dapat diintifikasi menggunakan
pertanyaan sebagai berikut:
a. Melaksanakan rencana strategi pemecahan masalah pada butir 2.
b. Memeriksa kebenaran tiap langkahnya. Periksalah bahwa apakah
tiap langkah perhitungan sudah? Bagaimana menunjukan atau
memeriksa behwa langkah yang dipilih sudah benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi
Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi merupakan
kegiatan akhir yang tidak kalah penting. Hal ini bertujuan agar siswa
dapat melihat kelemahan dari solusi yang diperoleh, seperti ketidak
konsistenan atau langkah yang tidak benar dalam kegiatan-kegiatan
sebelumnya.
Kegiatan ini dapat diidentifikasi melalui beberapa pertanyaan,
diantaranya:
a. Bagaimana cara memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh?
b. Dapatkah diajukan sanggahannya?
c. Dapatkah solusi itu dicari dengan cara lain?
d. Dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk masalah lain?
Dari pembahasan yang terurai tersebut, kemampuan pemecahan
masalah yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah pada soal-soal matematika dengan memperhatikan langkah
kegiatan yang telah dikemukakan dalam menemukan hasil. Langkah
kegiatan yang biasanya digunakan yaitu dengan menggunakan langkah
Polya, meliputi: memahami masalah, merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah, melaksanakan perhitungan, dan memeriksa
kembali kebenaran hasil ata solusi terhadap semua langkah yang telah
dikerjakan.
F. Pythagoras
Menurut Nugroho (2009: 99), dalil Pythagoras ditemukan oleh
Pythagoras, seorang ahli matematika bangsa Yunani. Beliau mengungkapkan
bahwa kuadrat panjang sisi miring suatu segitiga siku- siku adalah sama
dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi lain.
Menurut Wahyuni (2008: 120), pada suatu segitiga siku-siku berlaku:
“kuadrat sisi terpanjang (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-
sikunya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar Segitiga Siku-siku
Sesuai dengan teorema Pythagoras, pada segitiga 𝐴𝐵𝐶 yang siku- siku
di 𝐴 berlaku :
222a cb
1. Pembuktian Teorema Pythagoras
Terdapat 4 buah segitiga siku-siku seperti pada gambar dibawah ini:
Keempat segitiga tersebut disusun sehingga membentuk persegi dengan
panjang sisi (a + b) seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar Persegi ABCD
Bukti:
Dapat dilihat bahwa sisi AG = BH = CE = DF. Kemudian untuk sisi AF
= GB = HC = ED. Sisi GH = HE = EF = FG. Lewat hal tesebut dapat
dikatakan ΔAGF ≡ ΔBHG ≡ ΔCEH ≡ ΔDFE
Luas daerah yang diarsir merah = Luas empat segitiga siku-siku
= 4 × Luas Segitiga
a
b
c
a
b
c a
b
c a
b
c a
b
c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
= b×a×2
1×4
= 2ab
Luas aerah yang diarsir biru = Luas Persegi EFGH
= c × c
= 2c
Luas Persegi ABCD = b)+(a×b)+(a
= 22 b+2ab+a
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan:
Luas Persegi ABCD = Luas empat segitiga siku-siku + luas persegi
EFGH
Didapat :
222 c+2ab = b+2ab+a
222 c+2ab-2ab = b+2ab-2ab+a
222 c = b+a
Selain itu ada pembuktian teorema phytagoras dengan menggunakan luas
persegi satuan sebagai berikut:
perhatikan gambar diatas!
Luas persegi dengan panjang sisi a adalah 16 satuan luas (16 kotak)
atau a2
Luas persegi dengan panjang sisi b adalah 9 satuan luas (9 kotak)
atau b2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Luas persegi dengan panjang sisi c adalah 25 satuan luas (25 kotak)
atau c2
Setelah dilihat lebih detail lagi, ternyata didapat bahwa:
Luas persegi dengan panjang sisi c = luas persegi dengan panjang sisi a +
luas persegi dengan panjang sisi b
25 satuan luas = 9 satuan luas + 16 satuan luas
25 satuan luas = 25 satuan luas
Sehingga dapat kita simpulan bahwa 𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
2. Kebalikan Dalil/ Teorema Pythagoras
Pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa kuadrat miring
(hypothenusa) atau sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan
jumlah kuadrat panjang kedua sisinya. Dari pernyataan tersebut kita
peroleh kebalikan dari dalil Pythagoras, yaitu:
a. Jika kuadrat sisi miring atau sisi terpanjang sebuah segitiga sama
dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisinya, maka segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku.
b. Jika pada suatu segitiga berlaku a2 = b2 + c2, maka segitiga ABC
tersebut merupakan segitiga siku-siku dengan besar salah satu
sudutnya 90°.
3. Menentukan jenis segitiga apabila diketahui sisi-sisinya
Berdasarkan kegiatan tersebut kalian akan menemukan hubungan
panjang sisi-sisi sebuah segitiga dengan jenis segitiganya. Misalkan sisi
terpanjang dari segitiga tersebut adalah c dan panjang sisi yang lainnya
adalah a dan b, maka berlaku hubungan sebagai berikut. Secara umum
dapat dibuat kesimpulan :
a) Jika kuadrat sisi miring = jumlah kuadrat sisi yang lain maka segitiga
tersebut siku- siku, contoh : segitiga dengan panjang sisi 3, 4, dan 5
b) Jika kuadrat sisi miring < jumlah kuadrat sisi yang laian maka
segitiga tersebut lancip, contoh : segitiga dengan panjang sisi 3, 4,
dan (4,5)
c) Jika kuadrat sisi miring > jumlah kuadrat sisi yang lain maka segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tersebut tumpul, contoh : segitiga dengan panjang sisi 3, 4, dan 6
4. Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras merupakan tiga bilangan asli yang tepat untuk
menyetarakan ukuran panjang dari hipotenusa dan sisi-sisi segitiga siku-
siku.
5. Sudut-sudut Istimewa
Gambar Segitiga sama kaki
a. Segitiga Istimewa dengan Sudut 45°, 45°, dan 90°
Pada segitiga istimewa dengan sudut 45°, 45°, dan 90°. Misalkan
panjang a adalah 1. Dengan menggunakan phytagoras didapat panjang
sisi miringnya yaitu√12 + 12 = √2. Didapat perbandingan sisi-
sisinya yaitu AB : AC : BC = 1 : 1 : √2
b. Segitiga Istimewa dengan Sudut 30°, 60°, dan 90°
Gambar Segitiga sama sisi
Misal c > b >a adalah tiga bilangan asli dan berlaku :
222 c + b = a maka 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 disebut tripel Pythagoras.
Contohnya yaitu 3,4,5 dan 6,8,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Selanjutnya, membagi sudut di titik C menjadi dua sudut dengan besar
sudut yang sama.
Gambar Segitiga dengan besar sudut 𝟑𝟎°, 𝟔𝟎°, dan 𝟗𝟎°
Pada segitiga istimewa dengan sudut 30°, 60°, dan 90°, panjang sisi
miring adalah 2 kali sisi terpendek dan panjang sisi lainnya adalah √3
kali sisi terpendek. Misalkan panjang a adalah 1. Dengan
menggunakan phytagoras didapat panjang sisi tegak (CD) yaitu
√12 + 22 = √3. Didapat perbandingan sisi-sisinya yaitu AD : AC :
DC = 1 : 2 : √3
c. Diagonal Bidang dan Diagonal Ruang
Dalil Pythagoras juga digunakan pada bangun datar dan bangun
ruang. Pada bangun ruang seperti kubus dan balok, dalil Pythagoras
digunakan untuk menentukan panjang rusuk, panjang diagonal bidang
dan panjang diagonal ruang.
6. Menguraikan permasalah sehari-hari yang diselesaikan menggunakan
teorema Pythagoras
Untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam bentuk soal
cerita, untuk memudahkannya terlebih dahulu dibuat ilustrasi atau sketsa
ukuran yang diketahui. Setelah itu diselesaikan dengan menggunakan
teorema Pythagoras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
7. Contoh Masalah sehari-hari terkait phytagoras
Soal 1
Sebuah tangga bersandar pada tembok yang tingginya 8 meter. Jika
kaki tangga terletak 6 meter dari dinding, tentukanlah panjang tangga
yang bersandar pada tembok tersebut!
Penyelesaian:
a) Memahami masalah
Diketahui tinggi tembok 8 meter dan jarak kaki tangga dengan tembok
6 meter.
Ditanya : Panjang tangga yang bersandar pada tembok
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Menggambar sketsa terlebih dahulu.
Menetukan CB dengan menggunakan teorema phytagoras
222 ABACCB
c) Melakukan Perhitungan
222 ABACCB
222 68 CB
36642 CB
1002 CB
100CB
10CB
Jadi panjang CB (tangga yang bersandar pada tembok) adalah 10
meter.
A
B
C
?
A 6 meter
8 meter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d) Memeriksa kembali kebenaran atau solusi
222 ABCBAC
222 610 AC
361002 AC
642 AC
64AC
8AC
Terbukti bahwa panjang tangga yang bersandar pada tembok adalah
10 meter.
Soal 2
Seorang anak berenang di sebuah kolam yang permukaannya
berbentuk persegi panjang dengan panjang 16 m. Jika ia berenang
secara diagonal dan menempuh jarak 20 m, tentukanlah lebar kolam
renang tersebut!
Penyelesaian:
a) Memahami masalah
Diketahui kolam berbentuk persegi panjang dengan panjang 16 meter
dan panjang diagonalnya 20 meter
Ditanya: panjang lebar kolam
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Menggambar sketsa kolam
Menentukan lebar BC dengan menggunakan teorema phytagoras
222 ABACBC
16 meter A B
C
?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c) Melakukan Perhitungan
222 ABACBC
222 1620 BC
2564002 BC
1442 BC
144BC
12BC
Jadi lebar kolam renang tersebut adalah 12 meter
d) Memeriksa kembali kebenaran atau solusi
222 BCABAC
222 1216 AC
1442562 AC
4002 AC
400AC
20AC
Jadi benar bahwa lebar kolam renang adalah 12 meter.
G. Kerangka Berpikir
Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang yang diungkapkan
oleh peneliti. Berdasarkan latar belakang, peneliti melakukan analisis untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) terkhusus pada materi Phythagoras
pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Purwareja Klampok.
Pada penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah
memilih 6 subjek dari 32 siswa di kelas VIII B . Pemilihan subjek diambil
dengan melihat hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) dan dilakukan
perhitungan dengan menggunkan standar deviasi, sehingga nantinya akan
diambil 2 anak di tingkat berkemampuan tinggi, 2 anak berkemampuan
sedang, dan 2 anak berkemampuan rendah sesuai dengan kategori yang sudah
dihitung dengan standar deviasi (SD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Langkah kedua, peneliti memberikan soal matematika berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) terkait materi phythagoras dan
nantinya siswa diminta mengerjakan sesuai langkah-langkah yang sudah
tertera pada petunjuk soal dan lembar jawaban soal. Hasil penyelesaian siswa
nantinya akan dianalisis menurut aspek taksonomi bloom C4, C5, dan C6.
Kemudian akan dilakukan wawancara terhadap setiap subjek terkait hasil
penyelesaian mereka yang nantinya akan diwawancarai berdasarkan
pemecahan masalah pada langkah Polya yang meliputi: Memahami masalah,
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, melaksanakan
perhitungan, dan memeriksa kembali kebenaran hasil.
Setelah didapat semua data, baik itu data hasil penyelesaian siswa
terkait soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dan
hasil wawancara masing-masing subjek, data tersebut akan dianalisis dan
akan dibuat hasil dekripsi kemapuan siswa dalam pemecahan masalah
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan
langkah Polya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah siswa terkait pemikiran tingkat tinggi atau HOT (Higher
Order Thinking). Peneliti mendeskripsikan kemampuan siswa dalam
memecahkan soal matematika pada materi pythagoras. Oleh karena itu jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
Lexy J. Meleong (dalam Prastowo, 2011: 23-24) menyatakan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya:
perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik,
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian
kualitatif pada penelitian ini didefinisikan sebagai metode penelitian yang
memaparkan sebuah data deskripsi yang berbentuk kata-kata dan bahasa dari
suatu obyek yang alamiah.
Karakteristik yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan
untuk menggambarkan, menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan
tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena
sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai variabel
dalam suatu fenomena (dalam Arifin, 2011: 41). Penelitian ini menggunakan
karakteristik penelitian deskriptif dengan harapan agar dapat mengungkapkan
kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya.
Penelitian kualitatif ini adalah deskriptif, maka data yang akan
dikumpulkan pada penelitian ini merupakan data hasil penyelesaian soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dan data hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
wawancara yang kemudian akan dianalisis dan disimpulkan. Dari hasil
kesimpulan tersebut, akan didapat deskripsi mengenai kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) berdasarkan Langkah Polya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Purwareja
Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April sampai bulan Mei
2019. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 20 April 2019.
C. Subjek Penelitian
Dalam pengambilan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik
sampling yaitu pengelompokan atas 3 ranking terkait kemampuan siswa
berdasarkan nilai rata-rata dan simpangan baku.
Subjek dalam penelitian ini dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan
guru yang berjumlah 2 subjek pada masing-masing kelompok kemampuan
siswa sehingga total subjek yang dipilih ada 6 siswa. Pengambilan subjek
penelitian , yaitu dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa
berdasarkan nilai PTS (Penilaian Tengah Semester Genap). Dari data hasil
nilai PTS tersebut akan dipertimbangkan dan diperoleh tiga kelompok siswa
yang terdiri dari dua siswa kelompok kemampuan tinggi, dua siswa kelompok
kemampuan sedang, dua siswa kelompok kemampuan rendah.
D. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah
siswa berdasarkan langkah Polya tekait pemecahan masalah berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) yang dapat dilihat dari tes
diagnostik dan tes wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Bentuk Data
Bentuk data yang dihasilkan dihasilkan pada penelitian ini adalah
dokumentasi, hasil penyelesaian soal siswa, dan hasil wawancara dengan
subjek penelitian yang dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan aturan dan
kaidah analisis data pada penelitian kualitatif.
Data dari hasil penyelesaian soal siswa digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa terkait pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) yang nantinya akan dianalisis dengan
berdasarkan langkah Polya. Sedangkan data dari hasil wawancara digunakan
untuk memperoleh informasi secara mendalam setiap siswa terkait hasil
penyelesaian soal yang sudah dikerjakan yang nantinya juga akan di analisis
menggunakan langkah Polya dengan rincian kegiatannya adalah memahami
masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah, melaksanakan
perhitungan, dan memeriksa kembali hasil pengerjaan siswa.
F. Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Sampel atau subjek penelitian akan dipilih berdasarkan rangking nilai
Penilaian Tengah Semester (PTS) kelas VIII SMP Negeri 1 Purwareja
Klampok tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 32 siswa yang nantinya
akan dikelompokan berdasarkan tingkat kemampuan siswa yaitu siswa
kelompok berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
Peneliti menggunakan perhitungan Standar Deviasi (SD) untuk
menentukan batas tingkatan kemampuan siswa tersebut. Menurut Arikunto
(2012: 298), Standar deviasi adalah penentuan kedudukan dengan membagi
kelas atas kelompok-kelompok.
Peneliti memilih pengelompokan atas 3 rangking sebagai penentuan
kedudukan siswa dan pada masing-masing pengelompokan kedudukan akan
dipilih 2 siswa. Langkah-langkah dalam menentukan kedudukan siswa
pengelompokan atas 3 rangking (Arikunto, 2012: 299-230), sebagai berikut:
1. Menjumlahkan skor semua siswa
2. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Standar Deviasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Nilai rata-rata (Mean) diperoleh:
�̅� =∑ 𝑥
𝑁
Keterangan :
�̅� = rata-rata skor siswa
∑ 𝑥 = jumlah dari skor siswa
𝑁 = jumlah siswa
Dari hasil nilai rata-rata (Mean) kemudian dicari simpangan baku
(Standar Deviasi), diperoleh :
𝑆𝐷 = √∑ 𝑥2
𝑁− (
∑ 𝑥
𝑁)
2
Keterangan:
𝑆𝐷 = standar deviasi
∑ 𝑥2
𝑁 = tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan dan dibagi N
(∑ 𝑥
𝑁)
2
= semua skor dijumlahkan kemudian dibagi N kemudian
dikuadratkan
3. Menentukan betas-batas kelompok
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku
(Standar Deviasi), selanjutnya dapat ditentukan batasan tingkat
kemampuan siswa seperti pada tabel berikut.
No Interval Tingkat Kemampuan Siswa
1 𝑠 > �̅� + 𝑆𝐷 Tinggi
2 �̅� − 𝑆𝐷 ≤ 𝑠 ≤ �̅� + 𝑆𝐷 Sedang
3 𝑠 < �̅� − 𝑆𝐷 Rendah
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah salah satu cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Tes Tertulis
Tes tertulis dalam penelitian ini adalah hasil penyelesaian soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) siswa terdiri
dari indikator analyze (mengenalisis), evaluate (mengevaluasi), dan
create (menciptakan) berdasarkan empat kegiatan pemecahan masalah
langkah Polya. Pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya meliputi :
memahami masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah,
melaksanakan perhitungan, dan memeriksa kembali kebenaran hasil
penyelesaian. Tujuan dari test tertulis ini digunakan untuk mendapatkan
data tingkat kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah
Polya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menguatkan hasil informasi secara
mendalam, sehingga peneliti mudah menyimpulkan kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah berpikit tingkat tinggi atau HOT (Higher
Order Thinking) berdasarkan langkah Polya. Jawaban-jawaban siswa dari
hasil wawancara juga dapat memperkuat hasil dari tes tertulis siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan
menggunakan pedoman wawancara sebagai berikut :
a. Siswa diminta untuk membaca soal yang diberikan dengan cermat
b. Siswa diwawancarai dan diminta untik menjelaskan hasil penyelesaian
yang sudah dikerjakan pada tes tertulis.
c. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat untuk mendapatkan
data tentang aspek berpikir tingkat tinggi siswa.
H. Instrumen Penelitian
1. Soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
Soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dibuat
dalam bentuk uraian sebanyak 3 soal dan dikerjakan dalam waktu 70
menit. Ketiga soal tersebut terbagi menjadi 3 kategori. Soal 1 termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
indikator create (menciptakan), Soal 2 termasuk indikator evaluate
(mengevaluasi), dan soal 3 termasuk indikator analyze (menganalisis).
Adapun kisi-kisi soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 KISI-KISI SOAL BERPIKIR TINGKAT TINGGI ATAU
HOT (HIGHER ORDER THINKING) BERDASARKAN
PEMECAHAN MASALAH
Indikator Soal No
Soal
Berpikir Tingkat Tinggi
Indikator Kategori
Menentukan tujuan
dibalik informasi yang
telah didapat pada
trapesium
3 Analyze
(menganalisis)
Attributing
(mengatribusikan)
Menentukan
ketidaksesuaian atau
kesalahan antara proses
dan hasil, menentukan
bahwa proses dan hasil,
menentukan bahwa
proses dan hasil memiliki
keseuaian, atau menguji
sebuah kekonsistenan
suatu permasalahan
dengan menggunakan
berbagai penyelesaian.
2 Evaluate
(mengevaluasi)
Checking
(memeriksa)
Menguraikan suatu
masalah sehingga dapat
membuat dugaan yang
mengarah pada
pemecahan masalah
dengan menyusun
1 Create
(menciptakan)
Generating
(merumuskan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Indikator Soal No
Soal
Berpikir Tingkat Tinggi
Indikator Kategori
perencanaan
penyelesaian berdasarkan
metode yang sudah ada
2. Pedoman wawancara
Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini merupakan wawancara
tidak terstruktur dimana peneliti dapat mengembangkan pertanyaan dari
jawaban siswa. Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh
deskripsi proses berpikir subjek penelitian dan digunakan sebagai arahan
bertanya agar tidak ada pertanyaan yang terlupakan. Pedoman wawancara
mengacu pada pertanyaan yang berhubungan dengan cara berpikir subjek
penelitian dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) berdasarkan langkah polya.
Tabel 3.2 PEDOMAN WAWANCARA BERPIKIR TINGKAT
TINGGI ATAU HOT (HIGHER ORDER THINKING)
Langkah Pemecahan
Masalah
Pertanyaan Yang Digunakan
1. Memahami Masalah a. Apakah anda memahami masalah
tersebut?
b. Apa yang anda pahami tentang
permasalahan tersebut?
2. Merencanakan atau
merangsang strategi
pemecahan masalah
a. Bagaimana anda membayangkan
permasalahan tersebut?
b. Apa yang harus anda lakukan dalam
permasalahan tersebut?
3. Melakukan
Perhitungan
a. Bagaimana cara anda menyelesaikan
soal tersebut?
b. Adakah kendala yang anda alami dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4. Memeriksa kembali
kebenaran hasil atau
solusi
a. Setelah selesai mengerjakan, apakah
anda yakin bahwa jawabannya benar
atau salah?
b. Bagaimana anda mengetahui kebenaran
jawaban anda?
Pedoman wawancara diatas merupakan pedoman pokok, dimungkinkan
adanya perkembangan pada saat dilakukan wawancara, tergantung
jawaban subyek yang memungkinkan peneliti untuk menggali lebih dalam
jawaban subyek tersebut.
I. Validasi Instrumen
Validasi instrumen pada penelitian ini menggunakan validasi pakar.
Pakar yang menjadi validator instrumen test tertulis terkait dan pedoman
wawancara penelitiaan ini yaitu dua dosen Pendidikan Matematika dan Guru
Matematika.
Instrumen test tertulis siswa memuat soal-soal yang akan diberikan
kepada siswa. Sebelum soal tersebut digunakan untuk penelitian, soal tersebut
akan diteliti dan siperiksa berdasarkan bahasa yang digunakan, kesesuaian
indikator dengan soal, kesesuaian tingkat kesukaran soal, dan kunci jawaban
serta pedoman penilaian yang digunakan. Hal tersebut akan diteliti oleh pakar
( dosen Pendidikan Matematika). Jika instrumen tersebut terdapat kesalahan
dalam bahasa maupun materi, maka peneliti akan melakukan perbaikan
(revisi) instrumen test tertulis siswa tersebut. Berikut tabel validasi pakar
yang akan digunakan :
1. Validasi instrumen soal tes tertulis
Kriteria Penilaian No
Soal
Skala
Penilaian
Keterangan/
Saran Perbaikan
V TV
a. Kesesuaian soal untuk
menjawab masalah penelitian
1
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kriteria Penilaian No
Soal
Skala
Penilaian
Keterangan/
Saran Perbaikan
V TV
3
b. Kesesuaian soal untuk siswa
yang akan dijadikan subjek
penelitian
1
2
3
c. Soal dapat mengukur indikator
berpikir tingkat tinggi
1
2
3
d. Kesesuaian soal dengan
indikator yang akan digunakan
untuk penelitian
1
2
3
e. Kalimat soal sesuai dengan
KBBI yang baik dan benar
Sem
ua
soal
f. Kalimat soal kunikatif dan
mudah dipahami
Sem
ua
soal
Tabel 3.3 Validasi Instrumen Tes Tertulis
2. Validasi instrumen pedoman wawancara
Kriteria Penilaian Skala Penilaian Keterangan/ Saran
Perbaikan V TV
a. Pertanyaan tidak langsung
menuju ke langkah
permasalahan
b. Pertanyaan bersifat
terbuka
c. Pertanyaan memiliki
kemampuan untuk
mengungkapkan tahapan
pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d. Pertanyaan komunikatif
dan mudah dipahami
Tabel 3.4 Validasi Instrumen Pedoman Wawancara
Keterangan:
V = Valid
TV = Tidak Valid
Setelah dilakukan validasi, terdapat beberapa perubahan yang dilakukan
terhadap soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking).
Perubahan yang dilakukan dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:
1) Instrumen Soal
Instrumen soal yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 soal
HOT (Higher Order Thinking). Soal tersebut disesuaikan dengan 3
kategori taksonomi Bloom yaitu C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi),
dan C5 (menciptakan). Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian,
peneliti melakukan validasi pakar. Peneliti memilih 3 pakar untuk
memvalidasi instrumen soal tersebut. Hasil validasi dan perbaikan
instrumen soal sebagai berikut:
a. Soal Nomer 1 (menciptakan)
Setelah dilakukan validasi oleh beberapa validator, terdapat
beberapa komentar dan perbaikan yang dilakukan. Dari ketiga
validator menyimpulkan bahwa soal nomer 1 belum termasuk kategori
create (menciptakan) karena soal tersebut masih belum mengarah ke
menciptakan suatu rumusan permasalahan. Menurut ketiga validator,
soal nomer 1 masuk ke kategori menganalisis. Berdasarkan komentar
dari ketiga validator, peneliti melakukan perbaikan secara keseluruhan
pada nomer 1 sehingga soal nomer 1 masuk kedalam kategori creat
(menciptakan).
b. Soal Nomer 2 (mengevaluasi)
Setelah dilakukan validasi, ada beberapa komentar dan perbaika
yang dilakukan pada soal nomer 2. Secara keseluruhan soal sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
cuku baik dan sudah sesuai dengan kategori evaluation
(mengevaluasi) hanya saja ada beberapa kata-kata yang kurang pas
dengan masalah kontekstualnya seperti sebuah taman yang akan
ditamani cabe dan juga pada gambar segitiga yang menunjukan
segitiga sama kaki terlihat belum sesuai.
Berdasarkan komentar dari ketiga validator, peneliti melakukan
perbaikan dengan mengubah kata taman menjadi kebun dan
memperbaiki gambar segitiga sama kaki agar terlihat jelas.
c. Soal nomer 3 (menganalisis)
Setelah dilakukan validasi, menurut ketiga validator soal nomer 3
sudah masuk kategori analyze (menganalisis) hanya saja keterangan-
keterangan yang ada pada soal lebih baik diubah menjadi kalimat
sehingga nantinya siswa dapat mencari tahu apa yang diketahui lewat
soal kontekstual bukan dengan melihat keterangan yang sudah
terpapar jelas.
Berdasarkan komentar yang telah diberikan oleh ketiga validator,
peneliti melakukan perbaikan dengan mengubah keterangan yang
sudah dipaparkan menjadi sebuah kalimat yang terdapat pada soal.
Sehingga apa yang diketahui di soal dapat dicari tahu oleh siswa
dengan membaca kaliat-kalimat soalnya.
2) Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan terdiri dari beberapa
pertanyaan yang mewakili point-point pada langkah polya yaitu
memahami masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah,
melakukan perhitungan, dan memeriksa kembali hasil kebenaran atau
solusi.
Setelah dilakukan validasi oleh ketiga validator terdapat bebrapa
komentar yaitu pada point merenanakan strategi pemecahan masalah. Pada
kata merangsang, menurut validator kurang begitu pas dan pada
pertanyaan a, kata membayangkan kurang sinkron. Kemudian pada point
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
melakukan perhitungan, pertanyaan a kurang sinkron dengan pemecahan
masalah pada point melakukan perhitungan.
Berdasarkan komentar yag telah diberikan oleh ketiga validator,
peneliti melakukan perbaikan dengan mengganti kata “merangsang”
dengan kata “membangun” dan mengganti kata “membayangkan” dengan
kata “merancang”. Selain itu untuk point melakukan perhitungan, peneliti
menggantikan pertanyaan a “ Bagaimana cara anda menyelesaikan
masalah tersebut?” dengan pertanyaan yang lebih jelas yaitu “Jelaskan
langkah-langkah anda dalam menyelesaikan permasalahan tersebut?”.
J. Teknik Analisis Data
1. Reduksi Data
Pada kegiatan reduksi data, peneliti mengarah kepada proses
menyeleksi, merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
menyederhanakan serta mentransformasikan data mentah yang tertulis
pada catatan lapangan. Aktivitas reduksi data dalam penelitian meliputi:
a. Mendeskripsikan cara berpikir siswa dalam penyelesaian soal HOT
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking).
b. Mentranskrip hasil wawancara untuk sehingga menjadi susunan
bahasa yang baik dan rapi, kemudian diolah menjadi data yang siap
digunakan. Transkrip hasil wawancara dari subjek penelitian
terkumpul dalam bentuk data verbal. Data tersebut tersimpan dalam
alat elektronik berupa rekaman suara. Untuk memudahkan analisis
data hasil wawancara, peneliti melakukan transkrip data dengan
memperhatikan segala aspek dalam wawancara yang ada. Transkrip
wawancara akan memberikan data mengenai pengalaman subjek
penelitian dalam memecahkan masalah berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya.
2. Penyajian Data
Pada aktivitas penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan
memunculkan kumpulan data yang telah terkelompok dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
uraian deskriptif sehingga memungkinkan untuk ditarik kesimpulan. Data
yang disajikan berupa data hasil penyelesaian soal dan wawancara.
3. Pengambilan Kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan dalam penyajian data masih
bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat untuk mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Tetapi
jika kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal didukung oleh
buktibukti yang valid dan lebih dominan pada setiap penyelesaian yang
dilakukan oleh siswa, maka kesimpulan yang diperoleh merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan tentang bagaimana deskripsi tingkat kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher
Order Thinking) berdasarkan langkah Polya sesuai pada tujuan penelitian
K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti ini terbagi
kedalam beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah tahap awal yang dilakukan sebelum peneliti terjun
ke sekolah, yaitu:
a. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1
Purwareja Klampok
b. Bertemu dengan Kepala SMP Negeri 1 Purwareja Klampok untuk
menyerahkan surat izin dan menjelaskan maksud dari penelitian yang
akan dilaksanakan.
c. Bertemu dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII B untuk
mencari tahu unformasi-informasi tentang kelas VIII B dan
menyesuaikan jadwal pengambilan data
d. Membuat instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.
e. Melakukan validasi pakar untuk instrumen-instrumen yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mewawancarai guru mata pelajaran
matematika kelas VIII B terkait kondisi siswa kelas VIII B. Beberapa hal
yang ditanyakan yaitu terkait kondisi sekolah dan siswa kelas VIII B, serta
yang paling utama yaitu terkait pemecahan masalah siswa dalam
mengerjakan soal.
3. Tahap Pengambilan Data
Pada tahap pengambilan data, tahap pertama yang dilakukan peneliti
adalah mengolah data hasil nilai PTS matematika siswa kelas VIII B.
Dengan mencari nilai rata-rata dan simpangan baku, maka akan didapatkan
kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
sesuai pengelempokan pada simpangan baku yang didapat.
Tahap kedua yaitu dengan melakukan tes kemampuan berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking). Test akan dilaukan kepada
masing-masing subyek yang sudah ditentukan sesuai tingkatan
kemampuan anak. Tes dilakukan selama 90 menit. Setelah tes
dilaksanakan, tahap selanjutnya yaitu dengan melakukan wawancara
kepada subyek terkait hasil pengerjaan siswa. Semua itu dilakukan sesuai
dengan langkah polya yang sudah disusun.
L. Indikator-indikator Pemecahan Masalah Menurut Polya
Menurut Polya (Suherman, 2003: 91), solusi soal pemecahan masalah
memuat empat fase penyelesaian , yaitu:
1. Memahami Masalah
Pada langkah ini sangat penting untuk dilakukan sebagai tahap awal dari
pemecahan masalah agar siswa dapat dengan mudah mencari penyelesaian
masalah yang diajukan. Siswa diharapkan dapat memahami kondisi soal
atau masalah yaitu:
a) Siswa dapat mengenali soal
b) Siswa dapat menganalisis soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c) Siswa dapat menterjemahkan informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal tersebut
d) Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dalam bentuk rumus, simbol, atau kata-kata sederhana.
2. Merencanakan Penyelesaian
Pada langkah ini siswa dituntut untuk dapat merencanakan
pemecahan masalah pada soal. Masalah perencanaan ini penting untuk
dilakukan karena pada saat siswa mampu membuat suatu hubungan dari
data yang diketahui dan tidak diketahui, siswa dapat menyelesaikan dari
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa harus dapat
memikirkan langkah-langkah apa saja yang penting dan saling menunjang
untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pada tahap ini siswa
diharapkan dapat mencari konsep-konsep dan teori yang digunakan.
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana.
Langkah perhitungan ini penting dilakukan karena pada langkah ini
pemahaman siswa terhadap permasalahan dapat terlihat. Pada tahap ini
siswa telah siap melakukan perhitungan dengan segala macam yang
diperlukan termasuk konsep dan rumus yang sesuai. Pada tahap ini siswa
harus dapat membentuk sistematika soal yang lebih baku, dalam arti
rumus-rumus yang akan digunakan sudah merupakan rumus siap untuk
digunakan sesuai dengan apa yang digunakan dalam soal,kemudian siswa
memasukan data-data hingga menjurus ke rencana pemecahannya, setelah
itu siswa melaksanakan langkah-langkah rencana sehingga akan
diharapkan dari soal dapat dibuktikan atau diselesaikan.
4. Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah
dikerjakan.
Pada tahap ini siswa diharapkan berusaha untuk mengecek kembali
dengan teliti setiap tahap dan langkah pemecahan masalah yang telah ia
lakukan. Dengan demikian, kesalahan dan kekeliruan dalam penyelesaian
soal dapat ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
DESKRIPSI PENELITIAN, DATA PENELITIAN, ANALISIS HASIL
PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Purwareja Klampok,
Banjarnegara, Jawa Tengah. Subyek dari penelitian adalah siswa kelas VIII
B. Dari 29 siswa di kelas VIII B yang terdiri dari 11 laki-laki dan 18
perempuan akan dipilih 6 subjek sebagai subyek penelitian yang nantinya
akan dipilih sesuai kelompok berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
Pengelompokan siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan nilai UTS
yang dihitung dengan menggunakan rata-rata dan simpangan baku. Penelitian
ini dimulai dari pemberian tes terkait soal HOT dan wawancara. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa terkait soal
HOT (Higher Order Thinking) dengan menggunakan langkah Polya.
Berkut ini akan diberikan kegiatan yang dilakukan selama penelitian
sebagai berikut :
1. Pertemuan I ( 15 April 2019 )
Pada tanggal 15 April 2019 peneliti datang ke SMP Negeri 1
Purwareja Klampok untuk bertemu Kepala Sekolah. Peneliti
menyampaikan maksud dan tujuan datang yaitu untuk meminta izin
melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Purwareja Klampok khususnya
kelas VIII. Kepala Sekolah Menanggapi dengan baik dan memberikan
izin untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Purwareja Klampok
dan untuk lebih lanjutnya peneliti diminta untuk bertemu dengan guru
mata matematika SMP Negeri 1 Purwareja Klampok.
Lewat wawancara dengan Kepala Sekolah didapat bahwa kondisi
sekolah SMP Negeri 1 Purwareja Klampok memiliki prestasi yang tidak
kalah hebat dengan sekolah-sekolah lain. SMP Negeri 1 Purwareja
Klampok termasuk kategori SMP berprestasi ke 4 di Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Banjarnegara. Untuk siswa di SMP Negeri 1 Purwareja klampok juga
memiliki kualitas siswa yang cukup baik hanya saja tidak keseluruhan.
Untuk karakter siswa dalam kemampuan matematika kepala sekolah
menyarankan untuk bertemu angsung dengan guru matematika di hari
berikutnya.
2. Pertemuan II ( 16 April 2019 )
Pada tanggal 16 April 2019 peneliti menemui guru matematika SMP
Negeri 1 Purwareja Klampok untuk mendiskusikan terkait penelitian
yang akan dilakukan. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan bahwa
ingin melakukan penelitian di kelas VIII dan peneliti sudah meminta izin
dari kepala sekolah. Peneliti menyampaikan penelitian yang akan
dilakukan yaitu terkait analisis kemampuan pemecahan masalah HOTS
(Higher Order Thinking) terkait materi pythagoras kelas VIII. Selain itu,
peneliti memperlihatkan instrumen-instrumen yang akan digunakan saat
penelitian. Guru matematika memberikan izin dan menyarankan peneliti
untuk mengambil subjek siswa kelas VIII B.
Selain itu peneliti meminta izin kepada guru matematika untuk
meminta hasil nilai UTS yang nantinya akan diolah dan digunakan untuk
mengelompokan kemampuan siswa yang akan dipilih sebagai subjek.
Guru matematika memberikan respo baik dan memberikan hasil nilai
UTS kelas VIII B dan menyarankan agar menemuinya kembali dihari
berikutnya dan akan bersama-sama memilih 6 subjek sesuai
pengelompokan yang sudah dilakukan.
3. Pertemuan II ( 18 April 2019 )
Pada tanggal 18 April 2019, peneliti kembali menemui guru
matematika SMP Negeri 1 Purwareja Klampok untuk mendiskusikan
terkait subjek yang akan dipilih untuk menjadi subjek penelitian. Peneliti
menunjukan hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku terkait
UTS untuk menentukan pengelompokan siswa menurut tingkat
kemampuannya. Setelah itu peneliti menunjukan hasil pengelompokan
siswa tersebut. Guru matematika dan peneliti mendiskusikan bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk memilih 2 siswa dari kelompok kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
Pada jam istirahat guru matematika beserta peneliti menemui anak
yang yang dipilih menjadi subyek penelitian. Peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan diadakanya penelitian dan meminta tolong agar
siswa-siswi yang dipilih dapat membantu penelitian sebagai subjek
penelitian. Peneliti juga sedikit memberikan gambaran terkait
pelaksanaan penelitian serta tanggal dimana akan dilaksanakan
penelitian. Setelah itu, guru matematika menunjukan ruangan yang akan
digunakan untuk penelitian yaitu ruang multimedia.
4. Pertemuan IV ( 20 April 2019 )
Pada tanggal 20 April 2019, peneliti melakukan pengambilan data
yaitu tes untuk mengerjakan soal HOT dan wawancara. Sekitar jam 07.30
siswa-siswi yang telah dipilih menjadi subyek penelitian berkumpul di
ruang multimedia. Guru matematika membuka pembicaraan kegiatan dan
menyerahkan kegiatan penelitian kepada peneliti. Peneliti kembali
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian dan juga tidak lupa
memperkenalkan diri. Setelah itu sekitar pukul 08.15 para subyek mulai
mengerjakan soal-soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) yang terbagi menjadi tiga soal, meliputi satu soal yang
termasuk dalam indikator analyze (menganalisis), satu soal dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), dan satu soal dalam indikator create
(menciptakan) yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan diberikan waktu
90 menit untuk mengerjakan. Pada jam 09.45 para subjek selese
mengerjakan soal. Setelah itu, sekitar jam 10.00 peneliti melakukan
wawancara terhadap subjek terpilih untuk memastikan kemampuan
pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) siswa dan mengetahui lebih bagaimana proses berpikir
pemecahan masalah siswa. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui
apakah subjek menyelesaikan soal dengan menggunakan kemampuan
dan ide pemikiran sendiri. Agar tidak ada data yang terlewatkan maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
digunakan alat perekam suara dengan handphone untuk merekam semua
informasi dalam wawancara. Sekitar jam 12.00 kegiatan wawancara
selesai. Kemudian peneliti beserta guru matematika dan siswa-siswi yang
menjadi subyek melakukan foto bersama sebagai salah satu dokumentasi
kegiatan penelitian. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa-
siswi yang sudah membantu kegiatan penelitian. Setelah itu peneliti dan
guru matematika menuju ke ruang kepala sekolah untuk menemui kepala
sekolah dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah
diberikan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1
Purwareja Klampok. Saat itu kepala sekolah sedang ada kegiatan
sehingga diwakili oleh wakil kepala sekolah.
B. Data Penelitian
1. Data Nilai Penilaian Tengah Semester (PTS)
Data nilai Penilaian Tengah Semester(PTS) dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data Nilai Penilaian Tengah Semester
NO KODE SISWA L/P NILAI PTS
1 S-1 L 81
2 S-2 P 90
3 S-3 P 90
4 S-4 P 77
5 S-5 L 75
6 S-6 P 90
7 S-7 P 54
8 S-8 L 81
9 S-9 P 90
10 S-10 L 57
11 S-11 P 90
12 S-12 L 75
13 S-13 L 80
14 S-14 L 54
15 S-15 L 78
16 S-16 P 78
17 S-17 P 84
18 S-18 P 80
19 S-19 L 78
20 S-20 P 51
21 S-21 L 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
22 S-22 P 78
23 S-23 L 71
24 S-24 L 87
25 S-25 P 42
26 S-26 P 86
27 S-27 P 78
28 S-28 P 84
29 S-29 P 90
Data nilai PTS ini digunakan untuk menentukan subyek yang akan
dipilih sesuai tingkatan kemampuan siswa.
Langkah-langkah dalam menentukan kedudukan siswa
pengelompokan atas 3 rangking (Arikunto, 2012: 299-230), sebagai
berikut:
a. Menjumlahkan skor semua siswa (lampiran)
Skor total nilai PTS siswa adalah 2221
b. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Standar
Deviasi).
Perhitungan ada pada lampiran.
c. Menentukan betas-batas kelompok
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata (Mean) dan
simpangan baku (Standar Deviasi), selanjutnya dapat ditentukan
batasan tingkat kemampuan siswa seperti pada gambar tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.2 Klasifikasi Tingkat Kemampuan Siswa
Dari hasil perhitungan Standar Deviasi (SD) sebagai penentu
batas tingkat kemampuan siswa diperoleh pengelompokan sebagai
berikut:
1) Kelompok kemampuan tinggi
2) Kelompok kemampuan sedang
No Interval Tingkat Kemampuan Siswa
1 𝑠 > 76,58 + 13 Tinggi
2 76,58 − 13 ≤ 𝑠 ≤ 76,58 + 13 Sedang
3 𝑠 < 76,58 − 13 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3) Kelompok kemampuan rendah
Setelah peneliti menentukan pengelompokan menurut 3 rangking,
peneliti menemukan calon subjek pada masing-masing
kemampuan siswa yang dipaparkan pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Jumlah Siswa Pada Masing-Masing Kemampuan
Siswa Berdasarkan Nilai PTS (Penilaian Tengah Semester)
Tingkat
Kemampuan Siswa
Jumlah
Siswa No. Absen
Tinggi 6 2,3,6,9,11,29
Sedang 18 1,4,5,8,12,13,15,16,17,18,19,21,22,
23,24,26,27,28
Rendah 5 7,10,14,20,25
Dari tabel jumlah siswa pada masing-masing kemampuan siswa
berdasarkan nilai PTS (Penilaian Akhir Semester), dapat diketahui
prosentase banyak siswa pada masing-masing kemampuan
berdasarkan nilai PTS (Penilaian Tengah Semester) yaitu 6 siswa
berada pada kelompok berkemampuan tinggi, 18 siswa berada
pada kelompok berkemampuan sedang, dan 5siswa pada kelompok
berkemampuan rendah.
Setelah melihat hasil pengelompokan tingkat kemampuan
siswa, peneliti dan guru matematika berdiskusi dan memilih 6
siswa sebagai subjek penelitian. Dari masing-masing kelompok
dipilih 2 siswa berdasarkan persetujuan guru mata pelajaran
matematika yang diharapkan mampu mendeskripsikan
kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah
Polya. Calon subjek tersebut tidak disebutkan namanya, akan
tetapi melainkan hanya diberikan dalam bentuk kode sebagai-
mana tertera pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Subjek Terpilih
No Kode Subjek Tingkat Kemampuan Siswa
1 S-9 Tinggi
2 S-11 Tinggi
3 S-8 Sedang
4 S-17 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
5 S-10 Rendah
6 S-20 Rendah
2. Data Hasil Tes Soal Terkait HOT (Higher Order Thinking)
Soal dalam tes ini terdiri dari 3 soal berupa uraian. Soal tersebut
sesuai dengan indikator menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate),
dan menciptakan (creat). Berikut merupakan nilai tes dari ke 6 subyek
penelitian yang dipaparkan pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Tes Penyelesaian Soal Berpikir Tingkat Tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking)
Kode
Subjek
Skor Tiap Butir Soal Total
Skor
Nilai Yang
Diperoleh 1 2 3
S-9 10 10 9 29 97,67
S-11 9 9 9 27 90,00
S-8 8 6 7 21 70,00
S-17 8 6 6 20 66,67
S-10 4 4 6 14 46,67
S-20 6 5 5 16 53,33
Adapun ketercapaian siswa dalam pemecahan masalah berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah
Polya terhadap subyek penelitian sebagaimana masing-masing kelompok
yang dipaparkan pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pemenuhan Penyelesaian Soal Berpikir
Tingkat Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
Tingkat
Kemampuan
Matematika
Kode
Subjek
Langkah
Polya
Indikator
Create Evaluate Analyze
Tinggi
S-9
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
S-11
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
Sedang S-8
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ — √
4 — — —
S-17 1 √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tingkat
Kemampuan
Matematika
Kode
Subjek
Langkah
Polya
Indikator
Create Evaluate Analyze
2 √ √ √
3 √ — —
4 √ — —
Rendah
S-10
1 √ √ √
2 — — √
3 — — —
4 — — —
S-20
1 √ √ √
2 — — —
3 √ — —
4 — — —
Keterangan:
√ = Indikator Terpenuhi
— = Indikator Belum Terpenuhi
3. Data Wawancara
Wawancara dilaksanakan setelah diadakan tes soal HOT.
Wawancara dilakukan pada subyek secara acak untuk memastikan
kemampuan pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) siswa dan mengetahui lebih bagaimana proses
pemecahan masalah siswa. Selain itu tujuan wawancara ini juga untuk
mengetahui apakah subjek menyelesaikan soal dengan menggunakan ide
pemikiran sendiri. Transkripsi data wawancara dari masing-masing
subjek secara utuh dapat dilihat pada lampiran
C. Analisis Hasil Penelitian
Hasil Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) yang terdiri dari 3 indikator yaitu
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan creat (menciptakan)
dan wawancara berdasarkan langkah polya disajikan sebagai berikut:
1. Kelompok Subjek Berkemampuan Tinggi
Subjek penelitian dari kelompok berkemampuan tinggi terdiri dari 2
siswa yaitu S-09 dan S-11. Berdasarkan hasil penyelesaian soal berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dan wawancara pada
subjek kelompok berkemampuan tinggi diperoleh hasi sebagai berikut:
a. Subjek S-09
Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan wawancara berdasarkan pemecahan
masalah langkah polya pada subjek S-09 sebagai berikut:
1) Indikator creat (menciptakan)
Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan mengambil
beberapa unsur pokok untuk menyelesaiakan masalah atau
memadukan beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan
yang tepat. Data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan
berdasarkan kegiatan pemecahan masalah langkah Polya pada subjek
S-09 sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah, subje S-09 dapat
memahami soal serta dapat mengetahui apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan dengan menulis dengan bahasanya sendiri seperti
yang tertulis pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-09 dapat
memahami masaah dengan baik dan benar. Fakta ini didukung dengan
jawaban subjek yang menuliskan apa yang diketahui di soal adalah
keliling kolam dan sisi-sisi kolam dan juga selisihnya yang ia
misalkan dengan x. Kemudian yang ditanyakan dari soal adalah luas
jaring untuk setengah kolam. Dalam petikan wawancara, subjek juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menyampakan hal berikut dengan tepat seperti pada gambar 4.2
sebagai berikut:
Gambar 4.2 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-09
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subjek S-09 mampu melaksanakan kegiatan memahami
masalah dari soal berpikir tingkkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator creat (menciptakan).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan ini, Subjek S-09 dapat merancang stategi
pengerjaan soal yaitu dengan menentukan masing-masing sisi dengan
permisalan x , mencari luas segitiga, setelah itu mencari luas setengah
kolam yang dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek
S-09
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-09 dapat merancang strategi
penyelesaiannya. Fakta ini dapat didukung dengan jawaban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
disampaikan subjek bahwa untuk menentukan penyelesaian soal
adalah dengan mencari sisi-sisi segitiganya. Kemudian mencari luas
segitiga yang nantinya akan digunakan untuk mengukur luas setengah
kolam. Selain itu, fakta bahwa subjek S-09 dapat menyelesaikan
dengan penar pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dapat diliat dari kutipan wawancara gambar 4.4
sebagai berikut:
Gambar 4.4 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-09
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dapat diketahui pada kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, dapat
dilihat bahwa subjek S-09 mampu melaksanakan kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari jawaban indiktor
Creat (menciptakan), subjek S-09 mencari sisi-sisi segitiga (kolam)
dengan memodelkannya atau dengan permisalan x terlebih dahulu.
Kemudian baru ditemukan sisi-sisinya dan nantinya akan digunakan
untuk menghitung luas segitiga dan luas setengah kolam. Penyelesaian
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.5 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar 4.5 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-09
dapat menyelesaiakn soal dengan strategi yang sesuai dan hasilnya
benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek
bahwa mencari nilai x dengam permisalan dan didapat nilai x adalah
3. Dari nilai x tersebut dapat diketahui sisi-sisinya yaitu 3, 4, dan 5.
Setelah itu subjek dapat mencari segitiga dengan cara 3 dikalikan 4
kemudian dibagi 2 dan luas segitiganya adalah 6 sehingga untuk
menentukan setengah luas jaring yaitu 6 dibagi 2 adalah 3. Selain itu
fakta lainya dapat dilihat dari potongan hasil wawancara pada gambar
4.6 sebagai berikut:
Gambar 4.6 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan fakta-fakta diatas dalam kegiatan melaksanakan
perhitungan, subjek S-09 mampu melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dari jawaban dalam indikator creat (menciptakan), subjek S-09
menghitung kembali dengan cara mengalikan 2 hasil luas setengah
kolam dana mengecek kembali apakah nantinya hasil tersebut sama
dengan luas segitiga (luas kolam). Pengerjaan dapat dilihat pada
gambar 4.7 sebagai berikut:
Gambar 4.7 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi pada jawaban, subjek S-09 dapat membuktikan bahwa hasil
pengerjaanya benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampakan subjek yaitu dengan mengalikan 2 luas setengah kolam, 3
dikali 2 adalah 6. 6 adalah luas total segitiga atau luas kolam. Fakta
lain dapat dilhat dari petikan wawancara subjek pada gambar 4.8
sebagai berikut:
Gambar 4.8 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-09
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dengan demikian pada kegiatan
memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi, dapat dilhat bahwa
subjek S-09 mampu melaksanakan kegiatan memeriksa kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kebenaran hasil dan solusi dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat
penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Berikut ini merupakan data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan pemecahan masalah berdasarkan langkah
Polya pada subjek S-09:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-09 dapat mengenali apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal seperti pada gambar 4.9 sebagai
berikut:
Gambar 4.9 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-09 dapat
memahami kondisi atau masalah pada soal denganbaik dan benar.
Fakta ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek bahwa
yang diketahui dari soal adalah setiap m2 dapat ditanami 10 pohon
cabai. Kemudian subjek S-09 juga dapat memahami apa yang
ditanyakan yaitu keputusan pak yadi tepat atau tidak. Fakta-fakta
lainya yang mendukung kelengkapan pemahaman masalah subjek S-
09 dapat dilihat pada potongan hasil wawancara gambar 4.10 sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 4.10 Petikan wawancara memahami masalah dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-09
mampu mlaksanakan keiatan memahami masalah dari soal berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
evaluate (mengevaluasi).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban dalam indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-09 menentukan luas kebun Pak Yadi seperti
pada gambar 4.11 sebagai berikut:
Gambar 4.11 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah pada jawaban, subjek S-09 dapat merancang
strategi untuk menyelesaikan masalah soal dengan baik dan tepat.
Pada percakapan wawancara subjek S-09 lebih dapat memperjelas
jawabanya. Fakta ini didukung dengan jawaban subjek bahwa untuk
menyelesaikan soal pertama harus mencari luas kebun terlebih dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kemudian menganalisis apakah keputusan Pak Yadi tepat. Fakta lain
dapat dilihat dari hasil wawancara gambar 4.12 sebagai berikut:
Gambar 4.12 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-09 mampu melaksanakan
kegiatan merencanakan dan merancang strategi pemecahan masalah
dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan ini melaksanakan perhitungan dari jawaban
subjek dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-09
melakukan perhitngan dengan tepat dan jelas. Perhitungan tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.13 sebagai berikut:
Gambar 4.13 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-09
dapat melaksanakan perhitungan soal dengan baik dan tepat. Fakta
tersebut didukung dengan penyelesaian subjek yaitu dengan
menghitung dan mencari sisi-sisi segitiga dengan perbandingan
phytagoras. Didapat sisi alas segitiga pertama yaitu 8√3 dan sisi alas
segitiga kedua yaitu 8. Kemudian mencari tinggi segitiga dan didapat
nilainya adalah 8. Setelah itu subjek mencari luas segitiga dengan cara
(8√3 + 8) kemudian dikalikan 8 dan dibagi 2. Setelah itu
menganalisis untuk membuktikan kebenaran keputusan pak Yadi.
Fakta lain dapat dilihat dari hasil wawancara subjek S-09 yang dapat
dilihat pada potongan wawancara pada gambar 4.14 sebagai berikut:
Gambar 4.14 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-09 mampu untuk melaksanakan perhitungan dari soal berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
evaluate (mengevaluasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-09 menganalsis
kembali kesesuaian pohon yang dimiliki Pak Yadi dengan luas
kebunnya. Hasil penyelesaian subjek S-09 dapat dilihat pada gambar
4.15 sebagai berikut:
Gambar 4.15 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-09 dapat membuktikan kebenarannya hanya saja
masih belum begitu jelas. Pembuktian kebenaran yang jelas ada pada
saat wawancara. Subjek S-09 dapat menjelaskan kebenaranya dengan
baik saat wawancara. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian
subjek yang dapat dilihat pada gambar diatas. Subjek menyampaikan
bahwa kebun Pak Yadi adalam 86,4 m2 bukan 90 m2 jadi keputusan
Pak Yadi kurang tepat. Fakta lain dapat dilihat pada cuplikan
wawancara pada gambar 4.16 sebagai berikut:
Gambar 4.16 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, dapat
dilihat bahwa subjek S-09 mampu melaksanakan kegiatan
membuktikan kebenaran dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator analyze (menganalisis)
Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses
memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-
bagian penyusun. Data hasil penyelesian subjek S-09 soal berpikit
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat
sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-09 dapat mengenali dan
memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal
seperti pada gambar 4.17 berikut:
Gambar 4.17 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), S-09 dapat memahami dengan baik
dan benar. Fakta ini dapat dilihat dari jawaban subjek yang menjawab
bahwa diketahui sisi AE adalah 10, alas trapesium adalah 64, dan
tinggi trapesium adalah 2 kali tinggi segitiga. Selain itu subjek juga
menjawab apa yang ditanyakan yaitu luas yang akan di cat. Fakta lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dapat dilihat dari cuplikan hasil wawancara pada gambar 4.18 sebagai
berikut:
Gambar 4.18 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-09
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-09
mampu melaksanakan kegiatan memahami masalah dari soal berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
analyze (menganalisis).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-
09 dapat menjawab permasalahan pada kegiatan Merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar
4.19 sebagai berikut:
Gambar 4.19 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-09 dapat mempertimbangkan rencana
penyelesaian yang akan digunakan yaitu mencari sisi yang perlu
diketahui, mencari alas dan tinggi segitiga, mencari tinggi trapesium
dan luasnya, kemudian mencari luas total segitiga, dan terakhir
mencari luas yang akan dicat. Jawaban subjek S-09 benar dan tepat.
Fakta tersebut dapat dilihat pada penyelesaian gambar diatas. Fakta
lainnya dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.20 sebagai
berikut:
Gambar 4.20 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-09
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-09 mampu untuk merancang
strategi penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan pada indikator
analyze (menganalisis), subjek S-09 dapat mencari luas yang akan di
cat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar 4.21 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.21 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan subjek S-09
dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan tepat. Subjek dapat
menentukan luas daerah dah harus di cat dengan cara mencari alas
trapesium yaitu 64 dan mencari alas segitiga dengan membagi 4
panjang alas yaitu 64 : 4 = 16. Setelah itu mencari tinggi segitiga
menggunakan rumus phytagoras dan didapat tinggi segitiga adalah 6.
Dengan ditemukanya tinggi segitiga, subjek dapat menemukan tinggi
trapesium yaitu 6 x 2 = 12. Setelah itu subjek mencari luas trapesium
dan segitiga total yaitu 672 dan 192. Didapat luas yang harus di cat
yaitu 672 – 192 = 480. Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar
diatas. Fakta lain dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.22
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.22 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-09
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-09 mampu untuk melaksanakan perhitungan penyelesaian dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
dari jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-09
menjumlahkan hasil akhir dengan luas segitiga total seperti pada
gambar 4.23 sebagai berikut:
Gambar 4.23 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-09
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-09 dapat membuktika kebenaran jawaban dengan cara
menjumlahkan hasil akhir dengan luas segitiga total sehingga nantinya
menghasilkan luas total trapesium. Subjek menuliskan 480 + 192 =
672. Penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta
lainya dapat dilihat pada cuplikan hasil wawancara gambar 4.24
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4.24 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-09
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi,
dapat dilihat bahwa subjek S-09 mampu untuk membuktikan
kebenaran penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
b. Subjek S-11
Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan wawancara berdasarkan pemecahan
masalah langkah polya pada subjek S-11 sebagai berikut:
1) Indikator creat (menciptakan)
Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan mengambil
beberapa unsur pokok untuk menyelesaiakan masalah atau
memadukan beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan
yang tepat. Data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan
berdasarkan kegiatan pemecahan masalah langkah Polya pada subjek
S-11 sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah, subje S-11 dapat
memahami soal serta dapat mengetahui apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan akan tetapi terkait apa yang ditanyakan, subjek tidak
menuliskanya di lembar penyelesaian tetapi pada saat wawancara,
subje dapat memahaminya . Dengan menulis dengan bahasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sendiri , dapat dilihat dasil subjek S-11 seperti yang tertulis pada
gambar 4.25 sebagai berikut ini:
Gambar 4.25 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-11 dapat
memahami masalah dengan baik namun kurang jelas. Pada lembar
hasil pengerjaan, subjek S-11 hanya menuliskan apa yang diketahui
saja. Fakta ini didukung dengan jawaban subjek yang menuliskan apa
yang diketahui di soal adalah keliling kolam dan sisi-sisi kolam dan
juga selisihnya yang ia misalkan dengan x. Kemudian untuk hal yang
ditanyakan dari soal subjek menjawab hal tersebut pada saat
wawancara. Yang ditanyakan yaitu luas jaring untuk setengah kolam.
Fakta tersebut dapat dilihat dari cuplikan wawancara gambar 4.26
sebagai berikut:
Gambar 4.26 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subjek S-11 mampu untuk melaksanakan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
memahami masalah dari soal berpikir tingkkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan ini, Subjek S-11 dapat merencanakan serta
merancang stategi pengerjaan soal yaitu dengan baik, yaitu dengan
menentukan masing-masing sisi dengan permisalan x , mencari luas
kolam, setelah itu mencari luas jaring yang digunakan untuk menutupi
luas setengah kolam yang dapat dilihat pada gambar 4.27 sebagai
berikut:
Gambar 4.27 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-11 dapat merancang strategi
penyelesaiannya dengan baik. Fakta ini dapat didukung dengan
jawaban yang disampaikan subjek bahwa untuk menentukan
penyelesaian soal adalah dengan mencari setiap sisi segitiganya.
Kemudian mencari luas segitiga atau luas kolam yang nantinya akan
digunakan untuk mengukur luas setengah kolam. Selain itu, fakta
bahwa subjek S-11 dapat menyelesaikan dengan benar pada kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemevahan masalah dapat
diliat dari kutipan wawancara gambar 4.28 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.28 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-11
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dapat diketahui pada kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, dapat
dilihat bahwa subjek S-11 mampu untuk melaksanakan kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari jawaban indiktor
Creat (menciptakan), subjek S-11 cukup jelas dalam mengerjakannya.
Penyelesaian subjek S-11 tersebut dapat dilihat pada gambar 4.29
berikut:
Gambar 4.29 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-11
dapat menyelesaiakn soal dengan strategi yang sesuai dan hasilnya
benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek
yaitu dengan mencari nilai x dengam permisalan dan didapat nilai x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
adalah 3. Nilai x tersebut digunakan untuk mengetahui isi-sisinya
yaitu 3, 4, dan 5. Setelah itu subjek dapat mencari segitiga dengan
cara 3 dikalikan 4 kemudian dibagi 2 dan luas segitiganya adalah 6
sehingga untuk menentukan setengah luas jaring yaitu 6 dibagi 2
adalah 3. Selain itu fakta lainya dapat dilihat dari potongan hasil
wawancara gambar 4.30 sebagai berikut:
Gambar 4.30 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-11
Berdasarkan fakta-fakta diatas dalam kegiatan melaksanakan
perhitungan, subjek S-11 mampu melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dari jawaban dalam indikator creat (menciptakan), subjek S-11
menghitung dengan membagi luas total apakah hasilnya adalah luas
jaring setengah kolam. Dengan berpatokan 2 yaitu luas setengan dari
luas total. Pengerjaan dapat dilihat pada gambar 4.31 sebagai berikut:
Gambar 4.31 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi pada jawaban, subjek S-11 membuktikan bahwa hasil
pengerjaanya benar dengan cara membagi luas kolam menjadi 2
bagian. Fakta ini didukung dengan jawaban yang disampakan subjek
yaitu dengan membagi 6 : 2 = 3. 6 adalah luas total segitiga atau luas
kolam dan 3 merupakan luas jaringnya. Fakta lain dapat dilhat dari
petikan wawancara subjek pada gambar 4.32 sebagai berikut:
Gambar 4.32 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dengan demikian pada kegiatan
memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi, dapat dilhat bahwa
subjek S-11 mampu melaksanakan kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil dan solusi dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat
penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Berikut ini merupakan data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan pemecahan masalah berdasarkan langkah
Polya pada subjek S-11:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-11 dapat mengenali apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal, hanya saja untuk hal apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ditanyakan subjek menjawab saat wawancara tetapi tidak
menuliskannya di lembar hasil pengerjaan. Hasil pengerjaan subjek S-
11 dapat dilihat pada gambar 4.33 sebagai berikut:
Gambar 4.33 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-11 dapat
memahami kondisi atau masalah pada soal dengan cukup jelas. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek bahwa yang
diketahui dari soal adalah pohon cabai yang dimiliki Pak Yadi adalah
900 pohon dan setiap m2 dapat ditanami 10 pohon cabai. Kemudian
subjek S-11 juga dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu
keputusan pak yadi tepat atau tidak dengan menyediakan pohon
sebanyak 900 pohon cabai, hanya saja apa yang ditanyakan tidak
ditulis pada lembar hasil penyelesaian subjek. Fakta-fakta lainya yang
mendukung kelengkapan pemahaman masalah subjek S-11 dapat
dilihat pada potongan hasil wawancara gambar 4.34 sebagai berikut:
Gambar 4.34 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mampu melaksanakan kegiatan memahami masalah dari soal berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
evaluate (mengevaluasi).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban dalam indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-11 dapat menjawab cukup jelas. Hasil
penyelesian subjek dapat dilihat pada gambar 4.35 sebagai berikut:
Gambar 4.35 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah pada jawaban, subjek S-11 dapat merancang
strategi untuk menyelesaikan masalah soal dengan baik dan cukup
jelas. Subjek merancang strategi dengan mencari setiap sisi, mencari
luas segitiga, dan terakhir mencari berapa pohon yang harus ditanam.
Pada percakapan wawancara subjek S-11 juga dapat memperjelas
jawabanya terkait merencanakan strategi penyelesaian. Fakta ini dapat
dilihat dari hasil wawancara pada gambar 4.36 sebagai berikut:
Gambar 4.36 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-11 mampu untuk
merencanakan dan merancang strategi pemecahan masalah dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan ini melaksanakan perhitungan dari jawaban
subjek dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-11
melakukan perhitngan dengan cukup jelas. Perhitungan tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.37 sebagai berikut:
Gambar 4.37 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-11
dapat melaksanakan perhitungan soal dengan baik dan tepat. Fakta
tersebut didukung dengan penyelesaian subjek yaitu dengan
menghitung dan mencari sisi-sisi segitiga dengan perbandingan
phytagoras. Didapat sisi alas segitiga pertama yaitu 8√3 dan sisi alas
segitiga kedua yaitu 8. Kemudian mencari tinggi segitiga dan didapat
nilainya adalah 8. Setelah itu subjek membagi dua segitiga dan
mencari luasanya. Segitiga 1 didapati luasnya adalah 8 dikali 8
kemudian dibagi dua sehingga hasilnya adalah 32. Kemudian untuk
segitiga 2 didapati luasnya adalah 54,4 Setelah itu menganalisis untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
membuktikan kebenaran keputusan pak Yadi. Pohon yang dibutuhkan
pada segitiga 1 adalah 320 dan pada segitiga 2 adalah 544 . Total
pohon yang bisa ditanam adalah 864 .Fakta lain dapat dilihat dari hasil
wawancara subjek S-11 yang dapat dilihat pada potongan wawancara
gambar 4.38 sebagai berikut:
Gambar 4.38 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-11 mampu untuk melaksanakan perhitungan dari soal berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
evaluate (mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-11 menganalsis
kembali kesesuaian pohon yang dimiliki Pak Yadi dengan luas
kebunnya. Hasil penyelesaian subjek S-11 dapat dilihat pada gambar
4.39 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.39 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-11 dapat membuktikan kebenarannya. Pembuktian
kebenaran yang lainya ada pada saat wawancara. Subjek S-11 dapat
menjelaskan kebenaranya dengan baik saat wawancara. Fakta ini
didukung dari hasil penyelesaian subjek yang dapat dilihat pada
gambar diatas. Subjek menyampaikan bahwa kebun Pak Yadi adalah
864 yaitu dari 544 ditambah 320. Fakta lain dapat dilihat pada
cuplikan wawancara gambar 4.40 sebagai berikut:
Gambar 4.40 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, dapat
dilihat bahwa subjek S-11 mampu untuk membuktikan kebenaran dari
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator analyze (menganalisis)
Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses
memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-
bagian penyusun. Data hasil penyelesian subjek S-11 soal berpikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat
sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-11 dapat mengenali dan
memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal,
hanya saja apa yang ditanyakan tidak ditulis di lembar hasil
penyelesaian subjek. Lembar hasil penyelesaian dapat dilihat pada
gambar 4.41 sebagai berikut:
Gambar 4.41 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), S-11 dapat memahami dengan baik
dan benar. Fakta ini dapat dilihat dari jawaban subjek yang menjawab
bahwa diketahui alas trapesium adalah 64, sisi AE adalah 10, dan
tinggi trapesium adalah 2 kali tinggi segitiga. Selain itu subjek juga
menjawab apa yang ditanyakan yaitu luas yang akan di cat pada saat
wawancara. Fakta lain dapat dilihat dari cuplikan hasil wawancara
pada gambar 4.42 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.42 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-11
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-
11 dapat menjawab permasalahan pada kegiatan Merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar
4.43 sebagai berikut:
Gambar 4.43 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-11 dapat merencanakan strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
penyelesaian yang akan digunakan yaitu mencari sisi yang perlu
diketahui, mencari luas segitiga dan luas trapesium terakhir mencari
luas yang akan dicat. Jawaban subjek S-11 sudah benar namu kurang
begitu detail. Fakta tersebut dapat dilihat pada penyelesaian gambar
diatas. Fakta lainnya dapat dilihat pada cuplikan wawancara pada
gambar 4.44 untuk memperkuat jawaban subjek sebagai berikut:
Gambar 4.44 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-11 mampu untuk merancang
strategi penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan pada indikator
analyze (menganalisis), subjek S-11 dapat mencari luas yang akan di
cat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar 4.52 sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 4.45 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-11
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan subjek S-11
dapat menyelesaikan masalah dengan cukup baik. Subjek dapat
menentukan luas daerah yang harus di cat dengan cara mencari
mencari alas segitiga dengan membagi 4 panjang alas yaitu 64 : 4 =
16. Setelah itu mencari tinggi segitiga menggunakan rumus
phytagoras dan didapat tinggi segitiga adalah 6. Dengan ditemukanya
tinggi segitiga, subjek dapat menemukan tinggi trapesium yaitu 6 x 2
= 12. Setelah itu subjek mencari luas trapesium dan segitiga total yaitu
672 dan 192. Didapat luas yang harus di cat yaitu 672 – 192 = 480.
Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain dapat
dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.46 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.46 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-11 mampu untuk melaksanakan perhitungan penyelesaian dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
dari jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-11
menjumlahkan hasil akhir dengan luas segitiga total seperti pada
gambar 4.47 sebagai berikut:
Gambar 4.47 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-11 dapat membuktika kebenaran jawaban dengan cara
menjumlahkan hasil akhir dengan luas segitiga total sehingga nantinya
menghasilkan luas total trapesium. Subjek menuliskan 480 + 192 =
672. Penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta
lainya dapat dilihat pada cuplikan hasil wawancara gambar 4.48
sebagai berikut:
Gambar 4.48 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi, dapat
dilihat bahwa subjek S-11 mampu untuk membuktikan kebenaran
penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
b. Kelompok Subjek Berkemampuan Sedang
Subjek penelitian dari kelompok berkemampuan tinggi terdiri dari 2
siswa yaitu S-08 dan S-17. Berdasarkan hasil penyelesaian soal berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dan wawancara pada
subjek kelompok berkemampuan sedang diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Subjek S-08
Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan wawancara berdasarkan pemecahan
masalah langkah polya pada subjek S-08 sebagai berikut:
1) Indikator creat (menciptakan)
Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan mengambil
beberapa unsur pokok untuk menyelesaiakan masalah atau
memadukan beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
yang tepat. Data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan
berdasarkan kegiatan pemecahan masalah langkah Polya pada subjek
S-08 sebagai berikut:
a) Memahami Masalah
Pada kegiatan memahami masalah, subjek S-08 dapat
mengenali apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal.
Hasil penyelesaiannya ada pada gambar 4.49 sebagai berikut ini:
Gambar 4.49 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan memahami maslah pada jawaban, subjek
S-08 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal secara benar.
Fakta ini didukung dengan jawaban subjek bahwa disoal diketahui
keliling segitiga dan sisi serta selisih sisi-sisinya. Kemudian yang
ditanyakan disampaikan oleh subjek pada saat wawancara secara
lisan. Subjek menyebutkan bahwa yang ditanyakan adalah berapa luas
setengah jaring untuk menutupi kolam. Berikut fakta lain yang dapat
dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.50 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.50 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-08
Dari fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
kegiatan memahami masalah subjek S-08 mampu memahami masalah
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan),
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban pada, Subjek S-08 dapat merancang
strategi pemecahan masalah, yaitu dengan menentukan masing-
masing sisi-sisi segitiga, mencari jenis segitiga tersebut agar dapat
ditentukan luasnya, dan setelah itu mencari luas jaring yang digunakan
untuk menutupi luas setengah kolam yang dapat dilihat pada gambar
4.51 sebagai berikut:
Gambar 4.51 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-08 dapat merancang strategi
penyelesaiannya cukup baik. Fakta ini dapat didukung dengan
jawaban yang disampaikan subjek bahwa untuk menentukan
penyelesaian soal adalah dengan mencari setiap sisi segitiganya.
Kemudian mencari jenis segitiga tersebut, setelah itu menentukan luas
segitiga dan luas setengah jaring kolam. Selain itu, fakta bahwa subjek
S-08 dapat menyelesaikan dengan benar pada kegiatan merencanakan
atau merancang strategi pemevahan masalah dapat diliat dari kutipan
wawancara pada gambar 4.52 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4.52 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-08
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dapat diketahui pada kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, dapat
dilihat bahwa subjek S-08 mampu untuk merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dari soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat
(menciptakan).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari jawaban indiktor
Creat (menciptakan), subjek S-08 cukup jelas dalam mengerjakannya.
Penyelesaian subjek S-08 tersebut dapat dilihat pada gambar 4.53
sebagai berikut:
Gambar 4.53 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-08
dapat menyelesaiakn soal dengan strategi yang sesuai dan hasilnya
benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek
yaitu dengan mencari sisi-sisi segitiga dengan permisalan nilai x dan
didapat nilai x adalah 3. Nilai x tersebut digunakan untuk mengetahui
isi-sisinya yaitu 3, 4, dan 5. Kemudian subjek mencari tahu jenis
segitiga tersebut dengan phytagoras dan didapat segitiga tersebut
adalah segitiga siku-siku. Setelah itu subjek dapat mencari segitiga
dengan cara 3 dikalikan 4 kemudian dibagi 2 dan luas segitiganya
adalah 6 sehingga untuk menentukan setengah luas jaring yaitu 6
dibagi 2 adalah 3. Selain itu fakta lainya dapat dilihat dari potongan
hasil wawancara gambar 4.54 sebagai berikut:
Gambar 4.54 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-08
Berdasarkan fakta-fakta diatas dalam kegiatan melaksanakan
perhitungan, subjek S-08 mampu melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dari jawaban dalam indikator creat (menciptakan), subjek S-08
menjawab kurang tepat. Pengerjaan dapat dilihat pada gambar 4.55
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.55 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi pada jawaban, subjek S-08 menjawab kuran tepat yaitu dengan
hanya menulis cari masing-masing sisi lalu luas segitiga dibagi 2.
Selain itu saat wawancara, subjek S-08 juga terlihat bingung saat
menjelaskan proses memeriksa kembali kebenaran. Fakta lain dapat
dilhat dari petikan wawancara pada gambar 4.56 subjek sebagai
berikut:
Gambar 4.56 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-08
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dengan demikian pada kegiatan
memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi, dapat dilhat bahwa
subjek S-08 belum mampu memeriksa kembali kebenaran hasil dan
solusi dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator creat (menciptakan).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat
penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Berikut ini merupakan data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan pemecahan masalah berdasarkan langkah
Polya pada subjek S-08:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-08 dapat mengenali apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal, hanya saja untuk hal apa yang
ditanyakan subjek menjawab saat wawancara tetapi tidak
menuliskannya di lembar hasil pengerjaan. Hasil pengerjaan subjek S-
08 dapat dilihat pada gambar 4.57 sebagai berikut:
Gambar 4.57 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-08 dapat
memahami kondisi atau masalah pada soal dengan cukup baik. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek bahwa yang
diketahui dari soal adalah setiap m2 dapat ditanami 10 pohon cabai
dan pohon cabai yang dimiliki Pak Yadi adalah 900 pohon. Kemudian
subjek S-08 juga dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu
keputusan Pak Yadi apabila membeli 900 pohon cabai tepat atau
tidak, hanya saja apa yang ditanyakan tidak ditulis pada lembar hasil
penyelesaian subjek. Fakta-fakta lainya yang mendukung kelengkapan
pemahaman masalah subjek S-08 dapat dilihat pada potongan hasil
wawancara gambar 4.58 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.58 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-08
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban dalam indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-08 dapat menjawab cukup baik. Hasil
penyelesian subjek dapat dilihat pada gambar 4.59 berikut:
Gambar 4.59 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah pada jawaban, subjek S-08 dapat merancang
strategi untuk menyelesaikan masalah soal dengan cukup baik. Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
merancang strategi dengan mencari masing-masing sisi, mencari luas
segitiga, dan terakhir mencari berapa pohon yang harus ditanam , jika
cabe lebih berati kurang tepat dan apabila cabai pas dengan jumlah
yang dibeli pak Yadi berarti benar. Pada percakapan wawancara
subjek S-11 juga dapat memperjelas jawabanya terkait merencanakan
strategi penyelesaian. Fakta ini dapat dilihat dari hasil wawancara
pada gambar 4.60 sebagai berikut:
Gambar 4.60 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-08
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-08 mampu untuk
merencanakan dan merancang strategi pemecahan masalah dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan ini melaksanakan perhitungan dari jawaban
subjek dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-08
melakukan perhitngan kurang tepat. Perhitungan tersebut dapat dilihat
pada gambar 4.61 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 4.61 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-08
dapat melaksanakan perhitungan soal kurang tepat. Fakta tersebut
dapat dilihat dari penyelesaian subjek yaitu dengan menghitung dan
mencari sisi-sisi segitiga dengan perbandingan phytagoras. Didapat
sisi alas segitiga pertama yaitu 8√3 dan sisi alas segitiga kedua yaitu
8. Untuk langkah selanjutnya subjek masih bingung dalam
mengerjakannya sehingga subjek tidak melanjutkan. Fakta lain dapat
dilihat dari hasil wawancara subjek S-08 yang dapat dilihat pada
potongan wawancara gambar 4.62 sebagai berikut:
Gambar 4.62 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-08 belum mampu untuk melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-08 menjawab
dengan kurang tepat. Hasil penyelesaian subjek S-08 dapat dilihat
pada gambar 4.63 berikut:
Gambar 4.63 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-08 tidak dapat membuktikan kebenarannya dengan
tepat yaitu hanya menjawab jika pohon lebih maka keputusan pak yad
kurang tepat. Pembuktian kebenaran yang lainya ada pada saat
wawancara. Subjek S-08 bingung dalam menjelaskan kebenaranya
saat wawancara. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian subjek
yang dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain dapat dilihat pada
cuplikan wawancara gambar 4.64 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.64 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-08
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, dapat
dilihat bahwa subjek S-08 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator analyze (menganalisis)
Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses
memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-
bagian penyusun. Data hasil penyelesian subjek S-08 soal berpikit
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat
sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-08 dapat mengenali dan
memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal,
hanya saja apa yang ditanyakan tidak ditulis di lembar hasil
penyelesaian subjek. Lembar hasil penyelesaian dapat dilihat pada
gambar 4.65 berikut:
Gambar 4.65 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), S-08 dapat memahami dengan baik
dan benar. Fakta ini dapat dilihat dari jawaban subjek yang menjawab
bahwa diketahui alas trapesium adalah 64, tinggi trapesium adalah 2
kali tinggi segitiga, dan sisi AE adalah 10. Selain itu subjek juga
menjawab apa yang ditanyakan yaitu luas yang akan di cat pada saat
wawancara. Fakta lain dapat dilihat dari cuplikan hasil wawancara
pada gambar 4.66 sebagai berikut:
Gambar 4.66 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-08
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-08
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-
08 dapat menjawab permasalahan pada kegiatan Merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar
4.67 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.67 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-08 dapat merencanakan strategi
penyelesaian yang akan digunakan yaitu mencari alas segitiga,
mencari tinggi segitiga, kemudian mencari luas total segitiga, setelah
itu mencari panjang DC dan mencari luas daerah yang diarsir.
Jawaban subjek S-08 sudah benar namu kurang begitu detail. Fakta
tersebut dapat dilihat pada penyelesaian gambar diatas. Fakta lainnya
dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.68 untuk
memperkuat jawaban subjek sebagai berikut:
Gambar 4.68 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-08
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-08 mampu untuk merancang
strategi penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan pada indikator
analyze (menganalisis), subjek S-08 dapat mencari luas yang akan di
cat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar 4.69 sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.69 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan subjek S-11
dapat menyelesaikan masalah dengan cukup baik namun tulisannya
kurang jelas. Subjek dapat menentukan luas daerah yang harus di cat
dengan cara mencari mencari alas segitiga dengan membagi 4 panjang
alas yaitu 64 : 4 = 16. Setelah itu mencari tinggi segitiga
menggunakan rumus phytagoras dan didapat tinggi segitiga adalah 6.
Dengan ditemukanya tinggi segitiga, subjek mencari luas segitiga
yaitu 48 dan dikalikan 4 untuk luat total segitiga adalah 192. Setelah
itu mencari panjang DC adalah 4. Setelah itu mencari luas trapesium
dan didapat 672. Kemudian menentukan luas daerah yang diarsir yaitu
672- 192 adlah 480. Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar diatas.
Fakta lain dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.70 sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Gambar 4.70 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-08
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-08 mampu untuk melaksanakan perhitungan penyelesaian dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
dari jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-08
menjawab kurang tepat seperti pada gambar 4.71 sebagai berikut:
Gambar 4.71 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-08
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-08 belum dapat membuktika kebenaran jawaban
dengan tepat karena subjek hanya menuliskan luas trapesium
dikurangi luas 4 segitiga. Fakta lainya dapat dilihat pada cuplikan
hasil wawancara gambar 4.72 sebagai berikut:
Gambar 4.72 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-08
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi,
dapat dilihat bahwa subjek S-08 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
b. Subjek S-17
Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan wawancara berdasarkan pemecahan
masalah langkah polya pada subjek S-17 sebagai berikut:
1) Indikator creat (menciptakan)
Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan mengambil
beberapa unsur pokok untuk menyelesaiakan masalah atau
memadukan beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan
yang tepat. Data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan
berdasarkan kegiatan pemecahan masalah langkah Polya pada subjek
S-17 sebagai berikut:
a) Memahami Masalah
Pada kegiatan memahami masalah, subjek S-17 dapat
mengenali dan membedakan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal. Hasil penyelesaiannya ada pada gambar 4.73
sebagai berikut ini:
Gambar 4.73 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan memahami maslah pada jawaban, subjek
S-17 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal cukup baik.
Fakta ini didukung dengan jawaban subjek bahwa disoal diketahui
keliling segitiga adalah 12 dan sisi serta selisih sisi-sisinya. Kemudian
yang ditanyakan disampaikan oleh subjek pada saat wawancara secara
lisan. Subjek menyebutkan bahwa yang ditanyakan adalah berapa luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
setengah jaring untuk menutupi kolam. Berikut fakta lain yang dapat
dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.74 sebagai berikut:
Gambar 4.74 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-17
Dari fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
kegiatan memahami masalah subjek S-17 mampu memahami masalah
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan),
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban pada, Subjek S-17 dapat merancang
strategi pemecahan masalah. Pada lembar hasil penyelesaian subjek
memang kurang lengkap, namun pada saat wawancara subjek dapat
menjawab. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar 4.75
sebagai berikut:
Gambar 4.75 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-17 dapat merancang strategi
penyelesaiannya cukup baik. Fakta ini dapat didukung dengan
jawaban yang disampaikan subjek bahwa untuk menentukan
penyelesaian soal menentukan masing-masing sisi-sisi segitiga dengan
permisalan x, mencari luas segitiga, dan setelah itu mencari luas jaring
yang digunakan untuk menutupi luas setengah kolam. Selain itu, fakta
lebih lengkap bahwa subjek S-17 dapat menyelesaikan dengan benar
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah dapat diliat dari kutipan wawancara pada gambar 4.76
sebagai berikut:
Gambar 4.76 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-17
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dapat diketahui pada kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, dapat
dilihat bahwa subjek S-17 mampu untuk merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dari soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat
(menciptakan).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari jawaban indiktor
Creat (menciptakan), subjek S-17 dapat mengerjakan dengan cukup
baik dalam mengerjakannya. Penyelesaian subjek S-17 tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.77 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.77 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-17
dapat menyelesaiakn soal dengan sesuai dan hasilnya benar. Fakta ini
didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek yaitu dengan
mencari sisi-sisi segitiga dengan permisalan nilai x dan didapat nilai x
adalah 3. Nilai x tersebut digunakan untuk mengetahui isi-sisinya
yaitu 3, 4, dan 5. Kemudian subjek mengecek jenis segitiga tersebut
dengan rumus phytagoras. Didapat segitig tersebut segitiga siku-siku.
Setelah itu subjek dapat mencari segitiga dengan cara 3 dikalikan 4
kemudian dibagi 2 dan luas segitiganya adalah 6 sehingga untuk
menentukan setengah luas jaring yaitu 6 dibagi 2 adalah 3. Selain itu
fakta lainya dapat dilihat dari potongan hasil wawancara pada gambar
4.78 sebagai berikut:
Gambar 4.78 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Berdasarkan fakta-fakta diatas dalam kegiatan melaksanakan
perhitungan, subjek S-17 mampu melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dari jawaban dalam indikator creat (menciptakan), subjek S-17
menjawb dengan cukup baik. Pengerjaan dapat dilihat pada gambar
4.79 sebagai berikut:
Gambar 4.79 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi pada jawaban, subjek S-17 menjawab dengan mengalikan 3
dikali 2 sama dengan 6. Terbukti luas jaring tersebut 3 karena apabila
dikalikan 2 hasilnya adalah luas segitiga. Fakta lain dapat dilihat dari
petikan wawancara subjek pada gambar 4.80 sebagai berikut:
Gambar 4.80 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-17
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dengan demikian pada kegiatan
memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi, dapat dilhat bahwa
subjek S-17 mampu memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
dalam indikator creat (menciptakan).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat
penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Berikut ini merupakan data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan pemecahan masalah berdasarkan langkah
Polya pada subjek S-17:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-17 dapat mengenali apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal, hanya saja untuk hal apa yang
ditanyakan, subjek menjawab saat wawancara. Hasil pengerjaan
subjek S-17 dapat dilihat pada gambar 4.88 sebagai berikut:
Gambar 4.81 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-17 dapat
memahami kondisi atau masalah pada soal dengan cukup baik. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek bahwa yang
diketahui dari soal adalah setiap m2 dapat ditanami 10 pohon cabai
dan pohon cabai yang dimiliki Pak Yadi adalah 900 pohon oleh
karena itu lahan yang dibutuhkan 90m2. Kemudian subjek S-17 juga
dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu keputusan Pak Yadi
apabila membeli 900 pohon cabai tepat atau tidak, hanya saja apa
yang ditanyakan tidak ditulis pada lembar hasil penyelesaian, subjek
menjelaskan saat wawancara. Fakta-fakta lainya yang mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kelengkapan pemahaman masalah subjek S-17 dapat dilihat pada
potongan hasil wawancara gambar 4.82 sebagai berikut:
Gambar 4.82 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-17
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban dalam indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-17 dapat menjawab cukup baik. Hasil
penyelesian subjek dapat dilihat pada gambar 4.83 sebagai berikut:
Gambar 4.83 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah pada jawaban, subjek S-17 dapat merancang
strategi untuk menyelesaikan masalah soal dengan cukup baik, hanya
saja pada lembar hasil pengerjaan tidak terlalu lengkap. Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
menjelaskan lebih detail saat wawancara. Subjek merancang strategi
pada pengerjaan dengan mencari masing-masing sisi dan mencari luas
segitiga. Pada percakapan wawancara subjek S-17 juga dapat
memperjelas jawabanya terkait merencanakan strategi penyelesaian.
Fakta ini dapat dilihat dari hasil wawancara pada gambar 4.84 sebagai
berikut:
Gambar 4.84 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-17
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-17 mampu untuk
merencanakan dan merancang strategi pemecahan masalah dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan ini melaksanakan perhitungan dari jawaban
subjek dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-17
melakukan perhitungan kurang tepat. Perhitungan tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.85 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Gambar 4.85 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-17
melaksanakan perhitungan soal kurang tepat. Fakta tersebut dapat
dilihat dari penyelesaian subjek yaitu dengan menghitung dan mencari
sisi-sisi segitiga dengan perbandingan phytagoras. Didapat sisi alas
segitiga pertama yaitu 8√3 dan sisi alas segitiga kedua yaitu 8.
Kemudian subjek mencari kedua luas segitiga. Segitiga pertama
memiliki luas 33,7 dan segitiga kedua memiliki luas 32. Dari hasil
penjumlahan kedua luas didapat luas adalah 65,7 sehingga pohon yang
dibutuhkan 657 pohon cabai. Jawaban tersebut kurang tepat. Fakta
lain dapat dilihat dari hasil wawancara subjek S-17 yang dapat dilihat
pada potongan wawancara gambar 4.86 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Gambar 4.86 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-17 belum mampu untuk melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-17 menjawab
dengan belum tepat. Hasil penyelesaian subjek S-17 dapat dilihat pada
gambar 4.87 sebagai berikut:
Gambar 4.87 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-17 tidak dapat membuktikan kebenarannya dengan
tepat karena memang dari pengerjaannya, subjek menjawab kurang
tepat pada proses perhitungan. Pembuktian kebenaran yang lainya ada
pada saat wawancara. Subjek S-17 bingung dalam menjelaskan
kebenaranya saat wawancara. Fakta ini didukung dari hasil
penyelesaian subjek yang dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain
dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.88 sebagai berikut:
Gambar 4.88 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pa-da subjek S-17
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, dapat
dilihat bahwa subjek S-17 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator analyze (menganalisis)
Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses
memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-
bagian penyusun. Data hasil penyelesian subjek S-17 soal berpikit
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat
sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-17 dapat mengenali dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal,
hanya saja apa yang ditanyakan tidak ditulis di lembar hasil
penyelesaian subjek. Lembar hasil penyelesaian dapat dilihat pada
gambar 4.89 sebagai berikut:
Gambar 4.89 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), S-17 dapat memahami dengan baik
dan benar. Fakta ini dapat dilihat dari jawaban subjek yang menjawab
bahwa diketahui sisi AE adalah 10, alas trapesium adalah 64, dan
tinggi trapesium adalah 2 kali tinggi segitiga. Selain itu subjek juga
menjawab apa yang ditanyakan yaitu luas yang akan di cat pada saat
wawancara. Fakta lain dapat dilihat dari cuplikan hasil wawancara
paga gambar 4.90 sebagai berikut:
Gambar 4.90 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-17
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-17
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-
17 dapat menjawab permasalahan pada kegiatan Merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar
4.91 sebagai berikut:
Gambar 4.91 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-17 dapat merencanakan strategi
penyelesaian yang akan digunakan yaitu mencari alas dan tinggi
segitiga, kemudian mencari luas total segitiga. Pada hasil pengerjaan,
subjek menjawab kurang lengkap. Fakta tersebut dapat dilihat pada
penyelesaian gambar diatas. Dalam wawancara subjek menjelaskan
tentang strategi penyelesaiannya dengan cukup baik, Fakta ini dapat
dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.92 untuk memperkuat
jawaban subjek sebagai berikut:
Gambar 4.92 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-17 mampu untuk merancang
strategi penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan pada indikator
analyze (menganalisis), subjek S-17 dapat mencari luas yang akan di
cat hanya saja kurang tepat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat
pada gambar 4.93 sebagai berikut:
Gambar 4.93 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan subjek S-17
menyelesaikan masalah kurang tepat. Subjek dapat menentukan luas
daerah yang harus di cat dengan cara mencari mencari alas segitiga
dengan membagi 4 panjang alas yaitu 64 : 4 = 16. Setelah itu mencari
tinggi segitiga menggunakan rumus phytagoras dan didapat tinggi
segitiga adalah 6. Kemudian subjek mencari luas segitiga yaitu 48
dan dikalikan 4 untuk luat total segitiga adalah 152. Pada bagian luas
total segitiga, subjek melakukan perhitungan kurang tepat. Setelah itu
mencari panjang DC adalah 4. Setelah itu mencari luas trapesium dan
didapat 672. Kemudian menentukan luas daerah yang diarsir yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
672- 152 adalah 520. Karena pada perhitungan luas segitiga, subjek
menjawab kurang tepat, maka hasil ahirnyapun kurang tepat. Fakta
tersebut dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain dapat dilihat pada
cuplikan wawancara gambar 4.94 sebagai berikut:
Gambar 4.94 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-17
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-17 belum mampu untuk melaksanakan perhitungan penyelesaian
dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
dalam indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
dari jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-17
menjawab kurang tepat seperti pada gambar 4.95 sebagai berikut:
Gambar 4.95 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-17
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-17 belum dapat membuktikan kebenaran jawaban
dengan tepat karena subjek menuliskan luas trapesium dicat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
ditambahkan luas total segitiga yaitu 520 ditambah 152 sama dengan
672. Namun karena jawaban subjek pada perhitungan kurang tepat,
jadi jawaban pembuktian juga kurang tepat. Fakta lainya dapat dilihat
pada cuplikan hasil wawancara gambar 4.96 sebagai berikut:
Gambar 4.96 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-17
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi,
dapat dilihat bahwa subjek S-17 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
c. Kelompok Subjek Berkemampuan Rendah
Subjek penelitian dari kelompok berkemampuan rendah terdiri dari 2
siswa yaitu S-10 dan S-20. Berdasarkan hasil penyelesaian soal berpikir
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dan wawancara pada
subjek kelompok berkemampuan sedang diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Subjek S-10
Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan wawancara berdasarkan pemecahan
masalah langkah polya pada subjek S-10 sebagai berikut:
1) Indikator creat (menciptakan)
Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan mengambil
beberapa unsur pokok untuk menyelesaiakan masalah atau
memadukan beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan
yang tepat. Data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
berdasarkan kegiatan pemecahan masalah langkah Polya pada subjek
S-10 sebagai berikut:
a) Memahami Masalah
Pada kegiatan memahami masalah, subjek S-10 sudah dapat
mengenali apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal.
Hasil penyelesaiannya ada pada gambar 4.97 sebagai berikut ini:
Gambar 4.97 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban,
subjek S-10 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal secara
benar. Fakta ini didukung dengan jawaban subjek yang menjawab
bahwa diketahui keliling segitiga 12 m, alas 3 m dan tinggi 4 m.
Untuk jawaban mengenai apa yang diketahui, terdapat juga pada
transkripsi wawancara. Kemudian yang ditanyakan disampaikan oleh
subjek pada saat wawancara secara lisan. Subjek menyebutkan bahwa
yang ditanyakan adalah berapa luas setengah jaring untuk menutupi
kolam. Berikut fakta lain yang dapat dilihat pada cuplikan wawancara
gambar 4.98 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Gambar 4.98 Petikan wawancara memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-10
Dari fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
kegiatan memahami masalah subjek S-10 mampu memahami masalah
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan),
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban pada, Subjek S-10 belum dapat
merancang strategi pemecahan masalah, subjek hanya menulis keliling
lingkaran dan alas yang akan dibagi dua. Penyelesaian subjek dapat
dilihat pada gambar 4.99 sebagai berikut:
Gambar 4.99 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-10 belum dapat merancang strategi
penyelesaiannya dengan tepat. Fakta ini didukung dari jawaban yang
disampaikan subjek bahwa untuk menentukan penyelesaian soal
subjek hanya menuliskan keliling dan alas yang dibagi dua. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
fakta bahwa subjek S-10 belum dapat menyelesaikan dengan benar
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemevahan
masalah dapat diliat dari kutipan wawancara gambar 4.100 sebagai
berikut:
Gambar 4.100 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah indikator create (menciptakan) pada
subjek S-10
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dapat diketahui pada kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, dapat
dilihat bahwa subjek S-10 belum mampu untuk merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dari soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat
(menciptakan).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari jawaban indiktor
Creat (menciptakan), subjek S-10 masih kurang jelas dalam
mengerjakannya. Penyelesaian subjek S-10 tersebut dapat dilihat pada
gambar 4.101 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Gambar 4.101 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-10
dapat menjawab soal dengan hasil benar. Fakta ini didukung dengan
jawaban yang disampaikan subjek yang hanya jawan langsung dengan
mencari segitiga dengan cara 3 dikalikan 4 kemudian dibagi 2 dan
luas segitiganya adalah 6 sehingga untuk menentukan setengah luas
jaring yaitu 6 dibagi 2 adalah 3. Untuk langkah-langkah di awal tidak
jelas. Selain itu fakta lainya dapat dilihat dari potongan hasil
wawancara pada gambar 4.102 sebagai berikut:
Gambar 4.102 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-10
Berdasarkan fakta-fakta diatas dalam kegiatan melaksanakan
perhitungan, subjek S-10 belum mampu melaksanakan perhitungan
dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
dalam indikator creat (menciptakan).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dari jawaban dalam indikator creat (menciptakan), subjek S-10
menjawab kurang tepat. Pengerjaan dapat dilihat pada gambar 4.103
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Gambar 4.103 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi pada jawaban, subjek S-10 menjawab kurang tepat yaitu dengan
hanya menghitung luas seluruh kolam dibagi dua. Dalam hal ini,
subjek belum membuktikan kebenarannya. Selain itu saat wawancara,
subjek S-10 juga terlihat bingung saat menjelaskan proses memeriksa
kembali kebenaran. Fakta lain dapat dilhat dari petikan wawancara
subjek pada gambar 4.104 sebagai berikut:
Gambar 4.104 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-10
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dengan demikian pada kegiatan
memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi, dapat dilhat bahwa
subjek S-10 belum mampu memeriksa kembali kebenaran hasil dan
solusi dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator creat (menciptakan).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat
penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Berikut ini merupakan data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan pemecahan masalah berdasarkan langkah
Polya pada subjek S-10:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-10 dapat mengenali apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal, hanya saja untuk hal apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
ditanyakan subjek menjawab saat wawancara tetapi tidak
menuliskannya di lembar hasil pengerjaan. Hasil pengerjaan subjek S-
10 dapat dilihat pada gambar 4.105 sebagai berikut:
Gambar 4.105 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-10 dapat
memahami kondisi atau masalah pada soal dengan cukup. Fakta ini
didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek bahwa yang
diketahui dari soal adalah setiap m2 dapat ditanami 10 pohon cabai.
Jawaban mengenai apa yang diketahui, lebih lengkap pada saat
wawancara. Kemudian subjek S-10 juga dapat memahami apa yang
ditanyakan yaitu keputusan Pak Yadi apabila membeli 900 pohon
cabai tepat atau tidak, hanya saja apa yang ditanyakan tidak ditulis
pada lembar hasil penyelesaian subjek. Fakta-fakta lainya yang
mendukung kelengkapan pemahaman masalah subjek S-10 dapat
dilihat pada potongan hasil wawancara gambar 4.106 sebagai berikut:
Gambar 4.106 Petikan wawancara memahami masalah dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban dalam indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-10 belum dapat menjawab dengan tepat.
Hasil penyelesian subjek dapat dilihat pada gambar 4.107 sebagai
berikut:
Gambar 4.107 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah pada jawaban, subjek S-10 belum dapat
merancang strategi untuk menyelesaikan masalah soal dengan baik.
Subjek masih bingung dalam merancang strategi dengan hanya
menuliskan bahwa soal tersebut dapat diselesaikan dengan
triplephytagoras. Pada percakapan wawancara subjek S-10 juga
bingung dalam menjelaskan strategi pemecahan masalah. Fakta ini
dapat dilihat dari hasil wawancara pada gambar 4.108 sebagai berikut:
Gambar 4.108 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-10
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-10 belum mampu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
merencanakan dan merancang strategi pemecahan masalah dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan ini melaksanakan perhitungan dari jawaban
subjek dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-10
melakukan perhitungan kurang tepat dan kurang jelas. Perhitungan
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.109 sebagai berikut:
Gambar 4.109 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-10
tidak dapat melaksanakan perhitungan soal. Fakta tersebut dapat
dilihat dari penyelesaian subjek yaitu dengan hanya menghitung
perbandingan phytagoras untuk satu sisi segitiga saja. Untuk langkah
selanjutnya subjek masih bingung dalam mengerjakannya sehingga
subjek tidak melanjutkan. Fakta lain dapat dilihat dari hasil
wawancara subjek S-10 yang dapat dilihat pada potongan wawancara
gambar 4.110 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Gambar 4.110 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-10 belum mampu untuk melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-10 menjawab
dengan kurang tepat. Hasil penyelesaian subjek S-10 dapat dilihat
pada gambar 4.111 sebagai berikut:
Gambar 4.111 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-10 tidak dapat membuktikan kebenarannya dengan
tepat yaitu hanya menjawab pembuktian kebenaranya dihitung dengan
menggunakan rumus. Pembuktian kebenaran yang lainya ada pada
saat wawancara. Subjek S-10 bingung dalam menjelaskan
kebenaranya saat wawancara. Fakta ini didukung dari hasil
penyelesaian subjek yang dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain
dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.112 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Gambar 4.112 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-10
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, dapat
dilihat bahwa subjek S-10 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator analyze (menganalisis)
Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses
memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-
bagian penyusun. Data hasil penyelesian subjek S-10 soal berpikit
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat
sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-10 dapat mengenali dan
memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal,
hanya saja apa yang ditanyakan tidak ditulis di lembar hasil
penyelesaian subjek. Lembar hasil penyelesaian dapat dilihat pada
gambar 4.113 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Gambar 4.113 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), S-10 dapat memahami dengan baik
dan benar. Fakta ini dapat dilihat dari jawaban subjek yang menjawab
bahwa diketahui sisi AE adalah 10 cm, alas (AB) adalah 64 cm, dan
alas segitiga 16 cm. Selain itu subjek juga menjawab apa yang
ditanyakan yaitu luas yang akan di cat pada saat wawancara. Fakta
lain dapat dilihat dari cuplikan hasil wawancara pada gambar 4.114
sebagai berikut:
Gambar 4.114 Petikan wawancara memahami masalah dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-10
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-10
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-
10 dapat menjawab permasalahan pada kegiatan Merencanakan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar
4.115 sebagai berikut:
Gambar 4.115 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-10 dapat merencanakan strategi
penyelesaian yang akan digunakan yaitu mencari alas segitiga,
mencari tinggi segitiga, kemudian mencari luas seluruh segitiga,
setelah itu mencari luas trapesium. Untuk hasil akhirnya, luas
trapesium dikurangi luas total segitiga. Fakta tersebut dapat dilihat
pada penyelesaian gambar diatas. Fakta lainnya dapat dilihat pada
cuplikan wawancara gambar 4.116 untuk memperkuat jawaban subjek
sebagai berikut:
Gambar 4.116 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-10
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-10 mampu untuk merancang
strategi penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan pada indikator
analyze (menganalisis), subjek S-10 dapat mencari luas yang akan di
cat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar 4.117
sebagai berikut:
Gambar 4.117 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan subjek S-10
dapat menyelesaikan masalah kurang tepat. Subjek menjawab dengan
mencari luas segitiga dahulu dengan sisi-sisi yang sudah dicari dan
didapat luasnya 48. Kemudian luas total segitiga yaitu 48 dikalikan 4
sehingga haslilnya adalah 172. Kemudian mencari luas trapesium dan
didapat 1120. Setelah itu subjek berhenti mengerjakan karena
bingung. Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain
dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.118 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Gambar 4.118 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-10
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-10 belum mampu untuk melaksanakan perhitungan penyelesaian
dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
dalam indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
dari jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-10
menjawab kurang tepat seperti pada gambar 4.119 sebagai berikut:
Gambar 4.119 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-10
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-10 belum dapat membuktika kebenaran jawaban
dengan tepat karena subjek hanya menuliskan luas trapesium
dikurangi luas segitiga yaitu 1120 dikurangi 172 yang hasilnya adalah
940. Fakta lainya dapat dilihat pada cuplikan hasil wawancara gambar
4.120 sebagai berikut:
Gambar 4.120 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi,
dapat dilihat bahwa subjek S-10 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
b. Subjek S-20
Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan wawancara berdasarkan pemecahan
masalah langkah polya pada subjek S-20 sebagai berikut:
1) Indikator creat (menciptakan)
Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan mengambil
beberapa unsur pokok untuk menyelesaiakan masalah atau
memadukan beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan
yang tepat. Data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat (menciptakan
berdasarkan kegiatan pemecahan masalah langkah Polya pada subjek
S-20 sebagai berikut:
a) Memahami Masalah
Pada kegiatan memahami masalah, subjek S-20 dapat
mengenali dan membedakan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal. Hasil penyelesaiannya ada pada gambar 4.121
berikut ini:
Gambar 4.121 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan memahami maslah pada jawaban, subjek
S-20 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal cukup baik.
Pada lembar hasil penyelesaian subjek, tidak begitu jelas
pemaparannya, hanya saja saat wawancara subjek lebih bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
menjawab dengan baik. Subjek menyebutkan bahwa yang ditanyakan
adalah berapa luas setengah jaring untuk menutupi kolam. Berikut
fakta lain yang dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.122
sebagai berikut:
Gambar 4.122 Petikan wawancara memahami masalah dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-20
Dari fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
kegiatan memahami masalah subjek S-20 mampu memahami masalah
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan),
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban pada, Subjek S-20 belum dapat
merancang strategi pemecahan masalah dengan tepat. Hasil
penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar 4.123 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Gambar 4.123 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-20 belum dapat merancang strategi
penyelesaiannya dengan tepat. Fakta ini dapat dilihat pada jawaban
yang disampaikan subjek bahwa untuk menentukan penyelesaian soal
subjek hanya menjawab mencari luas segitiga dibagi dua. Selain itu,
fakta lain bahwa subjek S-20 belum dapat menyelesaikan dengan
benar pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dapat diliat dari kutipan wawancara pada gambar
4.124 sebagai berikut:
Gambar 4.124 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-20
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dapat diketahui pada kegiatan
merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, dapat
dilihat bahwa subjek S-20 belum mampu untuk merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah dari soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator creat
(menciptakan).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari jawaban indiktor
Creat (menciptakan), subjek S-20 dapat mengerjakan dengan cukup
baik dalam mengerjakannya. Penyelesaian subjek S-20 tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.125 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Gambar 4.125 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-20
dapat menyelesaiakn soal dengan sesuai dan hasilnya benar. Fakta ini
didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek yaitu dengan
mencari sisi-sisi segitiga dengan permisalan nilai x dan didapat nilai x
adalah 3. Nilai x tersebut digunakan untuk mengetahui sisi-sisinya.
Setelah itu subjek dapat mencari luas segitiga dengan cara 3 dikalikan
4 kemudian dibagi 2 dan luas segitiganya adalah 6 sehingga untuk
menentukan setengah luas jaring yaitu 6 dibagi 2 adalah 3. Selain itu
fakta lainya dapat dilihat dari potongan hasil wawancara 4.126 sebagai
berikut:
Gambar 4.126 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-20
Berdasarkan fakta-fakta diatas dalam kegiatan melaksanakan
perhitungan, subjek S-20 mampu melaksanakan perhitungan dari soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator creat (menciptakan).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dari jawaban dalam indikator creat (menciptakan), subjek S-20
menjawb kurang tepat. Pengerjaan dapat dilihat pada gambar 4.127
sebagai berikut:
Gambar 4.127 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi pada jawaban, subjek S-20 menjawab kurang tepat. Subjek
hanya menuliskan bahwa kita harus mencari panjang sisi segitia dan
mencari setengah luasnya. Fakta lain dapat dilihat dari petikan
wawancara pada gambar 4.128 subjek sebagai berikut:
Gambar 4.128 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-20
Berdasarkan fakta-fakta diatas, dengan demikian pada kegiatan
memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi, dapat dilhat bahwa
subjek S-20 belum mampu memeriksa kembali kebenaran hasil dan
solusi dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator creat (menciptakan).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat
penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Berikut ini merupakan data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan pemecahan masalah berdasarkan langkah
Polya pada subjek S-20:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-20 dapat mengenali apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal, hanya saja untuk hal apa yang
ditanyakan, subjek menjawab saat wawancara. Hasil pengerjaan
subjek S-20 dapat dilihat pada gambar 4.129 sebagai berikut:
Gambar 4.129 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-20 dapat
memahami kondisi atau masalah pada soal dengan cukup baik. Pada
hasil penyelesaian subjek, subjek belum menuliskan apa yang
diketahui dengan jelas. Namun saat proses wawancara, subjek dapat
menjawab dengan jelas yaitu untuk setiap m2 ditanami 10 pohon cabe
dan pak Yadi memiliki 900 pohon cabai. Kemudian subjek S-20 juga
dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu keputusan Pak Yadi
apabila membeli 900 pohon cabai tepat atau tidak, hanya saja apa
yang ditanyakan tidak ditulis pada lembar hasil penyelesaian, subjek
menjelaskan saat wawancara. Fakta-fakta lainya yang mendukung
kelengkapan pemahaman masalah subjek S-20 dapat dilihat pada
potongan hasil wawancara gambar 4.130 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Gambar 4.130 Petikan wawancara memahami masalah dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-20
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi).
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari jawaban dalam indikator evaluate
(mengevaluasi), subjek S-20 tidak dapat menjawab dengan baik. Hasil
penyelesian subjek dapat dilihat pada gambar 4.131 sebagai berikut:
Gambar 4.131 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah pada jawaban, subjek S-20 belum dapat
merancang strategi untuk menyelesaikan masalah soal dengan baik.
Subjek hanya menjelaskan bahwa penyelesaianya harus mengetahui
panjang dari masing-masing sisi segitiga. Pada percakapan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
subjek S-20, subjek juga belum dapat memperjelas jawabanya terkait
merencanakan strategi penyelesaian. Fakta ini dapat dilihat dari hasil
wawancara pada gambar 4.132 sebagai berikut:
Gambar 4.132 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan dan merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-20 belum mampu untuk
merencanakan dan merancang strategi pemecahan masalah dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan ini melaksanakan perhitungan dari jawaban
subjek dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-20
melakukan perhitungan kurang tepat. Perhitungan tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.133 sebagai berikut:
Gambar 4.133 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan, subjek S-20
melaksanakan perhitungan soal kurang tepat karena tidak selesai.
Fakta tersebut dapat dilihat dari penyelesaian subjek yaitu dengan
menghitung dan mencari sisi-sisi segitiga dengan perbandingan
phytagoras. Didapat sisi alas segitiga pertama yaitu 8√3 dan sisi alas
segitiga kedua yaitu 8. Fakta lain dapat dilihat dari hasil wawancara
subjek S-20 yang dapat dilihat pada potongan wawancara gambar
4.134 sebagai berikut:
Gambar 4.134 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-20 belum mampu untuk melaksanakan perhitungan dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-20 menjawab
dengan belum tepat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada
gambar 4.135 berikut:
Gambar 4.135 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-20 tidak dapat membuktikan kebenarannya dengan
tepat karena bingung. Subjek hanya menulis mencari masing-masing
sisi. Pembuktian kebenaran yang lainya ada pada saat wawancara.
Subjek S-20 bingung dalam menjelaskan kebenaranya saat
wawancara. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian subjek yang
dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain dapat dilihat pada
cuplikan wawancara gambar 4.136 sebagai berikut:
Gambar 4.136 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, dapat
dilihat bahwa subjek S-20 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator analyze (menganalisis)
Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses
memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-
bagian penyusun. Data hasil penyelesian subjek S-20 soal berpikit
tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator
analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat
sebagai berikut:
a) Memahami masalah
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-20 dapat mengenali dan
memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
hanya saja pada hasil penyelesaian subjek, belum tertulis lengkap dan
apa yang ditanyakan tidak ditulis di lembar hasil penyelesaian subjek.
Lembar hasil penyelesaian dapat dilihat pada gambar 4.137 berikut:
Gambar 4.137 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), S-20 dapat memahami dengan baik.
Fakta ini dapat dilihat dari jawaban subjek yang menjawab khususnya
saat wawancara yaitu bahwa diketahui sisi AE adalah 10, alas
trapesium adalah 64, dan tinggi trapesium adalah 2 kali tinggi segitiga.
Selain itu subjek juga menjawab apa yang ditanyakan yaitu luas yang
akan di cat pada saat wawancara. Fakta lain dapat dilihat dari cuplikan
hasil wawancara pada gambar 4.138 sebagai berikut:
Gambar 4.138 Petikan wawancara memahami masalah dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-20
mampu untuk memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-
20 belum dapat menjawab permasalahan pada kegiatan dengan tepat.
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah dapat
dilihat pada gambar 4.139 sebagai berikut:
Gambar 4.139 Potongan jawaban merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, subjek S-20 belum dapat merencanakan strategi
penyelesaian yang akan digunakan, subjek hanya menulis mencari
luas trapesium dan segitiga. Fakta tersebut dapat dilihat pada
penyelesaian gambar diatas. Dalam wawancara subjek juga sedikit
bingung dalam menjelaskan tentang strategi penyelesaiannya., Fakta
ini dapat dilihat pada cuplikan wawancara gambar 4.140 untuk
memperkuat jawaban subjek sebagai berikut:
Gambar 4.140 Petikan wawancara merencanakan atau merancang
strategi pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisis)
pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-20 belum mampu untuk
merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis).
c) Melaksanakan perhitungan
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan pada indikator
analyze (menganalisis), subjek S-20 dapat mencari luas yang akan di
cat dengan baik. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar
4.141 berikut:
Gambar 4.141 Potongan jawaban melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan subjek S-20
menyelesaikan masalah dengan baik. Subjek dapat menentukan luas
daerah yang harus di cat dengan cara mencari mencari luas trapesium
dan luas total segitiga, sehingga subjek dapat mencari luas daerah
yang akan dicat dengan mengurangi luas trapesium dengan luas total
segitiga yaitu 1120 dikurangi 640 sehingga hasinya adalah 480. Fakta
tersebut dapat dilihat pada gambar diatas. Fakta lain dapat dilihat pada
cuplikan wawancara gambar 4.142 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Gambar 4.142 Petikan wawancara melaksanakan perhitungan dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat bahwa subjek
S-20 mampu untuk melaksanakan perhitungan penyelesaian dari soal
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
dari jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), subjek S-20
menjawab kurang tepat seperti pada gambar 4.143 sebagai berikut:
Gambar 4.143 Potongan jawaban memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-20
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi, subjek S-20 belum dapat membuktikan kebenaran jawaban
dengan tepat karena subjek hanya menuliskan luas daerah yang akan
dicat adalah luas trapesium dikurangi liuas segitiga. Jadi jawaban
pembuktian kurang tepat. Fakta lainya dapat dilihat pada cuplikan
hasil wawancara bahwa saat wawancara, subjek terlihat bingung.
Berikut cuplikan wawancaranya pada gambar 4.144 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Gambar 4.144 Petikan wawancara memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-20
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan demikian
pada kegiatan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi,
dapat dilihat bahwa subjek S-20 belum mampu untuk membuktikan
kebenaran penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis).
D. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian terkait penyelesaian soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) mengacu pada kemampuan
pemecahan masalah siswa pada setiap kemampuan yang diteliti. Kemampuan
yang diteliti meliputi: kelompok berkemampuan tinggi, kelompok
berkemampuan sedang, dan kelompok berkemampuan rendah. Masing-
masing kelompok terdapat dua subjek yang menjadi subjek penelitian.
Penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)
yang mencangkup tiga indikator yaitu indikator analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi, dan creat (menciptakan) yang telah diselesaikan oleh
subjek penelitian, kemudian dianalisis mengen memperhatikan pemecahan
masalah menurut langkah Polya. Pada langkah Polya ini duharapkan subjek
mampu dalam kegiatan memahami masalah, merencanakan dan merancang
strategi pemecahan masalah, melaksanakan perhitungan, dan memeriksa
kembali kebenaran hasil atau solusi.
Kegiatan memahami masalah merupakan suatu kemampuan subjek
ketika memahami kondisi atau masalah pada soal yang diberikan secara
benar. Kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
yaitu kemampuan subjek ketika menunjukkan hubungan antara apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dengan mempertimbangkan berbagai
model yang tepat untuk menyelesaikannya. Kegiatan melaksanakan
perhitungan yaitu kemampuan subjek ketika memecahkan soal dengan segala
strategi yang diperlukan dengan rumus yang sesuai. Kegiatan memeriksa
kembali kebenaran hasil atau solusi yaitu kemampuan subjek ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
membuktikan kebenaran hasil perhitungan yang telah didapatkan. Kemudian
penyelesaian masalah pada masing-masing kelompok dapat digambarkan
melalui sebuah wawancara yang mendalam. Dengan begitu akan diperoleh
data-data yang mengungkap bagaimana pemecahan masalah subjek pada
masing-masing kelompok.
Analisis data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) dan wawancara dilakukan dengan menggunakan
tahap reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
pengambilan kesimpulan (conclusion drawing/verification). Selanjutnya
dilakukan triangulasi untuk melihat keabsahan data yang dikumpulkan dan
menyimpulkan bagaimana kemampuan siswa dalam pemecahan masalah
berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan
langkah Polya sesuai pada tujuan penelitian. Setelah dilakukan analisis data
hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dan wawancara, serta triangulasi masing-masing subjek, diperoleh
deskripsi penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) seperti tertulis di subbab sebelumnya. Deskripsi hasil analisis data
pada masing-masing kelompok dinyatakan sebagai berikut:
1. Kelompok Berkemampuan Tinggi Subjek kelompok berkemampuan
tinggi terdiri dari dua siswa, yaitu S-9 dan S-11. Berdasarkan hasil
penyelesaian soal dan wawancara dari soal berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) pada subjek kelompok berkemampuan
tinggi diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:
Pada kegiatan memahami masalah dari soal berpiir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi) dan creat (menciptakan), subjek S-09 mampu
memahami masalah dengan sangat baik, karena subjek dapat mengetahui
dengan tepat informasi yang ada dalam soal, seperti apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan serta dapat mengidentifikasi data yang
diberikan untuk menyelesaikan beras. Untuk subjek S-11, subjek juga
mampu untuk memahami masalah dengan sangat baik, karena subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
dapat memahami kalimat dengan cukup baik, selain itu subjek dapat
mengetahui dengan tepat informasi yang ada dalam soal dan yang
ditanyakan serta subjek dapat mengidentifikasi data yang diberikan untuk
menyelesaikan soal
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate
(mengevaluasi) dan creat (menciptakan), Subjek S-09 dapat menentukan
sketsa atau strategi penyelesian masalah dari masalah yang diberikan.
Strategi yang dirancang sudah sesuai dengan sketsa untuk diterapkan
dalam menyelesaikan masalah. Subjek S-11 juga sudah mampu
menentukan dan merancang strategi penyelesaian dari masalah yang
diberikan serta dapat memutuskan strategi yang sesuai dengan sketsa
yang telah dibuat untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah.
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan creat (menciptakan), subjek
S-09 dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi
penyelesaiannya dan proses perhitungan dengan tepat. Sedangkan subjek
S-11 juga dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi
penyelesaiannya dan proses perhitungan dengan tepat.
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi dari
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan creat
(menciptakan), subjek S-09 dapat membuktikan kebenaran hasil
perhitungan serta dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya
sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan. Subjek S-11 juga dapat
membuktikan kebenaran hasil perhitungan serta dapat meyakinkan diri
bahwa hasil penyelesaiannya sudah dilaksanakan sesuai dengan
perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam
penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking), siswa kelompok berkemampuan tinggi mampu melaksanakan
kegiatan memahami masalah, karena dapat mengungkapkan dengan jelas
serta dapat mengidentifikasi informasi yang penting dalam masalah.
Kemudian subjek mampu merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, karena subjek dapat menentukan sketsa dari
masalah yang diberikan serta memutuskan strategi yang sesuai dengan
sketsa yang telah dibuat untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah.
Selain itu subjek mampu melaksanakan perhitungan, karena subjek dapat
menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi penyelesaiannya dan
proses perhitungan dengan tepat. Selanjutnya subjek mampu memeriksa
kembali kebenaran hasil atau solusi, karena subjek dapat membuktikan
kebenaran hasil perhitungan serta dapat meyakinkan diri bahwa hasil
penyelesaiannya sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.
2. Kelompok Berkemampuan Sedang
Subjek kelompok berkemampuan sedang terdiri dari dua siswa, yaitu
S-08 dan S-17. Berdasarkan hasil penyelesaian soal dan wawancara dari
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) pada
subjek kelompok berkemampuan sedang diperoleh pemecahan masalah
sebagai berikut:
Pada kegiatan memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan creat (menciptakan), subjek
S-08 mampu memahami masalah dengan cukup baik, karena subjek
dapat memahami kalimat dengan cukup baik, selain itu subjek juga dapat
mengetahui dengan tepat informasi yang ada dalam soal dan yang
ditanyakan serta dapat mengidentifikasi data yang diberikan untuk
menyelesaikan soal. Subjek S-17 juga mampu untuk memahami masalah
dengan sangat baik, karena subjek dapat memahami kalimat dengan
cukup baik, selain itu subjek dapat mengetahui dengan tepat informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
yang ada dalam soal dan yang ditanyakan serta subjek dapat
mengidentifikasi data yang diberikan untuk menyelesaikan soal.
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking) dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate
(mengevaluasi) dan creat (menciptakan), Subjek S-08 dapat menentukan
sketsa dari masalah yang diberikan serta dapat memutuskan strategi yang
sesuai dengan sketsa untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah.
Subjek S-17 juga mampu menentukan sketsa dari masalah yang diberikan
serta dapat memutuskan strategi yang sesuai dengan sketsa yang telah
dibuat untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah.
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan creat (menciptakan), subjek
S-08 dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi
penyelesaiannya dan proses perhitungan dengan tepat hanya saja untuk
nomer 2, subjek S-08 masih belum tepat dalam melakukan perhitungan.
Sedangkan subjek S-17, sudah dapat menyelesaikan masalah sesuai
dengan strategi penyelesaiannya dan proses perhitungan dengan tepat.
Namun untuk nomer 2 dan 3, subjek S-17 masih belum tepat dalam
merancang strategi penyelesaian masalah.
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi dari
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan creat
(menciptakan), subjek S-08 belum mampu membuktikan kebenaran hasil
perhitungan serta dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya
sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan pada setiap nomer. Subjek
S-17 juga belum sepenuhnya dapat membuktikan kebenaran hasil
perhitungan serta dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya
sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan, hanya saja untuk nomer 1
subjek S-17 sudah dapat menentukan pembuktian kebenarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam
penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking), siswa kelompok berkemampuan sedang mampu
melaksanakan kegiatan memahami masalah, karena dapat
mengungkapkan dengan jelas serta dapat mengidentifikasi informasi
yang penting dalam masalah. Kemudian subjek mampu merencanakan
atau merancang strategi pemecahan masalah, karena subjek dapat
menentukan sketsa dari masalah yang diberikan serta memutuskan
strategi yang sesuai dengan sketsa yang telah dibuat untuk diterapkan
dalam menyelesaikan masalah. Pada kegiatan melaksanakan perhitungan
subjek belum mampu melaksanakan perhitungan, karena salah satu
subjek tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi
penyelesaiannya dan proses perhitungan dengan tepat. Selanjutnya
masing-masing subjek tidak mampu memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, karena subjek tidak dapat membuktikan kebenaran hasil
perhitungan serta tidak dapat meyakinkan diri bahwa hasil
penyelesaiannya sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.
3. Kelompok Berkemampuan Rendah
Subjek kelompok berkemampuan rendah terdiri dari dua siswa, yaitu
S-10 dan S-20. Berdasarkan hasil penyelesaian soal dan wawancara dari
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dan
wawancara pada subjek kelompok berkemampuan rendah diperoleh
pemecahan masalah sebagai berikut:
Pada kegiatan memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create (menciptakan),
subjek S-10 mampu untuk memahami masalah dengan sangat baik,
karena subjek dapat memahami kalimat dengan cukup baik, selain itu
subjek dapat mengetahui dengan tepat informasi yang ada dalam soal dan
yang ditanyakan serta dapat mengidentifikasi data yang diberikan untuk
menyelesaikan soal. Subjek S-20 juga mampu untuk memahami masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
dengan sangat baik, karena subjek dapat memahami kalimat dengan
cukup baik, selain itu subjek dapat mengetahui dengan tepat informasi
yang ada dalam soal dan yang ditanyakan serta subjek dapat
mengidentifikasi data yang diberikan untuk menyelesaikan soal.
Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinging) dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate
(mengevaluasi), dan create (menciptakan), Subjek S-10 tidak sepenuhnya
dapat menentukan sketsa dari masalah yang diberikan serta tidak dapat
memutuskan strategi yang sesuai dengan sketsa yang telah dibuat untuk
diterapkan dalam menyelesaikan masalah. Namun pada nomer 3, subjek
S-10 dapat menentukan sketrsa atau strategi penyelesaian masalah. Untuk
subjek S-20 masih belum dapat menentukan sketsa dari masalah yang
diberikan serta tidak dapat memutuskan strategi yang sesuai dengan
sketsa yang telah dibuat untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah
pada semua soal.
Pada kegiatan melaksanakan perhitungan dari soal berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create (menciptakan),
subjek S-10 tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan masalah sesuai
dengan strategi penyelesaiannya dan proses perhitungan dengan tepat.
Namun untuk soal nomer 1 dan 3, subjek S-10 dapat melakukan
perhitungan dengan tepat. Sedangkan subjek S-20 tidak dapat
menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi penyelesaiannya dan
proses perhitungan dengan tepat pada semua soal.
Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi dari
soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) dalam
indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create
(menciptakan), subjek S-10 belum dapat membuktikan kebenaran hasil
perhitungan serta dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya
sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan seluruh soal. Subjek S-20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
juga belum dapat membuktikan kebenaran hasil perhitungan serta tidak
dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya sudah dilaksanakan
sesuai dengan perhitungan pada seluruh soal.
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam
penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order
Thinking), siswa kelompok berkemampuan rendah mampu melaksanakan
kegiatan memahami masalah, karena dapat mengungkapkan dengan jelas
serta dapat mengidentifikasi informasi yang penting dalam masalah.
Akan tetapi masing-masing subjek belum mampu merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah, karena subjek tidak dapat
menentukan sketsa dari masalah yang diberikan serta memutuskan
strategi yang sesuai dengan sketsa yang telah dibuat untuk diterapkan
dalam menyelesaikan masalah. Selain itu masing-masing subjek juga
belum mampu melaksanakan perhitungan, karena subjek tidak dapat
menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi penyelesaiannya dan
proses perhitungan dengan tepat. Selanjutnya masing-masing subjek
belum mampu memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, karena
subjek tidak dapat membuktikan kebenaran hasil perhitungan serta tidak
dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya sudah dilaksanakan
sesuai dengan perhitungan.
Dengan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya yang
demikian, dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa siswa yang
berkemampuan tinggi berada pada tingkat mampu, sedangkan siswa yang
berkemampuan sedang dan rendah berada pada tingkat yang kurang mampu.
Ningrum (2015: 29) mengungkapkan bahwa kemampuan matematika adalah
proses dimana siswa menggunakan seluruh apa yang diketahui dan apa yang
sudah dilihatnya dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Demikian
menunjukkan bahwa kemampuan matematika yang dimiliki siswa cenderung
berpengaruh terhadap tingkat kemampuan berpikir dalam pemecahan masalah
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Sejalan dengan tingkat kemampuan pada pemecahan masalah, hal ini
didukung dengan pernyataan Haniffah (2014: 41) bahwa tipe berpikir siswa
dalam memecahkan soal higher order thinking (HOT) juga berbeda-beda.
Jadi, meskipun keenam subjek pada penelitian ini mendapat soal yang sama,
namun pada proses pemecahan masalah mereka berbeda, sehingga dari
keenam subjek pada penelitian ini terdapat perbedaan.
E. Keterbatasan Masalah
Pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian .Namun demikian masih dirasakan adanya
kelemahan dan keterbatasan yang dialami antara lain:
1. Peneliti hanya menggunakan data nilai PTS (Penilaian Tengah Semester)
saja dan tidak melakukan tes untuk keseluruhan siswa kelas VIII B
sehingga kurang terlihat jelas kemampuan masing-masing siswa dalam
hal pengelompokanya sesuai dengan kemampuan siswa tersebut.
2. Hasil Analisis hanya membahas tentang deskripsi pemecahan masalah
siswa terkait langkah polya
3. Pada penelitian ini tidak dilakukan kegiatan observasi kelas secara
langsung sehingga peneliti hanya dapat menjelaskan kondisi saat
pembelajaran lewat hasil wawancara dengan guru matematika saja.
4. Terkait pedoman wawancara, untuk pertanyaan dalam kegiatan
memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, lebih menjurus dalam
keyakinan siswa terkait kebenaran hasil jawaban bukan menjurus ke
pembuktian kebenaran hasil jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu data dan informasi yang
diperoleh, dari hasil deskripsi dan analisis yang telah dilakukan peneliti
terkait kemampuan siswa dalam hal pemecahan masalah berpikir tingkat
tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Siswa berkemampuan tinggi dinyatakan mampu melaksanakan kegiatan
pada seluruh kegiatan pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) dengan langkah Polya.
2. Siswa berkemampuan sedang dinyatakan mampu melaksanakan kegiatan
pada kegiatan memahami masalah dan merancang strategi pemecahan
masalah. Akan tetapi pada kegiatan melaksanakan perhitungan dan
kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, siswa
berkemampuan sedang masih kurang mampu dalam melaksanakan
kegiatan.
3. Siswa berkemampuan rendah dinyatakan mampu melaksanakan kegiatan
pada kegiatan memahami masalah. Akan tetapi kurang mampu dalam
kegiatan merencanakan strategi pemecahan masalah, kegiatan melakukan
perhitungan, serta pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil dan
solusi.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat
diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
a) Guru sebaiknya membiasakan siswa dalam menyelesaikan soal
menggunakan aturan-aturan pengerjaan soal, dimulai dari menuliskan
apa yang diketahui, ditanyakan, menentukan strategi penyelesaian
soal, melakukan perhitungan, dan menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
b) Guru diharapkan untuk lebih sering melatih siswa dengan memberikan
soal-soal latihan yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi
atau HOT (Higher Order Thinking) pada setiap pembelajaran agar
siswa terbiasa dalam menyelesaikan soal-soal berkemampuan tingkat
tinggi.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
a) Bagi penelitian selanjutnya yang kemungkinan sama judul penelitian/
pokok bhasan penelitian, diharapkan soal yang akan diujikan pada
penelitian sebaiknya diujikan pada kelas pembanding guna
mengetahui validitas dan reabilitas soal tersebut.
b) Sebaiknya pertanyaan wawancara dipersiapkan dengan lebih baik agar
informasi yang didapat lebih akurat, serta dalam hal pemiliihan lokasi
wawancara diusahakan memilih tempat yang tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Anderson, W. L & Krathwohl, R. D . (2014). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
Arends, R. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar . Buku Dua.
(Penerjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto).
PustakaPelajar.Yogyakarta.
Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset.
Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiharto, W. 2014. Teori dan Implementasi . Edisi Revisi. Yogyakarta :
Penerbit Andi
Haniffah, D. 2014. Identifikasi Tipe Berpikir Dengan Soal Higher Order Thinking
(HOT) Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika (MATHEdunesa) Vol. 3, No. 3: Univesitas Negeri
Surabaya. Tersedia di http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/-
mathedunesa/article/view/12715, diakses tanggal 6 Maret 2019.
Hendriana, H & Soemarno, U. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.
Cimahi: Refika ADITAMA
Kurniasih, I & Sani, B. 2014. Sukses Mengimplementasikan KURIKULUM 2013.
Yogyakarta: Kata Pena
Lewy,dkk. 2009. Pengembangan Soal Untuk Mengukur Kemampuan Berfikir
Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX
Akselerasi SMP Xaverius Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika
(online) Vol.3, No.1 : Pendidikan Matematika PPs Unsri. http://eprints,un-
sri.ac.id/820/1/2_Lewy_14-28.pdf, (diakses pada tanggal 16 Maret 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Ningrum, A. P. 2015. Pemahaman Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada
Materi Bilangan Bulat Berdasarkan Kemampuan Matematika. Jurnal
pendidikan matematika STKIP PGRI Sidoarjo (online) Vol.3, No.1, diakses
tanggal 6 Juni 2019.
Nugroho, H. 2009. Matematika SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas
Prastowo, A. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Purwanto, N. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Siti Nursaila. 2015. The Level of Mastering Forces in Equalibrium Topics by
Thinking Skills. International Journal of Multiculture and Multireligious
Understanding vol. 2 no. 5 http://ijmmu.com (diakses tanggal 15 Maret
2019)
Soemarmo, U & Heris H. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung:
PT Refika Aditama.
Suharni & Retnoningsih, A. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Semarang:
Widya Karya.
Suherman, E dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suryono & Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Wahyuni, T & Dewi, N. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas
VII SMP dan MTs. Jakarta : Depdiknas
Winarso, Widodo. 2014. Membangun Kemampuan Brfikir Matematika Tingkat
Tinggi Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif dan Induktif Dalam
Pembelajaran. Jurnal Eduma (online) Vol 3 No.2 : AIN Syekh Nurjati
Cirebon. Diakses tanggal 16 Maret 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 2 Surat Keterangan Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 3 Daftar Nama Siswa SMP Negeri 1 Purwareja Klampok Kelas
VIII B
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII B
SMP NEGERI 1 PURWAREJA KLAMPOK
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
NO NAMA L/P KODE SUBJEK
1 AGUNG PRAKOSO HARYONO L S-1
2 ALFIA MIFTACHUL JANNAH P S-2
3 ANGGRAENI PANCA LESTARI P S-3
4 AQILLA RHIU PATRA WIBOWO P S-4
5 ARIF DWI NURCAHYO L S-5
6 ARSITA WIWIT TIYASWENING P S-6
7 CAHYA SESIOWATI P S-7
8 DAVA YUDI PRAMONO L S-8
9 DESTY WIDYA NURSETYANINGRUM P S-9
10 FAKIH ALI NUKHA L S-10
11 FAUZIAH ALFIA ISNAINA P S-11
12 GALIH RESTU ARDI NUGROHO L S-12
13 HERI APRIONO L S-13
14 IHSAN RAFLI RAMADANI L S-14
15 ILHAM NURFAKHRI RAMADANI L S-15
16 IMEL ANDRIYANI P S-16
17 IRA KURNIAWATI P S-17
18 LEONY SATRIANI P S-18
19 MAULANA LATIF L S-19
20 MAULIN DIAH WARDANI P S-20
21 MOCHAMAD REZA AWALUDDIN L S-21
22 NURHALIZA RAMADHANTI P S-22
23 RISKI WIDIANTO L S-23
24 SAFA'UL FIORI NUR KHOLIS L S-24
25 SALSABILLA FITRIA NOVITARASYA P S-25
26 SHAFA AVRELINA YOCHI FERNANDA P S-26
27 SHAFIRA APRILIA SHALSA B.P P S-27
28 SYIFA AWALIA PALUPI P S-28
29 VINA DWI YULIANTI P S-29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 4 Daftar Nilai PTS Matematika Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 5 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
Nilai rata-rata (Mean) diperoleh:
�̅� =∑ 𝑥
𝑁
�̅� =2221
29
�̅� = 76,58
Keterangan :
�̅� = rata-rata skor siswa
∑ 𝑥 = jumlah dari skor siswa
𝑁 = jumlah siswa
Dari hasil nilai rata-rata (Mean) kemudian dicari simpangan baku (Standar
Deviasi), diperoleh :
𝑆𝐷 = √∑ 𝑥2
𝑁− (
∑ 𝑥
𝑁)
2
𝑆𝐷 = √174869
29− (
2221
29)
2
𝑆𝐷 = √6029,96 − 5865,45
𝑆𝐷 = √164,51
𝑆𝐷 = 12,8 𝑎𝑡𝑎𝑢 13
Keterangan:
𝑆𝐷 = standar deviasi
∑ 𝑥2
𝑁 = tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan dan dibagi N
(∑ 𝑥
𝑁)
2
= semua skor dijumlahkan kemudian dibagi N kemudian
dikuadratkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 7 Soal
LEMBAR SOAL
BERPIKIR TINGKAT TINGGI ATAU HOT (HIGHER ORDER
THINKING)
BERDASARKAN PEMECAHAN MASALAH
Petunjuk umum:
1. Sebelum mengerjakan diharapkan menulis nama, kelas, dan nomor absen
anda disebelah kanan atas pada kolom yang tersedia pada lembar jawaban.
2. Periksa dan bacalah dengan teliti soal-soal sebelum anda menjawab.
3. Dahulukan menjawab soal-soal yang menurut anda mudah
1. Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi kedua
lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1
meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring untuk
menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan yang
jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas jaringan yang dibutuhkan?
2. Pak Yadi memilik sebuah kebun berbentuk segitiga.
Setiap m2 hanya bisa ditanami 10 pohon cabai. Pak Yadi membeli pohon
cabe sebanyak 900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon
sebanyak 900 itu tepat? Tunjukan ! (√3 = 1,7)
3. Pak Tono memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan
mengecat sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE
memiliki panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi
trapesium 2 kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki
ukuran yang sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat !
30°
45°
A B
C D
E F G H
K
L
M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 8 Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN SOAL
BERPIKIR TINGKAT TINGGI ATAU HOT (HIGHER ORDER
THINKING) BERDASARKAN PEMECAHAN MASALAH
No Jawaban Skor
1 Memahami masalah:
Diketahui:
Keliling suatu kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter
Sisi kedua lebih panjang 1 meter dari sisi pertama
Sisi ketiga lebih panjang 1 meter dari sisi kedua
Ditanya : luas jaring yang dibutuhkan untuk menutupi setengah
luas kolam?
2
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Mencari masing panjang sisi segitiga dengan permisalan
Menentukan jenis segitiga (segitiga siku-siku)
𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑦𝑡ℎ𝑎𝑔𝑜𝑟𝑎𝑠
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔)
𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Luas jaring = 1
2× 𝐿∆
3
Melaksanakan pehitungan
Misalkan
Sisi pertama = x
Sisi kedua = 1 + x
Sisi ketiga = 1 + 1 + x = 2 + x
Keliling = x + 1 + x + 2 + x
12 = 3𝑥 + 3
9 = 3𝑥
𝑥 = 3
Sisi pertama = 3 (misal a)
Sisi kedua = 1 + 3 = 4 (misal b)
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Sisi ketiga = 2 +3 = 5 (misal c)
Dengan tripel pythagoras dapat diketahui bahwa segitiga
tersebut adalah segitiga siku-siku
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐 = √32 + 42
𝑐 = √9 + 16
𝑐 = √25
𝑐 = 5
C merupakan sisi miring dan a,b sisi segitiga lainya
Luas segitiga dapat dicari
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 3 × 4
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =1
2× 12
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 6
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 =1
2× 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =
1
2× 6 = 3 𝑚2
Jadi luas jaring yang dibutuhkan yaitu 3 m2
Memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
Luas segitiga = 2 x luas jaring
= 2 x 3
= 6 m2
Jadi benar luas jaring yang dibutuhkan sebanyak 3 m2
2
2 Memahami masalah
Diketahui:
Segitiga
2
30
°
45
°
A
B
C D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Tiap m2 membutuhkan pohon cabe sebanyak 10 pohon
Ditanya: Berapa banyak pohon cabe yang dibutuhkan untuk
ditanam?
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Mencari panjang AD dan BD dengan menggunakan teorema
pythagoras dan triple pythagoras
Mencari panjang DC
Mencari luas 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 𝐴𝐷 × 𝐵𝐷 ×1
2
Mencari luas 𝛥𝐵𝐷𝐶 = 𝐷𝐶 × 𝐵𝐷 ×1
2
Banyak pohon cabe yang dibutuhkan = Luas kedua segitiga ×
banyak pohon cabe tiap m2
3
Melaksanakan pehitungan
Mencari BD
1
2=
𝐵𝐷
16
2𝐵𝐷 = 16
𝐵𝐷 =16
2
𝐵𝐷 = 8
Mencari AD
𝐴𝐷 = √𝐴𝐵2 − 𝐵𝐷2
𝐴𝐷 = √(16)2 − (8)2
𝐴𝐷 = √256 − 64
𝐴𝐷 = √192
𝐴𝐷 = 8√3
Mencari DC = karena ΔDBC merupakan segitiga sama kaki
dengan kaki BD dan DC maka panjang BD = DC = 8 cm.
Mencari luas ΔABD
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 𝐴𝐷 × 𝐵𝐷 ×1
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 8√3 × 8 ×1
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 32√3
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 32 × 1,7
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 54,4
Mencari luas ΔDBC
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐵𝐷𝐶 = 𝐷𝐶 × 𝐵𝐷 ×1
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐵𝐷𝐶 = 8 × 8 ×1
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐵𝐷𝐶 = 32
Luas total = luas ΔABD + luas ΔDBC
= 54,4 + 32 = 86,4 m2
Jumlah pohon cabe yang dibutuhkan = 86,4 × 10 = 864 pohon
cabe
Memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑚2
=𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑒𝑛𝑡𝑒𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛
=864
86,4= 10 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑐𝑎𝑏𝑒
Jadi, benar banyak pohon yang dibutuhkan sebanyak 864
pohon, dan kesimpulannya Pak Yadi kurang tepat membeli
pohon sebanyak 900 karena nantinya pohon yang tersisa cukup
banyak yaitu sebanyak 36 pohon.
2
3 Memahami masalah
Diketahui:
Trapesium
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Panjang AD = 13 cm
Panjang AB = 64 cm
CH = HI
𝛥𝐴𝐸𝐾 ≅ 𝛥𝐾𝐹𝐿 ≅ 𝛥𝐿𝐺𝑀 ≅ 𝛥𝑀𝐻𝐵
Ditanya: Luas Daerah yang akan dicat (berwarna merah)?
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Mencari panjang HI
Mencari tinggi trapesium = CI
Mencari Luas keempat segitiga
Mencari luas trapesium
Luas daerah yang akan di cat = luas trapesium – luas keempat
segitiga
3
Melaksanakan pehitungan
Mencari panjang AK, KL, LM, MB
AK = KL = LM = MB = 64 : 4 = 16 cm
Tinggi segitiga
𝐻𝐼 = √𝐻𝑀2 − 𝑀𝐼2
𝐻𝐼 = √(10)2 − (1
2. 16)2
𝐻𝐼 = √100 − 64
𝐻𝐼 = √36
𝐻𝐼 = 6
Luas keempat segitiga = 4 × (1
2× 16 × 6) = 48 × 4 =
192 𝑚2
Luas masing-masing segitiga sama karena 𝛥𝐴𝐸𝐾 ≅ 𝛥𝐾𝐹𝐿 ≅𝛥𝐿𝐺𝑀 ≅ 𝛥𝑀𝐻𝐵
Mencari panjang DC = 64 – 16 = 48 cm
Tinggi trapesium = CI = 2 × 6 = 12 cm
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚 = (𝐷𝐶 + 𝐴𝐵) × 𝐶𝐼 ×1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
= (48 + 64) × 12 ×1
2
= 112 × 6
= 672 𝑚2
Luas Daerah yang harus di cat = Luas trapesium – Luas
keempat segitiga
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑐𝑎𝑡 = 672 − 192 = 480𝑚2
Memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi
Luas Trapesium = Luas keempat segitiga + luas daerah yang
harus di cat
Luas trapesium = 192 + 480 = 672 m2
Jadi, benar luas daerah yang harus di cat adalah 480m2
2
Jumlah Skor 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 9 Pedoman Penskoran Soal
PEDOMAN PENSKORAN SOAL
BERPIKIR TINGKAT TINGGI ATAU HOT (HIGHER ORDER
THINKING)
BERDASARKAN LANGKAH POLYA
Aspek Penilaian Skor Keterangan
1. Pemahaman masalah 0
Tidak menulis yang diketahui dan yang
ditanyakan
1
Menulis yang diketahui saja atau yang
ditanyakan saja atau menulis keduanya
tetapi terdapat kesalahan
2 Menulis yang diketahui dan yang
ditanyakan secara tepat
2. Prencanaan atau
merancang strategi
pemecahan masalah
0 Tidak ada model matematika dari soal
yang diberikan
1 Model matematika yang digunakan kurang
tepat dan tidak lengkap
2 Model matematika yang digunakan kurang
tepat tetapi lengkap atau sebaliknya
3 Model matematika yang digunakan tepat
dan lengkap
3. pelaksanaan
perhitungan 0
Tidak ada strategi yang digunakan dalam
melakukan perhitungan atau penjelasan
1 Strategi yang digunakan kurang tepat dan
tidak jelas
2 Strategi yang digunakan tepat tetapi tidak
jelas atau sebaliknya
3 Strategi yang digunakan tepat dan jelas
4. pemeriksaan kembali
kebenaran hasil atau
solusi
0 Tidak ada pemeriksaan kembali/tidak ada
keterangan apapun.
1 Pemeriksaan kembali kebenaran hasil atau
solusi kurang tuntas.
2 Pemeriksaan kembali kebenaran hasil atau
solusi telah dilakukan secara tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 10 Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
BERPIKIR TINGKAT TINGGI ATAU HOT (HIGHER ORDER
THINKING)
Langkah Pemecahan Masalah Pertanyaan Yang Digunakan
g. Memahami Masalah c. Apakah anda memahami
masalah tersebut?
d. Apa yang anda pahami tentang
permasalahan tersebut?
h. Merencanakan atau membangun
strategi pemecahan masalah
c. Bagaimana anda
membayangkan permasalahan
tersebut?
d. Apa yang harus anda lakukan
untuk mrnyelesaikan
permasalahan tersebut?
i. Melakukan Perhitungan c. Jelaskan bagaimana cara anda
menyelesaikan permasalahan
tersebut?
d. Adakah kendala yang anda
alami dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut?
j. Memeriksa kembali kebenaran
hasil atau solusi
c. Setelah selesai mengerjakan,
apakah anda yakin bahwa
jawabannya benar atau salah?
d. Bagaimana anda mengetahui
kebenaran jawaban anda?
Wawancara bisa berkembang saat penelitian berlangsung*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 11 Lembar Validasi Instrumen Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 12 Validasi Instrumen Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 13 Lembar Jawab Siswa
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Nomer 1
Memahami masalah
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Melaksanakan perhitungan
Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Nomer 2
Memahami masalah
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Melaksanakan perhitungan
Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Nomer 3
Memahami masalah
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Melaksanakan perhitungan
Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 14 Hasil Penyelesaian Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 15 Transkripsi Wawancara
TRANSKRIPSI HASIL WAWANCARA
Keterangan :
P adalah Peneliti
S adalah Subjek
Wawancara pada S-09
P : “Selamat pagi, dik”
S-09 : “Selamat pagi juga”
P : “Nama Adik siapa?”
S-09 : “Nama saya Desty Widya Nursetyaningrum”
P : “Ya, disini kakak akan menanyakan terkait soal yang kakak berikan
kepada adik. Yang pertama, Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga
adalah 12 meter. Sisi kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama.
Sisi ketiga lebih panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan
dipasang jaring untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk
menahan dedaunan yang jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas
jaringan yang dibutuhkan?. Kemudian dari soal tersebut apa yang adik
pahami? Dan apa yang diketahui dari soal tersebut?”
S-09 : “keliling kolam 12 meter, kemudian selisih masing-masing sisi”
P : “kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut, dek?
S-09 : “Luas jaring setengah kolam”
P : “menurut adek bagaimana menyelesaikan soal tersebut?”
S-09 : “menentukan nilai masing-masing sisi dengan permisalan, mencari luas
segitiga, sebelum itu kita juga harus mengetahui bahwa segitiga tersebut
segitiga siku-siku, dan yang terakhir mencari luas setengah segitiga
tersebut”
P : “Coba sekarang adek sekarang jelaskan bagaimana pengerjaan dan
langkah-langkah menyelesaikan masalah soal tersebut!”
S-09 : “jadi pertama kita harus mencari masing-masing sisi pada segitiga
tersebut dengan memisalkan x, panjang sisi 1 = , kemudian sisi 2 = x +1,
dan sisi 3 = x + 2. Setelah itu ketiga sisi tersebut dijumlahkan dan hasil
penjumlahannya = 12, dari situ kita bisa dapatkan nilai x = 3. Kemudian
kita tau perbandingan sisinya 3 : 4 : 5 yaitu seitiga siku-siku. Setelah itu
kita mencari luas segitiga siku-siku dengan alas 3 dan tinggi 4. Didapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
luas segitiga = 6, dan luas setenah segitiga = 3. Jadi luas jarng yang
dibutuhkan adalah 3 m2.
P : “Dari jawaban tersebut, apakah adek yakin bahwa jawaban adek benar?”
S-09 : “Yakin kak”
P : “Bagaimana cara mengetahui bahwa jawaban adek benar?”
S-09 : “Jadi saya mengecek apakah hasil setengah luas kolam dikalikan 2
menghasilkan luas kolam, dan ternyata benar 3 x 2 = 6”
P : “Emm, baik adek. Kemudian untuk soal nomer 2. Pak Yadi memilik
sebuah kebun berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya
bisa ditanami 10 pohon cabai. Pak Yadi membeli pohon cabe sebanyak
900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon sebanyak 900 itu
tepat? Tunjukan ! dari soal tersebut apa yang adek ketahui?
S-09 : “setiap meter akan ditanami pohon cabai sebanyak 10 buah, dan terdapat
gambar segitiga”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?’
S-09 : “Apakah keputusan Pak Yadi tepat apabila membeli 900 pohon cabai?’
P : “ Untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut apa yang adek lakukan?”
S-09 : “ yang pertama kita harusmencari sisi-sisinya terlebih dahulu
menggunakan perbandingan phytagoras untuk mencari luas kebun Pak
Yudi tersebut”
P : “setelah itu?”
S-09 : “ kita menganalisis apakah keputusan Pak Yadi itu tepat”
P : “sekarang coba adek jelaskan bagaimana perhitungan yang dilakukan
untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-09 : “yang pertama kita harus mencari sisi segitiganya tersebut. Kita bagi
segitiga tersebut menjadi dua bagian. Segitiga pertama, dengan
menggunakan perbandingan yaitu 𝑥
16=
√3
2 didapat nilai x atau alas segitiga
8√3 dan untuk kita akan mencari tinggi segitiga dengan menggunakan
perbandingan lagi yaitu 𝑦
16=
1
2 dan didapat nilai y atau tinggi segitiga
tersebut adalah 8. Untuk alas segitiga 2 yaitu 8 karena segitiga kedua
merupakan segitiga sama kaki dengan kaki satunya bernilai 8 dan otomatis
kaki satunya juga bernilai 8. Didapat luas segitiga tersebut adalah 8√3 ×8 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 2 dan didapat luas segitiga tersebut adalah 86,4 m2.
Karena setiap meter persegi akan ditanam 10 pohon cabai maka 86,4 × 10
= 864 pohon. Jadi keputusan Pak Yadi kurang tepat karena terlalu banyak
membeli pohon cabai”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
P : “untuk membuktikan jawaban adek benar bagaimana cara adek
membuktikannya?’
S-09 : “sebenarnya saya masih adak bingung pada bagian pembuktian
kebenaran hanya saja menurut saya karena setiap m2 ditanami 10 meter
maka apabila 900 pohon harus ditanam di kebun seluas 90m2. Sedangkan
pak Yadi memiliki 86,4 m2 kebun. Jadi pohon yang dibutuhkan Pak Yadi
hanya 860 pohon.”
P : “ya sudah tidak apa-apa dek. Kemudian untuk nomer 3, Pak Tono
memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat
sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki
panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium
2 kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran
yang sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat ! dari soal tersebut apa
yang adek ketahui?”
S-09 : “ sisi AE =10 cm, alas trapesium = 64 cm, dan tinggi trapesium = 2 kali
tinggi segitiga”
P : “kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut?”
S-09 : “Luas trapesium yang akan di cat”
P : “Menurut adik bagaimana cara untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-09 : “pertama kita harus mencari alas segitiga, kemudian mencari segitiga,
mencari tinggi trapesium, setelah diketahui semua kita mencari luas
trapesium dan luas segitiga. Setelah diketahui luasnya, luas trapesium
dikurangi dengan luas keempat segitiga.”
P : “coba sekarang adek jelaskan bagaimana penyelesaian soal tersebut?”
S-09 : “untuk mempermudah pengerjaan, pertama kita menggambar kembali
sketsa daerah trapesiumnya. Kemudian kita menentukan alas segitiga
dengan membagi alas trapesium menjadi 4 yaitu 64 : 4 = 16 karena
segitiga tersebut memiliki alas sama panjang. Kemudian kita mencari
tiinggi segitiga dengan menggunakan pythagoras yaitu √102 − 82 =
√100 − 64 = 6. Setelah itu kita dapat mengetahui tinggi trapesium yaitu 6
× 2 =12.”
P : “setelah itu ?’
S-09 : “Setelah itu kita mencari luas trapesium =(𝑎+𝑏)×𝑡
2=
(48+64)×12
2= 672.
Kemudian menetukan luas keempat segitiga = 𝑎×𝑡
2× 4 =
16×6
2× 4 = 192.
Setelah didapat kedua luas maka luas daerah yang akan dicat adalah 672 –
192 = 480 cm2.
P : “Menurut adik jawaban adik sudah benar?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
S-09 : “Sudah kak”
P : “bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?”
S-09 : “ dengan cara menjumlahkan luas daerah yang akan dicat dan luas
keempat segitiga. Apakah hasilnya akan menjadi luas trapesium. Dan
ternyata benar 480 + 192 = 672”
P : “Baik adik, untuk wawancaranya sudah cukup. Terima kasih atas
waktunya, dek.”
S-09 : “Sama-sama kak”
Wawancara pada S-11
P : “Selamat pagi, dik”
S-11 : “Selamat pagi juga”
P : “Sudah siap untuk diwawancarai?”
S-11 : “Sudah kak”
P : “sebelumnya, nama Adik siapa?”
S-11 : “Nama saya Fauziah Alfia Isnaina”
P : “Baik, disini kakak akan menanyakan terkait soal yang kakak berikan
kepada adik. Nah untuk soal yang pertama, Keliling sebuah kolam
berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi kedua lebih panjang 1 meter
daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1 meter daripada sisi
kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring untuk menutupi setengah
kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan yang jatuh agar tidak masuk
kekolam. Berapa luas jaringan yang dibutuhkan?. Kemudian dari soal
tersebut apa yang adik pahami? Menurut adek, apa yang diketahui dari
soal tersebut?”
S-11 : “keliling kolam 12 meter dan sisinya yang belum diketahui”
P : “kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut, dek?
S-11 : “Luas jaring setengah kolam”
P : “nah setelah adek pahami soal tersebut, bagaimana adek merencanakan
penyelesaiannya?”
S-11 : “yang pertama mencari setiap panjang sisi/ panjang sisi kolam, kemudian
mencari luas kolam, dan mencari luas jaring yang dibutuhkan yaitu luas
setengah kolam”
P : “emmm, sekarang coba adek jelaskan cara pengerjaan dan langkah-
langkah menyelesaikan masalah soal tersebut!”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
S-11 : “pertama kita mencari sisi-sisinya, panjang sisi 1 = x, kemudian sisi 2 = x
+1, dan sisi 3 = x + 2. Setelah itu ketiga sisi tersebut dijumlahkan dan hasil
penjumlahannya = 12, dari situ kita bisa dapatkan nilai x = 3. Setelah itu
kita mencari luas segitiga siku-siku dengan alas 3 dan tinggi 4. Didapat
luas segitiga = 6 m2, dan luas setengah segitiga = 3. Jadi luas jaring yang
dibutuhkan adalah 3 m2.
P : “Apakah adek yakin bahwa jawaban adek benar?”
S-11 : “Yakin benar kak”
P : “Bagaimana cara adek mengetahui bahwa jawaban adek benar?”
S-11 : “Jadi saya mengecek hasil luas jaringnya 3 dengan membagi 6 :2 dan 6
itu luas segitiga total dan ternyata benar dengan membagi 2 hasil luas
kolam hasilnya 3”
P : “sudah hanya seperti itu saja?”
S-11 : “iya kak”
P : “Kemudian kita lanjut ke soal nomer 2. Pak Yadi memilik sebuah kebun
berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya bisa ditanami 10
pohon cabai. Pak Yadi membeli pohon cabe sebanyak 900 pohon. Apakah
keputusan Pak Yadi membeli pohon sebanyak 900 itu tepat? Tunjukan !
Apa yang adek ketahui dari soal tersebut?”
S-11 : “tersedia 900 pohon cabai, setiap m2 ditanami 10 pohon cabai”
P : “kemudian apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?’
S-11 : “Apakah keputusan Pak Yadi tepat apabila membeli 900 pohon cabai?”
P : “ bagaimana strategi adek untuk menyelesaikan masalah tersebut?”
S-11 : “ yang pertama kita harus mencari setiap sisi segitiga tersebut termasuk
tingginya, kemudian mencari luasnya, dan yang terakhir mencari berapa
banyak pohon yang dapat ditanam sesuai luas total kebun”
P : “nah coba sekarang adek jelaskan bagaimana perhitungan yang dilakukan
untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-11 : “yang pertama kita harus mencari sisi segitiganya tersebut. Kita bagi
segitiga tersebut menjadi dua bagian. Segitiga pertama, dengan
menggunakan perbandingan yaitu 𝑥
16=
1
2 didapat nilai x atau tinggi
segitiga 8 dan untuk kita akan mencari tinggi segitiga dengan
menggunakan perbandingan lagi yaitu 𝑥
8=
√3
1 dan didapat nilai x atau alas
segitiga tersebut adalah 8√3. Untuk alas segitiga 2 yaitu 8 karena segitiga
kedua merupakan segitiga sama kaki dengan kaki satunya bernilai 8 dan
otomatis kaki satunya juga bernilai 8. Didapat luas segitiga 1 tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
adalah 8×8
2= 32 , kemudian luas segitiga 2 =
8√3×8
2= 54,4 dan didapat
luas segitiga tersebut adalah 32 + 54,4 = 86,4 m2. Pohon yang dibutuhkan
dari segitiga 1 = 32 × 10 = 320 dan dari segitiga 2 = 54,4 × 10 =544. Total
pohon yang dibutuhan sebanyak 864 pohon. Jadi keputusan Pak Yadi
kurang tepat karena terlalu banyak membeli pohon cabai”
P : “untuk membuktikan jawaban adek benar bagaimana cara adek
membuktikannya?’
S-11 : “dengan menambahkan kedua luas segitiga dapakah hasilnya 864. Dan
ternyata benar 320 + 544 = 864.”
P : “hanya seperti itu?”
S-11 : “Iya kak”
P : “Kita lanjutkan untuk nomer 3 ya. Soalnya yaitu Pak Tono memiliki
sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat sebagiannya
( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki panjang 10 cm,
alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium 2 kali dari tinggi
segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran yang sama. Hitunglah
luas daerah yang akan dicat ! dari soal tersebut apa yang adek ketahui?”
S-11 : “ alas trapesium = 64 cm, sisi AE = 10cm, dan tinggi trapesium = 2 x
tinggi segitiga”
P : “apa yang ditanyakan soal tersebut?”
S-11 : “Luas trapesium yang akan di cat”
P : “Menurut adik bagaimana cara untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-11 : “pertama kita melengkapi sisi yang belum ditemukan, mencari sisi-sisi
bangun yang belum diketahui seperti alas segitiga, tinggi segitiga, dll,
mencari luas segitiga dan luas trapesium, dan terakhir mencari luas yang
akan dicat.”
P : “menurut adek bagaimana penyelesaian soal tersebut?”
S-11 : “Menentukan alas segitiga dengan membagi alas trapesium menjadi 4
yaitu 64 : 4 = 16 karena segitiga tersebut memiliki alas sama panjang.
Kemudian kita mencari tiinggi segitiga dengan menggunakan pythagoras
yaitu √102 − 82 = √100 − 64 = 6. Setelah itu kita dapat mengetahui
tinggi trapesium yaitu 6 × 2 =12. Menetukan luas keempat segitiga = 𝑎×𝑡
2×
4 =16×6
2× 4 = 192. Setelah itu kita mencari luas trapesium =
(𝑎+𝑏)×𝑡
2=
(48+64)×12
2= 672. Luas daerah yang akan dicat adalah 672 – 192 = 480
cm2.”
P : “Menurut adik jawaban adik sudah benar?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
S-11 : “Sudah kak”
P : “bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?”
S-11 : “menjumlahkan luas daerah yang akan dicat dan luas keempat segitiga.
Apakah hasilnya akan menjadi luas trapesium. Dan ternyata benar 480 +
192 = 672”
P : “Terima kasih atas waktunya, dek.”
S-11 : “Sama-sama kak”
Wawancara pada S-08
P : “Selamat siang, dik”
S-08 : “Selamat siang juga kak”
P : “Sebelumnya perkenalan dulu, nama adik siapa?”
S-08 : “Nama saya Dava Yudi Pramono, kak”
P : “Dava tau setelah ini kita akan melakukan apa?’
S-08 : “sepertinya wawancara ya kak”
P : “Iya betul skali, jadi disini kakak akan menanyakan kepada Dava terkait
soal yang kakak berikan kepada adik. Untuk soal yang pertama, Keliling
sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi kedua lebih
panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1 meter
daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring untuk menutupi
setengah kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan yang jatuh agar
tidak masuk kekolam. Berapa luas jaringan yang dibutuhkan?. Menurut
Dava apa yang diketahui dari soal tersebut?”
S-08 : “dari soal tersebut dapat diketahui keliling segitiga = 12 m, dan
perbandingan sisi-sisinya”
P : “kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut, dek?
S-08 : “Berapa luas jaring setengah kolam”
P : “menurut Dava bagaimana menyelesaikan soal tersebut? Atau strategi
yang dava pikirkan untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-08 : “menurut saya, pertama kita harus menentukan masing-masing sisi,
mencari tau bentuk segitiga, dan terakhir menentukan luas segitiga
tersebut. Untuk menjawabnya maka luas segitiga tersebut dibagi 2”
P : “Coba sekarang adek sekarang jelaskan bagaimana pengerjaan dan
langkah-langkah menyelesaikan masalah soal tersebut!”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
S-08 : “kita mencari sisi-sisinya dengan permisalan x untuk setiap sisi, panjang
sisi 1 = , kemudian sisi 2 = x +1, dan sisi 3 = x + 2. Setelah itu ketiga sisi
tersebut dijumlahkan dan hasil penjumlahannya = 12, didapat nilai x = 3.
Kemudian kita tau perbandingan sisinya 3 : 4 : 5 dan menghitung dengan
rumus pythagoras yaitu seitiga siku-siku. Setelah itu kita mencari luas
segitiga siku-siku dengan alas 3 dan tinggi 4. Didapat luas segitiga = 6,
dan luas setenah segitiga = 3. Jadi luas jarng yang dibutuhkan adalah 3 m2.
P : “menurut adek jawaban adek benar?”
S-08 : “belum begitu akin kak”
P : “Lho kenapa?”
S-08 : “tidak apa-apa kak”
P : “emm, menurut adek bagaimana cara mengetahui bahwa jawaban adek
benar?”
S-08 : “mencari luas tersebut kemudian dibagi dua”
P : “Hanya itu dek?”
S-08 : “Iya kak”
P : “Emm, baik adek kalo begitu. Kemudian untuk soal nomer 2. Pak Yadi
memilik sebuah kebun berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2
hanya bisa ditanami 10 pohon cabai. Pak Yadi membeli pohon cabe
sebanyak 900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon
sebanyak 900 itu tepat? Tunjukan ! dari soal tersebut apa yang adek
ketahui?
S-08 : “setiap meter akan ditanami pohon cabai sebanyak 10 buah, dan terdapat
pohon cabe ada 900”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?’
S-08 : “Keputusan Pak Yadi apabila membeli 900 pohon cabai tepat atau
tidak?’
P : “ Strategi apa yang adek lakukan untuk menyelesaikan masalah
tersebut?”
S-08 : “ pertama kita mencari masing-masing sisi, kurangi jumlah cabe dengan
masing-masing sisi.”
P : “setelah itu?”
S-08 : “ kita menganalisis apakah keputusan Pak Yadi itu tepat, jika cabe masih
sisa banya berarti kurang tepat”
P : “menurut adek bagaimana perhitungan yang dilakukan untuk
menyelesaikan soal tersebut?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
S-08 : “yang pertama kita harus mencari sisi segitiganya tersebut. Kita bagi
segitiga tersebut menjadi dua bagian. Segitiga pertama, dengan
menggunakan perbandingan yaitu 𝑥
16=
√3
2 didapat nilai x atau alas segitiga
8√3 dan untuk kita akan mencari tinggi segitiga dengan menggunakan
perbandingan lagi yaitu 𝑦
16=
1
2 dan didapat nilai y atau tinggi segitiga
tersebut adalah 8.”
P : “Setelah itu?”
S-08 : “saya bingung kak.hehehe”
P : “untuk membuktikan jawaban adek benar bagaimana cara adek
membuktikannya?’
S-08 : “menurut saya mengecek pas atau tidak jumlah cabai yang harus ditanam
dengan yang tersedia. Apabila lebih banyak maka tida tepat, tetapi saya
masih bngung dalam menyelesaikannya.”
P : “ya sudah tidak apa-apa dek. Kemudian untuk nomer terakhir, Pak Tono
memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat
sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki
panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium
2 kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran
yang sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat ! dari soal tersebut apa
yang adek ketahui?”
S-08 : “ panjang trapesium = 64 cm, tinggi trapesium = 2 x tinggi segitiga, sisi
AE = 10 cm”
P : “kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut?”
S-08 : “Berapa luas trapesium yang akan di cat”
P : “Menurut adik bagaimana cara untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-08 : “mencari alas segitiga, mencari tinggi segitiga,mencari luas segitiga,
mencari DC, dan mencari luas yang diarsir.”
P : “bagaimana penyelesaian soal tersebut? Coba adek jelaskan!”
S-08 : “mencari alas segitiga dengan cara 64 : 4 = 16. Kemudian kita mencari
tinggi segitiga dengan menggunakan phytagoras yaitu 𝑡2 = √102 − 82 =
√100 − 64 = √36 = 6. Setelah itu mencari luas segitiga yaitu 𝑎×𝑡
2=
16×6
2= 48. Setelah itu luas keempat segitiga adalah 4 x 48 = 192. Kita
mencari luas trapesium yaitu 672. Kemudian hasilnya 67 – 192 = 480”
P : “Menurut adik jawaban adik sudah benar?”
S-08 : “Sudah kak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
P : “bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?”
S-08 : “ saya masih binung kak untuk pembuktian kebenarannya”
P : “Baik adik tidak apa-apa, untuk wawancaranya sudah cukup. Terima
kasih atas waktunya, dek.”
S-08 : “Sama-sama kak”
Wawancara pada S-17
P : “Siang, dik”
S-17 : “Siang juga kak”
P : “Nama adik siapa?”
S-17 : “Nama saya Ira Kurniawati”
P : “Baik Ira, disini kakak akan menanyakan penyelesian yang sudah adek
kerjakan terkait soal yang kakak berikan kepada adik. Nah untuk soal yang
pertama, Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi
kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih
panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring
untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan
yang jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas jaringan yang
dibutuhkan?. Kemudian dari soal tersebut apa yang adik pahami? Apa
yang diketahui dari soal tersebut?”
S-17 : “keliling kolam 12 meter dan sisinya yang diketahui perbandingannya”
P : “kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut, dek?
S-17 : “Berapa luas jaring setengah kolam”
P : “setelah adek membaca soal tersebut, bagaimana adek merencanakan
penyelesaiannya?”
S-17 : “mencari sisi-sisinya dengan misal x, mencari luas segitiga (luas kolam)
dan mencari luas setengah kolam”
P : “coba adek jelaskan cara pengerjaan dan langkah-langkah menyelesaikan
masalah soal tersebut!”
S-17 : “Mencari sisinya dengan permisalan nilai x. x + x +1 + x + 2 = 12.
Menghasilkan x = 3. Dari nilai x itu didapat sisi 1 = 3, sisi 2 = 4, dan sisi 3
= 5. Mengecek apakah jenis segitiga tersebut dan didapat segitiga siku-
siku dengan menggunakan phytagorasSetelah itu mencari luas segitiga dan
didapat luasnya = 6. Kemudian nilai luas setengah segitiga = 3.
P : “Apakah jawaban adek benar?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
S-17 : “saya yakin benar kak”
P : “Bagaimana cara adek mengetahui bahwa jawaban adek benar?”
S-17 : “untuk mengecek kebenaranya saya mengalikan 2 setengah luas segitiga
apakah hasilnya luas segitiga. Ternyata jawabnya benar. 3 × 2 = 6”
P : “ Baik adik, Kemudian kita lanjut ke soal nomer 2. Pak Yadi memilik
sebuah kebun berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya
bisa ditanami 10 pohon cabai. Pak Yadi membeli pohon cabe sebanyak
900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon sebanyak 900 itu
tepat? Tunjukan ! apa yang dapat dipahami dari soal tersebut?”
S-17 : “setiap m2 ditanami 10 pohon cabai dan 900 pohon berarti 90 m2”
P : “kemudian apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?’
S-17 : “Apakah keputusan Pak Yadi tepat apabila membeli 900 pohon cabai?”
P : “ bagaimana strategi adek untuk menyelesaikan masalah tersebut?”
S-17 : “ mencari sisi segitiga dengan perbandingan phytagoras dan rumus
phytagoras, mencari luasan segitiga total, dan terakhir mencari pohon
cabai yang dibutuhkan ”
P : “kemudian apa lagi?”
S-17 : “sudah kak”
P : “baik dek, sekarang coba adek jelaskan bagaimana perhitungan yang
dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-17 : “Segitiga pertama, dengan menggunakan perbandingan yaitu 16
𝐴𝐷=
2
√3 didapat nilai AD = 8√3 . kemudian kita mencari CD dengan
phytagoras. 𝐶𝐷 = √162 − 8√32
= 8. Untuk kita akan mencari tinggi
segitiga dengan menggunakan perbandingan lagi yaitu 𝑥
8=
√3
1 dan didapat
nilai x atau alas segitiga tersebut adalah 8√3. Mencari panjang BD =
√8√32
− 82 = 8. Setelah itu mencari luas segitiga 1 dan didapat luasnya
32√3. Dan segitiga kedua memiliki luas 32. Total luas segitignya adalah
64√3.
P : “Setelah itu?”
S-17 : “Sudah kak, saya bingung”
P : “Baik adek, berarti adek yakin atau tida bahwa jawaban adek benar?”
S-17 : “Sedikit yakin kak sampai pertengahan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
P : “untuk membuktikan jawaban adek benar bagaimana cara adek
membuktikannya?’
S-17 : “mnurut saya karena pak yadi memiliki 900 pohon sedangkan luas
kebunya 65,7 jadi kurang tepat.”
P : “hanya seperti itu?”
S-17 : “Iya kak”
P : “Kita lanjutkan untuk nomer 3 ya. Soalnya yaitu Pak Tono memiliki
sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat sebagiannya
( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki panjang 10 cm,
alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium 2 kali dari tinggi
segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran yang sama. Hitunglah
luas daerah yang akan dicat ! dari soal tersebut apa yang adek ketahui?”
S-17 : “AE = 10cm, alas = 64 dan tinggi trapesium = 2 x tinggi segitiga”
P : “apa yang ditanyakan soal tersebut?”
S-17 : “Luas trapesium yang akan di cat”
P : “Bagaimana adek cara untuk menyelesaikan soal tersebut?”
S-17 : “mencari tinggi segitiga, mencari luas segitiga, luas trapesium, kemudian
luas trapesium dikurangi luas segitiga untuk mendapatkan luas yang akan
di cat..”
P : “coba jelaskan bagaimana penyelesaian soal tersebut?”
S-17 : “mencari alas segitiga dengan 64 : 4 = 16 karena segitiga tersebut
memiliki alas sama panjang. Mencari tinggi segitiga dengan menggunakan
pythagoras yaitu √102 − 82 = √100 − 64 = 6. Setelah itu kita dapat
mengetahui tinggi trapesium yaitu 6 × 2 =12. Menetukan luas keempat
segitiga = 𝑎×𝑡
2× 4 =
16×6
2× 4 = 152. Setelah itu kita mencari luas
trapesium =(𝑎+𝑏)×𝑡
2=
(48+64)×12
2= 672. Luas daerah yang akan dicat
adalah 672 – 152 = 520 cm2.”
P : “Menurut adik jawaban adik sudah benar?”
S-17 : “Sudah kak”
P : “bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?”
S-17 : “menjumlahkan luas daerah yang akan dicat dan luas keempat segitiga.
Apakah hasilnya akan menjadi luas trapesium. Dan ternyata benar 520 +
152 = 672”
P : “Terima kasih atas waktunya, dek.”
S-17 : “Sama-sama kak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Wawancara pada S-10
P : “Selamat siang, dik”
S-10 : “Siang juga kak”
P : “Sebelumnya perkenalan dulu, nama adik siapa?”
S-10 : “Nama saya Fakih Ali Nukha”
P : “Biasa dipanggil siapa dik?”
S-10 : “Fakih kak”
P : “Baik Fakih, disini kakak akan menanyakan penyelesian yang sudah
dikerjakan terkait soal yang kakak berikan kepada adik. Nah untuk soal
yang pertama, Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter.
Sisi kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih
panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring
untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan
yang jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas jaringan yang
dibutuhkan?. Kemudian dari soal tersebut apa yang adik pahami? Dari soal
tersebut apa yang dapat dipahami adek?”
S-10 : “keliling segitiga adalah 12 meter, alasnya 3, dan tingginya 4”
P : “menurut adek apa yang ditanyakan soal tersebut?
S-10 : “Berapa luas setengah kolam”
P : “bagaimana adek merencanakan penyelesaiannya?”
S-10 : “alas segitiga dikalikan tinggi kemudian dibagi dua”
P : “Setelah itu dek?”
S-10 : “Saya bingung kak”
P : “Baik adek, sekarang coba adek jelaskan cara pengerjaan dan langkah-
langkah menyelesaikan masalah yang sudah adek kerjakan!”
S-10 : “mencari luas segitiganya dengan rumus 𝑎×𝑡
2=
3×4
2= 6. Kemudian
dibagi dua sehingga hasinya 3.”
P : “Apakah hanya seperti itu?”
S-10 : “Iya kak soalnya saya bingung”
P : “Apakah menurut adek jawaban adek benar?”
S-10 : “Ragu kak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
P : “Bagaimana cara adek mengetahui bahwa jawaban adek?”
S-10 : “Luas setengah kolam dibagi 2”
P : “setelah itu?”
S-10 : “Saya kurang paham kak”
P : “ Baik adik, Kemudian kita lanjut ke soal nomer 2. Pak Yadi memilik
sebuah kebun berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya
bisa ditanami 10 pohon cabai. Pak Yadi membeli pohon cabe sebanyak
900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon sebanyak 900 itu
tepat? Tunjukan ! apa yang dapat dipahami dari soal tersebut?”
S-10 : “setiap m2 ditanami 10 pohon cabai”
P : “Hanya itu dek?”
S-10 : “Pak Yadi memiliki pohon sebanyak 900”
P : “kemudian apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?’
S-10 : “Apakah keputusan Pak Yadi tepat apabila membeli 900 pohon cabai?”
P : “ bagaimana strategi adek untuk menyelesaikan masalah tersebut?”
S-10 : “ menggunakan rumus phytagoras dan luas segitiga”
P : “kemudian apa lagi?”
S-10 : “sudah kak, yang saya paham hanya itu”
P : “coba adek jelaskan bagaimana perhitungan yang dilakukan adek untuk
menyelesaikan soal tersebut?”
S-10 : “menggambar segitiga dan mencari sisi-sisinya. Didapat sisi AB 16√3
dengan menggunakan tripel phytagoras. Setelah itu saya bingung kak.”
P : “Baik adek tidak apa-apa, berarti adek yakin atau tidak bahwa jawaban
adek benar?”
S-10 : “yakin salah kak”
P : “jadi bagian untuk membuktikan kebenarannya?’
S-10 : “saya bingung kak.”
P : “Oke adek. Kita lanjutkan untuk nomer 3 ya. Soalnya yaitu Pak Tono
memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat
sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki
panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium
2 kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran
yang sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat ! apa yang adek ketahui
dari soal tersebut?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
S-10 : “AE = 10cm, alas = 64 dan tinggi trapesium = 2 x tinggi segitiga, alas
segitiga 16”
P : “apa yang ditanyakan soal tersebut?”
S-10 : “Berapa luas trapesium yang akan di cat”
P : “Bagaimana strategi yang adek lakukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S-10 : “mencari sisi-sisi yang dibutuhkan, menghitung luas seluru segitiga, luas
trapesium, kemudian luas trapesium dikurangi luas segitiga.”
P : “Kemudian apa lagi?”
S-10 : “Sudah kak”
P : “Baik, sekarang coba jelaskan bagaimana penyelesaian soal tersebut?”
S-10 : “pertama menghitung segitiga yaitu 𝑎×𝑡
2=
16×6
2= 48. Setelah itu
menghitung luas trapesium dan didapat 1120 untuk luasnya.”
P : “Setelah itu?”
S-10 : “Saya ragu dengan jawaban saya kak jadi saya tidak bisa melanjutkan”
P : “Kalau begitu menurut adik jawaban adik sudah benar atau salah?”
S-10 : “Salah kak”
P : “ menurut aadik bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?”
S-10 : “Luas daerah yang dicat ditambah luas segitiga”
P : “Oke adik. Terima kasih atas waktunya, dek.”
S-10 : “Sama-sama kak”
Wawancara pada S-20
P : “Selamat siang, dik”
S-20 : “Siang juga kak”
P : “Nama adik siapa?”
S-20 : “Nama saya Maulin Diah Wardiani”
P : “Baik Maulin, disini kakak akan menanyakan penyelesian yang sudah
dikerjakan terkait soal yang kakak berikan kepada adik. Nah untuk soal
yang pertama, Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter.
Sisi kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih
panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan
yang jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas jaringan yang
dibutuhkan?. Kemudian dari soal tersebut apa yang adik pahami? Menurut
adek apa yang dapat dipahami dari soal tersebut?”
S-20 : “keliling segitiga = 12 meter ”
P : “kemudian dek?’
S-20 : “sisi-sisi dengan perbandingannya”
P : “Emm, menurut adek apa yang ditanyakan soal tersebut?
S-20 : “Berapa luas setengah kolam”
P : “bagaimana adek merencanakan penyelesaiannya?”
S-20 : “mencari luas kemudian dibagi 2”
P : “Setelah itu dek?”
S-20 : “Sudah kak”
P : “Sekarang coba adek jelaskan cara pengerjaan dan langkah-langkah
menyelesaikan masalah yang sudah adek kerjakan!”
S-20 : “mencari sisi-sisinya dengan memisalkan x pada perbandingan sisi-
sisinya dan didapat nilai x =3. Mencari luas dengan rumus 𝑎×𝑡
2=
3×4
2= 6.
Karena ditanya luas setengah kolam maka 6 :2 = 3.”
P : “kemudian?”
S-20 : “sudah kak”
P : “Apakah menurut adek jawaban adek benar?”
S-20 : “Benar kak”
P : “Bagaimana cara adek mengetahui bahwa jawaban adek?”
S-20 : “Saya bingung kak”
P : “Kemudian kita lanjut ke soal nomer 2. Pak Yadi memilik sebuah kebun
berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya bisa ditanami 10
pohon cabai. Pak Yadi membeli pohon cabe sebanyak 900 pohon. Apakah
keputusan Pak Yadi membeli pohon sebanyak 900 itu tepat? Tunjukan !
apa yang dapat dipahami dari soal tersebut?”
S-20 : “setiap m2 ditanami 10 pohon cabai dan pak yadi memiliki 900 pohon
cabai”
P : “Hanya itu dek?”
S-20 : “Iya kak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?’
S-20 : “keputusan Pak Yadi tepat atau tidak”
P : “ Bagaimana cara adek untuk menyelesaikan masalah tersebut?”
S-20 : “ harus mengetahui sisinya terlebh dahulu”
P : “kemudian apa lagi?”
S-20 : “ Saya bingung kak”
P : “coba adek jelaskan bagaimana perhitungan yang dilakukan adek untuk
menyelesaikan soal tersebut?”
S-20 : “pertama kita mencari CD dengan perbandingan phytagoras dan didapat
niali BD = 8 kemudian mencari segitiga 𝑎×𝑡
2=
9,7×8
2=
77,6
2.”
P : “Setelah itu dik?”
S-20 : “Saya bingung kak”
P : “Baik adek tidak apa-apa, berarti adek yakin atau tidak bahwa jawaban
adek benar?”
S-20 : “tidak yakin kak”
P : “jadi bagian untuk membuktikan kebenarannya?’
S-20 : “saya bingung kak.”
P : “Oke adek. Kita lanjutkan untuk nomer 3 ya. Soalnya yaitu Pak Tono
memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat
sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki
panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium
2 kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran
yang sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat ! apa yang dapat adek
pahami dari soal tersebut?”
S-20 : “AE = 10 cm, alas = 64 dan tinggi trapesium = 2 x tinggi segitiga,”
P : “apa yang ditanyakan soal tersebut?”
S-20 : “Luas trapesium yang akan di cat”
P : “Bagaimana langkah-langkah atau cara adek untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S-20 : “harus mengetahui luas segitiga dan trapesium tersebut.”
P : “Kemudian apa lagi?”
S-20 : “mungkin mencari sisi-sisinya. Sebenarnya saya bingung kak untuk
merancangnya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
P : “Kemudian coba jelaskan bagaimana penyelesaian soal tersebut?”
S-20 : “mencari alas segitiga yaitu 64 : 4 = 16. Kemudian mencari luas segitiga 𝑎×𝑡
2=
20×16
2= 160. Karena segitiga ada 4 maka 160 × 4 = 640. Lemudian
mencari luas trapesium dengan rumus (𝑎+𝑏)×𝑡
2 didapat luas trapesium 1120.
Kemudian luas daerah yang akan dicar 1120 – 640 = 480”
P : “Menurut adik jawaban adik sudah benar atau salah?”
S-20 : “Benar kak”
P : “ menurut aadik bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?”
S-20 : “Saya bingung kak”
P : “Oke adik. Terima kasih atas waktunya, dek.”
S-20 : “Sama-sama kak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Lampiran 17 Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI