Download - dewatering
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kuwait merupakan Negara Timur Tengah dengan luas 17.820 km2 yang
berada di wilayah Semenanjung Jazirah Arab dan Barat Asia, Kuwait berbatasan
dengan Arab Saudi di sebelah selatan, Irak di sebelah barat dan utara dan Teluk
Persia di sebelah timur. Sebagai Negara Timur Tengah, Kuwait memiliki posisi
geografis yang menguntungkan karena merupakan wilayah strategis yang terletak
pada pertemuan Benua Eropa, Asia, dan Afrika. Kuwait juga memiliki
kekurangan karena beberapa daerah perumahan dan komersial di Kuwait telah
mengalami peningkatan permukaan air selama bertahun-tahun sehingga hal ini
menjadi permasalahan serius yang menyebabkan ketidakstabilan jalan,
permasalahan pada pondasi bangunan, banjir ruang bawah tanah serta peningkatan
salinitas air tanah.
Kawasan di Kuwait yang memiliki permukaan air tinggi seperti di daerah
Kegubernuran Jaber Al-Ahmad dan Al-Qirawan. Di Kuwait diperkirakan bahwa
abstraksi permanen dengan sumur vertikal (30 – 50 m kedalaman total
pengeboran) akan diperlukan untuk menjaga muka air pada tingkat yang
diinginkan. Tingkat permukaan air yang tinggi dan permukaan air yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan akan mengakibatkan bahaya untuk stabilitas
infrastruktur dan pondasi bangunan. Jika permukaaan air terlalu tinggi, maka
tekanan hidrostatik terhadap dinding basement akan tinggi juga, sehingga untuk
mengatasi dan mencegah air yang memasuki basement atau area pondasi, maka
perlu dilakukan proses dewatering.
Proses dewatering yang digunakan dalam proyek ini didasarkan pada
sumur dewatering vertikal. Ini adalah metode yang cocok karena sumur vertikal
dapat dibuat relatif cepat dan sangat efektif dalam formasi gedung bertingkat
seperti untuk proyek gedung Kuwait Group ini. Namun, metode lain seperti well
points juga harus diuji karena penarikan jarak sumur yang terbatas dari metode
ini, juga cocok untuk kondisi di Kuwait. Proyek gedung tersebut adalah model
percontohan untuk pencegahan muka air tanah tetap naik pada jangka panjang,
dengan cara drainase di daerah pemukiman Jaber Al-Ahmed dan Al-Qirawan,
serta mengeringkan air dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis (RO),
yaitu teknologi untuk menggunakan kembali dalam irigasi dan keperluan
konsumsi non-manusia lainnya. Berdasarkan kualitas yang diharapkan dari air
yang diolah dan kekokohan desain dan operasi dari skema dewatering di daerah
penelitian, Departemen Listrik dan Air (MEW) Kuwait akan berencana untuk
membangun proyek percontohan di daerah perumahan lainnya, terutama yang
kurang mendapatkan jaringan air.
Dalam penelitian ini, skema dewatering dirancang berdasarkan pada uji
pemompaan lapangan, yang membantu menentukan sifat hidrolik dari akuifer
yang akan dikeringkan, tingkat pemompaan yang optimal, jumlah sumur
dewatering, penarikan maksimum dan jarak antara sumur dewatering. Penurunan
tingkat permukaan air tanah yang secara tiba-tiba merupakan hasil dari desain
yang tidak akurat dari skema dewatering dalam hal tingkat pemompaan yang
berlebihan dan penarikan jarak antar sumur yang lebih dekat disbanding jarak
antara sumur dewatering yang seharusnya. Oleh sebab itu, diperlukan perangkat
lunak Visual MODFLOW untuk mengembangkan model numerik dewatering
wilayah studi guna mengkonfirmasi bahwa batas desain tidak dapat dilanggar.
1.2 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penulisan ini untuk:
1. Untuk merancang skema dewatering di wilayah studi menggunakan uji
pemompaan lapangan dan Tartakovsky-Neuman Model analitis sehingga
penurunan muka air tanah tidak melebihi 4 m dan total padatan terlarut
(TDS) dari air dipompa tetap kurang dari 10.000 mg /l.
2. Untuk memeriksa bahwa batas desain skema dewatering tidak dilanggar
karena skenario operasional yang berbeda, dengan menggunakan
perangkat lunak model numerik, Visual MODFLOW.