LAPORAN PELAKSANAANPROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARATAHUN 2015
DINAS KESEHATANPROVINSI SULAWESI TENGGARA
2016
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 48 tahun 2013, tentangPerubahan atas peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Tenggara Nomor 37tahun 2008 Tentang Penjabaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kesehatanberpedoman pada Peraturan Gubernur tersebut.Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara,maka Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara merupakan SKPD Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yangbertanggung jawab dalam melaksanakan program pembangunan kesehatandi Sulawesi Tenggara.
Pelaksanaan program kesehatan di Sulawesi Tenggara mengacukepada RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara 2013-2018 yang telah dijabarkandalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalampelaksanaan kegiatan,Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,secarasinergis melaksanakan kegiatan yang dibiayai melalui APBD Provinsi,Dana Dekonsentrasi, dan dana bantuan luar negeri.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai Satuan KerjaPerangkat Daerah yang diberikan kewenangan dibidang Kesehatan,berkewajiban menyampaikan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan di bidangkesehatan baik sifatnya semesteran, tahunan maupun refleksi lima tahunan.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu disusun laporan pelaksanaanprogram dan kegiatantahun 2015 yang menjadi tanggungjawab DinasKesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 2
Laporan ini menyajikan Derajat Kesehatan, Sumberdaya Kesehatan,rencana kegiatan dan capaian hasil kegiatan. dan data pembiayaankesehatan.Penyusunan laporan juga memperhatikan kewenangan pemerintahdalam bidang kesehatan sebagaimana diatur dalam Peraturan PemerintahNo. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, PemerintahProvinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Daerah Nomor 3Tahun 2008 tentang pembagian urusan pemerintahan.Pada bagian lain,Laporan ini, juga menyajikan hasil pelaksaanan program unggulan yakniprogram pembebasan biaya pengobatan (Bahteramas).
B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini adalah mengetahui capaianpelaksanaan kegiatan tahun 2015 dan permasalahan serta upaya yang dapatdilakukan.
C. Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusanpemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi, danpemerintah daerah kabupaten/kota;
2. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah;
3. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI. Tahun 2010-2014;4. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan PemerintahDaerah Provinsi Sulawesi Tenggara;
5. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 11 Tahun 2012tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara;
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2013 – 2018.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 3
7. Peraturan Gubernur No. 37 tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokokdan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagaimanatelah dirubah dengan peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2013
8. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2013 - 2018
C. Sistematika Penulisan
Laporan pelaksanaan kegiatan Tahun 2015 Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara, disusun secara sistematis yang terdiri dari 6 (enam) babsebagai berikut:
Bab I. PendahuluanMenguraikan Latar Belakang, tujuan dan sistematika laporan.
Bab II. Tugas dan Fungsi SKPDMenguraikan tentang struktur organisasi, susunan kepegawaian danperlengkapan, tugas dan fungsi, dan berbagai hal yang berkaitan dengantugas pokok dan fungsi SKPD.
Bab III. Gambaran Umum dan KesehatanA. Situasi umum daerah menguraikan situasi geografis, situasi
kependudukan, dan situasi sosial ekonomi
B. Situasi Sumberdaya Kesehatan menguraikan tentang anggaran,sarana/prasarana, kefarmasian dan perbekalan kesehatan serta tenagakesehatan
Bab IV. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2015
Menguraikan tentang berbagai jenis kegiatan yang dilaksanakan baikyang bersumber dari APBD maupun yang bersumber dari APBN danBLN.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 4
Bab V. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2015
Pada bab ini diuraikan anggaran kesehatan pada tahun 2015 baik yangbersumber dari APBD Provinsi, anggaran dekonsentrasi, dan anggaranbantuan social-jaminan kesehatan, dan anggaran bantuan luar negeri.Realisasi pelaksanaan anggaran dan kegiatan difokuskan untuk pencapaiantujuan pembangunan kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan programjaminan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) danpembebasan biaya pengobatan, program bina gizi kesehatan ibu dan anak,program bina upaya kesehatan, program pemberantasan penyakit danpenyehatan lingkungan, program kefarmasian dan perbekalan kesehatan,dan program pengembangan sumberdaya manusia kesehatan.
Bab VI. Penutup
Memuat tentang kesimpulan dan saran rekomendasi perbaikan yangnantinya dapat dijadikan sebagai masukan dalam pelaksanaan program
pembangunan kesehatan pada masa yang akan datang.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 5
BAB IIGAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2.1. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
2.1.1. Struktur Organisasi
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui azasdesentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan bidang kesehatan, perluadanya fasilitasi serta pembentukan unit kerja yang akan mengelola bidangkesehatan.Kedudukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara diaturdengan Peraturan Daerah No. 48 tahun 2013 tentang Perubahan atasperaturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 37 tahun 2008 tentangpenjabaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.sebagai unsur pelaksana pemerintah provinsi di bidang kesehatan denganstruktur sebagai berikut:a. Kepala Dinas;b. Sekretariat;c. Bidang Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak;d. Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan;e. Bidang Bina Upaya Kesehatan dan Kefarmasian;f. Bidang Bina Sumberdaya Kesehatan dan Promosi Kesehatan;g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;h. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah melaluiazas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan bidangkesehatan, perlu adanya fasilitasi serta pembentukan unit kerja yangakan mengelola bidang kesehatan. Kedudukan Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara diatur dengan Peraturan Daerah No. 11tahun 2012tentangPerubahan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Sulawesi Tenggarasebagai unsur pelaksana pemerintah provinsi di bidang kesehatandengan struktur sebagai berikut:
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 6
a. Kepala Dinas;b. Sekretariat;c. Bidang Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak;d. Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan;e. Bidang Bina Upaya Kesehatan dan Kefarmasian;f. Bidang Bina Sumber Daya Kesehatan dan Promosi ;g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;h. Kelompok Jabatan Fungsional.
STRUKTUR ORGANISASIDINAS KESEHATANPROVINSI SULAWESI TENGGARA
(Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 7
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernurdalam melaksanakan kewenanganan wajib Pemerintahan dibidangkesehatan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai denganPP Nomor 38/2007, melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugaspembantuan dibidang kesehatan sesuai dengan PP nomor 7/ 2007,melaksanakan tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Gubernur sesuaidengan tugas-tugas Dinas Kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 3,di atas Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan Gubernur berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku;
b. Koordinasi penyusunan program pembangunan kesehatan,pengolahan data dan informasi kesehatan serta penelitian danpengembangan kesehatan;
c. Pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit,penanggulangan wabah dan kejadian luar biasa (KLB) sertapembinaan penyehatan lingkungan;
d. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis pelayanankesehatan dasar, rujukan dan khusus;
e. Pengendalian kefarmasian dan alat kesehatan, makanan danminuman serta obat tradisional;
f. Pemberian registrasi, sertifikasi, lisensi dan akreditasi terhadaptenaga kesehatan, teknologi kesehatan dan gizi;
g. Pembinaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber dayakesehatan, teknologi kesehatan dan gizi;
h. Pembinaan promosi kesehatan, pemberdayaan kesehatanmasyarakan, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ( JPKM) dan komunikasi publik;
i. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,monitoring,evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesehatan;
j. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas;k. Melaksanakan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Gubernur
sesuai dengan fungsi Dinas Kesehatan;
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 8
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud di atas DinasKesehatan mempunyai kewenangan sebagai berikut :a) Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian tentang surveilans
penyakit menular ke seluruh Dinas Kesehatan kabupaten / Kota danseluruh rumah sakit;
b) Pelaksanaan penyelidikan terhadap timbulnya kejadian luar biasapenyakit menular yang terjadi di Kabupaten/Kota dan memilikikesatuan epidemis;
c) Penataan manajemen program imunisasi di Dinas KesehatanKabupaten / Kota dan menata pengendalian faktor resiko terjadinyapenyakit menular;
d) Penataan penemuan dan tatalaksana kasus penyakit menularKabupaten / Kota;
e) Penataan pengendalian faktor resiko terjadinya penyakit jantungdan pembuluh darah serta penyakit metabolik di Kabupaten / Kota;
f) Penatalaksanaan kasus di lapangan wilayah bencana dan wilayahkejadian luar biasa;
g) Pembinaan manajemen pencegahan dan pencemaran lingkunganKabupaten / Kota;
h) Penyelenggaraan surveilans gizi buruk dan pemantauanpenanggulangan gizi Kabupaten / Kota;
i) Bimbingan dan pengendalian pelayanan kesehatan haji,pengelolaan pelayanan kesehatan rujukan sekunder dan tersiertertentu;
j) Bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan pada daerahperbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan;
k) Registrasi, akreditasi, sertifikasi rencana kesehatan sesuaiperaturan perundang-undangan;
l) Pemberian rekomendasi ijin sarana kesehatan tertentu danpemberian rekomendasi sarana kesehatan rumah sakit pemerintahkelas B non pendidikan, rumah sakit khusus, rumah sakit swastaserta sarana kesehatan penunjang yang setara;
m) Pengelolaan, penyelenggaraan dan bimbingan, pengendalianjaminan pemeliharaan kesehatan;
n) Penempatan tenaga kesehatan strategis, pemindahan tenagatertentu antar Kabupaten / Kota;
o) Pendayagunaan tenaga kesehatan;
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 9
p) Pendidikan dan latihan fungsional dan teknis;q) Registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan dan pemberian
rekomendasi ijin tenaga kesehatan asing;r) Penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat, alat kesehatan,
reagensia dan vaksin;
c. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
1.Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikanpelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan serta membina hubungankerja dengan Instansi Pemerintah, Swasta dan lembagakemasyarakatan lainnya.Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Dinas mempunyaiUraian Tugas Jabatan sebagai berikut :1) Menetapkan visi, misi dan rencana kerja strategis Dinas
Kesehatan sebagai Dasar pelaksanaan tugas;2) Menetapkan program kerja dan rencana anggaran tahunan Dinas
serta mengusulkan kepada Gubernur;3) Mempelajari dan melaksanakan kebijakan Gubernur di bidang
Kesehatan agar tugas pokok dan fungsi dinas terlaksana denganbaik;
4) Mengkoordinasikan tugas sekretaris dan para Kepala Bidangsesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing agarterjalinkeharmonisan dan hubungan kerjasama yang baik, serasidan saling mendukung untuk terlaksananya pelaksanaan tugas.
5) Menyelenggarakan rapat secara berkala untuk mendapatkanmasukan dan mengetahui hambatan pelaksanaan tugas masing-masing serta Upaya pemecahannya.
6) Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada sekretaris danpara kepala bidang dengan mendisposisi tugas sesuai bidangtugasnya masing-masing dengan berpedoman pada ketentuandan petunjuk atasan agar tidak tumpang tindih dalammelaksanakan tugas.
7) Membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekatterhadap staf dalam rangka peningkatan produktivitas kerja sertapengembangan karier.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 10
8) Memantau dan mengevaluasi realisasi program kerja danpenggunaan anggaran Dinas sesuai aturan dan ketentuan yangberlaku.
9) Mengkoordinasikan Kegiatan Dinas dengan instansi Pemerintah,swasta dan Lembaga kemasyarakatan lainnya dalam rangkamendukung pencapaian program kerja.
10) Mengkaji bahan penetapan aturan, prosedur dan atau pedoman-pedomanyang mendukung terhadap pelaksnaan tugas.
11) Menetapkan petunjuk operasional pelaksanaan kegiatan Dinassebagai pedoman dalam Pelaksanaan tugas.
12) Menetapkan laporan kerja Dinas sebagai pertanggungjawabankepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
13) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur dalamhal-hal yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi KepalaDinas.
14) Memaraf dan atau menandatangani naskah dinas sesuai dengankewenangan.
15) Melaksanakan koordinasi kegiatan Dinas dengan Instansi terkaituntuk kelancaran pelaksanaan tugas.
16) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Pimpinan baik secaralisan maupun lisan sebagai bahan evaluasi pimpinan danpertanggungjawaban pelaksnaan tugas.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalammelaksanakan koordinasi pelaksanaan, pembinaan, dan pemberiandukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungandinas kesehatan, serta melaksanakan tugas lainnya yangdilimpahkan oleh kepala Dinas terkait dengan tugaskesekretariatan.Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yangberada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 9,Sekretaris mempunyai fungsi:a) Mengkordinasikan penyusunan rencana dan anggaran program
kesehatan;
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 11
b) Mengkordinasikan sistem informasi data kesehatan, evaluasiprogram, penelitian pengembangan program kesehatan;
a) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputiketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan,arsip, dan dokumentasi Dinas Kesehatan;
b) Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana,kerja sama, dan hubungan masyarakat;
c) Penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan dalampenyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputiurusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindaklanjut LHP,
d) Mengkoordinasikan penyusunan peraturan yang berkaitandengan kesehatan;
e) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara;f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan.
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi bagian tata usahaterdiri dari tiga sub bagian yaitu:
1. Subag Program yang mempunyai tugas melaksanakanpenyusunan program;
2. Subag Keuangan mempunyai tugas melaksanakan tugasmengelola administrasi keuangan;
3. Subag umum dan kepegawaian yang mempunyai tugasmelaksanakan tugas personalia, rumah tangga, umum danpenataan hukum, pengelolaan perlengkapan kantor berdasarkanketentuan yang berlaku;
3. Bidang Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak.
Bidang Bina Gizi, kesehatan Ibu dan Anak mempunyai tugas pokokmembantu Kepala Dinas dalam melaksanakan PembinaanPenyelenggaraan Program gizi masyarakat, pelayanan kesehatan ibudan anak dan melaksanakan tugas lainnya yang dilimpahkan olehkepala Dinas sesuai dengan tugas Bidang Gizi, Kesehatan Ibu danAnak.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18,Bidang Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai fungsi:a. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian pelayanan gizi;b. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian kesehatan ibu
dan anak;c. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer, pelayanankesehatan kerja, pelayanan kesehatan perkotaan dan pelayanankesehatan olah raga;
d. Pelaksanaan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala Dinassesuai dengan fungsi dibidang Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak.
Bidang Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anakterdiri dari:a. Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak;b. Seksi Bimdal Kesehatan Tradisional, Kesehatan Kerja dan
Olahraga;c. Seksi Bimdal Gizi Masyarakat.
4. Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan KesehatanLingkungan.
Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkunganmempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakanpembinaan penyelenggaraan terkait Pengendalian Penyakit danKesehatan Lingkungan dan melaksanakan tugas lainnya yangdilimpahkan oleh Kepala Dinas sesuai tugas Pengendalian Penyakitdan Kesehatan Lingkungan.Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkunganmempunyai fungsi :a. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian penyakit
menular langsung dan bersumber dari binatang;b. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian surveilance,
imunisasi, matra dan penyakit tidak menular;c. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian kesehatan
lingkungan dan penanggulangan wabah bencana;
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 13
d. Pelaksanaan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh kepala dinassesuai dengan tugas pengendalian penyakit dan kesehatanlingkungan.
5. Bidang Bina Upaya Kesehatan dan Kefarmasian.
Bidang Bina Upaya Kesehatan dan Kefarmasian dipimpin olehseorang Kepala Bidang yang berada di bawah danbertanggungjawab kepada Kepala Dinas KesehatanBidang Bina Upaya Kesehatan dan Kefarmasian mempunyai tugasmembantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan danpengendalian pelayanan penunjang medis, standarisasi sarana danperalatan kesehatan, bimbingan dan pengendalian upaya kesehatandasar dan rujukan, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan sertamelaksanakan tugas lainnya yang diilmpahkan oleh Kepala Dinassesuai dengan tugas upaya kesehatan dan kefarmasian ;Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 37,Bidang Bina Upaya kesehatan dan kefarmasianmempunyai fungsi:a) Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian upaya pelayanan
kesehatan laboratorium, radiologi, keterapian fisik dan penunjangmedis lainnya di sarana pelayanan kesehatan sertamenyelenggararakn bimbingan dan pengendalian sarana,peralatan, dan perbekalan kesehatan, registrasi, perizinan danakreditasi sarana pelayanan kesehatan, keperawatan dan jiwa;
b) Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian upaya KesehatanDasar dan Rujukan;
c) Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian pelayanankefarmasian meliputi obat, Makanan dan Minuman, Napza dankosmetika;
d) Pelaksanaan tugas lainnya yang dilimpahkan oleh kepala Dinassesuai dengan tugas Penunjang Medis, Sarana dan PeralatanKesehatan.
Bidang Bina Upaya Kesehatan dan Kefarmasian terdiri dari:a. Seksi Bimdal Upaya Kesehatan Dasar dan Rujukanb. Seksi Bimdal Pelayanan Kefarmasiandan Alat Kesehatanc. Seksi Bimdal Penunjang Medik dan Sarkes, Yankep, dan Jiwa.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 14
6.Bidang Bina Sumber Daya Kesehatan dan PromosKesehatan.
Bidang Bina Sumber Daya Kesehatan dan Promosi Kesehatanmempunyai tugas melaksanakan pembinaan penyelenggaraanmanajemen Promosi Kesehatan dan Komunikasi Publik,Pengembangan Sumber Daya Tenaga Kesehatan, Bimbingan danPengendalian Pembiyaan dan Jaminan Kesehatan sertamelaksanakan tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala Dinassesuai dengan tugas Sumber Daya Kesehatan dan PromosiKesehatan;Bidang Bina Sumber Daya Kesehatan dan Promosi Kesehatandipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah danbertanggungjawab kepada Kepala DinasDalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 24,Bina Sumber Daya Kesehatan dan Promosi Kesehatan mempunyaifungsi :a. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian pengembangan
sumber daya manusiab. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian penyebarluasan
Promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasipublik;
c. Penyelenggaraan kajian pengembangan program pembangunankesehatan
d. Penyelenggaraan evaluasi program kesehatan;e. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian pengembangan
jaminan kesehatan;f. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian pengembangan
pendidikan dan latihan tenaga kesehatang. Pelaksanaan fungsi lain terkait peningkatan manajemen program
pengembangan sumber daya kesehatan.
Bidang Bina Sumberdaya Kesehatan dan Promosi Kesehatan terdiridari:1. Seksi Bimdal Promosi Kesehatan dan Komunikasi Publik2. Seksi Bimdal Pengembangan SDM Kesehatan dan Diklat
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 15
3. Seksi Bimdal Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan.
7. UPTD – Balai Laboratorium Kesehatan
UPTD Labkes mempunyai tugas pokok membantu Kepala DinasKesehatan dalam melaksanakan sebagian kewenangan wajibPemerintahan dibidang pelayanan laboratorium kesehatan sertamelaksanakan tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala DinasKesehatan Provinsi sesuai dengan tugas-tugas Labkes. Dalammenyelenggarakan tugas pokoknya, UPTD Labkes mempunyaifungsi:a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan;b. Melaksanakan penunjang pelayanan laboratorium kesehatan;c. Melaksanakan pelayanan ketatausahaan laboratorium
kesehatan.d. Melaksanakan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan sesuai dengan fungsi UPTD Kesehatan.e. Balai Laboratorium kesehatan dipimpin oleh Kepala Balai dan
dibantu oleh Subagian Tata Usaha dan 2 (dua) Seksi.
8.UPTD – Balai Pelatihan Kesehatan
UPTD Bapelkes mempunyai tugas pokok membantu Kepala DinasKesehatan dalam melaksanakan sebagian kewenanganan wajibPemerintahan dibidang pelatihan kesehatan serta melaksanakantugas lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas KesehatanProvinsi sesuai dengan tugas-tugas Bapelkes.Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, UPTD Bapelkesmempunyai fungsi:a. Melaksanakan pelayanan pelatihan tenaga kesehatan;b. Melaksanakan penunjang pelayanan tenaga kesehatan;c. Melaksanakan pelayanan ketatausahaan pelatihan kesehatan;d. Melaksanakan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan sesuai dengan fungsi UPTD Kesehatan.Balai Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Balai dandibantu oleh Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan dan SeksiPenunjang Pelayanan.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 16
9. UPT Balai Pengelola Farmasi dan Pertbekalan KesehatanPropinsi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2014 tentangPerubahan atas peraturan gubernur Sulawesi Tenggara tentangpembentukan organisasi unit pelaksana teknis dinas dan untukpelaksana teknis badan dilingkungan pemerintah propinsi.Mempunyai tugas dan fungsi melakukan manajemen pengelolaankefarmasian dan alat kesehatan di Sulawesi TenggaraBalai Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala Balai dibantu oleh SubBagian Tata Usaha, Seksi Pengelolaan Farmasi dan PerbekalanKesehatan dan Seksi Pendistribusian pengamanan dan evaluasifarmasi, dan perbekalan kesehatan yang didukung dengan jabatanfungsional.
10. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil dalamjenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompoksesuai bidang keahliannya dipimpin oleh seorang tenaga fungsionalsenior yang ditunjuk Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnyabertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
2.2. Sumber Daya
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara didukung oleh sumberdaya
manusia yang memadai. Jumlah tenaga yang bekerja di Dinas
Kesehatan Proivinsi Sulawesi Tenggara dan UPT Balai Pelatihan
Kesehatan serta Balai Laboratorium Kesehatan sampai dengan tahun
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 17
2015 adalah sebanyak 395 ( Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima )
pegawai yang terdiri dari 32 pejabat struktural, 28 fungsional dan 363
orang staf.
Tabel. 2.1.Jumlah Tenaga Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015 Dinas
Kesehatan Prov. Sulawesi Tenggara
Sumber: Data Kepagawaian Dinas Kesehatan Prov. Sultra Tahun 2015
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2015
jumlah pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan kualifikasi
pendidikan dibidang kesehatan 253 orang (64%), hal ini berarti
bahwa lebih dari setengah pegawai Dinas Kesehatan adalah tenaga
teknis yang profesional di bidangnya, sehingga dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya menjadi lebih terarah.
No Pendidikan
Kantor
Dinkes Bapelkes LabkesBalai
Farmasi Jumlah
1 Dokter- Umum 2 0 0 0 2- Gigi 1 0 0 0 1
2 Pascasarjana (S2):- Kesehatan 34 10 2 2 48- Umum 7 0 0 0 7
3 Sarjana S1/DIV:- Kesehatan 103 17 6 9 135- Umum 35 8 2 0 45
4 Diploma III:- Kesehatan 26 4 14 5 49- Umum 3 1 0 0 3
5 Diploma I 8 0 1 0 96 SLTA/SMK/SMAK 42 21 14 5 827 SLTP 12 0 0 2 14
Jumlah 272 61 39 23 395
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 18
2.2.2. Sarana Prasarana Penunjang
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Eks
Gedung Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jalan Balai
Kota III No. 43 Kel. Kec. Kadia. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara berdiri diatas lahan seluas 4.400 m2 dan terdiri dari tiga
Bangunan kantor, satu bangunan tempat ibadah (masjid), dua garasi
kendaraan roda empat, satu kantin, dan satu gudang. Bila dilihat dari
bentuk bangunan, terdapat dua bangunan kantor bertingkat dan satu
tidak bertingkat. Perkantoran ini mempunyai jaringan listrik PLN
dengan daya 15.400 Watt, Air bersih (PDAM) dengan kapasitas
air/bulan mencapai rata-rata 30 m3, dan mempunyai Enam line
jaringan telepon (telkom). Disamping itu, Dinas kesehatan juga
mempunyai pergudangan yang terletak di Kantor eks. Dinas
Kesehatan (Jalan Dr. Ratulangi No.147 Kendari). Pergudangan
tersebut adalah gudang kesehatan dan perbekalan kesehatan,
Gudang Vaksin, Gudang Peralatan Kesehatan. Kendaraan roda 4
(empat) tercatat 29 unit dan kenderaan roda 2 (dua) tercatat 24 unit.
Berbagai peralatan lain yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah
peralatan meubiler (230 meja, 182 kursi, 44 lemari arsip), peralatan
komputer (PC, Laptop, Printer, LCD/infokus, dan layar), mesin ketik,
brankas, sound system, mesin fax, dan AC.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 19
BAB IIIGAMBARAN UMUM
A. Situasi Umum
1. Geografis dan Pemerintahan
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara pulau Sulawesi,secara geografis terletak di bagian Selatan garis Khatulistiwa, memanjang dariUtara ke Selatan di antara 3o-6o LS dan membentang dari Barat ke Timurdiantara 120o45' - 124o06' BT. Berbatasan di sebelah Utara dengan Provinsi
Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Selatan denganProvinsi NTT di laut Flores, sebelah Timur dengan Provinsi Maluku dan sebelahBarat dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone. Wilayah mencakupdaratan (Jazirah) Pulau Sulawesi dan memiliki wilayah daratan seluas 38.140Km2 atau 3.814.000 hektar dan wilayah perairan (laut) diperkirakan seluas110.000 Km2 atau 11 juta hektar. Secara administrasi Provinsi SulawesiTenggara terdiri atas 17 wilayah Kabupaten/Kota (Kabupaten Buton, Muna,Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara, ButonUtara, Konawe Utara, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Muna Barat, ButonTengah, Buton Selatan, Kota Kendari, Kota Baubau).
Tabel 3.1.Wilayah Administrasi Pemerintahan
Provinsi Sulawesi Tenggara
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah(Km2)
JumlahKecamatan Desa/Kel.
1 Buton 1.212,99 13 952 Muna 1.922,16 22 1533 Konawe 4.435,28 27 3504 Kolaka 3.283,59 12 1355 Konawe Selatan 5.779,47 23 3656 Bombana 3.001,00 22 139
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 20
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah(Km2)
JumlahKecamatan Desa/Kel.
7 Wakatobi 559,54 8 1008 Kolaka Utara 3.391,67 15 1339 Buton Utara 1.864,91 6 9110 Konawe Utara 5.101,76 10 14711 Kota Kendari 300,89 10 6412 Kota Baubau 221.01 7 4313 Kolaka Timur 3.634,74 12 13314 Konawe Kepulauan 867,58 7 9515 Muna Barat 1.022,89 15 8616 Buton Tengah 958.31 7 7717 Buton Selatan 509,92 7 70
Jumlah 38.067,70 223 2276
Secara administratif pemerintahan, Provinsi Sulawesi Tenggara terdiriatas 15 Kabupaten dan 2 Kota, 223 kecamatan dan 2276 desa/kelurahan,sebagaimana terlihat pada tabel di atas.
2. Kondisi Kependudukan
Karakteristik demografis Sulawesi Tenggara ditandai denganpenyebaran penduduk antar wilayah yang tidak merata, kepadatan pendudukyang rendah, pertumbuhan penduduk yang melampaui angka nasional,struktur penduduk yang berbentuk piramida dan angka ketergantungan
(dependency ratio) yang cukup tinggi. Laju pertumbuhan penduduk SulawesiTenggara pada kurun waktu 1990-2000 adalah sebesar 2,79 % per tahun danpada kurun waktu 2000-2010 menjadi 2,25 % per tahun. Laju pertumbuhanpenduduk tertinggi di Kota Kendari sebesar 4,15 %, disusul KabupatenBombana 3,81%, Kolaka Utara 3,26% dan Kolaka 3,18%, sedangkan lajupertumbuhan penduduk terendah ada di kabupaten Wakatobi dan Butonmasing-masing 0,34% dan 0,36%. Publikasi proyeksi penduduk Indonesia2010-2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243.6 (2010), 2.449.5 (2015), 2.755.6 (2020), 3.003.3
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 21
(2025), 3.237.7 (2030), dan 3.458.1 (2035).
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, komposisi pendudukSulawesi Tengara menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa pendudukyang berusia muda (0-4 tahun) sebanyak 12,03%. Penduduk muda yangbelum produktif mencakup usia 0-14 tahun sebesar 35,06%, sedangkanpenduduk yang berusia 15-59 tahun mencapai 50,22%, dan yang berusia60 tahun ke atas sebesar 5,83%. Dengan demikian maka Angka BebanTanggungan (Dependency Ratio) penduduk Indonesia pada tahun 2007sebesar 66,94%. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun2006 sebesar 68,71%.
Kabupaten/Kota dengan angka beban tanggungan tertinggi adalahKabupaten Buton sebesar 88,03%, diikuti oleh Kabupaten Muna sebesar81,88%, dan Buton Utara sebesar 75,74%. Sedangkan Kabupaten/Kotadengan Angka Beban Tanggungan terendah yaitu Kota Kendari sebesar
52,37%, diikuti oleh Kota Bau-Bau sebesar 60,94% dan Kabupaten KonaweSelatan sebesar 61,39%. Berdasarkan tipe daerah, angka bebantanggungan di pedesaan lebih besar dibandingkan perkotaan, yaitu69,50% berbanding 56,66%.
Tabel 3.2.Sebaran dan Jumlah Penduduk Per Kabupaten/Kota 2015
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah(Km2)
JumlahPenduduk
Kepadatan(jiwa/km
1 Buton 1.212,99 94.474 77,892 Muna 1.922,16 208.916 108,693 Konawe 4.435,28 233.610 52,674 Kolaka 3.283,59 235.655 71,775 Konawe Sel 5.779,47 289.815 50,156 Bombana 3.001,00 152.280 50,747 Wakatobi 559,54 94.421 169,418 Kolaka Utara 3.391,67 140.706 41.499 Buton Utara 1.864,91 59.779 32,0510 Konawe Utara 5.101,76 58.401 11,45
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 22
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah(Km2)
JumlahPenduduk
Kepadatan(jiwa/km
11 Kota Kendari 300,89 347.496 1,15512 Kota Baubau 221.01 154.877 700,8013 Kolaka Timur 3.634,74 120.089 33,0414 Konawe Kepulauan 867,58 31.688 36.52
15 Muna Barat 1.022,89 76.071 74,37
16 Buton Tengah 958.31 90.474 94.41
17 Buton Selatan 509,92 79.558 156,02
Jumlah 38.067,70 2.468.678 64,85Sumber : Sultra dalam Angka, 2015
3. Situasi Sosial Ekonomi dan Budaya
Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatanderajat kesehatan. Peningkatan pembangunan ekonomi berperan dalam secaratimbal balik dengan peningkatan pembangunan kesehatan. Untuk itu,menciptakan kemajuan ekonomi daerah dengan penekanan terhadappentingnya pembangunan sumberdaya manusia akan meningkatkanproduktivitas daerah, inovasi dan terobosan yang memberikan daya ungkitterhadap pembangunan daerah.
Secara umum persentase penduduk miskin di Provinsi SulawesiTenggara masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Nasional yaitu
sebesar 13,33%. Perkembangan persentase penduduk miskin di ProvinsiSulawesi Tenggara dari tahun 1996 - 2011 dapat dilihat pada grafik di bawahini.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 23
Grafik 3.1Penduduk Miskin Provinsi Sulawesi Tenggra Tahun 2010 – 2015
Sumber : Susenas, BPS-2015
B. Perkembangan Sumber Daya Kesehatan
B.1. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Bila dilakukan pengelompokan bahwa jenis sarana pelayanan kesehatandimaksud dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) yakni fasilitas pelayanan kesehatanrujukan dalam hal rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas,Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling) dan fasilitas pelayanan kesehatanbersumber daya masyarakat (UKBM).
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan RujukanKeadaan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi Sulawesi
Tenggara secara kuantitatif menunjukan peningkatan dalam 5 tahun terakhir.
Hal ini dapat dilihat pada beberapa jenis sarana pelayanan kesehatan misalnyasaja pada tahun 2015 jumlah sakit sebanyak 33 unit lebih banyak dibanding
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 24
tahun 2007 sebanyak 21 Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanankesehatan di Kabupaten/ Kota. Rumah Sakit Umum Provinsi sebagai pusatrujukan tertinggi berkembang pesat dan pada saat ini sedang pembangunantambahan gedung baru, khususnya gedung kelas III. Jumlah tempat tidur yangtersedia juga menunjukan peningkatan yakni dari 1032 TT tahun 2007menjadi 1081 TT tahun 2015.
Tabel 3.3Perkembangan Rumah Sakit Menurut Kepemilikan Tahun 2008 - 2015
No StatusKepemilikan
RUMAH SAKIT
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pemerintah 3 3 3 3 2 2 2 22 Pemerintah
Kab/Kota10 11 11 12 12 12 12 12
3 TNI Polri 3 3 3 3 3 3 3 3
4 BUMN 1 1 1 1 1 1 1 15 Khusus - - - - - - - -
6 Swasta 5 4 5 5 6 6 6 6
7 Swata(RS/klinikbersalin)
6 6 7 5 5 5 5 5
8 RSIA 1 1 2 2 2 2 1 1
9 Klinik umumSwasta
- - 1 2 4 4 4 4
Jumlah 29 29 32 33 34 34 33 33
]
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 25
Tabel 3.4Perkembangan Rumah Sakit Menurut Kepemilikan Tahun 2008 - 2015
No Sarana Kesehatan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah RS 29 29 32 33 34 33 33 33Ratio per 150.000pddk
1,2 1,5 1,5 1,54 1,7 1,7 1,7 1,7
2 Jumlah TT 1.163 1.414 1.601 1.811 1.948 2.170 2.170 2.170Ratio terhadap 1500pddk
0,76 0.86 0.67 0.72 0.79 1.21 1.21 1,21
3 Jumlah TT Kls III 660 710 799 908 943 1.081 1.081 1.081Rasio terhdp 1500pddk sasaranjamkesmas +Bahteramas
0,7 0,7 0,8 0,9 1 1,42 1,42 1,42
Pada tahun 2015 Jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggarasebanyak 33 Unit, yang terdiri dari Rumah Sakit Pemerintah ternasuk TNI/PolRIsebanyak 17 unit dan rumah sakit swasta sebanyak 17 unit. Adapun sebaranrumah sakit menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 seperti pada Tabel berikut.
Tabel 3.5Data Rumah Sakit se Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015
No. Nama Kab/KotaRumah Sakit (RS)
AkreditasiJumlah Pemerintah Pemda Swasta
1 KONAWE 2 0 1 1 0
2 KOLAKA 2 1 (BUMN) 1 0 0
3 BAU-BAU 1 0 1 0 0
4 BUTON 1 0 1 0 0
5 WAKATOBI 1 0 1 0 0
6 KOLAKA UTARA 1 0 1 0 0
7 BUTON UTARA 1 0 1 0 0
8 MUNA 1 0 1 0 0
9 KONAWE UTARA 1 0 1 0 0
10 BOMBANA 1 0 1 0 0
11 KONAWE SELATAN 1 0 1 0 0
12 KOTA KENDARI10 2 (TNI,
POLRI) 1 70
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 26
13 KOLTIM 0 0 1 0 0
14 KONKEP 0 0 1 0 0
15 P R O V I N S I 2 0 2 0 0
16 MUNA BARAT 1 0 0 0 0
17 BUTON TENGAH 1 0 0 0 0
18 BUTON SELATAN 1 0 0 0 0
T O T A L 28 3 16 8 0Sumber data : Dinkes Prov. Sultra Thn. 2015
b. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar
Sejalan dengan tuntutan masyarakat dalam akses pelayanan kesehatan,penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar juga menunjukan perkembangan.Jumlah Puskesmas Perawatan tahun 2008 sejumlah 63 unit meningkat menjadi 94unit pada tahun 2015. Puskesmas non perawatan juga mengalami peningkatan dari144 Unit tahun 2008 menjadi 187 unit pada 2015. Begitu pula Puskesmas kelilingjuga mengalami peningkatan dari 89 unit tahun 2008 menjadi 207 unit tahun 2015.
Tabel 3.6.Perkembangan Puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara
No SaranaKesehatan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 JumlahPuskesmas
207 223 240 248 252 264 269 269
Rasio Puskesmasper 30.000 pddk
2.99 3.16 3.22 3.27 3.28 3,43 3.35 3.35
2 JumlahPuskesmasPembantu
471 589 586 491 499 465 450 450
Rasio Pustu per10.000 pddk
2,32 2,8 2,7 2,2 1,9 2.03 2.01 2.01
3 JumlahPosyandu
2.406 2.701 2.822 2.886 2.902 2.891 3.066 3.066
Rasio Posyandudalm 1000balita
11,611,63 11,9 11,4 12,9 12,32 14.51 14.51
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 27
Adapun distribusi Puskesmas menurut Kabupaten/Kota dijelaskan seperti padaTabel berikut :
Tabel 3.7.Distribusi Puskesmas menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
No. Nama Kab/KotaPuskesmas Rasio Pusk
/30.000pnddk
Jumlah RawatJalan
RawatInap
PONED
1 KONAWE 27 22 5 7 8.65
2 KOLAKA 14 10 4 4 16.83
3 BAU-BAU 17 12 5 4 9.11
4 BUTON 13 7 6 4 7.47
5 WAKATOBI 20 12 8 4 6.31
6 KOLAKA UTARA 16 10 6 6 8.79
7 BUTON UTARA 10 4 6 2 5.97
8 MUNA 27 23 4 4 7.73
9 KONAWE UTARA 22 19 3 3 2.65
10 BOMBANA 22 6 16 7 6.92
11 KONAWE SELATAN 23 14 9 7 12.60
12 KOTA KENDARI 15 10 5 5 43.43
13 KOLTIM 13 10 3 3 9.23
14 KONKEP 7 6 1 1 4.52
15 MUNA BARAT 15 13 2 2 5.07
16 BUTON TENGAH 12 6 6 5 7.53
17 BUTON SELATAN 8 3 5 5 9.94
Jumlah 281 187 94 71 8.784
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi ketersediaan sarana Prasaranapelayanan kesehatan di Puskesmas, dapat dijelaskan bahwa dari 281 Puskesmas
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 28
dapat dikategorikan baik sebanyak 180 unit (64%), Rusak ringan 70 unit (24 %),Rusak Berat 40 Unit ( 14 %), dan Rusak Total 0 ( 0%)
c. Upaya Kesehatan Bersumber Daya MasyarakatDisamping sarana pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan
dasar, upaya pendekatan pelayanan kesehatan terus dilakukan melalui UpayaKesehatan Bersumberdaya Masyarakat. Keberhasilan pengembangan UKBM jugadapat dilihat dengan semakin tahun jumlah UKBM semakin bertambah. Pada tahun2009 jumlah Polindes , Poskesdes dan desa siaga sebanyak 1865 unit bertambahmenjadi 2.269 unit pada tahun 2011. Begitu pula jumlah Posyandu aktif jugabertambah yakni dari 2822 unit pada tahun 2009 menjadi 1351 Unit tahun 2015.Pada gambar di bawah ini dapat dilihat perkembangan UKBM di Provinsi SulawesiTenggara sejak tahun 2009 hingga 2015.
Grafik 3.2.Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
di Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2009 s.d 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 29
Jumlah UKBM pada Tahun 2015 sebanyak 2.844 unit, yang terdiri dari PosKesehatan Desa (Poskesdes) sebanyak 907 unit, Pos Kesehatan Pesantrensebanyak 55 unit, Posyandu sebanyak 1882, Pos Obat Desa sebanyak 256 unitdan Pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK) sebanyak 5 unit. Adapun Distribusi UKBMmenurut jenisnya di Kabupaten/Kota seperti pada Tabel berikut.
Tabel 3.8 .Distribusi UKBM menurut jenisnya di Kabupaten/Kota Prov. Sultra Tahun 2015
No. Nama Kab/Kota
U K B M
TotalPoskes des
Poskestren
Posyandu
Pos obatdesa
PosUKK
1 KONAWE 2 0 4 0 0 6
2 KOLAKA 3 0 15 1 0 19
3 BAU-BAU 7 0 10 0 1 17
4 BUTON 2 0 11 0 0 13
5 WAKATOBI 2 0 6 0 0 8
6 KOLAKA UTARA 2 0 9 3 0 14
7 BUTON UTARA 2 1 9 3 1 16
8 MUNA 2 0 4 2 0 8
9 KONAWE UTARA 3 0 11 1 0 15
10 BOMBANA 6 0 11 0 0 17
11 KONAWESELATAN
2 0 9 1 0 12
12 KOTA KENDARI 3 1 5 0 0 9
13 KOLTIM 4 0 5 0 1 9
14 KONKEP 4 0 7 0 2 13
15 MUNA BARAT 2 0 7 0 0 9
16 BUTON TENGAH 4 4 12 0 0 20
17 BUTON SELATAN 5 2 8 0 0 15
Jumlah 55 8 143 11 5 222
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 30
B.2. Tenaga Kesehatan
B.2.1. Ketersediaan Tenaga KesehatanSumberdaya manusia kesehatan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pelayanan kesehatan. Menurut WHO, lebih dari 70% kesuksesan pelayanankesehatan ditentukan oleh sumberdaya manusia kesehatan. Berkaitan dengan itu,
pemerintah senantiasa memberikan perhatian yang serius terhadap jumlah danmutu sumberdaya kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan setiap tahunnya terusbertambah. Pada tahun 2008 jumlah tenaga kesehatan di Provinsi SulawesiTenggara sebanyak 6.005 orang bertambah pada tahun 2015 menjadi 10.008orang. Keberadaan tenaga kesehatan dapat dikelompokan menjadi tenaga medis,tenaga keperawatan dan tenaga non keperawatan. Tenaga medis khususnya dokterspesialis menunjukan perkembangan yakni dari 50 orang tahun 2008 menjadi 136orang tahun 2015. Begitu pula dokter umum bertambah dari 301 orang tahun 2008menjadi 436 orang tahun 2015. Pada Tabel berikut disajikan tenaga perkembanganjenis tenaga (Medis dan Keperawatan/Kebidanan) di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel 3.9.Perkembangan dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi,
bidan dan Perawat di Provinsi Sulawesi Tenggara
No Tenaga Kesehatan Pencapaian2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1
Jumlah Dokter Spesialis 50 50 60 70 89 98 125 136Rasio Dokter Spesialis
(4 Per-100.000Penduduk)
2,41 2,41 2,50 3.07 3,86 4.00 5.18 5,64
2Jumlah Dokter Umum 301 299 352 392 470 436 418 436Rasio Dokter (25 Per-100.000 Penduduk) 13.67 13.25 14.51 17.21 20.37 17.80 17.33 18,07
3Jumlah Dokter Gigi 74 77 85 91 169 184 160 175Rasio Dokter Gigi (6Per-100.000 Penduduk) 3.57 3.57 3.81 3.99 7.32 7.51 6.63 7,17
4Jumlah Perawat 2.017 3.069 2.999 3.153 3.349 3.781 4.089 3.962Rasio Perawat (158 Per-100.000 Penduduk) 99,3 147 141,6 141,2 147 154.42 156.35 150,26
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 31
5Jumlah Bidan 1180 1244 1500 1822 2574 2.810 3.152 3.260Rasio Bidan (75 Per-
100.000 Penduduk) 56.87 58.73 67.19 79.99 111.54 114.76 262.66 271,63
6
Jumlah Tenaga Farmasidan Apoteker 157 124 155 199 477 495 691 724
Rasio TenagaKefarmasian (28 Per-100.000 Penduduk)
2,7 2,6 4,1 6,1 20,9 20.21 28.64 17.41
7Jumlah Ahli Gizi 385 443 507 576 581 513 857 844Rasio Ahli Gizi (25 Per-100.000 Penduduk) 19 21,3 23,9 25,8 25,5 20.95 33.62 34,94
8
Jumlah Tenaga Sanitasi 323 421 491 489 464 499 516 516Rasio Tenaga Sanitarian(30 Per-100.000Penduduk)
15,9 29,3 23,2 21,9 20,4 20.38 21.39 21.39
Disamping dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat danbidan, keberadaan tenaga kesehatan non perawatan juga sangat penting. Jenis
tenaga ini meliputi tenaga kefarmasian, tenaga gizi, sanitasi, kesmas, keteknisianmedis dan keterapian fisik . Jumlah jenis tenaga ini juga menunjukkanperkembangan dalam kurun 5 tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat pada tabelberikut.
Pengembangan sumberdaya manusia bidang kesehatan diarahkan untukmeningkatkan jumlah, mutu, dan distribusi tenaga kesehatan. Peningkatan mutudilakukan dengan meningkatkan jenjang pendidikan tenaga kesehatan, misalnyadari D1 ke D3, dari D3 ke D4 dan S1, dari D4 dan S1 ke S2, dan juga pendidikandokter spesialis. Disamping itu, untuk peningkatan ketrampilan tenaga kesehatandilakukan pendidikan pelatihan (diklat) dibidang program kesehatan, sepertipelatihan gizi, pelatihan petugas pemeriksa kesehatan calon jemaah haji,pelatihan bidan poskesdes, dan lain sebagainya.
B.3. Pembiayaan Kesehatan
Dinas Kesehatan sebagai unsur teknis pemerintah Provinsi
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 32
Sulawesi Tenggara memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
Kontribusi ini berupa restribusi jasa pelayanan kesehatan melalui
Balai Laboratorium Kesehatan, restribusi jasa pemakaian kekayaan
negara melalui Balai Pelatihan Kesehatan dan restribusi lainnya.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan
mendapat pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Pembiayaan tersebut digunakan untuk membiayai belanja
tidak langsung dan belanja langsung. Jumlah dana yang dialokasikan
untuk pelaksanan kegiatan kesehatan bersumber dari APBD Provinsi
Sulawesi Tenggara menunjukan penurunan dari tahun 2009.
Grafik 3.3
Perkembangan APBD Dinkes SultraTahun 2009-2015
Pada tahun 2009 sebesar Rp. 24.082.809.400,- menurun pada
tahun 2010 sebesar Rp. 19.398.156.924,- begitu pula pada tahun
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 33
2011 sebesar Rp. 19.088.290.800,-. Penurunan ini disebabkan oleh
karena alokasi anggaran untuk klaim pembebasan biaya pengobatan
dipindahkan dari DPA-SKPD Dinas Kesehatan ke DPA-Sekretariat
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui pos
bantuan.Sedangkan Tahun 2012 meningkat menjadi 24.594.163.000
dan tahun 2013 meningkat lagi menjadi 27.483.677.300 peningkatan
ini terjadi karena adnya pembayaran Tunjangan Perbaikan Penghasilan
(TPP) bagi PNS. Dan pada tahun 2015 terjadi kenaikan menjadi
45.479.673.350.
Bila dilakukan analisis menurut jenis belanja terlihat bahwa
jenis belanja langsung menunjukan penurunan yang sangat signifikan
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Pada tahun 2009 jenis
belanja langsung sejumlah Rp. 7.230.756.000 (45% dari total
anggaran) turun menjadi Rp. 1.962.000.000 atau 8,4% tahun 2012,
hal ini disebabkan oleh karena alokasi anggaran untuk klaim
pembebasan biaya pengobatan dipindahkan dari DPA-SKPD Dinas
Kesehatan ke DPA-Sekretariat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
melalui pos bantuan, sedangkan pada tahun Tahun 2013 terjadi
peningkatan sebesar Rp.4.037.300.000 Kenaikan ini disebabkan
karena adanya pembanguan gedung baru Labkes sebesar Rp.
1.627.200.000, di Tahun 2015 meningkat menjadi 20.177.779.000.
Kondisi ini menunjukan bahwa ketergantungan pada dana APBN dalam
pembangunan kesehatan masih sangat tinggi.
Disamping mengelola dana APBD, Dinas Kesehatan juga
menerima dana dari Kementerian Kesehatan berupa dana
dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan dana hibah bantuan luar negeri
yang dimanfaatkan untuk membiayai program strategis kementrian
kesehatan di Sulawesi Tenggara. Dana bantuan sosial berupa
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 34
pembiayaan jaminan kesehatan (Jamkesmas) juga diperoleh untuk
membiayai kegiatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan
Rumah Sakit. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan juga pembayaran
klaim pelayanan Jamkesmas ke seluruh rumah sakit yang bekerjasama
melaksanakan program Jamkesmas di Sulawesi Tenggara.
Dana untuk membiayai pelaksanaan pembangunan bidang
kesehatan melalui dana dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dana
bantuan sosial/jaminan kesehatan masyarakat dan bantuan luar negeri
secara keseluruhan menunjukan peningkatan. Pada tahun 2009 jumlah
dana tersebut sebesar Rp. 89.007.152.000,- meningkat menjadi Rp.
148.012.955.000,- pada tahun 2013. Dan di Tahun 2015 meningkat
menjadi 263.086.443.000.
Bila dilakukan analisis menurut sumber anggaran terlihat bahwa
dana untuk kegiatan jaminan kesehatan masyarakat menunjukan
peningkatan yang signifikan yakni dari Rp. 33.809.046.000,- tahun
2008 menjadi Rp. 70.240.417.000 pada tahun 2013. Dana
dekonsentrasi meningkat yakni Rp. 7.678.278.000,- tahun 2008
menjadi Rp. 23.436.658.000,- tahun 2014. Dana dekonsentrasi yang
dialokasikan digunakan untuk melakukan penguatan di
kabupaten/kota, konsolidasi dan koordinasi serta hal-hal yang
berkaitan dengan kewenangan pemerintah provinsi di bidang
kesehatan. Adapun rincian anggaran APBN tahun 2009-2015 menurut
sumber pembiayaan seperti pada grafik berikut.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 35
Grafik. 3.5Rincian anggaran APBN Tahun 2009-2015 menurut Sumber
Pembiayaan (dalam Jutaan rupiah)
Grafik. 3.6Perkembangan Pembiayaan Pembangunan Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara bersumber dari APBNTahun 2009-2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 36
Tabel 3.10Pembiayaan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara menurut sumbernya Tahun 2015
No Sumber Biaya/Program Jumlah Anggaran
I Dekonsentrasi 24.869.040.000
1 Program Dukungan Manajemen dalam Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya
4.740.363.000
2 Program Bina Gizi dan KIA 10.777.928.000
3 Program Bina Upaya Kesehatan 2.483.042.000
4 Program P2PL 5.835.958.0005 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1.041.749.000
6 Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM 268.800.000
II Tugas Pembantuan 125.263.854.0001 Program Bina Gizi dan KIA ( BOK) 44.839.354.0002 Program Bina Upaya Kesehatan 82.424.500.0003 Program Kesehatan Lingkungan 5.139.600.000
III Dana Alokasi Khusus 117.394.790.000
1 Pelayanan Kesehatan Dasar 69.296.304.0002 Pelayanan Farmasi 25.894.363.0003 Pelayanan Kesehatan Rujukan 35.535.911.000IV BLN 4.185.245.954
1 GF. TB 1.570.414.5252 GF. Malaria 1.810.561.5503 GF. HIV-AIDS 541.969.8794 NLR Kusta 262.300.000V APBD Provinsi 230.072.112.319
1 Belanja Tidak Langsung 98.029.525.0002 Belanja Langsung 117.508.406.906
3 Program PBP Bahtermas 14.534.180.413
VI APBD Kabupaten/Kota di Luar DAK 754.485.456.476
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015 37
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 37
BAB IVRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015
A. Program Jaminan Kesehatan dan Pembebasan BiayaPengobatan
Jaminan kesehatan dan pembebasan biaya pengobatanmerupakan program strategis untuk memberikan jaminan pelayanankesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu. Jumlah dana
yang akan dialokasikan untuk program Jamkesmas tahun 2012diperkirakan sama dengan tahun lalu, yaitu Rp.71 240.417.000 yangakan dipergunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan bagi1.144.447 Jiwa peserta Jamkesmas di Sulawesi Tenggara. Alokasidana untuk pembebasan biaya pengobatan sebesar Rp6.405.329,000 (masuk pos bantuan sekretariat daerah) yang terdiridari anggaran pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas sebanyakRp 1,914.426.000,- dan anggaran pembayaran klaim Rumah Sakitsebesar Rp 4,490,903,000.
Pada tahun 2015, Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK)direncanakan akan bertambah dari 14 Rumah Sakit menjadi 17Rumah Sakit. Penambahan ini berkaitan dengan beroperasinya RSUDButon Utara, RSUD Konawe Utara, dan adanya perjanjian kerjasama(PKS) dengan RS Dr.Ismoyo-Kendari. Sedangkan jumlah Puskesmasyang melayani Jamkesmas diperkirakan tidak mengalami perubahanyaitu 247 Puskesmas yang tersebar di 12 kabupaten/ kota. Untuklebih jelasnya diuraikan pada tabel berikut.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 38
Tabel 4.1.Jumlah Anggaran dan Sasaran Jaminan Kesehatan dan Pembebasan
Biaya Pengobatan Tahun 2015
No Uraian Jamkesmas Bahtermas Jumlah
1 Jumlah Anggaran 86.331.391.426 552.800.000 86.884.191.4262 Sasaran Peserta (Jiwa) 1.083.246 159.518 1.219.4353 Persentase penduduk
tercakup (Data Pendu---duk SP2010)
51.26 4.15 55.41
4 PPK RS 17 145 Puskesmas 247 247
Untuk mendukung pelaksanaan program Jamkesmas, Dinaskesehatan mendapat dana dekonsentrasi sebanyak Rp 879.900.000yang dialokasikan untuk membiayai kegiatan pengelolaan programJamkesmas di Provinsi dan Kab/Kota, Pelaksanaan/PengelolaanProgram Jamksmas di Provinsi, Kab/Kota, Administrasi KegiatanPengelolaan Jamkesmas di Provinsi, Koordinasi dan SinkronisasiProgram Jamkesmas, Bombingan dan monitoringpelaksanaan/pengelola JKN di Provinsi, Sosialisasi JaminanKesehatan Nasional (JKN) Tingkat Provinsi, Sosialisasi JKN untukDaerah Daratan, Sosialisasi JKN untuk daerah kepulauan, PertemuanEvaluasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Tingkat Provinsidan Evaluasi Pelaksanaan JKN di Kabupaten/Kota.
B. Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
Pada tahun 2015, dana dekonsentrasi untuk kegiatanProgram Kefarmasian dan Alat Kesehatan sebesar Rp.1.041.749.000 yang pemanfaatannya untuk pencapaian indikatorkinerja utama program yakni Peningkatan Ketersediaan Obat danVaksin 100%. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatanutama yang dilakukan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 39
a. Peningkatan Pelayanan Kefarmasianb. Peningkatan ketersediaan obat Publik da obat perbekalanc. Biaya Opersional Instalasi Farmasid. Peningkatan Produksi dan Distribusi Alkese. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasianf. Dukungan Manajemen Kefarmasian
Pada tabel 4.2 dapat dilihat uraian anggaran dan kegiatanProgram Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2015.
Tabel 4.2.Uraian anggaran dan Kegiatan Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Tahun 2015
No KEGIATAN SASARAN ANGGARAN (Rp) LOKASIPELAKSANAAN
1.Pemantauan Penggunaan Obat dalamPelaksanaan JKN di Puskesmas dan RumahSakit
7 kab/kota 18.570.000 Provinsi (Kendari)
2. Pertemuan Analisis dan Pengolahan Data 23 OR 62.958.000Provinsi (Kendari)
3. Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasiandalam Pelayanan Kesehatan di era JKN 37 OR 99.836.000
Provinsi (Kendari)
4. Monitoring Ketersediaan Obat Dan Vaksin 14 Kab/Kota 65.690.000 Kab/Kota
5. Biaya Pengelolaan dan Pengemasan KembaliObat Program Kesehatan 12 Bulan 204.147.000
Provinsi (Kendari)
6.Harmonisasi dan Integrasi PerencanaanKebutuhan Obat RKO dan ImplementasiPengelolaan Obat Satu Pintu
31 OR 79.764.000Provinsi (Kendari)
7.Peningkatan Kemampuan SDM dalamimplementasi sistem elektronik padabimwasdal alkes dan PKRT
2 OR 52.338.000Provinsi (Kendari)
8. Sampling Produk Alkes dan PKRT 2 kab/kota 57.924.000Provinsi (Kendari)
9.Pembekalan CDOB untuk Tenaga Kesehatandan Penanggungjawab Teknis sarana distribusiobat
34 OR 72.904.000Provinsi (Kendari)
10.Pemutakhiran Data Kefarmasian dan AlatKesehatan Tingkat Provinsi - ProfilKefarmasian
31 OR 73.884.000Provinsi (Kendari)
11. Rapat Koordinasi Nasional ProgramKefarmasian dan Alat Kesehatan di Palu 14 Kab/Kota 108.504.000 Palu (Sulteng)
13. Konsultasi Teknis KE DITJEN . BinaKefarmasian Dan ALKES 3 TR 22.422.000 Jakarta
14.Konsultasi Teknis Dalam RangkaPenyusunan Dan Pembahasan RKA RK-AKL Tahun 2016
2 TR 14.948.000Jakarta
JUMLAH 1.041.749.000
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 40
C. Program Gizi, Kesehatan Ibu Dan Anak
1. Perbaikan Gizi
Pada tahun 2015, program perbaikan gizi mendapat alokasidana sebesar Rp. 3.621.220.000, Fokus pemanfaatan dana tersebutditujukan untuk membiayai kegiatan prioritas dalam rangka pencapaianindikator utama program perbaikan gizi yang meliputi cakupanpemantauan pertumbuhan balita di Posyandu naik dari 70.3% tahun2011 menjadi 75% tahun 2012, namun di tahun 2013 turun menjadi69.98%, di tahun 2014 naik menjadi 77.7% dan di Tahun 2015 naikmenjadi 83.78 penanganan kasus gizi buruk (100%). Untuk mencapaitarget indikator tersebut, maka dirumuskan kegiatan program
perbaikan gizi tahun 2015, Adapun uraian anggaran dan kegiatansecara rinci disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3.Anggaran dan Kegiatan Perbaikan Gizi Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN (Rp) LOKASI
1 Pelaksanaan Surveilans Khusus danSurveilans Tingkat Kabupaten /Kota -
2. Penyusunan Laporan Bulanan dalam RangkaSurveilans Gizi
10 Bulan63.000.000
Provinsi (Kendari)
3 Pelacakan dan Informasi Gizi Buruk 14 Kab/Kota75.600.000
Kab/Kota
4 Verifikasi Informasi dan Kajian Epidemiologi 14 Kab/Kota23.604.000
Provinsi (Kendari)
5 Rapat LS dan LP Kab/Kota dalam RangkaSurveilans Gizi
14 Kab/Kota90.160.000
Kab/Kota
6 Pelaporan Indikator Kinerja Pembinaan Giziberbasis SIGIZ.Com
10 Bulan16.000.000
Provinsi (Kendari)
7. Pengumpulan Data Pemantauan Status Gizi(PSG)
14 Kab/Kota350.308.000
Kab/Kota
8 Peningkatan Kapasitas PenilaianPertumbuhan Balita -
9Peningkatan Kapasitas Petugas Gizi dalamPenilaian Pertumbuhan Balita (Kolaka,Koltim, Konawe, Konsel, Kota Kendari,Konawe Kepulauan dan Wakatobi
154 orang765.520.000
Kab/Kota
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 41
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN (Rp) LOKASI
11Peningkatan Kapasitas Petugas dalamkonseling ASI
-89.200.000
Provinsi (Kendari)
12Peningkatan Kapasitas Petugas Gizi dalamkonseling ASI
24 Orang113.095.000
Provinsi (Kendari)
13 Peningkatan Kapasitas Tenaga Gizi dalamPelaksanaan PSG
26 Orang99.530.000
Provinsi (Kendari)
14 Orientasi Petugas dalam PenangananAnemia dan Kretin
-21.600.000
Provinsi (Kendari)
15 Sosialisasi Terpadu Pembinaan GiziMasyarakat di Provinsi
-36.100.000
Provinsi (Kendari)
16 Diseminasi Hasil PSG di Tingkat Provinsi -39.453.000
Provinsi (Kendari)
17 Pertemuan Koordinasi LP/LS terkaitPercepatan Perbaikan Gizi
-16.600.000
Provinsi (Kendari)
18 Roundtable Gernas Percepatan PerbaikanGizi
24 Orang79.455.000
Provinsi (Kendari)
19 Pengadaan PMT Bumil KEK dan MP-ASI 15500 Kg742.500.000
Provinsi (Kendari)
20 Biaya Manajemen PMT dan MP-ASI 14 PT174.500.000
Provinsi (Kendari)
21 Buku Pedoman untuk kegiatan PemantauanPertumbuhan Balita
7.850 Buku232.500.000
Provinsi (Kendari)
22 Bimbingan Teknis Petugas Dinas Prov keKab/Kota
56 OT128.440.000
Kab/Kota
23 pembinaan petugas kabupaten kepuskesmas
48 OT52.200.000
Kab/Kota
24 Konsultasi Program Gizi ke Pusat 4 OT35.680.000
Jakarta
25 Dukungan Kegiatan Pemantapan RencanaAksi Pembinaan Gizi di Pusat
4 OT23.000.000
Provinsi (Kendari)
26 Review Capaian Indikator KegiatanPembinaan Gizi di Pusat
3 OT23.000.000
Jakarta
27 Review Capaian Indikator KegiatanPembinaan Gizi Tahun 2015 Tingkat Provinsi
41 Orang72.295.000
Provinsi (Kendari)
28 Dukungan Manajemen dan distribusi Saranadan prasarana Gizi di Provinsi dan Kabupaten
12 PT105.000.000
Prov dan Kab/Kota
29 Dukungan Manajemen Pelaksanaan Verifikasidan Kajian Epidemiologi di Kabupaten/Kota
14 Kab/Kota63.620.000
Prov, Kab/Kota
30 Validasi dan Verifikasi Data Surveilans Gizi 26 OT59.140.000
Kab/Kota
31 Supervisi pelaksanaan PSG di Kab/Kota 13 OT29.120.000
Kab/Kota
JUMLAH3.621.220.000
2.Kesehatan Ibu Reproduksi
Pada tahun 2015, program Kesehatan Ibu Reproduksimendapat alokasi dana sebesar Rp. 2.388.712.000. Fokus pemanfaatandana tersebut ditujukan untuk membiayai kegiatan prioritas dalamrangka menurunkan angka kematian ibu (AKI). Disamping penurunanangka kematian ibu, alokasi Dana tersebut untuk mencapai indikator
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 42
cakupan K4 76% tahun 2015; Persalinan Tenaga Kesehatan 81. %tahun 2013; Penanganan komplikasi 22.33% tahun 2014; pelayananibu nifas 80% tahun 2015 dan cakupan KB Aktif 55.26% tahun 2015.Untuk mencapai target indikator tersebut, maka dirumuskan kegiatan
program Kesehatan Ibu Tahun 2015. Adapun uraian anggaran dankegiatan secara rinci disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 4.4.Anggaran dan Kegiatan Program Kesehaan Ibu Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
1 Penyusunan Manual Sistem rujukanmaternal dan Neonatal di Kab/Kota 3 Kab/Kota 106.255.000 Provinsi (Kendari)
2Pertemuan Koordinasi Teknis dan EvaluasiProgram Kesehatan Ibu dan ReproduksiTingkat Pusat
3 Orang 25.260.000 Medan
3Pertemuan Koordinasi Teknis dan EvaluasiProgram Kesehatan Ibu dan ReproduksiTingkat Pusat
4 Orang 21.172.000 Lombok
4Pertemuan Koordinasi Teknis dan EvaluasiProgram Kesehatan Ibu dan ReproduksiTingkat Pusat
3 Orang 19.560.000 Batam
5 Koordinasi LP/LS dalam peningkatankesehatan ibu dan reproduksi 15 Orang 24.121.000 Provinsi (Kendari)
6Advokasi Pengembagan Kemitraan Bidandan Dukun untuk pendampingan ibuhamil, berslain dan nifas
45 Orang 23.150.000 Provinsi (Kendari)
7Pertemuan pemahaman dan pemantapanpenggunaan kohort ibu dan KB bagitenaga bidan desa di Kabupaten/Kota
- 13.625.000
8Review Manajemen PelaksanaanPelayanan Antenatal Terpadu dan KelasIbu Hamil bagi Kabupaten/Kota
31 Orang 150.545.000 Provinsi (Kendari)
9 AMP Kabupaten /Kota yang terintegrasiSKI 160 Orang 247.920.000 Provinsi (Kendari)
10Sosialisasi Penggunaan dan PemanfaatanAlat Deteksi Resiko Kehamilan Ibu Hamil (rapid test)
366 Orang 79.624.000 Provinsi (Kendari)
11 Bimtek Pelayanan Kesehatan Ibu danReproduksi 14 Kab/Kota 358.290.000 Kab/Kota
12 Konsultasi Program Kesehatan Ibu, KB danReproduksi ke Pusat 4 OT 32.408.000 Jakarta
13Konsultasi dalam Penyusunan RencanaKerja Program Kesehatan Ibu danReproduksi
1 OT 8.102.000 Jakarta
14 Pengadaan Paket Kelas Ib Hamil 181 SET 90.500.000 Provinsi (Kendari)
15Peningkatan Kapasitas Tenaga KesehatanPuskesmas dan Rumah Sakit dalamPenatalaksanaan KB Pasca Persalinan
44 Orang 116.900.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 43
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
16Orientasi Program Perencanaan Persalinandan Pencegahan Komplikasi (P4K) bagiKab/Kota dan Puskesmas
70 Orang 120.255.000 Provinsi (Kendari)
17Orientasi Pengelola Program Kab/Kota danPuskesmas dalam pembentukanPuskesmas PKRT dan KIE Kespro Catin
50 Orang 94.135.000 Provinsi (Kendari)
18Orientasi Nakes dalam PelayananPersalinan dan Nifas sesuai Standar bagiKab/Kota dan Puskesmas
46 Orang 119.150.000 Provinsi (Kendari)
19 Peningkatan Kapasitas Tenaga Puskesmasdalam Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil 198 Orang 304.220.000 Provinsi (Kendari)
20 Peningkatan Kapasitas Bidan Koordinatordalam pelaksanaan Supervisi Fasilitatif 92 Orang 196.310.000 Provinsi (Kendari)
21 Penguatan Kapasitas Fasyankes dalamPelayanan ANC Terpadu di Kab/Kota 96 Orang 237.210.000 Provinsi (Kendari)
JUMLAH 2.388.712.000
3. Kesehatan Anak
Pada tahun 2015, alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatankesehatan anak sebesar Rp. 1.258.185.000. Dana tersebut akandigunakan untuk membiayai kegiatan prioritas dalam rangkamenurunkan angka kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita(AKABA) dan Angka Kematian Neonatal (AKN). Alokasi Dana tersebutdiharapkan meningkatkan cakupan Kunjungan Neonatal (KN) 85.34%Tahun 2015; Kunjungan Bayi 89.54% tahun 2015 ; dan Kunjungan
Balita 55.89% tahun 2015. Untuk mencapai target indikator tersebut,maka dirumuskan kegiatan program Kesehatan Anak Tahun 2015diuraikan pada tabel berikut.
Tabel 4.5.Anggaran dan Kegiatan Program Kesehatan Anak Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN(Rp) LOKASI
1Peningkatan Kapasitas TenagaKesehatan (Dokter, Perawat, danBidan) dalam Tatalaksana Neonatus diProvinsi
45 orang 112.985.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 44
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN(Rp) LOKASI
3Peningkatan Kapasitas TenagaKesehatan dalam Standarisasi MTBS diKab/Kota
25 Orang 87.925.000 Provinsi (Kendari)
4Orientasi Kohor Bayi dan Balita dalamMendukung Surveilans Kesehatan Anakdi Provinsi
30 Orang 56.325.000 Provinsi (Kendari)
5Peningkatan Kapasitas TenagaKesehatan dan Pendidik PAUD dalamSDIDTK
- 13.845.000 Provinsi (Kendari)
6 Peningkatan Kapasitas TenagaKesehatan Kelas Ibu di Kabupaten - 11.250.000 Kab/Kota
7Bimbingan Evaluasi Pelaksanaan MTBS,SDIDTK, dan Kelas Ibu Balita diKab/Kota
30 OT 82.800.000 Kab/Kota
8Pemantauan Pasca Pelatihan KesehatanBayi dan Balita terintegrasi BBLR,Manajemen Asfeksi
30 OT 82.800.000 Provinsi (Kendari)
9 Pertemuan POKJADA Balita Berisiko - 8.950.000Provinsi (Kendari)
10 Paket Pemeriksaan SKH 1.000 Paket 62.200.000Provinsi (Kendari)
11Peningkatan Kapasitas TenagaKesehatan dalam PenjaringanKesehatan Anak Usia Sekolah diKab/Kota
148 Orang 275.350.000 Provinsi (Kendari)
12Pembinaan Teknis Bagi PengelolaProgram Anak Usia Sekolah danRemaja ke Kab/Kota
30 OT 82.800.000 Kab/Kota
13 Pertemuan Nasional PeningkatanKualitas Hidup Anak 5 Orang 27.500.000 Jakarta
14 Pertemuan Forum UKS di Provinsi - 17.200.000 Provinsi (Kendari)
15 Konsultasi dan Penyusunan RKAKLProgram Kesehatan Anak ke Pusat 2 Orang 16.462.000 Jakarta
16 Pertemuan Koordinasi PengembanganAkselerasi Pembinaan UKS di Provinsi 66 Orang 123.840.000 Provinsi (Kendari)
17Peningkatan Kapasitas dalam1Implementasi Standar Nasional PKPRdi Provinsi
36 Orang 64.575.000 Provinsi (Kendari)
18 Supervisi Fasilitattif Pasca PelatihanPKPR ke Kab/Kota 13 OT 28.770.000 Provinsi (Kendari)
19 Peningkatan Kapasitas Nakes dalamTatalaksana 24 Orang 52.505.000
Provinsi (Kendari)
20 Pertemuan Koordinasi LP/LSPerlindungan anak di Provinsi - 10.283.000 Provinsi (Kendari)
JUMLAH 1.258.815.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 45
4. Pelayanan Kesehatan Tradisional
Pelayanan kesehatan tradisional, komplementer dan alternatifpada prinsipnya diarahkan pada upaya promotif dan preventif yangmengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secaraempiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Pada tahun 2015, jumlahdana yang dialokasikan sebesar Rp. 342.352.000. Dana tersebut akandigunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka pencapaianindikator cakupan kabupaten/kota yang menyelenggarakan programbina pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementersebesar 30% tahun 2015 dan Jumlah Rumah Sakit yangmenyelenggarakan yankestrad yang aman dan bermanfaat sebagaipelayanan kesehatan alternatif dan komplementer sebanyak 2 RumahSakit. Untuk mencapai target indikator tersebut, dirumuskan uraiankegiatan seperti pada tabel dibawah ini
Tabel 4.6.Anggaran dan Kegiatan Program Pelayanan Kesehatan Tradisonal,
Komplementer dan Alternatif Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
1Rapat Koordinasi TeknisYankesTradkom, SP3Tdan Kab/Kota Tk.Provinsi
15 Orang 33.264.000 Provinsi (Kendari)
2 Rakontek Program Yankestradkom bagiRS Pemerintah 24 Orang 56.342.000 Provinsi (Kendari)
3 Sosialisasi SP3T ke LP/LS, DinkesKab/Kota dan Pemerintah Daerah - 19.229.000 Provinsi (Kendari)
4Monev Yankes Alternatif danKomplementer Provinsi keKab/Kota/RS/Puskesmas
12 OT 26.880.000 Kab/Kota
5 Identifikasi/Inventarisasi Yankestradkomdalam rangka pengumpulan Data JID 36 OT 36.480.000 Provinsi (Kendari)
6 Pertemuan Pembahasan 35 Orang 17.911.000 Provinsi (Kendari)
7 Operasional Sentra P3T - Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 46
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
8 Operasional yankestrad percontohan diSentra P3T 12 Bulan 12.000.000 Provinsi (Kendari)
9 Rapat Rutin Sentra P3T 4 Kali 32.370.000 Provinsi (Kendari)
10 Administrasi Kegiatan 12 Bulan 49.344.000 Provinsi (Kendari)
11 Konsultasi ke Pusat 1 Kali 7.612.000 Kab/Kota
12 Rapat persiapan 15 Orang 2.560.000 Provinsi (Kendari)
13 Pelaksanaan penapisan 4 Lokasi 25.610.000 Provinsi (Kendari)
14 Honorarium Tim Penapisan Yankestrad 6 Bulan 22.750.000 Provinsi (Kendari)
JUMLAH 342.352.000
5. Kesehatan Kerja dan Olahraga
Pada tahun 2015 progam kersehatan kerja dan olah ragadialokasikan pada kegiatan tersendiri yang dialokasikan sebesar Rp.
304.408.000. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatandalam rangka mendukung kegiatan kesehatan kerja dan olahraga.Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, dirumuskan uraian kegiatanseperti pada tabel dibawah ini
Tabel 4.7.Anggaran dan Kegiatan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga
Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
1 Pengukuran Kebugaran Jasmani bagi KotaKendari 65 Orang 2kali 46.268.000 Provinsi (Kendari)
2 Pertemuan Perencanaan dan EvaluasiProgram Kesehatan Kerja 26 Orang 48.058.000 Provinsi (Kendari)
3 Sosialisasi Peningkatan Kesehatan Nelayandi Kota Kendari 22 Orang 15.060.000 Provinsi (Kendari)
4Sosialisasi Jafung Pembimbing KesehatanKerja bagi Pengelola Kesehatan KerjaKab/Kota
30 Orang 49.518.000 Provinsi (Kendari)
5 Orientasi Penyelenggaraan KesehatanOlahraga tingkat Provinsi 24 Orang 47.298.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 47
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
6 Bimtek Penyelenggaraan KesehatanOlahraga di Kota /Kab. Pusk (Provinsi) 4 OT 6.240.000 Kab/Kota
7 Pembinaan dan Monitoring ProgramKesehatan Kerja 24 OT 54.315.000 Kab/Kota
8 Konsultasi Program Kesehatan KeKemenkes RI 1 Orang 7.611.000 Jakarta
9 Pemberian Bhakti Husada 12 Orang 30.040.000 Provinsi (Kendari)
JUMLAH 304.408.000
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya Pada Program Bina Gizi dan KIA
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tigas Teknis Lainnya
pada program bina gizi dan KIA ditujukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan manajemen pada program gizi dan KIA. Pada tahun 2014,jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp. 935.000.000. Danatersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan- kegiatanmanajemen tingkat Provinsi, dirumuskan uraian kegiatan seperti padatabel dibawah ini
Tabel 4.8.Anggaran dan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya pada Program Bina Gizi dan KIA Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
1 Pembinaan Pengelolaan Barang MilikNegara Di Kab/Kota 12 OT 25.240.000 Kab/Kota
2 Pengelola Satuan Kerja 12 Bulan 113.700.000 Provinsi (Kendari)
3 Pengelola Data 12 Bulan 39.000.000 Provinsi (Kendari)
4 Adminsitrasi Dukungan Kegiatan 12 Bulan 39.600.000 Provinsi (Kendari)
5 Konsolidasi dan Rekonsiliasi LaporanKeuangan di KPPN 12 Bulan 10.800.000 Provinsi (Kendari)
6 Rapat Koordinasi TeknisS Program BinaGizi Dan KIA 16 Orang 80.820.000 Jakarta
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 48
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
7 Review Irjen Dan Biro Perencanaan DiPusat (APIP) 5 Orang 76.200.000 Jakarta
8 SosialisasiI Software RKAKL 2016 DiPusat\ 3 Orang 15.960.000 Jakarta
9Pertemuan Koordinasi PerencanaanDan Anggaran Program Bina Gizi danKIA Tingkat Pusat
7 orang 2 kl 74.480.000 Jakarta
10 Distribusi Kab/Kota ke Puskesmas 1 Paket 29.634.000 Kab/Kota
11 Pertemuan Evaluasi Program Bina GiziDan KIA Tingkat Pusat Di Bali Bandung 30.720.000 6 Orang
12 Monitoring Dan Evaluasi Program BinaGizi Dan KIA Di Kab/Kota Kab/Kota 29.287.000 14 OT
13 Perteamuan Evaluasi Program TingkatProvinsi Provinsi 15.710.000 Provinsi (Kendari)
14 Sosialisasi E-Monev BAPPENAS Dan DJATingkat Pusat Solo 12.240.000 2 Orang
15Koordinasi validadi dan verifikasi dangizi dan kia termasuk BOK TriwI,II,III,IV
Provinsi 59.960.000 Provinsi (Kendari)
JUMLAH 653.351.000
7. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang disalurkan diPuskesmas diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan akses danpemerataan masyarakat, utamanya melalui kegiatan prmotif danpereventif yang dilaksankan di luar gedung, sesuai dengan StandarPelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dengan focus pencapaianMilenium Developmen Goals (MDGs) pada tahun 2015, selain alokasidana untuk Puskesmas disediakan alokasi dana untuk Kabupaten/Kotasebagai pengeloa manajemen untuk Puskesmas dengan mekanismeanggaran Tugas Pembantuan (TP), sedangkan untuk dinas kesehatanProvinsi disediakan alokasi untuk kegiatan Manajemen BOK sebagaiperpanjangan tangan pusat untuk koordinasi, memantau dan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 49
mengevaluasi pelaksanaan dana BOK di Kabupaten/Kota danPuskesmas yang dialoksikan melalui dana dekonsentrasi. Pada tahun2015, jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp. 935.000.000. Danatersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan- kegiatan
manajemen BOK tingkat Provinsi, dirumuskan uraian kegiatan sepertipada tabel dibawah ini
Tabel 4.9.Anggaran dan Kegiatan Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
1 Honorarium Pengelola BOK 12 Bulan 35.000.000 Provinsi (Kendari)
2 Pertemuan Koordinasi Perencanaan BOKTingkat Propinsi
54 orang2 Kali 154.954.000 Provinsi (Kendari)
3Pertemuan Evaluasi Manajemen danProgram Pelaksanaan BOK TingkatPropinsi
54 orang2 kal 158.486.000 Provinsi (Kendari)
4 Monev Pelaksanaan BOK di Kab/Kota 78 OT 256.560.000 Kab/Kota
JUMLAH 605.000000
E. Program Bina Upaya Kesehatan
Pada tahun 2015, anggaran yang dialokasikan untuk programbina upaya kesehatan sebesar Rp. 878.947.000. Fokus pemanafaatandana tersebut ditujukan untuk membiayai kegiatan prioritas dalamrangka pencapaian indikator utama program Bina Upaya Kesehatan(BUK) yang meliputi cakupan Puskesmas Perawatan Mampu PelayananObstetri Neonanatal Emergency (PONED) Dasar meningkat dari 60%tahun 2011 menjadi 80% tahun 2012 dan cakupan Rumah SakitPelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensip (PONEK)meningkat dari 30% menjadi 60% tahun 2012. Untuk mencapai targetindikator tersebut, maka dirumuskan kegiatan program Bina UpayaKesehatan Tahun 2015 sebagai berikut :
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 50
Adapun uraian anggaran dan kegiatan secara rinci disajikan pada Tabelberikut.
Tabel 4.10.Anggaran dan Kegiatan Program Bina Upaya Kesehatan
Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
Laporan kegiatan dan pembinaan di bidang pelayanan kesehatan dasar
1 Peningkatan Kemampuan Teknis Tenaga Medisdalam PPGD di Makassar 39 orang 375.830.000 Makassar
2 Konsultasi Rapat Persiapan PelaksanaanKemampuan Teknis PPGD 1 paket 4.616.000 Makassar
3 Rapat Persiapan Pelaksanaan PPGD 1 paket 600.000 Provinsi (Kendari)
4 Monev pelaksanaan PPGD 13 orang 31.080.000 Kab/Kota
5 Supervisior Pelaksanaan Peningkatankemampuan PPGD 1 orang 4.616.000 Makassar
6 Pra Kondisi PPGD 46 orang 47.820.000Provinsi (Kendari)
7 Pertemuaan Perencanaan PelaksanaanPelayanaan DTPK 26 orang 36.605.000
Provinsi (Kendari)
8 Rapat TIM Pembentukan DTPK danPembahasan hasil Penjajakan Lokasi DTPK 2 paket 3.400.000
Provinsi (Kendari)
9 Kegiatan TIM Kesehatan Bergerak di Kab 66 orang 374.920.000Provinsi (Kendari)
10 Evaluasi Pelaksanaan DTPK 20 orang 38.052.000 Kab/Kota
11 Konsultasi ke Pusat pelaksanaan DTPK 1 orang 7.430.000 Jakarta
12 Workshop Peningkataan ManajemenPuskesmas 35 orang 127.125.000 Puskesmas
13 Pertemuaan Koordinasi PemantapanManajemen Pusk. Tingkat Prov 32 orang 57.082.000 Provinsi (Kendari)
14 Pendampingan Akerditasi Puskesmas 26 orang 60.804.000 Kab/Kota
15 Sosialisasi JKN di Fasyankes Primer 40 orang 118.080.000Provinsi (Kendari)
16 Workshop Pemantapan Pelay. Kes. diFasyankes Primer dlm Pengelolaan JKN 23 orang 40.250.000
Provinsi (Kendari)
17 Pertemuan Kemampuan Program KesehatanGigi dan Mulut 27 orang 116.067.000
Provinsi (Kendari)
18 Pertemuan Pemantapan Prog. Kes Gimul dlmrangka Menjg Pencapaian MDG,s 23 orang 40.250.000
Provinsi (Kendari)
Dana Dekonsentrasi Pembinaan Pelayanan Rujukan
19 Worshop Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi2012 52 orang 108.553.000
Provinsi (Kendari)
20 Improvment colaboration PONED-PONEK 51 orang 109.605.000Provinsi (Kendari)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan
21 Administrasi Program BUK dan Kesehatan Jiwa 36 paket 23.400.000
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 51
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
22 Operasional Kegiataan dalam rangkapengelolaan kegiataan Dekonsentrasi 36 paket 69.360.000 Provinsi (Kendari)
23 Pengelola SAK dan SIMAK-BMN 32 paket 18.000.000 Provinsi (Kendari)
24 Konsultasi SAK-SIMAK di Pusat 4 orang 14.774.000 Jakarta
25 Konsolidasi perencanan e-Planning 2016 56 orang 84.228.000 Provinsi (Kendari)
26 Pendampingan Penyusunaan dan PerencanaanTP BUK di RSUD Kab/Kota 46 orang 61.240.000 Kab/Kota
27 Konsultasi Program BUK 4 orang 29.720.000 Jakarta
28 Penyusunaan RKA-KL tahun 2016 4 orang 34.040.000 Jakarta
29 Pertemuaan SAI dan SIMAK BUK TingkatProvinsi dan Kab/Kota 36 orang 61.385.000
Provinsi (Kendari)
30 Pengelola Sistem Informasi Rumah Sakit 132 paket 69.600.000Provinsi (Kendari)
31 Refresing Pengelola SIRS Tingkat Rumah Sakit 30 orang 61.240.000Provinsi (Kendari)
32 Monitoring dan Evaluasi MenajemenPuskesmas 34 orang 60.740.000 Kab/Kota
33 Monitoring dan Evaluasi Manajemen RumahSakit 59 orang 63.190.000 Kab/Kota
34 Pertemuaan Evaluasi dan Koordinasi ProgramBina Upaya Kesehatan 36 orang 58.458.000 Provinsi
Pembinaan dan Monitoring Kesehatan Jiwa
35 Peningkatan Kemampuan asesmen danrencana terapi pencandu Narkoba 34 orang 56.022.000 Provinsi (Kendari)
36 Konsultasi Program Kesehatan Jiwa 2 orang 14.860.000 Jakarta
JUMLAH 2.483.042.000
F. Program Pemberantasan Penyakit dan PenyehatanLingkungan
Anggaran untuk Program Pemberantasan Penyakit danPenyehatan Lingkungan melalui dana dekonsentrasi sebesar Rp.5.835.958.000,- dipergunakan untuk membiayai kegiatan –kegiatan:
1. Penyehatan Lingkungan sebesar Rp. 1.343.958..000,-. Jumlahdana tersebut digunakan untuk upaya peningkatan akses airminum dan pengembangan sanitasi total berbasis masyarakat;
2. Pembinaan Surveilance, Imunisasi, Karantina dan KesehatanMatra sebesar 1.047.758.000,-
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 52
3. Pengendalian Penyakit bersumber binatang sebesar 736.603.000antara lain Arbovirosis (DBD, chikungunya, JE), flu burung,Zoonosa, Filariasis dan survey Penilaian Transimisi (TramisenAssesment Survey = TAS)
4. Pengendalian Penyakit Menular Langsung sebesar Rp.725.483.000,-
5. Pengendalian Penyakit Tidak menuar sebesar Rp. 1.769.460.000
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnyapada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungansebesar Rp. 233.286.000,- yang meliputi layanan administrasiperkantoran, Penyusunan RKA-KL, e-Planning dan PembahasanPerencanaan, dokumen data dan informasi tingkat provinsi,Dokumen evaluasi dan pelaporan. dan Laporan Keuangan.
Disamping itu untuk membiayai kegiatan pemberantasanpenyakit malaria, TB, HIV/AIDS, Kusta, disediakan anggaranBantuan Luar Negeri (Global Fund dan NLR) sebanyakRp.3.915.189.000Adapun uraian alokasi dana dan kegiatan seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.11.Anggaran dan Kegiatan Program Pemberantasan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
1 Peningkatan Kapasitas bagi PelaksanaImunisasi Kabupaten/Kota 31 Orang 80.326.000 Provinsi (Kendari)
2 Peningkatan Kapasitas Petugas pelaksanaImunisasi Puskesmas 5 AK 302.425.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 53
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
3 Rapat Persiapan Pelaksanaan dalam rangkapeningkatan kapasitas petugas 1 PT 10.560.000 Provinsi (Kendari)
4 Pelaksanaan Rumors Verifikasi 3 Kejadian 13.140.000 Provinsi (Kendari)
5 Penyelidikan Epidemiologi danPenanggulangan KLB 5 Kejadian 40.700.000 Provinsi (Kendari)
6 Pertemuan Koordinasi Penanggulangan KLB18 Orang 40.208.000 Provinsi (Kendari)
7 Pengambilan Specimen 7 Kejadian 37.860.000 Provinsi (Kendari)
8 Pengiriman Specimen 10 Specimen 3.000.000 Provinsi (Kendari)
9 Pemeriksaan Specimen 10 Specimen 7.500.000 Provinsi (Kendari)
10 Sosialisasi Kesiapsiagaan dan Respon KKM-MD 17 Orang 47.582.000 Provinsi (Kendari)
11 Peningkatan Kapasitas TGC 1 Laporan 21.143.000 Provinsi (Kendari)
12 Penemuan kasus Penyakit Potensial KLB 4 Kasus 25.860.000 Provinsi (Kendari)
13 Bimbingan dan evaluasi tatalaksana kasusdiscarded campak 8 Kab/Kota 18.720.000 Provinsi (Kendari)
14 Operasional pengelolaan data PD3I 12 Bulan 29.400.000 Provinsi (Kendari)
15 Monitoring dan pengendalian Faktor ResikoKesehatan pada Kondisi Matra Lapangan
7 Lokasi46.760.000
Provinsi (Kendari)
16 Monitoring dan Pengendalian FR KesehatanPada Kondisi Matra Arus Mudik di Kab Kota
7 Pos23.800.000
17 Kab/Kota
17 Surveilans Kesehatan PenyelamanTradisional 7 Lokasi 28.490.000 Provinsi (Kendari)
18 Bimbingan Teknis Program KesehatanMatra 8 Kab/Kota 15.480.000 Provinsi (Kendari)
19 Pertemuan Koordinasi Program KesehatanMatra 24 Orang 51.877.000 Provinsi (Kendari)
20 Pertemuan Koordinasi Program Imunisasi 30 Orang 61.172.000 Provinsi (Kendari)
21 Monev Pengelola Imunisasi Provinsi keKab/Kota 14 Kab/kota 57.240.000 17 Kab/kota
22 Administrasi pengelolaan imunisasi 12 Bulan 7.500.000 Provinsi (Kendari)
24 Konsultasi teknis program imunisasi 2 Orang 16.745.000 Jakarta
25 Media KIE Imunisasi 1 PT 13.000.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 54
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
26 Advokasi dan sosialisasi introduksi vaksin 14 Kab/kota 31.520.000 Provinsi (Kendari)
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
27 Pertemuan Koordinasi PengendalianPenyakit DBD 21 Orang 47.192.000 Provinsi (Kendari)
28 Bimbingan Teknis, Monitoring dan EvaluasiProgram Pengendalian DBD 7 Kab/kota 13.290.000 Kab/Kota
30 Monitoring dan Evaluasi P2 Malaria menujueliminasi malaria 12 Orang 36.915.000 Provinsi (Kendari)
31 Asessment Peningkatan kasus dan SKDKLB 4 Kab 18.420.000 Kab/Kota
32 Evaluasi pendistribusi Kelambu danPenggunaan Kelambu
12 Lokasi55.532.000
Provinsi (Kendari)
33 Advokasi Pengendalian penyakit rabies 2 Kab/kota 8.740.000 Provinsi (Kendari)
34 Surveilans dalam rangka SKD PenyakitRabies (Pelacakan Kasus) 4 Lokasi 14.440.000 Provinsi (Kendari)
35 Koordinasi/advokasi POMP FilariasisKabupaten Konawe Utara 20 Orang 45.524.000 Provinsi (Kendari)
36 Koordinasi / Advokasi POMP Filariasis KotaBaubau 23 Orang 50.161.000 Provinsi (Kendari)
37 Pelatihan Tenaga Kesehatan POMP FilariasisKab. Konawe Utara 14 Orang 43.735.000 Provinsi (Kendari)
38 Pelatihan Petugas Kesehatan dan KaderPOMP Kota Baubau 17 Orang 60.604.000 Baubau
39 Pelaksanaan POMP Filariasis 2 Kab/kota 95.740.000 Kab/Kota
40 Pelatihan Kader POMP Filariasis diPuskesmas 31 Puskesmas 175.500.000 Provinsi (Kendari)
41 Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan POMPFilariasis 2 Kab/kota 2.540.000 Kab/Kota
42 Audiansi Kepada Stekholder 2 Kab/kota 17.000.000 Kab/Kota
43 Bimtek, Monitoring dan evaluasi ProgramPengendalian Filariasis 12 Kab/kota 22.890.000 12 Kab/kota
44 Survei Vektor Malaria 1 Lokasi 23.650.000 Provinsi (Kendari)
45 Survei Larva penyakit DBD 1 Lokasi 4.730.000 Provinsi (Kendari)Pengendalian Penyakit Menular Langsung
47 Pertemuan Pernas 2015 di Makassar 1 Laporan 6.100.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 55
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
48 Bimtek Program HIV-AIDS -
49 Validasi Data P2 HIV-AIDS 9 Kab/kota 17.820.000 Kab/Kota
50 Pemantauan Distribusi logistik Pusat yangdikirim ke daerah 9 Kab/kota 17.820.000 Kab/Kota
51 Koordinasi Lintas program/sektor TB tingkatProvinsi 25 Orang 22.839.000 Provinsi (Kendari)
52 Bimbingan teknis dalam rangka OJTpetugas TB di Fasyankes Terpilih 3 Puskesmas 7.220.000 Provinsi (Kendari)
54 Sosialisasi dan Advokasi Aktifitas LROA diProv 7 Orang 13.420.000 Provinsi (Kendari)
55 Peningkatan Kapasitas Petugas PelaksanaanLROA 8 Orang 13.862.000 Provinsi (Kendari)
56 Dukungan logistik Untuk Aktifasi LROA 1 PT 37.500.000 Provinsi (Kendari)
57 Kab/kota yang melakukan SKD KLB Diare[Base Line] -
58 Monitoring dan Evaluasi Diare 9 Kab/kota 19.220.000 Kab/Kota
59Pertemuaan dalam rangka peningkatankapasitas pelaksanaan pemantauanHepatitis
9 Orang25.430.000
Provinsi (Kendari)
60 Pelaksanaan Deteksi Dini Hepatitis bumildan nakes berisiko 1 Laporan 133.202.000 Provinsi (Kendari)
61 Pengadaan Bahan Habis Pake Deteksi DiniHepatitis B pad bumil Nakes berisiko 8600 SPC 212.179.000 8600 SPC
62 Pertemuan Sosialisasi hepatitis 39.012.000 Provinsi (Kendari)
63 Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmasdalam rangka deteksi dini hepatitis
1 Laporan69.624.000
Provinsi (Kendari)
64 Deteksi dini Kasus dan pencegahanISPA/Penumonia 9 Kab/kota 51.690.000 Kab/Kota
65 Penemua Kasus aktif dan Penatalaksanaansesuai Standar 9 Kab/kota 19.420.000 Kab/Kota
67 Surveilans aktif kasus frambusia 8 Lokasi 19.125.000 Provinsi (Kendari)Pengendalian Penyakit Tidak Menular
68 Advokasi dan sosialisasi monitoring faktorrisiko PTM melalui Posbindu PTM 16 Orang 39.747.000 Provinsi (Kendari)
69 Pembekalan Monitoring FR PTM terhadapkader Posbindu PTM 8 Kab/Kota 202.234.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 56
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
70 Bahan penunjang pengelolaan programPPTM 12 Bulan 57.600.000 Provinsi (Kendari)
71 Monitoring dan Evaluasi PelaksanaanPosbindu PTM 12 Kab/kota 40.740.000 12 Kab/kota
72 Pendistribusian Logistik PTM 1 Laporan 27.500.000 Provinsi (Kendari)
73 Konsultasi teknis Program PPTM 1 Orang 8.590.000 Jakarta
74 Pembentukan Forum KomunikasiMasyarakat Pengendalian PTM 17 Orang 51.101.000 Provinsi (Kendari)
75 Surveilans FR PTM pada KelompokMasyarakat Khusus (pelajar)
14 Kab/kota200.900.000
Provinsi (Kendari)
76 Peningkatan Kapasitas Pengendalian Kankerbagi Petugas Puskesmas 20 Orang 112.315.000 Provinsi (Kendari)
77 Pencetakan Media KIE Pengendalian Kanker1 Laporan 24.864.000 Provinsi (Kendari)
78 Penyebar-luasan Informasi Kanker melaluiMedia Massa 1 Laporan 35.000.000 Provinsi (Kendari)
79 Penyediaan bahan habis pakai 1 Laporan 25.000.000 Provinsi (Kendari)
80 Pengumpulan data program pengendaliankanker 7 Kab/kota 13.290.000 Kab/Kota
81 Surveilans Pengendalian Diabetes Mellitus9 Kab/kota 26.450.000 Kab/Kota
82Peningkatan Kapasitas Pengendalian PTMTerintegrasi dan Cedera di FasyankesPrimer
34 Orang106.932.000
Provinsi (Kendari)
83 Media KIE pengendalian PTM 1 PT 19.932.000 Provinsi (Kendari)
84 Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan PTMterintegrasi dan Cedera 14 Kab/kota 29.450.000 Kab/Kota
85 Penyediaan Bahan habis pakaipengendalian PTM terintegrasi 1 PT 100.000.000 Provinsi (Kendari)
86 Sosialisasi Pengendalian Hipertensi 21 Orang 50.201.000 Provinsi (Kendari)
87 Monitoring dan deteksi dini tekanan darahtinggi 1 PT 1.500.000 Provinsi (Kendari)
88 Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmasdalam Pengendalian Hipertensi
33 Orang105.824.000
Provinsi (Kendari)
89 Deteksi dini dan tindak lanjut dini tekanandarah tinggi di Kab/Kota 26 Puskesmas 12.000.000 Kab/Kota
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 57
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
90 Monitoring dan Evaluasi PengendalianHipertensi 9 Kab/kota 17.820.000 Kab/Kota
91 Sosialisasi NSPK Diabetes Mellitus 17 Orang 45.375.000 Provinsi (Kendari)
92 Media KIE Pengendalian DM 1 PT 8.500.000 Provinsi (Kendari)
93 Advokasi Penyusunan Peraturan KTR 17 Orang 40.245.000 Provinsi (Kendari)
94 Monitoring dan Evaluasi Penyusunan danPelaksanaan KTR di Kab/Kota 8 Kab/Kota 17.520.000 Kab/Kota
95 Media KIE Bahaya Merokok 1 PT 12.000.000 Provinsi (Kendari)
96 Advokasi dan Sosialisasi Upaya BerhentiMerokok 20 Orang 43.310.000 Provinsi (Kendari)
97Workshop Penguatan Masyarakat dalamBHD/Respon Cepat di Daerah RawanKecelakaan
18 Orang47.385.000
Provinsi (Kendari)
98 Pembentukan Safe CommunityPengendalian Kecelakaan Lalu Lintas 35 Orang 58.233.000 Provinsi (Kendari)
100 Pertemuan Koordinasi dalam Rangka ArusMudik Lebaran 2015 23 Orang 45.895.000 Provinsi (Kendari)
101 Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi dalamRangka Arus Mudik Lebaran 3 Pos 21.600.000 Provinsi (Kendari)
102Pengadaan dan penyebarluasan Media KIEPengendalian Kecelakaan di Lokasi RawanKecelakaan
1 PT30.000.000
Provinsi (Kendari)
103 Surveilans Pengendalian Kecelakaan 9 Kab/kota 17.820.000
104 Sosialisasi NSPK Obesitas 1 PT 16.530.000 Provinsi (Kendari)
105 Surveilans Obesitas 9 Kab/kota 21.870.000 Kab/Kota
106 Workshop Jurnalis tentang masalah rokok 25 Orang 22.187.000 Provinsi (Kendari)Penyehatan Lingkungan
108 Pelatihan Monitoring Evaluasi STBM 25 Orang 86.217.000 Provinsi (Kendari)
109 Pelatihan EHRA 12 Orang 51.871.000 Provinsi (Kendari)
110 Pelatihan STBM Program Pamsimmas IIKesehatanUntuk Petugas Kecamatan/Desa
1 Laporan89.911.000
Provinsi (Kendari)
111 Pertemuan Advokasi Implementasi PPSPMelalui Pilar-pilar STBM 17 Orang 46.920.000 Provinsi (Kendari)
112 Pembinaan Teknis STBM 4 Kab/kota 6.870.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 58
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
113 Pertemuan Koordinasi Jejaring STBM 23 Orang 55.132.000 Provinsi (Kendari)
114Penyusunan Rencana Kerja ProgramPamsimas II Kesehatan di Pusat (KegiatanPusat)
1 Orang5.100.000
Provinsi (Kendari)
115 Monitoring evaluasi pelaksanaan Pamsimasdi kabupaten 8 Kab/Kota 46.720.000 Kab/Kota
116 Monitoring evaluasi pelaksanaan Pamsimasdi Puskesmas 16 Pusk 9.600.000 Provinsi (Kendari)
117 pemantauan pelaksanaan Pamsimas di desa56 Orang 8.400.000 Provinsi (Kendari)
118 Administrasi pengelolaan Pamsimas 1 Laporan 2.544.000 Provinsi (Kendari)
119 Progress Manajemen Report ProgramPAMSIMAS II Kesehatan di Pusat 1 Orang 3.100.000 Provinsi (Kendari)
121 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Pemicuan di Desa 2 Laporan 81.400.000 Provinsi (Kendari)
123 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Kampanye CTPS 4 Kab 14.680.000 Kab/Kota
125Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Kampanye Sanitasi dan HigieneSekolah
24 Desa14.480.000
Kab/Kota
127 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Kampanye Surveilan Kualitas Air
24 Desa21.680.000
Kab/Kota
129 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Implementaso Fasilitasi di Desa
24 Desa14.480.000
Kab/Kota
131 Propinsi 4 PT 19.920.000 Provinsi (Kendari)
133 Pelatihan Teknis Penyehatan Air 25 Orang 58.615.000 Provinsi (Kendari)
134 Pelatihan Rencana Pengamanan Air Minum(RPAM) 10 Orang 39.100.000 Provinsi (Kendari)
135 Pertemuan Koordinasi Jejaring PengawasanKualitas Air Minum (PKAM) 7 Orang 21.556.000 Provinsi (Kendari)
136 Bimbingan Teknis Pengawsan Kualitas Air diKab/Kota 3 Kab/kota 6.720.000 3 Kab/kota
137 Orientasi Fasilitator PemberdayaanMasyarakat di DTPK 21 Orang 61.631.000 Provinsi (Kendari)
138 Orientasi Fasiltatos Pasar sehat 17 Orang 44.107.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 59
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
139 Konsultasi Teknis Pengembangan kab/Kotadan kawasan sehat ke Pusat 1 Orang 7.950.000 Jakarta
140 Pembinaan Teknis Penyelenggara kab/kotadan kawasan Sehat 3 Kab/kota 8.819.000 Kab/Kota
141 Sosialisasi Kabupaten/Kota sehat 3 Kab/kota 70.155.000 Kab/Kota
142 Pertemuan Tim Pembina kab/kota sehat diProvinsi 2 Kali 12.560.000 Provinsi (Kendari)
143 Orientasi pemantauan Kesling TTU 12 Orang 87.502.000 Provinsi (Kendari)
145 Assesment Pasca Orientasi di Kab/KotaTerpilih 5 Kab/kota 13.200.000 Kab/Kota
146 Petugas Provinsi 2 Kab/kota 4.680.000 Provinsi (Kendari)
147 Petugas Kabupaten/Kota ke Puskesmas 2 Kab/kota 2.600.000 Kab/Kota
148 Petugas Provinsi 2 Kab/kota 4.680.000 Kab/Kota
149 Petugas Kab/kota ke Puskesmas 10 Kab/kota 10.000.000 Kab/Kota
150 Petugas Puskesmas 20 Orang 3.000.000 Provinsi (Kendari)
151 Fasilitasi Peningkatan Lingkungan di PondokPesantran 9 Lokasi 154.070.000 Provinsi (Kendari)
152 Implementasi HS pangan Rumah Tanggadan Sekolah 15 Orang 49.998.000 Provinsi (Kendari)
153Evaluasi Kegiatan 2014 dan penyiapanKab/Kota dalam Pembinaan TPM SesuaiStandar
31 Orang81.280.000
Provinsi (Kendari)
154 Surveilans Kualitas TPM 6 Kab/kota 11.850.000 Kab/Kota
155 Fasilitasi Monev dan SosilisasiPengembangan Sentra Makanan jajanan. Kab/kota 10.860.000 Kab/Kota
2063 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada ProgramPengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
156 Penyusunaan RKAKL Indikatif dan Definitif8 Orang 68.720.000 Jakarta
157 Penyusunaan Rencana Aksi Kegiatan P2PLTingkat Provinsi 1 Laporan 21.116.000 Jakarta
158 Penyusnaan E-Planning 1 Orang 9.690.000 Jakarta
159 Penyusunan Laporan PP 39 dan E-MonevDJA 1 Laporan 6.000.000 Provinsi
(Kendari)
160 Penyusunaan Laporan Tahunaan 1 Laporan 7.630.000Provinsi
(Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 60
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
161 Pengelolaan Satker 12 Bulan 95.880.000Provinsi
(Kendari)
162 Konsultasi Pengelola SAK dan SIMAK 2 Orang 15.020.000 Jakarta
163 Penyusunaan Laporan BMN4 Kali 1.600.000
Provinsi(Kendari)
JUMLAH 5.835.958.000
G. Program Pemberdayaan Masyarakat dan PromosiKesehatan
Pada tahun 2015, program pemberdayaan dan promosikesehatan ditujukan untuk meningkatkan cakupan rumah tangga berPHBS menjadi 70%, meningkatkan cakupan posyandu purnama-mandiri dan UKBM lainnya menjadi 40%, meningkatkan desa siagaaktif 35% dari desa siaga yang dibentuk, meningkatkan jumlahposkesdes yang beroperasi, meningkatkan sekolah dasar yangmempromosikan kesehatan menjadi 40%, dan melakukan advokasipengembangan strategi promosi kesehatan dan kebijakanpembangunan berwawasan kesehatan di 17 kabupaten/ kota.
Jumlah dana yang disediakan melalui dana dekonsentrasiuntuk Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan sebesarRp. 2.311.994,- untuk membiayai beberapa kegiatan utama sebagaiberikut:
Tabel 4.12.Anggaran dan Kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat dan
Promosi Kesehatan Tahun 2015NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASI
PELAKSANAAN
1 Pertemuan Koordinasi PerencanaanProgram dengan Kab/Kota 31 Orang 69.507.000 Provinsi (Kendari)
2 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 3 Kali 16.620.000 Provinsi (Kendari)
3 Pengelolaan Dekonsentrasi 12 Bulan 52.440.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 61
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
4 Monitoring terpadu Program Promosikesehatan dan pemberdayaan masyarakat 2 kali 80.420.000 Kab/Kota
5 Konsultasi Teknis Program ke Pusat 2 Kali 16.880.000 Jakarta
6Penyusunan Database Daerah yang telahmenyusun regulasi (perda,perbup, perwildll) tingkat Provinsi
33 Orang 64.943.000 Provinsi (Kendari)
7Pembahasan kajian masalah kesehatandan potensial sektoral dalam usahapeningkatan perilaku sehat
20 Orang 32.060.000 Provinsi (Kendari)
8 Pembentukan Tim Advokasi dalam usahapeningkatan perilaku sehat 20 Oang 31.560.000 Provinsi (Kendari)
9 pertemuan penyusunan rencana advokasidalam usaha peningkatan perilaku sehat 20 Oang 31.560.000 Provinsi (Kendari)
10 Pengembangan media advokasi dalampeningkatan perilku sehat
5000Exemplar 52.500.000 Provinsi (Kendari)
11 Penyusunan Data Base Pokjanal/Forumpeduli kesehatan 15 Orang 11.050.000 Provinsi (Kendari)
12 Pembentukan Pokjanal Kab/Kota 20 Orang 165.600.000 Provinsi (Kendari)
13 Pertemuan Koordinasi Pokjanal Desa danKelurahan siaga Tingkat Provinsi 28 Orang 77.130.000 Provinsi (Kendari)
14 Peningkatan Kapasitas Petugas PromkesKab/Kota 28 Orang 99.510.000 Provinsi (Kendari)
15 Orientasi bagi Fasilitator Kampanye AkuBangga Aku Tahu 16 Orang 65.560.000 Provinsi (Kendari)
16Pembinaan/Penyuluhan Oleh Fasilitator diInstitusi Pendidikan (SMP,SMA,PerguruanTinggi)
5 titik 125.280.000 Provinsi (Kendari)
17 Penggandaan dan Pendisitribusian MateriKIE Aku Bangga Aku Tahu
5000Exemplar 52.500.000 Provinsi (Kendari)
18 Peningkatan Kapasitas promosiKesehatan bagi petugas puskesmas 34 Orang 155.700.000 Provinsi (Kendari)
19 Orientasi Pemberdayaan masyarakat bagibidan/perawat Poskesdes 36 Orang 198.410.000 Provinsi (Kendari)
20 Orientasi pemberdayaan masyarakat bagikader kesehatan 36 Orang 195.920.000 Provinsi (Kendari)
21 Penyusunan Data Base Mitra Potensial 15 Orang 12.120.000 Provinsi (Kendari)
22Sosialisasi Program Kesehatan KepadaMitra Potensial (DuiaUsaha/Swasta/INGO) dalam MendukkungPembangunan Kesehatan
20 Orang 32.000.000 Provinsi (Kendari)
23 Penyusunan Lingkup Kerjasama dan DraftMoU dan Perjanjian Kerjasama 20 Orang 31.560.000 Provinsi (Kendari)
24 Pemantauan dan Evaluasi PelaksanaanKerjasama 20 Orang 31.560.000 Provinsi (Kendari)
25 Pembuatan Buku sebagai laporan 1 PT 5.000.000 Provinsi (Kendari)
26 Penyebaran Informasi kesehatan MelaluiPameran dlm Provinsi 2 Kali 56.200.000 Provinsi (Kendari)
27 Penyebaran Informasi Kesehatan MelaluiPameran Luar Provinsi 1 Kali 20.644.000 Provinsi (Kendari)
28 Penyebaran Informasi Kesehatan MelaluiMedia cetak Leaflet
9000Exemplar 67.500.000 Provinsi (Kendari)
29 Penyebarluasan Informasi KesehatanMelaui Media Luar Ruang 50 Paket 112.500.000 Provinsi (Kendari)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 62
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN LOKASIPELAKSANAAN
30 Penyebarluasan Informasi KesehatanMelalui Media Poster
6000Exemplar 90.000.000 Provinsi (Kendari)
31 Penyebarluasan Informasi Kesehatanmelalui Mobil Unit Penyuluhan 12 Bulan 45.680.000 Provinsi (Kendari)
32 pencetakan Lembar Balik KSI (KeluargaSehat Idamanku)
300Exemplar 30.000.000 Provinsi (Kendari)
33Lomba Poster Tingkat Provinsi Dengantema Inovasi Peningkatan PHBS/programPrioritas
1 Kali 14.000.000 Provinsi (Kendari)
34 Penyusunan Database Ormas dalammendukung pembngunan kesehatan 20 Orang 17.180.000 Provinsi (Kendari)
35Penyusunan Kerjasama dengan Ormasdalam usaha mendukung pembangunankesehatan
31 Orang 63.480.000 Provinsi (Kendari)
36 Penandatangan Perjanjian Kerjasama(PKS) 31 Orang 57.420.000 Provinsi (Kendari)
37 Fasilitasi Ormas 4 PT 30.000.000 Provinsi (Kendari)
JUMLAH 2.311.994.000
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 64
BAB VHASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015
A. Realisasi Pendapatan
Sumber Pendapatan Asli Daerah di Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara bersumber dari Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi dalam bentukRetribusi Jasa Umum (retribusi pelayanan kesehatan), Balai Pelatihan KesehatanKendari dalam bentuk Retribusi Jasa Usaha (retribusi pemakaian kekayaaan daerah,Retribusi Pelayanan Jasa Ketatausahaan Dinas Kesehatan Provinsi dan Retribusi SewaRumah Dinas). Adapun realisasi pendapatan tahun 2015 disajikan pada Tabelberikut.
Tabel 5.1.Hasil pendapatan Daerah pada Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015No Institusi/Sumber Pendapatan Perkiraan
PendapatanPencapaian Tahun
2015PersentasePencapaian
1 Retribusi Jasa Umum 170.000.000 261.407.000 153.762 Retribusi Jasa Usaha 250.360.000 289.927.500 115.80
Jumlah 420.360.000 551.334.500 131.16
Pada tabel dijelaskan bahwa target pendapatan daerah melalui DinasKesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp. 420.360.000.- Realisasipendapatan sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp.551.334.500 atau 131%. Hal inimenunjukan pendapatan daerah melalui Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara sudah melampau target yang dibuktikan dengan nilai pendapatan padaretribusi jasa usaha di Bapelkes mencapai 116%. hal ini dikarenakan sudah banyak
SKPD maupun dari pihak lain yang menggunakan jasa Bapelkes sebagai tempatpelatihan maupun pertemuan
B. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran kesehatan melalui koordinasi Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara pada tahun 2015. Adalah sebesara Rp. 71.524.580.214.
Anggaran tersebut bersumber dari APBD dalam DPA Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp. 43.028.930.404, Pos Bantuan Setda sebesarRp. 2.351.249.908, Dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 22.447.811.355, dan Bantuan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 65
Luar Negeri sebesar Rp. 3.696.588.567 Rincian dan realisasi anggaran menurutsumbernya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2.Alokasi dan Realisasi Anggaran Kesehatan Tahun 2015
No Sumber Anggaran Jumlah (Rp) RealisasiJumlah (Rp) %
1 APBD (DPA-Dinkes) 45.479.676.350 43.028.930.404 94.61
- Belanja Tdk Langsung 25.301.896.600 23.728.357.275 93.78- Belanja Langsung 20.177.779.750 19.300.573.129 85.59
2 Pos Bantuan Setda 14.424.305.413 2.351.249.908 16.30
- Pembebasan Biaya PengobatanRumah Sakit
11.716.856.413 2.351.249.908 20.06
- Pembebasan Biaya PengobatanPuskesmas
2.707.449.000 2.707.449.000 100
3 Dekonsentrasi 24.869.040.000 22.447.811.335 90.265 Bantuan Luar Negeri 4.185.245.954 3.696.588.567 88.32
- GF TB 1.570.414.525 1.346.445.695 85.78- GF Malaria 1.810.561.550 1.582.995.979 87.43- GF HIV/AIDS 541.969.879 523.175.713 96.53- NLR (Kusta) 262.300.000 243.971.180 93.01Jumlah
88.958.267.717 71.524.580.214 90.26
a. Realisasi Anggaran bersumber APBDAnggaran Dinas Kesehatan bersumber APBD tahun 2015 sebesar Rp.
45.479.676.350, yang terdiri dari Anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp.25.301.896.600 dan belanja langsung sebesar Rp. 20.177.779.750 Dari jumlah danatersebut sampai dengan bulan Desember Tahun 2015 telah terealisasi sebesar Rp.43.028.930.404 (94.61%) yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar23.728.537.275 (94.61%) dan belanja langsung sebesar Rp. 19.300.573.129(95.65%). Adapun rincian anggaran dan realisasinya menurut program disajikanpada tebel berikut
Tabel 5.3.Realisasi Anggaran Menurut Program bersumber dari APBD Prov. Sultra T.A. 2015NO JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN
REALISASIJUMLAH (Rp.) %
I Belanja Tidak Langsung 25.301.896.600 23.728.357.275 93,781 Gaji dan Tunjangan 20.140.786.600 19.362.045.031 96.132 Tambahan Penghasilan PNS 5.146.083.000 4.366.312.244 84.85II Belanja Langsung 20.177.779.000 19.300.573.129 95.65
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 66
NO JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN REALISASI %3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur350.000.000 300.000.000 85.71
4 Program Peningkatan Pengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
8.160.000 8.160.000-
100.00
5 Program Peningkatan Sistem PerencanaanTahunan SKPD.
5.000.000 5.000.000 100.00
6 Program Obat dan Perebekalan Kesehatan 1.295.996.852 1.290.532.000 99.587 Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan2.001.753.000 1.962.680.000 98.05
8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 30.525.000 30.525.000 100.009 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 28.150.000 26.710.000 94.8810 Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular124.797.000 124.176.000 99.50
11 Program Peningkatan Pelayanan KesehatanAnaka Balita
75.480.000 69.780.000 92.45
12 Program Peningkatan Keselamatan IbuMelahirkan dan Anak
102.750.000 100.560.000 97.87
13 Program Peningkatan Yankes PeroranganBebas Biaya (Bahtera Mas)
100.350.000 100.210.000 99.86
14 Program Upaya Kesehatan Perorangan 609.152.000 546.383.150 89.7015 Program Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan1.170.206.000 1.032.784.350 88.25
TOTAL I DAN II 45.479.676.350 43.028.930.404 94.61
Pada tabel dapat dijelaskan bahwa semua program telah terealisasi sebesar19.300.573.129,- (95.65%) dari total program belanja langsung 20.177.779.750.
2. Realisasi Pelaksanaan Pembebasan Biaya Pengobatan
Agar supaya pelaksanaan Program dapat berjalan sesuai yangdiharapkan maka pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara melalui AnggaranAPBD Propinsi Tahun 2015 telah mengalokasikan anggaran sebannyak Rp.14.534.180.413,- yang meliputi, dana Kapitasi Puskesmas Kab/Kota sebanyakRp. 2.817.324.000,- dan Klaim RSUD Kab/Kota sebanyak Rp. 11.716.856.413,-.
Dana Kapitasi Puskesmas
Dana pelayanan di Puskesmas disalurkan melalui Pemda Kabupaten/Kotasebagai dana jaminan pelayanan kesehatan masyarakat penerima manfaatdengan perhitungan Rp. 1,500 per kapitasi per bulan yang ditetapkan denganPeraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 26 Tahun 2014 tentangprogram Pembebasan Biaya pengobatan Bahteramas dan KeputusanGubernur tentang Penetapan alokasi Anggaran untuk Dana Kapitasi diPuskesmas (FKTP) Kab/Kota se Sulawesi Tenggara Tahun 2015 sebanyak Rp.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 67
2.817.324.000 (Dua Miliyar Delapan Ratus Tujuh Belas Juta Tiga Ratus DuaPuluh Empat Ribu Rupiah) dan terealisasi 100% Rp. 2.817.324.000-.
2. Dana Klaim Rumah Sakit
Dana Pelayanan di Rumah Sakit disalurkan kepada Rumah Sakit selakumitra yang melakukan kerjasama dengan Program PBP-Bahteramas melaluiSurat Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi. Kerjasama dalampemberian pelayanan pasien di RS tahun 2015 melalui program ini masihterbatas pada rumah sakit Pemerintah se Sulawesi Tenggara. Rincian danayang dikeluarkan untuk pelayanan program PBP Bahteramas dan yangdibayarkan oleh Pemda Propinsi tahun 2015 untuk rumah sakit dapat dilihat
pada Tabel 5.4 sebagai berikut:
Tabel: 5.4Penyerapan Dana Pelayanan Program PBP Bahteramas
di rumah sakit se prop. sultra tahun 2015
NO NAMA RSBiaya Biaya Total
KetPelayanan(RJ) Pelayanan(RI) Biaya (RJ+RI)
1 RS JIWA KENDARI 102,441,585.00 367,787,875.00 470,229,460.00 Jan-Okt
2 RSU BAHTERAMAS 1,138,215,700.00 jan- Nov
3 RSUD UNAAHA 5,898,361.00 585,585,487.00 591,483,848.00 Jan-Agust
4 RSUD KOLAKA -
5 RSUD KOLAKA UTARA -
6 RSUD BOMBANA
7 RSUD PASARWAJO 6,083,900.00 49,023,900.00 55,107,800.00 Jan-Juni
8 RSUD BAU-BAU 3,198,800.00 17,469,600.00 20,668,400.00 Jan-Sept
9 RSUD WAKATOBI
10RSUD KONAWE
SELATAN
11 RSUD RAHA
12 RSU KOTA KENDARI 8,650,700.00 66,894,000.00 75,544,700.00 Jan-Nov
JUMLAH 126,273,346.00 1,086,760,862.00 2,351,249,908.00
Sumber data: Klaim RSUD Kabupaten/Kota Tahun 2015Tabel 5.4 diatas menunjukan total anggaran klaim yang diajukan ke
BPKAD Prov. Sultra yang digunakan untuk kegiatan pelayanan Kesehatan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 68
Program PBP-Bahteramas di 6 (enam) Rumah Sakit dari 12 RSUD se-SulawesiTenggara sampai dengan bulan November tahun 2015 sebesarRp.2.351.249.908,00,- ( dua milyar tiga ratus lima puluh satu juta dua ratusempat puluh Sembilan ribu Sembilan ratus delapan rupiah ) .Dana tertinggidigunakan di RSU Bahteramas dengan jumlah klaim yaitu sebesar Rp.1.138.215.700.00,-. Menyusul pengguna anggaran terbanyak kedua yaituRSUD Unaaha dengan jumlah dana klaim sebesar Rp.591.483.848.00,-Sedangkan rumah sakit pengguna dana paling sedikit adalah RSU KotaBaubau, yakni sebanyak Rp. 20.668.400.00,- ( dua puluh juta enam ratusenam puluh delapan ribu empat ratus rupiah ) .
a. Pelaksanaan Kegiatan Pembebasan Biaya Pengobatan (Pos Bantuan)
1) Kepesertaan Program PBP Tahun 2015Pendataan peserta Program Bahteramas telah dilakukan pada tahun
2009 oleh masing-masing Kabupaten/Kota. Hasil pendataan peserta
direkam dalam matriks data base peserta program PBP by name, byaddress, dan diserahkan ke setiap RSU Kab/Kota, Puskesmas, RSUDPropinsi, RS Jiwa Kendari serta Dinas Kesehatan Propinsi dengan jumlahsasaran peserta sebanyak 159.518 jiwa yang tersebar pada 12 (dua belas)Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 14 Kabupaten/kotayaitu Kabupaten Kolaka Timur yang merupakan pemekaran dari kabupatenKolaka serta Kabupaten Konawe Kepulauan yang merupakan pemekarandari kabupaten Konawe yang jumlah peserta PBP-Bahteramasnya tetaptidak berubah/bertambah dari 159.518 jiwa tinggal pesertanya dibagi yangmana masuk dalam wilayah pemekaran dari kabupaten induk.
Sejak tahun 2013, kepesertaan PBP-bahteramas mengalamipenambahan yang cukup signifikan dibanding dengan tahun sebelumnyayaitu kepesertaan tahun 2012 berjumlah 93,943 jiwa pada tahun 2013menjadi 159.518 jiwa dan pada tahun 2014 - 2015 kuota sasaranya tidakberubah tetap berjumlah 159.518 jiwa. Penambahan ini disebabkan karena
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 69
tingginya permintaan kartu jaminan oleh masyarakat khususnyamasyarakat yang pernah memiliki kartu Jamkesmas dan tidak lagi tercakupsebagai peserta berdasarkan data yang dikelurkan oleh TNP2K yang semulapeserta jamkesmas berjumlah 1.144.447 jiwa, dan sekarang menjadi984,930 jiwa. Untuk jelasnya penambahan data sasaran kepesertaanProgram PBP – bahteramas dapat dilihat pada Tabel 5.5 di bawah ini :
Tabel 5.5Jumlah Peserta Program PBP- Bahteramas Menurut Kab./Kota
Se Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2015
NO
KABUPATEN
/KOTA
KUOTA
THN
2013
TOTAL
2013
THN
2014
dan
2015
KET.TAHUN
2008
TAHN
2010
TOTAL
2010
TAHUN
2011
(KARTU
CADNGNRS)
TOT
AL
2011
THN
2012
TOTA
L
2012
1KOTA
KENDARI6.872 1.171 8.043 100
8.14
312,262
9.50
32.759 12,262 12,262
*untk
Dinkes
2KAB.
KONAWE13.613 13.613 100
13.7
1322,889
13.7
13
9.17
622,889 22,889
3KAB.
KONSEL11.697 11.697 100
11.7
9719,598
11.7
977.801 19,598 19,598
4KAB.
KONUT3.516 3.516 100
3.61
65,741
3.61
6
2,12
55,741 5,741
5KAB.
BOMBANA4.000 4.000 100
4.100
6,8605.00
01,86
06,860 6,860
*800
u/
6KAB.
KOLUT3.631 3.631 100
3.73
13.731
3.73
10 3.731 3.731
7KAB.
KOLAKA8.951 8.951 100
9.05
116,574
9.15
17.423 16,574 16,574
*
cadang
n Rs
8 KAB. MUNA 10.491 10.491 10010.5
9119,274
10.5
91
8.68
319,274 19,274
9KOTA BAU
–BAU4.631 4.631 100
4.731
8,998 4.7314,26
78,998 8,998
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 70
10KAB.
BUTON14.133 14.133 100
14.2
3323,783
14.2
33
9,55
023,783 23,783
11KAB.
BUTUR2.965 2.965 100
3.06
53.065
3.06
50 3.065 3.065
12KAB.
WAKATOBI4.612 4.612 100
4.71
27,624 4.712
2,91
27,624 7,624
13RSUD
PROVINSI- 100 100 - 100 100 0 100 100
14CADANGAN PROV.
9,0199,01
99,019 9,019
TOTAL 89,112 1,271 90,383 1,20091,5
83
159,51
8
93,9
43
65,6
75159,518
159,51
8
Sumber data: Dinkes Provinsi Sulta Tahun 2015
Tabel 5.5 tersebut diatas menunjukan total peserta Program PBP-Bahteramasdari Tahun 2010 berjumlah 90.383 orang. Pada tahun 2011 ada penambahan kartusebanyak 1.200 orang sehingga keseluruhannya berjumlah 91.583 orang.
Pada tahun 2012 ada penambahan kartu untuk Dinas Kesehatan Kota Kendarisebanyak 1.360 kartu, Kabupaten Bombana 900 kartu masing-masing 800 kartuuntuk Dinas Kesehatan Bombana dan 100 kartu untuk RSU Bombana, kemudian adatambahan 100 buah kartu untuk RSU Kolaka. Jadi jumlah kartu keseluruhan padatahun 2012 sebanyak 93.943 kartu. Pada tahun 2013 ada penambahan kartukepesertaan sebanyak 65,675 kartu atau sekitar 41,17 %,dan kouta sasaran ini tidakberubah pada tahun 2014 dan 2015. Dari sejumlah kartu tersebut Kabupaten yangpaling banyak memperoleh kartu tambahan yaitu kabupaten Buton sebanyak 9,550kartu, kemudiaan disusul Kabupaten Konawe sebanyak 9.176 kartu. Selanjutnyaselain Kabupaten/Kota juga ada kartu untuk Propinsi, artinya kartu ini disimpan di
Dinas Kesehatan Propinsi sebagai kartu cadangan yang dipersiapkan untukKabupaten/Kota yang masih membutuhkan kartu sebagai kartu tambahan. Adapunkartu tambahan yang berjumlah 65,675 kartu
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 51
semuanya akan diberikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sehinggapenomoran kartu atau kode kartu ini tetap mengacu kepada kode Nomorkartu yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing.
2) Pemberian Pelayanan KesehatanPelayanan PBP- Bahteramas terbagi dalam dua kelompok pelayanan yaitu:
1. Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap di PuskesmasPelayanan kesehatan bagi peserta PBP-Bahteramas di Puskesmas tetap
berjalan sebagaimana mestinya baik rawat jalan maupun rawat inapnamun Untuk data jumlah kunjugan baik RJTL maupun RITL yang adadi FKTP sampai bulan Desember tahun 2015 tidak ada data yang masukdi Dinas Kesehatan Provinsi hal ini disebabkan karena operasional untukprogram PBP- Bahteramas ini tidak ada sehingga data PengklaimanPuskesmas atas peserta PBP-Bahteramas disimpan di Dinas KesehatanKab/Kota sebagai pertanggungjawaban dana kapitasi Puskesmas yangtelah ditrasfer ke rekening BPKAD Kabupaten/Kota masing-masingsesuai kouta kepesertaan masing-masing Puskesmas
2. Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap Lanjutan di RSJumlah penerima manfaat masyarakat Sulawesi Tenggara yang
mendapat pelayanan kesehatan program Bahteramas baik rawat jalanmaupun rawat inap tingkat lanjut di Rumah Sakit Umum se SulawesiTenggara tahun 2015 menurut Kabupaten/kota dan RS dapat dilihatpadapada tabel 5.6 dibawah ini:
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 52
Tabel 5.6Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Program PBP-Bahteramas di Rumah Sakit Tahun 2015
Sumber data: Klaim RSUD Kabupaten/Kota Tahun 2015
Tabel 5.6. tersebut diatas menunjukkan bahwa semua RSUDPemerintah bekerjasama dengan program PBP-Bahteramas sebanyak 12(Dua belas) rumah sakit. Dari ke 14 (Empat belas) Kabupaten/Kota yangada, 2 (Dua) Kabupaten belum memiliki RS yaitu kabupaten baru ( RSUDkabupaten Kolaka Timur dan Kenawe Kepulauan), dari 12 Rumah Sakithanya 6 (Enam) Kab/Kota yang melakukan pelayanan PBP-Bahteramasdisebabkan karena pengelola yang ada ditingkat Kabupaten maupun diRSUD mengira Program PBP-Bahteramas sudah terhenti dan beralih ke
NO NAMA RS
KunjunganKunjungan
TotalKunjungan
KetRawat Jalan
(RJ)RawatInap (RI)
Rawat jalan+ Rawat Inap
(RJ+RI)
1 RS JIWA KENDARI 619 53 672 Jan-Okt
2 RSU BAHTERAMAS* Lap blm
masuk
3 RSUD UNAAHA 33 193 226 Jan-Agust
4 RSUD KOLAKA -
5 RSUD KOLAKA UTARA -
6 RSUD BOMBANA
7 RSUD PASARWAJO 32 10 42 Jan-Juni
8 RSUD BAU-BAU 16 5 21 Jan-Sept
9 RSUD WAKATOBI
10 RSUD KONAWE SELATAN
11 RSUD RAHA
12 RSU KOTA KENDARI 47 22 69 Jan-Nov
JUMLAH 747 283 1,030
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 53
JKN seiring dengan dihilangkannya Verifikator Bahteramas yang biayahonornya bersumber dari APBD Provinsi yang dibayarkan melalui DinasKesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan beberapa Kabupaten/Kotapeserta PBP-Bahteramas dialihkan ke dalam Jamkesda kabuten
Data tersebut diatas terdapat sebanyak 1,030 kunjungan di FKTL yangterdiri dari rawat jalan 747 kunjungan, dan rawat inap 283 kunjungan.Jenis kunjungan yang terbanyak terlayani melalui program PBP adalahRSUD Jiwa, yakni sebanyak 672 kunjungan. Hal ini disebabkan karena RSJ
Kendari merupakan Rumah Sakit Khusus dimana pasien yang ada di RSJmerupakan pasien inventaris sehingga pasien tersebut selalu dilakukanpengobatan, dan RSUD Kota Baubau yang paling sedikit kunjungannyayaitu hanya 21 kunjungan hal ini disebabkan karena peserta programPBP-Bahteramas yang ada di Kota Baubau sebahagian besar pesertanyasudah dimasukan ke dalam Jamkesda Kota dimana peserta jamkesdatersebut telah diintegrasikan kedalam BPJS sehingga yang datangbeerobat dan pengklaiman atas pasien PBP-bahteramas menjadirendah/sedikit.
3. Realisasi Pelaksanaan APBN Dekonsentrasi
Jumlah APBN dana Dekonsentrasi yang dialokasikan di Provinsi SulawesiTenggara setelah efisiensi sebesar Rp. 24.869.040.00 Realisasi penggunaandana sampai bulan Desember sebesar Rp. 22.447.800.335 (90.26%). Adapunrincian pemanfaatan dana dekonsentrasi dan realisasinya seperti pada Tabel5.7. berikut.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 54
Tabel 5.7.Realisasi Anggaran Dekonsentrasi Menurut Program Tahun 2015
Program Alokasi Anggaran Realisasi %Program Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis LainnyaKementrian Kesehatan (01)
Rp.4.730.363.000 4.570.268.500 95.32
1.Pembinaan Administrasi Kepegawaian Rp.192.920.000 189.500.600 98.23
2.Pembinaan Pengelolaan AdministrasiKeuangan
Rp.102.874.000 100.125.300 97.33
3.Perencanaan dan PenganggaranKesehatan
Rp.869.143.000 813.499.200 93.60
4.Laporan Kegiatan dan Pembinaan Rp.105.320.000 99.551.000 94.52
5. Pengelolaan Data dan Informasi Rp.249.228.000 248.312.500 99.63
6.Jamkesmas Rp.893.054.000 880.857.000 95.36
7.Pemberdayaan Masyarakat danPromkes
Rp.3,657,903,000 3,500,858,300 96.63
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibudan Anak (03)
Rp.10.777.928.000 10.018.902.800
,-92.96
1.Pembinaan Gizi Manyarakat Rp.3.621.220.000 3.310.810.500 91.93
2.Pembinaaan Pelayanan KesehatanAnak
Rp.1.258.815.000 1.113.310.500 88.46
4.Dukungan Manajamen danPelaksanaan Tugas Teknis lainnya DitjenBina Gizi dan KIA
Rp.653.351.000 547.518.000 83.80
5.Pembinaan dan Pengawasan UpayaKesehatan Tradiosional Alternatif danKomplementer
Rp.342.352.000 341.725.500
-99.82
6.Bantuan Operasional Kesehatan Rp. 605.000.000 569.731.800-
96.70
7. Pembinaan Upaya Kesehatan Kerjadan Olahraga
Rp.304.408.000 303.587.000 99.73
Program Pembinaan Upaya Kesehatan(04)
Rp.2.483.042.000 2.258.855.650 90.97
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 55
Program Alokasi Anggaran Realisasi %
1.Pelayanan Kesehatan Dasar Rp. 1.484.627.000 1.309.521.100 88.21
2.Pelayanan Kesehatan Rujukan Rp. 218.158.000 208.016.000 95.35
3.Pelayanan Kesehatan Jiwa Rp 70.882.000 65.314.700 92.15
4.Dukungan Manajemen danPelaksanaan tugas Teknis Lainnya DitjenBina Upaya Kesehatan
Rp. 709.375.000 676.003.850 95.30
Program Pengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan (05)
Rp.5.835.958.000 5.192.560.000 88.98
1.Pembinaan Surveilance, Imunisasi,Karantina dan Kesehatan Matra.
Rp.1.032.008.000 915.877.700 88.75
2. Pengendalian Penyakit BersumberBinatang
Rp.736.603.000 610.683.310 82.91
3. Pengendalian Penyakit MenularLangsung
Rp.725.483.000 701.930.425 96.75
4. Pengendalian Penyakit TidakMenular
Rp.1.257.460.000 1.537.893.600 87.51
5.Penyehatan Lingkungan Rp.1.343.958.000 1.237.532.450 92.08
6.Dukungan Manajemen danPelaksanaan tugas Teknis Lainnya DitjenP2PL
Rp.225.656.000 181.013.500 91.64
Program Kefarmasian dan AlatKesehatan (07)
Rp.1,041.749.000 954.741.400
-91.65
1.Peningkatan Pelayanan Kefarmasian Rp.181.364.000 166.717.150 91.92
2.Peningkatan Ketersediaan Obat danPerbekalan Kesehatan
Rp.349.601.000 338.059.500 96.70
3.Peningkatan Pembinaan Produksi danDistribusi Alat Kesehatan
Rp.110.262.000 105.982.800 96.12
4.Peningkatan Pembinaan Produksi danDistribusi Alat Kesehatan
Rp.72.904.000 66.081.450 90.64
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 56
Program Alokasi Anggaran Realisasi %5.Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknik LainnyaSekretariat Ditejn Bina PelayananKefarmasian dan Alkes
Rp.327.618.000 277.900.500 84.82.
Total Rp 24.869.040.000 22.447.811.335 90.26
Sumber: Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Prov. Sultra.Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa realisasi anggaran program
sampai dengan Desember 2015 sebesar 22.447.881.335 atau 90.26%
C. Hasil Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan AdministrasiPerkantoran, Kepegawaian dan Keuangana. Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pelayanan administrasi perkantoran pada prinsipnya meliputi
kegiatan surat menyurat. Jumlah surat keluar dan surat masuk
pada tahun 2015 sebanyak 7.467 kegiatan yang terdiri dari
3.231 surat masuk dan 4.416 surat keluar.
b. Pelayanan Administrasi KepegawaianPelayanan administrasi kepegawaian meliputi penempatan
CPNS, pengurusan kenaikan pangkat, pengurusan kenaikan
gaji berkala, surat cuti, pensiun, pindah masuk, pindah kelaur,
pengurusan dokter PTT, dokter gigi PTT, Selesai Masa Bakti
(SMB) dokter PTT, SMB dokter gigi PTT, Bidan PTT, dan tenaga
kesehatan. Pada tahun 2015, sebanyak 46 pegawai
mendapat kenaikan pangkat, 145 orang mendapatkan
kenaikan gaji berkala, 62 orang pegawai mengambil cuti, tidak
ada pegawai memasuki pensiun (purna tugas) karena adanya
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 57
perpanjangan usia pensiun bagi pegawai negeri sipil, 8 orang
pegawai pindah masuk, 2 orang pindah keluar.
Disamping pengelolaan kepegawaian (pegawai PNS), juga
dilakukan pengelolaan pegawai tidak tetap yakni dokter
PTT/dokter gigi PTT 87 orang, Bidan PTT 139 orang
c. Pelayanan Administrasi KeuanganPelayanan administrasi keuangan pada prinsipnya lebih
diarahkan pada kegiatan perbedaharaan, kegiatan akuntasi dan
pelaporan serta kegiatan verifikasi. Jumlah pegawai yang dilayani
dalam penggajian sebanyak 396 orang yang terdiri dari golongan
IV sebanyak 20 orang, Golongan III sebanyak 276 orang,
Golongan II sebanyak 98 orang dan Golongan I sebanyak 2
orang. Pada tahun 2015 terhitung bulan Desember juga
terdapat pengurusan gaji pada pegawai yakni sebanyak 75
pegawai mutasi gaji kenaikan pangkat, 166 orang mutasi gaji
berkala, 0 orang pegawai mutasi gaji pensiun (purna tugas), dan
CPNS 36 orang.
Disamping pengelolaan gaji juga pengelolaan tunjang
perbaikan pernghasilan pegawai, pengelolaan perlengkapan dan
pengelolaan sistem pelaporan keuangan dan barang dalam
bentuk SIMAK BMN dan SAK.
2. Pelaksanaan Kegiatan yang dibiayai APBD
a. Hasil Pelaksanaan Kegiatan melalui Anggaran Dinas KesehatanPelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana APBD lebih
diprioritaskan pada program yang berhubungan dengan administrasi
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 58
perkantoran. Hal ini disebabkan karena keterbatasan alokasi dana. Adapunhasil pelaksanaan kegiatanya, dijelaskan seperti pada Tabel berikut.
Tabel 5.8.Hasil Pelaksanakan Kegiatan Bersumber dari Dana APBD Tahun 2015
NO JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAN KEGIATANI Belanja Tidak Langsung
1 Gaji dan Tunjangan 12 BulanTelah dibayarkan gaji dan tunjanganpegawai selama 12 bulan
2 Tambahan Penghasilan PNS 12 BulanTelah dibayarkan tunjanganpenghasilan PNS selama 12 bulan
II Belanja Langsung
1Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran
12 Bulan Terlaksananya pelayananadministrasi perkantoran selama 12bulan
2 Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
1 unit Telah dibangunnya gedung KantorDinas Kesehatan 1 unit
3 Program Peningkatan Kapasitas SumberDaya Aparatur
6 orang Meningkatnya sumber daya Aparaturuntuk dokter spesialis 5 orang
4 Program Peningkatan PengembanganSistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan
2 DokumenTersediaya laporan LAKIP danPrognosis Kuangan.
5 Program Peningkatan SistemPerencanaan Tahunan SKPD. 2 Dokumen
Telah dilakukan kegiatan peningkatansistem perencanaan Tahunan SKPDdalam bentuk penyusunan Renjasebanyak 1 dokumen dan RKA 2017 1Dokumen
6 Program Obat dan PerebekalanKesehatan
10 Paket Tersedianya bat dan perbekalankesehatan
7 Program Promosi Kesehatan danPemberdayaan
Pengembangan Media Promosi danInformasi Sadar Hidup Sehat, 8 paket,Penyuluhan Masyarakat Pola HidupSehat 3 kali,Terlatihnya 204 orangTenaga penyuluh,Dan Monitoring, Evaluasi danPelaporan di 14 Kab/Kota
8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
17 Kab/Kota
Pemberdayaan Masyarakat TentangKeluarga Sadar Gizi (KADARZI)
9 Program Pengembangan LingkunganSehat 1 Laporan
Tersedianya kajian PengembanganLingkungan Sehat
10 Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular 14 Kab/Kota
Telah dilakukan SurveilanceEpidemiologi dan PenanggulanganWabah
11 Program Peningkatan PelayananKesehatan Anaka Balita
1 Laporan
Telah dilakukan Orientasi Perawat,Bidan dan Dokter Tentang PelayananNeonatal Esensial
12 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Telah dilakukan Pendampingan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 59
Melahirkan dan Anak1 Laporan
Supervisi Suportif Bidan KoordinatorKabupaten dan Puskesmas
13 Program Peningkatan YankesPerorangan Bebas Biaya (Bahtera Mas) 1 Laporan
Telah dilakukan monitoring, evaluasidan pelaporan Program PeningkatanYankes Perorangan Bebas Biaya(Bahtera Mas)
14 Program Upaya Kesehatan Perorangan12 bulan
Tersedianya Jasa Tenaga Kesehatandi Laboratorium dan Tersedianyabahan reagen untuk kebutuhanlaboratorium
15 Program Kebijakan dan ManajemenPembangunan Kesehatan 2 Laporan
Telah tersosialisasinya Rencana Kerjadan Penganggaran PembangunanKesehatan Terpadu dan SPM danMDGs
Pada tabel 5.8, dijelaskan bahwa seluruh kegiatan kegiatan telahdilaksanakan dengan baik sampai dengan bulan Desember 2015.
b. Hasil Pelaksanaan Kegiatan di Laboratorium KesehatanHasil pelaksanaan kegiatan Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara adalah sebagai berikut:1. Penerimaan hasil pemeriksaan laboratorium untuk bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2015 sebesar Rp. 261.407.000.Jumlah penerimaan tersebut 100% disetor ke kas daerah sebagaiPAD.Gambaran hasil penerimaan pemeriksaan Laboratorium tahun 2012sampai dengan 2015 sebagai berikut :
Tabel. 5.9 :Hasil Penerimaan BLK Periode Tahun 2012– 2015
No. Jenis Penerimaan
JumlahPenerimaan
Th. 2012(Rp.)
JumlahPenerimaan
Th. 2013(Rp.)
JumlahPenerimaan
Th. 2014(Rp.)
JumlahPenerimaan
Th. 2015(Rp.)
1. Mikrobiologi 37.176.000 100.487.000 55.000.000 68.282.0002. Kimia dan Patologi 558.649.000 382.647.500 500.000.000 144.424.5003. Narkoba 16.750.000 59.800.000 66.000.000 48.700.0004. Sewa Rumah Dinas 320.000 - - -
5. Leges - - - -6. Retribusi Umum - - - -
J u m l a h 612.895.000 542.934.500 621.000.000 261.406.500Sumber Pendanaan APBD 883.650.000 2.385.050.00
01.175.967.500 1.046.803.500
Saldo Revolving Per31 Desember 0 0 0 0
Penyetoran ke BPD per 31 Desember 612.895.000 542.934.500 219.177.500 261.406.500
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 60
2.Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugaslaboratorium di puskemas dan rumah sakit kabupaten/kota dalambentuk pelatihan pada tahun 2015 tidak dilaksanakan berhubung tidakdiperolehnya dana dekonsentrasi dari Departemen Kesehatan . R.I.
3. Untuk mengetahui kualitas hasil pemeriksaan laboratorium, setiaptahunnya telah diprogramkan kegiatan Pemantapan Mutu Eksternalyang dilakukan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik PMENasional dan PME-R (Regional) di Makassar dan Surabaya. PME tidaksemuanya dilaksanakan, berhubung karena tidak didukung dana yangmemadai.
4. Laboratorium Kesehatan tidak terlepas dari tuntutan untuk memberikandan meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Akreditasi LaboratoriumKesehatan merupakan implementasi dimana standar pelayananditerapkan, mutu pelayanan dapat dipertanggung jawabkan danakhirnya jaminan kepuasan pelanggan dapat dipenuhi. Untuk tujuantersebut laboratorium kesehatan Kendari menargetkan tahun 2016 akanmeningkatkan parameter pemeriksaan yang akan diakreditasi, apa biladananya memadai.
Tabel 5.10Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2015
No. URAIAN
KEGIATANPencapainTarget % KET
IndikatorKinerja
Satuan Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 81. Pemeriksaan Urinalisa % Jml
PemeriksaanSampel 1.500 40 2,66
2. Pemeriksaan Serologi % JmlPemeriksaan
Sampel 1.500 109 7,27
3. Pemeriksaan Hematologi % JmlPemeriksaan
Sampel 1.500 64 4,27
4. Pemeriksaan Parasitologi % JmlPemeriksaan
Sampel 500 13 2,6
5. Pemeriksaan Kimia Klinik % JmlPemeriksaan
Sampel 2.500 398 15,92
6. Pemeriksaan BakteriologiYg Berhubungan dgnKesehatan Manusia (Klinis)
% JmlPemeriksaan
Sampel 500 119 23,8
7. Pemeriksaan BakteriologiYg Berhubungan dgnKesehatan Lingkungan
% JmlPemeriksaan
Sampel 500 1002 200,4
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 61
(Non Klinis)8. Pemeriksaan Kimia
Lingkungan% Jml
PemeriksaanSampel 500 1046 209,2
9. Pemeriksaan Narkoba % JmlPemeriksaan
Sampel 1.000 482 48,2
10. Pemeriksaan Toksikologi(KLB)
% JmlPemeriksaan
Sampel 0 0 0
11. KLB Mikrobiologi % JmlPemeriksaan
sampel 0 0 0
12. Pemeriksaan Survey HIV(sampling lapangan)kab/kota
% JmlPemeriksaan
Sampel 0 0 0
13. Bimbingan Teknis kePuskesmas MikroskopisBakteri Tahan Asam (BTA)kab/kota
% KemampuanPem
Sarana 0 0 0
14. Bimbingan Teknis keRumah Sakit Kab/kota
% KemampuanPem
Sarana 0 0 0
15. Bimbingan Teknis kePuskesmas kab/kota
%KemampuanPem
Sarana 0 0 0
Hasil pengukuran kinerja berdasarkan sasaran program pelayananlaboratorium dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.11Hasil Pengukuran Kinerja Berdasarkan Sasaran Program Pelayanan
Laboratorium Tahun 2015NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN
TARGET% KET.
1 2 3 4 5 6 71. Terwujudnya
pelayananlaboratoriumkesehatansecaraberjenjangyangmeliputirujukanpemeriksaan,rujukansarana,sertarujukanpengetahuan danteknologi
% Kemampuan ParameterPemeriksaan Rujukan
pemeriksaandari rumahsakitpuskesmasdan dokterpraktek swastasertapermintaanlangsung darimasyarakat
a. Urinalisa 100% 100% 100%b. Serologi 100% 100% 100%c. Hematologi 100% 100% 100%d. Parasitologi 100% 100% 100%e.Kimia Klinik 100% 100% 100%f.Bakteriologi yangberhubungan dengankesehatan manusia
100% 100% 100%
g.Bakteriologi yangberhubungan dengankesehatan lingkungan
100% 100% 100%
h.Pemeriksaan KimiaLingkungan
100% 100% 100%
i. Narkoba 100% 100% 100%
2. Meningkatnyakemampuanpelayanan
a. % Puskesmas PRMdengan kemampuanpemeriksaan BTA
100% 100% 0Bekerja samaBidang P2PLPDinasb. %Rumah Sakit 100% 100% 0
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 62
laboratorium,rumah sakitdanpuskesmasdikab/kota
Kab/Kota dengankemampuan lab. Kes.
Kesehatan
c. % Puskesmas dengankemampuanlaboratorium kesehatan
100% 100 % 0
Ket : Kemampuan Balai Labkes dalam pemeriksaan : artinya mampumenyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar .
Hasil evaluasi kinerja pelayanan laboratorium adalah sebagai berikut:Pemanfaatan dana yang tersedia secara efektif dan efisien menjaminketersediaan alat, reagens dan bahan kebutuhan habis pakai lainnya sesuaistandar dan kebutuhan berdampak terhadap meningkatnya cakupanpemeriksaan baik jumlah maupun kualitasnya.
1. Kesejahteraan petugas laboratorium sangat penting untukdiperhatikan sebagai unsur motivasi kepada staf dalam meningkatkankinerja pelayanan, berdampak pada peningkatan cakupan dan kualitashasil pemeriksaan. Untuk itu dibutuhkan seorang pemimpin yangmempunyai kemampuan integritas tinggi, tahu dan mengerti akankebutuhan staf. Dinas Kesehatan Provinsi SULTRA mendukungpembiayaan yang cukup.
2. Peningkatan kemampuan dan keterampilan petugas laboratoriumharus dilakukan setiap tahun sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi dibidang pelayanan laboratorium yangsedemikian pesatnya serta untuk pemenuhan permintaan tenagakesehatan dan masyarakat.
3. Pelayanan laboratorium kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara padatahun 2015 menunjukan penurunan jumlah sampel yang diperiksa.Antara lain bidang pemeriksaan urinalisa 2,66 %, serologi 7,27 %,hematologi 4,27 %, parasitologi 2,6%, kimia klinik 15,92 %, danpemeriksaan bakteriologi yang berhubungan dengan kesehatanmanusia 23,8 % .Hal ini menandakan bahwa masyarakat, dokter dantenaga kesehatan lainnya memanfaatkan jasa pelayanan pemeriksaanlaboratorium Swasta dibandingkan menggunakan LaboratoriumKesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara milik Pemerintah
5. Kegiatan Sero Survey Hepatitis HIV/AIDS Tahun 2015 yangbekerjasama dengan P2PL Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara dan Kota Madya tidak dilaksanakan berhubung dana untukmelaksanakan kegiatan dimaksud tidak tersedia.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 63
6. Peningkatan manajemen laboratorium kesehatan melalui peningkatanprofesionalisme sumber daya tenaga, pengelolaan dana secaraberhasil guna dan berdaya guna, penataan organisasi, peningkatankemampuan laboratorium dengan penetapan dan penerapan standarpelayanan, standar profesi dan akreditasi serta pelaksanaan sisteminformasi laboratorium secara terpadu dan terkoordinasi dengan unitkerja terkait harus lebih ditingkatkan untuk masa yang akan datang,harus seiring dengan dukungan dana yang memadai
c. Hasil Pelaksanaan Kegiatan di Bapelkes
A. Hasil kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan di Bapelkes Prov. Sultrapada tahun 2015 yaitu :Penyelenggaraan Pelatihan di Bapelkes berdasarkan perencanaankalender diklat yang meliputi rencana pelatihan dengan sumber danayang berasal dari program Penyelenggaraan Pelatihan sumber dayakesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Prov. Sultra, pelatihan yang berasaldari Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar selaku mitra,pelatihan yang berasal dari Pusdiklat Aparatur Kesehatan RI (secarainsidentil) dan pelatihan jabfung kesehatan yang bersumber dana dariswadana peserta. Pada tahun 2015 pelatihan yang sudahdiselenggarakan di Bapelkes Prov. Sultra mencapai 7 (Tujuh) pelatihanyaitu, 3 diantara berasal dari swadana :
Tabel 5.12Pelatihan Bersumber Swadana Tahun 2015
NO NAMAKEGIATAN
JENISKEG
JMLORANG
WAKTUPELKS
SASARANPESERTA
1 Jabatan Fungsionalsanitarian ahli
Diklat 33 10-19/2/2015
Tenagakesehatan
2 Jabatan fungsionaladministratorkesehatan ahli
Diklat 33 14-23/12/2015
Tenagakesehatan
3 Jabatan fungsionalpenyuluh kesehatanmasyarakat ahli
Diklat 30 14-23/12/2016
Tenagakesehatan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 64
Khusus pelatihan yang bersumber dana dari peserta (swadana), BapelkesProv. Sultra menyusun RAB, mengirim surat ke Dinas Kesehatan Prov.Sultra, membuat pengumuman via RRI yang disiarkan rata-rata setiappengumuman 10 kali, bahwa Bapelkes akan menyelenggarakan pelatihanjabatan fungsional.Untuk membiayai kegiatan pelatihan kesehatan, Bapelkes tahun 2015mendapat dana APBN yaitu seperti tabel dibawah ini :
Tabel 5.13Pelatihan bersumber APBN Tahun 2015
NO
NAMAKEGIATAN
JENISKEG
JMLORANG
WAKTUPELKS
SASARANPESERTA
1 Pelatihan sanitariantotal berbasismasyarakat (STBM)program PAMSIMASII
Diklat 24 7-12/9/2015
Tenagakesehatan
2 Pelatihan manajemenpuskesmas angatan I
Diklat 30 16-21/11/2015
Kapus,KTU danprogremer PKM
3 Pelatihan manajemenpuskesmas angatan I
Diklat 30 23-28/11/2015
Kapus,KTU danprogremer PKM
4 Pelatihan manajemenmutu puskesmas
Diklat 29 23-28/11/2015
Kapus,KTU danprogremer PKM
Hasil Perhitungan Seat Occupatoan Rate (SOR).
Hasil perhitungan SOR pada tahun 2015 ternyata ada peningkatandari tahun sebelumnya yaitu Tahun 2013 sebesar 16,12 % dan tahun 2014Sebesar 21,79%, sedangkan pada tahun 2015 mencapai 43,22% ataunaik sebesar 21.43% Kondisi ini disebabkan karena pelaksanaan pelatihandibapelkes baik yang berasal Dinas Kesehatan sendiri maupun dari instansilain telah menggunakan Bapelkes sebagai tempat pelatihan, namun untukmeningkatkan SOR tiap tahun maka diharapkan adanya kerjasama baik
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 65
dari Dinas kesehatan maupun dari SKPD lain, oleh karena itu bapelkesjuga harus membenahi diri dengan meningkat sarana dan prasarana yangada begitu juga pelayanan yang diberikan kepada pemakai fasilitasBapelkes. Untuk mencapai peningkatan SOR seperti yang diharapkanmaka pelayanan pelatihan tetap meningkatkan rencana pelatihan-pelatihan yang bersifat swadana yaitu pelatihan Jabatan Fungsional(Jafung )antara lain Jafung Administrator Kesehatan, Jafung EpiemiologiKesehatan Ahli
Pada tahun 2015 telah dilakukan perbaikan dan pengadaan saranadan prasarana yang ada di Bepelkes dengan sumber pembiayaan dariAPBD Prov. Sultra yang terdiri dari :
Pengadaan Genset Pengadaan Meubelair (Pengadaan Gorden) Pengadaan AC Pengadaan Kulkas,Freezer Pengadaan alat rumah tangga (Home Use) Infocus Spring bed, Sprey Pembamgunan pagar Pembuatan sumur bor Pemeliharaan gedung asrama Pemeliharaan gedung aula
B. Realisasi Anggarana. Angaran Rutin
Untuk membiayai kegiatan rutin, Bapelkes Propinsi Sultra mendapat
anggaran rutin tahun 2015 sebanyak Rp. 332.561.900,- melalui DPA DinasKesehatan Prop Sultra. Realisasi Rp. 310.981.300,- (93,51 %),
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 66
b. Anggaran Penyelenggaraan PelatihanPenyerapan dana anggaran pelatihan yang diselenggarakan di BalaiPelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kendari selama satu tahun yangbersumber dari APBN berjumlah Rp. 996.920.000,- telah dilaporkan kePPSDM Kes.
c. Penerimaan PADRealisasi penerimaan PAD sampai dengan bulan Desember 2015 sebesar
Rp.289.927.500 dari target yang tetapkan oleh Dinas Pendapatan AsliDaerah Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp.250.000.000 atauterealisasi sekitar 115,97% jadi realisasi penerimaan PAD melebihi daritarget yang telah ditetapkan oleh DISPENDA Sulawesi TenggaraDari penerimaan PAD tersebut perlu dipertimbangkan lebih lanjut agarmelakukan pelayanan yang terpercaya sebagai visi Bapelkes maka perludiberikan suatu kebijakan dalam pengelolaan PAD agar sebagian danatersebut dapat langsung dipakai oleh Bapelkes terutama pemenuhankeperluan pelanggan saat dibutuhkan.
b. Pelaksanaan Kegiatan melalui Dana Dekonsentrasi
a). Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya, Kementerian Kesehatan
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknislainnya Kementerian Kesehatan mencakup dukungan tentangankepegawaian, keuangan, perencanaan, data dan informasi serta promosidan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Dibawah ini akandisajikan hasil pelaksanaan kegiatan dukung manajemen sebagai berikut.
1). Dukungan manajemen dalam hal kepegawaian, keuangan,perencanaan, data dan evaluasi
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 67
Kegiatan yang berhubungan dengan dukungan manajemen meliputikepegawaian, keuangan, perencanaan, data dan evaluasi. Hasilpelaksanaan terhadap kegiatan dimaksud, disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 5.14.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Program Dukungan Manajemen
NO KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAAN
1
Honorarium PercepatanPengelola Administrasi (SIMPEG)pegawait tidak tetap (PTT) danPenugasan khusus di Prov danKab
180 OB
Telah dibayarkan Honorarium PercepatanPengelola Administrasi (SIMPEG) pegawaittidak tetap (PTT) dan Penugasan khusus diProv dan Kab ( 100%)
2
Monev/reiew/pembinaan DinasProv ke Kab/Kota terkaitpengelolaan tenagga PTT danPenugasan Khusus
8 OTTelah dilakukan Monev/reiew/pembinaanDinas Prov ke Kab/Kota terkait pengelolaantenagga PTT dan Penugasan Khusus (100%)
3 Konsultasi ke Pusat PTT danPenugasan Khusus 1 Kali Telah dilaksanakan Konsultasi ke Pusat PTT
dan Penugasan Khusus (100%)
4
Rakor Pengelola Kepegawaian(PTT) dan Tugas dalam rangkapenyusunan dan Evaluasikebutuhan daerah (Optimal)
20 Orang
Telah dilaksanakan Rakor PengelolaKepegawaian (PTT) dan Tugas dalam rangkapenyusunan dan Evaluasi kebutuhan daerah(Optimal)di Bapelkes tanggal (100%)
5 Penyelenggaraan Akutansi danInformasi 60 OB Telah dilaksanakan Akutansi dan Informasi
selama 12 Bulan(100%)
6
Monitoring dan evaluasiPendampingan SAK dan SIMAK-BMN Tugas Pembantuan diKabupaten/Kota
10 OT
Telah dilakukan Monitoring dan evaluasiPendampingan SAK dan SIMAK-BMN TugasPembantuan di Kabupaten/Kota tanggal 6April s/d 20 Mei 2015 (100%)
7 Rekonsiliasi SIMAK Wilayah keKPKNL Makasar 1 Kali Rekonsiliasi SIMAK Wilayah ke KPKNL
Makasar 3 Juli s/d 2 Agustus 2015 (100%)
8 Pertemuaan Pengelolaan BarangMilik Negara 26 Orang Pertemuaan Pengelolaan Barang Milik
Negara 15 s/d 17 Oktober 2015 (100%)
9 Pertemuan Rapat Kerja Nasional(Rakerkesnas) Regional di Sulsel 21 Orang
Pertemuan Rapat Kerja Nasional(Rakerkesnas) Regional di Sulsel tanggal 9 –12 Maret 2015 (100%)
10Rapat Koordinasi PelaksanaanOperasional Program(Rakorpop)
3 ORGRapat Koordinasi Pelaksanaan OperasionalProgram (Rakorpop) tanggal 30 Novembers/d 2 Desember 2015 (100%)
11Rapat Koordinasi Teknis DanaAlokasi Khusus (DAK) bidangKesehatan
1 KaliRapat Koordinasi Teknis Dana Alokasi Khusus(DAK) bidang Kesehatan 3 s/d 6 Agustus2015 (100%)
12 Pertemuaan Pra Rakontek DAKtingkat Provinsi 20 Orang Pertemuaan Pra Rakontek DAK tingkat
Provinsi tanggal 4 s/d 6 Juni 2015 (100%)
13Sosialisasi Juknis Dana AlokasiKhusus Bidkes di Jakarta danPenyusunaan RKA DAK
5 orangSosialisasi Juknis Dana Alokasi Khusus Bidkesdi Jakarta dan Penyusunaan RKA DAK tanggal12 s/d 14 November 2015 (100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 68
14 Sosialisasi e-Renggar di Provinsi 61 Orang Sosialisasi e-Renggar di Provinsi 3 s/d 5Maret 2015 di Bapelkes (100%)
15 Honor Pengelola e-Planning danMonev DJA/Bappenas e-Renggar 20 OB
Honor Pengelola e-Planning dan MonevDJA/Bappenas e-Renggar selama 12 Bulan(100%)
16
Evaluasi Pelaksanaan Programdari kegiatan yang bersumberAPBN di Pusat
2 Kali
Evaluasi Pelaksanaan Program dari kegiatanyang bersumber APBN di Pusat gelombangpertama tanggal 23 s/d 25 Maret 2015 diBandung dan gelombang ke 2 tanggal 7 s/d 9Desember 2015 di Jakarta (100%)
17Bimbingan Teknis Perencanaan
dan Anggaran 26 OTBimbingan Teknis Perencanaan dan
Anggaran Juni – Juli dan Oktober –November (100%)
18Monitoring dan Evaluasi
Program ke Kab/Kota 52 OTMonitoring dan Evaluasi Program ke
Kab/Kota Juni – Juli dan Oktober –November(100%)
19 Konsultasi Program ke Pusat 2 Kali Konsultasi Program ke Pusat tanggal 25 s/d27 Juli dan 9 s/d 12 September 2015 (100%)
20 Pengelolaan data Perencanaandan Anggaran 12 BLN Pengelolaan data Perencanaan dan
Anggaran selama 12 Bulan (100%)
21Pertemuaan penelitian/reviuRKA-K/L alokasi anggaran diBandung
2 orangPertemuaan penelitian/reviu RKA-K/L alokasianggaran di Bandung tanggal 9 s/d 1 Juli2015 (100%)
22 Penyusunaan RKA-KL T.A. 2016 6 OTPenyusunaan RKA-KL T.A. 2016 tahap I 9 s/d13 Juli 2015, Tahap 2 15 s/d 18 Oktober 2015dan tahap 3 26 s/d 29 Oktober (100%)
23 Konsultasi Pagu Sementara danDefinitif 1 KL
Konsultasi Pagu Sementara dan Definitif 25s/d 27 Februari 2015 dan 9 s/d 12September 2015 (100%)
24 Pertemuaan Pra RakontekPerencanaan di Provinsi 71 Orang Pertemuan Pra Rakontek Perencanaan di
Provinsi 20 s/d 22 Februari 2015 (100%)
25 Rakontek Perencanaan di Pusat 3 orang Rakontek Perencanaan di Pusat tanggal 22s/d 24 April 2015 di Jakarta
26 Evaluasi Pelaksanaan Programdan Kegiatan di Provinsi 39 Orang
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatandi Provinsi tanggal 12 s/d 14 Agustus 2015 diPalaza Inn (100%)
27 Pengelolaan dan PelaksananKegiatan Dekonsentrasi di Pusat 48 OB Pengelolaan dan Pelaksanan Kegiatan
Dekonsentrasi di Pusat 12 bulan (100%)
28Persentase Pembayaran Gajidan Insentif PTT tepat waktu,jumlah dan sasaran
180 OBPersentase Pembayaran Gaji dan InsentifPTT tepat waktu, jumlah dan sasaran selama12 Bulan (100%)
29Pengelola SIK Provinsi dan
Kab/Kota 10 bln Pengelola SIK Provinsi dan Kab/Kota selama10 Bulan (Feb – Nov 2015) 100%
30 Pemutakhiran Data ProfilKesehatan Kab/Kota 23 Orang
Pemutakhiran Data Profil KesehatanKab/Kota tanggal 23 25 Maret 2015 di Zenit(100%)
31
Pertemuan Validasi DataKomdat dan Data DasarPuskesmas Persemester
2 Kali
Pertemuan Validasi Data Komdat dan DataDasar Puskesmas Persemester tahap Itanggal 7 s/d 9 Agustsus 2015 di Zenit danTahap II tanggal 11 d/s 13 Desember 2015 diHotel Zenit. (100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 69
NO KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAAN
32 Pelatihan Komdat bagi PetugasSIK Kab/Kota 22 Orang
Pelatihan Komdat bagi Petugas SIK Kab/Kotatanggal 9 s/d 13 Juni 2015 di Plaza Inn(100%)
33 Penyusunaan Laporan DataTemplet dan PMKDR 2 Kali
Penyusunaan Laporan Data Templet danPMKDR Januari s/d Juni dan Juli d/sDesember 2015 (100%)
34 Penyusunan Profil KesehatanKab/Kota 3 PT Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota bulan
Mei s/d Juni 2015 (100%)
2). Pengembangan Jaminan Kesehatan
Untuk mendukung pelaksanaan program Jamkesmas, Dinaskesehatan melaksanakan kegiatan pengelolaan program Jamkeskmas diProvinsi dan Kab/Kota, administrasi pengelolaan Jamkesmas di Provinsi,oordinasi dan sinkronisasi program Jankesmas, bimbingan dan monitoringpelaksanaan/pengelola JKN di Provinsi, sosialisasi JKN tingkat provinsi,
sosialisasi JKN untuk daerah daratan dan lautan, pertemuan evaluasipelaksanaan JK Tkt Provinsi dan di Kab/Kota. Adapun hasil pelaksanaankegiatan disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5.15.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Program Pengembangan Jaminan Kesehatan
NO KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAAN
1 Administrasi KegiatanPengelolaan JKN di Provinsi 12 BLN Telah dilaksanakan Administrasi Kegiatan
Pengelolaan JKN di Provinsi (100%)
2Bimbingan TeknisPelaksanaan Program JKN keKab/Kota
13 OTTelah dilakukan BimbinganTeknis Pelaksanaan Program JKNke Kab/Kota (100%)
3 Monitoring PelaksanaanProgram JKN ke Kab/Kota 13 OT Telah dilakukan Monitoring Pelaksanaan
Program JKN ke Kab/Kota (100%)
4 Konsultasi Teknis ProgramPelaksanaan JKN 2 Kali
Telah dilakukan Konsultasi TeknisProgram Pelaksanaan JKN di Jakarta 2 kali(100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 70
NO KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAAN
5Konsultasi/penyusunanusulan program JKN ke RKA-KL tahun 2016
1 KaliTelah dilakukan Konsultasi/penyusunanusulan program JKN ke RKA-KL tahun2016 (100%)
6 Deseminasi JKN TingkatProvinsi 28 Orang
Telah dilakukan Deseminasi JKN TingkatProvinsi di Hotel Putri Wisata Tanggal 10s/d 12 Agustus 2015 (100%)
7 Rapat KoordinasiPelaksanaan JKN 5 Kali Telah dilakukan Rapat Koordinasi
Pelaksanaan JKN (100%)
8
Pertemuan EvaluasiPelaksanaan JaminanKesehatan Nasional TingkatProvinsi
36 Orang
Telah dilaksanakan Pertemuan EvaluasiPelaksanaan Jaminan Kesehatan NasionalTingkat Provinsi di Hotel Zenith Tanggal27 s/d 29 November 2015 (100%)
3). Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pada tahun 2015, program pemberdayaan dan promosi kesehatanditujukan untuk meningkatkan cakupan rumah tangga ber PHBS menjadi70%, meningkatkan cakupan posyandu purnama-mandiri dan UKBM lainnyamenjadi 60%, persentase Desa Siaga Aktif di Sulawesi Tenggara Tahun2014 mencapai 78,53% (target 50%) meningkat dari tahun 2013 sebesar47,94%., meningkatkan sekolah dasar yang mempromosikan kesehatanmenjadi 40%, dan melakukan advokasi pengembangan strategi promosikesehatan dan kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan dikabupaten/ kota. Dalam upaya mencapai target tersebut, berbagai kegiatandilaksanakan pada tahun 2015 seperti pada Tabel berikut.
Tabel 5.16.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2015
NO KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAAN
1 Pertemuan Koordinasi PerencanaanProgram dengan Kab/Kota 31 Orang
Telah dilakukan Pertemuan KoordinasiPerencanaan Program dengan Kab/Kota diBapelkes Tanggal 23 s/d 25 Februari 2015 (100%)
2 Penyusunan Rencana Kerja danAnggaran 3 Kali
Telah dilaksanakan Penyusunan Rencana Kerjadan Anggaran 3 kali pada bulan April, Septemberdan Oktober (100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 71
NO KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAAN
3 Pengelolaan Dekonsentrasi 12 Bulan Telah dilaksanakan Pengelolaan Dekonsentras 12Bulan ( 100%)
4Monitoring terpadu Program Promosikesehatan dan pemberdayaanmasyarakat
2 kaliTelah dilakukan Monitoring terpadu ProgramPromosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakatsebanyak 2 kali (100%)
5 Konsultasi Teknis Program ke Pusat 2 KaliTelah dilakukan Konsultasi Teknis Program kePusat 2 Kali pada bulan Juli dan November(100%)
6Penyusunan Database Daerah yangtelah menyusun regulasi(perda,perbup, perwil dll) tingkatProvinsi
33 Orang
Telah dilakukan Penyusunan DatabaseDaerah yang telah menyusun regulasi(perda,perbup, perwil dll) tingkatProvinsi di Bapelkes Tanggal 6 s/d 8April 2016 (100%)
7Pembahasan kajian masalahkesehatan dan potensial sektoraldalam usaha peningkatan perilakusehat
20 OrangTelah dilakukan Pembahasan kajian masalahkesehatan dan potensial sektoral dalam usahapeningkatan perilaku sehat di Bapelkes, 21 s/d 22Mei 2015 (100%)
8 Pembentukan Tim Advokasi dalamusaha peningkatan perilaku sehat 20 Oang
Telah dilakukan Pembentukan Tim Advokasi dalamusaha peningkatan perilaku sehat di BapelkesTanggal 12 s/d 13 Juni 2016 (100%)
9pertemuan penyusunan rencanaadvokasi dalam usaha peningkatanperilaku sehat
20 OangTelah dilakukan pertemuan penyusunan rencanaadvokasi dalam usaha peningkatan perilaku sehatdi Bapelkes Tanggal 23 s/d 24 Juni 2015 (100%)
10 Pengembangan media advokasidalam peningkatan perilku sehat 5000 Exemplar Telah dilakukan Pengembangan media advokasi
dalam peningkatan perilku sehat (100%)
11 Penyusunan Data BasePokjanal/Forum peduli kesehatan 15 Orang
Telah dilakukan Penyusunan Data BasePokjanal/Forum peduli kesehatan di BapelkesTanggal 12 Mei 2015 (100%)
12 Pembentukan Pokjanal Kab/Kota 20 OrangTelah dilaksanakan Pembentukan PokjanalKab/Kota di 5 Kabupaten bulan Oktober s/dNovember 2015 (100%)
13 Pertemuan Koordinasi Pokjanal Desadan Kelurahan siaga Tingkat Provinsi 28 Orang
Telah dilaksanakan Pertemuan Koordinasi PokjanalDesa dan Kelurahan siaga Tingkat Provinsi diBapelkes Tanggal 25 s/d 27 Mei 2015 (100%)
14 Peningkatan Kapasitas PetugasPromkes Kab/Kota 28 Orang
Terlatihnya 28 orang Petugas Promkes diKab/Kota yang dilaksanakan di Hotel Zahratanggal 15 s/d 19 September 2015 (100%)
15 Orientasi bagi Fasilitator KampanyeAku Bangga Aku Tahu 16 Orang
Terlatihnya 16 orang Fasilitator Kampanye AkuBangga Aku Tahu yang dilaksanakan di Bapelkestanggal 15 s/d 17 April 2015 (100%)
16Pembinaan/Penyuluhan OlehFasilitator di Institusi Pendidikan(SMP,SMA,Perguruan Tinggi)
5 titikTelah dilaksanakan Pembinaan/Penyuluhan OlehFasilitator di Institusi Pendidikan(SMP,SMA,Perguruan Tinggi) (100%)
17 Penggandaan dan PendisitribusianMateri KIE Aku Bangga Aku Tahu 5000 Exemplar
Telah dilakukan Penggandaan dan PendisitribusianMateri KIE Aku Bangga Aku Tahu sebanyak 5000exemplar (100%)
18 Peningkatan Kapasitas promosiKesehatan bagi petugas puskesmas 34 Orang
Terlatihnya 34 orang petugas promosi Kesehatandi puskesmas yang dilaksanakan di Hotel Zahratanggal 16s/d 20 September 2015 (100%)
19 Orientasi Pemberdayaan masyarakatbagi bidan/perawat Poskesdes 36 Orang
Terlatihnya 34 bidan/perawat Poskesdes dalamrangka pemberdayaan masyarakat yangdilaksanakan di hotel Zahra tanggal 26 s/d 29September 2015 (100%)
20 Orientasi pemberdayaan masyarakatbagi kader kesehatan 36 Orang
Terlatihnya 36 kader kesehatan untukpemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan dihotel Zahra tanggal 30 September s/d 3 Oktober2015 (100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 72
NO KEGIATAN VOLUME HASIL PELAKSANAAN
21 Penyusunan Data Base MitraPotensial 15 Orang
Telah dilaksanakan Penyusunan Data Base MitraPotensial di Bapelkes Tanggal 13 April 2015(100%)
22
Sosialisasi Program KesehatanKepada Mitra Potensial (DuiaUsaha/Swasta/INGO) dalamMendukkung PembangunanKesehatan
20 Orang
Telah dilakukan Sosialisasi Program KesehatanKepada Mitra Potensial (DuniaUsaha/Swasta/INGO) dalam MendukkungPembangunan Kesehatan di Hotel Grand ClarionTanggal 4 s/d 5 Juni 2015 (100%)
23 Penyusunan Lingkup Kerjasama danDraft MoU dan Perjanjian Kerjasama 20 Orang
Telah dilakukan Penyusunan Lingkup Kerjasamadan Draft MoU dan Perjanjian Kerjasama diBapelkes Tanggal 18 s/d 19 Agustus 2015 (100%)
24 Pemantauan dan EvaluasiPelaksanaan Kerjasama 20 Orang
Telah dilakukan Pemantauan dan EvaluasiPelaksanaan Kerjasama di Bapelkes tanggal 19s/d 20 Desember 2015 (100%)
25 Pembuatan Buku sebagai laporan 1 PT Telah disusun Buku sebagai laporan (100%)
26 Penyebaran Informasi kesehatanMelalui Pameran dlm Provinsi 2 Kali
Telah dilakukan Penyebaran Informasi kesehatanMelalui Pameran dlm Provinsi sebanyak 2 kali(100%) yang pertama dilakasanakan di KolakaTimur tanggal
27 Penyebaran Informasi KesehatanMelalui Pameran Luar Provinsi 1 Kali Telah dilakukan Penyebaran Informasi Kesehatan
Melalui Pameran Luar Provinsi 1 Kali (100%)
28 Penyebaran Informasi KesehatanMelalui Media cetak Leaflet 9000 Exemplar
Telah dilakukan Penyebaran Informasi KesehatanMelalui Media cetak Leaflet sebanyak 9000exemplar (100%)
29 Penyebarluasan Informasi KesehatanMelaui Media Luar Ruang 50 Paket
Telah dilakukan Penyebarluasan InformasiKesehatan Melaui Media Luar Ruang sebanyak 50Paket (100%)
30 Penyebarluasan Informasi KesehatanMelalui Media Poster 6000 Exemplar
Telah dilakukan Penyebarluasan InformasiKesehatan Melalui Media Poster sebanyak 6000exemplar (100%)
31 Penyebarluasan Informasi Kesehatanmelalui Mobil Unit Penyuluhan 12 Bulan Penyebarluasan Informasi Kesehatan melalui Mobil
Unit Penyuluhan
32 pencetakan Lembar Balik KSI(Keluarga Sehat Idamanku) 300 Exemplar Telah dilakukan pencetakan Lembar Balik KSI
(Keluarga Sehat Idamanku) 300 exemplar (100%)
33Lomba Poster Tingkat ProvinsiDengan tema Inovasi PeningkatanPHBS/program Prioritas
1 KaliTelah dilakukan lomba Poster Tingkat ProvinsiDengan tema Inovasi Peningkatan PHBS/programPrioritas di Dinkes Prov. Sultra tanggal 5Desember 2015 (100%)
34 Penyusunan Database Ormas dalammendukung pembngunan kesehatan 20 Orang
Telah dilakukan Penyusunan Database Ormasdalam mendukung pembngunan kesehatan diBapelkes tanggal 16 Juni 2015 (100%)
35Penyusunan Kerjasama denganOrmas dalam usaha mendukungpembangunan kesehatan
31 OrangTelah dilakukan Penyusunan Kerjasama denganOrmas dalam usaha mendukung pembangunankesehatan di hotel Zahra Tanggal 30 Juni s/d 2Juli 2015 (100%)
36 Penandatangan Perjanjian Kerjasama(PKS) 31 Orang
Telah dilakukan Penandatangan PerjanjianKerjasama (PKS) di Hotel Zahra Tanggal 23 s/d25 Agustus 2015 (100%)
37 Fasilitasi Ormas 4 PTTelah dilakukan Fasilitasi Ormas sebanyak 4 kalidi Kabupaten Konsel, dan 3 kali di KotaKendari,(100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 73
b) Program Pengembangan Sumberdaya Manusia Kesehatan
1. Keadaan Tenaga Kesehatan
Sebagai gambaran, saat ini jumlah SDM Kesehatan yangbekerja pada seluruh Institusi Kesehatan di Sulawesi Tenggaraberjumlah 13.119 orang. Dari jumlah tersebut, jenis tenagakeperawatan menempati urutan terbanyak yakni sebesar 3,672orang (27,99%), yang disusul tenaga kebidanan yakni sebesar3.230 orang (24,62%), selanjutnya tenaga kesehatan masyarakatsebesar 1.360 orang (10,37%), tenaga gizi sebesar 643 orang(4,90%), serta jenis tenaga kesehatan lainnya. Sedangkan untuk
tenaga medis terdiri dari dokter spesialis sebesar 136 orang (1,04%)dokter umum sebesar 436 orang (3,32%) serta dokter gigi sebesar 173orang (1,32%).
2. Pencapaian Rasio Tenaga Kesehatan tahun 2015
Berdasarkan angka proyeksi pertumbuhan penduduk diSulawesi Tenggara yang dituangkan dalam Rencana StrategisDinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013 – 2018,maka proyeksi perkiraan jumlah penduduk Sulawesi Tenggaratahun 2014 sebesar 2.402.634 jiwa. Berdasarkan jumlahpenduduk tersebut, maka pencapaian rasio tenaga kesehatan saatini di Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut : Rasio Tenaga Dokter Spesialis terhadap penduduk, baru
mencapai 5,64 per 100.000 penduduk. Rasio Tenaga Dokter Umum terhadap penduduk, baru
mencapai 18,07 per 100.000 penduduk. Rasio Tenaga Dokter Gigi terhadap penduduk, baru mencapai
7,17 per 100.000 penduduk.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 74
Rasio Tenaga Perawat terhadap penduduk, baru mencapai152,21 per 100.000 penduduk.
Rasio Tenaga Bidan terhadap penduduk, baru mencapai133,88 per 100.000 penduduk.
Rasio Tenaga Perawat Gigi terhadap penduduk, barumencapai 6,26 per 100.000 penduduk.
Rasio Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Tenaga TeknisKefarmasian) terhadap penduduk, baru mencapai 22,30 per
100.000 penduduk. Rasio Tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat terhadap
penduduk, baru mencapai 56,37 per 100.000 penduduk Rasio Tenaga Sanitarian terhadap penduduk, baru mencapai
16,12 per 100.000 penduduk. Rasio Tenaga Nutrisionis terhadap penduduk, baru mencapai
26,65 per 100.000 penduduk Rasio Tenaga Keterapian Fisik terhadap penduduk, baru
mencapai 1,82 per 100.000 penduduk. Rasio Tenaga Keteknisian Medis terhadap penduduk, baru
mencapai 13,64 per 100.000 penduduk.
3. Upaya Percepatan Pengadaan Dokter Spesialis
Kementerian Kesehatan menyelenggarakan ProgramBantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis bagipara dokter/dokter gigi untuk pemenuhan kebutuhan tenagadokter spesialis di Rumah Sakit. Proses penerimaan pesertaprogram dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri KesehatanNomor : 539 tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan PesertaProgram Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/DokterGigi Spesialis.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 75
Bantuan PPDS/PPDGS diberikan kepada calon peserta yangdiusulkan oleh Rumah Sakit yang masih mengalami kekurangandokter spesialis berdasarkan standar kebutuhan tenaga dokterspesialis di rumah sakit yang mengacu pada Peraturan MenteriKesehatan nomor : 340 tahun 2010 tentang Klarifikasi RumahSakit. Prioritas penerimaan peserta diutamakan untuk 4 (empat)Spesialis Dasar (Obgyn, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah danIlmu Penyakit Dalam) dan 4 (empat) Spesialis Penunjang
(Anastesiologi, Radiologi, Phatologi Klinik, dan Rehabilitasi Medik).Spesialis lainnya hanya dapat bisa diakomodir apabila tenagaspesialis dasar dan penunjang sudah terpenuhi di rumah sakitdimaksud.
Untuk saat ini telah dilaksanakan selama 17 ( Tujuh belas )tahap sampai tahun 2015. Sampai dengan bulan September 2015jumlah dokter spesialis yang telah menyelesaikan pendidikandokter spesialis sebanyak 48 orang, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Sp. B Sp.PD Sp. A Sp.
OGSp.An
Sp.Rad
Sp.PK
Sp.RM
Sp.Mata
Sp.GK
Sp.THT Sp. KJ Sp.
PASp.KK Sp. JP
Sp.Syara
fPNS 1 1 2Non PNS 0PNS 1 1 1 1 1 1 6Non PNS 0PNS 1 1 2Non PNS 0PNS 1 1 1 2 1 1 1 8Non PNS 0PNS 1 1Non PNS 0PNS 1 1 1 1 4Non PNS 0PNS 1 1 2Non PNS 0PNS 1 1 2Non PNS 0PNS 1 1 1 1 1 5Non PNS 0PNS 0Non PNS 0PNS 2 1 1 4Non PNS 1 1PNS 1 1 1 1 4Non PNS 0PNS 1 1 3 1 1 7Non PNS 0
1 4 4 2 3 5 7 0 2 3 7 2 1 2 1 4 48
13 PROVINSI
TOTAL
10 ButonUtara
11 Kendari
12 Bau-Bau
7 Bombana
8 Wakatobi
9 KonaweUtara
4 Kolaka
5 KonaweSelatan
6 KolakaUtara
1 Buton
2 Muna
3 Konawe
Tabel 5. 19. REKAPITULASI PESERTA PPDS/PPDGS YANG TELAH MENYELESAIKAN PENDIDIKANPROVINSI SULAWESI TENGGARA
NO KAB/KOTASTATUSKEPEGAWAIAN
4 Dasar 4 Penunjang Sp. Lainnya
JUMLAH
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 76
Sedangkan yang sementara pendidikan dokter Spesialis /dokter gigi spesialis sebanyak 39 orang. Untuk lebih jelasnyadapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini.
Sp. B Sp.PD Sp. A Sp.
OGSp.An
Sp.Rad
Sp.PK
Sp.RM
Sp.Mata
Sp.GK
Sp.THT Sp. KJ Sp.
PASp.Pa
ruSp.Bedah
Sp.KK Sp. JP Sp.
SyaraPNS 1 1Non PNS 2 1 1 4
PNS 1 1 2Non PNS 2 1 3
PNS 1 1 2Non PNS 1 1
PNS 1 1 2Non PNS 1 1 2
PNS 0Non PNS 1 1 2
PNS 0Non PNS 1 1
PNS 1 1Non PNS 2 1 3
PNS 0Non PNS 1 1
PNS 0Non PNS 1 1 1 1 4
PNS 0Non PNS 1 1 1 3
PNS 1 1 1 3Non PNS 0
PNS 1 1 2Non PNS 0
PNS 1 1 2Non PNS 0
5 3 7 7 4 3 4 0 2 0 2 0 0 1 1 0 0 0 39
Tabel 5.20 REKAPITULASI PESERTA PPDS/PPDGS YANG SEMENTARA PENDIDIKANPROVINSI SULAWESI TENGGARAANGKATAN III - XIV (2009 - 2015)
NO KAB/KOTA
STATUSKEPEGAWAIAN
4 Dasar 4 Penunjang Sp. LainnyaJML
1 Buton
2 Muna
3 Konawe
4 Kolaka
5 KonaweSelatan
6 KolakaUtara
7 Bombana
8 Wakatobi
9 KonaweUtara
13 PROVINSI
TOTAL
10 ButonUtara
11 Kendari
12 Bau-Bau
Untuk angkatan ke XIII s.d angkatan XIV sampai hari iniseksi pengembangan SDMK dan Diklat belum mendapatkaninformasi berapa yang sementara pendidikan. Sedangkan untukangkatan ke XV dan angkatan XVII yang lulus administrasi pusat
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 77
sebanyak 14 orang yang terdiri dari pendaftar baru sebanyak 10orang dan Residen sebanyak 4 orang.
4. Pendidikan Tenaga Kesehatan
Program tugas belajar bertujuan untuk meningkatkankemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia bidangkesehatan serta tenaga-tenaga lainnya untuk mendukungpenyelenggaraan pembangunan kesehatan secara berhasil gunadan berdaya guna, serta untuk mendukung pengembangan kariryang bersangkutan.
Pelaksanaan program tugas belajar dirasakan belummemenuhi tujuan seperti yang diharapkan. Masalah yang dihadapiadalah : Belum adanya kebijakan operasional secara menyeluruh
penyelenggaraan tugas belajar, termasuk penyediaan danpemanfaatan dana tugas belajar.
Terbatasnya kajian kebutuhan tenaga dan kebutuhanpendidikan dan pelatihan yang tajam serta perencanaan tugasbelajar yang mantap, terarah, terpadu, berkesinambungandan didasarkan pada pengembangan karir tenaga kesehatan.
Belum adanya pengaturan yang jelas dan tertulis tentangketerkaitan hubungan kerja sesuai dengan peran, fungsi dantugas masing-masing unit organisasi yang berhubungan
dengan penyelenggaraan tugas belajar. Masih terbatas dan terlambatnya arus informasi tentang tugas
belajar yang diajukan dan diterima oleh institusi mapuntenaga kesehatan yang potensial untuk ditugasbelajarkan.
Sasaran program tugas belajar adalah sumber dayamanusia di bidang kesehatan yang berstatus PNS, serta tenaga
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 78
lain yang melakukan tugas-tugas atau bekerja dalam upaya atausarana kesehatan, ditunjuk atau ditugaskan oleh pejabat yangberwenang dalam pembinaan dan pengembangan sumber dayamanusia di bidang kesehatan, dengan memanfaatkan dana APBN,Pinjaman Luar Negeri, Hibah/Grant dan Technical Assistance yangdisalurkan melalui Kementerian Kesehatan.
Pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggarabantuan program tugas belajar sebagian besar hanya bersumber
dari dana APBN yang disalurkan melalui DIPA Pusat atau DIPASatker Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara ProgramPengembangan SDK. Tahun 2015 peserta Tugas Belajar sebanyak50 yang orang terdiri dari S1 sebanyak 10 orang, S2 sebanyak 39orang dan S3 sebanyak 1 orang. Yang lulus administrasi pusatuntuk S1 sebanyak 8 orang dan S2 sebanyak 11 orang. Lulusakademik dan di biayai oleh pusat S2 sebanyak 4 orang. Adapundata peserta Tubel tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.21Rekapan Data Peserta Tugas Belajar Tahun 2015
No Strata JumlahPeserta
LulusAdministrasi
Pusat
LulusAkademik
yang dibiayaipusat
1 S1 10 8 0 0
2 S2 39 11 4 4
3 S3 1 0 0 0
Jumlah 50 19 3 4
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 79
5. Fasilitasi Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI)
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan diindonesia dilakukan secara komprehensif di setiap bidang terkait,baik dari segi pelayanan, pendidikan dan keprofesian. Hal iniberlaku untuk setiap jenis tenaga kesehatan termasuk kedokteran.Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan kedokteran diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentangPraktek Kedokteran, yang meliputi pendidikan dokter sampaidengan pelayanan kedokteran.
Dalam rangka pengembangan sistem pendidikankedokteran yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 29tentang Praktek Kedokteran, Komite Kedokteran Indonesia (KKI)telah mengesahkan Standar Pendidikan Dokter dengan KurikulunBerbasis Kompetensi. Pendidikan dokter adalah kesatuanpendidikan akademik dan profesi. Penyelesaian pendidikanakademik ditetapkan dengan diterbitkannya ijazah. Ijazah adalahsertifikat yang diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuanterhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang
pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuanpendidikan yang terakreditasi. Sedangkan pencapaian kompetensidiakui setelah uji kompetensi yang dibuktikan denganditerbitkannya sertifikat kompetensi.
Walaupun out put dokter telah mencapai kompetensisesuai Standar Pendidikan Profesi Dokter dan StandarKompetensinya, tetapi dokter baru tersebut belum mempunyaipengalaman kemandirian dalam profesi sebagai dokter danpenerapan konsep standar profesi. Untuk menyikapi hal tersebut,dengan pembelajaran dari negara-negara lain khususnya negaraASEAN, setiap calon dokter di negara ASEAN wajib mengikuti
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 80
program Internsip atau housemanship sebelum yangbersangkutan mendapatkan kewenangan atau terregistrasisebagai dokter di negara tersebut. Dari semua negara di ASEANyang belum mengimplementasikan program “Intersnsip” hanyalahIndonesia. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mendapatkanpersamaan pengakuan dokter Indonesia dengan dokter negaralain, maka perlu diselenggarakan Program Internsip DokterIndonesia (PIDI).
Pada tahun 2010, Kementerian Kesehatan RI, telahmenetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor299/PER/MENKES/II/2010 tentang Penyelenggaraan ProgramInternsip Dokter dan pendayagunaan pasca internsip. PelaksanaanPIDI untuk pertama kali dilaksanakan di Sumatera Barat padabulan Maret 2010. Sampai dengan periode Mei 2012 sejumlah3.661 dokter telah melaksanakan PIDI yang tersebar di 17Provinsi. Pada Tahun 2012 diperkirakan 5.710 orang dokter akanmelaksanakan PIDI. Berkaitan dengan hal tersebut dalam rangkapelaksanaan PIDI tahun 2012 dan persiapan tahun 2013 makadiperlukan pembentukan KIDI dan Sekretariat KIDI serta penilaianFasyankes untuk dijadikan wahana PIDI termasuk di ProvinsiSulawesi Tenggara.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pada tahun 2015telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang berkaitan denganpelaksanaan PIDI di Sulawesi Tenggara sebagai berikut : Rapat Persiapan Penempatan peserta Program Internsip
Dokter Indonesia, tanggal 13 Februari 2015
Pembekalan peserta Program Internsip Dokter IndonesiaAngkatan I Tahun 2015 diikuti peserta 90 orang danditempatkan di 4 Kabupaten dan 2 kota (17 Februari 2015).
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 81
Pembekalan peserta Program Internsip Dokter IndonesiaAngkatan II Tahun 2015, diikuti peserta sebanyak 6 orang danditempatkan di Kabupaten Kolaka Utara (18 Mei 2015).
Pembekalan peserta program Internsip Dokter IndonesiaAngkatan IV Tahun 2015 diikuti peserta 12 orang danditempatkan di Kab. Muna dan Kota Kendari ( November2015)untuk lebih jelasnya kegiatan Program Internsip Dokter
Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.22Daftar Peserta, Pendamping dan Wahana Program Internsip
dokterIndonesia Angkatan I, II dan III Tahun 2015
NOKAB /KOTA
KLP NO NAMA PESERTA ASAL FK WAHANA NAMA PENDAMPING ANGKATAN
1KotaKendari
1 dr. Ahmed Mawardi USU RSU daerahAbunawas
UGD 16 Feb - '15 Juni2015
dr. Putu GedeDarmadi
I
2 dr. Theofani Yohana USU RSU daerahAbunawas
Poli 16 Juni - 15 okt2015
dr. Winarto
3 dr. Samuel RudolfButarButar
USU PKM Lepo-Lepo PKM 16 Nov - 15 Feb2015
dr. Andi Nurmawanti
4 dr. Ade Indriya USU
5 dr. Marisa UISU
6 dr. Mauliza Methodist
7 dr. Junaidi Putra Abulyatama
8 dr.Surya KencanaGinting
UISU PKM Lepo-Lepo PKM 16 Feb - '15 Juni2015
dr. Andi Nurmawanti
9 dr. Labora Meinar MariaA. Samosir
USU RSU daerahAbunawas
UGD 16 Juni - 15 okt2015
dr. Putu GedeDarmadi
10 dr. Ria fitriana Subekti UMY RSU daerahAbunawas
Poli 16 Nov - 15 Feb2015
dr. Winarto
11 dr. Agung Rizka Pratama UMY
12 dr. Titis Sekar Ningrum UMY
13 dr. Gregory Joey UPH
14 dr. Siska WulandariRaharja
UNSRAT
15 dr. Sukriyah AmbarwatiDarise
UNSRAT RSU daerahAbunawas
Poli 16 Feb - '15 Juni2015
dr. Winarto
16 dr. Rizka Lizaprianty Asri UNSRAT PKM Lepo-Lepo PKM 16 Juni - 15 okt2015
dr. Andi Nurmawanti
17 dr. Ian Huang UPH RSU daerahAbunawas
UGD 16 Nov - 15 Feb2015
dr. Putu GedeDarmadi
18 dr. Felicia NathaniaKosasih
UPH
19 dr. Jessica Fredelina UPH
20 dr. Krisnila Petty Andari Malahayati
21 dr. Sylvia Sarah USU
1 dr. Syifa KhairunnisaNasution
USU PuskesmasPoasia
UGD 16 Feb - '15 Juni2015
dr. H. Juriadi Paddo,M.Kes
2 dr. Rahma Dona USU PuskesmasPoasia
Poli 16 Juni - 15 okt2015
3 dr. Lia Wahyuni UISU PKM Mata PKM 16 Nov - 15 Feb2015
dr. Sri Rahayu Hasba
4 dr. Annisa Irnita Siregar USU
5 dr. Azmeilia SyafitriLubis
USU
6 dr. Rizki Rina Furi UIN
7 dr. Pindo SaptoNugroho
Malahayati
3
Kota Kendari2 1
PERIODE
1
2
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 82
1dr. Dennis Methodist RSUD Benyamin
GuluhUGD 16 Feb - '15 Juni
2015dr.Hj.Supiati, M.Kes
2dr. Siti NurwulanFebrian
UPN RSUD BenyaminGuluh
Poli 16 Juni - 15 okt2015
dr. H. Muhajir Jamal
3dr. Melyssa Ridwan UPN PKM
WatubanggaPKM 16 Nov - 15 Feb
2015dr. Hj. Armayanti
4dr. Gladys Sudiyanto UNTAR
5dr. Nadia Nastasia UPN
6dr. Meisha AmandaShevani
UPN
7dr. Nurul Afifah UNISULA
8dr. Tri Indah Irianti UNISULA PKM
WatubanggaPKM 16 Feb - '15 Juni
2015dr. Hj. Armayanti
9dr. Triaji MudoRumpoko
UMY RSUD BenyaminGuluh
UGD 16 Juni - 15 okt2015
dr.Hj.Supiati, M.Kes
10dr. Joko Trihatmojo UMY RSUD Benyamin
GuluhPoli 16 Nov - 15 Feb
2015dr. H. Muhajir Jamal
11dr. Cynthia LinaOctoriana
UNSRI
12dr. Ganty oktapariani UMS
13dr. Puji Rahayu UMS
14dr. Rifka Widianingrum UMS
15dr. Diky Sukma Wibawa UMS RSUD Benyamin
GuluhPoli 16 Feb - '15 Juni
2015dr. H. Muhajir Jamal
16dr. Marisa UMS PKM
WatubanggaPKM 16 Juni - 15 okt
2015dr. Hj. Armayanti
17dr. Devy Issela Lilyani UMS RSUD Benyamin
GuluhUGD 16 Nov - 15 Feb
2015dr.Hj.Supiati, M.Kes
18dr. Idha Kurniasih UMS
19dr. Erwin UlinnuhaFahreza
UMS
20dr. Dyah Kurnia Fitri UMS
21dr. Teuku Nicko Rinaldi UNISULA
3
3 Kolaka
1
2
NOKAB /KOTA
KLP NO NAMA PESERTA ASAL FK WAHANA NAMA PENDAMPING ANGKATAN
1 dr. Ridho AndriansyahUPN
RSUD H.M.Djafar Harun
UGD19 Mei 2015 - 18Sept 2015 dr. Irmawati, M.Kes
2 dr. Hening TirtaKusumawardani UGM
RSUD H.M.Djafar Harun
IRNA19 Sept 2015 - 18jan 2016 dr. Irmawati, M.Kes
3 dr. Lestari BmUNSRAT PKM Lasusua
PKM19 Jan 2016 - 18Mei 2016 dr. Hj. Indaryani
4 dr. Siska Karina ImranUNHAS
5 dr. Flower ChelseaFillysia K UNSRAT
6 dr. David HermanusPanambunan UNSRAT
II4Kabupaten
KolakaUtara
1
PERIODE
NOKAB /KOTA
KLP NO NAMA PESERTA ASAL FK WAHANA NAMA PENDAMPING ANGKATAN
1 dr. Alsyahrin ManggalaPutra Haluoleo RS. Bhayangkara UGD
18 Nov 2015 - 17Mar 2016 dr. Yudi Prasetya
2 dr. Dewi FebriantyKalenggo Haluoleo RS. Bhayangkara IRNA
18 Nov 2016 - 17Juli 2016 dr. Muhammad Ridho
3 dr. Nita anugerawati NHaluoleo PKM Kemaraya PKM
18 Juli '2016 - 17Nov 2016 dr. H. Hamzah, M.Kes
4 dr. Irma FatimahHaluoleo
5 dr. Yurike Octovia MaaniHaluoleo
6 dr. Rizka PurnamamulyaHaluoleo
7 dr. Agil Tedo SulistiyonoUII RSUD Muna UGD
18 Nov 2015 - 17Mar 2016 dr.La Ode baynuddin
8 dr. Fitri Oktovina EsuUII RSUD Muna IRNA
18 Nov 2016 - 17Juli 2016
9 dr. Nadhira AninditaMansur UNISULA PKM Katobu PKM
18 Juli '2016 - 17Nov 2016
dr. Wa Ode Fil HayahFitri
10 dr. Iyan WidyaswaraSuparman UII
11 dr. Eka NovryantiUNHAS
12 dr. Lisna Rosalia AgausUNHAS
6 Muna 2
IV
5 Kota Kendari 1
PERIODE
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 83
c. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Pada tahun 2015, pelaksanaan kegiatan difokuskan padapencapaian indikator kinerja utama program yakni PeningkatanKetersediaan Obat dan Vaksin 100%. Untuk mencapai tujuan tersebut,dilaksanakan kegiatan seperti pada tabel berikut.
Tabel 5.23.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Program Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Tahun 2015
No KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1.Pemantauan Penggunaan Obat dalamPelaksanaan JKN di Puskesmas danRumah Sakit
7 kab/kotaTelah dilaksanakan PemantauanPenggunaan Obat dalam PelaksanaanJKN di Puskesmas dan Rumah Sakitsebanyak 7 Kab/Kota (100%)
2. Pertemuan Analisis dan Pengolahan Data 23 ORTelah dilaksanakan Pertemuan Analisisdan Pengolahan Data sebanyak 23orang pada tanggal 26 s/d 28November di Hotel Zahra (100%)
3.Peningkatan Mutu PelayananKefarmasian dalam Pelayanan Kesehatandi era JKN
37 OR
Telah dilaksanakan pertemuanPeningkatan Mutu PelayananKefarmasian dalam Pelayanan Kesehatandi era JKN sebanyak 37 orang tanggal28 s/d 30 September 2015 di Hotel(100%)
4. Monitoring Ketersediaan Obat DanVaksin 14 Kab/Kota
Telah dilaksanakan MonitoringKetersediaan Obat Dan Vaksin di 14Kab/Kota (100%)
5. Biaya Pengelolaan dan PengemasanKembali Obat Program Kesehatan 12 Bulan
Telah dibayarkan Biaya Pengelolaan danPengemasan Kembali Obat ProgramKesehatan selama 12 bulan (100%)
6.Harmonisasi dan Integrasi PerencanaanKebutuhan Obat RKO dan ImplementasiPengelolaan Obat Satu Pintu
31 OR
Telah dilaksanakan pertemuanHarmonisasi dan Integrasi PerencanaanKebutuhan Obat RKO dan ImplementasiPengelolaan Obat Satu Pintu sebanyak31 peserta pada tanggal 10 s/d 12 Maret2015 di Hotel Zahra (100%)
7.Peningkatan Kemampuan SDM dalamimplementasi sistem elektronik padabimwasdal alkes dan PKRT
2 OR
Terlatihnya petugas kesehatan dalamimplementasi sistem elektronik padabimwasdal alkes dan PKRT sebanyak 2orang tanggal 9 – 11 Juni 2015 di HotelHorizon (100%)
8. Sampling Produk Alkes dan PKRT 2 kab/kotaTelah dilakukan Sampling Produk Alkesdan PKRT di 2 Kab/kota (Kolaka Utaradan Wakatobi) (100%)
9.Pembekalan CDOB untuk TenagaKesehatan dan Penanggungjawab Teknissarana distribusi obat
34 OR
Telah dilakukan pembekalan CDOBuntuk Tenaga Kesehatan danPenanggungjawab Teknis saranadistribusi obat sebanyak 34 orang pada25 s/d 27 Mei 2015 di Bapelkes Kendari(100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 84
No KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
11. Rapat Koordinasi Nasional ProgramKefarmasian dan Alat Kesehatan di Palu 14 Kab/Kota
Telah dilaksanakan Rapat KoordinasiNasional Program Kefarmasian dan AlatKesehatan di Palu tanggal 31 Maret s/d2 April 2015 (100%)
12. Penyelenggaraan Operasional danPemeliharaan Perkantoran 12 Bulan
Telah dilakukannnya PenyelenggaraanOperasional dan PemeliharaanPerkantoran selama 12 bulan (100%)
13. Konsultasi Teknis KE DITJEN . BinaKefarmasian Dan ALKES 3 TR
Telah dilakukan Konsultasi Teknis KEDITJEN . Bina Kefarmasian Dan ALKESsebanyak 3 kali di Jakarta (100%)
14.Konsultasi Teknis Dalam RangkaPenyusunan Dan Pembahasan RKA RK-AKL Tahun 2016
2 TRTelah dilakukan Konsultasi Teknis DalamRangka Penyusunan Dan PembahasanRKA RK-AKL Tahun 2016 sebayak 2 kalidi Jakarta
Tujuan program kefarmasian dan alat kesehatan mengacukepada tujuan Kementerian Kesehatan yaitu terselenggaranyapembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalamrangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Mengacu pada tujuan Kementerian Kesehatan tersebut,maka program kefarmasian dan alat kesehatan bertujuan untukmeningkatkan kemandirian, akses dan mutu sediaan farmasi dan alatkesehatan.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatanpada tahun 2015 diperlukan strategi dan fokus pada Prioritas NasionalBidang Kesehatan yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatanKementerian Kesehatan 2015 – 2019 sebagaimana tertuang dalamSurat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NomorHK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis KementerianKesehatan Tahun 2015 – 2019.
Salah satu strategi terkait tugas pokok dan fungsi DirektoratJenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatkanakses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan PerbekalanKesehatan Rumah Tangga (PKRT). Strategi tersebut dilakukan denganfokus pada :
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 85
a. Meningkatkan persentase ketersediaan obat dan vaksin diPuskesmas
b. Meningkatkan jumlah bahan baku obat, obat tradisional,serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri.
c. Meningkatkan persentase produk alat kesehatan dan PKRTyang memenuhi syarat di peredaran.
Tabel 5.24Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Peningkatan Ketersediaan Oblik dan Perbekes
No INDIKATORTARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 PersentaseKetersediaan obatdan vaksin di PKM
77% 80% 83% 86% 90%
` Persentase Instalasi
Farmasi Kab/Kotayang melakukanmanajemenpengelolaan obatdan vaksin sesuaistandar
55% 60% 65% 70% 75%
a. Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas
Mengawali Rencana Strategis 2015-2019, Indikator
ketersediaan obat dan vaksin bukan lagi dihitung dari InstalasiFarmasi Kabupaten/Kota, tetapi di Puskesmas. Namun yang didatahanya ada 20 item obat dan vaksin indikator (basket of drug) yangmerupakan obat program kesehatan ibu, anak danpenanggulangan penyakit. Disinilah peran aplikasi e-logistik untukmembantu pelaporan indikator ketersediaan obat tersebut.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 86
Adapun Item obat dan vaksin indikator dimaksud dapat dilihatpada tabel berikut :
Tabel 5.25Item Obat dan Vaksin
NoNama Obat
Sediaan
1 Albendazol tab Tablet
2 Amoxicillin 500 mg tab Tablet
3 Amoxicillin syrup Botol
4 Deksametason tab Tablet
5 Diazepam injeksi 5 mg/mL Ampul
6 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Ampul
7 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi Ampul
8 Furosemid tablet 40 mg Tablet
9 Garam oralit Kantong
10 Glibenklamid Tablet
11 Kaptopril tab Tablet
12 Magnesium Sulfat injeksi 20 % Vial
13 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml Ampul
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Paket
15 Oksitosin injeksi Ampul
16 Parasetamol 500 mg tab Tablet
17 Tablet Tambah Darah Tablet
18 Vaksin BCG Vial
19 Vaksin TT Vial
20 Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib Vial
Ketersediaan obat dan vaksin indikator dipantau dari 25 PuskesmasKabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, sesuai tabel
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 87
berikut: Tabel 5.25Item Obat dan Vaksin
No Puskesmas Kabupaten/Kota
1 Mata Kendari
2 Puuwatu
3 Tongauna Konawe
4 Soropia
5 Pondidaha
6 Ladongi Jaya Kolaka Timur
7 Lomba Kasih Bombana
8 Kabaena Barat
9 Poleang Selatan
10 Laslimu Buton
11 Lakudo Buton Tengah
12 One Waara
13 Gerak Makmur Buton Selatan
14 Konda Konawe Selatan
15 Tumbu-Tumbu Jaya
16 Andowia Konawe Utara
17 Baubau Liwuto
18 Mata Kendari
19 Puuwatu
20 Tampo Muna
21 Lailangga Muna Barat
22 Barangka
23 Tiworo Tengah
24 Marobea
25 Kampo Balano
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 88
Indikator Program Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan untukpersentase ketersediaan obat dan vaksin indikator di Puskesmas sesuaiRenstra tahun 2015 adalah 77%. Sedangkan untuk Provinsi SulawesiTenggara, persentase ketersediaan obat dan vaksin indikator diPuskesmas tahun 2015 diperoleh hasil 82%. Data ketersediaan setiapitem obat dan vaksin dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 5.1Ketersediaan setiap item obat dan vaksin
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan obatdan vaksin yang dipantau, sering terjadi kekosongan di sarana Puskesmasadalah obat untuk kesehatan Ibu : Magnesium Sulfat Injeksi 20%, Epinefrin(Adrenalin) Injeksi, Fitomenadion (Vitamin K ) Injeksi, Metil Ergometrin MaleatInjeksi. Obat lain yang rawan terjadi kekosongan adalah Obatv AntiTuberkulosis (OAT) dewasa, Albendazol tablet dan Diazepam Injeksi.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 89
Gambar 5.2.Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin sesuai standar
Berdasarkan grafik pada gambar di atas, dapat disimpulkan bahwaManajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar untukKabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Tenggara dalah yang memenuhi standardi atas total skor 70 adalah 10 Kabupaten/Kota dan di bawah 70 adalah 7
Kabupaten/Kota.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 90
C. Program Gizi, Kesehatan Ibu Dan Anak
1). Program Perbaikan Gizi
Kegiatan program perbaikan gizi difokuskan dalam rangka pencapaianindikator utama program perbaikan gizi yang meliputi cakupan pemantauanpertumbuhan balita di Posyandu naik dari 70.34% tahun 2013 menjadi77.70% tahun 2014, meningkat lagi di tahun 2015 menjadi 83,78% danpenanganan kasus gizi buruk (100%). Untuk mencapai target indikatortersebut, maka kegiatan program perbaikan gizi yang dilaksanakan pada tahun2015 seperti berikut.
Tabel 5.23.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Perbaikan Gizi Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1 Pelaksanaan Surveilans Khusus danSurveilans Tingkat Kabupaten /Kota
Telah dilaksanakan Surveilans Khusus danSurveilans Tingkat Kabupaten /Kota
2. Penyusunan Laporan Bulanan dalamRangka Surveilans Gizi
10 Bulan Tersusunnya Laporan Bulanan dalamRangka Surveilans Gizi
3 Pelacakan dan Informasi Gizi Buruk 14 Kab/Kota Telah dilakukan Pelacakan dan InformasiGizi Buruk
4 Verifikasi Informasi dan KajianEpidemiologi
14 Kab/Kota Telah dilakukan Verifikasi Informasi danKajian Epidemiologi
5 Rapat LS dan LP Kab/Kota dalamRangka Surveilans Gizi
14 Kab/Kota Tidak terlaksana Rapat LS dan LPKab/Kota dalam Rangka Surveilans Gizi
6 Pelaporan Indikator Kinerja PembinaanGizi berbasis SIGIZ.Com
10 Bulan Telah dilaporkan setiap bulan IndikatorKinerja Pembinaan Gizi berbasisSIGIZ.Com
7. Pengumpulan Data Pemantauan StatusGizi (PSG)
14 Kab/Kota Telah dilakukan Pengumpulan DataPemantauan Status Gizi (PSG)
8 Peningkatan Kapasitas PenilaianPertumbuhan Balita
Terlatihnya petugas gizi dalam PenilaianPertumbuhan Balita
9 Peningkatan Kapasitas Petugas Gizidalam Penilaian Pertumbuhan Balita(Kolaka, Koltim, Konawe, Konsel, KotaKendari, Konawe Kepulauan danWakatobi
154 orang Terlatihnya petugas Gizi dalam PenilaianPertumbuhan Balita (Kolaka, Koltim,Konawe, Konsel, Kota Kendari, KonaweKepulauan dan Wakatobi
10 Peningkatan Kapasitas Petugas dalamkonseling ASI
Terlatihnya Petugas kesehatan dalamkonseling ASI
11 Peningkatan Kapasitas Petugas Gizidalam konseling ASI
24 Orang Terlatihnya Petugas Gizi dalam konselingASI
12 Peningkatan Kapasitas Tenaga Gizidalam Pelaksanaan PSG
26 Orang Terlatihnya Tenaga Gizi dalamPelaksanaan PSG
13 Orientasi Petugas dalam PenangananAnemia dan Kretin
- Terlatihnya Petugas dalam PenangananAnemia dan Kretin
14 Sosialisasi Terpadu Pembinaan GiziMasyarakat di Provinsi
- Telah dilakukan Sosialisasi TerpaduPembinaan Gizi Masyarakat di Provinsi
15 Diseminasi Hasil PSG di TingkatProvinsi
- Telah dilakukan Diseminasi Hasil PSG diTingkat Provinsi
16 Pertemuan Koordinasi LP/LS terkaitPercepatan Perbaikan Gizi
- Telah dilakukan Pertemuan KoordinasiLP/LS terkait Percepatan Perbaikan Gizi
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 91
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
17 Roundtable Gernas PercepatanPerbaikan Gizi
24 Orang Telah dilakukan Roundtable GernasPercepatan Perbaikan Gizi
18 Pengadaan PMT Bumil KEK dan MP-ASI
15500 Kg Telah diadakan Pengadaan PMT Bumil KEKdan MP-ASI
19 Biaya Manajemen PMT dan MP-ASI 14 PT Telah dibayarkan biaya Manajemen PMTdan MP-ASI
20 Buku Pedoman untuk kegiatanPemantauan Pertumbuhan Balita
7.850 Buku Telah diadakan pengadaan Buku Pedomanuntuk kegiatan Pemantauan PertumbuhanBalita
21 Bimbingan Teknis Petugas Dinas Provke Kab/Kota
56 OT Telah dilakukan Bimbingan Teknis PetugasDinas Prov ke Kab/Kota
22 pembinaan petugas kabupaten kepuskesmas
48 OT Telah dilakukan pembinaan petugaskabupaten ke puskesmas
23 Konsultasi Program Gizi ke Pusat 4 OT Telah dilakukan Konsultasi Program Gizi kePusat
24 Dukungan Kegiatan PemantapanRencana Aksi Pembinaan Gizi di Pusat
4 OT Telah dilakukan Dukungan KegiatanPemantapan Rencana Aksi Pembinaan Gizidi Pusat
25 Review Capaian Indikator KegiatanPembinaan Gizi di Pusat
3 OT Telah dilakukan Review Capaian IndikatorKegiatan Pembinaan Gizi di Pusat
26 Review Capaian Indikator KegiatanPembinaan Gizi Tahun 2015 TingkatProvinsi
41 Orang Telah dilakukan Review Capaian IndikatorKegiatan Pembinaan Gizi Tahun 2015Tingkat Provinsi
27 Dukungan Manajemen dan distribusiSarana dan prasarana Gizi di Provinsidan Kabupaten
12 PT Tersedianya Dukungan Manajemen dandistribusi Sarana dan prasarana Gizi diProvinsi dan Kabupaten
28 Dukungan Manajemen PelaksanaanVerifikasi dan Kajian Epidemiologi diKabupaten/Kota
14 Kab/Kota Tersedianya Dukungan ManajemenPelaksanaan Verifikasi dan KajianEpidemiologi di Kabupaten/Kota
29 Validasi dan Verifikasi Data SurveilansGizi
26 OT Validasi dan Verifikasi Data Surveilans Gizi
30 Supervisi pelaksanaan PSG di Kab/Kota 13 OT Telah dilakukan Supervisi pelaksanaan PSGdi Kab/Kota
2). Program Kesehatan Ibu
Pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu difokuskan pada upaya penurunanAngka Kematian Ibu (AKI). Sehubungan dengan upaya tersebut, makaprioritas kegiatan diarahkan pada peningkatan Antenatal Care (ANC),Persalinan Tenaga Kesehatan, Penanganan komplikasi, pelayanan ibu nifasdan peningkatan cakupan KB Aktif. Pada Tabel memberikan gambarantentang pelaksanakan kegiatan kesehatan ibu Tahun 2015 seperti Tabel beriku
Tabel 5.24.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Program Kesehaan Ibu Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN
1 Penyusunan Manual Sistem rujukanmaternal dan Neonatal di Kab/Kota 3 Kab/Kota
Telah dilakukan Penyusunan ManualSistem rujukan maternal dan Neonataldi Kab/Kota
2Pertemuan Koordinasi Teknis danEvaluasi Program Kesehatan Ibu danReproduksi Tingkat Pusat
3 OrangTelah dilakukan Pertemuan KoordinasiTeknis dan Evaluasi Program KesehatanIbu dan Reproduksi Tingkat Pusat
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 92
NO KEGIATAN SASARAN ANGGARAN
3Pertemuan Koordinasi Teknis danEvaluasi Program Kesehatan Ibu danReproduksi Tingkat Pusat
4 OrangTelah dilakukan Pertemuan KoordinasiTeknis dan Evaluasi Program KesehatanIbu dan Reproduksi Tingkat Pusat
4Pertemuan Koordinasi Teknis danEvaluasi Program Kesehatan Ibu danReproduksi Tingkat Pusat
3 OrangTelah dilakukan Pertemuan KoordinasiTeknis dan Evaluasi Program KesehatanIbu dan Reproduksi Tingkat Pusat
5 Koordinasi LP/LS dalam peningkatankesehatan ibu dan reproduksi 15 Orang
Telah dilakukan Koordinasi LP/LS dalampeningkatan kesehatan ibu danreproduksi
6Advokasi Pengembagan KemitraanBidan dan Dukun untuk pendampinganibu hamil, berslain dan nifas
45 OrangTelah dilakukan Advokasi PengembaganKemitraan Bidan dan Dukun untukpendampingan ibu hamil, berslain dannifas
7Pertemuan pemahaman danpemantapan penggunaan kohort ibudan KB bagi tenaga bidan desa diKabupaten/Kota
-Telah dilakukan Pertemuan pemahamandan pemantapan penggunaan kohort ibudan KB bagi tenaga bidan desa diKabupaten/Kota
8Review Manajemen PelaksanaanPelayanan Antenatal Terpadu danKelas Ibu Hamil bagi Kabupaten/Kota
31 OrangTelah dilakukan Review ManajemenPelaksanaan Pelayanan AntenatalTerpadu dan Kelas Ibu Hamil bagiKabupaten/Kota
9 AMP Kabupaten /Kota yangterintegrasi SKI 160 Orang Telah dilakukan AMP Kabupaten /Kota
yang terintegrasi SKI
10Sosialisasi Penggunaan danPemanfaatan Alat Deteksi ResikoKehamilan Ibu Hamil ( rapid test)
366 OrangTelah dilakukan Sosialisasi Penggunaandan Pemanfaatan Alat Deteksi ResikoKehamilan Ibu Hamil ( rapid test)
11 Bimtek Pelayanan Kesehatan Ibu danReproduksi 14 Kab/Kota Telah dilakukan Bimtek Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Reproduksi
12 Konsultasi Program Kesehatan Ibu, KBdan Reproduksi ke Pusat 4 OT
Telah dilakukan Konsultasi ProgramKesehatan Ibu, KB dan Reproduksi kePusat
13Konsultasi dalam Penyusunan RencanaKerja Program Kesehatan Ibu danReproduksi
1 OTTelah dilakukan Konsultasi dalamPenyusunan Rencana Kerja ProgramKesehatan Ibu dan Reproduksi
14 Pengadaan Paket Kelas Ib Hamil 181 SET Telah dilakukan Pengadaan Paket KelasIb Hamil
15Peningkatan Kapasitas TenagaKesehatan Puskesmas dan RumahSakit dalam Penatalaksanaan KBPasca Persalinan
44 OrangTerlatihnya Tenaga KesehatanPuskesmas dan Rumah Sakit dalamPenatalaksanaan KB Pasca Persalinan
16Orientasi Program PerencanaanPersalinan dan Pencegahan Komplikasi(P4K) bagi Kab/Kota dan Puskesmas
70 OrangTelah dilakukan Orientasi ProgramPerencanaan Persalinan dan PencegahanKomplikasi (P4K) bagi Kab/Kota danPuskesmas
17Orientasi Pengelola Program Kab/Kotadan Puskesmas dalam pembentukanPuskesmas PKRT dan KIE KesproCatin
50 OrangTelah dilakukan Orientasi PengelolaProgram Kab/Kota dan Puskesmasdalam pembentukan Puskesmas PKRTdan KIE Kespro Catin
18Orientasi Nakes dalam PelayananPersalinan dan Nifas sesuai Standarbagi Kab/Kota dan Puskesmas
46 OrangTerlatihnya Nakes dalam PelayananPersalinan dan Nifas sesuai Standarbagi Kab/Kota dan Puskesmas
19Peningkatan Kapasitas TenagaPuskesmas dalam Pelaksanaan KelasIbu Hamil
198 Orang Terlatihnya Tenaga Puskesmas dalamPelaksanaan Kelas Ibu Hamil
20Peningkatan Kapasitas BidanKoordinator dalam pelaksanaanSupervisi Fasilitatif
92 Orang Terlatihnya Bidan Koordinator dalampelaksanaan Supervisi Fasilitatif
21 Penguatan Kapasitas Fasyankes dalamPelayanan ANC Terpadu di Kab/Kota 96 Orang
Terlatihnya tenaga kesehatan diFasyankes dalam Pelayanan ANCTerpadu di Kab/Kota
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 93
3). Program Kesehatan Anak
Pelaksanaan kegiatan program kesehatan anak diprioritaskanpenurunan angka kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) danAngka Kematian Neonatal (AKN). Alokasi Dana tersebut diharapkanmeningkatkan cakupan Kunjungan Neonatal (KN) 93.85% tahun 2013menjadi 94.45% Tahun 2014; Kunjungan Bayi dari 89.4% tahun 2013menjadi 86.33% tahun 2014; dan Kunjungan Balita dari 55.4% tahun 2013menjadi 49.3 tahun 2015 Untuk mencapai target indikator tersebut, telah
dilaksanakan berbagai kegiatan seperti pada tabel berikut.
Tabel 5.25.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Program Kesehaan Anak Tahun 2015
No Kegiatan Sasaran Hasil Pelaksanaan
1Peningkatan kompotensi tenagakesehatan (dokter umum, perawat,bidan) dalam tata laksana neonates diProvinsi
36 orangTerlatihntya tenaga kesehatan (dokterumum, perawat, bidan) dalam tatalaksana neonates 36 orang
2Peningkatan kapasitas tenaga kesehatandalam penerapan MTBS di wilayahcluster IV Provinsi
26 PuskemasTerlatihnya tenaga kesehatan dalampenerapan MTBS di wilayah cluster IV di26 Puskesmas
3 Peningkatan kapasitas tenaga kesehatantentang SDIDTK 26 orang Terlatihnyua tenaga kesehatan tentang
SDIDTK 26 orang
4 Peningkatan kapasitas tenaga kesehatandalam penerapan kelas ibu balita 20 Orang Terlatihnya tenaga kesehatan dalam
penerapan kelas ibu balita 20 orag
5Peningkatan kapasitas tenaga kesehaandalam penjaringan kesehatan anak usiasekolah
20 OrangTerlatihnya tenaga kesehaan dalampenjaringan kesehatan anak usia sekolah20 orang
6Pemantauan pasca pelatihan kesehatanbayi dan balita terintegrasi BBLR,manajemen Asfeksia
14 Kab/KotaTelah dilakukan Pemantauan pascapelatihan kesehatan bayi dan balitaterintegrasi BBLR, manajemen Asfeksia
7 Bimtek Penurunan kematian bayi danbalita terigrasi ke Kab/KOta 14 Kab/Kota
Telah dilakukan Bimtek Penurunankematian bayi dan balita terigrasi keKab/Kota (100%)
8 Monev pasca pelathan MTBS/MTBM diKab/Kota 14 Kab/Kota Telah dilakukan Monev pasca pelathan
MTBS/MTBM di Kab/Kota (100%)
9 Bimtek dan Monev penjaringan anakusia sekolah ke Kab/Kota 14 Kab/Kota
Telah dilakukan Bimtek dan Monevpenjaringan anak usia sekolah keKab/Kota (100%)
10 Pemantauan pasca pelatihan KIA keKab/Kota 14 Kab/Kota Telah dilakukan Pemantauan pasca
pelatihan KIA ke Kab/Kota (100%)
11 Konsultasi dan penyusunan RKA-KLprogram kesehatan anak ke pusat 2 kali
Telah dilakukan Konsultasi danpenyusunan RKA-KL program kesehatananak ke pusat (100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 94
No Kegiatan Sasaran Hasil Pelaksanaan
12Pertemuan koordinasi LP dalam rangkasinkronisasi dan validasi data kesehatananak di Provinsi
35 OrangTelah dilakukannya Pertemuan koordinasiLP dalam rangka sinkronisasi dan validasidata kesehatan anak di Provinsi (100%)
13 Pertemuan dan pengkajian pembelajaranhasil rekomendasi AMP tingkta Provinsi 35 Orang
Telah dilaksanakan Pertemuan danpengkajian pembelajaran hasilrekomendasi AMP tingkta Provinsi(100%)
14Pengembangan model akselerasipembinaan dan pelaksanaan anak usiasekolah (UKS) di Provinsi
45 OrangTelah dilaksanakan Pengembangan modelakselerasi pembinaan dan pelaksanaananak usia sekolah (UKS) di Provinsi
15 Pertemuan Nasional Kualitas Hidup Anak 3 Orang Telah dilaksanakan Pertemuan NasionalKualitas Hidup Anak (100%)
16 Pertemuan Peningkatan KelangsunganHidup MDG’s 3 Orang
Telah dilaksanakan PertemuanPeningkatan Kelangsungan Hidup MDG’s(100%)
17 Pertemuan ilmiah KONIKA 2 Orang Telah dilaksanakan Pertemuan ilmiahKONIKA (100%)
4). Pelayanan Kesehatan Tradisional
Pelayanan kesehatan tradisional, komplementer dan alternatif padaprinsipnya diarahkan pada upaya promotif dan preventif yang mengacu padapengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapatdipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlakudimasyarakat. Pada tahun 2015, kegiatan lebih difokuskan pada pencapaianindikator cakupan kabupaten/kota yang menyelenggarakan program binapelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer sebesar 30%tahun 2015 dan Jumlah Rumah Sakit yang menyelenggarakan yankestradyang aman dan bermanfaat sebagai pelayanan kesehatan alternatif dankomplementer sebanyak 2 Rumah Sakit. Untuk mencapai target indikatortersebut, dilaksanakan kegiatan seperti pada tabel berikut.
Tabel. 5.26Pelaksanaan Kegiatan Program Pelayanan Kesehatan Tradisonal,
Komplementer dan Alternatif Tahun 2015NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
1 Rapat Koordinasi Teknis YankesTradkom,SP3Tdan Kab/Kota Tk. Provinsi 15 Orang
Telah dilaksanakan Rapat KoordinasiTeknis YankesTradkom, SP3TdanKab/Kota Tk. Provinsi
2 Rakontek Program Yankestradkom bagi RSPemerintah 24 Orang Telah dilakukan Rakontek Program
Yankestradkom bagi RS Pemerintah
3 Sosialisasi SP3T ke LP/LS, Dinkes Kab/Kotadan Pemerintah Daerah -
Tersosialisasnya SP3T ke LP/LS,Dinkes Kab/Kota dan PemerintahDaerah
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 95
NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
4Monev Yankes Alternatif danKomplementer Provinsi keKab/Kota/RS/Puskesmas
12 OTTelah dilaksanakan Monev YankesAlternatif dan Komplementer Provinsike Kab/Kota/RS/Puskesmas
5 Identifikasi/Inventarisasi Yankestradkomdalam rangka pengumpulan Data JID 36 OT
Telah teridentifikasi/InventarisasiYankestradkom dalam rangkapengumpulan Data JID
6 Pertemuan Pembahasan 35 Orang Telah dilakukan PertemuanPembahasan
7 Operasional Sentra P3T Telah dilakukan Operasional SentraP3T
8 Operasional yankestrad percontohan diSentra P3T 12 Bulan Telah dilakukan Operasional
yankestrad percontohan di Sentra P3T
9 Rapat Rutin Sentra P3T 4 Kali Telah dilaksanakan Rapat Rutin SentraP3T
10 Administrasi Kegiatan 12 Bulan Telah teradministrasi Kegiatan
11 Konsultasi ke Pusat 1 Kali Telah dilakukan Konsultasi ke Pusat
12 Rapat persiapan 15 Orang Telah dilaksanakan Rapat persiapan
13 Pelaksanaan penapisan 4 Lokasi Telah dilaksanakan penapisan
14 Honorarium Tim Penapisan Yankestrad 6 Bulan Terbayarnya Honorarium TimPenapisan Yankestrad
5. Kesehatan Kerja dan Olahraga
Pada tahun 2015 progam kersehatan kerja dan olah raga dialokasikanpada kegiatan tersendiri yang dialokasikan sebesar Rp. 320.000.000, Dana
tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka mendukungkegiatan kesehatan kerja dan olahraga. Untuk melaksanakan kegiatantersebut, dirumuskan uraian kegiatan seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.27.Pelaksanaan Kegiatan Program Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
1 Pengukuran Kebugaran Jasmanibagi Kota Kendari 65 Orang 2kali Telah dilakukan Pengukuran Kebugaran
Jasmani bagi Kota Kendari
2 Pertemuan Perencanaan danEvaluasi Program Kesehatan Kerja 26 Orang Telah dilakukan Pertemuan Perencanaan
dan Evaluasi Program Kesehatan Kerja
3 Sosialisasi Peningkatan KesehatanNelayan di Kota Kendari 22 Orang tersialisasi Peningkatan Kesehatan Nelayan
di Kota Kendari
4Sosialisasi Jafung PembimbingKesehatan Kerja bagi PengelolaKesehatan Kerja Kab/Kota
30 OrangTersosialisasi Jafung Pembimbing KesehatanKerja bagi Pengelola Kesehatan KerjaKab/Kota
5Orientasi PenyelenggaraanKesehatan Olahraga tingkatProvinsi
24 Orang Telah dilakukan Orientasi PenyelenggaraanKesehatan Olahraga tingkat Provinsi
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 96
NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
6Bimtek PenyelenggaraanKesehatan Olahraga di Kota /Kab.Pusk (Provinsi)
4 OTTelah dilakukan Bimtek PenyelenggaraanKesehatan Olahraga di Kota /Kab. Pusk(Provinsi)
7 Pembinaan dan MonitoringProgram Kesehatan Kerja 24 OT Telah dilakukan Pembinaan dan Monitoring
Program Kesehatan Kerja
8 Konsultasi Program Kesehatan KeKemenkes RI 1 Orang Telah dialkukan Konsultasi Program
Kesehatan Ke Kemenkes RI
9 Pemberian Bhakti Husada 12 Orang Telah diberikan Bhakti Husada
5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang disalurkan di Puskesmasdiharapkan dapat berkontribusi meningkatkan akses dan pemerataanmasyarakat, utamanya melalui kegiatan prmotif dan pereventif yangdilaksankan di luar gedung, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)bidang kesehatan dengan focus pencapaian Milenium Developmen Goals(MDGs) pada tahun 2015, selain alokasi dana untuk Puskesmas disediakanalokasi dana untuk Kabupaten/Kota sebagai pengeloa manajemen untukPuskesmas dengan mekanisme anggaran Tugas Pembantuan (TP), sedangkanuntuk dinas kesehatan Provinsi disediakan alokasi untuk kegiatan ManajemenBOK sebagai perpanjangan tangan pusat untuk koordinasi, memantau danmengevaluasi pelaksanaan dana BOK di Kabupaten/Kota dan Puskesmas yangdialoksikan mlalui dana dekonsentrasi. Pada tahun 2015 jumlah dana yangdialokasikan sebesar Rp. 605.000.000. Dana tersebut akan digunakan untukmembiayai kegiatan- kegiatan manajemen BOK tingkat Provinsi, dirumuskan
uraian kegiatan seperti pada tabel 5.28.
Tabel 5.28.Pelaksanaan Kegiatan Program Manajemen Bantuan Opersional Kesehatan
(BOK) Tahun 2015NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
1 Honorarium Pengelola BOK 12 BulanTelah dibayarnya Honorarium Pengelola BOKselama 12 bulan staf sekretariat dan stafteknis lingkup Dinkes Prov. Sultra (100%)
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 97
NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
2Pertemuan KoordinasiPerencanaan BOK TingkatPropinsi
54 orang 2 Kali
Telah dilakukan Pertemuan KoordinasiPerencanaan BOK Tingkat Propinsi dalammemfasilitasi Kabupaten/Kota dalammenyusun perencanaan dan POA diPuskesmas sebayak 2 kali pada tanggal 7s/d 9 Mei 2015 di Bapelkes dan 22 s/d 24November di Hotel Zenit. (100%)
3Pertemuan Evaluasi Manajemendan Program Pelaksanaan BOKTingkat Propinsi
54 orang 2 kal
Telah dilakukan Pertemuan EvaluasiManajemen dan Program Pelaksanaan BOKTingkat Propinsi yang pertama pada tanggal12 s/d 14 April 2015 di Bapelkes dan yangkedua pada tanggal 22 s/d 24 Oktober 2015di Bapelkes (100%)
4 Monev Pelaksanaan BOK diKab/Kota 78 OT
Telah dialkukan Monev Pelaksanaan BOK diKab/Kota dan Puskesmas pada 17 Kab/Kotapenerima dana BOK (100%)
e. Program Bina Upaya Kesehatan
Pada tahun 2015, kegiatan diprioritaskan pada pencapaian indikatorutama program BUK yang meliputi cakupan Puskesmas Perawatan MampuPONED meningkat dari 60% tahun 2013 menjadi 80% tahun 2014 dancakupan Rumah Sakit PONEK meningkat dari 30% menjadi 60% tahun 2014.Untuk mencapai target indikator tersebut, maka dilakukan berbagai kegiatansebagai berikut:
Tabel 5.29.Hasil Pelaksanaan Kegiatan Program Bina Upaya Kesehatan
Tahun 2015NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
Laporan kegiatan dan pembinaan di bidang pelayanan kesehatan dasar
1 Peningkatan Kemampuan Teknis Tenaga Medisdalam PPGD di Makassar 39 orang
Terlatihnya 39 orang Tenaga Medis dalamPPGD yang dilaksanakan di Makassartanggal 17 s/d 24 Mei 2015
2 Konsultasi Rapat Persiapan PelaksanaanKemampuan Teknis PPGD 1 paket
Telah d Telah dilakukan Konsultasi RapatPersiapan Pelaksanaan kemampuanTeknis PPGD di Makassar tanggal 10 s/d12 Maret 2015
3 Rapat Persiapan Pelaksanaan PPGD 1 paketTelah dilaksanakan Rapat PersiapanPelaksanaan PPGD di Aula Dinkes tanggal15 April 2015
4 Monev pelaksanaan PPGD 13 orang 2 kaliTelah dilakukan Monev pelaksanaan PPGDmulai tanggal 13 Jul s/d 23 Desember2015
5 Supervisior Pelaksanaan Peningkatankemampuan PPGD 36 orang
Telah dilakukan Supervisior PelaksanaanPeningkatan kemampuan PPGD tanggal17 s/d 19 Mei 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 98
NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
6 Pra Kondisi PPGD 46 orang Telah dilakukan Pra Kondisi PPGD di hotelswissbell tanggal 12 s/d 13 Mei 2015
7 Pertemuaan Perencanaan PelaksanaanPelayanaan DTPK 26 orang
Telah dilakukan Pertemuaan PerencanaanPelaksanaan di Bapelkes tanggal 10 s/d11 April 2015
8 Rapat TIM Pembentukan DTPK danPembahasan hasil Penjajakan Lokasi DTPK 2 paket
Telah dilakukan Rapat TIM PembentukanDTPK dan Pembahasan hasil PenjajakanLokasi DTPK di Aula Dinkes tanggal 5Maret 2015
9 Kegiatan TIM Kesehatan Bergerak di Kab 66 orangTelah dilakukan Kegiatan TIM KesehatanBergerak di Kab tanggal 24 April s/d 8 Juli2015
10 Evaluasi Pelaksanaan DTPK 20 orangTelah dilakukan Evaluasi PelaksanaanDTPK di hotel Zenit tanggal 16 s/d 18November 2015
11 Konsultasi ke Pusat pelaksanaan DTPK 1 orangTelah dilakukan Konsultasi ke Pusatpelaksanaan DTPK tanggal 2 s/d 4 April2015
12 Workshop Peningkataan ManajemenPuskesmas 35 orang
Telah dilakukan Workshop PeningkataanManajemen Puskesmasdi hotel D’Blitztanggal 2 s/d 5 Desember 2015
13 Pertemuaan Koordinasi PemantapanManajemen Pusk. Tingkat Prov 32 orang
Telah dilakukian Pertemuaan KoordinasiPemantapan Manajemen Pusk. TingkatProv di Hotel Grand SO tanggal 25 s/d 27November 2015
14 Pendampingan Akerditasi Puskesmas 26 orangTelah dilakukan Pendampingan AkerditasiPuskesmas bulan Oktober s/d November2015
15 Sosialisasi JKN di Fasyankes Primer 40 orangTelah dilakukan Sosialisasi JKN diFasyankes Primer di hotel Plaza inntanggal 24 s/d 25 Agustus 2015
16 Workshop Pemantapan Pelay. Kes. diFasyankes Primer dlm Pengelolaan JKN 23 orang
Telah dilakukan Workshop PemantapanPelay. Kes. di Fasyankes Primer dlmPengelolaan JKN di Hotel Plaza Inn tanggal28 s/d 30 Agustus 2015
17 Pertemuan Kemampuan Program KesehatanGigi dan Mulut 27 orang
Telah dilakukan Pertemuan KemampuanProgram Kesehatan Gigi dan Mulut dihotel Zahra tanggal 27 s/d 30 Oktober2015
18 Pertemuan Pemantapan Prog. Kes Gimul dlmrangka Menjg Pencapaian MDG,s 23 orang
Telah dilakukan Pertemuan PemantapanProg. Kes Gimul dlm rangka MenjgPencapaian MDG,s di hotel Plaza inntanggal 16 s/d 18 September 2015
Dana Dekonsentrasi Pembinaan Pelayanan Rujukan
19 Worshop Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi2012 52 orang
Telah dilakukan Worshop StandarAkreditasi Rumah Sakit Versi 2012 di hotelPlaza Inn tanggal 16 s/d 18 September2015
20 Improvment colaboration PONED-PONEK 51 orangTelah dilakukan Improvment colaborationPONED-PONEK di hotel Zahra tanggal 9s/d 11 Okober 2015
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan
21 Administrasi Program BUK dan Kesehatan Jiwa 36 paket Telah tertatanya Administrasi ProgramBUK dan Kesehatan Jiwa dengan baik
22 Operasional Kegiataan dalam rangkapengelolaan kegiataan Dekonsentrasi 36 paket
TerOperasionalisasinya Kegiataan dalamrangka pengelolaan kegiataanDekonsentrasi mulai Januari s/dDesember 2015
23 Pengelola SAK dan SIMAK-BMN 32 paketTelah dilakukan Pengelola SAK danSIMAK-BMN di hotel D’Blitz tanggal 12s/d 14 Juni 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 99
NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
24 Konsultasi SAK-SIMAK di Pusat 4 orang Telah dilakukan Konsultasi SAK-SIMAK diPusat di Jakarta bulan November 2015
25 Konsolidasi perencanan e-Planning 2016 56 orangTelah dilakukan Konsolidasi perencanan e-Planning 2016 di Bapelkes tanggal 20 s/d22 Maret 2015
26 Pendampingan Penyusunaan dan PerencanaanTP BUK di RSUD Kab/Kota 46 orang
Telah dilakukan PendampinganPenyusunaan dan Perencanaan TP BUK diRSUD Kab/Kota pada bulan Maret 2015
27 Konsultasi Program BUK 4 orang Terlah dilakukan Konsultasi Program BUKdi Jakarta bulan November 2015
28 Penyusunaan RKA-KL tahun 2016 4 orang Telah dilakukan Penyusunaan RKA-KLtahun 2016 di Jakarta bulan Oktober 2015
29 Pertemuaan SAI dan SIMAK BUK TingkatProvinsi dan Kab/Kota 36 orang
Telah dilakukan Pertemuaan SAI danSIMAK BUK Tingkat Provinsi dan Kab/Kotadi hotel d’Blitz tanggal 12 s/d 14 Juli 2015
30 Pengelola Sistem Informasi Rumah Sakit132 paket
Telah dilakukan Pengelola SistemInformasi Rumah Sakit bulan Juni s/dDesember 2015
31 Refresing Pengelola SIRS Tingkat Rumah Sakit30 orang
Telah dilakukan refresing RefresingPengelola SIRS Tingkat Rumah Sakit diBapelkes tanggal 2 s/d 4 Maret 2015
32 Monitoring dan Evaluasi MenajemenPuskesmas 34 orang
Telah dilakukan Monitoring dan EvaluasiMenajemen Puskesmas bulan Maret s/dDesember 2015
33 Monitoring dan Evaluasi Manajemen RumahSakit 59 orang
Telah dilakukan Monitoring dan EvaluasiManajemen Rumah Sakit mulai bulanMaret s/d Desember 2015
34 Pertemuaan Evaluasi dan Koordinasi ProgramBina Upaya Kesehatan
36 orang
Telah dilakukan Pertemuaan Evaluasi danKoordinasi Program Bina UpayaKesehatan di hotel d’Blitz tanggal 1 s/d 3Juli 2015
Pembinaan dan Monitoring Kesehatan Jiwa
35 Peningkatan Kemampuan asesmen danrencana terapi pencandu Narkoba
34 orang
Terlatihnya 34 orang tenaga kesehatandalam asesmen dan rencana terapipencandu Narkoba di hotel d’Blitz tanggal14 s/d 16 September 2015
36 Konsultasi Program Kesehatan Jiwa2 orang
Telah dilakukan Konsultasi ProgramKesehatan Jiwa di Jakarta tanggal 2 s/d 4April 2015
f. Program Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Pelaksanaan kegiatan P2PL lebih diofkuskan pada upaya-upayapromotif dan preventif. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup upayapeningkatan akses air bersih dan pengembangan sanitasi total berbasismasyaraka, Dukungan data dan informasi, Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan meliputi layanan administrasi perkantoran, aksespenduduk terhadap ketersediaan air minum yang berkualitas, laporanpencapaian cakupan desa yang UCI, KLB penyakit menular yang dapatditanggulangi <24 jam, pelaksanaan surveilens epidemiologi, pelaporanpengendalian kasus malaria, pelaporan pengendalian kasus HIV pada orang
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015100
dewasa dan pelaporan pengendalian kasus TB. Adapun hasil pelaksanaankegiatan seperti pada tabel berikut.
Tabel 5.30.Pelaksanaan Kegiatan Program Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Tahun 2015
NO KEGIATAN SASARAN HASIL PELAKSANAAN
Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
1 Peningkatan Kapasitas bagi PelaksanaImunisasi Kabupaten/Kota 31 Orang
Telah dilakukan PeningkatanKapasitas bagi Pelaksana ImunisasiKabupaten/Kota
2 Peningkatan Kapasitas Petugas pelaksanaImunisasi Puskesmas 5 AK
Telah dilakukan PeningkatanKapasitas Petugas pelaksanaImunisasi Puskesmas
3 Rapat Persiapan Pelaksanaan dalam rangkapeningkatan kapasitas petugas 1 PT
Telah dilakukan Rapat PersiapanPelaksanaan dalam rangkapeningkatan kapasitas petugas
4 Pelaksanaan Rumors Verifikasi 3 KejadianTelah dilakukan Pelaksanaan RumorsVerifikasi
5 Penyelidikan Epidemiologi danPenanggulangan KLB 5 Kejadian
Telah dilakukan PenyelidikanEpidemiologi dan PenanggulanganKLB
6 Pertemuan Koordinasi Penanggulangan KLB18 Orang
Telah dilakukan Pertemuan KoordinasiPenanggulangan KLB
7 Pengambilan Specimen 7 KejadianTelah dilakukan PengambilanSpecimen
8 Pengiriman Specimen 10 Specimen Telah dilakukan Pengiriman Specimen
9 Pemeriksaan Specimen 10 SpecimenTelah dilakukan PemeriksaanSpecimen
10 Sosialisasi Kesiapsiagaan dan Respon KKM-MD 17 Orang
Telah dilakukan SosialisasiKesiapsiagaan dan Respon KKM-MD
11 Peningkatan Kapasitas TGC 1 LaporanTelah dilakukan PeningkatanKapasitas TGC
12 Penemuan kasus Penyakit Potensial KLB 4 KasusPenemuan kasus Penyakit PotensialKLB
13 Bimbingan dan evaluasi tatalaksana kasusdiscarded campak 8 Kab/Kota
Telah dilakukan Bimbingan danevaluasi tatalaksana kasus discardedcampak
14 Operasional pengelolaan data PD3I 12 BulanTelah dilakukan Operasionalpengelolaan data PD3I
15 Monitoring dan pengendalian Faktor ResikoKesehatan pada Kondisi Matra Lapangan
7 Lokasi
Telah dilakukan Monitoring danpengendalian Faktor ResikoKesehatan pada Kondisi MatraLapangan
16 Monitoring dan Pengendalian FR KesehatanPada Kondisi Matra Arus Mudik di Kab Kota
7 Pos
Telah dilakukan Monitoring danPengendalian FR Kesehatan PadaKondisi Matra Arus Mudik di Kab Kota
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015101
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
17 Surveilans Kesehatan PenyelamanTradisional 7 Lokasi
Telah dilakukan Surveilans KesehatanPenyelaman Tradisional
18 Bimbingan Teknis Program KesehatanMatra 8 Kab/Kota
Telah dilakukan Bimbingan TeknisProgram Kesehatan Matra
19 Pertemuan Koordinasi Program KesehatanMatra 24 Orang
Telah dilakukan Pertemuan KoordinasiProgram Kesehatan Matra
20 Pertemuan Koordinasi Program Imunisasi 30 OrangTelah dilakukan Pertemuan KoordinasiProgram Imunisasi
21 Monev Pengelola Imunisasi Provinsi keKab/Kota 14 Kab/kota
Telah dilakukan Monev PengelolaImunisasi Provinsi ke Kab/Kota
22 Administrasi pengelolaan imunisasi 12 BulanTelah dilakukan Administrasipengelolaan imunisasi
24 Konsultasi teknis program imunisasi 2 OrangTelah dilakukan Konsultasi teknisprogram imunisasi
25 Media KIE Imunisasi 1 PT Telah dilakukan Media KIE Imunisasi
26 Advokasi dan sosialisasi introduksi vaksin 14 Kab/kotaTelah dilakukan Advokasi dansosialisasi introduksi vaksin
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
27 Pertemuan Koordinasi PengendalianPenyakit DBD 21 Orang
Telah dilakukan Pertemuan KoordinasiPengendalian Penyakit DBD
28 Bimbingan Teknis, Monitoring dan EvaluasiProgram Pengendalian DBD 7 Kab/kota
Telah dilakukan Bimbingan Teknis,Monitoring dan Evaluasi ProgramPengendalian DBD
30 Monitoring dan Evaluasi P2 Malaria menujueliminasi malaria 12 Orang
Telah dilakukan Monitoring danEvaluasi P2 Malaria menuju eliminasimalaria
31 Asessment Peningkatan kasus dan SKDKLB 4 Kab
Telah dilakukan AsessmentPeningkatan kasus dan SKD KLB
32 Evaluasi pendistribusi Kelambu danPenggunaan Kelambu
12 Lokasi
Telah dilakukan Evaluasi pendistribusiKelambu dan Penggunaan Kelambu
33 Advokasi Pengendalian penyakit rabies 2 Kab/kotaTelah dilakukan AdvokasiPengendalian penyakit rabies
34 Surveilans dalam rangka SKD PenyakitRabies (Pelacakan Kasus) 4 Lokasi
Telah dilakukan Surveilans dalamrangka SKD Penyakit Rabies(Pelacakan Kasus)
35 Koordinasi/advokasi POMP FilariasisKabupaten Konawe Utara 20 Orang
Telah dilakukan Koordinasi/advokasiPOMP Filariasis Kabupaten KonaweUtara
36 Koordinasi / Advokasi POMP Filariasis KotaBaubau 23 Orang
Telah dilakukan Koordinasi / AdvokasiPOMP Filariasis Kota Baubau
37 Pelatihan Tenaga Kesehatan POMP FilariasisKab. Konawe Utara 14 Orang
Telah dilakukan Pelatihan TenagaKesehatan POMP Filariasis Kab.Konawe Utara
38 Pelatihan Petugas Kesehatan dan KaderPOMP Kota Baubau 17 Orang
Telah dilakukan Pelatihan PetugasKesehatan dan Kader POMP KotaBaubau
39 Pelaksanaan POMP Filariasis 2 Kab/kotaTelah dilakukan Pelaksanaan POMPFilariasis
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015102
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
40 Pelatihan Kader POMP Filariasis diPuskesmas 31 Puskesmas
Telah dilakukan Pelatihan Kader POMPFilariasis di Puskesmas
41 Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan POMPFilariasis 2 Kab/kota
Telah dilakukan Monitoring danEvaluasi pelaksanaan POMP Filariasis
42 Audiansi Kepada Stekholder 2 Kab/kotaTelah dilakukan Audiansi KepadaStekholder
43 Bimtek, Monitoring dan evaluasi ProgramPengendalian Filariasis 12 Kab/kota
Telah dilakukan Bimtek, Monitoringdan evaluasi Program PengendalianFilariasis
44 Survei Vektor Malaria 1 Lokasi Telah dilakukan Survei Vektor Malaria
45 Survei Larva penyakit DBD 1 LokasiTelah dilakukan Survei Larva penyakitDBD
Pengendalian Penyakit Menular Langsung
47 Pertemuan Pernas 2015 di Makassar 1 LaporanTelah dilakukan Pertemuan Pernas2015 di Makassar
48 Bimtek Program HIV-AIDS Telah dilakukan Bimtek Program HIV-AIDS
49 Validasi Data P2 HIV-AIDS 9 Kab/kotaTelah dilakukan Validasi Data P2 HIV-AIDS
50 Pemantauan Distribusi logistik Pusat yangdikirim ke daerah 9 Kab/kota
Telah dilakukan PemantauanDistribusi logistik Pusat yang dikirimke daerah
51 Koordinasi Lintas program/sektor TB tingkatProvinsi 25 Orang
Telah dilakukan Koordinasi Lintasprogram/sektor TB tingkat Provinsi
52 Bimbingan teknis dalam rangka OJTpetugas TB di Fasyankes Terpilih 3 Puskesmas
Telah dilakukan Bimbingan teknisdalam rangka OJT petugas TB diFasyankes Terpilih
54 Sosialisasi dan Advokasi Aktifitas LROA diProv 7 Orang
Telah dilakukan Sosialisasi danAdvokasi Aktifitas LROA di Prov
55 Peningkatan Kapasitas Petugas PelaksanaanLROA 8 Orang
Telah dilakukan PeningkatanKapasitas Petugas Pelaksanaan LROA
56 Dukungan logistik Untuk Aktifasi LROA 1 PTTelah dilakukan Dukungan logistikUntuk Aktifasi LROA
57 Kab/kota yang melakukan SKD KLB Diare[Base Line]
Telah dilakukan SKD KLB Diare[Base Line]
58 Monitoring dan Evaluasi Diare 9 Kab/kotaTelah dilakukan Monitoring danEvaluasi Diare
59Pertemuaan dalam rangka peningkatankapasitas pelaksanaan pemantauanHepatitis
9 Orang
Telah dilakukan Pertemuaan dalamrangka peningkatan kapasitaspelaksanaan pemantauan Hepatitis
60 Pelaksanaan Deteksi Dini Hepatitis bumildan nakes berisiko 1 Laporan
Telah dilakukan Deteksi Dini Hepatitisbumil dan nakes berisiko
61 Pengadaan Bahan Habis Pake Deteksi DiniHepatitis B pad bumil Nakes berisiko 8600 SPC
Telah dilakukan Pengadaan BahanHabis Pake Deteksi Dini Hepatitis Bpad bumil Nakes berisiko
62 Pertemuan Sosialisasi hepatitis Telah dilakukan Pertemuan Sosialisasihepatitis
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015103
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
63 Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmasdalam rangka deteksi dini hepatitis
1 Laporan
Telah dilakukan PeningkatanKapasitas Petugas Puskesmas dalamrangka deteksi dini hepatitis
64 Deteksi dini Kasus dan pencegahanISPA/Penumonia 9 Kab/kota
Telah dilakukan Deteksi dini Kasusdan pencegahan ISPA/Penumonia
65 Penemua Kasus aktif dan Penatalaksanaansesuai Standar 9 Kab/kota
Telah dilakukan Penemua Kasus aktifdan Penatalaksanaan sesuai Standar
67 Surveilans aktif kasus frambusia 8 LokasiTelah dilakukan Surveilans aktif kasusframbusia
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
68 Advokasi dan sosialisasi monitoring faktorrisiko PTM melalui Posbindu PTM 16 Orang
Telah dilakukan Advokasi dansosialisasi monitoring faktor risikoPTM melalui Posbindu PTM
69 Pembekalan Monitoring FR PTM terhadapkader Posbindu PTM 8 Kab/Kota
Telah dilakukan PembekalanMonitoring FR PTM terhadap kaderPosbindu PTM
70 Bahan penunjang pengelolaan programPPTM 12 Bulan
Bahan penunjang pengelolaanprogram PPTM
71 Monitoring dan Evaluasi PelaksanaanPosbindu PTM 12 Kab/kota
Telah dilakukan Monitoring danEvaluasi Pelaksanaan Posbindu PTM
72 Pendistribusian Logistik PTM 1 LaporanTelah dilakukan PendistribusianLogistik PTM
73 Konsultasi teknis Program PPTM 1 OrangTelah dilakukan Konsultasi teknisProgram PPTM
74 Pembentukan Forum KomunikasiMasyarakat Pengendalian PTM 17 Orang
Telah dilakukan Pembentukan ForumKomunikasi Masyarakat PengendalianPTM
75 Surveilans FR PTM pada KelompokMasyarakat Khusus (pelajar)
14 Kab/kota
Telah dilakukan Surveilans FR PTMpada Kelompok Masyarakat Khusus(pelajar)
76 Peningkatan Kapasitas Pengendalian Kankerbagi Petugas Puskesmas 20 Orang
Telah dilakukan PeningkatanKapasitas Pengendalian Kanker bagiPetugas Puskesmas
77 Pencetakan Media KIE Pengendalian Kanker1 Laporan
Telah dilakukan Pencetakan Media KIEPengendalian Kanker
78 Penyebar-luasan Informasi Kanker melaluiMedia Massa 1 Laporan
Telah dilakukan Penyebar-luasanInformasi Kanker melalui Media Massa
79 Penyediaan bahan habis pakai 1 Laporan Penyediaan bahan habis pakai
80 Pengumpulan data program pengendaliankanker 7 Kab/kota
Telah dilakukan Pengumpulan dataprogram pengendalian kanker
81 Surveilans Pengendalian Diabetes Mellitus9 Kab/kota
Telah dilakukan SurveilansPengendalian Diabetes Mellitus
82Peningkatan Kapasitas Pengendalian PTMTerintegrasi dan Cedera di FasyankesPrimer
34 Orang
Telah dilakukan PeningkatanKapasitas Pengendalian PTMTerintegrasi dan Cedera di FasyankesPrimer
83 Media KIE pengendalian PTM 1 PTTelah dilakukan Media KIEpengendalian PTM
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015104
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
84 Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan PTMterintegrasi dan Cedera 14 Kab/kota
Telah dilakukan Monitoring danEvaluasi pelaksanaan PTM terintegrasidan Cedera
85 Penyediaan Bahan habis pakaipengendalian PTM terintegrasi 1 PT
Telah dilakukan Penyediaan Bahanhabis pakai pengendalian PTMterintegrasi
86 Sosialisasi Pengendalian Hipertensi 21 OrangTelah dilakukan SosialisasiPengendalian Hipertensi
87 Monitoring dan deteksi dini tekanan darahtinggi 1 PT
Telah dilakukan Monitoring dandeteksi dini tekanan darah tinggi
88 Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmasdalam Pengendalian Hipertensi
33 Orang
Telah dilakukan PeningkatanKapasitas Petugas Puskesmas dalamPengendalian Hipertensi
89 Deteksi dini dan tindak lanjut dini tekanandarah tinggi di Kab/Kota 26 Puskesmas
Telah dilakukan Deteksi dini dantindak lanjut dini tekanan darah tinggidi Kab/Kota
90 Monitoring dan Evaluasi PengendalianHipertensi 9 Kab/kota
Telah dilakukan Monitoring danEvaluasi Pengendalian Hipertensi
91 Sosialisasi NSPK Diabetes Mellitus 17 OrangTelah dilakukan Sosialisasi NSPKDiabetes Mellitus
92 Media KIE Pengendalian DM 1 PTTelah dilakukan Media KIEPengendalian DM
93 Advokasi Penyusunan Peraturan KTR 17 OrangTelah dilakukan Advokasi PenyusunanPeraturan KTR
94 Monitoring dan Evaluasi Penyusunan danPelaksanaan KTR di Kab/Kota 8 Kab/Kota
Telah dilakukan Monitoring danEvaluasi Penyusunan dan PelaksanaanKTR di Kab/Kota
95 Media KIE Bahaya Merokok 1 PTTelah dilakukan Media KIE BahayaMerokok
96 Advokasi dan Sosialisasi Upaya BerhentiMerokok 20 Orang
Telah dilakukan Advokasi danSosialisasi Upaya Berhenti Merokok
97Workshop Penguatan Masyarakat dalamBHD/Respon Cepat di Daerah RawanKecelakaan
18 Orang
Telah dilakukan Workshop PenguatanMasyarakat dalam BHD/Respon Cepatdi Daerah Rawan Kecelakaan
98 Pembentukan Safe CommunityPengendalian Kecelakaan Lalu Lintas 35 Orang
Telah dilakukan Pembentukan SafeCommunity Pengendalian KecelakaanLalu Lintas
100 Pertemuan Koordinasi dalam Rangka ArusMudik Lebaran 2015 23 Orang
Telah dilakukan Pertemuan Koordinasidalam Rangka Arus Mudik Lebaran2015
101 Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi dalamRangka Arus Mudik Lebaran 3 Pos
Telah dilakukan PemeriksaanKesehatan Pengemudi dalam RangkaArus Mudik Lebaran
102Pengadaan dan penyebarluasan Media KIEPengendalian Kecelakaan di Lokasi RawanKecelakaan
1 PT
Telah dilakukan Pengadaan danpenyebarluasan Media KIEPengendalian Kecelakaan di LokasiRawan Kecelakaan
103 Surveilans Pengendalian Kecelakaan 9 Kab/kotaTelah dilakukan SurveilansPengendalian Kecelakaan
104 Sosialisasi NSPK Obesitas 1 PTTelah dilakukan Sosialisasi NSPKObesitas
105 Surveilans Obesitas 9 Kab/kota Telah dilakukan Surveilans Obesitas
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015105
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
106 Workshop Jurnalis tentang masalah rokok25 Orang
Telah dilakukan Workshop Jurnalis
tentang masalah rokokPenyehatan Lingkungan Penyehatan Lingkungan
108 Pelatihan Monitoring Evaluasi STBM 25 OrangTelah dilakukan Pelatihan MonitoringEvaluasi STBM
109 Pelatihan EHRA 12 Orang Telah dilakukan Pelatihan EHRA
110 Pelatihan STBM Program Pamsimmas IIKesehatanUntuk Petugas Kecamatan/Desa
1 Laporan
Telah dilakukan Pelatihan STBMProgram Pamsimmas IIKesehatanUntuk PetugasKecamatan/Desa
111 Pertemuan Advokasi Implementasi PPSPMelalui Pilar-pilar STBM 17 Orang
Telah dilakukan Pertemuan AdvokasiImplementasi PPSP Melalui Pilar-pilarSTBM
112 Pembinaan Teknis STBM 4 Kab/kotaTelah dilakukan Pembinaan TeknisSTBM
113 Pertemuan Koordinasi Jejaring STBM 23 OrangTelah dilakukan ertemuan KoordinasiJejaring STBM
114Penyusunan Rencana Kerja ProgramPamsimas II Kesehatan di Pusat (KegiatanPusat)
1 Orang
Telah dilakukan Penyusunan RencanaKerja Program Pamsimas II Kesehatandi Pusat (Kegiatan Pusat)
115 Monitoring evaluasi pelaksanaan Pamsimasdi kabupaten 8 Kab/Kota
Telah dilakukan Monitoring evaluasipelaksanaan Pamsimas di kabupaten
116 Monitoring evaluasi pelaksanaan Pamsimasdi Puskesmas 16 Pusk
Telah dilakukan Monitoring evaluasipelaksanaan Pamsimas di Puskesmas
117 pemantauan pelaksanaan Pamsimas di desa56 Orang
Telah dilakukan pemantauanpelaksanaan Pamsimas di desa
118 Administrasi pengelolaan Pamsimas 1 LaporanTelah dilakukan Administrasipengelolaan Pamsimas
119 Progress Manajemen Report ProgramPAMSIMAS II Kesehatan di Pusat 1 Orang
Telah dilakukan Progress ManajemenReport Program PAMSIMAS IIKesehatan di Pusat
121 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Pemicuan di Desa 2 Laporan
Petugas Kabupaten/Kota/PuskesmasDalam Rangka Pemicuan di Desa
123 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Kampanye CTPS 4 Kab
Petugas Kabupaten/Kota/PuskesmasDalam Rangka Kampanye CTPS
125Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Kampanye Sanitasi dan HigieneSekolah
24 Desa
Petugas Kabupaten/Kota/PuskesmasDalam Rangka Kampanye Sanitasi danHigiene Sekolah
127 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Kampanye Surveilan Kualitas Air
24 Desa
Petugas Kabupaten/Kota/PuskesmasDalam Rangka Kampanye SurveilanKualitas Air
129 Petugas Kabupaten/Kota/Puskesmas DalamRangka Implementaso Fasilitasi di Desa
24 Desa
Petugas Kabupaten/Kota/PuskesmasDalam Rangka Implementaso Fasilitasidi Desa
131 Propinsi Dalam Rangka ImplementasoFasilitasi di Desa 4 PT
Propinsi Dalam Rangka ImplementasoFasilitasi di Desa
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015106
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
133 Pelatihan Teknis Penyehatan Air 25 OrangTelah dilakukan Pelatihan TeknisPenyehatan Air
134 Pelatihan Rencana Pengamanan Air Minum(RPAM) 10 Orang
Telah dilakukan Pelatihan RencanaPengamanan Air Minum (RPAM)
135 Pertemuan Koordinasi Jejaring PengawasanKualitas Air Minum (PKAM) 7 Orang
Telah dilakukan Pertemuan KoordinasiJejaring Pengawasan Kualitas AirMinum (PKAM)
136 Bimbingan Teknis Pengawsan Kualitas Air diKab/Kota 3 Kab/kota
Telah dilakukan Bimbingan TeknisPengawsan Kualitas Air di Kab/Kota
137 Orientasi Fasilitator PemberdayaanMasyarakat di DTPK 21 Orang
Telah dilakukan Orientasi FasilitatorPemberdayaan Masyarakat di DTPK
138 Orientasi Fasiltatos Pasar sehat 17 OrangTelah dilakukan Orientasi FasiltatosPasar sehat
139 Konsultasi Teknis Pengembangan kab/Kotadan kawasan sehat ke Pusat 1 Orang
Telah dilakukan Konsultasi TeknisPengembangan kab/Kota dankawasan sehat ke Pusat
140 Pembinaan Teknis Penyelenggara kab/kotadan kawasan Sehat 3 Kab/kota
Telah dilakukan Pembinaan TeknisPenyelenggara kab/kota dan kawasanSehat
141 Sosialisasi Kabupaten/Kota sehat 3 Kab/kotaTelah dilakukan SosialisasiKabupaten/Kota sehat
142 Pertemuan Tim Pembina kab/kota sehat diProvinsi 2 Kali
Telah dilakukan Pertemuan TimPembina kab/kota sehat di Provinsi
143 Orientasi pemantauan Kesling TTU 12 OrangTelah dilakukan Orientasi pemantauanKesling TTU
145 Assesment Pasca Orientasi di Kab/KotaTerpilih 5 Kab/kota
Telah dilakukan Assesment PascaOrientasi di Kab/Kota Terpilih
146 Petugas Provinsi 2 Kab/kota Petugas Provinsi
147 Petugas Kabupaten/Kota ke Puskesmas 2 Kab/kotaPetugas Kabupaten/Kota kePuskesmas
148 Petugas Provinsi 2 Kab/kota Petugas Provinsi
149 Petugas Kab/kota ke Puskesmas 10 Kab/kota Petugas Kab/kota ke Puskesmas
150 Petugas Puskesmas 20 Orang Petugas Puskesmas
151 Fasilitasi Peningkatan Lingkungan di PondokPesantran 9 Lokasi
Telah dilakukan Fasilitasi PeningkatanLingkungan di Pondok Pesantran
152 Implementasi HS pangan Rumah Tanggadan Sekolah 15 Orang
Telah dilakukan Implementasi HSpangan Rumah Tangga dan Sekolah
153Evaluasi Kegiatan 2014 dan penyiapanKab/Kota dalam Pembinaan TPM SesuaiStandar
31 Orang
Telah dilakukan Evaluasi Kegiatan2014 dan penyiapan Kab/Kota dalamPembinaan TPM Sesuai Standar
154 Surveilans Kualitas TPM 6 Kab/kotaTelah dilakukan Surveilans KualitasTPM
155 Fasilitasi Monev dan SosilisasiPengembangan Sentra Makanan jajanan. Kab/kota
Telah dilakukan Fasilitasi Monev danSosilisasi Pengembangan SentraMakanan jajanan.
2063 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program PengendalianPenyakit dan Penyehatan Lingkungan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015107
NO KEGIATAN SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN
156 Penyusunaan RKAKL Indikatif dan Definitif8 Orang
Telah dilakukan Penyusunaan RKAKLIndikatif dan Definitif
157 Penyusunaan Rencana Aksi Kegiatan P2PLTingkat Provinsi 1 Laporan
Penyusunaan Rencana Aksi KegiatanTelah dilakukan P2PL Tingkat Provinsi
158 Penyusnaan E-Planning 1 Orang Telah dilakukan Peny.E-Planning
159 Penyusunan Laporan PP 39 dan E-MonevDJA 1 Laporan
Telah dilakukan Penyusunan LaporanPP 39 dan E-Monev DJA
160 Penyusunaan Laporan Tahunaan 1 LaporanTelah dilakukan Penyusunaan LaporanTahunaan
161 Pengelolaan Satker 12 Bulan Telah dilakukan Pengelolaan Satker
162 Konsultasi Pengelola SAK dan SIMAK 2 Orang Konsultasi Pengelola SAK dan SIMAK
163 Penyusunaan Laporan BMN4 Kali
Telah dilakukan Penyusunaan LaporanBMN
c. Pelaksanaan Kegiatan Bersumber dari Bantuan Luar Negeri
Bantuan Luar Negeri yang ada dikelola melalui Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara adalah Global Fund dan NLR. Global Funddigunakan untuk kegiatan Penanggulangan TB, HIV-AIDS, dan Malaria.Sedangkan dana NLR digunakan untuk pencegahan dan penanggulanganKusta.
a. Global Fund HIV – AIDSIndikator program :a. Prevalensi : <0.5b. % penduduk usia 15-24 thn yang memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS : 95%c. penduduk usia 15-49 tahun yang mendapatkan layanan konseling
dan testing HIV/AIDS : 3.447d. % ODHA yang mendapatkan ART : 90%e. % RS pemerintah yang mendapatkan pelay rujukan bagi ODHA :
95%
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015108
b. Global Fund Malaria
Indikator Program :a. API : < 1%b. SPR : < 5%c. ABER : = 10%d. % Konfirmasi : 100%e. % Pengobatan dengan ACT : 100%
c. Kegiatan P2 TB Bantuan Global FundIndikator program :a. Case Notification rate (CNR) : peningkatan > 5% pertahunb. Case Detection Rate (CDR) : 70%c. Angka Konversi : 80%d. Angka keberhasilan pengobatan : 85 %
d. Kegiatan P2 Kusta Bantuan NLRIndikator Program :a. Case Detection Rate (CDR) : < 5/100.000 pendudukb. Angka kesembuhan (RFT rate) : > 90%c. Prevalensi : <1/10.000 pendudukd. Proporsi cacat : < 5%e. Proporsi anak : < 5 %
D. Cakupan Pelaksanaan Program
1. Cakupan Pelaksanaan Bahteramas (PBP)
a) Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat InapPelayanan PBP- Bahteramas terbagi dalam dua kelompok pelayananyaitu: Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Puskesmas
Pelayanan kesehatan bagi peserta PBP-Bahteramas di Puskesmas tetap
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015109
berjalan sebagaimana mestinya baik rawat jalan maupun rawat inapnamun Untuk data jumlah kunjugan baik RJTL maupun RITL yang adadi FKTP sampai bulan Desember tahun 2015 tidak ada data yang masukdi Dinas Kesehatan Provinsi hal ini disebabkan karena operasional untukprogram PBP- Bahteramas ini tidak ada sehingga data PengklaimanPuskesmas atas peserta PBP-Bahteramas disimpan di Dinas KesehatanKab/Kota sebagai pertanggungjawaban dana kapitasi Puskesmas yangtelah ditrasfer ke rekening BPKAD Kabupaten/Kota masing-masing
sesuai kouta kepesertaan masing-masing Puskesmas Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap Lanjutan di RSJumlah penerima manfaat masyarakat Sulawesi Tenggara yang mendapatpelayanan kesehatan program Bahteramas baik rawat jalan maupunrawat inap tingkat lanjut di Rumah Sakit Umum se Sulawesi Tenggaratahun 2015 menurut Kabupaten/kota dan RS dapat dilihat padapadaTabel 5. 31 dibawah ini:
Tabel 5.31Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap ProgramPBP - Bahteramas di Rumah Sakit Tahun 2015
NO NAMA RSKunjungan
Rawat Jalan
Kunjungan
Rawat Inap
Total
KunjunganKet
1 RS JIWA KENDARI 619 53 672 Jan-Okt
2 RSU BAHTERAMAS* Lap blmmasuk
3 RSUD UNAAHA 33 193 226 Jan-Agust4 RSUD KOLAKA -
5 RSUD KOLAKA UTARA -
6 RSUD BOMBANA
7 RSUD PASARWAJO 32 10 42 Jan-Juni
8 RSUD BAU-BAU 16 5 21 Jan-Sept9 RSUD WAKATOBI
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015110
Sumber data: Klaim RSUD Kabupaten/Kota Tahun 2015
Tabel 5.31 tersebut diatas menunjukkan bahwa semua RSUDPemerintah bekerjasama dengan program PBP-Bahteramas sebanyak12 (Dua belas) rumah sakit. Dari ke 14 (Empat belas)Kabupaten/Kota yang ada, 2 (Dua) Kabupaten belum memiliki RSyaitu kabupaten baru ( RSUD kabupaten Kolaka Timur dan KenaweKepulauan), dari 12 Rumah Sakit hanya 6 (Enam) Kab/Kota yangmelakukan pelayanan PBP-Bahteramas disebabkan karena pengelolayang ada ditingkat Kabupaten maupun di RSUD mengira ProgramPBP-Bahteramas sudah terhenti dan beralih ke JKN seiring dengandihilangkannya Verifikator Bahteramas yang biaya honornyabersumber dari APBD Provinsi yang dibayarkan melalui DinasKesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan beberapa Kabupaten/Kotapeserta PBP-Bahteramas dialihkan ke dalam Jamkesda kabuten
Data tersebut diatas terdapat sebanyak 1,030 kunjungan diFKTL yang terdiri dari rawat jalan 747 kunjungan, dan rawat inap283 kunjungan. Jenis kunjungan yang terbanyak terlayani melalui
program PBP adalah RSUD Jiwa, yakni sebanyak 672 kunjungan.Hal ini disebabkan karena RSJ Kendari merupakan Rumah SakitKhusus dimana pasien yang ada di RSJ merupakan pasien inventarissehingga pasien tersebut selalu dilakukan pengobatan, dan RSUDKota Baubau yang paling sedikit kunjungannya yaitu hanya 21
NO NAMA RSKunjungan
Rawat Jalan
Kunjungan
Rawat Inap
Total
KunjunganKet
10 RSUD KONAWE SELATAN
11 RSUD RAHA
12 RSU KOTA KENDARI 47 22 69 Jan-Nov
JUMLAH 747 283 1,030
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015111
kunjungan hal ini disebabkan karena peserta program PBP-Bahteramas yang ada di Kota Baubau sebahagian besar pesertanyasudah dimasukan ke dalam Jamkesda Kota dimana peserta jamkesdatersebut telah diintegrasikan kedalam BPJS sehingga yang datangbeerobat dan pengklaiman atas pasien PBP-bahteramas menjadirendah/sedikit.
Jumlah penerima manfaat masyarakat Sulawesi Tenggara yang
mendapat pelayanan kesehatan Program Bahteramas baik rawatjalan maupun rawat inap di Puskesmas tahun 2014 hanya 3 (tiga)Kab/Kota yang melakukan pelayanan di Puskesmas yakni : KotaKendari, Konawe,dan kabupaten Buton sedangkan kabupaten lainnyatidak melakukan pelayanan disebabkan karena pengelola yang adaditingkat Kabupaten maupun dipuskesmas mengira Program PBP-Bahteramas sudah terhenti dan beralih ke JKN seiring dengandihilangkannya verifikator Bahteramas yang biaya honornyabersumber dari APBD Provinsi melalui Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara dan sebahagian besar peserta PBP- Bahteramasdialihkan ke Jamkesda Kab/Kota.Untuk data jumlah kunjugan baikRJTL maupun RITL yang ada di FKTP sampai bulan Desember tahun2015 tidak ada data yang masuk ke Dinas Kesehatan ProvinsiSuawesi Tenggara disebabakan karena pengelola di tingkat Kab/Kotatidak ada/tidak terbentuk sehingga menyulitkan dalam penyusunanlaporan
Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap Lanjutan di RSJumlah penerima manfaat masyarakat Sulawesi Tenggara yangmendapat pelayanan kesehatan program Bahteramas baik rawatjalan maupun rawat inap tingkat lanjut di Rumah Sakit Umum seSulawesi Tenggara tahun 2015 menurut Kabupaten/kota dan RS
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015112
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:Tabel : 5.35.
Jumlah unjungan rawat jalan dan rawat inap programPBP-Bahteramas di rumah sakit tahun 2015
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah rumah sakit yang sudahbekerjasama dengan program PBP-Bahteramas di Propinsi SulawesiTenggara sebanyak 14 (Empat belas) rumah sakit. Dari ke 14 (Empatbelas) RS tersebut hanya 6 (enam) Kab/Kota yang melakukan pelayananPBP-Bahteramas disebabkan karena pengelola yang ada ditingkatKabupaten maupun di RSUD mengira Program PBP-Bahteramas sudahterhenti dan beralih ke JKN seiring dengan dihilangkannya VerifikatorBahteramas yang biaya honornya bersumber dari APBD Provinsi yangdibayarkan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dansebahagian besar peserta PBP- Bahteramas dialihkan ke Jamkesda
No Nama Rumah Sakit RawatJalan
RawatInap
TotalKunjungan
KET
1 RSU Provinsi 510 93 603 s/d Nov
2 RS Jiwa Kendari 704 48 752 s/d Nov
3 RSU Abunawas 111 20 131 s/d Agst
4 RSU Kab. Unaaha 67 211 278 s/d Nov
5 RSU Kab. Buton 60 18 78 s/d Maret
6 RSU Konawe Utara Tdk ada Pel.
7 RSU Jafar Harun Tdk ada Pel.
8 RSU Kab. Konsel Tdk ada Pel.
9 RSU Kab. Bombana 7 6 13 s/d Maret
10 RSU. Kab. Muna Tdk ada Pel.
11 RSU Kota Bau- Bau Tdk ada Pel.
12 RSU Kab.Kolaka Tdk ada Pel.
13 RSU Kab. Wakatobi Tdk ada Pel.
14 RSU Kab. Buton Utara Tdk ada Pel
Jumlah 1.459 396 1.855
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015113
Kab/Kota serta pengelola di tingkat kab/kota tidak terbentuk.Data tersebut diatas terdapat sebanyak1.855 kunjungan yang terdiri
dari rawat jalan 1.459 kunjungan, dan rawat inap 396 kunjungan. Jeniskunjungan yang terbanyak terlayani melalui program PBP adalahkunjungan rawat jalan di RSUD Jiwa, yakni sebanyak 703 kunjungan. Halini disebabkan karena RSJKendari merupakan Rumah Sakit Khusus dimanapasien yang ada di RSJ merupakan pasien inventaris sehingga pasientersebut selalu dilakukan pengobatan. Selanjutnya, disusul RSU Provinsi
dengan jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak 510 kunjungan, dimanaRSUD Provinsi merupakan RSU pusat rujukan yang ada di SulawesiTenggara dan RSUD Bombana yang paling sedikit kunjungannya RawatJalan yaitu hanya 7 kunjungan. Dari Tabel diatas juga terlihat bahwakunjungan rawat inap terbanyak untuk rumah sakit terdapat di RSUDkabupaten konawe, yakni sebanyak 211 kunjungan, hal ini disebbknkarena kabupaten konawe peserta bahteramas banyak melakukanpelayanan disusul RSU Provinsi sebanyak 93 kunjungan. Sementarayang paling kecil kunjungan pelayanan rawat inapnya juga RSU KabupatenBombana, yaitu hanya 6 kunjungan.
2. Program Perbaikan Gizi dan KIA
a. Cakupan Indikator Program Perbaikan Gizia. Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 bertujuan untukmeningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lainmelalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilakusadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dankesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
b. Upaya perbaikan gizi dilaksanakan secara bertahap dan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015114
berkesinambungan sesuai dengan pentahapan dan prioritaspembangunan nasional. Sasaran Jangka panjang yang ingindicapai adalah bahwa masalah gizi tidak menjadi masalahkesehatan masyarakat, berdasarkan ukuran-ukuran universal yangtelah disepakati.
Pencapaian cakupan pelaksanaan program gizi tahun 2015 sesuaidengan laporan dari 17 Kabupaten/Kota dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 5.36Jumlah posyandu , sasaran(s) balita (0-59 bulan) dan
datang(d) ke posyandu menurut kabupaten/kotaprovinsi sulawesi tenggara tahun 2015
No Kab/Kota Posyandu JumlahJumlah Melapor S D
1 Buton 173 173 11,004 9,8452 Muna 285 285 20,304 13,0703 Konawe 323 323 19,258 14,1204 Kolaka 204 196 28,843 22,8545 Konawe Selatan 409 409 28,739 21,2216 Bombana 234 229 15,524 13,2917 Wakatobi 151 143 9,564 8,9328 Kolaka Utara 151 151 11,930 10,1369 Buton Utara 104 104 6,215 5,15910 Konawe Utara 137 114 4,375 3,55511 Kolaka Timur 152 152 10,037 7,23912 Konawe Kepulauan 93 89 3,876 1,84013 Kota Kendari 201 201 34,051 29,64514 Kota Bau-Bau 145 145 12,183 9,45715 Buton tengah 135 135 11,180 8,62216 Buton selatan 119 119 10,018 6,91317 Muna Barat 117 117 6,531 4,312
Provinsi 3,133 3,085 243,632 190,211Sumber : Laporan F3 Yang diolah
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015115
Dari tebel di atas dapat dijelakskan bahwa jumlah posyandu diSulawesi Tenggara tahun 2015 adalah sebanyak 3.133 buat dan yang aktifsebanyak 3.085 buah jadi hanya 48 buah saja yang tidak aktif. Jika jumlahposyandu dibandingkan dengan jumlah desa di Sulawesi Tenggara tahun 2015sebanyak … maka Sasaran balita (0-59 bulan) pada tahun 2015 adalahsebanyak 243.632 balita. Sedangkan balita mengunjungi posyandu hanya190.211 balita.
Tabel : 5.37.Jumlah balita naik bb, 1 t , 2t dan bgm
menurut kab/kota provinsi sulawesi tenggara 2015
NO. KAB/KOTAJ U M L A H
S D N 1T 2T BGM1 Buton 11,004 9,845 7,676 1,119 423 562 Muna 20,304 13,070 10,277 1,208 325 6233 Konawe 19,258 14,120 10,447 1,026 263 614 Kolaka 28,843 22,854 19,367 778 111 113
5KonaweSelatan 28,739 21,221 8,041 1,848 676 190
6 Bombana 15,524 13,291 12,075 519 137 897 Wakatobi 9,564 8,932 7,615 689 100 308 Kolaka Utara 11,930 10,136 8,736 546 86 539 Buton Utara 6,215 5,159 3,139 1,505 115 3310 Konawe Utara 4,375 3,555 3,089 215 24 3711 Kolaka Timur 10,037 7,239 6,345 252 33 23
12KonaweKepulauan 3,876 1,840 1,634 53 36 26
13 Kota Kendari 34,051 29,645 25,991 631 314 5714 Kota Bau-Bau 12,183 9,457 7,747 850 301 12515 Buton tengah 11,180 8,622 7,504 556 35 4716 Buton selatan 10,018 6,913 5298 933 190 4217 Muna Barat 6,531 4,312 3,554 275 29 64
Provinsi 243,632 190,211148,535 13,003 3,198 1,669Sumber : Laporan F3
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015116
Tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah sasaran balita (0-59bulan) sebanyak 243.632 balita, datang ke posyandu(D) hanya 190.211balita, yang datang ke posyandu dan naik berat badannya sebanyak 148.535balita ( %), berat badan balita tidak naik 1 kali waktu penimbangansebanyak 13.003(%), berat badan balita tidak naik 2 kali waktu penimbangansebanyak 3.198 (%) dan berat badan balita dibawah garis merah (BGM)sebanyak 1.669 (%).
Kabupaten/Kota dalam 5 (lima) besar balita 2 kali tidak naik beratbadannya waktu penimbangannya adalah berturut-turut sebagai berikut:Kabupaten Konawe Selatan sabanyak 676 balita, Kabupaten Buton sebanyak423 balita, Kabupaten Muna 325 balita, Kota Kendari 314 balita dan KotaBaubau sebanyak 301 balita. Sedangkan Kabupaten/Kota dalam 5(lima) besardi bawah gairis merah (BGM) berturut-turut sebagai berikut: Kabupaten Muna623 balita, Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 190 balita, Kota Baubau
sebanyak 125 balita, Kabupaten Kolaka sebanyak 113 balita dan kabupatenbombana sebanyak 89 balita.
Tabel 5.38.Jumlah kasus gizi buruk menurut kab/kota
provinsi sulawesi tenggara 2015
NO. KAB/KOTAJUMLAH
KASUS DITANGANI
1 Kolaka Timur 0 02 Muna Barat 1 13 Konawe Kepulauan 3 34 Wakatobi 4 45 Buton Utara 4 46 Konawe Utara 8 87 Kota Bau-Bau 8 88 Kota Kendari 10 109 Konawe 14 1410 Kolaka Utara 14 1411 Kolaka 15 15
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015117
12 Buton tengah 16 1613 Buton selatan 17 1714 Konawe Selatan 23 2315 Buton 28 2816 Bombana 31 3117 Muna 45 45
Provinsi 241 241
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah kasus gizi buruk dan telahditangani sebanyak 241 kasus. Kasus gizi buruk tertinggi dilaporkan dariKabupaten Muna sebanyak 45 kasus, disusul kabupaten Bombana sebanyak31 kasus, kabupaten Buton sebanyak 28 kasus, Kabupaten Konawe Selatansebanyak 28 kasus dan kabupaten Buton Selatan sebanyak 17 kasus.
Sedangkan di kabupaten Kolaka Timur tidak ditemukan kasus gizi buruk tahun2015.
Gambar 5. 3.persentase cakupan d/s menurut kabupaten/kota
provinsi sulawesi tenggara tahun 2015
Gambar di atas terlihat bahwa persentase cakupan partisipasi
masyarakat menimbang balitanya (D/S) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun2015 mencapai 78%. Jika dilihat dari cakupan menurut Kabupate/Kota makakabupaten Wakatobi tertinggi yakni 91,6% dan capaian terendah terdapat di
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015118
kabupaten Konawe Kepulauan yakni hanya mencapai 40,5%.Jika dilihat dari cakupan rata-rata Provinsi maka hanya 8 (delapan)
Kabupaten/Kota berada atau sama dengan Provinsi yakni: kabupatenWakatobi (91,6%), kabupaten Kolaka Utara (81,5%) dan kabupaten Bombana(80%), kabupaten Buton Utara (79,9%),kota Baubau (78,1%) kota Kendari(71,4%) kabupaten Konawe Utara (71,1% dan kabupaten Buton Tengah(71,0%). Sedangkan Kabupaten/Kota dengan cakupan ≥ 80% hanya 3 (tiga)yakni kabupaten Wakatobi (91,6%), kabupaten Kolaka Utara (81,5%) dan
kabupaten Bombana (80%).Tabel 5.39
Jumlah ibu hamil kekurangan energi kronis (kek)menurut kab/kota provinsi sulawesi tenggara 2015
NO KAB/KOTAJUMLAH
BUMIL KASUS KEK1 Buton 2,328 432 Muna 4,619 03 Konawe 4,880 824 Kolaka 5,186 315 Konawe Selatan 6,470 3706 Bombana 3,571 437 Wakatobi 2,091 368 Kolaka Utara 4,044 179 Buton Utara 1,434 1010 Konawe Utara 1,532 711 Kolaka Timur 2,891 812 Konawe Kepulauan 899 1013 Kota Kendari 7,852 10414 Kota Bau-Bau 4,014 6415 Buton tengah 2,177 7816 Buton selatan 1,902 3517 Muna Barat 1,828 -
Provinsi 57,718 938Sumber : Laporan F3 Yang diolah
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015119
Tabel di atas menunjukkan bahwa sasaran ibu hamil SulawesiTenggara tahun 2015 sebanyak 57.718 orang dan dari sasaran tersebutsebanyak 938 mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Jika melihatmenurut Kabupaten/Kota maka ibu hamil KEK terbanyak di Kabupaten KonaweSelatan yakni 370 orang.sedangkan muna tidak ada dan kabupaten MunaBarat belum tidak ada laporan.
5(lima) Kabupaten/Kota terbanyak kasus ibu hamil KEK yakniKabupaten Konawe Selatan 370 bumil KEK, kota Kendari 104 bumil KEK,kabupaten Konawe 82 bumil KEK , kabupaten Buton Tengah 78 bumil KEK dankata Baubau 64 bumil KEK.
Gambar. 5.4.Persentase cakupan fe menurut kabupaten/kota
provinsi sulawesi tenggara tahun 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015120
Gambar diatas menunjukkan bahwa ibu hamil mendapat tablet fe diSulawesi Tenggara tahun 2015 adalah sebesar 73,9%, jika hasil inidibandingkan dengan teget provinsi 82%, maka hasil ini belum mencapaitarget. Kabupaten tertingndari pencapaian cakupan Fe yakni Kota Kendari(93,4) dan cakupan terendah berada di kabupaten Muna Barat yakni 12,5%
Jika melihat cakupan menurut Kabupaten/Kota yang mencapaitarget maka sudah ada 3 (tiga) Kabupaten/Kota yakni kota Kendari sebanyak93,4%, Kabupaten Bombana sebanyak 88,9% dan Kabupaten Wakatobi
sebanyak 82,9%.Gambar 5.5.
Cakupan asi ekslusif februari dan agustus menurut kab/kotaProvinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan ASII Eklusif di ProvinsiSulawesi Tenggara tahun 2015 menunjukkan bahwa cakupan tertinggi padabulan Februari yakni 55,4% dan cakupan terendah pada bulan Agustus
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015121
53,0%, walaupun cakupan ini sudah di atas target provinsi yakni 55,0%.Namun demikian ada 5(lima) Kabupaten/Kota baik cakupan Februari
maupun Agustus masih belum mencapai target tahun 2015, Kabupaten/Kotatersebut adalah kabupaten Muna((34,8%)/(30,4%)), kabupaten Kolaka((39,1%)/(37,3%)), kota Baubau ((38,7%)/(38,3%)) kabupaten Buton Tengah((45,7%)/(43,8%)), dan kabupaten Muna Barat ((21,7%)/(34,9%)).Sedangkan kabupaten Wakatobi cakupan rendah pada bulan Februari(41,0%), demikian pula dengan kabupaten Buton Selatan cakupan rendah
pada bulan Februari (44,9%)Gambar 5.6
Cakupan vitamin a menurut kabupaten/kota provinsi Sulawesi Tenggaratahun 2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan distribusi kapsul vitaminA di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni 82,1%. Cakupan tertinggi terdapat dikabupaten Wakatobi yakni sebesar 96,6% dan terendah di kabupaten Konawe
Kepulauan yakni sebesar 50,5%. Sedangkan cakupan vitamin A diatas rata-rata Provinsi hanya terdapat pada 7 (tujuh) Kabupaten/Kota diantaranya kota
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015122
Kendari sebesar 82,0%, kabupaten Kolaka Utara sebesar 84,2%, kabupatenMuna sebesar 84,4%, kabupaten Bombana sebesar 84,5%, kabupatenKonawe sebesar 86,8%, kota Baubau sebesar 91,1% dan kabupaten Wakatobisebesar 96,6%
Gambar 5.7.Cakupan garam beriodium menurut kabupaten/kota
provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015
Gambar 5 diatas menunjukkan cakupan rumah tangga mengkonsumsigaram beriodium di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 sebesar 96,6%.Kabupaten/Kota diatas rata-rata pencapaian Provinsi sebanyak 8(delapan)Kabupaten/Kota yakni Kabupaten Konawe Kepulauan 100%, kabupaten ButonUtara 99,7%, kabupaten Konawe 99,4% kabupaten Kolaka Utara 99,3%,kabupaten Konawe Selatan 98,9%, kota Kendari 98,6%, kabupaten KonaweUtara 98,2% dan kabupaten Kolaka97,4%. Sedangkan Kabupaten Kota dibawah rata-rata Provinsi adalah kota Baubau 95,1%, kabupaten KolakaTimur 94,9%, kabupaten Buton 90,4% dan Kabupaten Bombana 83%.
Kabupaten/Kota yang tidak melakukan pemeriksaan garam beriodiumadalah kabupaten Muna, kabupaten Buton Selatan dan kabupaten Muna Barathal terjadi karena Puskesmas tidak memasukkan dalam POA BOK Puskesmas.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015123
b. Cakupan Program Kesehatan IbuPencapaian program pembinaan pelayanan kesehatan ibu pada tahun
2015 adalah sebagai berikut :Cakupan persalinan di fasilitas Pelayanan Kesehatan (pf) Adalah jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan
persalinan sesuai standar oleh tenaga kesehatan di fasilitaspelayanan kesehatan
indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan
pelayanan persalinan di fasyankes serta kemampuan programdalam menggerakkan masyarakat
Tenaga Kesehatan yang berkompeten memberikan pelayananpersalinan kepada ibu hamil adalah dokter spesialis kebidanan,dokter, bidan dan perawat
Gambar 5.8Perbandingan persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan persalinan
di fasyankes (cakupan pf) Prov.Sultra tahun 2014 dan 2015
Sumber : Data Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015Gambar diatas menunjukkan bahwa pencapian cakupan persalinan di
fasyankes pada tahun 2015 untuk tingkat provinsi terjadi penurunan yaitu
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015124
sebesar 59,35 % jika dibandingkan cakupan pada tahun 2014 sebesar62,21%. Cakupan pelayanan Persalinan di fasyankes tertinggi di Kota Kendarisebesar 93,65% dan yang terendah adalah Kabupan Konawe Kepulauan danButn tengah sebesar 22,24%.
Cakupan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil Kegiatan kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenaikehamilan, persalinan,perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir,melalui praktik dengan menggunakan buku KIA (Depkes, 2009)
Tujuan dari kegiatan ini adalah dapat menjadi catatan alur pembelajaranbagi fasilitator dalam melakukan fasilitas standar kelas ibu hamil.
Sasarannya adalah bidan, ibu hamilGambar 5.9.
Perbandingan Persentase (%) Cakupan Puskesmas Yang MelaksanakanKelas Ibu Hamil di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014-2015
Sumber : Data Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan cakupanpelaksanaan kelas ibu hamil dari tahun 2014 sebesar 93% menjadi 83% padatahun 2015. Cakupan terendah terdapat pada kabupaten buton dengan 46 %
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015125
dan yang tertinggi adalah masing-masing kab.kolaka Utara, Kota Kendari, KotaBaubau, Kab.Konawe Kepulauan dan Kab.Muna Barat. Terjadinya penurunantersebut dapat dikarenakan berbagai faktor, antar laian kurangnya komitendari pihak puskesmas khususnya bidan yang ada di puskesmas untuk lebihmemperhatikan pelaksanaan konseling bagi ibu hamil melalui kelas ibu hamilsehingga program kelas ibu hamil dapat lebih ditingkatkan. Perubahanadministrasi geografis dalam hal ini pemekaran pada beberapa kabupatendapat menjadi salah satu faktor pendukung dimana pelaksanaan program
yang telah ada pada periode sebelumnya akan berubah seiring denganperubahan jumlah sasaran serta sumber daya yang ada.
Cakupan pelayanan Ibu hamil (K1&K4) Provinsi Sulawesi Tenggara
c. Cakupan Pelayanan K1 meliputi :- Adalah Ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu- Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan
antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat- Tenaga Kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal
kepada ibu hamil adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan danperawat
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015126
Gambar 5.10.Perbandingan Persentase (%) Ibu Hamil yang mendapatkan Pelayanan
Antenatal Care ANC ( Cakupan K1) Prov. Sultra Tahun 2014 dan Tahun 2015
Sumber : Data Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015Gambar diatas menunjukkan bahwa pencapaian cakupan pelayanan Ibu
hamil (K1) untuk tingkat provinsi pada tahun 2014 mencapai 96, 14% dan
pada tahun 2015 berkurang menjadi 94,75 %.
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) meliputi :- Adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
sesuai dengan standar, paling sedikit 4 kali dengan distribusi waktu 1kali pada trimester ke -1 (0-12 mgg), 1 kali pada trimester ke-2 (>12-24 mgg), dan 2 kali pada trimester ke -3 (> 24 mgg) sampai dengankelahiran disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
- Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatalsecara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktuyang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamildi suatu wilayah, disamping menggambarkan kemampuan manajemenataupun kelangsungann program KIA.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015127
Gambar 5.11.Pelayanan Antenatal Care ANC ( Cakupan K4) Prov. Sultra
Tahun 2014 dan Tahun 2015
Sumber : Data Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa pencapaian cakupan pelayanan Ibuhamil (K4) untuk tingkat provinsi pada tahun 2014 mencapai 81,41 % danpada tahun 2015 berkurang menjadi 80,61 dengan tahun 2014.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Prov. Sultra- Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada
kala I sampai dengan kala IV persalinan.
- Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, disuatuwilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
- Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditanganioleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampuan manajemenprogram KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar
- Tenaga Kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan dalampertolongan persalinan adalah dokter Spesialis kebidanan, dokter danbidan.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015128
Gambar 5.12.Perbandingan Pesentase (%) Ibu bersalin yang ditolong oleh
TenagaKesehatan terlatih (Cakupan PN) Prov. SultraTahun 2014 dan Tahun 2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan PN pada tahun 2015adalah sebesar 86,4% atau lebih besar 0,6% jika dibandingkan dengancakupan pada tahun 2014 sebesar 85,8%. Ada beberapa faktor yangmengakibatkan tidak tercapaianya target cakupan Persalinan oleh tenagakesehatan antara lain faktor ekonomi, pendidikan,social budaya, dan faktortenaga kesehatan. Untuk faktor tenaga kesehatan antara lain jarak jauh,sering tidak ditempat, alat tidak lengkap, kurang kemampuan medis, danpelayanan yang buruk / kurang ramah. Sedangkan keinginan atau harapanibu tentang tenaga kesehatan yang melakukan persalinan adalah sediatinggal di masyarakat, bersikap dewasa, tenang, sabar, menghormati tradisi,ongkos murah dan fasilitas memadai.
Cakupan Penanganan komplikasi Obstetri yang di tangani Prov. Sultra
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015129
- Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Dimana cakupankomplikasi kebidanan adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanandisuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secaradefinitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompoten padatingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif adalahpenanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikanpermasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.
- Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalammenyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibuhamil dan nifas dengan komplikasi
Gambar 5.13..Perbandingan Persentase (%) Komplikasi Kebidanan yang
ditangani (Cakupan PK) Prov. Sultra Tahun 2014 dan Tahun 2015
Sumber : Data Program Kesehatanbu Kab/Kota Tahun 2015
gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan PK pada tahun 2015sebesar 57,70% lebih besar 5,57% dibandingkan pada tahun 2014 yaitu52,13%. Hal ini dikarenakan adanya komitmen yang kuat dari tenaga
kesehatan maupun masyarakat untuk melakukan pemeriksaan danpenanganan pada ibu hamil. Namun demikian, beberapa faktor penghambat
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015130
seperti kurangnya sarana dan prasana yang memadai khususnya di daerahpuskesmas pedesaan dan terpencil serta minimnya tenaga serta kemampuanbidan maupun tenaga kesehatan yang ada untuk melakukan penanganKomplikasi Obstetri dapat menjadi penghambat bagi peningkatan cakupanPK.
Kematian Obestetri langsung disebaban oleh komplikasi selama masakehamilan, proses persalinan, masa nifas, atau penanganannya menjadimasalah yang cukup serius. Sebagian besar di sebabkan olehpendarahan,infeksi, gestosis, dan abortus. Kematian tidak langsungdisebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelumkehamilan atau persalinan seperti hipertensi, penyakit jantung,DM,hepatitis,anemi, malaia juga tetap harus menjadi perhatian bagi petugas kesehatandemi menjaga keselamatan ibu serta bayi
Cakupan Kunjungan Nifas Prov. Sultra
- Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pascapersalinan. Sedangkan cakupan pelayanan nifas adalah cakupanpelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pascabersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6jam sampai hari ke - 3 (KF1), hari ke 4 s/d hari ke – 28 (KF2) dan harike - 29 s/d hari ke - 42 (KF3) setelah bersalin disuatu wilayah kerjapada kurun waktu tertentu dan pada minggu ke VI termasuk pemberianVitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pascapersalinan.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015131
- Dengan Indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas secaralengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yangditetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanankesehatan ibu nifas, disamping menggambarkan kemampuanmanajemen ataupun kelangsungan program
Gambar 5.14.Perbandingan Persentase (%) Kunjungan Ibu Nifas
(KF) Prov. Sultra Tahun 2014 dan 2015
Sumber : Data Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan Kunjungan Ibu Nifas (KF)
pada tahun 2015 sebesar 82,73%, lebih kecil 1,35% dari tahun 2104 yaitusebesar 83,98%. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran Ibuuntuk melakukan Kunjungan Nifas pasca melakukan persalinan.
Cakupan Persentase Puskesmas PONED yang memiliki tenaga terlatih- Puskesmas PONED adalah Puskesmas rawat inap yang memiliki
kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikanpelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, dan nifas serta kegawatdaruratanbayi baru lahir dengan komplikasi baik yang dating sendiri atau atasrujukan kader/masyarakat, bidan desa, puskesmas dan melakukan rujukan
ke RS/RS PONEK pada kasus yang tidak mampu ditangani
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015132
- Dengan adanya puskesmas mampu PONED maka kasus komplikasikebidanan dan neonatal dapat ditangani secara optimal sehinggamengurangi kematian ibu dan neonatus
Gambar 5.15.Perbandingan Persentase (%) Pusmeskas PONED dengan tenaga terlatih
Prov Sultra Tahun 2014 dan 2015
Gambar diatas menunjukkan persentase Puskesmas PONED dengantenaga terlatih di Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2015 yaitu 29,15%,mengalami peningkatan sebesar 6,68% dari tahun 2014 sebesar 22,47%. Halini menunjukkaan bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan dari telahmendapat perhatian dari pihak pemerintah sehingga peningkatan mutu dankualitasi sarana serta prasarana kesehatan dapat mengalami peningkatan.Beberapa permasalahan yang dapat terjadi dalam peningktan PuskesmasPONED adalah puskesmas yang telah dialtih PONED belum sepenuhnyaberfungsi secara optimal, disebabkan mobilitas SDM/Provider tinggi, peralatantidak memadai dan lokasi tidak strategis.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015133
Persentase RS yang memiliki tenaga terlatih PONEK
- PONEK adalah pelayanan obstetri neonatal esensial/emergensi
komprehensif. Rumah sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari systemrujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yangsangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi barulahir.
- Keberhasian PONEK sangat dipengaruhi oleh ketersediaan tenagakesehatan yang sesuai kompetensi, sarana, prasarana, dan manajemenyang handal.
- Tujuannya adalah mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melaluiprogram rujukan berencana dalam satu wilayah kab/kota atau provinsi.
Gambar 5.16.Perbandingan Persentase (%) Rumah Sakit PONEK dengan tenaga terlatih
Prov. Sultra Tahun 2014 dan 2015
Sumber : Data Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015134
Gambar diatas menunjukkan persentase Rumah Sakit PONEK di provinsiSulawesi Tenggara tahun 2015 adalah 37,93%, mengalami penurunansebesar 4,38% dari total tahun 2014 sebesar 42,31%. Hal ini disebabkanmasih kurangnya sarana dan prasaranan khususnya pada daerah-daerah yangmengalami pemekaran baik Kab.induk maupun Kab. Pecahannya agakmengalami kesulitan dalam pengaturan dan keterediaan sarana dan prasaranakesehatan, juga dalam hal distribusi tenaga kesehatan. Peran penting parapengambil kebijakan termasuk lintas sekotril sangat diharapkan untuk
penunjang peningkatan cakupan rumah sakit mampu PONEK.
Cakupan peserta KB Aktif Prov.Sultra- Peningkatan cakupan layanan KB aktif adalah salah satu indikator program
yang diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas kesehatan ibudan anak. Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang salah satupasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi olehalat kontrasepsi tersebut.
- Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih aktifmenggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) di bandingkan denganjumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktutertentu.
- Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang masihaktif memakai alokon terus menerus hingga saat ini untuk menunda,menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015135
Gambar 5.17.Perbandingan Persentase (%) Peserta Keluarga Berencana (KB) aktif
Prov. Sultra Tahun 2014 dan 2015
Sumber : Data Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB aktif diprovinsi Sultra pada tahun 2015 sebesar 66,49%, lebih besar 0,09% jikadibandingan dengan capaian tahun 2014 yaitu 66,40%. Hal ini didasarkan olehkesigapan dari petugas dalam mensukseskan program KB yang ada kepadaPasangan usia subur (PUS) maupun Ibu untuk mensukeskan program KB.Pemerintah juga turut berperan serta dalam peningkatan cakupan Program KBaktif antara lain :
1. Peningkatan kapasitas manajemen pelayanan keluarga berencana pascapersalinan
2. Peningkatan koordinasi keluarga berencana di tingkat pusat
3. Fasilitas manajemen pelayanan keluarga berencana
Tidak hanya faktor pendukung yang perlu mendapat perhatian, faktor
penghambat juga tetap menjadi masalah yang cukup serius untuk dilakukan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015136
intervensi. Beberapa faktor penghambat tersebut antara lain :1. Kurangnya komitmen pada pemangku kepentingan, baik pemerintah
maupun non pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan KB
2. Masih rendahnya permintaan atas pelayanan KB akibat terjadinyaperubahan nilai tentang jumlah anak ideal dalam keluarga
3. Belum optimalnya ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitaspalayanan KB, termasuk KIE dan Konseling.
c. Cakupan Indikator Program Kesehatan Anak
Pencapaian cakupan program kesehatan anak sebagai berikut
Cakupan puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untukpeserta didik kelas VII dan X
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputipemeriksaan fisik, laboratorium , penyimpangan mental emosional, sertakesegaran jasmani. Pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kondisi dankemampuan wilayah setempat.
Sasaran dari penjaringan adalah semua peserta didik sesuai dengankriteria yang ingin dicapai
Tujuan dari kegiatan ini adalah terdeteksinya secara dini masalahkesehartan peserta didik, tersedianya data dan informasi untuk menilaiperkembangan kesehatan peserta didik, maupun untuk dijadikanpertimbangan dalam penyusunan program pembinaan kesehatan sekolah
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada Peserta Didikkelas 7 SMP/MTs DAN 10 /SMA/SMK/MA di wilayah kerja puskesmastersebut minimal pemeriksaan status gizi (Tinggi Badan, Berat Badan)tekanan darah, tajam penglihatan dan tajam pendengaran
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015137
Distribusi cakupan puskesmas yang melaksanakan penjaringankesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X adalah sebagai berikut :
Sumber : Data Program Kesehatan Anak Kab/Kota Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan puskesmas yangmelaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan Xtahun 2015 adalah sebesar 74,18% , lebih besar 44,18% dari target provinsisebesar 30%. Cakuan tertinggi terdapat pada 5 kab/kota dengan pencapaian100% ( Kab. Bombana, Kab.Kolaka Utara, Kota Kendari, Kota Baubau, danKab.Buton Selatan), sedangkan yang terendah adalah Kab.Buton denganbelum adanya puskesmas yang melaksanan kegiatan penjaringan kesehatauntuk peserta didik kelas VII dan X pada tahun 2015.Indikator tersebutmerupakan indikator baru yang dikeluarkan pada tahun 2015 dan belumdilaksanakan pada tahun sebelumnya sehingga belum dapat dilakukanpembandingan hasik kegiatan dari beberapa tahun sebelumnya.
Peningkatan capaian pelaksanaan program tersebut dipengaruhidengan kerjasama yang baik antara tim pelaksana program dengan pihakterkait , terutama pihak sekolah serta orang tua siswa maupun siswa itu
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015138
sendiri untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sehingga mendapatkan hasilyang akurat. Kemampuan tenaga pelaksana yang terlatih sangat membantudalam mensukseskan program tersebut.Cakupan puskesmas yang melaksanakan penjaringan untuk peserta didik kelasI
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada Peserta Didik
kelas 1 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) di wilayah kerjapuskesmas tersebut minimal pemeriksaan status gizi (Tinggi Badan, BeratBadan), pemeriksaan gigi, tajam penglihatan dan tajam pendengaran
Sasaran dari penjaringan adalah semua peserta didik sesuai dengankriteria yang ingin dicapai
Tujuan dari kegiatan ini adalah terdeteksinya secara dini masalahkesehartan peserta didik, tersedianya data dan informasi untuk menilaiperkembangan kesehatan peserta didik, maupun untuk dijadikanpertimbangan dalam penyusunan program pembinaan kesehatan sekolah
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015139
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan puskesmas yangmelaksanakan penjaringan untuk peserta didik kelas I di Provinsi Sulawesitenggara tahun 2015 adalah 76,73%, lebih besar 26,73% dari target provinsisebesar 50%. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 cakupan tersebutmengalami peningkatan sebesar 6,04% dari capaian pada tahun 2014 yaitu70,69%. Untuk penjaringan pada anak kelas I SD maupun sederajat akanlebih mudah jika melibatkan keterkaitan dan peranan orang tua untuk ikut
serta dalam pelaksanaan penjaringan dikarenakan anak pada usia tersebutmasih sangat bergantung dengan orang tua masing-masing.
Cakupan puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan remaja
Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan remaja memenuhi kriteria:Memiliki tenaga kesehatan terlatih pelayanan kesehatan peduli remaja,Memiliki pedoman kesehatan remaja, Melakukan pelayanan konseling padaremaja
Pelayanan kesehatan remaja ditujukan untuk remaja melalui pendekatanyang disesuaikan dengan kondisi psikologis remaja dan peka terhadapkebutuhan yang terkait dengan kesehatan remaja
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan remajamelalui peningkatan pengetahuan, sikap dan prilaku tentang kesehatanremaja
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015140
Distribusi cakupan puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatanremaja adalah sebagai berikut :
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan puskesmas yangmelakanakan kegiatan kesehatan remaja tahun 2015 di Provinsi SulawesiTeggara adalah 17,82% ,lebih kecil 7,18% dari target Provinsi yaitu 25%.Cakupan tertinggi terdapat di Kab.Buton Utara sebesar 40% dan terendah di 4Kabupaten yang merupakan daerah baru/pemekaran ( Kab.KonaweKepulauan, Kab.Buton Tengah, Kab.Buton Selatan, dan Kab.Muna Barat).
Rendahnya cakupan program tersebut dapat dipengaruhi antara lainkurangnya kemampuan tenaga pelaksana dalam hal ini konselor dalam
melakukan konseling kepada remaja. Sikap tertutup dari remaja jugamerupakan factor yang akan menghambat dalam pelaksanaan konseling yangdilakukan sehingga hasilnya tidak akan efektif. Koordinasi, integrasi dansinkronisasi menjadi esensial bagi upaya penanganan masalah kesehatanremaja.
Remaja diberikan akses dan kesempatan seluas-luasnya agar berprilakupositif dan sanggup menangkal pengaruh yang merugikan bagi dirinya sendiri
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015141
maupun orang lain serta mampu menghadapi tantangan secara efektif dalamkehidupannya.
Cakupan puskesmas yang melaksanakan pelayanan Neonatal Esensial sesuaistandard
Puskesmas yang memberi pelayanan kesehatan esensial pada bayi barulahir (usia 0-28 hari) sesuai standar dalam kurun waktu tertentu.
Pelayanan neonatal esensial meliputi pertolongan persalinan traumatikyang bersih dan aman, menjaga tubuh bayi tetao hangat dengan kontakdini, mmberikan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan,pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan, malakukanpenilaian terhadap bayi baru lahir hingga penanganan infeksi maupunpemeriksaan fisik bayi bru lahir
Distribusi cakupan puskesmas yang melaksanakan pelayanan NeonatalEsensial sesuai standard adalah sebagai berikut:
Sumber : Data Program Kesehatan Anak Kab/Kota Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan puskesmas yangmelaksanakan pelayanan Neonatal Esensial sesuai standar di Provinsi SulawesiTenggara tahun 2015 adalah 100%, lebih besar 22% dari target Provinsi yaitu
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015142
78%. Secara keseluruhan semua puskesmas yang ada di Kab/Kota telahmelaksanakan program tersebut, termasuk Kabupaten yang baru mengalamipemekaran dari Kab.Induknya. Indikator tersebut merupakan indikator baruyang dikeluarkan pada tahun 2015 dan belum dilaksanakan pada tahunsebelumnya sehingga belum dapat dilakukan pembandingan hasik kegiatandari beberapa tahun sebelumnya.
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan yang melaksanakan stimulasi deteksi
dan intervensi dini tumbuh tumbuh kembang (SDIDTK)
Puskesmas yang memberi pelayanan SDIDTK pada Balita dan Anak Pra
sekolah sesuai standar di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun.
Bentuk pelaksanaan tumbuh kembang anak di lapangan dilakukan denganmengacu pada pedoman SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dipuskesmas dan jajarannya seperti dokter, bidan perawatm ahligizi,penyuluh kesmas, dan tenaga terkait lainnya.
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu dan Bayi yang ada diwilayah kerjapuskesmas
Berikut distribusi Cakupan Puskesmas yang melaksanakan stimulasideteksi dan intervensi dini tumbuh tumbuh kembang (SDIDTK) di ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2015 :
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015143
Sumber : Data Program Kesehatan Anak Kab/Kota Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan Puskesmas yangmelaksanakan SDIDTK di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 adalahsebesar 9,45%,lebih kecil 68,55% dari target Provinsi sebesar 78%. Cakupantertinggi di Kab. Buton Utara sebesar 20% dan cakupan terendah di 4Kab/Kota dengan persentase tidak ada puskemas yang melaksanakan programSDIDTK ( Kota Kendari, Kab. Buton Tengah, Kab.Buton Selatan, Kab. MunaBarat). Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan perkembangan motorik
kasar,halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali (setiap 6bulan). Kurangnya cakupa program SDIDTK dapat dipengaruhi oleh banyafaktor antara lain dari ibu balita itu sendiri. Masih banyak ibu balita tersebutyang kurang kooperatif. Bentuk ketidak kooperatifan tersebut adalahketidakdatangan ibu untuk mengikuti kegiatan posyandu.
Jumlah kader yang kurag juga dapat memberikan kontribusi negatifsehingga mengakibatkan kurangnya capaian program puskesmas yangmelaksanakan stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh tumbuh kembang(SDIDTK). Dan juga, indikator ini merupakan indikator baru yang dikeluarkanpada tahun 2015 dan belum dilaksanakan pada tahun sebelumnya sehinggabelum dapat dilakukan pembandingan hasik kegiatan dari beberapa tahunsebelumnya.
Cakupan Kabupaten /Kota yang memiliki minimal 4 puskesmas melakukanpelayanan tatalaksana kasus kekerasan terhadap anak (KTA) Kabupaten/kota yang mempunyai minimal 4 puskesmas yang melakukan
pelayanan tatalaksana kasus KtA. puskesmasyang melakukan pelayanan tatalaksana kasus KtA.adalah memiliki tenaga
kesehatan terlatih tatalaksana kasus kekerasan terhadap anak di satuwilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015144
Tujuan dari kegiatan ini adalh tersedianya puskesmas mampu tatalaksanapenanggulangan korban KtP/A secara komperhensif dalam rangkameningkatkan status kesehatan perempuan dan anak
Sasaran dari program ini adalah anak, orang tua , masyarakat dan tenagakesehatan di puskesmas
Distribusi cakupan Kabupaten /Kota yang memiliki minimal 4puskesmas melakukan pelayanan tatalaksana kasus kekerasan terhadap anak(KTA) adalah sebagai berikut :
Sumber : Data Program Kesehatan Anak Kab/Kota Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat diliahat bahwa hanya ada 3 kab/kota yangmempunyai minimal 3 puskesmas yang mampu melakukan pelayanantatalaksana KTA d provinsi Sultra tahun 2015, atau dengan persentase17,64% dari total semua Kabupaten/Kota, masih lebih kecil 12,35% daritarget provinsi yaitu 30% kab./Kota telah mampu melaksanakan program ini.Faktor penghambat yang dapat timbul adalah kurang terbukanya masyarakatdalam melakukan konseling ataupun konsultasi kepada tenaga kesehatan di
puskesmas manakala terjadi kasus keserasan terhadap anaknya ataupun anak
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015145
yang ada dilingkungannya. Sarana serta tenaga terlatih juga harusdiperhatikan untuk peningkatan cakupan program tersebut.
a) Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) sesuai standar
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standarpada 6-48 jam setalah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktutertentu.
Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan neonatal.
Analisis perbandingan cakupan Kunjungan Nenonatus Pertama
(KN1) di Provinsi Sultra tahun 2014-2015 adalah sebagai berikut :
Gambar 5.18.Perbandingan Persentase (%) Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
Prov. Sultra Tahun 2014 dan 2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan KN1 di Provinsi SulawesiTenggara pada tahun 2015 adaalah sebesar87,53%, meningkat 4,38% daritahun 2014 yaitu sebesar 83,15%. Peningkatan ini dapat terjadi dikarenakan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015146
kerja sama yang baik dari ibu yang mau melakukan persalinan di puskesmasmaupun fasyankes sehingga proses pencatatan dan penanganan bayi barulahir dapat lebih efektif dan efisien.
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN Lengkap) Adalah cakupan pelayanan neonatus sesuai standar, paling sedikit 3 kali
dengan distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam (KN1), 1 kali pada hari ke 3-7 hari (KN2) dan 1 kali pada hari ke 8-28 hari (KN3) setelah lahir yang
dilakukan difasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah. Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan neonatal.Gambar 5.19.
Perbandingan Persentase (%) Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL)Prov. Sultra Tahun 2014 dan 2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan Kunjungan NeonatalLengkap (KNL) Prov. Sultra Tahun 2015 yaitu 84,19%, mengalami penurunan7,37% dari cakupan pada tahun 2014 yaitu sebesar 91,56%.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015147
Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi ditangani secara definitif oleh
tenaga kesehatan kompoten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir padasetiap kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung satu kalipada masa neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruhkasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati.
Indikator ini menunjukkan kemampuan Sarana pelayanan kesehatan dalammenangani kasus kegawat daruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya atau di rujuk Ke tingkat pelayananyang lebih tinggi.
Neonatus yang mengalami Asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanusneonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (bayi berat lahir rendah <2500 gr, sindroma gangguan pernapasan, kelainan kongenital.
Gambar 5.20.Perbandingan Persentase (%) cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi
di Provinsi Sultra tahun 2014 dan 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015148
Gambar diatas menunjukkan Penanganan Neonatal Komplikasi diProvinsi Sultra tahun 2015 yaitu 28,98%, mengalami peningkatan 2,9% dari
cakupan pada tahun 2014 yaitu sebesar 91,56% namun masih jauh dari targetProvinsi.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Cakupan kunjungan bayi umur 29 hari-11 bulan disarana pelayanan
kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit)maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dansebagainya melalui kunjungan petugas.
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satukali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali padaumur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG,DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuhkembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi
Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Setiap anak umur 12 - 59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat diKohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau bukupencatatan dan pelaporan lainnya.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59
bulan dilaksanakan minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan).
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015149
Gambar 5.21.Perbandingan Persentase (%) cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita di
Provinsi Sultra tahun tahun 2014 dan 2015
Gambar diatas menunjukkan pelayan Kesehatan Anak Balita diProvinsi Sultra tahun 2015 yaitu 51,31%, mengalami peningkatan 20,4%
dari cakupan pada tahun 2014 yaitu sebesar 30,91% namun masih jauh dari
target Provinsi.Persentase puskesmas yang mengembangkan pelayanan MTBS MTBS Adalah cakupan anak balita (12-59 bulan) yang berobat ke
puskesmas dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (MTBS)di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Tujuannya untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang seringmenyebabkan kematian banyi dan balita.
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak balita
3. Program Bina Upaya KesehatanProgram bina upaya kesehatan mencakup dua tatanan penting yakni
upaya kesehatan dasar fokus pada pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015150
upaya kesehatan rujukan fokus pada pelayanan kesehatan di rumah sakit.Pencapaian pelaksanaan upaya kesehatan disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5.40.Pencapaian Indikator Program Bina Upaya Kesehatan Tahun 2015
No Program/Indikator Capaian Tahun2014
Capaian 2015 Capaian Tahun2015
1 Program Upaya Kesehatan Dasar
- Persentase Puskesmas Perawatanmampu PONED
82 80 82
2 Program Kesehatan Rujukan
- Persentase RSUD terakreditasi 30 30 30
- Persentase RSUD mampu PONEK 72 60 72
Pada tabel menjelaskan bahwa indikator yang digunakan untuk menilaikeberhasilan upaya pelayanan kesehatan adalah persentase Puskesmasperawatan mampu PONED, persentase RSUD terakreditasi dan persentaseRSUD mampu PONEK. Pencapaian ketiga indikator tersebut cukup progres dandapat mencapai target pada tahun 2015.
Selain indikator tersebut, keberhasilan upaya pelayanan kesehatanmasyarakat juga dapat dijelaskan melalui ketersediaan sarana dan prasaranapelayanan kesehatan yang meliputi ketersediaan Puskesmas, PuskesmasPembantu, Pisyandu dan Rumah Sakit. Adapun ketersediaan sarana danprasarana pelayanan kesehatan berdasarkan indikator tersebut, disajikan padaTabel berikut.
Tabel. 5.43.Keberadaan prasarana Penunjang Pelayanan Upaya Kesehatan
ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2015
Sarana Kesehatan Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2015 Tahun 2015
Jumlah Puskesmas 252 264 269 281Rasio Puskesmas per 30.000 pddk 3,34 3.35 3.35 8.78
Jumlah Puskesmas Pembantu 499 465 198 198
Rasio Pustu per 10.000 pddk 1,9 1.96 1.9 1.9
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015151
Jumlah Posyandu 2.891 3016 3203 2.753Rasio Posyandu dalm 1000 balita 12,32 12.77 12.76 12.76
Jumlah RS 25 31 36 + klinik 36 + klinikRatio per 150.000 pddk 1,71 1.96 1.96 1.96Jumlah TT 2.987 2.093 2.325 2.325Ratio terhadap 1500 pddk 2,04 1.32 1.45 1.45
Jumlah TT Kls III 1.081 1.462Rasio terhdp 1500 pddk sasaranjamkesmas + Bahteramas
1,42 2.53
4. Program Pemberantasan Penyakit (P2)Program pemberantasan penyakit merupakan salah satu program
prioritas dalam pencapaian indikator MDGs. Berbagai indikator ini menilaikeberhasilan program ini diantaranya penemuan kasus baru TB, prevalensiHIV/AIDs, Annual Parasite Insidens (API), dan lain-lain. Pada tabel berikutmemberikan gambaran keberhasilan pelaksanaan program P2, sebagai berikut.
Tabel 5.44.Pencapaian Indikator Program P2 Tahun 2015
No Program/Indikator Capaian 2015 Target Tahun2015
1 Pemberantasan Penyakit TB
- Persentase penemuan kasus baru 76.4 >70%
2 P2 HIV-AIDS
- Prevalensi HIV-AIDS 0.006 <0.5%
- Persentase ODHA yang diobati 56.7 60%
3 P2 Malaria
- Annual Parasite Insidens per 1000penduduk
0.47 <5
4 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
- Cakupan penemuan penderitaPneumonia
17.34 76
- Cakupan pneumoni yang ditangani 100 100
5 P2 Diare
- Cakupan penemuan penderita diare 80 100%
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015152
No Program/Indikator Capaian 2015 Target Tahun2015
6 P2 Kusta
- CDR per 100.000 pddk 11.33 <5
7 P2 DBD
- Incidence Rate per 100.000 pddk 35.38 <55/100.000
- Penderita DBD ditangani 100 100
8 P2 Frambusia
- Kasus Frambusia 58 <1/10.000
9 Imnuisasi
- Persentase UCI Desa 85.3 100
5. Program Penyehatan LingkunganIndikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program
penyehatan lingkungan adalah persentase penduduk yang memiliki air minumberkualitas, Pengembangan Desa Sanitasi Berbasis Masyarakat. Berdasarkanlaporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, diperoleh gambarankeberhasilan seperti pada Tabel berikut.
Tabel 5.45.Pencapaian Indikator Program Penyehatan Lingkungan Tahun 2015
No Program/Indikator Capaian 2014 Capaian 2015 Target 2015
1 Peningkatan akses air minum berkualitas
- Persentase Penduduk yang memiliki airminum berkualitas
63.01 64.95 75
- Persentase kualitas air minum yangmemenuhi syarat
49.43 55.17 100
2 Peningkatan cakupan Sanitas Layak
- Persentase penduduk yang memilikiakses sanitasi dasar yang layak
50,64 64.94 69
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015153
Pada Tabel dijelaskan bahwa dari 3 indikator untuk menilaikeberhasilan program penyehatan lingkungan sehat tidak satupun mencapaitarget, namun demikian persentase semua indkator menunjukan peningkatan.Lebih lanjut dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :1) Penduduk yang mengakses air minum berkuaitas
Akses terhadap air minum berkualitas adalah keterjangkauanterhadap sarana air minum dari sisi kemampuan biaya, kualitas,kesiambungan dan jarak tempuh, disamping itu juga pemakai air minum
berkualitas minimal 20 liter per orang perhari dari sarana air minum yanglayak sepanjang tahun dan berada daam radius 1 km atau 30 menitperjalanan berupa air ledeng, Kran umum (KU), sumur bor/pompa, sumurgali (SGL) yang terlindung dari pencemaran, mata air terindung (PMA) ,serta penampungan air Hujan (PAH ) terlindung.
Penduduk yang mengakses terhadap air minum berkualitas diProvinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 baru mencapai 64,95 %sedangkan target Nasional untuk tahun 2015 yaitu 67 % berarti masihsekitar 2,05 % yang belum dicapai. Pencapaian persentase pendudukyang mengakses terhadap air minum yang berkualitas di provinsiSulawesi Tenggara mengalami peningkatan sekitar 1,,94 % dari tahun2013 (63,01 % ). Penduduk yang mengakses terhadapa air minum yangberkualitas , dari 14 Kabupaten/Kota yang tertinggi persentasenya yaituKota Kendari (70,19 % ) sedangkan yang tersendah yaitu KabupatenKonawe Utara (58,88 % )
Peningkatan persentase penduduk yang mengakses terhadap airminum berkualitas di Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun 2014 ketahun2015 menunjukan adanya kepedulian atau perhatian masyarakat
terhadap pemeliharaan sarana air bersih yang ada , cakupan penggunaansarana air minum berkualitas per Kabupaten/Kota secara rinci dapatdilihat pada tabel 5.46 dibawah ini.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015154
Tabel 5.46Jumlah dan Persentase Penduduk yg Mengakseses Air Minum Berkuaitas
per Kabupaten /Kota tahun 2015JUMLAH JLH PENDUDUK YG % PENDUDUK YG
PENDUDUK MEMILIKI AKSES AIR MEMILIKI AKSES AIR MINUM BERKUALITAS MINUM BERKUALITAS
1 KONAWE 241,428 149,565 61.952 KOLAKA 314,812 197,455 62.723 MUNA 268,140 163,930 61.144 BUTON 255,474 172,270 67.435 KONSEL 264,197 173,565 65.706 BOMBANA 139,271 84,700 60.827 KOLUT 121,476 80,655 66.408 WAKATOBI 105,338 69,515 65.999 KONUT 51,447 30,290 58.8810 BUTUR 58,870 39,420 66.9611 KT. KENDARI 289,468 203,185 70.1912 KT. BAU-BAU 137,118 94,875 69.1913 KOLTIM - - -14 KONKEP - - -
NO KAB./KOTA
SULTRA 2,247,039 1,459,425 64.95
6. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
Keberhasilan program pemberdayaan dan promosi kesehatandigambarkan melalui indikator-indikator partisipasi masyarakat dan perilaku
hidup yang ada di masyarakat . Indikator-indikator tersebut meliputipersentase rumah tangga ber PHBS, cakupan desa siaga aktif, JumlahPoskesdes yang beroperasi, persentase SD yang mempromosikan kesehatan,persentase Posyandu Purnama Mandiri dan kebijakan pembangunanberwawasan kesehatan. Adapun gambaran keberhasilan program ini,digambarkan pada tabel berikut.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015155
Tabel 5.47.Pencapaian Indikator Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Tahun 2015No Indikator Capaian 2014 Capaian 2015 Target 2015
1 Persentase rumah tangga ber PHBS 31,08 25,77 75
2 Cakupan Desa Siaga Aktif 84,27 78,53 55
3 Pengembangan dan PenyelenggaraanPos Kesehatan Desa (Poskesdes) 78,42 99,24 85
4 Cakupan sekolah dasar yangmempromosikan Kesehatan 42,23 35,58 55
5 Persentase Posyandu Purnama danMandiri
38,73 45,42 65
6 Kebijakan Pembangunan berwawasankesehatan
100 100` 100
Pada tabel diatas memberikan penjelasan bahwa dari 6 indikator,indikator cakupan Desa Siaga Aktif, Pengembangan dan Penyelenggaraan PosKesehatan Desa melebih target yang ditetapkan dan kebijakan pembangunanberwawasan kesehatan telah mencapai target. Sedangkan 3 indikator lainnyayaitu Presentase Rumah tangga ber PHBS, Cakupan Sekolah Dasar yangmempromosikan Kesehatan, dan Presentase Posyandu Purnama dan Mandirimasih dibawah target, Kondisi ini memberikan gambaran, bahwapemberdayaan masyarakat membutuhkan proses yang sangat panjang dantidak bisa dengan pendekatan kesehatan saja, tetapi harus dilakukan denganpendekatan multi sektoral. Dari 6 (enam) indikator dapat dilihat capaian perKabupaten/Kota seperti dibawah ini :
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015156
1. Persentase rumah tangga ber PHBSTabel 5.48.
Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS Tahun 2015
NO KABUPATEN/KOTARUMAH TANGGAA
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU
%DIPANTAU BER-PHBS %
1 KONAWE 62.108 41.617 67.01 22.600 36.392 KOLAKA 51.728 23.307 45.06 10.275 19.863 BUTON 20.872 18.412 88.21 6.271 30.054 MUNA 47.847 25.954 54.24 10.307 21.545 KOTA KENDARI 52.845 39.027 73.85 22.894 43.326 KOTA BAUBAU 27.367 24.785 90.57 8.231 30.087 BOMBANA 33.372 27.131 81.30 9.855 29.538 BUTON UTARA 14.989 13.958 93.12 8.733 58.269 WAKATOBI 27.287 21.142 77.48 10.738 39.9510 KOLAKA UTARA 28.296 28,296 100 16.123 56.9811 KONAWE UTARA 18.133 9.055 49.94 4.818 26.5712 KONAWE SELATAN 67.604 5.666 8.38 1.224 1.8113 KOLAKA TIMUR 27.845 10.562 37.93 2.880 10.3414 KONAWE KEPULAUAN 7.794 4.020 51.58 1.749 22.4415 BUTON SELATAN 15.508 10.172 65.59 4.221 27.2216 MUNA BARAT 17.307 9.293 53.70 2.323 13.4217 BUTON TENGAH 26.077 24.308 93.22 10.591 40.61
JUMLAH 284.212 163.603 57.56 73.255 25.77
Sumber: Hasil Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat & Promkes 2015
Berdasarkan data tersebut diatas dapat dilihat bahwa cakupanRumah Tangga ber PHBS yang tertinggi terdapat di Kabupaten KolakaUtara yaitu sebesar 56,26%. Sedangkan cakupan Rumah Tangga berPHBS terendah di Konawe Selatan yaitu sebesar 1.81%. Cakupan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015157
Rumah Tangga ber-PHBS di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015sebesar 25.77% (target 75%) meningkat dari tahun 2014 sebesar20.72 31.08%.
2. Cakupan Desa Siaga Aktif
Tabel 5.49Capaian Kegiatan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tahun 2015NO KABUPATEN JUMLAH
DESA/KELRW, DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
PRA MAD PURNMAN N %
1 KONAWE 350 0 6 13 32 51 14.572 KOLAKA 135 73 56 6 0 135 1003 BUTON 95 28 30 16 1 75 78.954 MUNA 152 152 0 0 0 152 1005 KOTA KENDARI 64 17 14 23 10 64 1006 KOTA BAUBAU 43 9 33 0 1 43 1007 BOMBANA 139 57 36 12 11 116 83.458 BUTON UTARA 91 48 18 20 5 91 1009 WAKATOBI 100 28 42 2 6 78 78.0010 KOLAKA UTARA 133 98 34 1 0 133 10011 KONAWE UTARA 148 24 50 72 2 148 10012 KONAWE SELATAN 365 216 56 17 3 292 80.0013 KOLAKA TIMUR 133 55 20 2 4 81 60.9014 KONAWE KEPULAU 95 95 0 0 0 95 10015 BUTON SELATAN 70 16 5 21 7 49 70.0016 MUNA BARAT 81 31 0 0 0 31 38.2717 BUTON TENGAH 77 22 26 9 0 57 74.03
PROV.SULTRA 1.786 896 364 195 50 1.505 84,27
Data tersebut menunjukkan bahwa Desa Siaga aktif di Sulawesitenggara masih masuk dalam Kategori Desa Siaga Aktif Pratama. Namundemikian persentase Desa Siaga Aktif di Sulawesi Tenggara Tahun 2015mencapai 84.27% (target 55%) meningkat dari tahun 2014 sebesar 78.53%.Capaian ini sudah cukup baik dan telah memenuhi target namun masih perlu
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015158
peningkatan status kategori dari Pratama dan Madya menuju kearah Purnamadan Mandiri secara bertahap. Untuk lebih jelasnya, distribusi cakupan Desadan Kelurahan Siaga Aktif tingkat provinsi dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 5. 22Distribusi Cakupan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
24,19
12,963,32
59,53
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
3. Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Pos Kesehatan desa selanjutnya disingkat dengan Poskesdes adalahUpaya Kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desadalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasr bagimasyarakat. Poskesdes dibentuk sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015159
kesehatan dasar setiap hari bagi masyarakat di desa serta sebagai saranauntuk mempertemukan uapaya masyarakat dan dukungan pemerintah.Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotif,preventif dan kuratif sesuaidengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutamabidan) dengan melibatkan kader kesehatan
Tabel 5.50Jumlah Poskesdes Beroperasi Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015
NO KABUPATEN
JUMLAHDESA &
KELJUMLAHPOSKES
DES
% POSKTHDPDESA/KEL
JMLPOSKBER-
OPERASI
% POSKBER -
OPERASI1 KONAWE 350 83 23,71 83 100,002 KOLAKA 135 79 58,23 79 100,003 BUTON 95 25 26,32 25 100,004 MUNA 152 45 29,61 45 100,005 KOTA KENDARI 64 12 18,75 12 100,006 KOTA BAUBAU 43 43 100 43 100,007 BOMBANA 139 48 34,53 47 97,928 BUTON UTARA 91 14 15,38 14 100,009 WAKATOBI 100 70 70,00 68 100,0010 KOLAKA UTARA 133 104 78,20 104 97,1411 KONAWE UTARA 148 26 17,57 24 92,3112 KONAWE SELATAN 365 136 37,26 136 100,0013 KOLAKA TIMUR 133 58 43,61 58 100,0014 KONAWE KEPULAU 95 18 18,95 18 100,0015 BUTON SELATAN 70 17 24,29 17 100,0016 MUNA BARAT 81 23 28,40 23 100,0017 BUTON TENGAH 77 22 28,57 22 100,00
PROV.SULTRA 1.786 661 37,01 656 99,24
Data tersebut diatas menunjukan bahwa terdapat 661 Poskesdesdari 1.786 Desa dan Kelurahan yang ada di Sulawesi Tenggara. Dari jumlahtersebut sebanyak 656 Poskesdes yang beroperasi (99,24) mengalami
peningkatan dari tahun 2014 sebesar 78,42% Poskesdes yang beroperasi.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015160
Poskesdes yang belum beroperasi disebabkan karena : 1) Masih Poskesdesyang belum memiliki tenaga kesehatan dan kader kesehatan yang terlatih 2)Sarana dan Prasarana pelayanan di Poskesdes belum ada ; 3) Poskesdes barudibangun Tahun 2015 sehingga belum dapat difungsikan; 4) Masih banyakDesa dan Kelurahan yang belum memiliki Poskesdes walaupun daerahnyaterpencil/sangat terpencil
4. Pengembangan Sekolah Dasar yang Mempromosikan Kesehatan.
Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan adalah sekolahdasar yang melaksanakan programUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) sera aktifgmelaksanakan kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan di sekolah
Tabel 5.51Capaian Sekolah Dasar Yang Mempromosikan Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015NO KABUPATEN
SEKOLAH DASAR MEMPROMOSIKAN KESEHATANJUMLAH SD SD DENGAN PROMKES %
1 BUTON 277 78 28,162 MUNA 315 174 55,243 KONAWE 299 77 25,754 KOLAKA 334 122 36,535 KONAWE SELATAN 314 0 06 BOMBANA 184 63 34,247 WAKATOBI 114 27 23,688 KOLAKA UTARA 110 55 50,009 KOLAKA TIMUR 137 18 13,1410 KOTA KENDARI 134 93 69,4011 KOTA BAUBAU 71 26 36,4212 BUTON UTARA 73 28 38,3613 KONAWE KEPULAUAN 51 26 50,9814 KONAWE UTARA 103 83 80,5815 BUTON SELATAN 0 0 0,0016 BUTON TENGAH 0 0 0,0017 MUNA BARAT 0 0 0,00
PROV.SULTRA 2.516 870 34,58
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015161
Kegiatan promosi kesehatan di sekolah utamanya di Sekolah Dasar diProvinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 mempunyai presentase sebesar34,58% ( target 55%), mengalami penurunan dari tahun 2014 yakni 45,23%dan tahun 2013 sebesar 49,52%, Penurunan capaian Sekolah Dasarmempromosikan kesehatan disebabkan karena masih ada Kabupaten/Kotayang tidak melaporkan capaian kegiatan Sekolah Dasar mempromosikankesehatan yaitu Kabupaten Konawe Selatan, Buton Tengah, Buton Selatan dan
Muna Barat ( Daerah Pemekaran)
5. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri
Tabel 5.52.Cakupan Strata Posyandu di Sulawesi Tenggara Tahun 2015
NO KABUPATEN
STRATA POSYANDU % POSYPURNAMA
&MANDIRI
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI JUMLAH
1 KONAWE 74 165 82 25 346 30,922 KOLAKA 69 63 43 21 196 32,653 BUTON 12 41 81 39 173 69,394 MUNA 14 219 48 4 285 18,255 KOTA KENDARI 2 42 107 56 207 78,746 KOTA BAUBAU 8 38 77 22 145 68,287 BOMBANA 59 87 74 30 250 41,608 BUTON UTARA 0 15 74 15 104 85,589 WAKATOBI 18 56 28 13 115 35,6510 KOLAKA UTARA 11 69 54 14 148 45,9511 KONAWE UTARA 19 34 91 2 146 63,7012 KONAWE SELATAN 185 154 69 12 420 19,2913 KOLAKA TIMUR 66 37 48 0 151 31,7914 KONAWE KEPULAUAN 95 0 0 0 95 015 BUTON SELATAN 0 51 48 19 118 56,7816 MUNA BARAT 1 37 75 4 117 67,5217 BUTON TENGAH 11 43 71 10 135 60,00
PROV.SULTRA 501 923 945 240 2.609 45,42
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015162
Data tersebut menunjukkan bahwa capaian persentase posyanduPurnama dan Mandiri menurut Kabupaten/Kota di Provinsi SulawesiTenggara tahun 2015 sebesar 45,42% (target 65%), mengalamipeningkatan dari capaian tahun 2014 sebesar 38,73 %. Dan capaiantahun 2013 sebesar 35,86% Hal ini menunjukkan bahwa target belumdapat tercapai sehingga masih perlu dilakukan peningkatan pemberdayaanmasyarakat dalam pemanfaatan Posyandu serta Revitalisasi Posyandu danpeningkatan strata posyandu.
6. Meningkatkan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan
Kebijakan publik berwawasan kesehatan perlu dikembangkandisetiap daerah guna mendukung kegiatan promosi kesehatan. Jeniskebijakan publik yang perlu dikembangkan adalah kawasan bebas asaprokok, kawasan bebas sampah, kawasan kota sehat dan kebijakan lain
yang berhubungan dengan perilaku masyarakat yang dapatmembahayakan kesehatan.
Untuk mewujudkan kebijakan publik di daerah perludikembangkan komunikasi dan advokasi kepada para pengambil kebijakandi daerah. Advokasi merupakan upaya atau proses yang strategis danterencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihakyang terkait (stakeholders).
Di provinsi Sulawesi tenggara telah dikembangkan kebijakanpublik berwawasan kesehatan di 5 (lima) Kabupaten/Kota. Kebijakan ituberupa; 1. Kebijakan mengenai kota sehat di Kota Kendari; 2. Himbauanbagi masyarakat untuk melakukan 10 indikator PHBS di Rumah Tangga diKabupaten Wakatobi; 3. Kebijakan pemerintah daerah dengan tema“Gerbangmastra” yaitu gerakan pembangunan masyarakat sejahtera yangdidalamnya memuat bedah rumah “ALADIN” yakni Atap, Lantai dan
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015163
Dinding yang memenuhi syarat kesehatan dilakukan oleh instansipemerintah di Kabupaten Kolaka; 4. Kota “BERIMAN” (Bersih, Indah,Aman dan Nyaman) di Kota Kendari. 5. Kota “SEMERBAK” (Sejahtera,Menawan, Aman, dan Membawa Kemenangan) di Kota Bau Bau. 6.Perda Nomor 23 tahun 2012 tentang Desa Mandar Mendidoha ( DesaCerdas dan Sehat) di Kabupaten Konawe Selatan, 7. Perbub TentangKabupaten Sehat di Kabupaten Kolaka Utara. 8. Peraturan Bupati Nomor36 Tahun 2015 tanggal 6 November 2015 tentang Kawasan TanpaRokor
(KTR).
7. Program Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan
Keberhasilan program kefarmasian dan peralatan kesehatan dijelaskanmelalui ketersediaan obat dan ketersediaan vaksin. Hal ini seperti dijelaskanpada Tabel berikut.
Tabel.5.53.Pencapaian Indikator Program Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan
Tahun 2015No Indikator Capaian
Tahun 2015Target 2015
1 Ketersediaan obat dan Vaksin (%) 84 85
2 Persentase penggunaan obat generik diPuskesmas
96 94
3 Persentase penggunaan obat generik di RS 86 78
4 Persentase Instalasi farmasi Kab/Kota sesuaistandar
77 70
Pada Tabel menjelaskan bahwa dari 4 indikator yang digunakan untukmenilai keberhasilan pelaksanaan program kefarmasian dan peralatankesehatan menunjukan bahwa keliam indikator telah mencapai target.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015164
E. Dampak Pelaksanaan Program1. Kematian Ibu
Salah satu tujuan upaya program kesehatan ibu adalahmempercepat penurunan angka kematian dan kesakitan ibu. Angkakematian ibu disamping memberikan gambaran status kesehatanmasyarakat, juga dapat memberikan gambaran tingkat pelayanankesehatan terutama pelayanan ibu hamil, ibu melahirkan dan masa nifas.
Tabel 5.54Jumlah Kematian Ibu Menurut Kabupaten/Kota dan Sebab-sebab kematian
Tahun 2015
No Kab/Kota Total
Sebab Kematian
Perdarahan
HDK InfeksiAbortus
Partuslama
Lain-Lain
1 Buton 1 0 1 0 0 0 0
2 Muna 4 1 1 0 0 0 1
3 Konawe 5 1 2 0 0 0 2
4 Kolaka 6 2 2 1 0 0 1
5 Konawe Selatan 8 2 3 2 0 0 1
6 Bombana 6 5 0 0 0 0 0
7 Wakatobi 4 0 1 1 0 0 2
8 Kolaka Utara 2 1 1 0 0 0 0
9 Buton Utara 0 0 0 0 0 0 0
10 Konawe Utara 3 0 0 0 0 0 3
11 Kota Kendari 8 2 0 1 0 0 5
12 Kota Bau-Bau 4 1 3 0 0 0 0
13 Kolaka Timur 2 1 0 1 0 0 0
14 Konawe Kepulauan 1 1 0 0 0 0 0
15 Buton Tengah 4 2 0 1 0 1 0
16 Buton Selatan 4 0 1 1 0 0 1
17 Muna Barat 5 4 0 0 0 1 0
Prov Sultra 67 23 15 8 0 2 16
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015165
Sumber : Laporan Program Kesehatan Ibu Kab/Kota Tahun 2015
Tahun 2015 jumlah kematian ibu di Provinsi Sulawesi Tenggara
sebanyak 67 kasus. Distribusi penyebab kematian ibu yaitu perdarahan23 kasus, Hipertensi dalam kehamilan 15 kasus, infeksi 8 kasus, partuslama 2 kasus dan penyebab lainnya 16 kasus. Jumlah Kematian Ibutertinggi di Kabupaten Konawe Selatan yaitu 8 kasus, dan terendah diKabupaten Buton Utara dimana kematian ibu pada tahun 2015 tidakada. Distribusi jumlah kematian dan penyebabnya dapat dilihat padatabel 5.54
Grafik 5.23.Trend Jumlah Kematian Ibu Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 sampai Tahun 2015.
80
5573
9784 79
6567
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pada gambar diatas Jumlah Kematian ibu pada tahun 2008 diProvinsi Sulawesi Tenggara adalah 80 kasus, sedangkan pada tahun 2015terjadi penurunan kematian ibu menjadi 67 kasus. Hal ini disebabkankarena pemahaman masyarakat tentang tanda bahaya kehamilan danpersalinan sudah cukup baik, ibu hamil dengan komplikasi dapatterdeteksi dan tertangani sedini mungkin oleh tenaga kesehatan.Disamping itu pula sebagian besar dukun sudah bermitra dengan bidandan persalinan dilaksanakan difasilitas kesehatan.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015166
2. Kematian AnakJumlah kematian neonatal di Prop. Sultra tahun 2015 dengan umur
0-6 hari sebanyak 339 kasus dan umur 7-28 hari sebanyak 78 kasus.Jumlah kematian Neonatal menurun dari 484 kasus tahun 2012 menjadi417 kasus tahun 2013. Distribusi kematian neonatal tertinggi terdapat diKabupaten Konawe Selatan yaitu 68 kasus dan terendah di KabupatenKonawe Utara yaitu 14 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabeldibawah inI
Tabel 5.55.Jumlah Kematian Neonatal Menurut Kab/Kota Tahun 2015
No Kab/Kota Total Kematian NeonatalUmur 0-6 hr Umur 7-28 hr
1. Buton 10 2 32. Muna 45 5 83. Konawe 17 4 44. Kolaka 45 9 115. Konawe Selatan 71 28 196. Bombana 33 17 57. Wakatobi 21 5 38. Kolaka Utara 30 15 49. Buton Utara 12 3 110. Konawe Utara 24 11 911. Kota Kendari 12 8 212. Kota Bau-Bau 12 1 113 Kolaka Timur 17 7 514 Konawe Kepulauan 4 1 215 Buton Tengah 17 2 116 Buton Selatan 4 1 017 Muna Barat 32 6 7
Prov. Sultra 406 125 85Sumber : Data Program Kesehatan Anak Kab/Kota Tahun 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015167
Gambar 5.24Perbandingan Jumlah Kematian Neonatal Prov. Sultra
Tahun 2013 sampai Tahun 2015
Pada gambar diatas Jumlah Kematian neonatal pada tahun 2013di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 417 kasus, sedangkan pada tahun2014 naik menjadi 425 kasus dan pada tahun 2015 terjadi penurunanmenjadi 406. Hal ini disebabkan keterampilan atau kualitas tenagakesehatan dalam memberikan pelayanan ANC berkualitas sudah cukupbaik serta masyarakat sudah memahami tentang kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal yang mengakibatkan keterlambatan penanganan.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015168
Tabel 5.56Sebab-Sebab Kematian Neonatal Menurut Kab/Kota Tahun 2015
No Kab/Kota Total
Sebab Kematian Neonatal
BBLR
Asfiksia
TN
Sepsis
Kelainan
Kongenital
Ikterus
Lain-Lain
1. Buton 10 2 3 0 0 1 0 42. Muna 45 5 8 0 0 5 0 273. Konawe 17 4 4 0 1 3 1 44. Kolaka 45 9 11 0 2 7 0 165. Konawe Selatan 71 28 19 0 0 5 1 186. Bombana 33 17 5 0 0 2 0 97. Wakatobi 21 5 3 0 0 5 3 58. Kolaka Utara 30 15 4 0 1 4 0 69. Buton Utara 12 3 1 0 0 2 0 6
10. Konawe Utara 24 11 9 0 0 0 0 411. Kota Kendari 12 8 2 0 0 1 0 112. Kota Bau-Bau 12 1 1 0 1 3 0 613 Kolaka Timur 17 7 5 0 0 1 0 414 Konawe Kepulauan 4 1 2 0 0 0 0 115 Buton Tengah 17 2 1 0 1 1 0 1216 Buton Selatan 4 1 0 0 0 0 0 317 Muna Barat 32 6 7 0 0 7 0 12
Prov. Sultra 406 125 85 0 6 47 5 138Sumber : Data Program Kesehatan Anak Kab/Kota Tahun 2015
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015169
JUMLAH KEMATIAN BAYI (UMUR 29 HARI – 11 BULAN)
Jumlah kematian bayi di Prov. Sultra tahun 2015 tercatat 157 kasus.Jumlah kematian bayi tersebut terjadi penurunan dari 161 kasus padatahun 2014, dengan distribusi penyebab kematian yaitu pnemonia 20kasus, diare 18 kasus, kelainan saluran cerna 7 kasus, Tetanus 1 kasus,kelainan saraf 0 kasus dan penyebab lain-lain 111 kasus. Distribusikematian bayi tertinggi terdapat di Kabupaten Muna yaitu 22 orang dengan
penyebab kematian Pnemonia 2 kasus, diare 2 kasus dan penyebab lain-lain 18 kasus. Untuk jumlah kematian bayi terendah terdapat di KabupatenKonawe Kepulauan yaitu tidak terdapat kasus kematian bayi dalam tahun2015
Tabel 5.57Jumlah Kematian Bayi dan Penyebabnya Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2015
No Kab/Kota Total
Sebab Kematian Bayi
Pnemonia
Diare
KelainanSaluranCerna
Tetanus
Kelainan
Saraf
Lain-Lain
1. Buton 9 1 4 0 0 0 4
2. Muna 22 2 2 0 0 0 18
3. Konawe 3 0 0 0 0 0 3
4. Kolaka 11 3 2 0 0 0 6
5. Konawe Selatan 14 2 1 1 0 0 10
6. Bombana 15 3 2 1 0 0 9
7. Wakatobi 14 0 0 1 0 0 13
8. Kolaka Utara 5 0 0 0 0 0 5
9. Buton Utara 5 3 0 1 1 0 0
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015170
10. Konawe Utara 8 1 4 0 0 0 3
11. Kota Kendari 4 0 0 0 0 0 4
12. Kota Bau-Bau 5 0 1 1 0 0 3
13 Kolaka Timur 8 0 1 0 0 0 7
14 Konawe Kepulauan 0 0 0 0 0 0 0
15 Buton Tengah 9 1 1 1 0 0 6
16 Buton Selatan 7 2 0 1 0 0 4
17 Muna Barat 18 2 0 0 0 0 16
Prov. Sultra 157 20 18 7 1 0 111
Sumber : Data Program Kesehatan Anak Kab/Kota Tahun 2015
Gambar 5.25.Trend Jumlah Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tahun 2008 sampai Tahun 2015
422518
381
531
206 181 161157
0
100
200
300
400
500
600
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pada gambar diatas jumlah kematian bayi pada tahun 2013 diProvinsi Sulawesi Tenggara adalah 188 kasus, sedangkan pada tahun2014 terjadi penurunan menjadi 161 kasus hingga tahun 2015 menjadi157 kasus. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat dalammemanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan cukup baik, sertaterampilnya tenaga kesehatan dalam penanganan bayi bermasalah.
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015171
3. Perbaikan Gizi
Keadaan gizi berdasarkan indikator BB/U menjelaskan bahwa
persentase balita kekurangan gizi (gizi kurang + Gizi buruk) pada tahun2010 mencapai 22,8 %, lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasionalsebesar 17,9%. Persentase balita gizi buruk di Provinsi Sulawesi Tenggarasebesar 6,5 % lebih tinggi dibanding angka nasional sebesar 4,9 %.Demikian juga prevalensi gizi kurang sebesar 16,3 % masih lebih tinggidengan angka nasional sebesar 15,0 %.
Bila dilihat dari jumlah kasus gizi buruk yang dilaporkan olehPetugas Gizi di Puskesmas, juga menunjukan tren penurunan yang sangatbermakna, yakni dari 1246 kasus tahun 2008 menjadi 199 kasus tahun2015. Adapun kecenderungan kasus dari tahun ke tahun disajikan padatabel di bawah inI
Tabel 5.58.Kecenderungan Jumlah Kasus Gizi Buruk Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2008-2015
KAB/KOTAJUMLAH KASUS GIZI BURUK
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015BUTON 60 98 161 52 94 99 75 28MUNA 205 75 48 32 31 72 48 45KONAWE 0 60 440 11 18 22 14 14KOLAKA 107 97 32 46 22 12 14 15KONSEL 169 453 210 90 22 22 16 23BOMBANA 181 42 71 34 31 15 28 31WAKATOBI 30 51 43 14 7 7 6 5KOLUT 33 31 32 26 17 11 16 14BUTUR 2 2 11 9 5 3 2 4KONUT 29 48 24 13 1 21 8 8KENDARI 124 153 252 77 129 38 13 10BAUBAU 27 11 21 18 8 11 7 8KOLTIM 3 0
KONKEP 0 3
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015172
KAB/KOTAJUMLAH KASUS GIZI BURUK
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015BUSEL 17
BUTENG 16
MUBAR 4
TOTAL 967 1121 1345 422 385 333 250 245
Gambar. 5.26Trend Jumlah Kasus Gizi Buruk Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2008-2015
9071121
1345
422 385 333 250245
0
500
1000
1500
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
4. Kesakitan
Kesakitan karena malaria mengalami penurunan dalam kurun waktu2010 sampai 2015, capaian persentase penemuan kasus TB menunjukanpeningkatan dalam periode tahun 2008 s/d 2014 dan menurun pada tahun2015, dapat dilihat pada gambar dibawah 5.27 dan 5.28 dibawah in
i
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015173
Gambar 5.27Upaya Penurunan Kasus Malaria
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2015
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
0,3 0,21 1,04 1,45 0,87 0,59 0,15 0,62
671488
2385
3323
20151601
351868
API Malaria Jumlah Kasus
Gambar 5.28Upaya Penurunan Kasus TB
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2008-2015
53,5649,23
67,1
64,0372,13
87,7
59,1
82,29
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015CDR
API < 1 per 1.000 pddk
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015174
Kasus HIV/AIDS dalam waktu 7 tahun terakhir terus menunjukanpeningkatan. Kondisi ini sebagai dampak dari kemajuan dan keterbukaansuatu daerah yang belum disertai dengan perbaikan pengetahuan dan perilakusehat
Tabel. 5.59.Penemuan Jumlah Kasus HIV-AIDS Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2015KAB/KOTA JUMLAH KASUS HIV/AIDS
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 TOTAL
BUTON 4 - 5 8 7 19 16 21 80
MUNA 5 4 5 19 17 9 38 25 122
KONAWE - - 1 1 6 12 3 5 28
KOLAKA 1 - - - 9 8 5 0 23
KONSEL - - - 1 2 5 1 2 11
BOMBANA - - - 1 3 1 0 4 9
WAKATOBI - - - 2 6 5 7 2 22
KOLUT - - - 1 2 - 1 0 4
BUTUR - - - - 12 3 3 3 21
KONUT - - - - - - 0 0 0
KENDARI 10 5 4 16 23 23 56 35 172
BAU-BAU - 4 - 20 37 17 27 22 127
KOLTIM 1 1 2
KONKEP 0 0 0
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015175
KAB/KOTA JUMLAH KASUS HIV/AIDS
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 TOTAL
BUTENG 3 3
BUSEL 0 0
MUBAR 0 0
TOTAL 20 13 15 69 125 103 158 123 624
Tabel. 5.60.Distribusi Penyakit Terbesar Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2015
NO PENYAKIT JUMLAH
1 ISPA bukan pneumonia 55521
2 Hipertensi 19743
3 Diare 14782
4 Influenza 8298
5 Diabetes Militus 3206
6 Kecelakaan Lalulintas 2858
7 Tersangka TBC Paru 2292
8 Pneumonia 2021
9 Tipus Perut Klinis 1861
10 TB Ekstra paru 1160
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015176
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas segala bimbingan dan petunjuknyasehingga penyusunan Laporan Pelaksanaan Programdan Kegiatan Pembangunan Kesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2015 dapat terselesaikan.
Penyusunan laporan merupakan kewajibaninstansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban kepada publik ataspelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kita semua.Laporan ini merupakan refleksi pelaksanaan pembangunaan kesehatan tahun2015, yang memberikan gambaran tentang pembiayaan, proses, hasil-hasilyang dicapai serta dampak pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputipelaksanaan Program Gizi, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak,Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, Pencegahan Penyakit, PeningkatanKesehatan Lingkungan, Promosi dan Kefarmasian, pembiayaan kesehatanmelalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Pembebasan Biaya Pengobatan(PBP) Bahteramas dan Perbekalan Kesehatan.
Berbagai upaya dalam pembangunan kesehatan di Provinsi SulawesiTenggara telah dilakukan, namun demikian masih terdapat indikator yangbelum mencapai target padatahun 2015. Strategi dan upaya untuk akselerasipeningkatan cakupan perlu kita rumuskan kembali sesuai dengankewenangan kita masing-masing. Disadari bahwa permasalahan kesehatanbukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan provinsi, akan tetapi menjadikewajiban kita untuk mengkoordinasikan dengan kabupaten/kota, lintassektor serta stake holder lainnya.
Pada kesempatan ini,selaku Kepala Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara memberikan apresiasi kepada semua pihak atas kerjakeras dan dedikasi serta pengabdian dalam pelaksanaan program selamasatu tahun ini.Kepada tim penyusun yang telah menyelesaikan laporan ini,saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat terutamauntuk merumuskan langkah-langkah selanjutnya.
Kendari, Januari 2016
Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara,
dr. H. ASRUM TOMBILI,M.KesPembina Utama Madya, IV/dNIP. 19580130 198703 1 003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………….IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………………………………………………….BABI PENDAHULUAN……………………………………………………………………….....
Latar Belakang……………………………………………………………………….Tujuan …………………………………………………………………………………Landasan Hukum …………………………………………………………………..Sistematika Penulisan …………………………………………………………….
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN PROVINSI SULTRA……………Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan…………………………………………..Sumber Daya …………………………………………………………………………
BAB III GAMBARAN UMUM …………………………………………………………………..Sitiuasi Umum………………………………………………………………………..Perkembangan Sumber Daya Kesehatan…………………………………..
BAB IV RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………..…………………Program Jaminan Kesehatan dan Pembebasan Biaya Pengobatan ……..Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan………………………………Program Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak …………………………………………….Program Bina Upaya Kesehatan……………………………………………………….Program Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Lingkungan (P2PL)Program Pemberdayaan Masyarakatdan Promosi kesehatan……………….
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015……..Realisasi Pendapatan/Penerimaan…………………………………………….Realisasi Anggaran…………………………………………………………………Hasil Pelaksanaan Program…………………………………………………….Cakupan Pelaksanaan Program……………………………………………….Dampak Pelaksanaan Program ……………………………………………….
BAB VI PENUTUP …………….………………………………………………………………..Kesimpulan ………….……………………………………………………………….Saran …………………………………………………………………………………..
Hal
Iiiiii1122345516191923
37373840505261
64646476128181
194194195
HalamanKATA PENGANTAR I .........................................................................................iDAFTAR ISI......................................................................................................iiIKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………………………………… iiiBAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1
Latar Belakang…………………………………………………………………………….2Tujuan ……………………………………………………………………………………… 2Landasan Hukum ……………………………………………………………………… 3Sistematika Penulisan ………………………………………………………………... 4
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN PROVINSI SULTRA…………………5Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan………………………………………………..5Sumber Daya……………………………………………………………………………..16
BAB III GAMBARAN UMUM ………………………………………………………………………19Sitiuasi Umum…………………………………………………………………………….19Perkembangan Sumber Daya Kesehatan……………………………………….23
BAB IVRENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………………..37Program Jaminan Kesehatan dan Pembebasan Biaya Pengobatan ………….37Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan………………………………….38Program Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak ………………………………………………..40Program Bina Upaya Kesehatan…………………………………………………………..50Program Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Lingkungan (P2PL……52Program Pemberdayaan Masyarakatdan Promosi kesehatan…………………..61
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014…………64Realisasi Pendapatan/Penerimaan………………………………………………..64Realisasi Anggaran……………………………………………………………………..64Hasil Pelaksanaan Program………………………………………………………….76Cakupan Pelaksanaan Program…………………………………………………..128Dampak Pelaksanaan Program……………………………………………………181
BAB VI PENUTUP …………….…………………………………………………………………..194Kesimpulan ………….………………………………………………………………….194Saran ……………………………………………………………………………………..195
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 i
Ikhtisar EksekutifLaporan Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2015 ini merupakan hasil dari Pelaksanaan program kesehatan di SulawesiTenggara Tahun 2015 yang mengacu kepada RPJMD Provinsi SulawesiTenggara 2013-2018 yang telah dijabarkan dalam Rencana Strategis DinasKesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam pelaksanaan kegiatan,Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, secara sinergis melaksanakankegiatan yang dibiayai melalui APBD Provinsi, Dana Dekonsentrasi, dan danabantuan luar negeri.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai Satuan KerjaPerangkat Daerah yang diberikan kewenangan dibidang Kesehatan,berkewajiban menyampaikan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan di bidangkesehatan baik sifatnya semesteran, tahunan maupun refleksi lima tahunan.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu disusun laporan pelaksanaanprogram dan kegiatantahun 2015 yang menjadi tanggungjawab DinasKesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Laporan ini menyajikan Derajat Kesehatan, Sumberdaya Kesehatan,rencana kegiatan dan capaian hasil kegiatan. dan data pembiayaankesehatan.Penyusunan laporan juga memperhatikan kewenangan pemerintahdalam bidang kesehatan sebagaimana diatur dalam Peraturan PemerintahNo. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, PemerintahProvinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Daerah Nomor 3Tahun 2008 tentang pembagian urusan pemerintahan.Pada bagian lain,Laporan ini, juga menyajikan hasil pelaksaanan program unggulan yakniprogram pembebasan biaya pengobatan (Bahteramas).
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 ii
Rencana dan Realisasi Anggaran.
Pembiayaan kesehatan dengan sumber pembiayaan dari Dekonsentrasisebesar 24.869.040.000, Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp. 125.263.854.000,Dana Alokasi Khusus sebesar Rp. 117.394.790.000,- Bantuan Luar Negeri (BLN)sebesar Rp. 4.185.245.954 dan dari APBD Provinsi sebesar Rp.970.023.388.382. Tahun 2015 Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 sebesar sebesar Rp45.479.673.350,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp 43.027.850.404,-(94.61%). Dengan rincian belanja tidak langsung Rp. 25.301.896.600,- realisasi
Rp.23.728.357.275,- (93.78%) dan belanja langsung Rp.20.177.779.750,-realisasi Rp. 19.300.573.129,- (95.65%).
Sedangkan anggaran kesehatan yang bersumber dari APBN sebesar Rp.24.869.040.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 22.447.808.335,-(90.26%) terdiri dari 5 (lima) Satker/Program dimana kegiatan dan program inibertujuan mendorong pencapaian indikator program kesehatan dikabupaten/kota dan propinsi.
Hasil Pencapaian Program1. Persentase cakupan SDM Aparatur yang memenuhi standar/kaidah
disiplin aparatur realisasi 95% dari yang ditargetkan 100%,2. Persentase terbentuknya UPT Dinkes menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) belum terealisasi atau masih 0% dari 35%,3. Cakupan Kunjungan Neonatal lengkap realisasi 70% dari target 90%,4. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil minimal 4 kali selama kehamilan (K4)
realisasi 84,35% dari target 90%.5. Cakupan Pelayanan Imunisasi Dasar anak usia 0-11 bulan realisasi 70%
dari target 90%,
6. Cakupan Rumah Tangga dengan Air Bersih yang layak realisasi 65,07%dari target 80%,
7. Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi realisasi 0% dari target 5%
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 iii
8. Jumlah Puskesmas yang terakreditasi realisasi 0% dari target 2Puskesmas.
9. Cakupan pemantauan pertumbuhan Balita di Posyandu (D/S) realisasi83,78% dari target 85% sehingga pencapaian sasaran sebesar 93,08%,
10. Persentase Desa/kelurahan yang menyelenggarakan UKBM aktif realisasi37,29% dari target 80%,
11. Persentase SDM Aparatur /SDM yang lulus pendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi realisasi 21% dari target 100% semua tenagakesehatan.
Kendala yang dihadapi.Berdasarkan hasil pencapaian kinerja, kami menyadari bahwa pencapaiantingkat kinerja belum masimal. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala,antara lain:1. Kedisplinan pegawai sesuai dengan peraturan masih rendah hal ini
disebabkan belum ada rencana kerja, pembagian kerja setiap staf sehinggastaf datang di kantor apabila ada pekerjaan yang akan diselesaikansecepatnya. Sehingga banyak staf datang setelah apel pagi.
2. Belum terealisasinya Labkes, Bapelkes menjadi BLU karena belum adadukungan anggaran dan kebijakan dari Pemerintah Daerah untukmeningkatkan UPT Dinas ini menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
3. Cakupan Kunjungan Neonatal lengkap masih belum mencapai targetkarena masih ada kunjungan Neonatal yang tidak dilakukan sebanyak
minimal tiga kali pada 6-24 jam setelah lahir (KN1) atau pada 3-7 hari (KN2)dan pada 28 hari (KN3), setelah lahir yang dilakukan difasilitas kesehatanmaupun kunjungan rumah. Hal ini disebabkan faktor jarak dan akses kefasilitas pelayanan kesehatan yang jauh dan masih terpencil.
4. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) belum mencapai target karena masihada ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya secara berkalasesuai standar minimal 4 kali selama kehamilan, selain itu masih ada ibu
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 iv
hamil nanti pada trimester ke tiga dan ke empat baru datang ke tenagakesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.
5. Cakupan Pelayanan Imunisasi Dasar anak usia 0-11 bulan belum tercapaimasih ada bayi dan Balita yang tidak datang di posyandu untuk diberikanimunisasi rutin dan terus menerus yang harus dilaksanakan pada periodewaktu yang telah ditetapkan.
6. Cakupan Rumah Tangga dengan Air Bersih yang layak indikator ini belumtercapai karena belum ditetapkannya peraturan daerah dalam halpengawasan kualitas air dan sanitasi dasar di kabupaten/kota dan masihkurangnya koordinasi dan kerjasama lintas sektor terkait dalam
mempercepat akses dan peningkatan kualitas air minum.7. Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi, Indikator ini belum terelaisasi
disebabkan kurangnya dukungan dana dan belum siapnya manajemenRumah Sakit untuk dilakukan penilaian oleh Tim Visitasi dan Akreditasi daripropinsi dan pusat.
8. Jumlah Puskesmas yang terakreditasi belum terealisasi disebabkan semuakab/kota masih menyiapkan rencana aksi persiapan akreditasi yangdidahului di puskesmas dan belum ada dukungan dana untuk kegiatanakreditasi puskesmas.
9. Cakupan pemantauan pertumbuhan Balita di Posyandu (D/S) belummencapai target karena masih ada anak Balita yang tidak secara rutindatang ke posyandu untuk menimbang berat badannya, selain itu masihbanyak anak Balita yang tidak mempunyai KMS sehingga tidak dapatdiketahui apakah anak balita tersebut naik Berat Badannya.
10. Persentase Desa/kelurahan yang menyelenggarakan UKBM aktif belumtercapai karena belum semua desa ada poskesdesnya selain itu adanyaketerbatasan fasilitas poskesdes dan tenaga kesehatan yang akanmenempati sarana tersebut terutama pada dearah sulit, terpencil dan
berada diperbatasan.11. Persentase SDM Aparatur /SDM yang lulus pendidikan kompetensi spesifik
tupoksi/profesi, Indikator ini belum terealisasi karena masih kurangnya
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 v
sosialisasi ke kab/kota mengenai pentingnya STR terutama bagi tenagakesehatan yang bertugas di puskesmas dan fasyankes lainnya.
Langkah-langkah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara untuk mengatasi masalah :1. Memberikan sangsi tegas atau teguran kepada pegawai yang malas/tidak
masuk kantor yang disebabkan berbagai alasan, ada pembagian tugas yangjelas kepada masing-masing staf sehingga tidak ada pegawai atau staf yangtidak kerja saat jam kantor.
2. Melakukan advokasi kepada Pemda untuk persiapana untuk meningkatkanUPT Dinas ini menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
3. Melakukan koordinasi ke kab/kota agar menempatkan tenaga bidan disetiapdesa dan meningkatkan kompetensi bagi bagi petugas kesehatan sertamelakukan kunjungan rumah terutama pada daerah yang jauh dan masihterpencil.
4. Melakukan koordinasi ke kab/kota untuk mengaktifkan kegiatan posyandusetiap bulan, menempatkan tenaga bidan disetiap desa dan meningkatkankompetensi bagi bagi petugas kesehatan serta melakukan kunjungan rumahterutama pada daerah yang jauh dan masih terpencil.
5. Mendorong Dinas kesehatan kab/kota untuk peningkatan kapasitas petugasimunisasi, Anak balita harus mempunyai KMS, mengaktifkan kegiatanposyandu peningkatan pencatatan dan pelaporan Jurim dan imunisas sertapengelolaan logistik dan rantai vaksin dan menggunakan analisa danpemanfaatan PWS, serta melakukan kunjungan/sweeping rumah terutamapada daerah yang jauh dan masih terpencil.
6. Mendorong penetapan peraturan daerah dalam pengwasan kualitas air dansanitasi dasar, Sosialisasi dan advokasi peraturan yang mendukung dalam
pelaksanaan kegiatan pengawasan kualitas air, sanitasi dasar dan kegiatanSTBM Peningkatan kerjasama lintas sektor terkait dalam mempercepat
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegaiatan Tahun 2015 vi
akses air minum berkualitas serta dukungan sarana uji kualitas air dilapangan dengan teknologi tepat guna (TTG)
7. Mendorong Perbaikan Mutu pelayanan Rumah sakit dari sisi adminstrasimenajamen, sarana prasarana dan pelayanan medik sesuai standar menujuAkreditasi Rumah Sakit versi 2012 serta harus ada dukungan daripemerintah daerah untuk pelaksanaan akreditasi rumah sakit, membentukTim Visitasi Akreditasi Rumah Sakit di kab/kota dan propinsi.
8. Melakukan pembinaan teknis, koordinasi ke kab/kota untuk menysusnrencana aksi persiapan akreditasi puskesmas dan membentuk Tim Visitasi dikab/kota dan propinsi.
9. Melakukan koordinasi di kab/kota agar setiap Anak balita harus mempunyaiKMS, mengaktifkan kegiatan posyandu, petugas gizi memberikanpenyuluhan kepada orang tua anak balita yang Bbnya turun setiapbulannya.
10. Melakukan koordinasi ke kab/kota untuk mengaktifkan UKBM terutamaPoskesdes dengan tenaga kesehatan yang akan menempati sarana tersebutterutama pada dearah sulit, terpencil dan berada diperbatasan.
11. Melakukan koordinasi, sosialisasi ke kab/kota, sekolah kesehatan mengenaipentingnya STR terutama bagi tenaga kesehatan yang bertugas dipuskesmas dan fasyankes lainnya dan bagi alumni sekolah kesehatan.