Download - DM DF DWI o
DM tipe II&
PENATALAKSANAANNYA
Dwi Rahmawati
FK Unizar
Definisi DM
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
Klasifikasi DM
Tipe 1
Tipe 2
Tipe Lain
Gestasional
Insulin
• Dihasilkan oleh sel beta pankreas
Centro acinar cell
DUCTUS BOLL
PULAU-PULAU LANGERHANS
PULAU-PULAU LANGERHANS
TIPE-TIPE SEL DAN SEKRESINYA 1. SEL BETA (ß) : INSULIN2. SEL ALPHA (α) : GLUCAGON3. SEL DELTA (δ): SOMATOSTATIN4. SEL G : GASTRIN5. SEL PP (SEL F) : PANCREATIC
POLYPEPTIDE
DM Tipe II
Dm tipe 2 merupakan penyakit hiperglikemi akibat insensitivitas sel terhadap insulin.
Kadar insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentan normal, karena insulin tetap dihasilkan oleh sel beta pangkreas, maka dm tipe 2 dianggap sebagai non insulin dependen diabetes melitus (NIDDM)
RESISTENSIRESISTENSI
AMBILAN GLUKOSE OLEH JARINGAN
KONVERSI GLUKOSE GLIKOGEN DI LIVER
HIPERGLIKEMIAHIPERGLIKEMIA
Klasik Klasik
GEJALADIABETES MELLITUS
GEJALADIABETES MELLITUS
POLIDIPSI
BERAT BADAN
POLIFAGIA
GEJA
LA K
LASIK
RE
SIS
TE
NS
I IN
SU
LIN
RE
SIS
TE
NS
I IN
SU
LIN
POLIURIA
GATAL
DISFUNGSI EREKSI PADA PRIA
MATA KABURBADAN LEMAH
GEJALA LAIN GEJALA LAIN
KESEMUTAN
PRURITAS VULVAEPADA WANITA
KRITERIA DIAGNOSISKRITERIA DIAGNOSIS
KADAR GDS & GDP sebagai patokan penyaring diagnosis DM
Lan
gkah
Dia
gn
osti
k D
M &
G
an
gg
uan
Tole
ran
si G
lukosa
PENATALAKSANAAN
TUJUAN Tx DM
Secara Umum • Meningkatkan kualitas hidup
penyandang DM
Jangka pendek
• Menghilangkan keluhan dan tanda DM
• Pempertahankan rasa nyaman dan mencapai target pengendalian GD
Jangka pendek
• Mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati makroangiopati dan neuropati.
Tujuan akhir •Turunya morbilitas dan mortalitas DM
Langkah Tx Penyandang DM
Evaluasi Medis Lengkap pada
pertemuan pertama
•Riwayat penyakit•Pemeriksaan Fisik•Evaluasi Lab / Penujang lainya•Rujukan
Evaluasi Medis secara berkala
•Melakukan pem. Kadar GDP dan 2 jam sesudah makan atau pada waktu tertentu lainya sesuai dengan kebutuhan.•Pemeriksaan A1C dilakukan setiap 3-6 bln•Secara bekala melakukan pemeriksaan
PILAR TX DM
Intervensi farmakolo
gis
Latihan Jasmani
Terapi Gizi
medis
Edukasi
PENGATURAN POLA HIDUP PENGATURAN POLA HIDUP
Melakukan kegiatanYang menyenangkanMelakukan kegiatanYang menyenangkan
Banyak berdoa
Banyak berdoa
Hindari stres atau depresiHindari stres atau depresi
Pengaturan pola makan
Pengaturan pola makan
BERAKTIVITAS FISIKBERAKTIVITAS FISIK
Ambilan Glukose Jaringan
Terapi Nutrisi Medis
Komposisi makanan yang dianjurkan :
Kabbohidrat Lemak Protein
Natrium Pemanis alternatif
Kebutuhan kalori :
faktor yang menentukan kebutuhan kalori :
Jenis kelaminUmur
Aktifitas fisik dan pekerjaan
Berat badan
Latihan Jasmani
Terapi Farmakologi
Obat Oral (OAD) Suntikan
Obat Hipoglikemik Oral
•Gol. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue)
sulfonilurea & glinid
•Gol. Peningkat sensitivitas terhadap insulin
metformin& tiazolidindion
•Gol. Penghambat glukoneogenesisMetformin •Gol. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa.Acarbose
•Gol. Increatin efekDPP-IV inhibitor. GLP I mimetic
Cara Pemberian OHOOHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
Sulfonilurea: 15 –30 menit sebelum makanRepaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makanMetformin : sebelum / pada saat / sesudah makanPenghambat glukosidase (Acarbose): bersama
makan suapan pertamaTiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan.DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan
dan atau sebelum makan.
SUNTIKAN
• 1. Insulin• 2. Agonis GLP-1/incretin mimetic
INSULIN Insulin diperlukan pada keadaan:
• Penurunan berat badan yang cepat
• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
• Ketoasidosis diabetik
• Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
• Hiperglikemia dengan asidosis laktat
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
• Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)
• Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Efek samping insulin
• Efek samping utama terapi insulin adalah terjadinya hipoglikemia.
• • Efek samping yang lain berupa reaksi imunologi terhadap insulin yang dapat menimbulkan alergi insulin atau resistensi insulin.
Cara penyuntikan insulin
• Insulin umumnya diberikan dengan suntikan di bawah kulit (subkutan), dengan arah alat suntik tegak lurus terhadap cubitan permukaan kulit.
• Pada keadaan khusus diberikan intramuskular atau intravena secara bolus atau drip.
• Lokasi penyuntikan
Lokasi Penyuntikan Insulin
Agonis GLP-1Pengobatan dengan dasar peningkatan GLP-1
merupakan pendekatan baru untuk pengobatan DM. Agonis GLP-1 dapat bekerja sebagai perangsang penglepasan insulin yang tidak menimbulkan hipoglikemia ataupun peningkatan berat badan yang biasanya terjadi pada pengobatan dengan insulin ataupun sulfonilurea. Agonis GLP-1 bahkan mungkin menurunkan berat badan. Efek agonis GLP-1 yang lain adalah menghambat penglepasan glukagon yang diketahui berperan pada proses glukoneogenesis.
Injection Sites
TERIMAKASIH ….