Download - DSS morning report anak
Morning report
Pembimbing:dr. Dewi Sp.A
identitas
• Nama : An. A• Usia : 4 tahun 7
bulan• Jenis Kelamin : perempuan• Alamat : Blitar• Suku Bangsa : Jawa• Tanggal Periksa: 17 februari
2015• Nomor RM : xxxxx• Orang Tua
– Nama Ayah: Tn.A (40 tahun)– Pekerjaan Ayah: swasta– Nama Ibu : Ny.M (32
tahun)– Pekerjaan Ibu: IRT
anamnesa
• Keluhan Utama : demam
• Riwayat Penyakit Sekarang: demam terus menerus jum,at sore ( 4 h panjang) diikuti kejang 1 x ( sabtu pagi) sekitar 5 detik, malam hari demam turun dan pasien mengaku mual
• Sabtu pagi pasien muntah berisi susu dan obat jumalh nya hanya sedikit
• Pasien mau makan dan minum. BAB tidak ada keluhan. BAK lancar
Riwayat penyakit dahulu&keluarga
• Riwayat Penyakit Dahulu :– Riwayat sakit serupa : disangkal– Riwayat alergi obat/makanan :disangkal– Riwayat masuk rumah sakit : disangkal– Riwayat kejang : usia 7 bulan
saat demam• Riwayat Penyakit Keluarga :– Riwayat keluarga dengan penyakit serupa :
tidak ada– Riwayat alergi : tidak ada
Riwayat kehamilan dan persalinan
• Riwayat Kehamilan Ibu– Keluhan : tidak ada– Usia ibu hamil : 28 tahun– Kontrol : rutin setiap bulan ke bidan– Kondisi hamil : Selama hamil Sehat .
• Riwayat Persalinan– BBL : 3100 gr LLA: lupa– PB : 50 cm LK: lupa– Lahir SC di RS, karena sungsang– Usia kehamilan : Cukup bulan (39-40 minggu) – Bayi tunggal– Tidak ada kelainan
• Riwayat Pasca Lahir– Langsung menangis– Ibu tidak ada pendarahan – Anak tidak pernah sakit setelah lahir seperti asfiksia, infeksi
intra partum, trauma lahir dan lain-lain.• Riwayat Makanan ( kualitas&kuantitas cukup)• Neonatus : ASI- usia 2 tahun• 6 bulan : ASI+SUFOR + mulai MPASI (bubur)• 12 Bulan : ASI+SUFOR ( nasi tim, lauk)• Riwayat Imunisasi (imunisasi lengkap)
• Riwayat Imunisasi (imunisasi lengkap)• Ibu : TT (+)• Anak: DTP (+) BCG (+) Campak (+)Hepatitis B (+)Polio (+)• Perkembangan:
•Mulai tersenyum usia 3 bulankemampuan mengenali
•Mulai bicara usia 8 bulan (1 kata) kemampuan bahasa
•Mulai berjalan usia 1 tahun kemampuan motorik kasar
☻ Perkembangan kesan normal
Pemeriksaan fisikKeadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisGCS : E4V5M6Atopometri :
BB = 31 kgTB = 110 cmLK = 51 cmLLA = 17 cmWeiight/age = SD +3Heigh/age =mean – SD +2BMI = 25,6 (> SD +3)Status Gizi kesan = lebih
Vital Sign:Tensi = 130/80 mmHg 100/70Suhu = 37˚C Nadi = 120 x/menitRR = 28 x/menit
• Kepala/leher: a-/i-/c-/d-• Mulut = mukosa bibir pucat (-/-), sianosis bibir (-/-), lidah kotor (-),
tepi lidah hiperemis (+)• thorak=• Cor : S1S2 tunggal, reguler• Pulmo: vesikuler Rh (-) Wh (-)• Abdomen = Inspeksi = sejajar dinding dada Palpasi = supel, nyeri tekan (-), perbesaran hepar dan lien
(-) Perkusi = timpani seluruh lapang perut, shifting dullnes (-) Auskultasi = bising usus normal (4x/menit)• Ekstermitas =AH = CRT < 2 second•
penunjang• Tanggal 17 Februari 2015• Hb = 13,7 g/dL (13-17)• HCT = 42 % (40-54)• Leukosit = 3.600/cmm• Diffcount = 0/0/2/61/32/5• Trombosit = 47000/cmm• LED = 16 mm/jam• Widal – Thypi O = 1/80– Thypi H =1/80– Parathypi A = 1/80– Parathypi B =1/80
Daftar masalah
• Demam 4 hari• Kejang 1 kali (3 detik) • Mual• Muntah ( isi susu dan obat)• IGD (RM):– Akral dingin – Td:80/50, nd: 124– Keringat dingin
• DX IGD: DSS• Ruangan: DSS dg perbaikan
Diagnosa
terapi
• (ruangan)– Inf. D5 ½ NS 15 tpm– Inj. Ranitidin 2 x1 amp– Trolit 2x1
• IGD:• R.As grojog 300cc
(td.80/50, td 124, S 36), akral dingin)td 90/60 inf HAES 14 tpm
DENGUE syok sindrom
Epidemiologi
Di Indonesia, dimana lebih dari 35% penduduknya tinggal di daerah urban, pada tahun 2007 dilaporkan terjadi 150.000 kasus demam berdarah dengue (merupakan angka tertinggi) dengan lebih dari 25.000 kasus berasal dari Jakarta dan Jawa Barat. Kasus kematian dilaporkan mencapai 1% (WHO, 2009).
1. nyamuk Aedes aegypti
2. Aedes albopictus
Bagaimana penularannya ?
Infeksi virus dengue
Asimptomatik Simptomatik
Demam yang tak jelas penyebabnya
(sindrom virus)
Demam dengue
Demam berdarah dengue
(kebocoron plasma)
Tanpa perdarahan
Dengan perdarahan
DBD tanpa syok
DBD dengan syok (SSD)Demam
dengueDemam berdarah
dengueGambar 1. Manifestasi infeksi virus dengue
Sumber : WHO, Geneva, 1997
Dengue Shock Syndrome
Dengue Hemorrhagic
FeverDengue Fever
• Kriteria DF • Min 1 dari manifestasi
perdarahan• Trombositopenia• Min 1 tanda plasma
leakage
ShockPlasma Leakage
• Kriteria DHF• Tanda Shock
•Demam akut 2-7 hari bifasik
Dengan ≥ 2 gejala dibawahNyeri kepalaNyeri retro –orbitalMyalgia/arthralgiaRashManifestasi perdarahanLeukopenia
Sindrom Syok Dengue
v Kegagalan sirkulasiv Nadi cepat dan lemahv Tekanan nadi sempit (< 20 mmHg )v Hipotensiv Kulit dingin dan lembabv Diuresis ( < 1 cc/Kg/BB )v Lemah / kesadaran
Grading infeksi Dengue
DF/DHF grade
Gejala Laboratoris
DF Demam, dengan dua atau lebih gejala: nyeri kepala, nyeri retro-orbita, myalgia/arthralgia
Leukopenia, trombositopenia, TIDAK ada tanda plasma leakage, serologi Dengue +
DHF gr I Gx diatasDitambah dengan tes tourniquet positif.
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20% .Plasma leakage +
DHF gr II Gx di atas Ditambah dengan perdarahan spontan
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20%, plasma leakage +
DHF gr III(DSS)
Gx di atas,Ditambah dengan tes tourniquet positif dan/atau perdarahan spontan, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi (nadi cepat lemah,, gelisah, kulit lembab, hipotensi, dan kelemahan).
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20%Plasma leakage +
DHF gr IV(DSS)
Shock dengan tekanan darah yang tidak terukur dan nadi tidak teraba.
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20%
PAPDI, 2010
MANAGEMENT
DSS• Pemeriksaan fisik:
– Kesadaran (Perubahan status mental/kejang/pusing)
– Nadi ( frek,kuat angkat, reguler atau tidak?– Tek. Darah– Akral ( dingin / hangat? CRT)– Urine output (frequensi, volume, makan minum terakhir)
Komplikasi
• Kehilangan cairan & elektrolit, hiperpireksia, kejang demam, epistaksis, petekie, & purpura(Kliegman, 2007).
• DSS, Hepatomegali, cardiomyopathy, encephalopathy, & encephalitis (WHO,2009).
Prognosis
• Demam denguemortalitas < 1%.
• DBD yang diterapi mortalitas 2-5%, tidak diterapi mortalitas ≥ 50% (Spepherd, 2014).
• Kematian karena DSS > 10x DBD tanpa renjatan. Jika syok ditangani adekuat, kematian < 1% kasus (Kliegman, 2007).
ReferensiAchmadi UF. Managemen Demam Berdarah Berbasis Wilayah. Buletin Jendela Epidemiologi. vol2
Agustus 2010.A joint publication of the World Health Organization (WHO) and the Special Programme for
Research and Training in Tropical Diseases (TDR). Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control - New edition. WHO; 2009.
Centers for Disease Control and Prevention. Dengue Clinical Guidance. Updated 2010 Sept 1. Available from: http://www.cdc.gov/dengue/clinicallab/clinical.html.
Halstead, SB. Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever. In: Kliegman, Robert M., Behrman, Richard E., Jenson, Hal B., and Stanton, Bonita F., eds. Nelson Textbook of Pediatrics 18th ed.. Philadelphia: Saunders Elsevier, 1412-1414; 2007.
Hendarwanto. Dengue. Dalam: Noer, Sjaifoellah et. al., eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I, ed. 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 417-426; 1996.
Kliegman. Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever. Chapter 266. Nelson Textbook of Pediatrics, 18th ed. Saunders, Elsevier; 2007.
Spepherd, Suzanne Moore. Dengue. Dept. Of Emergency Medicine, Hospital of the University of Pennsylvania. Medscape Reference; 2014.
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., dan Setiati, S., eds.. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 1709-1713; 2006.
World Health Organization. Buku Saku Pelayaan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. WHO; alih bahasa, Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta: WHO Indonesia, 2008.
World Health Organization-South East Asia Regional Office. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011.