Download - dya LBM 1 KB
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
1/26
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
2/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
STEP 3
1. What are the factor that influence the mortality?
Nutrients people with low nutrient easier to get disease
Economic people with lower income get low nutrient get a low health facility degree of
mortality increase
Education knowing some illness, they will more aware with her condition
Disaster when disaster happen it will increase the mortality of the citizen
Aged in geriatric have more risk to get degenerative disease increase mortality rate
Environment clean, healthy decrease mortality
2. What are the three components of demographic process that affecting the population
structure?
Natality ability to increase number of population
Mortality death, divide 2 physiology(the decrease of population in ideal condition ) and
ecology(decrease of population in natural condition)
Migration the movement of population in certain area to another areas. Divide to 3:
internal(transmigration), emigration, in migration
3. What kind of effort to decrease mortality?
Healthy environment and behavior sanitation, fogging, disaster prevention, hygene, preventif
of traffic accindent,
Health program KB, Antenatal care, post natal care, obstetric and gynecologic services.
Nutrients improvement the program of posyandu, immunization, ASI, MP-ASI, supplement
or vitamins
4. what are the goals of MDG?
Have 8 goals:
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
3/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Eradicate the extreme poverty and hunger
Achieve universal education
Promote gender equality and empower women equality
Reduce child mortality
Improve maternal helped
Combate HIV/AIDS, malaria, and other diseases
Ensure improvemental sustanael
Develop a global partnership for development
5. What are the factors that influence the maternal death?
Direct factors it influenced by medic (all bout mothers health) and not medic(environment,
education, socio-economic(money, budaya), behavior) factor indirectly.
Bleeding
Infection
Hypertension of mother
Indirect factors:
Genetic
Healthy servers ( 4 terlalu, 3 terlambat) terlalu muda, tua, banyak anak, manajeman terlalu
dekat antar kehamilan. Terlambat tahu tanda bahaya kehamilan dan memutuskan rujukan,
merujuk karena transportasi dan demografi, terlambat ditangani ditempat pelayanan karena
ketidakefektifan di tempat tsb
For example the mother that have anemia.
20-34 thn : reproduksi sehat, 2 tahun dibawah resiko lebih berat
6 kali : multigravida
6. Why Indonesia have the large number of maternal mortality?
Indonesia has large population. Kebanyakan terpusat.
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
4/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Dari tenaga medis kurang. ( 1 desa 1 puskesmas/dokter).
Banyak daerah terpencil. Transportasi.
Pengetahuan masyarakat yang masih primitive.
Angka infeksi yang masih tinggi.
Masyarakat Indonesia terpaku pada pekerjaan(di pabrik-pabrik yang banyak mengandung zat
yang menganggu perkembangan janin)
Pemerintah sudah memfasilitasi tapi belum efektif.
Gizi pemberian nutrisi yang kurang tepa baik pada ibu hamil maupun anak.
Kesadaran akan kesehatan yang kurang.
Ketidaksetaraan gender ? terlalu setara? Istri kerja terus, suami kurang care--. Stress
Abortus angka kriminalitis menambah maternal mortality
7. what is the goal and the source (how to get the data) of demographic?
Sensus penduduk kapan paling akhir?
Survey penduduk penelitian, survey penduduk antar sensus, survey kesehatan rumah tangga,
survey demografi dan kesehatan Indonesia (perbedaan antar survey?) untuk mengumpulkan
sebab data kematian menurut kelompok umur
Restigrasi penduduk : akte kelahiran, ktp, akte nikah
8. What the formula for mortality?
CFR (angka ke fatalan kasus) perbandingan julah kematian thd penyakit dlm 1 thn dgn jumlah
penduduk yg mengalami penykt tsb pada tahun yg sama
CFR = Jml kematian penykat tertnt/ jumlah pnduduk yg mndrt peykt tsb di tahun yg sama
CDR(angka kematian kasar) = jumlah kematian total pertahun/ jumlah total rata-ratA populasi
tahun tsb X 1000
Yg dicatat 1 tahun per 1000 penduduk.
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
5/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
ASDR = jumlah kematian selama 1 tahun pada kel umur x/ jmlh pnddk pd kel umu x pd tahun yg
sama X 1000
Angka kematian balita(bwh 5 tahun)= jumlah kematian balita 1 tahun/ jumlah balita pada tahun
yg sama
Neonatal mortality rate= jumlah bayi kurang dari 28 hari/ kelahiran bayi yg hidup pada tahun
yang sama
Infant mortality rate = jumlah bayi kurang dari 1 tahun/ kelahiran hidup pada tahun yg sama
MMR= jumlah kematian ibu akbit komplikasi kehamilan, persalinan, masa nifas/ kelahiran hidup
ibu pada tahun yg sama
Angka abortus = jumlah aborsi pertahun/ jumlah total perempuan usia 15-44 tahun ditahun yg
sama X 1000
Angka kematian asca neonatal=jumlah kematian bayi usia 28 hari- 1 tahun/ jumlah kelahiran
hidup di tahun yg sama
Perinatal mortality rate= jumlah kematian janin 28 minggu atau lebih gestasi + angka kematian
paca lahir (7 hari) / total kematian janin + lahir hidup dalam tahun yag sama X 1000
9. Why there is a difference in the MMR in developed country and the developing country?
Pelayanan kesehatan lebih baik di Negara maju.
SDM di Negara maju >>>>
Tingkat pendidikan >> maka kesadaran akan kesehatan lebih meningkat
Nutrisi >>>
Asuransi kesehatan di Negara maju.
10. Why the maternal mortality can indicate by the gaps between poor and rich?
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
6/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
STEP 7
1. What are the factor that influence the mortality?
Factor-faktor yang mempengaruhi mortalitas :
1. Status perkawinanMortalitas penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah dibandingkan
dengan yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih besar daripada
wanita. Hal ini sebagain disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya
mensyaratkan orang-orang yang sehat, maupun karena perbedaan kebiasaan dan
kondisi hidup.
2. Tempat tinggalMortalitas di daerah pedesaan pada umumnya lebih rendah dibandingkan di
daerah kota, tetapi sekarang perbedaan tersebut sudah berkurang. Beberapa
penyakit menyerang daerah iklim panas, dan ada juga yang melanda tempat-
tempat yang dingin; akibatnya perbedaan iklim dapat juga menjadi faktor
penyebab kematian. Atas dasar alasan ini juga di tempat tinggal yang sama dapat
terjadi fluktuasi mortalitas musiman.
3. Cara hidupPada umumnya apabila kondisi sosial semakin memuaskan ( diukur dari segi
kualitas perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan, dan lain-lain ), angka
kematian akan menurun. Kebiasaan hidup, misalnya merokok, makan dan minum,
dapat juga mempengaruhi mortalitas.
4. Faktor genetikBeberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi
lain; dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para
keluarga harus berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun jumlah
penyakit seperti itu tidak begitu banyak, dan pengaruhnya terhadap mortalitas
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
7/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
dirasakan tidak menentu. Dengan demikian dewasa ini perbedaan keturunan
secara komparatif dianggap tidak berarti.
Sumber : Teknik Demografi , PT Bina Aksara
2. What are the three components of demographic process that affecting the population
structure?
a. FertilitasFertilitas dalam pengertian demografi adalah Kemampuan rill seorang wanita
untuk melahirkan. (Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI Dasar-
Dasar Demografi : 7).Proses lahirnya seorang bayi dari rahim perempuan dengan adanya tanda2 kehidupan, seperti
bernafas, bergerak, menangis, dsb....atau kemampuan wujud reproduksi aktual dari seorang
wanita atau individub. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah Peristiwa menghilangnya semua tandatandakehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup. ( Ida Bagoes Mantra , Demografi Umum , 2000 : 115).c. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap disuatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik / negara ataupun batasadministrative / batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan
sebagai perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke
daerah lain . (Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI Dasar-Dasar
Demografi : 9).
3. What kind of effort to decrease mortality?
Upaya mencegah kematian:
Perbaikan kondisi lingkungan : sanitasi dan higiene lingkungan
Perbaikan status ekonomi
Perbaikan status kesehatan ibu
Perbaikan status kesehatan anak
Perbaikan status kesehatan penduduk secara keseluruhan
Sumber:Mantra, Ida Bagoes.2007. Demografi Umum.
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMERINTAH DALAM RANGKA PENURUNAN
MORTALITAS
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
8/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Merosotnya kesehatan masyarakat terjadi baik di daerah perkotaan maupun pedesaan,
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya kekurangan obat dan peralatan serta tenaga
medis. Kemudian pemerintah mulai melaksanakan PELITA, pada tahunpertama terjadi
perbaikan perbaikan dalam bidang kesehatan masyarakat. PUSKESMAS didirikan di
kota kota kecamatan, tenaga tenaga dokter, perawat dan bidan mulai dimobilisir di
pusatpusat kesehatan, maka mulai tampak penurunan tingkat kematian di indonesia.
Sumber : Demografi Umum Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
Kebijakan dan program
Program Pembangunan Nasional. Selama ini upaya penurunan angka kematian bayi dan
balita merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan kesehatan. Dalam dokumen
Propenas 20002004, upaya-upaya ini termaktub dalam tiga program kesehatan nasional,yaitu
Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat;
Program Upaya Kesehatan; sertaProgram Perbaikan Gizi Masyarakat.
Strategi dan usaha untuk mendukung upaya penurunan kematian bayi dan balita antara lain
adalah meningkatkan kebersihan (hygiene) dan sanitasi di tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat melalui
penyediaan air bersih,meningkatkan perilaku hidup sehatkepedulian terhadap kelangsungan dan perkembangan dini anak;
pemberantasan penyakit menular,meningkatkan cakupan imunisasi
meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi termasuk pelayanan kontrasepsi dan ibu,
menanggulangi gizi buruk, kurang energi kronik dan anemi, serta promosi pemberian
ASI ekslusif dan pemantauan pertumbuhan.Jaring Pengaman Sosial antara lain dengan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan gratis
bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi untuk keluarga miskin, serta bantuan
pembangunan sarana kesehatan.Peraturan perundangan.
Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, kesempatan anak
Indonesia untuk hidup sehat, tumbuh, dan berkembang secara optimal menjadi semakin
terbuka.
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
9/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Dalam undang-undang itu dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental spiritual, dan sosial.
Program Nasional bagi Anak Indonesia. Merujuk pada kebijakan umum pembangunan
kesehatan nasional, upaya penurunan angka kematian bayi dan balita merupakan bagian
penting dalam Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) yang antara lain dijabarkandalam Visi Anak Indonesia 2015 untuk menuju anak Indonesia yang sehat. Strategi nasional
bagi upayapenurunankematian bayi dan balita adalah
pemberdayaan keluarga,
pemberdayan masyarakat,meningkatkan kerja sama dan kordinasi lintas sektor, dan
meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan anak yang komprehensif dan berkualitas
http://www.bappenas.go.id/index.php?
CARA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN MATERNAL
a.Keluarga berencana, yang memastikan bahwa setiap orang / pasangan memiliki akses
ke informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk
kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak. Dengan demikian diharapkan tidak adakehamilan yang tidak diinginkan, yaitu kehamilan yang masuk dalam kategori 4 terlalu
(terlalu muda atau terlalu tua untuk kehamilan, terlalu sering hamil dan
terlalu banyak anak).
b. Pelayanan antenatal, untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin, dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai.
c. Persalinan yang aman, memastikan bahwa semua penolong persalinan memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih,
serta memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi.
d. Pelayanan obstetri esensial, memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko tinggi
dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkannya.
Perkembangan tingkat mortalitas di Indaonesiai. selama periode sebelum Perang Dunia II
Perkiraan tingkat CDR di indonesia sangat tinggi, antara 2835 per 1000 penduduk.
Angka harapan hidup waktu lahir berkisar 30 -35 tahun. Tingkat Kematian Kasarpada tahun ini sangat tidak menentu, sebagai akibat penyakit TBC, kolera, cacar,
wabah pes, dan typus. Sebenarnya sudah dilakukan berbagai upaya pencegahan, akan
tetapi karena keadaan perumahan yang tidak sehat dan malnutrisi, keadaan tsb tetapparah.
http://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdf -
7/28/2019 dya LBM 1 KB
10/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
ii. Pada tahun 1930-an
Tingkat Kematian Kasar mulai menurun, tapi karena adanya PD I tahun 1941 dandidudukinya Indonesia oleh Jepang tahun 1942 1945, kemudian disusul perang
kemerdekaan tahun 1945 1950. Keadaan ini menyebabkan angka kematian di
Indonesia meningkat kembali.
iii. Tahun 1950
Saat penyerahan kedaulatan, keadaan Indonesia mulai baik, tampak adanya titik balik
dalam arah mortalitas di Indonesia yaitu memperlihatkan kecenderungan menurunperlahan lahan. Angka harapan hidup waktu lahir pun kelihatan meningkat pula.
Dan angka ini terus meningkat hingga akhir tahun 1960-an perkiraan haeapan hidup
waktu lahir berkisar antara 40444 tahun.
iv. Tahun 1960
Memang telah ada tendensi penurunan tingkat kematian, tetapi penurunan ini tidak
stabil, kadang mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh naik turunnya produksipangan, situasi politik, dan taraf kesehatan masyarakat, Produksi pangan pada tahun
1960-an tidak dapat mengimbangi pertambahan penduduk. Baru pada tahun 1968,
produksi pangan meningkat lagi.
Susu juga merupakan faktor yang penting bagi penurunan penyakit dan
kematian anak. Produkasi susu meningkat dengan pesat pada awal tahun 1960-
an. Akan tetapi sesudah tahun 1966 produksi susu menurun dengan cepatnya
bersamaan dengan berakhirnya program sumbangan susu dari UNICEF.
Akibatnya penyakit kanak kanak merupakan penyebab kematian yang
penting pada tahun 1960-an.
Selain itu merosotnya tingkat kesehatan masyarakat baik di desa dan kota.
Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya mengalami kekuranganobat, peralatan, maupun kekurangan dokter. Sebagai akibatnya,penyakit
epidemi dan endemi yang dianggap telah musnah, muncul kembali.
v. Sesudah Tahun 1968
PUSKESMAS mulai didirikan di kota kota kecamatan, tenaga tenaga
perawat, dokter, dan bidan mulai dimobilisir di pusat kesehatan tsb, maka
mulai tampak penurunan tingkat kematian di Indonesia.
Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset,
Yogyakarta
Kematian pada bayi dan juga anak sampai menjelang umur lima tahun relatif sangat
tinggi seperti halnya mereka yg berusia lanjut.Kalau mereka yg berusia lnjt ditentukan
oleh kemampuan orang tua dlm memberikan pemeliharaan dan perawatan thd
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
11/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
anak2nya.Karena faktor sosio-ekonomi berkaitan dgn kemampuan tsb,maka kematian
bayi dan anak seringkali digunakan sbg indikator status kesehatan dan status sosio-
ekonomi penduduk.
Demograsi Umum, 2007, Prof.Ida Bagoes Mantra,Ph.D, Yogyakarta : PUSTAKA
PELAJAR
4. what are the goals of MDG?
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
12/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
13/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
5. What are the factors that influence the maternal death?
a) Faktor umumMasih banyak terjadi perkawinan, kehamilan dan persalinan di luar kurun waktu reproduksi
ynag sehat, terutam pada usia muda. Risiko kematian pada kelompok umur di bawah 2 tahun
dan di atas 35 tahun adalah 3xlebih tinggi dari kelompok umur reproduksi sehat (20-34
tahun)
b) Factor paritasGrandmultipara, yaitu ibu dnegna jumlah kehamilan dan persalinan lebih ari 6 kali masih
banyak terdapat. Risiko kematian maternal dari golongan ini 8 kali lebih tinggi dari lainnya
c) Factor perawatan antenatalMasih rendahnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk memeriksa kandungannya pada sarana
kesehatan, sehingga factor-faktor yang sesungguhnya dapat dicegah atau komplikasi
kehamilan yang dapat diperbaiki serta diobati tidak segera dapat ditangani. Seringkali mereka
dating setelah keadaannya buruk
d) Factor penolongSekitar 70-80% persalinan masih ditolong oleh dukun beranak, baru setelah persalinan
terlantar dan tidak dapat maju serta disertai gejala komplikasi yang berat (infeksi, rupture
uteri) kemudian dikirim ke fasilitas kebidanan yang memadai. Bila sudah demikian, apapun
yang kita usahakan kadang kala tidak dapat menolong ibu maupun anaknya
e) Factor sarana dan fasilitasMisalnya sarana fasilitas rumah sakit, penyediaan darah dan obat2an yang merah dan
terjangkau oleh masyarakt, desediakannya fasilitas anastesi, transportasi dan sebagainya
f) Factor lainnya
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
14/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Yaitu factor sosia ekonomi, kepercayaan dan budaya masyarakat, pendidikan dan
ketidaktahuan, dan sebagainya
g) Factor system rujukanAgar supaya pelayanan kebidanan mudah dicapai, pemerintah telah menetapkan seorang ahli
kebidanan disetiap ibukota kabupaten, namun belum seluruh ibukota kabupaten dapat diisi,
oleh karena itu rujukan kasus kebidanan belum sempurna
Sumber : Sinopsis Obstetr i j il id 2, EGC
6. Why Indonesia have the large number of maternal mortality?
7. what is the goal and the source (how to get the data) of demographic?
sumber data fertilitas
Sensus penduduk/cacah jiwa
Suatu proses keseluruhan dr pengumpulan, pengolahan, penyajian, & penilaian datapenduduk yg menyangkut ciri2 demografi, sosial ekonomi, & lingkungan hidup.
Sensus penduduk mempunyai ciri khas individual, universal, diselenggarakan
serentak di seluruh negara, & periodik.
Regristrasi penduduk
Pengumpulan data baru yg mencatat kejadian2 kependudukan yg terjadi setiap saat,spt kelahiran, kematian, mobilitas penduduk, perkawinan, perceraian, perubahan
pekerjaan, yg dpt tjd setiap saat tdk dpt terjaring di dlm sensus penduduk.
Survei penduduk
Hasil sensus penduduk & registrasi penduduk mempunyai keterbatasan, yg hanyamenyediakan data statistik kependudukan, & kurang memberikan informasi ttg sifat
& perilaku penduduk setempat. Utk mengatasi keterbatasan ini, perlu dilaksanakan
survei penduduk yg sifatnya lbh terbatas & informasi yg dikumpulkan lbh luas &mendalam. Biasanya survei penduduk ini dilaksanakan dgn sistem sampel atau dlm
btk studi kasus.
(Prof.Ida Bagus Mantra, Ph.D.2008.Demografi Umum.Yogyakarta:Pustaka Pelajar)
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
15/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Studi mortalitas
o Studi mortalitas adalah bagian dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yangmengumpulkan data penyakit sebab kematian yang terjadi di masyarakat.
o Cara : Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas hanya dapat diperoleh melaluisurvei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di
fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus-kasus rujukan.Metode yang digunakan
dalam mengumpulkan diagnosis penyebab kematian bardasarkan teknik Autopsi verbal
adalah dengan cara wawancara terbuka. Untuk memperoleh diagnosis penyakit penyebab
kematian secara lengkap dipilih dokter umum sebagai pewawancara. Diagnosis penyakit
sebab kematian yang telah ditetapkan oleh pewawancara diklasifikasikan menurut daftar
tabulasi mortalitas dari Internationl Classification of Diseases10 (ICD-10).
o Tujuan : Studi mortalitas bertujuan mengetahui pola penyakit penyebab kematian danbesaran permasalahan kematian di masyarakat Indonesia. Gambaran pola penyakit dan
besaran permasalahan akan merupakan baseline indikator bagi program kesehatan
menuju Indonesia Sehat 2010, outcome indikator dari program-program kesehatan yang
telah dilakukan, serta indikator proses dari program yang sedang berjalan.
Sumber :digilib.litbang.depkes.go.id
8. What the formula for mortality?
a. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR)Konsep Dasar
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa
besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.
Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua
mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang
masih muda.
Kegunaan
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
16/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan
pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini
berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada
suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan
menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.
Definisi
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000
penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.
Rumus
KP
DCDR
- CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)- D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu- P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu- K = Bilangan konstan 1000Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang
umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat
dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun
berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah
tahun.
58,31000096.374.214
740.767CDR
Catatan2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah
penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka
Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3
atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/ -
7/28/2019 dya LBM 1 KB
17/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Konsep Dasar
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampaibayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian
bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu
endogen dan eksogen.
Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalahkematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang
tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yangterjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita
Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimanaangka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan
perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena
kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan
kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-nataladalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya
program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.
Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak sertaKematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta
program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program
penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5
tahun.
Definisi
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu
tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Cara Menghitung :
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
18/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
KHidupLahir
DAKB
th10
- AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)- D 0-
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
19/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate adalah kematian yang
terjadi pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1 tahun per 1000
kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Rumus
KHidupLahir
DnatalNeoPostKematianAngka
tahun1bulan1
- Angka Kematian Post Neo-Natal = angka kematian bayi berumur 1 bulan sampaidengan kurang dari 1 tahun
- D1bulan-
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
20/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
- Jumlah Penduduk Balita (0-4)th = jumlah penduduk berusia 0-4 th pada pertengahantahun tertentu di daerah tertentu
- K = Konstanta, umumnya 1000.http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/440/440/
d. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)Konsep
Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk yang berusia satusampai menjelang 5 tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11 bulan 29 hari.
Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsungmempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak akan tinggi bila terjadi
keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk,
tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di
dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985)
Definisi
Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama satu tahun
tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Jadi Angka
Kematian Anak tidak termasuk kematian bayi.
Rumus
KPenduduk
AnakKematianAnakKematianAngka
4)th-(1
4)th-(1
4)th-(1
- Jumlah kematian Anak(1-4)th =Banyaknya kematian anak berusia 1-4 th (yang belumtepat berusia 5 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.
- Jumlah Penduduk (1-4) th =jumlah penduduk berusia 1-4 th pada pertengahan tahuntertentu didaerah tertentu
- K = Konstanta, umumnya 1000.http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/
e. Angka Kematian IBU (AKI)Konsep
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/440/440/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/440/440/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/440/440/ -
7/28/2019 dya LBM 1 KB
21/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun
waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau
tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll
(Budi, Utomo. 1985).
Definisi
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau
selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan,
yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-
sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.
Kegunaan
Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program
peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat
kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan
jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam
penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam
menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian
Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Cara Menghitung
Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per
100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas
umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu kematian maternal per 100.000
kelahiran
Rumus
KHidupKelahiranJumlah
IbuKematianJumlahAKI
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
22/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
- Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yangdisebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada
tahun tertentu, di daerah tertentu.
- Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu,di daerah tertentu.
- Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/
9. Why there is a difference in the MMR in developed country and the developing country?
Angka kematian maternal di negara maju telah dapat diturunkan sejak tahun 1940-anPenurunan angka kematian maternal yang signifikan di negaranegara maju berkaitan
dengan adanya kemajuan di bidang perawatan kesehatan maternal, termasuk di dalamnya
adalah kemajuan dalam pengendalian sepsis, tersedianya transfusi darah, antibiotika,
akses terhadap tindakan seksio sesaria dan tindakan aborsi yang aman.
Angka kematian maternal di negara berkembang 20 kali lebih tinggi yaitu 440 per100.000 dan di beberapa tempat dapat mencapai 1000 per 100.000 KH.
Angka kematian maternal di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut WHO, kurang lebih80% kematian maternal merupakan akibat langsung dari komplikasi langsung selama
kehamilan, persalinan dan masa nifas dan 20% kematian maternal terjadi akibat penyebab
tidak langsung.
Pada umumnya, 25% kematian maternal terjadi akibat perdarahan hebat, sebagian besarterjadi saat post partum. Sepsis / infeksi memberikan kontribusi 15% terhadap kematian
maternal, yang pada umumnya merupakan akibat dari rendahnya higiene saat proses
persalinan atau akibat penyakit menular seksual yang tidak diobati sebelumnya. Infeksidapat dicegah secara efektif dengan melakukan asuhan persalinan yang bersih dan deteksi
serta manajemen penyakit menular selama kehamilan. Perawatan postpartum secara
sistematik akan menjamin deteksi penyakit infeksi secara cepat dan dapat memberikan
manajemen antibiotika secara tepat. Hipertensi selama kehamilan, khususnya eklamsia
memberikan kontribusi 12% terhadap kematian maternal. Kematian ini dapat dicegah
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/ -
7/28/2019 dya LBM 1 KB
23/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
dengan melakukan monitoring selama kehamilan dan dengan pemberian terapi
antikonvulsan, seperti magnesium sulfat. Abortus tidak aman (unsafe abortion)
memberikan kontribusi 13% terhadap kematian maternal, hal ini berkaitandengan
komplikasi yang ditimbulkan, berupa sepsis, perdarahan, perlukaan uterus dan keracunan
obatobatan. Penyebab tidak langsung dari kematian maternal memberikan kontribusi
sebesar 20% terhadap kematian maternal. Penyebab tidak langsung dari kematian
maternal ini terjadi akibat penyakit ibu yang telah diderita sebelumnya atau diperberat
dengan keadaan kehamilan atau penanganannya. Contoh penyebab kematian maternal
tidak langsung adalah anemia, infeksi hepatitis, malaria, tuberkulosis, penyakit jantung
dan infeksi HIV/AIDS.
10. Why the maternal mortality can indicate by the gaps between poor and rich?
Depkes RI membagi faktorfaktor yang mempengaruhi kematian maternal sebagaiberikut :
1. Faktor medik
a. Faktor empat terlalu, yaitu :
- Usia ibu pada waktu hamil terlalu muda (kurang dari 20 tahun)
- Usia ibu pada waktu hamil terlalu tua (lebih dari 35 tahun)
- Jumlah anak terlalu banyak (lebih dari 4 orang)
- Jarak antar kehamilan terlalu dekat (kurang dari 2 tahun)
b. Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas yang merupakan penyebab langsung
kematian maternal, yaitu :
- Perdarahan pervaginam, khususnya pada kehamilan trimester ketiga, persalinan dan
pasca persalinan.
- Infeksi.
- Keracunan kehamilan.
- Komplikasi akibat partus lama.
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
24/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
- Trauma persalinan.
c. Beberapa keadaan dan gangguan yang memperburuk derajat kesehatan ibu selama
hamil, antara lain :
- Kekurangan gizi dan anemia.
- Bekerja (fisik) berat selama kehamilan.
2. Faktor non medik
Faktor non medik yang berkaitan dengan ibu, dan menghambat upaya penurunan
kesakitan dan kematian maternal adalah :
- Kurangnya kesadaran ibu untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
- Terbatasnya pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan risiko tinggi.
- Ketidakberdayaan sebagian besar ibu hamil di pedesaan dalam pengambilan
keputusan untuk dirujuk.
- Ketidakmampuan sebagian ibu hamil untuk membayar biaya transport dan
perawatan di rumah sakit.
3. Faktor pelayanan kesehatanFaktor pelayanan kesehatan yang belum mendukung upaya penurunan kesakitan dan
kematian maternal antara lain berkaitan dengan cakupan pelayanan KIA, yaitu :
- Belum mantapnya jangkauan pelayanan KIA dan penanganan kelompok berisiko.
- Masih rendahnya (kurang lebih 30%) cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
- Masih seringnya (7080%) pertolongan persalinan yang dilakukan di rumah, oleh
dukun bayi yang tidak mengetahui tandatanda bahaya.
- Belum semua kabupaten memberikan prioritas yang memadai untuk program KIA
- Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara Dinkes Kabupaten, Rumah Sakit
Kabupaten dan Puskesmas dalam upaya kesehatan ibu.
- Belum mantapnya mekanisme rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit Kabupaten atau
sebaliknya.
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
25/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN
- Belum diterapkannya prosedur tetap penanganan kasus gawat darurat kebidanan secara
konsisten.
- Kurangnya pengalaman bidan di desa yang baru ditempatkan di Puskesmas dan bidan
praktik swasta untuk ikut aktif dalam jaringan sistem rujukan saat ini.
- Terbatasnya ketrampilan dokter puskesmas dalam menangani kegawatdaruratan
kebidanan.
- Kurangnya upaya alih teknologi tepat (yang sesuai dengan permasalahan
setempat) dari dokter spesialis RS Kabupaten kepada dokter / bidan Puskesmas.41)
DETERMINAN SOSIAL - EKONOMI
Gangguan
pertumbuhan
Pengendalian penyakit
perorangan
Luka
Mati
SakitKesehatan
Kekurangan
gizi
Pencemaran
lingkunganFactor ibu
pencegahan
pengobatan
-
7/28/2019 dya LBM 1 KB
26/26
DYA KUSUMAWATI LBM 1 MODUL KB N KEPENDUDUKAN