©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.1 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Transformasi ERD ke Basis Data Fisik (Tabel) Aturan-aturan :
1. Setiap Himp. Entitas Ditransformasikan sebagai sebuah tabel
Contoh :
Mahasiswa
nim
Nama_mhs
alamat
Nim nama_mhs alamat
mahasiswa
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.2 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
2. Relasi dengan Derajad satu-ke-satu yang menghubungkan 2 himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer taan atribut-atribut relasi ke salah satu himp. Entitas
1
1
Dosen
Progdi
mengepalai
Kode_dos
nm_dos
Kode_dos
Kode_P
Kode_p
nm_p
Kode_dos nm_dos
Kode_p nm_p Kode_dos
Atribut yg ditambahkan
dosen
progdi
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.3 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Ketentuan penyertaan atribut adalah :
Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas
yg mempunyai derajad relasi minimumnya yg lebih besar
Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas
yg mempunyai jumlah record yg lebih sedikit
atau
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.4 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
3. Relasi dengan Derajad satu-ke-banyak yg menghubungkan 2 himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer taan atribut-atribut relasi ke himp. Entitas yg derajad rela sinya banyak (many).
1
m
dosen
Kuliah
mengajar
Kode_dos
nm_dos
Kode_dos
Kode_kul
ruang
Kode_kul
nm_kul
sks
Kode_dos nm_dos
Kode_kul nm_kul sks kode_dos ruang
Atribut yg ditambahkan
dosen
kuliah
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.5 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
4. Relasi dengan Derajad banyak-ke-banyak yg menghubungkan dua himp. Entitas, maka atribut-atribut relasi akan di ke transformasikan menjadi sebuah tabel
m
m
Mahasiswa
kuliah
krs
nim
nama
nim
Kode_kul
nilai
Kode_kul
Nm_kul sks
Nim nama
Nim kode-Kul nilai
Kode_kul nm_kul sks
mahasiswa
krs
kuliah
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.6 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 5. Implementasi Himp. Entitas Lemah
memiliki
mahasiswa
orangtua
Hobbi
nim
nim
nim
nama hobbi
Nm_ortu
Nm_ortu
Alm_ortu
hobbi senang
1
1
1
n
Nim nama Nm_ortu alm_ortu nim Hobi nim
hobbi orangtua mahasiswa
Key yang diambil dari entitas kuat
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.7 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 6. Implementasi Spesialisasi
dosen
Dosen tetap Dosen tidak tetap
Kd_dos nm_dos
alm_dos
Nm_kantor
Alm_kantor
nip
pangkat
Tgl_msk
IS A
Kd_dos nm_dos alm_dos Nip pangkat tgl_msk kd_dos Nm_ktr alm_ktr kd_dos
dosen Dosen tetap Dosen tidak tetap
Key yg diambil dari entitas utama
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.8 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 7. Implementasi Generalisasi
mahasiswa
Mahasiswa d3 Mahasiswa s1
nim nama
alamat
IS A
Nim nama alamat progdi mahasiswa
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.9 Database System Concepts
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
7. Implementasi unary relation
dosen mendampingi
prasyarat kuliah
n
n
Kd_kul
Nm_kul
1
n
Kd_kul
Kd_dos
Nm_dos
Kd_dos
Kd_dos nm_dos kd_dos_pen
dosen
Kd_kul nm_kul
kuliah
Kd_kul kd_kul_syarat
prasyarat
Nama atribut diganti sesuai dg fungsinya
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.10 Database System Concepts
Materi Tambahan
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.11 Database System Concepts
Beberapa Kekangan dalam Basis Data
Terdapat beberapa kekangan yang harus dipatuhi pada file basis data
agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data. Beberapa
kekangan itu berhubungan dengan masalah kerangkapan data,
inkonsistensi data, data terisolasi, keamanan data, dan integritas data.
Data Redudancy, yaitu munculnya data-data yang sama secara
berulang-ulang pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan.
Data Inconsistency, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada
medan yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.
Ketidak-konsistenan data biasanya terjadi akibat kesalahan dalam
pemasukan data (data entry) atau update anomaly, yaitu suatu proses
untuk meng-update data, tetapi mengakibatkan munculnya data yang
tidak konsisten atau kehilangan informasi tentang objek yang ditinjau
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.12 Database System Concepts
Informasi yang disimpan pada basis data hanya bagus jika DBMS
membantu mencegah pemasukan informasi yang tidak benar. Konstrain
integritas adalah syarat yang dispesifikasikan pada skema basis data
dan membatasi data yang dapat disimpan dalam basis data. Jika basis
data memenuhi semua konstrain integritas yang dispesifikasikan pada
skema basis data maka basis data adalah legal. DBMS memaksakan
konstrain integritas sehingga hanya mengijinkan basis data legal yang
akan disimpan oleh DBMS. Konstrain integritas menjamin bahwa
perubahan – perubahan yang dilakukan orang yang diotorisasi tidak
menghasilkan pelanggarakan konsistensi data.
Data Integrity (Integritas Data)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.13 Database System Concepts
Jenis Konstrain Integritas Data :
1. Aturan integritas domain.
Domain adalah nilai – nilai yang dimungkinkin diasosiasikan dengan setiap
atribut
2. Aturan integritas entitas.
Integritas Entitas terutama meliputi bentuk : Domain
Misalkan, dalam penerapan model basis data relasional, tidak ada suatu
atribut primary key yang memiliki nilai NULL, artinya bahwa setiap atribut
primary key harus memiliki nilai tertentu.
3. Aturan integritas referensial.
Integritas pengacuan adalah jika foreign key terdapat di relasi maka nilai
foreign key harus cocok pada nilai candidate key suatu tupel di relasi asal
(home relation).
4. Aturan integritas perusahaan (didefiniskan pemakai).
Integritas keperusahaan adalah aturan – aturan tambahan yang dispesifikan
pemakai atau administrator basisdata
Data Integrity (Integritas Data)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.14 Database System Concepts
Data Redundancy (Redundansi Data)
Adalah penyimpanan data yang sama secara berulang-ulang, baik dalam
satu tabel / file maupun antar tabel / file yang berbeda.
Redundansi menyebabkan terjadinya pemborosan tempat penyimpanan
maupun inkonsistensi data.
Contoh Bentuk Redundansi 1
redundansi
IDSales NamaSales Telepon
ADN006 Yeni, SE 3517261
ADN006 Yeni, SE 3520165
ADN007 Memey 4744621
ADN007 Memey 08122861427
ADN008 Tina 08566241521
ADN009 Ir. Yanto 7265122
ADN009 Ir. Yanto 7123910
ADN010 Made 6723192
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.15 Database System Concepts
Contoh Bentuk Redundansi 2
NIM Nama Kode_mk Nilai
A11.01 Santi MK-01 A
A11.01 Santi MK-02 B
A11.02 Rudi MK-01 A
A11.03 Sandra MK-01 A
A11.03 Sandra MK-02 B
A11.03 Sandra MK-03 B
NIM Nama Alamat Tgl_lhr
A11.01 Santi ...... .....
A11.02 Rudi ...... .....
A11.03 Sandra ...... .....
A11.04 Budi ...... .....
A11.05 Santosa ...... .....
Data Redundancy (Redundansi Data)
redundansi
mhs
krs
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.16 Database System Concepts
Structural Constraints
Dalam sebuah Relationship pada Basis Data terdapat batasan yang terstruktur (Structural
Constraints). Tipe utama dari batasan disebut multiplicity yang mencerminkan aturan dari
sistem yang akan dibuat oleh user.
Multiplicity dibuat berdasarkan dua batasan yaitu Cardinality dan Participation.
Cardinality Adalah nilai maximum occurrence dari sebuah Relationship antara dua entitas; contohnya:
antara entitas Dosen dan Mata Kuliah terdapat Relationship “Mengajar”
dengan multiplicity“0..5“, artinya satu dosen boleh mengajar maximal 5 mata kuliah sedangkan
sebuah mata kuliah bisa jadi belum memiliki dosen pengajarnya. Cardinality = 5
dan Participation = 0.
Participation
Adalah nilai minimum occurrence dari sebuah Relationship antara dua entitas;
contohnya antara entitas Gedung dan Ruang Kelas terdapat Relationship “Terdiri
Dari” denganmultiplicity “1..5“, artinya satu Gedung bisa terdapat maximal 5 ruang
kelas tapi satu ruang kelas hanya terdapat pada satu gedung. Cardinality = 5
dan Participation = 1
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.17 Database System Concepts
Perbedaan Total Constraint dan Partial Constraint
Total Constraint : constraint dimana data dalam entitas yang memiliki
constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas
dari relasinya
Partial Constraint : constraint dimana data dalam entitas yang memiliki constraint
tersebut terhubung ke dalam entitas dari relasinya.
Contoh 1:
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.18 Database System Concepts
Contoh 2:
Contoh 3:
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.19 Database System Concepts
Contoh 4 :
Contoh 5 :
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.20 Database System Concepts
Contoh 6 :
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.21 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.22 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.23 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.24 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.25 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.26 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.27 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.28 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.29 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.30 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.31 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.32 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.33 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.34 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.35 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.36 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.37 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.38 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.39 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.40 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.41 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.42 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.43 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.44 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.45 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.46 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.47 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.48 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
©Silberschatz, Korth and Sudarshan 1.49 Database System Concepts
Enhanced E-R Model (EER Model)
pendidikan