Download - ED PSAK 46 (2013)
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
1/20
Dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta 10310
Telp: (021) 31904232
Fax : (021) 3900016
Email: [email protected], [email protected]
November 2013
EXPOSURE DRAFTPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PAJAK PENGHASILAN
ED PSAK
46
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
2/20
Exposure draf ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapidan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan exposure draf dimungkinkansebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Tanggapan tertulis atas exposure draf paling lambat diterima pada 12 Februari 2014.Tanggapan dikirimkan ke:
Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia
Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng, Jakarta 10310Telp: (021) 31904232 Fax: (021) 3900016E-mail: [email protected], [email protected]
Hak Cipta 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
Exposure draf dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yangakan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan exposure drafoleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atasdan tidak untuk diperjualbelikan.
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
3/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA iii
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
PENGANTAR
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui exposure drafPSAK 46 (2013): Pajak Penghasilan dalam rapatnya pada tanggal 22November 2013 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan,regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihaklainnya.
ED PSAK 46 (2013): Pajak Penghasilan menggantikan PSAK 46 (2010):Pajak Penghasilan.ED PSAK 46 merupakan adopsi IAS 12 Income Taxesper efektif 1 Januari 2013.
Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secarajelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. ED PSAK 46(2013) ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalammajalah Akuntan Indonesia, dan situs IAI: www.iaiglobal.or.id
Jakarta, 22 November 2013
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Rosita Uli Sinaga Ketua Setiyono Miharjo Anggota Irsan Gunawan Anggota Budi Susanto Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota Liauw She Jin Anggota Sylvia Veronica Siregar Anggota Fadilah Kartikasasi Anggota Teguh Supangkat Anggota Yunirwansyah Anggota Djohan Pinnarwan Anggota Danil S. Handaya Anggota
Patricia Anggota Lianny Leo Anggota
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
4/20
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
5/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA v
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
PERMINTAAN TANGGAPAN
Penerbitan ED PSAK 46 (2013): Pajak Penghasilan bertujuan untukmeminta tanggapan atas seluruh pengaturan dan paragraf dalam EDPSAK 46 (2013) tersebut.
Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut inihal yang diharapkan masukkannya:
1. Pengaturan pajak final dan pengaturan hal khusus (paragraf 99104)
Sebagai konsekuensi atas konvergensi terhadap IFRS serta tidak
sesuainya konsep pajak final dengan PSAK 46 (2010): PajakPenghasilan maka pengaturan pajak final dan hal khusus dikeluarkandari ruang lingkup PSAK 46 (2010).
Terkait hal tersebut apakah Anda setuju pengaturan pajak finaldan pengaturan hal khusus dikeluarkan dari ruang lingkup
PSAK 46?
2. Tanggal efektif dan ketentuan transisi (paragraf 105107)
ED PSAK ini menyatakan bahwa entitas menerapkan Pernyataan iniuntuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1Januari 2015.
PSAK 25:Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, danKesalahanparagraf 19 menyatakan bahwa jika dalam penerapan awal
suatu PSAK tidak mengatur ketentuan transisi secara eksplisit, makaentitas menerapkannya secara retrospektif.
Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif dan ketentuan
transisi yang dianjurkan? Jika tidak, tanggal efektif dan
ketentuan transisi seperti apa yang menurut Anda lebih tepat
dan apa alasan Anda?
3. Tanggapan lain
Apakah Anda memiliki tanggapan atas isu lain yang terkaitdengan ED PSAK 46 (2013)?
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
6/20
PAJAK PENGHASILAN ED PSAK 46
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIAvi
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
IKHTISAR RINGKAS
Secara umum perbedaan antara ED PSAK 46 (2013): Pajak Penghasilandengan PSAK 46 (2010): Pajak Penghasilanadalah sebagai berikut:
PerihalED PSAK 46 (2013):
Pajak PenghasilanPSAK 46 (2010):
Pajak Penghasilan
Aset danliabilitas pajaktangguhan dariaset yang tidakdisusutkan
Mengatur aset dan liabilitas pajaktangguhan yang berasal dari asetyang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan modelrevaluasi
Tidak diatur
Pajak tangguh-an dari propertiinvestasi
Mengatur aset dan liabilitas pajaktangguhan yang berasal dari pro-perti investasi yang diukur denganmenggunakan model nilai wajar
Tidak diatur
Pajak final Tidak diatur Memberikan pengaturantentang pajak final
Pengaturan halkhusus
Tidak diatur Memberikan pengaturan ten-tang Surat Ketetapan Pajak
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
7/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA vii
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
PERBEDAAN DENGAN IFRSs
ED PSAK 46 (2013): Pajak Penghasilanmengadopsi IAS 12 Income Taxesper efektif 1 Januari 2013 kecuali:
1. IAS 12 paragraf 8998 tentang tanggal efektif tidak diadopsi karenatidak relevan.
2. IAS 12 paragraf 99 tentang penarikan standar lain tidak diadopsikarena tidak relevan.
3. PSAK 46 menambahkan Dasar Kesimpulan tentang latar belakangpencabutan pengaturan pajak penghasilan final dan pengaturan hal
khusus.
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
8/20
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
9/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ix
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN ....................................................................... 0111
Tujuan
Ruang lingkup ....................................................................................... 02
PENGAKUAN ASET PAJAK TANGGUHAN DAN LIABILITAS
PAJAK TANGGUHAN ............................................................... 1547
Perbedaan temporer kena pajak ......................................................... 1525
Perbedaan temporer dapat dikurangkan ........................................... 2635
Investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasi atau bagian
partisipasi dalam ventura bersama .................................................... 4051E
PENGAKUAN PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN ....... 6076
Pos yang diakui dalam laba rugi ......................................................... 6163
Pos yang diakui di luar laba rugi ........................................................ 6470
Pajak tangguhan yang timbul dari kombinasi bisnis ....................... 7173
Pajak kini dan pajak tangguhan yang timbul dari transaksi
pembayaran berbasis saham ............................................................... 7476
PENYAJIAN ................................................................................ 7785
Aset dan liabilitas pajak ....................................................................... 7782 Saling hapus ................................................................................... 7782
Beban pajak ........................................................................................... 8385
Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dan
aktivitas normal ............................................................................ 8384
Selisih kurs atas aset atau liabilitas pajak tangguhan
luar negeri ...................................................................................... 85
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
10/20
PAJAK PENGHASILAN ED PSAK 46
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIAx
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
PENGUNGKAPAN .................................................................... 88
PAJAK PENGHASILAN FINAL ................................................. 99103
PENGATURAN UNTUK HAL KHUSUS .................................. 104
TANGGAL EFEKTIF ................................................................. 105
KETENTUAN TRANSISI .......................................................... 106107
PENARIKAN .............................................................................. 108
DASAR KESIMPULAN
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
11/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 46.1
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 46
PAJAK PENGHASILAN
PSAK 46 (2013): Pajak Penghasilan disajikan dalam ormat yangdisesuaikan dengan ormat yang digunakan dalam IFRS oleh IASB.Kalimat yang digaris bawah adalah kalimat tambahan, sedangkankalimat yang dicoret adalah kalimat yang dihapus.
Untuk paragra yang tidak diamandemen dapat mengacu ke PSAK46 (2010): Pajak Penghasilan.
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
02. Untuk tujuan Pernyataan ini, pajak penghasilan termasuksemua pajak dalam negeri dan luar negeri yang didasarkan pada labakena pajak. Pajak penghasilan juga termasuk pajak-pajak, sepertipemotongan pajak (atas distribusi kepada entitas pelapor) yang
terutang oleh entitas anak, entitas asosiasi, atau ventura
pengaturanbersama.
PENGAKUAN ASET PAJAK TANGGUHAN DAN LIABILITASPAJAK TANGGUHAN
Perbedaan Temporer Kena Pajak
15. Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagailiabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak
yang berasal dari:(a) pengakuan awal goodwill; atau(b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang:
(i) bukan kombinasi bisnis; dan(ii) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi
dan laba kena pajak (rugi pajak).Namun, untuk perbedaan temporer kena pajak terkait dengan
investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan bagianpartisipasi dalam ventura pengaturan bersama, liabilitas pajaktangguhan diakui sesuai dengan paragraf 41.
18. Perbedaan temporer juga timbul ketika:(a) aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih
dalam kombinasi bisnis diakui pada nilai wajar sesuai dengan
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
12/20
PAJAK PENGHASILAN ED PSAK 46
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA46.2
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
PSAK 22: Kombinasi Bisnis, namun tidak ada penyesuaian setarayang dibuat untuk tujuan pajak (lihat paragraf 19);
(b) aset direvaluasi dan tidak ada penyesuaian setara yang dibuatuntuk tujuan pajak (lihat paragraf 20);
(c) goodwill yang timbul dalam kombinasi bisnis (lihat paragraf21);
(d) dasar pengenaan pajak aset atau liabilitas pada pengakuan awalberbeda dari jumlah tercatat awal, misalnya jika manfaat yangdiperoleh entitas dari hibah pemerintah terkait dengan aset tidakkena pajak (lihat paragraf 24 dan 35); atau
(e) jumlah tercatat investasi pada entitas anak, cabang, dan entitasasosiasi atau partisipasi dalam ventura
pengaturan bersamamenjadi berbeda dengan dasar pengenaan pajak pada investasi
atau partisipasi tersebut (lihat paragraf 4047).
Perbedaan Temporer Dapat Dikurangkan
26. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaantemporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar labakena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapatdimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset
pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuanawal liabilitas dalam transaksi yang:(a) bukan merupakan kombinasi bisnis; dan(b) pada saat transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba
akuntansi maupun laba kena pajak (rugi pajak).Namun, untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkaitdengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi,serta bagian partisipasi dalam ventura pengaturan bersama, maka
aset pajak tangguhan diakui sesuai dengan paragraf 46.
Investasi pada Entitas Anak, Cabang, dan Entitas Asosiasi atauBagian Partisipasi dalam Ventura Pengaturan Bersama
40. Perbedaan temporer timbul jika jumlah tercatat investasipada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi atau bagian partisipasidalam ventura pengaturan bersama (yaitu bagian entitas induk atauinvestor atas aset neto entitas anak, cabang, entitas asosiasi atau
investee, termasuk jumlah tercatat goodwill) berbeda dengan dasarpengenaan pajak (yang seringkali merupakan biaya perolehan) atasinvestasi atau bagian partisipasi tersebut. Perbedaan tersebut mungkintimbul dalam keadaan berbeda, misalnya:(a) terdapat laba entitas anak, cabang, entitas asosiasi dan ventura
pengaturan bersama yang tidak didistribusikan;
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
13/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 46.3
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
(b) perubahan kurs valuta asing jika entitas induk dan entitas anakberada pada negara yang berbeda; dan
(c) pengurangan jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasimenjadi jumlah terpulihkannya.
Dalam laporan keuangan konsolidasian, perbedaan temporer mungkinberbeda dengan perbedaan temporer terkait investasi dalam laporankeuangan tersendiri entitas induk jika entitas induk mencatat investasidalam laporan keuangan tersendiri tersebut pada biaya perolehanatau jumlah revaluasian.
41. Entitas mengakui liabilitas pajak tangguhan untuk semuaperbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada enti-tas anak, cabang dan asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ven-
tura
pengaturan bersama, kecuali sepanjang kedua kondisi berikutterpenuhi:(a) entitas induk, investor, atau venturer bersama atau operator
bersamamampu mengendalikan waktu pembalikan perbedaantemporer; dan
(b) kemungkinan besar perbedaan temporer tidak akan dibalik dimasa depan yang dapat diperkirakan.
45. Pengaturan antar para pihak atas ventura pengaturan ber-sama biasanya menyangkut pembagian distribusi laba dan mengaturapakah keputusan atas masalah tersebut memerlukan persetujuandari semua venturer atau mayoritas venturer tertentu pihak atau seke-lompok pihak. Jika venturer bersama atau operator bersama dapatmengendalikan pembagian laba distribusi bagiannya atas laba dalampengaturan bersama dan kemungkinan besar bahwa bagiannya ataslaba tidak akan didistribusikan di masa depan yang dapat diperkira-
kan, maka liabilitas pajak tangguhan tidak diakui.
46. Entitas mengakui aset pajak tangguhan untuk semuaperbedaan temporer dapat dikurangkan yang timbul dari investasipada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, serta bagianpartisipasi dalam ventura pengaturan bersama sepanjang, danhanya sepanjang, kemungkinan besar terjadi:(a) perbedaan temporer akan dibalik di masa depan yang dapat
diperkirakan; dan
(b) laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadaisehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.
47. Dalam memutuskan apakah aset pajak tangguhan diakuiatas perbedaan temporer dapat dikurangkan terkait dengan investasipada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi serta bagian partisipasi
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
14/20
PAJAK PENGHASILAN ED PSAK 46
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA46.4
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
dalam ventura
pengaturan bersama, maka entitas mempertimbangkanpanduan yang diatur di paragraf 3033.
51B. Jika liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhantimbul dari aset yang tidak disusutkan yang diukur menggunakanmodel revaluasi sesuai PSAK 16, maka pengukuran liabilitas pajaktangguhan atau aset pajak tangguhan mencerminkan konsekuensipajak untuk memulihkan jumlah tercatat aset yang tidak disusutkanmelalui penjualan, terlepas dari dasar untuk mengukur jumlahtercatat aset tersebut. Dengan demikian, jika peraturan perpajakanmenentukan tarif pajak yang berlaku terhadap jumlah kena pajakyang berasal dari penjualan aset yang berbeda dari tarif pajak yangberlaku terhadap jumlah pajak yang berasal dari penggunaan aset,
maka tarif pajak berlaku terhadap penjualan aset diterapkan dalammengukur liabilitas atau aset pajak tangguhan yang terkait denganaset yang tidak disusutkan.
51C. Jika liabilitas atau aset pajak tangguhan timbul dari propertiinvestasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK13, maka terdapat asumsi yang tidak dapat dibantah bahwa jumlahtercatat properti investasi akan dipulihkan melalui penjualan. Oleh
karena itu, kecuali asumsi tersebut dapat dibantah, pengukuranliabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan mencerminkankonsekuensi pajak untuk memulihkan seluruh jumlah tercatat propertiinvestasi melalui penjualan. Asumsi ini dapat dibantah jika propertiinvestasi dapat disusutkan dan dimiliki dalam model bisnis yangbertujuan untuk mengkonsumsi secara substansial seluruh manfaatekonomi atas properti investasi dari waktu ke waktu, bukan melaluipenjualan. Jika asumsi ini dapat dibantah, maka persyaratan paragraf51 dan 51A harus diikuti.
Contoh ilustrasi paragraf 51C
Properti investasi memiliki biaya perolehan sebesar Rp100 dan nilaiwajar sebesar RP150. Properti investasi ini diukur menggunakanmodel nilai wajar sesuai dengan PSAK 13. Properti investasi initerdiri dari tanah dengan biaya perolehan sebesar Rp40 dan nilaiwajar sebesar Rp60 dan sebuah bangunan dengan biaya perolehan
sebesar Rp60 dan nilai wajar sebesar Rp90. Tanah tersebut memilikimasa manfaat tidak terbatas.
berlanjut...
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
15/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 46.5
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
...lanjutan
Akumulasi penyusutan bangunan untuk tujuan pajak adalah 30.Perubahan nilai wajar properti investasi yang belum direalisasi
tidak mempengaruhi laba kena pajak. Jika properti investasitersebut dijual melebihi biaya perolehannya, maka pembalikan atasakumulasi penyusutan secara pajak sebesar Rp30 akan dimasukkandalam laba kena pajak dan dikenakan pajak pada tarif pajakumum sebesar 30%. Untuk hasil penjualan yang melebihi biayaperolehan, peraturan perpajakan menetapkan tarif pajak sebesar25% untuk aset yang dimiliki selama kurang dari dua tahun dan20% untuk aset yang dimiliki selama dua tahun atau lebih.
Karena properti investasi diukur menggunakan model nilai wajardalam PSAK 13, terdapat asumsi yang tidak dapat dibantah bahwaentitas akan memulihkan seluruh jumlah tercatat properti investasimelalui penjualan. Jika asumsi tidak dapat dibantah, maka pajaktangguhan mencerminkan konsekuensi pajak untuk memulihkanseluruh jumlah tercatat melalui penjualan, bahkan jika entitasmengharapkan untuk memperoleh pendapatan sewa dari propertisebelum dijual.
Dasar pengenaan pajak atas tanah jika tanah dijual adalah Rp40dan terdapat perbedaan temporer kena pajak sebesar Rp20 (6040).Dasar pengenaan pajak atas bangunan jika bangunan dijual adalahRp30 (6030) dan terdapat perbedaan temporer kena pajak sebesarRp60 (9030). Akibatnya, total perbedaan temporer kena pajakyang berkaitan dengan properti investasi adalah Rp80 (20 + 60).
Selanjutnya, pada 15 Maret 20X2 entitas mengakui dividenRp10.000 dari laba operasi sebelumnya sebagai liabilitas.
Sesuai dengan paragra 47, tari pajak adalah tari yang diharapkanakan diterapkan pada periode ketika properti investasi tersebutdirealisasikan. Dengan demikian, liabilitas pajak tangguhan dihitungsebagai berikut, jika entitas mengharapkan untuk menjual propertisetelah memilikinya selama lebih dari dua tahun:
berlanjut...
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
16/20
PAJAK PENGHASILAN ED PSAK 46
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA46.6
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
...lanjutan
PerbedaanTemporer
Dapat
Dikurangkan(Rp)
Tari Pajak LiabilitasPajak
Tangguhan
(Rp)
Penyusutan pajakkumulati
30 30% 9
Pendapatan melebihibiaya
50 20% 10
Total 80 19
Jika entitas mengharapkan untuk menjual properti setelahmemilikinya selama kurang dari dua tahun, perhitungan di atasakan diubah untuk menerapkan tari pajak sebesar 25%, daripada20%, atas selisih hasil di atas biaya.
Jika, sebaliknya, entitas memiliki bangunan dalam model bisnis yangbertujuan untuk secara substansial mengonsumsi seluruh manaatekonomi yang melekat pada bangunan dari waktu ke waktu, daripadamelalui penjualan, asumsi ini dapat dibantah untuk bangunan.
Namun, tanah tidak disusutkan. Oleh karena itu asumsi pemulihanmelalui penjualan tidak dapat dibantah untuk tanah. Hal ini sejalanbahwa liabilitas pajak tangguhan akan mencerminkan konsekuensipajak untuk memulihkan jumlah tercatat bangunan melaluipenggunaan dan jumlah tercatat tanah melalui penjualan.
Dasar pengenaan pajak atas bangunan jika bangunan tersebut
digunakan adalah Rp30 (6030) dan terdapat perbedaan temporerkena pajak sebesar Rp60 (9030), sehingga liabilitas pajak tangguhanadalah Rp18 (30% dari 60).
Dasar pengenaan pajak atas tanah jika tanah dijual adalah Rp40dan terdapat perbedaan temporer kena pajak sebesar Rp20 (6040),sehingga liabilitas pajak tangguhan adalah Rp4 (20% dari 20).
Akibatnya, jika asumsi pemulihan melalui penjualan dapat dibantah
untuk bangunan, maka liabilitas pajak tangguhan yang terkaitdengan properti investasi adalah Rp22 (18 + 4).
51D. Asumsi yang tidak dapat dibantah dalam paragraf 51C jugaditerapkan ketika liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhantimbul dari pengukuran properti investasi dalam kombinasi bisnis
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
17/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 46.7
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
jika entitas menggunakan model nilai wajar pada saat pengukuranproperti investasi selanjutnya.
51E. Paragraf 51B51D tidak mengubah persyaratan untuk men-erapkan prinsip-prinsip dalam paragraf 2433 (perbedaan temporeryang dapat dikurangkan) dan paragraf 3436 (rugi fiskal yang belumdigunakan dan kredit pajak yang belum digunakan) dalam Pernyataanini ketika mengakui dan mengukur aset pajak tangguhan.
Beban Pajak
Beban (Penghasilan) Pajak Terkait dengan Laba Rugi dari AktivitasNormal
83. Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dariaktivitas normal disajikan tersendiri dalam laporan laba rugikomprehensif sebagai bagian dari laba rugi dalam laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain.
84. Jika entitas menyajikan komponen laba rugi pada laporanlaba rugi secara terpisah sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan paragraf 83, maka beban (penghasilan)pajak terkait dengan laba rugi dari aktivitas normal disajikan dalamlaporan laba rugi terpisah tersebut.
PENGUNGKAPAN
88. Berikut ini hal-hal yang juga diungkapkan secara ter-pisah:(a) agregat pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan transaksi
yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas (lihatparagraf 62A);
(ab) jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponenpendapatan komprehensif lain (lihat paragraf 62 dan PSAK 1:Penyajian Laporan Keuangan);
........(f) jumlah agregat perbedaan temporer yang terkait dengan
investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi dan
bagian partisipasi dalam ventura pengaturan bersama atasliabilitas pajak tangguhan yang belum diakui (lihat paragraf39);
94. Sering tidak praktis untuk menghitung jumlah liabilitaspajak tangguhan yang tidak diakui yang timbul dari investasi padaentitas anak, cabang dan entitas asosiasi serta bagian partisipasi
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
18/20
PAJAK PENGHASILAN ED PSAK 46
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA46.8
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
dalam ventura
pengaturan bersama (lihat paragraf 39). Oleh karenaitu, Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan
jumlah agregat perbedaan temporer yang mendasari tetapi tidakmensyaratkan pengungkapan liabilitas pajak tangguhan. Meskipundemikian, jika praktis, entitas dianjurkan untuk mengungkapkan
jumlah liabilitas pajak tangguhan yang tidak diakui karena informasitersebut dapat berguna bagi pengguna laporan keuangan.
97. Entitas yang disyaratkan untuk menyajikan pengungkapansesuai dengan paragraf 82A mungkin juga disyaratkan untukmenyajikan pengungkapan sehubungan dengan perbedaan temporerterkait dengan investasi pada entitas anak, cabang, dan entitas asosiasiatau bagian partisipasi dalam ventura pengaturan bersama. Pada
kasus tersebut, entitas mempertimbangkan hal ini dalam menentukaninformasi yang diungkapkan berdasarkan paragraf 82A. Misalnya,entitas mungkin diminta untuk mengungkapkan jumlah agregatperbedaan temporer terkait dengan investasi pada entitas anak yangtidak mengakui liabilitas pajak tangguhan (lihat paragraf 81(f). Jikatidak praktis untuk menghitung jumlah liabilitas pajak tangguhanyang belum diakui (lihat paragraf 87), maka mungkin terdapat
jumlah konsekuensi pajak penghasilan potensial atas dividen yang
tidak praktis untuk ditentukan terkait dengan entitas anak tersebut.
PAJAK PENGHASILAN FINAL
99. Jika jumlah tercatat aset atau liabilitas yang terkait denganpajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, makaperbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajaktangguhan.
100. Sesuai dengan peraturan perpajakan, penghasilan yangtelah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagailaba kena pajak dan semua beban terkait dengan penghasilan yangtelah dikenakan pajak penghasilan final tidak dapat dikurangkan.Di sisi lain, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalampenghitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidakterdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atauliabilitas pajak tangguhan.
101. Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilanfinal, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatanakuntansi yang diakui pada periode berjalan.
102. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutangdan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini dalam perhitungan
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
19/20
ED PSAK 46PAJAK PENGHASILAN
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 46.9
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka dan pajak yang masihharus dibayar.
103. Pajak penghasilan final dibayar di muka disajikan terpisah
dari pajak penghasilan final yang masih harus dibayar.
PENGATURAN UNTUK HAL KHUSUS
104. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkandengan Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai pendapatan ataubeban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali jika diajukan upayapenyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan dendayang ditetapkan dengan Surat Ketetetapan Pajak ditangguhkan
pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.Jika terdapat kesalahan, maka mengacu pada PSAK 25: KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
TANGGAL EFEKTIF
105. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahunbuku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 2015.
Untuk entitas yang melakukan kombinasi bisnis sesuai denganpersyaratan dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis disyaratkan untukmelakukan penerapan dini. Jika entitas menerapkan dini, maka faktatersebut diungkapkan.
KETENTUAN TRANSISI
106. Paragraf 73 diterapkan secara prospektif sejak tanggal efektif
PSAK 22: Kombinasi Bisnis untuk pengakuan aset pajak tangguhanyang diperoleh dalam kombinasi bisnis.
107. Oleh karena itu, entitas tidak menyesuaikan akuntansi untukkombinasi bisnis sebelumnya, jika manfaat pajak tidak memenuhikriteria pengakuan terpisah pada tanggal akuisisi dan diakui sesudahtanggal akuisisi, kecuali manfaat tersebut diakui pada periodepengukuran dan dihasilkan dari informasi baru tentang keadaan danfakta yang ada pada tanggal akuisisi. Manfaat pajak lain diakui dalam
laba rugi (atau, di luar laba rugi jika disyaratkan Pernyataan ini).
PENARIKAN
108. Pernyataan ini menggantikan PSAK 46 (1997): Akuntansi
Pajak Penghasilan.
(2010): Pajak Penghasilan.
-
5/28/2018 ED PSAK 46 (2013)
20/20
PAJAK PENGHASILAN ED PSAK 46
Hak Cipta 2013 IKATAN AKUNTAN INDONESIA46.10
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213
1415161718192021
2223242526272829
303132333435363738
39404142434445
DASAR KESIMPULAN
Dasar kesimpulan berikut melengkapi, tetapi bukan bagian dari, PSAK 46.
RUANG LINGKUP
DK01. PSAK 46: Pajak Penghasilanmenghilangkan pengaturantentang pajak final dan pengaturan untuk hal khusus. Hal ini inidilakukan dalam rangka menyelaraskan pengaturan yang ada dalamPSAK 46 dengan IAS 12 Income Taxes.
PAJAK PENGHASILAN FINAL
DK02. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan (KDPPLK) mendefinisikan penghasilan (income) sebagaikenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalambentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan liabilitasyang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal darikontribusi penanam modal.
DK03. Sesuai dengan definisi di atas, penghasilan merupakan
hasil perhitungan neto dari pendapatan dan beban yang mengakibatkankenaikan ekuitas.
DK04. Hal itu berarti bahwa pengaturan pajak yang termasukdalam ruang lingkup PSAK 46 adalah pajak atas penghasilan yangdihitung dengan dasar neto. Contoh pajak penghasilan yang dihitungatas dasar neto, adalah, namun tidak terbatas pada:a. Pajak yang dikenakan atas laba kena pajak;
b. Pajak yang dikenakan atas keuntungan penjualan aset yang dihitungsebagai selisih antara hasil penjualan dengan nilai tercatatnya.
DK05. Suatu pengenaan pajak penghasilan yang termasuk dalampengaturan PSAK 46 adalah pajak penghasilan yang memenuhidefinsi pajak penghasilan dalam PSAK 46, yaitu pajak yang dihitungberdasarkan peraturan perpajakan dan dihitung atas dasar neto.Meskipun peraturan perpajakan yang dibuat oleh otoritas perpajakanmenentukan bahwa pajak tersebut adalah pajak penghasilan atas suatu
industri/transaksi tertentu, namun belum tentu pajak penghasilantersebut termasuk dalam lingkup PSAK 46.
PENGATURAN UNTUK HAL KHUSUS
DK06. Dewan menghapus pengaturan hal khusus karena sudahdiatur dalam SAK yang lain.