Laporan Tahunan
Annual Report
Embracing the Challenge
for Success
2010
Daftar Isi Table of Content
Visi & Misi
Profil Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Peristiwa Penting
Penghargaan
Sambutan Komisaris Utama
Sambutan Direktur Utama
Laporan Manajemen
Produk & Jasa
Tata Kelola Perusahaan
Manajemen Risiko
Tinjauan Keuangan
Dewan Komisaris
Direksi
Komite Audit
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Pemantauan Risiko
Pejabat Senior
Struktur Organisasi
Informasi Bagi Pemegang Saham
Daftar Jaringan Kantor
Tanggung Jawab Manajemen
atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Bank Victoria Internatioal Tbk
dan anak perusahaan 31 Desember
2010 dan 2009
Vision & Mision
Company Profile
Financial Highlights
Important Events
Reward
Message from the President Commissioner
Message from the President Director
Management Report
Product & Services
Good Coorporate Governance
Risk Management
Financial Review
Board of Commisioners
Board of Directors
Audit Committee
Nomination and Remuneration Committee
Risk Monitoring Committe
Senior Officers
Organization Structure
Information for Shareholders
Operation And Branches Network
Management’s Responsibility
For The Financial Statements
Consolidate Financial Statements
PT Bank Victoria International Tbk
and Subsidiary December 31,
2010 and 2009
06
07
08
10
12
13
14
18
36
40
46
49
51
58
60
62
63
64
65
66
68
71
77
Embracing the Challenge for Success
Change demands hard work.A lot of people get impatient with the pace of change.
We also eager to welcome the challenge of change.We believe the change generates business opportunities.
We continuously seek opportunities to grow together with our valued customers to grow and to reap
the harvest of mutual success.
Menyambut Tantangan Demi Keberhasilan
Perubahan menuntut kerja keras.Banyak orang tidak sabar dengan derap langkah perubahan.
Begitu juga kami berkeinginan kuat menyambut tantangan perubahan.Kami percaya perubahan membawa peluang bisnis.
Kami senantiasa mengejar peluang demi pertumbuhan bersama pelanggan untuk tumbuh dan menuai panen kesuksesan bersama.
06
Vision and Mision
Visi dan Misi
Misi Mission
Menjadi bank ritel nasional yang kokoh,
sehat, efisien serta terpercaya.
To be a national retail Bank that is strong,
healthy, efficient, and trusted.
- Memberikan kualitas layanan yang terbaik kepada para
nasabah secara konsisten dan tetap memperhatikan
prinsip kehati-hatian.
- Memperbaiki pengelolaan risiko dan keuangan secara
terus-menerus.
- Mengembangkan sumber daya manusia yang
profesional, berprinsip dan berdedikasi dengan
mendukung pengembangan kemampuan pribadi.
- Senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance.
- Providing the best quality in service to customers,
remaining attention to prudent banking principals
consistently.
- Improving risk and financial management continuously.
- Developing professional, principled, and dedicated human
resources to support personal ability development.
- Implementing the principle of Good Corporate
Governance continually.
Visi Vision
Bank Victoria
2010 Annual Report
07
Profil Perusahaan
Company Profile
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria at a Glance
PT. Bank Victoria International Tbk. was founded in 1992 and started its operations as a commercial bank on 5 October 1994. Since then, Bank Victoria has been strengthening its eminence as a retail bank in the competitive national banking industry. As of the end of 2010, Bank Victoria ran a network of 85 offices to serve its customers especially in the Jabodetabek (Greater Jakarta) area. With a focus on the retail segment, Bank Victoria strives to meet the customers' needs for the provision of consumer loans in the form of Victoria KKB (Motorized Vehicle Loans), Victoria KMG (Multi Purpose Loan), Victoria KPR (Mortgage) and Victoria KPS (Strata Ownership). In addition, Bank Victoria is also active in disbursing loans to corporations in the form of corporate loans and commercial loans to SMEs, such as Victoria KI (Investment Loans) and Victoria PRK (Loan Account).
As an intermediary institution that collects funds from the public, Bank Victoria offers various deposit products, particularly a wide variety of savings products, such as V-Pro Savings that offers attractive interest rates and bonus reward points that can be redeemed for various prizes and is intended for professionals. Bank Victoria also has a savings product specifically for young customers, namely V-Junior. Opening a V-Junior account enables your child to directly receive attractive prizes. Bank Victoria also has a superior product in the form of V-Plan, which is a savings deposit with an insurance protection as well as direct prizes and Victoria Bisnis (V-Bisnis) Savings with an attractive interest rate so as to provide the best solution for businesspeople in maximizing the return from their funds. In addition to those savings products, Bank Victoria also offers Demand Deposits and Time Deposits to serve the needs of the customer, all with competitive interest rates.
As a public bank, Bank Victoria listed its shares on the Indonesia Stock Exchange in 1999 and has been actively conducting corporate actions such as limited public offering and bond issuance. In 2007, Bank Victoria issued the Bond II and Subordinate Bond I, each amounting to Rp 200 billion. In 2008, Bank Victoria conducted a Limited Public Offering (LPO) IV with an amount of Rp 116.75 billion, which was accompanied by the issuance of Warrant Series V amounting to Rp 66.97 billion. In 2009, Bank Victoria distributed interim dividend to its shareholders amounting to Rp 35 billion. Later in the year 2010 to convert Warrant Series IV and V amounting of Rp 25 billion.
Bank Victoria bertekad untuk mengokohkan diri dalam dunia perbankan Indonesia dan
mewujudkan visinya sebagai Bank ritel nasional yang kokoh, sehat, efisien serta terpercaya.
Bank Victoria is fully commited to achieve its vision, to become a strong, healthy, efficient and trusted
national retail bank in Indonesia.
Sekilas Bank Victoria
PT. Bank Victoria International Tbk. berdiri sejak tahun 1992 dan memulai kegiatan operasional sebagai Bank Umum sejak 5 Oktober 1994. Bank Victoria terus mengukuhkan eksistensi sebagai bank retail dalam persaingan di dunia perbankan nasional. Hingga akhir 2010, Bank Victoria telah memiliki 85 jaringan kantor yang siap melayani nasabah khususnya di daerah Jabodetabek. Dengan fokus pada segmen ritel, Bank Victoria berusaha memenuhi kebutuhan nasabah dengan pemberian kredit konsumsi dalam bentuk Victoria KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), Victoria KMG (Kredit Multi Guna), Victoria KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan Victoria KPS (Kredit Pemilikan Strata). Selain itu Bank Victoria juga aktif menyalurkan kredit ke dunia usaha baik berupa kredit korporasi maupun komersial melalui kredit UMKM antara lain Victoria KI (Kredit Investasi) dan Victoria PRK (Pinjaman Rekening Koran).
Sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana dari masyarakat, Bank Victoria memiliki berbagai produk simpanan, khususnya produk Tabungan dengan berbagai variasi produk seperti Tabungan V-Pro yang menawarkan suku bunga yang menarik dan bonus point reward yang dapat ditukarkan dengan beragam hadiah, ditujukan untuk kalangan profesional. Bank Victoria juga memiliki produk simpanan khusus untuk nasabah junior, yaitu V-Junior. Dimana dengan membuka rekening V-Junior ini, maka si kecil akan mendapatkan hadiah langsung yang menarik. Bank Victoria juga memiliki produk unggulan yaitu V-Plan yang merupakan tabungan berjangka yang memiliki perlindungan asuransi serta berhadiah langsung serta Tabungan Victoria Bisnis (V-Bisnis) dengan suku bunga yang menarik sehingga memberikan solusi terbaik bagi para pelaku bisnis dalam memaksimalkan hasil pengendapan dana. Selain produk-produk tabungan yang telah disebutkan, Bank Victoria juga memiliki produk Giro dan Simpanan Berjangka untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan suku bunga yang kompetitif.
Sebagai bank publik, Bank Victoria telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1999 dan hingga saat ini aktif melaksanakan aksi korporasi seperti penawaran umum terbatas dan menerbitkan Obligasi. Pada tahun 2007, Bank Victoria kembali menerbitkan Obligasi II dan Obligasi Subordinasi I masing-masing berjumlah Rp 200 Milyar. Tahun 2008, Bank Victoria melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV sebesar Rp 116,75 Milyar dan disertai dengan penerbitan Waran Seri V sebesar Rp 66,97 milyar. Di tahun 2009, Bank Victoria telah membagikan dividen interim kepada para pemegang saham sebesar Rp 35 milyar. Kemudian di tahun 2010 melakukan konversi Waran Seri IV dan V sebesar Rp 25 milyar.
Bank Victoria
2010 Annual Report
08
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
Selain itu, untuk mendukung Arsitektur Perbankan Indonesia, Bank Victoria juga telah melakukan akuisisi terhadap Bank Swaguna dan melakukan penyetoran modal untuk meningkatkan modal Bank Swaguna sehingga sesuai dengan persyaratan minimum permodalan Bank menurut Arsitektur Perbankan Indonesia (API), dan pada 1 April 2010 Bank Swaguna secara resmi dikonversi menjadi Bank Victoria Syariah.
Sampai dengan 31 Desember 2010, Bank Victoria berhasil mencatat total aset sebesar Rp 10 triliun dan memiliki 85 jaringan kantor. Hal ini tercapai berkat kerja keras dan komitmen tim manajemen serta didukung oleh lebih dari 800 orang karyawan. Bank Victoria berkomitmen untuk mengokohkan diri dalam dunia perbankan Indonesia serta mewujudkan visinya sebagai Bank ritel nasional yang kokoh, sehat, efisien serta terpercaya.
In addition, to support the Indonesian Banking Architecture, Bank Victoria acquired Bank Swaguna and injected capital to improve the capital of Bank Swaguna to help it meet the minimum capital requirement of the Indonesian Banking Architecture (API), and on 1 April 2010 Bank Swaguna was off ic ia l ly conver ted into Bank Victor ia Syar iah.
As of 31 December 2010, Bank Victoria recorded total assets of Rp 10 trillion and has 85 branch network. This achievement was owing to the hard work and commitment of the management team and the support from more than 800 employees of the Bank. Bank Victoria is committed to establishing its position in the Indonesian banking industry and realizing its vision as a national retail bank that is robust, healthy, efficient and highly reliable.
NERACA
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Penempatan pada Bank lain - Bersih
Efek-efek - Bersih
Efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali - Bersih
Kredit yang Diberikan - Bersih
Penyertaan - Bersih
Goodwill - Bersih
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap - Bersih
Aktiva Lain-lain
TOTAL AKTIVA
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Segera
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Sertifikat Deposito
Simpanan dari Bank lain
Hutang Pajak
Surat Berharga yang Diterbitkan
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Kewajiban lain-lain
JUMLAH KEWAJIBAN
Hak Minoritas
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS
Laba Rugi
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Pemulihan (Beban) Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif
dan Non Produktif
2009
23.241
253.020 918.781
3.059.755 70.216
2.713.514
29 2.182 9.930
162.745
145.603
23.397
132.011 315.869
5.211.096
- 596.749
15.185
397.485
7.577 30.288
6.729.657
11
629.350
623.129
501.977 121.152 159.508
(119.316)
7.359.018
7.359.018
2010
28.921
674.473
2.352.494
3.690.205
-
3.187.219
29
1.364
32.935
146.428
190.784
10.304.853
31.987
179.021
424.153
8.292.893
-
140.690
39.244
398.517
28.395
27.263
9.562.163
27
742.663
10.304.853
726.443
607.796
118.646
314.794
(230.987)
BALANCE SHEET
Assets
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Placement with Other Banks - Net
Securities - Net
Securities purchased with agreement to resell- Net
Loans - Net
Investment - Net
Goodwill - Net
Deffered Tax Assets
Fixed Assets - Net
Other assets
TOTAL ASSETS
Liabilities and Equity
Liabilities Immediately
Demand Deposits
Saving Deposits
Time Deposits
Certificates of Deposits
Deposits from other Bank
Taxes Payable
Securities Issued
Estimated Loss on Commitments and Contingencies
Other Liabilities
TOTAL LIABILITIES
Minority Interest
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES and EQUITY
Income Statements
Interest Income
Interest Expense
Interest Income -Net
Other Operating Income
Reversal of Provion (provision) for losses of Earnings Assets
2008
23.431
223.772
389.248
2.618.920
-
2.122.976
61
3.001
7.697
162.089
73.914
17.975
186.840
194.724
3.711.853
-
550.985
9.274
396.484
3.344
25.705
5.097.183
10
527.915
523.426
406.685
116.741
23.863
(672)
5.625.108
5.625.108
2007
14.981
331.441
198.402
2.477.204
102.143
1.953.183
61
3.819
6.391
124.566
56.804
14.266
228.109
176.682
3.180.447
-
842.185
5.736
395.579
3.367
19.053
4.865.424
9
403.562
352.275
272.191
80.084
43.465
(15.425)
5.268.995
5.268.995
2006
12.698
172.640
199.230
1.326.265
13.524
1.088.691
-
-
3.508
43.067
37.848
10.063
91.460
104.525
1.983.169
24.860
355.316
8.845
-
1.953
9.429
2.589.620
-
307.851
275.841
224.628
51.213
20.564
(537)
2.897.471
2.897.471
Bank Victoria
2010 Annual Report
09
Beban Operasional Lainnya
Laba Operasional
Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Bersih
Laba Bersih per Saham Dasar (Rp penuh)
Permodalan
CAR dengan memperhitungkan Risiko Kredit
CAR dengan memperhitungkan Risiko Kredit,
Operasional dan Risiko Pasar
Aktiva Tetap terhadap Modal
Kualitas Aktiva
Aktiva Produktif Bermasalah
PPA Produktif terhadap Aktiva Produktif
NPL Gross
NPL Net
RASIO KEUANGAN
98.257
63.087
(483) 62.604
16.364 46.240
13,09
16,92%
16,86%
31,30%
1,16%
2,30%
3,00%
0,00%
(73.182)
129.271
2.386 131.657
(24.856)
106.802 27,61
13,72%
10,80%
35,44%
1,98%
4,14%
5,07%
0,00%
Other Operating Expenses
Income from Operations
Non-Operating Revenue (expenses) -Nett
Profit Before Income Tax
Income Tax Expense
Net Income
Earnings per Share (in full Rp amount)
Capital
CAR with Credit Risk charge
CAR with Credit Risk, Operational Risk and
Market Risk charge
Fixed Asset to Total Equity
Assets Quality
Problem Earning Assets
Allowance of Earning Assets
NPL Gross
NPL Net
FINANCIAL RATIOS
95.830
44.102
684
44.786
9.524
35.263
12,91
23,22%
22,77%
25,01%
0,96%
1,52%
2,54%
0,44%
58.031
(55)
57.976
8.422
49.554
21,22
19,58%
15,43%
27,32%
0,96%
1,56%
2,39%
0,20%
50.093 31.150
40.090
(1.525)
38.565
8.515
30.050
14,94
24,02%
20,27%
19,21%
1,62%
2,5%
3,79%
0,00%
(%)
PEMEGANG SAHAM AKHIRPT BANK VICTORIA INTERNATIONAL.Tbk
PT Victoria Sekuritas dimiliki oleh PT Gratamulia Pratama dan Suzanna Tanojo
PT Suryayudha Investindo Cipta dimiliki oleh Benny Luhur dan PT Gratamulia Pratama
PT Nata Patindo dimiliki oleh PT Gratamulia Pratama dan Christien Tanoyo
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL.Tbk ULTIMATE SHAREHOLDERS
PT Victoria Sekuritas owned by PT Gratamulia Pratama and Suzanna Tanojo
PT Suryayudha Investindo Cipta owned by Benny Luhur and PT Gratamulia Pratama
PT Nata Patindo dimiliki owned by PT Gratamulia Pratama and Christien Tanoyo
2008
0,88%
7,81%
2,61%
92,23%
53,46%
-
-
-
-
5,16%
-
Rentabilitas
ROA
ROE
NIM
BOPO
Likuiditas
LDR
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak Terkait
Pihak Tidak Terkait
Persentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait
Pihak Tidak Terkait
GWM Rupiah
PDN
2007
1,64%
15,41%
2,56%
85,59%
55,92%
-
-
-
-
9,15%
-
2006
1,76%
12,11%
2,71%
86,88%
51,94%
-
-
-
-
9,33%
-
Rentability
ROA
ROE
NIM
BOPO
Liquidity
LDR
Compliance
Percentage of LLL Violation
• Related Parties
• Third Parties
Percentage of LLL Excess
• Related Parties
• Third Parties
Reserve Requirements in Rp
Net Open Position
(%)
2009
1,10%
8,00%
2,38%
92,05%
50,43%
-
-
-
-
5,02%
-
2010
1,71%
18,41%
1,77%
88,21%
40,22%
-
-
-
-
8,63%
-
2010 2009
SHAREHOLDERS
PT Victoria Sekuritas
Suzanna Tanojo
PT Suryayudha Investindo Cipta
PT Nata Patindo
Public
Total
38.01%
16.10%
6.66%
4.07%
35.16%
100.00%
43.73%
17.14%
7.09%
4.34%
27.70%
100.00%
PEMEGANG SAHAM
PT Victoria Sekuritas
Suzanna Tanojo
PT Suryayudha Investindo Cipta
PT Nata Patindo
Masyarakat Lainnya
Total
Bank Victoria
2010 Annual Report
Important Events
Peristiwa Penting
3 a1 a
3 c
8 a 8 b 10 a 10 b
3 d
3 b1 b 2 a
5 6 7
11
Januari . JANUARY
Juni . JUNE
10
1a,b. Tanggal 30-31 Januari 2010 Rapat Kerja Tahunan 2010 dan Training
dengan tema "Transformasi dengan Potensi Super dari Dalam
Diri”, di Hotel Padma, Bandung.
2a. Tanggal 20-21 Februari 2010 Launching TabunganKu, JIE Expo
Jakarta.
3a,b,c,d. Tanggal 1 April 2010 Grand Launching PT Bank Victoria Syariah.
4. Tanggal 27 April 2010 Rapat Kerja Triwulan I-2010
5 Tanggal 27 April 2010 Penandatanganan Kerjasama Kredit
Pemilikan Apartemen dengan Kuningan City
On 30-31 January 2010, Annual Business Meeting 2010 and
Training with the theme “Transformasi dengan Potensi Super dari
Dalam Diri" is held at Hotel Padma, Bandung.
On 20-21 February 2010, TabunganKu savings product is launched
at the JIE Expo, Jakarta.
On 1 April 2010, PT Bank Victoria Syariah is launched.
On 27 April 2010, for the First Quarterly Business Meeting of 2010
is held.
On 27 April 2010, the Signing Ceremony of the Apartment
Ownership Loan Agreement is held at Kuningan City.
6 Tanggal 5 Mei 2010 Penandatanganan Kerjasama Pinjaman
Sindikasi untuk PT. Mandala Multifinance
7. Tanggal Mei 2010 Training Leadership di Hotel Kartika
8a,b Tanggal Juni 2010 Training Supervisory Skill di Hotel Ciputra.
9a,b. Tanggal 25 Juni 2010 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
10. Tanggal 30 Juli 2010 Bank Victoria meresmikan Kantor Kas Permata
Buana
11. Tanggal 31 Agustus 2010 Bank Victoria menyelenggarakan Buka
Puasa Bersama sekaligus Seminar Spiritual Leadership oleh ESQ
Consultant
On 5 May 2010, Syndicated Loan Agreement for PT. Mandala
Multifinance is signed.
ChandraLeadership Training at Kartika Chandra Hotel
In May 2010, Leadership Training is held at Hotel Kartika.
In June 2010, Supervisory Skill Training is held at Hotel Ciputra.
On 25 June 2010, Annual General Meeting of Shareholders is held.
On 30 July 2010, the Permata Buana Cash Office is officially
opened.
On 31 August 2010, Bank Victoria organizes the Breaking
of the Fast Together as well as a Spiritual Leadership Seminar by
an ESQ Consultant.
Februari . FEBRUARY
April . APRIL
Mei . MAY
Juli . JULY
Agustus . AUGUST
Bank Victoria
2010 Annual Report
11
12
15
20 a
16
20 b
17
21
18 a
22 a
18 b
22 b
19
23
13 14 a 14 b 14 c
12. Tanggal 6 September 2010 Pembukaan Kantor Kas Meruya Ilir
14a,b,c. Tanggal 4 Oktober 2010 Penandatanganan Kerjasama Jasa
Konsultasi dan Pelatihan dengan SME Consulting Group dan A&A
15. Tanggal 5 Oktober 2010 Ulang Tahun Bank Victoria ke-16
16. Tanggal 7 Oktober 2010 Berpartisipasi dalam Kuis News Boom
TVOne
17. Tanggal 13 Oktober 2010 Pembukaan Kantor Kas Asemka
18a,b. Tanggal 27 Oktober 2010 Pembukaan Kantor Kas Grand Wijaya
On 6 September 2010, the Meruya Ilir Cash Office is officially
opened.
On 4 October 2010, Agreement on Consultancy Service and Training
with SME Consulting Group and A&A Consulting is signed.
On 5 October 2010, Bank Victoria celebrates its 16th birthday.
On 7 October 2010, Bank Victoria participates in the News Boom
Quiz on TVOne.
On 13 October 2010, the Asemka Cash Office is officially opened.
On 27 October 2010, the Grand Wijaya Cash Office is officially
opened.
19. Tanggal 5 November 2010 Pembukaan Kantor Kas Grand Boutique
Mangga Dua
20a,b. Tanggal 19 November 2010 Pembukaan Kantor Kas Duta Merlin
21. Tanggal 10 Desember 2010 Pembukaan Kantor Kas Teluk Gong
22a,b. Tanggal 20 Desember 2010 Pembukaan Kantor Kas Karawaci
Pembukaan Kantor Kas Cikokol
23. Tanggal 16 Desember 2010 Merayakan Acara Natal Bersama
tahun 2010, dan seminar dengan tema “Bekerja dengan Hati untuk
Mencapai Prestasi “
On 5 November 2010, the Grand Boutique Mangga Dua Cash Office
is officially opened.
On 19 November 2010, the Duta Merlin Cash Office is officially
opened.
On 10 December 2010, the Teluk Gong Cash Office is officially
opened.
On 20 December 2010, the Karawaci Cash Offices are officially
opened.
On 20 December 2010, the Cikokol Cash Offices are officially opened.
On 16 December 2010, Bank Victoria organizes the Christmas
Celebration 2010 and a seminar themed "Working with the Heart to
Achieve Successes".
Oktober . OCTOBER
November . NOVEMBER
Desember . DECEMBER
September . SEPTEMBER
Predikat “Sangat Bagus” dari majalah InfoBank
“Very Good” grade from InfoBank magazine.
Best Public Banks based on EVA Concept
The Best Public Bank based on EVA Concept
The Best Public Banks based on EVA Concept
The Best Public Bank based on EVA Concept
Predikat “Sangat Bagus” dari majalah InfoBank
“Very Good” grade from InfoBank magazine.
Predikat Bank Non Devisa Terefisien ke-5 dari Harian Bisnis Indonesia yang didukung
oleh BI dan FEUI.
The 5th Most Efficient Non-Foreign Exchange Bank from
Bisnis Indonesia Daily, supported by Bank Indonesia and the Faculty of Economics,
University of Indonesia.
Predikat “Sangat Baik” dari majalah InfoBank
“Very Good” grade from InfoBank magazine.
Predikat ”Sangat Bagus” untuk kategori Bank Dengan Kegiatan Usaha Terfokus Pada Segmen Usaha
Tertentu (Modal Rp 100 miliar s/d dibawah 1 triliun) dalam rating 125 rating Bank di Indonesia versi
Majalah Infobank edisi Juni 2008.
“Very Good” grade in the category of Banks with Business Activity Focused in Certain Business Segment
(Capital: between Rp 100 billion to < than Rp 1 trillion) out of 125 bank ratings in Indonesia by InfoBank
magazine, June 2008 edition.
Penghargaan ”Banking Efficiency Award 2008” dari Harian Bisnis Indonesia.
“Banking Efficiency Award 2008” from Bisnis Indonesia Daily.
2000
2002
2003
2005
2007
2008
Bank Victoria
2010 Annual Report
12
Rewards
Penghargaan
Tahun 2010 merupakan 'milestone' bagi Bank Victoria dengan tercapainya assets menjadi Sepuluh Trilyun Rupiah dan peningkatan laba bersih sebsar 46%.
Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja seluruh jajaran di- Bank Victoria dengan dukungan dari para Nasabah disertai dengan rakhmat Tuhan Yang Maha Esa,
Tercapainya 'milestone' tersebut semakin memperteguh komitmen Bank Victoria untuk secara berkesinambungan, memperbaiki, memperkuat dan menyempurnakan praktik Good Corporate Governance di seluruh tingkatan organisasi.
Didalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas , Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Atas hasil yang telah dicapai, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang terjalin baik kepada seluruh karyawan dan manajemen Bank Victoria, Pemegang Saham, Para Nasabah dan Stakeholders lainnya yang diberikan kepada Bank Victoria.
Kami berharap agar kerjasama dan dukungan ini akan semakin erat dan meningkat bagi kemajuan Bank Victoria dan seluruh Stakeholders
The year of 2010 was surely a milestone for Bank Victoria, with a monumental achievement of Ten Trillion Rupiah in assets and a 46% increase in net income.
This achievement was the result of all elements working within Bank Victoria with the support from our Customers and accompanied by the grace of God Almighty.
The achievement of such milestone further strengthened Bank Victoria's commitment to the sustainable improvement, strengthening, and refining of Good Corporate Governance practices at all levels within the organization.
In carrying out its supervisory duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, the Risk Management Committee, and the Nomination and Remuneration Committee.
With the results that have been achieved, the Board of Commissioners would like to convey its highest appreciation and deepest gratitude for the support and excellent cooperation to all employees and management of Bank Victoria, its Shareholders, Customers, and other Stakeholders for the mandate entrusted to Bank Victoria.
We hope that the cooperation and support will be more profound in the coming years, and will make way for the progress of Bank Victoria and all its Stakeholders.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris
Sulistijowati
Komisaris Utama / Komisaris Independen
On behalf of the Board of Commissioners
President Commissioner / Independent Commissioner
Sambutan Komisaris Utama / Komisaris Independen
Message from the President Commissioner/ Independent Commisioner
Bank Victoria
2010 Annual Report
13
Bank Victoria berhasil mencapai pertumbuhan yang signifikan di tahun 2010 berkat kepercayaan
seluruh stakeholder dan berbagai strategi bisnisnya untuk mengembangkan produk-produk
inovatif.
Bank Victoria's significant growth in 2010 was owing to the trust placed by all stakeholders as well as to its various business strategies
aimed at developing innovative products.
Pada tahun 2010, kebijakan perekonomian nasional Indonesia bertumpu pada stabilitas ekonomi makro, harga, nilai tukar dan sistem keuangan yang stabil sebagai dasar untuk pertumbuhan ekonomi dan penguatan fondasi ekonomi nasional. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia ditopang pula oleh faktor domestik, terutama konsumsi rumah tangga dan investasi masyarakat. Kuatnya fondasi ekonomi Indonesia ini adalah karena kuatnya daya beli pasar domestik dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 238 juta jiwa, yang menjadikan Indonesia duduk di urutan ke-4 dunia dalam hal populasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat indeks harga konsumen sampai dengan 2009 (year-on-year) mencapai 2,78%. Tingkat inflasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2008 sebesar 11,06%. Sementara itu, inflasi sampai dengan Desember 2010 terus meningkat mencapai 6,96%. Tekanan inflasi yang meningkat khususnya di triwulan IV lebih banyak disebabkan oleh kelompok harga-harga makanan yang bergejolak (volatile foods), sementara inflasi inti masih relatif terkendali. Sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional sampai dengan akhir Desember 2010 mencapai sebesar 6,11% terhadap tahun 2009. Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate menjadi 6,5% pada Agustus 2009 dan sejak saat itu sampai dengan Desember 2010 Bank Indonesia tidak melakukan perubahan.
Besaran Produk Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia sampai akhir tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 6.422,9 trilliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp 2.310,7 triliun.
Nilai tukar transaksi mata uang asing khususnya USD menguat pada kurs beli dari Rp 10.895 pada 31 Desember 2008 menjadi Rp 9.353 pada 31 Desember 2009 atau menguat sebesar 14,15%, dan pada 31 Desember 2010 menjadi Rp 8.946 atau menguat 4,35% dibandingkan dengan Desember 2009. Demikian pula pada kurs jual menguat dari Rp 11.005 pada 31 Desember 2008 menjadi Rp 9.447 pada 31 Desember 2009 atau menguat sebesar 14,16%, dan menguat pada 31 Desember 2010 menjadi Rp 9.036 atau menguat 4,35% dibandingkan dengan Desember 2009.
Pada tahun 2010 telah mulai berlaku Free Trade Agreement (FTA) ASEAN – China atau pasar/perdagangan bebas antarnegara tanpa dikenakan bea masuk, sehingga Indonesia menghadapi masuknya barang-barang perdagangan/manufaktur impor secara bebas dari China dan negara-negara ASEAN. Untuk menghadapi hal tersebut, Indonesia harus menciptakan produk-produk yang kompetitif dan produktif supaya tidak dibanjiri oleh produk-produk luar negeri dan kalah bersaing di negeri sendiri. Ekspor Indonesia pada tahun 2010 didominasi oleh komoditas primer seperti batu bara, logam, minyak, dan gas bumi.
.In 2010, Indonesia's economic policies are expected to maintain its focus on the stability of macroeconomic conditions, price, exchange rates, and a sound financial system as a basis for a sustainable economic growth and the strengthening of the national economic foundations. In addition, Indonesia's economic growth has also been sustained by domestic factors, especially household consumption and public investment. Indonesia's strong economic foundation is due to the strong purchasing power of the domestic market, having a population of about 238 million people, making Indonesia the fourth most populous country in the world.
Based on data from the Badan Pusat Statistik (BPS), the consumer price index was up 2.78% year-on-year from that of 2009. That inflation rate was substantially lower than that in 2008, which was 11.06%. Meanwhile, inflation rate until December 2010 continued to increase to reach 6.96%. Inflationary pressure, which was elevated in the fourth quarter of 2010, came primarily from the volatile prices of foods, while core inflation remained relatively controlled. Meanwhile, Indonesia's economic growth until the end of December 2010 reached 6.11% from the year 2009. Bank Indonesia lowered the BI Rate to 6.5% in August 2009 and since then until December 2010 Bank Indonesia did not make any changes.
Indonesia's real Gross Domestic Product (GDP) until the end of 2010 at current prices reached Rp 6.422.9 trillion, while at constant prices (year 2000) reached Rp 2.310.7 billion.
The exchange rates of foreign currencies, especially USD strengthened, with buying rate of Rp 10,895 as of 31 December 2008 to Rp 9,353 as of 31 December 2009 or rose by 14.15%, and as of 31 December 2010 it strengthened again to Rp 8,946 or rose 4.35% compared with December 2009. Similarly, the selling rate rose from Rp 11,005 as of 31 December 2008 to Rp 9,447 as of 31 December 2009 or rose by 14.16%, and strengthened further on 31 December 2010 to Rp 9,036 or rose 4.35% compared with December 2009.
In 2010, the Free Trade Agreement (FTA) ASEAN – China came into effect. This agreement created a market with free trade between countries without customs duties imposed, so Indonesia is now facing the entry of freely-imported trade/manufacturing goods from China and ASEAN countries. To deal with this, Indonesia must create products that are competitive and productive in order not to be flooded by products from abroad and become beaten at home. Indonesia's export in 2010 was dominated by primary commodities, such as coal, metals, oil and natural gas.
Sambutan Direktur Utama
Message from the President Directors
Bank Victoria
2010 Annual Report
14
Berdasarkan data Bank Indonesia, aset perbankan umum nasional (Commercial Bank) pada Desember 2010 mencapai Rp 3.008,9 triliun, naik sebesar Rp 506,9 triliun atau naik sebesar 20,26% (year-on-year) dibandingkan dengan posisi Desember 2009 sebesar Rp 2.508,0 triliun. Penyaluran kredit pada Desember 2010 mencapai Rp 1.765,9 triliun, naik sebesar Rp 328,0 triliun atau tumbuh sebesar 22,81% (year-on-year) dibandingkan dengan posisi Desember 2009 sebesar Rp 1.437,9 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dapat dihimpun pada Desember 2010 mencapai sebesar Rp 2.338,8 triliun, naik sebesar Rp 365,8 triliun, atau tumbuh sebesar 18,54% (year-on-year) dibandingkan dengan posisi Desember 2009 sebesar Rp 1.973,0 triliun. Loan to Deposit Ratio (LDR) per Desember 2010 mencapai 75,21%, meningkat sedikit dibandingkan LDR per Desember 2009 sebesar 72,88%. Sedangkan rasio Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 3,31% pada Desember 2009 membaik menjadi 2,56% pada Desember 2010. Di pasar saham, Indeks Harga Pasar Saham Gabungan (IHSG) Indonesia terus meningkat mencapai level 3.581,2 pada penutupan November 2010. Pertumbuhan IHSG tersebut menjadikan Indonesia sebagai bursa saham terbaik di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2010.
Seiring dengan membaiknya kondisi makroekonomi dan implementasi strategi bisnis oleh manajemen yang diarahkan pada pertumbuhan berkelanjutan, maka kinerja finansial Bank Victoria pada tahun 2010 mencapai pertumbuhan yang baik. Pencapaian besaran pos-pos penting yang perlu dicatat adalah total aset sebesar Rp 10,30 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 39,94% (year-on-year) dibandingkan dengan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 7,36 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dapat dihimpun mencapai Rp 8,90 triliun, meningkat sebesar 57,24% (year-on-year) dibandingkan dengan tahun 2009 tercatat sebesar Rp 5,66 triliun.
Kredit yang disalurkan mencapai Rp 3,54 triliun mengalami pertumbuhan (year-on-year) sebesar 24,21% dibandingkan dengan tahun 2009 yang tercatat Rp 2,85 triliun. Penanaman pada aktiva produktif lainnya berupa surat berharga meliputi Obligasi Bank, Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah (SUN) tercatat sebesar Rp 3,71 triliun meningkat 20% (year-on-year) dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 3,07 triliun. Portofolio surat berharga yang dimiliki Bank merupakan 38,63% dari aktiva produktif dan obligasi pemerintah (SUN) yang dimiliki Bank sebesar Rp 1,46 triliun adalah juga merupakan Secondary Reserves bagi Bank. Penempatan pada surat-surat berharga dilakukan secara selektif dan senantiasa memperhatikan imbal hasil yang optimal serta risiko yang minimal. Pada akhir tahun 2010 tidak terdapat surat-surat berharga yang dikategorikan macet.
Kondisi pasar modal pada tahun 2010 sangat mendukung, sehingga dana-dana yang belum dapat disalurkan pada pemberian kredit dialihkan pada transaksi jual-beli surat berharga dan menghasilkan hasil usaha berupa capital gain yang cukup signifikan untuk mendukung hasil usaha Bank secara keseluruhan.
Pencapaian kinerja finansial Bank Victoria pada tahun 2010 tercermin pula pada besaran rasio-rasio yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 10,80%, di atas ketentuan minimum Bank Indonesia 8%, Return On Equity (ROE) sebesar 18,41%, dan Return On Assets sebesar 1,71%. Biaya operasional berbanding dengan pendapatan operasional (BOPO) mencapai 88,21%, Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 40,22%, Non Performing Loan
Based on data from Bank Indonesia, the assets of national commercial banking in December 2010 reached Rp 3,008.9 billion, an increase of Rp 506.9 trillion or 20.26% (year-on-year) compared with the position in December 2009 of Rp 2,508 billion. Loan disbursement as of December 2010 reached Rp 1,765.9 billion, an increase of Rp 328.0 trillion, growing by 22.81% (year-on-year) compared with the position in December 2009 of Rp 1,437.9 billion. Third Party Funds (TPF) amassed as of December 2010 was Rp 2,338.8 trillion, an increase of Rp 365.8 trillion or 18.54% (year-on-year) compared with December 2009's value of Rp 1,973.0 trillion. Loan to Deposit Ratio (LDR) as of December 2010 reached 75.21%, slightly up compared to the LDR as of December 2009, which was 72.88%. Finally, the ratio of Gross Non Performing Loans (NPLs) which was 3.31% in December 2009 improved to 2.56% in December 2010.
On the stock market, the Indonesian Composite Index (JCI) continued to increase, reaching the level of 3581.2 at the closing of November 2010. JCI's growth made the Indonesia Stock Exchange the best stock market in the Asia Pacific region in 2010.
Along with the improving macroeconomic conditions and the implementation of business strategies by the management which were aimed at sustainable growth, the financial performance of Bank Victoria in 2010 was growing. The achievement of important items that should be noted include total assets of Rp 10.30 trillion, a growth of 39.94% (year-on-year) compared to the year 2009 which was Rp 7.36 trillion. Third Party Funds (TPF) also soared to Rp 8.90 trillion, an increase of 57.24% (year-on-year) compared to the year 2009, which stood at Rp 5.66 trillion.
The amount of loans disbursed reached Rp 3.54 trillion, representing a year-on-year growth of 24.21% compared to Rp 2.85 trillion in 2009. Investment on other earning assets, consisting of securities such as Bank Bonds, Corporate Bonds, and Government Bonds (SUN), was recorded at Rp 3.71 trillion, a rise of 20% (year-on-year) compared to the value in 2009, which was Rp 3.07 trillion. Portfolio securities held by the Bank contributed 38.63% to total earning assets and government bonds (SUN) owned by the Bank, which in total amounted to Rp 1.46 trillion, and is also serve as Secondary Reserves for the Bank. Investment in securities was done selectively and always took into account that the yield should be optimal while the risks should be kept at minimum. At the end of 2010, there were no securities classified as bad debts.
The conditions in the capital market in 2010 proved to be truly supportive, so that funds that were not yet channeled into loans were successfully transferred to transactions of securities, which generated results in the form of capital gain that was significant enough to reinforce the Bank's overall operating results.
Bank Victoria's financial performance in 2010 was also reflected in the important financial ratios that include Capital Adequacy Ratio (CAR), which stood at 10.80%, well above Bank Indonesia's minimum requirement of 8%, Return On Equity (ROE) of 18.41%, and Return On Assets of 1.71%. The Bank's ratio of operational costs to its operating income reached 88.21%, while its Loan to Deposit Ratio (LDR) reached 40.22%, and its gross and nett Non-
Bank Victoria
2010 Annual Report
15
(NPL) gross dan netto masing-masing mencapai 5,07% dan 0%. Selain itu, laba usaha setelah pajak mencapai Rp 106,79 miliar, meningkat 130,95% (year-on-year) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 46,24 miliar.
Pada tahun 2010, terdapat penambahan modal disetor oleh pemegang saham melalui Pelaksanaan Waran sebanyak 249.707.135 saham atau senilai Rp 24.970.713.500, sehingga modal disetor Bank Victoria menjadi sebesar Rp 409.64 dengan total ekuitas sebesar Rp 742,66 miliar.
Dalam upaya peningkatan permodalan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 23 Maret 2011 di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, pemegang saham Bank Victoria telah memutuskan dan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dengan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 414.580.332 saham yang diambil bagian oleh PT Emirates Tarian Asset Management Pte, Ltd yang merupakan pemegang saham publik, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan Bank Victoria meningkat menjadi sebanyak-banyaknya 4.560.383.647 saham atau nominal seluruhnya sebanyak-banyaknya Rp 456.038.364.700.
Pencapaian kinerja finansial yang baik oleh Bank Victoria tahun 2010 didukung oleh 85 jaringan kantor operasional di wilayah-wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Tanggerang dan Depok yang melibatkan 826 karyawan dari berbagai tingkatan unit kerja. Selama tahun 2010, Bank Victoria secara berkelanjutan telah melakukan upaya peningkatan kemampuan karyawan dari berbagai tingkat dengan pelatihan-pelatihan, baik yang diselenggarakan sendiri (in-house) maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan & Pengembangan SDM yang diselenggarakan di luar (outsourcing), antara lain pelatihan seluruh personel Satpam bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk peningkatan kemampuan sebagai petugas pengamanan dan pelayanan khususnya terhadap masyarakat pengguna jasa Bank Victoria, pelatihan Leadership untuk meningkatkan kemampuan manajerial bagi seluruh Pejabat Eksekutif dan seluruh pemimpin kantor operasional yang diselenggarakan oleh konsultan pengembangan SDM Eagle Spirit Indonesia.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2010 Bank Victoria secara berkesinambungan mengirimkan karyawan termasuk pengurus untuk mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) pada level yang sesuai jenjang masing-masing, seperti disyaratkan oleh Bank Indonesia. Pada dasarnya, kegiatan usaha Bank adalah kegiatan mengelola risiko dan untuk mendukung penerapan manajemen risiko di semua aspek kegiatan usaha Bank, baik aspek kegiatan usaha bisnis maupun aspek kegiatan operasional Bank, maka selama tahun 2010 manajemen Bank secara berkesinambungan melakukan penyempurnaan profil risiko Bank, meningkatkan budaya risiko pada setiap unit kerja. Bank memiliki Komite Manajemen Risiko yang berwenang dan bertanggung jawab dalam menyusun dan menetapkan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko. Di samping itu, Bank juga memiliki Komite Pemantau Risiko yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen dan 2 orang anggota Independen.
Performing Loans (NPL) were respectively at 5.07% and 0%. Additionally, the Bank's after-tax operating income (net income) in 2010 was at Rp 106.79 billion, an sharp increase of 130.95% (year-on-year) compared to the net profit in 2009, which was Rp 46.24 billion.
In 2010, the Bank's paid-up capital was increased by the shareholders through the exercise of Warrants in the amount of 249,707,135 shares or equivalent to Rp 24,970,713,500, thus making the Bank's paid-up capital to reach Rp 409,64 with a total equity of Rp 742.66 billion.
In an effort to improve its capital structure, at the Bank's Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 23 March 2011, as witnessed by Fathiah Helmi, SH, Notary, the shareholders of Bank Victoria decided and agreed to increase the issued and paid-up capital with additional capital without Preemptive Rights of as much as 414,580,332 shares purchased by PT Emirates Tarian Asset Management Pte, Ltd, a public shareholder, so that the Company's issued and paid-up capital rose to no more than 4,560,383,647 shares, with the value of up to Rp 456,038,364,700.
The excellent financial performance displayed by Bank Victoria in 2010 was definitely supported by its 85 operational offices in Jakarta, Bekasi, Tangerang and Depok areas, involving 826 employees from various levels and business units. During the year 2010, Bank Victoria sustainably strived to improve the abilities of its employees from various levels by conducting trainings, both in-house and in cooperation with training & human resources development institutions. These trainings include the training of all security personnel, in collaboration with Polda Metro Jaya to increase the Bank's security personnel's capacity as security officers. The Bank also improved its quality of services especially to customers of Bank Victoria. On top of that, trainings about Leadership were also held to improve the managerial skills of all the Executive Officers and all Operational Office Leaders in collaboration with Eagle Spirit Indonesia, a human resources development consultancy institution.
As in the previous years, in 2010 Bank Victoria continually dispatched its employees, including the management, to participate in Risk Management Certification held by the Risk Management Certification Agency at the appropriate level of each employee, as required by Bank Indonesia. In essence, the Bank's business activities are about managing risks. And thus, in order to support the implementation of risk management in all aspects of its business operations, the Bank's management in 2010 continuously strived to improve the Bank's risk profile, improve the Bank's risk culture at the level of each business unit as a risk taking unit. The Bank has a Risk Management Committee in place, that is responsible for formulating and implementing the risk management policies, including strategies for risk management. In addition, the Bank also has a Risk Monitoring Committee chaired by the Independent Commissioner with 2 independent members.
Bank Victoria
2010 Annual Report
16
Atas nama Direksi PT. Bank Victoria International Tbk
Daroel O. Aboebakar
Direktur Utama
On behalf of the Board of Directors.
President Director
Pada tahun 2010 Bank Victoria telah menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) yang mengatur penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan dan PSAK 55 (revisi 2006) yang mengatur pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan yang dilakukan secara prospektif. Sejalan dengan penerapan PSAK 50/55 tersebut manajemen telah membuat kebijakan akuntansi, teknologi, dan sistem informasi serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada karyawan-karyawan yang terkait secara berkesinambungan sebagai salah satu ketentuan dari regulator.
Seperti diketahui, teknologi sistem informasi secara umum adalah merupakan pendukung utama kegiatan operasional bank, karena memiliki peranan yang sangat strategis dalam peningkatan pelayanan yang efisien dan efektif. Selama tahun 2010, secara berkelanjutan Bank Victoria terus melakukan pengembangan aplikasi komputer termasuk penambahan kapasitas kemampuan untuk mendukung kebutuhan operasional bank yang semakin meningkat dengan adanya penambahan jaringan kantor-kantor operasional dan penambahan serta pengembangan unit kerja di kantor pusat.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dilaksanakan secara berkelanjutan dalam mengelola kegiatan usaha Bank Victoria dengan mengimplementasikan 5 prinsip, yakni aspek-aspek transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran (TARIF). Bank Victoria telah memiliki komite-komite yang dipersyaratkan oleh regulator, yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi & Remunerasi yang telah berperan dengan baik, sehingga secara umum dapat membantu meningkatkan kinerja Bank Victoria.
Bank Swaguna yang sahamnya dimiliki oleh Bank Victoria (99,98%) sejak 1 April 2010 secara resmi dikonversi menjadi Bank Victoria Syariah berikut seluruh kantornya di kota-kota Jakarta, Bekasi, Bandung, Cirebon, Tegal, dan Denpasar.
Pencapaian kinerja finansial Bank Victoria hingga akhir Desember 2010 yang semakin baik adalah merupakan kontribusi dari seluruh jajaran Bank Victoria, baik Pemegang Saham Pengendali, Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan/karyawati.
Akhirnya, menutup laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran Bank Indonesia atas pengawasan dan pembinaannya, jajaran Bapepam-LK atas pengawasan dan pembinaannya terhadap Bank Victoria sebagai bank publik, jajaran Bursa Efek Indonesia serta instansi terkait lainnya yang senantiasa memberikan kerjasama yang baik. Kemudian secara khusus ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh jajaran nasabah sebagai mitra bisnis yang loyal dan setia memberikan dukungan serta kepercayaan terhadap Bank Victoria selama tahun 2010. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan ridho dan berkah-Nya kepada kita semua.
Bank Victoria
2010 Annual Report
17
In 2010, Bank Victoria adopted the PSAK 50 (revised 2006), which regulates the presentation and disclosure of financial instruments, and PSAK 55 (revised 2006) which regulates the acknowledgments and measurements of financial instruments carried out prospectively. In accordance with PSAK 50/55, the management has formulated policies in accounting, technology, and information systems and has provided trainings to the pertinent employees on an ongoing basis, to fulfill one of the requirements stated by the regulator.
As is generally known, information technology systems in general are a key factor in determining the success of the operational activities of banks, due to its strategic role in improving the efficiency and efficacy of banking services. In 2010, on an ongoing basis Bank Victoria continued to develop computer applications including increasing the capacity to support the increasingly greater operational needs of the Bank, by expanding its operational office network and also adding and developing a number of business units at the head office.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) was conducted on an ongoing basis to manage the Bank's business activities. Such implementation has been based on five principles, namely transparency, accountability, responsibility, independence and fairness (TARIF). Bank Victoria also maintains a number of committees as required by the regulator, namely the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, and the Nomination & Remuneration, who have so far been functioning properly so that in general the performance of Bank Victoria may be improved.
Swaguna Bank, 99.98% of whose shares are owned by Bank of Victoria, on 1 April 2010 was officially converted to Bank Victoria Syariah along with its offices in Jakarta, Bekasi, Bandung, Cirebon, Tegal, and Denpasar.
Bank Victoria's improving financial performance as of December 2010 was no doubt due to the contributions from everyone within Bank Victoria, including the Controlling Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, and all employees.
Finally, in closing, we would like to thank Bank Indonesia and Bapepam-LK for their supervision of and support to Bank Victoria as a public bank, and also the Indonesia Stock Exchange and other related institutions with which Bank Victoria has good relationships. In particular, we would also like to extend our gratitude to our customers as business partners who have been loyal and faithful in giving support and confidence in Bank Victoria throughout 2010. May God Almighty always bestow His blessings upon us all.
Business ReviewTinjauan Bisnis
Tahun 2010 merupakan tahun konsolidasi bagi Bank Victoria dengan melakukan berbagai pembenahan dan langkah strategis untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas. Langkah strategis yang dilakukan meliputi peluncuran program SME (Small Medium Enterprise), konversi anak perusahaan Bank Swaguna menjadi Bank Victoria Syariah sehingga diharapkan dapat lebih fokus dan dapat bersinergi positif dengan Bank Victoria.
Dana pihak ketiga merupakan sumber pendanaan utama Bank Victoria selain surat berharga yang diterbitkan. Pada tahun 2010 pendanaan Bank menunjukkan kinerja yang positif dan berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 57% dari 2009 sebesar Rp 5,67 triliun menjadi Rp 8,89 triliun.
Bank Victoria melakukan strategi pemasaran yang cermat untuk bersaing di industri perbankan antara lain memperluas jaringan kantor yang berfokus di pusat-pusat bisnis dan perdagangan, aktif melakukan kerjasama dengan pihak ketiga seperti yayasan, instansi dan sekolah-sekolah yang dapat dengan segera meningkatkan jumlah rekening dan volume tabungan dan giro. Selain itu juga dilakukan penambahan tenaga marketing dan peningkatan kualitas dan pengetahuan SDM secara berkesinambungan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh nasabah.
Bank Victoria menyediakan produk pendanaan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Produk Tabungan saat ini terdiri dari Tabungan Victoria, Tabungan V-Pro, Tabungan V-junior, Tabungan V-Plan dan Tabungan Bisnis. Kedua produk terakhir merupakan produk unggulan Bank Victoria. V-Plan merupakan tabungan berjangka di mana nasabah pemilik rekening tabungan V-Plan tersebut akan mendapatkan perlindungan asuransi jiwa dan mendapatkan hadiah langsung sesuai pilihan nasabah.
Di tahun 2010 Bank ikut mensukseskan program ”Gerakan Indonesia Menabung” yang dicanangkan Pemerintah, dengan meluncurkan produk TabunganKu, yaitu tabungan murah tanpa biaya administrasi yang diluncurkan secara bersama-sama oleh industri perbankan dan didukung oleh Bank Indonesia untuk meningkatkan jumlah tabungan masyarakat.
Program pemasaran yang dikembangkan untuk meningkatkan jumlah tabungan dan jumlah nasabah membawa hasil di tahun 2010, tercermin produk tabungan mengalami peningkatan sebesar 34% dari Rp 316 miliar menjadi Rp 424 miliar.
Deposito berjangka mencatat pertumbuhan sebesar 59% dari Rp 5,21 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 8,29 triliun di tahun 2010. Dengan pelayanan dan permberian suku bunga yang bersaing, peningkatan posisi deposito ini diharapkan dapat terus berlanjut di tahun mendatang.
Adapun komposisi dan pertumbuhan dana pihak ketiga sejak 2006-2010 adalah:
PENDANAAN
The year 2010 was a year of successful consolidation for Bank Victoria. It was a year where improvements were accomplished and strategic steps taken to promote growth. Strategic measures undertaken by Bank Victoria in 2010 include the launching of the SME program and the conversion of its subsidiary, Swaguna Bank, to Bank Victoria Syariah, which is expected to be more focused and be positively synergic with Bank Victoria.
FINANCING
Third-party funds is the main source of funding for Bank Victoria, aside from the securities issued. The Bank's financing in 2010 showed a positive performance and recorded a growth of 57% from 2009 amounting to Rp 5.67 trillion to Rp 8.89 trillion.
Bank Victoria conducted a thorough marketing strategy to be competitive in the banking industry, by expanding its office network at major business and trade centers, and by actively forging cooperations with third parties, such as foundations, institutions and schools that can immediately increase the number of accounts and volume of savings and current accounts. Also, the addition of marketing staff and the constant improvement of the quality and knowledge of human resources also took place, to provide excellent service to all customers.
Bank Victoria provides financial products in the form of demand deposits, savings and time deposits. The Savings category currently consists of Tabungan Victoria, Tabungan V-Pro, Tabungan V-junior, Tabungan V-Plan and Tabungan Bisnis. Tabungan V-Plan and Tabungan Bisnis in particular are the top products of Bank Victoria. V-Plan is a savings account whose customers automatically obtain a free life insurance protection and receive gifts according to their own preferences.
In 2010, Bank Victoria participated in the “Gerakan Indonesia Menabung” program launched by the Government, by launching TabunganKu product, which is a low-cost savings account with no administrative costs, launched together at the same time by the banking industry and supported by Bank Indonesia to increase the amount of public savings.
A number of marketing programs were developed and successfully executed to increase the amount of savings and the number of customers of the Bank in 2010, reflected by the increase in savings by 34%, from Rp 316 billion in 2009 to Rp 424 billion.
Time deposits recorded a growth of 59% from Rp 5.21 trillion in 2009 to Rp 8.29 trillion in 2010. With competitive service and interest rates, this increase in time deposits is expected to be sustained in the coming years.
Composition of Third-Party Funds within 2006-2010:
Laporan Manajemen
Management Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
20
PERKREDITAN
Dalam rangka mewujudkan Visi Bank Victoria menjadi Bank ritel nasional yang kokoh, sehat, efisien serta terpercaya, dan dalam upaya meningkatkan kinerja di bidang perkreditan, Bank mengambil langkah strategis dengan membagi Divisi Perkreditan berdasarkan segmen-segmen sehingga lebih fokus dalam memenuhi kebutuhan pasar. Bank Victoria memiliki 3 (tiga) Divisi Perkreditan yaitu Divisi Komersial, Korporasi dan Konsumer.
Total Kredit yang diberikan Bank Victoria mencapai Rp 3,54 triliun pada akhir tahun 2010 atau meningkat sebesar 24% dibandingkan posisi yang sama tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 2,85 triliun.
Adapun komposisi kredit yang diberikan 2006-2010 adalah:
LOAN
In order to attain the vision of Bank Victoria, which is to become a national retail bank that is strong, healthy, efficient and reliable, and in an effort to improve its performance in the field of loans, the Bank preserved its strategic step by dividing the Loan Division into three segments to be able to meet the specific needs of the market, i.e. Commercial, Corporate, andConsumer.
Bank Victoria disbursed loans in the amount of Rp 3.54 trillion as of the end of 2010, an increase of 24% compared to that of the year 2009, which was Rp 2.85 trillion.
Composition of Distributed Loans in 2006-2010:
Bank Victoria
2010 Annual Report
21
Komposisi Dana
Pihak Ketiga
Composition of Deposit
from Customers
200820072006
6,00%
11,29%
2009 2010
8,95%
9,32%
7,91%
6,78%
100%
80%
60%
40%
20%
0 6,00%
7,00%
8,00%
9,00%
10,00%
11,00%
12,00%
DepositoDeposits
TabunganSavings
GiroDemand Deposit
Komposisi Kredit
yang Diberikan
Composition of Loans
Komposisi Kredit
yang Diberikan
Composition of Loans
Konsumer
(dalam miliar Rupiah)(dalam miliar Rupiah)
Consumer
(in billion Rupiah)(in billion Rupiah)
KomersialCommercial
KorporasiKorporasiCooperationCooperation
1500
1200
900
600
300
0
1800
200820072006 2009 2010
887
258
1.610
409
1.591
603
1.484
971
600
1.190766
1.350
2009
2010
2008
2007
2006
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
258
409
603
766
1.300
Kredit Komersial
Kredit Konsumer
Layanan kredit komersial Bank Victoria meliputi fasilitas kredit kepada calon debitur untuk kebutuhan pembiayaan Modal Kerja (PRK), Pinjaman Tetap (PTDA), Demand Loan dan Kredit Investasi.
Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit dan agar dapat bersaing di pasaran, Divisi Kredit Komersial menerapkan langkah strategis untuk menggalang kekuatan di skala Usaha Kecil dan Menengah (Small Medium Enterprise) yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan pelayanan serta melakukan penetrasi yang lebih intensif di wilayah-wilayah sentra bisnis di Jabodetabek.
Produk-produk Kredit Komersial meliputi Kredit Modal Kerja dan Investasi dengan maksimum plafond sebesar Rp 25 miliar. Di tahun 2010, volume Kredit Komersial mencapai Rp 1,2 triliun, yang mewakili 34% dari total kredit yang diberikan.
Kredit konsumer Bank Victoria yang disalurkan dalam berbagai bentuk seperti V-KPR (Kredit Pemilikan Rumah), V-Multi (Kredit Multi Guna), V-KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), V-KPS (Kredit Kepemilikan Strata) dan lain-lain.
Kredit konsumer memberikan kontribusi yang besar pada total kredit, sejalan dengan prioritas Bank untuk meningkatkan fungsi intermediari. Tahun 2010 volume kredit konsumer sebesar Rp 1,3 triliun, meningkat 78% dari Rp 766 miliar di akhir tahun 2009.
Perkembangan Kredit Konsumer dari tahun 2006 – 2010:
Commercial Loan
Bank Victoria's Commercial Loan services cover provisions of funds to debtors to meet their needs for Working Capital, Fixed Loans, Demand Loans, and Investment Loans.
To increase the total value of loan disbursement as well as to stay competitive in the market, the Commercial Loan Division carried out strategic measures to build its strength in the Small Medium Enterprises (SME) sector, by utilizing the Bank's existing service network while at the same time penetrating intensively into business centers in the Jabodetabek area.
The products provided by the Commercial Loan Division include Investment and Working Capital of up to Rp 25 billion. In 2010, the volume of Commercial Loan reached Rp 1.2 trillion, a contribution of 34% to the total loans disbursed by the Bank.
Consumer Loan
Bank Victoria's consumer loans are disbursed through a variety of forms, such as V-KPR (loans for housing), V-Multi (multi-purpose loans), V-KKB (loans for purchase of motorized vehicles), V-KPS (strata-ownership loans), and many others.
Consumer loans contributed a significant amount to the total loans disbursed, in line with the Bank's priority to increase its function as an intermediary. In 2010, the volume of consumer loan reached Rp 1.3 billion, up 78% from Rp 766 billion as of the end of 2009.
Growth of Consumer Loans during 2006-2010:
Kredit Konsumer
Consumer Loan
Kredit Konsumer(dalam miliar Rupiah)
Consumer Loan(in billion Rupiah)
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
22
Bank Victoria
2010 Annual Report
23
In achieving its targeted growth for loans, Bank Victoria constantly and proactively improves the quality management of its assets in order to minimize nonperforming loans. This effort is carried out through both preventive and repressive measures by enhancing its risk control system, starting from the loan application, loan disbursement, to loan payment by debtors.
In 2010 there was an increase in the ratio of nonperforming loans from its initial position of 2009, which was due to the decline in the performance of a number of debtors. Bank Victoria set aside a provision of fund according to the regulations of Bank Indonesia. As of the end of 2010, the Bank's Net NPL was at 0% and Gross NPL was at 5.07%.
In the coming years, the Bank will actively monitor the development in quality of the loans it has distributed. This is so that the increase in distributed loan portfolio will not be accompanied by an increase in nonperforming loans.
Growth of distributed loan and development of non-performing loans during 2006-2010:
Loan Collectability Classification
Dalam mencapai pertumbuhan kredit, Bank Victoria senantiasa meningkatkan pengelolaan kualitas aktivanya secara pro-aktif untuk menekan kredit bermasalah. Upaya ini dilakukan melalui upaya preventif dan represif dengan meningkatkan sistem pengendalian risiko kredit (risk control system) mulai dari proses pengajuan kredit, pencairan hingga pelunasan oleh debitur.
Di tahun 2010 terjadi peningkatan rasio kredit bermasalah menunjukkan peningkatan dari posisi tahun 2009, hal ini disebabkan penurunan kinerja beberapa debitur. Bank Victoria telah melakukan pencadangan sesuai ketentuan Bank Indonesia. Hingga akhir tahun 2010 NPL Bank sebesar 5.07 % dan 0% masing-masing untuk gross dan netto.
Ke depan, pemantau secara aktif perkembangan kualitas dari kredit-kredit yang telah disalurkan oleh Bank Victoria, diharapkan agar peningkatan portofolio kredit yang diberikan tidak diikuti oleh peningkatan kredit yang bermasalah.
Pertumbuhan kredit yang diberikan dan perkembangan rasio kredit bermasalah 2006-2010 :
Klarifikasi Kolektibilitas Kredit
Klasifikasi
Kolektibilitas KreditLoan Collectability
Classification
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Penyisihan Kerugian
Jumlah Kredit Bersih
NPL Gross
NPL Netto
3.230.787
130.067
16.276
100
161.772
3.539.002
(335.672)
3.203.331
2.533.264
230.441
39.426
4.179
42.318
2.849.628
(136.113)
2.713.514
91,29
3,68
0,46
0,00
4,57
100,00
5,07
0,00
89
8
1
0
1
100
3,00
0,00
Current
Special Mention
Substandard
Doubtful
Loss
Amount
Allowance
Net Total of Loan
Gross NPL
Net NPL
Klarisifikasi Kredit(dalam jutaan Rupiah)
Loan Classification (in million Rupiah)
Jumlah
Total
Jumlah
Total
% %2010 2009
KreditLoan
NPL GrossNPL Gross
NPL NettNPL Nett
200820072006
0.00%
2005 2009 2010
3,79%
2,54%
3,00%
5,07%
2500
2000
1500
1000
500
0 0%
2%
4%
6%
8%
3000
3500
4000
Pertumbuhan Kredit
yang Diberikan dan
Perkembangan Rasio
Kredit BermasalahCredit Growth and Non
Performing Loan
0.00% 0.20% 0.44% 0.00% 0.00%
6,03%
2,39%
Komposisi Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2010
Komposisi Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2010
TREASURI
Treasuri Bank Victoria aktif melakukan transaksi pasar uang da lam perannya menge lo la l i ku id i tas maupun mengoptimalkan imbal hasil. Tahun 2010 merupakan tahun tantangan sekaligus peluang bagi Treasuri dan kinerja keuangan menunjukkan kontribusi margin yang signifikan. Investasi pada surat berharga dilakukan secara selektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian Bank.
Dengan semakin berkembangnya Bank Victoria, maka portofolio surat berharga yang dikelola oleh Treasuri juga mengalami pertumbuhan dari Rp 3,1 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 3,7 triliun di tahun 2010. Kontribusi margin Treasuri dari keuntungan penjualan efek sebesar Rp 313 miliar, meningkat 98% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 158 miliar.
Loan Composition by Economic Sector in 2010
Loan Composition by Economic Sector in 2009
TREASURY
Bank Victoria's Treasury Department actively engages in money market transactions to manage the Bank's liquidity and optimize its yields. The year 2010 was a year of challenge and opportunity for the Treasury Department, and the Bank's financial performance showed a significant margin contribution. Investment in securities was done selectively in accordance with the principle of prudence held by the Bank.
The growth of Bank Victoria was followed by the growth in value of the portfolio of securities managed by the Treasury Department, from Rp 3.1 trillion in 2009 to Rp 3.7 trillion in 2010. Treasury's margin contribution to profit from sales of marketable securities was Rp 313 billion, an increase of 98% compared Rp 158 billion in 2009.
Komposisi Kredit
berdasarkan Sektor
Ekonomi
Loan Composition by
Economic Sector
Komposisi Kredit
berdasarkan Sektor
Ekonomi
Loan Composition by
Economic Sector
Real EstateReal Estate
Real EstateReal Estate
KontraktorConstruction
KontraktorConstruction
Lembaga PembiayaanFinancing
Lembaga PembiayaanFinancing
IndustriIndustry
IndustriIndustry
Jasa-jasa
Lain-lainother
Lain-lainother
Syariah
Jasa-jasa
Perdagangan, Restoran & HotelTrading, Restaurant, and Hotel
Perdagangan, Restoran & HotelTrading, Restaurant, and Hotel
25%
6%
2%
1%
30%
18%
13%
14%
22%
2%16%
18%
2%
13%
19%
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
24
Securities Portfolio to Total Assets during 2006-2010 :
21%
15%
34%
15%
15%
Komposisi Surat
Berharga Per 31
Desember 2010
Compotition of Securities by
December 2010 Obligasi PemerintahGovernment Bond
Obligasi BankBank Bond
Obligasi CorporateCorporate Bond
LainnyaMiscellaneous
SBISBI
Dalam pengelolaan portofolio surat berharga, Bank senantiasa menjaga rasio jumlah surat berharga terhadap total aktiva dalam level yang wajar.
Adapun komposisi portofolio Surat Berharga per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Perkembangan portofolio Surat Berharga terhadap totol asset tahun 2006-2010 adalah :
In managing its portfolio of securities, the Bank continues to maintain the ratio of total value of securities to total assets at a reasonable level.
Composition of securities portfolio as of 31 December 2010 :
Perkembangan Portofolio
Surat Berharga Terhadap
Total Asset Tahun 2006 -
2010Securities Portofolio to Total Assets
during 2006 - 2010
Surat Berharga(dalam miliar Rupiah)
200820072006 2009
2500
2000
1500
1000
500
0 0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
3000
Securities(in billion Rupiah)
% Terhadap Asset% To Asset
3500
4000
50.00%
60.00%
1.333
2.488
3.012
3.06946%
47%
54%
42%
Bank Victoria
2010 Annual Report
25
2010
3.690
36%
SUMBER DAYA MANUSIA
Bank Victoria memiliki misi “Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, berprinsip dan berdedikasi dengan mendukung pengembangan kemampuan pribadi”.
Bank Victoria menyadari peningkatan kualitas layanan kepada nasabah tidak akan mungkin dilakukan tanpa didukung oleh kualitas SDM yang memadai. Dalam pengembangan SDM, selalu fokus untuk mengembangkan karyawannya agar memiliki value yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perbankan yang terus berkembang.
Sejalan dengan perkembangan bisnis yang diikuti oleh pengembangan struktur dan bertambahnya jumlah jaringan kantor hingga mencapai 85 kantor, Bank Victoria secara aktif melakukan perekrutan dan pelatihan untuk mendapatkan kualitas yang terus membaik. Pelatihan yang dilakukan baik bersifat rutin maupun disesuaikan dengan kebutuhan.
Bank telah melakukan pemenuhan kebutuhan karyawan sehingga total jumlah karyawan pada akhir tahun 2010 sejumlah 823 karyawan dan 709 karyawan pada akhir tahun 2009. Mayoritas karyawan sebesar 59% telah menyelesaikan pendidikan tinggi baik diploma, sarjana maupun pasca sarjana.
Komposisi Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
HUMAN RESOURCES
A mission of Bank Victoria is "To develop its human resources to become professional, principled and dedicated to support the development of personal skills.”
Bank Victoria is aware that improving the quality of its services to customers will not be possible without the support from quality human resources. Thus, the efforts to develop its human resources are always focused on developing its employees to have values that are in line with the needs of the thriving banking business.In line with its business growth and the expansion in the Bank's structure and network to 85 offices, Bank Victoria is actively recruiting new employees and training them to continuously increase their quality. The trainings cover those which are routine in nature and those tailored to the needs of specific employees.
The Bank fulfilled its employee requirement by recruiting a total of 823 employees as of the end of 2010. Meanwhile, a total of 709 employees were recruited in 2009. The majority of employees, or 59%, have obtained either a diploma of higher education, a bachelor's degree, or a postgraduate degree.
Composition of Employees Education per December 31, 2009
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
3
0.42%
14
1.97%
270
38.08%
114
16.08%
297
41.89%
11
1.55%
709
100%
SD
Elementary
SMP
Junior High
SMU
Senior High
Diploma
Diploma
Sarjana
Degree
Pasca Sarjana
Post Graduate
Jumlah
TotalEducation Level
Total
Percentage
3
14
270
114
297
11
SDElementary
SMPJunior High
SMUSenior High
DiplomaDiploma
SarjanaDegree
Pasca SarjanaPost Graduate
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
26
25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 3000
Komposisi Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan menjaga reputasi Bank di mata masyarakat maka perlu disusun standar kode etik sebagai acuan bagi karyawan dalam bertindak dan memposisikan diri baik di lingkungan kerja maupun di masyarakat. Menyadari pentingnya hal ini, Bank telah memiliki Pedoman Kode Etik yang mengatur sikap dan perilaku yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan prinsip – prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan fairness.
Selain meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan-pelatihan, Bank Victoria juga terus mengembangkan intranet, yaitu suatu fasilitas yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh karyawan di seluruh jaringan kantor Bank untuk mempelajari dan mengetahui kebijakan ataupun Standard Operating Procedure (SOP) dan peraturan-peraturan terkini dibidang perbankan.
Bank Victoria juga menaruh perhatian pada pembinaan rasa kebersamaan antar karyawan dan meningkatkan semangat bekerja di dalam organisasi. Hal ini dilakukan melalui berbagai acara gathering seperti perayaan ulang tahun Bank Victoria, acara buka puasa bersama, acara olah-raga dan lainnya. Selain itu, Bank Victoria juga menerbitkan majalah internal ”Victoria News” yang berisi berita dan aktifitas Bank Victoria yang terbit setiap bulan.
Composition of Employees Education per December 31, 2010
In order to improve the discipline and to maintain the Bank's standing in society, it is necessary to compile a code of conduct as a reference for the Bank's employees to act and position themselves properly in the workplace and in society. Recognizing the importance of this, the Bank has formulated a Code of Conduct that governs the conducts and behaviors expected to create a good working environment in accordance with the principles of good corporate governance, namely transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
In addition to improving the quality of its human resources by various training, Bank Victoria also continues to develop the intranet, which is a facility that can be easily accessed by all employees throughout its office network to learn and understand the Bank's policies and Standard Operating Procedures (SOP) as well as current regulations in banking.
Bank Victoria is also concerned with the cultivation of a sense of community among its employees and enhance the working spirit within the organization. This is done through a variety of gatherings such as Bank Victoria's birthday celebration, communal breaking of the fast, sporting events, and many more. In addition, Bank Victoria also issues an internal magazine titled “Victoria News” which contains news and activities of the Bank and is published every month.
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
4
0.5%
16
1.9%
322
39%
144
17.5%
323
39.25%
14
1.7%
823
100%
SD
Elementary
SMP
Junior High
SMU
Senior High
Diploma
Diploma
Sarjana
Degree
Pasca Sarjana
Post Graduate
Jumlah
TotalEducation Level
Total
Percentage
Bank Victoria
2010 Annual Report
27
2
18
269
113
293
9
SDElementary
SMPJunior High
SMUSenior High
DiplomaDiploma
SarjanaDegree
Pasca SarjanaPost Graduate
25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 3000
Victoria Newsletter
PERLUASAN JARINGAN KANTOR
Menghadapi persaingan di industri perbankan dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa layanan perbankan mendorong bank-bank aktif menambah jaringan kantor. Selama tahun 2010, Bank Victoria melanjutkan strategi perluasan jaringan kantor di daerah sentra bisnis secara selektif dan terarah. Bank Victoria telah menambah 9 jaringan kantor, sehingga seluruh jaringan kantor Bank berjumlah 85 kantor yang tersebar di Jabodetabek.
Jaringan usaha Bank Victoria juga ditunjang dengan adanya ATM Victoria yang bekerja sama dengan jaringan PT. Rintis Sejahtera, sehingga seluruh nasabah Bank Victoria yang telah memiliki kartu ATM Victoria, dapat melakukan transaksi perbankan melalui mesin ATM BCA dan seluruh bank yang juga ikut menggunakan jaringan tersebut. Saat ini, transaksi yang dapat dilakukan menggunakan ATM Victoria antara lain pengambilan tunai, pengecekan saldo, transfer multi arah dengan rekening ke seluruh Bank yang ikut serta pada jaringan Rintis, transaksi debet di merchant-merchant, dan sebagainya.
Di masa mendatang, Bank Victoria berkomitmen untuk terus meningkatkan fitur-fitur pelayanan melalui ATM Victoria yang dapat semakin memberikan kemudahan bagi nasabah Bank Victoria dalam melakukan transaksi perbankan dimana pun mereka berada.
Bank Victoria memiliki tiga tingkatan jaringan kantor yakni kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas yang saling berkoordinasi dalam melakukan transaksi operasional.
Untuk meningkatkan fungsi koordinasi, evaluasi serta meningkatkan kinerja seluruh jaringan kantor, Bank menunjuk Branch Banking yang sekaligus bertindak sebagai koordinator dalam persiapan pembukaan kantor-kantor baru mulai dari persiapan lokasi, SDM yang diperlukan sampai dengan sarana dan prasarana yang diperlukan. Semua tugas dan tanggung jawab tersebut dilakukan bekerja sama dengan unit-unit kerja terkait. Dengan adanya Branch Banking ini, diharapkan Bank Victoria dapat semakin meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional Bank.
OFFICE NETWORK EXPANSION
The increasing competition in the banking industry and the increasing need of the community for good banking services, have encouraged banks to actively expand their network. During 2010, Bank Victoria sustained its network expansion strategy in the business centers in a selective and focused manner. Bank Victoria added 9 new offices in 2010, which made the total number of Bank's offices to 85 across Jabodetabek area.
Bank Victoria's business network is also supported by ATM Victoria, which is in cooperation with the network of PT Rintis Sejahtera, so that all customers of Bank Victoria with ATM Victoria card can conduct their banking transactions through ATM BCA and all ATMs in the Rintis network. Currently, banking transactions that can be conducted through ATM Victoria are, among others: cash withdrawal, balance checking, multidirectional transfer to and from all accounts in the Rintis network, and debit transactions at merchants.
In the future, Bank Victoria remains committed to continuously improving the features of its ATM Victoria services to increase the ease and convenience for its customers in conducting b a n k i n g t r a n s a c t i o n s w h e r e v e r t h e y a r e .
Bank Victoria has three levels of office network, namely branch offices, sub-branch offices, and cash offices, which coordinate with each other at all times in conducting the Bank's operations.
To improve the function of coordinating, evaluating and improving the performance of the entire network of offices, the Bank appointed Branch Banking that at the same time acts as a coordinator in preparation for the opening of new offices, starting from site preparation, preparation for required human resources, up to the fulfillment of all necessary facilities and infrastructure. All duties and responsibilities are carried out in cooperation with related business units. With this Branch Banking, Bank Victoria aims to further improve its operational efficiency and efficacy.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
28
TEKNOLOGI INFORMASI
KEGIATAN SOSIAL
Teknologi informasi merupakan faktor penting dalam penyediaan layanan sistem informasi yang terpadu untuk mendukung operasional bisnis Bank, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meminimalkan risiko operasional serta menyediakan layanan teknologi informasi yang aman dan nyaman.
Dalam rangka mewujudkan visi Teknologi Informasi (TI) yang aman, nyaman, efektif dan efisien dan didukung oleh tiga aspek penting yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Proses dan Teknologi Informasi itu sendiri, maka selama tahun 2010 Bank Victoria telah melakukan pengembangan terus-menerus dalam penggunaan Teknologi Informasi untuk mendukung bisnis Bank baik pengembangan aplikasi maupun pengembangan sistem informasi manajemen khususnya dengan diterapkannya Basel II dan implementasi PSAK 50 & 55 di perbankan Indonesia.
Dalam upaya menjaga kepercayaan para nasabah dan agar nasabah merasa nyaman dalam bertransaksi, faktor keamanan dalam penggunaan TI menjadi aspek yang menentukan dan menjadi perhatian utama Bank Victoria.
Untuk memitigasi risiko operasional apabila terjadi kegagalan infrastruktur sistem aplikasi dan teknologi informasi, Bank Victoria telah menyiapkan Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan sehingga aktivitas perbankan akan tetap berjalan apabila terjadi kerusakan atau bencana. Menyikapi situasi keamanan transaksi elektronik perbankan melalui ATM maka perlu kewaspadaan dalam semua aktivitas perbankan khususnya terkait dengan teknologi informasi, dengan menyiapkan teknologi Chip Card sesuai dengan rekomendasi Bank Indonesia, serta tanggap dan responsif terhadap kendala teknologi yang akan mempengaruhi kinerja Bank Victoria.
Selain itu kecanggihan teknologi informasi yang digunakan sesuai dengan perkembangan teknology IT yang ada, serta juga didukung oleh SDM yang kompeten. Kualitas SDM di unit kerja IT Bank Victoria dirancang dengan seksama sejak proses rekrutmen dan terus ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan sesuai bidang masing-masing.
Terkait dengan pencapaian target bisnis Bank Victoria yang ditunjang oleh optimalisasi peran TI yang terus dikembangkan sehingga pengembangan TI yang dilakukan tidak akan lepas dari ketaatan dan kepatuhan terhadap regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun instansi-instansi yang berwenang lainnya. Dengan dukungan infrastruktur Teknologi Informasi yang telah ada dan rencana pengembangan ke depan, Bank Victoria selalu memiliki semangat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah dari waktu ke waktu.
Tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu bagian dari implementasi Good Corporate Governance industri perbakan yang telah diatur dalam Arsitektur Perbankan Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen Bank Victoria untuk turut serta mendukung berbagai aktifitas sosial baik didalam lingkungan maupun diluar lingkungan Bank.
INFORMATION TECHNOLOGY
Information technology is an important factor in the provision of an integrated information system to support the Bank's business operations, to increase its efficiency and productivity, to minimize operational risks, and to provide services related to information technology that are safe and conveniently accessible.
In order to realize the vision of an Information Technology (IT) system that is safe, convenient, effective and efficient, and also supported by three important aspects of Human Resources (HR), Process, and Information Technology itself, in 2010 Bank Victoria constantly developed its information technology utilization to better support the Bank's business activities, such as application development and management information system development, especially with the implementation of Basel II and PSAK 50 & 55 in Indonesian banking.
In an effort to maintain the trust of our customers and so that our customers feel convenient in all transactions, the security factor in the utilization of IT becomes a decisive aspect and is a major concern of Bank Victoria.
To mitigate operational risks in case of failure of information technology infrastructure and application system, Bank Victoria has prepared a Business Continuity Plan and a Disaster Recovery Plan so that banking activities will be not be hampered and will keep running in the event of damage or disaster. In terms of the security of electronic banking transactions via ATM, it is necessary for the Bank to secure all its banking activities, especially related to information technology, with Chip Card technology to prepare in accordance with the recommendation of Bank Indonesia, as well as to be perceptive and responsive to technological constraints that will affect the performance of Bank Victoria.
In addition, the level of sophistication of information technology used by the Bank in accordance with existing IT technology development, and also supported by competent human resources. The quality of human resources in the IT division of Bank Victoria is carefully and meticulously designed starting from the recruitment process and continues to be improved through related trainings.
In line with Bank Victoria's business targets, which are supported by the optimization of its IT role, its IT systems are constantly being developed so that the developments taking place will always take into account the obedience and adherence to regulations issued by Bank Indonesia and other authorities. With the support of the existing information technology infrastructure as well as its future development plans, Bank Victoria is passionate to consistently improve the quality of its services to customers.
SOCIAL ACTIVITIES
Corporate Social Responsibility is an integral part of the implementation of Good Corporate Governance in the banking industry that has been stipulated in the Indonesian Banking Architecture. For that reason, it is Bank Victoria's staunch commitment to support and participate in various social activities held both inside and outside the Bank's environment.
Bank Victoria
2010 Annual Report
29
Selama tahun 2010, Bank Victoria telah melakukan beberapa kegiatan seperti gathering seluruh karyawan Bank, santunan kepada keluarga karyawan Bank yang membutuhkan dan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan seperti Yayasan Khairul Amal, Yayasan Panti Werdha, Panti Asuhan Generasi Anak mandiri, dan Panti Asuhan Ma’uunah menggalang bantuan melalui Rekening Victoria Peduli yang kemudian disalurkan kepada korban bencana alam yang disalurkan melalui Perbanas Peduli.
Dalam rangka mensukseskan edukasi masyarakat di bidang perbankan, Bank Victoria secara ber kesinambungan melakukan edukasi perbankan di sekolah-sekolah antara lain Sekolah Bukit Sion – Kebun Jeruk, Sekolah St. Peter – Kelapa Gading, Sekolah Global Mandiri dan aktif dalam mensukseskan Gerakan Indonesia Menabung
Di tahun-tahun mendatang program CSR Bank Victoria akan dilakukan secara berkesinambungan terutama dibidang pendidikan dan kesejahteraan sosial. Langkah ini sejalan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate menjadi 6,50% pada Agustus 2009 dan sejak saat itu sampai dengan akhir tahun 2010 Bank Indonesia tidak melakukan perubahan suku bunga kembali.
Berikut tabel suku bunga rata - rata yang berlaku di Bank Victoria tahun 2010:
TINGKAT SUKU BUNGA
Throughout the year 2010, Bank Victoria also conducted several social activities, such as employee gathering, providing compensation to the employees' families in need, and providing social assistance to communities in need, such as Yayasan Khairul Amal, Yayasan Panti Werdha, Panti Asuhan Generasi Anak mandiri, and Panti Asuhan Ma’uunah by collecting funds in its Victoria Peduli Account, subsequently disbursed to the victims of natural disasters through Perbanas Peduli.
In order to provide assistance in educating the public about banking, Bank Victoria consistently organized banking education programs in various schools, including Bukit Sion School - Kebun Jeruk, St. Peter School - Kelapa Gading, and Global Mandiri School, while also actively supporting Gerakan Indonesia Menabung.
In the coming years, Bank Victoria aims to conduct its CSR programs in a continuous and sustainable manner, in particular in the fields of education and social welfare. Such steps are in line with the implementation of the principle of Good Corporate Governance.
INTEREST RATE LEVEL
Bank Indonesia lowered the BI Rate down to 6.50% in August 2009, and since then and up to the end of 2010, Bank Indonesia did not make any changes to the interest rate.
The following are the prevailing interest rates in Bank Victoria throughout 2010:
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
30
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAN TARGET PASAR
Pada tahun 2011 kebijakan perekonomian nasional diperkirakan akan tetap bertumpu pada stabilitas ekonomi makro, harga, nilai tukar dan sistem keuangan yang stabil sebagai dasar untuk pertumbuhan ekonomi dan penguatan pondasi ekonomi nasional.
Pertumbuhaan ekonomi di tahun 2011 dan 2012 diperkirakan akan meningkat dengan sumber pertumbuhan yang semakin berimbang. Tekanan inflasi yang meningkat di triwulan IV 2010 lebih banyak disebabkan oleh kelompok harga-harga makanan yang bergejolak (volatile foods) sementara inflasi inti masih relatif terkendali. Produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia sampai akhir tahun 2010 diperkirakan sebesar Rp.6.253,8 triliun sedangkan PDB 2011 diasumsikan sebesar Rp.7.019,9 naik dibandingkan proyeksi 2010.
Menurut Bank Indonesia prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia 2011 berada di kisaran 6%-6,5% dan inflasi pada tahun 2011 sebesar 5% ± 1%. Sedangkan menurut International Monetary Fund (IMF) pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan berdasarkan publikasi dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2010, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2011 dapat tumbuh mencapai 4,2%. Pertumbuhan ekonomi dunia yang cukup tinggi pada tahun 2011 akan disertai dengan kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan tersebut mencakup berbagai komoditas, baik primer maupun manufaktur. Dengan demikian, volume perdagangan dunia pada tahun 2011 diprakirakan cukup tinggi. IMF, dalam publikasi yang sama, memprakirakan volume perdagangan dunia tumbuh mencapai 7,0%.
ECONOMIC DEVELOPMENT AND MARKET TARGET
In 2011, Indonesia's economic policies are expected to maintain its focus on the stability of macroeconomic conditions, price, exchange rates, and a sound financial system as a basis for a sustainable economic growth and the strengthening of the national economic foundations.
The economy in 2011 and 2012 is expected to grow further and with a more balanced source of growth. Inflationary pressure, which was elevated in the fourth quarter of 2010, came primarily from the volatile prices of foods, while core inflation remained relatively controlled. Indonesia's real gross domestic product (GDP) as of the end of 2010 is estimated at Rp 6,253.8 trillion, while 2011's GDP is assumed to reach Rp 7,019.9 trillion, higher than the projected value for 2010.
According to Bank Indonesia, the country's economic growth for 2011 is expected to be between 6%-6.5%, while inflation in 2011 will be about 5% ± 1%. According to the International Monetary Fund (IMF), in a publication in the October 2010 issue of World Economic Outlook, the global economy is expected to grow 4.2%. This relatively strong global economic growth in 2011 is expected to be paired with increasing trade activities among countries, including the trading of various commodities, both primary and manufacturing. Thus, the volume of world trade in 2011 is predicted to be high. IMF, in the same publication, predicted that the growth in volume of world trade will reach 7.0%.
Giro Pada Bank Lain
Penempatan Pada Bank Lain
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Obligasi Subordinasi
Wesel Jangka Menengah
Pinjaman Rekening Koran
Pinjaman Serba Guna
Pinjaman Tetap
dengan Angsuran
Pinjaman Tetap
Pinjaman Kepemilikan Rumah,
Kendaraan dan Apartemen
Pinjaman Karyawan
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Obligasi Bank Victoria II
Obligasi Subordinasi Bank Victoria I
- Tahun ke 1 - 5
- Tahun ke 6 - 10
Demand Deposits with Other Banks
Placement with Other Banks
Bank Indonesia Certificates (SBI)
Bonds
Subordinate Bonds
Medium Term Notes
Current Account Loans
Others Loan
Loans Fixed Loans with
Installment Payment
Demand Loans
Loan for Purchase of
Home and Vehicles
Employees Loans
Demand Deposits
Savings
Time Deposits
Bank Victoria Bond II
Bank Victoria Subordinate Bond I
- Year 1 – 5
- Year 6 - 10
0.00%
6.56%
0.00%
11.00%
11.67%
10.45%
12.23%
12.23%
13.31%
11.96%
11.75%
12.00%
5.12%
6.10%
10.06%
12.00%
12.50%
21.50%
Berikut tabel suku
bunga yang berlaku
di Bank Victoria tahun
2010
Bank Victoria's 2010 Interest
table
KeteranganRata - rata Suku Bunga / Tahun
Average Annual Interest RateSpecification
Bank Victoria
2010 Annual Report
31
Dengan memperhatikan perkembangan perekonomian dan kondisi persaingan perbankan saat ini, maka manajemen menetapkan arah dan strategi-strategi yang dilakukan untuk mencapai target yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank. Pada tahun 2010 Bank berupaya memelihara pertumbuhan dan kinerja usaha serta melakukan upaya-upaya konsolidasi di berbagai aspek kegiatan usaha antara lain menjaga kualitas aktiva produktif, efesiensi usaha, pelayanan dan pengembangan sumber daya manusia.
Untuk peningkatan pertumbuhan kredit dan diversifikasi risiko kredit, Bank Victoria memfokuskan pada segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) serta debitur lainnya dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat.
Investasi Bank pada surat berharga ditempatkan pada portofolio dengan hasil maksimal dan dilakukan secara selektif dengan memperhatikan faktor likuiditas, jangka waktu penempatan dan mempertimbangan risiko yang timbul.
Dalam rangka penghimpunan dana pihak ketiga, Bank Victoria fokus pada penambahan jumlah rekening (customer base) melalui perluasan jaringan kantor dan melakukan cross selling serta meningkatkan kualitas pelayanan (service excellent). Bank berupaya untuk menambah komposisi dana pihak ketiga pada giro dan tabungan yang berbiaya murah dan berusaha mengurangi konsentrasi dana pada deposito.
Selama tahun 2010 Bank Victoria mencatat pertumbuhan kinerja yang signifikan sebagai hasil sinergi berbagai sumber daya yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Berkaitan dengan pertumbuhan tersebut, terdapat beberapa perubahan penting yang terjadi selama tahun 2010 antara lain:
1. Melakukan perluasan jaringan kantor dengan membuka 9 jaringan kantor pada lokasi strategis di Jabodetabek.
2. Peningkatan modal disetor Bank hasil dari exercise Waran seri IV dan V yang dilakukan oleh pemegang saham sebesar Rp 25 miliar.
3. Konversi anak perusahaan Bank Swaguna menjadi Bank Victoria Syariah.
Penyusunan rencana bisnis Bank dilakukan dengan mempertimbangan kondisi perekonomian dan kemampuan Bank dalam menghadapi persaingan bisnis. Untuk mencapai tujuan bisnis tersebut Manajemen telah melakukan analisis dan perumusan strategi sehingga mampu mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan rencana bisnis bank, terdapat hal – hal penting yang diperkirakan terjadi dimasa yang akan datang, antara lain:
1. Pembukaan jaringan kantor di pusat-pusat bisnis yang strategis termasuk di luar Jakarta serta membeli gedung untuk kantor pusat Bank di Jakarta.
2. Melakukan right-issue untuk memperkuat struktur permodalan.
PERUBAHAN PENTING YANG TERJADI
HAL–HAL PENTING YANG DIPERKIRAKAN TERJADI DI MASA YANG AKAN DATANG
In light of the economic developments and the current state of competition in the banking business, the Management has set the direction and strategies undertaken to achieve the targets set forth in the Bank's Business Plan. In 2010, the Bank sought to maintain its growth momentum and business performance, as well as to consolidate the efforts in various aspects of business activities, such as maintaining asset quality, business efficiency, services, as well as human resources development.
To increase the growth of its loans and to diversify its credit risk, Bank Victoria focused its efforts on the Small and Medium Enterprises (SMEs) segment along with other debtors under the principles of irudential banking mechanisms.
The Bank's investments in securities are allocated to the portfolios yielding maximum results and are conducted selectively with respect to liquidity factors, term of fund placement, and by considering the risks that might arise.
In order to increase the value of its third-party funds, Bank Victoria remained focused on increasing the number of accounts (its customer base) through the expansion of its network of branch offices, by cross selling, and by improving its quality of service. The Bank strived to increase the contribution from demand deposits and low-cost savings to its third party funds, while trying to reduce the concentrated contribution from time deposits.
IMPORTANT CHANGES
In 2010, Bank Victoria recorded a superior growth in performance resulting from the synergy of various resources in seizing the business opportunities it was presented with. Pertaining to the growth, the following are several important changes that took place in 2010:
1. The expansion of the Bank's network by establishing 9 new offices in strategic locations in the Jabodetabek area.
2. The increase of fully paid capital from the exercise of Warrant Series IV and V by shareholders amounting to Rp 25 billion.
3. Conversion of Bank Swaguna, a subsidiary of the Bank, to Bank Victoria Syariah.
IMPORTANT EVENTS EXPECTED TO TAKE PLACE IN THE FORESEEABLE FUTURE
In the preparation of its business plans, the Bank has considered a number of factors, including economic conditions as well as the Bank's capability to thrive amidst the business competition. To achieve such business goals, the Management has taken certain steps to analyze and formulate strategies to empower the Bank to attain the determined target for growth.
In line with the Bank's business plans, the following important events, among others, are expected to happen in the future:
1. The opening of new offices in strategic business centers, including areas outside Jakarta, and the purchasing of a new building for the Bank's headquarters in Jakarta.
2. Rights issue to strengthen the Bank's capital structure.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
32
1 PT. Bali 66 Citra Persada
2 PT. Bima Multi Finance
Total
Pinjaman yang diberikan / Loan
Pinjaman yang diberikan / Loan
Lancar / Current
Lancar / Current
26,166
51,987
78,153
32,445
53,649
86,094
6,279
1,662
7,941
No Debitur / DebitorJenis Penyediaan Dana /
Funds Facilities
Kolektibilitas
Collectibility
Bank
VictoriaTotal
Bank Victoria
Syariah
Nama Name
PT Victoria Sekuritas
Suzanna Tanojo
Aldo Tjahaja
Luciana Tanojo
Firman Notohadiwidjojo
Pinjaman Karyawan
Tamunan
Mariana Gozali
Yosef Sudikbyo
Monika Sumiko
PT Victoria Insurance
Jumlah Pihak hubungan istimewa -bersih
Total related parties - net
2010 (jutaan Rp.) (million Rp.)
19.723
17.562
4.962
4.100
1.575
595
134
116
78
77
53
50.975
Fasilitas Kredit /
Penyediaan Dana
2010
Loan facility or provision of
funds
ASPEK TRANSPARANSI
PENYEDIAAN DANA, KOMITMEN MAUPUN FASILITAS TERKAIT KELOMPOK USAHA
Dalam penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas kepada kelompok usaha maupun pihak terkait, Bank senantiasa berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit untuk pihak terkait dengan bank sehingga tidak melebihi 10% dari modal bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Fasilitas kredit atau penyediaan dana untuk kelompok usaha per Desember 2010 berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
TRANSPARENCY ASPECT
PROVISION OF FUNDS, COMMITMENT AND FACILITIES RELATED TO BUSINESS GROUP
In the provision of funds, commitments, as well as facilities to the business group as well as to related parties, the Bank's conducts are at all times in compliance with Bank Indonesia's regulations regarding Legal Lending Limit to related parties so as not to exceed the 10% limit of the Bank's equity, in keeping with the prevailing regulations.
Loan facilities or provisions of funds to the business group as of December 2010, based on related parties involved, are as follows:
PENYEDIAAN DANA DARI BANK VICTORIA DAN ANAK PERUSAHAAN BANK VICTORIA SYARIAH(dalam jutaan Rupiah)
FACILITIES FROM BANK VICTORIA AND ITS SUBSIDIARY, BANK VICTORIA SYARIAH(in million Rupiah)
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
Dalam pengambilan keputusan dan tindakan untuk kepentingan Bank Victoria, Dewan Komisaris dan Direksi menghindari terjadinya benturan kepentingan sehingga selama tahun 2010 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
TRANSACTIONS WITH CONFLICTS OF INTEREST
In all decision-making processes and other conducts on behalf of the interest of Bank Victoria, the Board of Commissioners and the Board of Directors always try to avoid any possible conflict of interest. Therefore, in 2010 there was no transaction which any such conflict of interest.
Bank Victoria
2010 Annual Report
33
ANAK PERUSAHAAN
PT Bank Victoria Syariah dahulu PT. Bank Swaguna didirikan di kota Cirebon dan mulai beroperasi tanggal 7 Januari 1967. Dalam rangka mempercepat pertumbuhan bisnis pada tahun 1988 kantor pusat Bank Swaguna dipindahkan dari Cirebon ke Jakarta. Bank Victoria secara resmi mengakuisisi Bank Swaguna pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan kepemilikan sebesar Rp 99,98% dan modal disetor sejumlah Rp 110 miliar per 31 Desember 2010.
Bank Victoria Syariah secara resmi beroperasi sejak 1 April 2010. Selama tahun 2010 Bank Victoria Syariah berhasil membukukan total aset sebesar Rp 337 miliar dengan kredit sebesar Rp 28 miliar dan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sejumlah Rp 200 miliar. Rasio-rasio keuangan Bank Victoria Syariah juga menunjukan kinerja yang sehat antara lain:
SUBSIDIARY
PT Bank Victoria Syariah (was PT Bank Swaguna) was established in Cirebon and has been operating since 7 January 1967. In order to accelerate its business momentum, in 1988 the head office of Bank Swaguna was relocated from Cirebon to Jakarta. Bank Victoria officially acquired Bank Swaguna on 3 August 2007 with 99.98% ownership and paid-up capital of Rp 110 billion as of 31 December 2010.
Bank Victoria Syariah has been officially operating since 1 April 2010. Throughout 2010, Bank Victoria Syariah managed to accumulate total assets of Rp 337 billion, with total loans disbursed amounting to Rp 28 billion and total third-party funds of Rp 200 billion. Bank Victoria Syariah's financial ratios also show a robust performance, as follows:
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usahanya, Bank Victoria dan anak perusahaannya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dan memiliki persyaratan normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa selama tahun 2010 (dalam jutaan Rupiah) adalah sebagai berikut:
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
In conducting its business activities, Bank Victoria and its subsidiaries perform transactions with related parties, all of which are conducted under normal provisions as the Bank's dealings with third parties. Transactions with related parties performed in 2010 (in million Rp) are as follows:
1. Kredit yang Diberikan
a. Pemegang Saham
b. Karyawan
c. Dewan Komisaris, Direksi
dan Pejabat Eksekutif
2. Giro
3. Tabungan
4. Deposito Berjangka
Rp 19.723
Rp 595
Rp 17.774
Rp 5.501
Rp 18.915
Rp 50.653
1. Loans
a. Shareholders
b. Employees
c. Board of Commisioners,
Directors and Executives
2. Demand Deposits
3. Savings
4. Time Deposits
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
34
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 23 Maret 2011 sebagaimana Berita Acara dinyatakan oleh Notaris Fathiah Helmi, SH, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dengan Penambahan Modal Tanpa HMETD sebanyak-banyaknya sejumlah 414.580.332 saham yang akan diambil bagian oleh Emirates Tarian Asset Management Pte Ltd sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat menjadi sebanyak-banyaknya sejumlah 4.560.383.647 (empat miliar lima ratus enam puluh juta tiga ratus delapan puluh tiga ribu enam ratus empat puluh tujuh) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebanyak-banyaknya sebesar Rp 456.038.364.700,- (empat ratus lima puluh enam miliar tiga puluh delapan juta tiga ratus enam puluh empat ribu tujuh ratus rupiah).
POST-REPORTING EVENTS
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 23 March 2011, as stipulated in the Official Report stated by Fathiah Helmy, SH, Notary, the shareholders have agreed to increase the issued and fully paid capital through the Capital Increase without Preemptive Rights in the amount of no more than 414,580,332 shares, which will be placed by Emirates Tarian Asset Management Pte Ltd, which caused the total issued and fully paid capital of the Company to increase to at most 4,560,383,657 (four billion five hundred and sixty million three hundred and eighty three thousand six hundred and forty seven) shares, or with a total nominal value of at most Rp 456,038,364,700 (four hundred and fifty six billion thirty eight million three hundred and sixty four thousand seven hundred rupiahs).
Composition of the Management of Bank Victoria Syariah as of 31 December 2010
Bank Victoria Syariah, with 8 offices in 5 (bukannya 6?) cities, i.e. Jakarta, Bekasi, Bandung, Cirebon, Tegal and Denpasar, is focused on retail banking, and is expected to increase the synergy with its parent company Bank Victoria to further improve the performance of both.
Susunan pengurus Bank Victoria Syariah per 31 Desember 2010
Bank Victoria Syariah yang memiliki 8 jaringan kantor yang tersebar di lima kota yaitu Jakarta, Bekasi, Bandung, Cirebon, Tegal dan Denpasar dan fokus pada ritel Bank, diharapkan dapat bersinergi dengan Bank Victoria sehingga pada akhirnya meningkatkan kinerja kedua belah pihak.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Pangulu Oloan Simorangkir
DR. H. Hasanuddin AF, MA
DR. Amrullah Ahmad S FIL
Komisaris Utama / Independen
President Commissioner / Independent
Eko Rachmansyah Gindo Komisaris Independen
Independent Commissioner
Dasman ZainKomisaris
Commissioner
Direksi / Board of Directors
Dewan Pengawas Syariah / Sharia Supervisory Board
Sari IdayantiDirektur Utama
President Director
Djoni EdwardDirektur
Director
Djoko NugrohoDirektur Kepatuhan
Director of Compliance
Bank Victoria
2010 Annual Report
35
Rasio Keuangan Bank Victoria Syariah
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit
CAR with credit risk
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar
CAR with credit risk and market risk
NPL Net
ROA
ROE
NIM
BOPO
LDR
2010
195.14% 134.70%
195.14% 129.97%
0.00% 1.32%
1.09% 2.97%
2.41% 3.55%
6.82% 8.35%
83.75% 73.08%
35.80% 35.80%
2009
Total Assets 10 Triliun
Product & ServiceProduk & Jasa
Bank Victoria
2010 Annual Report
38
Product & Service
Produk & Jasa
Produk Simpanan
Rekening Giro
Rekening Koran untuk nasabah perorangan maupun badan hukum yang dapat ditarik sewaktu-waktu dan menawarkan suku bunga yang kompetitif
Tabungan Victoria
Rekening tabungan dengan kemudahan bertransaksi melalui ATM Victoria yang bekerjasama dengan jaringan ATM BCA dan menawarkan suku bunga yang kompetitif, serta fasilitas autodebet pembayaran tagihan PLN Praqtis.
Tabungan V-Pro
Rekening Tabungan yang mempunyai suku bunga berjenjang yang kompetitif dan poin reward dengan bermacam-macam hadiah yang menarik dan mempunyai kemudahan bertransaksi melalui ATM Victoria yang bekerja sama dengan jaringan ATM BCA, serta fasilitas autodebet pembayaran tagihan PLN Praqtis.
Tabungan V-Plan
Rekening Tabungan berencana yang dapat membantu pengaturan dana untuk berbagai kebutuhan. Berhadiah langsung sesuai pilihan nasabah dan perlindungan asuransi jiwa secara gratis.Tabungan V-Junior.
Tabungan V-Junior
Rekening Tabungan untuk nasabah junior dengan hadiah-hadiah langsung yang menarik serta suku bunga yang kompetitif.
Tabungan V-Bisnis
Rekening Tabungan untuk para pelaku bisnis perorangan maupun badan hukum dengan suku bunga yang kompetitif.
TabunganKuRekening Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan bersama oleh bank-bank di Indonesia, guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Deposito Berjangka
Simpanan berjangka untuk nasabah perorangan maupun badan hukum yang pencairan dananya hanya dapat dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, yaitu 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan atau 12 (dua belas) bulan.
Savings Products
Demand Deposit
A checking account for both individuals and corporate / institutional customers that can be withdrawn at any time and at a competitive interest rate.
Victoria Saving
Savings account with a facility to perform transactions at ATM Victoria in cooperation with the ATM BCA network. It also offers a competitive interest rate and auto-payment facility for PLN Praqtis and Telkom bills.
V-Pro Savings
Savings account with stratified interest rates and point reward system that can be redeemed to get a large variety of attractive gifts. Customers can also perform transactions at ATM Victoria in cooperation with the ATM BCA network and have their PLN Praqtis and Telkom bills paid automatically.
V-Plan Savings
Planned savings account that provides assistance in financial planning for various needs. Customers receive a free gift of choice and free life insurance protection.
V-Junior Savings
Savings account for junior customers with attractive free gifts and a competitive interest rate.
V-Business Savings
Savings account for individuals and corporate/institutional customers with a competitive interest rate.
TabunganKuSavings account for individuals with easy and light requirements issued jointly by the banks in Indonesia, to grow the culture of saving and improving the welfare of society.
Time Deposit
Deposit for both individuals and corporate/institutional customers with a fixed period, e.g. one month, three months, six months or twelve months.
Bank Victoria
2010 Annual Report
39
Deposito Harian
Simpanan Berjangka untuk nasabah perorangan maupun badan hukum dengan jangka waktu kurang dari 1 (satu) bulan.
Deposito Berhadiah
Simpanan pihak ketiga pada Bank yang berjangka waktu tertentu dan nasabah memperoleh program asuransi yang preminya dibayar oleh Bank sesuai dengan jangka waktu deposito
Deposito Plus
Deposito Plus adalah simpanan pihak ketiga pada Bank yang berjangka waktu 3 (tiga) bulan dengan pembayaran dimuka sebagian dari bunga deposito.
Sertifikat Deposito
Simpanan berjangka dalam bentuk Sertifikat atas unjuk yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan untuk nasabah perorangan maupun badan hukum yang pencairan dananya hanya dapat dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, yaitu 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan atau 12 (dua belas bulan), dengan bunga dibayar dimuka.
Kredit Modal Kerja
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.
Kredit Investasi
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai investasi perusahaan, misalnya pembelian mesin, gedung atau lainnya untuk menunjang kegiatan usahanya.
Kredit V-Home
Fasilitas kredit yang digunakan untuk membiayai pembelian atau renovasi rumah, apartemen atau kavling siap bangun.
Kredit V-To
Fasilitas kredit yang dapat digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan bermotor baik baru maupun bekas.
Produk Pinjaman/Kredit
On Call Deposit
Time deposit for both individuals and corporate/institutional customers with a fixed time period of less than one month.
Deposit with Gifts
Third-party fund deposit in the Bank for a certain term, whose customers receive an insurance policy whose premium is paid by the Bank according to the term of the deposit.
Deposito Plus
Third-party fund deposit in the Bank for a term of 3 (three) months, with prepaid interest.
Deposit Certificate
Time deposit in the form of Certificates that may be traded between individuals and legal entities, and whose fund can only be withdrawn at the end of certain terms, i.e. 1 (one) month, 3 (three) months, 6 (six) months, or 12 (twelve) months, with prepaid interest.
Loan Products
Working Capital Loan
A loan provided to fulfill the need for operational working capital to finance business activities.
Investment Loan
A loan provided to finance capital investments of companies, e.g. purchase of machinery, building procurement, etc. to support their businesses.
V-Home Loan
Loan facility to finance the purchase or renovation of a house, an apartment, a plot of land, etc.
V-To Loan
Loan facility to finance the purchase of motorized vehicles, both new and secondhand.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
40
Kredit Multi Guna (KMG)
Fasilitas kredit dengan rumah yang ditinggali sebagai agunan untuk membiayai berbagai macam kebutuhan seperti biaya pendidikan, biaya pernikahan, biaya liburan dan lain sebagainya.
Kliring/Inkaso
Layanan pengiriman maupun penerimaan uang antar bank.
Bank Garansi
Bank melayani pembukaan pabeanberbagai jenis Bank Garansi seperti Bid Bond, Advance Payment Bond dan Performance Bond serta untuk keperluan pabean.
Pembayaran Listrik PLN Praqtis
Jasa pembayaran tagihan listrik secara on line baik untuk nasabah maupun non nasabah
Pembayaran Telkom Finnet
Fasilitas pembayaran jasa telekomunikasi Telkom melalui PT. Finnet Indonesia dengan menggunakan sistem host to host ( H2H ) dan point to host ( P2H ) yang diperuntukan bagi nasabah maupun non nasabah
Pembayaran Gaji Karyawan (Payroll)
Layanan bagi nasabah perusahaan yang memberikan kemudahan dalam hal pembayaran gaji karyawannya.
Money Changer
Jasa pelayanan baik bagi nasabah maupun non nasabah untuk melakukan penukaran/ jual beli berbagai mata uang asing.
ATM Victoria
Layanan perbankan melalui mesin ATM di seluruh Jaringan Prima BCA yang dapat melayani nasabah selama 24 jam, guna melakukan transaksi perbankan yang meliputi penarikan tunai, cek saldo rekening serta dapat digunakan sebagai kartu debit pada berbagai merchant yang tersebar di seluruh nusantara.
Jasa Layanan
Multi-Purpose Loan
Loan facility, with a residence as collateral, to finance various needs, such as education, wedding, holiday, etc.
Financial Services
Clearing
Interbank money transfer services.
Bank Guarantee
The Bank provides various types of bank guarantees, such as Bid Bond, Advance Payment Bond, Performance Bond, and other requirements from customs.
PLN Praqtis Payment
On-line payment service for electricity bills, for customers of the Bank as well as non-customers.
Telkom Finnet Payment
Payment service for communication services from Telkom through PT Finnet Indonesia using host-to-host (H2H) and point-to-host (P2H) systems, available for customers of the Bank as well as non-customers.
Payroll
Service provided to corporate customers to facilitate the payment of employees' salaries.
Money Changer
Currency exchange service available for customers of the Bank as well as non-customers.
ATM Victoria
Banking services are available through the Bank's ATM connected to the Prima BCA network, available 24 hours a day, including cash withdrawal and balance check. The ATM card also serves as a payment method at various merchants all over Indonesia.
Management ReviewTinjauan Manajemen
Bank Victoria
2010 Annual Report
42
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Penerapan tata kelola perusahaan, manajemen risiko dan kepatuhan sesuai dengan semangat yang dikandung dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006.
Bank Victoria melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance – GCG) yang baik dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai pokok yang tertuang dalam GCG. Hal ini dilaksanakan dalam rangka melindungi kepentingan stakeholders, meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta nilai-nilai yang berlaku di dunia perbankan.
Tata kelola perusahaan yang baik merupakan penopang penting dalam Bank di tengah persaingan bisnis. Manfaat yang diperoleh antara lain meningkatkan kepercayaan stakeholders sehingga mampu mewujudkan misi Bank Victoria sebagai bank ritel yang terpercaya. Untuk mewujudkan misi tersebut, Bank menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang berpedoman pada lima prinsip GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. Kelima prinsip tersebut senantiasa diterapkan dalam kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional Bank sehari-hari. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite, penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan eksternal, penerapan manajemen risiko, serta transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank.
Struktur tata kelola perusahaan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi yang berperan utama dalam pelaksanaan GCG secara komprehensif. Selain elemen utama tersebut, terdapat elemen pendukung yang terdiri dari Komite di bawah Dewan Komisaris, Komite di Bawah Direksi, Audit Internal, Audit Ekternal, Legal, Kepatuhan dan Corporate Secretary.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Bank Victoria berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnisnya sehari-hari.
Bank Victoria is committed to implementing the principles of good corporate governance and the principle of prudence in its daily
business activities.
The implementation of corporate governance, risk management and compliance in accordance with the stipulations in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 9/12/DPNP dated 30 May 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance by Public Banks, and Bank Indonesia Rule (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance by Public Banks, as amended by the Bank Indonesia Rule No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 regarding the Amendment to PBI No. 8/4/PBI/2006.
Bank Victoria, through the Board of Commissioners, the Board of Directors, and all employees, is committed to implementing the principles of good corporate governance (GCG) and the principle of prudence in its daily business activities in accordance with the core values of the GCG . This is done in order to protect the interests of the stakeholders, improve adherence to the prevailing regulations and values in the banking industry.
Principles of Corporate Governance
Good corporate governance is an crucial factor for the Bank to succeed in the increasingly competitive business atmosphere. The benefits of GCG implementation include increased confidence from stakeholders so as to realize Bank Victoria's mission as a trusted retail bank. To realize this mission, the Bank applies the principles of corporate governance based on the five principles of GCG, namely transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. These five principles are always applied in its business activities and day-to-day operations of the Bank. This is reflected by the execution of duties and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the extensiveness and execution of the duties of the Committees, the implementation of compliance function, the presence of internal and external auditors, risk management, as well as transparency of its financial and non-financial conditions.
Corporate Governance Structure
The corporate governance structure of Bank Victoria consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and the Board of Directors who play a major role in the comprehensive implementation of GCG. In addition to these main elements, there are also Committees under the Board of Commissioners, Committees under the Board of Directors, Internal Audit, External Audit, Legal, Compliance and Corporate Secretary.
Bank Victoria
2010 Annual Report
43
Rapat Umum Pemegang Saham
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta pedoman GCG, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di selenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun sebagai forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan Perseroan, di luar wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.
Selama tahun 2010, Bank Victoria telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 25 Juni 2010 dan telah memutuskan hal-hal penting sebagai berikut:
1. a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan mengesahkan perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
b. Memberikan pembebasan tanggung jawab para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
2. Menyetujui Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2008 sebesar Rp 46.239.686.377 (empat puluh enam miliar dua ratus tiga puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh enam ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
a. Sebesar Rp 2 miliar (dua miliar rupiah) dibukukan sebagai dana cadangan sesuai Anggaran Dasar Perseroan.
b. Sebesar Rp 35.025.338.687 telah dibagikan dalam bentuk dividen interim (dividen sementara) berdasarkan Rapat Direksi pada tanggal 10 November 2009 dan telah memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris berdasarkan Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 11 November 2009 dan telah dibayarkan pada tanggal 22 Desember 2009 kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Desember 2009. Dividen interim (dividen sementara) tersebut ditetapkan sebagai dividen final sehingga total dividen untuk Tahun Buku 2009 adalah sebesar Rp 35.025.338.687;
c. Sebesar Rp 9.214.347.690 akan dibukukan sebagai laba ditahan.
3. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit pembukuan Perseroan u n t u k tahun buku 2010, dan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menandatangani perjanjian kerja serta menetapkan honorarium dan persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan tersebut.
4. Mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
General Meeting of Shareholders
In accordance with the Bank's Articles of Association and Bylaws and Guidelines of Good Corporate Governance, the General Meeting of Shareholders (GMS) is held at least once a year as a forum for shareholders to make important decisions relating to the Bank,which are beyond the authority conferred to the Boards of Commissioners and Directors.
Throughout 2010, Bank Victoria held the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) on 25 June 2010 and reached the following material decisions:
1. a. Approved the Company's Annual Report for the fiscal year ended 31 December 2009 and ratified the Company's Annual accounting for the fiscal year ended 31 December 2009
b. Released the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners from the responsibility of managing and supervising the Company for the fiscal year ended 31 December 2009.
2. Approved the Appropriation of Net Income of the Company for the fiscal year ended 31 December 2008 in the amount of Rp 46,239,686,377 (forty-six billion two hundred thirty nine million six hundred eighty-six thousand three hundred seventy-seven rupiah) with the following details:
a. Rp 2 billion (two billion rupiah) was recorded as a reserve fund according to the Articles of Association of the Company.
b. Rp 35,025,338,687 was distributed in the form of an interim (temporary) dividend based on the Meeting of the Board of Directors on 10 November 2009, which was approved by the Board of Commissioners based on the Meeting of the Board of Commissioners on 11 November 2009 and was paid on 22 December 2009 to the shareholders whose names are recorded in the List of Shareholders of the Company on 7 December 2009. The interim (temporary) dividend was then designated as the final dividend, bringing the total amount of dividend for the fiscal year 2009 to Rp 35,025,338,687;
c. Rp 9,214,347,690 will be booked as retained earnings.
3. Conferred authority to the Board of Commissioners to appoint a Certified Public Accountant (CPA) Firm to audit the Company for the fiscal year 2010, and conferred authority to the Board of Directors to sign the employment agreement and determine the honorarium and other requirements related to such appointment.
4. Reinstated all the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company as of the adjournment of the Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held in 2013. The members of the Boards are as follows:
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
44
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur Kepatuhan
Komisaris Utama / Komisaris Independen
Komisaris / Komisaris Independen
Komisaris
DAROEL OELOEM ABOEBAKAR
OLIVER SIMORANGKIR
SUWITO AYUB
TAMUNAN
SULISTIJOWATI
GUNAWAN TENGGARAHARDJA
SUZANNA TANOJO
President Director DAROEL OELOEM ABOEBAKAR
Director OLIVER SIMORANGKIR
Direktur SUWITO AYUB
Director of Compliance TAMUNAN
President Commissioner/Independent Commissioner SULISTIJOWATI
Commissioner/Independent Commissioner GUNAWAN TENGGARAHARDJA
Commissionerr SUZANNA TANOJO
5. a. Memberikan kewenangan kepada Pemegang Saham Perseroan, yaitu PT Victoria Sekuritas untuk menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan tahun 2010 untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan.
b. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan tahun 2010 untuk seluruh anggota Direksi Perseroan.
c. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk membagi tugas dan wewenang anggota Direksi Perseroan.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara proaktif terhadap kebijakan yang diambil oleh Direksi dalam mengelola Bank, memberikan advis kepada Direksi sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya, memberikan masukan terkait persetujuan atas rencana strategi dan anggaran Bank, memonitor pelaksanaan rencana dan pencapaian target usaha serta memastikan kepatuhan Bank terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan serta peraturan yang berlaku.
Pembentukan Dewan Komisaris Bank Victoria telah sesuai dengan Surat Edaran dan Peraturan Bank Indonesia tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Dewan Komisaris Bank Victoria merupakan para profesional dengan keahlian dan pengalaman yang luas di bidang perbankan, keuangan, manajemen, manajemen risiko, dll.
Susunan Dewan Komisaris Bank Victoria per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
The Board of Commissioners proactively supervises the measures taken by the Board of Directors in managing the Bank, advices the Directors related to their duties and responsibilities, provides input related to the approval of the Bank's strategic plan and budget, monitors the implementation of the plan and the achievement of business targets, and ensures the Bank's compliance with the principles of corporate governance and the prevailing regulations.
The establishment of the Board of Commissioners of Bank Victoria was in accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia and Bank Indonesia Rule on the Implementation of Good Corporate Governance by Public Banks. The Board of Commissioners of Bank Victoria consists of professionals with expertise and extensive experience in banking, finance, management, risk management, etc.
The composition of Board of Commissioners of Bank Victoria as of 31 December 2010 is as follows:
5. a. Conferred authority to the Company's Shareholder, namely PT Victoria Sekuritas, to determine the remuneration and benefits in 2010 for all members of the Board of Commissioners of the Company.
b. Conferred authority to the Board of Commissioners to determine the remuneration and benefits in 2010 for all members of the Board of Directors of the Company.
c. Conferred authority to the Board of Commissioners to divide the tasks and authority among the Directors of the Company.
Bank Victoria
2010 Annual Report
45
Komisaris Utama / Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Direksi
Direktur Utama
Direktur Bisnis
Direktur Operasi dan Sistem
Direktur Kepatuhan
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Sulistijowati
Gunawan Tenggarahardja
Suzanna Tanojo
Dewan Komisaris membentuk tiga komite guna membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengawas dan sesuai dengan kebutuhan Bank. Komite-komite tersebut adalah:
1. Komite Audit2. Komite Pemantau Risiko3. Komite Nominasi dan Remunerasi
Direksi bertugas untuk memimpin dan mengelola kegiatan Bank sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan, memantau dan mengelola risiko-risiko perbankan dan menerapkan pengendalian intern agar Bank dikelola secara professional serta memastikan pelaksanaan standar tata kelola perusahaan. Selain itu Direksi juga memberikan laporan tentang kinerja bank secara keseluruhan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Sesuai dengan Surat Edaran dan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, susunan Direksi Bank Victoria juga telah memenuhi hal-hal yang dipersyaratkan. Susunan Direksi Bank Victoria per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Daroel Oeloem Aboebakar
Suwito Ayub
Oliver Simorangkir
Tamunan
Selama tahun 2010 telah diadakan 6 (enam) kali rapat Dewan Komisaris yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara lengkap. Rapat-rapat tersebut membahas agenda-agenda seperti hasil kinerja Bank dan anak perusahaan Bank Victoria Syariah, rencana bisnis Bank, tindak lanjut perbaikan hasil temuan Bank Indonesia, penerapan tata kelola perusahaan dan sebagainya.
President Commissioner/Independent Commissioner Sulistijowati
Independent CommissionerGunawan Tenggarahardja
CommissionerSuzanna Tanojo
The Board of Commissioners establishes three committes to assist the execution of its task and responsibility in supervising in accordance with the Bank's needs. The committees are as follows:
1. Audit Committee2. Risk Monitoring Committee3. Nomination and Remuneration Committee
Board of Directors
The Board of Directors is responsible for directing and managing the activities of the Bank in accordance with the established work plan, monitoring and managing the risks in banking and implementing an internal control system so that the Bank may be managed professionally, and verifying compliance with the standards of corporate governance. In addition, the Board of Directors also provides reports on the overall performance of the Bank at the Annual General Meeting of Shareholders.
In accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia and Bank Indonesia Rule on the Implementation of Good Corporate Governance by Public Banks, the Board of Directors of Bank Victoria also has fulfilled all the stipulated requirements. The composition of the Board of Directors of Bank Victoria as of 31 December 2010 is as follows:
President Director Daroel Oeloem Aboebakar
Business Director Job Suwito
Director of Operations and Systems Oliver Simorangkir
Director of Compliance Tamunan
Meetings of the Boards of Commissioners and Directors
Throughout 2010 there were 6 (six) meetings of the Board of Commissioners attended by all members of the Board of Commissioners. The meetings discussed the following agenda: the performance of the Bank and its subsidiary, Bank Swaguna, the Bank's business plan, the follow-up measures to improve the Bank based on the findings of Bank Indonesia, the implementation of corporate governance practices and so forth.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
46
Nama
Rapat DireksiRapat
Dewan Komisaris & Direksi
Name
Rapat
Dewan KomisarisBoard of Commissioners Meeting Board of Directors Meeting Board of Commissioners & Directors Meeting
KehadiranAttendance
KehadiranAttendance
KehadiranAttendance
JumlahTotal
%Jumlah
Total%
JumlahTotal
%
Dewan KomisarisSulistijowati
Gunawan Tenggarahardja
Suzanna Tanojo
DireksiDaroel O. Aboebakar
Suwito Ayub
Oliver Simorangkir
Tamunan
TOTAL RAPAT
6
6
6
-
-
-
-
6
100%
100%
100%
-
-
-
-
-
-
-
26
25
26
26
26
-
-
-
100.00%
96.15%
100.00%
100.00%
9
9
11
11
11
11
11
11
82%
82%
100%
100%
100%
100%
100%
Rekapitulasi
Rapat Dewan
Komisaris,
Rapat Direksi
dan Rapat
Gabungan
antara Direksi
dengan Dewan
Komisaris
Recapitulation of
Board of
Commissioners
meetings, Board of
Directors meetings
and joint meetings
Rapat Direksi Bank Victoria telah diselenggarakan sebanyak 26 (tiga puluh satu) kali pertemuan selama 2010. Rapat yang dijadwalkan oleh Direksi adalah 2 (dua) kali dalam sebulan, namun sesuai kebutuhan salah satu Direktur dapat mengundang Direksi lainnya untuk mengadakan rapat membahas permasalahan yang perlu diketahui dan/atau mendapat keputusan sesegera mungkin.
Selain itu, Direksi juga mengundang Dewan Komisaris untuk melakukan pertemuan gabungan yang telah diselenggarakan sebanyak 11 (sebelas) kali pertemuan selama tahun 2010. Dalam pertemuan gabungan ini, Direksi melaporkan hal-hal yang patut diketahui oleh Dewan Komisaris sebagai pengawas maupun mendiskusikan strategi-strategi yang diterapkan Direksi dalam melakukan pengelolaan Bank Victoria.
Rekapitulasi Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris
Komite Audit
Komite Audit Bank Victoria dibentuk oleh Dewan Komisaris dan menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan BAPEPAM & LK No. IX.I.5 serta Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006.
The Board of Directors of Bank Victoria held 31 (thirty-one) meetings throughout 2010. The Meeting of the Board of Directors is scheduled at twice a month, however, if necessary, one of the Directors may invite other directors to a meeting to discuss issues that must be understood and/or to reach a decision as soon as possible.
In addition, the Board of Directors also invited the Board of Commissioners to conduct 11 (eleven) joint meetings throughout 2010. In these joint meetings, the Board of Directors reported the issues that must be known by the Board of Commissioners as a supervisor of the Bank, and discussed the strategies employed by the Board of Directors in managing the Bank.
Recapitulation of the Meetings of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Joint Meetings of Both Boards
Audit Committee
The Audit Committee of Bank Victoria was established by the Board of Commissioners and performs their duties in accordance with the Regulation of BAPEPAM & LK No. IX.I.5 and Bank Indonesia Rule No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Public Banks, as amended by Bank Indonesia Rule No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the Amendment to PBI No. 8/4/PBI/2006.
Bank Victoria
2010 Annual Report
47
Anggota Komite Audit Bank Victoria terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
Adapun susunan anggota Komite Audit Bank Victoria adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Bank Victoria adalah membantu Dewan Komisaris untuk melaksanakan fungsi pengawasan yang berlandaskan pada Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Bank Victoria.
Berdasarkan pada pedoman tersebut, Komite Audit melakukan review laporan keuangan Bank Victoria baik laporan keuangan tahunan maupun laporan keuangan triwulanan yang dipublikasikan. Sehubungan dengan laporan keuangan tahunan Bank yang diaudit oleh auditor independen, Komite Audit juga mereview rencana, ruang lingkup, kesesuaian laporan keuangan audit dengan standar audit yang berlaku. Komite Audit juga memberikan rekomendasi atas penunjukan auditor independen yang digunakan Bank Victoria.
Komite Audit melaksanakan fungsi review terhadap sistem pengendalian internal dengan melakukan pemantauan tindak lanjut manajemen atas temuan dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai auditor internal Bank, temuan auditor eksternal maupun Bank Indonesia selaku pengawas Bank.
Komite Audit berupaya agar fungsi SKAI dapat ditingkatkan dengan melakukan penelaahan atas rencana kerja tahunan, pelaksanaan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh SKAI dan tindak lanjut temuannya, serta kecukupan pengendalian intern.
Komite Audit telah menyampaikan laporan, rekomendasi dan catatan berbagai aktivitas yang perlu mendapatkan perhatian Dewan Komisa r i s da l am me laksanakan fungs i pengawasannya.
Sulistijowati, Komisaris Independen
AS Wahyuseputra, Pihak Independen
Soehanda Djajakoesoema, Pihak Independen
The Audit Committee consists of an Independent Commissioner of Bank Victoria, an independent member with an expertise in finance or accounting and one independent member with expertise in law or banking.
The composition of the Audit Committee of Bank Victoria is as follows:
Sulistijowati, Independent CommissionerChairman
AS Wahyuseputra, Independent PartyMember
Soehanda Djajakoesoema, Independent Party Member
The duties and responsibilities of the Audit Committee of Bank Victoria is to assist the Board of Commissioners to perform its supervisory functions based on the Guidelines for the Audit Committee of Bank Victoria.
Based on these guidelines, the Audit Committee reviews the published financial statements, both the annual and quarterly publications, of Bank Victoria. In relation to the annual financial statements of the Bank audited by independent auditors, the Audit Committee also reviews the plan, scope, and compliance of the audit of financial statements with the prevailing standards of auditing. The Audit Committee also provides recommendations on the appointment and engagement of independent auditors by Bank Victoria.
Audit Committee reviews the functions of internal control system by monitoring the management's follow-up on the findings and recommendations of the Internal Audit Unit as the Bank's internal auditor, the findings of external auditors as well as the findings of Bank Indonesia as the Bank's supervisor.
The Audit Committee ensures that the functions of the Internal Audit Unit are continually improved by conducting reviews on the Bank's annual work plans, implementation of the examination conducted by the Internal Audit Unit and the follow-ups on its findings, and the adequacy of the internal control system.
The Audit Committee has submitted its reports, recommendations and notes on various activities that need attention from the Board of Commissioners in carrying out its supervisory duties.
Bank Victoria
2010 Annual Report
48
Komite Nominasi dan Remunerasi
Asset & Liability Committee (ALCO)
Audit Internal
Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah dibentuk sejak bulan Juni 2007, diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan satu orang Komisaris Bank dan satu orang Pejabat Eksekutif Bank.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006, Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai fungsi membantu Dewan Komisaris meliputi:
a. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon Komisaris dan Direksi.
b. Mengidentifikasi calon-calon Direksi baik dari dalam maupun dari luar dan calon Komisaris yang memenuhi syarat untuk diajukan / diangkat menjadi Direktur atau Komisaris.
c. Menyusun kriteria penilaian kinerja Direksi.d. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan
prosedur pemberhentian Komisaris dan Direksi.
e. Membantu Komisaris dalam mengusulkan suatu sistem remunerasi yang sesuai bagi Komisaris dan Direksi berupa sistem penggajian dan pemberian tunjangan, penilaian terhadap sistem tersebut, opsi yang diberikan dan sistem pensiun.
Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan pertemuan sedikitnya satu kali dalam setahun dan dihadiri oleh seluruh anggota Komite.
Asset & Liability Committee (ALCO) merupakan komite yang bertugas membahas perkembangan asset dan liability bank dari waktu ke waktu sehingga diperoleh posisi portofolio investasi yang paling optimal. ALCO juga berfungsi untuk memonitor suku bunga, jangka waktu kredit maupun sumber pendanaan serta risiko yang melekat seperti risiko suku bunga dan risiko likuiditas serta menetapkan strategi yang dilakukan terkait suku bunga.
Selama tahun 2010 Anggota ALCO melakukan pertemuan sebanyak 12 (dua belas) kali untuk mengevaluasi dan menetapkan suku bunga aktiva produktif dan pasiva dengan memperhatikan suku bunga pasar dan pasar modal, serta pengelolaan portofolio investasi Bank.
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan Bank Victoria dan melaporkan langsung kepada Direktur Utama dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit. SKAI memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan audit secara independen
Nomination and Remuneration Committee
The Nomination and Remuneration Committee was established in June 2007, is chaired by an Independent Commissioner and consists of one Commissioner of the Bank and one Executive Officer of the Bank.
In accordance with Bank Indonesia Rule No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance by Public Banks, as amended by Bank Indonesia Rule No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the Amendment to PBI No. 8/4/PBI/2006, the Nomination and Remuneration Committee has the duty to assists the Board of Commissioners in:
a. Developing, implementing, and analyzing the criteria and nomination procedures for prospective Commissioners and Directors.
b. Identifying good and prospective candidates from within and from outside of the Bank that are eligible for appointment as Directors or Commissioners.
c. Developing key performance indicators for Directors.d. Developing, implementing and analyzing the criteria and
procedures for the dismissal of Commissioners and Directors.
e. Assisting Commissioners in proposing an appropriate system of remuneration for the Commissioners and Directors, in the form of salaries and benefits, the evaluation of the system, the options given, as well as the pension system.
In order to carry out its duties, the Nomination and Remuneration Committee meets at least once a year. The meeting is attended by all members of the Committee.
Asset & Liability Committee (ALCO)
Asset & Liability Committee (ALCO) is a committee whose duty is to discuss the development of assets and liabilities of the bank from time to time so that the the most optimal investment portfolio may be obtained. The ALCO also monitors the Bank's interest rates, loan periods and sources of funding and the inherent risks, such as interest rate risk and liquidity risk, and determines the strategies that should be carried out in relation to interest rates.
Throughout 2010 the Members of ALCO held 12 (twelve) meetings to evaluate and determine the interest rate for earning assets and liabilities with respect to the interest rates of the market and the capital market, as well as the management of the Bank's investment portfolio.
Internal Audit
The Internal Audit Unit) is responsible to perform examination and investigation on all the activities of Bank Victoria and report directly to the President Director and to the Board of Commissioners through the Audit Committee. The Internal Audit Unit has the responsibility to conduct independent audits
Bank Victoria
2010 Annual Report
49
terhadap kecukupan dan efektifitas struktur pengendalian internal serta segala aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab pihak yang diaudit. SKAI secara berkala juga melakukan kajian terhadap kualitas pengelolaan risiko, tingkat kepatuhan terhadap peraturan eksternal, kebijakan dan prosedur internal serta kecukupan kebijakan dan prosedur internal yang berlaku.
Dalam melaksanakan pemeriksaan SKAI senantiasa menyusun ruang lingkup audit yang hendak dilaksanakan dan mengacu pada pedoman risk based audit. Berdasarkan pendekatan risk based audit, proses audit dilakukan dengan mengacu pada penilaian terhadap peringkat risiko dari masing-masing obyek audit yang dikaji dari waktu ke waktu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses audit. Semakin tinggi risiko suatu obyek audit, maka obyek audit tersebut akan semakin diprioritaskan untuk diaudit.
Laporan hasil audit didokumentasikan secara lengkap yang terdiri dari temuan auditor dan tanggapan auditee yang bersangkutan beserta kesanggupan auditee untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai tindak lanjut, SKAI akan terus melakukan pengawasan dengan cara meminta laporan dan kelengkapan dokumen dari auditee.
Bank Victoria menyadari bahwa seiring dengan perkembangan bisnis, maka dibutuhkan ketersediaan tenaga-tenaga SKAI yang kompeten dan berstandar tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bank Victoria senantiasa melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap tenaga-tenaga SKAI. Dalam rangka mengukur efektifitas kerja dan kepatuhan terhadap pedoman audit internal yang berlaku maka dilakukan kajian setiap 3 (tiga) tahun oleh Auditor Ekternal.
Sepanjang tahun 2010, tidak terdapat perkara baik pidana maupun perdata yang melibatkan Bank Victoria.
Namun pada tahun 2011 terdapat perkara dengan Laporan Polisi No. Pol.: LP.125/I/2011/PMJ-Ditreskrisus ke Polda Metro Jaya tanggal 11 Januari 2011, yang sampai saat ini masih dalam tahap penyidikan polisi.
Direktur Kepatuhan melakukan pemantauan tingkat kepatuhan Bank Victoria terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk perjanjian serta komitmen dengan Bank Indonesia.
Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) untuk melakukan berbagai aktifitas seperti menerbitkan opini atas draft kebijakan yang diterbitkan oleh Bank Victoria, memberikan opini atas proposal kredit yang melebihi plafon tertentu, melakukan sosialisasi Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangan lainnya yang terkait dengan perbankan.
Permasalahan Hukum (Litigasi)
Direktur Kepatuhan
to find out the adequacy and effectiveness of the Bank's internal control structure and all aspects relating to the implementation of the responsibilities of the audited object. The Internal Audit Unit also periodically conducts a review on the quality of the Bank's risk management, its level of compliance with external regulations, its internal policies and procedures and the adequacy of the Bank's internal policies and procedures.
In conducting such examination, the Internal Audit Unit always establishes the audit scope that would be implemented beforehand by referring to the guidelines of risk-based audit. Based on this risk-based approach to audit, the audit process is then carried out with reference to the risk assessment of each audit object reviewed from time to time to improve the efficacy and efficiency of the audit process. The greater is the risk of an audit object, the higher is the priority to audit the object.
The audit report is comprehensively prepared to include all the findings of the auditor and the response of the auditee as well as the auditee's capacity to follow up on the audit findings within a predetermined time frame. As a follow-up, the Internal Audit Unit will continue to conduct surveillance by requesting reports and pertaining documents from the auditees.
Bank Victoria realizes that along with the development of its business, there is a growing need for personnels that have high standards as well as competence in internal audit. To meet this need, Bank Victoria continues to carry out development and training programs for the personnels of the Internal Audit Unit. In order to measure the work efficacy and compliance with the guidelines for internal audit, review is conducted every 3 (three) years by an External Auditor.
Legal Case (Litigation)
Throughout 2010, Bank Victoria was involved in no criminal nor civil cases.
However, in 2011, there was an issue concerning the Police Report No. Pol.: LP.125/I/2011/PBJ-Ditreskrisus ke Polda Metro Jaya dated 11 January 2011, which as of the writing of this Annual Report is still being investigated by the police.
Director of Compliance
The Director of Compliance monitors Bank Victoria's level of compliance to Bank Indonesia's rules and the prevailing laws including its agreements and commitments with Bank Indonesia.
In performing its duties, the Director of Compliance is assisted by the Risk Management Unit (SKMR) to perform various activities such as issuing an opinion on the draft of policies to be issued by Bank Victoria, providing opinions on loan proposals that exceed a certain limit, and disseminating the Rules of Bank Indonesia and other laws related to banking.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
50
Terkait dengan implementasi Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN) senantiasa melakukan pemantauan dan pelaporan terhadap proses pengkinian data nasabah serta menyampaikan laporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait dengan Suspicious Transaction Report (STR) dan Cash Transaction Report (CTR).
Sesuai konteks tata kelola perusahaan dan sebagai wujud penghargaan Bank Victoria kepada SDM maka dibuat kebijakan remunerasi yang bertujuan untuk mengatur remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi Bank dan pejabat bank. Kebijakan remunerasi tersebut meliputi gaji yang dibayarkan setiap bulan pada tanggal 25 dan fasilitas lain untuk Direksi dan pejabat bank antara lain kendaraan dinas, tunjangan komunikasi, tunjangan bahan bakar dan lain-lain. Bank Victoria terus berupaya menyempurnakan sistem remunerasi yang adil, kompetitif dan sesuai dengan kemampuan Bank.
Sebagai perusahaan publik, Bank Victoria harus membangun dan memelihara komunikasi dengan regulator, kalangan pasar modal, investor maupun masyarakat umum. Hal ini dilakukan dalam rangka keterbukaan informasi sesuai dengan prinsip GCG dan dalam rangka citra publik terhadap Bank Victoria.
Sejalan dengan persyaratan ketentuan tentang keterbukaan informasi perusahaan, Bank Victoria telah menunjuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas kegiatan publikasi mengenai aktifitas Bank dan memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memonitor kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal serta sebagai penghubung antara Bank Victoria dengan stakeholders.
Sejak 1 September 2010 terjadi pergantian Sekretaris Perusahaan dari Tamunan kepada Susilowati. Pergantian tersebut telah diumumkan dalam surat kabar dan disampaikan kepada Bank Indonesia, Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Sekretaris Perusahaan memiliki berbagai sarana antara lain melalui RUPS, paparan publik, pers release, laporan tahunan, Investor Newsletter yang terbit setiap triwulan dan situs Bank www.victoriabank.co.id.
Kebijakan Remunerasi
Sekretaris Perusahaan
Relating to the implementation of Anti Money Laundering Program and the Prevention of Financing for Terrorism Activities, the Know Your Customer Business Unit constantly monitors and reports on the processes of updating customers' data and submits these reports to the Center for Financial Transaction Reports and Analysis (PPATK) in the form of the Suspicious Transaction Report (STR) and Cash Transaction Report (CTR). Remuneration Policy
In keeping with the context of corporate governance and as a form of appreciation from Bank Victoria to its human resources, a remuneration policy which aims to regulate the remuneration of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Bank's officials has been established. This remuneration policy includes stipulations that salaries are paid each month on the 25th and that there are other facilities for the Board of Directors and the Bank's officers, such as vehicles for official duty and allowances for communication and fuel. Bank Victoria consistently improves the remuneration system to make it as fair and competitive as possible and in keeping with the Bank's capacity.
Corporate Secretary
As a public company, Bank Victoria has the obligation to establish and maintain communication with regulators, the capital market, investors and the public. This is done within the framework of information disclosure in accordance with the principles of Good Corporate Governance and in the context of maintaining the public image of Bank Victoria.
In keeping with the requirements stated in the provisions on disclosure of corporate information, Bank Victoria has appointed a Corporate Secretary. The Corporate Secretary is responsible for publishing of the Bank's activities and maintain fairness, consistency and transparency on matters relating to corporate governance and corporate actions. The Corporate Secretary is also responsible for monitoring the Bank's compliance with the rules and regulations of the capital market as well as for acting as a liaison between Bank Victoria and the stakeholders.
On 1 September 2010 the position of Corporate Secretary was handed over from Tamunan to Susilowati. The handover has been announced in newspapers and also submitted to Bank Indonesia, Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange.
In carrying out the responsibilities, the Corporate Secretary has a variety of means, such as the GMS, public expose, press releases, annual report, Investor Newsletter published every quarter and the Bank website: www.victoriabank.co.id.
Bank Victoria
2010 Annual Report
51
Manajemen Risiko
Risk Management
Manajemen Risiko
Aktivitas bisnis dan operasional perbankan mengandung risiko karena mengelola uang masyarakat dan menyalurkan dalam bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan penanaman dana lainnya.
Untuk mengantisipasi dan meminimalkan risiko-risiko tersebut diperlukan pengendalian dan pengelolaan risiko melalui penerapan manajemen risiko secara efektif dan terintegrasi. Kompleksitas risiko yang dihadapi menuntut Bank memiliki kerangka manajemen risiko guna memberi arah ruang lingkup risiko yang harus dikelola Bank, proses dan prosedur pengelolaan risiko serta tanggung jawab individu dalam penerapan manajemen risiko.
Bank Victoria senantiasa meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko dan mengevaluasi kebijakan risiko sesuai dengan peraturan baru yang berlaku maupun perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.
Selama tahun 2010 Bank Victoria telah melakukan usaha perbaikan dan mitigasi terhadap potensi risiko-risiko yang bisa merugikan Bank baik di bidang risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit dapat terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko ini bersumber dari beberapa aktivitas seperti perkreditan (penyediaan dana), transaksi treasury serta investasi yang dilakukan Bank.
Dalam upaya memperkuat aspek pengendalian risiko Bank telah meningkatkan fungsi Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai pihak independen dalam proses penyediaan dana dengan memberikan opini atas kredit dan transaksi Treasuri dalam jumlah tertentu, serta memantau eksposur kredit yang signifikan. Masukan diberikan kepada risk taking unit secara langsung dalam Rapat Komite Manajemen Risiko yang dilakukan secara rutin seriap bulan.
b. Risiko Pasar
Risiko pasar disebabkan karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki yang dapat merugikan bank. Variabel pasar dalam hal ini adalah suku bunga dan nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana, dan kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan.
Risk Mangement
The business activities and operations in the banking industry contain risks, as they involve the management and allocations of people's money in the form of various investments, such as granting of credit, purchases of commercial papers and other investments.
To anticipate and minimize the risks, it is mandatory for risk control and management to be carried out through an effective and integrated implementation of risk management. The complexity of the risks faced by the Bank compels the Bank to have a risk management framework in place, in order to give the direction to the scope of the risks that the Bank must manage, as well as the processes and procedures of risk management and individual responsibilities in the implementation of risk management.
Bank Victoria constantly improves its risk management capabilities and evaluates its risk policies in accordance with the latest developments in regulations and also with the changes in the business environment that have occurred.
During the year 2010, Bank Victoria conducted improvement and mitigation efforts of potential risks that may harm the Bank, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk.
a. Credit Risk
Credit risk may occur due to the failure of any counterparty to fulfill their responsibilities. This credit risk is derived from several activities, such as lending (provision of funds), treasury transactions, as well as investments carried out by the Bank.
The Bank's effort to strengthen its risk management aspect has improved the functions of its Risk Management Work Unit (SKMR) as an independent party in the process of providing loans, by providing opinions on credit and treasury transactions in particular amounts, as well as monitoring significant credit exposures. The input is delivered directly to the Risk Taking Unit at the Meeting of the Risk Management Committee, which is carr ied out ever y month.
b. Market Risk
Market risk may arise due to fluctuations in the market variables of the owned portfolio that may harm the Bank. Market variables in this context are interest rates and exchange rates. Market risk is present, among others, in the functional activities of the Bank, such as treasury activities and investment in commercial papers and capital market or other financial institutions, provisions of funds, financing activities and issuance of debt securities, and trade financing activities.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
52
Untuk mengelola risiko pasar, Bank Victoria melakukan identifikasi dan pemantauan dan mengembangkan early warning system untuk memantau perubahan atau dampak perkembangan tingkat suku bunga secara harian, mingguan ataupun bulanan yang dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga surat berharga dan pendapatan bunga bersih portofolio aktiva produktif Bank.
c. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas disebabkan antara lain karena bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Risiko likuiditas dikategorikan menjadi:1. Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena
Bank tidak mampu melakukan Offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau gangguan pasar (market disruption)
2. Risiko likuiditas pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
Adanya ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana pihak ketiga dengan jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan dapat menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank Victoria dalam memenuhi kewajibannya kepada nasabah. Untuk mengantisipasi hal tersebut Bank Victoria melakukan beberapa strategi antara lain meningkatkan simpanan pada jangka waktu yang lebih panjang, mengintensifkan penagihan kepada debitur bermasalah dan terhadap kelebihan dana yang dimiliki diinvestasikan pada surat-surat berharga yang mempunyai imbal hasil yang tinggi serta rating yang baik.
Pemantauan risiko likuiditas juga dilakukan dengan berbagai teknik seperti maturity gap, daily cahflow, LDR dan stress-test ataupun simulasi terhadap perkembangan likuiditas bank. Selain itu untuk mengelola risiko likuiditas selama 2010 Bank Victoria juga menambah money market line yang ada dan membuka line baru dengan beberapa Bank dengan prinsip saling menguntungkan.
d. Risiko Operasional
Risiko Operasional disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional melekat pada setiap aktivitas fungsional Bank, seperti kegiatan perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen dan pengelolaan sumber daya manusia.
Seiring dengan pertumbuhan Bank Victoria, pengelolaan risiko operasional juga menjadi perhatian Bank Victoria. Untuk mencegah kerugian karena adanya risiko operasional maka Bank Victoria melakukan pelatihan kepada segenap jenjang karyawan secara berkala untuk memahami sistem dan prosedur.
To mitigate its market risk, Bank Victoria identifies, monitors and develops an early warning system to monitor changes or the impact of interest rate fluctuation on a daily, weekly or monthly basis, which may lead to an increase or a decrease in the prices of commercial papers and the net interest income on the earning assets portfolio of the Bank.
c. Liquidity Risk
Liquidity risk arises partly due to the Bank's inability to meet its obligations on time. Liquidity risk is further categorized into:
1. Market Liquidity Risk, which arises due to the Bank's inability to perform offsetting of certain positions w i t h the market prices because of the l iquidity conditions of the market being inadequate or the presence of market disruptions
2. Funding Liquidity Risk, which arises due to the Bank's inability to liquidate its assets or to obtain funding from other sources.
The discrepancy between the period of third parties' pooling of fund with the period of disbursement of loans may cause liquidity problems that may affect the ability of Bank Victoria to meet its obligations to customers. To anticipate such issues, Bank Victoria performs a number of strategies, such as increasing savings for longer periods of time, intensifying the collection from bad debtors, and investing available funds in commercial papers with high yields and excellent ratings.
The monitoring of liquidity risk is also carried out via various techniques, such as maturity gap, daily cashflow, LDR and stress-test or a simulation of the development of the Bank's liquidity. In addition to managing liquidity risk, in 2009 Bank Victoria also developed additional money market lines by partnering with a number of Banks under the principle of mutualism.
d. Operational Risk
Operational Risk is a risk that may arise due to the inadequacy and or malfunction of internal processes, human errors, system failures, or external problems affecting the Bank's operational activities. Operational risk is inherent in any functional activity of the Bank, such as loan activities, treasury and investment activities, operations and services, trade financing, funding and debt instruments, information systems technology, management information systems, and human resources management.
In keeping with Bank Victoria's growth, operational risk management is increasingly becoming the focus of Bank Victoria. To prevent losses due to operational risk, Bank Victoria provides training to all its employees on a regular basis in order to make them understand more about the systems and procedures involved in the Bank's operations.
Bank Victoria
2010 Annual Report
53
Efektivitas pengawasan melekat oleh supervisor terhadap bawahan merupakan hal yang menjadi perhatian Direksi dan Komisaris Bank Victoria. Selain itu melalui penerapan sistem pengendalian intern yang terintegrasi pada setiap jenjang organisasi dan berfungsinya unit kerja independen seperti SKAI, Satuan Kerja Manjemen Risiko (SKMR) dan Unit Kerja Kepatuhan. Selain itu dukungan teknologi informasi on line serta ketrampilan karyawan disemua bidang, diharapkan dapat mengidentifikasi dan memitigasi risiko operasional.
e. Risiko Hukum
Risiko Hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis seperti adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Untuk meminimalkan risiko hukum, Bank Victoria selalu memperhatikan kelengkapan aspek hukum terutama yang berkaitan dengan transaksi perikatan perjanjian dengan nasabah dan kelengkapan dokumen.
f. Risiko Reputasi
Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank.
Optimalisasi fungsi unit pengaduan nasabah, merupakan salah satu usaha yang dilakukan Bank Victoria untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan dari nasabah Bank Victoria terkait dengan produk dan pelayanan Bank Victoria. Selain itu, Bank Victoria juga terus berupaya meningkatkan peran ”Public Relation” untuk mencegah dan memitigasi risiko menurunnya kepercayaan stakeholders.
g. Risiko Strategik
Bank Victoria selalu berupaya melakukan review strategi bisnis dari waktu ke waktu baik secara triwulanan maupun secaratahunan yang disesuaikan dengan perubahan internal maupun eksternal Bank. Riview dan peyempurnaan ini mencangkup perubahan proses bisnis, struktur organisasi, dan struktur wewenang. Kesemuanya itu terangkum dalam rencana bisnis Bank yang penerapannya dipantau dari waktu ke waktu dan ditujukan untuk memperkecil risiko strategik Bank.
Risiko strategic ini antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
The efficacy of direct oversight by supervisors on subordinates is a matter of concern for the Board of Directors and the Board of Commissioners of Bank Victoria. In addition, through the implementation of an integrated internal control system at every level of the organization and the functioning of independent work units such as Internal Audit, Risk Management Unit (SKMR) and Compliance Unit, as well as on-line information technology support and employees' proficiencies in all fields, it is expected that this operational risk can be properly and effectively identified and mitigated.
e. Legal Risk
Legal risk is the risk that may arise due to any weakness in the legal aspect, such as a lawsuit, the absence of supporting legislation, or weakness of the engagement, for instance: the non-compliance to legal provisions of a contract, or an imperfectly-made contract or collateral agreements.
To minimize its legal risk, Bank Victoria always pays attention to the completeness of all matters involved in the legal aspect, especially those related to the agreements with customers, and also the fulfillment of documentations.
f. Reputational Risk
Reputational risk may be caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or any negative perception of the Bank.
Optimizing the functions of the customer complaints unit is one of the efforts carried out by Bank Victoria to improve the mitigation of its reputational risk. This unit's functions are to receive and resolve complaints from customers of Bank Victoria associated with the products and services of Bank Victoria. In addition, Bank Victoria also attempts to continually improve the role of "Public Relations" to prevent and mitigate the risk of declining stakeholders' confidence in the Bank.
g. Strategic Risk
Bank Victoria always strives to review its business strategies from time to time both on a quarterly and an annual basis, adjusted to the Bank's internal and external changes. This review and improvement efforts encompass the changes in business processes, organizational structure, and authority structures, all of which is summed up in the Bank's business plan, whose implementation is monitored from time to time and is intended to minimize the Bank's strategic risk.
The strategic risk is partly due to the establishment and implementation of ineffective strategies, ill-chosen business decisions, or the Bank's lack of responsiveness to external changes.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
54
h. Risiko Kepatuhan
Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Didalam prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko bank yang terkait dengan peraturan perundang-undangan seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan KPMM, , PPAP, BMPK. Risiko Pasar terkait dengan Giro Wajib Minimum (GWM), risiko strategik terkait dengan ketentuan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) Bank dan risiko lainnya yang terkai dengan ketentuan tertentu.
Dalam rangka meningkatkan pengelolaan terhadap risiko kepatuhan, Bank Victoria senantiasa memperkuat struktur organisasi dan jajaran SDM, melakukan penyempurnaan terhadap peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ada serta melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaran karyawan baik melalui pelatihan-pelatihan internal maupun eksternal dan sebagainya.
PBI No. 12/7/PBI/2010 tentang Perubahan atas PBI No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, sampai dengan akhir tahun 2010 seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti program eksekutif manajemen risiko. Karyawan Bank Victoria yang telah diikutsertakan pada ujian Sertifikat Manajemen Risiko pada tahun 2010 adalah sebanyak 123 orang.
Perkembangan produk, aktivitas dan teknologi informasi berdampak pada peningkatan risiko penyalahgunaan sarana dan produk perbankan untuk membantu tindak kejahatan. Untuk membantu mitigasi risiko tersebut Bank bekerja sama dengan penegak hukum dengan penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Penceghan Pendanaan Terorisme. Program ini merupakan penyesuaian dari program Know Your Customer yang selama ini diterapkan Bank sehingga pada akhirnya Bank dapat beroperasi secara sehat dan berperan dalam meningkatkan stabilitas sistem keuangan.
Bank senantiasa mendorong kantor cabang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standard operating prosedure (SOP) dan melakukan sosialisasi secara berkala untuk meningkatkan pemahaman dan meminimalkan potensi risiko pada aktifitas operasional kantor cabang sekaligus menjaga kualitas layanan kepada nasabah. Karyawan juga didorong untuk meningkatkan risk awareness dan senantiasa melakukan dual control dalam melakukan validasi kebenaran transaksi/laporan.
h. Compliance Risk
Compliance risk may arise due to the Bank's non-compliance to the rules and regulations and other prevailing provisions. In practice, compliance risk is inherent in the bank's risks associated with legislations, e.g. credit risk associated with the provisions of KPMM, PPAP, and BMPK, market risk associated with the Reserve Requirement Ratio (MRR), strategic risk associated with the provisions of work plan and annual budget (RKAT) of the Bank, and other risks associated with certain regulations.
In order to improve the mitigation of its compliance risk, Bank Victoria continues to strengthen its human resources and its overall organizational structure, to improve the existing rules and regulations, and to disseminate pertinent information to all employees through internal and external trainings.
PBI. 12/7/PBI/2010 regarding the Amendment of Regulations No. 11/19/PBI/2009 on Certification of Risk Management for Managers and Officers of Commercial Banks, by the end of 2010 the entire Board of Commissioners and the Directors have attended the executive program of risk management. Victoria Bank employees who have been included in the Risk Management Certificate examination in 2010 were as many as 123 people.
Product development activities and information technology may affect the increase in the risk of misuse of banking facilities and products to assist crime. To help mitigate such risks, the Bank cooperates with law enforcement agencies by implementing the Anti-Money Laundering Program and Terrorism Funding Preventions. These programs are adjustments to the Know Your Customer program that has been implemented in the Bank so that eventually the Bank can operate in a healthy manner, and can participate in the improvement of the financial system's stability.
The Bank constantly encourages its branch offices to carry out all activities in accordance with the Standard Operating Procedures (SOPs) and to disseminate information on a regular basis to enhance understanding and to minimize the potential risks involved in the operational activities of the branch offices while maintaining quality services to customers. Employees are also encouraged to increase their risk awareness and to always perform dual control in validating the accuracy of any transaction or report.
Pembahasan tinjauan keuangan di bawah ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Victoria International Tbk & anak perusahaan serta Laporan Keuangan PT Bank Victoria International Tbk masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Siddharta & Rekan (Kreston International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga Bank Victoria termasuk pendapatan provisi dan komisi kredit per 31 Desember 2010 sebesar Rp 726 milyar mengalami peningkatan sebesar 17% dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 623 milyar. Peningkatan ini terkait dengan penempatan Bank pada aktiva produktif yang memberikan hasil maksimal terutama pendapatan bunga dari kredit yang diberikan. Sejalan dengan peningkatan volume kredit yang diberikan maka pendapatan bunga kredit memberikan kontribusi sebesar 55% dan kontribusi dari bunga surat berharga sebesar 42 % dari total pendapatan bunga Bank.
Beban Bunga
Beban bunga Bank Victoria termasuk premi jaminan pihak ketiga per 31 Desember 2010 sebesar Rp 608 milyar meningkat sebesar 21 % dibandingkan beban bunga per 31 Desember 2009 yang tercatat sebesar Rp 502 milyar. Peningkatan beban bunga ini disebabkan meningkatnya Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun sehingga beban bunga deposito meningkat sebesar 19% dan beban bunga tabungan meningkat sebesar 21%.
Pendapatan Bunga – Bersih
Pendapatan Bunga Bersih Bank Victoria per 31 Desember 2010 sebesar Rp 119 milyar dan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 121 milyar. Peningkatan beban biaya bunga menyebabkan penurunan Net Interest Margin (NIM) dari 2,38% menjadi 1,77% pada akhir tahun 2010.
Kinerja keuangan Bank Victoria mengalami peningkatan yang membanggakan di tahun 2010 seiring dengan
keberhasilannya mengelola produk-produk dan menyempurnakan layanan perbankannya.
Bank Victoria's financial performance in 2010 exhibited a brilliant improvement in line with its numerous successes in
managing its banking products and perfecting its services to customers.
The following financial analysis is based on the Consolidated Financial Statements of PT Bank Victoria International Tbk and its subsidiaries and the Financial Statements of PT Bank Victoria International Tbk respectively for the years ended on 31 December 2010 and 2009. The Financial Statements have been audited by the Public Accountant Office of Eddy Siddharta & Rekan (Kreston International) with an unqualified opinion.
Interest Income
Throughout 2010, Bank Victoria recorded an interest income, which includes provisional income and loan fees, of Rp 726 billion, an increase of 17% compared to that of same period in 2009, which was Rp 623 billion. This increase was due to the Bank's investment on earning assets that provided maximum results, in particular interest income from the distributed loans. In line with the increased volume of distributed loans, the interest income from those loans contributed 55% to the total interest income of the Bank, while interest from securities contributed 42%.
Interest Expense
Bank Victoria's interest expense, including third party guarantee premiums, as of 31 December 2010 was Rp 608 billion, an increase of 21% compared to the interest expense as of 31 December 2009 which was recorded Rp 502 billion. This increase in interest expense was mainly due to the increase in Third Party Funds collected so that the deposit interest expense rose 19% and savings interest expenses climbed 21% from their respective values of 2009. Net Interest Income
Net Interest Income recorded by Bank Victoria as of 31 December 2010 was Rp 119 billion, while as of 31 December 2009 the value was Rp 121 billion. The rise in interest expenses caused a decrease in the Net Interest Margin (NIM) of the Bank, from 2.38% as of the end of 2009 to 1.77% as of the end of 2010.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Bank Victoria
2010 Annual Report
55
Pendapatan Operasional Lainnya
Pada tahun 2010 Pendapatan Operasional Lainnya Bank Victoria sebesar Rp 315 miliar, mengalami peningkatan yang signifikan sebesar Rp 155 milyar atau 97% dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 160 milyar. Peningkatan pendapatan operasional lainnya terutama mendapat kontribusi dari pendapatan tidak rutin berupa keuntungan penjualan efek yang mencapai Rp 313 milyar, meningkat sebesar 98% dibandingkan periode tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 158 miliar. Peningkatan pendapatan operasional lainnya juga ikut mendorong penurunan rasio BOPO menjadi 88,21% dibandingkan tahun 2009 sebesar 92,05%.
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Aset Non Produktif
Bank Victoria membentuk Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Aset Non Produktif sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Pada Tahun 2010, Bank telah membentuk penyisihan sebesar Rp 231 miliar yang meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rpn 119 miliar. Kenaikan biaya penyisihan ini disebabkan antara lain karena peningkatan ekspansi kredit yang dilakukan Bank. Hal ini juga mencerminkan prinsip kehati-hatian yang senantiasa diterapkan Bank.
Beban Operasional Lainnya
Beban Operasional Lainnya tahun 2010 tercatat sebesar Rp 73 milyar, menurun 26% dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 98 miliar. Di tengah ekspansi bisnis yang dilakukan selama tahun 2010, Bank mampu menjaga efisiensi penggunaan biaya. Komponen biaya operasional lainnya antara lain pemeliharaan dan pengembangan tehnologi serta komunikasi, biaya tenaga kerja serta promosi-promosi yang dilakukan Bank untuk meningkatkan loyalitas nasabah.
Other Operating Income
In 2010, the value of other operating income of Bank Victoria was Rp 315 billion, a significant increase of Rp 155 billion or 97% compared to the year 2009 which was Rp 160 billion. The increase in other operating income mainly was contributed by the income of non-routine gain on sale of marketable securities which reached Rp 313 billion, an increase of 98% compared to that in 2009, which was Rp 158 billion. The increase in other operating income also accelerated the decline in the Bank's efficiency ratio (BOPO) to 88.21% from 92.05% in 2009.
Allowance for Possible Losses on Earning Assets and Non Earning Assets
Bank Victoria established an Allowance for Possible Losses on Earning Assets and Non Earning Assets in accordance with the prevailing regulations of Bank Indonesia. In 2010, the Bank's allowance was Rp 231 billion, which reflected a significant increase from Rp 119 billion in 2009. The increase in this allowance was primarily owing to the increase in the Bank's expansion of its disbursement of loans. This also reflects the principle of prudence that the Bank continues to apply.
Other Operational Expenses
Other operating expenses in 2010 amounted to Rp 73 billion, down 26% from Rp 98 billion in 2009. In the midst of the business expansion done throughout 2010, the Bank was able to maintain its costs efficiently. The components of other operating expenses include maintenance and development of technology and communications, cost of labor, and promotions by the Bank to increase its customers' loyalty.
100
80
60
40
20
0
120
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
6.00%
5.00%
Net Interest Margin (NIM)(dalam miliar Rupiah)
Net Interest Income (NII)(in billion Rupiah)
Dec-08Dec-07Dec-06
140
Dec-09 Dec-10
51
76
114
121 119
2.71%2.56% 2.63% 2.38%
1.77%
Pendapatan Bunga
Bersih & NIM Net Interest Income & NIM
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
56
Laba Bersih
Bank Victoria berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp 107 miliar, meningkat sebesar 131% dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 46 miliar. Laba Bersih tersebut mendapat kontribusi dari pendapatan bunga, keuntungan bersih dari penjualan portofolio efek-efek yang dimiliki oleh Bank serta laba dari anak perusahaan yaitu Bank Victoria Syariah. Laba per Saham Bank Victoria per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp 13.
Aktiva
Total Aktiva Bank Victoria per akhir tahun 2010 mencapai Rp 10,3 triliun, meningkat sebesar 40% dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 7,4 triliun. Peningkatan ini merupakan kontribusi dari pemberian kredit yang tercatat sebesar Rp 3,54 triliun pada posisi akhir tahun 2010, meningkat sebesar 24% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 2,85 triliun.
Selain itu, investasi Bank Victoria pada surat berharga juga mengalami peningkatan sebesar 21%. Investasi Bank Victoria senantiasa dilakukan pada efek-efek yang memberikan imbal hasil tinggi dan berisiko rendah. Penyertaan kepada anak perusahaan yaitu Bank Victoria Syariah juga menjadi salah satu diversifikasi investasi yang dilakukan oleh Bank Victoria. Total penyertaan Bank Victoria pada Bank Swaguna adalah sebesar 99,98% dengan nilai Rp 141 miliar.
Net Income
Bank Victoria posted a net profit of Rp 107 billion, an increase of 131% from Rp 46 billion in 2009. The Bank's net income consisted of contributions from interest income, net gains on sale of marketable securities, as well as profits from its subsidiary, Bank Victoria Syariah. Earnings per Share of Bank Victoria as of 31 December 2009 was Rp 13.
Assets
Bank Victoria's total assets as of the end of 2010 was Rp 10.3 trillion, an increase of 40% from Rp 7.4 trillion as of the end of 2009. This increase was partly due to distributed loans that reached the value of Rp 3.54 trillion as of the end of 2010, a hike of 24% from Rp 2.85 billion as of the end of 2009.
In addition, Bank Victoria's investment in securities also rose 21% in value. Bank Victoria's investments have always been made in securities with the optimal yield and the lowest risks. Participation in its subsidiary, Bank Victoria Syariah, was also a means of investment diversification that was done by the Bank. Currently, Bank Victoria's total participation in Bank Swaguna is 99.98%, with a value of Rp 141 billion.
120.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0
2005 2006 2007 2008
100.000
140.000
2009 2010
Laba & Rugi
Profit & Loss
Bank Victoria
2010 Annual Report
57
Laba BersihNet Interest Income
Laba OperasionalOperating Income
Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income
12000
8000
6000
4000
2000
0
2006 20082007 2009
10000
2010
Total Asset(dalam milyar Rupiah)
Total Asset(in billion Rupiah)
2.897
5.1795.625
7.359
10.305
Kewajiban
Jumlah kewajiban Bank Victoria per 31 Desember 2010 mencapai Rp 9,56 miliar, meningkat 42% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 6,73 triliun. Peningkatan jumlah kewajiban pada tahun 2010 karena pertumbuhan jumlah Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank. Pada posisi 31 Desember 2010, jumlah Dana Pihak Ketiga Bank mencapai Rp 8,90 triliun, mengalami peningkatan sebesar 57% dibandingkan posisi 31 Desember 2009 yang tercatat sebesar Rp 5,66 triliun. DPK merupakan mayoritas kewajiban dan sisanya antara lain simpanan dari bank lain sebesar Rp 141 miliar dan surat berharga yang diterbitkan senilai Rp 400 miliar.
Surat Berharga yang Diterbitkan
Simpanan nasabah merupakan mayoritas sumber pendanaan, namun Bank juga menerbitkan surat berharga dalam bentuk obligasi sejak tahun 2007. Obligasi II sebesar Rp 200 miliar, berjangka waktu 5 tahun dengan tingkat suku bunga 12% dan Obligasi Subordinasi I Bank Victoria Tahun 2007 sebesar Rp 200 miliar, berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 dengan tingkat suku bunga 12,5%. Penerbitan surat berharga ini menjadi salah satu sumber pendanaan Bank untuk melakukan ekspansi usaha serta untuk memperbaiki mismatch jangka waktu pendanaan dalam pemberian kredit.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas Bank Victoria per 31 Desember 2010 tercatat sebesar Rp 743 milyar meningkat sebesar Rp 113 milyar atau sebesar 18% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 629 milyar. Peningkatan ekuitas ini terutama diperoleh dari laba tahun berjalan sebesar Rp 109 milyar dan penambahan modal disetor hasil exercise Waran seri IV dan V sebesar Rp 25 miliar.
Liabilities
Total liabilities of Bank Victoria as of 31 December 2010 reached Rp 9.56 billion, an increase of 42% compared to Rp 6.73 trillion as of 31 December 2009. This increase in liabilities in 2010 was owing to the growing number of Third Party Funds collected by the Bank. As of 31 December 2010, the total value of Third Party Funds was Rp 8.90 trillion, an increase of 57% compared to the Rp 5.66 trillion as of 31 December 2009. Third Party Funds comprised the majority of the Bank's liabilities, while the rest came from, among others, deposits from other banks amounting to Rp 141 billion and securities issued Rp 400 billion.
Securities Issued
Deposits from customers represented the primary source of funding for the Bank, but the Bank has been also issuing securities in the form of bonds since 2007. The Bank's Bond II was valued at Rp 200 billion, with a maturity term of 5 years and an interest rate of 12%, while the Subordinated Bond I 2007 was valued at Rp 200 billion, with a maturity term of 10 years with the call option on the fifth year with an interest rate of 12.5%. The issuance of these securities provided the Bank with another source of funding to expand its business and to fix the mismatch in the terms of loan disbursements.
Equity
Bank Victoria's total equity as of 31 December 2010 was Rp 743 billion, an increase of Rp 113 billion or 18% compared to that in 2009, which was Rp 629 billion. The increase in equity was primarily derived from the earnings of the current year, which amounted to Rp 109 billion, and additional paid-up capital obtained from the exercise of Warrants Series IV and V amounting to Rp 25 billion.
Total Aktiva
Total Assets
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
58
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Rasio kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan pasar Bank Victoria per 31 Desember 2010 sebesar 16,86%, jauh melampaui ketentuan minimun Bank Indonesia sebesar 8%. Bank senantiasa menjaga rasio kecukupan modal dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi aktiva produktif, membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif berdasarkan kualitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta senantiasa memperkuat struktur modal Bank baik melalui pemupukan laba maupun penawaran umum terbatas.
Kualitas Aktiva
Aktiva produktif bermasalah tercatat sebesar 1,98% di tahun 2010 sedangkan tahun 2009 sebesar 1,16%. Bank mempertahankan kebijakan membentuk penyisihan sesuai ketentuan Bank Indonesia untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah aktiva produktif yang bermasalah. Namun Bank meyakini aktiva produktif bermasalah tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan serta senantiasa mengacu pada peraturan hukum yang berlaku.
Likuiditas
Likuiditas menunjukan kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya dan Bank selalu menjaga Giro Wajib Minimum (GWM) sebagai cadangan wajib Bank seperti yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. GWM Bank Victoria untuk periode 31 Desember 2010 sebesar 8,63%. Bank Victoria juga memanfaatkan pasar uang antarbank untuk mengantisipasi penarikan dana oleh nasabah.
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Bank Victoria's capital adequacy ratio, taking into account the credit risk, operational risk and market risk, as of 31 December 2010 was 16.86%, far exceeding the 8% minimum requirement stipulated by Bank Indonesia. Bank Victoria continues to maintain its capital adequacy ratio by complying with the principle of prudence in expanding its (earning) assets, creating allowance for earning assets based on quality in accordance with prevailing regulations, and strengthening the bank's capital structure through both the appropriation of earnings and limited public offering.
Assets Quality
Total value of nonperforming earning assets was at 1.98% in 2010, an increase from 1.16% in 2009. The Bank maintains the policy to create allowance in accordance with regulations from Bank Indonesia to anticipate the increasing number of nonperforming productive assets. However, the Bank believes that such nonperforming earning assets will be settled in keeping with the determined schedule while also adhering to the prevailing legal provisions.
Liquidity
The liquidity ratios represent the ability of a bank in fulfilling its obligations. Bank Victoria always maintains its Minimum Reserve Requirement (MRR) as the Bank's obligatory reserves as prescribed by Bank Indonesia. Bank Victoria's MRR as of 31 December 2010 was 8.63%. Bank Victoria also utilizes the services from the interbank money market to anticipate withdrawals by customers.
Bank Victoria
2010 Annual Report
59
15.00 %
10.00 %
5.00 %
0
2006 2007 2008
20.00 %
25.00 %
30.00 %
2009 2010
ROA ROE
Perkembangan Return on Assets (ROA)
dan Return on Equity (ROE).
Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE).
1.76% 1.64% 0.88% 1.10% 1.28%
12.11%
15.41%
7.81%8.95%
18.41%
Rasio Keuangan Financial Ratio
Rentabilitas
Peningkatan laba bersih sebesar 131% dari Rp 46 miliar menjadi Rp 107 miliar di tahun 2010 yang berhasil dicapai Bank mendorong peningkatan rasio keuangan Bank, khususnya Return on Assets (ROA) dari 1,10% menjadi 1,71% di tahun 2010 dan Return on Equity (ROE) menjadi 18,41% dibandingkan tahun 2009 sebesar 8%.
Profitability
The increase in Bank Victoria's net profit of 131% from Rp 46 billion to Rp 107 billion in 2010, which was successfully achieved by Bank, supported the improvement of certain financial ratios of the Bank, particularly its Return on Assets (ROA), from 1.10% to 1.71% in 2010, and Return on Equity (ROE), from 8% to 18.41% in 2010.
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
60
Company ProfileData Perusahaan
SulistijowatiPresident Commissioner/Independent Commissioner
Gunawan TenggarahardjaIndependent Commissioner
Suzanna TanojoCommissioner
Indonesian citizen, born in Yogyakarta on May 24, 1959, completed Bachelor in Economics in University of Indonesia, Jakarta in 1984. Started her career in Citibank NA, Jakarta with last position as Vice President of Corporate Finance (1984-1992). Worked in PT Danareksa Finance, Jakarta as Director (1992-1993); Chase Manhattan Bank, NA, Jakarta (1993-1996) as Vice President of Project Finance. As President Director in PT. Duta Kirana Finance, Jakarta (1996-1998). In 2000 was appointed as Commissioner of Bank Victoria. Appointed as Bank Chief Commissioner in 2002 until now.
Indonesian citizen, born in Bandung on August 26, 1955. Completed his education in the Faculty of Civil Engineering and Planning, Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1981. Started his career in Schlumberger OSA as International Field Engineer (1982-1984). From 1984 to 1989 as Assistant Manager in PT Bank Bali. As General Manager in PT Sampoerna Transport Nusantara (1989-1992). As an Executive Director of PT Duta Pertiwi Tbk (1992-1996). In 1996-1998 as a Director in PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. As President Commissioner of PT Sigma Karya Sempurna (Bali Camp) from 1998 to 2004. Joined Bank Victoria in 2003 and pointed as Company Commissioner. On December 2007 become an Independent Commissioner.
Indonesian citizen who was born in Tulung Agung on May 6, 1958. Completed Bachelor of Economics in Universitas Airlangga in Surabaya in 1982. She is a businesswoman in textile industry, chemical industry, property and financial. Her positions including Vice President Director of PT Unggul Indah Corporation Tbk in 1995, joined PT Bhuwanatala Indah Permai in 1996 and PT Apac Citra Centertex Tbk in 1995 until 2003 with last position as Commissioner. Since February 2006 joined Bank Victoria as Commissioner.
SulistijowatiKomisaris Utama/Komisaris Independen
Gunawan TenggarahardjaKomisaris Independen
Suzanna TanojoKomisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tanggal 24 Mei 1959, menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1984. Memulai karir di Citibank NA, Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Vice President of Corporate Finance (1984-1992). Bekerja di PT Danareksa Finance, Jakarta menjabat sebagai Direktur (1992-1993); Chase Manhattan Bank, NA, Jakarta (1993-1996) sebagai Vice President Project Finance. Menjabat sebagai Direktur Utama di PT. Duta Kirana Finance, Jakarta (1996-1998). Pada tahun 2000 diangkat sebagai Komisaris Bank Victoria. Diangkat menjadi Komisaris Utama Bank pada tahun 2002 sampai dengan saat ini.
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tanggal 26 Agustus 1955. Menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung pada tahun 1981. Memulai karirnya di Schlumberger OSA sebagai International Field Engineer (1982-1984). Pada tahun 1984-1989 menjabat sebagai Assistant Manager di PT Bank Bali. Menjabat sebagai General Manager di PT Sampoerna Transport Nusantara (1989-1992). Menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada PT Duta Pertiwi Tbk (1992-1996). Pada tahun 1996-1998 menjabat sebagai Direktur di PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Sebagai Komisaris Utama PT Sigma Karya Sempurna (Bali Camp) pada tahun 1998-2004. Bergabung pada Bank Victoria pada tahun 2003 dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Pada bulan Desember 2007 menjadi Komisaris Independen.
Warga Negara Indonesia kelahiran Tulung Agung pada tanggal 6 Mei 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Airlangga di Surabaya pada tahun 1982. Beliau merupakan pengusaha yang bergerak di bidang Industri Tekstil, Industri Kimia, Property dan Keuangan, antara lain menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada PT Unggul Indah Corporation Tbk pada tahun 1995, bergabung dengan PT Bhuwanatala Indah Permai pada tahun 1996 dan PT Apac Citra Centertex Tbk pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris. Sejak Februari 2006 bergabung dengan Bank Victoria sebagai Komisaris.
Bank Victoria
2010 Annual Report
62
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Bank Victoria
2010 Annual Report
63
Suzanna Tanojo
Commissioner
Komisaris
Gunawan Tenggarahardja
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Sulistijowati
Komisaris Utama/Komisaris Independen
President Commissioner/Independent Commissioner
Daroel Oeloem Aboebakar
Direktur Utama
Suwito Ayub
Direktur Bisnis
Oliver Simorangkir
Direktur Operasi & Sistem
Tamunan
Direktur Kepatuhan
Warga negara Indonesia, lahir di Palembang pada tahun 1936. Lulus
Sarjana Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara Universitas Islam
Syech Yusuf (UNIS) Jakarta pada tahun 1982. Aktif dalam berbagai
organisasi Perbankan, antara lain sebagai Ketua Perhimpunan Bank-
Bank Nasional Swasta (Perbanas) Daerah Sumatera Selatan, anggota
pengurus Perbanas Pusat. Menjabat di beberapa Lembaga
Keuangan Perbankan, yakni sebagai Manajer Operasional pada PT.
Bank Ekonomi Indonesia Palembang (1959-1968); Corporate
Secretary/Authorized Signer pada PT. Bank Rahadja Makmur
Palembang (1970-1981); Direktur Utama pada PT Bank Pikko Tbk
(d/h Bank Rahardja Makmur) Jakarta (1981-1998); Ketua Dewan
Audit pada PT Bank Pikko Tbk (1998-1999); Komisaris PT Bank Akita
(1999-Januari 2000); Komisaris Utama PT Bank Perkreditan Rakyat
Multidana Mandiri, Palembang (2001-2003); Komisaris Bank Victoria
(April 2003-November 2003); saat ini menjabat sebagai Direktur
Utama Bank Victoria.
Warga Negara Indonesia kelahiran Bandung tanggal 24 Maret 1961.
Meraih gelar Magister Manajemen jurusan Manajemen pada
Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya tahun 1995. Memulai
karir di dunia perbankan pada Bank Bali sejak tahun 1988 sampai
1989 dengan jabatan terakhir sebagai Asisten Manager. Pada tahun
1989 bergabung dengan Bank Danamon sebagai Manager Kredit.
Kemudian bergabung dengan Bank Supreme sejak tahun 1991
sampai dengan 1995 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
Utama. Sejak tahun 1995 menjabat sebagai Direktur Pikko Group,
sebagai Komisaris di Bank Pikko pada tahun 1996 sampai dengan
1997. Pada tahun 1997 sampai dengan 2002 menjabat sebagai
Komisaris di PT Promowisata Tour & Travel. Bergabung dengan Bank
Mitraniaga sejak tahun 2002 hingga 2006 dengan jabatan terakhir
sebagai Direktur Marketing. Bergabung dengan Bank Victoria sejak
tahun 2006 dan menjabat sebagai Direktur pada tahun 2007.
Warga Negara Indonesia kelahiran Tarutung pada tanggal 27
Oktober 1950. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada
Universitas Indonesia pada tahun 1980. Memulai karir di dunia
perbankan pada Bank Niaga sejak tahun 1981 sampai dengan tahun
2001 dengan jabatan terakhir sebagai Internal Audit Group Head.
Kemudian bergabung dengan Bank Permata sejak tahun 2003
sampai dengan tahun 2005 sebagai General Manager Internal Audit.
Sejak tahun 2005 bergabung dengan Bank Victoria sebagai Direktur
Kepatuhan, dan berdasarkan RUPS Tahunan 2008 menjabat sebagai
Direktur Operasi dan Sistem.
Warga Negara Indonesia, lahir di Banjarmasin pada tahun 1965,
menyelesaikan pendidikannya di bidang Akuntansi pada tahun
Daroel Oeloem Aboebakar
President Director
Suwito Ayub
Business Director
Oliver Simorangkir
Operation & System Director
Tamunan
Compliance Director
Indonesian citizen, born in Palembang on 1936. Graduate as a Social
Political Bachelor majoring in Country Management from
Universitas Islam Syech Yusuf (UNIS) Jakarta in 1982. Actively
involved in various banking organization, including as the Chairmain
of Perbanas, South Sumatera, member of Perbanas Pusat. Have
positions in several Banking, that are Operational Manager of PT.
Bank Ekonomi Indonesia Palembang (1959-1968); Corporate
Secretary/Authorized Signer of PT. Bank Rahadja Makmur
Palembang (1970-1981); Chief Director of PT Bank Pikko Tbk (d/h
Bank Rahardja Makmur) Jakarta (1981-1998); Chief Commissioner of
PT Bank Perkreditan Rakyat Multidana Mandiri, Palembang (2001-
2003); Chief of Audit Committee of PT Bank Pikko
Tbk (1998-1999); Commissioner of PT Bank Akita (1999 – January
2000); Bank Victoria's Commissioner (April 2003 - November 2003);
currently is the President Director.
Indonesian citizen, born in Bandung on March 24, 1961. Earned his
Magister of Management majoring in Management from Sekolah
Tinggi Manajemen Prasetya Mulya in 1995. Started his banking
career in Bank Bali, 1988 to 1989 with last position as Assistant
Manager. In 1989 He joined with Bank Danamon as Credit Manager.
Then he joined with Bank Supreme from 1991 until 1995 with last
position as Chief Director. In1995, Director of Pikko Group, as
Commissioner in Bank Pikko,1996 to 1997. From 1997 to 2002 He
held the position as Commissioner in PT Promowisata Tour & Travel.
Later he joined with Bank Mitraniaga, 2002 to 2006 with last position
as Marketing Director. Then he joined with Bank Victoria in 2006 and
held the position as Director in 2007
Indonesian citizen, born in Tarutung on October 27, 1950.
Completed Bachelor of Economics, University of Indonesia in 1980.
Started his banking career in Bank Niaga, 1981 until 2001 with last
position as Head of Internal Audit Group. Then joined Bank Permata,
2003 until 2005 as General Manager of Internal Audit. 2005 He
joined with Bank Victoria as Compliance Director and the 2008
Annual Shareholders Meeting appointed him as Director of
Operations and System.
Indonesian citizen, born in Banjarmasin on 1965, completed his
education in Accountancy, Faculty of Economics, Universitas
Bank Victoria
2010 Annual Report
64
Board of Directors
Direksi
Lambung Mangkurat Banjarmasin and Management Magister in 2008
at the Universitas Indonesia majoring in Risk Management. Started his
career as Head of Administration & Accounting Department of PT
Winduintan Deltatama (Muda Jaya Group) in Banjarmasin from 1988 to
1990. His banking career started in 1990 as Accounting Officer in Bank
Andromeda Head Office in Jakarta. Throughout his career in Bank
Andromeda, he held a number of positions, in 1997 as Branch Manager
in Gedung Bimantara, Jakarta. From 1997 to 1999 as Bank Alfa Head of
Operations in Menara Kebon Sirih Jakarta. From 1999 to 2001 worked
in PT Victoria Sekuritas as Head of Operations and in 2001 until 2003 he
joined with PT Mahastra Capital as Head of Compliance and
Operations. Later he joined with Bank Victoria in March 2004 as
executive officer. He holds the position as Director since January 2007,
and the 2008 Annual General Meeting of Shareholders appointed him
as a Compliance Director.
1990 di Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia Program
Studi Manajemen Risiko pada tahun 2008. Memulai karir sebagai Head
of Administration & Accounting Department PT Winduintan
Deltatama (Muda Jaya Group) di Banjarmasin pada tahun 1988-1990.
Karir di Bank dimulai pada tahun 1990 sebagai Accounting Officer
pada Bank Andromeda Kantor Pusat di Jakarta. Selama di Bank
Andromeda pernah menjabat di beberapa posisi dan terakhir pada
tahun 1997 sebagai Kepala Kantor Bank Andromeda di Gedung
Bimantara Jakarta. Pada tahun 1997-1999 sebagai Kepala Kantor Bank
Alfa di Menara Kebon Sirih Jakarta. Tahun 1999-2001 bekerja di PT
Victoria Sekuritas sebagai Head of Operations dan kemudian pada
tahun 2001 sampai dengan 2003 bekerja di PT Mahastra Capital
sebagai Head of Operations and Compliance. Bergabung dengan Bank
Victoria pada Maret 2004 sebagai pejabat eksekutif. Dan menjabat
sebagai Direktur sejak Januari 2007, dan berdasarkan RUPS Tahunan
2008 menjabat sebagai Direktur Kepatuhan.
sebagai Direktur sejak Januari 2007, dan berdasarkan RUPS Tahunan
2008 menjabat sebagai Direktur Kepatuhan.
Bank Victoria
2010 Annual Report
65
Tamunan
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Daroel Oeloem Aboebakar
Direktur Utama
President DirectorOliver Simorangkir
Direktur Operasi & Sistem
Operation & System Director
Suwito Ayub
Direktur Bisnis
Business Director
SulistijowatiKetua
Menjabat sebagai Ketua Komite Audit Bank Victoria sejak tahun 2001, beliau bertanggung jawab untuk menentukan arah aktifitas Komite Audit, memimpin pertemuan serta bertanggung jawab atas Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
A.S. WahyuseputraAnggota
Seorang praktisi perbankan senior yang sebelumnya berkarier di Bank Swaguna dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko Bank Victoria sejak Maret 2010. Sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko, beliau bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
Soehanda DjajakoesoemaAnggota
Seorang praktisi perbankan yang memiliki pengalaman internal control, operation, dan marketing. Beliau berkarir di perbankan antara lain Bank Akita, Bank Universal dan Citibank. Menjabat sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko Bank Victoria sejak Mei 2010. Sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko, beliau bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
SulistijowatiChairman
Holding the position as Head of Audit Committee of Bank Victoria since 2001, she is responsible for determining the direction of the activities of the Audit Committee, for chairing its meetings and for submitting the Audit Committee's Report to the Board of Commissioners.
A.S. WahyuseputraMember
A senior banker, his previous career was at Bank Swaguna, with the last position as Commissioner. He has been member of the Risk Monitoring Committee of Bank Victoria since March 2010. As a member of the Risk Monitoring Committee, he is responsible for assisting the Chairman of the Committee in all matters related to the Committee's tasks.
Soehanda DjajakoesoemaMember
A banker that is well-versed in internal control, operation, and marketing, his previous career in banking spans many companies, such as Akita Bank, Universal Bank, and Citibank. He has been a member of the Risk Monitoring Committee of Bank Victoria since May 2010. As a member of the Risk Monitoring Committee, he is responsible for assisting the Chairman of the Committee in all matters related to the Committee's tasks.
Bank Victoria
2010 Annual Report
66
Audit Commitee
Komite Audit
SulistijowatiKetua
Sebagai Komisaris Independen, Ibu Sulistiawati juga menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Victoria sejak Juni 2007. Beliau bertanggung jawab atas segala aktifitas Komite Nominasi dan Remunerasi, memimpin pertemuan serta bertanggung jawab atas Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris.
Suzanna TanojoAnggota
Komisaris Bank Victoria, menjabat sebagai anggota Komite Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Victoria sejak Juni 2007. Sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, beliau bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
Syahda CandraAnggota
Salah satu Pejabat Eksekutif Bank Victoria yang menangani unit kerja Sumber Daya Manusia, menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Victoria sejak Juni 2007. Sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, beliau bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
SulistijowatiChairman
As Independent Commissioner, she has been the Head of the Nomination and Remuneration Committee of Bank Victoria since June 2007. She is responsible for all activities of the Nomination and Remuneration Committee, for chairing the Committee's meetings, and also for the Nomination and Remuneration Committee's Report to the Board of Commissioners.
Suzanna TanojoMember
Commissioner of Bank Victoria who has also been member of the Nomination and Remuneration Committee of Bank Victoria since June 2007. As member of the Nomination and Remuneration Committee, she is responsible for assisting the Head of the Committee in all matters related to the Committee's tasks.
Syahda CandraMember
An Executive Officer of Bank Victoria, he handles the Human Resources unit and has been member of the Nomination and Remuneration Committee of Bank Victoria since June 2007. As member of the Nomination and Remuneration Committee, he is responsible for assisting the Head of the Committee in all matters related to the Committee's tasks.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Commitee
Bank Victoria
2010 Annual Report
67
Gunawan Tenggarahardja Ketua
Sebagai salah satu Komisaris Independen Bank Victoria, Gunawan Tenggarahardja juga menjabat sebagai Ketua Pemantauan Risiko sejak Juni 2007. Beliau bertanggung jawab atas segala aktivitas Komite Pemantauan Risiko, memimpin pertemuan serta bertanggung jawab atas Laporan Pemantauan Risiko kepada Dewan Komisaris.
A.S. WahyuseputraAnggota
Seorang praktisi perbankan senior yang sebelumnya berkarier di Bank Swaguna dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko Bank Victoria sejak Maret 2010. Sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko, beliau bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
Soehanda DjajakoesoemaAnggota
Seorang praktisi perbankan yang memiliki pengalaman internal control, operation, dan marketing. Beliau berkarir di perbankan antara lain Bank Akita, Bank Universal dan Citibank. Menjabat sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko Bank Victoria sejak Mei 2010. Sebagai anggota Komite Pemantauan Risiko, beliau bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
Gunawan TenggarahardjaChairman
As one of the Independent Commissioners of Bank Victoria, Gunawan Tenggarahardja has been Chairman of the Risk Management Committee since June 2007. He is responsible for all the activities of the Risk Management Committee, for chairing the Committee's meetings, and also for the Risk Management Report submitted to the Board of Commissioners.
A.S. WahyuseputraMember
A banker that is well-versed in internal control, operation, and marketing, his previous career in banking spans many companies, such as Akita Bank, Universal Bank, and Citibank. He has been a member of the Risk Monitoring Committee of Bank Victoria since May 2010. As a member of the Risk Monitoring Committee, he is responsible for assisting the Chairman of the Committee in all matters related to the Committee's tasks.
Soehanda DjajakoesoemaMember
He is a bank practioner, experienced in internal control, operations and marketing. He has been a member of the Bank Victoria's Committee of Risk Oversight since November 2008. As a member of the Committee of Risk Oversight his duty is to assist the Head of the Committee in all works related to his responsibility.
Bank Victoria
2010 Annual Report
68
Risk Monitoring Commitee
Komite Pemantauan Risiko
Pejabat Senior
Senior Officers
Bank Victoria
2010 Annual Report
69
Endah I. Budiman
Kepala Divisi Pendanaan
Head of Funding Division
Andi Sundoro
Kepala Divisi Kredit Korporasi
Head of Corporate Credit Division
Arief Notohadiwijojo
Kepala Divisi Kredit Komersil
Head of Commercial Credit Division
Ryano Tandayu
Kepala Divisi Kredit Konsumer
Head of Consumer Credit Division
Hertanto T. Surya
Kepala Branch Banking
Head of Branch Banking
Ritayana
Kepala Divisi Treasury
Head of Treasury Division
Yosef Sudikbyo
Kepala Biro Hukum
Head of Legal Bureau
Schubert Chazanah
Kepala Divisi Administrasi
Perkreditan
Head of Credit Administration
Division
Ruly Dwi Rahayu
Kepala Divisi Manajemen Risiko
& Kepatuhan
Head of Risk Management and
Compliance Division
Purwono
Kepala Divisi International
Banking
Head of International Banking
Division
Susilowati
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
1
2
4
3
5
6
7 Robby Yuwono
Kepala Divisi Teknologi & Sistem
Informasi
Head of Information Technology Division
Tumbur P. Limbong
Kepala Divisi Akunting & Pengawasan
Keuangan
Head of Accounting and Financial
Supervisory Division
Mariana Gozali
Kepala Kredit Bermasalah
Head of Remedial
Syahda Candra
Kepala Divisi Personalia & Umum
Head of Personnel and General Division
Theresia Maria Dhewayani
Kepala Divisi Operasional
Head of Operational Division
Djoko Soendjojo
Kepala SKAI
Head of Internal Audit
8
9
10
11
12
13
14
15
16
16
17
Bank Victoria
2010 Annual Report
70
Organization Structure
Struktur Organisasi
Komite Manajemen RisikoRisk Management Committee
ALCOALCO
Komite KreditCredit Committee
Komite ITIT Committee
Komite Pemantauan RisikoRisk Monitoring Committee
Komite Remunerasi dan NominasiNomination and Remuneration Committee
Dewan KomisarisBoard of Commissioner
Direktur UtamaPresident Director
Direktur BisnisBusiness Director
Kredit
KorporasiCorporate
Loan
Kredit
KomersilCommercial Loan
Kredit
KonsumerConsumer Loan
PendanaanFunding
International
BankingInternational
Banking
Branch
BankingBranch
Banking
Cabang
Kantor Kas
Branch Office
Cash Office
Cabang Pembantu
Subbranch Office
Bank Victoria
2010 Annual Report
71
SKAIInternal Audit
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Biro HukumLegal
Kredit BermasalahRemedial
Komite AuditAudit Committee
Direktur Operasi & SistemOperation and System Director
Direktur Kepatuhan &
Manajemen RisikoCompliance and Risk Management
Director
Akunting &
Pengawasan
KeuanganAccounting and
Finance
Supervision
Administrasi
PerkreditanLoan Administration
OperasionalOperational
Teknologi
Sistem InformasiInformation
System Technology
Kepatuhan,
Manajemen
Risiko & UKPNCompliance,
Risk Management
& UKPN
Personalia
& UmumPersonnel and
General Affair
TreasuryTreasury
Tahun Berdiri 1992
Tahun Beroperasi 1994
Kantor Pusat Gedung Panin Senayan, lantai Dasar
Jl. Jend. Sudirman No. 1, Jakarta
Tel. 62-21 573 5425, Fax. 62-21 573 5429
www.victoriabank.co.id
Jaringan Kantor 1 Kantor Pusat Operasional
1 Kantor Cabang
63 Kantor Cabang Pembantu
20 Kantor Kas
Pencatatan Saham Saham BVIC tercatat di Bursa Efek Indonesia
sejak 1999
Pencatatan Obligasi Obligasi II BVIC 2007 tercatat di Bursa Efek
Indonesia sejak 2007 dan Obligasi Subordinasi
BVIC 2007 tercatat di Bursa Efek Indonesia
sejak 2007
Biro Administrasi PT Adimitra Transferindo
Efek Plaza Property, lantai 2
Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1
Jl. Perintis Kemerdekaan – Jakarta Timur
Tel. 62-21 4788 1515, Fax. 62-21 470 9697
Kantor Akuntan Eddy Siddharta & Rekan (Kreston International)
Public Ariobimo Sentral 3rd floor
Jl. Hr Rasuna Said Blok X-2 Kav.5
Jakarta 12950 – Indonesia
Tel. 62 21 5290 0918
Fax. 62 21 5290 0917
Notaris Fathiah Helmi, SH
Graha Irama, lantai 6C
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1-2 Jakarta
Perusahaan PT Fitch Rating Indonesia
Pemeringkat Plaza DM 24/FI, Suite 2406
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta
Tel. 62-21 526 7826, Fax. 62-21 526 7829
Anak Perusahaan Bank Victoria Syariah (d/a Bank Swaguna)
Rukan Permata Senayan Blok E 52,53,55
Jl. Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta
Tel. 62-21 579 40940, Fax. 62-21 579 40941
Sekretaris Susilowati
Perusahaan Gedung Panin Senayan, lantai Dasar
Jl. Jend. Sudirman No. 1, Jakarta
Tel. 62-21 573 5425, Fax. 62-21 573 5429
www.victoriabank.co.id
email. [email protected]
Founded 1992
Operation 1994
Head Office Panin Senayan Building, Ground Floor
Jl. Jend. Sudirman No. 1, Jakarta
Tel. 62-21 573 5425, Fax. 62-21 573 5429
www.victoriabank.co.id
Office Network 1 Head Office
1 Branch office
63 Sub branches
20 Cash offices
Stock Listing BVIC listed in Indonesia Stock Exchange since
1999
Bonds Listing Bond II BVIC 2007 listed in Indonesia Stock
Exchange since 2007 and Subordinated Bond
BVIC 2007 listed in Indonesia Stock Exchange
since 2007
Share Registrar PT Adimitra Transferindo
Plaza Property, 2nd floor
Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1
Jl. Perintis Kemerdekaan – Jakarta Timur
Tel. 62-21 4788 1515, Fax. 62-21 470 9697
Public Accountant Eddy Siddharta & Rekan (Kreston
International)
Ariobimo Sentral, 3rd Floor
Jl. Hr Rasuna Said Blok X-2 Kav.5
Jakarta 12950 – Indones
Ph. 62 21 5290 0918
Fax. 62 21 5290 0917
Public Notaries Fathiah Helmi, SH
Graha Irama Building, 6C Floor
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1-2 Jakarta
Rating Agency PT Fitch Rating Indonesia
Plaza DM 24/FI, Suite 2406
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta
Tel. 62-21 526 7826, Fax. 62-21 526 7829
Subsidiary Bank Victoria Syariah (was Bank Swaguna)
Rukan Permata Senayan Blok E 52,53,55
Jl. Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta
Tel. 62-21 579 40940, Fax. 62-21 579 40941
Corporate Susilowati
Secretary Gedung Panin Senayan, lantai Dasar
Jl. Jend. Sudirman No. 1, Jakarta
Tel. 62-21 573 5425, Fax. 62-21 573 5429
www.victoriabank.co.id
email. [email protected]
Bank Victoria
2010 Annual Report
72
Information for Shareholders
Informasi Bagi Pemegang Saham
Tahun PencatatanEnlisting Year
1999
2000
2002
2003
2004
2006
2007
2008
2009
2010
Ikhtisar SahamShares Summary
Penawaran Umum PerdanaInitial Public Offering
Penawaran Umum Terbatas IRight Issue I
Pelaksanaan Waran Seri I, IIWarrant Conversion Series I, II
Penawaran Umum Terbatas IIRight Issue II
Pelaksanaan Waran Seri IIIWarrant Conversion Series III
Pelaksanaan Waran Seri IIIWarrant Conversion Series III
Penawaran Umum Terbatas IIIRight Issue III
Pelaksanaan Waran Seri IVWarrant Conversion Series IV
Penawaran Umum Terbatas IVRight Issue IV
Pelaksanaan Waran Seri IV & VWarrant Conversion Series IV & V
Pelaksanaan Waran Seri IV & VWarrant Conversion Series IV &
Jumlah SahamTotal Stock
Jumlah SahamNumber of Shares
534.000.000
100.000.000
66.793.400
400.000.000
193.799.960
46.200.000
670.363.760
323.840.000
1.167.498.560
344.244.500
249.707.135
4.096.447.315
Ribuan Transaksi
Thousands Transactions
Rp
Riwayat Pengeluaran
Saham
History of Stock Issuance
Performa Saham Stock Performance
Bank Victoria
2010 Annual Report
73
0
50
100
150
200
250
Jan
Feb Mar Apr
May Ju
nJu
lAug Sep O
ctNov
Jan
Feb Mar Apr
May Ju
nJu
lAug Sep O
ctNov
Dec
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
Harga Saham BVIC Volume Transaksi BVIC
Quarter I
Quarter II
Quarter III
Quarter IV
93
112
125
146
92
110
120
136
93
112
130
138
Harga SahamStock Price
Tertinggi
Highest
Terendah
Lowest
2009 2010
Penutupan
Closing
Tertinggi
Highest
Terendah
Lowest
Penutupan
Closing
Kinerja Saham
Stock Performance
143
161
138
180
121
122
121
146
132
127
133
160
2009 2010
BVIC share price BVIC transaction volumes
Harga Saham BVIC Volume Transaksi BVIC
Jan
May
Feb Jun
Mar
Jul
Apr Aug Sep Oct
Nov Dec Jan
May
Feb Jun
Mar
Jul
Apr Aug Sep Oct
Nov Dec
Jumlah
Jangka Waktu
Rating
Outlook
Rp 200 milyar
10 tahun
BBB.id
Stable
Obligasi II
BVIC 2007
Bond II
Obligasi Subordinasi I
BVIC 2007
Subordinated Bond I
Total
Term
Rating
Outlook
Rp 200 milyar
5 tahun
BBB+.id
Stable
Peringkat Surat
Berharga yang
Diterbitkan
Rating of Published
Securities
Komunikasi Dengan Stakeholders
Bank Victoria berupaya membangun komunikasi dengan para stakeholders melalui berbagai media termasuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), publikasi Laporan Keuangan baik triwulanan maupun tahunan, menyelenggaraan public expose, menerbitkan Investor Nwesletter. Investor Newsletter merupakan salah satu media yang dimanfaatkan oleh Bank Victoria untuk menyampaikan informasi-informasi seputar Bank Victoria, baik informasi keuangan maupun non keuangan. Investor Newsletter diterbitkan setiap triwulanan dan didistribusikan kepada pemegang saham, masyarakat investor, masyarakat perbankan dan lain-lain. Selain itu, Bank Victoria secara rutin memiliki situs yang dapat diakses untuk memperoleh informasi lainnya.
www.victoriabank.co.id
Communication with Stakeholders
Bank Victoria consistently attempts to engage in a sound communication with all its stakeholders through various means, including the Annual General Meeting of Shareholders, publication of the Bank's quarterly and annual financial reports, public expose, as well as the publication of Investor Newsletter, a vehicle to convey the Bank's current news, both financial as well as non-financial information. Investor Newsletter is published quarterly and is distributed to shareholders, investors, banking society, and other pertaining parties. In addition, Bank Victoria maintains its corporate website,
, which may be accessed to obtain various other information.www.victoriabank.co.id
Victoria Investor Newsletter Victoria Website
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
74
Kantor Pusat Operasional
Gedung Bank Panin Senayan Lantai Dasar
Jl. Jend. Sudirman No. 1, Kelurahan Gelora, Jakarta Pusat 10270
Telp : (021) 573 5425
Fax : (021) 573 5429
Kantor Cabang Cideng
Jl. Cideng Timur No. 33
Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir
Jakarta Pusat 10130
Telp : (021) 633 8913
Fax : (021) 633 8914
KCP Anggrek Neli Murni
Jl. Anggrek Nelimurni Raya Blok A No. 97 B
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah
Jakarta Barat 11480
Telp : (021) 5367 1734
Fax : (021) 5367 1735
KCP Aries Niaga
Rukan Aries Niaga Blok A1 No.3-J
Jl.Taman Aries Kelurahan Meruya Utara,Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat 11620
Telp : (021) 589 06903
Fax : (021) 589 06904
KCP Ariobimo
Gedung Ariobimo Lantai Dasar
Jl. H.R. Rasuna Said Kav X2 No.5
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan 12950
Telp : (021) 522 5891
Fax : (021) 522 5892
KCP Barito
Jl. Barito II No.41
Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12130
Telp : (021) 7278 6588
Fax : (021) 7278 6587
KCP Bekasi
Jl. Cut Mutiah No.9 Blok H-I
Kelurahan Sepanjang Jalan, Kecamatan Bekasi Timur
Bekasi 17114
Telp : (021) 8243 3887
Fax : (021) 8243 3901
KCP Bekasi Square
Ruko Bekasi Square No.62
Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Barat
Bekasi 13710
Telp : (021) 82434832
Fax : (021) 82434833
KCP Bendungan Hilir
Jl. Bendungan Hilir Raya No. 94 D-E
Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat 10210
Telp : (021) 574 7474
Fax : (021) 573 4988
KCP BIP
Graha BIP Lantai Dasar, Jl. Gatot Subroto Kav. 23, Kelurahan
Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan 12930
Telp : (021) 525 8208
Fax : (021) 525 8028
KCP BSD
Bumi Serpong Damai Sektor IV Blok RE No. 52
Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Tangerang
15318
Telp : (021) 5315 2783
Fax : (021) 5315 2785
KCP Cikini
Hotel Formule 1 Unit GF.06
Jl. Cikini Raya No.75, Kec. Menteng
Jakarta Pusat
Telp : (021) 314 5210
Fax : (021) 314 5223
KCP CBD Pluit
Central Business District Pluit S-01
Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Kelurahan Penjaringan,
Jakarta Utara 14440
Telp : (021) 6667 2934
Fax : (021) 6667 2935
KCP Cempaka Mas
Komplek Mega Grosir Cempaka Mas Blok Q No. 8
Jl. Letjend Suprapto, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan
Kemayoran, Jakarta Pusat 10640
Telp : (021) 422 7453
Fax : (021) 422 7492
KCP Cibubur
PD. Pasar Jaya Cibubur Lt. Dasar Blok AKS No.075-077
Jl. Lapangan Tembak - Cibubur Kelurahan Cibubur, Kecamatan
Ciracas
Jakarta Timur 13720
Telp : (021) 8771 0873
Fax : (021) 8771 0861
KCP Cinere
Jalan Cinere Raya Blok A -60
Desa Cinere, Kecamatan Sawangan,
Bogor 16514
Telp : (021) 753 5952
Fax : (021) 753 5957
KCP Citra Dua
Rukan Citra Niaga Blok A/5
Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres
Jakarta Barat 11830
Telp : (021) 5437 6656
Fax : (021) 5437 6695
KCP Daan Mogot
Rukan Pusat Bisnis Blok KJG No.8
Daan Mogot Baru, Kelurahan Kalideres, Kecamatan KalidereS
Jakarta Barat 11840
Telp : (021) 5437 7359
Fax : (021) 5437 7368
KCP Duta Mas
Komplek Perumahan Taman Duta Mas Blok D8 No.12
Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta Barat 11460
Telp : (021) 5697 9990
Fax : (021) 5697 9996
KCP Green Garden
Komplek Green Garden Blok A 14 No.28
Jl. Panjang Kedoya Utara, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan
Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520
Telp : (021) 5835 6803
Fax : (021) 5835 6844
KCP Green Ville
Komplek Green Ville Blok BG No.23
Jl. Tanjung Duren Barat Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebun
Jeruk
Jakarta Barat 11510
Telp : (021) 5695 8648
Fax : (021) 5695 8649
KCP Citra 2 Ext.
Komp. Citra 2 Extension Blok BG 313
313 No. 27, Pegadungan, Kalideres
Jakarta 11830
Telp : (021) 5437 3764
Fax : (021) 5437 3764
KCP Jababeka
Ruko Metro Boulevard Blok A No.23
Jl. Niaga Raya Desa Pasir Sari
Kecamatan Cikarang, Bekasi 17550
Telp : (021) 8984 2153
Fax : (021) 8984 2154
KCP JaCC
Jakarta City Center Lt. Dasar Blok C35 No.R9
Jl. Kebon Kacang Raya
Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat 10230
Telp : (021) 3199 0701
Fax : (021) 3199 0703
KCP Jatinegara
Pertokoan Bukit Duri Blok A No. 12
Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur 13320
Telp : (021) 852 0446
Fax : (021) 851 5227
KCP Jembatan Dua
Komplek Ruko Robinson
Jl. Jembatan Dua Raya No. 82 B-M
Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan
Jakarta Utara 14450
Telp : (021) 666 07774
Fax : (021) 666 07775
KCP Jembatan Lima
Jl. KHM. Mansyur No.202D (d/h Jembatan Lima)
Kelurahan Tanah Sereal
Kecamatan Tambora, Jakarta 11210
Telp : (021) 6386 8721
Fax : (021) 626 1083
KCP Joglo
Ruko Botanic Junction Blok H 7 No. 12
JL. Joglo Raya
Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat 11640
Telp : (021) 5890 7173
Fax : (021) 5890 6376
KCP Pasar Baru
Jl. Lautze Raya No. 65 , RT.001/RW.06
Kelurahana Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar
Jakarta Pusat 10710
Telp : (021) 350 4272
Fax : (021) 350 0761
KCP Kalimalang
Jl. KH. Noerali No. 41H
Kelurahan Bintara Jaya, kecamatan Bekasi Barat
Bekasi 17136
Telp : (021) 8690 5626
Fax : (021) 8690 5627
KCP Kebayoran Lama
Jalan Raya Kebayoran Lama Blok A 1-2 No.2
Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12220
Telp : (021) 725 0071
Fax : (021) 725 0017
KCP Kebon Jeruk
Kompleks Pertokoan Intercon Blok B No.4-5
Jl. Meruya Ilir Raya
Kelurahan Srengseng, Kecamatan kembangan
Jakarta Barat 11620
Telp : (021) 587 4427
Fax : (021) 584 2379
Daftar Jaringan kantor
Operation And Brances Network
Bank Victoria
2010 Annual Report
75
KCP Kedoya
Komp. Kedoya Centre Blok E No. 4-5
Jl. Raya Perjuangan I Rt. 014/010
Jakarta 11530
Telp : (021) 5890 6903
Fax : (021) 5890 6904
KCP Kelapa Gading 1
Rukan Artha Gading Blok B No. 20
Jl. Boulevard Artha Gading
Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240
Telp : (021) 4585 6670
Fax : (021) 4585 6669
KCP Kelapa Gading 2
Komplek Ruko Kelapa Gading Blok LC-6 No.14
Jl. Raya Boulevard Barat
Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240
Telp : (021) 450 7672
Fax : (021) 452 8854
KCP Kemang
Jl. Kemang Raya No. 82 C
Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan
Jakarta Selatan 12730
Telp : (021) 719 3521
Fax : (021) 719 3721
KCP Ketapang
Komplek Ketapang Indah
Jl. K.H. Zainul Arifin Blok B2 No.16
Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari
Jakarta Barat 11140
Telp : (021) 633 8559
Fax : (021) 6385 5658
KCP Kopi
Jalan Kopi No.28, RT.003/RW.03
Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora
Jakarta Barat 11230
Telp : (021) 691 8807
Fax : (021) 691 8808
KCP Lindeteves
Lindeteves Trade Center Blok RA No.61
Jl. Hayam Wuruk No.127
Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari
Jakarta Barat 11180
Telp : (021) 6220 0668
Fax : (021) 6220 0788
KCP Mangga Besar
Jl. Mangga Besar Raya No. 30 B-C
Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari
Jakarta Barat 11160
Telp : (021) 625 4832
Fax : (021) 625 4833
KCP Muara Karang
Apartemen Riverside No.21-23
Jl. Pluit Karang Barat
Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan
Jakarta Utara 14450
Telp : (021) 6660 1881
Fax : (021) 6660 4857
KCP Mutiara Taman Palem
Ruko Mutiara Taman Palem Blok C19 No.33
Jl. Lingkar Luar Kamal Raya
Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat 11730
Telp : (021) 5435 6551
Fax : (021) 5435 6552
KCP Paramount Serpong
Ruko Rodeo Drive Blok B No. 6.
Jl. Boulevard Gading Serpong
Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan kelapa Dua
Tangerang 15333
Telp : (021) 5421 7245
Fax : (021) 5421 7247
KCP Patal Senayan
Rukan Permata Senayan Blok B No. 6
Jl. Tentara Pelajar
Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Telp : (021) 5794 0668
Fax : (021) 5794 0667
KCP Pecenongan
Jl. Pecenongan Raya No.26
Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir
Jakarta Pusat 10120
Telp : (021) 386 5627
Fax : (021) 386 5637
KCP Permata Hijau
Ruko Grand ITC Permata Hijau Blok E No. 17
JL. Letjen Soepono ( Jl. Arteri Permata Hijau )
Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Telp : (021) 5366 4510
Fax : (021) 5366 4511
KCP Pantai Indah Kapuk
Bukit Golf Mediterania Blok B/18
Pantai Indah Kapuk
Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan
Jakarta Utara 14460
Telp : (021) 569 45973
Fax : (021) 569 45974
KCP Pluit
Jl. Pluit Karang Timur No. 44 Blok O-VIII
Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan
Jakarta Utara 14450
Telp : (021) 6669 7032
Fax : (021) 6669 7034
KCP Pondok Indah
Plaza Pondok Indah Blok II Blok UPS No.51
Jl. Metro Pondok Indah
Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12310
Telp : (021) 7591 5628
Fax : (021) 7591 5625
KCP Pulogadung
Pulogadung Trade Center Blok 8A No. 58
Jl. Raya Bekasi KM 21 Kawasan Industri PT.JIEP Pulogadung
Kelurahan Rawa Terate
Kecamatan Cakung
Jakarta Timur 13920
Telp : (021) 461 3958
Fax : (021) 461 3959
KCP Puri Indah
Komplek Puri Indah Blok A No. 3
Jl. Puri Indah Raya
Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat 11610
Telp : (021) 582 0216
Fax : (021) 582 0217
KCP Puri Sentra Niaga
Rukan Sentra Niaga Puri Indah Blok T4 No. 16
JL. Puri Agung Indah Raya
Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta
Barat 11610
Telp : (021) 5835 3442
Fax : (021) 5834 3443
KCP Radio Dalam
Jl. Radio Dalam Raya No.A/I C
RT.001/04 (Komplek Yado)
Kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12140
Telp : (021) 725 2979
Fax : (021) 725 2980
KCP Senayan City
Panin Tower Ground Floor Unit A
Jl.Asia Afrika
Kecamatan Tanah Abang, Kelurahan Gelora Senayan
Jakarta Pusat 10270
Telp : (021) 7278 1749
Fax : (021) 7278 1750
KCP Senen
Graha Atrium Lantai Dasar Suite G.03A
Jl. Senen Raya No. 135
Kelurahan Senen, Kecamatan Senen
Jakarta Pusat 10410
Telp : (021) 351 3119
Fax : (021) 351 3161
KCP Setiabudi
Gedung Setiabudi Atrium Lt.1 Suite 101F
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan 12920
Telp : (021) 522 0565
Fax : (021) 522 0575
KCP Skyline
Menara Cakrawala Lt. Dasar
Jl. Moh. Husni Thamrin No. 9
Kelurahan kebon Sirih, Kecamatan Menteng
Jakarta Pusat 10340
Telp : (021) 3983 3206
Fax : (021) 3983 3210
KCP Sunter
Kompleks Rukan Sunter Permai Blok A-9
Jl. Danau Sunter Utara
Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok
Jakarta Utara 14350
Telp : (021) 6530 7347
Fax : (021) 6530 7348
KCP Taman Palem Lestari
Ruko Taman Palem Blok D1 N0.19D
Kelurahan Cengakareng Barat, Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat 11730
Telp : (021) 5596 0771
Fax : (021) 5596 0772
KCP Taman Rasuna
Rasuna Office Part Tahap 3
Unit UO 1A, Lantai 4 Podium Selatan, Jl.HR.Rasuna Said
Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Menteng Atas
Jakarta Selatan 12960
Telp : (021) 8370 5340
Fax : (021) 8370 5242
KCP Tanjung Duren
Jl. Tanjung Duren Raya Blok Z.III No.687A
Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol
Petamburan
Jakarta Barat 11470
Telp : (021) 5696 0722
Fax : (021) 5696 1711
KCP Tangerang
Jl. Merdeka Raya No. 89A, RT.005/RW.07
Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci
Tangerang 15114
Telp : (021) 551 0737
Fax : (021) 551 0741
Bank Victoria
2010 Annual Report
Bank Victoria
2010 Annual Report
76
KCP Tebet
Jl. Prof. Dr. Soepomo,SH No. 73 A
Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet
Jakarta Selatan 12870
Telp : (021) 8379 0823
Fax : (021) 8379 0828
KCP Wisma Slipi
Wisma Slipi Lantai Dasar
Jl. Let. Jend. S.Parman Kav 12
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah
Jakarta Barat 11480
Telp : (021) 530 8800
Fax : (021) 530 7207
KCP Villa Melati Mas
Komp. Villa Melati Mas Blok B-10 No.53
Jl. Bougenville Raya
Desa Jalupang, Kecamatan Serpong
Tangerang 15323
Telp : (021) 537 0591
Fax : (021) 537 0592
Kantor Kas Bintaro
Jl. Raya Bintaro Utama Blok A No.7 Sektor 3
Desa Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren
Tangerang 15225
Telp : (021) 7369 0479
Fax : (021) 7369 0482
Kantor Kas Menteng
Plaza Menteng Unit GF-14
Jl. H.O.S. Cokroaminoto No.79
Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng
Jakarta Pusat 10310
Telp : (021) 390 7615
Fax : (021) 390 7614
Kantor Kas Hang Tuah
Jl. Hang-Tuah Raya No.4
Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru
Jakarta selatan 12120
Telp : (021) 7279 7450
Fax : (021) 7279 7483
Kantor Kas ITC Mangga 2
ITC Mangga Dua Lantai 2 Blok A No.6
Kelurahan Ancol, Kecamatan Penjaringan
Jakarta Pusat 10730
Telp : (021) 6230 0771, (021) 6230 0969
Fax : (021) 6230 0964
Kantor Kas Tanah Abang
Pusat Grosir Metro Tanah Abang Lt.6 Unit 5
Jl. K.H. Wahid Hasyim
Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang
Jakarta 10240
Telp : (021) 3003 6010
Fax : (021) 3003 6030
Kantor Kas Tomang
Lobby Gedung Mandala Airlines
Jl. Tomang Raya No. 33-37
Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta Barat 11440
Telp : (021) 5697 2227
Fax : (021) 5697 2237
Kantor Kas Wisma Indocement
Wisma Indocement Lantai Dasar
Jl. Jend. Sudirman Kav 70 - 71
Kelurahan Setibudi, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan 12970
Telp : (021) 522 3765
Fax : (021) 522 3762
Telp : 6983 0696
Fax : 6983 0697
Kantor Kas Grand Wijaya
Komplek Grand Wijaya Blok C no. 10
JL. Wijaya II
Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Telp : 7200 009
Fax : 7202 878
Kantor Kas Talang Betutu
Jl. Talang Betutu No. 15
Jakarta Pusat
Telp : (021) 3100 636
Fax : (021) 3100 636
Kantor Kas Hotel Golden
Lobi Golden Boutique Hotel
Jl. Angkasa No. 1
Jakarta Pusat 10270
Telp : (021) 659 2731
Fax : (021) 659 7091
Kantor Kas Lokasari Plaza
Lokasari Plaza Blok A02
Jl. Mangga Besar Raya No. 81
Jakarta Pusat
Telp : (021) 625 7417
Fax : (021) 625 7439
Kantor Kas Sahid Sudirman
Sahid Sudirman Residence Unit LB/01
Jl. Jend. Sudirman Kav. 86
Jakarta Pusat 10220
Telp : (021) 5297 0293
Fax : (021) 5297 0294
Kantor Kas Permata Buana
Taman Permata Buana Blok D1/31
JL. Pulau Bira V
Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat 11610
Telp : (021) 5835 1917
Fax : (021) 5835 1918
Kantor Kas Meruya Ilir
JL. Meruya Ilir Raya No. 12B RT. 004 RW. 01
Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat 11630
Telp : (021) 5862 070
Fax : (021) 5849 454
Kantor Kas Asemka
JL. Pintu Kecil No. 58 E
Kelurahan Roamalaka, Kecamatan Tambora
Jakarta Barat 11230
(021)
(021)
(021)
(021)
KCP Grand Boutiqe
Grand Boutique Center Blok D Kav. 1
JL. Mangga Dua Raya
Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan
Jakarta Utara 14430
Telp : 6122 378
Fax : 6122 379
Kantor Kas Duta Merlin
Komplek Pertokoan Duta Merlin Blok A No. 10
JL. Gajah Mada No. 3-5
Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir
Jakarta Pusat 10160
Telp : 6386 5970
Fax : 6386 5971
Kantor Kas Teluk Gong
Komplek Duta Harapan Indah Blok L No. 6
Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan
Jakarta Utara 14460
Telp : 6628 390
Fax : 6628 391
Kantor Kas Karawaci
Komplek Karawaci Office Park Blok I No. 27
JL. Pintu Besar Selatan
Kelurahan Panunggangan Barat , Kecamatan Cibodas
Tangerang 15139
Telp : 5582 581
Fax : 5582 592
Kantor Kas Cikokol
Ruko Mahkotra Mas Blok C No. 07
Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang
Tangerang 15117
Telp : 5543 118
Fax : 5543 119
(021)
(021)
(021)
(021)
(021)
(021)
(021)
(021)
(021)
(021)
Bank Victoria
2010 Annual Report
77
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page intentionally left blank
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page intentionally left blank
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Bank Victoria International Tbk
dan anak perusahaan
31 Desember 2010 dan 2009
Consolidate Financial Statements
PT Bank Victoria International Tbk
and Subsidiary
December 31, 2010 and 2009
PT Bank Victoria International Tbk Dan Anak Perusahaan/And Subsidiary
Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Financial Statements
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal/ For the Year Ended
31 Desember 2010/December 31, 2010 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009/
with Comparative Figures for the Year 2009 Dan/And
Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DANANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor the Year Ended December 31, 2010
with Comparative Figures For The Year 2009
Daftar Isi Table of Contents Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Laporan Arus Kas Konsolidasi Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Lampiran – Laporan Keuangan Induk Perusahaan Saja
Halaman/Page
1-2 3 4
5-6
7-101
A 1-6
Independent Auditors’ Report
Consolidated Balance Sheets
Consolidated Statements of Income
Consolidated Statements of Changes in Equity
Consolidated Statements of Cash Flows
Notes to Consolidated Financial Statements
Appendix – Parent Only Financial Information
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETSDecember 31, 2010
with Comparative Figures for 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
1
Catatan/ Notes 2010 2009
ASET ASSETS Kas 2c,2d,3 28.920.911 23.240.861 Cash and cash equivalentsGiro pada Bank Indonesia 2d,2f,4 674.473.218 253.020.143 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 2d,2f,5 2.135.540 2.000.989 Current accounts with other banks Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
2d, 2f,27 (5.491) (20.010)Less allowance for possible
losses Jumlah giro pada
bank lain
2l,2m 2.130.049 1.980.979Total current accounts with
Other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2d.2g,6 2.350.364.031 923.850.404
Placement with Bank Indonesia and other banks
Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
2l,2m, 27 - (7.050.000)
Less allowance for possible losses
Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2.350.364.031 916.800.404
Total placement withBank Indonesia and other banks
Efek-efek 2d,2h,2i 3.708.361.405 3.069.158.037 Marketable securitiesDikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
2l,2m, 27 (18.155.999) (9.402.768)Less allowance for possible
losses Jumlah efek-efek 3.690.205.406 3.059.755.269 Total marketable securities
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
2d,2j,2l,8 - 70.925.600
Securities purchased with agreement to resell
Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
2l,2m,27 - (709.256)
Less allowance for possible losses
Jumlah efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
- 70.216.344
Total securities purchased with agreement to resell
Kredit 2d,2k,2l,2m, 2ae,9,33 Loans
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
50.974.870 48.194.880 Related parties
Pihak ketiga 3.488.027.269 2.801.432.520 Third parties Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
2l,2m, 27 (335.671.618) (136.113.319)Less allowance for possible
losses Pendapatan transaksi ditangguhkan (16.111.512) - Unamortized transaction fees Jumlah – bersih 3.187.219.009 2.713.514.081 Total loans – net
Investasi dalam perusahaan asosiasi 2n,10 60.469 60.469 Investments in associate Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
21 (31.295) (31.295)Less allowance for possible
losses Jumlah penyertaan – bersih 29.174 29.174 Total Investment - net
Goodwill 2b,11 4.091.640 4.091.640 GoodwillAmortisasi (2.727.760) (1.909.432) Amortization
Jumlah goodwill 1.363.880 2.182.208 Total Goodwill
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
2d 110.776.175 120.603.473 Interest receivable
Aset tetap – bersih 2o,12 146.427.733 162.745.424 Fixed assets – net
Agunan yang diambil alih 2p,13 7.566.210 10.112.396 Foreclosed assets – net Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
2l, 27 (1.616.955) (1.346.596)Less allowance for possible
losses Jumlah Agunan yang diambil alih –
bersih
5.949.255 8.765.800 Foreclosed assets – net
Biaya dibayar dimuka 14 15.169.724 9.585.288 Prepaid expenses Aset lain-lain – bersih 2r,15 58.889.202 6.648.401 Other assets – net Aset pajak tangguhan 32.935.006 9.930.374 Deferred tax assets
JUMLAH ASET 10.304.852.773 7.359.018.223 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DANANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)December 31, 2010
with Comparative Figures for 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
2
Catatan /Notes 2010 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LIABILITIES Kewajiban segera 2d,2s 31.986.578 23.396.838 Obligations due immediatelySimpanan 2d,2t,2ae Deposits
Pihak hubungan istimewa 75.069.754 41.338.614 Related parties Pihak ketiga 8.820.997.323 5.617.636.960 Third parties
Simpanan dari bank lain 2d,2t,2u 140.690.340 596.749.402 Deposits from other banksHutang pajak 2aa,21 39.244.322 15.185.076 Taxes payableSurat berharga yang diterbitkan 2d,2v,18 398.516.767 397.484.839 Securities issuedEstimasi kerugian komiten dan
kontijensi
19,34 28.394.672 7.576.835Estimated loss on commitments and
contingencies Beban yang masih harus dibayar dan
kewajiban lain – lain
2d,2c,20 27.262.986 30.288.249Accrued expenses and other
liabilities
Jumlah Kewajiban 9.562.162.742 6.729.656.813 Total Liabilities Hak minoritas 27.420 11.056 Minority interest
Ekuitas Equity Modal saham - nilai nominal Rp 100 per
saham. Modal dasar 14.000.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh – 4.096.447.315 saham
22
409.644.732 384.674.018
Capital stock – par value Rp 100 per share. Authorized
14,000,000,000 shares. Issued and paid-up – 4,096,447,315 shares
Tambahan modal disetor 8.227.305 8.230.055 Additional paid-in capitalLaba yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
9.332.545 32.949.915
Unrealized gains on changes infair value of available for sale
marketable securities Cadangan umum 23 12.000.000 10.000.000 General reserveSaldo laba 2ag,24,46 303.458.029 193.496.366 Retained earnings
Jumlah Ekuitas 742.662.611 629.350.354 Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
10.304.852.773 7.359.018.223TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEFor the Year Ended December 31, 2010
with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
3
Catatan /Notes 2010 2009
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
OPERATING REVENUES AND
EXPENSES
Pendapatan bunga 2w,2ae,25 Interest incomeBunga 710.955.978 610.436.724 Interest Provisi dan komisi kredit 2x 15.486.905 12.692.154 Loan fees and commission
Jumlah pendapatan bunga 726.442.883 623.128.878 Total interest income
Beban bunga 2w,26 Interest expenseBunga (595.079.269) (493.075.309) Interest Premi jaminan pihak ketiga (12.717.151) (8.901.850) Third party guarantee
Jumlah beban bunga (607.796.420) (501.977.159) Total interest expense
Pendapatan bunga – bersih 118.646.463 121.151.719 Interest income – net
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
2z
OTHER OPERATINGREVENUESAND EXPENSES
Keuntungan bersih penjualan efek-efek
312.905.591 158.048.393Net gains on sale of marketable
securities
Provisi dan komisi selain dari kredit
1.887.930 1.459.652Fees and commissions from
transactions other than loans
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
314.793.521 159.508.045 Total Other Operating Income
Beban penyisihan kerugian atas aset
produktif dan non produktif
27 (230.986.840) (119.315.516)Provisions for possible losses of
earning and non earning assets Umum dan administrasi 28 (37.705.100) (51.460.078) General and administrative Tenaga kerja 29 (53.139.205) (35.787.281) Personnel expenses Lain-lain – bersih 30 17.662.195 (11.010.069) Others – net
Jumlah Beban Operasional Lainnya (304.168.949) (217.572.944) Total Other Operating Expense
LABA OPERASIONAL 129.271.035 63.086.820 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL – BERSIH
2.386.440 (482.648)
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) – NET
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
131.657.475 62.604.172PROFIT BEFORE INCOME
TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)
Kini 2aa (49.859.816) (18.596.766) Current Tangguhan 2aa 25.004.283 2.233.089 Deferred
LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN
106.801.942 46.240.495
NET INCOME AFTER INCOME TAX
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
35 (930) (809)
MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARY
LABA BERSIH 106.801.012 46.239.686 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2ab 27,61 13,09 BASIC EARNINGS PER SHARE LABA BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 26,37 11,68 DILLUTED EARNINGS PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For the Year Ended December 31, 2010 with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
4
Catatan/ Notes
Modal ditempatkan dan disetor
penuh / Capital issued and paid-up
Tambahan modal disetor/
Additional paid-in capital
Laba (rugi) yang belum direalisasi *)/ Unrealized
gains (losses) *)
Cadangan Umum/ General Reserve
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah ekuitas/ Total equity
Saldo per 1 Januari 2009 350.249.568 8.230.055 (22.811.992) 8.000.000 184.282.019 527.949.650 Balance at January 1, 2009
Pelaksanaan waran 1c,22 34.424.450 – – – – 34.424.450 Exercise of warrants
Laba (rugi) yang belum direalisasi *) 2d,7 – – 55.761.907 – – 55.761.907 Unrealized gains (losses) *)
Penyisihan cadangan umum 23 – – – 2.000.000 (2.000.000) – Appropriation to general reserve
Pembayaran dividen tunai – – – – (35.025.339) (35.025.339) Payment for cash dividends
Laba bersih tahun berjalan – – – – 46.239.686 46.239.686 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2009 384.674.018 8.230.055 32.949.915 10.000.000 193.496.366 629.350.354 Balance at December 31, 2009
Tambahan Modal disetor
– (2.750) – – (2.750) Addtional Paid-in Capital
Pelaksanaan waran 22 24.970.714 – – – 24.970.714 Exercise of warrants
Dampak atas penerapan awal PSAK 50/55 46 5.160.651 5.160.651 Effect of first adoption of PSAK 50/55
Laba (rugi) yang belum direalisasi *) – – (23.617.370) – – (23.617.370) Unrealized gains (losses) *)
Penyisihan cadangan umum 23 – – – 2.000.000 (2.000.000) – Appropriation to general reserve
Laba bersih tahun berjalan – – – - 106.801.012 106.801.012 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2010 409.644.732 8.227.305 9.332.545 12.000.000 303.458.029 742.662.611 Balance at December 31, 2010
* - Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
Unrealized gains (losses) on changes in fair value of - * available for sale marketable securities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW For the Year Ended December 31, 2010
with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
5
Catatan
/Notes 2010 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOW FROM
OPERATING ACTIVITIES
Pendapatan bunga yang diterima 2w,2ae,25 697.131.031 592.876.078 Interest received
Provisi dan komisi kredit yang diterima
2x 24.076.645 18.114.341Loan fees and commission
received Beban bunga yang dibayar 2w,26 (606.764.492) (501.977.159) Interest paid Pendapatan operasional lainnya 2z 319.266.569 103.044.807 Other operating income
Beban umum dan administrasi
28 (42.798.991) (25.135.391)General and administrative
expenses Beban tenaga kerja 29 (37.705.100) (51.460.078) Personnel expense Pendapatan (beban) non operasional –
bersih
2z 33.772.271 (615.508) Non-operating revenues (expenses) - net
Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi
386.977.933 134.847.090
Cash flows from operating activities before changes in operating
assets and liabililties
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Decrease (increase) in
operating assets:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2g,2m,6 (1.426.513.627) (539.645.079)
Placement with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek 2h,2i,2m,7,27 (634.030.033) (440.923.947) Marketable securities Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
2j,2m,8 70.925.600 (70.925.600)Securities purchased with
agreement to resell Kredit (689.374.739) (654.722.590) Loans Aset lain-lain 2r,15 (78.343.421) (1.616.622) Other assets
Kenaikan (penurunan) kewajiban
operasi:
Increase (decrease) in operating
Liabilities:
Simpanan 2t,17,33 3.237.091.503 1.565.558.268 Deposits Simpanan dari bank lain 2t,2u (456.059.061) 45.764.604 Deposits from other banks Hutang pajak 2aa 24.059.246 4.232.505 Tax liabilities Estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi
19,34 20.817.836 -Estimated loss on commitment and
contingencies Kewajiban lain-lain (2.990.388) 10.530.992 Other liabilities
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan
452.560.849 53.099.621
Cash flows provided by operating activities before income tax
Pembayaran pajak penghasilan (24.855.533) (16.363.677) Income tax paid
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
427.705.316 36.735.944
Cash Flows Provided by Operating Activities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
6
Catatan
/Notes 2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES Pembelian aset tetap 12,20 (28.150.362) (11.998.550) Purchase of fixed assets Penyertaan 2n,10 2.742.008 5.531 Investment Penjualan aset tetap 12,20 - 822.848 Sale of fixed assets
Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(25.408.354) (11.170.171)
Cash Flows Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES Dana setoran modal 24.970.714 - Capital deposit Dividend interim - (35.025.339) Interim dividend Penambahan modal disetor - 34.424.450 Paid in capital Pinjaman subordinasi - 1.000.583 Subordinatied loans Arus Kas Bersih Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
24.970.714 399.694Cash Flows Provided by Financing
Activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
427.267.676 25.965.467NET INCREASE IN CASH AND CASH
EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL
PERIODE
278.261.993 252.296.526CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF THE YEAR KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR
PERIODE
705.529.669 278.261.993CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
ENDING OF THE YEAR PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consists of :
Kas 28.920.911 23.240.861 Cash Giro pada Bank Indonesia 674.473.218 253.020.143 Current Account with Bank Indonesia Giro pada bank lain 2.135.540 2.000.989 Current Account with other banks
705.529.669 278.261.993
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
7
1. Umum
a. Pendirian
PT. Bank Victoria International Tbk (“Bank”) didirikan pada tanggal 28 Oktober 1992 berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM, No. 71 yang selanjutnya diadakan pembetulan dengan Akta No. 30 tanggal 8 Juni 1993 dari notaris yang sama. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4903.HT.01.01.TH 93 tanggal 19 Juni 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39, TambahanNo. 2602 tanggal 15 Mei 1998. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum dalam arti kata seluas-luasnya sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank merupakan bank non devisa. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Oktober 1994, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 402/KMK.017/1994 tanggal 10 Agustus 1994. Bank memperoleh ijin usaha sebagai pedagang valuta asing dari Bank Indonesia berdasarkan Surat No. 029/126/UOPM tanggal 25 Mei 1997. Kantor pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat Gedung Bank Panin Lantai Dasar, Jalan Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta Selatan. Bank memiliki kantor cabang utama, kantor cabang pembantu dan kantor kas sebagai berikut :
1. General a. Establishment
PT. Bank Victoria International Tbk (the “Bank”) was established in October 28, 1992 based on Notarial Deed of Notary A. Partomuan Pohan, SH, LLM, No. 71, a substitute No. 30 dated June 8, 1993. The articles of Association were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-4903.HT.01.01.TH 93 dated June 19, 1993 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39, Supplement No. 2602 dated May 15, 1998.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the banking industry in accordance with the existing regulation. The Bank is not a foreign exchange bank.
The Bank commenced its commercial operations on October 5, 1994; based on the operating license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 402/KMK.017/1994 dated August 10, 1994. The Bank has obtained a license as a money changer based on the decision letter of Bank Indonesia No. 029/126/UOPM dated May 25, 1997.
The Bank’s head office is located at Panin Bank Building Ground Floor, Jl. Jendral Sudirman No.1, Jakarta Selatan. The bank had an operational head office, with some branches, sub-branches and cash offices as follows :
2010 2009
Kantor Pusat 1 1 Main OfficeKantor cabang 1 1 Branch OfficeKantor cabang pembantu 63 63 Sub branch officeKantor kas 20 11 Cash Office
Bank mempunyai karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebanyak 345 dan 305 (tidak diaudit).
The Bank’s permanent employees as of December 31, 2010 and 2009 is 345 and 305 respectively (unaudited).
b. Anak Perusahaan
Berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 7 September 2007, Veronika Lily Dharma, SH notaris di Jakarta, Bank mengakuisisi 99,80% saham PT Bank Swaguna (“Anak Perusahaan”). Pada pertengahan September 2007 Bank melakukan penambahan modal di Anak Perusahaan sehingga kepemilikan Bank menjadi 99,98% sesuai dengan akta Notaris No. 26.
b. Subsidiary
Based on Notary Deed No. 15 dated September 7, 2007 of Veronika Lily Dharma, SH, notary in Jakarta, the Bank owns 99.80% of the shares of PT Bank Swaguna (the “Subsidiary”). Mid September 2007 the Bank provided additional paid-in capital in the Subsidiary which increased the Bank’s interest to 99.98% based on Notary Deed No. 26.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
8
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
b. Anak Perusahaan (Lanjutan)
Anak Perusahaan telah mengalami perubahan nama menjadi PT Bank Victoria Syariah sesuai dengan Akta No. 5 tanggal 6 Agustus 2009 jo. Akta No. 24 tanggal 27 Nopember 2009 dari notaris Erni Rohaini, SH. MBA., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No.AHU-02731.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010. Perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum syariah mendapatkan izin dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/8/KEP.GBI/DPG/2010 tertanggal 10 Februari 2010. Bank beroperasi dengan prinsip syariah mulai tanggal 1 April 2010.
b. Subsidary (Continued) The Subsidiary has changed its name to PT Bank Victoria Syariah based on Notarial deed No. 5 dated August 6, 2009 and No. 24 dated November 27, 2009 that were notarized by Erni Rohaini SH. MBA., notary in Jakarta. The Notarial Deeds were approved by Department of Justice and Human Rights based on the decision letter No.AHU-02731.AH.01.02.Tahun 2010 dated January 19, 2010. The Subsidiary has also changed its main activities from general banking to syariah banking based on the decision Governor of Bank Indonesia in its letter No. 12/8/KEP.GBI/DpG/2010 dated February 10, 2010. The Subsidiary has started operate as a syariah bank on April 1, 2010.
Lihat catatan 45 untuk posisi keuangan dan kinerja anak perusahaan sebelum dan sesudah perubahan operasi.
See note 45 for the financial position and performance of the Subsidiary before and after changes in operation.
Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan.
The Bank is the majority stockholders compared with other shareholders and has significant control over the management of the subsidiary.
Anak Perusahaan/ Subsidiary
Jenis Usaha/
Nature of Business
Persentase Pemilikan/ Percentage
of Ownership
Tahun Operasi Komersial/
Start of Commercial Operations Jumlah Aset/Total Assets
2010 2009 PT Bank Victoria Syariah (dahulu/formerly PT Bank Swaguna)
Perbankan/ Banking 99.98% 1966 336.676.427 212.189.258
c. Penawaran Saham perusahaan Kepada Publik
a. Pada tanggal 26 Juni 2008, Bank memperoleh
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) dengan suratnya No. S-4114/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak-banyaknya 1.240.205.876 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 dan harga penawaran Rp 100 per saham dan sebanyak-banyaknya 669.711.173 Waran Seri V yang menyertai Saham Biasa Atas Nama melalui pasar modal sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal 11 Juli 2008 saham tersebut telah dicatatkan pada
c. Public Offering of the Bank’s Securities
a. On June 28, 2008, the Bank received the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepem) based in his letter No. S-4114/BL/2008 for the Bank’s offering of 1,240,205,876 of ordinary shares to the public with a par value of Rp 100 and offering price of Rp 100 per share and with 669,711,173 Warrants Series V who participated for ordinary share at capital market based on regulation. All of those shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (former Jakarta Stock Exchange) on July 11, 2008. Each 100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
9
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
c. Penawaran Saham perusahaan Kepada Publik
(Lanjutan) Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Setiap pemegang 100 saham lama berhak membeli 100 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham dan setiap pemegang 100 saham baru memperoleh 54 Waran Seri V dimana setiap pemegang 1 Waran Seri V berhak membeli 1 saham Perusahaan dengan pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan, yaitu mulai tanggal 12 Januari 2009 sampai dengan Juli 2013.
c. Public Offering of the Bank’s Securities (Continued)
shares of the old shareholders has the right to buy 100 new shares with offering price Rp 100 per share and every 100 shares of new shareholder has right to get 54 Warrants Series V, which each Warrant Series V holder has the right to buy 1 share of the Bank with an exercise price of Rp 100 per share. Purchases can be exercised from January 12, 2009 until July, 2013.
b. Pada tanggal 31 Desember 2010 and 2009,
sejumlah 4.096.447.315 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Penambahan jumlah saham sebanyak 593.951.635 lembar dari 31 Desember 2008 sebagai hasil Waran Seri IV dan V. Sisa Waran Seri IV dan V menjadi sejumlah 181.912.217 lembar.
b. As of December 31, 2010 and 2009, the Bank’s outstanding shares totaled to 4,096,447,315 shares have been listed on the Indonesia Stock Excange (formerly Jakarta Stock Exchange). The increase of 593,951,635 shares from December 31, 2008 is from the exercise of Warrants Series IV and V. Warrants series IV and V has a remainder of 181,912,217 shares.
d. Penawaran Umum Obligasi Bank Victoria
Pada tanggal 23 Januari 2007, PT Bank Victoria International, Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan LK dengan suratnya No.025/DIR-EKS/I/07 untuk melakukan penawaran umum Obligasi II Bank Victoria tahun 2007 dan Obligasi Subordinasi I Bank Victoria tahun 2007. Pada tanggal 22 Maret 2007, Obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
e. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
Susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
d. Public Offering of Bonds
On January 23, 2007 The Bank Victoria International, Tbk obtained the notice of effective from the Chairman of Capital Market of Supervisory Board (Bapepam) and LK in letter No.025/DIR-EKS/I/07 for the public offering of Bank Victoria Bonds II Year 2007, and Subordinated I Year 2007. On March 22, 2007 these bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange.
e. Boards of Commissioners, Directors and
Committees
The composition of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Komisaris Independen Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Operasi dan Sistem Direktur Kepatuhan
Sulistijowati
F.X. GunawanTenggarahardja Suzanna Tanojo
Daroel Oeloem Aboebakar Suwito Ayub
Oliver Simorangkir Tamunan Kiting
Board of CommissionersPresident/IndependentCommissioner
Independent CommissionerCommissioner
Board of DirectorsPresident DirectorBusiness Director
Operation and System DirectorCompliance Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
10
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite (Lanjutan) e. Boards of Commissioners, Directors, and
Committees (Continued)
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut:
The composition of the Audit Committee as of December 31 are as follows:
2010 2009
Ketua Anggota Anggota
Sulistijowati A.S. Wahyuseputra
Soehanda Djajakoesoema
Sulistijowati Sofie Sulaiman Heru Moeharjo
ChairmanMemberMember
Susunan Komite Nominasi & Remunerasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Nomination and Remuneration Committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Ketua Komite Anggota Anggota
Sulistijowati Suzanna Tanojo Syahda Chandra
ChairmanMemberMember
Susunan Komite Pemantau Resiko pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Risk Monitoring Committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Ketua Komite Anggota Anggota
FX Gunawan Tenggarahardja Sophie Soelaiman
Nixon Lbn Tungkup
ChairmanMemberMember
2. Kebijakan Akuntansi 2. Accounting Policies
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan anak perusahaan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran Surat Keputusan Ketua
The principal accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Bank and subsidiary are set out below:
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia: Financial Accounting Standards, Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) rule No. VIII.G.7, Attachment to Decision of
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
11
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued)
BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan serta Surat Edaran BAPEPAM-LKNo. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”).
BAPEPAM Chairman No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 on the Guidelines of Financial Statements Presentation and Circular Letter of BAPEPAM-LK No. SE-02/BL/2008 dated January 31, 2008 on the Guidelines of Financial Statements Presentation and Disclosure for Issuers or Public Companies in Mining, Oil and Gas and Banking Industry. The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010 were prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia and Guidance for Indonesian Bank Accounting (“PAPI”).
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” dan PAPI 2000. PSAK No. 31 tersebut telah dicabut efektif tanggal 1 Januari 2010. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan penilaian kembali atas aset tetap sesuai dengan ketentuan Pemerintah dan instrumen keuangan tertentu seperti efek yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No.
The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 were prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia and the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 31 (Revised 2000) regarding “Accounting for Banking Industry” and PAPI 2000. PSAK No. 31 has bee revoked effective on January 1, 2010. The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention as modified by the revaluation of fixed assets which are in accordance with Government regulations and certain financial instruments such as trading and available-for-sale securities. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statements of cash flows. The consolidated statements of cash flows were prepared based on the modified direct method with cash flows classified into cash flows from operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks maturing within 3 months from the date of acquisition. The financial statements of subsidiaries engaged in Islamic banking are prepared on the basis of Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 101, "Presentation of Financial Statements of Sharia", SFAS No. 102, "Accounting for Murabaha", SFAS No. 104, "Accounting Istishna", SFAS No. 105, "Accounting Mudharabah",
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
12
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued)
106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 59, “Akuntasi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Bapepam-LK. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
SFAS No. 106, "Accounting Musharaka", SFAS No. 107, "Accounting for Ijarah", SFAS No. 59, "Accounting for Islamic Banking, Islamic Banking Accounting Guidelines Indonesia (PAPSI) and generally accepted accounting principles established Indonesian Institute of Accountants, include accounting and reporting guidelines established by the authority of the Indonesian banking and capital market regulator. The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires estimates and assumptions that affect:
a. nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;
b. jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Angka dalam laporan keuangan dinyatakan dalam ribuan rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan secara khusus.:
a. reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements;
b. the amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Although these estimates are based on the best knowledge management on current events and actions, actual results may differ from those estimates. Figures in the financial statements are stated in thousands of rupiah, unless otherwise stated.
b. Akuntansi Bank dan anak perusahaan
i. Anak perusahaan
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank beserta anak perusahaan yang berada dibawah pengendalian Bank. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun berjalan, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank beserta anak perusahaan yang berada dibawah pengendalian Bank.
b. Bank and subsidiary accounting
i. Subsidiary
The consolidated financial statements include the financial statements of the Bank and subsidiary that is controlled by the Bank.
Where an entity either began or ceased to be controlled during the year, the results of operations of that entity are included in the consolidated financial statements only from the date that the control commenced or up to the date that control ceased. The consolidated financial statements include the financial statements of the Bank and its subsidiaries that are controlled by the Bank.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
13
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan dicatat sebagai goodwill (Catatan 2.b.ii untuk kebijakan akuntansi atas goodwill). Seluruh saldo dan transaksi antar perusahaan yang signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Bank dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.
The purchase method of accounting is used to account for the acquisition of subsidiary. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given up, shares issued or liabilities undertaken at the date of acquisition plus costs directly attributable to that acquisition. The excess of the cost of acquisition over the fair value of the net assets of the subsidiaries acquired is recorded as goodwill (Note 2.b.ii for the accounting policy on goodwill). All significant inter-company balances and transactions, including unrealized gain/loss, are eliminated in the consolidation to reflect the financial position and results of operations of the Bank and its subsidiaries as one business entity. The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policy for transactions and events in similar circumstances. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated. Minority interest represents the minority stockholders’ proportionate share in the net income and equity of the subsidiaries, which is presented based on the percentage of ownership of the minority stockholders in the subsidiary.
b. Akuntansi Bank dan anak perusahaan (Lanjutan)
i. Anak perusahaan (Lanjutan)
Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun berjalan, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Pengendalian atas anak perusahaan dianggap ada bilamana Bank menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada anak perusahaan, atau Bank dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di anak perusahaan.
b. Bank and subsidiary accounting (Continued)
i. Subsidiary (Continued)
Where an entity either began or ceased to be controlled during the year, the results of operations of that entity are included in the consolidated financial statements only from the date that the control commenced or up to the date that control ceased. Control is presumed to exist where more than fifty percent (50%) of a subsidiary’s voting power is controlled by the Bank, or the Bank is able to govern the financial and operating policies of a subsidiary, or control the removal or appointment of the majority of the subsidiary’s board of directors.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
14
2. Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan (Lanjutan) 2. Significant Accounting Policies (Continued)
b. Akuntansi Bank dan anak perusahaan (Lanjutan)
ii. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan bagian Bank atas nilai wajar bersih anak perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun dengan pertimbangan bahwa estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut adalah 5 tahun.
b. Bank and subsidiary accounting (Continued)
ii. Goodwill Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the Bank’s share on the fair value of the acquired subsidiary net assets at the date of the acquisition. Goodwill is amortized using the straight line method over a period of 5 years on the basis that the estimated economic benefit of the goodwill is 5 years.
c. Penjabaran mata uang asing
i. Mata uang pelaporan
Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank dan anak perusahaan.
c. Foreign currency translations i. Reporting currency
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank and subsidiary.
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan pada ekuitas karena memenuhi kualifikasi/kriteria sebagai lindung nilai arus kas (hedging). Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selish kurs. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 nilai tukar (dalam Rupiah penuh) adalah sebagai berikut:
ii. Transactions and balances in foreign currency Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the current rate on those transaction dates. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated using the Bank Indonesia middle rate. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the consolidated statement of income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges. Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses. The exchange rates as of December 31, 2010 and 2009 are as follows (full amount):
2010 2009
Dolar Amerika 8.991,00 9.400,00 United Stated Dollar Dolar Australia 9.142,51 8.431,81 Australian Dollar Dolar Singapura 6.980,60 6.698,52 Singapore Dollar Dolar Hongkong 1.132,94 1.212,19 Hongkong Dollar
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
15
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
d. Aset dan kewajiban keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kredit yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pengakuan dan Pengukuran Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut.
d. Financial assets and liabilities
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition. Financial liabilities are classified as financialliabilities are measured at amortized cost andfinancial liabilities at fair value through profit and loss. Recognition and Measurement The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics. All financial instruments are measured initially at their fair value. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Seluruh aset keuangan dan kewajiban keuangan pada awalnya diakui pada tanggal penyelesaian.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah yang ditetapkan oleh manajemen sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi di awal pengakuan serta aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Pendapatan dan Beban operasional lainnya”. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset-aset yang diperoleh Bank atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking), atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif). Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan atau
All financial assets and liabilities are recognized on settlement date. Financial instruments designated at fair value through profit and loss are those that have been designated by management on initial recognition and financial assets classified as held for trading. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the consolidated statements of income under “Other operating revenues and expenses”. Financial assets designated through profit and loss are those assets that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking, or derivatives (unless they are designated and effective as hedging). Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are neither classified as held-for-trading nor designated as at
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
16
2. Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan (Lanjutan) 2. Significant Accounting Policies (Continued)
d. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (Lanjutan) ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek – efek yang tersedia untuk dijual”. Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Beban penyisihan kerugian atas aset produktif dan non produktif” dan dikeluarkan dari ekuitas. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR (suku bunga efektif), dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya sebagai bagian tidak terpisahkan dari EIR. Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai akan diakui dalam laporan laba rugi.
d. Financial assets and liabilities (Continued)
Recognition and Measurement (Continued) fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Unrealized gains and losses are recognized directly in equity in the "Unrealized gains/losses on changes in fair value of available-for-sale marketable securities”. Impairment on available-for-sale financial assets is recognized in the consolidated statements of income as “Allowance for possible losses of earning and not earning assets” and removed from equity. Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has positive intention and ability to hold to maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial assets are measured at amortised cost using the EIR (effective interest rate) method, less impairment. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees/costs that are an integral part of the EIR. The amortization and the losses arising from impairment of such investments are recognized in the statements of income.
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikuotasikan pada pasar aktif, kecuali: • Aset dimana Bank mempunyai intensi untuk
menjual segera atau dalam waktu dekat dan kredit yang diberikan dan piutang yang diukur Bank pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat awal pengakuan;
• Aset dimana Bank pada awal pengakuan diakui sebagai tersedia untuk dijual; atau
• Aset dimana Bank tidak mendapat
pengembalian secara substansial atas investasi awal Bank, selain karena penurunan kualitas aset keuangan.
Loans and receivables include non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets, other than: • Those that the Bank intends to sell immediately
or in the near term and loans and receivables that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
• Those that the Bank, upon initial recognition, designates as available-for sale; or
• Those for which the Bank may not recover
substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
17
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
d. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (Lanjutan)
d. Financial assets and liabilities (Continued)
Recognition and Measurement (Continued)
Setelah pengukuran awal, kredit diberikan dan piutang diukur selanjutnya dinilai sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi EIR dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari dua sub-kategori, yaitu kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
After initial measurements, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the EIR, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization and losses arising from impairment is included in the statement of income.
Financial liabilities at fair value through profit and loss consist of two sub-categories; financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit and loss upon initial recognition A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of portfolio of identified financial instrument that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effectively as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan yang diukur dari nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat melalui laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Beban operasional lainnya– lain-lain bersih” Kewajiban keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi merupakan kewajiban keuangan yang selain atau tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
Gains and losses arising from changing in fair value of financial liabilities classified as held for trading and designated at fair value through profit and loss are recorded in the consolidated statements of income as “Other operating expenses - others net”. Financial liabilities measured at amortized cost are financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss.
After initial recognition, Bank measures all financial liabilities at amortized cost using EIR method.
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on characteristic of those financial instruments:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
18
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
d. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (Lanjutan)
d. Financial assets and liabilities (Continued) Recognition and Measurement (Continued)
Instrumen Keuangan Klasifikasi/Classification Financial Instruments Aset Keuangan: Financial Assets:Kas Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Giro pada Bank Indonesia Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current account with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, aset keuangan
yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan asset keuangan tersedia untuk dijual /
Financial assets designated at fair value through profit or loss, held-to-maturity financial assets, and available-for-sale
financial assets
Marketable securities
Efek-efek yang dibeli dengan janji didjual kembali
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi / Financial assets
designated at fair value through profit or loss
Securities purchased with agreement to resell
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Pendapatan bunga yangima masih akan diterima
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Interest receivables
Kewajiban keuangan: Financial liabilities:Kewajiban segera Kewajiban keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi / Liabilities measured at amortized cost
Obligations due immediately
Simpanan Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi / Liabilities
measured at amortized cost
Deposits
Simpanan dari bank lain Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi / Liabilities
measured at amortized cost
Deposits from other banks
Surat berharga yang diterbitkan
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi / Liabilities
measured at amortized cost
Securities issued
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
19
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
d. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) d. Financial assets and liabilities (Continued)
Pengakuan dan Pengukuran (Lanjutan) Recognition and Measurement (Continued)
Instrumen Keuangan Klasifikasi/Classification Financial Instruments
Kewajiban keuangan: Financial liabilities:Kewajiban derivatif Kewajiban keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi / Financial liabilities designated at fair value
through profit or loss
Derivatives payable
Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi / Liabilities
measured at amortized cost
Accrued expenses and other liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban dihentikan atau dibatalkan atau berakhir. Saling Hapus Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan di neraca jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan secara bersih jika diperbolehkan oleh standar akuntansi.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires. Offset Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair Value Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Penghentian Pengakuan
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
Derecognition
The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
20
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
d. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) d. Financial assets and liabilities (Continued)
Nilai Wajar (lanjutan) Nilai wajar suatu aset atau kewajiban keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau kewajiban keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
Fair Value (Continued) Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market, that is if the quoted price is available anytime and can be obtained routinely and the price reflects the actual and routine market transaction in a fair transaction. In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the usage of a recent market transaction performed fairly by those who are willing to and understand, and if there is available, the usage of discounted cash flow analysis and the usage of the recent fair value of other instrument which is substantially similar.
Reklasifikasi instrumen keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Reclassification of Financial Instruments The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued. The Bank shall not reclassify any financial assets category of held-to-maturity. If there is a sale or reclassification of held-to-maturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire held-tomaturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two years. Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the consolidated statement of income.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
21
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
e. Giro Wajib Minimum
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010.
e. The Minimum Statutory Reserve On October 4, 2010, Bank Indonesia issued a regulation (PBI) No. 12/19/PBI/2010 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary Minimum Statutory Reserves is 8% of TPF in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah. The PBI was effective from November 1, 2010.
GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. GWM LDR mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011.
LDR Minimum Statutory Reserves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 1% from TPF in foreign currencies This is effective startingMarch 1, 2011.
f. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia
Sejak 1 Januari 2010, giro pada bank lain dan Bank Indonesia setelah perolehan awal diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m. Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l
f. Current accounts with other banks and Bank Indonesia
Since January 1, 2010, subsequent to initial recognition, current accounts with other banks and Bank Indonesia are measured at their amortized cost using the EIR method. Allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2m. Prior to January 1, 2010, current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses. Current accounts with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance. The allowance for possible losses is calculated using the methodology as disclosed in Note 2l.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka dan lain-lain.
g. Placements with Bank Indonesia and other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks consist of call money, fixed term placements, time deposits and others.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
22
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Lanjutan) Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinilai berdasarkan nilai wajar ditambah biaya transaksi tambahan langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan. Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l.
h. Efek-efek yang diperdagangkan
Efek-efek yang diperdagangkan terdiri dari Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi korporasi yang dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan dan dicatat di neraca sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang berjalan. Pendapatan bunga dari efek hutang dicatat dalam laporan laba rugi sesuai dengan persyaratan dalam kontrak. Atas penjualan portofolio efek yang diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada tahun dimana efek tersebut dijual. Sejak 1 Januari 2010, reklasifikasi efek-efek dari dan ke klasifikasi diperdagangkan tidak diperbolehkan. Sebelum 1 Januari 2010, efek yang diperdagangkan disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l.
g. Placements with Bank Indonesia and other banks (Continued) Since January 1, 2010, placements with other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction cost, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the EIR method. The Bank assesses if there is an objective evidence of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2m. Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances, less unearned interest income. Prior to January 1, 2010, placements with other banks are stated at outstanding balances net of allowance for possible losses. The allowance for possible losses is calculated using the methodology as disclosed in Note 2l.
h. Marketable securities held for Trading Trading securities comprises of Government Promissory Notes, Certificates of Bank Indonesia, and Corporate bonds that are classified as held for trading, and recorded in the balance sheet at fair value. Unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in fair value are recognized in the current year consolidated statements of income. The interest income from debt securities is recorded in the statements of income according to the terms of the contract. Upon sale of trading securities portfolio, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss in the year when the securities were sold. Since January 1, 2010, reclassification of securities into and out of the trading portfolio is not allowed. Prior to January 1, 2010, trading securities is presented after net of allowance for possible losses. The allowance for possible losses is calculated using the methodology as disclosed in Note 2l.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
23
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Significant Accounting Policies (Continued)
i. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual Efek-efek merupakan investasi pada efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Investasi keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ("held-to-maturity") dinyatakan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi. Investasi keuangan yang dikategorikan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak, diakui dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Ketika investasi tersebut dihapus, keuntungan dan kerugian kumulatif setelah pajak, yang sebelumnya diakui di ekuitas, diakui di dalam laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai pada investasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas. Sejak 1 Januari 2010, premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, premi dan/atau diskonto saat perolehan investasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Sejak 1 Januari 2010, jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasiinvestasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tertentu) melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
i. Marketable securities held-to-maturity or available-for-sale These securities represent investments in marketable securities and government recapitalization bonds classified as either held-to-maturity or available-for-sale. Financial investments classified as held-to-maturity are stated at cost, adjusted for unamortized premium or discount. Marketable securities classified as available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value, net of tax, are recognized and presented as an equity component. When the investment is disposed the cumulative gain or loss, net tax, previously recognized in equity is recognized in the statements of income. The losses arising from impairment of such investments are recognized in the statements of income and removed from equity.
Since January 1, 2010, premium and/or discount is amortized and reported as interest income using the EIR method. Prior to January 1, 2010, premium and/or discount on acquisition was amortized using straight-line method. Since January 1, 2010, if the Bank will sell or reclassify more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire category would be tainted and would have to be reclassified as available-for-sale. Furthermore, the Bank would be prohibited from classifying any financial asset as held-to-maturity during the following two years.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 7, Bank telah melakukan pemindahan efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah tertentu ke kategori dimiliki hingga jatuh tempo dari kategori tersedia untuk dijual yang dicatat sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada saat pemindahan dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama sisa umur efek tersebut. Untuk efek-efek yang ditransfer dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai pendapatan sehingga tidak
Prior to January 1, 2010, as disclosed in Note 7, the Bank has transferred certain securities and government recapitalization bonds into held-to-maturity securities from available-for-sale category which were recorded at fair value. Unrealized gains or losses on the transfer is recorded as part of equity and is amortized using the straight-line method over the remaining life of the securities. For securities transferred from the trading category, unrealized gains or losses on the date of the transfer were already recorded as income, therefore were not reversed. Since January 1,
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
24
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
i. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual (Lanjutan)
i. Marketable securities held-to-maturity or available-for-sale (Continued)
dijurnal balik (reverse). Sejak 1 Januari 2010, laba rugi yang belum direalisasi pada saat pemindahan yang dilaporkan dalam komponen ekuitas tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m. Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian dihitung dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l. Penyisihan kerugian penurunan dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambahan/pengurangan terhadap saldo efek-efek.
j. Efek yang dibeli dengan janji dikual kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati dan diakui sebagai pedapatan bunga selama jangka waktu sejak efek dibeli hingga dijual kembali.
k. Kredit yang diberikan Sejak 1 Januari 2010, kredit yang diberikan ke nasabah diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi yang timbul pada saat akuisisi serta biaya/fee transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan suku bunga efektif. Amortisasi tersebut diakui pada laporan laba rugi. Penyisihan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan evaluasi kolektibilitas kredit yang diberikan. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l.
2010, the unrealised gains or losses on the transfer that recorded as the part of equity is amortized by using effective interest rate method. Since January 1, 2010, the Bank assesses if there is an objective evidence that the financial asset is impaired using the impairment methodology as disclosed in Note 2m. Prior to January 1, 2010, the allowance for possible losses is calculated using the methodology as disclosed in Note 2l. Allowance for impairment losses and increase/decrease in fair value are presented as additions/deductions from the outstanding balance of the marketable securities.
j. Securities purchased with agreement to resell Securities with agreement to resell (reverse repo) are recognized at the agreed repurchase price less unamortized interest. The unamortized interest represents the difference between the selling price and the agreed repurchase price and is recognized as interest income during the period from the purchase of securities to the date of resell.
k. Loans Since January 1, 2010, loans are measured at amortized cost using the EIR method less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and costs/fee that are an integral part of the EIR. The amortization is recognized in the statements of income. The Bank assesses if there is an objective evidence of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2m. Prior to January 1, 2010, loans are stated at the gross amount of their outstanding balance less allowance for possible losses, which is determined based on evaluation of the collectibility of each loan. The allowance for possible losses is calculated using the methodology as disclosed in Note 2l.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
25
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
k. Kredit yang diberikan (Lanjutan) k. Loans (Continued)
Joint financing, channelling dan asset sale dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank dan anak perusahaan.
Joint financing, channelling loans and assets sale loans are stated at the loan principal amount based on the risk participation by the Bank and its subsidiary.
1. Joint Financing (JF)
adalah suatu kerjasama pembiayaan kredit antara Bank dengan perusahaan pembiayaan kepada end user. Dalam sistem JF ditentukan besarnya proporsi jumlah masing-masing pihak dalam penyaluran dana. Dalam system pembiayaan ini risiko kredit yang ditanggung adalah sesuai dengan porsi masing-masing.
1. Joint Financing (JF) are credit funding cooperation between Bankand financial institution to end user. In Joint Financing system, the proportion of each party is based on the funding made. The party credit risk take by each the party is based on their proportion.
2. Channeling (CN)
adalah bentuk pembiayaan kepada end user, dimana Bank menyalurkan pembiayaannya melalui perusahaan pembiayaan. Dalam hal ini perusahaan pembiayaan memperoleh fee dari Bank dan risiko dalam pembiayaan ini sepenuhnya menjadi tanggungan Bank.
2. Channelling (CN)
are funding to end user, where the Bank distribute their funds to financial institution. In these case, the financial institution receives fee from the Bank and risk is with Bank.
3. Asset Sale (AS)
adalah bentuk pembiayaan dimana Bank membeli portofolio kredit yang diberikan perusahaan pembiayaan kepada end user. Tanggung jawab terhadap aset yang dialihkan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari pihak Bank sebagai pembeli. Risiko kredit (setelah dibeli Bank) sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bank.
3. Asset Sale (AS)
are financing where the Bank buys creditportfolio from financial institution to end user.Responsibility of the asset acquired is in theBank as buyer. Credit risk (after Bank buy) is with the Bank.
Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan Syariah yang terdiri dari tagihan Syariah, pembiayaan mudharabah, musyarakah dan tagihan lainnya. Tagihan Syariah merupakan hasil dari transaksi berdasarkan akad-akad murabahah dan istishna. Mudharabah adalah kontrak kerjasama us aha antara permilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) berdasarkan rasio pendapatan atau keuntungan dan kerugian yang telah ditentukan sebelumnya.
Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian keuntungan dan kerugian sesuai perjanjian atau proporsi kontribusi modal.
Loans include Sharia financing which consists of Sharia receivables, mudharabah, musyarakah financing and other receivables. Sharia receivables result from transactions based on murabahah and istishna agreements. Mudharabah is a commercial cooperation contract between the owner of funds (shahibul maal) and a fund manager (mudharib) based on a predetermined ratio of revenue or profit and loss sharing. Musyarakah financing is an agreement between the investors (musyarakah partner) to combine capital and have a joint-venture in a partnership with revenue or profit and loss sharing based on an agreement or with the proportionate capital contribution.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
26
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
k. Kredit yang diberikan (Lanjutan) k. Loans (Continued)
Pembiayaan mudharabah dan musyarakah dinyatakan dalam neraca sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Piutang murabahah disajikan dalam neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi margin ditangguhkan dan penyisihan kerugian. Restrukturisasi Kredit Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Sejak 1 Januari 2010, setelah syarat dan ketentuan telah dinegosiasi ulang, penurunan nilai yang ada sebelumnya akan diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal sebelum ketentuan kredit dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dalam kategori ‘past due’. Manajemen akan melakukan kaji ulang pada kredit yang direstrukturisasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh syarat terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Kredit tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan penurunan nilai secara individual atau kolektif, yang dihitung dengan menggunakan EIR awal, dan mengikuti perlakuan atas perhitungan penurunan nilai kreditnya.
Mudharabah and musyarakah financing are stated in the balance sheet at financing balance less allowance for possible losses. The murabahah receivables are presented in the balance sheet at the net realizable amount as the receivables balance less a deferred margin and an allowance for possible losses. Loan Restructuring Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions, since January 1, 2010 once the terms have been renegotiated, any previous impairment is measured using the original EIR as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan's original EIR and follow the impairment assessment of loans.
Sebelum 1 Januari 2010, restrukturisasi kredit bermasalah dengan memodifikasi persyaratan kredit dilakukan secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit. Selisih antara saldo kredit tercatat dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dibukukan sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
Prior to January 1, 2010, restructuring of nonperforming loans involving modification of the terms of the loan is applied prospectively and shall not change the carrying amount of loans at restructuring date, except when the carrying amount of loans exceeds the present value of future cash receipts as specified by the new terms. The excess of the loan carrying value against the present value of future cash receipts is recognized as a loss on restructuring. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as a recovery of principal and interest revenue, proportionately.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian kredit baru dicatat sebagai pendapatan bunga tangguhan dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan amortisasi secara proporsional sesuai rasio nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima.
Deferred interest that is capitalized to receivables under a new loan agreement is recorded as deferred interest income and will be recorded under interest income by proportionate amortization based on the amount of capitalized interest in relation to the new loan principal upon receipt of the loan repayment.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
27
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
l. Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif Sebelum 1 Januari 2010, Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non- produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit.
l. Allowance for possible losses of earning assets and non-earning assets Prior to January 1, 2010, the Bank has provided the allowance for possible losses on earning assets and non-earning assets based on management’s review of the quality of these earning assets and non-earning assets at the end of each year, and management evaluation of every debtor’s business prospect, financial performance and repayment ability. Moreover, the allowance also considers other things such as classification based on Bank Indonesia audit results, classification determined by either commercial banks on earning assets provided by more than one bank (BI checking) and availability of debtor’s audited financial statements.
Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Untuk unit usaha Syariah, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 9/9/2007 tanggal 18 Juni 2007. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit.
In determining the allowance and asset quality rating, the Bank applies Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, as amended by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and PBI No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009. For the Sharia operation unit, the Bank applies PBI No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 as amended by PBI No. 9/9/2007 dated June 18, 2007. Earning assets consist of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, loans, investments in shares and commitments and contingencies with credit risk.
Penyisihan kerugian minimum atas aset produktif adalah sebagai berikut:
Minimum allowance for possible losses on earning assets are as follows:
Persentase minimum penyisihan kerugian Minimum percentage of allowance for losses
Lancar* 1% Current* Dalam perhatian khusus 5% Special mention Kurang lancar 15% Substandard Diragukan 50% Doubtful Macet 100% Loss
*) di luar Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia Syariah, Surat Perbendaharaan Negara (SPN), penempatan pada Bank Indonesia, obligasi rekapitalisasi pemerintah, obligasi Pemerintah Republik Indonesia lainnya dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
*) excluding Certificates of Bank Indonesia (SBIs), Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities, State Treasury Note (Surat Perbendaharaan Negara) (SPN), placements with Bank Indonesia, government recapitalization bonds, other Government of the Republic of Indonesia bonds and earning assets secured by cash collateral.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
28
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
l. Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif (Lanjutan)
l. Allowance for possible losses of earning assets and non-earning assets (Continued)
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan Manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.
Specific provisions for non-performing loans were calculated based on the borrower's debt servicing capacity. Specific provisions were made as soon as the debt servicing of the loan is questionable and Management considers that the estimated recovery from the borrower was likely to fall short from the amount of principal and interest outstanding.
Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca konsolidasian dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Penyisihan kerugian dibentuk oleh anak perusahaan sesuai dengan kebijakan Bank dengan persentase tertentu berdasarkan umur piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo. Persentase penyisihan kerugian diterapkan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi nilai agunan yang memenuhi syarat.
Allowance for possible losses on commitments and contingencies is presented under “Estimated Losses on Commitments and Contingencies” account, a liability in the consolidated balance sheet. The allowance for possible losses of a subsidiary is calculated in accordance with the Bank’s policy which is at a certain percentage based on aging of the overdue consumer financing receivables. The percentages are applied to consumer financing receivables less eligible collateral values.
Kedua metode tersebut telah sesuai dengan ketentuan minimum Bank Indonesia. Aset non-produktif adalah aset bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Both methodologies comply with the minimum Bank Indonesia requirements. Non-earning assets are bank assets other than earning assets with potential loss and among others in the form of foreclosed assets, abandoned properties, inter-office accounts and suspense accounts. Allowance for possible losses for the foreclosed assets and abandoned properties is classified into 4 (four) categories, with minimum percentages as follows:
Klasifikasi
Persentase mininum penyishihan kerugian / Mininum percentage of
allowance for possible losses
ClassificationLancar: sampai dengan 1 tahun 0% Current: up to 1 yearKurang Lancar: >1 tahun – 3 tahun 15% Standard: >1 year – 3 yearsDiragukan: >3 tahun – 5 tahun 50% Doubtful: >3 years – 5 yearsMacet: > 5 tahun 100% Loss: > 5 years
Penyisihan kerugian untuk rekening antar kantor dan suspense account dikelompokkan dalam 2 (dua) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Allowance for possible losses for the interoffice accounts and suspense accounts is classified into 2 (two) categories, with minimum percentages as follows:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
29
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
l. Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-
produktif (Lanjutan) l. Allowance for possible losses of earning
assets and non-earning assets (Continued)
Klasifikasi
Persentase mininum penyishihan kerugian / Mininum percentage of
allowance for possible losses
ClassificationLancar: sampai dengan 180 hari 0% Current: up to 180 daysMacet: lebih dari 180 hari 100% Loss: more than 180 days
Tidak ada perubahan kebijakan untuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif setelah tanggal 1 Januari 2010.
There is no change in the policy for allowance for possible losses in non-earning assets after January 1, 2010.
m. Penurunan nilai instrumen keuangan m. Impairment of financial instruments
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Since January 1, 2010, the Bank assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan ‘penurunan nilai’), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi). Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). For financial assets carried at amortised cost, the Bank first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
30
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
m. Penurunan nilai instrumen keuangan (Lanjutan) m. Impairment of financial instruments (Continued)
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Penyisihan penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas kredit yang diberikan, efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk di jual, sebagaimana dimungkinan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2008, untuk penerapan pertama kali PSAK No.50 dan No.55, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets includes in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively. However if the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Bank uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering for management judgement of current economic and credit conditions. The Bank uses statistical model analysis method, roll rate analysis method and migration analysis method to assess financial assets impairment collectively. For the purposes of a collective evaluation of impairment on loans, held-to-maturity and available-for-sale marketable securities, as allowed under the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for the first adoption of PSAK No.50 and No.55, the Bank applies the transition rule for collective impairment calculation based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with the aforementioned Bank Indonesia Circular Letter, the transition rule for collective impairment calculation can be applied until December 31, 2011.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
31
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
m. Penurunan nilai instrumen keuangan (Lanjutan) m. Impairment of financial instruments (Continued)
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapusbuku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Financial assets together with the associated allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been released or has been transferred to the Bank. Financial assets is written-off by reversing allowance for impairment losses. Financial assets are written off if all necessary procedures has been performed and amount of loss has been determined.
If, in the next period, the amount of allowance for impairment losses is decreased and the decrease can be related objectively to an event that occured after the recognition of the impairment losses (i.e. upgrade debtor’s or issuer’s collectibility), therefore the impairment loss that was previously recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The reversal amount of financial assets is recognized in the consolidated statement of income.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrument hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian.
The recoveries of written-off financial assets, in current period is credited by adjusting the allowance accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational incomes other than interest income. For the financial assets classified as availablefor-sale, Bank assesses at each balance sheet data whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value is removed from equity and recognized in the consolidated statement of income. If, in a subsequent period, the fair value of a financial asset in the form of debt instruments classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit and loss, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of income.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
32
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
m. Penurunan nilai instrumen keuangan (Lanjutan) m. Impairment of financial instruments
(Continued)
Untuk aset keuangan unit usaha Syariah, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006, tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 9/9/2007 tanggal 18 Juni 2007 dalam menentukan kerugian penurunan nilai.
For the financial assets of Sharia business unit, the Bank applies PBI No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 as amended by PBI No. 9/9/2007 dated June 18, 2007 for determination of impairment loss.
n. Investasi Asosiasi n. Investment in Associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu bank dimana induk bank mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan keuangan dan operasi investee.
An associate is an entity over which the company is in a position to exercise significant influence, but not control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari bank asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada bank asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Bank atas aset bersih bank asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
The result, asset and liabilities of associate are incorporated in these consolidated financial statement using the equity method. Investment in associate are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by post acquisition changes in the Bank’s share of net assets of associate less any impairment in value of the individual investments.
o. Aset tetap dan penyusutan o. Fixed assets and depreciation
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Initially, an item of property plant and equipment is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also include the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Bank dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Bank and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of the previous inspection is derecognized. The costs of day-to-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
33
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
o. Aset tetap dan penyusutan (Lanjutan) o. Fixed assets and depreciation (Continued)
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca.
Land is stated at cost and is not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the land rights are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the land rights or economic life of the land, whichever is shorter. These deferred costs are presented under “Other Assets” in the balance sheet.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method), kecuali bangunan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis asset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the doubledeclining balance method, except buildings which depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets are as follows:
Masa manfaat/ Useful life
Tahun/ Years
%
Bangunan 20 5% BuildingsKendaraan bermotor 4 - 8 25% - 22,5% VehiclesMesin dan peralatan 4 – 8 25% - 22,5% Machinery and equipmentsPerlangkapan dan
perabotan kantor
4 - 8 25% - 22,5% Office furniture and equipments
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi.
When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any resulting gain or loss from derecognition of an item of property, plant and equipment is included in the profit and loss.
Efektif sejak 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba.
Effective January 1, 2008, the Bank applied PSAK No. 16 on Fixed Assets (Revised 2007), which supersedes PSAK No. 16 on Fixed Assets (1994) and Other Assets and PSAK No. 17 on Accounting for Depreciation (1994). Based on the revised PSAK, an entity shall choose either the cost model or revaluation model as its accounting policy and shall apply that policy to an entire class of property, plant and equipment. If the entity has property, plant and equipment revalued before the application of the revised PSAK and adopts the cost model, the revalued amounts of those assets are considered as deemed cost. The balance of the revaluation surplus of the assets at initial adoption of the revised PSAK must be reclassified to retained earnings.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
34
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
o. Aset tetap dan penyusutan (Lanjutan) o. Fixed assets and depreciation (Continued)
Bank memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
The Bank choose to adopt the cost model; accordingly, the Bank’s property plant and equipment, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian dari penghentian aset tetap diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are retired and disposed of, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognized in the consolidated statement of income.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya renovasi yang besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila terdapat kemungkinan Bank dan anak perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi yang besar tersebut akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang terkait.
Repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial year in which they are incurred. The cost of major renovations is included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Bank and subsidiaries. Major renovations are depreciated over the remaining useful life of the related asset.
p. Agunan yang diambil alih
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”. Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
p. Foreclosed assets
Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account. Foreclosed assets are stated at net realizable value or stated at loan outstanding amount, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for possible losses. The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such property is recorded as a gain or loss when the property is sold. Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
35
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
p. Agunan yang diambil alih (Lanjutan) p. Foreclosed assets (Continued)
Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya. Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.
Expense for maintaining foreclosed assets are charged in the current year of consolidated statement of income as incurred. Reconditioning costs incurred after repossession of the assets are capitalized as part of the foreclosed assets.
q. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
q. Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortized over the period benefited using the straight-line method.
r. Aset lain-lain
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian atau penurunan nilai. Aset lain-lain terdiri dari tanah yang belum digunakan untuk operasi, properti terbengkalai, uang jaminan, uang muka, dan lain-lain.
r. Other assets
Represent immaterial assets that cannot beclassified under the above accounts Other assets are stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization, decline in value and allowance for possible losses or impairment losses. Other assets consist of unused land for operating activities, abandoned properties, stallage, cash advanced, etc.
s. Kewajiban segera
Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari nasabah maupun dari bank lain. Kewajiban segera dinyatakan sebesar jumlah kewajiban Bank. Sejak 1 Januari 2010, kewajiban segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi.
s. Obligations due immediately
Obligations due immediately are recorded when the payable arise from the customers or from other banks. Obligations due immediately are stated at the amount payable by the bank. Starting January 1, 2010, obligations due immediately are measured at their amortized cost.
t. Simpanan nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah (di luar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka. Simpanan termasuk simpanan Syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: a. Wadiah merupakan yakni titipan dana dalam
bentuk giro dan tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
b. Investasi tidak terkait dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana nasabah yang memberikan imbalan bagi hasil
t. Deposits from customers
Deposits from customers are deposits of customers (excluding other banks) with the Bank based on deposit agreements. Deposits from customers consist of demand deposits, savings deposits and time deposits. Deposits include Sharia deposits and unrestricted investments consisting of the following: a. Wadiah is a wadiah yad-adhamanah savings or
demand deposit on which the customer may receive bonus income.
b. Unrestricted investments in the form of mudharabah savings which entitle the customer to receive a share of the Sharia unit income in
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
36
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
t. Simpanan nasabah (Lanjutan)
pendapatan unit Syariah atas penggunaan dana untuk nasabah dengan nisbah yang telah ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito
berjangka mudharabah merupakan simpanan dana nasabah yang memberikan imbalan bagi hasil dari pendapatan unit Syariah atas penggunaan dana untuk nasabah tersebut untuk nasabah sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Sejak 1 Januari 2010, giro, tabungan dan deposito berjangka diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
t. Deposits from customers (Continued)
return for the usage of the funds in accordance with the pre-defined and predetermined terms (nisbah).
c. Unrestricted investments in the form of mudharabah time deposits are fund deposits which entitle the customer to receive a share of the Sharia unit’s income for the usage of the funds in accordance with the pre-defined and predetermined terms (nisbah).
Since January 1, 2010, demand deposits, savings deposits and time deposits are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortised. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the EIR.
Sebelum 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada masing-masing pemegang giro dan tabungan. Sebelum 1 Januari 2010, deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.
Prior to January 1, 2010, demand deposits and savings deposits were stated at the payable amount due to the account holders. Prior to January 1, 2010, time deposits were stated at the nominal amount set forth in the agreements between holders of time deposits and the Bank.
u. Simpanan dari bank lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal, dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
u. Deposits from other banks
Deposits from other banks represent liabilities to other domestic banks, in the form of demand deposits, savings deposits, interbank call money with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposits.
Sejak 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, kewajiban terhadap bank lain dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Since January 1, 2010, deposits from other banks are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortised cost using the EIR method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other bank and transaction costs that are an integral part of the EIR. Prior to January 1, 2010, deposits from other bank were stated at the amounts due to the other banks.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
37
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
u. Simpanan dari bank lain (Lanjutan) Simpanan dari bank lain termasuk simpanan Syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari deposito berjangka mudharabah.
u. Deposits from other banks (Continued)
Deposits from other banks include Sharia deposits in the form of wadiah demand deposits and unrestricted investments which comprised mudharabah time deposits.
v. Surat berharga yang diterbitkan
Sejak 1 Januari 2010, surat berharga yang diterbitkan diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal dan biayabiaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Beban emisi obligasi diamortisasi selama jangka waktu obligasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Sebelum 1 Januari 2010, surat berharga yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya- biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi.
v. Securities issued Since January 1, 2010, securities issued are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on the initial acquisition and costs that are an integral part of the EIR. Expenses incurred in the issuance (public offering) are amortized during the bonds period by using effective interest rate. Prior to January 1, 2010, securities issued were presented at nominal value net of unamortized discount. Costs incurred relating to the bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of bonds issued and amortized using the straightline method over the term of the bonds.
w. Pendapatan dan beban bunga
Sejak 1 Januari 2010, secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau kewajiban keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
w. Interest income and expense Since January 1, 2010, prospectively, interest income and expenses for all financial instruments measured at amortized cost, financial assets and liabilities classified as available-for-sale is recorded using the EIR method, which is the rate that exactly discounts of estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the EIR.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
38
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
w. Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan) w. Interest income and expense (Continued)
Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui dengan menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Sebelum 1 Januari 2010, Pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Penerimaan tunai atas pinjaman yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original EIR and the change in carrying amount is recorded in the consolidated statements of income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the EIR from the date of the change in estimate. Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. Prior to January 1, 2010, Interest income and expenses are recognized based on the accrual method. Interest income an loans or other earning assets which are classified as nonperforming is recognized only to the extent that interest is received in cash. Any interest income previously recognized and accrued but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable. Cash receipts from loans which are classified as doubtful or loss are applied to the loan principal first. The excess of cash receipts over loan principal on these loans is recognized as a contingent receivable.
x. Pendapatan dan beban provisi dan komisi
Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi dari aset dan kewajiban keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang perkiraan umur aset atau kewajiban keuangan. Saldo beban yang ditangguhkan dan pendapatan komisi atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan dalam penyelesaian.
x. Fees and commission income and expense Since January 1, 2010, fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the EIR. These income and expense are amortized during the expected life of financial assets or liabilities. The outstanding balances of deferred fees and commission income on loans receivable terminated or settled prior to maturity are recognized as income in settlement.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
39
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
x. Pendapatan dan beban provisi dan komisi (Lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010, Pendapatan provisi dan komisi yang signifikan dan berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau untuk suatu jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu yang bersangkutan. Saldo provisi dan komisi yang belum diamortisasi sehubungan dengan kredit yang telah diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau tidak untuk suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat transaksi terjadi.
x. Fees and commission income and expense (Continued) Prior to January 1, 2010, Fee and commission income directly related to loan activities and its periods are treated as deferred revenues or expenses and systematically amortized with straight line method over period of the loan commitments. The balance of unamortized fees and commission which related to loans settled prior to maturity is recognized as income at loan settlement date. Commissions and fees, which are not related to loan activities and its periods are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
y. Biaya emisi saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurangan dari tambahan modal disetor.
y. Stock issuance cost Stock issuance cost are deducted from the proceeds of the offering and accounted for as an additional paid in capital.
z. Pendapatan dan beban lainnya
Pendapatan lainnya dicatat pada saat barang diserahkan atau jasa sudah dilakukan. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya.
z. Other revenues and expenses Other revenues are recognized when goods are delivered or services have been rendered. Other expenses are recognized when incurred.
aa. Perpajakan
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku secara efektif atau secara substansial akan diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau kewajiban tersebut diselesaikan.
aa. Taxation Deferred income tax is calculated using the liability method, on all temporary differences at the balance sheet date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward balance of unused tax losses, to the extent that it is probable that future taxable income will be sufficient to be applied against the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates (and tax laws) that are effective or substantially expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
40
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
aa. Perpajakan (Lanjutan) Taksiran pajak penghasilan Bank dan anak perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan kewajiban pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan (offset) dalam laporan keuangan konsolidasian. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan dalam neraca konsolidasian. Pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Bank dan anak perusahaan tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
aa. Taxation (Continued) The income tax of the Bank and its subsidiaries is computed for each company as a separate legal entity. Current tax assets and current tax liabilities for different legal entities are not offset in the consolidated financial statements. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal has been determined. Deferred tax assets are presented net of deferred tax liabilities in the consolidated balance sheet. The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank and subsidiaries is dependent upon future taxable profits. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates.
ab. Laba Bersih Per Saham
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan.
ab. Earnings Per Share Basic operating income per share is computed by dividing operational income with weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
ac. Imbalan pasca kerja
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu dibebankan dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested).
ac. Post employment benefits The Bank recognize provisions for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provisions are recognized using an actuarial calculation. The method used by the actuary for actuarial calculation is the Projected Unit Credit. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees. The past service cost is recognized as an expense on a straight-line method over the average period until the benefits become vested.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
41
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
ad. Informasi segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Segmen primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha yang lain. Segmen usaha terbagi dalam kelompok perbankan. Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi yang lain. Bank beranggapan bahwa jenis usahanya sebagai segmen primer dan daerah geografis sebagai segmen sekunder.
ad. Segment information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary reporting segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments. A business segment is a distinguishable component of the Bank that is engaged in providing an individual service or a group of related services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments. The business segment has been determined to be banking. A geographical segment is a distinguishable component of the Bank that is engaged in providing services within a particular economic environment (area) and that component is subject to risks and returns that are different from those risks and returns of components which operates in other economic environments (area). The Bank considers its industry as primary segment and geographical area as secondary segment.
ae.Transaksi dengan pihak terkait
Bank dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa” dan peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 mengenai “Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”. Pihak terkait didefinisikan antara lain: 1. perusahaan di bawah pengendalian Bank dan
anak perusahaan;
2. perusahaan asosiasi;
3. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan;
4. perusahaan dibawah pengendalian investor yang
dijelaskan dalam catatan 3 diatas; dan
5. karyawan kunci dan anggota keluarganya.
ae. Transactions with related parties The Bank and subsidiaries enter into transactions with parties which are defined as related parties in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 regarding “Related party disclosures” and Bank Indonesia regulation No. 8/13/PBI/2006 regarding “Changes on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005 regarding Legal Lending Limit for Commercial Banks”. Related parties are principally defined as: 1. entities under the control of the Bank and
subsidiaries;
2. associated companies;
3. investors with an interest in the voting that gives them significant influence;
4. entities controlled by investors under Note 3 above; and
5. key management and their relatives.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
42
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Significant Accounting Policies (Continued)
ae. Transaksi dengan pihak terkait (Lanjutan)
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
ae. Transactions with related parties (Continued) The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted on normal terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
af. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang
signifikan
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan Manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan Piutang Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan
af. Signficant accounting judgements and estimates In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised professional judgment and estimates in determining the amounts recognized in the consolidated financial statements. The most significant uses of the professional judgment and estimates are as follows: Going concern The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the consolidated financial statements continue to be prepared on the going concern basis. Fair value of financial instruments
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible. But when observable market data are not available, management judgement is required to establish fair values. The management judgements include considerations of liquidity and model inputs such as discount rates, early payment rates and default rate assumptions Impairment losses on loans and receivables The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each balance sheet date to assess whether an impairment loss should be
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
43
2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued)
af. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang (lanjutan) nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai. Bank mereview efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.
af. Signficant accounting judgements and estimates (Continued)
impairment losses on loans and receivables (continued) recorded in the statements of income. In particular, judgement by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgements about the borrower’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance. The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale financial assets at each balance sheet date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
ag. Penerapan PSAK No.50 (Revisi 2006) dan
PSAK No.55 (Revisi 2006)
Pada tahun 2010, Bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang dilakukan secara prospektif. Implementasi ini tidak berlaku untuk aset non-produktif seperti diungkapkan pada Catatan 2l, sehingga untuk aset non-produktif tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi. Implementasi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan 55 (Revisi 2006) juga tidak berlaku untuk akun syariah. Dampak penerapan standar tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 46.
ag. Implementation of SFAS No.50 (Revised 2006) and SFAS No.55 (Revised 2006).
In year 2010, the Bank has adopted SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which have been applied prospectively. This implementation is not applicable for nonearning assets as stated in Note 2l, hence for non-earning assets, there are no changes of the accounting policy. The implementation SFAS No. 50 (Revised 2006) and 55 (Revised 2006) is also not applicable for sharia accounts. The effect of the application of these standards has been disclosed in Note 46.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
44
3. Kas 3. Cash
2010 2009 Rupiah Rupiah
Kas kasir 28.801.164 23.134.937 Teller Kas kecil 111.500 96.411 Petty cash
Jumlah – Rupiah 28.912.664 23.231.348 Total – Rupiah Mata uang asing Foreign Currencies
Dolar Amerika Serikat 1.100 7.094 United States Dollar Dolar Australia 5.451 1.014 Australian Dolar Dolar Hogkong 351 1.405 Hongkong Dollar Dolar Singapura 1.345 - Singapore Dollar
Jumlah – Mata uang asing 8.247 9.513 Total – Foreign Currencies
Jumlah 28.920.911 23.240.861 Total 4. Giro pada Bank Indonesia 4. Current Accounts with Bank Indonesia
2010 2009 Rupiah 674.473.218 253.020.143 Rupiah
Giro wajib minimum (GWM) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 untuk mata uang Rupiah sebesar 8,63% dan 5,03% dan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010. Sebelumnya peraturan yang berlaku adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 sebagai perubahan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang GWM untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing di Bank Indonesia.
The minimum statutory reserves of the Bank as of December 31, 2010 and 2009 for Rupiah consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves of 8.63% and 5.03% respectively, are in compliance with Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010. The previously prevailing regulation is Bank Indonesia Regulation dated October 23, 2008 as amendment of Bank Indonesia Regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia in Rupiah.
5. Giro pada Bank Lain 5. Current Accounts with Other Banks
2010 2009 Rupiah RupiahPT Bank Central Asia Tbk 1.622.920 1.837.029 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 486.616 124.397 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Pan Indonesia Tbk 24.632 33.357 PT Bank Pan Indonesia TbkPT BDP Jateng 1.372 6.206 PT BDP Jateng
Jumlah 2.135.540 2.000.989 TotalPenyisihan kerugian (5.491) (20.010) Allowance for possible losses
Jumlah giro pada bank lain – bersih 2.130.049 1.980.979
Total current accounts with other banks – net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
45
5. Giro pada Bank Lain (lanjutan) 5. Current Account with Other Banks (Continued)
Tingkat bunga giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
Interest rate of current account with other banks are as follows:
2010 2009
PT Bank central Asia Tbk 0% 0% PT Bank central Asia TbkPT Bank Pan indonesia Tbk 0% 0% PT Bank Pan indonesia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 0% 0% PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT BDP Jateng 0% 0% PT BDP Jateng
Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah lancar. Mutasi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:
Collectibility of current account with other banks as of December 31, 2010 and 2009 are current. Changes of allowance for possible losses are as follows:
2010 2009
Saldo awal tahun 20.010 50.937Balance at beginning of the
year Dampak atas penerapan awal
PSAK 50/55 (Revisi 2006) (Catatan 46) (18.693) -
Effect of first adoption of SFAS 50/55 (Revised 2006)
(Note 46) Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 4.174 (30.927)Provision (reversal) during the
year
Saldo akhir tahun 5.491 20.010 Balance at end of the year 6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 6. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Jenis penempatan 2010 2009 Type of placementRupiah Rupiah
Fasilitas sertifikat bank Indonesia (FASBI) 900.000.000 219.000.000
Certificate of Bank Indonesia facility (FASBI)
Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - intervensi (9.635.969) (149.596 )
Certificate of Bank Indonesia Discounted
Call money 1.460.000.000 705.000.000 Call money
Jumlah 2.350.364.031 923.850.404 TotalPenyisihan kerugian - (7.050.000) Allowance for possible losses
Jumlah – bersih 2.350.364.031 916.800.404 Total – net
Jenis penempatan
Jangka waktu (hari) / Period
(days)
Tingkat bunga rata-rata / Average interest rate
Type of placement 2010 2009 Rupiah Rupiah
Fasilitas sertifikat bank Indonesia (FASBI) 1 bulan /month 6,17% 6,35%
Certificate of Bank Indonesia facility (FASBI)
Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - intervensi
Certificate of Bank Indonesia Discounted
Call money < 1 bulan /
month 6,20% 6,56% Call money
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
46
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
(Lanjutan) 6. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
(Continued)
Berdasarkan pihak : Based on parties:
2010 2009
Pihak ketiga Third partiesBank Indonesia 890.364.031 218.850.404 Bank Indonesia PT Bank Panin 400.000.000 PT Bank Mutiara Tbk 200.000.000 100.000.000 PT Bank Mutiara Tbk PT Bank rabobank Internasional
Indonesia 150.000.000 37.000.000PT Bank rabobank
Internasional Indonesia PT Bank Mayapada Int’l 130.000.000 - PT Bank Mayapada Int’l PT Bank Mega Tbk 115.000.000 75.000.000 PT Bank Mega Tbk PT Bank BRI 110.000.000 - PT Bank BRI PT Bank DBS Indonesia Tbk 50.000.000 50.000.000 PT Bank DBS Indonesia Tbk PT BDP Jawa Barat dan Banten 50.000.000 50.000.000 PT BDP Jawa Barat dan Banten PT bank UOB Buana Tbk 50.000.000 50.000.000 PT bank UOB Buana Tbk PT Bank Ekonomi 50.000.000 PT Bank Ekonomi PT Bank Bukopin 40.000.000 33.000.000 PT Bank Bukopin PT Bank Commenwealth 40.000.000 - PT Bank Commenwealth PT Bank BTPN 25.000.000 - PT Bank Commenwealth PT Bank Agris 20.000.000 - PT Bank BTPN PT Bank HS’1906 20.000.000 - PT Bank Agris PT Bank OCBC NISP Tbk 10.000.000 30.000.000 PT Bank HS’1906
PT Bank Capital Indonesia Tbk - 100.000.000PT Bank Capital Indonesia
Tbk PT Bank Internasional Indonesia
Tbk - 50.000.000PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 50.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT bank Permata Tbk - 50.000.000 PT bank Permata Tbk PT Bank Sinarmas - 30.000.000 PT bank Sinarmas
Jumlah 2.350.364.031 923.850.404 TotalPenyisihan kerugian - (7.050.000) Allowance for possible losses
Jumlah penempatan pada Bank indonesia dan Bank lain - bersih 2.350.364.031 916.800.404
Total placements with Bank Indonesia and other
bank - net
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah kurang dari satu (1) bulan. Kolektibilitas dari penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan kriteria Peraturan Bank Indonesia adalah lancar.
Placement with Bank Indonesia and other banks are based on remaining maturity from December 31, 2010 and 2009 less than one (1) month.
Collectibilities of placements with other banks as at December 31, 2010, and 2009 based on Bank Indonesia Regulation are classified as current.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
47
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
(Lanjutan) 6. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
(Continued)
Mutasi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut : Changes of allowance for possible losses are as follows:
2010 2009
Saldo awal tahun 7.050.000 - Balance at beginning of the yearDampak atas penerapan awal
PSAK 50/55 (Revisi 2006) (Catatan 46) (7.050.000) -
Effect of first adoption of SFAS 50/55 (Revised 2006)
(Note 46)
Penyisihan tahun berjalan 1.560.186 7.050.000Provision during the
year
Saldo akhir tahun 1.560.186 7.050.000 Balance at end of the year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian untuk penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
The management believes that allowance for possible losses for placements with other banks is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible placements with other banks.
7. Efek – efek 7. Marketable Securities
Seluruh transaksi efek-efek dilakukan dalam mata uang rupiah. Klasifikasi efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi adalah sebagai berikut:
All transactions of marketable securities are in Rupiah. Classification of marketable securities based on type and investment purpose are as follows:
2010 2009 Dimiliki hingga jatuh tempo
(DHJT) Held-to-maturity (HTM)
Obligasi 819.299.316 283.738.624 Bonds Premi (diskonto) yang belum
diamortisasi 57.019 (328.407)Unamortized premium
(discount) Nilai bersih 819.356.335 283.410.217 Net value
Jumlah DHJT 819.356.335 283.410.217 Total HTM Tersedia untuk dijual (TUDJ) Available-for-sale (AFS)
Obligasi 718.105.400 2.233.984.180 BondsKenaikan nilai yang belum
direalisasi 11.875.096 23.282.257 Unrealized gains Nilai bersih 729.980.496 2.257.266.437 Net value Obligasi subordinasi - 3.000.000 Subordinate bondsPenurunan nilai yang belum
direalisasi - (645.040) Unrealized (losses)Nilai bersih - 2.354.960 Net value Reksadana 620.730.631 374.697.025 Mutual FundKenaikan nilai yang belum
direalisasi 302.504 10.312.698 Unrealized gains Nilai bersih 621.033.135 385.009.723 Net value
Jumlah TUDJ – bersih 1.351.013.631 2.644.631.120 Total AFS - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
48
7. Efek – efek (Lanjutan) 7. Marketable Securities (Continued)
2010 2009 Diperdagangkan Trading
Obligasi 1.505.888.616 78.859.300 BondsKenaikan (penurunan) nilai yang
belum direalisasi 17.530.323 257.400 Unrealized gains / (losses)Nilai bersih 1.523.418.939 79.116.700 Net value Obligasi Subrodinasi 14.500.000 - Subordinate bondsKenaikan (penurunan) nilai yang
belum direalisasi 72.500 - Unrealized gains / (losses)Nilai bersih 14.572.500 - Net Value Wesel jangka menengah - 62.000.000 Medium term notesKenaikan (penurunan) nilai yang
belum direalisasi - - Unrealized gains / (losses)Nilai bersih - 62.000.000 Net value
Jumlah diperdagangkan 1.537.991.439 141.116.700 Total trading
Jumlah efek-efek 3.708.361.405 3.069.158.037 Total marketable securitiesPenyisihan kerugian (18.155.998) (9.402.768) Allowance for possible losses
Jumlah Efek-efek – Bersih 3.690.205.406 3.059.755.269 Total marketable securities
– net
Perincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi adalah sebagai berikut:
Listing of marketable securities based on counterparty and bond rating are as follows:
2010 2009
Nama Penerbit/ Counter party
Nilai Perolehan / Acquisition
cost Nilai Wajar / Fair Value
Peringkat / Rating
Nilai Perolehan / Acquisition
Cost Nilai Wajar / Fair Value
Peringkat / Rating
DHJT/ HTM
Obligasi/Bonds: Obligasi korporasi/ Corporate
bonds:
PT Perkebunan Nusantara III
(Persero)
150.000.000 150.000.000 idAA- 5.000.000 5.000.000 idAA-PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
110.000.000 110.000.000 - 10.000.000 10.000.000 A+(idn)PT BPD Nusa Tenggara Timur 100.000.000 100.000.000 idBBB+ - - -PT Bank Mayapada Internasional
Tbk
63.000.000 63.011.204 - 63.030.000 63.030.000 A-(idn)PT Oto Multiartha 30.000.000 30.190.122 idAA- 20.000.000 20.000.000 idAAPT Indosat Tbk 26.000.000 25.534.742 idAA+ 25.412.000 25.412.000 idAA+PT Salim Ivomas Pratama 25.000.000 25.000.000 idAA- 25.000.000 25.000.000 idAA-PT Adira Dinamika Multi Finance
Tbk
25.000.000 25.000.000 idAA - - -PT BNI Securities 21.000.000 20.721.523 idBBB+ 19.200.000 19.200.000 idBBBPT Bakrie Telecom Tbk 18.000.000 18.229.534 idA- 18.702.000 18.702.000 idA-PT Bumi Serpong Damai Tbk 15.000.000 15.000.000 idBBB+ 15.000.000 15.000.000 idBBBPT Bank Pan Indonesia Tbk 15.000.000 15.224.039 idAA - - -PT Surya Citra Televisi 12.000.000 12.000.000 idA 12.000.000 12.000.000 idAPT Panin Sekuritas Tbk 10.000.000 10.165.043 idA- - - -PT BW Plantation Tbk 10.000.000 10.000.000 idA - - -PT Summit Oto Finance 10.000.000 10.000.000 idAA- - - -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
49
7. Efek – efek (Lanjutan) 7. Marketable Securities (Continued) 2010 2009
Nama Penerbit/ Counter party
Nilai Perolehan / Acquisition
cost Nilai Wajar / Fair Value
Peringkat / Rating
Nilai Perolehan / Acquisition
Cost Nilai Wajar / Fair Value
Peringkat / Rating
DHJT (Lanjutan) / HTM (Continued)
Obligasi korporasi/ Corporate bonds:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
7.000.000 6.867.869 idA- 7.000.000 6.801.186 idA-
PT Lautan Luas Tbk 7.000.000 6.978.680 idA- 7.100.000 6.970.407 idA-PT Bank DKI 6.000.000 6.015.642 idA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 6.000.000 6.060.104 idA- 1.005.500 1.005.500 idBBB+PT Duta Pertiwi Tbk 5.000.000 5.092.830 idBBB 5.235.000 5.235.000 idBBBPT Bank Danamon Indonesia Tbk 5.000.000 4.936.766 idAA+ 4.815.000 4.815.000 idAA+PT Malindo Feedmill Tbk 5.000.000 4.969.424 idAA+(bg) 4.942.000 4.942.000 idAA-PT Sinar Sepadan Finance 5.000.000 5.000.000 - - - -PT Bentoel Indonesia 5.000.000 4.982.975 - - - -PT BCA Finance 4.000.000 3.999.986 idAA 9.953.860 9.953.860 idA+PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
3.000.000 3.000.000 - 3.000.000 3.000.000 idAA-PT BPD Lampung 2.000.000 2.004.681 idA 2.010.000 2.010.000 idBBB+PT Federal International Finance 2.000.000 2.000.000 idAA- 2.000.000 2.000.000 idAA-PT BDP Jawa Barat dan Banten 2.000.000 1.994.780 IdAA- 1.977.500 1.977.500 idA+PT Ciliandra Perkasa 2.000.000 2.039.550 idA+ 2.084.000 2.084.000 idA-PT Aetra Air Jakarta 2.000.000 1.989.873 1.981.000 1.981.000 A-(idn)PT Astra Sedaya Finance 2.000.000 2.000.000 idAA- 2.000.000 2.000.000 idAA-PT Danareksa (Persero) 1.000.000 1.043.734 idA 1.102.500 1.102.500 idA-PT Exelcomindo Pratama Tbk 1.000.000 980.828 idAA- 945.000 945.000 idA+PT Berlian Laju Tanker Tbk 1.000.000 980.194 idA- 950.000 950.000 idAPT Adhi Karya (Persero) Tbk 1.000.000 972.895 idA- 932.500 932.500 idA-PT Tjiwi Kimia Tbk 299.316 299.316 idBBB 378.614 378.614 idBBBPT Kresna Graha Sekurindo - - - - -PT Truba Jaya Engineering - - - 1.915.000 1.915.000 idBBB+Perum Pegadaian - - - - - -PT Bank Ekspor Impor Indonesia - - - 1.037.150 1.037.150 idAAAPT Jasa Marga (Persero) - - - 2.000.000 2.000.000 idAA-PT BPD DKI - - - 6.030.000 6.030.000 idA-
Efek beragun aset/ Asset backed securities:
KIK DBTN01 105.000.000 105.000.000 idAAA - -
Jumlah Obligasi/ Total Bonds 819.299.316 819.356.335 229.888.124 229.689.310Premi (diskonto) yang belum diamortisasi/ Unamortized premium (discount)
57.019 - (328.407)
Jumlah DHJT/ Total HTM 819.356.335 819.356.335 283.410.217 283.410.217 TUDJ/ AFS Obligasi/Bonds Surat Utang Negara /Government Promissory Notes
FR0040 - - - 89.061.000 92.480.400 -FR0042 - - - 9.540.000 9.667.100 -FR0043 - - - - 24.052.500 24.509.250 -FR0044 - - - 250.663.051 260.470.790 -FR0045 - - - 135.784.564 122.317.032 -FR0046 - - - 127.979.032 129.152.800 -FR0047 - - - 447.561.253 466.769.100 -FR0048 - - - 37.712.776 37.920.800 -FR0050 - - - 137.170.864 143.286.215 -FR0052 - - - 764.449.140 763.191.000 -FR0054 95.000.000 95.000.000 - FR0006 244.259.167 261.503.500 -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
50
7. Efek – efek (Lanjutan) 7. Marketable Securities (Continued) 2010 2009
Nama Penerbit/ Counter party
Nilai Perolehan / Acquisition
cost Nilai Wajar / Fair Value
Peringkat / Rating
Nilai Perolehan / Acquisition
Cost Nilai Wajar / Fair Value
Peringkat / Rating
TUDJ (lanjutan)/ AFS (continued)
Obligasi/ Bonds Obligasi korporasi/ Corporate
bonds:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 110.000.000 110.022.000 idAA+ - -PT BPD Sulut 60.000.000 62.010.000 idA- - -PT PLN 46.230.000 48.781.500 idAA- PT Indofood Sukses Makmur Tbk 30.000.000 32.133.000 idAA 55.000.000 53.367.500 idAAPT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
29.000.000 29.780.000 idAA- 9.000.000 9.000.000 A+(idn)PT Bank Pan Indonesia Tbk 20.000.000 20.560.000 - 51.965.000 51.072.500 idAA-PT Indomobil Finance Indonesia 15.000.000 15.000.000 idA- 15.000.000 15.000.000 idA-PT Medco Energi International
Tbk
6.000.000 6.600.000 idAA- 10.000.000 10.026.000 idAA-Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (d/h) Bank Ekspor Indonesia (Persero))
6.000.000 6.081.000 idAAA 6.000.000 6.208.500 idAAAPT Federal International Finance 5.000.000 5.000.500 idAA 15.000.000 15.150.000 idAA-PT adira Dinamika Multi Finance Tbk
5.000.000 5.400.000 idAA 5.000.000 5.050.000 idAA-
PT Selamat Sempurna 5.000.000 5.040.000 - -PT Lautan Luas 5.000.000 5.201.500 idA- - -PT Summarecon 4.275.000 4.400.000 idA - -PT BPD Jawa Barat dan Banten 4.000.000 4.279.600 7.000.000 7.066.000 idA+PT Indosat 3.998.000 3.967.900 idAA+ - -Perum Pegadaian 3.000.000 3.294.000 idAA+ 15.000.000 15.082.500 idAA+PT Aneka Gas 2.056.000 2.056.000 - -PT Telkom 2.000.000 2.101.000 idAAA - - -PT Astra Sedaya Finance 1.000.000 1.051.500 idAA- - -PT Jasa Marga 1.000.000 1.020.000 idAA - -PT Panin Sekuritas - - - - - 10.000.000 10.000.000 A-(idn)PT WOM Finance - - idA- 5.000.000 4.720.150 idA-PT Surya Citra Televisi - - idA- 3.045.000 2.787.300 idAPT Arpeni Pratama Ocean Line - - idA- 3.000.000 2.971.500 idA
Jumlah obligasi/ Total bonds 702.818.167 730.283.000 2.233.984.180 2.257.266.437 Obligasi Subordinasi/
Suboridinate bonds
PT BPD DKI - - idA 2.000.000 1.394.460PT Bank Mega Tbk - - 1.000.000 960.500
Jumlah Obligasi Subordinasi/ Total subordinate bonds
- - 3.000.000 2.354.960
Reksadana/ Mutual fund: Brent Asset Management 126.984.765 129.117.985 102.697.025 104.889.980PT AAA Sekuritas 125.000.000 125.067.972 97.000.000 97.109.981GMT Asset Management 60.000.000 60.042.053 68.000.000 68.064.258PT BNI Sekuritas 65.000.000 60.808.120 52.000.000 52.000.000ITB-Niaga 100.000.000 98.349.120 38.000.000 45.911.224Sinar Mas Sekuritas - - 17.000.000 17.034.280NISP 150.000.000 147.345.382 1 idAA- - -Jumlah reksadana/ Total mutual
fund
626.984.765 620.730.632 374.697.025 385.009.723
Jumlah 1.329.802.932 1.351.013.632 2.611.681.205 2.644.631.120Premi (diskonto) yang belum diamotisasi/ Unamortized premium (discount)
11.875.097 - - -Kenaikan (penurunan) nilai yang belum direalisasi/ Unrealized gain (loss)
9.335.603 - 32.949.915 -
Jumlah TUDJ/ Total AFS 1.351.013.632 1.351.013.632 2.644.631.120 2.644.631.120
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
51
7. Efek- Efek (Lanjutan) 7. Marketable Securities (Continued) 2010 2009
Nama Penerbit/ Counter party
Nilai Perolehan / Acquisition
cost Nilai Wajar/ Fair Value
Peringkat / Rating
Nilai Perolehan / Acquisition
Cost Nilai Wajar / Fair Value
Peringkat / Rating
Diperdagangkan / Trading:
Obligasi/Bonds:
Surat utang negara/ Government promissory notes:
FR0054 630.208.428 591.154.000 - -FR0050 318.101.859 354.087.500 - -SBSN RI IFR006 267.835.245 288.413.698 - -FR0047 75.393.748 75.600.000 - -FR0052 43.887.068 44.700.000 9.805.000 9.764.200FR0045 30.780.000 30.000.000 - -FR0056 29.595.533 29.805.000 - -ZC0004 - - 69.054.300 69.352.500 Obligasi korporasi / Corporate bonds:
PT. Panin Sekuritas 10.000.000 10.190.000 - -PT Summit Oto Finance 64.578.508 64.559.241 idAA- - -PT Federal International 7.276.013 7.308.000 idAA- - -PT Lautan Luas 5.134.997 5.201.500 idA- - -PT Duta Pertiwi 3.097.217 2.400.000 BBB - -Efek beragun aset/ Asset backed
securities
KIK DBNT01 20.000.000 20.000.000 - -
Jumlah obligasi/ Total bonds 1.505.888.616 1.523.418.939 78.859.300 79.116.700 Obligasi subordinasi /
Subordinate obligation
PT BCA Finance 14.500.000 14.572.500 idAA- - -
Wesel jangka menengah/ Medium term notes
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
- - idA+ 62.000.000 62.000.000
Jumlah 1.520.388.616 1.537.991.439 140.859.300 141.116.700Kenaikan (penurunan) nilai yang belum direalisasi/ Unrealized gain (loss)
17.602.822 - 257.400 -
Jumlah diperdagangkan/ Total trading
1.537.991.438 1.537.991.439 141.116.700 141.116.700
Jumlah efek-efek 3.708.361.405 3.708.361.405 3.069.158.037 3.069.158.037Dikurangi /less: penyisihan kerugian/ allowance for possible losses
(18.155.998) (18.155.998) (9.402.768) (9.402.768)
Jumlah efek-efek – bersih 3.690.205.407 3.690.205.407 3.059.755.269 3.059.755.269
Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihal Penetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), dimana Bank diperkenankan memindahkan SUN dan efek utang domestik lainnya yang bersifat jangka panjang dari kategori diperdagangkan dan tersedia untuk dijual ke kategori dimiliki hingga jatuh tempo sampai diberlakukannya PSAK No 55 (Revisi 2006) tentang Akuntansi Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. Maka pada tanggal 22 Oktober 2008. Bank telah
Based on Letter of BI No. 10/177/DpG/DPNP dated October 9, 2008 about the Determination of Fair Value and Reclassificaion of Government Bonds, where the Bank is allowed to transfer the Government Bonds and other long term domestic bonds from trading and available for sale into held to maturity until the effectivity of SFAS No. 55 (Revised 2006) : Financial Instruments : Recognition and Measurement. Then on October 22, 2008. Bank has classified Corporate Bonds, Banks Bonds, and Government Bonds available for sale into Corporate Bonds, Bank Bonds,
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
52
7. Efek- Efek (Lanjutan) 7. Marketable Securities (Continued)
melakukan reklasifikasi Obligasi Corporate, Obligasi Bank, dan Obligasi Pemerintah Tersedia Untuk Dijual ke Obligasi Korporasi, Obligasi Bank, dan Obligasi Pemerintah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo efektif per tanggal pemindahan (1 September 2008) masing-masing sebesar Rp 172.545, Rp 268.634, dan Rp 143.299.
and Government Bonds held to maturity effective on September 1, 2008, with a value of are Rp 172,545, Rp 268,634, and Rp 143,299, respectively.
Bank melakukan reklasifikasi atas efek-efek yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ke kategori tersedia untuk dijual sesuai dengan analisa dan intensi manajemen Rp 394.300.000. Penjualan efek selama tahun 2010 dan 2009 menghasilkan keuntungan yang direalisasi sebesarmasing-masing Rp 312.905.591 dan Rp 158.143.746. Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata efek-efek adalah sebagai berikut:
The Bank had reclassification of marketable securities from held to maturity to available for sale based on management’s analysis and intention amounting to Rp. 394,300,000 Sales of marketable securities for the year 2010 and 2009 have realized a profit amounting to Rp 312,905,591, and Rp 158,143,746 respectively.
Period and flat interest of marketable securities are as follows :
Jangka waktu 2010
Hari/Days 2009
Hari/Days Period
Sertifikat Bank Indonesia 57 - 112 - Certificate of bank
Indonesia Obligasi 642 - 10.367 371 - 10423 BondsObligasi subordinasi 1.826 3.121 - 3.655 Subordinate bondsWesel jangka menegah 92 - 426 380 Medium term notes
Tingkat bunga rata-rata per tahun
% %
Flat interest yearly
Sertifikat Bank Indonesia - - Certificate of bank IndonesiaObligasi 11,00 11,20 BondsObligasi subordinasi 11,67 11,66 Subordinate bondsWesel jangka menengah 10,45 9,30 Medium term notes
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia.
All of the bonds above have been rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia.
Umur jatuh tempo efek-efek berdasarkan perjanjian pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
The maturity of marketable securities based on aggrement as of December 31,2010 and 2009 are as follows :
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
53
7. Efek- Efek (Lanjutan) 7. Marketable Securities (Continued)
2010 2009 Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Biaya perolehan setelah
amortisasi: At amortized cost:Kurang dari 1 bulan - - Less than 1 month Lebih dari 1 s/d 3 bulan 103.999.986 - Over 1 – 3 months Lebih dari 3 s/d 12 bulan 30.869.332 15.969.210 Over 3 – 12 months Lebih dari 12 s/d 60 bulan 479.187.701 267.062.393 Over 12 – 60 months Lebih dari 5 tahun 205.299.316 378.614 Over 5 years
Jumlah 819.356.335 283.410.217 Total Tersedia untuk dijual Available-for-sale Nilai wajar: At fair Value:
Kurang dari 1 bulan - - Less than 1 month Lebih dari 3 s/d 12 bulan - - Over 3 – 12 months Lebih dari 12 s/d 60 bulan 321.877.000 193.490.950 Over 12 – 60 months Lebih dari 5 tahun 1.029.136.631 2.451.140.170 Over 5 years
Jumlah 1.351.013.631 2.644.631.120 Total Diperdagangkan Trading Nilai wajar At fair value
Lebih dari 1 s/d 3 bulan - 69.352.500 Over 1 – 3 months Lebih dari 12 s/d 60 bulan 104.231.242 62.000.000 Over 12 – 60 months Lebih dari 5 tahun 1.433.760.198 9.764.200 Over 5 years
Jumlah 1.537.991.440 141.116.700 Total Jumlah 3.708.361.406 3.069.158.037 TotalPenyisihan kerugian (18.155.999) (9.402.768) Allowance for possible losses Jumlah - bersih 3.690.205.407 3.059.755.269 Total - net
Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah: Based on government bonds and non-government
bonds :
2010 2009 Jenis Type
Efek pemerintah 106.412.330 2.128.881.187 Government bonds Efek bukan pemerintah 3.601.949.075 940.276.850 Non- government bonds
Jumlah 3.708.361.405 3.069.158.037 TotalPenyisihan kerugian (18.155.998) (9.402.768) Allowance for possible losses
Jumlah - bersih 3.690.205.407 3.059.755.269 Total-net
Investasi efek-efek Bank dan Anak Perusahaan adalahsemua kepada pihak ketiga.
The investments in marketable securities of the Bank and Subsidiary are all to third parties.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
54
7. Efek- Efek (Lanjutan) 7. Marketable Securities (Continued)
Mutasi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut : The changes of allowance for possible losses are as follows :
2010 2009
Saldo awal tahun 9.402.768 9.314.491Balance at beginning of the
year Penyisihan / (pemulihan) tahun
berjalan 8.753.230 88.277 Provision / (recovery) during the year
Saldo akhir tahun 18.155.998 9.402.768 Balance at end of the year
Kolektibilitas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010dan 2009 adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian untuk efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
Collectibility of securities as of December 31, 2010 and 2009 are current. Management believes that allowance for possible losses for securities is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible securities.
8. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 8. Securities Purchased with Agreement to Resell
Berdasarkan jenis, nasabah dan jatuh tempo : By type, counter part and due date :
2009
Nasabah / Counterpart
Jenis / Type of
securities
Nilai nominal/Nominal amount
Tanggal dimulai /
Starting date
Tanggal jatuh
tempo / Due date
Kewajiban penjualan kembali /
Resale liabilities
Pendapatan bunga yang
belum direalisasi / Unrealized
interest
Nilai bersih / Carrying
value
PT AAA Sekuritas Obligasi 19.000.000 11/12/09 13/01/10 17.154.000 120.078 17.033.922PT AAA Sekuritas Obligasi 18.500.000 11/12/09 15/01/10 16.366.500 114.566 16.251.934PT AAA Sekuritas Obligasi 9.901.900 14/12/09 18/01/10 9.901.900 59.411 9.842.489PT AAA Sekuritas Obligasi 8.503.200 22/12/09 22/01/10 8.503.200 28.344 8.474.856PT Pavillon Wealth
Management Obligasi 19.000.000 26/12/09 5/01/10 19.000.000 25.333 18.974.667
74.905.100 70.925.600 347.732 70.577.868Penyisihan kerugian/
Allowance for possible losses (709.256) - -
Jumlah / Total 74.905.100 70.216.344 347.732 70.577.868
Tidak ada transaksi dengan pihak terkait untuk periode 31 Desember 2010 dan 2009.
No transaction with related parties for the year December 31, 2010 and 2009.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
55
8. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
(lanjutan) 8. Securities Purchased with Agreement to Resell
(Continued)
Mutasi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut : The changes of allowance for possible losses are as follows :
2010 2009 Saldo awal tahun 709.256 - Balance at beginning of the yearPenyisihan / (pemulihan) tahun
berjalan (709.256) 709.256Provision / (recovery) during
the year
Saldo akhir tahun - 709.256 Balance at end of the year
Kolektibilitas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2009 digolongkan lancar. Penyisihan kerugian merupakan cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek yang dibeli dengan janji dijual kembali.
The securities purchased with agreement to resell as of December 31, 2009 are classified as current. Allowance for possible losses consist of general reserve is 1% appropriate with Bank Indonesia regulation. Management believes that allowance for possible losses is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible securities purchased with agreement to resell.
9. Kredit 9. Loan
a. Jenis kredit a. Type of loans
2010
Jenis Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang Lancar/
Substandard Diragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Type
Pihak Ketiga Third PartiesPinjaman tetap 991.117.614 38.430.771 1.296.881 - 63.100.000 1.093.945.266 Demand loanPinjaman konsumen 366.573.661 13.719.438 5.181.982 - 15.937.571 401.412.651 Consumer loanPinjaman rekening koran
809.053.668 33.720.763 7.651.736 99.750 57.979.520 908.445.436 Overdraft loan
Pinjaman tetap dengan angsuran
889.349.472 30.467.274 - - 22.791.474 942.608.220
Fixed loanwith installment
Pinjaman serba guna
95.635.785 13.728.395 1.877.534 - 2.023.718 113.265.432 Other loans
Kredit tanpa agunan - - - - - - Unguaranteed loanSyariah 28.082.123 - 268.140 - - 28.350.263 SyariahJumlah 3.179.812.323 130.066.641 16.276.273 99.750 161.772.283 3.488.027.269 Total
Penyisihan kerugian
(153.333.219) (11.474.089) (8.482.528) (99.750) 161.772.283 335.161.869 Allowance for
possible losses Jumlah kredit pihak ketiga
3.026.479.104 118.592.555 7.793.745 - - 3.152.865.399
Total loans to third parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
56
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
a. Jenis kredit (lanjutan) a. Type of loans (Continued)
2010
Jenis Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang Lancar/
Substandard Diragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Type Pihak Hubungan
Istimewa Related PartiesPinjaman tetap 52.856 - - - - 52.856 Demand loanPinjaman konsumen 29.700.987 - - - - 29.700.987 Consumer loanPinjaman rekening
koran 20.547.920 - - - - 20.547.920 Overdraft loanPinjaman serba
guna 77.692 - - - - 77.692 Other loansPinjaman karyawan 595.415 - - - - 595.415 Employee LoanJumlah 50.974.870 - - - - 50.974.870 Total
Penyisihan kerugian (509.749) - - - - (509.749) Allowance for
possible losses Jumlah kredit ke
pihak hubungan istimewa 50.465.121 - - - - 50.465.121
Total loans to related parties
Jumlah kredit 3.076.944.225 118.592.555 7.793.745 - - 3.203.330.521 Total LoanPendapatan
transaksi ditanggukan (16.111.512)
Unrealized transaction fees
Jumlah Kredit - bersih 3.187.219.009
Total Loans – net
2009
Jenis Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang Lancar/
Substandard Diragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Type Pihak Ketiga Third PartiesPinjaman tetap 1.112.219.734 62.257.791 36.149.801 163.751 4.018.943 1.214.810.020 Demand loanPinjaman
konsumen
154.355.180 7.180.934 463.860 326.785 16.233.077 178.559.836 Consumer loanPinjaman rekening
koran
559.762.820 93.626.854 2.198.354 3.688.084 11.167.180 670.443.292 Overdraft loanPinjaman tetap
dengan angsuran
617.392.129 61.409.905 105.736 - 931.445 679.839.215 Fixed loan
with installment Pinjaman serba
guna
41.294.926 5.961.911 507.931 - 9.967.005 57.731.773 Other loansKredit tanpa
agunan 44.298 4.086 - - - 48.384 Unguaranteed
loan Jumlah 2.485.069.087 230.441.481 39.425.682 4.178.620 42.317.650 2.801.432.520 TotalPenyisihan
kerugian (24.850.691) (11.508.087) (11.661.306) (4.047.702) (86.563.584) (135.631.370) Allowance for
possible losses Jumlah kredit pihak
ketiga 2.460.218.396 218.933.394 27.764.376 130.918 (41.245.934) 2.665.801.150 Total loans to third
parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
57
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
a. Jenis kredit (lanjutan) a. Type of loans (Continued) 2009
Jenis Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang Lancar/
Substandard Diragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Type
Lanjutan: Continued:Pihak Hubungan
Istimewa Related PartiesPinjaman
consumen 27.990.960 - - - - 27.990.960 Consumer loanPinjaman rekening
koran 19.736.554 - - - - 19.736.554 Overdraft loanPinjaman serba
guna 110.409 - - - - 110.409 Other loansPinjaman karyawan 356.957 - - - - 356.957 Employee LoanJumlah 48.194.880 - - - - 48.194.880 TotalPenyisihan
kerugian (481.949) - - - - (481.949) Allowance for
possible losses Jumlah kredit ke
pihak hubungan istimewa 47.712.931 - - - - 47.712.931
Total loans to related parties
Jumlah Kredit - bersih 2.507.931.327 218.933.394 27.764.376 130.918 (41.245.934) 2.713.514.081 Total Loans - net
Tingkat bunga rata - rata per tahun adalah sebagai berikut :
Average interest rate per year are :
2010 2009
Pinjaman rekening koran 12,23% 13,30% Overdraft loanPinjaman serba guna 12,23% 13,98% Other loansPinjaman pinjaman tetap dengan
angsuran 13,31% 14,68% Fixed loan with installmentPinjaman tetap 11,96% 12,78% Demand loanPinjaman consumen 11,75% 14,64% Consumer loanPinjaman karyawan 12,00% 12,00% Employee loan
b. Sektor ekonomi b. Economic sectors
2010
Jenis
Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang lancar/
Substandard Diragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Type
Pihak Ketiga Third PartiesPerdagangan,
restoran dan hotel 732.933.217 14.159.158 1.615.042 99.750 403.446 749.210.613
Trading, restaurant, and hotel
Lembaga pembiayaan 849.608.919 5.546.411 - - - 855.155.330 Financing
Industri 508.367.080 38.642.596 5.869.134 - 88.559.386 641.438.196 IndustryKontraktor 116.414.385 1.762.334 - - 118.176.719 ConstructionReal estate 336.485.087 20.383.782 1.677.726 - 21.416.446 379.963.041 Real estateJasa-jasa sosial/
masyarakat 131.946.098 4.149.716 1.515.649 - - 137.611.463 Social/community
service Lain-lain 475.975.413 45.422.642 5.330.581 - 51.393.005 578.121.641 OthersSyariah 28.082.123 - 268.140 - - 28.350.263 Syariahjumlah 3.179.812.322 130.066.639 16.276.272 99.750 161.772.283 3.488.027.266 TotalPenyisihan
kerugian (153.333.219) (11.474.089) (8.482.528) (99.750) (161.772.283) (335.161.869) Allowance for
possible losses Jumlah kredit
pihak ketiga 3.026.479.104 118.592.552 7.793.745 - - 3.152.865.399 Total loan to
third parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
58
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
b. Sektor ekonomi (Lanjutan) b. Economic sectors (Continued) 2010
Jenis Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang lancar/
Substandard Diragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah /
Total Type
Lanjutan: Continued:Pihak hubungan
istimewa Related PartiesPerdangangan,
restoran dan hotel 20.600.779 - - - - 20.600.779
Trading, restaurant, and hotel
Jasa-jasa social/ masyarakat 30.374.094 - - - -
30.374.094
Social/community service
Syariah - - - - - - SyariahJumlah 50.974.873 - - - - 50.974.873 TotalPenyisihan
kerugian (509.749) - - - - (509.749) Allowance for
possible losses Jumlah kredit
pihak hubungan istimewa 50.465.124 - - - - 50.465.124
Total loans to related parties
Jumlah kredit 3.076.944.225 118.592.552 7.793.745 - - 3.203.330.521 Total LoanPendapatan
transaksi ditanggukan (16.111.512)
Unrealized transaction fees
Jumlah kredit - bersih 3.187.219.009
Total loans – net
2009
Jenis Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang lancar/
SubstandardDiragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah /
Total Type
Pihak Ketiga Third PartiesPerdagangan,
restoran dan hotel 408.267.776
90.342.902 - 99.450 5.667.409 504.377.537
Trading, restaurant,and hotel
Lembaga pembiayaan 526.788.931 - - - - 526.788.931 Financing
Industri 674.052.237 116.141.032 38.597.455 - 18.155.833 846.946.557 Industry
Kontraktor 46.968.3
69 836.501 - 397.891 - 48.202.761 ConstructionReal estate 168.878.959 - - - - 168.878.959 Real estateJasa-jasa sosial/
masyarakat 40.968.650 911.147 - - - 41.879.797 Social/community
service Lain-lain 619.144.165 22.209.899 828.227 3.681.279 18.494.408 664.357.978 Othersjumlah 2.485.069.087 230.441.481 39.425.682 4.178.620 42.317.650 2.801.432.520 Total
Penyisihan kerugian (24.850.691) (11.508.087) (11.661.306) (4.047.702) (83.563.584)
(135.631.370)
Allowance for possible
losses Jumlah kredit
pihak ketiga 2.460.218.396 218.933.394 27.764.376 130.918 (41.245.934) 2.665.801.150 Total loan to
third parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
59
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
b. Sektor ekonomi (Lanjutan) b. Economic sectors (Continued)
2009
Jenis Lancar / Current
Dalam perhatian khusus / Special mention
Kurang lancar/
Substandard Diragukan /
Doubtful Macet / Loss Jumlah /
Total Type
Pihak hubungan istimewa Related Parties
Lembaga pembiayaan
19.736.554 - - - - 19.736.554 Financing
Lain-lain 28.458.326 - - - - 28.458.326 OthersJumlah 48.194.880 - - - - 48.194.880 TotalPenyisihan
kerugian (481.949) - - - - (481.949) Allowance for
possible lossesJumlah kredit
pihak hubungan istimewa 47.712.931 - - - - 47.712.931
Total loans torelated parties
Jumlah kredit - bersih 2.507.931.327 218.933.394 27.764.376 130.918 (41.245.934) 2.713.514.081
Total loans -net
c. Jangka Waktu
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dan waktu yang tersisa sampai dengan jatuh temponya sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
c. Time Period
Loans classified based on the term of the loan agreements and remaining periods from balance sheet date to maturity date are as follows :
Berdasarkan periode perjanjian kredit Based on term of the loan agreements:
2010 2009
Kurang dari 1 tahun 12.763.584 1.313.507.979 Less than 1 month1 sampai 2 tahun 1.203.611.614 427.443.209 1 – 2 years2 sampai 5 tahun 1.619.533.022 699.543.832 2 – 5 yearsLebih dari 5 tahun 703.093.919 409.132.380 More than 5 yearsJumlah 3.539.002.139
2.849.627.400
TotalPenyisihan kerugian (335.671.618) (136.113.319) Allowance for possible lossesPendapatan transaksi
ditanggukan (16.111.512) - Unrealized transaction fees
Jumlah kredit - bersih 3.187.219.009 2.713.514.081 Total loan – net
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo d. Based on Remaining Periods from Balance Sheet date to Maturity Date
2010 2009
Kurang dari 1 tahun 846.229.363 1.652.474.719 Less than 1 month1 sampai 2 tahun 1.422.387.374 215.829.737 1 – 2 years2 sampai 5 tahun 705.391.916 613.125.401 2 – 5 yearsLebih dari 5 tahun 564.993.486 368.197.543 More than 5 years
Jumlah 3.539.002.139 2.849.627.400 TotalPenyisihan kerugian (335.671.618) (136.113.319) Allowance for possible lossesPendapatan transaksi
ditangguhkan (16.111.512) - Unrealized transaction fees
Jumlah kredit - bersih 3.187.219.009 2.713.514.081 Total loan – net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
60
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
e. Berdasarkan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
e. Based on Related Parties
2010 2009
Pihak hubungan istimewa
Related parties:
PT Victoria Sekuitas 19.722.729 19.539.189 PT Victoria SekuitasSuzanna Tanojo 19.562.108 22.381.513 Suzanna TanojoAldo Tjahaha 4.961.816 - Aldo TjahahaLuciana tanojo 4.099.842 4.794.151 Luciana tanojoFirman Notohadiwidjojo 1.575.191 - Firman NotohadiwidjojoPinjaman Karyawan 595.415 353.385 Pinjaman KaryawanTamunan 134.428 167.175 TamunanMariana Gozali 115.630 - Mariana GozaliYosef Sudikbyo 77.692 109.305 Yosef SudikbyoMonika Sumiko 77.162 - Monika SumikoPT Victoria Insurance 52.856 - PT Victoria InsuranceEndah Imawati Budiman - 162.704 Endah Imawati BudimanJulius V Sihombing - 182.554
Julius V Sihombing
Jumlah pihak hubungan istimewa 50.974.869 22.955 Total related partiesTotal third parties - - Total third parties – net Total kredit - bersih 50.974.869 47.712.931 Total loan – net
f. Kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi f. Non-performing loan based on economic sector
2010 2009
Kredit bermasalah/
Non-performing loan
Minimum penyisihan /
Minimum allowance
Kredit bermasalah/ Non-performing
loan
Minimum penyisihan /
Minimum allowance
Perdagangan, restoran, dan hotel 2.118.238 - 5.766.859 393.592
Trading, restaurant and hotel
Industri 94.428.520 6.741.395 56.753.288 321.531 IndustryKonstruksi 268.140 - 397.891 - ConstructionReal estate 23.094.172 - - - Real estateJasa social/
masyarakat 1.515.649 - - - Social/community
Service Lain-lain 56.723.586 - 23.003.914 2.769.299 Others
Jumlah 178.148.305 6.741.395 85.921.952 3.484.422 Total
g. Kredit yang direstrukturisasi g. Restructed loans
2010 2009
Penambahan plafond dan jangka waktu kredit 88.867.000 857.969
Extended plafond and time period
Penggabungan fasilitas dan perpanjangan jangka waktu - -
Combine facilities and extended time period
Jumlah kredit – bersih 88.867.000 857.969 Total loan - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
61
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
g. Kredit yang direstrukturisasi (Lanjutan) g. Restructed loans (Continued)
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: a. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 33) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 11,37% dan 13,14%, sedangkan tingkat bunga rata-rata per tahun untuk pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 12,13% dan 14,35%.
b. Berjangka waktu kredit adala sebagai berikut:
Pinjaman tetap - 1 tahun sampai dengan 5 tahun; pinjaman rekening koran - 1 tahun, pinjaman tetap dengan angsuran - 2 tahun; pinjaman kepemilikan rumah dan kendaraan bermotor - 1 tahun sampai dengan 15 tahun; dan pinjaman karyawan - 1 tahun sampai dengan 5 tahun.
c. Kredit yang diberikan kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (catatan 33).
Other significant information about loans issued are as follow : a. The average annual interest rate for related
parties (note 33) on December 31, 2010 and 2009 are 11,37% and 13,14%. While average annual interest rate for third parties as of December 31, 2010 and 2009 are 12,13% and 14,35%.
b. Payment terms of the loans are as follows: Fixed
loans - 1 year to 5 years; current account loans - 1 year; fixed loans with installments - 2 years; housing and vehicles loans - 1 year to 15 years; and employee loans - 1 year to 5 years.
c. Loans issued to related parties are done through
the normal course and conditions as third parties (note 33).
d. Selama tahun 2010 dan 2009 restrukturisasi
kredit masing-masing adalah Rp 88.867.000 dan Rp 857.969.
e. Jaminan pemberian kredit pada umumnya
berupa harta berwujud (tanah, bangunan, saham, deposito berjangka, mesin dan persediaan).
d. During 2010 and 2009 loans that have been restructured are Rp 88,867,000 and Rp 857,969 respectively.
e. Common guarantee for credit are in tangible assets such as land, building, right, time deposit, machinery and inventory.
f. Kolektibilitas kredit pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 berdasarkan kriteria Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI No 8/02/PBI/ 2006, PBI No 9/06/PBI/2007 dan PBI No.11/2PBI/2009 adalah sebagai berikut :
f. Credit collectibility on December 31, 2010 and 2009 based on Bank Indonesia regulation No. 7/2/PBI/2005 as amended by PBI No 8/02/PBI/2006, PBI No 9/06/PBI 2007 and PBI No.11/2/PBI/2009 are as follow :
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
62
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
g. Kredit yang direstrukturisasi (lanjutan) g. Restructed loans (Continued)
2010
Jenis Lancar/ Current %
Dalam perhatian khusus / Special mention %
Kurang lancar/
Substandard % Diragukan/ Doubtful % Macet / Loss % Type
Pihak ketiga 3.179.812.323 98,42 130.066.640 100 16.276.272 100 99.750 100 161.772.283 100 Third PartiesPihak hubungan
istimewa
50.974.870 1,58 - - - - - - - - Related PartiesJumlah 3.230.787.193 100 130.066.640 100 16.276.272 100 99.750 100 161.772.283 100 TotalPenyisihan
kerugian
(153.842.968) (11.474.085) (8.482.528) (99.750) (161.772.283) Allowance for
possible lossesPendapatan
transaksi ditanggukan
(16.111.512) - - - -
Unrealized transaction
fees
Jumlah bersih 3.060.832.713 118.592.552 7.793.745 - - Total - net
2009
Jenis Lancar/ Current %
Dalam perhatian khusus / Special mention %
Kurang lancar/
Substandard % Diragukan/ Doubtful % Macet / Loss % Type
Pihak ketiga 2.485.069.087 87,21 230.441.481 8,09 39.425.682 1,37 4.178.620 0,15 42.317.650 1,49 Third PartiesPihak hubungan
istimewa
48.194.880 1,69 - - - - Related Parties
Jumlah
2.533.263.967 88,90 230.441.481 8,09 39.425.682 1,37 4.178.620 0,15 42.317.650 1,49 TotalPenyisihan
kerugian
(25.332.640) (11.508.087) (11.661.306)
(4.047.702) (83.563.584) Allowance for
possible losses
Jumlah bersih 2.507.931.327 218.933.394 27.764.376 130.918 (41.245.934) Total - net
g. Rincian kredit bermasalah menurut sector ekonomi adalah sebagai berikut:
g. Listing of non performing loan based on economic sector are as follow:
2010 2009
Industri 94.428.520 56.753.288 IndustryReal estate 23.094.172 - Real estatePerdagangan, restoran, dan hotel 2.118.238 5.766.859 Trading, restaurant and hotel Jasa-jasa sosial/ masyarakat 1.515.649 - Social/community serviceKontraktor 268.140 397.891 ConstructionLain-lain 56.723.586 23.003.914 OthersJumlah 178.148.305 85.921.952 TotalPenyisihan kerugian 297.028.984 (99.272.592) Allowance for possible losses
Jumlah kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi 475.177.289 (13.350.640)
Total non performance loan based on economic sector
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya secara akrual masing-masing sebesar Rp. 178.148.305 dan Rp85.921.952. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah kredit yang diberikan (NPL) kotor dan bersih masing-masing sebesar 5,59% dan 0,00% dan 3,02 % dan 0,00%. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
On December 31, 2010 and 2009, the loan that has stopped to accrue for interest amounted to Rp15,653,769 and Rp85,921,952 respectively. On December 31, 2010 and 2009, ratio of non-performing loan to credit (NPL) gross and net each are 5,59 % and 0,00% and 3.02% and 0.00%. On December 31, 2010 and 2009, there are no loans which exceded or penalty the legal lending limit (BMPK) as required.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
63
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
g. Kredit yang direstrukturisasi (Lanjutan) g. Restructed loans (Continued)
h. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistem penerusan pinjaman (channeling) melalui lembaga pembiayaan masing-masing sebesar nihil, dan Rp 2.809.856. Perjanjian kerjasama penerusan pinjaman tersebut diantaranya dilakukan dengan PT Verena Otto Finance, PT Finansia Multi Finance, PT Indomobil Finance Indonesia, dan PT Olympindo Multi Finance masing-masing untuk menyalurkan kredit kendaraan bermotor dan mobil.
Bank juga melakukan pembelian kredit (asset sale) dari PT Sejahtera Pertama M.Finance, PT Verena Otto Finance, PT Swadharma Surya Finance, PT Mashill Internasional Finance, PT Bumi Kusuma Multi Finance, PT Batavia Prosperindo Finance, First Indo American Leasing, PT Bima Multi Finance dan PT BKF Multi Finance sebesar Rp 41.083.610 dan Rp 2.670.654 dan Rp 106.9 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
h. As of December 31, 2010 and 2009 credit distribution through channeling with financing company are nil and Rp 2,809,856, respectively. The Bank has channeling cooperation agreement with PT Verena Otto Finance, PT Finansia Multifinance, PT. Indomobil Finance Indonesia, and PT Olympindo Multi Finance for motor and car loans. The Bank has also asset sales from PT Sejahtera Pertama M.Finance,PT Mashi ll International Finance, PT Bumi Kusuma Multi Finance, PT Verena Otto Finance,PT Swadharma Surya Finace, PT Batavia Prosperindo Finance, First Indo American Leasing, PT Bina Multi Finance and PT BKF Multi Finance amounting to Rp 41,083,610, and Rp 2,670,654 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
i. Mutasi penyisihan kerugian adalah sebagai
berikut: i. Changes of allowance for possible losses are as
follows :
2010 2009
Saldo awal tahun 136.113.319 71.928.640Balance at beginning of
the year Dampak atas penerapan
awal PSAK 50/55 (Revisi 2006) (Catatan 46) 91.610 -
Effect of first adoption of SFAS 50/55(Revised 2006)(Note 46)
Penyisihan tahun berjalan 218.715.193 105.808.121 Provision during the yearPenghapusan (19.248.504) (41.623.442) Write off
Saldo akhir tahun 335.671.618 136.113.319Balance at end of the
year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian untuk kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
Management believes that allowance for possible losses for loans is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible loans.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
64
9. Kredit (Lanjutan) 9. Loan (Continued)
g. Kredit yang direstrukturisasi (Lanjutan) g. Restructed loans (Continued)
j. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:
j. Mutation of write off credit ar as follows:
2010 2009
Saldo awal tahun 42.558.366 15.989.813Balance at beginning of the
year Penghapusan kredit tahun berjalan 13.834.047 26.568.553 Write-off during the year
Saldo akhir tahun 56.392.413 42.558.366 Balance at end of the year 10. Investasi dalam perusahaan asosiasi 10. Investment in associates
Anak perusahaan mempunyai investasi pada perusahaan yang mengunakan metode ekuitas sebagai berikut:
The Subsidiary has investments in the following companies that are accounted for under equity method:
2010 2009 PT Applikanusa Lintas Arta 29.469 29.469 PT Applikanusa Lintas ArtaPT Bersama Pembiayaan
Indonesia 31.000 31.000PT Bersama Pembiayaan
Indonesia Jumlah 60.469 60.469 TotalPenyisihan kerugian (31.295) (31.295) Allowance for possible losses
Jumlah - bersih 29.174 29.174 Total - net
Kolektibilitas penyertaan saham pada tanggal 31 December 2010 dan 2009 dikelompokan lancar dan macet. Mutasi penyisihan kerugian penyertaan adalah sebagai berikut:
Investments in associates as of December 31, 2010, and 2009, were classifed as current and loss. The changes in the allowance for possible losses are as follows :
11. Goodwill 11. Goodwill
Goodwill timbul dari pembelian 99,98% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh anak perusahaan (Lihat catatan 2b)
Goodwill arose from the purchase of 99.98% of the issued share of subsidiary. (See note 2b)
2010 2009 Harga perolehan 8.233.343 8.233.343 Acquisition costNilai wajar asset bersih (4.141.703) (4.141.703) Fair value of net assetsGoodwill 4.091.640 4.091.640 GoodwillAkumulasi amortisasi (2.727.760) (1.909.432) Accumulated amortization
Nilai buku - bersih 1.363.880 2.182.208 Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
65
12. Aset Tetap 12. Fixed Assets
2010
Tanah / Land
Gedung kantor / Office
building Kendaraan /
Vehicles
Mesin – mesin dan peralatan / Machinery and
Equipment
Perlengkapan dan perabotan
kantor / Furniture and equipment Jumlah / Total
Biaya perolehan Acquisition cost
Saldo 1 Januari 39.272.878 121.697.866 19.580.916 10.899.014 1.465.088 192.915.762 Balance at
January 1 Penambahan 343.455 15.025.552 5.773.518 1.211.651 588.914 22.943.090 AdditionsPelepasan - - (2.609.700) (259.438) - (2.869.138) DeductionsReklasifikasi (6.333.188) (23.640.064) (1.285.450) - - (31.258.702) Reclassification
Saldo 31 Desember 33.283.145 113.083.354 21.459.284 11.851.227 2.054.002 181.731.012
Balance at December 31
Akumulasi
penyusutan Accumulated
depreciation
Saldo 1 Januari - 13.344.118 9.263.926 6.675.855 886.439 30.170.338 Balance at
January 1 Penambahan - 5.065.557 3.310.443 1.611.870 193.592 10.181.462 AdditionsPelepasan - - (2.056.093) (154.573) - (2.210.666) DeductionsReklasifikasi - (2.813.891) (23.964) - - (2.837.855) Reclassification
Saldo 31 Desember - 15.595.784 10.494.312 8.133.152 1.080.031 35.303.279
Balance at December 31
Nilai buku bersih 33.283.145 97.487.570 10.964.972 3.718.075 973.971 146.427.733
Net book value
2009
Tanah / Land
Gedung kantor / Office
building Kendaraan /
Vehicles
Mesin – mesin dan peralatan / Machinery and
Equipment
Perlengkapan dan perabotan
kantor / Furniture and equipment Jumlah / Total
Biaya perolehan Acquisition cost
Saldo 1 Januari 38.204.673 116.489.267 18.581.289 8.120.142 1.288.466 182.683.838 Balance at
January 1 Penambahan 1.068.205 5.208.599 2.388.250 3.152.874 180.622 11.998.550 AdditionsPelepasan - - (1.388.623) (374.002) (4.000) (1.766.625) DeductionsReklasifikasi - - - - - - Reclassification
Saldo 31 Desember 39.272.878 121.697.866 19.580.916 10.899.014 1.465.088 192.915.762
Balance at December 31
Akumulasi
penyusutan Accumulated
depreciation
Saldo 1 Januari - 7.406.559 6.766.536 5.704.219 717.773 20.595.087 Balance at
January 1 Penambahan - 5.937.559 3.299.683 1.244.487 170.161 10.651.890 AdditionsPelepasan - - (802.293) (272.851) (1.495) (1.076.639) DeductionsReklasifikasi - - - - - - Reclassification
Saldo 31 Desember - 13.344.118 9.263.926 6.675.855 886.439 30.170.338
Balance at December 31
Nilai buku bersih 39.272.878 108.353.748 10.316.990 4.223.159 578.649 162.745.424
Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
66
12. Aset Tetap (Lanjutan) 12. Fixed Assets (Continued)
Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp 10.181.462 and Rp 10.651.890 pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang berjangka waktu antara 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo sampai tahun 2033. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada PT Asuransi Multi Artha Guna dan PT Panin Insurance dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 98.688.850.000 dan Rp 176.688.440.
Depreciation expense in the general and administration expense are Rp 10,181,462, and Rp 10,651,890 for the year ended December 31, 2010 and 2009. The Bank own several pieces of land in Jakarta with Building Use Right (HGB) and Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun for 20 to 30 years expiring up to 2033. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Fixed Assets, except for land, as of December 31, 2010 and 2009 are insured against fire, theft, and other possible risks to PT Multi Artha Guna Insurance, and PT Panin Insurance for Rp 98,688,850,000 andRp 176,688,440.
PT. Asuransi Multi Artha Guna dan PT Panin Insurance bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian. Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Bank berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.
PT Multi Artha Guna Insurance and PT Panin Insurance are not related parties of the Bank. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover posibble losses. Based on individual reviewed of fixed asset at the end of the year, Management believes that there’s no impairment of fixed assets.
13. Agunan yang Diambil Alih 13. Foreclosed Assets
Beberapa kredit yang diberikan oleh Bank harus direstrukturisasi atau dihapusbukukan atau diambil alih agunannya. Agunan yang diambil untuk penyelesaian kredit dicatat dalam akun ”Agunan yang Diambil Alih” (AYDA)”. Perubahan dalam akun ini adalah sebagai berikut:
Several loans issued by the Bank must be restructured/write-off or foreclosed the assets. The assets foreclosed as final payment of the loan are recorded as “Foreclosed Assets”.
The changes in this accounts are as follow :
2010 2009
Saldo 1 Januari 10.112.396 9.081.090 Balance January 1Penambahan 479.000 2.257.023 AdditionsPengurangan (3.025.186) (1.225.717) DeductionsSaldo 31 Desember 7.566.210 10.112.396 Balance December 31Penyisihan kerugian (1.616.955) (1.346.596) Allowance for possible losses
Jumlah - bersih 5.949.255 8.765.800 Total – net
Keuntungan bersih atas penjualan AYDA pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 86.230. dan Rp 91.874. Keuntungan tersebut dicatat pada akun “Hasil Non-Operasional lainnya – bersih” di dalam laporan laba rugi (catatan 30).
Income from sales of foreclosed assets for the years 2010 and 2009 are Rp 86,230 and Rp 91,874, respectively The income is recorded as “Non-Operating Income – Other Net” in the income statement (Note 30).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
67
Biaya dibayar dimuka terutama terdiri dari sewa, asuransi dan pengembangan teknologi.
Prepaid expenses mainly consist of prepaid rent, insurance, and development of technology.
2010 2009 Aset yang belum digunakan untuk operasi 47.294.008 303.750 Unused property for operation
Property terbengkalai 6.980.507 660.066 Abandoned propertyUang jaminan 2.622.868 2.522.319 Security depositsUang muka pembelian asset tetap 554.230 1.717.243 Advance for fixed assets purchaseLain-lain-bersih 2.140.980 2.061.543 Others – netJumlah 59.592.593 7.264.921 TotalPenyisihan kerugian (703.390) (616.520) Allowance for possible losses
Jumlah - bersih 58.889.203 6.648.401 Total – net
Aset yang belum digunakan untuk operasi pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan properti dan kendaraan yang dibeli untuk pembukaan kantor cabang pembantu baru. Operasional kantor cabang pembantu tersebut menunggu izin dari Bank Indonesia. Saldo lain-lain bersih terutama terdiri dari persediaan barang promosi dan alat tulis kantor. Kolektibilitas properti terbengkalai pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah kurang lancar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian properti terbengkalai yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul pada properti terbengkalai.
Unused property for operation as of December 31, 2010 mainly consist of properties and vehicles purchased to open new sub-branches. Operation of the said new sub-branches are still subject to approval by Bank Indonesia. Total balance of other assets-net mainly consist of promotional properties and office equipment.
Abandoned property as of December 31, 2010 and 2009 are classified as substandard.
Management believes that allowance for possible losses of abandoned propertys is adequate to cover possible losses that might arise from abandoned property.
16. Kewajiban Segera 16. Current Liabilities
2010 2009 Bunga deposito berjangka 28.738.147 19.533.082 Time deposit interestBunga tabungan 2.307.085 1.600.522 Savings interestJasa giro 941.346 718.181 Current accounts incomeBunga call money - 1.545.053 Call money interest
Jumlah 31.986.578 23.396.838 Total
14. Biaya Dibayar Dimuka 14. Prepaid Expenses
15. Aset Lain - lain 15. Other Assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
68
17. Simpanan 17. Deposits
Semua Simpanan adalah dalam mata uang Rupiah dan terdiri dari:
All Deposits are in Rupiah currency and consist of :
2010 2009 Deposito berjangka : Time depositsPihak ketiga 8.242.240.042 5.191.121.119 Third parties Pihak hubungan istimewa 50.653.059 19.974.993 Related parties Jumlah 8.292.893.101 5.211.096.112 Total
Tabungan : Saving depositsPihak ketiga 405.237.655 300.358.561 Third parties Pihak hubungan istimewa 18.915.454 15.510.105 Related parties Jumlah 424.153.109 315.868.666 Total
Giro Demand depositsPihak ketiga 173.519.625 126.157.280 Third parties Pihak hubungan istimewa 5.501.242 5.853.516 Related parties Jumlah 179.020.867 132.010.796 Total
Jumlah 8.896.067.077 5.658.975.574 Total
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, sebagaimana diubah dengan keputusan Menteri Keuangan No.84/KMK.017/2004 tanggal 27 Februari 2004 dan No. 189/KMK.06/2004 tanggal 8 April 2004, Pemerintah menjamin kewajiban tertentu dari Bank berdasarkan program penjaminan yang berlaku bagi bank umum. Jaminan Pemerintah ini berlaku hingga tanggal 21 September 2005 dan selanjutnya diubah berdasarkan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, yang telah diubah dengan Peraturan LPS Nomor 1/PLPS/2007. Mulai tanggal 25 November 2010 diberlakukan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 2/PLPS/2010 dan peraturan sebelumnya tidak berlaku.
Based On Letter of Decree Minister Of Finance No. 179/KMK.017/2000 on May 26, 2000, which changed with Letter of Decree Minister of Finance No. 84/KMK.017/2004 on February 27, 2004 and No. 189/KMK.06/2004 on April 8, 2004, the government secured certain liablities from Bank based on coverage program for private bank. Government Guarantee valid until September 21, 2005 and than changed base on Lembaga Penjamin Simpanan Regulation No. 1/PLPS/2006 dated March 9, 2006 that has been amended by Lembaga Pejamin Simpanan Regulation No. 1/PLPS/2007. Beginning November 25, 2010, the Lembaga Penjamin Simpanan Regulation No. 2/PLPS/2010 becomes effective.
a. Deposito berjangka terdiri dari : a. Time Deposit consist of :
Berdasarkan periode deposito berjangka Based on time deposit period
2010 2009
1 bulan 5.801.030.495 3.617.612.176 1 month3 bulan 1.994.028.317 802.039.806 3 month6 bulan 340.992.268 453.256.264 6 month12 bulan 156.842.021 338.187.866 12 month
Jumlah 8.292.893.101 5.211.096.112 Total
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Based on remaining period until maturity
2010 2009
Kurang dari 1 bulan 5.273.635.496 585.237.193 Less than 1 month1-3 bulan 2.720.291.845 3.052.653.518 1 - 3 months3-6 bulan 209.238.001 783.904.271 3 - 6 months6-12 bulan 89.727.760 789.301.130 6 - 12 months
Jumlah 8.292.893.102 5.211.096.112 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
69
17. Simpanan (Lanjutan) 17. Deposits (Continued)
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 532.329.947 dan Rp 590.167.07.
Total time deposits which were blocked and pledged as loan collateral on December 31, 2010, and 2009 amount Rp 532,329,947 and Rp 590,167,079.
b. Tabungan terdiri dari: b. Saving deposits consist of :
2010 2009
Tabungan Victoria 111.984.395 75.043.024 Victoria savingsTabungan v-pro 109.041.075 105.410.404 V-pro savingsTabungan v-junior 14.578.614 9.988.949 V-junior savingsTabungan v-plan 8.042.619 4.966.284 V-plan savingsTabungan v-bisnis 179.270.103 117.532.076 V-business savingsTabungan taska 9.694 10.715 Taska savingTabungan ku 252.207 - Ku savingsTabungan karyawan 974.402 759.445 Employee savingsTabungan swaguna - 2108040 Swaguna savingsTabungan swadana - 49726 Swadana savings
Jumlah 424.153.109 315.868.663 Total
Tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
There’s no saving deposits which were blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2010 and 2009.
c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average interest rate per year:
2010 2009
Deposito berjangka 5,12% 9,28% Time depositsTabungan 6,10% 7,00% Saving depositsGiro 10,06% 5,00% Demand deposits
18. Surat Berharga yang Diterbitkan 18. Securities Issued
2010 2009
Obligasi Bank Victoria II tahun 2007 200.000.000 200.000.000Bank Victoria Senior Bonds II
year 2007 Obligasi Subordinasi Bank Victoria I tahun 2007 200.000.000 200.000.000
Bank Victoria Subordinated Bonds I year 2007
Jumlah 400.000.000 400.000.000 TotalDikurangi : biaya emisi yang belum diamortisasi (1.483.233) (2.515.161)
Less : unamortizated issuancecost
Jumlah 398.516.767 397.484.839 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
70
18. Surat Berharga yang Diterbitkan (Lanjutan) 18. Securities Issued (Continued)
Pada tanggal 21 Maret 2007, Bank menerbitkan Obligasi Bank Victoria II tahun 2007 dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria I tahun 2007 masing-masing sebesar Rp 200.000.000 dan Rp 200.000.000. Obligasi Bank Victoria II memiliki tingkat bunga tetap sebesar 12,00%, yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 23 Juni 2007 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir yang sekaligus menjadi tanggal jatuh tempo obligasi akan dilakukan pada tanggal 21 Maret 2012.
As of March 21, 2007, Bank Victoria issued Bank Victoria Senior Bonds II year 2007 and Bank Victoria Subordinated Bonds I year 2007 amounting to Rp 200,000,000 dan Rp 200,000,000, respectively. Bank Victoria Senior Bonds II has a fixed interest rate of 12.00%, that will be paid every 3 (three) months starting from June 23, 2007 for the first payment whereas the last payment will be on March 21, 2012, at the maturity date of the bond.
Obligasi Subordinasi Bank Victoria I ini berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan tingkat bunga tetap sebagai berikut:
The term of Bank Victoria Subordinated Bonds I is for 10 (ten) years and bears a fixed interest at rates as follows :
Periode Tingkat Bunga/
Interest Rate
Period
Tahun ke 1-5 12,50% Year 1-5Tahun ke 6-10 21,50% Year 6-10
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga manapun dan tidak termasuk dalam Program Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum, akan tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada kecuali aset Bank yang telah dijaminkan secara khusus kepada krediturnya. Hak pemegang obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak kreditur lainnya yang tidak dijamin secara khusus atau tanpa hak istimewa baik yang ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari.
The bonds are unsecured by a specific guarantee and are unguaranteed by third parties and are exclude from the Government Guarantee to Certain Liabilities of Commercial Banks Program, but are secured by the whole Bank’s assets both fixed and moveable assets except assets pledged to creditors. The rights of the bondholders are pari-passu, without preference in relation to the rights of the existing or future creditors of the Bank.
Bank tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil penerbitan obligasi untuk penyaluran kredit. Selaku Wali Amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT. Bank Mega Tbk. Berdasarkan pemeringkatan yang dilaksanakan olehFitch Ratings sesuai dengan surat No. RC 003/DIR/VIII/2010 tanggal 19 Agustus 2010, hasil pemeringkatan atas obligasi Bank adalah BBB + (idn)untuk Obligasi Bank Victoria II tahun 2007 dan BBB (idn) untuk Obligasi Subordinasi Bank Victoria I tahun 2007.
The Bank does not provide a sinking fund in accordance with its plan to maximize the usage of funds from this bonds issuance for loans. The trustee of the bond issuance is PT. Bank Mega Tbk. The rating of the bonds based on Fitch Ratings by lettter No. RC 003/DIR/VIII/2010 dated August 19, 2010 was BBB + (idn) for Bank Victoria Senior Bonds II year 2007 and BBB (idn) for Victoria Subordinated Bonds I year 2007.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
71
18. Surat Berharga yang Diterbitkan (Lanjutan) 18. Securities Issued (Continued)
Penerbitan obligasi ini telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No S-1080/BL/2007 tanggal 9 Maret 2007 dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya) tanggal 22 Maret 2007.
The Bonds issuance has received the effective statement from the Chairman of Capital market Supervisory board (Bapepam) No S-1080/BL/2007 dated March 9, 2007 and has been registered in Indonesia Stock Exchange (former Surabaya Stock Exchange) dated March 22, 2007.
19. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 19. Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
The changes in estimated losses on commitments and contigencies are as follows :
2010 2009
Saldo awal tahun 7.576.835 3.344.330Balance at beginning of
the year Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 20.817.837 4.232.505Provision (recovery)
during the year
Jumlah 28.394.672 7.576.835 Total
Komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi Bank Garansi dan kelonggaran tarik masing-masing sebesar Rp 524.852.708, dan Rp 429.985.266 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009. Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
Commitments and contingencies consist of Bank Guarantee and unused loans amounting to Rp 524,852,708, and Rp 429,985,266 for the year ended December 31, 2010 and 2009, respectively. The commitments and contigencies transactions as of December 31, 2010 and 2009 are classified as pass. Management believes that allowance for possible losses is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible commitments and contingencies.
20. Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban
Lain - lain 20. Accrued Expenses and Other Liabilities
2010 2009 Pendapatan diterima dimuka 1.209.045 9.529.978 Unearned incomeBiaya yang masih harus dibayar
8.158.1742.049.191 Accrued expense
Imbalan pasca kerja (Catatan 31) 10.426.364 7.748.191 Pension Benefit Cost (Note 31)Titipan pembayaran listrik 75.081 32.280 Electric depositBunga obligasi 1.361.111 1.361.111 Bonds interestLain-lain 6.033.211 9.567.276 Others
Jumlah 27.262.986 30.288.027 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
72
20. Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban
Lain - lain (Lanjutan) 20. Accrued Expenses and Other Liabilities (Continued)
Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya sewa, promosi, jasa tenaga profesional dan tenaga kerja. Saldo kewajiban imbalan pasca kerja mengacu pada hasil perhitungan aktuaris atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Pasca Kerja (Catatan 31). Saldo lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terutama terdiri dari provisi kredit diterima dimuka dan cadangan biaya promosi hadiah.
Accrued Expenses consist of rent expenses, promotion, professional fee, and employees. Balance of pension benefit refers to the calculating actuary result on SFAS No. 24 (Revised 2004) about Accounting for Pension Benefit Cost (Notes 31). Other Balance on December 31, 2010 and 2009 especially consist of prepaid credit provision and allowance for promotion reward expenses
21. Perpajakan 21. Taxation
a. Hutang pajak a. Tax payable
2010 2009 Pajak kini 27.080.329 5.798.367 Current taxPajak penghasilan Income taxPasal 21 376.040 167.979 Article 21 Pasal 23 9.575.727 8.044.174 Article 23 Pasal 25 2.212.226 1.174.556 Article 25
Jumlah 39.244.322 15.185.076 Total
b. Pajak Penghasilan Badan b. Corporate Income Tax
Beban (manfaat) pajak perusahaan terdiri dari: Corporate income tax consist of :
2010 2009 Pajak kini: 49.859.816 18.596.766 Current tax:Pajak tangguhan (23.004.632) (2.233.089) Deferred tax
Jumlah 26.855.184 16.363.677 Total
Rekonsiliasi antara laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba/(rugi) fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010dan 2009 adalah sebagai berikut:
The reconciliation of profit (loss) before income tax as shown in the statements of income with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows :
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
73
21. Perpajakan (Lanjutan) 21. Taxation (Continued)
b. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) b. Corporate Income Tax (Continued)
2010 2009
Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan 131.657.475 62.604.172
Consolidated income before income tax
Eliminasi (1.682.338) (743.939) EliminationLaba (rugi) sebelum pajak
penghasilan – induk perusahaan 129.975.137 61.860.233Income before income tax of
the parent only
Beda waktu : Timing difference :
Penyisihan kerugian aset produktif 90.304.600 7.548.356Provision possible losses on
earning assets Penyisihan kerugian aset non
produktif 483.015 -Imbalan pasca kerja 2.097.435 2.259.648 Employee benefit cost
Jumlah 92.885.050 9.808.004 Total Beda permanent : Permanent difference :Beban yang tidak diperkenankan /
(penghasilan tidak kena pajak) Tax effect of non deductable
expense/ (non taxable income)
Representasi dan entertainment 534.869 419.591Representative and
entertainment Sumbangan 103.243 30.052 DonationsTunjangan kepada karyawan 492.140 364.358 Employee contributionBiaya marketing 218.752 95.709 Marketing expensesPembayaran pajak atas
pendapatan praktis (161.968) (208.268) Tax paid on Praqtis’ incomeHasil sewa gedung (194.175) (137.869) Building rent incomePendapatan atas investasi pada
reksadana (25.000.000) (7.348.658)Income from investment of
mutual funds
Pengakuan laba anak perusahaan (5.458.135) (4.042.768)Income recognized from
subsidiary Jumlah (29.465.274) (10.827.853) Total
Laba kena pajak 193.394.913 60.840.384 Taxable income
Beban pajak kini Current tax income28% x Rp 60.840.384 untuk tahun
2009 - 17.035.30828% x Rp 60,840,384 for the year
2009 25% x Rp 193.429.913 untuk
tahun 2010 48.348.728 -25% x Rp 193,429,913 for the year
2010 Jumlah pajak kini induk
perusahaan 48.348.728 17.035.308 Total current tax of parent only
Jumlah pajak kini konsolidasian 49.859.816 18.596.766Total consolidated current income
tax Dikurang : Less :PPh pasal 25 induk perusahaan (20.354.265) (11.974.631) Income tax art 25 of parentPPh pasal 25 anak perusahaan (212.996) (823.768) Income tax art 25 subsidiary
Hutang pajak kini 29.292.555 5.798.367 Income tax payable
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
74
21. Perpajakan (Lanjutan) 21. Taxation (Continued)
c. Pajak Tangguhan c. Deferred Tax
2010
Aset pajak tangguhan
1 Januari/ January 1
Dibebankan ke laporan laba
(rugi) / Charged to
statements of income
Koreksi / Correction
31 Desember/ December 31
Deferred Tax Assets
Penyusutan aset tetap
- 134.432 - 134.432 Depreciation of
fixed assetsPembentukan
penyisihan kerugian aset produktif dan non produktif
7.932.193 22.653.202 (391.412) 30.193.983
Allowance for possible losseson earning assets and non earning assets
Cadangan manfaat karyawaan
1.998.181 717.930 (109.519) 2.606.591
Provision for employee benefit
Jumlah 9.930.374 23.505.563 (500.931) 32.935.006 Total
2009
Aset pajak tangguhan
1 Januari/ January 1
Dibebankan ke laporan laba
(rugi) / Charged to
statements of income
Koreksi / Correction
31 Desember/ December 31
Deferred Tax Assets
Pembentukan
penyisihan kerugian aset produktif dan non produktif
6.234.272 2.113.540 (415.619) 7.932.193
Allowance for possible losseson earning assets and non earning assets
Cadangan manfaat karyawaan
1.463.013 632.702 (97.534) 1.998.181
Provision for employee benefit
Jumlah 7.697.285 2.746.242 (513.153) 9.930.374 Total
Koreksi atas pajak tangguhan aset pada tahun 2010 dan 2009 merupakan penurunan tarif pajak dari 28% di tahun 2009 menjadi 25% di tahun 2010.
Correction of deferred tax assets in 2010 and 2009 is due to the decrease of income tax rate from 28% in 2009 and to 25% in 2010.
Pengaruh manfaat pajak tanggungan yang harus dikreditkan/(dibebankan) pada Laporan Ekuitas atas Selisih Penilaian Wajar Efek Tersedia untuk Dijual pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 15.613.333. Atas asas konservatif, Manajemen tidak memperhitungkan pengaruh manfaat pajak tangguhan tersebut pada tahun 2009 dan 2008.
Effect from deferred tax benefit must be credit/expended to statement of equity as difference on value of available for sale marketable securities for the year 2009 amounting to Rp 15,613,333. For conservatism, the management do not account the deferred tax benefit in 2009 and 2008.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expenses and total calculation of income before tax based on tax rate is as follows :
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
75
21. Perpajakan (Lanjutan) 21. Taxation (Continued)
c. Pajak Tangguhan (Lanjutan) c. Deferred Tax (Continued)
2010 2009
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi (laba akuntansi) 129.975.137 61.860.233
Income before tax as stated in income statement:
Tarif pajak yang berlaku: Standard statutory rate28% x Rp 61.860.233 untuk
periode 2009 - 17.320.86628% x Rp 61,860,233 for the year
2009 25% x Rp 129.975.137 untuk
tahun 2010 32.493.893 -25% x Rp 129,975,137 for the year
2010 Jumlah 32.493.893 17.320.866 Total Pengaruh pajak atas perbedaan
yang tidak dapat diperhitungkan menurut pajak (7.313.975) (3.031.799 )
Tax effect of non deductable expenses/(non taxable income)
Jumlah beban pajak induk perusahaan 25.179.918 14.289.067
Total current tax expenses – parent
Jumlah beban pajak anak perusahaan 1.174.335 1.561.458
Total current tax expenses – subsidiary
Efek dari perubahan tarif pajak 500.931 513.152 Effect of change in tax rate
Jumlah 26.855.184 16.363.677 Total
22. Modal Saham (Catatan : Dalam Satuan Penuh) 22.Capital Stock (Notes : In Full Amount)
2010
Jumlah saham Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Number of Share Issued and fully
Paid
Persentase Kepemilikan /Percentage of
Ownership
Jumlah Modal yang Disetor/ Total Paid up
Capital % Rp PT. Victoria Sekuritas 1.557.217.042 38,01 155.721.704.200 PT. Victoria SekuritasPT. Suryayudha Investindo
Cipta
272.880.000 6,66 27.288.000.000 PT. Suryayudha Investindo
Cipta PT. Nata Patindo 166.850.000 4,07 16.685.000.000 PT. Nata Patindo Suzzana Tanojo 659.474.500 16,10 65.947.450.000 Suzzana TanojoMasyarakat (masing-masing
dibawah 5%)
1.440.025.773 35,16 144.002.577.300 Public (individually less
than 5%) Jumlah 4.096.447.315 100,00 409.644.731.500 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
76
22. Modal Saham (Catatan : Dalam Satuan Penuh -
Lanjutan) 22.Capital Stock (Notes : In Full Amount - Continued)
2009
Jumlah saham Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Number of Share Issued and fully
Paid
Persentase Kepemilikan /Percentage of
Ownership
Jumlah Modal yang Disetor/ Total Paid up
Capital % Rp
PT. Victoria Sekuritas 1.682.217.042 43,73 168.221.704.200 PT. Victoria SekuritasPT. Suryayudha Investindo
Cipta
272.880.000 7,09 27.288.000.000 PT. Suryayudha Investindo
Cipta PT. Nata Patindo 166.850.000 4,34 16.685.000.000 PT. Nata Patindo Suzzana Tanojo 659.474.500 17,14 65.947.450.000 Suzzana TanojoMasyarakat (masing-masing
dibawah 5%)
1.065.318.638 27,70 106.531.863.800 Public (individually less
than 5%) Jumlah 3.846.740.180 100,00 384.674.018.000 Total
Selama tahun 2009, jumlah saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta adalah sebesar 3.846.740.180saham, yang merupakan hasil dari Pelaksanaan Waran IV dan V menjadi Saham sebanyak 344.244.500 lembar.
Pada tahun 2008, jumlah saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta adalah sebesar 3.502.495.680 saham, yang merupakan hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV sebanyak 1.167.498.560 lembar.
During 2009 the number of shares registered in Jakarta Stock Exchange is 3,846,740,180 shares which includes 344,244,500 shares from Exercise Warrant series IV and V became shares. During 2008 is 3,502,495,680 shares has been registered in Jakarta Stock Exchange which includes 1,167,498,560 shares from exercise Limited PublicOffering IV.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 12 Juni 2006 sebagaimana dinyatakan akta notaris Fathiah Helmi, SH, No.32 tanggal 12 Juni 2006 dan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) dengan suratnya No. S-452/BL/2006, para pemegang saham Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui Penawaran Umum Terbatas III dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 670.396.680 Saham Biasa Atas Nama dan disertai penerbitan Waran Seri IV sebanyak-banyaknya 469.277.676 Waran Seri IV. Setiap pemegang 20 saham lama berhak membeli 10 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 115 per saham dan setiap pembeli 10 saham baru akan diberikan 7 Waran Seri IV sebagai insentif bagi para pemegang saham Perusahaan. Setiap pemegang 1 Waran Seri IV berhak membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Dari jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 670.396.680 saham, jumlah yang diambil oleh pemegang saham yang berhak/pemegang Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 670.363.760 saham. Perubahan jumlah saham beredar adalah sebagai berikut:
Based on the Stockholders’ Extraordinary Meeting dated June 12, 2006 and as stated in Notarial Deed No. 32 dated June 12, 2006 of Fathiah Helmi, SH and effective statement from the chairman of Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) No. S-452/BL/2006, the stockholders have decided and approved the Limited Public Offering III with pre-emptive rights to stockholders as much as 670,396,680 common shares and accompanied by the issuance of Series IV Warrants as much as 469,277,676 warrants. Each holder of 20 shares is entitled to buy 10 new shares at an offering price of Rp 115 per share and every 10 new shares purchased will also received 7 warrants of Series IV as incentive to the stockholders of the company. Every holder of a Series IV Warrants have right to buy 1 new share with an exercise price Rp 100 per share. From the total 670,396,680 shares that will be offered, the total number of shares that is taken by shareholders with Certificate of Pre-emptive rights is as much as 670,363,760 shares. Changes of outstanding shares is as follows :
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
77
22. Modal Saham (Catatan : Dalam Satuan Penuh -
Lanjutan) 22.Capital Stock (Notes : In Full Amount - Continued)
Lembar / SharesSaldo 31 Desember 2007 2.334.997.120 Balance as of December 31, 2007Penawaran Umum Terbatas IV 1.167.498.560 Limited Public Offering IVSaldo 31 Desember 2008 3.502.495.680 Balance of December 31, 2008Pelaksanaan Waran menjadi Saham 344.244.500 Exercise Warrant became SharesSaldo 31 Desember 2009 3.846.740.180 Balance as of December 31, 2009Pelaksanaan Waran menjadi Saham 249.707.135 Exercise Warrant became SharesSaldo 31 Desember 2010 4.096.447.315 Balance as of December 31, 2010
Pada tanggal 31 Desember 2009, sejumlah 3.846.740.180 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Penambahan jumlah saham sebagai hasil Waran Seri IV dan V sebanyak 344.244.500 lembar, sehingga sisa Waran Seri IV dan V menjadi sejumlah 431.619.352 lembar.
As of December 31, 2009, the Bank’s outstanding shares totals 3,846,740,180 shares and have been listed on the Indonesia Stock Excange (former Jakarta Stock Exchange). Increase of shares are from the exercising Series IV and V Warrants as much as 344,244,500 shares. Series IV and V Warrants have a remainder of 431,619,352 warrants.
23. Cadangan Umum 23. General Reserve
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tanggal 25 Juni 2010 Akta Notaris No. 81 Fathiah Helmi, SH, cadangan umum bank menjadi sebesar Rp. 12.000.000.000 pada posisi 31 Desember 2010. Sementara itu sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tanggal 26 Juni 2009 Akta Notaris No. 33 Leolin Jayayanti, SH, cadangan umum Bank menjadi sebesar Rp 10.000.000 pada posisi31 Desember 2009.
Based on the Stockholders’ Meeting as stated in Notarial Deed No. 81 dated June 25, 2010 of Fathiah Helmi, SH, the Bank’s general reserve is Rp 12,000,000 as of December 31, 2010. While, according to the Stockholders’ Meeting as stated in Notarial Deed No. 33 dated June 26, 2009 of Leolin Jayayanti, SH, the Bank’s general reserve is Rp 10,000,000 as of December 31, 2009.
24. Penggunaan Laba Bersih 24. Appropriation of Net Income
Direksi dan Dewan Komisaris Bank menyetujui pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku 2009 sebesar sebanyak-banyaknya Rp 35.025.339 melalui Surat Keputusan Direksi No. 005/SKDIR/11/09. Pembayaran dividen interim sebesar Rp 35.025.306 telah dilakukan pada tanggal 17 Desember 2009.
The Bank’s Board of Directors and Commissioners approved the distribution of interim cash dividend for the 2009 financial year of up to Rp 35,025,339 through the Resolution of Board of Directors No. 005/SK-DIR/11/09. This interim cash dividend was paid on December 17, 2009.
25. Pendapatan Bunga 25. Interest Income
2010 2009
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia:
Placement with Bank Indonesia and other banks:
Call Money 20.848.911 14.989.460 Call Money Jasa giro Bank Indonesia 451.672 - Interest from Bank Indonesia Jasa giro Bank Lain 691 2.501 Interest from other banks
Efek-efek Marketable securities
Obligasi 249.795.009 227.149.348 Bonds Obligasi Subordinasi 2.407.089 2.445.186 Subordinated bonds Sertifikat Bank Indonesia 41.717.906 37.252.401 Certificates of Bank Indonesia
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
78
25. Pendapatan Bunga (Lanjutan) 25. Interest Income (Continued)
Efek yang dibeli dengan janji dibeli
kembali 2.308.323 1.874.829Securities purchased with
agreement to resell Kredit yang diberikan Loans
Pinjaman Konsumen 27.635.954 31.679.007 Consumer loans Pinjaman tetap 249.610.371 212.725.272 Demand loans Pinjaman rekening Koran 108.531.892 76.366.621 Current account loans Pinjaman lainnya 723.997 5.901.274 Other loans Syariah 6.242.732 - Sharia
Lainnya 681.429 50.825 Others
Jumlah 710.955.976 610.436.724 Total
Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4.360.645 danRp 5.190.059.
Interest income from related parties for the periods ended December 31, 2010 and 2009 are amountingRp 4,360,645, and Rp 5,190,059, respectively.
26. Beban Bunga 26. Interest Expenses
2010 2009
Simpanan dana pihak ketiga Third parties depositsDeposito 480.802.096 402.587.713 Time deposits Giro 9.541.669 8.529.576 Demand deposits Tabungan 23.573.529 19.446.331 Saving deposits
Obligasi yang diterbitkan 49.000.000 49.000.000 Bonds issued
Amortisasi emisi obligasi 1.367.428 1.336.292Amortization of bonds
issuance cost Simpanan dari bank lain: Deposits from other banks
Call money 3.943.007 6.828.969 Call money Biaya bunga repo - 5.145.426 Interest reverse repoLain-lain 26.851.539 201.002 Others
Jumlah 595.079.268 493.075.309 Total
Jumlah beban bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 470.721 dan Rp 7.552.294.
The amount of interest expense from related parties on December 31, 2010 and 2009, amounting toRp 470.721 and Rp 7,552,294.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
79
27. Penyisihan Aset Produktif dan Aset Non Produktif 27. Provisions for Earning Assets and Non earning
Assets
Rincian penyisihan aset produktif dan aset non produktif adalah sebagai berikut :
Details of provisions for earning assets and non earning assets as follows:
2010 2009 Penyisihan (pemulihan) giro pada
bank lain 176.484 (30.927)Provisions (recovery) of
current accounts with other banks Penyisihan (pemulihan)
penempatan pada bank lain 1.560.186 7.050.000Provisions (recovery) of
placement with other banks Penyisihan (pemulihan) efek-efek
dan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 7.816.393 797.533
Provisions (recovery) of marketable securities and securities
purchased with agreement to resell
Penyisihan (pemulihan) penyertaan - 26.294Provisions (recovery) of
investment Penyisihan kredit yang diberikan 218.715.193 105.808.121 Provisions of loansPenyisihan agunan yang diambil
alih 309.668 980.999Provision (recovery) of
foreclosed asset Penyisihan (pemulihan) estimasi
kerugian komitmen dan kontinjensi 118.105 4.232.505
Provisions (recovery) of estimated
Penyisihan aset terbengkalai dan rekening perantara 2.290.811 450.991
Provisions of abandoned properties and suspense account
Jumlah 230.986.840 119.315.516 Total
28. Beban Umum dan Administrasi 28. General Administrative Expenses
2010 2009 Iklan dan promosi 532.670 4.492.782 Advertising and promotionPemeliharaan dan perbaikan 3.833.322 7.976.581 Repair and maintenancePenyusutan 10.340.213 10.651.890 DepreciationsSewa gedung 5.523.125 4.799.821 Building rent
Telepon, telex dan faximili 3.272.770 3.458.525Telephone, telex and
faxcimile Pengembangan teknologi 2.306.938 3.447.713 Technology development
Barang cetakan dan alat tulis 1.797.161 1.515.034Printing items and
stationary Jasa professional 2.646.119 10.753.958 Professional service feesPendidikan dan pengembangan 3.479.899 1.065.769 Study and developmentTransportasi 292.978 194.781 transportationPremi asuransi 808.492 660.165 Insurance premiumBenda pos dan materai 107.184 71.750 Postage Lainnya 2.764.229 2.371.309 Others
jumlah 37.705.100 51.460.078 total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
80
29. Beban Tenaga kerja 29. Personnel Expenses
2010 2009
Gaji dan lembur 31.323.698 25.539.741 Salaries and overtimeImbalan kerja (catatan 31) 2.770.670 2.453.416 Retirement benefit THR dan bonus 2.220.417 1.809.274 THR and bonusLainnya 16.824.420 5.984.850 Others
Jumlah 53.139.205 35.787.281 Total
Termasuk dalam gaji dan lembur adalah kompensasi kepada Dewan komisaris dan direksi, dan komite audit adalah sebagai berikut :
Included in the salaries and overtime are compensation to commisioners, directors, and audit committe with details as follows:
Jumlah Pegawai/ Total
Employee Gaji/ Salaries
Rp
Tunjangan/ Allowances
Rp
Bonus/ Bonus
Rp Jumlah/ Total
Rp 2010 Dewan komisaris /
Commissioners
3 518.880 42.240 105.600 666.720Direksi / Directors 4 2.517.480 327.610 499.444 3.344.534Komite audit /
Audit committee
3 237.994 16.790 35.200 289.984
Jumlah / Total 10 3.274.354 386.640 640.244 4.301.238
2009 Dewan komisaris /
Commissioners
6 731.615 - 92.616 824.231Direksi / Directors 7 2.882.638 120.000 395.258 3.397.896Komite audit /
Audit committee
6 160.932 - 32.028 192.960
Jumlah / Total 19 3.775.185 120.000 519.902 4.415.087
30. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 30. Revenue (Expenses) Non Operational
2010 2009
Keuntungan penjualan aset tetap 443.115 276.838 Gain on sale of fixed assetsKeuntungan penjualan agunan yang
diambil alih 86.230 91.874 Gain on sale foreclosed assetsLain – lain 1.857.095 (851.360) Others
Jumlah 2.386.440 (482.648) Total 31. Imbalan Pasca Kerja 31. Post Employee Benefit
Bank membukukan provisi imbalan pasca kerja menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 dengan program pensiun. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan program imbalan pasca kerja tersebut. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 345 dan 349.
The Bank recognizes the provisions for post-employment benefits based on Labour No. 13, 2003 with pension plan. No funding of the benefit has been made by the Bank related to the program. The numbers of employees entitled to the retirement benefits as of December 31, 2010 dan 2009 are 345 and 349 employees, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
81
31. Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan) 31. Post Employee Benefit (Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui pada laporan laba rugi adalah:
The amount of post-employee benefits in income statements are as follows :
2010 2009
Biaya jasa kini 2.822.946 1.660.533 Current service costBiaya bunga 705.386 526.748 Intersest costBiaya jasa lalu 16.620 262.964 Past service cost Amortisasi (keuntungan) kerugian
aktuarial - 3.171 Amortization (gain) loss of actuary
Jumlah 3.544.952 2.453.416 Total
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :
Net obligation mutation on balance sheet as follow :
2010 2009
Saldo awal tahun 7.748.413 4.823.894 Beginning balance
Imbalan kerja tahun berjalan 3.544.952 2.453.416Pension expense during the
year Koreksi (193.766) 471.103 Correction Pembayaran imbalan pasca kerja
pada tahun berjalan (673.235) -Pension contribution paid
during the year
Jumlah 10.426.364 7.748.413 Total
Rekonsiliasi nilai aset dan kewajiban yang diakui dalam neraca selama periode pelaporan adalah:
Reconciliation for recognize asset and liabilities value in balance sheet as follows :
2010 2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 10.598.813 7.238.868 Present value of obligationNilai wajar aset - - Fair value of assetsStatus pendanaan 10.598.813 7.238.868 Funding statusKeuntungan (kerugian) aktuarial
yang belum diakui (172.449) 509.545Unrecognized actuarial gain
(loss)
Biaya jasa lalu yang belum diakui - -Unrecognized past service
cost
Jumlah 10.426.364 7.748.413 Total
Perhitungan imbalan kerja pada periode 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung oleh aktuaris independen yaituPT. Rileos Pratama. Asumsi utama yang digunakan aktuaris adalah sebagai berikut:
Post-employment benefit calculation for the years December 31, 2010 and 2009 were calculated by independent actuary PT. Rileos Pratama. Significant assumptions used by actuary as follow:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
82
31. Imbalan Kerja (Lanjutan) 31. Post Employee Benefit (Continued)
2010 2009
Metode perhitungan Projected unit credit method Actuarial methodUsia pensiun normal 55 tahun/ years old Norma retirement ageTingkat mortalitas TMI II 2000 (pria) Mortality rate
Kemungkinan cacat 5% dari tingkat mortalita / 5% of
mortality rate Disability probabilityTingkat pengunduran diri 5% 5% Turnover rateTingkat kenaikan gaji 10% 10% Salary increase rateTingkat bunga 9,5% 11% Interest rate
32. Laba Per Saham 32. Earning Per Shares
2010 2009
Laba bersih Net profit
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham 106.782.218 46.239.686
Net income for counted income per share
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham di lusian 106.782.218 46.239.686
Net income for counted income per share
Jumlah saham Total shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar 3.846.740 3.531.838
Total average weighted of common stock for
profit per basic per share
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilusian 3.846.740 3.959.546
Total average weighted of common stock for
profit per dilluted per share
Laba per saham dasar 27,76% 13,09% profit per basic per shareLaba per sahaam dasar dilusian 27,76% 11,68% profit per dilluted per share
33. Transaksi Dengan Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 33. Transaction With Related Parties
Bank melakukan transaksi usaha dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan pemegang saham dan/atau manajemen yang sama dengan Bank. Transaksi-transaksi ini terutama berhubungan dengan pinjam- meminjam dana dalam kegiatan normal usaha dan secara substansial telah dilakukan dengan persyaratan normal seperti yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi signifikan dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
The Bank conducts business transactions with the companies who are stockholders and/or the same management with the bank. These transactions are related with the lending and funding in the normal course of business and substantially been done under normal requirements similar to third parties. Significant transactions with related party companies as follow :
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
83
33. Transaksi Dengan Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa (Lanjutan) 33. Transaction With Related Parties (Continued)
2010 2009
Kredit yang diberikan (catatan 9) Loan (note 9) Pemegang saham 52.856 42.344.145 Stockholder’sKaryawan 31.225.478 356.957 EmployeeDewan komisaris, direksi dan
pejabat eksekutif bank 19.696.536 5.493.778Commisioner, Director and
Chief Executive Bank Jumlah kredit yang diberikan 50.974.870 48.194.880 Total loanPenyisihan kerugian (509.749) (481.949) Allowance for possible losses Jumlah - bersih 50.465.121 47.712.931 Total – net Persentase dari total kredit yang
diberikan 1,58% 1,76 % Percentage from total loan Simpanan (catatan 16) Saving (note 16) Giro 5.501.242 5.853.516 Current accountTabungan 18.915.454 15.510.105 SavingDeposito 50.653.059 19.974.993 Time deposit Jumlah – bersih 75.069.755 41.338.614 Total – net
Persentase dari total simpanan 0,84% 0,73% Percentage from total saving Pendapatan bunga (catatan 25) 4.360.645 5.910.059 Interset income (note 25) Persentase dari total pendapatan
bunga 0,61% 0,97% Percentage from total interest income Beban bunga (catatan 26) 470.721 7.552.294 Interset expense (note 26) Persentase dari total beban bunga 0,25% 1,53% Percentage from total interest expense
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
84
33. Transaksi Dengan Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa (Lajutan) 33. Transaction With Related Parties (Continued)
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature and type of transactions with related parties as follow:
Pihak Hubungan
Istimewa Sifat Hubungan
Istimewa Transaksi Related
Parties The nature of
relation Transaction
Perseorangan Komisaris, Direksi,
Karyawan, pejabat
Eksekutif
- Kredit yang diberikan - Simpanan nasabah - Beban bunga - Pendapatan bunga
Individual Commisioner, Director,
Employee Executive Staff
- Credit - Saving - interest expense - interst income
Perusahaan Pemegang saham
- Kredit yang diberikan
Companies Stockholder’s - Credit
34. Komitmen dan Kontinjensi 34. Commitment and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut :
On normal bank business, bank has commitment and contingent which not displayed on Financial Statement.
Commitment summary and Bank contingency declared in contract as follow :
2010 2009
Komitmen Commitmen
Kewajiban komitmen Commitmen receivable
Fasilitas kredit yang belum digunakan (494.457.500) (398.710.441) Unused facilities
Kewajiban komitmen - bersih (494.457.500) (398.710.441) Commitment liabilities - net
Kontinjensi Contingencies
Tagihan kontinjensi Contingencies receivable
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 15.653.769 13.580.292 Past due interest revenues
Lainnya 1.954.119 670.581 Others
Kewajiban kontijensi Contingent liabilities
Penerbitan jaminan dalam bentukbank garansi (30.395.208) (31.274.825) Issued guaranted in bank guarantees
(
Tagihan kontijensi – bersih (12.787.320) (17.023.952) Commitment liabilities - net
Jumlah kewajiban dan kontijensi - bersih (507.244.820) (415.734.393)
Total liabilities commitment and contingencies
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi yang belum digunakan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 2.852.080 dan Rp 263.446.
As of December 31, 2010 and 2009, Bank has unused commitment and contingencies transaction with related parties amounting to Rp 2,852,080 and Rp 263,446
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
85
35. Hak Minoritas 35. Minority Interest
2010 2009
Saldo awal 19.161 10.247 Beginning balanceBagian hak minoritas atas laba
bersih tahun berjalan 930 809Net income attributable to minority
interest for the yearBagian hak minoritas atas laba (rugi)
yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual di dalamekuitas anak perusahaan 7.329 -
Share of minority interest in the Unrealized gain (loss) on changes
in fair value of available for sale marketable securities in the equity of
SubsidiaryHak minoritas pada akhir tahun 27.420 11.056 Minority interest at the end of the year
36. Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum
36. Government Guarantee on Obligations of Private Banks
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.17/1998 tanggal 28 Januari 1998 dan Surat Keputusan Bersama Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional No. 32/46/KEP/DIR dan 181/BPPN/0599 tertanggal 14 Mei 1999 tentang "Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi L/C, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak yang mempunyai hubungan dengan Bank. Jaminan tersebut diatas berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal 31 Januari 2000. Jangka waktu penjaminan tersebut telah dilanjutan oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 pada tanggal 26 Mei 2000 yang menyatakan bahwa jangka waktu program penjaminan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu enam bulan berikutnya secara terus menerus, kecuali apabila dalam waktu enam bulan sebelum berakhimya jangka waktu Program Penjaminan Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum.
Based on letter of decree of Minister of Finance of Republic of Indonesia No. 26/KMK.17/1998, dated January 28, 1998, and letter of joint decree of Governor Bank of Indonesia and chairman of Badan Penyehatan Perbankan Nasional No. 32/46/KEP/DIR and 181/BPPN/0599, May 14, 1999 about “Terms and Conditions of Government Guarantee Payment to Commercial Bank”, states that the government guarantees the bank’s obligations including demand deposits, savings deposits, time deposits and on-call deposits, bonds, marketable securities, interbank borrowings, loans received, letter of credits, acceptances of L/C, currency swap and others contingent liabilities such as bank guarantees, standby letter of credit, performance bonds, and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulations such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank. The guarantee is valid for 2 (two) years since January 26, 1998, until January 31, 2000. The guarantee period has been extended by the Government of Indonesia based on the Decree of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 179/KMK.017/2000, dated May 26, 2000 which states that the terms of guarantee program is automatically renewed for a period of 6 (six) months continously, except if within 6 (six) months before the Guarantee Program will end, the Minister of Finance announced the end of Guarantee Program and/or changed the Guarantee Program to the public officially.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
86
36. Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban
Pembayaran Bank Umum (Lanjutan) 36. Government Guarantee on Obligations of Private
Banks (Continued)
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2010 dan 2009 masing - masing sebesarRp12.717.150 dan Rp 8.901.850.
Based on Law No. 24, September 22, 2004, effective September 22, 2005, Deposit Insurance Corporation (LPS) was founded to guarantee commercial banks obligations based on valid guarantee program.
As at December 31, 2010 and 2009, based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding The Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposits covered by LPS are customer deposits of up to Rp 2,000,000,000 per depositor per bank. As of December 31, 2010 and 2009, Bank does not have amount of commitment and contingencies transaction with related parties.
The goverment guarantee premium paid in 2010 and 2009 amounted to Rp 12,717,150, and Rp 8,901,850, respectively.
37. Manajemen Resiko 37. Risk Management
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya terdapat risiko yang dihadapi Bank yang merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak diperkirakan (unanticipated) yang dapat berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan Bank dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
Untuk itu Bank melakukan Integrated Risk Management secara terpadu seperti adanya pengawasan aktif pengurus Bank, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian intern. Bank memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang berwenang dan bertanggung jawab dalam menyusun dan menetapkan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contigency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi.
In conducting its bussiness activities, the Bank faces with risk that may potentially occur, anticipated and unanticipated, that can give negative impact on the Bank’s income and capital in the form of credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk.
The comprehensive Integrated Risk Management as the bank management, regulations, procedure and limit ratio, identification process, measurement, controlling, information system and risk controlling and also internal control system.
The Bank’s Risk Management Committee (KMR) is responsible and authorized to decided risk management policy including risk management strategy and contigency plan if an unusual conditions occur.
Selain komite tersebut, terdapat komite lain yang bertugas untuk menangani risiko secara lebih spesifik, yaitu antara lain Komite Kredit Tingkat Direksi (KKD), Asset & Liabilities Committee (ALCO), Komite Audit dan Komite Teknologi Sistem Informasi.
Semua Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah mengikuti Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko.
Other than the mentioned committe, there are also other committee who handles more spesific risk, such as Board of Director Credit Committee (KKD), Assets and Liabilities Committe (ALCO), Audit Committee and Information System Technology Committe.
All of Board of Commisioner and Board of Directors passed the examination of Risk Management Certification that is presented by Board of Risk Management Certification.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
87
37. Manajemen Risiko – Lanjutan 37. Risk Management (Continues)
Resiko Kredit Credit Risk
Manajemen risiko atas kredit yang dijalankan oleh Bank antara lain dengan cara sebagai berikut:
- Penetapan kebijakan dan prosedur Manajemen
Risiko Kredit; - Penentuan limit-limit risiko kredit yang bisa ditolerir
oleh Bank; - Identifikasi risiko kredit yang melekat pada produk
dan aktivitas Bank; - Pengukuran risiko kredit sehingga diperoleh
kebutuhan modal untuk menyerap risiko yang ada; - Pemantauan dan pengendalian risiko kredit. Pada akhir tahun 2010 dan 2009, pemberian kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga masih dalam batas maksimum pemberian kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Risk management adopted by management in granting loans are as follows : - Determining Risk Management Credit policy and
procedure; - Determining limit of credit risk can be toleranceby
the Bank; - Identifing credit risk on produck and bank activity; - Measuring credit risk to get capital need for absorb
that risk; - Monitoring and controlling credit risk.
On 2010 and 2009 the credit for related parties and third parties as well as Legal Lending Limit (LLL) required by Bank Indonesia.
Data-data pada tabel dibawah ini adalah konsentrasi pinjaman Bank yang menggambarkan pemberian pinjaman berdasarkan sektor ekonomi dan kelompok debitur. Konsentrasi pinjaman Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
The next table of Bank Loan Concentration describe credit by economic sector and group debtor.
Bank Loan Concentration based on economic sector as follows:
2010 2009
Sektor Ekonomi Rp % Rp % Economic Sector Perdagangan, restoran, dan
hotel
749.210.614 21,17 504.377.537 17,70 Trading, restaurant, and hotelLembaga pembiayaan 875.756.106 24,75 546.525.485 19,18 FinancingIndustri 641.438.197 18,12 846.946.557 29,72 IndustryKontraktor 118.176.719 3,34 48.202.761 1,69 ConstructionReal estate 379.963.041 10,74 168.878.959 5,93 Real EstateJasa-jasa sosial/masyarakat 137.611.464 3,89 41.879.797 1,47 Sosial ServisingLain-lain 608.495.735 17,19 692.816.304 24,31 OthersSyariah 28.350.263 0,80 Jumlah 3.539.002.139 100,00 2.849.627.400 100,00 Total
Konsentrasi pinjaman Bank berdasarkan kelompok debitur adalah sebagai berikut:
Bank Loan Concentration based on group of debtor as follows:
2010 2009
Kategori Debitur Rp % Rp % Debt Category Komersial 545.052.177 15,40 2.643.076.605 92,75 ComercialKonsumen 2.965.599.698 83,80 206.550.795 7,25 Consumer 28.350.263 0,80 - - Jumlah 3.539.002.138 100,00 2.849.627.400 100,00 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
88
37. Manajemen Risiko (Lanjutan) 37. Risk Management (Continued) Risiko Tingkat Bunga Interest Rate Risk
Risiko tingkat bunga dapat timbul dari berbagai aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasury dan investasi, pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book maupun trading book. Risiko yang timbul dikaitkan dengan ketidakmampuan debitur dalam membayar kembali pokok maupun bunga pinjamannya yang pada akhimya dapat menurunkan pendapatan Bank dan mempengaruhi tingkat kesehatan Bank.
Interest rate risks are derived from functional activity of the Bank like credit, (funding), treasury and investment, financing and trading that are recorded in the banking book or trading book. The risk is associated from the inability of the debtor to pay the principal and interest of loan which decreases the Bank’s earnings and affects the soundness of the Bank.
Dalam rangka meminimalkan risiko tingkat bunga, Bank melakukan upaya-upaya antara lain:
To minimize interest rate risk, the Bank’s effort includes:
- Meningkatkan fungsi dan peran Asset & Liabilities
Commitee (ALCO) dalam rangka identifikasi dan penetapan tingkat suku bunga kredit dan dana pihak ketiga dengan mengantisipasi fluktuasi suku bunga pasar.
- Penerapan Kebijakan Asset & Liabilities Management
(ALMA) untuk pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam penerapan manajemen risiko Bank dan menjadi pedoman bagi unit kerja treasury dalam melakukan transaksi di pasar uang dan pasar modal seperti :
- Improve the function and role of Asset and Liabilities Commitee (ALCO) in order to identify and determine the level of interest rates and third party funds in anticipation of fluctuations in market interest rates.
- Implementation of Asset and Liabilities Management
(ALMA) policy to related parties in the application of risk management and served as a guide for treasury unit in conducting transactions in money market and capital market such as :
i. Melakukan identifikasi risiko suku bunga yang berasal dari transaksi dan portfolio Bank pada surat-surat berharga;
ii. Penetapan sistem pengukuran risiko suku bunga
dengan menggunakan gap analysis atau duration analysis; dan
iii.Strategi penanaman dana dan strategi pengumpulan
dana
i. Identifying interest rate risk from transaction and Bank’s portfolio of securities.
ii. Determining the measurement system of interest rate
risk using gap analysis or duration analysis. iii.Strategic invesment and collection of fund.
Risiko Pasar Market Risk
Risiko pasar melekat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan treasury dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenisnya), kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan. Untuk itu, Bank harus dan selalu melakukan identifikasi dan pemantauan dari waktu ke waktu untuk mengantisipasi adanya risiko pasar. LDR Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 40,22% dan 50,56%.
Market risk is inherent on functional activities of the Bank such as treasury activity and investment in securities and money market or investment in other financial institutions, provision of funds (loans and other similar forms), financing activities and issuance of debt securities, and trading financing activities. For that, the Bank should and always do identification and monitoring everytime to anticipate market risk. LDR of the Bank as of December 31, 2010 and 2009 are 40,22% and 50.56%.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
89
37. Manajemen Risiko (Lanjutan) 37. Risk Management (Continued) Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan kewajiban moneteryang jatuh tempo antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) bulan, adalah meningkatkan pelayanankepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah,untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Di samping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah dan menempatkan kelebihan dana pada efek-efek yang memiliki pasar sehingga dapat dicairkan setiap saat apabila Bank membutuhkan dana.
Steps taken by the Bank in connection with the mismatch of monetary assets and liabilities with maturities between 1 (one) to 3 (three) months, is to improve services to customers and offer attractive products and interest rates to customers in order to maintain stability and continuity of deposits. In addition, the Bank has intensified its collection efforts to troubled borrowers and put excess funds into liquid securities that could be withdrawn at any time if the Bank needs funds.
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan kewajiban Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 :
The tabel below is the liquidity analysis (remaining maturity) from assets and liabilities of the Bank as of December 31, 2010 and 2009 consist of :
2010
Saldo/
Amount Lain-lain/ Others
Sampai Dengan 1 bulan/ Up to 1 Month
> 1 bulan- 3 bulan/
> 1 month- 3 month
> 3 bulan- 12 bulan/
> 3 month- 12 month
> 1 tahun - 5 tahun/ > 1 year- 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Aset / Assets Aset produktif / Earning Assets Giro pada bank lain / Current
accounts with other banks
2.135.540 - 2.135.540 - - - -Penempatan pada bank
Indonesia dan Bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other Banks
2.350.364.031 - 2.350.364.031 - - - -Surat-surat berharga /
Marketable Securities
3.708.361.405 - - 103.999.985 30.869.332 905.295.943 2.668.196.145Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali / Securities purchased with agreement to resell
- - - - - - -Kredit yang diberikan / Loans 3.539.002.139 - - - 12.763.584 2.823.144.636 703.093.919Penyertaan saham /
Investments
60.469 - - - - - 60.469Jumlah aset produktif (AI) /
Total earning assets (AI)
9.599.923.584 - 2.352.499.571 103.999.985 43.632.916 3.728.440.579 3.371.350.533Aset lainnya tidak berbunga /
Non-interest bearing assets
Kas / Cash 28.920.911 28.920.911 - - - - -Giro pada Bank Indonesia /
Current accounts with Bank Indonesia
674.473.218 674.473.218 - - - - -Goodwill / Goodwill 4.091.640 4.091.640 - - - - -Pendapatan bunga yang masih
akan diterima / Accrued interest income
110.776.175 110.776.175 - - - - -Agunan yang diambil alih /
Foreclosed assets
7.566.210 7.566.210 - - - - -Aset tetap / Fixed assets 146.427.733 146.427.733 - - - - -Aset pajak tangguhan /
Deferred tax assets
32.935.006 32.935.006 - - - - -Biaya dibayar dimuka / Prepaid
expenses
15.169.724 15.169.724 - - - - -Aset lain-lain / Other assets 58.889.203 58.889.203 - - - - -Jumlah asset lainnya (A2) /
Total other assets (A2)
1.079.249.820 1.079.249.820 - - - - -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
90
37. Manajemen Risiko (Lanjutan) 37. Risk Management (Continued) Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity Risk (Continued)
2010
Saldo/
Amount Lain-lain/ Others
Sampai Dengan 1 bulan/ Up to 1 Month
> 1 bulan- 3 bulan/
> 1 month- 3 month
> 3 bulan- 12 bulan/
> 3 month- 12 month
> 1 tahun - 5 tahun/ > 1 year- 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Lanjutan/Continued Penyisihan kerugian / Allowance
for lossess
(374.320.630) (374.320.630) - - - - -
Jumlah asset (A) / Total assets (A)
10.304.852.774 704.929.190 2.352.499.571 103.999.985 43.632.916 3.728.440.579 3.371.350.533
Kewajiban / Libilities Kewajiban berbunga / Interest
Bearing Liability
Simpanan / Deposits 8.896.067.076 603.173.976 7.795.058.812 497.834.289 - -Simpanan dari bank lain /
Saving from other banks
140.690.340 - 21.338.586 118.341.754 1.010.000 - -Surat berharga yang diberikan /
Securities issued
398.516.767 - - - - 398.516.767 -Jumlah kewajiban berbunga
(BI) / Total interest bearing liability (BI)
9.435.274.183 - 624.512.562- 7.913.400.566 498.844.289 398.516.767 -Kewaiban tidak berbunga/ Non-
interest bearing liabilities (BI)
- - - - -Beban yang masih harus
dibayar dan kewajiban lain-lain / Accrued expenses and other liabilities
27.262.986 16.836.622 - - - - -Hak minoritas / Minority interest 27.420 27.420 - - - - -Lainnya / Others 99.625.574 110.051.936 - - - - -Jumlah kewajiban tidak
berbunga (B2) / Total non Interest bearing liabilities (B2)
126.915.980 126.915.978 - - - - -
Jumlah kewajiban (B) / Total Liabilities (B)
9.562.190.163 9.562.190.161 - - - - -
Selisih (A-B) 742.662.611 (8.857.260.971) 2.352.499.571 103.999.985 43.632.916 3.728.440.579 3.371.350.533
2009
Saldo/ Amount
Lain-lain/ Others
Sampai Dengan 1 bulan/ Up to 1 Month
> 1 bulan- 3 bulan/
> 1 month- 3 month
> 3 bulan- 12 bulan/
> 3 month- 12 month
> 1 tahun - 5 tahun/ > 1 year- 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Aset / Assets Aset produktif / Earning
Assets
Giro pada bank lain /
Current accounts with other banks
2.000.989 - 2.000.989 - - - -Penempatan pada bank
Indonesia dan Bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other Banks
923.850.404 - 923.850.404 - - - -Surat-surat berharga /
Maerketable Securities
3.069.158.037 - - 69.352.500 15.969.210 522.553.343 2.461.282.984Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali / Securities purchased with agreement to resell
70.925.600 - 70.925.600 - - - -Kredit yang diberikan /
Loans
2.849.627.400 - 106.359.214 - 1.212.680.642 1.121.455.163 409.132.381
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
91
37. Manajemen Risiko (Lanjutan) 37. Risk Management (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity Risk (Continued)
2009
Saldo/ Amount
Lain-lain/ Others
Sampai Dengan 1 bulan/ Up to 1 Month
> 1 bulan- 3 bulan/
> 1 month- 3 month
> 3 bulan- 12 bulan/
> 3 month- 12 month
> 1 tahun - 5 tahun/ > 1 year- 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Lanjutan/Continued Penyertaan saham /
Investments
60.469 - - - - 60.469Jumlah aset produktif (AI) /
Total earning assets (AI)
6.915.622.899 - 1.103.136.207 69.352.500 1.228.649.852 1.644.008.506 2.870.475.834Aset lainnya tidak berbunga
/ Non-interest bearing assets
Kas / Cash 23.240.861 23.240.861 - - - - -Giro pada Bank Indonesia /
Current accounts with Bank Indonesia
253.020.143 253.020.143 - - - - -Goodwill / Goodwill 2.182.208 2.182.208 - - - - -Pendapatan bunga yang
masih akan diterima / Accrued interest income
120.603.473 120.603.473 - - - - -Agunan yang diambil alih /
Foreclosed assets
10.112.396 10.112.396 - - - - -Aset tetap / Fixed assets 162.745.424 162.745.424 - - - - -Aset pajak tangguhan /
Deferred tax assets
9.930.374 9.930.374 - - - - -Biaya dibayar dimuka /
Prepaid expenses
9.585.288 9.585.288 - - - - -Aset lain-lain / Other assets 7.264.921 7.264.921 - - - - -Jumlah asset lainnya (A2) /
Total other assets (A2)
598.685.088 598.685.088 - - - - -Penyisihan kerugian /
Allowance for lossess
(155.289.764) (155.289.764) - - - - - Jumlah asset (A) / Total
assets (A)
7.359.018.223 443.395.324 1.103.136.207 69.352.500 1.228.649.852 1.644.008.506 2.870.475.834Kewajiban / Libilities Kewajiban berbunga /
Interest Bearing Liability
Simpanan / Deposits 5.658.975.574 - 1.033.116.655 3.052.653.518 1.573.205.401 - -Simpanan dari bank lain /
Saving from other banks
596.749.402 - 596.749.402 - - - -Surat berharga yang
diberikan / Securities issued
397.484.839 - - - - 397.484.839 -Jumlah kewajiban
berbunga (BI) / Total interest bearing liability (BI)
6.653.209.815 - 1.629.866.057 3.052.653.518 1.573.205.401 397.484.839 -Kewaiban tidak berbunga/
Non-interest bearing liabilities (BI)
Beban yang masih harus
dibayar dan kewajiban lain-lain / Accrued expenses and other liabilities
30.288.249 30.288.249 - - - - -Hak minoritas / Minority
interest
11.056 11.056 - - - - -Lainnya / Others 46.158.749 46.158.749 - - - - -Jumlah kewajiban tidak
berbunga (B2) / Total non Interest bearing liabilities (B2)
76.458.054 76.458.054 - - - - -Jumlah kewajiban (B) /
Total Liabilities (B)
6.729.667.869 76.458.054 1.629.866.057 3.052.653.518 1.573.205.401 397.484.839 - Selisih (A-B) 629.350.354 366.937.270 (526.729.850) (2.983.301.018) (344.555.549) 1.246.523.667 2.870.475.834
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
92
38. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 38. Capital Adequacy Ratio
Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank di Indonesia mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%
The Bank Indonesia Regulation No 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001 requires commercial banks in Indonesia to maintain a minimum capital adequacy ratio of 8%.
Melalui Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, Bank diwajibkan untuk memenuhi penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar, dengan masa peralihan 18 (delapanbelas) bulan sejak ditetapkannya peraturan tersebut. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sesuai dengan surat Edaran Bank Indonesia No.5/23/DPNP tanggal 29 September 2003.
The Bank Indonesia Reglation No 5/12/PBI/2003 dated July 17, 2003 requires all commercial banks with certain qualifiction to include market risk in calculating the capital adequacy ratio and maintain a minimum capital adequacy ratio of 8% with the inclusion of market risk, starting 18 months after the issuance of such regulation. Calculation capital adequacy ratio minimum as Circular Letter on Bank Indonesia No 5/23/DPNP dated September 29, 2003.
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
The calculating of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2010 and 2009 based on Bank Indonesia regulation as follow:
2010 2009
Komponen Modal Capital ComponentModal Inti Core Capital
Modal disetor 384.674.018 384.674.018 Paid in capital Agio (Disagio) Saham 8.227.305 8.230.055 Shares premium Cadangan umum 12.000.000 10.000.000 General reserves Dana setoran modal 24.970.714 - Paid in capital Waran yang diterbitkan sebagai insentif kepada pemegang saham Bank (50%) 9.095.500 -
Warants issued as an incentive to Bank shareholder
Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak (100%) *) 198.531.574 144.123.161 Retained earning after tax (100%) *)
Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) *) 40.813.207 22.412.463 Current income after tax (50%) *)
Jumlah 678.312.318 569.439.697 TotalModal pelengkap Sumplementary Capital
Cadangan umum penyisihan penghapusan asset produktif 58.870.419 42.988.456 Allowance for possible losses
Pinjaman subordinasi 50.000.000 90.000.000 Subordination loanJumlah 108.870.419 132.988.456 Total
Maksimum 100% dari modal inti 108.870.419 132.988.456 Maximum 100% from core capital
Jumlah modal inti dan modal pelengkap 787.182.737 702.428.153 Total core and supplementary capital
Penyertaan (141.200.628) (120.458.317) InvestmentJumlah modal 645.982.109 581.969.836 Total capital
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
93
38. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(Lanjutan) 38. Capital Adequacy Ratio(Continued)
2010 2009 Aset Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) Kredit 4.709.633.537 3.439.404.549 Risk weighted assets - credit
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar 1.065.317.000 11.443.850
Risk weighted assets with market risk charge
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Tersedia untuk Risiko Kredit 13,72% 16,92%
Capital Adequacy Ratio with credit
risk Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Tersedia untuk Risiko Kredit operasional dan Pasar 10,80% 16,86%
Capital Adequacy Ratio with credit,
operational, and market risk
*) Tanpa Memperhitungkan Pajak Tangguhan *) Without deferred tax
**) Setelah Memperhitungkan Risiko Pasar **) After counted market risk
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.
According to Bank Indonesia Regulation No 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001, capital adequacy ratio must be calculated effect from deffered tax.
39. Rasio Aset Produktif Terhadap Jumlah Aset 39. Ratio Earning Assets On Total Assets
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 1,98% dan 1,68%.
The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2010 and 2009 are 1,98% and 1,68%.
Tabel berikut menyajikan rasio produktif sebelum dikurangi penyisihan kerugian terhadap jumlah aset :
The tabel of productive ratio before less allowance for possible losses to total asset :
2010 2009 % %
Giro pada bank lain 0,02 0,03 Current account in other banksPenempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain, tidak termasuk penempatan non-performing
23,26
12,50
Placing in Bank Indonesia and other banks, exclude non performing
placingEfek-efek, tidak termasuk efek-efek
non performing
34,00
39,65 Securities, exclude non performing
securitiesEfek yang dibeli dengan janji dibeli
kembali
0,00
0,45 Securities purchased with
agreement to resellKredit yang diberikan, tidak
termasuk kredit non performing
32,97
36,89 Loans, excluded non performing
loansPenyertaan saham, tidak termasuk
investasi saham non performing
1,38
1,62 Investments in shares, exclude non
performing investmentJumlah aset produktif 91,63 91,14 Total earning assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
94
40. Informasi Penting Lainnya 40. Other Significant Information
2010 2009 % %
Rasio Aset Tetap Terhadap Modal 35,44 31,30 Fixed Asset to Capital RatioRasio Kredit yang diberikan
Terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 40,22
50,43 Loan to Deposit Ratio (LDR)Rasio Kredit yang tergolong Non
Performing Loan (NPL) terhadap total kredit 3,39
3,00 Non Performing Loan (NPL)Rasio Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) 88,21
92,05 Ratio Operating Expenses toOperating Income (BOPO)
Rasio asset produktif bermasalah terhadap total asset produktif 1,98 1,16
Allowance for possible losses tototal earning ratio
Rasio laba sebelum pajak terhadap rata-rata asset (ROA) 1,71
1,10 Return on Asset (ROA)
Rasio laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE) 18,41
8,95 Return on Equity (ROE)
41. Informasi Segmen Usaha 41. Information of Business Share
2010
Aset/ Assets
Kewajiban/ Liabilities
Rekening Administratif/ Administrative
Accounts Pendapatan/
Income Beban/
Expenses
Letak Geografis Geographical areaJakarta , Tangerang
dan Bekasi 10.289.251.607 9.545.219.282 627.189.117 1.339.331.257 1.231.159.821
Jakarta, Tangeran dan Bekasi
Bandung 8.527.277 9.071.992 - 1.209.401 1.754.116 BandungCirebon 1.687.983 1.997.702 - 1.117.357 1.427.076 CirebonTegal 1.527.374 1.719.115 - 1.111.090 1.302.828 TegalDenpasar 3.858.531 4.182.070 - 1.026.087 1.350.340 Denpasar
Jumlah 10.304.852.772 9.562.190.161 627.189.117 1.343.795.193 1.236.994.181 Total
2009
Aset/ Assets
Kewajiban/ Liabilities
Rekening Administratif/ Administrative
Accounts Pendapatan/
Income Beban/
Expenses
Letak Geografis Geographical areaJakarta , Tangerang
dan Bekasi
7.350.252.848 6.720.891.438 (413.296.507) 778.709.717 713.955.105 Jakarta, Tangeran
dan Bekasi Bandung 3.538.830 3.538.830 (1.048.248) 960.134 1.465.397 BandungCirebon 2.100.098 2.100.098 (314.299) 1.079.238 1.045.314 CirebonTegal 916.949 916.949 (256.009) 185.559 408.020 TegalDenpasar 2.209.498 2.209.498 (819.330) 1.979.113 1.916.781 Denpasar
Jumlah 7.359.018.223 6.729.656.813 (415.734.393) 782.913.761 718.790.617 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
95
42. Dampak Krisis Ekonomi Global 42. Impact of Global Economic Crisis
Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2010 dan 2009 membaik dibandingkan dengan saat terjadi krisis keuangan global tahun 2008. Daya beli masyarakat meningkat, stabilitas nilai tukar Rupiah dan pasar modal serta likuiditas perbankan adalah faktor utama yang memberikan kontribusi terhadap pemulihan aktivitas bisnis di tahun 2010 dan 2009.
The economic condition of Indonesia in 2010 and 2009 is getting better compare to global economic crisis in 2008. The purchasing power from the society, stabillity of the exchange rate and Bank’s liquidity are the most influence factors that contribute in recovering the business activities in the year 2010 and 2009.
Keadaan perekonomian yang cenderung semakin membaik ini akan membawa dampak positif terhadap kegiatan industri perbankan dan kemampuan membayar debitur yang semakin membaik.
The better economic condition brings a positive influence into banks industry and the debtors’ payment ability are getting better.
43. Kejadian Setelah Tanggal Neraca 43. Subsequent Events
a. Penerbitan Waran a. Issuance of Warrants
Berdasarkan akta No. 22 tanggal 10 Maret 2011 oleh Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa menerangkan bahwa: 1. Saham baru yang telah diterbitkan sebesar
299.063.135 saham yang berasal dari Waran IV adalah 134.568.032 saham dan yang berasal dari waran seri V adalah 164.495.103 saham.
2. Jumlah modal saham yang telah ditempatkan
dan disetor penuh akan menjadi 4.145.803.315 saham dengan rincian sebagai berikut:
Based on the deed No. 22 dated March 10, 2011 by Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, concerning the Statement of the Extraordinary General Meeting of Shareholders explained as follow:
1. The new 299,063,135 shares issued are derived
from the exercise of share warrants, 134,568,032 shares from series IV warrants and 164,495,103 shares from series V warrants.
2. The total shares issued and fully paid will be 4,145,803,315 shares with details as follows:
Nama/ Name
% Kepemilikan/% ownership
Lembar saham/ No. of shares
Jumlah/Amount
PT Victoria Sekuritas Tbk. 38,96 1.615.550.542 161.555.054.200 Ny. Suzanna Tanojo 15,91 659.474.500 65.947.450.000 PT Suryayudha Investindo Cipta 6,98 289.236.000 28.923.600.000 PT Nata Patindo 4,27 176.850.000 17.685.000.000 Masyarakat 33,88 1.404.692.273 140.469.227.300
Jumlah /Total 100.00 4.145.803.315 414.580.331.500
b. Penerbitan Saham b. Issuance of Shares
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 23 Maret 2011 sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara Rapat-Nya dibuat oleh Notaris, Fathiah Helmi, SH, No.42 tanggal 23 Maret 2011, para pemegang saham Bank telah memutuskan dan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dengan penambahan modal tanpa HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) sebanyak-banyaknya 414.580.332 saham yang akan diambil bagian oleh PT Emirates Tarian
Based on an Extraordinary General Meeting of Shareholders on March 23, 2011 as stated in the Minutes of Meeting notarized by Notary, Fathiah Helmi, SH, No.42 dated March 23, 2011, the Bank's shareholders have decided and agreed to increase the issued and paid up capital without pre-emptive rights as much as 414,580,332 shares to be taken up by PT Emirates Tarian Asset Management Pte., Ltd., and that the Bank's issued and paid up capital increased up to 4,560,383,647
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
96
43. Kejadian Setelah Tanggal Neraca (Lanjutan) 43. Subsequent Events (Continued)
b. Penerbitan Saham (Lanjtan) b. Issuance of Shares (Continued)
Asset Management Pte., Ltd., sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat menjadi sebanyak-banyaknya 4.560.383.647 saham atau dengan nominal seluruhnya sebanyak-banyaknya Rp 456.038.364.700.
shares with a total nominal value of Rp 456,038,364,700.
c. Kerugian penjualan efek-efek c. Loss on sale marketable securities
Sampai dengan tanggal laporan audit 2011, Bank menjual surat efek-efek tersedia untuk dijual dan efek-efek diperdagangkan dengan harga pasar Rp 1.117.966.068 sehingga jumlah kerugian sebesar Rp 40.803.871 kerugian yang paling signifikan terjadi pada penurunan nilai pasar atas obligasi pemerintah
As of audit reported The bank 2011 The bank has sold certain available for sale and trading marketable securities with a market value of Rp 1,117,966,068 at loss an amounting Rp 40,803,871 Significant of the loss is related to the decline in market value of goverment bonds.
44. Nilai Wajar Instrumen Keuangan 44. Fair Value of Financial Instruments
Table di bawah ini menjajikan perbandingkan atas nilai tercatat atas nilai wajar dari instrument keuangan Bank yang tercatat dalalm laporan keuangan:
The table below presents the comparison by class of the carrying amount and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements:
Nilai tercatat/
Carrying value Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan 28.920.911 28.920.911 Financial AssetsKas 674.473.218 674.473.218 Cash and cash equivalentsGiro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank IndonesiaPenempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain
2.350.364.031 2.350.364.031 Placement with Bank Indonesia
and other banksEfek-efek 3.690.205.407 3.708.361.405 Marketable securitiesKredit 3.187.219.009 3.187.219.009 LoansPendapatan bunga yang masih akan
diterima
110.776.175 110.776.175 Interest receivable Kewajiban keuangan 31.986.578 31.986.578 Financial LiabilitiesKewajiban segera Obligations due immediatelySimpanan 8.896.067.077 8.896.067.077 DepositsSimpanan dari bank lain 140.690.340 140.690.340 Deposits from other banksSurat berharga yang diterbitkan 398.516.767 398.516.767 Securities issuedBeban yang masih harus dibayar dan
kewajiban lain – lain
27.262.986 27.262.986 Accrued expenses and other
liabilities
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar : Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan tertentu selain, efek-efek, dan kredit yang diberikan, mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu tempo yang singkat. Nilai wajar efek-efek adalah berdasarkan harga pasar dan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value : Fair values of certain financial assets and liabilities other than, marketable securities, and loans are approximately the same with their carrying amounts due to the short-term maturities of these financial instruments. The fair value of marketable securities is on based on market price and discounted cash flow using market interest rate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
97
44. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) 44. Fair Value of Financial Instruments ( Continued)
Nilai wajar efek-efek adalah berdasarkan harga pasar dan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar dari pinjaman yang diterima dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar dari kredit yang diberikan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar terkini.
The fair value of marketable securities is on based on market price and discounted cash flow using market interest rate. The fair value of borrowings is calculated using discounted cash flow using market interest rate. The fair value of loans is determined by discounting cash flow using current market interest rate.
45. Informasi Keuangan Anak Perusahaan - Syariah 45. Financial Information on Subsidiary - Sharia
Sebagaimana dinyatakan dalam catatan 1b Anak Perusahaan mengubah operasi dari bank konvensional ke bank syariah. Posisi keuangan dan kinerja Anak Perusahaan sebelum perubahan operasi (31 Maret 2010) dan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
As stated in note 1b the Subsidiary change its operation from a general bank to Shariah banking. The financial position and performance of the Subsidiary before it change its operation (March 31, 2010) and as of December 31, 2010 are as follows:
31 Maret 2010 / March 31 2010
31 Desember 2010 / December
31, 2010
ASET ASSETS Kas 408.315 665.575 Cash and cash equivalentsGiro pada Bank Indonesia 18.047.159 28.959.355 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 558.154 484.617 Current accounts with other banks Efek-efek 106.565.500 253.958.400 Marketable securitiesKredit 27.065.101 28.057.228 Loans Investasi dalam perusahaan asosiasi 29.174 29.174 Investments in associate Pendapatan bunga yang masih akan diterima
1.847.680 7.960.481 Interest receivable
Aset tetap – bersih 8.993.621 10.086.648 Fixed assets – net Agunan yang diambil alih 201.068 201.105 Foreclosed assets – net Biaya dibayar dimuka 4.950.268 5.236.707 Prepaid expenses Aset lain-lain – bersih 674.027 709.133 Other assets – net Aset pajak tangguhan - 328.003 Deferred tax assets
JUMLAH ASET 169.340.067 336.676.426 TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban segera 147.571 694.660 Obligations due immediatelySimpanan 47.823.244 166.580.776 DepositsSimpanan dari bank lain - 29.800.000 Deposits from other banksHutang pajak 130.741 1.517.208 Taxes payableEstimasi kerugian komiten dan
kontijensi
15.325 - Estimated loss on commitments and
contingencies Beban yang masih harus dibayar dan
kewajiban lain – lain
501.355 984.966 Accrued expenses and other
liabilities
Jumlah Kewajiban 48.618.236 199.577.610 Total Liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
98
45. Informasi Keuangan Anak Perusahaan – Syariah
(Lanjutan) 45. Financial Information on Subsidiary – Sharia
(Continued)
31 Maret 2010 / March 31 2010
31 Desember 2010 / December
31, 2010 Equity
Ekuitas Modal saham 90.000.000 110.000.000 Capital stockSetoran modal 20.000.000 - Capital depositLaba (rugi) yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
707.700 15.287.233
Unrealized gain (losses) on changes in fair value of available for sale
marketable securities Cadangan umum 606.382 9.156.166 General reserveSaldo laba 9.407.749 2.655.417 Retained earnings
Jumlah Ekuitas 120.721.831 137.098.816 Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 169.340.067 336.676.426 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
31 Maret 2010 / March 31 2010
31 Desember 2010 / December
31, 2010
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
OPERATING REVENUES AND EXPENSES
Pendapatan bunga Interest income
Bunga / 4.832.669 18.786.419 Interest Provisi dan komisi kredit 26.763 74.820 Loan fees and commission
Jumlah pendapatan bunga 4.859.432 18.861.239 Total interest income
Beban bunga Interest expenseBunga (1.834.803) (8.041.091) Interest Premi jaminan pihak ketiga (29.108) (119.883) Third party guarantee
Jumlah beban bunga (1.863.911) (8.160.974) Total interest expense
Pendapatan bunga – bersih 2.995.521 10.700.265 Interest income – net
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
OTHER OPERATINGREVENUESAND EXPENSES
Keuntungan bersih penjualan efek-efek
1.783.223 3.433.616
Net gains on sale of marketable securities
Provisi dan komisi selain dari kredit 38.603 (10.673) Fees and commissions from
transactions other loans Jumlah Pendapatan Operasional
Lainnya
1.821.826 3.422.943 Total Other Operating Income
Beban penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non produktif
(126.306) (4.104.909)
Allowance for possible losses ofearning and non earning assets
Umum dan administrasi (746.323) (3.931.324) General and administrativeTenaga kerja (753.365) (4.987.397) Personnel expenseLain-lain – bersih 372.826 1.627.712 Others – net
Jumlah Beban Operasional Lainnya (1.253.168) (11.395.918) Total Other Operating Expense
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
99
45. Informasi Keuangan Anak Perusahaan – Syariah
(lanjutan) 45. Financial Information on Subsidiary – Sharia
(continued)
LABA OPERASIONAL 3.564.178 2.727.290 OPERATING INCOME PENDAPATAN (BEBAN) NON
OPERASIONAL - BERSIH
37.345 285.689 NON-OPERATING REVENUES
(EXPENSE) – NET
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
3.601.522 3.012.979
PROFIT BEFORE INCOMETAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
INCOME TAX BENEFIT
(EXPENSE) Kini (816.772) (685.565) Current Tangguhan - 328.003 Deferred
LABA BERSIH 2.784.750 2.655.417 NET INCOME 46. Adopsi Pertama Kali PSAK 50 (Revisi 2006)
dan PSAK 55 (REVISI 2006) 46. First Time Adoption of SFAS 50 (Revised 2006)
and SFAS 55 (Revised 2006)
Sebagaimana tercantum dalam Catatan 2ag, laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah laporan keuangan konsolidasian tahunan pertama yang disajikan sesuai dengan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006). Dalam mengadopsi standar-standar baru di atas, Bank telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No.4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Pengaruh penyesuaian transisi ke PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) untuk neraca awal Bank per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut :
As stated in Note 2ag, the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010 is the Bank’s first annual consolidated financial statements prepared in accordance with SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006). In adopting the above new standards, the Bank has identified the following transitional adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the first adoption of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants. The effect of the transition adjustments to SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) in the Bank’s opening balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Neraca
Sebelum disesuaikan/
Before adjustment
Koreksi/ Adjustments
Setelah disesuaikan/ As adjusted
Balance Sheet
Aset Assets
Giro pada bank lain - bersih
1.980.979 18.693 1.999.672Current accounts with other
banks - net
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
916.800.404 7.050.000 923.850.404
Placements with Bank Indonesia and other
banks - net
Kredit yang diberikan - bersih 2.713.514.081 91.610 2.713.605.691 Loans - netAset pajak tangguhan 9.930.374 (1.999.652) 7.930.722 Deferred tax assets
Ekuitas EquitySaldo laba 193.496.366 5.160.651 198.657.017 Retained earnings
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
100
46. Adopsi Pertama Kali PSAK 50 (Revisi 2006)
dan PSAK 55 (REVISI 2006) (Lanjutan) 46. First Time Adoption of SFAS 50 (Revised 2006)
and SFAS 55 (Revised 2006) (Continued)
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian ulang atas kerugian penurunan nilai aset keuangan dan penyesuaian nilai wajar sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006).
The above transition adjustments were derived from the reassessment of impairment losses and fair value adjustments for financial assets in accordance with SFAS 55 (Revised 2006).
47. Standar Akuntansi Baru 47. Prospective Accounting Pronouncement
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi (PSAK) dan mengeluarkan interpretasi standar akuntansi (ISAK) berikut ini :
The Indonesian Institute of Certified Public Accountants has issued revisions of the followings accounting standards (PSAK) and issued Interpretations of accounting standards (ISAK) :
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Applicable for financial statements covering periods beginning on or afterJanuary 1, 2011:
- PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan
Keuangan - PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas
- PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan
Interim - PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan - Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi - PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-
Pihak Berelasi - PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode
Laporan - PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi Pada Entitas
Asosiasi - PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Tak Berwujud - PSAK 22 (Revisi 2010) - Kombinasi Bisnis
- PSAK 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements.
- PSAK 2 (Revised 2009) - Statements of CashFlows
- PSAK 3 (Revised 2010) - Interim Financial Reporting
- PSAK 4 (Revised 2009 - Consolidated and Separate Financial Statements
- PSAK 5 (Revised 2009) - Operating Segments - PSAK 7 (Revised 2009) - Related Party
Disclosures - PSAK 8 (Revised 2010) - Events after the
Reporting Period - PSAK 15 (Revised 2009) - Investments in
Associates - PSAK 19 (Revised 2010) - Intangible Assets - PSAK 22 (Revised 2010 - Business Combination
- PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan - PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntasi,
Perubahan Akuntansi Estimasi, dan Keselahan - PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset - PSAK 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas - Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi - PSAK 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan - ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan - ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai
- PSAK 23 (Revised 2010) - Revenue - PSAK 25 (Revised 2009) - Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates, and Errors - PSAK 48 (Revised 2009) - Impairments of Assets - PSAK 57 (Revised 2009) - Provisions, - Contingent Liabilities, and Contingent Assets - PSAK 58 (Revised 2009) - Non-current Assets
Held for Sale and DisContinued Operations - ISAK 10 - Customer Loyalty Programmes - ISAK 17 - Interim Financial Reporting and
Impairments
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Applicable for financial statements covering periods beginning on or afterJanuary 1, 2012:
- PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing - ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto
DalamKegiatan Usaha Luar Negeri
- PSAK 10 (Revised 2010) - Effect of Foreign Exchange Rate Statements.
- ISAK 13 Hedges of Net Investment in a Foreign Operation
Bank sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
The Bank is presenty evaluating and has not determined the effects of these revised standards on the financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ANDSUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
101
48. Tanggal Penyelesaian 48. Date of Completion
Managemen Bank Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2011.
The management of the Bank is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 29, 2011.
49. Informasi Keuangan Tambahan 49. Supplemental Financial Information
Informasi berikut adalah informasi keuangan tambahan induk perusahaan saja, yang menyajikan penyertaan anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas. Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan induk perusahaan dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan, induk perusahaan, tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
The following parent company only financial information presents the Bank’s investment in subsidiary under equity method. On the basis that the diffrences betwen the parent company and consolidated financial statement are not material, notes to the financial statements of the parents company have not been included in this consolidation information.
Additional InformationInfo Tambahan
The original financial statements included here in are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk NERACA 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingkan untuk 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk BALANCE SHEETSDecember 31, 2010
with Comparative Figures for 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
A-1
2010 2009 ASET ASSETSKas 28.255.336 22.893.441 Cash and cash equivalents
Giro pada Bank Indonesia
645.513.863 249.229.756Current accounts with Bank
Indonesia Giro pada bank lain 1.646.846 1.869.273 Current accounts with other banks Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
- (18.693)Less allowance for possible
losses Jumlah giro pada
bank lain
1.646.846 1.850.580Total current accounts with
Other banks Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain
Placement with Bank Indonesia
and other banks Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- 3.500.000 Related parties Pihak Ketiga 2.350.364.031 923.850.404 Third partiesDikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
- (7.085.000)Less allowance for possible
losses Jumlah penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain
2.350.364.031 920.265.404Total placement with
Bank Indonesia and other banks Efek-efek 3.454.256.005 2.942.705.527 Marketable securitiesDikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
(18.008.999) (9.349.504)Less allowance for possible
losses Jumlah efek-efek 3.436.247.006 2.933.356.023 Total marketable securities Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
- 33.520.500Securities purcahsed with
agreement to resell Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
- (335.205)Less allowance for possible
losses Jumlah efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
- 33.185.295Total securities purchased with
agreement to resell Kredit Loans
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
50.974.870 48.194.880 Related parties
Pihak ketiga 3.459.677.005 2.773.906.530 Third parties Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
(351.490.094) (133.493.223)Less allowance for possible
losses Jumlah – bersih 3.159.161.781 2.688.608.187 Total loans – netPenyertaan 141.200.628 120.458.317 Investments in associateDikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
(1.412.418) (1.229.045)Less allowance for possible
losses Jumlah penyertaan - bersih 139.788.210 119.229.272 Total Investment - netPendapatan bunga yang masih
akan diterima
102.815.693
116.696.315 Interest receivable Aset tetap – bersih 136.341.086 153.693.218 Fixed assets – netAgunan yang diambil alih 7.164.000 9.631.568 Foreclosed assets – netDikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
(1.415.850)
(1.106.182)Less allowance for possible
Losses Jumlah Agunan yang diambil alih –
bersih
5.748.150
8.525.386 Foreclosed assets – netBiaya dibayar dimuka 9.933.016 5.074.436 Prepaid expensesAset lain-lain – bersih 58.180.071 6.074.370 Other assets – netAset pajak tangguhan 32.607.002 9.930.374 Deferred tax assets JUMLAH ASET 10.106.602.091 7.268.612.057 TOTAL ASSETS
The original financial statements included here in are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk NERACA (Lanjutan) 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingkan untuk 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TbkBALANCE SHEETS (Continued)
December 31, 2010 with Comparative Figures for 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
A-2
2010 2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban segera 31.291.918 23.105.982 Obligations due immediatelySimpanan Deposits
Pihak hubungan istimewa 73.779.413 41.168.213 Related parties Pihak ketiga 8.655.706.889 5.540.909.059 Third parties
Simpanan dari bank lain 110.891.771 576.755.133 Deposits from other banksHutang pajak 37.727.114 14.357.418 Taxes payableSurat berharga yang diterbitkan 398.516.767 397.484.839 Securities issuedEstimasi kerugian komiten dan
kontijensi
28.394.672 7.553.871Estimated loss on commitments
and contingencies Beban yang masih harus dibayar dan
kewajiban lain – lain
26.278.021 29.833.166Accrued expenses and other
Liabilities
Jumlah Kewajiban
9.362.586.563 6.631.167.681 Total Liabilities
Ekuitas Equity
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham. Modal dasar 14.000.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh – 4.096.447.315 saham
409.644.732 384.674.018
Capital stock – par value Rp 100 per share. Authorized 14,000,000,000
shares.Issued and paid up – 4,096,447,315 shares
Tambahan modal disetor 8.227.305 8.230.055 Additional paid-in capital Laba yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
9.332.545 39.169.382Unrealized gains on changes in fairvalue
of available for sale marketable securities Cadangan umum 12.000.000 10.000.000 General reserve
Saldo laba 304.810.946 195.370.922 Retained earnings
Jumlah Ekuitas 744.015.528 637.444.377 Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 10.106.602.091 7.268.612.058 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The original financial statements included here in are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingkan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TbkSTATEMENTS OF INCOME
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
A-3
2010 2009 PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND
EXPENSES
Pendapatan bunga Interest incomeBunga 687.370.458 591.812.458 Interest Provisi dan komisi kredit 15.385.322 12.424.853 Loan fees and commission
Jumlah pendapatan bunga 702.755.780 604.237.311 Total interest income
Beban bunga Interest expenseBunga (585.236.943) (487.685.245) Interest Premi jaminan pihak ketiga (12.568.158) (8.790.405) Third party guarantee
Jumlah beban bunga (597.805.101) (496.475.650) Total interest expense
Pendapatan bunga – bersih 104.950.679 107.761.661 Interest income – net
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
OTHER OPERATINGREVENUES AND EXPENSES
Keuntungan bersih penjualan efek-efek 307.688.752 156.237.944 Net gains on sale of marketable securities
Provisi dan komisi selain dari kredit
1.860.000 1.227.898Fees and commissions fromtransactions other loans
Bagian Laba bersih dari anak perusahaan
5.375.246 4.042.768 Share in net income of subsidiary
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 314.923.998 161.508.610 Total Other Operating Income
Beban penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset produktif
(208.858.230) (119.005.298)
Allowance for possible losses of earning and non earning assets
Umum dan administrasi (32.209.125) (47.957.858) General and administrative Tenaga kerja (47.398.443) (30.164.555) Personnel expense Lain-lain – bersih (2.346.911) (10.816.898) Others – net
Jumlah Beban Operasional Lainnya (290.812.709) (207.944.609) Total Other Operating Expense
LABA OPERASIONAL 129.061.968 61.325.662 OPERATING INCOME
PENDAPATAN NON OPERASIONAL – BERSIH
913.170 534.571 NON-OPERATING REVENUES – NET
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 129.975.138 61.860.233 PROFIT BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini (48.348.728) (17.035.308) Current Tangguhan 24.652.964 2.233.089 Deferred
LABA BERSIH 106.279.374 47.058.014 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 27,48 13,32 EARNING PER SHARE LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
DILUSIAN
26,24 11,88DILLUTED EARNINGS PER
SHARE
The original financial statements included here in are in Indonesian language. PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingkan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2010
with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
A-4
Modal ditempatkan dan disetor
penuh / Capital issued
and paid-up
Tambahan modal disetor/
Additional paid-in capital
Laba (rugi) yang belum direalisasi *)/ Unrealized
gains (losses) *)
Cadangan Umum/ General Reserve
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah ekuitas/ Total equity
Saldo per 1 januari 2009 350.249.568 8.230.055 (22.811.792) 8.000.000 185.338.246 529.006.077 Balance at January, 2009
Pelaksanaan waran 34.424.450 – – – – 34.424.450 Exercise of warrants Laba (rugi) yang belum direalisasi *) – – 61.981.174 – – 61.981.174 Unrealized gains (losses) *)
Penyisihan cadangan umum
– – – 2.000.000 (2.000.000) –Appropriation to General
reserve Pembayaran dividen tunai – – – – (35.025.339) (35.025.339) Payment for cash dividends Laba bersih tahun berjalan – – – – 47.058.014 47.058.014 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2009 384.674.018 8.230.055 39.169.382 10.000.000 195.370.921 637.444.376 Balance at December 31, 2009 Tambahan Modal disetor – (2.750) – – (2.750) Addtional Paid in Ca[ital
Pelaksanaan waran 24.970.714 – – – 24.970.714 Exercise of warrants Dampak atas penerapan awal
PSAK 50/55
5.160.651 5.160.651Effect of first adoption of PSAK
50/55 Laba (rugi) yang belum direalisasi *) – – (29.836.837) – – (29.836.837) Unrealized gains (losses) *)
Penyisihan cadangan umum
– – – 2.000.000 (2.000.000) –Appropriation to General
reserve Laba bersih tahun berjalan – – – - 106.279.374 106.279.374 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2010 409.644.732 8.227.305 9.332.545 12.000.000 304.810.946 744.015.528 Balance at December 31, 2010
* - Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
Unrealized gain (loss) on changes in fair value of - * available for sale marketable securities
The original financial statements included here in are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingkan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
A-5
2010 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOW FROM
OPERATING ACTIVITIES
Pendapatan bunga yang diterima 561.257.997 581.851.533 Interest received
Provisi dan komisi kredit yang diterima
15.385.322 12.424.853Loan fees and commission
Received Beban bunga yang dibayar (589.619.165) (491.176.446) Interest paid Pendapatan operasional lainnya 643.418.170 122.263.097 Other operating income
Beban umum dan administrasi
(65.606.770) (53.938.776)General and administrative
Expenses Beban tenaga kerja (49.892.668) (31.100.924) Personnel expense Penjualan agunan yang diambil alih - 71.210 Sales on foreclosed asset Pendapatan (beban) non operasional –
bersih
(85.957.525) 378.380Non-operating revenues (expenses) -
net
Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi
428.985.360 140.772.927
Cash flows from operating activities before changes in operating
assets and liabililties
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Decrease (increase) in
operating assets:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
(1.423.013.627) (545.742.411)
Placement with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek (533.431.253) (428.114.247) Marketable securities Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
33.185.295 (33.520.500)Securities purchased with
agreement to resell Kredit (688.550.466) (658.586.367) Loans Aset lain-lain (54.496.711) 3.490.796 Other assets
Kenaikan (penurunan) kewajiban
operasi: Increase (decrease) in operating
Liabilities:
Simpanan 3.147.409.028 1.535.018.315 Deposits Simpanan dari bank lain (465.863.362) 25.777.380 Deposits from other banks Hutang pajak - Tax liabilities Kewajiban lain-lain 5.534.225 16.113.709 Other liabilities
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan
449.758.489 55.209.602
Cash flows provided by (used in) operating activities
before income tax Pembayaran pajak penghasilan (48.357.478) (17.035.308) Income tax paid
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
401.401.011 38.174.294
Cash Flows Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES Pembelian aset tetap (21.175.175) (10.645.603) Purchase of fixed assets Penyertaan (7.486.478) (3.977.878) Investment Penjualan aset tetap 2.704.240 652.250 Sale of fixed assets
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
(25.957.413) (13.971.231)
Cash Flows Provided by Investing Activities
The original financial statements included here in are in Indonesian language.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutkan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dengan Angka Perbandingkan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain)
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
For the Year Ended December 31, 2010with Comparative Figures For The Year 2009
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
A-6
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
2010 2009 CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES Dividend interim - (35.025.339) Interim dividend Penambahan modal disetor 24.970.714 34.424.450 Paid in capital Pinjaman subordinasi 1.005.188 1.000.583 Subordination loans
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
25.975.902 399.694Cash Flows Provided from (Used in)
Financing Activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
401.423.575 24.602.757NET INCREASE IN CASH AND CASH
EQUIVALENTSKAS DAN SETARA KAS PADA
AWAL PERIODE
273.992.470 249.389.713CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
675.416.045 273.992.470
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT ENDING OF THE YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consists of :Kas 28.255.336 22.893.441 Cash Giro pada Bank Indonesia 645.513.863 249.229.756 Current Account with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 1.646.846 1.869.273 Current Account with other banks
675.416.045 273.992.470
Ge ayan Lantai Dasar
Jl. Jend. Sudirman No. 1
Jakarta 10270
Tel. +62 21 573 5425
Fax. +62 21 573 5429
www.victoriabank.co.id
dung Bank Panin Sen